Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Harian Neraca
Tipe: Koran
Tanggal: 1989-08-25
Halaman: 08

Konten


Jum'at, 25 Agustus 1989 PERTANIAN - KEHUTANAN - KLH Menhut akan Resmikan PIR Kayu Pertama di Indonesia Pelaksanaan HTI pola PIR tersebut menempati areal seluas 4.000. ha dengan jenis tanaman eucalyptus SP tersebut bertujuan untuk peningkatan produktivitas dan kesuburan tanah, peningkatan pendapatan masyarakat, terja- minnya pemasok bahan baku, ter- peliharanya lingkungan hidup, dan pelestarian sumber daya alam. Dikatakan, peresmian PIR kayu tersebut merupakan upaya rehabilitasi tanah-tanah adat yang terlantar dan kritis di daerah ini. Dalam pelaksanaannya PT IIU bertindak sebagai inti dan masya- rakat pemilik tanah adat bertindak sebagai petani plasma. Amdal Perlu Dipahami Supaya tidak Timbul Masalah 10 Medan. NERACA MENTERI Kehutanan Ir. Hasrul Harahap akan meresmi- kan hutan tanaman industri (HTI) pola PIR kayu pertama di Indo- nesia yang dilaksanakan di Si- langit Tapanuli Utara Sumut, 29 Agustus mendatang. Kakanwil Kehutanan Sumut, Ir. Bambang Soekartiko men- jelaskan kepada wartawan di Medan, HTI pola PIR itu berkat kerjasama antara PT Inti Indo- rayon Utama (PT. IIU) dengan masyarakat pemilik tanah adat/ marga. Jakarta, NERACA MENTERI PU Ir Radinal Moochtar mengingatkan, dalam tahap konstruksi banyakdampak negatif diakibatkan oleh proyek PU. Karena itu hal ini perlu be- nar-benar dipahami sehingga tidak menimbulkan masalah pada waktu pelaksanaan proyek, nanti. Peringatan Menteri itu dikemukakan kepada para Pim- pro proyek Ditjen Pengairan yang mengikuti lokakarya Amdal (Analisa Mengenai Dampak Lingkungan) lewat Sekjen Dept. PU Ir Salmon Kodyat mewakili Menteri dan sekaligus membuka lokakarya itu di Dept PU Jakarta, Rabu. lubang-lubang besar pada lokasi pengambilannya. Akibatnya akan terjadi genangan di lokasi yang dapat menimbulkan berbagai penyakit. Dampak lainnya adalah hi- langnya lapisan tanah atas yang berfungsi sebagai penahan erosi dan penahan batuan di bawahnya yang apabila terbuka ketika hujan dapat mengalirkan bahan bahan berbahaya dan beracun ke sungai di sekitarnya. 00 Contoh lainnya kata menteri adalah timbulnya debu dan ter- ganggunya kehidupan masya- rakat pada waktu pengangkutan material ke proyek. "Kalau ini semua diperhati- kan tidak akan ada keluhan dari masyarakat terhadap proyek- proyek yang dilakukan," tam- bahnya. Jakarta, NERACA KEPALA BKKBN Pusat, Dr Haryono Suyono, menegaskan, program keluarga berencana (KB) merupakan cara yang am- puh untuk melahirkan manusia berkualitas. Di Thailand pernah juga ter- jadi, pabrik Tantalum di pulau Phuket yang dibangundengan biaya jutaan USS dibakar massa karena tidak senang dengan proyek yang banyak meng- hasilkan limbah tersebut, padahal proyek itu sudah dilakukan Amdal. Juga di Filipina ada sebuah proyek dituduh mencemari perairan pantai dengan meningkatkan kadar tembaga mematikan ikan pada waktu tertentu. Dalam perencanaan proyek tidak melakukan Amdal, sehingga tidak dapat dibuktikan Hanya manusia berkualitas yang bisa dijadikan asset nasional, kata Haryono Suyono di Medan, Rabu seusai menyaksikan penyerahan lencana dan penghar- gaan "manggalakaryakencana" sebuah penghargaan tertinggi di bidang KB, yang disampaikan Gubernur Sumut Raja Inal Sire- gar kepada Walikotamadya Medan, Agus Salim Rangkuti. sama sekali, karena hal ini tidak Dalam kesempatan itu Men- menghilangkan dampak negatif teri memberi contoh di negara Thailand dan Filipina yang mungkin, tapi menguranginya menunjukan gejala demikian. KB, Cara untuk Melahirkan Manusia Berkualitas disebabkan proyek tapi oleh kegiatan gunung berapi di sekitarnya. Bertahun-tahun lamanya, kayu gelondongan jenis Me- ranti dan Agatis, benar-benar menjadi primadona ekspor Indonesia, setelah minyak dan gas bumi Dikatakannya, di Indonesia, kasus Kedungombo, dan PT In- dorayon sudah banyak berbicara mengenai betapa pentingnya di- lakukan Amdal, terutama pada tahapan perencanaan. Radinal Moochtar mengemu- kakan, dengan dimasukkannya aspek lingkungan menjadi bagian dari studi kelayakan, bahkan juga bagian dari studi pra kelayakan, maka diharapkan pengelolaan sumber alam akan mengarah kepada pelestarian kemampuan dan daya dukung lingkungan. Dengan tegas menteri me- nyatakan, secara kongkrit Amdal harus mampu mendukung suatu kegiatan lingkungan, meng- evaluasinya, dalam arti bukan Haryono memuji Medan se- bagai pelopor KB mandiri karena kota ini dijadikan tempat pertama untuk mengkampanyekannya secara nasional. "Kampanye KB mandiri yang dimulai di Kota Medan tahun lalu, ternyata sangat berhasil mengajak lembaga-lembaga masyarakat untuk memassalkan program KB," katanya. Ia memuji pelaksanaan pro- gram KB di kota Medan melalui buruh pabrik dan karyawan per- bankan. Di kedua jenis peru- sahaan tersebut, katanya, didiri- kan pos pelayanan KB untuk para karyawannya. INDONESIA memiliki sekitar 122 juta hektar hutan yang berdasarkan fungsinya diatur dalam Tata Guna Hu tan Kesepakatan (TGHK), ter- bagi atas 30 juta hektar hutan lindung, 19 juta hektar untuk cagar alam, 20 juta hektar hutan produksi terbatas, 34 juta hektar hutan produksi tetap dan 30 juta hektar hutan produksi yang dikonversikan. "Boom kayu" terjadi sejak tahun 1969 khususnya di Kalimantan Timur. Peru- sahaan Hak Pengusahaan Hutan (HPH) bermunculan di mana-mana. ton. Khusus untuk ekspor selama Repelita V, kayu ger- gajian 4,2 juta meter, kayu lapis 5,6 juta meter kubik, kayu panel 0,88 juta dan hu- tan ikutan 396.000 ton. la menuduh kondisi hutan dewasa ini telah kritis. Seper- ti dari areal hutan yang luasnya 122 juta hektar itu, katanya, sudah berada pada "tingkat yang membaha- yakan." Dijelaskan oleh Kakanwil, tanaman tersebut dalam setahun berkembang antara 15 sampai 20 m3. Kalau satu batang pohon volumenya bertambah antara 15- 20 M3 pertahun, dalam tempo 7 tahun bisa dipanen dan dijual kepada perusahaan inti dengan harga berkisar antara Rp 25.000,- sampai Rp 26.000,- per m3. Sementara itu Kepala Dinas Kehutanan Sumut, Ir Juki Tari- gan menyatakan. Luas lahan kri- tis di Sumatera Utara dari tahun ke tahun semakin bertambah, akibat perladangan berpindah, dan kebakaran hutan. Hal tersebut diungkapkan Ir. "Apabila proyeksi peme- rintah itu jadi dilaksanakan maka berdasarkan perhitung- an SKEPHI, pada akhir Pe- lita Repelita V, kita sudah tidak mempunyai hutan lagi," kata Indro. Koordinator Sekretariat (Ja-ringan) Kerjasama Peles- tarian Hutan Indonesia (SKEPHI), Indro Tjahjono menyatakan belum lama ini, Kebijaksanaan sektor kehu- tanan pada kurun waktu 1979- 1982, Indonesia hanya me- ngumpulkan 1,6 miliar dolar AS. "Padahal semestinya kita mempunyai potensi untuk memperoleh 4 4 miliar dolarr AS," katanya. Pemerintah kemudian melarang ekspor kayu gelon- dongan, sementara ekspor dialihkan ke kayu masak se- perti kayu gergajian, kayu lapis, kayu panel. Untuk itu, dalam Repelita V dan VI ini, diproyeksikan untuk kayu gergajian masing- masing 10,23 juta meter kubik dan 12,44 juta meter kubik, kayu lapis 0,97 juta meter kubik dan 1,56 juta meter kubik, kayu panel 0,22 juta meter kubik dan 0,24 juta meter kubik serta hasil kayu ikutan seperti rotan masing- masing 26.000 ton dan 38.000 sampai batas yang dapat ditole- ransi". Dampak-dampak negatif inilah melalui Amdal, perlu diin- Netralisasi isu MENYADARI akan pentingnya kelestarian hu- tan bagi kehidupan umat manusia, maka Pemerintah Indonesia telah menempuh ke- bijaksanaan dalam penge. lolaan hutan yaitu kebijak sanaan tentang Tebang Pilih Indonesia (PI) dan Hutan Tanaman Industri (HTI), Untuk itu, Departemen Kehutanan mengupayakan re- habilitasi rata-rata 250.000 hektar per tahun. Tapi, pela- ksanaan reboisasi hutan ti- dak berjalan muluş. Banyak HPH yang dituding hanya bersikap "habis manis sepah dibuang, artinya hanya mengeksploitasi hutan scara besar-besaran untuk meraih dolar tanpa memperhatikan kewajibannya untuk mena- nami kembali areal hutan yangg telah ditebang. Untuk HPH hanya dentitifikasi dan diupayakan penanggulangannya secara dini pada tahap perencanaan, disam- ping upaya pengembangan dam- pak positifnya. Dalam kesempatan itu Men- teri menyatakan pimpro adalah ujung tombak pembangunan yang secara individu mempunyai kon- tribusi bagi pertumbuhan ekon- omi makro, namun juga mempu- nyai kontribusi bagi penurunan kualitas sumber alam dan lingkungan. Lokakarya Amdal ini akan akhir7 September. Turut. mem- beri sambutan pada kesempatan itu Asisten Menteri negara KLH Dr Ir S Djayaningrat. (11). Mataram, NERACA NUSA Tenggara Barat selama tahun 1989 hingga Juli berhasil melakukan ekspor nener ke Taiwan sebanyak 30 juta ekor, demikian dikemukakan Kepala Dinas Perikanan NTB, Ir. Soe- tomo Koesbandi kepada Antara di Mataram, Rabu. Dikatakan, ekspor bibit ban- deng tersebut dilakukan oleh tiga pengusaha swasta lokal, yang dua di antaranya mengirim masing- masing 7,5 juta ekor dan sebuah perusahaan lainnya mengirimkan 15 juta ekor nener. Menurut Soetomo Koesbandi, pengeluaran nener asal NTB ke luar negeri seringkali tak dapat memenuhi kuota yang ditetapkan karena adanya perbedaan musim tara daerah asal dan daerah tujuan. Sebagai contoh, ekspor nener NTR ke Taiwan mestinya dapat diti katkan sesuai dengan per- mintaan Taiwan sehingga menjadi sedikitnya 70 juta ekor per tahun. Tetapi karena perbedaan musim yang cukup mengganggu sering mengganggu stok nener yang umurnya relatif pendek. Meskipun terdapat perbe- daan musim yang agak mengganggu, pihak Dinas Per- ikanan NTB sedikit lega dengan quarry yang dapat menimbulkan kadar tembaga yang tinggi bukan berjalan bertahap, dan akan ber- bangan kemampuan produksi Kacang kedele, kacang tanah Kerjasama tersebut bukan saja sapi Madura dengan mengguna-. sebanyak 5.000 batang yang dise- kapkan telah melaksanakan pen- Contoh yang paling umum ucapnya, adalah pengambilan NTB Ekspor 30 Juta Nener ke Taiwan dibebani kewajiban mem- bayar 4 dolar AS per meter kubik. Jika HPH melaksanakan reboisasi, maka setoran itu dikembalikan Departemen Kehutanan, sedangkan jika tidakmaka Departemen Kehu- tananlah yang melakukannya, untuk menunjang program HTI di Kalimantan Timur hingga tahun 2000 seluas 1,316,000 hektar. Tapi tidak demikian de- ngan PT International Tim- ber Corporation. Indonesia (ITCI). Perusahaan yang berope- rasi sejak 3 Juni 1969 di daerah Balikpapan Seberang, Kalimantan Timur, pada areal 601.000 hektar, dan merupakan konsesi AD.HPH ini berakhir tahun ini. Maka, untuk periode 1990-2010 perusahaan ini harus meng- ajukan permohonan lagi kepada pemerintah seluas 450.000 hektar. Juki Tarigan dalam rapat kerja dengan Komisi CDPRD Tingkat I Sumut, yang dipimpin Wakil Ketua Komisi C, Nazarudin MZ. Dalam pengelolaannya, Yayasan Kartika Eka Paksi, yang sekarang ketua umum- nya Jenderal TNI Edi Sudrad- jat mempunyai saham 51 persen. Kepada Komisi C, mela- porkan, dana yang tersedia untuk kegiatan rehabilitasi lahan pada tahun-tahun terakhir ini kian menurun, sehingga untuk mere- habilitasi lahan kritis di daerah ini membutuhkan waktu yang lama.. Perjalanan perusahaan in tentu tidak terlepas dari pa- sang surut dan sempat mela- ksanakan usaha patungan dengan sebuah peusahaan AS. Kalau ketika mulai bero- perasi aset PT ITCI Rp 7,6 miliar (1969) maka tahun 1989 meningkat menjadi Rp 125 miliar. Permasalahan lain, biaya yang ditetapkan untuk kegiatan reboi- sasi masih terlalu rendah di- bandingkan dengan tarip upah yang berlaku di daerah/lokasi kegiatan, sehingga mengalami -kesulitan dalam pelaksanaan di lapangan. "PT ITCI merupakan salah satu dari 21 badan usaha AD yang berhasil," Menghadapi masalah ini, menurut Juki Tarigan, perlu adanya penyesuaian-penyesuaian keadaan di lokasi. standar biaya reboisasi dengan Untuk mengatasi timbulnya kebakaran hutan, yang diduga penduduk, perlu diupayakan sering timbul dari perkembangan pembuatan tanaman daun lebar, ngan standar biaya sendiri guna disamping tanaman pinus de- dijadikan sekat bakar terhadap lokasi yang berbatasan dengan perladangan atau perkampungan. Dalam laporannya tersebut, Kepala Dinas Kehutanan, juga melaporkan perkembangan in- dustri perkayuan yang sangat pesat di Sumatera Utara, sehingga memerlukan bahan baku yang cukup besar tidak hanya dipasok oleh kemampuan produksi kayu bulat dari hutan di daerah ini. Karena itu, menurut Juki Tari- gan, perlu diusahakan keseim- dengan industri pengolahan serta penertiban industri pengolahan hasil hutan yang tidak didukung oleh pemasok bahan baku. (Z.A). dan Nusa adanya kebijaksanaan pemerin- tah yang menetapkan bahwa hanya daerah tertentu yakni Aceh perairan Sulawesi Tenggara saja yang boleh me- lakukan ekspor nener sedangkan daerah lainnya menjadi daerah penerima. Hal itu memang dimaksudkan agar kebutuhan dalam negeri ti- dak terganggu karena adanya ekspor, dan untuk keperluan an- tar pulau ini NTB menyum- bangkan rata-rata 120juta ekor per tahun terutama ditujukan ke Pulau Jawa, katanya. Ir. Soetomo Koesbandi me- nambahkan, lokasi potensial penangkapan nener di NTB meli- puti Pantai Utara Lombok Barat, Pantai Timur Lombok Timur, Pantai Utara dan Barat Kabupaten Sumbawa, sebelah Utara Dompu serta di Pantai Timur dan Utara Kabupaten Bima. Ia mengharapkan agar antara Koperasi Unit Desa di NTB de- ngan KUD yang menangani nener di Pulau Jawa dapat melakukan kerjasama pengantar- pulaukan komoditi non migas ini sehingga dapat menguntur.gkan kedua belah pihak di samping dapat meningkatkan pendapatan para nelayan yang selama ini sering dirugikan para tengkulak, demikian Soetomo. Peran Serta ITCI dalam Program Reboisasi Hutan kata Mayjen TB Silalahi, presiden komisaris peusahaan tersebut. Ia juga menam bahkan bahwa PT ITCI telah melaksanakan kewajibannya sebagai pewajib pajak yang penuh tanggung jawab, se- hingga pada tahun 1989 men- dapatkan tanda penghargaan dari Departemen Keuangan. Sebelum adanya seruan pemerintah untuk melakukan penanaman kembali di areal hutan bekas tebangan, ITCI telah melancarkan program aksi untuk menunjang keles- tarian hutan. Caranya, pertama, me- lakukan tebang pilih, sesuai dengan ketentuan pemerintah. "Tiap hektar hanya 8-10 batang kayu jenis komersial yang ditebang," kata Dirut ITCI, Abbas Adhar. Yang kedua, selama 20 tahun telah berhasil menanam kembali 20.361.968 pohon. Pohon reboisasi yang ke- 20.361.969, sebatang pohon Agatis ditanam oleh Ketua Umum Yayasan Kartika Eka Paksi, Jenderal TNI Edi Sudradjat di Bukit Soeharto, KM 67 antara Samarinda- Balikpapan, Kalimantan Timur Sabtu lalu. HARIAN NERACA Pehanaman pohon ber- sejarah itu adalah dalam rangka HUT PT ITCI yang ke-20. KUNJUNGAN KE KORSEL: Museum Kehutanan (Arboretum) di Kwangneung, Korea Selatan merupakan salah satu yang ditinjau Menteri Kehutanan Ir. Hasjrul Harahap dalam kunjungan kerjanya ke negara itu pekan lalu. Tampak Menhut Hasirul Harahap (no. 3, kiri) sedang menanam pohon persahabatan di lokasi arboretum tersebut. (Foto: Ant) Dampak positif dari keber- hasilan tersebut adalah untuk menetralisasikan isu yang berkembang didunia interna- sional terutama adanya pan- dangan Kelompok Pencinta Lingkungan Hidup yang 84.000 Ton Impor Pertanian Mengandung Hama Penyakit Jakarta, NERACA DALAM tiga bulan terakhir pihak karantina Pertanian Tg. Priok telah berhasil menemukan 43 jenis hama penyakit tanaman dari 84 ribu ton barang impor pertanian yang dibongkar di pela- buhan Tg. Priok. Barang impor pertanian yang dimaksud terutama bungkil untuk makanan ternak yang dida- tangkan dari RRC, India dan Hongkong. Kepala Karantina Pertanian Tg. Priok Drs. Isnadi me-ngatakan hal tersebut ketika dihubungi Neraca di ruang ker- janya kemarin. Dia menjelaskan, dari 43 jenis hama penyakit tanaman itu lima jenis diantaranya digolongkan sebagai hama penyakit tanaman yang sangat berbahaya antara lain kumbang kapra dan cacing ne- matoda. "Jika kelima jenis hama penyakit tanaman itu sampai lolos ke luar pelabuhan akan me- ngakibatkan kehancuran hasil pertanian didalam negeri dan hasil pertanian di gudang (Pasca Panen)," katanya. Keganasan hama penyakit ta- naman tersebut tidak saja meru- sak tanaman melainkan penyakit lain yang ada pada tanaman terse- but turut dimakan termasuk benda-benda keras yang ada di sekitarnya (gudang). Menurut Isnadi, komoditas pertanian yang diperiksa pihak Karantina Pertanian ini tidak ter- batas pada barang-barang impor saja tetapi juga terhadap barang ekspor seperti teh, dedak gandum dan coklat yang dickspor ke Timur Tengah dan Asia Timur. Ini untuk menghindari claim barang terhadap importir di luar negeri supaya tambah keper- cayaan terhadap komoditas ekspor kita. Ujar Isnadi me- nekankan. Kerjasama SELANJUTNYA dikatakan, barang impor dan ekspor dari komoditas pertanian ini tidak akan diberi surat jalan ke luar pela- buhan oleh pihak Bea Cukai menuduh bahwa upaya pemanfaatan hasil hutan Indonesia kurang memper- hatikan masalah kelestarian hutan dalam rangka menjaga kelestarian lingkungan hidup. Jenis tanaman yang dipilih antara lain Meranti, Acasia mangium dan Albizia fal- cataria. Penanaman dilaksanakan tahun 1974-1981 dengan rencana penanaman seluas 50.000 hektar. Hingga Juli 1989, realisasi penanaman 20.198,27 hektar. Panen perdana HTI di tanah air itu, dilakukan April lalu pada areal 100 hektar de- ngan produksi 20.000 meter kubik. magp Kayu jenis Albizia yang di- panen itu dijadikan bloc board, sedangkan kayu Pinus yangg direncanakan mulai panen 1991 untuk memenuhi bahan baku pabrik bubur kayu (pulp) PTITCI yang kini sedang dibangun. setempat jika belum ada surat fumigasi (bebas hama penyakit) dari Dinas Karantina Pertanian. Pihak Bea Cukai melakukan hal tersebut karena tugas Ka- rantina Pertanian bersifat nasional Dampak dan prestasi OPERASI PTITCI selama ini jelas membuktikan bahwa walaupun dihadapkan pada situasi ekonomi dunia yang sulit serta persaingan ketat dari negara produsen lainnya, namun masih mampu ber- tahan dan ikut andil dalam menghasilkan devisa bagi mengingat bahaya yang akan terjadi jika barang impor-ekspor komoditas pertanian tersebut mengandung hama penyakit. tercermin pada instansi Bea Cukai tetapi juga pada instansi terkait lainnya terutama Adpel Tg. Priok sebagai penanggung jawab tunggal di pelabuhan. Hanya, kata Isnadi sangat disayangkan para eksportir kita nampaknya belum begitu mengerti akan peranan Karantina Pertanian di pelabuhan. Komodi- tas ekspor pertanian baru dapat diperiksa jika tertangkap basah atau diterima laporan dari instansi lain didalam pelabuhan. Isnadi membenarkan pe- meriksaan barang yang dicurigai mengandung hama penyakit dapat menelan waktu. Namun dalam hal ini dia mengutamakan tugas nasional daripada harus bertanggung jawab terhadap hama penyakit yang sangat ber- bahaya itu lolos di bawah penga- wasannya. Tugas Dinas Karantina Pertanian di pelabuhan dilindungi oleh UU No. 2 Tahun 1961, katanya menambahkan. Walaupun demikian, unsur pelayanan daripada petugasnya tetap dijaga jangan sampai me- nimbulkan hambatan terhadap kelancaran arus lalu-lintas barang didalam pelabuhan. Umpama jika ditemui hama penyakit tanaman pada barang impor maka kapal yang mengangkutnya atas perin- tah Administrator Pelabuhan di- larang sandar atau membongkar muatan sebelum di fumigasi, Sehingga pemeriksaan tersebut tidak mengganggu terhadap kegiatan barang lainnya. Isnadi mengakui, dalam bebera-pa hal kadang-kadang terjadi gangguan hambatan dalam pemeriksaan (fumigasi) tetapi jus- tru hal tersebut disebabkan oleh faktor ekstern (F). negara. Dengan adanya kebijak- sanaan pemerintah yang membatasi ekspor kayu ge- londongan maka perusahaan ini mengembangkan usahanya untuk menganekaragamkan produksi. Tenaga kerja yang diserap sekitar 6.000 orang dan sekitar 25.000 penduduk di sekitarnya perusahaan ikut menikmati keuntungan se- bagai tenaga kerja tidak langsung dalam pembukaan lahan pembibitan, mulai dari pembersihan hutan, pem- bakaran kemudian pember- sihan hutar. Usaha lainnya yang di- lakukan bersifat sostal, pendidikan dari TK samoi SMA dan pembanguna sarana peribadatan Sejak beroperasi PT CI telah membuka sarana per hubungan darat sepanjang 4.000 kilometer, yang pada gilirannya nanti, potensi ini dapat dimobibisasikan untuk kepentingan Hankam. Untuk menunjang HTI,pe- Selain itu, perusahaan ini rusahaan ini merencanakan telah mampu menampilkan penanaman selucs 200.000 seorang karyawan teladan hektar. Lahan yang tersedia tingkat nasional pada tahun baru 100.000 hektar. Sisanya 1988. yang 100.000 hektar akan diminta kepada Departemen Kehutanan. Karena kekurangan tenaga kerja, kebutuhan lainnya bahkan didatangkan dari Flores, Nusa Tenggara Ba- rat. Hal ini berarti, walaupun lokasi kerja terpencil, namun prestasinya tidak kalah den- gan daerah lain. Di bidang KB, PTITCI ter- pilih sebagai pelaksana KB terbaik untuk Provinsi Kali- mantan Timur. Ini merupakan andil yang cukup besar dalam rangka menunjang keberhasilan dan menyukseskan program KB. (M. Yusuf AS./Antara). Jambi,NERACA PENYEBERAN ternak di Kabupaten Batanghari dimaksud- lasi ternak dan sekaligus dapat kan untuk meningkatkan popu- memperbaiki mutu genetik ter- nak yang ada melalui perkaw- inan silang. Hasip Kl.Syam mengatakan Bupati Batanghari Drs. H. kepada NERACA di Muara Bu- lian hari Kamis (17-8-89) tahun 1988 telah disebarkan 200 ekor Penyebaran Ternak di Batanghari untuk Tingkatkan Populasi kan Dana APBD tk. I Jambi. Batanghari sampai sekarang ber- Populasi ternak di Kabupaten jumlah 1,870 ekor sapi, 149 ekor kerbau dan 488 ekor kambing milik pemerintah Derah tk. II Batanghari. Dikatakan telah pula dila- ksanakan penarikan hasil setoran, sapi 216 ekor, pelunasan hutang oleh penggaduh sebanyak 219 Jakarta, NERACA ARMADA kapal penangkap ikan yang beroperasi di laut Cina Selatan, sejak April 1989 mulai melakukan persinggahan di pela- buhan Terempa, Kabupaten Kepulauan Riau, demikian diper- oleh keterangan dari Kanwil Perdagangan Riau, Rabu. Pelabuhan tersebut perte- ngahan 1989, telah melakukan ekspor perdana ikan kerapu 10.000 kg dengan nilai 30.000 dolar AS, kata staf Humas di Kanwil tersebut. Ia mengatakan, pelabuhan Terempa yang dikategorikan se- alam, bagai pelabuhan memungkinkan untuk disandar i kapal dengan bobot 3.000 ton, karena posisinya berada pada sebuah teluk dan sangat strategis bagi persinggahan kapal yang melakukan pelayaran rutin di kawasan laut Cina Selatan. Dari Dinas Perikanan Riau diperoleh keterangan, ber- fungsinya pelabuhan Terempa akan membawa prospek cerah bagi peningkatan ekspor perika- nan Riau, karena setiap kapal ikan sudah barang tentu memerlukan pelabuhan terdekat untuk men- dropkan hasil tangkapannya. Sementara itu Kanwil Perdagangan Riau juga menyebutkan, pelabuhan ekspor Tanjung Medang sebagai pela- buhan ekspor di pulau Rupat Dumai, juga mulai berfungsi sejak awal 1989 sebagai pelabuhan sentra ekspor komoditi perika- nan ke Port Kelang, Malaysia. Aktifnya pelabuhan tersebut dikarenakan pengurusan admi- nistrasi yang sebelumnya harus melalui Dumai berikut barang ekspornya sehingga menyita waktu 14 jam, kini dipersingkat dapat langsung dari pelabuhan tersebut sehingga menghemat waktu 10 jam. Dikatakan, dengan dibukanya pelabuhan Tanjung Medang se- bagai pelabuhan ekspor langsung, diharapkan sentra pelabuhan laut di Riau makin bertar bah fungsinya setelah Pekanbaru, Dumai, Tanjung Pinang, Bagan Siapi-api dan Terempa. ekor dan pelelangan sebanyak 48 ekor. Khusus pelabuhan laut Sina- boi di Kabupaten Bengkalis diha- rapkan juga dalam waktu dekat akan menggantikan posisi pela- buhan Bagan Siapi-api yang saat ini tidak dapat lagi disandari kapal akibat pendangkalan pantai. Sedangkan untuk ternak ker- 16 ekor dan dilelang 3 ekor, se- bau disetor 14 ekor, perlunasan dangkan kambing disetor 20 ekor pelunasan 49 ekor dan pelelang- an 5 ekor. Kapal Ikan Laut Cina Selatan Singgah di Terempa Bagan Siapi-api merupakan salah satu pelabuhan laut yang cukup banyak disinggahi kapal penangkap ikan di Riau yang menjual hasil tangkapannya dari perairan Sela Malaka. Belum Mera ta SEMENTARA itu Jubir Di- nas Perikanan Riau, katakan, dis- tribusi konsumsi ikan ke daerah tingkat II di Riau masih belum merata, konsumsi ikan ke daerah Tingkat II di Riau masih belum merata, walaupun konsumsi se- cara umum tingkat propinsi su- dah jauh melebihi batas kebu- tuhan yakni 28,4 kg/kapita/tahun, dibanding anjuran nasional 22,5 kg/kapita/tahun. Makanan ternak UNTUK memberikan maka- nan ternak yang bermutu, telah di tanam bibit lamtorogungdan turi barkan ke beberapa Kecamatan dalam Kabupaten Batanghari. Kegiatan lain yang merupakan pembangunan baru padang pe- ngembalaan ternak seluas 10 Ha di Desa Embat, serta memberi- kan pembinaan terhadap padang pengembalaan yang telah ada Menyinggung pelaksanaan Insemenasi buatan, sampai sekar- ang tercatat 51 ekor yang telah Tidak meratanya distribusi tersebut terlihat pada kesenja- ngan konsumsi di berbagai daerah tingkat II seperti Kabupaten Bengkalis 41,8 kg, Kepulauan Riau 59,6 kg, Kodya Pekanbaru dan Kampar 15 kg, Indragiri Hilir 31,6 kg dan Kabupaten Indragini Hulu 20,6 kg/kapita/tahun. Untuk menyeragamkan ting- kat konsumsi perikanan bagi seluruh penduduk Riau, menurut juru bicara tersebut, diupayakan dalam waktu dekat melakukan usaha terpadu perikanan baik dalam satu cabang maupun diver- sifikasi usaha dalam meman- faatkan sumber daya perikanan secara optimal. Jakarta, NERACA PETANI bunga potong maupun petani tanaman hias di DKI Jakarta diharapkan bisa berpartisipasi dalam Pekan Flora, Fauna dan Lingkungan Hidup yang akan berlangsung di La pangan Banteng 26 Agustus - 3 September. Halaman VIII Pimpinan Redaksi Majalah Asri, Ny. Purdiningsih Irawan menjawab pertanyaan NERACA kemarin mengatakan, dengan mengikuti acara ini diharapkan akan menambah pengetahuan RPH Semarang Potong 38.478 Ternak dibidang pertanian tanaman hias disamping kemungkinan adanya transaksi jual beli. Menurut Ny. Purdiningsih, putri almarhum tokoh pers Su- nardi DM, majalah Asri ikut mensponsori acara Pekan Flora, Fauna dan Lingkungan ini ka- rena sesuai dengan misi di- emban oleh penerbitannya yang didirikan tahun 1982. yang Sebelum itu Ny. Purdiningsih bersama Kepala Dinas Pertanian DKI Jakarta Ir. Budiman Bunyamin menjelaskan kepada wartawan mengenai rencana Jakarta, NERACA RUMAH Pekan Flora, Fauna dan Ling- kungan yang akan dibuka oleh Gubernur DKI Jakarta Sabtu sore. Selain diharapkan diikuti para petani tanaman hias di Jakarta juga para pengusaha bunga, buah dalam pot dan pameran hewan peliharaan. Pemotongan Hewan (RPH) Semarang, 1988/ 1989 memotong 38.478 ternak sapi, kerbau, babi dan domba/ kambing atau menurun dibanding 1987/1988 yang mencapai 41.386 ekor, kata Kepala Dinas Peter- nakan Kotamadya Semarang Drh Endardji, rabu. Menurut Budiman, pihak penyelenggara Dinas Pertamanan Ternak yang dipotong pada 1988/1989 tersebut terdiri atas 15.439 sapi/kerbau, 16.721 babi dan 6.318 domba/kambing, sedang tahun sebelumnya ternak sapi/kerbau yang dipotong men- capai 15.096 ekor, babi 16.876 ekor dan 8.604 domba/kambing. Menurunnya jumlah pemoto- ngan ternak tersebut, menurut Endardji bukan karena menurun- nya permintaan daging dari kon- sumen, tapi antara lain disebabkan meningkatnya pemasaran daging ternak ayam baik ayam ras pe- daging maupun ayam buras. Selain itu, juga karena Se- marang jauh dari pasar hewan sehingga pedagang lebih senang pemotongan ternak tersebut di dekatpasar hewandan memasok daging ke Semarang. (Ant). melahirkan, sebagai hasil sunti- kan yang dilaksanakan tahun lalu sebanyak 450 dosis terhadap 200 ekor akseptor. Selain itu telah pula dila- ksanakan sebanyak 390 dosis untuk 390 ekor ternak, hasilnya baru terlihat pada tahun 1989- 1990. Khusus upaya dalam penga- manan ternak di Kabupaten Batang Hari, Bupati Batanghari Drs.H. Hasip Kl.Syam mengung- Dengan cara itu diharapkan dalam waktu tiga tahun menda- tang, Riau akan mampu merea- lisasi pengadaan ikan sekitar 200.000 ton, sedangkan selama 1988 pengadaannya 174.227 ton. Sejalan dengan adanya upaya peningkatan pengadaan ikan tersebut, direncanakan dilakukan penambahan armada perikanan menjadi 21.684 buah dari 19.799 buah, sedangkan alat tangkap juga diperbanyak dari 23.792 menjadi 28.746 buah. (Ant). Petani Jakarta Diharapkan Ikut Pekan Flora, Fauna cegahan dan pemberantasan pe- nyakit menular melalui vaksinasi, pengobatan dan peracunan. Upaya tersebut sampai sekar- ang realisasi vaksin mencapai 63.103 dosis terdiri dari ND 53.000 dosis, SE 400 ekor, An- thrax 8.903 dosis dan rabice 8000 dosis. Pelaksanaan pengobatan ter- nak sebanyak 275 dosis dan per- acun terhadap anjing yang di duga terserang rabies sebanyak 100 ekor. Populasi ternak Dalam keterangan terpi- sahnya, Kepala Dinas Peternakan Kabupaten Batanghari M. Thoha mengatakan dalam pengamatan penyakit ternak terutama pada lokasi temak Pemerintah dilaku- kan intensifikasi dengan carame- ngirimkan material ke laborato- rium kesehatan hewan Propinsi Jambi. Hasil-hasil yang dicapai me- lalui upaya dan usaha yang telah ditempuh selama ini tercatat jumlah populasi ternak besar berjumlah 26.000 ekor dengan peningkatan 5.15% dibandingkan dengan tahun sebelunya seban- yak 24.726 ekor. Sedangkan untuk tetrak kecil tercatat 55.232 ekor dengan pen- ingkatan 16,38 % serta unggas meningkat 12,38%. Tujuan dari acara yang diha- rapkan menjadi puncaknya per- ingatan HUTDKI Jakarta ke-462 dan HUT Kemerdekaan RI ke-44 ini bertujuan untuk memberikan penyuluhan kepada masyarakat dalam rangka memelihara lingkungan agar hijau dan lestari. Disamping itu juga men- ciptakan pasar bagi petani dan pengusaha yang bergerak di- bidang flora, fauna dan holtikul- tura sambil memperkenalkan produk-produk barunya. Dalam kaitan ini menurut Ir. Budiman, petani tanaman hias sering melakukan percobaan sehingga menghasilkan tanaman jenis baru. Sebagai contoh, disebutkan kalau sebelum ini anggrek bulan dikenal dengan warna putih saja, maka sekarang anggrek bulan sudah menampilkan warna-warna lain selain putih. Selain pameran dan penjualan, pihak Dinas Peternakan akan memberikan suntikan anti rabies kepada pemilik hewan peliharaan yaitu Rp 1.000,- setiap ekor. dengan tarif seringan mungkin, Dalam kesempatan itu juga, Pihak penyelengara menye- akan diadakan lomba tanaman diakan 200 stand dan hingga hias berdaun indah tanaman hias kemarin sudah 150 stand terisi, dengan maupun bunga indah dan tinggal beberapa stand lagi yang lomba anggrek Saripah Fatimah, diharapkan akan penuh dalam tiga disamping penyuluhan bagai- hari menjelang upacara pem- mana caranya membuat tanaman bonsai, membuat taman mini bukaan. dengan pohon sederhana yang mudah didapat. (3) Mengenai produksi daging dan telur yang dicapai adalah 519.157 kg dan 606.682 kg bila dibandingkan dengan tahun lalu produksi daging meningkat 9,52% dan telur menurun 9,18%. Hasil ikutan lainnya menurut Kadis Peternakan Batanghari berupa kulit sebanyak 25.372 kg, 30% diantaranya di olah rakyat untuk di jadikan makanan ringan berupa kerupuk dan selebihnya di pasarkan ke Kodya Jambi .(OT). dibantu oleh Dinas Pertanian, Dinas Perkebunan dan instansi terkait lainnya menyediakan stand dengan fasilitas penerangan, air bersih dan keamanan dengan biaya Rp 100.000,-/stand tapi un- tuk peng-usaha lemah biaya bisa lebih ringan.