Tipe: Koran
Tanggal: 1989-11-14
Halaman: 02
Konten
Selasa, 14 November 1989 INDUSTRI Pengusaha Jateng Diminta Kembangkan Industri Andalan Jakarta, NERACA MENTERI Perindustrian, Ir. Hartarto minta kepada para pengusaha Jawa Tengah untuk mengembangkan industri, yang komoditinya kini masuk dalam komoditi andalan ekspor na- sional. Hingga kini, Pemerintah telah mengumumkan komoditi andalan ekspor tahap lima. Hartarto mengemukakan hal itu pada acara tatap muka dengan para pengusaha industri tekstil Jawa Tengah di Semarang, Minggu malam. Dikemukakan- nya, banyak sektor industri yang dapat segera dikembangkan, ka- rena Indonesia mempunyai daya saing yang kuat. Disamping didukung pula oleh peluang ekspornya yang luas. Salah satu sektor industri di- antaranya adalah industri alat-alat rumah tangga dari logam, uta- manya barang-barang rumah tangga dari besi/baja dan enamel ware, barang keperluan rumah tangga dari aluminium, alat dapur dari stainless steel dan barang lainnya dari aluminium. Nilai ekspor barang-barang rumah tangga dari logam terse- but secara keseluruhan pada 1987 sebesar US$ 1,05 juta pada 1988 senilai US$ 11,9 juta dan US$ 8,73 pada Januari - Mei 1989. Meningkatnya kebutuhan alat- alat rumah tangga disebabkan di negara-negara maju, industri alat- alat rumah tangga merupakan "Sunset Industry". Sehingga TELECOM Demikian dikemukakan Drs Islam Hasbullah dari Perkumpul- an Ekonomi Indonesia-Jerman (Ekonid), kemarin di Jakarta kepada Neraca. CeBIT yang akan berlangsung 21-28 Maret 1990 mendatang, diharapkan akan dihadiri lebih dari 3.500 peserta dari 40 negara yang akan memamerkan berbagai produk canggih dari seluruh dunia. "Bagi para pengunjung dan peserta pameran, CeBIT secara langsung merupakan kunci masuk ke dalam catatan para manajer exekutif di seluruh dunia," kata Islam Hasbullah menekankan. Dengan mengutip kata-kata Menteri Pertambangan dan Ener- gi Ginandjar Kartasasmita baru- baru pada kongres Persatuan Insinyur Indonesia, bahwa tekno- MENTERI Tenaga Kerja Cosmas Batubara dan Men- teri Penerangan H Harmoko dalam kunjungan ke Sumatera Barat belum lama ini sengaja meninjau industril kerajinan rotan di daerah ini. Menteri Cosmas meninjau industri perabot (mebel) rotan Surya Baru di Lubuk Buaya, 15 km sebelah utara pusat kota Padang dan Menpen Harmoko meninjau industri mebel Prima Sari Rahadic di seberang Padang, tiga km sebelah se- latan pusat kota. Baik Cosmas maupun Har- moko tampak sangat terkesan sekali ketika melihat pembuat- an mebel dan berdialog de- ngan karyawan-karyawati di kedua perusahaan tersebut. Menteri Cosmas malah sengaja minta kepada kamera- men TVRI, yang mengikuti kunjungan dua harinya ke Sumbar, agar mengabadikan pembuatan tikar (lampit) ro- tan yang dilakukan secara mekanis. CeBIT: Dengan penawaran yang semakin luas dalam sektor perangkat keras dan lunak, para pemasok mancanegara menitikberatkan telekomunikasi pada Hannover Fair CeBIT'90 (21-28 Maret) guna mem- beri pelayanan kepada pelaku bisnis maupun pemakai sistim komunikasi intern dalam organisasi/peru- sahaan. (Foto: Deutsche Messe AG) Jakarta, NERACA PAMERAN niaga CeBIT di Hanover akan menawarkan hasil produk industri canggih, sistem dan pelayanan. Semua hasil pengembangan mutakhir dalam bidang perangkat keras (hard- ware) dan lunak (software) akan didemonstrasikan di sini dalam konteks aplikasi praktisnya. "Baru sekarang saya me- lihat pembuatan tikar rotan dengan mesin", kata Cosmas. prosesnya persis sama dengan industri tekstil yang meng- gunakan alat tenun mesin (ATM), katanya menam- bahkan. lebih menguntungkan apabila mengimpor dari negara sedang berkembang karena harganya relatif lebih murah. Selain pembuatan tikar ro- tan secara mekanis, Menteri Tenaga Kerja menyaksikan pula pembuatan kerangka kursi, meja dan kerangka tem- Impor alat-alat rumah tangga dari logam di beberapa negara pada 1987 mencapai US$ 3.10 miliar yang jenis-jenisnya an- tara lain: alat-alat rumah tangga dari besi/baja/tembaga/alumi- nium, alat-alat meja makan, alat masak/alat pemanas dari tembaga tanpa listrik, piring pemanas dan sejenisnya, alat pemanas dari logam dan sebagainya. Importir terbesar alat-alat rumah tangga dari logam adalah Amerika Serikat, Belanda, Jer- man, Perancis dan Inggris. Peluang pasar dunia untuk alat-alat rumah tangga dari logam masih cukup luas mengingat masih sedikitnya jenis barang- barang rumah tangga dari logam yang diproduksi di Indonesia. Sedangkan tingkat teknologi dari industri tersebut tidak terlalu sulit untuk dikuasai. Data dari Departemen Perin- dustrian menyebutkan, sampai saat ini industri alat-alat rumah INCOMS logi telah berperan sangat besar dalam kehidupan manusia dewasa ini, dan peranan akan lebih lagi pada masa depan, Hasbullah mengharapkan kalangan indus- triawan dan ilmuwan Indonesia dapat pula hadir di CeBIT dan menarik manfaatnya dari itu. "Hanover pada CeBIT itu akan menjadi tempat pertemuan para pengambil keputusan dari berbagai bidang bisnis, ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Hasbullah lagi. CeBIT Hanover Tawarkan Produk Industri Canggih Pameran niaga CeBIT '90 akan memfokuskan pada bidang utama teknologi informatika dan telekomunikasi seperti komu- nikasi dan otomatisasi perkan- toran, elektronika bagi pelayan- an perbankan, perusahaan asuransi dan sebagainya. Di samping itu juga komputer mini, personal computer (PC) dan pe- ripheral DP, data kemampuan produksi dan data pengamanan. Kalangan industri, Pasaran Dunia untuk Perekayasaan Lis- trik dan Elektronik, saja akan mengikutsertakan 1.750 peserta dalam pameran ini. Jumlah itu ditambah lagi dengan peserta dalam pameran sar licrotronic, suatu pameran Teknologi Kom- puter dalam Manufakturing dengan bantuan komputer dan sis- tem komputer terintegrasi bagi otomasi produksi. Dalam pameran Subcontract- ing kata Hasbullah, yang meru- pakan pagelaran utama Eropa bagi pelayanan perekayasaan dalam pembuatan sukucadang menurut pesanan pelanggannya, para industriawan Indonesia patut ikut serta sebagai peninjau. Di sini terdapat peluang besar untuk memperoleh mitra usaha, baik untuk memperoleh kontrak pesanan maupun mitra untuk usaha patungan. tangga dari logam yang sudah berproduksi satu perusahaan (dalam tahap konstruksi) dengan kapasitas 5.457 ton per tahun. Industri lain yang mempunyai peluang ekspor besar dan dapat segera dikembangkan adalah industri kaca mata. Hingga kini, industri yang menghasilkan kaca mata, lensa kaca mata, frame dan coating di Indonesia, sedikitnya ada delapan perusahaan. MENGAPA kedua menteri Kabinet Pembangunan V itu begitu tertarik dengan indus- tril kerajinan rotan? Dan apa yang dicarinya di kedua peru- sahaan industri mebel rotan itu? Ekspor produk-produk dari industri tersebut terus menunjuk- kan peningkatan yang cukup besar. Pada tahun 1986 nilainya baru US$ 130.600; tahun 1987 US$ 681.200 dan pada 1988 nilainya sudah mencapai US$ 1.438.300. Jawabannya adalah, baik Cosmas maupun Harmoko ingin mengetahui seberapa jauh nilai tambah bisa diper- oleh dengan mengekspor ba- rang jadi rotan (mebel) di- banding dengan rotan sete- ngah jadi, apalagi rotan asalan, kata ketua Asosiasi Mebel Indonesia (Asmindo) cabang Padang H. Basril Djabar. Impor dunia untuk kaca mata dan barang-barang optik pada tahun 1987 mencapai US$ 3.94 miliar, yang meliputi: elemen optik tidak terpasang (un- mounted) US$ 0,92 miliar, ele- men kacamata US$ 1.16 miliar dan kacamata US$ 0.75 miliar. Importir terbesar adalah Amerika Serikat; Jerman, Inggris; Hongkong; Perancis, Italia dan Jepang. Setidak-tidaknya ada lima macam nilai tambah yang bisa diraih dengan menggalakkan industril kerajinan rotan di dalam negeri, dan melarang sama sekali ekspor rotan sete- ngah jadi, apalagi rotan asalan, katanya menam- bahkan. Dirjen Aneka Industri, Ir. Soesanto Sahardjo pernah mengemukakan, untuk meman- faatkan peluang ekspor yang besar itu, industriawan kita masih perlu mengadakan kerjasama dengan Lima macam nilai tambah itu ialah berkurangnya eksploi- tasi sumber daya alam, dalam hal ini potensi rotan dan manau, terbukanya lapangan kerja, terjadi alih pengetahuan! Anjungan-anjungan di pameran niaga Hanover ini me- nekankan kehadiran know-how perekayasaan, pabrik industri dan teknologi transportasi. "Jelaslah, Hanover meru- pakan pintu gerbang untuk memasuki pasaran Eropa," kata Islam Hasbullah. (20) keterampilan dalam pembuat- an mebel, meningkatnya mutu komoditi ekspor dan devisa yang diperoleh. Menurut Sekretaris Gabu- ngan Pengusaha Ekspor Indo- nesia (BPEI) cabang Padang Djaswir Luwis, dengan adanya larangan ekspor rotan mentah dan setengah jadi, maka eksploitasi rotan mentah dan manau di Sumbar turun sekitar 70 sampai 75 persen. Pengambilan rotan dan manau di hutan-hutan kini di- sesuaikan dengan daya serap industri mebel yang ada. Di daerah ini terdapat delapan perusahaan industri/kerajinan rotan yang masih aktif. King of rattan MANAU adalah rotan ber- ukuran besar, yang diame ternya sekitar 2,5 sampai 3,0 sentimeter, sedangkan rotan biasa garis tengahnya hanya satu sentimeter. produsen utama dunia, baik dalam bentuk joint venture maupun kerjasama dalam pemasaran. Sehingga usaha penerobosan dapat lebih mudah dilakukan. Nilai Tambah Industri Rotan pat tidur dari manau yang di- kerjakan dengan tangan dan disana-sini dibantu dengan mesin. Demikian juga dengan pembuatan kedudukan dan sandaran kursi. Di negara-negara Eropa Barat, kata Basril Djabar, manau disebut sebagai "king of rattan' dan sangat disukai apabila dipakai sebagai ke- rangka kursi. meja, tempat tidur dan lain-lain. Produsen utama adalah Sumbar malah hampir memonopoli komoditi ini, katanya menambahkan. Pelarangan total ekspor rotan mentah dan setengah jadi sejak awal 1989 mendorong Salah satu usaha swasta na- sional yang telah mengadakan kerjasama dengan pihak asing adalah Arman Invesment Utama Indonesia. Dia membuat usaha patungan bersama Midas Optical dari Korea, utamanya mempro- duksi frame kacamata untuk ekspor. Usaha patungan itu ber- diri dengan bendera "PT. Midas Surya Company". (5) New York, NERACA HARGA minyak mentah menanjak di Bursa Eropa, Senin akibat pembelian aktif para pe- dagang besar, namun kemudian melemp di New York Mer- cantle Exchange (NYME) akibat melemahnya permintaan bensin dan produksi berlebihan oleh OPEC. (Persbiro). Pelembang, NERACA TINGKAT produksi ke- ramik dari usaha kerajinan "Sumber Hidup" meroket sete- lah menjadi anak angkat PUSRI. Bila pada tahun 1987, angka produksinya baru 3.920 buah. Setahun berikutnya, secara fan- tastik 17,5 ribu buah. Kesimpulan ini diperoleh NERACA, setelah bersama- sama sejumlah wartawan ibukota menerima keterangan dari pimpi- nan industri kerajinan keramik "Sumber Hidup" Rhazwan Faizal di Palembang, pekan lalu. Menurutnya, kemajuan itu dimungkinkan karena adanya pembinaan dari Bapak Angkat baik dalam hal manajemen, teknologi produksi. Serta ban- tuan-bantuan promosi, pemasaran dan juga peralatan. Bantuan peralatan, meliputi : pembangunan untuk tempat bekerja, penyediaan tungku pembakaran keramik dengan temperatur 1300 derajat celcius dan meja-meja putar. "Bantuan orang serupa kredit, yang harus saya bayar angsurannya Rp 500 ribu per bulan. Nilai investasi untuk peralatan itu sendiri men- capai Rp 16 juta." Usaha Keluarga USAHA kerajinan keramik "Sumber Hidup" merupakan usaha keluarga Ahmad Zainal (alm) yang dimulai tahun 1974. Bermula dari penutupan orang-orang tua di desa Payaka- bung (sekitar 38 Km dari kota Palembang), yang menceritakan bahwa didaerah ini terdapat tanah liat yang sangat baik untuk dibuat gerabah atau keramik. Sejak itu AZ mulai tertarik mencari sumber bahan baku berupa tanah liat di daerah-daerah lebak desa Payakabung dan sekitarnya. Percobaan pembuatan gera- bah dilakukan dengan cara tra- disional yakni dengan tungku darurat yang terbuat dari timbu- nan batu bata. AZ beserta anak- anaknya melakukan percobaan- percobaan dan dengan dana sangat terbatas mencoba belajar ke Balai Besar Keramik di Ban- dung, sesuai petunjuk dari Kanwil Perindustrian Sumsel. Usaha ini terus berjalan seka- lipun mengalami pasang surut dan mendapat banyak tantangan serta hambatan. Namun setelah mendapat bantuan dari Kanwil Perindustrian Sumsel dan binaan PT. PUSRI secara serius, usaha kerajinan keramik ini mulai ter- angkat. pengusahaleksportir rotan mengalihkan usahanya kein- dustril kerajinan rotan, sedang- kan industri mebel yang sudah ada berusaha meningkatkan kegiatannya. HARIAN NERACA Produksi Keramik Meroket Setelah Dibina PUSRI Ini berarti terbukanya la- pangan kerja, baik untuk menyiapkan bahan baku maupun untuk membuat mebel itu sendiri. Menurut ketua Asmindo Sumbar, industri mebel di daerah ini kini mem- pekerjakan antara 200 sampai 300 orang per unit usaha. Bekerjasama dengan Ba- dan Ekspor Nasional (BPEN) Departemen Perdagangan, pengusaha mebel di daerah ini mendatangkan pula konsultan pelatih dari luar negeri antara lain dari Jerman Barat dan Filipina atau mengirim stafnya ke negara konsumen guna menyerap keinginan pembeli. Dengan demikian alih ilmul keterampilan dalam industri mebel rotan bisa berjalan lan- car, yang selanjutnya dikem- bangkan ke semua karyawan di masing-masing perusahaan. Manfaatkan BLK UNTUK meningkatkan keterampilan perajin, Menteri Cosmas Batubara menawar- kan kepada Asmindo Sumbar agar memanfaatkan pula Balai Latihan Kerja (BLK) yang ada di daerah ini. Kesejahteraan perajin pun Fuji Photo Keluarkan Produk Baru Jakarta, NERACA FUJI Photo Film Co., Ltd memperkenalkan produk baru, film negatif berwarna generasi baru yaitu Fujicolor Super HG 200 dan Fujicolor Super HG 400. Di Indonesia produk tersebut dipasarkan oleh pemegang li- sensi Fuji Photo Film, PT. Mo- dern Photo Film Co. yang dalam waktu dekat ini merencanakan akan going public melalui pasar modal. Menurut Ka. Humas The Modern Group, Junus, produk baru itu dijual dipasaran dengan harga Rp 7.400,- per rol. Me- nyinggung soal keunggulannya, dia mengemukakan, Fujicolor Super HG 400 adalah film ISO 400 yang dapat digunakan untuk segala keperluan. Pada pemo- tretan di dalam maupun di luar ruang, pada keadaan cahaya yang cerah maupun redup, dan dalam kondisi yang kurang mengun- tungkan lainnya, Fujicolor Super HG 400 sanggup menghasilkan gambar yang indah dan cemer- lang dengan menggunakan kamera 35 mm apapun. Selama penyimpanan, bisa saja film dipengaruhi udara panas, kelembaban atau gas formalin, yang kesemuanya itu dapat Minim AZ dengan pendidikan dan pengalaman di bidang keramik yang minim itu mencoba men- ciptakan disain-disain khusus dengan tidak meninggalkan ciri- ciri daerah Sumsel yang anggun, seperti motif songket yang di- dominasi oleh motif bunga melati dan pucuk rebung. Ben- tuk keramik dibuat kecil-kecil, sehingga mempunyai kesan an- tik dan mudah dibawa. Produksi pertama yang siap dipasarkan terlaksananya pada akhir 1978. Yayasan Pekerti dari Jakarta bersedia menampung produksi periode perdana itu, yang berjumlah 800 buah, terdiri dari berbagai bentuk. Ternyata produksi keramik Payakabung ini cukup menarik perhatian. Yayasan Pekerti ber- hasil memasarkan ke Jerman Barat. Sejak itu Sumber Hidup secara periodik mendapat pesanan setiap 3-4 bulan dengan jumlah yang terus meningkat. Tahun 1979, AZ mencoba memperluas pasar dengan meni- tipkan keramiknya pada pasar Sarinah Jaya, Jakarta sebanyak 500 buah/bulan. Setahun berikutnya masuk Departemen Store Sarinah dan Aldiron Plaza di Jakarta. Periode 1980-1982, pemasaran cukup baik. Jumlah produksi 3.000 buah per tahun dengan nilai sekitar Rp 11 juta. Kredit MELIHAT prospek asaran yang cukup baik, AZ berusaha mendapatkan kredit bank (Bank BNI) untuk mem- bangun tungku yang layak. Usaha itu berhasil. Namun mu- sibah tak terelakkan. Menjelang uji coba tungku, AZ jatuh sakit dan tak lama kemudian meninggal dunia (1982). Usaha ini mulai mengalami kemunduran. Anak-anak AZ yang ditinggalkan belum siap untuk mandiri meneruskan usaha keluarga tersebut. Pembayaran kredit bank macet, modal habis untuk biaya hidup sehari-hari. Produksi tersendaat-sendat. Namun pada 1986, Yayasan Pekerti Jakarta kembali meme- san keramik 3.300 buah dengan nilai lebih dari Rp 2 juta. Hal ini membangkitkan semangat Rhazwan Faizal untuk melanjutkan usaha keramik ini. Bersamaan dengan mulai bangkitnya pemasaran, PT. PUSRI pada 1987 mulai mem- tidak luput dari perhatian Menaker, baik yang sudah menerima upah tetap maupun yang borongan. Buyung (21) asal Lubuk Buaya dan Enny (19) asal Lubuk Alung, yang bekerja di industri mebel Surya Baru mengatakan, mereka rata-rata menerima upah Rp 90.000/bulan ditambah uang perangsang Rp 300/hari bila masuk kerja. Kepada pimpinan perusa- haan Menteri Cosmas meng- ingatkan, kesejahteraan kar- yawan harus diperhatikan, ka- rena kemajuan perusahaan sangat tergantung kepada par- tisipasi mereka. Volume ekspor rotan dan manau dari Sumbar mencapai puncaknya tahun 1979/80 yang, menurut ketua Asmindo Sumbar, hampir 20.000 ton, seluruhnya masih berupa ba- han mentah. Tujuan ekspor ke Eropa Barat, Singapura dan Asia Timur. menyebabkan kerusakan struktur yang mempengaruhi mutu dan hasil pemotretan. Struktur kimia yang mengen- dalikan reaksi semacam itu pada Fujicolor seri Super HG telah diformulasikan kembali untuk membatasi kemungkinan terjadi- nya kerusakan semacam itu. (5) Sesuai dengan kebijak- sanaan pemerintah untuk me- ningkatkan mutu komoditi ekspor dan mengembangkan industri dalam negeri, maka pengusaha/eksporter rotan mulai mengolah rotan mentah menjadi bahan setengah jadi dan akhirnya menghasilkan barang jadi (mebel) untuk diekspor. Mesin Tekstil Buatan Indonesia Pekalongan, NERACA MENTERI Perindustrian Ir. Hartarto, Minggu siang menin- jau pabrik tekstil Texmaco Jaya di kabupaten Pemalang, Jawa Tengah yang pertengahan De- sember 1988 rusak dilanda Banjir. "Kecuali memperhatikan kesejahteraan karyawan, pabrik tekstil ini mampu membuat mesin tekstil untuk dipasarkan ke luar negeri," kata Hartarto dalam sambutan singkatnya ketika me- lihat dari dekat pabrik tersebut. Direktur Utama pabrik tekstil tersebut, M. Sinivasan menga- takan, kecuali di Pemalang peru- sahaan itu juga mempunyai ca- bang di Jawa Barat, Jawa Timur dan di Kaliwungu, Semarang. (ANT) bina usaha ini dengan melakukan memberi bantuan dalam pro- mosi. Disamping itu PUSRI mengikutsertakan produksi ke- ramik dari Payakabung ini dalam pameran-pameran yang ber- gengsi, baik di dalam negeri maupun luar negeri disertai de- ngan pencetakan katalog dan bro- sur. Di sisi lain Dharma Wanita sub unit PUSRI secara aktif ikut memasarkan produk keramik Payakabung ini. Dampak dari kegiatan pro- mosi itu sangat terasa. Pesanan mulai berdatangan, sehingga hampir tak terlayani. Perajin yang semula hanya 2-3 orang meningkat menjadi13 orang kemudian meningkat lagi menjadi 24 orang. PUSRI segera memutuskan untuk membantu membangun tungku baru dengan teknologi yang lebih baik. Desember 1988 pembangunan tungku dimulai dengan supervisi dari Balai Besar Keramik Bandung dan baru pada bulan April 1989 tungku itu dapat dimanfaatkan. Binaan PUSRI tak hanya sampai di situ saja. Usaha pro- mosi untuk mendapatkan pangsa pasar yang lebih besar terus di- laksanakan melalui pameran- pameran di Jakarta. Begitu juga pemasaran yang lebih intensif dibantu melalui PT. Varita (anak perusahaan Yayasan Kesejahteraan Karyawan PT. PUSRI. Usaha kerajinan keramik ini yang semula merupakan usaha keluarga, secara alamiah terus berkembang. Para remaja putus sekolah banyak ditampung di sini. Sementara itu PUSRI terus menambah peralatan kerja berupa meja putar yang sangat diperlukan perajin. Sesuai dengan konsep pem- binaan yang digariskan PUSRI, desa Payakabung ini akan dijadikan perkampungan kera- mik dengan menumbuhkan "plasma" perajin yang berasal dari para remaja yang telah mandiri berusaha mampu melakukan kegiatan-kegiatan di rumah-rumahnya sendiri dengan membentuk kelompok-kelom- pok baru. Pada saat pembakaran dapat menggunakan fasilitas tungku yang dibangun PT. PUSRI. Desa Payakabung nantinya diharapkan akan menjadi desa percontohan dalam menciptakan jati dirinya sebagai perkampung- an perajin keramik yang cukup terkenal dari daerah Sumatera Selatan. (5). atau barang jadi, yang nilainya jauh lebih tinggi dibanding dengan bahan mentah. 346,20 ton senilai 995.998,50 dolar AS. Mulai tahun 1989 ini ekspor bahan setengah jadi dilarang sama sekali, karenanya yang diekspor hanya barang jadi (mebel), yang selama tujuh bulan pertama (Januari sid Juli), tercatat 376,75 ton se- harga 1.128.922,39 dolar AS. Dari segi meningkatnya devisa yang diperoleh pe- ningkatan mutu komoditi ekspor, data Bank Indonesia itu menunjukkan, ekspor 1.662,54 ton bahan setengah jadi tahun 1988 menghasilkan devisa 3.522.850,25 dolar AS atau rata-rata 2.119 dolar AS/ ton. Disamping itu diekspor pula 346,20 ton barang jadi yang menghasilkan 995 998 50 dolar AS yang berarti 2.876,90 dolar AS/ton. Sementara itu pengusaha industrilkerajinan terus beru- saha meningkatkan mutumebel yang dihasilkannya, sehingga harga jual yang diperolehnya di luar negeri terus pula meningkat dibanding dengan tahun sebelumnya. Sejak Januari sampai Juli 1989 sudah dieskpor 376,75 ton mebel yang menghasilkan devisa 1.128.922,39 dolar AS atau rata-rata 2.996 lebih/ton, sedangkan tahun sebelumnya Akibatnya volume ekspor turun, tetapi mutunya me- ningkat, karena yang diekspor harga jual mebelper ton hanya adalah bahan setengah jadi 2.876,90 dolar AS. (Ant). Pertambangan - Energi PT Timah Proyeksikan Laba Rp 54,5 Miliar Tahun Ini Jakarta, NERACA BERKAT membaiknya harga dan produksi timah Indo- nesia mencapai 32.000 ton, PT Timah untuk 1989 ini mem- proyeksikan laba sebelum di- potong pajak Rp 54,5 miliar, Karenanya, bobot BUMN ini dinilai Menteri Keuangan se- bagai sehat sekali. Dirut PT Timah Sudjatmiko baru-baru ini di Jakarta menga- takan, pada 1988 lalu Indonesia bahkan memegang supremasi dalam bidang pertimahan dunia. Sebab PT Timah jadi perusahaan timah terbesar di dunia, kemu- dian disusul Brazil dan Malay- sia. Hal ini berkat prestasi Indo- nesia sebagai satu-satunya anggota ATPC (Asosiasi Pro- dusen Timah Internasional) yang mampu melampaui kuotanya. Bahkan sejak 150 tahun me- nambang timah, baru dapat melampaui produksi Malaysia. Menurut Sudjatmiko, karena supremasi itu juga Indonesia dipilih sebagai Direktur Pusat Penelitian dan Pengembangan Timah Asia Tenggara di Ipoh Malaysia. Selain itu, pada 1988, Indonesia secara aklamasi dipilih 36 negara produsen dan kon- timah, sebagai Ketua Sidang Persiapan ITSG (Kelom- pok Studi Timah Internasional). sumen ITSG merupakan badan baru dan akan diresmikan pada awal tahun depan setelah berakhirnya tugas ITC (Dewan Timah Inter- nasional) pada pertengahan 1989 lalu, ujarnya. Ditegaskan pula, tahun ini PT Timah tidak mempunyai hutang Palembang, NERACA GUBERNUR Sumatera Se- latan, H. Ramli Hasan Basri me- nyambut baik dilakukannya pengkajian menyangkut kemung- kinan dibangunnya pusat tenaga uap (PLTU) berskala besar di Sumatera Selatan yang meng- gunakan batubara sebagai sum- ber energi. "Pembangunan PLTU di daerah ini akan memberikan banyak manfaat bagi usaha baru," kata Ramli ketika menerima tim pengkaji kemungkinan pemba- ngunan PLTU skala besar di Sumsel yang diantar Direktur Umum PT. Tambang Batubara Bukit Asam, Drs. Ibnu Sumanto di Palembang akhir pekan lalu. Tim Pengkaji kemungkinan pembangunan PLTU dan pem- bukaan tambang batubara baru di daerah Tanjung Enim, Sumsel itu termasuk dua konsultan ber- kebangsaan Australia masing- masing Doug Welss dan David Wilson serta pejabat PT. Bita Avarco Engineering. Bakar Gambut Pontianak, NERACA PEMBANGUNAN pusat pembangkit tenaga listrik uap (PLTU) be: kapasitas 22 mega watt (MW) dengan bahan bakar gambut, yang banyak terdapat di Kalimantan Barat, kini sedang dipersiapkan di Pontianak. "Untuk wilayah Kalimantan Barat, saat ini sedang diper- siapkan penambahan pemba- ngunan tenaga listrik selama Pe- lita V, masing-masing pemba- ngunan pusat pembangkit tenaga listrik desel (PLTD) sebesar 22 MW," kata Dirut PLN Ir. Er- mansyah Jamin, di Pontianak Sabtu. Pada acara serah terima jabatan Kepala PLN wilayah V hari itu, ia juga mengemukakan, selain pembangunan PLTD, juga sedang dipersiapkan program ja- ringan tegangan menengah, tegangan rendah dan gardu dis- tribusi, serta penyambungan baru untuk 54.000 pelanggan ter- masuk di 546 desa baru yang akan dilistriki. dan tidak memperoleh PMP (Penyertaan Modal Pemerintah). Dengan kondisi perusahaan sekarang yang cukup baik, maka tahun mendatang direncanakan dilakukan investasi untuk mem- bangun kapal keruk besar, me- nambah dua tanur di Peltim dan pembuatan dermaga di Mentok Bangka. Penambahan dua tanur itu dimaksudkan untuk meningkat- kan kapasitas lebur dari 33.000 ton menjadi 44.000 ton setahun. Termasuk memenuhi permintaan peleburan sebanyak 7.500 ton setahun dari Australia. Penandatanganan naskah serah terima Pemimpin PLN Wilayah V Provinsi Kalbar, dari Ir. Doddy J. Widada kepada Ir. Margo Santoso, yang sebelum- nya adalah Kepala Dinas Pengen- dalian Pro ek Diesel I pada Di- rektorat Pembangunan PLN Pusat, juga disaksikan Gubernur Kalbar Pardjoko S. Pembangunan sejumlah pembangkit tenaga listrik itu, menurut Ir. Ermansyah, akan selesai dalam periode Repelita selanjutnya, antara lain meman- faatkan tenaga air (PLTA) Pade Kembayung berkapasitas 30 MW dan PLTU Pontianak de- ngan bahan bakar gambut 22 MW terseb Atas pertanyaan, Sudjatmiko mengatakan rata-rata harga timah tahun ini US$ 8.500 per ton, suatu perkembangan harga yang cukup baik setelah pada 1980 pernah mencapai tertinggi US$ 16.000 per ton. Tapi kemudian pada 1986 anjlok menjadi US$ 6.200 per ton. Pada 1985 lalu, ujar Dirut Timah, semua produsen timah menutup tambang, mengurangi pekerjanya, produksi turun dan merugi, tapi PT Timah hanya menutup tambang yang ongkosnya tinggi, tidak mengu- rangi pegawai, bahkan mena- ikkan produksi dan mendapat laba. Dengan adanya perkemba- ngan dan penambahan pemba- ngunan tenaga listrik di PLN Wilayah V, keadanan yang telah dicapai adalah, kapasitas terpa- sang pembangkit mencapai 119,5 MW, jaringan tegangan mene- ngah, tegangan rendah dan gardu distribusi masing-masing sepanjang 2.541,9 kms, 1.558,8 kms dan sebesar 122,5 MVA. PLN Wilayah V, saat ini melayani jumlah pelanggan 109.635 termasuk 40.090 di daerah pedesaan, sedangkan desa yang dilistriki baru mencapai 283 desa dari sekitar 1.200 desa yang ada. PT Timah menurunkan ongkos produksi dari US$ 10.500 per ton pada 1984 menjadi sekitar US$ 6.000 per ton setelah 1986. Pembicaraan dengan Guber- nur mencakup pengembangan fasilitas jalan, pengadaan air Dalam pertemuan dengan bersih dan pengembangan lain- kelompok kerja pengkajian nya yang berkaitan dengan kemungkinan pembangunan Bila selama tahun kritis 1986/ 88, PT Timah dinilai Menkeu sebegai BUMN kurang sehat, kini dipandang sebagai BUMN yang sehat sekali," ujarnya. kemungkinan dibangunnya PL- TU di Tanjung Enim. Hasil pengkajian akan dise- rahkan kepada BPPT untuk kemudian diteruskan ke Tim Keppres 35. Menanggapi pengkajian ke- mungkinan pembangunan PLTU di Sumsel, Gubernur Ramli Hasan Basrimenegaskan sikapnya, akan menerima dan mendukung kepu- tusan pusat. Halaman II- Pengkajian Pembangunan PLTU di Sumsel Menurut Dirut PLN, kete- nagalistrikan nasional masih perlu dipacu lebih cepat, karena secara nasional jumlah rakyat Indonesia yang telah menikmati terangnya sinar listrik baru mencapai 26%, berarti tugas pembangunan yang harus di- lakukan PLN masih banyak. Untuk itu dikatakannya, pembangunan sektor ketenaga- listrikan selama Repelita V tetap dilanjutkan serta kesejahteraan rakyat, baik di daerah perkotaan maupun pedesaan. laba Diperkirakan harga timah tahun depan tetap wajar dan optimis BUMN ini akan meraih bila harga timah naik maupun turun. Ciri khas menda- tang harga akan mengambang, pasaran bebas dan meningkatnya kompotisi. Untuk itu, pihaknya tetap akan meningkatkan kemampuan di lapangan, peng- administrasian, selain mening- katkan kesejahteraan para karyawan. (KNI). "Sebagai kepala daerah, saya melihat segala sesuatunya dari tingkat provinsi dan untuk kepentingan daerah," kata Ramli. Dia menambahkan, keputusan dari pusat yang mempunyai cakrawala lebih luas dan ber- luang lingkup nasional, pasti akan menggembirakan dan mengun- tungkan semua pihak. "Saya akan membantu sekuat tenaga, agar semua keputusan pusat dapat terlaksana dengan ton. baik," katanya. Pembangunan PLTU Bahan mimpin PLN Wilayah XI Nusa Tenggara besarnya kehilangan daya listrik tahun ini di Pontianak sudah dapat dikurangi sekitar 17% dari tahun sebelumnya. Pencurian aliran listrik se- bagian besar dilakukan peru- sahaan dan sebagian kecil rumah tangga, dengan beberapa pelaku pelanggaran ini diajukan ke pengadilan. Singgih menjelaskan, PLN berupaya memperkecil tingkat kehilangan, sekaligus mengu- rangi kerugian yang ditimbul- kan. Antara lain dengan meningkatkan keandalan dan kualitas serta pengawasan. Batubara Indonesia ke Nepal Kathmandu, NERACA NEPAL telah memesan se- banyak 50.000 ton batubara dari Indonesia, untuk memenuhi kebu- tuhan yang mendesak dari negara itu, demikian dikemukakan sum- ber resmi di Kathmandu, Sabtu. Batubara Indonesia itu de ngan harga 3.940 rupees atau sekitar US$ 139,70 per ton, lebih mahal dibanding batubara India yang harganya tercatat 1.560 rupees atau US$ 55,30 per ton. Tapi kualitas batubara Indonesia lebih baik, kata sumber itu. Tokyo, NERACA PEMERINTAH Metropoli- tan Tokyo akan memanfaatkan panas, yang dihasilkan pem- bakaran sampah sebagai energi seharga 50 miliar yen, untuk memasok listrik dan pemanas bagi kurang lebih 500.000 rumahtangga di sekitar tempat- tempat pembakaran sampah. Pemda Tokyo menyatakan, dewasa ini terdapat 23 tempat sebagai jalan keluar mengatasi masalah sampah, sekaligus menggali sumber energi murah bebas polusi. Harga batubara di Nepal meningkat sampai 95% pada delapan bulan terakhir. Guna memenuhi kebutuhan tahunan yang mencapai 200.000 ton batu- bara, pemerintah Nepala telah merencanakan mengizinkan impor dari setiap negara dengan memberikan berbagai kemu- dahan dan dapat menggunakan valuta asing yang ada. (AFP). Dewasa ini, 13 tempat pem- bakaran sampah di Tokyo dapat membangkitkan panas 5.000 bil- iun kalori tiap tahun. Meski energi dari pembakaran sampah menjanjikan energi mu- rah dan tak berpolusi, namun diperkirakan tenaga yang dihasilkan takkan bisa mencukupi kebutuhan energi masyarakat kota. Tenaga panas hasil pem- PLTU berskala besar di Tanjung Enim itu, Gubernur Ramli di- dampingi ketua Bappeda Sumsel, Drs. H. T. Simandjuntak. Dari Banjarmasin dilaporkan, Kalimantan Selatan dalam Pelita V ini merencanakan pemba- ngunan PLTU guna memenuhi kebutuhan listrik daerah itu di masa mendatang, kata Gubernur Kalsel, Ir. H.M. Said pada serah- terima Pimpinan PLN Wilayah VI yang meliputi Provinsi Kalsel, Kalteng dan Kaltim di Banjar- masin, baru-baru ini. Ia mengatakan, rencana pem- bangunan PLTU itu kini dalam tahap penjajakan dan diharapkan tidak terlalu lama dapat dimulai pelaksanaan proyek itu. Sedangkan mengenai per- sediaan bahan baku seperti batu- bara, di daerah ini cukup poten- sial dengan cadangan miliaran Cadangan tambang batubara itu berdasarkan penelitian saat ini banyak terdapat di Kabupaten Tanah Laut dan Kotabaru.(Ant). Dikatakannya, sasaran yang akan dicapai pada akhir Repelita V adalah 43% dari rakyat Indo- nesia dapat menikmati listrik. Perusahaan Umum Listrik Negara (PLN) mengalami kehi- langan penggunaan daya listrik sekitar 16,5%. Sebagian besar hilang secara teknis fisik alamiah dengan sifat fisiknya, dan hanya sekitar 4% merupakan pencurian aliran listrik yang mengakibatkan kerugian sekitar Rp 115 miliar. Direktur Keuangan PLN Direktur Bina Program PLN, menjelaskan, pendapatan PLN Ir. Moch. Singgih didampingi tahun anggaran 1988/89 menca- Direktur Keuangan PLN pai Rp 2,2 triliun, sedangkan menjawab wartawan di Denpasar tahun anggaran 1989/90 di- selesai acara pelantikan pe- targetkan Rp 2,6 triliun. (Ant) Korea Selatan misalnya, berhasil mengurangi tingkat kehilangan daya listrik 10%, yakni dari 30% menjadi 20%. Mereka berhasil, karena ada suatu gerakan hidup baru, suatu gerakan disiplin malu mencuri, termasuk malu mencuri aliran listrik. Tokyo akan Hasilkan Energi dari Sampah Sebab itu, di Indonesia perlu pula ditanamkan disiplin malu mencuri aliran listrik. Karena ini mengakibatkan kerugian negara, katanya. bakaran sampah itu menurut ren- cana akan menjalankan turbin- turbin uap yang dihubungkan kepada generator-generator lis- trik. Dalam proses ini, turbin uap akan melepaskan uang sebagai bagian yang akan diolah kem- bali. Pemda Tokyo menyatakan akan menjual uap itu kepada perusahaan-perusahaan yang akan memasoknya kepada rumahtangga dalam bentuk air panas, pemanas dan penyejuk udara (AC). Uap itu akan disalurkan ke perusahaan melalui pipa-pipa bawah tanah, yang dihubungkan dengan 13 tempat pembakaran sampah. Sehingga pasok energi bisa stabil. Proyek yang rencananya akan dikerjakan tahun 1991/93 itu, penelitian pendahuluarnya akan segera dimulai. Penelitian akan melibatkan para sarjana, para pejabat Pemda dan beberapa badan/kementerian. (Ant) J Sa a d n S T
