Tipe: Koran
Tanggal: 1989-11-14
Halaman: 05
Konten
vs Selasa, 14 November 1989 ni D. a 4 n D O t A on DE LEN k si 1, ri ir ih . m uk en ta in- in- itu can ja- Teh leh kan rus dan ang MN ro- dan pat PERHUBUNGAN Kapal Asing Banting Tarif Angkut Peti Kemas ke Singapura Jakarta, NERACA PEMILIK barang sekarang ini lebih senang menggunakan kapal asing daripada kapal nasional untuk mengirimkan ba- rang ekspornya dengan peti kemas ke Singapura. Ini dilakukan karena tarip pengangkutan dengan kapal asing lebih murah daripada kapal-kapal nasional. Demikian menurut keterangan yang berhasil dikum- pulkan dari kalangan pelayaran Senin kemarin. Tanpa menyebutkan berapa besar tarip pengangkutan perboks (peti kemas), kecendrungan pihak pemilik barang menggunakan kapal asing tersebut karena bebe- rapa faktor antara lain disamping taripriya bisa bersaing, jadwal kedatangan kapalnya sudah pasti sehingga dapat menghilangkan kecemasan lebih cepat men- cairkan L/C di Bank. Peti kemas yang dikapalkan ke Singapura tersebut kebanyakan diangkut dengan kapal-kapal feeder berukuran dibawah 1000 Jakarta, NERACA SELURUH karyawan PT. Djakarta Lloyd bertekad bulat untuk bekerja keras menjadikan perusahaan pelayaran nasional ini menjadi sehat. "Semangat juang yang de- mikian tinggi dibekali dengan keahlian dan profesionalisme yang dimilikinya guna memberi- kan harapan akan keberhasilan mencapai cita-cita yang luhur dan mulia dari para pendirinya," kata Direktur Utama PT. Djakarta Lloyd M. Muntaqa di depan pe- serta Rapat Kerja PT Djakarta Lloyd di Bogor, Senin. Karyawan Djakarta Lloyd Bertekad Sehatkan Perusahaan Raker yang diikuti oleh semua kepala cabang di dalam maupun di luar negeri serta kepala bagian administrasi dan keuangan, para kepala biro dan kepala devisi berjumlah 94 orang dibuka se- cara resmi oleh Menteri Per- hubungan Ir. Azwar Anas. Menurut M. Muntaqa, Raker ini sifatnya memantapkan pem- berian arahan, kejelasan dan petunjuk-petunjuk direksi kepada seluruh jajaran Djakarta Lloyd dalam melaksanakan kebijak- Dwt. Berbeda dengan kapal na- sional, pengoperasian kapal ke Singapura harus dipikirkan dahulu apakah kembalinya akan memperoleh muatan balik apa tidak sehingga pihak operator kapal terpaksa memasang tarip lebih tinggi. Cabang Pelayaran Aktentas : DITJEN Perhubungan Laut telah berhasil menemukan ke- lainan-kelainan pengoperasian kapal asing tersebut di dalam negeri, terutama di pelabuhan luar P. Jawa seperti Belawan, Makasar, Palembang, Panjang dan Pontianak, ujar Team Satgas Paknov-21 Direktorat Lalu-Lin- tas Angkutan Laut/Ditlala-Ditjen Perla. TIDAK dapat dipungkiri lagi, ucap Abrar, pemba- ngunan di Indonesia majupesat mulai dari Pelital sampai saat ini, selalu meningkat. Demikian pula pada sektor perumahan dan pemukiman, khususnya pada kawasan pe- mukiman, dari tahun ketahun jumlahnya selalu meningkat dengan cepat sekali. Perusahaan pelayaran yang bertindak selaku keagenan kapal Namun dari segi mutu agaknya harus diakui, tam- paknya masih memerlukan suatu peningkatan, termasuk jugatata cara pengelolaannya. Pada kegiatan penataan bangunan sebagai salah satu kegiatan dari pengelolaan pembangunan lingkungan pemukiman, terlihat pula adanya ketidak seimbangan antara lajunya perkembangan pembangunan dengan perkem- bangan pengaturannya. jangka panjang perusahaan. Arahan dan petunjuk ini oleh direksi dipandang perlu dan sa- ngat strategis bagi pembinaan karyawan yang bersatu, bekerja keras dan terarah, guna membawa Djakarta Lloyd menjadi satu di- antara BUMN yang sehat di lingkungan Departemen Per- hubungan. in 0.19 Dikatakannya, semenjak di- canangkannya kebijakan-ke- bijakan baru oleh direksi diber- bagai bidang baru-baru ini khususnya dengan pelaksanaan re-organisasi dan tour of duty sebagai komitmen karyawan dalam mengemban missinya, te- lah tersembul suatu semangat baru, semangat kebulatan tekad bagi seluruh karyawan untuk mengubah jati-diri dan citra Djakarta Lloyd lebih mandiri dan terpercaya dalam bidang tugasnya melayani pelanggan di seluruh dunia. (15). Seolah-olah pengaturan permasalahan pembangunan yang timbul akibat proses pembangunan demikian ce- patnya, sehingga munculah pemukiman kumuh tidak tertib, dan tidak serasi dengan ling- kungan sekitarnya. Menurut dia, beberapa con- toh dapat dilihat dan dirasakan pada kawasan pemukiman, terutama pada kota-kota besar dan sedang serta kawasan industri dan pariwisata. Sementara kondisi kawasan pemukiman, hampir semua kawasan terutama di kota besar. dan sedang di Indonesia, ber- munculan gedung-gedung tinggi serba moderen dan sanaan-kebijaksanaan yang telah ditetapkan. Arahan dan petunjuk itu lanjutnya dalam merealisasikan target target yang Perum Pelabuhan: Ekspor dicanangkan 1,5 Juta Ton Barang canggih serta kompleks-kom- pleks perumahan baru. Kemajuan itu kalau ditin- jau dari segi penataan ngunan, baik ba dari segi tertib pembangunan maupun keselamatan bangunannya agaknya masih perlu diper- tanyakan, apakah telah me- menuhi persyaratan tertib pembangunan dan keselama- tan bangunan. "Terutama ini yang berfungsi sebagai ba- ngunan umum, seperti kantor, restoran, sekolah Rumah Sakit dan lain-lain," ucapnya. Kebanyakan, kata Abrar MZ, para pemilik, konsep pemi- annya masih berdasarkan pemikiran bangunan perba- ngunan saja atau kavling miliknya saja. TERGELETAK: Seorang laki-laki bersepeda motor B 3215 VA, tergeletak di Jl. Kali Malang, Bekasi akibat kecelakaan lalulintas. Menurut saksi mata, korban akibat mobil Kijang yang berkecepatan tinggi memutar balik kearah Bekasi tanpa memberi tanda lampu sen dengan Nomor Pol. B 1016 XX dan korban dilarikan ke rumahsakit terdekat oleh penabrak, nampak korban tergeletak ditolong pengendara yang lewat, Sabtu (11/11). (IPPHOS) "Belum memikirkan ba- ngunan yang satu dengan ba- ngunan yang lainnya, apalagi lingkungan fisik dan sosial budaya setempat," tam- bahnya. Masih banyak yang belum memperhatikan dan mentaati, peraturan pembangunan se- cara keseluruhan, dan masih mengutamakan pertimbangan ekonomisnya, dari pada per- timbangan tertib pemba- ngunan dan keselamatan ba- ngunan. Kenyataan ini dapat kita lihat pada gedung tinggi di Daerah perkotaan masih banyak yang belum memper- hatikan, keamanan dan ke- nyamanan baik di dalam mau- pun di luar bangunan, bebe- rapa contoh dapat dikemu- kakan disini seperti : Tentang Tertib pemba- ngunan. . . ternyata banyak yang aktentas. Tidak punya kantor dan hanya ada petugas pelayaran dari kan- tor pusatnya jika kapal tiba. Be-- gitu kapal berangkat mengangkut muatan, petugas pelayaran terse- but kembali lagi ke kantor pusatnya. Ketika Neraca mendesak pe- layaran mana yang berbuat de- mikian katanya tidak etis. Sebab kemudahan membuka cabang pelayaran memang telah ditet- apkan dalam Sk. Menteri Per- hubungan. Dalam hubungan ini, pihak Perum Pelabuhan sebagai pengelola pelabuhan sering dirugikan sebab mendapat kesu- litan ketika menagih disburse- ment kepada agen pelayarannya,' Kapal asing yang beroperasi di dalam negeri tersebut bukan, hanya terdiri dari kapal-kapal barang melainkan kapal tongkang dan LCT (Landing Craft Tanker). Ketiga jenis sifat pen-char- teran kapal tersebut tertera dalam surat perjanjian antara ke dua belah pihak mengenai batas-batas tanggung-jawab masing-masing pelayaran. Namun masalah yang ditemui di kantor Syahbandar seperti ter- hadap perusahaan pelayaran baru yang hanya dibenarkan mengua- sai kapal, pihak pelayaran ber- sangkutan tidak pernah memberi- Kini pemerintah Cq. Departe- tahukan sifat charter apa terhadap men Perhubungan mulai menaruh kapal asing yang dioperasikan itu. perhatian terhadap kelemahan- Sehingga akibatnya awak kapal kelemahan yang terjadi di ka- yang menjadi korban. (F) Menurut keterangan, petugas pelayaran yang melayar keda- tangan kapal asing di suatu pela- buhan hanya tiba untuk kepen- tingan menagih uang keagenan (Agency Fee). Pembangunannya tidak se- suai dengan IMB yang di- berikan. Merubah fungsi bangunan, setelah bangunan selesai. EKSPOR melalui berbagai Pelabuhan Aceh, Sumatera Utara dan Riau yang dikelola Perum Pelabuhan I dengan kantor Pusat di Belawan, dalam semester I 1989 mencapai 1,5 juta ton atau sekitar 35,45 persen dari target anggaran 1989 yang berjumlah 4,238 juta ton. • Didirikannya bangunan tan- pa Izin. • Tidak tersedianya lapangan parkir yang memadai. Medan, NERACA Data dari kantor Direksi Pe- rum Pelabuhan I yang diterima Senin menyebutkan, di tiga propinsi bagian utara Sumatera itu terdapat 19 pelabuhan yang diusahakan, tetapi hanya 10 pela- buhan yang berfungsi sebagai pelabuhan ekspor. Pelabuhan yang berperanan sebagai pelabuhan ekspor itu yakni Belawan dan Kuala Tanjung di Sumut, sedang di Aceh yakni Lhok Seumawe dan Kuala Langsa, di Riau Dumai, Pekan- m langan pelayaran sebab hal terse- but menyangkut income daripada Tidak tersedianya jalan seta- pak untuk pejalan kaki an- tara bangunan satu dengan lainnya, kurang aman dan nyaman dengan trotoar yang ada. pelabuhan. Di kantor Syahbandar, pengo- perasian kapal asing di dalam negeri terutama yang bersifat charter terdapat masalah ter- sendiri yang menyangkut awak kapal. Jika terjadi sengketa umpama penggantian awak kapal yang menyangkut kontrak kerja, pihak pen-charter tidak dapat mengatasinya. Sebab hal ini wewenang pemilik kapal di luar negeri. Dalam dunia shipping, pengoperasian kapal asing terse- but terdiri atas time charter, vo- yage charter dan boarding char- ter. . • Kurangnya lapangan terbu- ka dan penghijauan. Berubahnya fungsi corridor dan tangga-tangga darurat menjadi gudang dan tempat arsip dan sebagainya. Aspek Keselamatan Bangunan. . • Kurang lengkap dan kurang berfungsinya alat pencegah- baru, Tanjung Pinang, Bagan Siapai-Api, Bengkalis dan Re- ngat. Ekspor terbesar selama semes- ter I 1989 itu dalam lingkungan Perum Pelabuhan I yakni dari Tanjung Pinang yang realisasinya mencapai 732.911 ton atau sekitar 31,74 persen dari target anggaran 1989 sebesar 2.309.389 ton. Volume ekspor melalui pela- buhan Belawan tercatat 728.626 ton atau 42,56 persen dari angga- ran 1989 yang ditargetkan sebesar 1.712.000 ton. Dari perkemba- ngan ini menunjukkan, volume ekspor melalui Tanjung Pinang ternyata agak lebih besar di- banding pelabuhan Belawan. Ekspor melalui Pelabuhan Dumai untuk waktu yang sama sebesar 19.127 ton atau baru sekitar 10,63 persen dari angga- ran 1989 sebesar 180.000 ton. Kemudian dari Lhok Seumawe 9.105 ton, sedang dari Pekanbaru sebesar 6.109 ton atau 26 persen dari target 23.500 ton. an dan penanggulangan bahaya kebakaran. • Tidak baiknya transportasi dalam gedung, seperti sering macetnya lift atau escala- HARIAN NERACA tor. Tidak diprosesnya air limbah sebelum dibuang ke saluran air. Borosnya penggunaan listrik danpendingin dalam gedung (AC). • Tidak diperhatikannya tata pencahayaan, udara dan tata suata dalam gedung. Kurang diperhatikannya kekokohan dan keandalan . Jalan Lingkar Banjar Bertambah, Panjang Ciamis, NERACA JALAN lingkar di kota Kecamatan Banjar, Ciamis Sela- tan, terpaksa dialihkan rutenya dari rencana semula sehingga panjangnya bertambah dari 800 meter menjadi 1,3 kilometer ka- rena PJKA (Perusahaan Jawatan Kereta Api) tidak memberikan izin penggunaan tanah milik mereka. Sebagian jalan lingkar yang dibiayai dana Inpres Data II tahun anggaran 1989/1990 bernilai Rp 74 juta itu, semula melintasi tanah milik PJKA tidak jauh dari sta- siun Banjar, demikian ketera- ngan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kabupaten Ciamis kepada ANTARA pekan lalu. Karena izin dari PJKA tidak kunjung keluar maka untuk mengejar waktu agar tidak me- nyalahi jadwal kerja, sebagian ruas jalan terpaksa dialihkan dari rencana semula dan tidak lagi melalui tanah PJKA walaupun Selama 1989 Tidak Ada Kapal yang Dibaliknamakan Jakarta, NERACA SELAMA tahun 1989 ini hampir tidak ada perusahaan- perusahaan pelayaran yang me- lakukan balik nama terhadap kapal-kapal yang dioperasikan- nya, karena kemudahan yang diberikan oleh pemerintah mengenai izin perusahaan pelayaran tidak mengharuskan perusahaan baru tsb. memiliki-, nya. Dengan demikian makakapal- kapal yang banyak dioperasikan oleh perusahaan pelayaran seka- rang ini sifatnya sebagai charter saja. Dengan sistim charter tsb. maka perusahaan pelayaran ti- dak diharuskan melakukan proses balik nama sesuai dengan proses Melalui Pelabuhan Rengat, volume ekspor tercatat 3.979 ton atau 61,22 persen dari target un- tuk 1989 sebesar 6.500 ton, sedang volume ekspor dari pela- buhan lainnya di bawah 1.000 ton, bahkan ada yang hanya tujuh ton seperti pelabuhan Bengkalis. Dalam semester I 1989 ini terjadi perkembangan baru ka- rena Lhok Seumawe yang sebe- lumnya tidak diperhitungkan akan berperanan dalam penga- palan ekspor, ternyata muncul sebagai pelabuhan ekspor. De- mikian juga Kuala Tanjung di Sumut yang selama semester I mengapalkan 867 ton komoditi ekspor, walaupun sebelumnya tidak diperkirakan akan adanya komoditi ekspor yang dikapal- kan melalui pelabuhan ini. Tarif BESARNYA tarif sewa fa- Sebaliknya pelabuhan Sabang silitas galangan itu ditentukan yang diperhitungkan akan mun- untuk setiap kapal dalam satu hari cul sebagai pelabuhan ekspor, (kapal/hari) untuk sub distrik selama semester ini ternyata ti- navigasi (disnav) Pontianak, dak ada komoditi ekspor sama Jayapura, dan Merauke bagi kapal sekali. (ANT) barang dan penumpang berukuran Jakarta, NERACA PEMERINTAH menetapkan besarnya tarif sewa fasilitas ga- langan navigasi untuk peme- liharaan kapal-kapal milik swasta, BUMN, dan instansi lainnya, kata Ka Humas Departemen Per- hubungan Salam Susanto SH di Jakarta, Senin. Ketetapan tersebut didasarkan atas surat keputusan Menteri Perhubungan Azwar Anas nomor KM.65/1989 tentang tarif sewa galangan navigasi yang dikeluar- kan 26 Oktober 1989. Menteri Perhubungan juga mengeluarkan surat keputusan lain dengan nomor KM.63/1989 tentang pendayagunaan fasilitas galangan navigasi untuk kepentingan kapal-kapal swasta, BUMN, dan instansi lainnya sebagai salah satu pendukung pendapatan negara. Pemerintah Tetapkan Tarif Sewa Galangan Navigasi sampai 150 ton adalah Rp 35.000 - Rp 50.000/kapal/hari, ukuran 151-251 ton sebesar Rp 55.000 Rp 85.000/kapal/hari, dan ukuran 251 ton ke atas sebesar Rp 100.000. Menurut Salam, ketetapan tarif sewa galangan navigasi itu adalah upaya terobosan peman- faatan fasilitas milik pelabuhan yang selama ini dimanfaatkan anggotanya sendiri. Kondisi & Permasalahan Penataan Bangunan Saat Ini (2) jalan protokol dan ekonomi yang sudah ada, muncul rumah rumah yang berfungsi ganda selain tempat tinggal juga digunakan sebagai tempat usaha (ruko). Di daerah industri (khusus) masih banyak yang belum memperhatikan persyaratan kesehatan, keamanan, kenya- manan dan kelestarian ling- kungan hidup, seperti di- buangnya limbah industri seenaknya, tanpa diproses ter- lebih dahulu sehingga menim- bulkan pencemaran airludara, lahan atau tanah di sekitarnya. . Tidak diperhatikannya pem- buangan limbah gas, asap, debu dan udara panas yang menyebabkan polusi ter- hadap lingkungannya. . Tidak diredamnya suara bi- sing, yang ditimbulkan oleh alat atau mesin dari industri yang bersangkutan. . Tidak ditaatinya peraturan dan persyaratan tentang pe- nanggulangan dan pence- gahan kebakaran, serta peraturan keselamatan kerja. Dengan kondisi beberapa kawasan pemukiman seperti ini, sulit untuk mewujudkan tertib pembangunan dan keselamatan bangunan, walau- pun kawasan tersebut telah mempunyai rencana detail tata ruang. Hal ini, tidak bisa dibiarkan berlanjut, karena pada gilirannya akan menjadi masalah yang sulit dan rumit untuk diselesaikan dibelakang hari. "Tetapi kini diharapkan agar digunakan secara optimal untuk swasta," katanya. konstruksi bangunan. Didirikannya bangunan ditebing-tebing yang cura, ditepi sungai, danau atau pantai tanpa memperhatikan persyaratan geologis dan oceanografis setempat. Demikian pula halnya pada kawasan hunian, keadaannya hampir sama saja banyak rumah penduduk yang berubah fungsinya menjadi kios, toko, salon kencantikan, tempat kursus dan lain sebagainya. Disamping itu ada lagi gejala baru, yaitu pada rumah- rumah dipinggir jalan baru, . Pemda Ciamis sudah terlanjur memindahkan sekitar 64 Kepala Keluarga dari atas tanah milik PJKA tersebut ke lokasi lain, kata pihak DPU Ciamis. DPU Ciamis mengatakan, jalan lingkar yang mengelilingi pasar Inpres Banjar itu dibangun untuk melancarkan arus lalu lin- tas serta menunjang pengemba- ngan kota Banjar yang sejak lama dicanangkan menjadi kota Ad- ministratif. NAMPAK pada gambar ini trotoir yang di tata baik dan menampakan keindahan yang memikat. Foto ini diambil beberapa waktu lalu di Kodya Jambi yang mendapat anugrah Parasanya dari pemerin- tah karena keberhasilannya dalam pembangunan perkotaan. (Foto: Amrin Amir/NERACA) Kabag Pembangunan Pemda Ciamis Drs. Achmad Gunawan membenarkan adanya kendala itu seraya menambahkan, masalah serupa terjadi pada pembangunan jalan lingkar Kertasari-Pabuaran sepanjang 2,5 km di kota Ciamis yang melintas jalur rel kereta api. Kendati sepanjang rel KA dipagari patok-patok oleh PJKA, jalan tetap dibangun sambil menunggu keluarnya izin prin- sip dari instansi bersangkutan, katanya. dure yang berlaku, tanggap Ditjen Perla. Balik nama kapal-kapal milik yang dibeli oleh perusahaan pelayaran selama ini memang berjalan lancar dan tidak banyak kesulitan, kata beberapa peru- sahaan pelayaran. Tetapi untuk tahun 1989 ini tidak ada kapal- kapal yang dibelinya. Sebagai tindak lanjut SK. Menteri Perhubungan No. Km. 83 th 1988 perihal penataan kembali beberapa peraturan di bidang pengusahaan angkutan laut, Ditjen Perla telah mene- tapkan ketentuan mengenai prose- dure pembangunan kapal baru, perombakan dan balik nama. Permohonan pembangunan kapal baru maupun perombakan yang diajukan kepada Ditjen Perla harus dilengkapi dengan gambar- gambar/perhitungan-perhitungan kapal yang berkaitan dengan aspek keselamatan. (BN) Untuk kapal tunda berukuran sampai 200 tenaga kuda (HP) sebesar Rp 40.000, dan 201 HP ke atas sebesar Rp 50.000. Bagi kapal barang dan pe- numpang untuk disnáv Dumai dan Palembang yang berukuran sam- pai 50 ton sebesar Rp 40.000, sedangkan 51 ton ke atas sebesar Rp 50.000. Kapal tunda sampai 200 HP sebesar Rp 40.000 dan 201 HP ke atas sebesar Rp 50.000. Untuk kapal kayu berukuran sampai 50 ton sebesar Rp 20.000 dan 51 ton ke atas Rp 25.000. Untuk disnav Samarinda, kapal barang dan penumpang berukuran sampai 200 ton Rp 30.000 - Rp 60.000, dan 201 ton ke atas sebesar Rp 70.000. Kapal tunda berukuran sam- pai 200 HP sebesar Rp 40.000, dan di atas 201 HP Rp 50.000. Kapal kayu sampai 100 ton berkisar Rp 20.000 - Rp 25.000, untuk 101-200 ton sebesar Rp 30.000 Rp 35.000, dan di atas 200 ton sebesar Rp 40.000/kapal/ hari. Salam mengatakan tarif yang berlaku itu hanya untuk biaya fasilitas yang ada pada galangan tersebut, tidak termasuk ongkos perbaikan kapal. Masalah ini perlu segera ditanggulangi, melalui suatu pengaturan, sehingga mampu mengimbangi lajunya pemba- MILIK MONUMEN PERS NASIONAL SURAKA PU-Konstruksi Jakarta, NERACA PEMERINTAH sudah men- canangkan bahwa pelayanan air bersih selama Pelita V akan jangkau 820 kota tersebar di seluruh Indonesia. Pelayanan Air Bersih Pelita V Jangkau 820 Kota Masyarakat juga diikut ser- takan dalam pembangunan sis- tem pengolahan air bersih itu, termasuk pengusaha real estate, partisipasi mereka diperlukan. Menteri PU Ir. Radinal Moochtar menyatakan hal itu di Jakarta pekan lalu. Menurut Menteri, sasaran pelayanan air bersih melalui pemerintah itu dari 32% akan ditingkatkan menjadi 47% penduduk perkotaan. Se- mentara melalui pemerintah dan swadaya masyarakat sendiri semula 65% ditingkatkan menjadi 80%. Sedang kapasitas produksi air bersih juga ditingkatkan dari keadaan sekarang ini sekitar 51.000 1/detik menjadi 65.000 1/ detik, atau terdapat penambahan sekitar 14.000 1/detik, selama Pelita V. PABRIK pengolahan bahan baku untuk konstruksi jalan Pangkalan Kersik- Betung ini dibangun o kontraktor jalan PT Jaya Konstruksi untuk pengadaan bahan baku pelapisan perbaikan jalan di daerah ini yang merupakan suatu proyek nasional. (Foto: Amrin Amir/Neraca) Kapasitas produksi air bersih yang menggunakan pipa selama TA ngunan pada pemukiman. Pada setiap Dati II, yang ditu- angkan pada PBS, dan diku- kuhkan dengan Perda setem- pat. Masalah yang dihadapi pada kegiatan pengelolaan pembangunan lingkungan pemukiman, adalah adanya ketimpangan antara lajunya perkembangan pembangunan dengan pengaturan yang ada, baik yang bersifat Nasional, maupun yang bersifat Regional atau daerah (PBS). Demikian pula halnya, pada penataan bangunan, sebagai salah satu Kegiatan dari pengelolaan pembangunan lingkungan pemukiman, per- masalahannya sama saja, yaitu laju perkembangan pemba- ngunan pada kawasan pemu- kiman tidak seimbang dengan perkembangan pada bidang pengaturannya. Hal ini adalah merupakan masalah yang perlu segera ditanggulangi agar tidak berkembang menjadi suatu masalah baru dalam pembangunan. Banyak faktor sebagai penyebab timbulnya masalah ini, antara lain, Faktor Pera- turan, Faktor Institusi, dan lain-lain. Menurut dia, melihat ba- nyaknya faktor yang mempe- ngaruhi, timbul masalah, tentu saja tidak dapat diselesaikan sekaligus pada kurun waktu relatif singkat. Dikatakan, dalam rencana anggaran untuk pengadaan dan pelayanan air bersih selama Pe- lita V diperkirakan sebesar Rp 3.878.8 miliar, dalam hal ini ucap Radinal, pemerintah hanya dapat menyediakan anggaran sebesar Rp 152,972 miliar (42%) dari yang direncanakan sudah ter- masuk di dalamnya dana bantuan luar negeri (BLN). Menteri mengemukakan, un- tuk itu pemerintah memberi kesempatan dan pelung berusaha dalam membangun instansi pen- golahan air bersih kepada swasta. Bagi swasta yang ingin mem- bangun instalasi air bersih itu, bisa bekerjasama dengan pemda dan memenuhi persyaratan yang diajukan pihak pemda tadi. "Yang jelas di dalam penentuan tarifnya tidak mengenyamping- kan masyarakat berpenghasilan rendah," tambahnya. Ia mengatakan sampai akhir Pelita V pencapaian pelayanan - Jalan Propinsi 515,10 km, air bersih melalui sistem per- yang sudah beraspal 65,10 km pipaan di kota mencapai 32%. dan yang belum beraspal 450 km. Tapi, disamping itu masyarakat juga menikmati air bersih melalui sistem sumur gali, pompa-pompa atau sistem lainnya. - Jalan Kabupaten 943 km, yang sudah beraspal 60,40 km dan yang belum beraspal 882,60 km Dengan demikian masyarakat yang sudah mendapat air bersih diperkirakan sebesar 65% dari jumlah penduduk. Karena ini menyangkut berbagai instansi terkait, dan juga peraturan yang diper- lukan. "Untuk memang kesa- daran semua pihak untuk se- cara bersama-sama menjaga dan mulai dari sekarang men- coba menelaah betapa pen- tingnya penataan bangunan ini mengalami pertambahan besar yakni sekitar 36.000 1/detik pada akhir Pelita III menjadi kurang lebih 51.000 1/detik akhir Pelita IV atau bertambahan sekitar 15.000 1/detik dalam waktu 5 tahun. Tapi Menteri juga menyata- kan, walaupun upaya sudah ba- nyak diadakan pemerintah untuk pengadaan dan pelayanan air ber- sih itu, diakui ini belum men- cukupi. Banyak yang masih memer- lukan air bersih, termasuk di kawasan industri, perumahan, daerah komersial, pariwisata dll. Guna memenuhi hal itu, perlu kiranya pemikiran bersama an- tara pemerintah dan swasta memecahkan masalah itu. Mengenai masalah tarif air bersih jika instalasi itu dibangun swasta, menurut Meteri men- jawab NERACA, masalah itu harus dipikirkan pula investasi sudah ditanam swasta. Jadi masalah tarif tidak lepas dari pada bagaimana bisa menjangkau semua pihak. yang Halaman V V.32 Usaha-usaha untuk mening- Untuk keperluan perumahan * katkan pelayanan pengadaan air yang sudah selesai dengan tipe bersih kepada masyarakat terus perumahan mewah real estate, dilanjutkan pemerintah, seperti pengusaha yang diwakili Enggar mengadakan dan memperbanyak P, menyatakan kepada pers, perindustrian, sambungan pipa air bahwa instalasi pengolahan air bersih ditingkatkan, menjadi bersih yang dibangun di lokasi BPAM menjadi PDAM serta ini dengan kapasitas produk- melakukan berbagai efisiensi si161.944.535 ini belum termasuk PDAM. biaya pembebasan tanah seluas 1.000 m2. Menurut pihak Kantor Per- hubungan Darat Ketapang terjadi sedikit kenaikan pada jumlah kendaraan berupa bis umum, mobil angkutan umum bis dan angkutan yang tidak umum serta mobil penumpang. Hingga 31 Agustus 1989 jumlah kendaraan roda empat di kabupaten Ketapang berjumlah 176 buah terdiri dari: Bis Umum 15 buah, bis tidak umum 1 buah, mobil barang umum 68 buah, mobil barang tidak umum 62 buah serta mobil penumpang umum 1517 Mor Real Estate PENGUSAHA perumahan yang sudah melakukan perinti- ciannya. (11). 3546 Lovi san pembangunan instalasi peng olahan air bersih satu-satunya di Indonesia kini terdapat di Bekasi pada areal 280 ha di mana real- estate itu merencanakan bangun perumahan 5.000 unit mewah dan sedikit sederhana. 192 Instalasi pengolahan air ber- sih ini dibangun dengan bantuan Dept. PU melalui Balitbang PUS dengan sistem Cikapayang yang sudah diterapkan juga pada be berapa daerah di Indonesia. Kapasitas 5 1/detik ini dapat memenuhi konsumen sebanyak 2.000 orang. Enggar dalam laporannya kepada Menteri PU Radional Moochtar ketika melakukan pe resmian pemakaian instalasi pengolahan air bersih itu me- nyatakan, bahwa investasi diper- kirakan kembali kepada peng- usaha sesudah instalasi pengo- lahan air bersih itu berjalan 6-7 tahun. Rad 20 Mengenai masalah harga air bersih yang dijual kepada masya- rakat, Enggar yang juga pengu- rus REI itu tidak memberi rin- Kondisi Jalan di Kabupaten Ketapang Pontianak, NERACA sebanyak 30 buah. PANJANG jalan raya yang terdapat di Kab.Ketapang pada tahun 1988/89 sekitar 1.458,10 km terdiri dari: Untuk perhubungan pedala- man terutama Ketapang-Sandal melalui sungai terdapat sejum- lah kendaraan sungai terdiri dari longboat dan motor boat. Sebagai daerah Tingkat II yang tidak dihubungkan oleh jalan darat dengan daerah Tk II lainnya di Kalbar, strategi pengembangan angkutan lebih mengandalkan perhubungan laut, di samping peningkatan per- hubungan udara terutama untuk) 15 Anda dapat memperoleh HARIAN NERACA di SEVEN ELEVEN Kondisi jalan yang belum beraspal, baik jalan propinsi Pontianak-Ketapang, Ketapang- maupun jalan kabupaten terutama Pangkalan Bun serta Ketapang- baliknya. yang belum berpengerasan yang Semarang dan Jakarta serta se- dalam musim hujan sekarang ini mulai berubah menjadi jalan lumpur untuk kemudian menjadi kubangan terlebih di bagian yang rendah. 1. Jl. Ciranjang No. 1 telp 710196 2. Wijaya Grand Center Telp 720 2955 3. Gatot Subroto (bik. POM bensin) Telp 729 1886 WASERBA CIRCLE K Cipinang Baru No. 15 Telp 489 2774 1. Jl. Panglima Polim Raya No. 37 Telp 739 1046 2. Jl. Hang Tuah Raya No. 8 Telp 739 6851 3. Jl. Bangka Raya No. 12 Telp 799 3999 4. Jl. Gandaria Tengah II No. 2 Telp 770 996 5. Jl. Paus No. 84 Telp 489 0551 6. Jl. Tanjung Duren No 363 Telp 594 318 7. Jl. Mandala Raya No. 4 Telp 591 460 KOTA JAYA mini plaza Jl. Bangka Raya No. 2 Kemang, Jakarta Selatan Telp. 7995265 Book Store Gedung Kramat Jati Indah Lt.l Jl. Raya Bogor Jakarta Timur. Karena kondisi jalan daratnya, maupun karena jumlah pen- duduknya yang tersebar dan re- latif jarang, maka trayek angkutan bus jaraknya masih terbatas dan hanya melayani rute Ketapang- Kendawangan atau Ketapang - Sukadana. Ujungpandang, NERACA PERUSAHAAN Daerah Air Kodya (PDAM) Minum Ujungpandang mulai Kamis lalu membuka loket yang diperun- tukkan bagi para pelanggan. "Pengadaan loket ini, selain menjadi satu upaya PDAM meningkatkan pelayanan kepada pelanggan.
