Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Analisa
Tipe: Koran
Tanggal: 1997-12-29
Halaman: 09

Konten


Senin, 29 Desember 1997 Pers Tour Wartawan Pokja Telkom ke Tapteng dan Tapsel Warga Sibolga Bertelepon Lebih Senang "Cash and Carry" Tahun 1998, Kecamatan di Taput, Tapteng dan Tapsel Bebas 'Telepon Engkol' itu terbukti, kebanyakan pesa- wat telepon yang rusak adalah disengaja oleh oknum-oknum tertentu. Sebagian besar keru- sakan itu ditemui gagang tele- ponnya hilang. Di bagian lain Justan mema- parkan, mengenai telepon oto- mat yang belum terealisasi selu- ruhnya di daerah kecamatan di bawah naungan Kandatel Si- bolga, pada tahun 1998 seluruh kecamatan yang ada di Taput, Tapteng dan Tapsel dipre- diksikan bebas dari telepon engkol (manual). MESKIPUN Kantor Daerah Telekomunikasi Sibolga masih membawahi empat kabupaten pelayanan telepon (Taput Tapsel Tapteng dan Nias) namun potensi alat produksi sentral telepon di empat daerah itu, Sibolga masih belum muncul sebagai pemakai fasilitas tele- pon yang tertinggi. Hal tersebut diungkapkan Kepala Dinas Niaga Kandatel Sibolga didampingi Kepala Dinas Ophar Kandatel Sibolga Markus Olesa dan Public Rela- tion Telkom Devre Regional I Sumatera, Syaful Hadi, belum lama ini kepada wartawan unit kerja Telkom yang mengadakan lawatan kerja ke daerah tersebut. Dari data yang diperoleh, Justan mengatakan di Kota- madya Sibolga tersedia fasilitas 4000 unit SST lantas tahun 1997 meningkat menjadi 6500 satuan sambungan telepon. Namun dari angka itu yang terisi hanya 3756 satuan sambungan dari pen- duduk Kotamadya Sibolga yang berjumlah sekitar 79.100 jiwa. LAMBAN Justan mengakui angka ter- sebut agak lamban terdongkrak. Soalnya dari hasil survei me- reka, bangunan yang layak memiliki telepon hanya sekitar 4000 satuan sambungan telepon, selebihnya tidak mendukung karena karena berbagai alasan. Sementara yang tersisa sam- pai akhir tahun 1997 ada 2744 SST lagi. Berbeda dengan Padangsidimpuan. Potensi Alat Reproduksi Sental Terpasang di daerah penghasil salak ini sejak tahun 1996 sebanyak 5668 SST, merupakan potensi produksi sentral yang tertinggi di antara empat kabupaten yang dibawah naungan Kandatel Sibolga. Menurut Justan, sisa telepon yang belum terpasang di Kota- madya Sibolga sebanyak 2744 DARI 1896 sampai 1976, selama 80-an tahun, telah muncul empat generasi remaja China yang studi ke luar negeri. Saat itu jumlah mereka tidak lebih dari 80.000 jiwa. Ma- hasiswa yang bertugas belajar pada era 1980-an dan 1990-an memasuki generasi kelima. Jika dibandingkan, total jumlah empat generasi terdahulu hanya sepertiga dari generasi kelima sekarang ini, Namun yang istimewa, generasi terdahulu itu telah melahirkan 31 pemimpin negara China, bahkan tidak sedikit berbobot internasional. Di antara bekas pelajar luar negeri yang terbilang menonjol itu, terdapat Dr. Sun Yat Sen pendiri Republic of China (ROC, Zhung Hua Ming Guo), Hu Han-ming Ketua/Presiden ROC, Wang Zhing-wei Ketua/ Presiden ROC, Chiang Kai-sek Ketua/Presiden ROC, Chiang Ching-kok Presiden ROC, Lee Teng-hui Presiden ROC, Lie Zhi-sen Wakil Ketua RRC, dan He Siang-ning politisi senior RRC. SST sehingga Kandatel Sibolga pada tahun 1998 hanya berani menargetkan terjadi pemasa- ngan baru sebanyak 250 SST. Namun dari segi pendapatan pulsa Kandatel Sibolga me- ngumpulkan angka yang luma- yan. Pada tahun 1997 hingga akhir tahun ini Kandatel Sibolga telah membukukan pendapatan Rp17,3 milyar. Yang lain ialah Zhang-lan Wakil Ketua RRC, Ho Ing-ching PMROC, Madame Song Ching- ling Ketua Kehormatan RRC, Tong Pi-wu Pejabat Ketua RRC, Zhang Wen-dian Sekjen PKC, Zhen Du-siu Anggota Komite Pusat PKC, Wang Ming Sekjen PKC, Quo Mo-yo Ketua Kongres Rakyat China, Ych Jian-ying Ketua Kongres Rakyat China, Yang Shang-kun Ketua/ Presiden RRC, Liu Shao-chi Ketua/Presiden RRC, Deng Xiaoping arsitek modernisasi RRC, Chu-te Panglima TPR, dan Lie Lik-san Sekjen PKC. Yang lain lagi ialah He Zhiu Bai Politbiro PKC, Zhing Ban- sie Sekjen PKC, Jiang Ze-min Ketua/Presiden RRC, dan Lie Peng PM RRC, serta ribuan ilmuwan, profesor, sastrawan, politikus, pemikir, jenderal, dan marsekal. Justan mengatakan pihaknya optimis tahun 1998 pendapatan tersebut bakal meningkat men- jadi Rp 24 milyar. Pendatapan tersebut antara lain diperoleh dari Wartel, diprediksikan sebesar Rp 3 milyar, dari telepon umum kartu/dan koin sebanyak Rp2 milyar. Tapi, pada generasi kelima dekade sekarang ini, terbilang yang terbanyak dan rata-rata ialah mahasiswa/sarjana dan teknokrat unggul. Bila terealisasi Rp 24 milyar rupiah tersebut, hal tersebut menunjukkan peningkatan pen- dapatan yang cukup meng- gembirakan, yakni sekitar 30 persen. Namun jika ditilik dari SST yang terpasang dan kecil- nya pemakaian telepon atau dengan kata lain banyak telepon yang terpasang namun jarang dipakai, Justan mengatakan, hal tersebut dapat tertutupi melalui pendapan dari Wartel. LEBIH SENANG KE WARTEL "Di Sibolga kendatipun rumah masyarakat sudah terpa- sang telepon, namun mereka lebih senang datang berbon dong-bondong bertelepon ke Wartel. Mereka suka mem- bayar dengan cash and carry. Soalnya telepon di Wartel langsung nampak jumlah rupiah yang akan dibayarkan," kata Justan. DINASTI CHING Pada jangka waktu generasi pertama, mulai 1896 sampai 1921, semasa 21 tahun, ada Pendapatan Kandatel Sibol- ga yang diraih dari Wartel terhitung Januari hingga Agus- tus 1997 berjumlah Rp 492.914. 341,- Ia mengakui, meskipun cu- kup banyak line telepon yang belum terisi namun tidak semua deiib Boring Ugg Isagde tarismo, Analisa/ton KETERANGAN: Kakancatel Padangsidimpuan, Akintyasakti Bayu Katon (kiri), Kepala Dinas Niaga Kandatel Sibolga, Justan Sinaga, SE (tengah) dan Purel Telkom Divisi Regional I Sumatera, Syaiful Hadi (kanan) ketika memberikan keterangan pers di Kancatel Padangsidimpuan baru-baru ini. Remaja China Studi ke LN Masuki Generasi Kelima Oleh: Prof. Drs. H. Usman Effendy 28.000 orang studi ke Jepang. Pada 13 September 1895, Kuasa Penuh Kekaisaran/Di- nasti Ching untuk Jepang mengutus stafnya ke Shanghai dan Su-shou melakukan ujian saringan untuk bea siswa studi ke Jepang, maka 13 calon mahasiswa dinyatakan lulus seleksi. Pada 15 Juni 1896, ge- lombang pertama calon inte- lektual itu berangkat ke Jepang. Peristiwa ini merupakan catatan sejarah pengiriman pertama mahasiswa China yang studi ke luar negeri. Pada 1902, jumlah maha- siswa yang studi ke Jepang mencapai angka 600-an, di antaranya 10 mahasiswi. calon pelanggan yang potensial dapat terlayani karena jaringan yang belum tersedia. Munurut catatan mereka, kini ada sekitar 650 SST yang masuk daftar tunggu. Sementara di daerah keca- matan yang sudah dijangkau line telepon, melalui kebijakan direksi, tarif untuk pemasangan sambungan telepon cukup murah, hanya Rp90 ribu. Na- mun, lanjut Justan, meskipun biaya murah yang mendapat subsidi biaya itu, masyarakat masih enggan memasangnya, sebab mereka "dihantui" pem- bayaran biaya pulsanya. Se- dangkan bagi warga yang sudah memasang telepon tersebut, kebanyakan hanya digunakan untuk menerima komunikasi dari daerah lain, selebihnya banyak menjadi "telepon tidur". Sedangkan upaya untuk mengisi permintaan potensial, menurutnya Kandatel Sibolga kini Telkom melalui mitranya Pramindo mengupayakan mela- yani dengan pemasangan sistem Wireless Local Lop (WLL) atau telepon tanpa kabel di beberapa daerah yang belum dijangkau jaringan telepon. Diperkirakan awal tahun depan sistem WLL tersebut sudah dapat diterapkan di daerah ini. TELEPON COIN Mengenai telepon umum coin dan kartu, sampai saat ini belum mengalami penambahan karena ketiadaan stock. Kalau- pun rusak paling hanya diper- baiki, namun kebanyakan tele- pon umum koin yang rusak itu menjadi barang rongsokan karena tidak adanya suku cadang untuk memperbaiki pesawat tersebut. Pada 1905, mereka mendi- rikan "Sarikat Kebersamaan China" (Zhung Guo Dong Men Hui) dengan konsep organisasi "San Min Zhu Yi", yang ke- mudian dijadikan konsep dasar penumbangan feodalisme ke- kaisaran dan simbol UUD ROC. Figur yang kemudian hari menjadi terkenal antara lain Sun Yat-sen, Huang Siang, Zhen Du- siu, Hu Han-min, Wang Ching- wei, Chiang Kai-sek, Lie Zhie- sen, Zhi Zhong-zhi, dan Lie Lich-zhuin. 2521 Pada masa 1920-an, 2.000- an pemuda studi ke Rusia dan 1.600-an studi ke Perancis. Pada umumnya mereka ulet, tekun, dan cerdas, berangkat dengan bekal sendiri, bekerja sambil belajar. Di antara yang studi ke Rusia, yang menonjol antara lain Chiang Ching-kuo, putera Chiang Kai-sek, Wang Ming, Yang Shan-kun, Yeh Zhian- ying, Liu Shao-chi, Zhang Wen- tian, Tung Pi-wu, Zhen Bo-ta, Wu Siu-zhuen, He Zhiu-bai, Xiao Zhing-guan, dan Liu Be- zhen. Yang studi ke Prancis hidup bersahaja, bekerja sambil be- lajar, antara lain Deng Xiao- ping, Zhou En-lai, Zhu De, Chen Yi, Lie Fu-zhun, Liu Zhing- yang, Xiao San, Lie Lik-san, Xu De-lik, Zhai He-sen, dan Xiang Zhing-i. 3-4 2012 Topi Justan mengakui kesadaran masyarakat Sibolga untuk memelihara telepon coin milik bersama itu masih rendah. Hal Generasi kedua ini ber- jumlah 3.600-an orang, hanya 13 persen dibanding generasi, pertama yang studi ke Jepang. Jumlah mereka sangat kecil, tapi umumnya paling menonjol dan terbilang para pendiri negara RRC kelak kemudian hari. Pada dekade 1930-an, ka- rena agresi Jepang ke daratan China, maka praktis tidak ada remaja China yang studi ke luar negeri. Masa ini terbilang generasi ketiga. Generasi ini diwakili oleh marga Zhien (Qian), yakni mahasiswa Zhien Xue-sen, Zhien Wei-zhang, dan Zhien San-shiang. Sasaran studinya adalah alih teknologi. "Mencari ilmu tek- nologi sebagai pengabdian diri bagi nusa dan bangsa" dijadikan semboyan. Yang studi ke AS dan Eropa untuk masa 1945 sampai 1949 tercatat 5.000-an mahasiswa. Data menunjukkan, selama satu abad 1850 sampai 1949, mereka yang studi ke AS dan rata-rata sukses sebagai ahli/teknokrat ada sekitar 18.400 orang. KE RUSIA Pada 6 September 1950, setelah berdirinya RRC, maka mahasiswa gelombang pertama yang dikirim ke Polandia, Ceko, Rumania, Bulgaria, dan Hu- ngaria untuk studi sastra dan sejarah 25 orang. Selama Revolusi Kebuda- yaan (1966-1976) yang me- makan waktu 10 tahun, pe- ngiriman mahasiswa ke luar negeri hanya berjumlah 1.000- an orang. Pada Desember 1978, se- telah diterapkan kebijakan baru/ pembaharuan (Gai Ge Gai Fang), gelombang pertama 50 mahasiswa/sarjana dikirim ke AS, kala itu mereka diantar KE AS DAN EROPA Demam studi keluar negeri langsung oleh Wakil PM RRC Fang-yi. pada 1940-an bersasaran Ame- rika Serikat dan negeri Eropa. Ini disusul pengiriman ke 29 negara kawasan Eropa Timur dan Rusia selama 10 tahun, dari 10.678 orang, ada 8.310 orang yang belajar di Rusia. Mereka ini tergolong generasi keempat. Setelah Perang Dunia II, keadaan politik dunia terbagi dua kutub, Blok Barat/Kapitalis dan Blok Timur/Sosialis, China berada pada Blok Timur. Itu pula sebabnya, pada dekade ini, para mahasiswa China hanya bisa belajar ke Rusia dan keran belajar ke Barat distop. Mereka yang menonjol pada generasi ini antara lain Jiang- Zemin, Lie Peng, Liu Zhing- hua, Zhou Jia-hua, Lie Lan- zhing, Lo Kan, Song Jian, Lie Gui-sien, Lie Thie-yang, dan Wui Jian-siang. Mereka rata- rata menjadi tokoh penting China. Menurutnya, sampai saat ini di kecamatan empat kabupaten masih sebagian sudah terlayani telepon otomat, namun di antaranya masih ada yang belum bebas telepon engkol, sehingga masyarakat di daerah kecamatan itu sulit berkomunikasi dengan masyarakat daerah lainnya melalui telepon. Pada 1966, karena Revolusi Kebudayaaan (Wen Fa Ge BEBAS ENGKOL Awal tahun 1998 kecamatan yang bebas telepon 'engkol' meliputi kecamatan Silaen, Lumbanjulu, Pagaran, Lin- tongnihuta. Sedangkan dalam tahap penyelesaian pemba- ngunan adalah Kecamatan Parsoburan, Sipahutar, Pak- pahan dan Garoga. Sedangkan di Kecamatan Parlilitan, Pakkat dan Man- duamas sebelum tahun baru 1998, diupayakan sudah dapat dilayani telepon otomat. Sementara itu, Markus Olesa menambahkan, Kandatel Si- bolga yang melayani pelanggan telepon di empat kabupaten yang potensial selain Sibolga adalah Padangsidimpuan, Balige, Por- sea. Soalnya, kata Olesa, di daerah ini banyak kalangan bisnis menengah. Sedangkan Kakancatel Pa- dangsidimpuan, Akintyasakti Bayu Katon, mengatakan di daerah penghasil salak ini permintaan pemasangan baru cukup potensial dibanding daerah lainnya. Hal itu karena Padangsidimpuan merupakan kota lintasan ke Sumbar, Rantau Parapat dan Sibolga. Selain itu, Padangsidimpuan juga terma- suk kota perdanganan dan dae- rah perkebunan. Di Padangsidimpuan, lanjut Katon, sudah terpasang 3.091 satuan sambungan telepon dari 5.668 line yang disediakan. Sedangkan tingkat kebutuhan berkomunikasi 'melalui Wartel selalu mengalami peningkatan, dari dua menjadi lima Wartel saat ini. 9401 Ming), maka semua kesempatan studi ke luar negeri dihentikan. Pada Desember 1972, dimulai lagi pengiriman mahasiswa untuk studi ke Inggris dan Perancis, jumlahnya hanya 36 orang. Pada 1979, 2.650 maha- siswa/sarjana dikirim ke 41 negara untuk memperdalam ilmu pengetahuan. Sekitar masa ini salah satu mahasiswa asal Shanghai, Kong Yuaqi (kini profesor bidang sastra/bahasa Indonesia di Universitas Bei- jing) sempat beberapa waktu studi sastra dan bahasa Indone- sia di Universitas Indonesia. Pada 1980-an, China mengi- rimkan 2.124 orang studi ke luar negeri, pada 1981 2.922 orang, 1982 sampai 1985 sebanyak 15.000 orang. Pada 1986, muncul sikap "Demi Ibu Pertiwi, Memandang Luas Dunia" (Siung Huai Zhu Guo, Fang Yen Xi Jich). Mereka gelombang per gelombang meninggalkan kam- pung halamannya untuk menge- jar ilmu ke manca negara dan Jepang, khusus yang masuk ke perguruan tinggi saja mencapai 4.418 orang, belum yang me- ngembangkan bisnis, beralih teknologi, dan mengambil gelar master ataupun doktor. ANALISA Analisa/ton PENJELASAN: Kepala Dinas Ophar Kancatel Cabang Sibolga, Markus Olesa (pakai dasi) memberikan penjelasan kepada wartawan ketika meninjau fasilitas Sentral Telepon Otomat Kandatel Sibolga. GUNUNG Merapi dengan kaki-kakinya yang bercokol di Kabupaten Magelang, Bojolali, Klaten dan DI Yogyakarta itu, selain tercatat sebagai gunung api teraktif di dunia, juga menyimpan misteri. Misteri yang terkandung di "perut" gunung tersebut belum banyak yang dapat diungkap para ahli vulkanologi di dunia, sehingga lokakarya lima hari (5- 9 Desember 1997), yang diikuti pakar gunung api dari 10 negara di Yogyakarta, masih terus membincangkannya. Lokakarya ke-2 kali ini, merupakan tindak lanjut dari kegiatan serupa dua tahun silam (Oktober 1995), yang juga berlangsung di Yogyakarta. Mengenai pendapatan Ka- kancatel Padangsidimpuan,om Akintyasakti Bayu Katon yang didampingi Kepala Bagian Teknik, Sudarto menyebutkan sampai akhir tahun ini meng- alami peningkatan. Target pen- dapatan yang diprediksikan tahun ini Rp 4,5 milyar namun sampai penghujung tahun 1997 sudah terealisasi Rp4,9 milyar. Itu berarti melebihi target menjadi 117 persen, ujarnya. (Anthony Limtan) Menurut Dirjen Pertambang- an Umum Departemen Per- tambangan dan Eenergi Prof Dr Adjat Sudradjat, banyaknya in- vestor untuk batubara itu me- nunjukkan minat berusaha di sektor pertambangan batubara di Indonesia masih sangat tinggi. "Dengan demikian, hingga kini telah diselesaikan 97 inves- Gunung Api Merapi Masih Simpan Misteri Sebanyak 94 utusan dari 10 negara yang ambil bagian dalam kegiatan kali ini, antara lain akan mencoba mengungkap mesteri yang terkandung pada gunung yang memiliki ketinggian 2.911 meter di atas permukaan laut, atau 2.800 meter di atas dataran Kota "gudeg" Yogyakarta. Kepala Subdit Analisis Gunungapi Direktorat Vulka- nologi, Dr Ir R Sukhyar, me- nyebutkan, masih banyak mis- teri merapi yang belum terung- kap oleh para ahli kegunung- apian di dunia. Akibatnya, tidak mudah diambil keputusan me- ngenai tingkat aktivitas gunung yang memiliki tipe strato itu. Banyak "keanehan" yang terjadi di Merapi, yang tentunya jarang ditemukan di gunung- gunung api lain di dunia. Aktivitas Merapi nyaris tak pernah berhenti dalam kurun waktu cukup lama. Kalau toh berhenti menyemburkan mate- rial, dapur magmanya tak pernah "tidur" dan terus bekerja. Itu sebabnya, banyak ka- langan yang menilai Merapi satu-satunya gunung terunik dengan segudang misteri yang masih tersimpan di dalamnya. Salah satu keunikan yang terjadi di Merapi, kata Sukhyar, ialah saat gunung itu meletus dan meluncurkan awan panas 22 November 1994, yang se- belumnya diawali oleh adanya longsor di bagian dinding kubah lava. Saat longsor kemudian meluncurkan awan panas, kubah lava aktif volumenya kurang dari tiga juta meter kubik. Namun, lanjut Sukhyar, kenapa dengan volume yang tidak terlalu besar itu kubah bisa longsor. Hal itu perlu dipertanyakan, katanya, mengingat belakangan ini kubah lava aktif di bagian puncak gunung tersebut vo- lumenya telah mencapai empat juta meter kubik lebih, namun dinding kubah tetap "segar bugar", tidak longsor. "KARIMAN, Aswita, Pao- la, Yani belok kanan, berhenti. Semua duduk dan angkat kaki," demikian teriakan aba-aba yang sering terdengar di kesunyian kawasan hutan hulu Sungai Seb lat, Bengkulu. Sementara itu, puluhan "sis- wa" lainnya memandang teman mereka yang sedang bersekolah tersebut dengan tingkah ma- sing-masing. Mereka itu adalah siswa sekolah Pusat Latihan Gajah (PLG) Seblat, Bengkulu, yang tengah dilatih pawang de- ngan berbagai keterampilan, bu- kannya tentara yang sedang ber- latih baris-berbaris. Keberadaan PLG Seblat di Kec. Putri Hijau, Bengkulu Utara, sejak 1992, di lahan selu- as 6.865 ha itu dianggap cukup penting dalam upaya mengu- bah perilaku gajah liar agar menjadi gajah terlatih yang bisa dimanfaatkan bagi berbagai keperluan. Populasi gajah (Elephas- maximus) di seluruh Provinsi Bengkulu diperkirakan kini ting- gal 100 hingga 300-an, yang tersebar di dua kabupaten yaitu Bengkulu Utara (di Kec. Muko- muko Utara dan Selatan serta Putri Hijau) dan Bengkulu Se- latan (di Kecamatan Kaur Te- ngah dan Kaur Selatan). Pada 1987, yang studi ke Jepang ada 5.661 orang, yang perorangan/mandiri (Zhiu Xue Sen) lebih banyak lagi; pada 1988, ada 7.708 orang, yang mandiri 28.000 orang; pada 1989, 10.850 orang, yang mandiri berlipat ganda. Era 1980-an merupakan dasawarsa terbesar minat studi resah penduduk karena tingkah- nya merusak kebun dan rumah, bahkan mencederai penduduk. "Gajah liar yang cenderung mengganggu dan berkeliaran di luar kawasan konservasi meru- Di beberapa lokasi, hewan berbelalai ini sering membuat shop, di samping misteri lain yang tidak kalah menariknya. Sepuluh negara yang ambil bagian dalam Workshop II, Prancis, Jerman, Amerika Serikat, Jepang, Australia, Selandia Baru, Pilipina, Rusia, Papua Nugini dan Indonesia. Pada lokakarya I telah dibahas dan direkomendasikan antara lain aspek mekanisme runtuhan kubah lava, evaluasi bahaya, pendidikan umum bagi masyarakat sekitar Merapi dan penanggulangan bahaya lahar. Pendidikan bagi masyarakat tersebut, antara lain yang menyangkut peringatan dini bahaya letusan dan sistem komunikasi antara para ahli. gunungapi dengan masyarakat seputar Merapi. Sejak 1006 Merapi tercatat meletus tahun 1006, kemudian sejak 1548 secara beruntun aktif dengan menyemburkan awan panas dan firoklastik lainnya. Akibat semburan material gunung dalam jumlah ribuan bahkan jutaan meter kubik itu, tidak sedikit telah menelan korban jiwa dan harta benda, termasuk "menggilas" tempat tinggal dan lahan pertanian penduduk di daerah lereng dan kaki gunung. Direktorat Vulkanologi mencatat beberapa daerah bahaya letusan yang perlu diwaspadai oleh masyarakat, baik yang termasuk "verboden zone" (daerah terlarang) mau- pun "eerste gevaarzone" (daerah bahaya satu) dan "tweede Oleh: Yanes Setat ww Singapura, (Analisa).. Misi dagang dan investasi dari Singapura yang dibawa ke sejumlah daerah di Indonesia tidak mempersoalkan hal-hal politik di Tanah Air dan mereka cukup memahami keadaan poli- tik di Indonesia. "Para pengusaha yang kami bawa ke sejumlah daerah di In- donesia apakah untuk mencari peluang di sektor perdagangan atau investasi tidak memperso- alkan keadaan politik di Tanah Air," kata Dubes RI untuk Si- ngapura Herman B.L. Mantiri kepada Antara di Singapura, Ju- mat. Mantiri yang disertai Kepala Bidang Penerangan, Sosial dan Budaya, Ny. Nuni D. Sofyan mengatakan, suasana Pemilu, menjelang Sidang Umum MPR misalnya tidak mempengaruhi kedatangan misi-misi dari Si- ngapura yang ekonominya maju pesat. Dikatakan, mereka yakin pemerintah RI mampu meng perkebunan, kawasan transmi- grasi, jalan raya, dan areal hak pengusahaan hutan. Gajah kemudian terjepit hidupnya di tengah gencarnya pemegang HPH membabat hu- tan, terkungkung di antara perkebunan dan jalan, terisolasi di antara perumahan dan lahan usaha para transmigran. Halaman 9 Penambangan Batubara Sistem Terbuka Kurang baik bagi Lingkungan Oleh M.E. Sianang "Pasar dunia, khususnya Asia Pasifik, masih terbuka lebar untuk dipasok batubara dari In- donesia, sebagai kebutuhan akan sumber energinya," katanya pada acara penandatanganan KKB tersebut. Sebagai binatang pengem- bara, kata Supriyanto, binatang itu berjalan berpuluh kilometer untuk mendapatkan makanan yang cukup dan kegiatan ini te- rus berlangsung sepanjang hidupnya. "Untuk gajah dewasa diper- lukan makanan sekitar 150 kg perhari dan air 90 liter," ujar- nya, padahal gajah dalam men- cari makanan selalu berkelom- pok. ke luar negeri bagi remaja China. AS dan Jepang menjadi poros bagi generasi kelima mereka. Selama 1979 sampai 1995, ada 250.000 mahasiswa/sarjana China telah melanglang buana pakan sasaran penangkapan tersendiri. untuk dibina di LG," kata drh Supriyanto, pemimpin pelaksa- Seblat. na lapangan Pusat Latihan Gajah ke 103 negara/kawasan untuk menimba ilmu dan pengalaman. Yang dikirim atas biaya negara sekitar 40.000 orang, mengatasnamakan institusi (negara) 85.000 orang, mandiri atas nama institusi dan mandiri penuh 125.000-an orang. (Anspek) SEBANYAK 68 investor swasta nasional baru-baru ini menandatangani kontrak kerja- sama batubara (KKB) generasi III dengan Menteri Pertambang- an dan Energi IB Sudjana, sementara perusahaan BUMN dari Filipina meneken perjanjian pembelian batubara PT Bukit Asam (PTBA) Tanjung Enim, Sumsel, sebanyak 850.000 metrik ton untuk jangka waktu lima tahun. Mamalia darat paling besar ini selalu akan menapaki jalur jelajahan yang sudah pernah di- lalui, sehingga pada saat rute- nya sudah berubah menjadi ka- wasan permukiman dan perke- bunan, gajah pun menjadi ga- nas. MANFAAT GANDA Sebagai wadah dalam upaya mengatasi perbenturan kepen- tingan manusia dengan satwa liar yang keberadaannya dilin- dungi oleh undang-undang itu, PLG memiliki manfaat ganda yakni tidak hanya mengatasi gangguan gajah, tetapi juga membantu kegiatan manusia dan atraksi wisata. misteri yang masih terpendam di gunung super aktif itulah, kini gevaarzone" (daerah bahaya puluhan ahli dan pakar vul- kanologi dari 10 negara "be- dua)! kutat" di Yogyakarta. Dr. Ir Sukhyar mengatakan, peserta lokakarya mencoba untuk dapat mengungkap mis- teri yang terkandung di Merapi, sehingga hasil temuan mereka pada gilirannya dapat diman- faatkan baik untuk kepentingan kemanusiaan maupun teknologi kegunung-apian. Keunikan gajah ketika ber- sekolah, seperti dikemukakan pawang gajah di Seblat, Rah- mad (35), menjadi daya tarik Daerah terlarang ditetapkan pada radius kurang lebih 13,5 km dari daerah kawah aktif ke arah barat daya, meliputi daerah bagian hulu aliran Kali Apu, Trising, Babadan, Krinjing, Ngepos, Bedok dan Palawang- an. Masuknya gajah ke tempat permukiman penduduk bebera- pa tahun belakangan ini disi- nyalir terjadi akibat tempat hidup gajah diambil-alih oleh buan gajah liar, tenaga kerja manusia untuk dijadikan lahan untuk menarik kayu dan hasil Gajah liar yang bertabiat kasar dan pemarah di PLG "di- sulap" menjadi gajah manis dan penurut, serta memiliki kemam- puan seperti mengamankan are al hutan, mengawasi permuki- man atau perkebunan dari ser- Sedang bahaya satu dan dua, terdapat di sejumlah daerah aliran sungai yang berhuhu di bagian "ekor" kali-kali tersebut, antara lain Sungai Pabean- Sanewo, Blongkeng-Lamat, Putih, Batang, Krasak-Bebeng, Boyong-Code, Kuning, Gendol dan Kali Woro. Di samping peta daerah bahaya, pihak Direktorat Vul- kanologi bersama Pemda se- tempat juga telah menyebar berbagai rambu-rambu bahaya di kawasan gunung "pemangsa" itu, dengan harapan dapat menekan angka baik korban jiwa maupun harta benda. Masalah Politik Indonesia Kendati demikian, ujar petugas pada Direktorat Vul- kanologi di Bandung, tidak ang letusan Merapi menelan korban jiwa dan harta benda yang bernilai jutaan rupiah. Jatuhnya korban tersebut antara lain karena sulitnya karakter Merapi untuk dapat diketahui secara pasti. "Disangka 'tidur' tahu-tahu menyemburkan lava, Awan- panas dan lain-lain," ujar petugas. Konsultan di Ditjen Pertam- bangan Umum Departemen Pertambangan dan Energi ini Pengusaha Singapura tak Persoalkan berpendapat, dengan sistem penambangan terbuka semua pepohonan yang ada di atas lahan akan ikut rusak, sedang lapisan tanah atas yang subur untuk tanaman lain akan ter- kupas hingga sulit mengem- balikannya ke kondisi semula. Untuk lebih mengetahui karakteristik serta sejumlah Keanehan seperti itulah, yang salah satunya kini men- dapat perhatian yang cukup serius dari para peserta Work- PLG Seblat Didik Gajah Liar Jadi Terlatih Oleh: Maswandi atasi masalah-masalah di dalam negeri dan menilai stabilitas politik dan keamanan terken- dali. Bagi Singapura, ujar Dubes, RI memiliki potensi yang besar, baik wilayah, jumlah pen- duduk, sumberdaya alam dan juga pasarnya. Sebaliknya, Indonesia meni- lai negara tetangga itu memiliki ekonomi yang kuat dan merupa- kan peluang untuk menarik in- vestasi ke dalam negeri. "Disinilah Indonesia dan Si- ngapura yang terbatas lahannya saling mengisi, misal dalam proyek di Batam, Bintan dan Karimun," katanya. Menyinggung tentang ge- jolak moneter, Mantiri yang te- lah bertugas satu setengah ta- hun lebih di Singapura menyata kan, krisis moneter cukup meng- ganggu hubungan dagang ke- dua negara di mana mata uang Singapura begitu kuat terhadap rupiah. Tetapi para pengusaha ke- kebun serta atraksi wisata. Namun untuk mendidik gajah menjadi pandai dan terampil, perlu waktu hingga satu tahun, tergantung pada kecerdasan bi- natang itu. Menurut Dirjen, penanda- tanganan KKB kali ini bukan yang pertama, karena sebelum- nya juga sudah dilakukan, yakni generasi pertama sebanyak 11 perusahaan berdasarkan Kep- pres 49/1981 dan generasi kedua berdasarkan Keppres 21/1993 (18 perusahaan). Semua siswa PLG Seblat, menurut Rahmad, sebelumnya merupakan gajah pengganggu, yang ditangkap dengan perto- longan gajah tangkap (kunchen) dan senjata bius. Program pertama yang harus dijalani gajah yang berhasil di- tangkap dan dibawa ke PLG itu adalah adaptasi dengan lingkung an baru dan menu makanan baru, biasanya berlangsung selama 10-20 hari. Gajah pun perlu dilantik ke- tika diterima menjadi siswa, melalui prosesi pengerungan, satu kegiatan untuk mema- tahkan mental liar gajah agar mematuhi instruksi pelatih se- belum memulai pelatihan ting- kat dasar. "Masa penjinakan ini memakan waktu 3-6 bulan, ter- gantung pada kemampuan gajah dalam menangkap instruksi yang diberikan pawang,' nya. ," kata- Gajah kemudian naik ke ting- kat lanjutan untuk diajari keta- rampilan khusus sesuai dengan minat, bakat, dan kemampuan- nya. Di samping itu, lokakarya itu juga akan dimanfaatkan sebagai ajang "promosi" tempat penelitian bagi para ahli di dunia terhadap 129 gunung api lain yang tersebar di Indonesia. Usai menjalani pendidikan, gajah bisa melakukan berma- cam atraksi mulai dari memberi hormat, berjalan pegangan ekor, duduk di atas tonggak, meng- gendong, dan melangkahi orang. Keterampilan lainnya men- jadi foto model, mendalami be- lajar huruf dan matematika, membawa spanduk, berjalan merangkak, berbaris, melaku- kan pengalungan bunga, berjo- get, bersalaman, melompat, bahkan bermain bola, "Alumni" PLG kini sering terlihat melakukan atraksi di kawasan pantai panjang, meng- hibur masyarakat pada hari be- sar tertentu, dan bahkan telah Dengan demikian, kata Sukhyar, kondisi dan karak- teristik serta hal lain mengenai gunungapi yang ada di Nu- santara, nantinya akan dapat diketahui dengan lebih seksama. Kegiatan lokarya II itu dise- lenggarakan atas kerja sama UNESCO dengan Direktorat Volkanologi. Pada kegiatan itu, para peserta Workshop juga akan turun ke lapangan untuk me- lakukan penelitian terhadap bekas endapan lahar Merapi, termasuk yang sudah terjadi ratusan tahun yang lalu di Desa Sambisari, Kecamatan Kalasan, Kabupaten Sleman, Yogya- karta. Selain itu, utusan 10 negara juga akan mengunjungi kawasan Kaliadem, yang merupakan daerah endapan awan panas yang sempat ,disemburkan beberapa kali oleh letusan Gunung Merapi., (Ant) dua negara dan anggota ASEAN lainnya beserta pemerintah ma- sing-masing berusaha menga- tasi masalah regional itu. Menurut Mantiri, fundamental ekonomi Indonesia masih cukup kuat. Sebagai upaya untuk menga tasi masalah ini, Mantiri menya rankan semua pihak untuk melakukan penghematan dan pihaknya telah lama melakukan efisiensi untuk menghindari pemborosan. Pada bagi lain perbinca- ngannya, Dubes RI Untuk Si- ngapura itu mengatakan, kon- tak antar individu Singapura- Indonesia semakin erat sebagai wujud dari keharmonisan hu- bungan kedua negara. "Kedua pemimpin negara sangat akrab dan generasi muda kedua negara mencontoh ke- akraban yang mereka jalin sela- ma ini," ujarnya seraya menam- bahkan, hubungan kedua nega- ra ini harus ditingkatkan lagi di masa-masa mendatang.(Ant) menyebar sampai ke provinsi tetangga seperti Jambi, bagi keperluan kegiatan pariwisata di Taman Nasional Kerinci Se- blat (TNKS). PELESTARIAN Menurut beberapa ahli zoo logi, bila habitat gajah terus dibabat atau digunakan untuk keperluan lain, binatang itu dalam kurun waktu tak terlalu lama akan punah dari muka bumi. tor yang menggarap pertam- bangan batubara di berbagai wilayah Indonesia," katanya. Wilayah KKB batubara menyebar di Sumatera, Kali- mantan, dan Irian Jaya. Setelah penandatanganan KKB, para investor harus segera melakukan eksplorasi yang akan berlangsung antara 4-7 tahun dengan biaya rata-rata per perusahaan mencapai 5-40 juta dolar AS. "Itu tergantung dari luas wilayah masing-masing kontraktor," katanya. Dirut PT BA Tanjung Enim, Sumsel, Ir R.A.Sunardi M.M. et.E 29/11/97 11:47pada kesem- patan terpisah mengatakan, pihaknya kini sedang giat merebut pasar batubara di wilayah Asia Pasifik. Pihaknya juga telah melakukan penanda- tanganan kontrak penjualan batubara PTBA kepada BUMN Filipina --PNOCC (Philippine National Oil Coal Company), yang diwakili Dirut-nya, Na- zario.C. Semakin sempitnya ruang lingkup gajah, kian berkurang- nya persediaan makanan, dan lambannya pengembangbiakan gajah cenderung akan berdam- pak pada berkurangnya popula- si hewan tersebut. "Pembinaan populasi gajah akan tetap dilakukan melalui 'tata liman, bina liman, dan guna liman', di antaranya dengan mengidentifikasi makanan ga- jah di alam aslinya, memantau penyebaran gajah liar, dan yang terpenting mengupayakan ter- jadinya perkawinan antarsiswa gajah, di samping yang terjadi secara alami di habitatnya," kata Saut Simbolon, pengamat ma- salah gajah. Sedangkan bagi gajah yang berada di luar kawasan kon- servasi, upaya pelestariannya di- lakukan dengan cara konserva- si ex-situ seperti yang telah di- lakukan oleh Taman Safari In- donesia. Ia menyarankan pembangun an unit permukiman transmi- grasi yang terkadang masih tumpang-tindih dengan habitat gajah agar ditinjau kembali, atau kalau perlu dibuatkan pula ka- wasan khusus gajah. "Sudah saatnya pemilihan lokasi transmigrasi dan pembe- rian konsesi HPH melibatkan para ahli zoologi, agar upaya pelestarian gajah dalam meme- nuhi kriteria populasi minimum yang mampu bertahan dalam jangka panjang bisa tetap ter- laksana," katanya.(Ant) "Jumlah batubara yang akan dibeli Filipina itu semuanya 850.000 MT, selama jangka waktu lima tahun, dimulai 1997- 2002. Untuk tahun pertama, sebanyak 120.000 MT, tahun kedua 250.000 MT, hingga akhirnya selesai pada tahun kelima," katanya. MASALAH LINGKUNGAN Penambangan batubara se- cara luas mungkin sangat menguntungkan dari segi eko- nomi dan pembangunan umum- nya kini. Tetapi agaknya, dalam pe- nambangan batubara itu perlu juga disertai upaya-upaya untuk memelihara dan mempertahan- kan kondisi lingkungan yang ada. Seorang pengamat masalah pertambangan asal Jerman mengatakan, cara penambangan batubara sistem terbuka yang dilakukan di Indonesia dampak- nya kurang baik bagi lingkungan karena cara ini akan merusak lahan di atasnya. "Di Indonesia, cara penam- bangan batubara sistem terbuka masih banyak dilakukan, aki- batnya banyak merusak ling- kungan lahan yang digali dan bisa merugikan kepentingan nasional," kata Manfred Walle. "Kerusakan bukan saja ter- jadi karena lahan yang ter- kelupas, tetapi juga banyak sumber hayati yang ikut hilang dan bisa juga menimbulkan erosi tanah," jelasnya. "Memang menurut aturan- nya, pengusaha yang memiliki hak pengelolaan lahan yang menyimpan batubara harus mereklamasi bekas penggalian, tapi kenyataannya sulit meng- embalikan kondisi lahan setem- pat menjadi baik seperti se- mula," katanya. Dengan menyatakan rasa keprihatinannya, Manfred Wal- le mengatakan, "kita jangan melihat dampaknya yang se- karang, tetapi lihat dampaknya pada kemudian hari. Kasihan anak cucu kita yang akan menanggung akibatnya lantaran terjadi kerusakan lingkungan sekitarnya." Menurut dia, banyak negara telah melarang penambangan sistem kupas lapisan tanah atas itu. Beberapa negara maju, ter- utama di Eropa dan Amerika Serikat, sudah melarang pe- nambangan sistem kupas lapisan tanah untuk menjaga kelestarian lingkungan. Mereka, kata Walle, me- nerapkan sistem tambang bawah tanah dengan membikin te- rowongan, sehingga tidak akan mengganggu hutan yang ada di atasnya dan lapisan tanah yang berhumus akan tetap terjaga dan terpelihara. Walaupun untuk melaksana- kan sistem tambang bawah tanah biayanya bisa tiga kali lipat dibanding investasi sistem terbuka, cara ini sangat baik untuk menjaga kelestarian hutan yang ada di sekitar areal yang ditambang. "Mungkin karena modalnya yang besar itu, para investor sulit menerapkannya karena bisa rugi, apalagi harga jual batubara Indonesia relatif murah," kata- nya. Penambangan batubara de- ngan sistem terbuka, biaya produksinya lebih rendah, sehingga pengusaha masih bisa meraih keuntungan. "Itu kalau lokasi tambang bisa digarap puluhan tahun," katanya. Tapi bagaimanapun, untuk menjaga kelestarian lingkungan, Walle menyarankan, pemerin- tah Indonesia agar secara bertahap mulai menerapkan konsep sistem tambang di bawah tanah agar anak cucu tidak menerima lahan dalam kondisi rusak berantakan. Menko Kesra Azwar Anas pada "Konferensi Internasional Budaya dan Keanekaragaman Hayati" di Jakarta mengatakan, setelah sekian tahun pem- bangunan berlangsung, kemaju- an demi kemajuan telah dicapai. Tetapi, katanya, dalam pem- bangunan itu, tak boleh di- abaikan dampaknya. "Banyak nilai budaya dan keanekaragaman hayati secara perlahan-lahan tapi pasti akan tergusur," katanya. Karena itulah, menurut Az- war Anas, sudah saatnya di- lakukan identifikasi masalah demi tetap terjaganya kelestari- an budaya dan keanekaragaman hayati, agar anak cucu tidak kering dari kurasan lingkungan saat ini. (Anspek)