Tipe: Koran
Tanggal: 1989-09-27
Halaman: 06
Konten
T M Rabu, 27 September 1989 F Komentar Penghargaan pada Menteri Keuangan RI MENTERI Keuangan Indonesia Prof. Dr. JB Sumarlin, Selasa dinihari Waktu Indonesia kemarin, menerima penghar- gaan dari Majalah Keuangan Euromoney sebagai "Finance Minister of the Year" di Hotel Soreham Washington Amerika Serikat. Menteri Sumarlin berada di Amerika Serikat mengikuti pertemuan permulaan IM.F. dan Bank Dunia. Penghargaan yang diberikan itu, juga berkaitan dengan penghargaan IMF dan Bank Dunia kepada Indonesia, yang menilai Indonesia berhasil melaksanakan pembangunan, dite- ngah kerumitan ekonomi dunia. Bahkan juga Indonesia adalah negara yang patuh dan taat membayar hutang serta bunga, sesuai dengan schedule yang telah disepakati. Keyakinan dan kebolehan Indonesia.melaksanakan tanggung jawab dunia inilah, kiranya yang mendapat sambutan hangat dari Bank Dunia dan IMF. Proyek-proyek bantuan Bank Dunia dan IMF yang berada di Indonesia, hampir seluruhnya jalan dengan baik. Tak kalah pentingnya bahwa dengan bantuan Bank Dunia dan IMF itu, tingkat kemakmuran dan kesejahteraan rakyat Indonesia telah meningkat. Ini terlihat di masa tahun 1966, income percapita rakyat Indonesia tidak lebih dari US$ 200, tetapi kini sejak pemerintah Orde baru pimpinan Presiden Soeharto, income percapita rakyat Indonesia pernah mencapai US$ 600, dan terakhir turun sedikit dari itu. Jadi pemberian penghargaan kepada Menteri Keuangan Indonesia Prof Dr. JB Sumarlin itu, jelas mengindentifikasikan pula pada pujian atau award kepada negara Indonesia. Dan bahkan juga kepada pemimpin dan Menteri-menteri termasuk Menteri Keuangan awal Orde Baru, Drs. Frans Seda, Ali Wardhana, Radius Prawiro dan juga Prof. Dr. Widjojo Nitisas- tro(Mantan Menko EKUIN dan Ketua Bapepam) yang semuanya membantu Presiden Soeharto melaksanakan pembangunan. Direktur Bank Dunia, Atilla Karaosmanoglu berucap, peng- hargaan yang diberikan Majalah Euromoney itu, kebetul-an bersamaan pula dengan pujian World Bank pada Indonesia. Laporan Bank Dunia terakhir menunjukkan bahwa Indonesia berhasil melakukan usaha penyesuaian yang sangat berhasil dan menghindari penjadwalan kembali utang luar negerinya. Hal itu tak terliwatkan begitu saja dari catatan pasaran modal dunia ini. Dan dengan kebijaksanaan serta kemampuan Indone- sia memenuhi kewajiban hutan luar negeri itulah, kata Atilla Karaosmanoglu, Indonesia dihargai dunia. Majalah Euromoney, yang merupakan majalah keuangan perbankan terkemuka itu, dalam memberi pujian kepada Men- teri Keuangan Prof. Dr. JB Sumarlin, nampaknya sangat terk- esan pada Kebijaksanaan deregulasi dan debirokratisasi bidang ekonomi pemerintah yang kita kenal dengan Pakto 27. Pakto 27 telah memberi peluang bagi pertumbuhan dan persaingan perbankan secara sehat dan efisien. Bahkan dengan kebijak- sanaan Menteri Keuangan yang membolehkan pihak asing atau investor asing terjun ke Pasar Modal Indonesia membeli maksi- Smal 49 saham perusahaan yang go public juga, mendapat pujian dan sambutan hangat dari majalah ini. Dari kebijaksanaan ekonomi pemerintah Indonesia itulah, pemodal asing atau lembaga keuangan dunia, memberikan perhatian khusus kepada Indonesia. Dengan begitu, semua pinjaman yang diminta Indonesia, tentu akan mendapat per- hatian utama, dan akan berbeda halnya dengan negara-negara lain yang menunda pembayaran hutang-hutangnya. Bahkan Ketua Bapepam Marzuki Usmanpun berucap, bahwa uang Indonesia berada di luar negeri, baik pada bank- bank asing maupun lembaga dan badan pensiun, sudah mulai beralih ke Indonesia. Diantaranya, dalah yang dibawa lem- baga-lembaga keuangan asing, yang terjun kepada Pasar modal kita dewasa ini. orang yang 2425, Dengan kebijaksanaan itu, Indonesia mencapai prestasi baik dalam pembangunan ekonomi, pertumbuhan ekonomi dan peningkatan perdagangan luar negeri, dengan peningkatan ekspor non migas yang semakin besar. Ini membuat Indonesia mempunyai nama yang sangat baik di kalangan keuangan internasional. Bahkan Bank Dunia telah menyebutkan Indone- sia kini sudah menjadi lapisan ke dua dari barisan negara industri baru atau N.I.C. Korea Selatan, Taiwan, Hongkong, dan Singapura. Bersama lapisan kedua gambaran Bank Dunia itu, adalah pula Malaysia dan Thayland yang dihargai, oleh karena pertumbuhan ekspor barang-barang manufaktur yang cepat. Termasuk pula transformasi ekonomi ke industri yang lebih cepat. dipandang sebagai keberhasilan, untuk memacu kemajuan dan perkembangan ekonomi lebih lanjut. Kita semua ikut gembira dengan pujian dan penghargaan yang diberikan kepada Menteri Keuangan Prof. Dr. JB Sumar- lin ini, karena kita menggambarkan penghargaan itu pada hakekatnya adalah kepada pemerintah dan rakyat Indonesia yang dipimpin Presiden Soeharto. Di samping pula, Prof. Dr. JB Sumarlin baik pada masa di Bappenas, maupun sebagai Menteri Keuangan, adalah merupakan tim utama ekonomi Indonesia sejak masa Widjojo Nitisastro, Ali Wardhana dengan pimpinan pemerintah Orde Baru Presiden Soeharto. Mudah-mudahan dengan penghargaan itu, Menteri Sumar- lin lebih mencurahkan pikiran, perhatian dan tenaga yang lebih besar lagi bagi pembangunan bangsa dan negara Indonesia. Deregulasi dan debirokratisasi, sudah dijalankan, bahkan akan berlanjut terus. Dan dalam kelanjutan deregulasi dan debirokratisasi inilah kiranya, diharapkan pembangunan dan kegairahan ekonomi kita akan lebih berkembang lagi. Jauh di balik itu, investasi yang diperlukan dalam masa Pelita V yang tidak kecil dengan kepercayaan pemodal asing ini, akan lebih banyak mengalir dan diinvestasikan di Indone- sia. Sekaligus dengan begitu, tentu program pembangunan yang telah dirancang pemerintah akan berjalan dengan baik, sementara kesempatan kerja akan terbuka luas, yang dapat mendatangkan kemakmuran bersama bagi seluruh rakyat. Mudah-mudahan, dan Selamat Pak Marlin. ** Bank HARIAN NERACA Perusahaan Penerbit Pers PT. PERSINDOTAMA ANTAR NUSA Surat Izin Usaha Penerbitan Pers, No. 002/Menpen/ SIUPP/A7 1985 Tanggal 14 Agustus 1985 Staf Ahli Pengasuh Pemimpin Umum & Pemimpin Redaksi : Zulharmans Pemimpin Perusahaan: Azwirman Noersal Redaktur Terbit Pagi Harga Langganan Tarif Iklan Alamat Redaksi/ Tata Usaha/Iklan Telepon :. BDN Cabang Gambir Jl. Ir. Haji Juanda Rekening Nomor : 01316.2.2.11.01.5 BNI 1946 Cabang Kramat Jl. Kramat Raya Rekening Nomor : 002890001 BRI Cabang Khusus Jl. Sudirman Rekening Nomor : 314568235 Bank Umum Koperasi Indonesia Jl. Letjen S. Parman Rekening Nomor : 041508 . Giro Pos: A. 13350 : Azwar Bhakti, Ferik Chehab, Drs. Peter Tomasoa. : Dr. Anwar Nasution, Dr. Alfian, Drs. Abdul Latief, Tanri Abeng MBA, Sanjoto, Ahmad S. Adnanputra : 6 X seminggu : dalam kota DKI Jakarta Rp 6.500/ bulan Luar kota tambah ongkos kirim : * Display Rp 3.000 per mm/kolom * Keluarga Rp 2.000 per mm/kolom * Baris Rp 3.000 per baris, minimal 3 baris : Jalan Jambrut No. 2- 4 Kramat Raya, Jakarta 10430. : 323969, 337441, 332676 Tromol Pos No. 386 : (021) 3101873 : 46000 NERACA IA Jakarta : P.T. Agrapress Fax Telex Setting/Cetak Isi diluar tanggungan percetakan Surat kabar ini dicetak di atas kertas produksi dalam negeri ISSN 02 531 81 Misalnya kita lihat contoh peristiwa Yendaka, di mana pada waktu itu mata uang Jepang yakni yen menguat terhadap mata uang dolar AS, sehingga negara-ne- gara di dunia, termasuk Indone- sia mengalami pukulan hebat, karena negara-negara yang melakukan transaksi dengan negara Jepang dalam mata uang dolar AS makin bertambah beban yang harus dibayarnya. FORUM - OPINI Bursa Saham dan Masalahnya bandingkan dengan permintaan (over subscribed). SEPERTI yang kita ketahui, situasi perekonomian di Indone- sia pada khususnya dan dunia pada umumnya saat ini berada dalam situasi yang sulit untuk ditebak. Sekarang ini fluktuasi perekonomian selalu berubah- rubah. Pada saat sekarang banyak para pengamat yang memper- tanyakan gejala apa yang sesungguhnya sedang terjadi ? Dan gejala yang sedang terjadi ini mengarah pada situasi yang mengkhawatirkan karena melihat gejala kenaikan harga yang tinggi ini tidaklah menutup kemungkinan untuk terjadinya harga yang jatuh. Memang apabila ditinjau dari keuntungan yang mungkin di- dapat dari saham, cukuplah menggiurakan, akan tetapi pada suatu saat pasar saham akan mengalami titik jenuh bahkan mungkin saja terjadi 'under sub scribed, yakni penawaran lebih besar dibandingkan dengan per- mintaan sehingga harga saham akan anjlog. Nampaknya dunia saham di negara kita pun telah mengarah ke arah sana, maka Baru saja memasuki usia Pemikiran ini persis seperti langkah awal yang perlu segera remaja, Remedios tampak se-perti yang dikemukakan oleh Dr. Dorodjatun Koncoro-Jakti (1989) bahwa para pengamat pun merasa risau melihat prospek perusahaan- yang sebetulnya tidak terlalu baik dilakukan adalah penerangan kepada masyarakat tentang bagaimana sebenarnya seluk beluk dan etika permainan di bursa saham. berusia 30. Mulai melacurkan diri pada usia delapan tahun, dia habiskan sebagian besar masa kanak-kanaknya di daerah "lampu merah" Manila, men- dapat makan dengan melayani turis dan tidur di mana saja tu- buhnya yang lelah bisa mengge- letak, -rumah makan terbuka, bangku-bangku beton dingin di Taman Sta. Monica. Penerangan yang cukup efek- tip adalah dengan memanfaatkan media masa, yakni dengan memuat informasi yang obyektif tentang kemungkinan untung dan ruginya menanamkan modal di bursa saham, sehingga masya- rakat akan dapat terhindar dari kerugian. Sebab, apabila masya- rakat telah faham dengan dunia saham, maka mereka akan selek- tif dalam hal menanamkan uangnya di bursa saham. Akan tetapi situasi ini pun tidak berlangsung lama, karena dalam waktu relatif singkat dolar AS kembali menguat sehingga hal ini pun membuat negara negara maju harus membayar utang luar negerinya semakin bertambah pula. Dalam situasi perekonomian seperti inilah, Pemerintah Indo- nesia mengeluarkan berbagai kebijaksanaan di bidang pereko- nomian melalui Paket Novem- ber, Oktober, maupun paket De- sember menyangkut hal deregu- lasi dan debirokratisasi yang ber- tujuan untuk memperbaiki situasi perekonomian Indonesia. Hal ini telah membawa dam- pak yang luas dalam pereko- nomian negara kita misalnya dalam hal moneter. Dengan adanya kebijaksanaan ini, maka sekarang banyak perusahaan- perusahaan yang melakukan penjualan saham maupun obli- gasi yang bertujuan untuk me- narik dana yang ada pada masyar- akat. Karena melalui penjualan saham kepada masyarakat (go public) perusahaan tersebut mendapatkan keuntungan bila dengan meminjam dana dari bank, atau karena apabila misalnya perusahaan mengalami kerugian, maka deviden tidak usah dibayar- kan kepada para pemegang saham. Berbeda dengan meminjam dari bank dimana pada keadaan perusahaan rugi pun tetap harus membayar pinjaman yang telah ditariknya (kredit yang telah di- ambil). Selain dari pada itu, peru- sahaan pun memperoleh keun- tungan lain yakni dari sistem manajemen perusahaan tersebut, karena masyarakat luas, yang dalam hal ini para pemegang saham akan turut serta memper- hatikan jalannya perusahaan sehingga perusahaan-perusahaan tersebut akan mempunyai sistem manajemen yang tambah baik. Masalah Yang Ada PADA dasarnya tujuan utama Pemerintah memberikan kemu- dahan dalam penjualan saham dari perusahaan yang membu- tuhkan dana (emitmen) kepada masyarakat adalah supaya terjadi Dari penduduk dunia ini, semenjak tahun 1950, 85% dari padanya bermukim di dunia ketiga. Di negara-negara yang miskin dan dililit hutang. Memperhatikan data-data ini, tentu timbul pertanyaan : Bagaimanakah mencegah gejolak pertambangan penduduk yang miskin membengkak itu ? Me- lengkapi uraian pada FORUM s.k. ini pada tanggal 2, 12 dan 22 Agustus serta 9 Septemberlalu merupakan hajat tulisan ini. Dikemukakan oleh Herman, bahwa peningkatan program KB kepada kelompok miskin adalah salah satu upaya mengatasi kemis-kinan itu? Konsekwensi logis dari anjuran ini adalah kampanye KB secara besar- besaran. Melalui tulisan ini ber- dasarkan perbandingan lapangan, penulis memohon perkenan un- tuk mendiskusikan sisi lain dari upaya ini. Pengendalian pertum- buhan penduduk kiranya hanyalah akibat bukan sebab dari pertumbuhan. Mengapa de- mikian? pemerataan pendapatan per ka- pita. Namun dalam prakteknya masih banyak dimonopoli oleh sekelompok orang tertentu yang mempunyai modal saja. Kebijaksanaan Kepen- dudukan FRANCES Moore Lappe dan Rachel Schurman, peneliti dari Lembaga Kebijakan Makanan dan Pembangunan di San Fran- cisco berkesimpulan, bahwa pola kampanye KB bukanlah jawaban untuk menekan jumlah penduduk. Dalam telaahnya dikatakan, mekanisma kebijaksanaan sosial perlu menawarkan keamanan dan kesempatan bagi penduduk un- tuk secara mandiri membentuk keluarga kecil. Yang dimaksud- kan ialah, bahwa untuk menekan jumlah pertambahan penduduk bukanlah dengan cara mengkam- panyekan KB secara besar- besaran. Tapi yang lebih penting adalah bagaimana memperbaiki taraf hidup kaum mis-kin. Me- ngapa sebenarnya terdapat kecen- drungan, bahwa golongan miskin mempunyai keluarga besar? Kita perlu meratapi, kata Lappe dan Churman, usaha-usaha yang tiada selalu berhasil di ne- gara-negara ke tiga untuk menjawab teka-teki kepen- dudukannya. "The Missing Peace in the Population Puzzle" buku mereka, menguraikan kecendru- ngan pertumbuhan penduduk di Walaupun begitu, masyarakat golongan menengah ke bawah sudah mulai turut serta dalam bursa saham meskipun dalam jumlah yang kecil. Orang-orang mulai banyak berspekulasi di- bidang saham dengan harapan akan mendapatkan keuntungan, baik dari deviden atau pun dari capital gain (keuntungan atas penjualan saham dibandingkan dengan pembeliannya. Dalam masa sekarang ini banyak para pemegang saham Oleh Entang Sastraatmadja yang lebih berorientasi untuk mendapatkan keuntungan dari capital gain karena dalam beber- apa kali penawaran saham saham di pasar perdana, maka di pasar sekunder pada hari pertama (lis- ting day) terjadi kenaikan yang cukup mencolok, seperti misalnya yang terjadi ketika PT Bakrie Brothers mengeluarkan sa- hamnya di pasar perdana dengan harga penawaran Rp 7975 dan setelah ditawarkan di pasar sekun- der terjadi kenaikan sebesar 110% yakni menjadi Rp 17.500 se- hingga para pemegang saham banyak yang melepaskan sahamnya untuk memperoleh keuntungan dari capital gain. Yang menjadi soal kini adalah banyaknya orang-orang yang ikut berspekulasi dibidang saham tanpa memiliki pengetahuan yang cukup sehingga mereka tidak sadar bahwa walau bagaima- napun dunia saham merupakan spekulasi, sehingga harus bersiap- siap apabila suatu saat menga- lami capital loss. KEMISKINAN masih tetap melanda dunia. Dengan masalah ini terutama bergelut dunia ke tiga. Selama 25 tahun belaka-ngan ini badan-badan internasional telah menghabiskan berjuta-juta dollar dananya untuk menekan 70 Negara yang meliputi 75% "ledakan penduduk" melalui dari seluruh penduduk dunia program kependudukan di sean- Yang menonjol dalam studi ini tero dunia. adalah segenggam pengecualian pola pertumbuhan kependudukan yang cepat tersebut. Pengecualian ini menyangkut 6 Negara di dunia ketiga dan sebuah propinsi di India, yaitu Kerala. Diperkirakan semenjak 1960 ke enam Negara dan satu propinsi ini telah mampu mengurangi lebih dari sepertiga ketinggian tingkat kesuburan (fertilitas). Disamping dicapainya penekankan pertum- buhan penduduk sampai rata-rata 2%. Pertumbuhan ekonomi di HARIAN NERACA Selain dari pada itu, sekarang banyak pula orang yang menye- lewengkan kredit yang mereka terima dari bank untuk digunakan sebagai modal dalam pembelian saham. Hal ini sebenarnya berten- tangan dengan peraturan karena apabila spekulasi yang dilakukan meleset, maka pengembalian kredit ke bank akan mengalami kemacetan dan hal inilah yang ingin dihindari oleh Pemerintah. Soal lain yang menjadi per- soalan adalah dalam hal formulir permintaan akan saham yang ditawarkan yakni banyak terjadi satu formulir memohon ribuan saham, sehingga jumlah saham yang ditawarkan kurang, dan nampaknya pemerataan jumlah saham yang ditawarkan kurang sesuai dari yang diharapkan yakni memprioritaskan pemodal kecil dan akhirnya terjadilah jual-beli formulir permohonan yang me- ngarah kepada penjatahan. Ini ter- jadi karena jumlah saham yang ditawarkan relatif kurang di- besar. tujuh negara itu tergolong lam- bat. Demikian juga jika di- bandingkan dengan masa transisi dari tingkat pertumbuhan eko- nomi yang tinggi ke rendah di negara-negara industri mutakhir. Lappe dan Schurman juga memperoleh temuan, bahwa beberapa negara memiliki pro- gram KB yang terorganisir baik dan sebahagian lainnya tiada mempunyai organisasi dan pro- gram serupa. Mereka menganjurkan, bahwa langkah pertama dalam me- mecahkan teka-teki kepen- dudukan itu adalah melalui pema- haman penyebabnya: Mengapa begitu banyak penduduk dunia memiliki keluarga besar? akan tetapi tetap mempunyai nilai atau harga yang tinggi. Dan hal ini akan menyebabkan harga saham yang anjlog secara tiba- tiba alias tidak terduga. Tiada kesempatan bagi pen- duduk miskin untuk mengen- dalikan beberapa sumber peng- hidupan bagi keluarganya. Anak- anak hidup tiada berkecukupan. Namun dalam kenyataannya, mereka malah telah menyediakan tenaganya untuk memberikan tambahan kepada pendapatan keluarga. Peran serta mereka inilah yang dapat membuat keluarga dapat bertahan. Adapun dengan para investor asing yang mulai melihat perkem- bangan saham di Indonesia, mereka pun mulai turut serta dalam penanaman modal. Hal ini mempengaruhi pula terhadap pola berpikir masyarakat yang ber- anggapan bahwa jika perusahaan asing turut serta dalam masalah saham di Indonesia, maka Anak-anak yang umurnya muda sekali, tujuh tahun misalnya sudah bekerja di pekarangan atau di kebon. Memasak atau menjadi baby sitter bagi adik-adiknya. Karena itu di dunia ketiga, banyak anak berarti tambahan dana bagi masa tua, demikian temuan mereka. 'Ketentraman keluarga' dalam keadaan ini ber- gantung dari tumbuhnya anak- spekulasi yang dilakukan mereka pasti tepat, padahal anggapan tersebut tentu benar. Apabila kita melihat dari dana yang mereka gunakan untuk melakukan investasinya, ternyata dana yang mereka gunakan adalah dana untuk jangka panjang yang banyak menganggur dalam jum- lah yang besar dan melihar harga saham di Indonesia serta prospek ekonomi yang cerah di tahun- tahun mendatang maka mereka berani untuk menanamkan mo- dalnya di Indonesia. Ini berbeda dengan modal yang digunakan oleh para pemo- dal kita yang sebagian besar merupakan modal jangka pendek sehingga apabila perkiraan mereka meleset, maka mereka akan mengalami kesulitan. Fakta lain yang mempe- ngaruhi pelonjakan harga saham secara mendadak di negara kita adalah pemberitaan media massa yang cenderung memberitakan keuntungan-keuntungan yang mungkin tejradi apabila turut serta dalam pasar modal yang seti- daknya hal ini pun mempengaruhi pola berpikir masyarakat kita. Catatan Akhir SEKIRANYA melihat situasi pasar modal yang tiba-tiba saja melonjak, maka sudah saatnyalah untuk memikirkan jalan pe- mecahan masalah guna meng- hindarkan hal-hal yang tidak diinginkan agar tidak menye- babkan kerugian yang cukup anak yang sehat di dalam keluarga yang bersangkutan, terutama anak laki-laki. Korelasi kesuburan terhadap mortalitas (angka kematian bayi) adalah positif. Hal ini terjadi karena gizi yang buruk dan pera- watan kesehatan yang tak mema- dai. Mali dan Afghanistan adalah contoh yang jelas dalam study mereka. Data di kedua Negara itu menunjukkan dari tiga bayi ter- dapat satu yang mati sebelum umur 5 tahun. Hal inilah yang Anak: Sumber Rejeki HASIL-hasil penelitian ka- langan ilmuan sosial men- nita.. dokumentasikan, bahwa kela- Kedua, Landreform (pem- paran, kemiskinan, status rendah baruan pemilikan lahan) telah dari kaum wanita telah men- dorong tingkat kelahiran. menjamin para keluarga petani untuk memperoleh lahan dan membantu mereka menyediakan makanan dan sumber pendapatan untuk biaya keperluan hidupnya sehari-hari. Ketiga, Kebijaksanaan peme- rintah yang dilakukan secara pelan dan berhati-hati telah dapat mencapai kaum yang paling miskin. mendorong keinginan untuk mempunyai anak lagi. Karena itu masyarakat yang paling berhasil memperlambat tingkat pertambahan penduduk adalah mereka yang telah mulai memusatkan perhatiannya pada masalah ketidak tentraman kaum miskin yang memaksa kaum ini untuk memiliki keluarga besar dan dengan demikian melanjutkan kemelaratannya. Meski tidak menemui pola yang seragam, telaah itu sempat mengajukan 4 (empat) pelajaran kritis dari tujuh random masya- rakat yang berhasil memperlam- bat pertumbuhan penduduknya. Yaitu, pertama: Kesempatan kerja bagi penduduk dan bebas 'tiga buta telah mempertinggi status dan pengaruh kaum wa- Hal lain yang patut segera diperbaiki atau dipikirkan adalah masalah penyebaran saham terse- but, sehingga tidak mengarah ke penjatahan yang menimbulkan terjadinya jual beli formulir per- mohonan untuk mendapatkan sejumlah saham sehingga penye- lewengan yang mungkin saja terjadi yakni pemberian formulir kepada pihak tertentu dapat se- gera dihindarkan.Sebab, apabila hal ini terjadi, maka asas pemera- taan dalam hal mendapatkan saham tidak akan terlaksana. Pemberian prioritas utama kepada para pemodal kecik pun nampaknya perlu lebih monopoli oleh para pemegang ditingkatkan agar tidak terjadi modal besar sehingga pe- ningkatan pendapatan per kapita masyarakat menengah kebawah tidak dapat terjadi. Masalah para pemodal asing pun perlu juga. dipikirkan agar keuntungan tidak terlalu banyak tersedot keluar negeri. Keempat, Perawatan kese- hatan dan keluarga berencana dipahami dan diterima oleh segenap penduduk, sekalipun yang termiskin. Tanpa meningkatkan kesempatan usaha ekonomi dan ketentraman, keluarga besar akan tetap meru- pakan satu-satunya sumber daya ekonomi dan status ekonomi dan status bagi jutaan penduduk mis- kin, terutama bagi kaum wanita. Model Raja Kondom: Ketram- pilan bisnis dan Kependudukan Dan masalah terakhir yang tampaknya harus dipikirkan juga oleh Pemerintah dalam hal ini Badan Pelaksana Pasar Modal adalah soal pemberian ijin kepada perusahaan yang akan melakukan go publik agar seselektif mungkin, hingga tidak terjadi perusahaan yang sebenarnya berprospek kurang baik namun sahamnya tinggi, dan apabila masalah pasar modal ini sudah teratur dengan baik, maka per- tumbuhan ekonomi di Indonesia pun akan meningkat. Otomatis masyarakat adil dan makmur akan dapat didekati ! Kemiskinan : Mencari Jalan Keluar ? Kemapanan Sosial Ekonomi Tekan Pertumbuhan Penduduk Penulis adalah staf peneliti dan pengajar FE Uninus Ban- dung. Oleh Miftah H. Yusufpati Mechai, sebagai seorang tokoh kependudukan yang sukses, te- lah memperoleh berbagai peng- hargaan dunia. Antara lain medali emas untuk 'perdamaian' dari PBB (1981); Margaret Sanger Award' dari Federasi Keluarga Berencana AS (1985), 'Hugh Moore Award' dari Komite Krisis Kependudukan (1989) dan gelar 'Doktor Honoris Causa' dari Universitas Monash di Australia untuk masalah kependudukan. Manila Sarat Masalah Besar Anak Jalanan Mechai dalam usahanya, te- lah berhasil meyakinkan 95% rakyat Thai untuk tidak mempu- nyai anak lebih dari dua. Pertum- buhan penduduk Thailand telah menurun hingga hanya mencapai 1,3% saat ini. Sementara data tahun 1971 menunjukkan angka pertambahan penduduk sebesar 3,2%. TANYAKAN kepada penga- was Daerah Polisi Barat, pekerja dan dipaksa hidup di jalanan. kehancuran rumah tangga, pros- Membuat lebih para masalah titusi, anak-anak yang ditinggal- sosial dan penggemar kompleks kemiskinan, menurut studi, kan dan penyalahgunaan adalah perpindahan ke daerah narkotika, tempat penampungan anak-anak dioperasikan orga perkotaan yang terus saja mem- bawa 250.000 pendatang dari nisasi swasta untuk membantu hiburan di distrik Ermita Manila dan mereka dengan sengaja akan melukiskannya: anak perempuan Selain dari itu, kita atau cara ini memang sama sekali tidak mendidik. Pendekatan ekonomi semacam ini tidak akan berhasil bertubuh lemah dengan rambut propinsi ke Metro Manila tiap anak-anak dari pramuria bar dan mempergunakan paket perjalanan kotor dan lengan ditandai gores- tahun, meningkatnya militerisasi an-goresan jarum dan selamanya di propinsi yang membuat ba- menghirup bahan pelarut nyak keluarga menjadi tuna narkotika kimia yang dituangkan wisma dan industri wisata yang lain seperti pendidikan alternatif di mana belajar dibuat pada sepotong kain atau kedalam mungkin di sekolah sementara kantong plastik. tanpa dinding. Program ini narik anak-anak dari jalanan dengan menyediakan untuk anak- anak itu kegiatan yang me rangsang dan menawarkan kepada orang tua mereka kegiat an yang menghasilkan pen- Dia telah menjalani beberapa kali pengguguran kandungan, telah masuk dan keluar penjara kota, menjadi sasaran upaya re- habilitasi organisasi-organisasi pemerintah dan bukan pemerin- tah, dan telah memberikan kesaksian yang tak terhitung lagi jumlahnya kepada semua jenis "orang-orang yang prihatin". Kehidupan Remedios telah direkam dalam dokumentasi video, telah membumbui laporan berbagai lokakarya konsultasi yang diselenggarakan organisasi masyarakat dan telah membuat salinan bagus bagi artikel surat kabar. Tapi dia masih berada di tem- pat neraka itu, masih terus meng- hirup obat narkotika, menjual apa yang tersisa dari tubuhnya untuk dapat bertahan hidup. Tapi berapa banyak anak-anak jalanan lain yang terpaksa hidup seperti Remedios ? secara hakiki dan 100% akan arti MECHAI Viravaidya, menanamkan pengertian pada pendidi Assosiasi Populasi dan masyarakat untuk menyadari Pengembangan Masyarakat (PDA) di Thailand yang lebih dikenal sebagai "Raja Kondom" berpendapat, bahwa satu-satunya cara yang ampuh untuk menga- tasi kemiskinan adalah mengem- bangkan ketrampilan dasar bisnis kepada kelompok sasarannya. Banyak perusahaan-perusahaan sukses, jika mempunyai karya- wan yang mempunyai ketrampi- lan bisnis ini. Studi belakangan yang di lakukan UNICEF (the United Nations Children's Fund Dana Anak-Anak PBB) meng- ungkapkan bahwa terdapat 50.000 sampai 75.000 anak-anak jalanan di Metro Manila saja. Ditambahkan kepada jumlah anak-anak jalanan di tujuh kota utama Filipina lainnya, jumlah seluruhnya akan menjadi 85.700 atau mendekati 3% penduduk anak-anak dan remaja daerah- daerah bersangkutan. Dan seperti Remedios, sekitar 20.000 dari mereka dieksploitasi secara seksual. Saling berpe- ngaruhnya masalah-masalah pribadi, keluarga dan ekonomi melemparkan anak-anak itu ke jalanan. Studi UNICEF menun- jukkan bahwa terdapat tiga juta keluarga miskin dari penduduk Metro Manila yang berjumlah lebih dari tujuh juta itu. Dari 445 perkampungan kumuh yang terse- bar di seluruh daerah kota besar itu muncullah anak-anak yang menderita perlakuan kejam se- cara jasmaniah di rumah mereka pentingnya 'keluarga berencana'. Si raja kondom memang menyadari, bahwa anak-anak yang begitu banyak memerlukan dukungan infra struktur seperti pendidikan, lapangan kerja, sarana rekreasi dan lain-lain se- bagainya. Dia memulai usahanya de- ngan membagi-bagikan kondom di jalan-jalan kepada masyarakat dengan cuma-cuma. Setelah itu seks. Studi juga mengungkapkan bahwa meningkatnya jumlah anak jalanan merupakan hasil dari sistim setengah feodal masya- rakat Filipina, di mana anak di pandang sebagai milik orang tua dan dapat digunakan sesuai de- ngan kehendak mereka. Hal ini terutama benar dian- tara keluarga miskin, di mana orang tua memandang mempu- nyai banyak anak sebagai jalan menghasilkan lebih banyak badan untuk bekerja di ladang dan di pabrik dan sebagai sumber per- lindungan pabila mereka menjadi tua. Tapi masalahnya sedang di- tanggulangi. Dewasa ini DSWD (the Departement of Social Wel- fare and Development - De- partemen Kesejahteraan dan Pembangunan Sosial), NCSD (National Council of Social De- velopment Foundation of the Philippines-Majelis Nasional Yayasan Pembangunan Sosial Filipina) dan UNICEF sedang melaksanakan program bersama untuk anak jalanan yang meliputi 16 kota di seluruh Filipina. Program itu terdiri dari ban- tuan pendidikan, tempat tinggal sementara, latihan keterampilan, pelayanan kesehatan, pendidikan keagamaan, pemberian nasehat serta kegiatan rekreasi untuk anak-anak jalanan. Proyek itu berdasarkan masyarakat, jalan dan pusat rehabilitasi untuk menanggulangi masalah remaja pada berbagai tingkat. DSWD dilaporkan telah membuka tempat-tempat penam- pungan sementara di berbagai kota penting seperti Manila, Cebu, Davao, Olongapo dan Zam- boanga. Dinamakan Pusat Li- ngap, tempat penampungan itu bukan hanya memberi makan, kediaman dan nasehat kepada anak-anak, tapi juga memberi- kan kepada mereka pelayanan seperti kesehatan dan perawatan medis, pendidikan, rekreasi, la- tihan keterampilan dan bantuan kehidupan. e 1900 Halaman VI Oleh Emmalyn Liwag Organisasi bukan pemerintah mengisi kekosongan di daerah, di mana fasilitas pemerintah tidák tersedia atau tidak mencukupi. Di Angeles dan Olongapo, di mana pangkalan-pangkalan mili- ter Amerika Serikat menghasilkan rubahan ini telah meningkatkan keamanan/ketentraman dan membuka kesempatan kerja bagi penduduk miskin di Kerala. Secara khronologis dekade ini berlanjut seperti berikut : 1. Semenjak tahun 1950 orga- nisasi politik di kalangan pen- duduk miskin berjuang untuk mengadakan pembaruan struktur kepemilikan lahan (land reform) yang berhasil menghapuskan sistim sewa-menyewa dan menyediakan rasa aman kepada lebih banyak penduduk. 2. Kaum pekerja dalam sektor pertanian membentuk pula orga- nisasi politik lapisan masyarakat bawah (grassroots) yang mem- perjuangkan kenaikan upah yang relatif tinggi serta penyediaan ia meminta perusahaan-peru- rumah penginapan untuk masa sahaan untuk menjadi penyum- tua anggota-anggota mereka. bang dana bagi satu program akseptor. Terhadap perusahaan- perusahaan besar diminta untuk menjadi bapak angkat bagi para akseptor di satu desa dengan model 'one company one vil- lage". Ia berpendapat, bahwa setiap desa merupakan sebuah komodi- tas yang mempunyai karakteris- tik dan masalahnya tersendiri. Karena itulah ia dalam modelnya menganjurkan satu perusahaan menjadi bapak angkat bagi satu desa. Sehingga ia dengan mudah menyelenggarakan programnya secara terfokus guna membantu desa yang di adopsinya. Mechai berhasil! Dan penulis ingin mempertanyakan, apakah model pelacur. Proyek Gabungan untuk Anak Jalanan memberikan pelayanan dapatan. (Orang tua dapat mem peroleh pinjaman kecil untuk bisnis kecil seperti berdagang keliling dan warung makan). Tapi hanya sejumlah kecil saja anak-anak jalanan yang dapat dijangkau lembaga-lembaga se perti itu. Dan karena jumlah anak- anak yang malang itu terus saja bertambah, makin lama makin banyak mereka itu yang tidak akan terjangkau, kata pemimpin proyek untuk anak-anak jalanan UNICEF, Leopoldo Moselina. Penulis kesimpulan Lappe dan Schungan Masalahnya, menurut dia, tidak akan terpecahkan tanpa menanggulangi dasarnya atau sebab akarnya. "Gejala anak ja- lanan ada hubungannya dengan realita makro-nasional seperti kemiskinan dan distribusi pen dapatan. Dan selama masih ada keluarga miskin daerah perko- taan, anak jalanan akan selalu ada," katanya. Moselina juga berpendapat bahwa ada sesuatu yang mungkin salah atau kurang dengan ren- cana pemerintah dan bukan pemerintah, jika pada akhirnya anak-anak itu akan kembali lagi ke jalanan. "Mungkin terdapat beberapa praktek atau prosedur yang sebaliknya dari membantu malahan membatasi mereka menumbuhkan atau mengem- bangkan harga diri mereka," dia menjelaskan. Anak-anak jalanan, kata Moselina, harus diperlakukan dengan sangat berperi- kemanusiaan dan upaya rehabili- tasi seharusnya didasarkan kepada situasi khas mereka. Dia tambahkan: "Kita tidak dapat memaksakan kepada mereka nilai-nilai yang tersusun terlebih dulu, karena mereka terbiasa dengan kehidupan yang tidak teratur." Anak-anak yang memilih menetap di pusat persinggahan harus memegang peraturan-pera- turan rumah. Di Pusat Lingap DSWD, misalnya, mereka harus menaati disiplin yang sebaliknya tidak mereka kenal. Waktu tidak bebas seperti di jalanan. Ada waktu untuk makan, untuk main dan untuk belajar. Dan mercka harus berhenti memakai Hal ini, menurut seorang ahli psikologi NCSD, kadang-kadang menakutkan bagi anak. Pada pihak lain, narkotika merupakan mekanisme penanggulangan un- tuk rasa takut dan kebutuhan lain yang tidak dapat dipenuhi masyarakat. Peraturan sering mendorong mereka ke jalanan, katanya. Pera- turan terbaik yang dapat diterima oleh pusat seperti Lingap, me- nurut dia, adalah peraturan yang berkembang dari pengalaman anak-anak itu sendiri. Mereka dianggap membuat peraturan itu sendiri, perencanaan program 3. Organisasi-organisasi pen- harus dilakukan dari bawah. duduk miskin berhasil menekan Sedang pemerintah bekerja pemerintah agar mengeluarkan untuk pemecahan jangka panjang anggaran yang lebih besar untuk untuk menangani sebab-sebab kesehatan umum. Tiada negara paling mendasar masalah anak bahagian/propinsi lain yang jalanan, pemerintah juga harus tampil dengan program memadai yang paling dapat dipakai meng- 4. Status dan pengaruh kaum hadapi situasi khusus mereka, wanita di Kerala juga telah lebih kata Moselina. Sampai pemerin- membaik dibandingkan dengan tah mampu berbuat demikian, negara-negara bahagian lainnya kesukaan Remedios akan tetap di India. Kerala telah berhasil memilih pergi ke jalanan. (DNI). meningkatkan 'melek huruf yang sebelumnya hampir tiga kali dari rata-rata India. mampu melakukan hal seperti ini, kecuali Kerala. 5. Tingkat kematian anak-anak DEWASA ini ada kencen- derungan bagi pengusaha dan masyarakat untuk membuka (Mortalitas) di Kerala dapat tumbuhan asli Indonesia. usaha dengan bahan dasar aneka Sebagai bahan obat tra- ditekan sampai kurang dari sete- ngah rata-rata mortalitas Na- disional, nampaknya tumbuhan sional. Hal ini telah menum- Indonesia memberikan keuntung- buhkan kepercayaan kepada ka- langan orang tua, bahwa anak- an tersendiri, karena diper- kirakan memberikan efek negatif anak mereka dapat hidup lebih lama dan memasuki usia dewa- sanya dengan baik. relatif sedikit. narkotika. Satu hal yang ditemukan paling sulit bagi anak- anak itu adalah untuk berdiam diri. ternyata PDA yang ia dirikan tahun 1974 dengan modal US$ 10.000 berkembang menjadi sebuah Apakah kiat Mechai? organisasi yang saat ini berasset Viravidya belasan juta dollar. PDA mela- menggunakan suatu kiat khusus yani lebih dari 19 juta penduduk yang selaras dengan pandangan yang tersebar di 16.000 desa. awalnya tadi. Dia memberikan Dengan staf tetapnya yang ber- angka-angka kredit bagi setiap jumlah hanya 6000 orang, ia memobilisasikan akseptor KB. Umpamanya, pria yang bersedia di vasektomi di- puluhan ribu tenaga sukarela beri niai 80 yang setara dengan untuk turun kedesa-desa menjadi jumlah uang tertentu. Bagi wa- penyuluh KB. nita yang bersedia di sterilkan mendapat pula nilai 40. Para IUD nilai dan Schurman di Kerala. berhasil Lamuran mungkin salah satu tumbuhan Indonesia yang dapat Kesimpulan Sementara Model Kerala pemakai pil 10 dan pemakai kondom nilai 5. Bagi para aksep- tor dengan perolehan nilainya tadi nilai tukar berupa uang untuk usaha/karyanya itu. rarak, lama MELIHAT dua pola yang tumbuh yang perlu mendapatkan diandalkan sebagai salah satu ditawarkan pada tulisan ini, se- betulnya kecondongan untuk perhatian oleh dunia industri. Lamuran atau lebih dikenal Schurman perlu di kaji lanjut. Ia dengan bahasa Jawa Lera figu sangat luar biasa, dalam dampak nakan sebagai bahan tradisional. dan dalam mekansimanya. Yaitu Namun lerak perlu penanganan peningkatan taraf hidup kaum lebih serius lagi. miskin, melalui perjuangan KEMBALI pada hasil telaah Kerala adalah sebuah propinsi termiskin di India, tetapi berhasil mengangkat pertumbuhan eko- nominya dan sekaligus berhasil membuktikan, bahwa kemanta- pan sosio-ekonominya telah menurunkan secara drastis tingkat kelahiran. Tumbuhan ini dapat hidup di Kiat ini tentu butuh dana yang besar. Dan ia mengumpulkan dana ini dari pengusaha di lingkungan karyawan yang ber- KB tersebut. sosial-ekonomi. Hal inilah yang dataran dengan ketinggian 450- secara jitu telah menekan per- 1500 m dpl. Sifat tumbuhan ini tumbuhan-pertumbuhan yang ialah dapat digunakan sebagai Hal ini bukan sebagai akibat positif dari program KB, melainkan karena adanya suatu makin mengkhawatirkan itu dan diduga akan menimbulkan ke- miskinan di Negara kita (Harian pencuci. ramuan pembunuh serangga atau perubahan sosial yang meluas dan Neraca 4/9: Kemiskinan: Siapa kan, walaupun kayunya mudah Hasil pengkajian membukti- terjadi dalam beberapa dekade secara berkesinambungan. Pe- (Lihat Halaman XI Kolom9) sekali rusak, bagian tubuh lain- nya amat berguna. (DNI). Selain rempah-rempah ter- tentu sebagai bahan obat manusia, rempah dan tanaman Indonesia tertentu nyata-nyata berpotensi yang mengritik secara tegas stra- tegi pengendalian pertumbuhan mengurangi aneka serangga penduduk melalui kampanye KB peng-rusak. besar-besaran. Ra F
