Tipe: Koran
Tanggal: 1988-08-15
Halaman: 10
Konten
Senin, 15 Agustus 1988 M. YUSUF TETAP KETUA: Presiden Soeharto nampak sedang beramah-tamah dengan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). (Foto: Ant) M. Yusuf dan para anggota lainnya, seusai acara pengambilan sumpah dan janji Ketua BPK periode 1988-1993 yang berlangsung di depan ketua Mahkamah Agung, Ali Said, SH, Sabtu di Istana Negara, Jakarta. Jakarta, NERACA SEORANG pengamat perpa- jakan, Drs. H. Bomer Pasaribu SH menandaskan, menjelang dan sela- ma Repelita V (1989/1990) sam- Perlu Terobosan Perpajakan dalam Pelita V "Terobosan-terobosan baru itu merupakan syarat mutlak, karena tuntutan kebutuhan akan dana pembangunan makin meningkat pada Pelita V. Tidak bisa ditawar- tawar lagi," kata Bomer Pasaribu di Jakarta, Sabtu sehubungan de- ngan penggantian Direktur Jende- ral Pajak dari Drs. Salamun AT kepada Drs. Mar'ie Muhammad. Wakil Sekretaris FKP (Fraksi Karya Pembangunan) DPR-RI itu mengatakan, selama Pelita V utang luar negeri Indonesia yang jatuh tempo (harus mulai dibayar) sema- kin bertambah. Ini berarti beban terhadap neraca pembayaran pun ,akan makin berat. Selain itu membengkaknya ang- katan kerja pada Pelita V memer- lukan peningkatan penerimaan ne- gara dari sektor perpajakan. De- ogan demikian pemerintah berke- mampuan meningkatkan tabung- annya yang selanjutnya diinvestasi- kan untuk menciptakan lapangan kerja haru. Masalah lapangan kerja dan ke- tenagakerjaan, kata Bomer, terus bertumpuk akibat tidak tercapai- nya berbagai sasaran yang telah ditetapkan dalam Repelita IV. Sebagai misal, disebutkannya pertumbuhan ekonomi yang hanya mencapai rata-rata 3,2% setiap penciptaan lapangan kerja," tan- "penyegaran" aparatur perpajakan tahun dari sasaran persen/tahun. Akibatnya, sembilan juta dari penambahan sebesar 9,3 juta ang- diharapkan dapat diserap, tidak tercapai. Akibatnya dalam Repeli- ta V nanti, mereka yang tersisa itu akan terbawa (carry over). pai 1993/94) diperlukan terobo- katan kerja selama Pelita IV yang pertumbuhan ekonomi enam per- radiwirja, dalam empat tahun ter- san baru dalam rangka reformasi perpajakan, jika bangsa Indonesia tidak lagi ingin tergantung dari belas kasih para pembayar pajak di luar negeri yang diberikan dalam bentuk utang. Keadaan akan semakin berat, karena dalam Repelita V, angka- tan kerja baru yang meledak akan "menyerbu" pasar kerja. Dikatakan, tahun ini angkatan kerja menjadi 72,8 juta orang, kare- na tambahan 9,3 juta orang dari posisi 1983 sebesar 63,5 juta orang Pertumbuhan tenaga kerja pada Repelita V. kata Bomer, akan lebih besar daripada pertumbuhan pen- duduk. Perbandingannya tiga per- sen untuk pertumbuhan tenaga ker- ja dan dua persen untuk pertum- buhan penduduk. Ketimpangan ini terjadi akibat "baby boom" (ledak- an bayi) sebelum era program ke- luarga berencana pada 1969/70. "Mereka yang dilahirkan pada masa ledakan bayi itu dalam Repe- lita V sudah mulai "meminta pe- kerjaan" karena usia mereka sudah 19-20 tahun," tandas Bomer Pasa- ribu. KETIKA Kamardy Arief di- angkat kembali sebagai Dirut Bank Rakyat Indonesia (BRI) pada Jum'at pekan lalu, orang tidak merasa heran. Beberapa kalangan menye- but, pilihan yang diambil oleh pemerintah itu memang meru- pakan hal yang tepat. "Pikiran dan tangannya memang masih diperlukan untuk mengelola bank yang besar itu," kata se- orang rekan wartawan. ST Dikatakan, penambahan 11.5 juta tenaga kerja selama Repelita V akan terjadi, sehingga seluruh tenaga kerja akan menjadi 86 juta orang dari 194.5 juta penduduk Indonesia menjelang masa lepas landas pada Repelita VI nanti. "Untuk menyerap tenaga kerja sebanyak itu dibutuhkan pertum- buhan ekonomi sekurang-kurang- nya enam persen per tahun disertai orientasi yang lebih total kepada BRI boleh bangga mempu- nyai orang seperti Kamardy. Lewat pikiran dan tangannya, bank yang berkantor pusat di Jalan Jenderal Sudirman 44- 46 Jakarta Pusat itu, per Maret 1988 telah mempunyai asset sebesar Rp 8,6 triliun. Mengumpulkan uang sebe- sar itu memang bukan peker- jaan ringan. Kamardy yang me- nempati ruang di lantai 17 gedung itu secara gemilang telah menempatkan bank ini pada posisi yang cukup disega- ni di antara bank-bank yang ada di Indonesia.. Tapi, yang penting barang- kali bukan hanya mengumpul- kan asset yang besar. Agaknya yang menjadi tujuan adalah, bagaimana meningkatkan taraf hidup rakyat. Ini jelas terlihat bila dia mati perkembangan pinjaman yang diberikan dari tahun ke tahun. Pada 1985, misalnya, jum- lah pinjaman yang diberikan Rp 4,3 triliun. Pada 1986 naik menjadi Rp 4,8 triliun, dan pada 1987 sudah sebesar Rp 6,1 triliun. Bahkan per Maret 1988 saja sudah mencapai Rp 6,2 triliun. Pinjaman-pinjaman yang te- lah diberikan itu tentu saja sa- ngat dibutuhkan masyarakat yang ingin mengembangkan usa hanya, yang pada gilirannya akan meningkatkan taraf hidup- nya secara bertahap. Tentu saja untuk merealisir hal ini, Kamard y tak bisa beker- ja sendiri. Dengan jumlah pegawai se- kitar 31.700 orang yang ter- sebar di seluruh Indonesia, usa- ha ini bisa dicapai. "Pegawai yang banyak itu diperlukan, karena BRI harus melayani kre- dit-kredit kepada 2,4 juta pe- minjam dan 7,7 juta penyim- pan," katanya. Sampai Maret 1988 BRLte- Menurut perhitungan wakil sek- retaris FKP DPR-RI itu, untuk mendukung pencapaian sasaran Bertambahnya usia dan 'se- makin luasnya jaringan satuan kerja, tentu saja memerlukan adanya sarana dan wahana yang lebih kompleks, baik kua- litas maupun kuantitasnya. Di sini mutu karyawan yang baik diperlukan, terutama di kantor cabang dan unit desa. Pertam- bahan jumlah personal yang cukup berarti itu terjadi pada 1970. Organisasi ini pun dari tahun makin membesar. Denganjum- lah personil yang cukup banyak telah menuntut adanya pening- katan keterampilan, sesuai de- ngan bidang kerja masing-ma- sing. sen, diperlukan peningkatan pajak. dalam Repelita V sedikitnya rata- rata 30% setiap tahu, atau 150% selama Repelita V. "Jadi untuk tahun pertama Re- pelita V (1989/90), penerimaan pajak paling sedikit harus Rp 11,8 triliun, karena pada tahun anggar- an 1988/89 penerimaan pajak di- targetkan Rp9.1 triliun," katanya. Ditegaskan kembali mengenai perlunya upaya peningkatan pene- rimaan pajak agar utang luar ne- geri Indonesia benar-benar ber- fungsi sebagai pelengkap. Di samping itu agar bangsa Indo- nesia pada akhirnya mampu mem- biayai pembangunannya dari ke- kuatan sendiri. "Ini sesuai dengan prinsip kemandirian yang diama- nahkan dalam GBHN (Garis-garis Besar Haluan Negara)". Peningkatan keterampilan tersebut dilakukan secara perio- dik, baik formal dan informal. Penyelenggaraannya sendiri di- lakukan dari tingkat kantor ca- bang sampai tingkat pusat. Di samping pendidikan di dalam negeri, BRI juga mengi- rimkan stafnya ke luar negeri untuk mengikuti seminar-semi- nar, job training dan program MBA di universitas-universitas AS. Misi dirjen baru MENURUT Bomer Pasaribu.. dirjen pajak yang baru paling tidak mengemban tiga misi besar agar sasaran penerimaan pajak dapat tercapai. Pada tingkat pendidikan pimpinan di dalam negeri, BRI bekerjasama dengan lembaga pendidikan lainnya, seperti LPPM, LPPI, FE-UI dan lem- baga lainnya. KEUANGAN-MONETER Untuk menunjang program pendidikan tersebut, Bank Du- nia juga telah memberikan bantuannya, Gedung pusat pen- didikan bagi para staf dan pim- pinan terletak di Jl. Gatot Su- broto 45, Jakarta dengan fasili- tas yang memadai. Sementara pendidikan bagi para pegawai Sejak 1974, BRI telah me- lengkapi dirinya dengan per- alatan-peralatan yang canggih, sesuai perkembangan teknologi mutakhir, baik untuk pengola- han, penyajian data perusahaan dan nasabah. dari tingkat pusat hingga tingkat daerah. Dengan digunakannya per- alatan-peralatan canggih, maka sistem dan prosedur pelayanan pun disesuaikan hingga saat ini di kantor-kantor cabang yang secara bertahap sudah menggu- nakan pelayanan "Sistem Te- ler". Pengembangannya beran- jak dari sistem teller off-line kemudian ke sistem teller on- line banking service, sudah mu- lai dilaksanakan sejak 1985 dan ditingkatkan pada tahun-tahun berikutnya di kantor-kantor ca- bang seluruh Indonesia. Bomer mengatakan, dirjen pajak yang lama, Salamun Alfian Tjak- Dengan segudang keteram- pilan, personil, dan peralatan yang memadai, baik ini terus melebarkan sayapnya sampai ke manca negara. Seperti dikemukakan terda- hulu, sejak program intensifi- kasi produksi dilancarkan 1970, peran BRI sebagai penya- lur kredit massal semakin nya- ta. Seperti yang telah disebut- kan, total kredit sebesar Rp 5,9 triliun itu sudah disalurkan ke- pada 2,4 juta nasabah. Ini se- mua tersebar di Bimas, TRI, PIR, perikanan, peternakan, dan kredit sapi perah, KIK, serta KMKP. Tak hanya itu, dalam men- sukseskan swasembada beras, BRI pun punya andil besar, yaitu menyalurkan kredit kepa- da Bulog untuk pengadaan be- ras dan gabah. Contoh lain, dalam upaya eks- tensifikasi wajib pajak, dirjen pa- jak dapat mempertimbangkan ke- mungkinan penambahan kantor- kantor inspeksi pajak yang baru Dirjen Pajak, kata dia, perlu atau membentuk lembaga baru, mengkonsolidasikan hasil-hasil seperti intelijen pajak (tax intelle- yang telah dicapai maupun meng- gence), kata Bomer menambah- konsolidasikan organisasi berupa kan. (Ant) akhir dari tujuh tahun masa kerja- nya telah melakukan terobosan dan gebrakan besar-besaran dalam rangka reformasi perpajakan yang mulai dilakukan akhir 1983. Selama kepemimpinan Sala- mun, sebanyak 411 petugas pajak yang terbukti menyeleweng, telah dikenai sanksi. Mulai dari sanksi teringan berupa tegoran, hingga sanksi terberat berupa pemecatan. "Penyegaran organisasi aparat perpajakan perlu dilanjutkan da- lam rangka penyesuaian struktur dengan tantangan yang semakin dan mekanisme organisasi sesuai berat," kata Bomer Pasaribu. Bendera terus dikibarkan. Bank yang semula diberi nama De Poerwokertosche Hulp-en Spaarbank der Inlandsche Hoofden oleh Raden Wiriaat- madja dan kawan-kawan di Purwokerto pada 16 Desember 1895 ini, mulai memperkenal- kan Simpedes (Simpanan Pede- saan) dan Kupedes (Kredit Umum Pedesaan) setelah dere- Semarang, NERACA PENARIKAN PBB (Pajak Bu- mi dan Bangunan) kodya Sema- rang yang tahun ini sasarannya Rp 2,6 miliar, dikuatirkan tidak terca- pai mengingat pengiriman surat pemberitahuan pajak terhutang ke- pada wajib pajak terlambat. Keterlambatan itu karena ter- jadi kesalahan penulisan yang pro- sesnya melalui komputer dan me- nyangkut sebagian dari 206 ribu wajib pajak di kodya Semarang, kata Kepala Dipenda Drs. Par madi, di Semarang pekan lalu. sar selalu diperlukan, termasuk pe- nyegaran unsur pimpinan," tegas Bomer. HARIAN NERACA Kamardy Terus Menggerek Bendera BRI lah menyalurkan kredit sebesar, Rp 5,9 triliun, sementara sim- panan yang dapat dihimpun sebesar Rp 4,05 triliun, terma- suk Simpedes Rp 206 miliar. dan staf lainnya dilakukan kan- tor wilayah di daerah-daerah. Saat ini, di seluruh Indonesia terdapat 13 pusat pendidikan wilayah. gulasi perbankan 1 Juni 1983. Ketika Simpedes baru diper- kenalkan, ia hanya mampu me- nyerap Rp 20 miliar. itu. Namun, dalam beberapa kali keterangannya, Kamardy menegaskan, program Kupedes tetap dijalankan. Menyalurkan kredit dan menghimpun dana, jelas bukan pekerjaan sembarangan. Selain dukungan puluhan ribu karya- wan, juga jaringan operasional 300 kantor cabang, 15 kantor wilayah, 15 kantor inspeksi, 3.776 lebih BRI Unit Desa, PPD, KKB, TPO yang tersebar di seluruh Indonesia. Tapi kini jumlah itu telah membengkak menjadi Rp 200 miliar lebih, yang diikuti satu juta orang. Sementara untuk Kupedes telah disalurkan sebesar Rp 1,6 triliun, dengan outstanding Rp 490 miliar di tangan 1,4 juta nasabah. Banyak pihak yang memang merasa khawatir tentang pe- ngembalian pinjaman sebesar Sasaran PBB Kodya Semarang Sulit Dicapai 图 la mengemukakan, sampai awal Agustus tahun ini PBB yang sudah masuk ke kas Pemda sangat sedi- kit, yaitu baru 24,10% dari sasaran yang harus dicapai selama tahun ini, atau baru Rp 636.7 juta. Padahal, berdasarkan instruksi Kodya Semarang penarikan PBB paling akhir sampai Desember da- lam setiap tahunnya, sehingga ke- Yogyakarta, NERACA PROF. Dr. Mubyarto, guru be- sar Fakultas Ekonomi Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta mengatakan, pikiran dan gagasan ekonomi Bung Hatta adalah pi- kiran dan gagasan seorang eko- nom yang sekaligus merupakan negarawan pemimpinan bangsa. "Yang mengagumkan dari Bung Hatta, adalah sebagai ekonom yang memperoleh pendidikan eko- nomi di luar negeri (bahkan di negeri yang menjajah bangsa dan negaranya), ia secara mantap dan konsekuen berbicara tentang poli- tik perekonomian dan politik ke- makmuran bagi rakyat Indonesia yang sebagian besar miskin," ujar- nya. Dikatakan, dalam upaya me- nempatkan "the right man on the right place" (orang tepat pada posi- si yang tepat) itu. Dirjen Pajak bisa "Bahkan untuk pertama kali rektorat Jenderal Pajak tanpa ha- saja merekrut orang dari luar Di- GBHN 1988 mencantumkan asas rus mengorbankan sistem karier meningkatkan kegiatan investasi perpajakan yang harus ditegakkan, dan penghargaan di dalam ling- sekaligus bisa membantu mereka mencakup asas keadilan, kemam- puan, dan manfaat yang bermuara Para anggota dewan melukis- kan betapa pentingnya efisiensi perbankan diupayakan terus. Kare- na, selain bisa diharapkan dapat Dalam kesempatan itu, dia me- ngingatkan pula peranan perban- kan dalam menyongsong Pelita V nanti. Khususnya dalam mening- katkan ekspor non migas, kesem- dalam meningkatkan daya saing. "Kebanyakan pengusaha kita, ganisasi yang mengemban misi be- timpang dalam struktur permoda-patan lapangan kerja dan menggai- kungan aparat perpajakan. di dalam suatu or- pada peningkatan kualitas manu- sia," kata Bomer Pasaribu. lannya. Mereka dalam menjalan- kan usahanya lebih banyak mengan- rahkan kegiatan ekonomi rakyat. Untuk lebih memungkinkan pe- ningkatan peranan bank-bank di sini, dia mengharapkan agar per- bankan bergerak lebih aktif serta jangan terlalu terpaku dengan pro- sedur bank tehnis. Bung Hatta Gagasan Ekonomi mungkinan besar sasaran penari- kan PBB di Kodya Semarang un- tuk tahun ini sulit tercapai. Dalam dua periode penarikan PBB sebelumnya, Pemda Kodya Semarang berhasil melampaui sa- saran yang ditetapkan, di samping penyelesaian penarikannyapun se- suai batas waktu. Mengagumkan Dengan terjadinya keterlambat- an SPPT akibat kerusakan teknis, kata Parmadi, berarti pihaknya tidak bisa menarik PBB dari wajih pajak, karena pajak bisa ditarik apabila wajib pajak sudah meneri- ma SPPT yang mencantumkan jumlah pajak yang harus dibayar. Jakarta, NERACA KALANGAN DPR menghim- bau bank-bank khususnya bank Pemerintah untuk terus meningkat- pengusaha memperoleh kredit de- kan efisiensinya, sehingga harapan ngan bunga rendah dan bersaing bisa terpenuhi. Mubyarto mengatakan itu pada seminar "Pemikiran Politik dan Ekonomi Bung Hatta" yang di tiada, ada kebebasan yang makin 43 tahun, dan Bunga Hatta telah besar untuk menginter pretasi pasal pasal ekonomi UUD, khususnya pasal 33. Efisiensi Perbankan Perlu Ia menambahkan, pihaknya se- bagai pelaksana di daerah tingkat II mengharapkan agar secepatnya SPPT pengganti segera dikirimkan untuk segera disebarkan kepada wajib pajak bersangkutan agar pe- narikan PBB dapat berjalan sesuai jadwal yang ditentukan. (Ant). Diupayakan Terus an (cost of lending). Hamzah Haz, Wakil Ketua Ko- misi APBN menuturkan, Deregu- lasi perbankan 1 Juni 1983 telah perbankan. berhasil meningkatkan efesiensi Namun, prestasi itu belum lagi memenuhi tuntutan/kebutuhan pa- ra pengusaha. dalkan modalnya dari sektor per- bankan ketimbang modal sendiri," tandas salah seorang anggota Ko- misi VII-DPR. Dalam kaitan ini, kalangan DPR mendukung seruan Menteri Keuangan JB Sumarlin dan Gu- bernur Bank Indonesia, Dr. Adria- nus Mooy yang meminta agar bank-bank menekan biaya pinjam- Sebab, sasaran Kupedes ti- dak lagi terbatas pada desa- desa, tapi juga sektor-sektor non formal yang ada di perko- taan. Ini berarti nasabahnya, adalah kalangan pedagang ber- modal, yang mungkin saja me- ngadakan transaksi dengan pi- hak asing. Barangkali lantaran itulah Kamardy memandang perlu un- tuk membuka kantor cabang di Manhattan, New York, AS, Gedung BRI Pusat di Jalan Jenderal Sudirman 44 - 46 Jakarta, dan Kamardy Arif (inzet). selenggarakan dalam rangka mem- peringati hari kelahiran Bung Hatta ke-86 (12 Agustus 1988), di Yog- yakarta, pekan lalu. Seminar itu dihadiri sekitar 250 orang terdiri para pakar, tokoh, dan para sahabat politik Bung Hatta, serta Ny. Rahmi Hatta dan Ny. Hartini Soekarno (istri Bung Karno). Melalui makalahnya berjudul "Kemakmuran Rakyat, Kesejahte- raan Rakyat dan Keadilan Sosial," Mubyarto menambahkan, pikiran pikiran Bunga Hatta semua ber- hasil dirumuskan secara singkat dan tegas dalam UUD negara. Kini setelah Indonesia merdeka Dia menilai perbedaan suku bu- nga deposito dengan suku bunga kredit di sini masih cukup besar. pada 21 Juni 1988 lalu. Ini merupakan langkah pengemba- raan, mengikuti jejak BBD, BDN, BNI 1946, dan BEII, yang sudah lebih dulu mangkal di sana. Selain ini merupakan lang- kah deregulasi, pembukaan kantor cabang di New York dilakukan, mengingat transaksi ekspor non migas yang disalur- kan melalui BRI sebesar 25% ditujukan ke AS, sedang sisa- nya ke negara-negara Asia serta Eropa. Di pihak lain, penyele- saian pembayarannya pun sebe- sar 80%, adalah dalam mata dolar AS yang dilakukan uang melalui bank-bank di AS (New York). "Ini barangkali salah satu peker- jaan rumah yang harus diselesai- kan oleh para direksi bank-bank Pemerintah yang baru," tandasnya (5). lebih lanjut. Kegiatan ekspor BRI dalam tiga tahun terakhir ini memang telah menunjukkan suatu pe- ningkatan. Pada 1985 menca- pai US$ 186.541.223,88. Ke- mudian pada 1986 sebesar US$ 247.673.569,04 dan pada akhir 1987 telah meningkat menjadi US$ 395.061.000,00. "Data ekspor yang cende- rung naik ini, tentunya memer- lukan penanganan yang cepat dan piawai," kata Kamardy. Selain ekspor, bidang impor pun merupakan pertimbangan. Transaksi impor yang dilaksa- nakan BRI sebesar 60% berasal dari Benua Amerika, di sam- ping itu impor dari negara lain dalam mata uang dolar AS pembayarannya dilakukan me- lalui bank bank di New York. Kegiatan impor BRI pada 1985 mencapai US$ 369.162.- 909,24 dan pada akhir 1987 telah meningkat menjadi US$ 441.272.878,00. Yang tak kalah penting, ada- lah bidang dana, di mana pe- nempatan dana yang dikelola- nya dari jumlah rekening nos- tro per Maret 1988 sebesar US$ 103.550.157,56 yang pe- nempatannya di bank-bank New York sebesar US$ 47.- 663.242,66. Medan, NERACA KANWIL Bea dan Cukai (BA) Wilayah I akan memberikan peng- hargaan kepada 14 pegawai yang telah berhasil menggagalkan ber- bagai modus operasi penyelundu pan di wilayahnya, sejak 1984- 1988. Demikian pula dari penem- patan deposito valuta asing yang dilakukan di luar negeri sebesar US$ 76.704.884. Dalam pandangan Kamar- dy, New York merupakan pili- han yang paling tepat, meng- ingat New York diakui sebagai pusat keuangan dunia, sehing- ga keberadaan BRI di kota itu dapat dijadikan informasi yang 14 Pegawai BC Wilayah I Dapat Penghargaan diserahkan Kepala Kanwil Bc Wi- layah I Drs. Roesdi Riza, guna merangsang kegairahan bekerja para pegawai. Syarifuddin dan Zain Akil Bc. Hk mendapat penghargaan, karena Kanwil BC Wilayah I memba- wahi empat propinsi, yakni: Sum- berhasil memberikan informasi de- ut. Aceh, Sumbar dan Riau. ngan tepat tentang manipulasi eks- por ikan arowana dan udang win- du petelur, sehingga kasus penye- lundupan terbongkar. Dua pega- Kepala Kepegawaian Kanwil Bc wai lain, Suradi dan Syarifuddin Wilayah I Suharko, Sabtu, men- menggagalkan penyelundupan 7 jelaskan, penghargaan itu diberi- kg emas batangan dari Singapura, kan atas dasar prestasi kerja para Selain memberikan pengharga- pegawai yang dengan gemilang dang dan barang mewah, di pela- an kepada pegawai yang berpres- dapat membongkar kasus penye-buhan Kuala Tanjung, April 1986. lundupan besar, sehingga dapat Kristianto, H. Ngadelalod, Si- tasi, Kanwil BC Wilayah I dalam menyelamatkan uang negara mili- nambela, Darmin, M. Ridwan, tahun ini juga menindak 16 pega- Martoqi Silaen berhasil membong- wai, termasuk tiga orang diberhen- kar penyelundupan ratusan ekor tikan secara tidak hormat, karena ikan arwana dan benur udang yang tidak disiplin. Mereka yang menerima peng- hargaan adalah: Drs. Suprijanto, Irwan, Hasbullah, dan Rusli Kama- rudin yang berhasil menggagalkan penyelundupan barang impor 31 peti kemas berisi mesin, suku ca- aran rupiah. (Ant). Menurut Suharto, penghargaan berupa sertifikat atau piagam akan PBB Ujungpandang, Ditargetkan Rp 2,5 Miliar SEKWILDA BAYAR PBB: Sekwilda Ujungpandang, Drs. Harun Rachmad usai menyerahkan SPPT dan membayar PBB-nya kepada petugas BRI. Pada penyerahan itu disaksikan camat dan lurah sekodva Ujungpandang. (Foto: Humas UP/NERACA) Ujungpandang, NERACA SURAT Pemberitahuan Tahun- an (SPPT) Pajak Bumi dan Ba- ngunan (PBB) di Kodya Ujungpan- dang sebesar Rp 2,5 miliar untuk 13.000 WP belum lama ini diserah- kan kepada Kepala Dinas Luar (KDL) Ipeda Tk. I Ujungpandang untuk dilaksanakan. Pada penyerahan yang disaksi- kan kabag/kadis, camat, dan lurah, serta dilakukan pembayaran lang- sung, Wajib Pajak (WP) PBB, Sek- wilda Ujungpandang, Drs. Haruna Rachman, KDL Ipeda Tk I, Drs. Laode Abdul Kadir dan Kadispen Ujungpandang, Tadjang, SH kepa- da petugas BRI Ujungpandang. Pembayaran langsung PBB dari Pejabat Pemda Ujung Pandang, dimaksudkan sebagai "panutan" bagi para pejabat, termasuk camat dan Lurah untuk melaksanakan akurat untuk memonitor per- kembangan keuangan dunia, termasuk kesempatan meman- faatkan tingkat suku bunga ter- baik yang terjadi. ini Kantor Agency juga me- rupakan tempat pendidikan, dan latihan bagi staf BRI untuk lebih memperdalam tingkat pe- ngetahuan di bidang perban- kan internasional. Dengan landasan ini, diha- rap BRI di New York dapat mempercepat proses penerima- an tagihan ekspor kepada bank- bank, mempermudah penyedia- an dana dan penyelesaian doku- men-dokumen yang berhu- bungan dengan transaksi impor, membantu mempermudah pe- ngawasan dan penyelesaian masalah yang berhubungan de- ngan transaksi usaha devisa, serta dapat menguak pasar yang lebih luas dengan cara mem- bantu nasabah eksportir dalam mempromosikan komoditinya. "Sebaliknya bagi pengusaha di Amerika, di kantor perwaki- lan ini dapat pula membantu memberikan informasi menge- nai Indonesia," tutur Kamardy. Membuka cabang baru di luar negeri, tentu saja bukan sekedar upaya mengikuti bebe- rapa bank lainnya. Řintisan ke- arah sana sudah dilakukan se- jak dua tahun lalu, sejalan dengan makin meningkatnya fungsi BRI sebagai salah satu bank devisa. Gubernur Bank Sentral, Prof. Dr. Adrianus Mooy, dalam sambutannya mengemukakan, salah satu pertimbangan menga- pa pemerintah memberi izin untuk membuka kantor di New York, karena bank ini telah berhasil meningkatkan transak- si ekspor non migas. Kiprah BRI dalam percatur- an perbankan memang tak per- lu diragukan lagi. Dengan laba yang terus-menerus meningkat dari tahun ke tahun, BRI men- jelang usia 93 tahun, telah mempersiapkan pula untuk membuka kantor cabang baru di Hongkong. Namun berbagai tantangan masih banyak menghadang, ter- utama situasi perekonomian dunia yang tidak menentu, dan seretnya APBN. Di sinilah pe- ran BRI diharap lebih banyak berbicara. Selamat bekerja Pak Kamardy. (Latihono). kewajibannya membayar PBB te- pat waktunya. Di Ujung Pandang menurut mantan Walikota Jancy Raib, ta- hun 1987/1988 wajib PBB yang membayar pajaknya baru 65%. Diusahakan tahun 1988/1989 yang membayar PBB mencapai 100% PBB pemasukannya harus diintensifkan, untuk dana pemba- Halaman X akan diekspor ke luar negeri mela- lui bandar udara Polonia, Pada sisi lain, perkembangan moneter yang terjadi di AS juga cukup menarik buat diketahui. Sementara, Presiden Soeharto me- resmikan 100 pabrik Rotan Eks- por. tungan Ipeda dahulu. Keadaan bangunan serta pening- katan kelas jalan yang ada, sudah jauh berbeda. Berikut ini ringkasan peristiwa ekonomi, sepanjang pekan lalu : Pajak: Salamun Alfian Tjakra- diwirja yang menjabat sebagai Dir- jen Pajak sejak 1981, Rabu pekan lalu digantikan Mar'ie Muham- mad. Keadaan bangunan serta pening- katan kelas jalan yang ada, sudah jauh berbeda. (K-25). Sebab dengan pengetahuan PBB ngunan daerah Untuk tiap Kecamatan ke Ko- yang terbatas, selain menghambat dya Ujung Pandang, ditargetkan, penerimaan PBB, juga merugikan masing-masing Kecamatan MARI- wajib pajak. Untuk itu penempat- SO Rp 114,3 juta, Kecamatan an tenaga PBB di tingkat Kelurah- MAMAJANG Rp 119,7 juta, Kec. an, haruslah tenaga yang trampil. MAKASSAR Rp 165.8 juta. Keca- dan siap kerja. matan UJUNG PANDANG Rp 339.5 juta. Kecamatan WAJO Rp 376,7 juta, Kecamatan BONTOA- LA Rp 166,1 juta. Kecamatan TALLÒ Rp 165,8 juta, Kecama- tan UJUNG TANAH Rp 41,5 juta, Kecamatan PANAKU- KANG Rp 283,1 juta. Kecamatan TAMALATE Rp 337,2 juta dan Kecamatan BIRINGKANAYA Rp 197,5 juta. Wajib PBB di kalangan pegawai negeri, diharapkan kesadarannya untuk menjadi panutan dalam membayar PBB. Sebab, masyarakat sekarang ini, cukup kritis bila pegawai yang ter- nyata tidak sadar pajak. Seperti diketahui, untuk tahun anggaran 1988/89 saja penerima- an yang harus dikumpulkan Ditjen Pajak mencapai Rp 9,1 triliun. Direksi Baru: Menteri Keuang- an Sumarlin, Jumat melantik 1 direksi bank termasuk tiga Dirut Bank Pemerintah. Semua ini membutuhkan data dan perhitungan yang lebih man- tap, agar semua Obyek yang ada. menjadi Obyek PBB aktif. Keluhan masyarakat wajib PBB tentang lemahnya keterampilan dan pengetahuan aparat di tingkat Kelurahan perlu mendapat perhati- an. Pakistan akan memperoleh 495.- Obyek PBB di Ujung Pandang 000 dolar untuk membantu Peme- memerlukan pendataan khusus, ka- rintah Pakistan dalam suatu studi rena yang jadi dasar PBB sekarang latihan teknik dan kejuruan, kata (Ant). sebagian besar masih dasar perhi- bank itu. Ekku Sepekan Pergantian Pejabat di Lingkungan Depkeu Manila, NERACA BANK Pembangunan Asia (ADB) pekan lalu mengatakan bank tersebut menyetujui bantuan senilai 1,413 juta dolar AS dalam bantu hibah bantuan teknik untuk empat proyek studi. Jakarta, NERACA Dalam kesempatan itu Sumar- BERITA menarik pekan lalu lin menekankan, betapa penting- ditandai dengan pergantian Dirjen nya mengupayakan terus peningka- Pajak termasuk pelantikan bebera- tan efisiensi perbankan dalam kait- pa direksi Bank Indonesia dan tiga annya menyongsong Pelita V. Dirut Bank-bank Pemerintah. Pusat Internasional untuk Pe- ngembangan Pegunungan Terpadu di Nepal akan menerima bantuan 540.000 dolar untuk membiayai studi tentang pertanian di pegu- nungan, kata bank tersebut. Positif: Ditengah makin mengu- atnya nilai dolar AS. Dewan Ča- dangan Federal AS Selasa lalu malah mengambil kebijaksanaan menaikkan tingkat suku bunga dis- konto dari 6.0 menjadi 6,5 persen. Namun di sini. Gubernur Bl DR. Adrianus Mooy menandas- kan bahwa belum ada yang perlu dikuatirkan dengan naiknya suku bunga diskonto itu. Bank-bank pelaksana di sini ma- sih mampu mengimbangi gejala demikian dalam menarik dana- dana masyarakat. Salamun yang bertugas selama Mooy juga menuturkan, per- tujuh tahun dinilai cukup berhasil menjalankan "misi" yang dibeban- kembangan itu malah bisa mem- kan kepadanya. Antara lain, dalam berikan dampak positif bagi kegiat- memperbaiki citra pajak serta pe-an ekspor kita. masukkan bagi negara dari sektor Pabrik Rotan: Presiden Soehar- to meresmikan 100 pabrik rotan untuk ekspor dan 124 sentra indus- tri kecil di desa Driyorejo, Sura- baya, Jatim. tersebut. Misi pajak memang belum sele- sai. Untuk itulah, pergantian peja- bat tertinggi di lingkungan Ditjen Pajak jadi pokok pembicaraan. Tugas Mar'ie, di masa depan cukup berat? Namun berbagai kalangan optimis Dirjen Pajak yang baru mampu melaksanakan nya. tugasnya. Termasuk juga Salamun AT. Dalam kesempatan itu, Presiden melepas 15 kontiner perabotan ro- tan untuk diekspor ke AS, Jerman Barat dan beberapa negara lain- Presiden melukiskan, industri rotan akan berkembang menjadi industri besar. Namun diingatkan efisiensi dan produktivitas harus ditingkatkan. Kepada para industriawan, Pre- siden menyerukan agar masalah kesejahteraan petani, pengrajin ro- tan harus menjadi perhatian utama. (5). A
