Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Harian Ekonomi Neraca
Tipe: Koran
Tanggal: 1993-08-20
Halaman: 01

Konten


Jumat 20 Agustus 1993 No. 2399 Tahun IX N MILIK MONUMEN PERS NASIONAL Yen Makin Kuat, Pembayaran Cicilan Utang RI dalam Rp Meningkat Belum Perlu Sediakan Cadangan Dana Jakarta, NERACA-Menteri Keuangan, Mar'ie Muhammad mengakui, menguatnya nilai Yen ter- hadap US$ akan meningkatkan jumlah pembayaran cicilan utang luar negeri Indonesia dalam bentuk rupiah. Tapi, belum berarti pemerintah harus menyediakan cadangan dana yang lebih banyak untuk membayar utang-utangnya. "Jika nilai Yen naik, ten- tu saja kita harus membayar cicilan utang luar negeri- pokok maupun bunganya- lebih banyak dalam rupiah. Tapi, seberapa besar tamba- han yang harus kita bayar, ya tergantung sampai sebe- rapa banyak kenaikan nilai yen terhadap dolar AS. Ini harus dihitung dulu," kata Mar'ie Muhammad kepada pers, usai meresmikan kan- tor baru Bank Pembangun- an Asia (ADB) di gedung BRI II, di Jakarta, Kamis, me- ngatakan, Namun, kata Menkeu lagi, untuk tahun anggaran 1993/1994 ini, utang luar negeri-dalam yen-pokok dan cicilannya yang jatuh tempo mencapai 43%. "Itu adalah utang-utang yang kita ambil sejak lima sampai sepuluh tahun yang lalu." HARIAN EKONOMI NERACA Untuk Kesejahteraan dan Keadilan Sosial Menjawab pertanyaan, Mar'ie mengakui pula bah- wa sedikit banyaknya apre- siasi yen terhadap US$ akan berpengaruh pada neraca pembayaran kita, karena tidak semua ekspor Indone- sia ke Jepang dibayar dengan yen. "Misalnya, untuk mi- nyak dan gas, itu dalam do- lar. Tapi, ekspor kita ke Jepang akan lebih kompeti- tif, yang berarti akan lebih murah." Mar'ie Muhammad me- ngatakan, secara keseluruh- an kita berharap apresiasi yen tidak terjadi terus mene- rus. Tapi, tidak ada satu negara pun yang dapat mengontrol karena berdasar- kan pengalaman masa lalu, kalau sudah dibawah 105, biasanya otoritas moneter di AS dan Jepang akan mela- kukan intervensi guna me- ngangkat kembali nilai yen di atas 105. "Tapi kini, meski bank sentral Jepang telah ambil tindakan, ternyata apresiasi yen tetap mengu- at." Ini karena ada beberapa sebab. Pertama, tidak terle- pas dari keadaan di AS sen- diri, di mana program perba- ikan ekonomi Clinton tidak berjalan seperti yang diing- inkan. Selain itu juga ada tarikan dari para pelaku pasar uang yang cukup kuat sehingga intervensi yang dilakukan otoritas moneter di Jepang dan AS belum membuahkan hasil. berupa tataniaga, memang sudah seharusnya segera dilakukan. Sistem tataniaga yang mengandung unsur proteksi, biasanya malah menimbulkan distorsi pasar. Tapi, kalau proteksi terse- but berbentuk bea masuk, maka harus dipelajari lebih hati-hati," ujarnya. Perhimpunan perusaha- an penerbangan berjadwal nasional (INACA = Indone- sian National Air Carriers Association) akhir bulan ini akan menyampaikan usulan kepada Menteri Perhubu- ngan (Menhub) sekitar hasil rumusan terakhir tentang kenaikan tarif angkutan penerbangan domestik. Dalam rumusan baru itu, INACA juga menyertakan usulan alternatif sebagai langkah bila upaya kenaik- an tarif tersebut ditolak pe- merintah. Sekretaris Jenderal Aso- siasi Pertekstilan Indonesia (API), Benny Soetrisno, kepada Neraca di Jakarta kemarin, mengatakan sebe- lum menghapuskan protek- si industri hulu mesti didu- dukkan persoalannya lebih dulu secara jelas. Menyangkut proteksi yang berbentuk bea masuk, Benny cenderung berpenda- pat di sektor TPT saat ini masih diperlukan. Menurut dia, sektor ini baru saja muncul, sehingga belum memiliki kekuatan cukup guna menghadapi pesaing- nya yang datang dari luar. "Sebelumnya harus kita sepakati dulu jenis proteksi Sementara itu, Wakil yang akan dikurangi atau Ketua Umum API, Chamro- dihapuskan. Kalau jenisnya el Djafri, yang dihubungi Ne- Sementara Priasmoro, pakar ekonomi yang dihubu- ngi Neraca, kemarin, setuju dengan langkah pemerintah untuk tidak melakukan re- scheduling. "Seandainya In- donesia meminta penjadwa- lan kembali utang luar negeri, maka hal itu dapat mengurangi kepercayaan lembaga-lembaga keuangan internasional dan negara donor yang selama ini mem- berikan pinjaman," kata- nya, "Akibatnya Indonesia mungkin mengalami kesu- litan untuk memperoleh u- tang di masa mendatang, pa- dahal kita masih memerlu- kan utang luar negeri." Dalam kaitan dengan apresiasi yen tersebut, Pri- asmoro menghimbau agar pemerintah melakukan reo- rientasi impor atau diversi- fikasi sumber impor sebagai upaya mengurangi ketergan- tungan pada barang-barang Jepang. Misalnya dengan mengimpor Proton Saga dari Malaysia atau mengimpor mobil produksi General Motors dari AS. Namun di- versifikasi sumber imporitu, dalam pandangannya, bukan perkara yang mudah dan tidak dapat dilakukan seke- tika. Tak Ada Rescheduling Mar'ie mengatakan, pe- tidak merintah akan melakukan rescheduling (penjadualan kembali) u- tang-utang luar negeri, se- kalipun nilai dolar AS terha- dap yen terus menurun. "Hal itu sama sekali tidak perlu dan sampai sekarang tidak ada niat sama sekali untuk mengadakan resched- "Sebab dalam kegiatan- nya di Indonesia, Jepang telah menciptakan jaringan seperti agen tunggal dan se- gala macam, yang hakekat- nya menimbulkan ketergan- tungan Indonesia terhadap Jepang," kata Priasmoro. Mar'ie Muhammad Industri Hulu Tekstil Masih Memerlukan Proteksi Jakarta, NERACA Kalangan perteksilan minta penghapusan protek- si industri hulu dilakukan secara hati-hati dan berta- hap. Dalam jangka pendek, industri hulu sektor tekstil dan produk tekstil (TPT) masih memerlukan protek- si. industri hulu sektor TPT itu baru bisa dilakukan sete- masih tetap diperlukan, lah industri hulu TPT kita khususnya yang bergerak di berjalan lima tahun. Misal- serat sintetis. Menurut dia, nya, pada tahun ke-1 dan 2 sektor ini akan jadi salah dihapuskan 20%, kemudian satu ujung tombak ekspor tahun ke-3 dan 4 sekian TPT di masa depan, sehu- persen, dan seterusnya hing- bungan langkanya bahan ga pada saatnya sama de- baku serat alam di negeri ngan tarif di negara-negara ini. pengekspor," tambah Benny. Senada dengan Benny, sumber Neraca di sektor industri hulu TPT lain me- ngatakan usaha sektor ini di Indonesia bisa disebut rela- tif sangat baru. Penghapus- an proteksi yang dilakukan secara tergesa-gesa, justru menimbulkan masalah lebih rumit. Dengan adanya kasus dumping polyester dari Ko- rea dan Taiwan, saat ini industri sejenis egeri ini uling," ujarnya. Alternatif lain menurut Menkeu mengisyaratkan dia adalah dengan mening- bahwa Indonesia biasanya katkan ekspor non migas ke mampu mengatasi masalah Jepang. Sebab menurutnya, ekonomi yang berkaitan dengan kenaikan nilai yen, dengan neraca pembayaran maka produk impor menjadi utang luar negerinya, sehu- lebih murah di pasar Jepang. Sebaliknya dengan ada- bungan dengan adanya ap- resiasi yen. "Ini bukan hal nya apresiasi yen, barang- yang baru sebab tahun ang-barang produksi menjadi garan yang lalu juga seperti lebih mahal akibat naiknya biaya produksi di negara itu." tersebut. Karenanya Prias moro melihat ada kemung- keluarnya," kata Sularto H. Ketua Umum INACA kepa- da wartawan, kemarin. Usulan Baru INACA Diajukan ke Menhub Jakarta, NERACA menyetujui usulan INACA atas kenaikan tarif pener- bangan domestik sebesar 60%, dikonsultasikan lebih dulu dengan Komisi V DPR. Muhammad Buang, Wakil Ketua Komisi V DPR menga- takan agar pemerintah kon- sisten dengan janjinya pada DPR. Usulan alternatif tersebut di antaranya mengenai pembebasan pajak ganda, kemudahan pengiriman suku cadang pesawat, serta kemudahan dalam pengada- an bahan bakar pesawat yang keseluruhannya akan mengurangi biaya operasio- nal. "Ini sebagai kompensasi bila usulan penyesuaian tarif itu tidak disetujui," katanya. Usulan penyesuaian tarif tersebut, menurut Sularto, dinilai sangat mendesak mengingat apresiasi dolar terhadap Rupiah setiap saat terus meningkat. "INACA tetap pada kon- sep semula bila usulan pe- nyesuaian tarif baru ini ti- dak disetujui menteri, maka Sularto menjelaskan us- kita akan mengajukan usul- ulan itu tidak harus diterap- an alternatif sebagai jalan kan tahun ini, mengingat Jakarta, NERACA Ratusan karyawan PT Sarinah di Jalan M.H.Tham- rin, Jakarta, resah. Lebih dari tiga bulan terakhir ini gairah kerja mereka menu- run. Ini akibat kesejahtera- an mereka yang telah lama tidak diperhatikan oleh pimpinan perusahaan. "Penggajian, jenjang dan status kepegawaian maupun pengangkatan dari tenaga honorer ke tenaga tetap/or- ganik, seperti sengaja diab- aikan," kata mereka. Sejumlah karyawan per- usahaan BUMN di bawah naungan Departemen Perda. gangan itu saat dihubungi Neraca menjelaskan, bebe- rapa bulan lalu permasalah an tersebut pernah diaduk- an ke Depnaker. Namun menemui jalan buntu, kare- raca secara terpisah menilai secara umum penghapusan proteksi industri hulu seba- gai langkah tepat. Bahkan dia menyatakan jika peng- hapusan itu dimaksudkan untuk meningkatkan daya saing industri yang lebih hilir, sebaiknya dibarengi dengan pemberian subsidi kepada industri hulu yang masih belum kuat. "Dengan memperoleh subsidi, produk yang diha- silkan industri hulu terse- but akan jadi murah. Hal ini mendorong tumbuhnya in- dustri hilir. Dana subsidi hendaknya diambil dari pa- jak yang dipungut dari in- dustri lebih hilir lainnya," kata Djafri. Benny melihat proteksi sudah menjadi kebijaksana. an Menhub Haryanto Dha- nutirto bahwa tahun ini ti- dak ada kenaikan tarif ang- kutan. INACA mengusulkan agar tarif penerbangan domestik dinaikkan dari 10 sen dolar AS menjadi 16 sen dolar AS atau naik sebesar 60%. Kenaikan itu dengan pertimbangan bahwa seba- gian besar dana operasional penyelenggaraan angkutan penerbangan dalam negeri dibiayai dengan dolar AS. Meningkatnya apresiasi do- lar AS terhadap Rupiah hing- ga mencapai 500% sejak tahun 1984, juga memberat- kan beban operasi. Sebelumnya kalangan wakil rakyat minta kepada pemerintah agar sebelum Ratusan Karyawan PT Sarinah Resah na para pejabat di instansi itu keberatan menangani- nya, dengan alasan bahwa Karyawan PT Sarinah ada- lah anggota Korpri. pemberian uang makan dan transpor. Selama ini kami mengakui menerima, tapi berapa sebenarnya nilai tersebut hingga kini uang tidak diketahui," ujar karya- wan itu. "Akhirnya timbul niat kami untuk melakukan un- jukrasa. Tapi waktu itu niat- an tersebut kami batalkan, karena diantara kami belum ada kekompakan," ujar seo- rang karyawan yang kebe- ratan disebut jati dirinya. Keresahan di PT Sarinah itu terutama sangat dirasa- kan oleh karyawan pada bagian administrasi, penge- mudi dan costumer service. Ini terjadi, karena selama ini pengaturan penggajian dan administrasi di perusahaan yang bergerak di bidang re- tail (eceran) itu dirasakan tidak ada kejelasan. "Misalnya dalam hal "Sampai sekarang, kita masih mengimpor kapas dalam jumlah besar. Memak- sa memproduksi di sini, malah jadi mahal. Kondisi alam kita memang berbeda dengan negeri penghasil kapas." katanya. "Tapi bu- kan berarti saya menolak dihapuskannya proteksi. Penghapusan, oke, saja, asal dilakukan secara bertahap dan progresif. Barangkali hal Dia menambahkan, sebe- narnya pihak karyawan te- lah menanyakan tentang nilai uang makan dan tran- soprt itu kepada pimpinan perusahaan. Direktur Keuangan PT Sarinah, Minhat Mufti membenarkan adanya pemo- tongan uang karyawan itu. Ini berbeda dengan jawaban Dirut PT Sarinah, Djoko Moelyono yang mengatakan "Tidak ada potongan." kinan arus relokasi industri dari Jepang ke negara-nega- ra berkembang termasuk ke Indonesia akan semakin meningkat. "Untuk bisa menarik relokasi industri Jepang, Pemerintah harus terus menyempurnakan ik- lim usaha dan investasi agar makin kondusif." "Dalam UU No 15/1992 tentang penerbangan, seca- ra tegas disebutkan bahwa pembangunan bidang pener- bangan harus memperhati- kan kemampuan daya beli masyarakat. Dengan demi- kian, kalau sekarang diren- canakan tarif penerbangan domestik akan dinaikan sebesar 60%, apakah daya beli masyarakat juga telah menjangkau kenaikan sebe- sar itu," kata Buang. (15) Priasmoro mengatakan, turisme merupakan peluang yang harus dimanfaatkan oleh Indonesia untuk mena- penghitungan variable cost. sensi karyawan dalam pola Kalau satu hari tidak masuk kerja, nilai potongan uang yang akan dibebankan pada karyawan adalah Rp 5.150," kata Minhat. PT Sarinah selama ini mempekerjakan hampir 1.000 orang. Sekitar 300 orang diantaranya merupa- kan karyawan berstatus tenaga honorer dengan gaji berkisar Rp 110.000 - Rp 150.000 perbulan. rik wisatawan dari Jepang. Karena dengan adanya ap- resiasi maka biaya tur yen, di dalam negeri justru men- jadi lebih mahal ketimbang bepergian ke luar negeri. "Peluang turisme harus dimanfaatkan oleh Indone- sia, misalnya dengan memi- kat turis Jepang untuk ber- main golf sepuas-puasnya di negeri kita." Sementara itu, para ana- lis di Singapura memperkir. "Pengelolaan administra- si di sini juga dirasakan tak menentu. Bayangkan saja, di PT Sarinah terdapat karya- wan honorer yang telah be- kerja 28 tahun tapi belum "Tapi jangan salah sang- diangkat menjadi tenaga ka. Pemotongan uang terse- tetap. Usia PT Sarinah kini but bukan semaunya direk- 31 tahun," kata karyawan si. Melainkan atas dasar ab- lainnya.(41) hanya memikirkan kelang- sungan hidup. akan dolar AS menurun hingga 97,50 yen dalam waktu dua minggu kemudi- an jika tingkat yang diperta- hankan pada 100,00 yen turun dalam waktu segera. Business Times edisi 19/8 melaporkan bahwa sebagi- an besar para pedagang uang dan analis di Tokyo percaya bahwa apresiasi yen ter- hadap dolar AS akan berada pada tingkat 98,50 yen. (Tim Neraca) "Kami kini tidak lagi memikirkan profit. Sejak dumping terjadi, usaha kami benar-benar terpukul. Ja- ngankan mencetak keun- tungan, bisa bertahan hidup saja sudah bagus," ujarnya. Menurut dia, kalaupun proteksi memang harus di- hapuskan, sedikitnya hal itu baru bisa dilakukan setelah satu Pelita berlangsung. Pada akhir Pelita baru dila- kukan evaluasi, apakah memang sudah saatnya in- dustri hulu TPT dihapuskan proteksinya. "Kriteria yang digunakan evaluasi itu diantaranya dengan melihat timing dan situasi di pasaran interna- BOWY sional. Jika kondisi harga memang sudah relatif baik, pengurangan tarif bea ma- suk bisa dilakukan. itu pun dengan catatan harus dila- kukan secara hati-hati. Jika tidak, dikhawatirkan situa- sinya akan kembali seperti sekarang," tuturnya. Sehubungan soal ini, Ketua Umum API, Handoko Tjokrosaputro, mengatakan belum bisa memberikan komentar. "Saya harus mempelajari persoalannya dulu secara baik. Tapi, pada prinsipnya, API menyetujui kebijaksanaan itu sepanjang dilakukan secara hati-hati dan tepat. Soalnya, situasi perdagangan dunia pun masih banyak diwarnai un- fair trade," katanya. (47) Seorang pengungsi Vietnam tengan menerima bantuan beras dan makanan dari pasukan PBB asal Chili, saat mereka berada di Chrey Thom, Baratdaya Kamboja, Rabu (18/8). Para pengungsi Vietnam itu, yang coba lari dari kejaran pasukan Khmer Merah, hendak kembali ke negaranya tetapi dicegah oleh pemerintah Kamboja. (AP) Izin Departemen Penerangan RI No. 002/Menpen/SIUPP/A7 1985 14 Agustus 1985 ISSN 02 531 81 Harga eceran Rp 500. BI akan Lepas Sahamnya di Bank Pacific Jakarta, NERACA Bank Indonesia (BI) disebu-sebut bersedia melepaskan sebagian be- sar sahamnya di Bank Pacific. Pelepasan saham BI di Bank Pacific memang sesuai dengan program re- invesment pada UU No- mor 7/1992 tentang Per- bankan. "Pada prinsipnya kalau Pak Ibnu (Ibnu Sutowo- Red) mau mengambil saham BI itu, kita tidak keberatan. Karena mere- ka agaknya memang pu- nya niat untuk mengem- bangkan Bank Pacific," ujar Direktur BI, Hendro- budiyanto kepada warta- wan, usai peresmian pemakaian gedung baru Bank Pembangunan Asia (ADB) di Gedung BRI II, di Jakarta, Kamis (19/8). Seperti diketahui Ibnu Sutowo hingga kini me- nguasai saham Bank Pa- cific sebesar 49%, sedang- kan BI masih menguasai sahamnya sebesar 51%. Ibnu Sutowo kabarnya akan membeli seluruh seluruh saham BI di Bank Bacific. Selanjutnya ingin me- nguasai keseluruhan sa- ham Bank Pacific, yang sisanya itu masih dipe- gang oleh BI. Untuk itu Ibnu Sutowo meminta agar BI bersedia melepas- kan sahamnya di Bank Pacific itu. PT Persindotama Antar Nusa Jakarta, NERACA Ketua Masyarakat Per- hutanan Indonesia (MPI), H. Bob Hasan menga- takan, saham PT Barito Pacific Timber (BPT) pasti laku keras di pasar modal. Namun BPT akan kesu- litan dalam membagikan saham kepada calon pem- beli akibat permintaan yang melebihi jumlah saham yang akan dijual (oversubscribed). Dana pihak ketiga yang berhasil dihimpun men- capai nilai Rp 1,364 tril- iun terdiri atas tabungan Rp 60,699 miliar, depos- ito Rp 660,82 miliar, dan giro Rp 643,09 miliar. CI. Tampaknya BI juga Dana pihak ketiga terse- akan melepaskan saham- but mengalami pen- nya di beberapa bank la- ingkatan sebesar 10% innya, sesuai dengan UU dibandingkan periode Perbankan Nomor 7/1992. yang sama tahun lalu Berdasarkan laporan yang tercatat Rp 1,233 keuangan, pada semester triliun. (42) Selain di Bank Pacific, BI juga akan melepaskan sahamnya di Bank PDF- Bob Hasan Yakin Saham BPT Pasti Dijelaskan, harga ply- wood kini terus meroket di pasaran dunia, yaitu rata-rata US$ 500 per meter kubik. Calon pem- beli saham BPT tidak akan ragu-ragu untuk mena- namkan modalnya dengan memiliki saham industri perkayuan terbesar di pertama 1993 Bank Paci- fic meraih laba kotor seni- lai Rp 18,165 miliar. Per- olehan tersebut naik 79,63% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang hanya Rp 10,11 miliar. Laku Keras dunia ini. Menurut Bob, pengelo- laan hutan alam tropis Indonesia kini jauh lebih baik ketimbang 20 tahun lalu. Walaupun demikian, dia mengakui masih ter- dapat kekurangan di sana- sini, sehingga perlu diper- baiki secara terus-mene- rus. Kenaikan laba sebelum pajak Bank Pacific menu- rut kalangan direksi dini- lai cukup menggembira- kan. Kendati keuntungan tersebut naik cukup ta- jam, perusahaan selalu menjaga tingkat kesehat- an dan tetap menerapkan prinsip kehati-hatian da- lam melakukan ekspansi kredit. "Pemerintah juga ber- tindak tegas terhadap para pemegang Hak Peng- usahaan Hutan (HPH) yang tak mengindahkan aturan pengelolaan hutan berkelanjutan yang ter- cantum di dalam Forestry Agreement (FA). Sebagai contoh, hingga kini peme- rintah telah mencabut izin 96 HPH, karena melaku- kan berbagai pelanggar- an pengusahaan hutan," kata Bob yang juga Ketua Umum Apkindo itu. Kenaikan laba dalam bentuk rupiah naik cukup tajam yaitu dari Rp 2,878 miliar menjadi Rp 14,330 miliar. Sebaliknya, dalam bentuk valas (valuta as- ing) mengalami penurun- an dari Rp 7,234 miliar menjadi Rp 3,835 miliar. Perolehan laba sebesar itu menyebabkan Return on Asset (ROA) mening- kat menjadi 1,01% diban- dingkan dengan periode sebelumnya yang hanya 0,63%. Meningkatnya ROA tersebut selain kar- ena meningkatnya keun- tungan, juga karena tum- buhnya asset yang relatif terkendali. Untuk menjaga kesta- bilan harga plywood di "Saya yakin saham BPT pasti laku keras, akibat kebijaksanaan Indonesia yang sangat baik dalam pengelolaan hutan. Selain itu, meka- Sementara itu, Men- nisme yang dibuat Apkin- hut, Djamaludin Suryoha- do (Asosiasi Panel Kayu dikusumo menilai, lang- Indonesia) mengenai kah BPT dan industri penjualan plywood sema- perkayuan go public sa- kin melejitkan harga kayu ngat baik. Dengan cara ini, lapis di pasaran dunia," pengawasan bisa dilaku- ujar Bob kepada warta- kan pemegang saham wan, usai penandatangan terhadap pengelolaan kerjasama tentang peme- hutan oleh emiten. Selain nuhan kebutuhan dan itu ada akuntan public peningkatan mutu tena- yang melakukan audit ga teknis kehutanan di terhadap kesehatan per- sektor swasta, di Jakarta, usahaan. Kamis (19/8). pasaran dunia, Apkindo selaku pengatur kuota menerapkan kebijaksana- an yang ketat dan hati- hati. Kalau suatu negara membutuhkan plywood 2 juta meter kubik, hanya dipenuhi 1,5 juta meter kubik. Langkah ini untuk mengendalikan harga melalui pengaturan sup- ply and demand. "Kita menerapkan kebijaksanaan ini agar supply tidak melebihi de- mand. Jadi, harga plywo- od tetap dikendalikan Indonesia, bukan negara pembeli," katanya. Menurut Bob, PT Tas- pen akan mengantongi keuntungan besar, jika harga perdana saham BPT Rp 7.200 per unit. "Saya yakin PT Taspen pasti untung. Jika seka- rang PTbTaspen mau menjual 125 juta saham- nya di BPT, saya siap untuk membelinya se- mua," katanya. Bob mengimbau BPT bersikap lebih baik di pa- sar modal, karena seba- gai perusahaan kayu ter- besar akan men jadi soro- tan masyarakat, baik di dalam maupun luar negeri terhadap performance in- dustri negeri ini. Sebetul- nya dengan diizinkan go public berarti sudah baik, tapi akan lebih baik bila ditingkatkan lagi. Bob sekali lagi mengim- bau industri perkayuan yang sehat agar segera go public. Sebab langkah ini, selain sebagai pemerata- an pemilikan saham oleh masyarakat, juga mem- bantu pemerintah di da- lam menggali sumber- sumber dana pembangun- an dari masyarakat. Namun Bob berharap dana hasil go public diin- vestasikan lagi ke dalam perusahaan. (29)