Tipe: Koran
Tanggal: 1993-01-26
Halaman: 01
Konten
Selasa 26 Januari 1993 No. 2232 Tahun IX N Jika Saham Dijual kepada Pihak Lain Trisaka Plus akan Jakarta, NERACA-Trisaka Plus menyatakan akan *mundur dari kerjasama dengan Mantrust Group, di tengah isu yang santer bahwa saham tiga anak perusa- haan Mantrust Group akan dijual kepada pihak lain, "Bila saham Mantrust pada perusahaan-perusa- haan core business dijual kepada pihak lain, kami akan mundur dari rencana ker-jasama dengan Man- trust," kata jurubicara Trisaka Plus Anthon Riyan- to kepada Neraca, di Jakar- ta, Senin. Mundur dari Mantrust sium yang di dalamnya ter- lah menyiapkan dana sebe- dapat nama Bambang Tri- sar Rp 37,5 miliar yang da- hatmodjo (Bimantara Gro- up), Sutrisno Bachir (Ika Muda Group), dan Anthon Riyanto. pat dicairkan setiap saat guna membantu Mantrust memenuhi kewajiban pem- bayaran bunga kepada bank yang sudah tertunda sekian lama dan akan jatuh tempo akhir bulan ini." Sedikitnya tiga anak per- usahaan Mantrust Group yang menjadi core business mereka PT Delta Djakar- ta, PT Friesche Vlag, dan PT Dieng Djaya-disebut-sebut sudah mulai ditawarkan oleh Mantrust kepada pihak lain, tanpa sepengetahuan Trisa- ka Plus. Sumber yang layak di Mantrust membenarkan kalau tiga perusahaan itu sudah ditawarkan kepada pihak lain. "No comment, tegas sumber ketika didesak kepada siapa saja perusaha- an-perusahaan itu ditawar- kan. Namun yang jelas dari ketiga perusahaan itu, PT Delta Djakarta, yang mem- produksi bir cap Jangkar, adalah perusahaan yang sudah ditawarkan kepada pihak asing. Mantrust ka- barnya akan menjual seki- tar 55 % saham Delta Dja- karta kepada San Miguel Corporation (SMC) Filipina. Tapi hingga kini negosiasi tentang penjualan saham HARIAN EKONOMI NERACA Untuk Kesejahteraan dan Keadilan Sosial agak seret, karena Pemda DKI Jakarta yang mengusai 30% saham di Delta Djakar- ta, berkeberatan atas penju- alan saham itu. Pasalnya, BKPM (Badan Koordinasi Penanaman Modal) hanya mau menyetujui rencana itu, jika kepemilikan saham as- ing atas Delta Djakarta tak lebih dari 49 %. 1 Tapi rencana penjualan saham itu kabarnya akan tetap jalan, dengan mengam- bil jalan tengah. Bila SMC membeli saham Delta Dja- karta, maka Pemda DKI Jakarta akan kebagian 6 %. Hak Mantrust Anthon menyadari bahwa penjualan saham-saham anak perusahaan Mantrust adalah hak Mantrust sepe- nuhnya. Tapi dia juga me- ngingatkan sesuai dengan surat kuasa yang dikeluar- kan Tegoeh Soetantyo sela- ku pribadi dan Direktur Utama Mantrust Group yang ditandatangani pada 15 Desember 1992 bahwa se- mua penjualan asset Man- trust Group telah dikuasa- kan secara penuh kepada Tim Transisi Pelaksanaan Restrukturisasi yang dike- tuai Bambang Riyadi Soego- mo. Bambang Riyadi Soegomo sendiri adalah pimpinan Trisaka Plus, sebuah konsor- Keluarga Soeryadjaya Investasi Hotel Ratusan Juta Dolar Belum Ditetapkan Harga Listrik Paiton I Jakarta, Neraca Pemerintah masih belum memutuskan harga jual lis- trik PLTU Paiton Swasta I kepada Perum Listrik Nega- ra (PLN), sedangkan negosia- sinya telah berlangsung se- jak Agustus tahun lalu. Menteri Pertambangan dan Energi Ir.Drs.H. Ginan- djar Kartasasmita, menga- takan hal itu kepada Nera- ca, kemarin, usai rapat ker- ja dengan Komisi VI DPRRI, di Jakarta. "Belum ada keputusan pemerintah untuk itu, Nego- siasinya saja masih berlang- sung," Gananjar sewaktu diminta konfirmasinya mengenia berita sudah ada nya keteketap harga jula listrik Paiton Swasta 1. Berdasarkan surat kuasa itu, Anthon kembali mene- gaskan bahwa pihaknya akan menarik diri dari ker- jasama dengan Mantrust, bila Mantrust menjual sa- ham-saham anak perusaha- annya yang menjadi core business mereka kepada pihak lain. "Karena sejak awal sesu- ai dengan MOU (Memoran dum of Understanding), yang akan dikerjasamakan ada- lah Mantrust Group secara keseluruhan dan utuh. Di samping perusahaan-per- usahaan tersebut sangat dibutuhkan sebagai vehicle dalam proses restrukturisa- si," ujar Anthon. Trisaka Plus dan Man- trust Group pada November lalu menyepakati MOU, suatu kesepakatan yang membuka jalan kepada Tri- saka Plus untuk membantu Mantrust yang dililit utang Rp 1,2 triliun kepada sekitar 62 lembaga keuangan. Kedua pihak sepakat menyewa jasa konsultan ternama Utomo Josodirdjo dan Sudjiono Timan untuk melakukan investigasi guna mengetahui secara persis kondisi PT Mantrust. Pene- litian tersebut diharapkan selesai akhir Februari ini, yang akan membuat kedua pihak memasuki babak final dari kerjasama itu. Dalam pada itu, Dirjen Listrik dan Pengembangan Energi (LPE) Aris Munan- dar secara terpisah menga- takan, negosiasi dengan investor PLTU Paiton Swas- ta I, bukan soal sederhana karena bertaraf internasio- nal. Banyak masalah yang harus diperhitungkan. Tidak saja masalah harga jual, tetapi juga menyangkut soal Siapkan dana Anthon mengemukakan bahwa Trisaka Plus kini te- Jakarta, NERACA memberi keterangan. Perusahaan milik keluar- ga Soeryadjaya masih mela- kukan investasi, di saat be- lum tuntasnya masalah pengembalian uang deposan Bank Summa di atas Rp 10 juta. Perusahaan itu PT Surya Raya Idaman (SRI) dengan Presdir Judith Soer- yadjaya saat ini tengah membangun hotel di Yogya- karta, Bali dan Cisarua de- ngan nilai investasi sampai jutaan dolar AS. Investasi pembangunan hotel di Yog- yakarta saja, diperkirakan mencapai US$ 45 juta. Pertemuan antara TPN dengan dua pimpinan dari PT SRI itu berjalan tegang dan penuh emosi. Setiap pertanyaan yang diajukan anggota TPN kepada kedua orang itu, tampaknya tidak ada satu pun jawaban yang memuaskan. Apalagi masa- lah yang menyangkut kepe- milikan saham keluarga Soeryadjaya di PT SRI itu seperti ditanyakan Ketua I TPN, Drs. Frederick Marbun. Marbun menanyakan berapa besar saham milik keluarga di PT SRI, karena sebagai salah seorang komi- sarisnya, Tan seharusnya tahu soal kepemilikan sa- ham. Namun pertanyaan itu tidak dijawab, begitu pula pertanyaan di mana Judith bisa dihubungi. Pembangunan hotel di Yogyakarta, ujar Tan, baru selesai 25% dan masih berbentuk kerangka. Belum bisa diperkirakan kapan proyek itu bisa selesai. Hal itu terungkap dalam pertemuan antara Tim Per- wakilan Nasabah (TPN) dengan salah seorang Komi- saris PT SRI, B.L. Tan dan General Managernya, David Cai di Jakarta, kemarin. Pertemuan itu sebetulnya "Dari pagi Bu Judith su- tidak sengaja, karena TPN dah dihubungi untuk menga- Managing Director Bank sebetulnya berniat bertemu dakan pertemuan, tapi sam- Danamon, Jusuf Arbianto dengan Judith anak pai sore belum juga bisa belum memberikan kepas- bungsu William. Karena dihubungi. Saya berusaha tian penjualan 5 juta saham mereka tidak berhasil untuk bisa menghubungi, Astra yang ada di Bank Da- menemui Judith dan kebe- tapi saya tidak janji karena namon. Rencana itu masih tulan bertemu B.L. Tan dan tidak mungkin saya "menye- dalam proses, tergantung David Cai-akhirnya mere- ret-nyeret" beliau untuk dari kesepakatan pihak ka "menyan-deranya" untuk datang ke sini," ujar Tan, pembeli dan penjual. (45/42) MILIK membantah tudingan seol- ah-olah dia dan David se- ngaja menyembunyikan di mana Judith berada. Namun, Tan sedikit ter- buka ketika pertanyaan anggota TPN menjurus ke arah persiapan PT SRI membangun hotel di Yogya- karta, Bali dan Cisarua yang berstatus PMA. Menurut Tan, hotel-hotel itu dibangun atas kerjasama tiga negara. Pendanaan proyek itu berasal dari utang bank. "Tidak ada dana Bank Sum- ma yang dipakai. Dana itu didapat dari pinjaman Bank Bira, dan American Express Bank," katanya. NASIONAA Untuk memantau renca- na penyediaan tenaga listrik oleh swasta Dep. Pertamba- ngan dan Energi melakukan koordinasi dengan instansi lainnya, melalui tim per- siapan Usaha Ketenagalis trikan Swasta (PUKS). (16).- Jakarta, NERACA Kalangan DPR melihat belum adanya PP (Peratur- an Pemerintah) pelaksana- an UU No.15/1992 tentang penerbangan nasional, seba- gai penyebab semrawutnya penyelenggaraan penerba- ngan di Indonesia sekarang ini. Meskipun dana tersebut tidak termasuk dalam MOU, namun bantuan emergency ini hanya akan diberikan bila benar-benar dibutuhkan dan diminta oleh Mantrust. "Tentunya niat baik Trisaka Plus ini ada batas waktu- nya. Kapan batas waktu tersebut, pimpinan Man- trust-lah yang paling tahu," ujar Anthon. Menyinggung tentang keresahan yang kini dihada- pi perusahaan kecil, KUD dan sejumlah petani kecil di Jawa Tengah dalam kasus utang PT NAA (Mantrust Group), Anthon mengatakan Trisaka Plus sependapat dengan keresahan mereka itu. "Pada saat ini Trisaka Plus memang belum bisa berbuat banyak. Namun bila kerjasama kami dengan pi- hak Mantrust telah terlak- sana, kepentingan mereka pasti akan kami prioritas- kan," katanya. Anthon menyatakan bah- wa pihaknya telah mengim- bau pimpinan Mantrust agar secepatnya menemui peng- usaha kecil, KUD, dan se- jumlah petani kecil tersebut untuk memberikan penjela- san sambil mengupayakan penyelesaiannya. "Dengan sangat prihatin langkah maksimal itu yang baru kami bisa lakukan pada saat ini," ujar Anthon. (7) EDIA ONES Dirut MNA Beberkan Soal Mantrust Asahi Airways Jakarta,NERACA Merpati Nusantara Air- lines (MNA) tak pernah menjual pesawat rusak kepada Mantrust Asahi Airlines. Penjualan yang dilakukan Merpati sesuai dengan prosedur yang di- lengkapi surat sertificate of aircraft dan sertificate of register yang telah disetu- jui oleh Ditjen Perhubung- an Udara. janjinya. Bahkan Mantrust kembali mengajukan per- mintaan penjadwalan yang kedua pada 27 Januari 1993 dengan Nomor 004/Ext.Dir/ MAA/I/92. Dalam surat itu Mantrust meminta tempo pembayaran sampai akhir Juni 1992. Permintaan itu segera disetujui. Lalu sete- lah tempo permintaan habis, Mantrust bukan membayar kewajibannya, tapi melayangkan surat pengajuan penjadwalan baru pada 22 Juli dengan No 023/Ext/MAA/7/92. Da- lam suratnya itu Mantrust meminta lagi perpanjang- an tempo pembayaran sampai akhir September 1992. ta setelah adanya open gate pclicy itu dengan susut pe- nerimaan Garuda Indonesia akibat kebijaksanaan itu. hukum. Penyelesaian proyek PLTU Paiton Swasta I yang berkapasitas 1.200 MW itu menurut dia tidak akan ter- lambat, karena dalam tahun ini juga akan dimulai pem- bangunannya, segera setelah negosiasinya rampung. "Dulu dengan kebijaksa- naan one gate dimana Ja- karta menjadi terminal utama bagi penumpang dari luar negeri, Garuda Indone- sia mengangkut para penum- pang itu ke wilayah-wilayah Indonesia yang dituju para wisatawan asing itu, Seka- Sementara Hasyim per- nah mengatakan (Neraca 21/ 1),harga jual listrik produk- si Paiton swasta I sebesar US$ 0,625/ kWh itu sesuai dengan proposal yang diaju- kan konsorsiumnya dan sudah mendapat persetuju- an pemerintah. Selama PP itu tidak ada, tiap sektor yang terkait akan menempuh cara menurut seleranya masing-masing. rang akibat adanya kebijak- Sedikitnya ada tiga sektor sanaan open gate itu pener- yang terkait dengan masalah bangan asing mengambil alih penerbangan ini, yaitu sektor porsi Garuda,"kata Soenario. pariwisata, perdagangan dan Belum lagi dilihat kemam- penerbangan itu sendiri. puan Garuda untuk melaya- Oleh karena itu perlu suatu ni jalur penerbangan rutin- Ginandjar menjelaskan, peraturan terpadu yang ..ya, terutama jalur pener- hambatan penyedian listrik mengaturnya. bangan luar negeri seperti di luar PLN antara lain tarif Wakil Ketua Komisi V, jalur Eropa dan Amerika. yang ditawarkan swasta Ir.Soenaryo Hadade, menga- Untuk bisa melayani jalur- lebih mahal, khususnya un- takan hal itu menanggapi jalur tersebut Garuda Indo- tuk kawasan industri. Ini ka- kebijaksanaan "open sky" nesia perlu menambah ar- rena untuk membiayai pro- yang dipermasalahkan kem- mada baru pesawat berba- yeknya, swasta meminjam bali sejak pertengahan 1992 dan lebar (B-747, MD-11) dengan bunga komersial. lalu, setelah kebijaksanaan sedikitnya 48 buah. "one gate" diubah untuk mendorong lebih banyak wisatawan asing masuk ke Indonesia. Biaya pengadaan armada baru ini sekitar US$ 4,08 milyar. Sumber dana yang diharapkan antaranya dari Soenario mempertanya- hasil penjualan pesawat kan berapa besar perbandi- lama US$ 1 milyar, kredit ngan antara penerimaan ekspor US$ 750 juta dan dari negara dari sektor pariwisa- pinjaman luar negeri US$ Pernyataan Mantrust bahwa pesawat yang dibeli dari Merpati dalam kondisi rusak pada saat serah teri- ma adalah suatu keboho- ngan saja, kata Dirut MNA, Ridwan Fatarudin kepada Neraca di ruang kerjanya, kemarin sore. Dia mengatakan bahwa adanya isu Merpati menju- al pesawat rusak, muncul setelah kasus hutang Man- trust kepada Merpati diba- wa ke pengadilan."Kalau memang rusak kenapa tak lapor dari dulu." Menurut Ridwan, kronologis masa- lah itu bermula dari keing- inan Mantrust untuk meng- ambil penerbangan perin- tis di Kaltim. Pada saat itu, jalur perintis di Kaltim memang akan dilepas mengingat MNA sendiri sedang memfokuskan pada penerbangan perintis ke Irian Jaya dan daerah sulit lainnya, yang tak mungkin diambil swasta. Karenanya tawaran Mantrust disam- but baik. Sp GLOBALISASI EKONOM PEMASARAN & PERIKL DI INDONESIA 25 JANUARI 1993 Namun, ujar Ridwan, dibalik penawaran itu, Mantrust Asahi Airways juga mengincar dua pesa- wat Cassa 212 yang menu- rut mereka akan dijadikan armada penerbangan perin- tis di Kaltim. Mantrust akhirnya mengajukan pe- nawaran pembelian dua pesawat Cassa itu. Setelah Semin 10001 2,05 milyar. Total dana yang direncanakan US$ 3,800 milyar, masih kurang US$ 280 juta lagi. Pemerintah hanya men- yetujui anggaran US$ 500 juta, sehingga Garuda Indo- nesia sendiri dewasa ini mengalami kesulitan untuk melaksanakan pelayanan penerbangan luar negerinya itu. Merpati dilakukan negosiasi MNA- Mantrust tandatangani kontrak jual-beli dengan cara mencicil pada 24 Sep- tember 1990. pada pembayaran ketiga Mantrust harus membayar sebesar US$ 900.000 yaitu 30 hari setelah serah terima pesawat yang kedua, PK- NCG pada 19 Oktober. Namun, lanjut Ridwan, ketika waktu pembayaran pertama dan kedua tiba waktunya, Mantrust tak pernah membayar kewaji- bannya. Malah yang datang dari Mantrust, hanyalah surat permohonan penjad- walan hutang mereka seba- nyak tiga kali. Pengajuan pertama yang ditandatangani Direksi Mantrust pada 11 Maret 1991 dengan Nomor 12/Ext/ Dir/MAA/91. Dalam surat itu, Mantrust berjanji akan memenuhi kewajibannya pada Akhir September. "Kalau sudah begini hal- nya, mau dibawa kemana Garuda Indonesia. Keadaan ini akan mematikan Garuda secara pelan-pelan tetapi pasti.Apalagi belum ada ketentuan yang mengatur pembinaan dan penyeleng- garaan sistem penerbangan penerbangan nasional." Sementara itu, Ketua FKP, Ir. Usman Hasan da- lam percakapan terpisah mengatakan sebenarnya pemerintah bisa mendorong perusahaan penerbangan nasional untuk berkembang sehingga dapat menutupi jalur-jalur penerbangan yang tidak bisa lagi dilayani oleh Garuda karena kekurangan armada itu. Mantrust dalam perjanji- an itu setuju membeli secara mencicil satu pesawat Cassa 212 dengan Nomor PK-NCD seharga US$ 800.000 dan satu pesawat lagi dengan Nomor PK-NCG seharga US$ 900.000. Jumlah yang harus dibayar Mantrus di- tambah dengan suku ca- dangnya sebesar US$ 773.361. Jadi jumlah yang harus dibayar Mantrust se- luruhnya sebesar US$ 2.473.361 (2,47 juta dolar AS). CERIA: Komisaris Utama PT Surya Persindo, Omar Abdalla, tertawa ceria mendengarkan kelakar Kepala Badan Pengembangan Ekspor Nasional (BPEN), Rudy Lengkong (kanan) dan Vice President PT Bank BNP Lippo Indonesia Priasmoro Prawiroardjo (tengah) usai membuka seminar "Globalisasi Ekonomi Pemasaran dan Periklanan di Indonesia", di Jakarta, Senin (25/1). (Endang) Perlu PP tentang Pembinaan Penerbangan Nasional Berdasarkan kontrak kerjasama itu, Mantrust membayar dimuka saat di- tandatanganinya perjanjian sebesar US$ 100 ribu. Me- nurut perjanjian, pembayar- an kedua yang menjadi kewajiban Mantrust sebesar US$ 750.000 diserahkan 30 hari setelah serah terima pesawat pertama, PK-NCD pada 4 Oktober 1990. Lalu pesawat berbadan lebar, yaitu Sempati Air dengan 6 pesawat B-747, Mandala dalam pesanan 7 buah B- 747 dan Bouraq juga akan segera tiba sebanyak 6 pesa- wat B-747. Permasalahannya seka- rang, perusahaan penerba- ngan swasta nasional ini sulit memperoleh izin pener- bangan ke luar negeri. Sem- pati Air telah diberi izin untuk melayani route pener- bangan Jakarta - Hongkong, Jakarta - Taipeh dan Jakar- ta- Tokyo. "Masalah paling strategis dalam pembicaraan meng- hadapi perusahaan penerba- ngan asing yang hendak membuka jalur terbang ke Indonesia, adalah "bargain- ing position" Indonesia ha- rus kuat, sehingga tidak menyerah begitu saja kepa- da penerbangan asing." Sementara Wakil Ketua FKP Bidang Umum, Abdul- lah Zainie SH, menilai su- dah saatnya sekarang per- usahaan penerbangan swas- ta dilibatkan dalam melaya- ni jalur penerbangan keluar negeri. Direksi Merpati segera bersidang untuk membahas permintaan Mantrust ter- sebut. Lalu setelah mem- pelajari hasil permintaan itu Direksi Merpati me- nyetujui permintaan ter- sebut. Namun Mantrust ternyata tak memenuhi lagi Dewasa ini sedikitnya tiga perusahaan penerbangan Paling tidak pengikutser- nasional memiliki armada taan perusahaan penerba- Pesatnya perkembangan industri RRC ditandai de- ngan meningkatnya inves- tasi asing di negara itu. Ini tak terlepas dari dukungan penyediaan berbagai kemu- dahan di bidang infrastruk- tur. Kalau kondisi ini tidak Ridwan melanjutkan, setelah tempo penjadwal- an hutang habis, Direksi Mantrust tak pernah seka- lipun kontak untuk meme- nuhi kewajibannya. Direk- si Merpati segera mempe- ringatkan Mantrust agar memenuhi kewajibanya. Namun, ujar Ridwan, Mantrust tak mengindah- kan permintaan Merpati. Lalu Merpati mengajukan tuntutan ke Pengadilan Negeri Jakarta Timur me- lalui kuasa hukumnya, Sri Astuti Basuki SH pada 1 Oktober 1992. ngan swasta nasional untuk melayani jalur penerbangan luar negeri ini dilakukan dalam bentuk kerjasama dengan Garuda. Zainie sependapat dengan Usman Hasan bahwa peme- rintah harus memperkuat bargaining-nya dalam meng- hadapi perusahaan-perusa- haan penerbangan asing yang hendak membuka jalur penerbangan ke Indonesia. "Memang terasa tidak adil, Singapura misalnya yang hanya punya satu izin untuk dua perusahaan pe- nerbangannya mengambil penumpang dari Medan, Jakarta, Bali. Bahkan seka- rang sudah ada dari Pontia- nak dan Balikpapan. Indo- nesia hanya bisa mengangk- ut penumpang ke Singapura Surat tuntutan Merpati itu, ujar Ridwan, terdaftar pada Pengadilan Negeri Jakarta Timur dengan Nomor 172/Pdt/G/1992. Sidang tuntutan Merpati itu sendiri dikategorikan sebagai kasus perdata dan akan disidangkan dalam waktu dekat ini. Jakarta, NERACA Pengusaha yang terma- suk dalam kelompok Indus- tri Mesin Logam Dasar dan Elektronika (IMLDE) harus waspada menghadapi per- kembangan sektor industri RRC dengan senantiasa te- rus meningkatkan daya sa- ing produknya dalam mema- suki pasaran global. Peningkatan daya saing dapat dilakukan melalui penetapan kebijaksanaan tarif bea masuk dan menia- dakan perlindungan non tarif, penerapan standar, TQC/QCC serta peningkat- nesia. an sumber daya manusia, kata Menteri Perindustrian, Ir. Hartarto dalam sambut- an tertulis yang dibacakan Dirjen IMLDE, Ir. Soeparno Prawiroadiredjo pada Rakon Ditjen IMLDE dengan Ka- din Indonesia di Jakarta, kemarin. saja", kata Zainie. Untuk itu, ada dua hal penting yang perlu diperha- tikan pemerintah dalam masalah open sky ini, yaitu memperkuat posisi tawarnya -bargaining position-dan mengikutsertakan perusa- haan penerbangan swasta dalam melayani jalur-jalur penerbangan keluar negeri, kata Zainie. (19) Ridwan mengatakan, setelah adanya ketegasan Merpati untuk membawa kasus piutangnya ke Peng- adilan, Mantrust minta penyelesaian damai. (33) Hartarto Minta Waspadai Perkembangan Industri RRC Izin Departemen Penerangan RI No. 002/Menpen/SIUPP/A7 1985 14 Agustus 1985 ISSN 02 531 81 ON VO Menurut Soeparno, di Cina bagian timur cost pro- duksinya sama dengan In- donesia, karena menganut ekonomi pasar. Lain halnya di Cina bagian barat yang masih menganut sistem ekonomi produksi sehingga cost-nya lebih rendah dari- pada Indonesia. "Laku atau tidak laku yang penting mereka memproduksi, pro- duk yang tidak laku mereka lelang dengan harga rendah ke Hong Kong dan Singapu- ra," ujarnya. Produk Cina yang masuk ke Indonesia PT Persindotama Antar Nusa Harga eceran Rp 500. segera diwaspadai sejak dini, umumnya berasal dari Si- Menperind khawatir penga- ngapura, sedangkan produk ruhnya akan besar bagi pro- yang dari Hong Kong dijual duk ekspor Indonesia di ke Jepang dan Taiwan." kemudian hari. Sementara itu Ir. Fadel Dirjen Soeparno menegas- Muhammad, Ketua Kompar- kan keunggulan produk RRC temen IMLDE Kadin meng- dalam harga karena dari segi harapkan agar kebijaksana- cost lebih rendah. "Cina kini an ekonomi harus mengarah sedang mengalami transisi kepada technology endow- dari ekonomi produksi ke ment yaitu mempertimbang- ekonomi pasar," ujarnya. kan akumulasi kemampuan Perubahan sistem ekonomi dan penguasaan teknologi itulah yang menyebabkan yang menghasilkan nilai Cina bisa menghasilkan tambah tinggi dan terjual produk dengan harga le- pasar. bih murah daripada Indo- NASION 24 Pasaraya Kembangkan Mega Store di Kawasan Blok M Jakarta, NERACA PT Pasaraya Nusakar- ya-pengelola Pasaraya Big & Beautiful dan Pasaraya Young Trendy-merencana- kan perluasan usahanya sehingga nantinya diharap- kan bisa berkembang men- jadi mega store terlengkap dengan lokasi di kawasan shopping area Blok M. ESIA Presdir PT Pasaraya Nusakarya, Abdul Latief dalam percakapan dengan Neraca mengungkapkan, pihaknya sekarang sedang memperluas Pasaraya Blok M dari 42.000 M2 menjadi 152.000 M2 (sekitar 15 ha). Pengerjaan konstruksinya sudah mulai jalan dan nanti- nya kami juga merencana- kan membangun hotel dan apartemen di atas tanah tersebut. Dikatakan, Blok M dan Pasar Baru sebagai kawas- an shopping area mempunyai kesempatan berkembang menjadi mega store. "Bisa saja tumbuh pasar-pasar lain disekitar daerah pemukiman baru, namun yang menjadi shopping area tetap Blok M dan Pasar Baru. Kedua dae- rah ini akan tetap menjadi tempat tujuan orang untuk berbelanja. Maka itu jumlah pengunjung Pasaraya dan Blok M akan terus berkem- bang," kata Latief. Latief mengakui bahwa Pasaraya memang diarah- kan menjadi sebuah toko serba ada, yang bisa menye- diakan kebutuhan konsu- men, dengan segmen pasar tetap pada kelas menengah. ke atas. "Memang banyak orang membangun Departe- men Store atau Mall, tapi bila diperhatikan sebetulnya yang dibangun itu tidak le- bih hanyalah speciality.... Di Pasaraya, kita berharap dapat menyediakan setiap kebutuhan, mulai orang itu hidup sampai akhir hayat- nya." (44/5) TABUNGMAS TABUNGMAS KINI BERHADIAH Rp. 600.000.000,- Adalah keliru jika yang disebut produk unggulan hanya berdasarkan keung- gulan komparatif semata. "Karena itu, kita meng- harapkan agar kebijaksana- an dalam pengembangan usaha kelompok IMLDE ti- dak condong kepada politik dagang," ujar Fadel. Upaya meningkatkan daya saing, menurut Fadel menyarankan agar dunia usaha meningkatkan efi- siensi, pemberian pinjaman rendah IMLDE yang lebih besar dengan bunga yang dan perlunya kredit ekspor. P BDNI Bank Dagang Nasional Indonesia Tradisi Kepercayaan dan Mutu Pelayanan 12 Kep Mensos RI No BSS 51-177/92
