Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Harian Neraca
Tipe: Koran
Tanggal: 1989-12-01
Halaman: 07

Konten


VII Jum'at, 1 Desember 1989 er- h. N an an e- a- ik a, ar 0- ni, 11- an a- T- an an na n il n g at P at m ti bi n h n 1- k ta T i 6 a T n g 5, "a h il h ri LIT h xa art LS, uk ng ng ka/ tih m- an. ang in- as- elas cras dua air iran likit ragi atas nya lam ikan buah g dll. adih akan aka- akan i de- n pe- haw, telah at de- akan kuat akan usia Anda (8/1) PARIWISATA - POS - TELEKOMUNIKASI Indosat-Perumtel Tingkatkan Pelayanan ke Negeri Belanda Jakarta, NERACA selama tahun 1988 mencapai 3,9 juta menit. PERUMTEL bersama PT Indosat ingin meningkatkan pelayanannya kepada para pemakai jasanya di negeri Belanda. Upaya itu dibuktikan dengan mengadakan Seminar peningkatan pelayanan telekomunikasi bekerjasama dengan PTT Telecom, Netherlands kemarin di Jakarta. Hans JM Moerseel, Mana- ging Director International PTT Telecon Netherlands menyatakan bahwa bagi pengusaha Belanda Indonesia merupakan negara yang cukup potensial untuk melakukan usaha perdagangan. Dengan teknologi telekomu- nikasi yang semakin maju terse- but nantinya para eksportir Indo- nesia kalau akan mengirim ma- nifes cukup menggunakan sistem EDI (Electronic Data Informa- tions) sehingga akan lebih mem- percepat dalam proses-proses negosiasinya. Dalam seminar yang diikuti sekitar 75 para penguasaha dari negeri Belanda dan rekanannya di Indonesia itu, mengetengahkan kertas kerja yang disampaikan oleh Iwan Krisnadi (Perumtel), Safwan Natanegara (Indosat), Morrsel (PTT Belanda) dan seorang lagi dari Nepostel. Se- lain itu dilakukan juga demon- strasi dan diskusi yang berkaitan dengan peningkatan pelayanan telekomunikasi Indonesia-Be- landa. Direktur Pengembangan dan lembangunan Indosat, Ir Habi- rono Koesoebjono ketika mem- hka seminar tersebut mengha- rokan agar forum tersebut dapat dadikan wahana untuk saling tkar pengalaman guna mningkatkan pelayanan, dan kperhasilan para pemakai jasa kasusnya para pengusaha Be- lada di Jakarta/Indonesia. Pencurian Kabel Telepon di Witel I Meningkat Medan, NERACA MEMASUKI triwulan kempat tahun 1989 ini, angka kagian yang diderita WITELI (Mlayah Usaha Telekomu- niasi) I akibat pencurian kawat saran telepon semakin me- nigkat menjadi Rp 119.767. 1035,-. Dari data statistik yang ada di Wel I selama bulan Agustus sampai dengan Oktober 1989 tela terjadi 26 kali aksi pencu- ria Sementara pada bulan Ja- nuti sampai dengan bulan Juli 199 (Semester Pertama) ada 48 kalrejadian, berarti peningkatan sebnyak 54 prosen. ngka kerugian selama 3 (tig) bulan itu sendiri mencapai Rp 8.285.011,93,-. Sedangkan kawt yang hilang raib sepanjang 49.90 meter. Kalau dibanding denan semester pertama, maka prioe bulan Agustus - Oktober 1989 ini panjang kawat yang hilang setiap harinya bertambah dari 313 meter menjadi 555 mete lais kawat yang lebih ba- / Dari forum ini diharapkan juga akan diperoleh umpan balik dari para pemakai jasa telekomunikasi dalam usaha peningkatan pela- yanan dimasa mendatang. Kepada para wartawan Habi- mono menyatakan, negeri Be- landa menduduki peringkat ke- 10 besar dari para pengguna jasa telekomunikasi Indonesia. Produksi yang dihasilkan MENYANDANG gelar se- bagai suatu daerah tujuan wisata (DTW) agaknya me- nyak dicuri adalah saluran ter- buka (CU) yaitu sepanjang 45.550 meter, kawat berisolasi (C.W) 3.950 meter dan kabel udara 0,6 mm sepanjang 480 meter. Bulan yang sangat menyibuk- kan karena pencurian kawat sa- luran adalah September 1989, pada bulan itu terjadi 16 kali aksi pencurian. Kenyataan ini sangat berpe- ngaruh terhadap hubungan tele- komunikasi, sebab dengan pen- curian tersebut maka hubungan ke beberapa daerah terputus beberapa saat. Sedangkan upaya perbaikan akan memakan waktu relatip lama apabila persediaan material pengganti ternyata ti- dak tersedia di gudang setempat. Dengan mengatakan bahwa jalinan kerjasama antara PE- RUMTEL dan POLRI setempat akan terus ditingkatkan, Kawitel I juga mengatakan, bahwa pihaknya telah mengintruksikan jajaran WITEL I agar terus meningkatkan kewaspadaan dan pengamanan untuk mencegah mang terasa berat manakala kurang didukung oleh berbagai pihak yang terkait terhadap juntrungan sebutan itu. Hal sederhana bisa kita tilik dari suatu daerah yang telah diberi SK oleh Menparpostel sebagai DTW.SK semacam ini ditayangkan tentu sebelumnya sudah meniris dan mengeva- uasi keberadaan sarana pen- lukungnya termasuk kelem- agaan dan beragam objek ang bisa dikembangkan guna heraup devisa dari kunjungan rus wisatawan kedaerah imaksud. Kilas balik daerah yang ilejitkan tentu saja amat di- ambangi oleh sang pemberi redikat tersebut. Dalam hal ai pemerintah utamanya, erikut pihak yang ingin prkembangan kepariwisataan idi berlebih dari kurun waktu sbelumnya. Bukan sebaliknya dem ayem. Berkembang sykur, jika belum apa boleh bat alias terserah dan pasrah. Disini memang kita dituntut bawa untuk menjaring arus watawan mancanegara (Wis- man) maupun nusantara tidak unuk dilakukan setengah- seangah. Bila hal yang ter- akhir ini amat bersahabat payahlah untuk menggapai seperti apa yang di idamka nya itu meraup devisa lewat wis- man ke-DTW bersangkutan. Disetiap kesempatan, Meroarpostel Soesilo Soedar- mandengan gelegarnya berupa bahwa mengembangkan ke- parwisataan memerlukan ker- jasama lintas sektoral derajat tinggi. Disini kita harus mema- hamikerjasama lintas sektoral itu memegang peran utama yang berarti kalau tidak akan amat sulit bagi DTW tadi mele- cut dirinya sebagai DTW yang berhasil menggaet devisa yang layak bagi pembangunan ne- geri ini. Diantara sejumlah propinsi yang telah dianugerahi sebagai DTW, satu diantaranya Sumatera Selatan. Gelar se- bagai DTW ke-17 terhitung 1 Januari 1988 itu ditayangkan SEMINAR: Direktur Pembangunan dan Pengembangan PT. Indosat Ir. D. Habimono hari Kamis (30/ (1) di Jakarta, membuka seminar yang berlangsung atas kerjasama Indosat dengan PTT Belanda di bidang telekomunikasi. (Foto: ANT) Menparpostel (Waktu itu A Tahir) tatkala meresmikan King's Hotel Palembang di akhir Februari 1988. Dengan peningkatan pelayan- an tersebut, nantinya diharapkan hubungan perdagangan kedua negara akan lebih maju lagi, dan para pengusaha Belanda akan lebih banyak lagi mengadakan hubungan kerjasama dengan Indonesia. Gelegar daerah ini setelah menyandang sebagai DTW ke- 17 itu memang ada walau be- lum terasa benar.Terlepas dari kekurangannya, sebut saja industri perhotelan boleh dibi- lang sudah bisa mendauh bagi DTW disini. Hotel berbintang tiga, ada tiga buah dengan sekitar 500 kamar. Belum lagi yang bintang satu makin ber- tambah saja. Biro Perjalanan Umum (BPU) juga ada lima yang diharapkan menunjang DTW itu. dan menyingkap siapa sebe- narnya pelaku aksi pencurian ini. Tentang kecenderungan meningkatnya pencurian ini sangat memerlukan partisipasi berbagai pihak untuk dapat memberikan bantuannya, teru- tama masyarakat yang berdomi- sili di sekitar tempat aksi pencu- rian berlangsung. Di tahun pertama setelah bergelar DTW tercatat arus wisatawan nusantara terlihat naik walau diakui masih ber- ingsut. Tahun itu (1988) disini mampu meraup 64.900 orang atau naik 10 pCt ketimbang tahun sebelumnya. Dan tahun 1989 ini ditarget 70.000 orang pendatang dari nusantara ini. tidak banyak memang. Informasi tentang saat di- lakukan apalagi dilengkapi de- ngan petunjuk tentang siapa pelakunya dari masyarakat sa- ngat dihargai. Bantuan ini akan berguna untuk menangkal kerugian WITEL I sebesar Rp 16.095.033,67 setiap bulan atau Rp 536.500,10,- setiap harinya, belum lagi ditambah dengan kerugian atas kemungkinan per- olehan pendapatan yang hilang akibat terputusnya hubungan telepon. Mengakhiri keterangannya, Muryono Bc.T.T. mengatakan bahwa pihak berwajib kini sedang berupaya dengan maksi- mal untuk menyingkap tabir dari kasus ini, terutama tentang motif yang mendorong dilakukan per- buatan pencurian. Apakah ter- batas motif ekonomi atau ada motif yang lain. (ZA) Namun sebaliknya disisi Wisman malah menurun (Ne- raca 2/10) 7,7 pCt. Penurunan ini kurang sependapat dengan Kakanwil III Deparpostel Sumsel & Jambi Nazom Nur- hawi. Katanya angka yang masuk ke-Deparpostel tersebut cukup mengejutkan terhadap keberadaan DTW Sumsel, turun sejumlah itu. Padahal setelah dievaluasi kembali ada kenaikan. Ini dise- babkan laporan terdahulu hanya berdasar laporan dari hotel Bintang tiga saja. Bila dirangkum angka wisman yang juganginap di keluarga mereka (numpang di home stay) berikut di hote non bintang (hotel melati) maka wisman yang kesini pCt-nya naik dari sebe- lumnya ujar Kakanwil yang LetkolTNI-AD ini tanpa me- rinci kenaikan dimaksud. HerianotoLukman merupakan hal yang wajar.Sebab bisa saja arus wisman kesini turun ka- rena event yang lalu banyak lebih menarik ketimbang tahun berjalan. Dia memberi contoh membeludaknya wisman se- waktu gerhana matahari total tahun lalu karena untuk me- nyaksikan langsung gerhana tersebut daratan Sumsel adalah yang paling tepat. Justru itu para wisman dari berbagai negara secara serempak da- tang kesini dan tentu bisa dinyana angka kunjungan wis- man melesat kilahnya. Iwan Krisnadi dari Pemasaran Perumtel Pusat, selain menjelas- kan perkembangan Perumtel dan jasa-jasa yang diberikan selama ini juga mengungkapkan program pembangunan Perumtel dimasa mendatang. Antara lain akan membangun 1,4 juta sambungan telepon selama Pelita V, membangun 14,550 saluran teleks, 1,152 SKDP untuk 10 kota, pemba- ngunan facimiles 25.000, STKB sebanyak 21.000 line units wartel 360 setiap tahunnya, dan telepon umum sebanyak 15.000/tahun. Iwan juga menginformasikan bahwa mulai Desember menda- tang Perumtel akan memberikan pelayanan VSAT. Diharapkan Januari beberapa VSAT telah dapat beroperasi untuk hubung- an data/suara secara privat ke seluruh pelosok tanah air. Sedangkan Safwan Natanc- gara yang General Manager Niaga Indosat menyatakan, kini Indosat telah meningkatkan pelayanan 800 (tall free ke 3 negara yaitu Australia, Singapura dan Jepang. Disamping itu pelayanan IOCD telah meluas ke sepuluh negara yaitu Australia, Jepang, Itali, Belanda, Singapura dan Korea Selatan. (12) Pramuwisata Profesional Hanya Sedikit Semarang, NERACA DALAM pidato Dies Natalis IX dan wisuda lulusan ujian negara program D3 Akademi Pariwisata (AKPARI) Semarang, pembantu Direktur III Akpari Drs. Rubyah Hoetomo mengemu- kakan, kecilnya minat lulusan pendidikan pariwisata untuk menjadi pramuwisata pro- fesional, cenderung disebabkan oleh kurangnya penguasaan ba- hasa asing yang dimiliki. Antara keinginan dan kesanggupan berbahasa meru- pakan hal yang kontradiksi. Di sa tu pihak ada keinginan menjadi pramuwisata, tetapi karena keter- batasan tersebut lantas minatnya menjadi surut. (ES) Belum Profesional KEPALA Dinas Pariwisata Sumsel Drs H.M Alhadi Haq berpendapat menurunnya arus wisatawan kesini disebabkan banyak hal. Secara abstrak di- nilainya antara lain dampak ekonomi (untuk nusantara), Se- lain itu ditindih karena se- bagian wisatawan itu ingin ber- alih kedaerah lain berikut kon- disi musim seperti banyak turun hujan dsb. (Laporan: Helmy Marsindang) sasaran isi "Sapta Pesona" belum jalan disini. Agar ini jalan harus ditekankan pe- nunjangnya. Segenap lintas sektoral derajat tinggi tadi harus serempak berkiprah ujarnya. la menyebut para pejabat, generasi muda, seni budaya, tokoh masyarakat bahkan sam- pai para kiayi diikutkan dalam promosi Sapta Pesona terse- but. Dalam sisi ini promisi tersebut bisa menggelegar seti- daknya memanfaatkan lewat pendekatan mereka. Sebagian besar Sapta Pe- Namun bila dibilang persen- tase tadi menurun 7,7 pct ia juga berpendapat sama de- ngan Kakanwil Deparpostel III karena data yang dilaporkan cuma dari Hotel Bintang III tok. Padahal lebih absolut jika dikonfrimasi dengan laporan yang ada di kepolisian setempat Tidak seluruh Wis- man yang nginap di famili mereka bisa dijaring angkanya bila tidak mengambil data dari kepolisian kilahnya memberi contoh. Menguak Sumsel Sebagai DTM ke-17 (1) Masih Perlu Kesungguhan Dan jika ada penurunan ketimbang sebelumnya diakui disini. Terlebih manusianya, lingkungan masih terasa ku- rang dukungannya. Dalam hal Ass Executive GM Hotel King's ini menurutnya sebagian besar HARIAN NERACA sona yang belum meresap di- sini diakui pula oleh Soeryanto Gunawan, Direktur BPU Wisin Tour Palembang, Gelegarnya baru merambah kalangan pejabat belaka. Itupun belum semuanya murni berbuat kom- pak alias baru tahap ucapan dan menghimbau. Telekomunikasi Dapat Jadikan Desa Produktif Bandung, NERACA DISEDIAKANNYA fasilitas jasa telekomunikasi yang menjangkau pedesaan di Jawa Ba- rat, selain sangat tepat karena penduduk daerah ini 70 persen berada di pedesaan, lebih lagi desa tidak hanya potensial namun dapat menjadi produktif. Bahkan, fasilitas jasa te- lekomunikasi pedesaan lebih mendorong untuk mempertum- buhkan kegiatan perekonomian pedesaan seperti industri kecil/ cinderamata, kepariwisataan dan jaringan usaha sistem "Bapak Angkat". Untuk itulah ungkap Purel Witel V Jawa Barat Dra. Nellya- ningsih, Perumtel terus berusaha menyediakan fasilitas jasa te- lekomunikasi yaitu telekomu- nikasi pedesaan di Jawa Barat. Menurutnya, di Jawa Barat saat ini telah beroperasi 13 lokasi pedesaan menggunakan sarana telekomunikasi sistem rural area, termasuk Kamojang, Pacet, Cisarua, Lembang, termasuk sarana telekomunikasi di Serang dan Bogor, yang belum lama berselang diresmikan pengopera- siannya oleh Menparpostel Soe- silo Sudarman. Kepala Wilayah Usaha Te- lekomunikasi V Jawa Barat Ir Effendi Sutanto yang dihubungi Buton, Kendari, NERACA SULAWESI Tenggara ter- nyata memiliki potensi wisata laut sangat besar di wilayah gugusan kepulauan tukang besi, khususnya taman laut pulau hoga yang menurut penilaian suatu tim Pe- rancis keindahan dan keunikan- nya tak kalah dengan taman laut terkenal di dunia. Gubernur Sulawesi Tenggara, Ir H Alala, beserta rombongan Selasa lalu meninjau pulau hoga yang terletak di tepi laut Banda, dalam rangka menjajagi pengem- bangan pulau itu menjadi ka- wasan wisata laut. Pulau Hoga Taman Laut "Seribu Pesona" Sultra Pulau berpantai pasir putih sepanjang 10 km itu mengandung pesona hamparan bunga karang berisi ribuan aneka jenis biota laut di sekelilingnya. Sebuah tim dari Perancis yang pernah me- neliti kekayaan flora dan fauna di perairan itu menyimpulkan bahwa hoga menyimpan seribu pesona. Pulau yang terletak paling selatan dari wilayah Sulawesi Tenggara itu dapat ditempuh dengan kapal motor kurang-lebih dua jam dari Bau-Bau, ibukota kabupaten Buton. Menurut Alala, seorang peng- usaha besar di Jakarta sudah menyatakan berminat mengem- bangkan serta mengelola pulau Hoga menjadi obyek wisata ba- hari. "Minat investor menanamkan modalnya untuk mengem- bangkan pulau ini tentu didasar- kan pada potensi yang ada di kawasan ini," ujar Alala kepada Antara. Tim Perancis itu menilai, Pada masyarakat bagian bawah apalagi ujarnya menam- bahkan. Katakan saja golo- ngan pengayuh "ketek" di su- ngai musi. Jika BPU-nya mem- bawa serombongan wisman yang akan menelusuri sungai musi itu menggunakan ketek (sampan) tradisionil, bukan para pengayuh ini berembuk dengan pengayuh sesamanya secara baik, malah berkelahi berebut penumpang para wis- man tadi. Ini amat mence- ngangkan segenap wisman se- hingga tidak jarang urung ka- rena ketakutan ujar Soryanto memberi contoh sederhana. Hal-hal kecil demikian bukan mustahil wisman terse- but akan ngomong dengan Diakuinya masih banyak perangkat yang kurang men- calon wisatawan di negera dukung dalam kepariwisataan mereka apa yang terjadi ditemuinya di seputar sungai musi itu. Getahnya adalah calon wisman yang tadinya ingin kesini mengalihkan tujuannya alias urung. Giliran- nya DTW ke-17 ini kian melo- rot ucapnya. Peran BPU disini menawar- kan sejumlah objek di Sumsel, baik sejarah, budaya maupun alam (culture) terus diga- lakkan. Namun diakuinya pro- mosi untuk itu tergantung de- ngan situasi dana mereka sendiri. Jika lagi mungkin akan terus dicecar ke berbagai ne- gara. Jadi kiprah pihak swasta khususnya BPU terus dikem- bangkan, dan dimanfaatkan se- cara jeli dalam mengantisipasi trend kepariwisataan dunia de- wasa ini. "Tidak betul jika BPU dianggap kurang jeli ujarnya menimpali pertanyaan NE- RACA disini". Tentang perangkat lunak profesional juga diketengahkan Soeryanto khususnya di Palem- bang amat kurang bahkan langka. Dia mengakui yang diungkap Kadin Pariwisata tadi, seraya menambahkan con- toh para pemandu wisata (guide) disini, sulit didapat. Yang profesional menurutnya enggan kerja disini karena Palembang adalah tempat ke- ring bagi guide tersebut. Mereka cenderung lebih berat berkiprah di daerah pariwisa- tanya yang sudah mapan. NERACA sebelumnya menga- takan, sedang terus diusahakan penyediaan fasilitas jasa te- lekomunikasi pedesaan (sistem rural area) untuk beberapa ka- wasan industri yang juga berpo- tensi kepariwisataan dan agro industri. Karena itu ujarnya, kawasan industri Plered, Purwakarta, Plered Kabupaten Cirebon, Tegalwangi, Cirebon, dikem- bangkan sistem rural areanya. Ibukota Soreang ATAS pertanyaan, Ir Effendi Sutanto mengemukakan, sedang dalam perencanaan Ibukota Kabupaten Bandung yang baru yaitu Soreang, untuk men- dapatkan fasilitas telepon otomat. Soreang diharapkan mendapat fasilitas jasa telekomunikasi/tele- pon otomat STDI-K mulai 1991, berkapasitas 500 SST (Satuan Sambungan Telepon). Selain Soreang, Ibukota Ka- bupaten Lebak, Banten di Rang- kasbitung, juga akan mendapat- kan telepon otomat STDI-Kmulai 1991 yang berkapasitas 1000 SST. Khusus Indramayu dan Majalengka, dua Ibukota Ka- bupaten Daerah TK II di Jawa Barat ini, masing-masing akan mendapatkan fasilitas telepon otomat STDI-K pada 1992 dan 1993, berkapasitas 2000 SST dan 1500 SST. (K.10) sebagaimana diungkapkan Gu- bernur Alala, bahwa keindahan dan keunikan taman laut pulau Hoga memiliki kelebihan di- banding taman laut lain yang terkenal di dunia, termasuk ta- man laut Bunaken di Sulawesi Utara dan taman laut Tahiti di Pasifik. keunikan taman laut pulau Hoga, Alala menyatakan optimis ka- wasan itu bisa dikembangkan menjadi obyek wisata yang me- narik bagi wisatawan asing, tak akan kalah dengan obyek wisata lain. "Tinggal bagaimana kita mengembangkannya, mengelola- nya, mempromosikannya dan memelihara kelestarian alamnya, ujar Gubernur. Ia berharap, pulau Hoga bisa menjadi primadona dalam menyedot kunjungan wisatawan mancanegara di Sulawesi Tenggara. DAKWAH : Drs. H. Usman Setelah melakukan penyela- man dan menyaksikan dengan Effendy hari-hari selama bulan November kemarin sibuk luar mata sendiri keindahan serta Diprioritaskan KEPALA Dinas Pariwisata Sulawesi Tenggara, Drs. Abdul Galib, menjelaskan, pengemba- ngan obyek wisata di pulau Hoga memang diprioritaskan dalam tahun anggaran 1990/91 berupa pembangunan prasarana dan sarana yang diperlukan wisata- wan untuk berkunjung kesana. Pada tahap pertama akan di- bangun dermaga dan sumber air bersih yang memerlukan dana puluhan juta rupiah. Pemba- ngunan sarana penunjang lain akan melibatkan pihak swasta, kata Abdul Galib. (Ant/12). Old Memoreis of Palem- bang menurut Soryanto sejak dini telah ditayangkan BPU- nya kerjasama dengan hotel disini, ke Eropah dan Asia lain- nya. Lengkap dengan slide dan visual lain ia berpromosi lewat biro-biro perjalanan di negara benua itu. Diantara objek tua itu me- nurutnya adalah mayor's house untuk sight seeing. Bari House (tradisional) adalah di 2 Ulu paling berkesan bagi wisman sambil ia memandangi rumah rakit (Floating House) yang unik. Berikut mengunjungi tempat pembuatan pempek yang terkenal dengan tra- disional food of Palembang. Welhilmina Brug (jembatan sungai Ogan) yang dibangun oleh Belanda thn 1939 tak ke- tinggalan ditayangkan. Tidak jauh dari situ atau 10 Ulu seka- ligus menyambangi Vihara ter- tua di negeri ini yang berumur 20 tahun silam. Bangunan tua dan kena- ngan lain adalah Menara Air (Kantor Ledeng) yang masa itu berfungsi sebagai kantor Haminte & Dewan. Ini diba- ngun thn 1929-1931 dengan menghirup biaya senilai satu ton emas murni. Kantor ini sekarang adalah pusat peme- rintahan Kota Palembang (Walikotamadya). Memories lain yang diba- ngun tahun 1738 adalah Mesjid Agung Palembang. Masih banyak usaha Wisin Tour yang notabene ingin meraup wisman untuk kepentingan devisa berikut ia juga tidak munafik bahwa atas usahanya itu dia juga ingin mereguk pen- dapatan. Lecutan pihak swasta se- Meski demikian sejumlah BPU disini berusaha sede- mikian rupa, minimal tidak jauh keteter dalam hal pengadaan tenaga pemandu utamanya bagi BPU setempat. Hal sama dalam upaya pemasaran pihaknya telah berguyur me- masarkan sejumlah objek di perti ini menurut Kakanwil De- Sumsel khususnya "Memorial of Palembang lewat brosur dan slide. Seperti bangunan kantor Walikota Palembang yang terkenal dizaman ke- emasan tempodulu dibangun thn 1932. Dan rumah-rumah asli kayu kuno di l ulu dan 2 ulu lengkap penduduk yang berkain parpostel III memang amat diharapkan ditengah kita sebimbing bersama menaikkan jumlah wisman ke-DTW 17 tersebut. (bersambung) sarung. (Helmy Marsindang) VIDEO-dis dan laser-disc lagu-lagu asing, masih tetap di- tayangkan secara bebas di ber- bagai tempat hiburan karaoke di Jakarta. Sementara menurut Su- rat Edaran Direktur Pembinaan Film dan Rekaman Video-Dep- pen nomor 04, terhitung 1 Nopem- ber 1989, dilarang beredar video disc/laser disc dalam segala ben- tuk dan ukuran yang berarti reka- man film asing, termasuk video disc berbahasa /dialog dan beraksara Cina. Tindakan larangan itu meliputi peredaran baik jual beli, sewa menyewa kepada umum di per- tokoan/super market, badan-badan usaha atau kegiatan dari perorang- an yang bertentangan dengan perundangan yang ketentuan berlaku. Juga dilarang penayangan di depan umum seperti rumah makan, tempat-tempat hiburan diskotik/KARAOKE atau tempat- tempat lain yang besifat umum. BISNIS HIBURAN Karaoke Lagu Cina Tetap Beredar Laser-disc Lagu Indonesia Ditawarkan Rp 350.000,- Jakarta, NERACA Untuk itu, pemilik/usahawan video disc diwajibkan segera menyerahkan barang yang dimilikinya kepada Kanwil Dep- MILIK MONUMEN PERS NASIONAL SURAKARTA pen Propinsi untuk menunggu penetapan penyensoran. biasa. Disamping tugas rutinnya, sebagai anggota PARFI (Persa- tuan Artis Film Indonesia) dia juga ditugasi di dalam Panitia Pengarah Kongres X PARFI. Diapun terjun menatar rekan- rekan seprofesinya dalam Pena- taran P-4 pola pendukung 25 jam yang dilaksanakan bersama oleh PARFI dan KFT (organisasi karyawan film dan televisi) dan BP-7 DKI Jaya. Penataran yang melibatkan puluhan artis dan karyawan film itu berlangsung di Pusat Perfilman H. Usman Is- mail, 28 s/d 30 November kemarin. Tetapi lewat dari tanggal 18 Nopember seperti yang diperbo- lehkan, barang-barang hiburan yang dilarang tersebut tetap ber- jaya di tempat-tempat hiburan khususnya karaoke. Sementara tindakan penyitaan seperti diungkapkan dalam pertemuan Bapfida, Kanwil Deppen dan pengusaha hiburan sebelumnya juga tidak direalisasikan. Anehnya, setelah terbit larang- an itu pelanggaran tempat hiburan karaoke tetap banyak. Regent Karaoke dan Penthouse yang tergolong mewah di kawasan Jakarta Kota, tetap ramai, semen- tara karaoke lain yang lebih kecil mengalami kemerosotan tajam dengan rata-rata omzet 60 persen dari hari-hari sebelumnya. Laser Disc Indonesia? SEMENTARA larangan itu belum tertangani sepenuhnya, malam Minggu lalu beberapa *(2). pengusaha karaoke dikejutkan dengan munculnya lagu-lagu Indonesia dari laser disc. Pena- yangan ini yang masih bersifat terbatas, terjadi di beberapa tem- pat karaoke di kawasan Jakarta Kota. Dengan beberapa lagu pop sepert^"Widuri" dan lainnya. Dari mana sumber laser disc lagu Indonesia ini, pengusaha karaoke yang dihubungi Neraca, mengatakan belum tahu. De- mikian pula pihak Deppen. PT Usatri Dasa Citra yang te- lah menylesaikan 10 lagu khusus untuk karaoke menyatakan Sebagai artis, dia terakhir ikut mendukung film "Syeh Siti Kobar Membangkang" garapan sutradara Ratno Timoer yang juga Ketua Umum PARFI. Dalam film itu, H. Usman Effendy ber- peran sebagai muballig Islam dari golongan Cina, yang mati syahid ketika berusaha me- nyadarkan kaumnya yang sesat. Berkait dengan kongres PARFI 11 s/d 13 Desember mendatang, dia katakan calon Ketua Umum PARFI hendaklah pribadi yang berdedikasi pada profesi, mampu lebur ke dalam kepentingan masyarakat ba- nyak, dan yang terpenting ber- man dan taqwa kepada Allah WT. *(2) "Widuri" tidak termasuk dalam. produksinya tersebut. Sebuah laser disc, mampu memuat 26 lagu, sehingga hanya dengan 10 lagu tentu USD tidak akan berani mencetaknya. Pro duksi PT USD itu masih direkam diatas pita video. SEORANG pimpinan peru- sahaan daerah (PD) di Sumatera Utara mengingatkan agar bioskop milik pemerintah daerah (pemda) harus menjadi pelopor kesopanan dalam menampilkan poster film yang akan ditayangkan, walaupun usaha hiburan itu dikelola untuk mencapai untung. Direktur Utama PD Aneka Industri dan Jasa (AI) Drs. H. Fuad Said dalam pertemuan pers Selasa membenarkan banyaknya poster film yang merangsang dan masyarakat serta membahayakan bisa mengundang selera rendah jiwa anak sekolah, karena poster itu dipasang mencolok di tempat yang strategis untuk memancing penonton. Dirut PD AIJ yang mengelola unit hiburan itu menjanjikan, gedung bioskop milik Pemda Sumut tidak akan terbawa arus selera rendah, walaupun akan menayangkan film yang sama. "Banyak cara untuk memikat penonton di tengah persaingan yang tajam pada bisnis hiburan dewasa ini," tambahnya. Menurut dia, PD AIJ menge- lola delapan bioskop yang terse- bar di berbagai kota di Sumut yang seluruhnya terlibat dalam persaingan tajam dengan peru- sahaan bioskop swasta yang terus-menerus memoles diri serta dilengkapi dengan fasilitas dan peralatan paling canggih. Bioskop milik Pemda Sumut OMONG BESAR: Dedy Mizwar bersalam dengan aktris Malaysia Raja Emma dalam film "Omong Besar" sebuah produksi patungan yang menghitung pasar dengan cermat. 800 Film Impor di Malaysia ton film di Indonesia, mayoritas orang orang berusha antara 15- 25 tahun dengan selera berjalan diatas trendy. Film Indonesia di Malaysia, bukan sesuatu yang asing. Halaman VII Bioskop Pemda Harus Jadi Pelopor Kesopanan Poster Medan, NERACA TIDAK kurang dari 800 judul film impor masuk dan diputar di negara Kerajaan Malaysia yang berpenduduk 16 juta jiwa, ter- masuk satu setengah juta di ibukota Kuala Lumpur. Itu untuk memenuhi seleraragam 50 persen Melayu, 35 persen Cina dan 15 persen India dan Pakistan. Demikian dikatakan sutradara film handal Malaysia Jin Syamsuddin di Jakarta. Itulah sebabnya menurut be- liau, produksi film di dalam ne- geri merupakan keharusan. Kekuatan produksi Malaysia sendiri baru bisa mencapai antara 18-20 judul film saja setahun. Karena jumlah yang tidak se- banding antara film impor dan film nasional Malaysia, semen- tara kebutuhan produk sendiri merupakan kebutuhan yang mendesak yang berjalan diatas sistim bebas yang dianut oleh bisnis film, proyek kerja sama dalam pembuatan film antara Indonesia dan Malaysia dinilai mempunyai manfaat yang besar. Minimal kata Jin Syamsudin, memperkenalkan para artis artis gedung lainnya memutar film impor, namun punya kekuatan kedua negara kepada penonton menarik penonton jauh lebih masing-masing di kedua negara. besar di banding dengan film "Penonton film Malaysia impor. (SD). Diharapkan, kerja sama membuat film patungan ini bisa dikembangkan lebih jauh. Walau diakui, di Kuala Lumpur yang memiliki 13 gedung bioskop, hanya satu yang memutar film film Malaysia dan Indonesia. 12 punya kesamaan dengan penon- Sementara seorang teknis film. dari MK Jepang yang sempat ditemui Neraca di Jakarta me nyatakan, pabrikan laser disc juga tidak mau sembarangan mence tak, kalau pemasaran produk itu tidak terjamin. Tahun 1988 ada 8 judul film joint production Malaysia - In- donesia, film film tersebut me- mang disenangi di Malaysia. Kerjasama ini tidak terbatas pada film film untuk bioskop saja. Kerjasama kebudayaan lewat televisi juga berjalan cukup baik," ucap Jin Syamsudin. Menurut Jin selanjutnya, pro- duk tidak terbatas pada bioskop, juga untuk TV, baik di RTM 1,2 maupun TV 3. Hal ini memberi- kan peluang kepada pengusaha film drama khususnya. pengusaha untuk membuat film Sebuah laser disc lagu-lagu Indonesia, secara sembunyi-sem- bunyi ditawarkan dengan harga Rp350.000,-perusahaan "lengkap dengan ijin peredaran dan pena- yangan". Impor laser-disc ke Indonesia, sampai saat ini masih dilarang, diantaranya karena penyensoran terhadap laser-disc belum mungkin dilakukan oleh BSF. Mataram, NERACA LOKASI wisata Gili Genteng di wilayah Lombok Barat bagian Selatan akan dikerjakan 8 inves- tor dari 12 investor yang meng ajukan. Hal itu dikatakan Bupati Lombok Barat Drs. H. Lalu Mujditahid ketika memimpin Rapat Koordinasi dengan semua Kepala Dinas, Camat yang diikuti oleh Muspida Lombok Barat di Mataram, baru-baru ini. itu masing-masing dua di Medan satu di Kodya Tebing Tinggi, dua di Kodya Pematang Siantar, serta masing-masing satu di Berastagi, Kabanjahe, dan Kodya Binjai. Dalam upaya memikat lebih-¹ banyak penonton agar mem banjiri bioskop yang berarti meningkatkan pendapatan daerah, PD AIJ melakukan ter obosan dengan melakukan "joinb management" dengan pihak swasta. Empat bioskop di Binjai, Siantar bekerjasama dengan CV Tebing Tinggi, dan Pematang d Inafil Medan, sedang empat bi oskop lain di Medan, Berastagi, dan Kabanjahe patungan dengan PT Cipta Subentra Jakarta. Kedua perusahaan itu me- nanam modal Rp 530 juta untuk merenovasi gedung, dan untuk luar kota Medan sudah dila- ksanakan sejak 1 Juli, sedang dalam kota mulai awal Oktober. Dengan fasilitas yang menye- nangkan itu, penonton akan lebih nyaman menikmati film yang diputar. Berdasarkan "joint-manage- ment" itu, PT ADJ setiap bulan memperoleh keuntungan tetap Rp 8,4 juta, tak peduli apakah mitra usaha itu memutar film atau ti-" dak. Pada akhir tahun pem bukuan, kegiatan usaha dihitung lagi, yang jika memperoleh keun- tungan maka PT AIJ mendapat bagian 40 persen. (Ant). BIOSKOP DAN FILM HARI INI PLAZA II: 17.30-19.30-21.30 DEVIL HUNTERS (Film Mandarin) MANDALA II: 17.30-19.30-21.30 SEVEN WARRIORS (Film Mandarin) CENTURY I: 17.30-19.30-21.30 BLACK PROTECTOR IV (Film Mandarin) NEW SEMAR:: 1730-19.30-21.30 STRICKERS (Film Barat) GITA BAHARI: 17.30-19.30-21.30 SURVIVAL GAME (Film Barat) MUNCANG 1:17.30-19.30-21.30 MIDNIGHT RUN (Film Barat ALADIN: 16.30-19.30-21.30 RATU BUAYA PUTIH SETIA BUDI: 17.30-19.30-21.30 LEBIH ASYIK SAMA KAMU BIMA: 17.30-19.30-21.30 JERAM CINTA 165 Jum'at, 1 Desember 1989 13:30 Masak-memasak: WOK WITH YAN 14:00 Senam Aerobik: BODIES IN VR MOTION 14:30 Komedi Keluarga : NAMA'S FAMILY 15:00 Drama Seri: ANOTHER WORLD Hiburan Anak-anak: Kartun: 16:00 INSPECTOR GADGET 16:30 Hiburan Anak-anak: Kartun: DUCKTALES 17:00 Pendidikan Anak-anak SE- SAME STREET 18:00 Komedi Keluarga: FAMILY 18:30 Siaran Berita TVRI 19:30 Acara Musik: AMERICA'S TOP 10 TIES 20:00 Film Action: MACGYVER 21:00 TVRI Dunia Dalam Berita 21:30 Acara Dialog: DIALOG EKONOMI 22:30 Film Cerita: GLITZ 00:30 Komedi Keluarga: FACTS OF LIFE 01:00 TVRI Berita Terakhir 6/A 157 ict