Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Harian Neraca
Tipe: Koran
Tanggal: 1988-08-15
Halaman: 06

Konten


Catatan Tengah Ongkos Pinjaman Bank MENTERI Keuangan Prof. Dr.JB.Sumarlin, Jumat lalu melan- tik anggota Direksi Bank Indonesia (bank sentral), Bank BNI, BRI dan Bank Ekspor Impor Indonsia di Jakarta. Pada kesempatan itu, Menteri Sumarlin meminta agar dunia perbankan berusaha menekan bunga pinjaman (cost of landing) yang dapat menimbul- kan kegairahan dunia usaha untuk mengingkatkan investasi. Menteri Sumarlin menekankan, bahwa dalam keadaan ekonomi dunia yang tidak menentu, ditambah dengan migas yang tak dapat diandalkan lagi sebagai penerimaan utama negara, peranan per- bankan kini harus ditingkatkan. Tidak saja dalam menghimpun dana masyarakat, dan menyalurkannya ke sektor produksi, tetapi juga menciptakan situasi dan kondisi yang dapat menimbulkan kegairahan dunia usaha. Hal itu juga menyangkut pelayanan per- bankan dan efisiensi usaha-usaha perbankan, yang lebih cermat, yang satu sama lainnya merupakan komponen biaya pinjaman perbankan. Apa yang diminta Menteri Keuangan pada perbankan ini, adalah gayung bersambut dengan harapan dunia usaha. Sebab pihak anggota Direksi Bank Indonesia yang dilantik Jumat itu (Ir. Suyitno Siswidagdo SE, TM Syakur Mahmud SH, R. Rachmad dan Drs. Hendrobudiyanto) adalah pengendali, pembina dan pengawas operasional bank-bank umum pelaksana negeri ini. Atas kebijaksanaan Bank Indonesia selaku bank sentral, pato- kan ongkos pinjaman rasional, tentu dapat ditetapkan. Hal ini tercermin dalam kebijaksanaan bunga diskonto bank, deposito, tingkat suk ubunga SBI dan SBPU di pasar Uang Tinggi rendahnya ongkos pinjaman ini, terkait pula dengan tinggi rendahnya suku- bunga bank atau pasar uang dan modal luar negeri. Untuk ini diperlukan penguasaan komunikasi dan informasi moneter per- bankan yang luas, canggih dan bermanfaat. Sementara itu, bagi bank umum pelaksana, usaha menekankan ongkos pinjaman, sangat tergantung pada banyak faktor. Per- tama, tingkat modal dan dana masyarakat yang dapat mereka himpun (apakah dana giro, atau tabungan dll). Kedua, manage ment skill dan personal bank itu sendiri. Ketiga, jangkauan pasar atau jenis nasabah (prosentage prime customer dll). Keempat, apakah bank itu juga berfungsi sebagai agent of development. Kelima, gambaran kedua ekonomi mendatang. Ke enam, kemam- puan dan potensi dunia usaha untuk lebih berkembang. Semua ini dirangkum dalam ratio tertentu, yang melahirkan angka ongkos pinjaman bank, atau tingkat suku bunga dan lain-lain. Agaknya dari gambaran ini, keadaan sukubunga bank atau ongkos pinjaman bank kita dewasa ini, masih berada dalam kaidah-kaidah wajar. Namun harus diakui ia lebih tinggi dari negara tetangga kita Singapura atau Malaysia, begitu pula dengan Korea Selatan atau Taiwan. Kunci utama untuk menekan biaya pinjaman itu, memang terletak pada bank-bank umum pelaksana. Seberapa jauh bank pelaksana, terutama bank-bank pemerintah dapat menekan over head costnya, dan seberapa jauh pula nasabah atau pengusaha dapat berkembang dan mampu-memenuhi kewajiban-kewajiban banknya tanpa gangguan. Hal ini merupakan gambaran variabel komponen ongkos pinjam- an bank, yang tak dapat dipisahkan satu sama lainnya. Penurunan ongkos pinjaman bank drastis, dalam keadaan perbankan kita tengah membangun dan membenahi diri, sulit diharapkan. Kare- nanya dengan keadaan ekonomi sulit ini, dunia usaha dalam ber- mitra dengan bank, belum dapat bernegoisasi banyak, selain menyesuaikan diri dengan kemauan bank. Hanya perjuangan dan kemampuan dunia usahalah yang dapat mengubah keadaan ini. Deregulasi dan efisiensi perbankan harus terus dikembangkan, sehingga menciptakan kondisi ekonomi sosial yang lebih baik. Kebutuhan investasi yang dapat menumbuhkan perekonomian minimal 5% pertahun, adalah tantangan perbankan kita. Namun ia peluang bagi dunia usaha. Bank BNI Perbesar Barisan Konglomerat Ekonomi? TIGA Direktur Utama bank umum pemerintah, Jumat lalu di lantik Menteri Keuangan Prof. Dr. JB. Sumarlin di Jakarta. Me- reka itu adalah Kamardy Arief SE Dirut BRI (kedua kali), Alesius Kukuh Basuki Dirut Bank BNI menggantikan H. Somala Wiria dan Iwan Ridwan Prawinata SE menggantikan Mulyoto. Ketiga bank Pemerintah ini, merupakan perlambang kemajuan dunia perbankan Indonesia, di samping juga BBD, BDN dan lain- lain. Bahkan juga pemegang potensi ekonomi perbankan terbesar negeri ini. Bank BNI misalnya memiliki kegiatan dan volume usa ha melebihi Rp 12 triliun, disusul BRI, BBD dan BDN. Sedangkan Bank Ekspor Impor Indonesia, pemegang supremasi keuntungan tertinggi sejak bertahun-tahun lalu. Alih tugas dan regenerasi dunia perbankan, adalah masalah rutin dan biasa. Apalagi pada bank-bank pemerintah. Mulyoto kader Bank BNI berhasil membangun BEII. Somala Wiria yang direktur Muda BDN (1974) berhasil membangun Bank BNI sebagai bank terbesar di Indonesia. Kamardy Arief SE dari Bank Indonesia (1983) berhasil mengangkat BRI jadi bank terbesar kedua atau ketiga Indonesia. Begitu pula kerja keras Omar Abdallah memba- ng un BBD dan Widarsa membangun BDN sangat gemilang. Alih tugas memang hal biasa. Namun dibalik itu, bagaimana dan dibawa kemana perbankan nanti? Inilah yang mungkin jadi tanda tanya. Bank BNI misalnya yang dibentuk sebagai bank pertama milik perjuangan kemerdekaan nengeri ini, bermula de- ngan tugas bank sirkulasi atau bank sentral. Fungsi ini tak lama dijalankan Bank BNI, yang setelah 1950 Bank BNI menjadi bank industri. Sejak 1950, Bank BNI hampir-hampir terlantar dan tak terperhati- kan. Banyak cobaan dan gelombang menghantamnya. Begitu pula di masa Orde Baru (tahun 1978-1980), bank BNI jadi buah tutur orang yang menggambarkan manipulasi di BNI Hongkong dan Singapura serta kredit macet dan lain-lain. Pers dalam dan luar negeri, anggota DPR-RI menghantamnya secara terbuka. Sebagai bank perjuangan, Soma la Wiria yang mengawali kepe- mimpinannya di Bank BNI (1978) berbenah diri. Anggota direksi lain seperti AM. Poetiray, Sungkono, T. Abdullah dan Dedy S berjuang keras menangani kasus demi kasus yang dialami Bank BNL Pemerintah dan bahkan Kopkamtib turun tangan memban- tunya. Kerja keras itu membuahkan hasil mengangkat citra Bank BNI di mata masyarakat, dan juga di luar negeri. Somala Wiria bersama anggota Direksinya yang telah mening- galkan Bank BNI, juga telah mempersiapkan perangkat lunak dan keras Bank BNI yang kini dipimpin A. Kukuh Basuki. Warna, gaya dan arah BNI yang kini mungkin lain. Ia lain karena Direksi sekarang lebih mempunyai pengetahuan dan pengalaman perbank- an luar negeri. Apakah ini langkah Bank BNI untuk menggalakkan general banking, oreintasi pasar luar negeri? Atau sosok barisan Bank BNI memperbesar barisan prime costumers multi national, konglomerat ekonomi dan sebagainya? Mudah-mudahan tidak demikian, Alesius Kukuh Basuki berjanji melanjutkan usaha Direksi lama, dengan terus meningkatkan pelayanan kepada masyarakat nasabahnya. Bahkan juga meng- himbau masyarakat agar menjadikan Bank BNI sebagai mitra usaha terdekat dan terpercaya. Bank BNI besar dan maju, karena milik rakyat dan dipercaya rakyat, baik sebagai tempat penyimpán- an dana masyarakat, maupun sebagai mitra usaha. Apa yang dicanangkan Direksi ini, tentu harus sama pula ke lapisan bawah. Jangan sampai sektor pelayanan dan perhatian Bank BNI di daerah-daerah pada kelompok ekonomi kecil dan menengah tak terperhatikan. Selamat bekerja Direksi Bank BNI baru. Semoga sukses! HARIAN NERACA Perusahaan Penerbit Pers PT. PERSINDOTAMA ANTAR NUSA Surat Izin Usaha Penerbitan Pers. No. 002/SK/Menpen/SIUPP/ A7/1985 Tanggal 14 Agustus 1985 Bank Konsultan Staf Ahli Pengasuh Pemimpin Umum & Pemimpin Redaksi : Zulharmans Pemimpin Perusahaan: Azwirman Noersal Redaktur Terbit Pagi Harga langganan Tarif iklan : BDN Cab. Gambir Jl. Ir. Haji Juanda Rekening Nomor : 30134740 BNI 1946 Cab. Kramat Jl. Kramat Raya Rekening Nomor: 0011472 BRI Cab. Khusus Jl. Sudirman Rekening Nomor : 3145.6823.5 Bank Umum Koperasi Indonesia JI, Letjen S. Parman Rekening Nomor: 04.1508 Giro Pos: A 13350 Alamat Redaksi/ Tata Usaha/Iklan Telepon Telex AVALDYM : Azwar Bhakti, Ferik Chehab, Drs. Peter Tomasoa : Ahmad S, Adnanputra Dr. Anwar Nasution, Dr. Alfian, Drs. Abdul Latief, Tanri Abeng MBA, Sanjoto. 6 X seminggu : dalam kota DKI Jakarta Rp 5.000,-/bulan luar kota DKI Jakarta/Daerah Rp 5.000,- /bulan ditambah ongkos kirim Display Rp 2.000 per mm/kolom Keluarga Rp 1.000 per mm/kolom *Baris Rp 2.000 per baris, minimal 3 baris Jalan Jambrut No. 2-4 Kramat Raya, Jakarta 10430 : 323969, 332676, 337441 Tromol Pos No. 386. Setting/Cetak 46000 NERACA 1 A Jakarta :P.1. Agrapress Isi di luar tanggungan percetakan Surat kabar ini dicetak di atas kertas produksi dalam negeri. ISSN 0215-3181 PETA EKONOMI PEKAN INI Paul Keating, Bulu Domba & Kursi Perdana Menteri BAGI banyak orang Cina yang percaya, tahun 1988, karena me- nyandang dua kali angka delapan di ekornya, adalah tahun keberun- tungan. Walaupun tidak tercakup dalam lingkup kultur Cina, Austra- lia menikmati tahun keberuntung- an yang didambakan itu. Tahun 1988 memang mengha- dirkan banyak beruntungan bagi negara benua itu. Keberuntungan itu tampil sesu- dah musibah. Tatkala terjadi Hempasan 19 Ok- tober 1987, bursa Sydney menga- lami kehunjaman lebih parah dari banyak bursa lain. Namun, presta- sinya untuk kurun waktu tujuh bulan pertama tahun ini, meng- ungguli banyak prestasi bursa- bursa utama di dunia. Nilai dollar Australia mening- kat 12% terhadap dollar AS yang berapresiasi terhadap Yen. GDP in real terms tumbuh dengan 4.4% pada 1987. Angkanya untuk tahun ini diharapkan dapat mencapai 3.5%. PENGANTAR Redaksi : Penduduk dunia bertambah cepat menua. Jumlah pendu- duk berusia 60 tahun ke atas akan meningkat dari 427 juta tahun 1985 menjadi 609 juta tahun 2000, meningkat lagi menjadi 1.171 juta tahun 2025. Mayoritas orang tua akan terus berdiam di negara se- dang berkembang. Kondisi hi- dup yang maju pesat menu- runkan jumlah kematian yang belum waktunya, juga me- mungkinkan lebih banyak orang berumur panjang. Proporsi orang lanjut usia di negara kurang maju terus meningkat. Banyak yang akan tetap aktif secara eko- nomis..... Afandi tetap melukis di usia 79- an. Profesor Soemitro Djojohadi- kusumo, juga dalam usia 70-an, terus memberikan nasehat untuk Presiden Soeharto dan Pemerin- tah. HB Jassin, yang memenang- kan Hadiah Ramon Magsaysay tahun baru ini merayakan ulang tahunya yang ke 71. Siapa yang berani mengatakan mereka "tua"? Usia tak jadi ukur- an. Kepandaian dan kemahiran mereka mengilhami jutaan yang muda maupun tua. Mereka melam- bangkan kekayaan pengetahuan. kemahiran dan pengalaman bang sa. Kalau orang pergi ke ladang akan melihat begitu banyak petani yang jelas berusia 60-an atau ka- dang-kadang 70-an.. memanen pa- di dan sayur-sayuran. Wanita tua bergabung dengan gadis-gadis re- maja mengambil air dan mem- bawa kayu bakar di jalan-jalan berbukit di pedesaan. Di sampan kecil, di tepi laut. nelayan-nelayan yang sehat ber- kulit tersengat matahari, dengan sejuta pengalaman, sibuk memilih tangkapan mereka. Mereka semua menyumbang un- tuk pembangunan nasional. Seka- rang ini, di Indonesia hampir 79 persen laki-laki berusia antara 60 sampai 64 aktif secara ekonomis. bersama-sama 57 persen yang ber- usia 65 ke atas. Hampir 29 persen wanita Indo- nesia dari kelompok 60 sampai 64. dan 16.5 persen dari kelompok yang lebih tua masih tetap aktif terlibat dalam pekerjaan, di bidang pertanian, kehutanan, perikanan. industri umum maupun peruma- han. Ahli kependudukan memperki- rakan penduduk Indonesia akan mencapai 211.4 juta tahun 2000. naik 27 persen dari 166.5 juta tahun 1985. Namun, dalam periode yang sama, jumlah total laki-laki dan wanita Indonesia 60 ke atas akan meningkat 73,8 persen dari 9.4 juta menjadi 16.3 juta. Proporsi mereka dalam kependudukan na- sional juga akan meningkat dari 5.6 persen jadi 7,7 persen. Proporsi orang tua dalam ke- pendudukan nasional secara oto- matis lebih tinggi kalau harapan hidup bertambah panjang. Struktur Kependudukan "Berat Kepala" LEMBAGA Riset Kependu- dukan dari Universitas Nihon di Tokyo, baru-baru ini mengatakan bahwa harapan hidup bagi rata- rata lelaki Jepang diperkirakan meningkat dari 74.5 tahun seka- rang ini menjadi 78. dan untuk wanita dari 81.1 tahun menjadi 83.6. dua-duanya yang tertinggi di dunia dalam tahun 2025. Akibatnya, begitu kesimpulan sebuah survai, satu dari tiap empat orang di Jepang akan berusia 65 atau lebih dalam 50 tahun menda- tang. Ahli kependudukan PBB mem- proyeksikan mereka yang berusia 60 ke atas di Jepang melebihi 27 juta tahun 2000 sementara pen- duduk negara tersebut 129.7 juta. atau mendekati 21 persen. Tahun 2000, menurut perhitung- an mereka, penduduk berusia di atas 60 akan menjadi 34.7 juta atau 26.1 persen dari total pen- duduk 132.6 juta. Tahun 2025. Indonesia, dengan penduduknya yang diproyeksikan hampir mencapai 273 juta, pro- porsi lelaki dan wanita diatas 60 akan meningkat lebih dari dua kali lipat dari jumlahnya di tahun 1990. Namun diperkirakan masih ber- gerak sekitar 13 persen dari jumlah penduduk keseluruhan. Negara maju sekarang ini me- nempati sekitar 23 persen dari seluruh penduduk dunia, termasuk 42 persen yang berusia 60 ke atas. Ini berarti hampir tiga dari tiap empat orang dan tiga tiap lima Kebijakan Gough Whitlam. yang separtai dengan Keating. mendampakkan persepsi di kalang- an para pengusaha Australia, bah- wa Partai Buruh dan manajemen perekonomian yang baik, adalah dua hal yang tak herpadanan. Demikianlah, walaupun me- nyandang bendera politik yang sama, Keating justru menyusun dan melancarkan strategi berla- wanan. APBN dipangkasnya, teru- tama di sektor-sektor yang menu- rut pendapatnya memang perlu. Sektor yang terpangkas adalah tunjangan kesejahteraan. Akibat politiknya adalah menyusutnya dukungan dari kubu yang selama ini secara tradisional adalah pen- dukung Partai Buruh. Inflasi dan pengangguran semen- tara itu dikekangnya melalui se- rangkaian langkah terpadu yang hakikatnya adalah penekanan ter- hadap tingkat upah nyata, yang dijabarkannya dalam suatu kebi- jakan dalam jalur pendapat ma- syarakat. Inipun mengakibatkan dampak politik serupa. Para pendukung suara bagi Par- tai Buruh cukup menderita kare- nanya, sementara itu, perusahaan- perusahaan besar meraih keuntung- an besar. Pajak Perseroan yang semula 49%, mulai tahun depan. dikurangi menjadi 39%. Para pendukung suara berang- Dunia Lahirkan Orang Tua Pekerja Keras Demikianlah, gengsi yang me- pai angka 9% menyusut menjadi nanjak itu tercermin juga pada 7% di tahun ini. Pemerintahan cara penyambutan terhadap Per- melancarkan kebijakan moneter dana Menteri Bob Hawke, ketika yang tepat. Unsur paling gemilang Juni berkunjung ke Amerika Seri- adalah ledakan harga komoditi kat. Ia memperoleh kehangatan yang terjadi tahun ini: penyambutan sebagaimana yang diperoleh Perdana Menteri That- cher. Berkait kenyataan, atau bahkan justru tampilnya kenyataan ini. Paul Keating DUA tahun lampau. Menteri Keuangan Paung Keating, mem- peringatkan bahwa Australia, de ngan pola dan perkembangan per- ekonomiannya, dapat terancam meluncur menjadi semacam ba- nana republic, seperti halnya se- jumlah republik kecil di kawasan Amerika Latin. Ia kemudian, bersama dan de- ngan dukungan penuh Perdana Menteri Bob Hawke, melancarkan rekayasa pembenahan yang beru- jung pada suatu kepulihan yang pantas disimak. Inflasi yang pada 1986 menca- orang di dunia ini harus hidup di negara yang potensial kaya tetapi sekarang ini masih merupakan ne- gara sedang berkembang yang ke- kurangan sumber. Akibat langsung dari gejala ini adalah ketergantungan usia lanjut yang tinggi dan bahaya kemerosot- an kesehatan bagi orang tua, teru- tama di antara "orang tua" di ne- gara sedang berkembang. Para pe- rencana pembangunan harus mem- persiapkan strategi 'baru untuk satu masyarakat yang menjadi tua. Yang harus mereka pikirkan adalah sebuah pergeseran dari struktur kependudukan dengan dasar yang luas" ke struktur "berat kepala" Karena generasi yang lebih mu- da tak mampu mendukung dengan sepenuhnya proporsi yang terus. tumbuh dari mereka yang berusia lanjut, maka orang tua yang mesti- nya menikmati manisnya pensiun. sering terseret supaya bekerja. Desakan seperti itu kelihatan membesar di negara kurang ber- kembang. Orang Tua Pekerja Keras Ber- tambah DI negara sedang berkembang lebih dari sepuluh orang tua beru- sekarang ini, secara pukul rata.. sia antara 60 sampai 64 masih tetap aktif secara ekonomis, diban- dingkan dengan kurang dari lima di negara maju. Rasio tersebut akan tetap tak berubah walaupun sampai tahun 2000, yaitu 69.9 persen di negara sedang berkembang. Kemudian akan menurun perlahan menjadi 63.2 persen tahun 2010 dan 57.9 persen tahun 2025. Secara pukul rata di negara ma- ju rasio mereka yang berusia da- lam kelompok 60 sampai 64 yang aktif secara ekonomis diperkira- kan menurun jadi 46.4 persen ta- hun 2020. Pukul rata, proporsi orang beru- sia lanjut yang terus bekerja dalam kelompok umur tersebut akan tap tinggi di Asia Tenggara. Ahli kependudukan PBB mem- perkirakan jumlah orang berusia lanjut yang terus bekerja perlahan menurun dari 77 persen dalam tahun 1990 menjadi 72,6 persen tahun 2000. lantas menjadi 67.7 persen tahun 2010 dan 61.1 persen tahun 2025. HARIAN NERACA Rasio tertiggi di antara negara ASEAN adalah di Filipina di ma- na lebih dari 65.8 persen lelaki berusia 60 sampai 64 tetap bekerja tahun 2025, dibandingkan dengan 62 persen di Indonesia. 56.6 persen di Malaysia dan 56 persen di Muangthai. Tahun 2025 hampir 16 persen wanita berusia antara 60 sampai 64 tetap aktif bekerja di Filipina dan Indonesia, turun dari 29 per- sen di tahun 1990. Setiap pertanyaan harap alamat kan kepada Redaksi Hanian NERACA Jalan Jambrut no 2.41Jakarta 10430 dengan kode KONSULTASI Oleh Ahmad S. Adnanputra Pemogokan cukup sering terjadi. mengingat banyak pengamat, bah- wa Paul Keating memang telah Berkait ledakan harga komoditi berbuat banyak bagi negara, yang ini. Keating sempat mengingatkan pada ujung Abad 19 membangga-bangsanya, bahwa jika harga ko- kan diri sebagai negara yang paling tinggi tingkat baku kehidupannya di dunia. moditi ambruk, perekonomian Australia dapat lumpuh karena- nya. Kecuali, tentu saja, jika ia berhasil meraih surplus besar da- lam budget, yang diharapkannya akan mencapai angka 3 milyar dol- lar Australia (ekuivalen dengan 2.4 milyar dollar AS) tahun depan. Keating telah berhasil memu- lihkan sejumlah komponen dalam konteks itu, tetapi masalah terbe- sar yang dihadapi Australia selama ini, belum tersentuh dan terpecah- kan.. Masalah itu adalah tentang Ahmad S. Adrianputra Rasio tersebut turun lebih dari dua kali lipat di Muangthai. yaitu 33 persen tahun 1990 menjadi 16 persen tahun 2025. Juga akan turun dengan tajam dari 21,8 per- sen tahun 1990 menjadi 12,6 pada tahun 2025 di Malaysia. Walaupun jumlahnya turun, cu- kup banyak orang berusia lanjut terus terlibat dalam kegiatan untuk menopang diri sendiri. Aspek pa- ling penting dalam perencanaan pembangunan untuk usia lanjut meliputi peningkatan bantuan penghasilan dan pemanfaatan sum- ber-sumber nasional untuk tujuan tersebut. Penting juga untuk memasuk- kan usia lanjut dalam program la- tihan untuk tenaga bantuan pem- bangunan. Pertanyaan (1) Dalam ceramah Bapak pada suatu BUMN, akhir pekan lam- pau, Bapak bicara tentang stra- tegi Pemasaran Global, yang me- nurut Bapak, dengan mengutip tulisan Theodore Levitt di Har- vard Business Review 1983 ber- tolak dari gagasan memposisi- kan dunia sebagai satu pasar yang besar. atau majalah, yang menyata- kan bahwa dua-duanya itu sama saja. Terus terang saja, saya kurang yakin. Barangkali Bapak juga dapat menjelaskan Gratis Konsultasi Tertulis dalam bidang : • MANAJEMEN PEMASARAN & PUBLIC RELATIONS kepada : Setiap Pembaca HARIAN NERACA Udang windu sudah jadi produk global. bal itu, dikembangkan, begitu. kaitan dengan produk global. Saya Maksudnya, dari produk yang ambil satu contoh saja. sudah global, dikembangkan produk lain yang juga global. Akhirnya, dapatkah suatu ne- gara yang relatif kecil, seperti Kamboja kalau nanti-nantinya sudah damai dan membangun dirinya, untuk juga menghadir- kan produk global. Dari udang yang sudah global dapat dilakukan inovasi dalam pengertian menghadirkan nilai manfaat baru bagi produk lama.. misalnya dengan membuat keru- puk udang yang disajikan seperti potato chips. Itu adalah inovasi global. D.A. Taufik, Pasarminggu, Jakarta Selatan Jawab (1) Bapak tidak menjelaskan apa yang selama ini disebut sebagai Stragegi Pemasaran In- ternasional. Mohon dijelaskan beda atau kaitannya satu de- te-hgan lainnya. Anda nampaknya tahu sangat banyak. Bertanya hanya sekedar memantapkan apa yang anda telah ketahui. Tapi, hal-hal yang anda Juga, bagi saya sangat tidak tanyakan memang hal yang dewa- jelas beda antara perusahaan sa ini sedang ramai dibicarakan. multinasional. Pernah saya pihak mencoba memantapkan apa internasional dan perusahaan. Jadi, saya anggaplah di satu sempat baca pada suatu buku yang sudah anda ketahui dan disisi lain mencoba pula memberi infor- masi berkait topic of the day bagi masyarakat luas. nya. Di suatu majalan lain, saya membaca bahwa Coca Cola, ju- ga Pepsi adalah produk global. Juga Honda dan blue jean Levi's. Bagi kita, Indonesia, apakah juga ada produk kita yang sudah menjadi produk global. Apa sih sebetulnya yang disebut produk global. Sekiranya sudah ada, bisa tidak melalui inovasi, produk yang sudah berkedudukan glo- struktur komoditi ekspor mereka. Ekspor masih didominasi oleh porsi besar bahan mentah. Di samping itu hutang luarne- geri mereka yang berposisi 30% dari GDP. masih tetap besar. Industri manufaktur, masih berja- lan dengan pola kerja yang usang. Rubrik ini tampil pada tiap Hari Senin dalam Bonus HARIAN NERACA Inti dari strategi yang ditempuh oleh Keating adalah gerakan balik terhadap strategi Gough Whitlam KUPON KONSULTASI Harapan hidup rata-rata di Si- ngapura untuk lelaki diproyeksi- kan mencapai 71,6 tahun di tahun 2000 dan menjadi 73,6 tahun pada KONSULTASI BEDA Pemasaran Internasional dengan Pemasar- an Global - Beda antara perusahaan internasional dengan perusahaan multinasional - Produk apakah yang dapat dikembangkan menjadi produk global bagi Indonesia melalui inovasi Dapatkah suatu negara yang relatif kecil, menyajikan produk global. Angka Usia Lanjut tertinggi di tahun 2025. Hampir sebagus Je- Singapura pang. Harapan hidup wanita akan 2000 dan 80.4 tahun dalam tahun mencapai 77.7 tahun pada tahun 2025. DI wilayah ASEAN. Singapura akan mempertahankan persentase penduduk usia lanjut tertinggi. mencapai 25.5 persen dari pendu- duknya di tahun 2025, hampir menyamai Jepang dengan 25.9 persen pada tahun yang sama. Lebih dari satu dari empat orang akan berusia 60 ke atas. Menurut proyeksi PBB rasio tersebut akan menjadi satu di antara tujuh. Ke- adaan ini erat kaitannya dengan harapan hidup yang lebih panjang dan rendahnya angka kematian bayi. dari Partai Buruh, yang melipat- gandakan belanja federal, selama jangka waktu 1972 hingga 1975, yang mengakibatkan terjadinya inflasi hingga mencapai angka 16%. - Bisa dibanding rata-rata hara- pan hidup di Indonesia yang diper- kirakan untuk lelaki 59.7 tahun pada tahun 2000 dan 68,8 di tahun 2025. Sedangkan untuk wanita 62,4 di tahun 2000 dan 73.1 tahun 2025 Karena yang namanya dunia itu mencakup juga yang selama ini disebut domestik, disamping yang internasional, maka yang disebut pemasaran global adalah pemasa- ran terhadap dunia sebagai satu pasar, tercakup didalamnya baik yang internasional, maupun yang domestik. Angka kematin bayi di Singa- pura akan merosot menjadi 7 per seribu kelahiran hidup tahun 2000 dan menjadi 5 pada tahun 2025. Untuk masa yang sama, di Indone- 'sia angka kematian bayi kemung- kinan sekitar 55 dan 26 per seribu. menurut perkiraan dan proyeksi ((UNIC) terakhir PBB. bal. Produk yang dapat diterima di segmen yang kurang lebih sama. terjadi di seluruh dunia, disebut pro- duk global. Contoh yang anda ke- mukakan memang sangat mudah. Bagi Indonesia, ada juga produk vang dewasa ini sudah mulai me- raih posisi global dengan label made in Indonesia, vauitu antara lain, rotan, dan udang (lobster). Orang dimana saja doyan udang. Kemudian lagi, inovasi dalam HARIAN NERACA 48 batas wilayah suatu negara, nama- nya pemasaran domestik. Anda juga penyimak, bahkan jalan keluarnya? Pertanyaan (3) mungkin pengamat yang cermat. Benar, Ted Levitt, pakar pema- saran kaliber internasional itu yang melancarkan konsep Pasar Global, yang dunia diposisikan sebagai sa- tu pasar yang besar. Tentu saja yang terdiri dari segmen-segmen. Tulisannya berjudul The Globaliza- tion of Markets. Baru-baru ini ada pernya- taan seorang tokoh yang meng- ungkapkan bahwa sejauh peng amatannya, banyak penyan dang gelar MBA yang ternyata belum memenuhi harapan. wa kini, Partai Buruh telah men- jadi partai bagi pra pengusaha besar sur-angsur meyakinkan diri, hah- membantu, harga komo- diti ekspor Australia di pasar dunia, turut me- lonjak. Yang melonjak paling banyak Namun itu semua telah dihitung- nya dan diperhitungkannya de- ngan cermat. la rela melepaskan dukungan tradisional yang selama ini dinikmati oleh Partai Buruh, adalah harga wol bulu domba. berasal dari lingkungan masyara- Akibatnya, bulu domba pulih dan kat pekerja dan menukarnya de- kembali lagi menjadi komoditi ngan dukungan kelompok pengu- ekspor yang menghasilkan devisa saha dan intelektual muda, yang terbesar bagi Australia, menurut aturan perhitungan dan penghitungan kursi, akan membe- rinya lebih banyak kursi. Hal itu tampil dalam kenyataan. Partai Buruh kehilangan 1% dari jumlah suara nasional, tapi mem- peroleh tambahan delapan kursi. Di samping itu, pidato historik- nya tentang ancaman meluncur menjadi Republik Pisang sebagai- mana julukan pada republik-repub- lik kecil yang selalu resah dan dikuasai kendali perekonomiannya oleh negara besar lain, meyakin- kan masyarakat luas, terutama para pemilih, akan perlunya me- ngencangkan ikat pinggang. Selanjutnya, suatu perusahaan yang beroperasi hingga keluar ba- tas nasional suatu negara, dapat disebut suatu perusahaan interna- sional. Misalkan anda punya peru- sahaan berkantor pusat di Jakarta, kemudian mengekspor perabot du- duk dari rotan, ke Brunei, baik Jika tiap hidung yang menyan- bekerjasama dengan perusahaan global, maupun membuka cabang dang gelar MBA dikualifikasikan sama, yang mengkualifikasikan sa- sendiri, perusahaan anda disebut ma itu yang lebih dulu harus diper- perusahaan internasional. tanyakan kemampuan intelektual- nya. Jadi patokannya adalah wila- yah kegiatan operasionalnya. Se- lanjutnya, jika perusahaan anda beroperasi di banyak negara di luarnegeri, maka perusahaan anda disebut perusahaan multinasional. Kemudian tentang produk glo- Masih banyak yang lebih me- milih yang non-MBA jika ada lowongan tingkat manajer. Apa lagi, banyak penyandang gelar MBA menuntut gaji dan fasi- litas berlebihan. Bagaimana pendapat Bapak. Laksmi Anindita, Setiabudi, Bandung. Cawab (3) Bulu Domba SEMENTARA masyarakat berhasil diyakinkan bahwa mere- ka tak punya pilihan optimal, ke- cuali mengencangkan ikat ping- gang, hidup lebih berhemat, peme- rintah melancarkan gerakan-nyata untuk meningkatkan produktivi- tas. Perbaikan yang kemudian ter- capai, meluaskan keyakinan para pemilih, bahwa pemerintah, dalam hal ini terutama Menteri Keuang- an Keating, bukan saja tahu diag- nosisnya, tetapi juga menguasai langkah penyembuhannya. Sejum- lah industri manufaktur yang menghasilkan produk-produk se- perti mesin cuci dan refrigerator, mampu merebut kembali porsi pa- sar mereka yang selama ini dikua- sai oleh merek asing. Restrukturisasi dan glo- balisasi dari perusahaan terbesar, BHP, makin mempertebal keyakinan masyarakat luas, teruta- ma dunia pengusaha, bahwa dunia bisnis Aus- tralia memang sedang menderap-tegap menuju tahun-tahun terakhir Abad XX. Seakan dunia juga ikut Pemasaran Internasional adalah pemasaran yang ditujukan pada Pasar yang terletak diluar batas nasional suatu negara. Misalnya kita memasarkan sesuatu ke Brunei atau ke Papua Nugini, atau ke pulau Christmas di tengah Samu- dera India di sebelah pulau Jawa. Program dan gelar MBA yang di- Jika pasarnya terletak dalam kualifikasikan belum memenuhi ha- rapan-Apa sebabnya dan bagaimana Mengapa? Dokter lulusan dari fakultals kedokteran pada Universitas yang sama saja, angkatan yang sama, di imbing oleh dosen yang sama. m nanfaatkan kesempatan prak- tika yang sama saja, tampil di ma- syarakat sebagai tokoh-tokoh yang berbeda. Yang satu prakteknya laris eng- gak ketulungan, yang lain hanya sibuk main gaple dengan asisten- nya karena tak ada pasien yang datang. label Bali. Dewasa ini made in Indonesia, paling tidak masih sa- memang ngat banyak yang mengirim keluar- negeri, bukan sebagai eksportir- pedagang (exporter - trader), tetapi hanyalah sebagai exporter - sup- plier. Produknya di pasar global tampil dengan nama lain. Secara berangsur hal demikian tentunya perlu ditanggulangi. Sa- lah satu upaya untuk menanggu- langinya adalah melalui kampanye Public Relations, menegakkan ci- tra Indonesia di luarnegeri. Salah satu langkah kearah itu, sudah di- tempuh, yaitu melalui kampanye yang disebut Diplomatik Kebuda- yaan. Masih banyak kemungkinan lain untuk berinovasi dalam skala glo- bal. Asal kita mau kreatif saja. Tapi produknya harus lebih du- lu dibuat global. Lebih penting dari itu, melalui inovasi, nilai tambah dapat diraih. Posisi globalnya juga lebih mantap. Hendaknya jangan berhenti pada suatu inovasi saja. Kembangkan terus-menerus, de- ngan inovasi demi inovasi yang mendahului orang lain, tetapi meng- antisipasi selera pasar. Jangan ke- liru, bukan selera lidah kita, tetapi Aji Masaji Kurnia, Kiaracon- selera pasar global yang akan di-dong, Bandung. tuju. Akhirnya, tentang negara kecil, dapatkah menampilkan produk global. Mengapa tidak. Harusnya ditanyakan dulu, MBA lulusan mana. Pertanyaan (4) Bapak pernah menulis ten- tang perestroik dan bahwa Gorbachev menggunakan ben nya. Sekarang orang keranjingan pada gelar MBA, tidak perduli dimana dan bagaimana cara memperoleh- tuk usaha Kombinet sebagai acuan, Barangkali Bapak tak berkeberatan untuk mengung- kapkannya. Kemanggisan - Jakarta. Irwin Nusantara, Jawab (4) Halaman VI Kursi Perdana Menteri INCOME policy yang ditem- puh Keating, yang berakibat me- nyusutnya pendapatan nyata, kare- na besarnya tingkat pajak yang dikenakan pada tiap kenaikan pendapatan, yang mencapai angka nyaris 50%. Dengan pungutan sedemikian besar porsinya, perangsang yang terkait gerakan peningkatan pro- duktivitas, menjadi kehilangan makna. Gejala lain yang kemudian juga timbul adalah upaya meng- hindari pajak. Terhadap ini seri- kat-serikat buruh nampaknya tidak akan tinggal diam. Kombinet diciptakan dalam ke- trial yang dilakukan secara menye- rangka suatu reorganisasi indus- luruh di Jerman Timur pada awal tahun 1970-an. Mereka tetap menghendaki pe- ningkatan pendapatan, bukan saja secara nominal, tetapi juga secara nyata. Tuntutan ini, seandainya ditang- gapi dengan meningkatkan upah nominal dalam skala besar, akan memudarkan kemampuan bersa- ing, yang akhir-akhir ini mulai di- sandang oleh Australia. Reformasi industrial tersebut di lancarkan dengan maksud untuk mencapai keunggulan dan keun- Apalagi jika universitasnya ber- tungan dalam kerangka ekonomi beda. Bahkan ada juga yang gelar skala besar, disamping untuk me- resmi yang diperolehnya itu MBM mungkinkan diambilnya keputus- Peningkatan bahkan hanya se- kedar mempertahankan daya saing juga sulit dilakukan, terutama di jalur industri yang berserikat bu- ruh kuat dan dijalur yang dipro- teksi, seperti industri pelayaran pantai. Dewasa ini, biaya pengapalan bijih besi mengitari pantai Austra- lia sudah berkembang menjadi dua kali lipat lebih mahal, dibanding biaya mengirimnya ke Jepang. Keating, sekali lagi nampaknya hersedia menempuh resiko itu. Arah jangkauannya adalah men- jadikan Australia diperhitungkan dalam percaturan bisnis dunia. Dunia bisnis mendukungnya pe- nuh. Swiss misalnya adalah suatu ne- global. KELIHATANNYA cukup ba- rena alasan geografik. Pilihan lain.. jika itu alasannya, mungkin Yogya- karta lebih tepat. Bukan saja geo- nyak persamaan gagasan anta- grafik, tetapi juga historik, bahkan ra Bapak dengan konseptor re- operasional-teknikal masih lebih unggul daripada Semarang. PJKA yang gakan jadi Perum. organisasi dan restrukturisasi Tapi saya masih ingin tanya lihnya Semarang sebagai pusat pendapat Bapak tentang dipi- Melalui Yogya, lebih banyak kereta api yang melintas, walau- pelabuhan samudera. Tapi bukan-, pun Yogya memang tidak punya Wilayah Usaha Jawa. lah bisa dibuat semacam dry-port. seperti Gedebage. Jika ditanya pendapat saya, pi- lihan saya adalah Bandung, de-. ngan dua kutub operasional-lapang- an, yaitu Jakarta dan Surabaya. Satu contoh lain. Pakaian jadi asal Bali, sudah pula jadi produk Jawab (2) global dengan menyandang label Semarang mungkin dipilih ka- Bandung hanya melakukan kordi- nasi. Tapi pada tingkat Direktur. Muda, seperti saya ungkapkan pa- da uraian saya terdahulu. Tidak perlu harus geosentrik. Kita lihat saja dilingkungan TNI- (Master of Business Management), bermartabat tetapi karena wabah suatu gelar yang menurut saya juga keranjingan serba MBA itu, yang bersangkutan kemudian pakai ge- lar MRA, bukan MBM. AD misalnya. Kodam yang men- cakup Kalimantan, tidak bermar- kas di Palangka Raya, yang relatif di tengah, tidak juga di Banjar- masin, tetapi di Balikpapan, yang bukan ibukota propinsi lagi. menjadi masukan saya hanya ter- batas pada apa yang tertulis dan Tapi sekali lagi, informasi yang Jadi, saya mohon maaf, tak bisa kasih komenter, kecuali saran. jika melakukan tersiarkan oleh media massa saja. Mungkin sekali ada pertimbangan lain yang lebih relevan. Tentang studi perbandingan. soal nama Wilayah Usaha, menu- landasan tolaknya harus jelas dulu Demikianlah. rut pendapat saya, sudah sangat tepat. Dunia ini pula yang diperhi- tungkannya akan terus mendu- kungnya untuk meraih ambisi pri- badinya dalam percaturan politik. Banyak pengamat bersepakat bahwa posisi yang digalangnya da lam tiap proyeksi langkah-langkah ekonomiknya, adalah posisi poli- tik puncak. Dan itu berarti kursi Perdana Menteri. Reorganisasi PJKA menyangkut Semarang sebagai tempat kedudukan Kepala Wilayah Usaha Jawa. Pertanyaan (2) gara yang relatif kecil. Walaupun NGP nya tinggi. Kita kenal arloji buatan Swiss. Mereka juga me- nyajikan produk dalam bentuk pa- riwisata. Juga Hongkong. Bahkan lebih kecil lagi. Kelak jika suatu saat Kampu- chea sudah pulih lagi, mereka juga bisa menampilkan pariwisata. Bu- kankah ada kuil Angkor Wat. Bru- nei juga negara kecil, begitu juta Kuwait. Keduanya menampilkan minyak bumi sebagai produk glo- bal. 165 bon Jadi besar kecil ukuran suatu negara, bukanlah ukuran untuk mampu atau tidak mampu untuk menghadirkan produk global. Li- hat saja negara tetangga kita yang benderanya hampir sama, Singapu- ra, merekapun menyajikan aneka ragam pelayanan jasa yang bersifat Mengapa Gorbachev dalam peres- troika menggunakan Kombinet seba- gai Kasus Teladan. an keputusan penting secara cepat. Tokoh-tokoh puncaknya dise- but direktur Jenderal dan menyan- dang wewenang berkait dengan keleluasaan ruang gerak yang cu- kup untuk dapat mengambil kepu- tusan-keputusan penting. Walaupun pada tingkat selanjut- nya, mereka bertanggung jawab pada dua atasan. vaitu departemen bersangkutan pada komite Sentral, Partai Komunis Jerman Timur. gabungan dengan jumlah karya- la merupakan suatu perusahaan kerja. 20.000 orang, yang merupakan wan masing-masing sebanyak rangkaian pabrik-pabrik yang menghasilkan produk berkait, ter- sebar diseluruh Jerman. Beberapa di antara mereka bah- kan memperoleh dukungan sangat terhormat, seperti yang dicapai Wolfgang Eiermann yang diberita- kan sebagai tokoh yang kecanduan Dalam perjalanan sejarahnya. buat makin efisien. Kombinet tersebut berulang kali di- Dewasa ini mereka berwenang untuk menginvestasikan sebagian dari laba yang diperolehnya, atas kebijakan sendiri. Semacam lang- kah awal yang kini diikuti jejaknya dalam konteks perestroika. Itulah yang antara lain menjadi acuan bagi Gorbachev. (ASA)