Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Harian Neraca
Tipe: Koran
Tanggal: 1989-11-14
Halaman: 01

Konten


Anda Berlangganan HARIAN NERACA Terlambat Hub: 337441 atau Agen terdekat di Kota Anda Selasa, 14 November 1989 Ruang Gerak Konglomerat Perlu Ada Pembatasan Jakarta, NERACA MELIHAT aktivitas konglomerat (grup perusahaan besar) belakangan ini, terutama setelah ramai-ramainya mereka go public, sejumlah anggota DPR RI menganggap perlunya gerak mereka dibatasi. Gerak konglomerat ternyata telah jauh melangkah kepada konsentrasi kekuatan ekonomi yang tidak sesuai dengan UUD'45 dan demokrasi ekonomi. Selain anggota DPR, pakar ekonomi dari CSIS, Dr. Pande Radja Silalahi menilai, peranan konglomerat di Indonesia diper- tanyakan secara tajam, karena ada kecenderungan konglomerat kurang memperhatikan kesetiaka- wanan sosial. Menurut anggota Komisi VI DPR RI, Ir. Soenaryo Haddade, munculnya gejala konglomerasi merupakan suatu ekses dari ku- rang berjalannya azas pemera- taan di bidang potensi dan sum- berdaya manusia. "Saya belum mengetahui segi positif dari konglomerasi. Per- kembangannya perlu diwaspadai, Jakarta, NERACA SAHAM Unggul Indah Cor- poration, kemarin, kembali meraih transaksi tertinggi di lan- tai bursa. Saham Unggul Indah ini mengumpulkan nilai transaksi Rp5,9 miliar. Sedikitnya 330.000 saham berpindah tangan melalui lantai bursa. PT Makindo, pialang, bertindak sebagai pembeli ter- besar saham ini. "Saham ini memang blue chips," ujar Guna- wan Jusuf, pialang dari PT Ma- kindo. "Buktinya pesanan dari pemodal asing mengalir terus." Makindo sendiri menerima banyak order beli dari pemodal asing. Order beli itu datang lewat Singapura. "Namun pembelinya berasal dari Hongkong, Amerika dan Eropa," ujar Gunawan. Pada sessi kedua hari bursa kemarin Makindo memborong sedikitnya 161.000 saham, UIC. Sedangkan pialang Deemte Ar- tadharma membeli 100.000 lem- bar saham itu. Sementara pialang Bita Tata Laksana Pasifik mem- beli hampir 30.000 saham. BNI pun membeli saham itu 20.000 lembar. Pialang Theo C. Rompas, dari bahkan tidak hanya sekedar ditegur, bila perlu dibatasi," te- gasnya. 2. Inter-Trend Co 127, New Chetty Street Colombo 13 Sri Lanka Sependapat dengan Haddade, anggota DPRI RI Fraksi PDI, Budi Hardjono SH, merasa perlu ruang lingkup konglomerat di- batasi dan diawasi ketat. Sebab, kata Wakil Ketua Komisi VI DPR ini, bila kong- lomerat dibiarkan terus berkem- bang dari mulai industri hulu, industri hilir dan bahkan dalam bisnis eceran, berarti tidak mem- beri kesempatan kepada orang lain untuk berusaha dan bergerak di bidang itu. "Konglomerat akan memati- Kontak Bisnis Permintaan Berbagai Komoditi Perikanan PELUANG cukup baik bagi para pengusaha perika- nan Indonesia dan yang berminat dapat mengadakan kontak langsung kepada nama dan alamat peru- sahaan sebagai berikut: Bank Tiara Asia, mengatakan kepada NERACA, lihat saja ber- apa banyak pialang yang mem- perebutkan saham itu. "Unggul memang blue chips (saham yang paling diminati), ujarnya. "Ini bukan dibuat-buat. Saya pun berkata tidak main-main," tam- bahnya. 1. Felin Technologies (M) Sdn Bhd Lot 16, Jalan 223/51 Sementara Adrian Sandi, dari Jardine Flemming, mengatakan UIC dapat dikatakan sebagai blue chips. "Paling tidak, ada blue chips baru selain Semen Cibi- nong, PGI, Unitex, Centex, Unilever, Ficorinvest dan Japfa,' tambahnya. "Bursa Efek Jakarta akan makin maju, bila mampu menciptakan blue chips lebih banyak." 46100 Petaling Jaya Selangor Darul Ehsan, Malaysia Foling Pialang BNI juga menganggap Unggul Indah ini sebagai blue chips. "Kita membeli saham ini cukup banyak," ujar pialang itu. "Hari ini BNI membeli 20.000 unit dengan nilai hampir Rp 400 juta." Telex: MA 36436 Fac: (03) 7574186 Phone: (03) 7571311 Komoditi: Minyak Ikan Cucut USA Fax: (407) 395-5550 Phone: (407) 395-7900 Investor Asing Jadikan Saham UIC Blue Chips Phone: 34351 Jenis Komoditi: Ikan Macherel Kaleng didalam medium banyak 3. Mandomar Sea Production Kalgrund 21 D-2390 Flensburg FR Germany Telex: 22558 Jensen D Fax: 49-461-38868 Komoditi: Udang Windu Beku dengan kepala ukuran 40-60 ekor/kg, 60-85 ekor/kg 4. Pescados Vidale SA Vall d'Aran, 31-35 08-20 El Prat de Llobregat Spain.Telex: 53344 ALVYS ES, Fax: 3709148 Komoditi: Cumi-cumi beku 7. Lucky Susan Co Ltd CPO Box 4695 Seoul 5. Empacadora Del Golfo De Mexico SA DE CV Apartado Postal No. 83 Veracruz, Ver 91700 Mexico HARIAN NERACA Ekonomi untuk Kesejahteraan dan Keadilan Sosial Terbit Pagi 12 Halaman Fax: (29) 32-6770 Phone: 31-4688 Komoditi: Yellowfin tuna beku 6. William Lipton PO Box 187, Boca Raton Florida 33429 9. New Sun & Co Robinson Road PO Box 1355 Singapore 9027 Komoditi: Tuna Segar, Ikan Pedang, Ikan marlin, kakap merah, kerapu, scalops Korea Fax: (82) (2) 739-55689 Komoditi: Ikan Hake utuh beku 8. Clouston Foods Canada Ltd 1560 Brandon Cresent Lachine, Quebec Canada H 8 T 2 M9 Telex: 05-821736 Fax: (514) 6343872 Komoditi: Udang Windu potong Kepala beku Telex: MOTC RS 34692 Fax: (65) 5355106 Telepon: 5336391 Komoditi: Teripang kering (3). kan pengusaha dan kekuatan ekonomi lemah," tegasnya. Baik anggota DPR maupun Silalahi sependapat, gerak kong- lomerat perlu dibatasi dengan undang-undang anti monopoli. "Di Indonesia memang ada peluang bagi konglomerat untuk melakukan tindakan yang berten- tangan dengan kepentingan masyarakat, karena peraturan perundang-undangannya belum lengkap. Seperti belum adanya UU antimonopoli atau belum jelasnya status karyawan peru- sahaan." katanya. Meski begitu, ia melihat ada sisi positifnya, di mana konglo- merat diperlukan guna meme- nangkan persaingan yang ketat di pasar internasional. Tapi, ujamnya, yang perlu dipertanyakan, adalah sejauh mana konglomerat itu membawa misi nasional dan bukan misi Bukan cuma BNI yang mem- beli saham itu. Danareksa, BUMN, juga memborong saham ini. "Lihat saja perusahaan ne- gara itu, pada hari Jumat, mem- beli Unggul dalam jumlah cukup banyak," ujar Rompas. "Dana- reksa biasa membeli untuk diri- nya sendiri." Firdaus Harahap, dari Ficorin- vest, mengatakan saham ini meru- pakan investasi jangka panjang. 'Sebagai investasi untuk jangka panjang, memang saham UIC cukup baik," tambahnya. "Se- bagai saham untuk jangka panjang, UIC termasuk blue chips, sebagaimana juga Ficorin- vest," tambah Firdaus. Namun Rompas mengkhawa- tirkan, kurs Unggul akan anjlog pada saat porsi asing saham ini habis. Pada awal bursa kemarin, porsi asing dari saham UIC tinggal 1.019.550 lembar. Pada (Lihat Halaman X Kolom 8) Jakarta, NERACA PERUSAHAAN pelayaran nasional PT. Djakarta Lloyd, selaku Badan Usaha Milik Ne- gara (BUMN) di bawah Departe- men Perhubungan, beberapa tahun terakhir ini selalu merugi. Bahkan pada tahun 1986 kerugian mencapai Rp 4,5 miliar. segelintir orang saja. Sementara Menteri Keuangan, JB Sumarlin seusai membuka pertemuan kelompok studi dan riset administrasi pajak Asia Pasifik (SGATAR) di Kuta, Bali menjawab pertanyaan wartawan mengatakan, sejauh ini konglo- merat yang ada tidak memono- poli ekonomi. Menurut Sumarlin, konglo- merasi sangat diperlukan dalam menghadapi efisiensi dan persai- ngan dengan luarnegeri untuk menciptakan pertumbuhan eko- nomi yang makin baik. Karena itu, Presiden Soeharto telah menghimbau perusahaan besar, konglomerasi untuk menja- di "bapak angkat" bagi peru- sahaan kecil, selain menyisihkan satu hingga lima persen dari keun- tungan untuk koperasi, pengusaha kecil atau sebagai modal dan jaminan kredit bagi mereka yang memerlukan. Menurutnya, dengan himbau- an Presiden sudah cukup me- nyadarkan dan membangkitkan pengertian BUMN maupun mereka yang tergabung dalam konglomerasi. "Jadi tidak perlu ada peraturan keharusan supaya menjadi bapak angkat," katanya. Konglomerasi maupun peru- sahaan kecil, sejauh ini tertib dalam memenuhi kewajiban membayar pajak," tambahnya. Silalahi dalam kesempatan itu menegaskan, kepentingan kong- lomerat itu harus sejalan dengan kepentingan masyarakat dan bukan sebaliknya. "Jika terjadi sebaliknya, konglomerat perlu ditindak." Sedang Budi Hardjono men- gatakan, konglomerat harus berterimakasih kepada rakyat kecil, karena mereka berpartisi- pasi da-lam menciptakan stabili- tas nasional dan sosial, suatu kondisi yang memungkinkan konglomerat bisa tumbuh de- ngan suburnya. Kerugian Djakarta Lloyd Sudah Dapat Ditekan "Bentuk terimakasih itu, bisa dengan cara menyisihkan se- bagian keuntungan, misalnya 5% untuk membina yang lemah, koperasi maupun sektor informal. (6/16). Jadi, kalau teori ini benar, sebenarnya atau seharusnya bangsa Indonesia umurnya panjang-panjang. Kenapa? Bukankah kita adalah bangsa bahari dari suatu negara kelautan. Ditambah wilayah perairan da- ratnya lumayan besar (danau plus sungai). terlambat. "Pada umumnya armada operasional kecil dan boros bahan bakar," kata men- teri. Menteri juga menyebutkan, keandalan laporan keuangan PT. Djakarta Lloyd masih lemah, (Lihat Halaman X Kolom 9) DATA Mau apa lagi? Kenapa tak harus panjang umur? Ya, tapi kenyataannya, kon- sumsi ikan rata-rata pada orang Indonesia termasuk masih kecil USUM Tingkatkan Lagi Iklim Berusaha Jakarta, NERACA IKLIM berusaha di Indone- sia kini semakin membaik di- banding masa masa sebelumnya, lebih-lebih setelah adanya de- regulasi maupun debirokratisasi. Hal ini diungkapkan Dr Rong- Ren Lai, kepala perwakilan Export-Import Bank of the Re- public of China kepada Neraca Untuk dapat lebih menarik perhatian investor asing agar lebih bergairah menanamkan mo- dalnya di Indonesia, seyogyanya keluhan-keluhan seperti tak adanya tax holiday dan lain se- bagainya, supaya dihidupkan Indonesia jauh lebih menarik dari beberapa negara ASEAN lainnya, kata Dr. Lai, tapi negara- ngara di luar Indonesia itu memiliki kelebihan seperti tax- holiday tetap berlaku dan se- bagainya. Jika insentif seperti ini dikem- balikan di Indonesia, niscaya investor asing yang datang ke Indonesia akan terus melimpah, kata Dr. Lai. (1) Yang agak menggembirakan dari hasil studi itu ialah, walau konsumen ikan itu sudah me- ngidap sakit jantung, tetap bisa membawa pengaruh baik. Tapi mengkonsumsinya harus regular. Menurut para dokter, makan ikan sedikitnya dua kali sepekan terbukti menguntungkan ma- nusia. Apa alasannya mencegah kematian dini? Jawabannya se- derhana saja (bahkan kedengar- an lucu). Dipertanyakan, Target KUD Mandiri(Hal.III) Perlu Sistem Bapak Angkat di Perpajakan Kuta, NERACA SISTEM Bapak Angkat tidak hanya diperlukan di sektor indus- tri, tapi juga di sektor perpajakan, di mana perusahaan-perusahaan besar terlibat. Sistem Bapak Angkat ini, pada prinsipnya akan dapat memera- takan pembayaran pajak. Dalam keterangan pers seusai membuka pertemuan ke-19 grup studi bidang riset dan adminis- trasi perpajakan Asia Pasifik (SGATAR) yang dihadiri para Dirjen Pajak beserta staf dari sembilan negara, di Kuta, Bali, kemarin, Sumarlin mengatakan, dengan sistem Bapak Angkat perusahaan lemah dapat ter- angkat. Ia mengatakan penerapan sis- tem bapak angkat khususnya di sektor perpajakan-aangat tepat pada perekonomian Indonesia, yang secara hukum berdasarkan Undang-Undang Dasar 1945, di mana perekonomian tidak se- mata-mata ditujukan untuk kepentingan perorangan, tapi lebih condong kepentingan masyarakat banyak. Kesadaran masyarakat untuk memenuhi kewajibannya mem- bayar pajak menurutnya sampai saat ini masih cukup baik. "Namun berkat kerja keras direksi yang baru dan pembe- nahan di sana sini, kerugian su- dah dapat ditekan. Ini terbukti dalam semester I 1989 telah memperoleh laba Rp 240 juta," kata Menteri Perhubungan Ir. Azwar Anas ketika membuka Rapat Kerja PT Djakarta Lloyd di Tugu Bogor, Senin. Menteri Perhubungan pada kesempatan itu juga mengajak jajaran PT Djakarta Lloyd untuk lebih banyak mengkaji ulang pengalaman-pengalaman yang sudah lalu, sehingga dapat meningkatkan citra perusahaan di masa mendatang. Ia menjelaskan beberapa hal yang perlu mendapat perhatian dalam meningkatkan citra peru- sahaan, antara lain jumlah dan kualifikasi pegawai belum mencerminkan tingkat kebutuhan perusahaan. Hal ini merupakan kendala dalam operasional. Hal lain ialah, operasi armada belum mengikuti tuntutan kebu- tuhan pengguna jasa angkutan SANTUNAN: Menteri Tenaga Kerja Cosmas Batubara menyerahkan santunan Astek sebesar Rp laut, di samping kurang terpe- 29.558.040,- kepada Ny. Hatmayati, isteri alm. Syamsul Anwar, karyawan sebuah perusahaan kayu nuhinya pengadaan suku cadang. terpadu yang meninggal akibat kecelakaan kerja akhir pekan lalu di desa Kuala Dua, 25 Km dari Sehingga operasional kapal sering Pontianak.(Foto: ANT) NAGA KERJA R.I. ROMBONGAN Tentunya, berkat adanya usaha-usaha yang dilakukan aparat perpajakan dalam mem- beri penyuluhan dan penerangan. Ingin Panjang Umur, Makanlah Ikan Jakarta, NERACA dibanding negara lain. Bangsa yang senang makan ikan (secara mencolok) ialah Cina dan Jepang. BANYAK teori dikemukakan agar manusia bisa mencapai panjang umur. Mulai dari yang tradisional sampai yang menggunakan cara modern. Nah, dari usaha yang tak henti-henti- nya diteliti manusia itu, juga lewat studi, ada lagi teori mengatakan Studi mengenai kemampuan memanjangkan usia manusia, sebagai akibat makan ikan ini, diadakan meski sengketa mengenai akibat konsumsi minyak ikan pada jantung terus diperdebatkan. Jadi, antara minyak ikan dan daging ikan itu tidak sama. banyak makan ikan bisa panjang umur. Begini: ikan murah, bebas dari akibat sampingan yang tak di- inginkan, mudah didapat (di air tawar maupun laut). Jadi bukan komoditi yang membuat jantung berdebar-debar, karena harganya mahal dan mencarinya susah serta ancaman kandungan kolesterol. Dikatakan, pendapatan di sektor perpajakan untuk tahun- tahun mendatang akan terus meningkat. Tahun 1988/89 ini pendapatan pemerintah di sektor perpajakan sudah mencapai Rp 12 triliun, di tahun berikutnya diharapkan akan naik menjadi Rp 17 triliun. Studi mengenai soal ini di- adakan di Wales, Inggris, atas diri 2000 pasien lebih yang menderita serangan jantung. Pasien-pasien yang disuruh makan ikan sedikitnya dua kali sepekan, ternyata kematian mereka lebih lambat dua tahun dibanding pasien penderita jatung lainnya, yang hanya diminta melakukan diet khusus atau meningkatkan makan mereka atas padi-padian yang kaya akan serat. Studi itu diterbitkan di buletin Lancet, 30 September 1989 dan merupakan bagian dari ser- angkaian riset yang tengah di- Dikatakan lebih jauh, peru- sahaan yang cukup sadar mem- bayar pajak hampir di semua bidang. Dengan adanya kesadar- an itu, Pemerintah akan mem- berikan keringanan-keringanan. Dalam kesempatan itu ia, mempertegas komitmen yang telah diputuskan Pemerintah RI sistem perpajakan luarnegeri seperti Amerika belum pantas dipraktekkan di Indonesia. Hal ini katanya, karena tidak sesuai dengan demokrasi ekonomi yang ada di Indonesia. Pelayanan Air Bersih akan Jangkau 820 Kota (V) Ketika ditanyakan hubungan dengan SGATAR yang ber- langsung selama 4 hari itu, Sumar- lin mengemukakan, Indonesia masih perlu banyak belajar dari negara peserta pertemuan itu. Negara yang mengikuti SGATAR di Bali, masing-masing Malay- sia, Thailand, Singapura, Fili- pina, Jepang, Korea Selatan, Se- landia Baru, Australia dan Indo- nesia sebagai tuan rumah. De- ngan terselenggaranya pertemuan (Lihat Halaman X Kolom 6) adakan atau di Medical Research Council Epidemiology Unit di Cardif. Juga studi yang dilakukan sebelumnya menunjukkan, para pemakan ikan secara regular memiliki tingkat kematian jan- tung lebih rendah, dibanding orang yang jarang atau tak per- nah makan ikan. Uniknya, studi mengenai kapsul minyak ikan yang dikon- sumsi, menghasilkan pertentang- an. Di satu sisi mengatakan, kapsul minyak ikan mengun- tungkan dan di lain pihak menga- takan merugikan. Kini, bagaimana dengan Anda. Mau makan ikan, silahkan. Kalau saja ini jadi kebiasaan bangsa Indonesia, kita akan membantu menolong kehidupan nelayan kita yang masih miskin. (9) MILIK MONUMEN PERS NASIONAL 4 No. 1270 Tahun Ke V PERESMIAN : Presiden Soeharto hari Minggu (12/11) di Batam, meresmikan lapangan golf, kebun anggrek dan peternakan buaya. Lapangan golf dengan 18 holes yang dibangun PT. Pan Islands Devel- opment diharapkan dapat menarik wisatawan dari Singapura dan Jepang, sedang hasil peternakan buaya dan kebun anggrek untuk (Foto ANT) Jakarta, NERACA KONSEP pengembangan re- gional tidak secara matang dituangkan,sehingga daerah pe- nerima transmigran tak punya blue print yang jelas "Blue print yang jelas pen- ting, sebab di situ menyangkut masalah hak ulayat, masalah tanah. Misalnya, kalau daerah transmigrasi ini sudah berkem- bang, lalu dengan orang daerah itu bagaimana? Ini kan masalah property right. Ini yang kurang di atur." Daerah Penerima Transmigran tak Punya Blue Print Jelas Demikian Dr. Hartojo Wig- njowijoto, Ketua Yayasan Studi Jakarta, NERACA SERANGAN hama atau penyakit pada lahan pertanian, khususnya padi mengalami penurunan dibanding periode sama pada musim tanam (MT) tahun lalu. Begitu juga kerusakan yang diakibatkan banjir. Demikian siaran pers Biro Humas Departemen Pertanian yang ditandatangani Kepala Biro Humasnya Ir. Suryono Projopra- noto, Senin. Menurut siaran pers itu, sedia- nya akan menjadi bahan konfe- rensi pers Menteri Muda Per- tanian Dr. Ir. Syarifudin Bahar- syah, Senin siang tapi karena aca- ra mendadak terpaksa dibatalkan. Siaran pers itu berisi laporan Menteri Pertanian pada Sidang Kabinet Terbatas Bidang Ekuin 8 November lalu dan disebutkan, secara kumulatif luas serangan wereng coklat MT 1989 April - September MT 1989 mencapai 4.292 ha atau turun 1.793 ha (29,5%) dari musim sebelumnya periode sama. Serangan-serangan hama itu antara lain, wereng cokelat 590 ha, terluas di DI Aceh 144 ha, penggerek batang 5,690 ha, ter- OM Underwriter Khawatir Saham Baru "Undersubcribed" Halaman IV) BACA JUGA Serangan Hama pada Lahan Pertanian Turun Jakarta, NERACA SASARAN Indonesia ikut serta dalam Kongres Travel Inter- nasional yang akan berlangsung di Jepang adalah untuk menggaet sebanyak-banyaknya turis Jepang agar mau datang ke Indonesia. Demikian Kepala Sub Direk- torat Pemasaran Luar Negeri, Ir George Oemint menjawab per- tanyaan Neraca, di ruang ker- janya, kemarin. Kongres ke-VII Biro Perjala- nan Internasional di Jepang (Ja- pan Congress Travel Interna- tional) akan diselenggarakan 27- 30 November 1989, diperkirakan akan dihadiri 1.532 delegasi Biro Perjalanan mewakili 60 Daerah Tujuan Wisata dunia. Delegasi Indonesia sendiri menurut Kepala Pusat Penerang- an Pariwisata Indonesia (P3-I), di Jepang, T Hassan akan diwakili 22 peserta mewakili, biro per- jalanan (Vayatour dan PT Aerowisata), perhotelan (PT. HII, Hotel Indonesia, Puri Ratih Bali, Membruk Beach Resort). Dinas pariwisata Aceh dan Sulut, di samping MNA dan Garuda. George Oemint menambakan, Sumber Daya Manusia M'jelang Lepas Landas (VI) Kapasitas Indonesia, kepada Ne- raca kemarin di Jakarta, meng-. enai masalah penyelenggaraan transmigrasi yang diamatinya. Dikatakan, memang pende- katan tahun-tahun sebelumnya (permulaan dilaksanakan trans- migrasi-Red)masih pendekatan yang bobotnya pada demografi. Demografi di sini artinya, pen- duduk disini padat, dipindah ke sana. "Padahal, transmigrasi punya peran sangat crucial (penting sekali) untuk mendinamisasi ba - ngsa Indonesia. Jadi penanganan grasi harus pendekatan luas di Sulsel 999 ha dan Jabar 871 ha, blas 774 ha, terluas di Kaltim 176 ha. Jenis hama lainnya adalah tungro 530 ha, terluas di Sulteng 280 ha, tikus 15.003 ha, terluas di Jateng 3.165 ha, hama putih palsu 5.420 ha terluas di Sulsel 749 ha, walang sangit 3.834 ha terluas di DI Aceh 828 ha, ber- cak coklat 1.125 ha terluas di Kaltim 149 ha dan alat ulat grayak 1.098 ha terluas di Sulsel 386 ha. Kongres Travel Sedunia untuk Gaet Turis Jepang Sedangkan gangguan karena banjir pada Oktober periode IMT 1989 mencapai 115 ha (puso 13 ha) atau turun 4.386 ha dibanding dengan MT 1988 pada periode sama. Gangguan banjir terluas di DI Aceh 89 ha (puso 1 ha). Secara komulatif gangguan banjir MT 1989 (April - Septem- ber 1989) mencapai 19.662 ha dengan puso 635 ha atau turun 1.227 ha (5,9%) di bawah MT 1988 pada periode sama. Gangguan lainnya adalah kekeringan pada padi, Oktober periode I MT 1989 mencapai 1.118 ha atau turun 6.788 ha (Lihat Halaman X Kolom 7) selama kongres dan pameran itu, Indonesia akan memanfaatkan "booth" untuk menyebarluaskan informasi tentang kepariwisataan Indonesia, lengkap dengan ba- han-bahan promosi. "Bagi peserta dari Indonesia dapat memanfaatkan booth ini untuk mengadakan negosiasi dengan rekan usahanya selama kongres berlangsung," katanya. Atas pertanyaan, George menyatakan, Indonesia mengha- rapkan dalam1989 ini, sekitar 210.000 wisatawan-nya datang ke Indonesia. Jumlah itu meru- pakan sebagian kecil dari 10.000.000 orang Jepang yang pelesir tahun ini. Kasubdit Pemasaran Luar Negeri itu menyatakan, target wisatawan Jepang ke Indonesia pada 1990 sebanyak 249.000, pada 1991 sebanyak 305.000 orang, pada 1992 sebanyak 352.000 orang dan pada 1993 sebanyak 425.000 orang. A Tema kongres dan pameran adalah "Pasar yang tidak Ter- batas" sebagai kunci keberhasil- an Biro Perjalanan. (12) Reformis akan Pimpin Jerman Timur (Hal. XII) pengembangan regional. Artinya kita harus memilih tempat-tempat yang assesable, dekat jalan, bisa mengangkut hasil bumi, ada animitas. Sehingga kalau saya tinggal di Kaliman- tan, merasa sama saja tinggal di demikian Jakarta. Misalnya," Hartojo Wignjowijoto Namun demikian ia menegas- kan, hal itu bukan kesalahan dalam perencanaan, tapi "kelu- putan" (terlewat). Sebab pemi- kiran hanya dari demografi saja, sehingga kelihatan seolah-olah mengurangi penduduk. Tatkala diingatkan, Menteri Transmigrasi sendiri telah tegas- tegas mengatakan, transmigrasi bukan sekedar pemindahan pen- duduk, Dr. Hartojo mengatakan: "Ya, memang menteri menge- mukakan demikian. Tapi kan ka- pasitas regional di sana untuk menampung tenaga transmigran yang datang, tidak sesuai." Untuk ini ia mencontohkan, para transmigran petani dari Wo- nogiri. Mungkin kepandaian mereka sebagai petani hebat. Tapi lingkungannya yang baru, tidak bisa mendukung. "Ya, akhirnya bisa jadi bodoh. Saya kira konsep pengembangan regional ini yang tak disiapkan secara matang." Mengenai kekhawatiran para transmigran, suatu saat akan pindah atau kawasannya diambil pihak lain yang mampu, karena sudah berhasil mereka kembang- kan, Hartojo Wignwijoto menje- laskan masalahnya akan sama dengan Kampung Improvement Program di Jakarta. "Daerah kumuh, diberesi in- fra strukturnya hingga rapi. Tapi kemudian, harga tanahnya jadi mahal. Maka penghuninya pindah dengan menjual lokasinya." Jadi, menurutnya, itu hanyalah masalah alokasi sumber saja. Dilihat dari segi ekonomi, kalau mereka diberi kompensasi yang hebat, maka akan membuka daerah lain lagi. Di sini memang ada faktor politis dan ekonomis yang saling bergandengan. "Kalau mengerjakan kebun singkong hasilnya tidak laku, se- dang tanahnya harganya mahal, tentu dia pilih pindah," demikian Dr. Hartojo. (9) Pinggir Pinggir KERUGIAN Djakarta Lloyd beberapa tahun terakhir, sudah dapat ditekan direksi barunya. - Ini baru direksi, ini direksi baru Djakarta Lloyd kita. *** KABARNYA, yang ingin panjang umur, sebaiknya makan ikan. Aneh, tapi kucing yang doyan makan ikan, umurnya kok paling tua hanya 12 tahun INVESTOR asing banyak yang pada borong saham milik Unggul Indah Corpora- tion. - Rupanya, nama itu mem- berikan keunggulan, sehingga semua menjadi indah. many Cuil