Tipe: Koran
Tanggal: 1997-10-12
Halaman: 09
Konten
8 ANALISA-MINGGU, 12 OKTOBER 1997 Masyarakat di desa tempat mereka tinggal dibuat resah dan marah oleh ulah selama ini. Orangtua mereka masing-masing sudah pula mengetahui kenakalan mereka. Tetai masih mengang- gapnya wajar. Selama ini belum pernah ada di antara masyarakat datang mengadukan perbuatan Oldi dan teman-temannya. Hukuman dari Ayah IFFE JAKARTA... SANGGAR KOMIK REMPAH REMPAH Oleh : Rusdi galkan saja," usul Oldi merasa bosan menanti. SUKA membuat keributan dan jika keributan itu sudah terjadi lalu menyalahkan orang lain merupakan perangai Oldi selama ini. Padahal Oldi yang memulai nya, Oldi yang punya ide untuk melakukan perbuatan itu. Tetapi ia hanya mau berbuat tak mau bertanggung jawab. Oldi lalu melimpahkan tanggungjawab itu pada teman-temannya yang ikut bermain bersamanya. Selain itu Oldi sendiri tak mau disalahkan. Karena perangai Oldi seperti itu tak banyak teman-temannya mau berteman dengan dirinya. Hanya anak-anak yang sama nakal dan bandel dengan dirinya mau ber teman. Itupun jumlah tidak Selama tiga hari Wak Dolah pergi. Tadi malam ia pulang tetapi mereka tidak melihatnya. Wak Dolah tidak main-main, banyak cuma empat orang, Budi, Wak Dolah masih tertidur pulas ia benar-benar menyampaikan Menghindari Sambaran Petir dalam kamarnya. Iwan, Toto, dan Arman. Kemana pun mereka pergi bermain selalu bersama-sama. Anak-anak yang lain tak mau ikut mereka. "Tunggu sebentar lagi," pinta Budi, Tak lama kemudian Toto dan Iwan terlihat berjalan ke arah mereka. "Sudah lama menunggu ?" ta nya Toto begitu sampai dihadap an mereka. UNTUK SEMENTARA, AKU SEMBUNYI DULU... "Sejak dari subuh tadi kami menanti!" jawab Oldi kesal. Akhirnya mereka berempat ber- jalan menuju rumah Wak Dolah. Suasana sepi di sekitar rumah Wak Dolah. Pintu dan jendela rumahnya terkunci. TUNGGU REAKSJ MEREKA Toto, Iwan, dan Budi meman- jat ke atas dahan pohon mangga. Sedangkan Oldi mengutip dari bawah. Suara berisik dari atas pohon mangga membangunkan Wak Dolah dari tidurnya. Diam- diam dia mengintip dari kaca jendela. Betapa sangat terperan- jatnya dia. Mereka lagi gumannya kesal. Pohon mangga itu terletak disamping rumah. Tanpa me ngeluarkan berisik Wak Dollah keluar dari rumah. Oldi, Iwan, Budi, dan Toto tidak mengetahui kedatangan Wak Dolah. Kemarin mereka sudah berjanji untuk mencuri buah mangga kepunyaan Wak Dolah. Oldi dan Budi sudah lama menanti Toto dan Arman di Pos Siskamling Desa. Tetapi orang yang dinanti belum juga muncul. "Turun kalian semua!" bentak Wak Dolah. Muka mereka berempat pucat pasi dan jantung mereka berdebar debar. Hati mereka menjadi kecut "Lebih baik mereka kita ting- Manusia Akar elly melihat di tangan kanan Wak Dolah memegang parang berkilat. "Perbuatan kalian ini akan Wak adukan pada orangtua kali an masing-masing!" ancam Wak Dolah. "Maafkan kami Wak," pinta Oldi menghiba. "Jangan Wak adukan kami pada orangtua kami. Kasihanilah kami wak," kata Toto. "Sudah pulanglah kalian!" ujar Wak Dolah. Mereka berem- pat segera meninggalkan halaman rumah Wak Dolah, menuju ke ru mah masing-masing. *** pengaduan kepada orangtua masing-masing. Pengaduan dari Wak Dolah itu sangat memalu kan orangtua Oldi, Toto, Budi dan Iwan. Sebagai orangtua seolah-olah tidak bisa mendidik anak. Kemarahan orangtua me reka berada pada puncaknya ke tika mereka pulang dari mengaji. Oldi tidak menduga akan men- dapat hukuman dari Ayah. Ber- jalan menuju rumah pulang dari mengaji ia beryanyi-nyanyi. Pera- saan hatinya diliputi kegem- biraan. Hari ini ia mendapat nilai bagus. "Oldi kemari!" panggil Ayahnya. "Ada apa Yah?" sahut Oldi lalu menemui Ayahnya. "Apa kerjamu tadi pagi di rumah Wak Dolah!" bentak MENAMPUNG MEREKA.. of bitir TAMAN RIANG Ayah. "Tidak apa-apa Yah!" "Bicara terus terang kau tadi mencuri mangga Wak Dolah kan?" DAN LORONG- LORONG SEPERTI INI SUN SIAP "Teman-Teman Oldi yang mencuri Yah. Oldi cuma me nunggu di bawah." "Itu sama saja Oldi," kata Ayah berulangkali menyabetkan ikan pinggang kulit ke paha Oldi. Oldi meringis menahan rasa sakit tetapi ia tidak menangis. Rasa sakit ia tahankan. "Ayah malu pada Wak Dolah seolah-olah sebagai orangtua tak bisa mendidik anak!" ADIK-ADIK tentu sudah tahu, petir dapat menyambar apa saja. Termasuk kita. Lalu, apa yang dapat kita lakukan untuk menghindari sambaran petir ? Banyak! Cobalah simak tu- lisan ini baik-baik. Tentu banyak manfaatnya. * Sebagian besar orang yang kena sambaran petir berada di luar rumah. Karenanya, segeralah berlindung di dalam rumah bila ada petir... *Bila kalian berada jauh dari rumah, carilah bangunan atau gedung bertingkat. Lalu berdirilah di tepinya. Kalian juga boleh ber- diri di samping sebuah mobil yang diparkir. *Bila tidak menemukan ba- ngunan atau kendaraan, carilah TETAPI LAMBUNG KOTA INI TAK MAMPU MENAM- PUNG MEREKA Oleh Erlangga SELALU MENJADI SASARAN KAUM URBAN SEMUANYA. (UMNSITHAGORA TAMAT Belajar Sambil Bermain BEBERAPA siswa Sekolah Dasar belajar Bahasa Inggeris lewat program komputer yang dirancang menarik di salah satu stand peserta Pameran Buku Indonesia '97 di Istora Senayan Jakarta pekan lalu. Ini sungguh keadaan yang sangat menarik bila kita simak, bahwa ternyata menjelang memasuki abad ke duapuluhsatu nanti, adik adik sudah banyak yang berhadapan dengan salah satu peralatan hasil penemuan teknologi canggih, yakni kom- puter. TITU Coba adik adik perhatikan dalam gambar, beberapa bocah dengan seriusnya memainkan komputer, seperti halnya ber- main video game saja. Padahal sebenarnya ia sedang belajar bahasa Inggeris. Nah, ini yang namanya, belajar sambil bermain. Di satu sisi kita bisa berasyik-asyik memainkan komputer dengan program-programnya, di satu sisi lagi kita otomatis men- dapatkan ilmu mempergunakan komputer itu sendiri. Enak bukan? hidup di zaman yang serba canggih ini?. Tentu saja, yang penting adik adik mau terus tekun belajar!. (hb/ant) Ayah kembali menyabetkan tali pinggang ke paha Oldi lebih kuat lagi. Oldi merasakan sakit tidak terkira. Ia sudah tidak tahan menanggung rasa sakit. "Ampun Yah jangan lakukan lagi," pinta Oldi bersimpuh di hadapan Ayah. Ayah menghentikan sabetan nya. Muka Ayah memerah. Ayah menghela napas. "Maafkan Oldi Yah. Oldi memang telah membuat Ayah dan Ibu malu. Oldi berjanji tidak akan melakukan perbuatan se rupa pada hari yang lain," janji Oldi. Ayah duduk tertunduk dalam hati ia menyesali tindakannya memukul Oldi. Tetapi itu harus aku lakukan agar Oldi menyadari perangai buruknya selama ini. Bisik hati Ayah membenarkan tindakannya. *** daerah yang lebih rendah. *Jika kalian berada di dalam rumah, janganlah berdiri di dekat pintu atau jendela. * Jangan mandi! Bila rumah kena sambar petir, maka petir itu akan mengalir melalui pipa metal dan akhirnya sampai di kamar mandi. *Jangan menggunakan tele- pon kecuali dalam keadaan darurat. AGE * Tundalah dahulu menonton televisi.isesivi: BOET * Jauhilah benda-benda yang terbuat dari logam. Misalnya : pagar besi, sepeda atau pemotong rumput bermesin. *Jika kalian sedang berenang di kolam atau di laut, segeralah keluar dari dalam air. Lalu ting- galkan pantai atau kolam itu. *Jangan berteduh di bawah satu-satunya pohon yang ada di sebuah lapa gan. Hindari pula berteduh di dalam dangau yang berdiri di tengah sawah atau ladang yang luas. * Jangan berbaring di tanah. Tanah merupakan penghantar listrik yang baik. * Yang perlu kalian perhatikan juga, janganlah kalian bermain layang-layang saat petir menyam bar-nyambar. Itu amat berbahaya. (Hodland JT Hutapea). سد 59 ADIK-ADIK pasti pernah mendengar istilah surat kaleng. Tapi, tahukah kalian apa yang dimaksud dengan surat kaleng itu? Surat kaleng adalah surat yang nama dan alamat pengirim surat tidak jelas. Atau bahkan sama sekali tidak tercantum di amplop surat. Mengapa ? Si pengirim surat memang sengaja menyembunyikan identitas dirinya. Menyembunyikan data dirinya. Di samping surat kaleng, ada juga yang disebut surat berantai. Surat berantai ini memang dikirimkan secara berantai. Ar- tinya, dikirim dari seorang anak ke anak lainnya. Misalnya dari A ke B, dari B ke C, dari C ke D, dan seterusnya. Biasanya surat kaleng dan surat berantai berupa foto- kopi yang sudah beberapa kali difotokopi. Tak jarang fotokopian yang dikirim ke alamat kita sudah buram dan tidak jelas lagi tulisannya. Oleh: Hodland 61 Mari Mewarna 58 63 62 شد 64 Surat Kaleng dan Surat Berantai 73 68 5₂ 56 67° 65 66 55 tetangga kita. Bisa jadi, 'kan ? Si pengirim gelap mengirim surat ke kita, mungkin didasari rasa takut atas ancaman yang terkandung dalam surat. Atau mungkin ia tergiur atau tertarik akan 'iming-iming' dalam surat itu tetapi malu menyebutkan iden- titas dirinya. Contoh surat kaleng atau surat berantai adalah sebagai berikut: ".... saya mendapat surat dari Yan- thi Parlina di Jakarta Pusat. Yan- thi mengajak saya agar ikut arisan ke jujuran dan sambung rasa. Bayangkan, dengan uang hanya Rp 1.000,00 dalam waktu 30 atau 40 hari kita akan memperoleh uang Rp 50.625.000,00 (Cantika Renada - kelas VI SDN Ampelgading 01 Pagi, Kecamatan Tirtoyudo, Malang, Jawa Timur). tersebut mencantumkan nama usah gelisah. Dan sekali lagi, dan alamat kita. Atau jangan jangan takut! heran, kalau pengirim surat kaleng itu ternyata teman atau سب Kalau dipikir-pikir, memang enak, ya! Dengan mengirimkan wesel Rp 1.000,00 kita bisa jadi jutawan dalam sekejap. Hmm, seperti sulap saja. Yang pasti, setiap orang tentu mau kaya susah lagi mencari duit. secara mendadak, tanpa susah- •53 054 شع 6. 5. 4. .91 52 SI Panitia perlombaan menyedia kan 12 buah tropi dan bingkisan bagi para pemenang disamping sebuah piala bergilir yang akan terus diperebutkan setiap tahun karena perlombaan seperti ini direncanakan akan menjadi kegiatan tetap YP Utama di masa yang akan datang. Bagi sekolah yang menjadi juara umum tiga kali berturut-turut akan berhak memilikinya untuk selamanya. YP Utama tahun ini ternyata menjadi juara umum dan piala bergilir tetap berada di YP Utama. Surat kaleng atau surat beran- tai biasanya berisi 'iming-iming' atau menawarkan hadiah yang menggiurkan. Tetapi, surat itu biasanya juga sekaligus berisi an- caman Ketua YP Utama Medan, Drs. H. Alid yang membuka acara dalam surat tersebut. Tetapi, apa memang benar atau sengaja menakut- begitu? Apa pernah ada temanmu nakuti kita dengan menyebutkan atau siapa saja di lingkunganmu perlombaan dengan resmi pada tokoh-tokoh terkenal yang terkena yang pernah kaya mendadak musibah akibat tidak menuruti dengan cara seperti itu? Adik- pesan-pesan yang terkandung di adik, percayalah, tidak pernah ada yang namanya arisan hanya Dalam hal surat kaleng, ada menyetor satu kali Rp 1.000,00 yang membuat kita heran dan lalu kita 'menarik' dan mendapat curiga. Bagaimana mungkin si lima puluh juta rupiah dalam pengirim tahu nama dan alamat waktu yang relatif singkat pula. kita? Teman-teman tidak perlu Adik-adik, surat kaleng atau heran. Nama dan alamat kita bisa surat berantai adalah omong ditemukan dalam majalah atau kosong. Bohong besar! Kalau koran. Misalnya nama dan alamat teman-teman, mendapat surat yang muncul di majalah anak- kaleng atau surat berantai, jangan anak. Atau mungkin kamu per- takut, Adik-adik tidak perlu ragu- nah mengirim surat pembaca ke ragu untuk membakarnya. Tidak sebuah surat kabar, dan media usah was-was atau cemas. Tidak Perlombaan itu dilaksanakan dalam rangka memperingati Maulid Nabi Besar Muhammad SAW, mengundang 16 sekolah, diikuti 34 orang peserta putra dan putri siswa/i SLTP, SMU, MTs dan Madrasah Aliyah. acara pembukaan perlombaan tersebut dalam pengarahannya menjelaskan, bahwa perlombaan ini bernilai positif dan diharapkan dapat dikembangkan lebih besar pada tahun tahun berikutnya serta benar-benar lebih bermanfaat bagi pembinaan siswa siswi SLTP- SMU se-Kota Madya Medan. Ka Sekolah SMU YP Utama, Drs Muslim Ishaq, di ruang ker- janya menjelaskan, bahwa kegiatan seperti ini akan menjadi kegiatan rutin di YP Utama, men- jadi salah satu sarana pembinaan mental keagamaan siswa untuk menanggulangi kenakalan remaja dan untuk mengantisipasi efek Percayalah, tidak akan terjadi negatif globalisasi. Lebih lanjut apa-apa ! *** AA 76 50 77 78 79. 44 8. 29 • 29 90 24 SLTP SMU 91011-12 ·26 ·25 30 38 37 39 Guru Pendidikan Agama Islam di YP Utama, Sofyan Lubis BA dan Drs Kamil Selian yang memimpin kegiatan Iqra' di YP Utama pada waktu yang sama menjelaskan bahwa minat baca Al Qur'an di kalangan siswa sangat memprihatinkan. Menurut mere ka kegiatan Iqra' di sekolah- sekolah sangat membutuhkan dukungan para orang tua dan wali murid, minimal ikut menyuruh putra putri mereka mengikuti ini. kegiatan Iqra' ini. (rel). HALAMAN 9 42 107.13 •14 320 مستند 20. 00 mengu Selamat tang PARA PESERTA A AZAN 20 22 TP.UTAMA ig is 21 33 31. SLTP-SMU YP Utama Medan Melaksanakan Sayembara Azan dan MTQ OSIS SLTP-SMU YP Utama bekerja sama dengan Alumni SMU YP Utama Medan di bawah kordinasi guru-guru, khususnya guru Pendidikan Agama Islam baru baru ini melaksanakan perlombaan Sayembara Azan dan Musabaqah Tilawatil Qur'an (MTQ) tingkat SLTP dan SMU se Kota Madya Medan di gedung sekolah YP Utama Jalan Suluh No. 81 A Medan. beliau menambahkan bahwa di Lebih lanjut mereka men- YP Utama telah dilaksanakan jelaskan bahwa perlombaan azan kegiatan "Iqra' untuk memberan- dan MTQ ini akan sangat berarti tas buta aksara Al Qur'an bagi para siswa karena dapat men- dikalangan siswa, kegiatannya jadi penyaluran bakat bagi siswa dilakukan pada sore hari, siswi yang mengikuti kegiatan merupakan salah satu kegiatan Iqra', khususnya yang telah ber- ekstra kurikuler dua kali se- prestasi di bidang seni baca Al minggu, dipimpin oleh guru-guru Qur'an. agama yang berpengalaman dan seorang tenaga ahli yang profe- sional dalam pengembangan tilawatil qur'an. - 36 16 17 Diakhir kegiatan perlombaan hadir Ketua Yayasan, beserta Ka Sekolah, para siswa dan guru- guru SLTP-SMU YP Utama ser- ta semua peserta perlombaan dan undangan lainnya. Drs Kamil Selian selaku Ketua Dewan Juri perlombaan yang anggota- anggotanya adalah tenaga ahli yang sengaja diundang dari luar antara lain Al Ustaz Drs Hamdan Hamidi dan Al Ustaz Zainal Arifin waktu itu membacakan keputusan Dewan Juri tentang peserta-peserta terbaik yang men- jadi pemenang pada perlombaan Para peserta sayembara azan dan baca ayat suci Al Qur'an. 34 35
