Tipe: Koran
Tanggal: 1989-09-27
Halaman: 08
Konten
Rabu, 27 September 1989 PERTANIAN Laboratorium Pengujian Metoda FDA Baru Jakarta, NERACA UNTUK meningkatkan mutu agar mampu bersaing di pasaran internasional Ditjen Perikanan telah menggunakan pengujian dengan metoda FDA yang baru, demikian diperoleh keterangan dari Direktorat Jendral Perika- nan. Metoda FDA yang baru itu nantinya akan diterapkan pada seluruh laboratorium milik Ditjen Perikanan di daerah-daerah agar produksi ikan yang akan diekspor mempunyai mutu yang sesuai dengan standar internasional. Menurut Dirjen Soeprapto, penggunaan metoda baru ini di- dasari oleh berbagai per- masalahan dalam penanganan perikanan, terutama penanganan pasca panen sehingga sangat berpengaruh pada produksi dan pendapatan petani ikan. Mutu, menurut R. Soeprapto tidak saja menyangkut faktor andalan untuk merebut pasaran internasional, tapi juga me- nyangkut nama baik bangsa dan negara di mata dunia. "Kalau mutu ekspor kita rendah dan jelek, yang rusak bukan saja ekspor- timya tapi juga bangsa Indone- sia," ujar Dirjen Perikanan. Penggunaan pengujian dengan metoda FDA baru ini juga pernah diungkapkan Dirjen Perikanan R. Soeprapto ketika membuka La- Pengaruh lebih luas adalah kurangnya kepercayaan kon- sumen dunia pada produk hasil perikanan Indonesia, padahal sub sektor perikanan diandalkan se- bagai komoditi yang diharapkan Untuk meningkatkan ketrampilan petugas-petugas laboratorium perikanan, mata setelah mengikuti latihan manajemen diteruskan dengan latihan analis laboratorium selama dua pekan dengan in- struktur dari BBPMHP ditambah Budidaya Jeruk di Jatim Terus hama pada jeruk, perlu adanya rehabilitasi tanaman jeruk. Surabaya, NERACA JAWA Timur saat ini telah membudidayakan tanaman jeruk, sejalan dengan harapan Guber- nur Jatim Soelarso, agar meman- faatkan pekarangan rumah untuk tanaman yang produksitif. Kakanwil Pertanian Jawa Dikembangkan Timur Ir. Efendy Salam pernah menyatakan kepada Neraca, bahwa pihaknya telah berusaha memberi penyuluhan kepada petani tentang serangan penyakit CVPD (Citrus Vien Phloen De- generational) dan pencegahan- nya. Uji Coba Lahan Kritis Hasilkan 700 Kw Tebu Pekalongan, NERACA UJI coba, penanaman tebu pada lahan kritis seluas 20 hektar di Kabupaten Batang, Jawa Te- ngah, menghasilkan 700 kuintal tebu per hektar. Kepala Dinas Perkebunan Kabupaten Batang, Ir. Heru Sub- reto, menjelaskan baru-baru ini, dalam uji coba itu petani men- dapatkan keuntungan sebesar Rp 600 ribu per hektar, untuk jangka waktu 10 Dikatakan dari hasil uji coba itu diketahui rendeman tebu yang ditanam pada lahan kritis memiliki rendemen 7,5 persen, atau dari 700 kuintal tebu/hektar bisa menghasilkan 32 kuintal gula kristal dengan nilai Rp 1,92 juta. Dari nilai jual Rp 1,92 juta/ hektar itu, sesudah dikurangi dengan biaya produksi termasuk pinjaman modal dari bank.petani mendapatkan keuntungan Rp 600 ribu/hektar, katanya. Melihat keberhasilan itu, katanya, lahan-lahan kritis di Kabupaten Batang akan ditanami tebu untuk memberikan penghasi- lan kepada para petani. Di Kabupaten Batang dewasa ini terdapat sekitar 20.000 hektar lahan kritis yang tersebar di 246 desa. Tanaman tebu di lahan kritis yang umurnya sekitar 10 bulan itu ternyata mampu memberi keuntungan yang lebih besar kepada petani dibandingkan dengan tanaman lainnya, katanya. (Ant). Banjarmasin, NERACA PEMASARAN karet rakyat di Kalsel mengalami banyak kendala, hal itu mempengaruhi tingkat pendapatan mereka yang relatif rendah dan otomatis tingkat ke sejahteraan hidup mereka juga pas-pasan. Pimpinan Proyek Pembina- an yang dilihat sekarang, rantai pemasaran masih panjang di se- babkan terlalu banyak pe-dagang perantara yang harus dilalui. Hal itu mengurangi pen- dapatan petani yang diperolehnya dari hasil penjualan, panjangnyaa rantai pemasaran antara petani dengan pabrik pengolah atau eksportir mengakibatkan pemasaran berbelit-belit. tihan Manajemen Kepala Labo- ratorium Perikanan se Indonesia dan penyerahan sertifikat Pengo- lah Ikan ekpada 40 orang lulusan Akademi Usaha Perikanan (AUP) angkatan XXII. (ANT) - KEHUTANAN - KLH Perikanan Gunakan Di Kabupaten Pasuruan telah ada percobaan kebun bibit 6,5 ha di Nongkojajar. Dalam kebun percontohan tersebut telah dikembangkan jeruk keprok Batu, Jeruk Siam, jeruk manis Valencia, jeruk manis Pacitan dan Punten yang telah ditanam oleh petani di Jawa Timur, Dengan kebun percontohan tersebut, diharapkan bisa mene- mukan cara pembrantasan hama CVPD pada tanaman jeruk yang banyak menyerang jeruk petani di Indonesia. Kebon percontohan tersebut, diharapkan para petani dan kelompok tani bisa belajar cara menanam jeruk agar bebas dari panyakit CVPD dan produksinya bisa meningkat. Kebun bibit dan percontohan di Nongkojajar tersebut, juga untuk belajar bagi petani NTT, NTB dan Bali yang juga banyak menanam jeruk. Untuk mengatasi serangan ITIK merupakan salah satu komoditi ternak yang sangat potensial untuk dkembangkan. Sampai saat ini sudah banyak peternak yang menjadikan usaha ternak itik sebagai usaha pokok. Daerah Alabio dan beberapa daerah sepanjang pantai utara pulau Jawa dan Bali. Walaupun cara pemeliharaan itik cukup baik, dengan kualitas pakan yang baik pula, tanpa di- barengi produksi telur yang baik, tidak akan ada artinya. Satu- satunya hasil yang banyak di- gemari masyarakat adalah telumnya. Kandungan gizinya terutama protein dan lemak cukup tinggi juga kadar air re- latif rendah dibanding telur unggas lainnya, membuat telur itik mudah diawetkan dalam bentuk asinan Usaha-usaha meningkatkan hasil ternak itik yang sebagian besar menyangkut kehidupan petani peternak haruslah di- lakukan. Usaha meningkatkan hasil ternak itik itu dapat dilak- sanakan dalam jangka pendek dan jangka panjang. Jangka Pendek Pemanfaatan bahan-bahan Makanan non-konvensional. Pemanfaatan bahan-bahan makanan non-konvensional se- cara lokal, merupakan salah satu usaha yang dapat dilakukan. Dibeberapa tempat, masih banyak bahan-bahan makanan yang belum banyak diman- faatkan secara optimal. Di daerah persawahan pasang surut misal- Dari hasil penelitian yang dilakukan Sekretaris Pusat Penelitian Sumberdaya Manusia dan Lingkungan (PP SML) bersama timnya, terungkap ada perbandingan yang sangat mencolok antara udara di kota dengan wilayah pinggiran Jakarta, yang berada di tempat-tempat kumuh. Selain pengukuhan di atas, Dra.TriTugaswati dari Pusat Ekologi Kesehatan Depar- temen Kesehatan RI pernah mengatakan, bahwa pence- maran udara di Jakarta terutama yang diakibatkan asap kendaraan bermotor sudah melampaui batas normal. Menurut Tri, suatu survai asap kendaraan bermotor pernah dilakukannya di beberapa kawasan Jakarta bersama tiga peneliti lain dari mampu meningkatkan devisa bagi negara. Jepang yakni di Jl. Salemba Raya dan Jl. Percetakan Negara Jakarta Pusat, yang lalu lintas dan penduduknya serta wilayah cukup padat, begitu pula halnya di wilayah Cinganjur Jakarta Selatan, daerah pinggiran, telah ditemukan konsentrasi timah hitam (Pb) di udara di sepanjang jalan (lokasi penelitian) serta pada sampel darah 30 pengemudi bemo. Begitu pula halnya Harry Radytia Poernomo dari bagian Pengamanan Ling- kungan Biro Bina Kepen- dudukan dan Lingkungan Hidup (BBKLH) DKI, juga mengatakan, pencemaran udara di Jakarta sudah cukup membahayakan atau sudah melebihi batas ambang yang diperkenankan. "Beberapa bulan lalu Pusat Penelitian Pengem- bangan Perkotaan dan Lingkungan (P4L) telah melakukan penelitian," ujarnya. Menurut dia, semakin sering kemacetan lalu lintas, pencemaran udaranya pun semakin tinggi. "Seperti di Jalan Thamrin, Cililitan dan Bandengan sambil menye- butkan jumlah kendaraan bermotor di DKI saat ini Malang, Pasuruan, Pacitan, Jombang dan Mojokerto sangat potensial untuk budidaya tanam- an jeruk, Menurut keterangan yang diperoleh Neraca, kerugian akibat serangan hama CVPD di Jawa Timur cukup besar, bahkan kerugian di seluruh Indonesia sekitar Rp 20 miliar lebih setahun. Menurut Kepala Dinas Per- tanian Kabupaten Pasuruan, lahan jeruk di Kabupaten Pasuruan ada sekitar 15.000 ha, dengan hasil jeruk manis 20 kg perpohon dan jeruk keprok 10 Kg. perpohon. Dari lahan 15.000 ha diharapkan bisa menghasilkan 10.000 ton permusim. Menurut Mantan Bupati Pasu- ruan Djeliteng Soeyoto yang juga kini mengembangkan budi daya jeruk, hasil produksi jeruk Pasu- ruan selain dikonsumsi dalam negeri juga bisa dieksport. Data yang diperoleh Neraca, perkiraan perolehan hasil dari jeruk saja setiap musim sekitar Rp 7 miliar. Karena itu, Gubernur Soelarso meminta budidaya tanaman jeruk dikembangkan agar bisa meningkatkan pendapatan petani jeruk di Jawa Timur (K-15) nya, banyak jenis ikan yang mu- dah diperoleh, baik diparit-parit maupun sungai-sungainya. Ini dapat dimanfaatkan untuk pakan itik. Pengembangan sarana pe- nunjang produksi ternak itik. Pengembangan mesin-mesin tetas konvensional maupun yang menggunakan tenaga surya harus dipelajari dan dijajagi. Kemam- puan ayam atau entog untuk mengerami telur itik sangatlah terbatas, dipandang dari sudut jumlah pengeraman telur. Meningkatkan Hasil Ternak Itik Sebanyak 15 sampai 20 butir telur itik merupakan jumlah yang dapat dierami oleh ayam atau en- tog sekali mengeram. Oleh se- bab itu, pengembangan popu- lasi ternak itik tentunya tidak bisa berlangsung dengan cepat Hingga saat ini, operasi atau penggunaan mesin-mesin tetas pada pengeraman/penetasan telur itik di Indonesia, masih banyak berpedoman pada pengeraman atau penetasan telur ayam. Mesin tetas yang diper- gunakan belum ada yang khusus sebagai mesin tetas telur itik. Suhu dan kelembaban udara di dalam mesin tetas pada penge- raman telur itik belum diketahui secara mantap seperti halnya pengeraman atau penetasan telur tercatat 1.319.966 buah dengan rincian sepeda motor 708,464 buah, mobil pe- numpang 350.257, bus 107.909 dan mobil barang 153.356 buah". dua pekan lagi oleh instruktur dari FDA. Pencemaran Upaya pemerintah me- ningkatkan mutu hasil perikanan guna meningkatkan daya saingnya di pasaran dunia serta melindungi konsumen di dalam negeri, telah menyusun standar produk perikanan yang telah disahkan oleh Menteri Pertanian. Sebanyak 30 produk meliputi udang beku, tepung ikan, ikan asin kering, ikan pindang, petis udang, ikan tuna dalam kaleng, terasi udang, tuna kering, ikan teri asin kering, telur ikan ter- bang kering, ubur-ubur asin, ikan asap, kerupuk udang, kerupuk ikan, ikan kayu, lobster segar tanpa kepala telah mempunyai standar nasional Indonesia (NSI) yang disahkan oleh Dewan Stan- darisasi Nasional Indonesia (DSNI), ISTILAH pencemaran sehari-harinya yang sering kita mendengar maupun membacanya baik melalui buku atau surat-surat kabar banyak pihak yang meng- ukurnya secara subjektif. Terkadang, seperti air maupun udara telah tercemar kalau misalnya air ledeng yang dipakai terasa lain baunya dari semula. Produk-produk lainnya adalah sarden saus tomat, peralatan pengolahan tuna dalam kaleng, rumput laut kering, bekicot beku, udang segar, ikan segar, minyak hati ikan cucut, mackerel saus tomat, teripang kering, cumi-cumi beku dan cakalang beku. Deversifikasi Bahkan air laut sekitar pelabuhan tanker misalnya disebut juga sudah tercemar karena zat-zat minyak yang sering tumpah waktu proses pengisian atau pemindahan. Padahal, untuk wilayah demikian, sesungguhnya tidak perlu dikaitkan dengan istilah pencemaran. Untuk itu, jika dilihat dari segi ilmiah, suatu lingkungan dapat disebut sudah tercemar SEMENTARA itu dalam upaya meningkatkan ekspor pihak yang berwenang telah di lakukan deversifikasi produk ekspor dan diversifikasi pasar dalam kaitannya dengan mutu terutama dalam mengatasi kon- taminasi bakteri "salmonella". Upaya itu antara lain ker- jasama dengan PT. Aneka Gas (salah satu BUMN Departemen Industri) untuk melakukan uji coba, penggunaan Nitrogen Cair yang dikenal dengan Sistem IQF (Individual Quik Frozen) sebagai sarana pembekuan produk peri- kanan. Uji coba tersebut berhasil cukup baik karena pembekuan berlangsung dengan cepat sekitar 15 menit bila dibandingkan de- ngan sistem lama paling cepat 3 jam. Selain itu sistem ini dapat menghemat berat produk akhir, karena tidak ada es yang terlalu banyak seperti pada sistim blok.. Pada sistem IQF susut berat selama pembekuanhanya 1% di- banding 6% pada sistim lama dan dapat dipasarkan langsung kekon- sumen. (3). ayam. Demikian pula persyarat- an-persyaratan lainya. Peningkatan pengetahuan petani peternak. Dari hasil-hasil survei yang sudah dulakukan selama ini, dapatlah diketahui bahwa penyuluhan-penyuluhan tentang pengelolaan ternak itik perlu di- intensifkan kepada para peter- nak, Perkandangan, pemberian makanan, pencegahan penyakit atau pengendalian penyakit ter- nak, penyimpanan telur, dan aspek-aspek lainnya perlu diajar- kan secara intensif dan meluas. Pengafkiran ternak itik yang tidak produktif. Seleksi ternak itik hendaknya dilakukan dari waktu ke waktu. Ternak-ternak yang memper- lihatkan kalainan-kelainan tubuh haruslah disingkirkan. Itik yang sudah terlalu tua pun haruslah dihentikan menelurnya Dibeberapa tempat, warna bulu itik sudah digunakan se- bagai kriteria seleksi.. Di daerah Tegal, ternak itik berbulu branjangan (bertotol-totol coklat) dikenal sebagai itik berproduksi tinggi. Ternak itik berbulu ja- rakan (coklat tua) merupakan pilihan berikutnya, sedangkan yang berbulu putih sering dihindari karena produksi Oleh: Arimbis/Nurdin, SH lama Sekretaris Pusat Penelitian Masalah Pencemaran Udara di Jakarta (1) Sumberdaya Manusia dan Lingkungan (PP SML) Universitas Indonesia Dr. Umar Fachmi, dalam acara dengar pendapat dengan Komisi X DPR, mengatakan, udara Jakarta tercemar 27 kali lipat besar daripada mereka yang tinggal di daerah pinggiran. Hal ini meng- gambarkan pencemaran di Ibukota sudah memasuki taraf "lampu kuning". bila memiliki beberapa unsur: Unsur-unsur tersebut adalah :a.kalau suatu zat, organisme atau unsur-unsur lain (seperti gas, cahaya, energi) telah tercampur (terintroduksi) ke dalam sumber dayal lingkungan tertentu; dan 2) karenanya menghalangil mengganggu fungsi atau peruntukan daripada sumber dayallingungan tersebut. Kalau salah satu syarat unsur dari kedua tersebut tidak terpenuhi maka belum bisa dikatakan telah terjadi pencemaran. Andal saja suatu zat telah tercampur pada air minum, tetapi tidak sampai mengganggu kesehatan atau kegunaannya, maka hal itu tidaklah sebagai pencemaran. HARIAN NERACA Disinilah, bahwa pence- maran itu harus/perlu dibedakan dengan pengotoran atau kontaminasi (contam nation). Kontaminasi adalah kualitas sumber daya sebagai akibat tercampurnya bahan lain tanpa mengganggu peruntukan/ kegunaan (NHT. Pembangunan Jangan Sampai Korbankan Kelestarian Alam Jakarta, NERACA ADALAH sangat keliru bila pembangunan yang ada harus mengorbankan potensi kekayaan alam yang ada secara tidak ber- tanggungjawa, tanpa menjaga kelestariannya, sehingga tidak ada lagi sisa bagi kelanjutan pembangunan dimasa menda- tang. Demikian Menteri Negara Pemuda dan Olahraga Ir. Akbar Tanjung pada pembukaan pendidikan ketrampilan pemandu wisata alam bagi generasi muda di sekitar kawasan hutan Jawa Barat di Bumi Perkemahan Cibubur, yang dilaksanakan oleh Direktorat Penyuluhan Konser- vasi Sumber Daya Alam Ditjen Perlindungan Hutan dan Peles- tarian Alam Departemen Kehu- tanan, 25 September - 14 Okto- ber 1989. Menurut Menpora kawasan hutan akan membangkitkan kecintaan kita kepada Tanah Air, dan menumbuhkan kesadaran Kelestarian untuk menjaga kelestarian lingkungan alam yang memberi kehidupan kepada kita semua. dan lingkungna akan merupakan salah satu usaha yang amat penting telurnya rendah. alam Di Bali, ternak itik yang dike- nal berproduksi tinggi ialah yang berbulu sumi (seperti warna je- rami padi kering), kemudian ber- turut-turut itik yang berbulu sumbian (lebih gelap atau kehita- man) ada yang terakhir ialah itik yang berbulu sikep. Pusat pembibitan ternak itik sudah harus dipikirkan dan di- rencanakan secara serius. Pe- ngadaan pusat pembibitan akan memudahkan para petani peter- nak memperoleh bibit ternak itik yang lebih baik, dapat dipercaya dan kontinue. Dalam jangka panjang penelitian-penelitian yang ber- kesinambungan haruslah di- lakukan. Beberapa tahun ter- akhir ini, sudah cukup banyak penelitian yang menyangkut ter- nak itik. Akan tetapi, penelitian penelitian tersebut nampaknya masih terpenggal-penggal tidak berhubungan satu sama lainnya. Penelitian yang lebih dahulu sering tidak dapat memberikan informasi yang baik untuk menunjang penelitian beri- kutnya. Perencanaan penelitian yang kurang mantap dan pem- biayaan yang kurang memadai, mungkin sekali merupakan bagian dari faktor-faktor penye- babnya. Banyak sekali aspek pada ternak dan peternak itik petelur di Indonesia yang masih belum diketahui sehingga perlu ditangani se are sungguh- sungguh.(ES) Siahaan, SH, Ekologi Pembangunan dan Hukum Tata Lingkungan, 1987). Sedangkan dalam pe- ngertian UU Ketentuan Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKPPLH)No.4/1982, pasal 1, syarat mutlak disebut suatu lingkungan telah tercemar, haruslah memenuhi unsur-unsur sebagai berikut: 1.masuk atau dimasukkannya komponen-komponen (makh- luk hidup, zat, energi, zat dan lain-lain); 2. ke dalam ling- kungan atau ekosistem ling- kungan; 3. kegiatan manusia (juga proses alam); 4. timbul perubahan, atau menurun ke tingkat mutu yang lebih fungsi lingkungan menjadi berkurang atau tidak dapat berfungsi; 5. fungsi ling- kungan menjadi berkurang atau tidak dapat berfungsi; 6. menurut peruntukannya. Dari beberapa unsur yang disebutkan di atas, menurut Prof. Dr. Otto Soemarwoto mengatakan terjadinya pencemaran (pollution) di sebabkan oleh 4 (empat) hal: Pertama, adanya pen- cemaran adalah karena lebih besarnya kecepatan produksi suatu zat daripada kecepatan penggunaannya atau deda- gradasinya secara fisik. dalam mengamankan pemba- ngunan, tidak hanya pada waktu sekarang, tetapi lebih dari itu adalah dalam konsepsi pemba- ngunan kita untuk jangka panjang. Kesadaran menjaga kelesta- rian hutan dan lingkungan alam adalah didorong oleh rasa tanggung jawab yang sebesar- besarnya untuk menjaga agar sumber kekayaan alam dan lingkungan kita tetap dapat ber- fungsi dengan baik demi kesi- nambungan pembangunan jangka panjang dan demi kesejahteraan generasi-generasi yang akan da- tang. Menurut Akbar, salah satu kekayaan alam yang perlu dijaga kelestariannya adalah hutan. Disamping berbagai hasil hutan yang berguna bagi kepentingan kehidupan umat manusia, maka hutan merupakan salah satu mata rantai lingkungan hidup kita. Prakarsa Positif PRAKARSA seperti ini, kata Menpora, selain sangat menarik juga positif sebab dapat menda- tangkan berbagai manfaat bila dihubungkan dengan dua kepentingan. Di satu sisi, hutan wisata memerlukan tenaga pemandu wisata, sementara di sisi lain kita lihat kesadaran generasi muda yang merupakan generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa untuk terjun secara langsung dan ambil bagian dalam pelaksanaan pembangunan. Sudah barang tentu program ini merupakan salah satu kebijak- sanaan dalam mempersiapkan dan membina potensi sumberdaya manusia Indonesia, khususnya generasi muda agar siap menjadi sumber insani bagi pembangunan nasional. Program ini, kata Akbar, se- lain memberikan wawasan dan kemampuan bagi generasi muda untuk lebih sadar dan mampu, serta mempunyai rasa percaya diri untuk dapat lebih berpartisipasi dalam pembangunan yang meru- pakan suatu hal yang mendasar bagi generasi muda sebagai asat pembangunan nasional. Kita sadar dan yakin generasi muda Indonesia masih tetap konsisten dan tidak hilang per- juangannya, idialisme dan sema- ngatnya untuk mengisi pemba- ngunan. Oleh karena itu program yang diadakan ini adalah merupakan salah satu kebijaksanaan pemer- intah untuk memberikan moti- vasi dan membekali generasi muda dengan ketrampilan yang dirasa sangat perlu menuju ter- wujudnya masa depan yang lebih baik, dan terlebih lagi disaat ter- batasnya lapangan kerja bagi generasi muda. (KL)., Bahkan sintetis misalnya yang dalam proses degradasi pada lingkungan hidup sering berjalan amat lambat, oleh karena bahan itu merupakan bahan asing dan baru dalam mana belum ada organisme dapat menggunakannya dalam metabolisme; Kedua, adalah proses biologi yang membentuk atau menkonsentrasikan zat pen- cemaran tertentu; misalnya jenis-jenis mikroba dapat membentuk zat racun seperti asam bongkrek pada tahu afla-toxin bongkrek dan dalam beberapa bahan makanan atau ternak; Ketiga, berdasarkan proses fisika kimia non biologi. Proses ini dapat terjadi tanpa pengaruh (langsung) oleh manusia seperti pencemaran yang berasal dari gunung berapi. Juga pencemaran karena bisingan dari pabrik atau kendaraan; Keempat, ialah terjadinya kecelakaan yang dapat dalam melepaskan ke lingkungan. Hal ini dapat terjadi karena sekonyong- konyong atau lambat laun. Misalnya, kecelakaan atau kebocoran tanker dilepas pantai yang melepaskan minyak ke perairan seki- tarnya. Bersambung DONOR DARAH: Ketua Pengurus PMI DKI Jakarta Daryono, belum lama ini menyaksikan donor darah yang diorganisir Yayasan Sri Santhya Sai bekerjasama dengan Ghandi Memorial Fandation yang ke 50 kalinya dan dilakukan 3 kali setiap tahun khususnya di Bulan Suci Ramadhan. Daryono (kanan), V. Ram (kiri) Khemchad Vaswani, Ketua Yayasan menyaksikan donor darah. (FOTO: ANTARA) Jateng Perluas Daerah Tangkapan Ikan Semarang, NERACA DINAS Perikanan Jawa Te- ngah Pelita V bertekat memper- luas daerah penangkapan guna memanfaatkan potensi perairan Zone Ekonomi Eklusif Indonesia (ZEEI) yang mencapai 2,9 juta ton ikan/tahun, ucap Kepala Dinas Perikanan Jawa Tengah, Ir. Sukotjo Adisukresno di Pekalo- ngan, Senin lalu. SEBAGIAN besar petani di Menurut Sukotjo, perluasan penangkapan itu diarahkan ke perairan yang masih potensial, wilayah Tk II Bekasi pada mu- terutama pantai Selatan Jawa serta ZEEI dan dibarengi dengan pe- ningkatan sarana, pengetahuan serta ketrampilan nelayan. sim tanam (MT) 89 mengalami gagal panen, akibat sawah mereka terserang hama Sundep, Beluk dan tikus. Dikatakan, dengan tersedia- nya tenaga trampil dan sarana yang memadai, para nelayan diharapkan mampu meman- faatkan potensi daya alam ke- lautan secara berdaya guna dan berhasil guna untuk mening- katkan produksi maupun kese- jahteraan nelayan. Yogyakarta, NERACA PERLUASAN lahan per- tanian dewasa ini relatif kecil karena terbatasnya lahan dan dana, kata DR. Ir. Masyhuri, staf pengajar Fakultas Universitas Gadjah Mada (UGM) Yog- yakarta. Dalam lokakarya "Pulang kandang" alumni Fakultas Per- tanian UGM Yogyakarta, Senin, ia mengatakan keadaan itu menyebabkan makin terbatasnya daya dukung bidang pertanian dalam menghadapi permintaan hasil pertanian yang meningkat karena jumlah penduduk dan pendapatan yang bertambah. Untuk itu, katanya, sekarang ini perlu ditingkatkan seoptimal mungkin ketentuan tata guna tanah dan usaha konversi tanah. Masyhuri dalam makalahnya yang berjudul "Kelembagaan penguasaan tanah dan peman- faatan air irigasi bagi pemba- ngunan pertanian dan pedesaan," itu juga menyebutkan secara nasional rata-rata penguasaan lahan pertanian bagi petani di Indonesia relatif kecil dan dis- tribusinya tidak merata. Berdasarkan Sensus Pertanian tahun 1983, luas lahan pertanian rakyat adalah 14,5 juta hektar atau delapan persen dari seluruh dara- Jangkauan nelayan, kata Sukotjo sebagian besar masih terpusat pada daerah penang- kapan pantai 3-12 mil, padahal persawahan sekitar 50.000 Perluasan Lahan Pertanian Relatif Kecil tan Indonesia. Dari lahan pertanian seluas itu penggunaan lahan untuk tegalan dan sawah merupakan yang ter- besar yaitu 39 persen dan 37,5 persen. Sukotjo mengemukakan hal itu dalam sambutan tertulis yang disampaikan Kepala Dinas Per- ikanan Kotamadya Dati II Peka- longan, Ir. Sugiarto pada pem- bukaan pendidikan nelayan (Ant). bidang permesinan tahun 1989/ Petani Bekasi Gagal Panen 1990 di UPPI Pekalongan. Bekasi, NERACA Dikatakan, ongkos angkut dengan pesawat KLM/Garuda untuk jurusan Medan-Amsterdam- mencapai 2,75 dolar/kg, sedangkan ongkos Jakarta-Am- sterdam dengan Garuda sebesar 1,25 dolar/kg, jauh lebih murah dibandingkan dari Medan. Sebagai perbandingan lain, Kakanwil menyebutkan, ongkos angkut komoditi yang sama dari Bangkok, Thailand ke Amster- dam dengan pesawat Thai Air jauh lebih murah lagi yakni hanya 0,85 dolar/kg. Tingginya ongkos dari Medan mengakibatkan buah Sumut bukan saja tidak mampu bersaing Para petani itu umumnya, di Kecamatan Lemah Abang, Tambelang, Bekasi Utara, Pebayuran, Suka Tani, Taruma Jaya, Cabang Bungin, Pondok Gede, Babelan dan Bekasi Sela- tan. Kepala Dinas Pertanian Bekasi, Ir. Suroso, mungakui adanya kegagalan panen itu, tapi belum seberapa jauh di- bandingkan dengan luas tanah luas wilayah lautan negara Indo- nesia mencapai 200 mil dan masih sangat kaya berbagai jenis sum- ber perikanan. Dalam upaya pemanfaatan sumberdaya kelautan tersebut, menurut Sukotjo tahun 1989 Dinas Perikanan Jawa Tengah bersama Balai Pengembangan Penangkapan Ikan (BPPI) Se- marang, akan memperkenalkan Cilacap. penggunaan alat tuna long line di menghadapi masalah itu bersan- dar kepada alasan kurangnya tenaga pengawasan yang ditem- patkan di hutan lindung itu. (Ant). Pihak kehutanan sendiri dalam Halaman VIII Tiga Lokasi Hutan Lindung Di Riau Kritis dengan produk yang sama dari negara lain, akan tetapi juga yang diekspor dari Jakarta. Pekanbaru, NERACA TIGA Kawasan hutan lindung, di Riau saat ini dalam keadaan kritis, masing-masing di Bukit Kapur Dabo Singkep kabupaten Kepulauan Riau, Bukit Betapoh Lubuk Jambi Kabupaten Indragiri Hulu dan Bukit Mahato di dekat perbatasan Sumut. Menurut Kakanwil, selain ongkos angkut yang demikian tinggi, masalah lainnya yang dihadapi Sumut yakni langkanya ruangan tempat barang dalam pesawat karena harus menunggu sisa muatan dari Bali yang mengisi ruangan itu dengan komoditi ekspor dari daerahnya. "Hutan di tiga lokasi itu, kini mulai gundul", demikian. dikemukakan Komisi C DPRD Riau yang pekan lalu melakukan peninjauan di tiga lokasi hutan lindung itu. Suroso menegaskan, untuk menghindari suatu kegagalan dalam musim tanam perlu dite- rapkan 10 unsur teknologi pro- duksi secara konsekwen, mi- salnya, Varitas Unggul; perlu diperhatiakn pengolahan tanah yang baik, pemupukan berim- bang, pengendalian jasat pengganggu, penggunaan zat perangsang tumbuh dan jarak tanam, sehingga dapat meng- hasilkan 200.000 rumpun per hektar. Dengan sendirinya hasil panen dapat memuaskan. Dikatakannya, selama ini para petani belum melaksanakan ketentuan dan petunjuk yang ada. Dalam menggunakan Karbon Kuram hanya 6-7 kg per hektar, yang semestinya minimal 17 kg perhektar, sehingga timbullah berbagai hama pada padi terebut. Menurutnya, "memang untuk melaksanakan 10 unsur tekno- logi produksi sulit bagi para pe- tani, karena membutuhkan mo- dal, melalui Kredit Usaha Tani Secara nasional sekitar 49 (KUT) yang disalurkan dari persen rumah tangga pertanian Koperasi Unit Desa (KUD) apa- tanaman pangan mengusahakan bila ada tunggakan tidak diberi- lahan kurang dari 0,5 hektar, kan bahkan di Jawa rumah tangga pertanian semacam itu mencapai 63 persen. modal," Jalur penerbangan pesawat Denpasar-Medan-Abu Dhabi- Viena-Amsterdam memung- kinkan komoditi tersebut me- masuki pasaran Timur Tengah, sekaligus ke pasaran Eropa melalui Austria dan Belanda. Menurut Ketua Komisi C, DPRD Riau, H. Dun Usul yang membidangi kehutanan dan per- tanian menilai, perlu segera dibentuk peta tata guna hutan lindung antar propinsi, agar kawasan hutan antara satu propinsi dan lainnya dapat diawasi secara ketat. NASIB yang sama, kata Kakanwil, juga terjadi pada komoditi sayuran, yang diekspor ke pasaran Singapura dengan pesawat udara. "Ongkos angkut sayur ke Singapura sangat ma- hal", katanya. Ongkos angkut sayuran Me- Sebagai contoh dikemukakan- nya, lokasi hutan lindung Bukit Mahato yang terletak di per- batasan Sumut justru dibabat habis oleh para pelakanya dari propinsi Sumut. Hal itu karena Pemda Sumut memberlakukan hutan itu sebagai hutan HPH dan Pemda Riau menetapkan sebagai hutan lin- dung, sehingga karena tidak adanya kesepakatan tata guna pemakaian hutandi perbatasan itu banyak hutan lindung Riau yang menjadi kritis. Demikian juga dengan hutan lindung di Bukit Batapoh di per- batasan Jambi, justru kayu-kayu hasil tebangan yang diambil dari hutan itu dibawa menerobos jalur desa Si Tiung propinsi Sumbar, "Kami telah menanyakan masalah penggundulan hutan lindung di perbatasan Sumut dan Jambi itu kepada pihak kehutanan Riau," ujar Dun Usul dan pihak Kehutanan Riau juga mengakui adanya "kecolongan" di hutan lindung itu. Rendahnya penguasaan lahan tersebut, katanya, dapat menda- tangkan beberapa implikasi yaitu luas usaha tani menjadi kecil dan yang memiliki sarana irigasi, target Supra Insus 36 ha dan Insus pendapatan yang diperoleh tidak Paket D-3000 Ha. Adapun hasil cukup untuk memenuhi kebu- Supra Insus pada MT 1988-89 tuhan keluarga. adalah rata-rata 9,6 ton gabah "Padahal untuk usaha tani kering pungut per hektar dan hasil secara modern memerlukan in- terendah 6,8 ton per hektar. put yang mahal dan harus dibeli dari luar negeri, sedangkan pengaruh untuk memenuhi kebu- Kegagalan ini tidak berpe- tani cenderung tidak dapat me- tuhan lokal daerah Bekasi yang manfaatkan input tersebut kar- ena pendapatan mereka rendah," katanya. berpenduduk 1,5 juta jiwa. Rata- "1 rata 250 kg per jiwa, untuk kebu- tuhan per tahun sekitar 370.000. Lokakarya "Pulang kan- ton. Sedangkan hasil sekali panen dang" almuni Fakultas Pertanian 350.000 ton,"dalam setahun dua UGM Yogyakarta akan ber- kali panen," jadi diperkirakan langsung dua hari sampai dengan masih ada stok lebih kurang tanggal 26 September 1989 dan 330.000 ton per tahun, demikian diikuti sekitar 400 orang alu- Suroso menutup keterangannya. (ULI). minya. (Ant). SUMATRA Utara menghen-Buah Sumut tak Mampu Bersaing di Eropa tikan ekspor berbagai jenis ke pasaran Eropa karena tingnya ongkos angkut pesawat udara yang mengakibatkan komoditi tersebut tidak mampu bersaing. Kepala Kanwil Dep. Perda- gangan Sumut, Drs. Mohd. Guna- wan memberitahu Komisi-C DPRD Sumut dalam dengar pen- dapat pekan ini bahwa ongkos angkut yang tinggi merupakan salah satu hambatan dalam pengembangan ekspor holtikul- tura dari daerah ini. hektar. Sedangkan yang terkena serangan hama seluas 3668, hama Sundep 3000 hektar, hama tikus dan beluk 626 hektar. senientara tunggakan KUT saat ini sebesar Rp. 149 juta, namun tunggakan ini masih kecil dibandingkan dengan daerah lain di Jawa Ba- rat," ujar Suroso. Dalam musim tanam padi 89 dan-Singapura dengan pesawat Singapore Airlines (SQ) sebesar 0,35 s-d0,40 dolar/kg, sedangkan dengan pesawat Garuda Jakarta Singapura hanya 0,17 dolar/kg. Akan tetapi untuk jurusan Medan- Singapura dengan pesawat Garuda malah lebih mahal men- capai 0,42 s-d0,48 dolar/kg. "Jadi ongkos pesawat dari Medan serba mahal", tambahnya. Dia juga melihat pengapalan sayuran dengan memanfaatkan peti kemas masih mengalami hambatan, karena peti kemas yang dilengkapi penyejuk udara untuk ukuran 20 feet sangat terbatas jumlahnya. "Padahal peti kemas ukuran tersebut paling banyak dibu- tuhkan", katanya. Peti kemas dengan ukuran 40 feet cukup tersedia, akan tetapi dengan peti kemas yang besar sedangkan jumlah barang sedikit, maka ongkos persatuan akan menjadi mahal, katanya. RE
