Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Berita Yudha
Tipe: Koran
Tanggal: 1986-08-15
Halaman: 05

Konten


Berita Yudha Jum'at, 15 Agustus 1986 Mengenang Gugurnya Pahlawan Nasional Adi Sutjipto Dan dian dengan pesawat-pesawat itu pula ia mendirikan Sekolah Pener- bang yang pertama di bumi In- donesia merdeka. Peristiwa berse- jarah berdirinya Sekolah Penerbang terjadi pada tanggal 15 Nopember 1945. Adisutjipto mengikuti pendidikan Sekolah Penerbang tersebut hanya ada 9 orang putra Indonesia yar. mencapai tingkat Vaandrig Karvert- band Vliger (Letnan Muda Pener- bang Ikatan Dinas Pendek). Dari 10 orang tersebut hanya 5 orang yang berhasil lolos memperoleh Klein Militaire Brevet di antaranya Adisut- jipto. Lebih dari itu setelah disaring lagi hanya 2 orang yang berhasil mencapai Groot Militaire Brevet yaitu Adisutjipto dan Sambujo Hurip. Penerbang Dokter dan Tokoh Radio Dr. Abdulrachman Saleh Sebagai akibat Proklamasi In- donesia 17 Agustus 1945 maka pada tanggal 21 Juli 1947 Belanda mengadakan aksi militer ke ber- bagai daerah di Indonesia termasuk pangkalan udara-pangkalan sudaranya. Dengan adanya Miserangan tersebut, rakyat Indonesia nisemakin bangkit semangat juangnya untuk menentang dan mengusir penjajah yang seharusnya sudah angkat kaki dari bumi Nusan- ftara. Setelah menilai situasi yang kurang menguntungkan bagi per- juangan Indonesia, maka Kepala 6 Staf Angkutan Udara Komodor Hsb Udara Suryadarma mengadakan serangan udara di daerah pen-, duduk Belanda. Beberapa pener- bang yang mendapat tugas berat ini adalah Suharnoko Harbani dibantu penembak udara Kaput. Sutarjo Sigit dsertai penembak udara Sutar- djo dan Mulyono dibantu penem- bak udara Abdulrachman Saleh. Sebetulnya ada 4 orang penerbang yang mendapat tugas, tetapi pesawatnya rusak maka yang berangkat hanya 3 orang pener- bang dibantu oleh masing-masing penembak udaranya. Pagi buta tanggal 29 Juli 1947, ketika lapangan terbang Maguwo masih berselimutkan kabut dan basah oleh embun, terdengarlah suara mesin 3 buah pesawat bekas peninggalan penjajah Jepang. Sutardjo Sigit dan Suharnoko Har- bani masing-masing menerbangkan jenis pesawat yang sama yaitu The Cureng dan Mulyono membawa Guntai. Sebetulnya ketiganya masih berstatus kadet penerbang. This Setelah beberapa puluh menit meninggalkan Maguwo pesawat- pesawat tersebut membom derah pendudukan Belanda di Am- 60 G - 7611 ia barawa, Salatiga dan Semarang. Sesuai dengan kondisi pesawat 1 peninggalanJepang yang sudah tua, cara menjatuhkan bom ada yang dijatuhkan begitu saja dengan tangan dan dengan cara menarik tali bom-bom yang diikat di bawah sayap-sayap pesawat. THE 116 Me 18 Pihak belanda terkejut dan merasa terpukul menerima serangan udara yang mendadak tersebut. Tidak menduga kalau putra-putra Indonesia yang usia merdekanya belum cukup dua tahun sudah mampu melaksanakan pemboman. Secara fisik, memang akibat pemboman tidak begitu par- ah,. tetapi secara psikologis, serangan itu merupakan pukulan 56 10. 631 The 50 fd His Dengan demikian diharapkan adanya keterpaduan, sehingga menghasilkan kegiatan lebih baik. Dalam menyusun Pokok Pokok petunjuk pelaksanaan program Peningkatan Peranan Wanita dalam pembangunan tahun 1986/1987 telah disiapkan terlebih dahulu rancangannya oleh masing- masing Kelompok Kerja Lintas Sektoral yang dibentuk oleh Menteri Negara Urusan Peranan Wanita, sesuai dengan jenis pro- gram terpadu yang bersangkutan. Tetapi sayang rasa gembira belum usai, terjadi kecurangan dari pihak Belanda dengan menyerang pesawat angkut yang sama sekali tidak dipersenjatai. Hari itu juga, menjelang senja dari Singapura ada sebuah pesawat Dakota berkode VT-CLA milik Perusahaan Pener- bangan India yang dicarter oleh Pemerintah Indonesia membawa obat-obatan sumbangan dari pemerintah Malaya (Malaysia) un- tuk Palang Merah Indonesia. Penerbangan ini sudah diketahui oleh pihak pemerintah Hindia Belanda, bahkan sudah disiarkan pula oleh harian di Malaya. Tetapi Belanda yang sudah kalap akibat paginya merasa terpukul oleh pem- boman yang ditancarkan penerbang-penerbang TNI-AU, maka memerintahkan dua buah pesawat Belanda, Kittyhawk menyerang Dakota VT-CLA. Pesawat Dakota itu sebetulnya sudah siap mendarat di lapangan terbang Maguwo, karena mendapat serangan gencar, akhirnya terbakar jatuh di Ngoto, Jatingaleh, sekitar 3 kilo meter dari Yogyakarta. Hanya satu penumpang yang hidup yaitu Abdulgani Handonotjokro. Adapun yang tewas seketika adalah Pilot Alexander Noel Constantine dan isterinya, Co-Pilot Roy Haelhurst, tehnisi Bidaram ber- bangsa India, Komodor Muda Udara Dokter Abdulrachman Saleh, Kapten Adisumarmo Wir- jokusumo dan Zainal Arifin. Bangsa Indonesia khususnya warga TNI-AU terperanjat dan. Dalam Repelita IV disebutkan meningkatkan peranan wanita wanita ditempuh melalui kebijaksa- naan pokok sebagaimana terdapat dalam lampiran Keputusan Presiden no. 21 tahun 1984 yakni: 1 meningkatkan dan mengem- bangkan peranan wanita sebagai ibu rumah tangga dalam mewu- judkan keluarga sejahtera dan sehat. 2. Meningkatkan dan mengembangkan peranan wanita sebagai angkatan kerja melalui perluasan kesempatan kerja diber- bagai bidang pembangunan. 3. Mengembangkan dan men- ingkatkan secara lebih baik peranan wanita diberbagai bidang pem- bangunan melalui usaha usaha peningkatan pendidikan dan keterampilan. 4. Meningkatkan kemampuan dan menumbuhkan iklim sosial budaya yang lebih memungkinkan wanita berperan dalam pembangunan. 5. Men- ingkatkan wanita sesuai dengan kemampuannya. berat. Mental Belanda kacau. Oleh karenanya Belanda berusaha mem- balas dengan berbagai cara, dengan cara apapun. Serangan tiga pesawat TNI-AU, langsung maupun tidak, menbang kitkan semangat juang para pe- juang di medan yang lain. Keberhasilan para patriot TNI-AU meningkatkan kepercayaan bangsa Indonesia. Tetapi Adisutjipto termasuk cakap dan briliant. Sekolah pener- bang yang rata-rata ditempuh 3 tahun oleh Adisutjipto hanya diselesaikan dalam dua tahun, sedangkan diskriminasi antara siswa bumiputra dan sinyo Belanda begitu menyolok namun Adisutjipto mampu menebusnya. Ketika Peranan Wanita Selama 41 Tahun Merdeka Belum ada yang jadi Gubernur Pengalaman dari program tersebut telah banyak terlihat dalam masyarakat. Hampir seluruh kegiatan pem- bangunan dapat diikuti oleh setiap wanita Indonesia. Wanita Indonesia harus berbahagia sejak dahulu tak pernah ada diskriminasi bagi wanita apakah ia akan menjadi angkatan bersenjata, menjadi apaaa.. saja yang sesuai dengan bakat dan kemampuannya. Bahkan tahun ini bangsa Indonesia telah mencatat seorang puteri Indonesia yang telah siap menjalani godokan untuk menjadi "Astronot wanita In- donesia" pertama, Dr.Pratiwi Soedarmono. Meskipun ia telah berhasil men- jadi "wanita langka" di Indonesia ternyata iapun belum puas dengan keadaan wanita pada umumnya sekarang ini terutama yang ada dipedesaan khususnya dalam tahun 2000 mendatang. Hal itu terungkap dalam pertemuan "Ikatan Wanita Penulis Indonesia" dimana ia menjadi salah seorang penceramah. Dengan pesawat dan peralatan yang tua dan sederhana, berbekal pengetahuan dan pengalaman ter- batas, putra-putra Indonesia mam- pu mengadakan serangan udara balasan. Kenapa Belum Ada Gubernur Wanita ??? 1661 Dalam usaha peningktan wanita dalam pembangunan, Menteri Negara Urusan Peranan Wanita un- tuk tahun 1986/1987 telah mener- bitkan Juklak (Petunjuk pelaksa- naan) yang diharapkan dapat diperoleh kejelasan mengenai maksud dan tujuan tiap program, mekanisme koordinasi mulai pusat ri sampai di desa/ kelurahan, tugas dan kewajiban tiap-tiap instansi pemerintah non pemerintah yang terlibat dalam pelaksanaan pro- gram. Misalnya pada tahun 2000 nanti belum tentu semua desa akan men- jadi kota, sehingga segala fasilitas yang ada di kota tentunya tidak ada di desa tersebut. Bagaimana seorang ibu dapat masak lebih cepat kalau masih mempergunakan dirinya, tetapi kesempatan, sarana memerlukan pula bagi setiap wanita Indonesia untuk dapat mengem- bangkan dirinya. Mudah-mudahan pada tahun 2000 nanti listrik masuk desa telah benar-benar merata sehingga seorang ibu bisa masak lebih cepat memakai kompor listrik. Yang berarti wanita tersebut bisa menghemat waktu dan mempergunakannya untuk kegiatan produktif lainnya untuk meningkatkan kesejahteraan keluarga. Dikatakan, wanita bisa maju fergantung dari usaha wanita itu sendiri. yang Rakyat Indonesia mendengar merasa gembira dan bangga, negara Indonesia yang sangat muda usia kemerdekaannya berhasil mengukir sejarah bangsa dengan mengadakan serangan udara pertama kali dilaksanakan putra-putra Indonesia. Namun dilain pihak, keadaan juga sering membuat tidak bisa melaksanakan kegiatan sesuai dengan keinginannya. merasa duka yang amat mendalam melihat atau mendengar tiga orang perintis TNI-AU gugur bersama hancurnya Dakota VT-CLA. Tang- gal gugurnya tiga orang perintis TNI-AU itu dijadikan sebagai hari Berkabung yang kemudian di- jadikan sebagai Hari Bakti TNI Angkatan Udara, sedangkan tang- gal 29 Juli 1947, peristiwa serangan udara yang heroik yang di lakukan oleh pejuang-pejuang TNI- AU menggunakan 3 buah pesawat kuno tersebut ditetapkan sebagai Hari Jadi Komando Paduan Tem- pur Udara (Kopatdara) Dalam reorganisasi ABRI/TNI-AU, mulai tahun 1986 Kopatdara dihapuskan kemudian dibentuk Komando Operasi TNI-AU (Koopsau). Di In- donesia ada dua Koopsau yaitu Koopsau I untuk Indonesia wilayah Barat dan Koopšau II Indonesia bagian Timur. Untuk mengenang jasa-jasa para pejuang yang gugur pada tanggal 29 Juli 1947, nama-namanya diabadikan untuk nama pangkalan udara. Nama Adisutjipto menggan- tikan nama Maguwo, Ab- dulrachman Saleh menggantikan nama lapangan Udara Bugis di Malang sedang Pangkalan Udara Panasan di Surakarta diganti dengan Adisumarmo. Tempat jatuhnya Dakota VT- CLA didirikan sebuah monumen yang dikenal dengan sebutan Tugu Ngoto, di bagian bawah tugu dari monumen tersebut tercantum nama-nama yang tewas dalam serangan yang dilakukan oleh dua buah pesawat Belanda. Tempat ini merupakan salah satu obyek wisata menarik di daerah perjuangan bangsa Yogyakarta. Penerbang cakap Adisutjipto lahir di Ambarawa pada tanggal 4 Juli 1916. Dengan modal Ijazah AMS memasuki Militaire Luchvaart Opleiding School (Sekolah Penerbang) di Kalijati, Jawa Barat. Ketika itu masih sangat terbatas atau langka pemuda Indonesia yang mendapat kesempatan sekolah penerbang yang semua instrukturnya orang- orang bule dari Negara Kincir Angin. menyerang seorang anak, masalah pendidikan anak sekolah yang makin lama makin sulit dan lain sebagainya.ums slobi Yang lebih menarik didesapun masalah anak yang dihadapi wanita, kaum ibu, atau masyarakat umumnya terlihat dipedesaan Kabupaten Grobogan. Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Grobogan ny. Mulyono mengatakan kepada Berita Yudha di Desa Tambakselo telah dibentuk "Pagem" (Paguyuban anak gem- bala). "Mengapa belum ada wanita jadi Gubernur" tanya Ny. Suwarni Salyo SH. Hal itupun menunjukkan suatu bukti, memang belum ada kesem- patan sehingga belum pernah selama ini di Indonesia, ada wanita yang jadi Gubernur. Jadi wanita memang betul, sarana dan kesem- patan dapat mendorong seorang wanita dapat lebih maju atau dapat menunjukkan kemampuannya. Tentu saja kita bersyukur selama ini kita telah mempunyai menteri wanita dalam berbagai periode. Satu hal yang sangat menyedihkan bahwa wanita In- donesia seringkali pelaksanaan Indonesia yang seyogyanya dapat melindungi Departemen dan lembaga pemerin- Usaha Pemerintah dalam menyelenggarakan program- program yang terkoordinasi dalam lingkup Program Terpadu P2WKSS (Peningkatan Peranan Wanita Menuju Keluarga Sehat Se- jahtera) tertuang dalam program- program sektoral berbagai hukum kaum wanita belum berjalan sebagaimana mestinya. Misalnya dalam Undang Undang Perkawinan, Sehingga dalam lingkungan tertentu berusaha bagaimana kaum wanita itu terin- dungi. Dilingkungan pegawai negeri misalnya telah ada PP no. 10 dan sebagainya. Tetapi dalam kelompok lain hal itu tidak ada. non departemen yang menangani peningkatan peranan wanita dalam bidang pem- bangunan. Ditingkat pusat dikor- dinásikan oleh Menteri Negara Urusan Peranan Wanita dan didaerah/wilayah pelaksanaannya dikoordinasikan oleh Kepala Daerah/Wilayah yang ber- sangkutan. Mengatasi hal itu semua, tidak bisa tidak pendidikan masih men- jadi tantangan bagi wanita In- donesia, agar mereka benar-benar "melek". Banyak sarana perlin- dungan untuk kaum wanita, se - ringkali tak dapat dimanfaatkan oleh wanita berangkutan karena memang ia tidak tahu, karena ia memang masih "buta", buta huruf, buta bahasa Indonesia dan buta pengetahuan". Menteri Negara Urusan peranan wanita, melalui program P2WKSSnya berusaha bagaimana meningkatkan tiga buta tersebut, yang dilaksanakan khususnya bagi masyarakat pedesaan. Hasilnya cukup banyak, baik hal itu dilaksanakan oleh PKK, maupun oleh organisasi wanita lainnya. Ke- jar paket, memberantas buta huruf telah menyebar keseluruh pelosok pedesa. Hasilnya memang tergan- tung pada masing-masing daerah, ada yang berhasil baik, namun ada pula yang hanya menempel papan PKK didepan kantor kelurahan, namun tak pernah ada kegiatan apa-apa. Paguyuban anak gembala Bukan merupakan hal aneh lagi kini, kalau ibu ibu ditiap RT, RW membicarakan masalah Balita, Keluarga Berencana, karena memang PKK di perkotaan telah lebih berhasil. Hal itu terjadi karena tidak tertib- nya anak anak gembala menggem- balakan ternaknya sehingga diang- gap merusak lingkungan, mening- galkan sekolah. Pagem yang diben- tuk sejak tahun 1982 itu dimaksudkan agar anak gembala tidak menggembalakan ternak di tempat pertanian, dan mereka diarahkan melanjutkan sekolah lagi. Di kota dan didesa, wanita menemukan masalah, dan itu perlu ditanggulangi dengan cara yang berbeda tentunya. Program Terpadu Tapi itu tidak berarti, wanita In- donesia sudah lepas dari berbagai masalah. Dikota, misalnya masih terdengar adanya ibu yang resah karena masalah narkotika yang Lukus sebagai penerbang, per- nah bertugas dalam skadron Pengintai Udara di Jawa. Kemu- dian dalam waktu singkat diangkat menjadi Pembantu Utama dari Kapten Clason (pejabat Penting Militaire Luchvaart), Sekaligus sebagai Sekretaris Militaire Luchvaart seluruh wilayah Hindia Belanda. Jepang masuk, untuk sementara ia tidak terbang tetapi berjuang ber- sama pemuda dan kawan-kawan seperjuangannya. Mula-mula iabekerja sebagai pegawai Perusahaan Angkatan Bis Salatiga. Bersama pejuang lainnya ikut merebut perusahaan bis milik Jepang di Salatiga. Di alam merdeka, bersama Penerbang Tarsono Rujito, ia mengadakan usaha pembinaan dan pembangunan Pangkalan Udara Maguwo. Kemudian bersama Suryadarma membina dan mem- bangun kekuatan udara di In- donesia. Dalam waktu singkat TKR Jawatan Penerbangan berdiri kemudian meningkat menjadi Angkatan Udara. Republik In- donesia yang kini kita kenal TNI Angkatan Udara. Pada waktu diadakan pengesyahan organisasi TRI-AU pada tanggal 9 April 1946, Adisutjipto menduduki jabatan Wakil II Kepala Staf Angkatan Udara masing-masing Komodor Udara Suryadarma dan Komodor Udara Sukarnaen Martodisumo. Dalam pelaksanaan itu, kader kader PKK terlihat aktif melakukan pembinaan diwilayah masing ma- sing sesuai bidangnya, serta adanya dukungan anggaran pemerintah daerah yang bersangkutan serta bimbingan motivasi/gerakan dari Tim Penggerak PKK. (bersambung). Perwakilan "Berita Yudha" MALUKU/AMBON Kompleks Pertokoan Pelita Jl. Slamet Riyadi, AMBON Kegiatan tersebut meliputi pokok pokok jenis kegiatan yang dikelom- pokkan dalam 3 kelompok. Kelom- pok Kegiatan Dasar, kelompok kegiatan lanjutan dan Kelompok Kegiatan Pendukung, Keluarga merupakan sasaran utama Program Terpadu P2WKSS. Dalam kurun waktu Pelita IV Program terpadu P2 WKSS dilaksanakan di wilayah 27 propinsi meliputi 295 Kabupaten/Kodya/Kotip. Dalam tiap tahun anggaran Program P2WKSS dilaksanakan di dua Kecamatan, sedang tiap Kecamatan ditentukan dua desa sebagai lokasi proyek, satu merupakan Kecamatan Proyek Lanjutan berikut dua desa proyek lanjutan yang dibina sejak tahun anggaran sebelumnya dan satu Kecamatan proyek berikut 2 desa proyek yang lainnya merupakan Kecamatan/Desa Proyek baru. Dalam menentukan Desa pro- yek, diutamakan pada desa desa yang ekonomis rawan dari segi pendidikan, kesehatan dan, ekonomi, yang ditetapkan ber- dasarkan urutan prioritas. Adisutjipto berpandangan jauh ke depan, kreatif dan aktif. la melopori pemanfaatan pesawat- pesawat peninggalan Jepang untuk modal perjuangan. Dari beberapa pesawat yang berhasil diperbaiki oleh teknisi TNI-AU satu di an- taranya dapat diterbangkan oleh Adisutjipto. Pada tanggal 27 Oktober 1945, Adisutjipto mener- bangkan pesawat cureng yang per- tama kali berbendera atau bertanda kebangsaan Merah Putih di atas pangkalan Udara Maguwo selama kurang lebih setengah jam. Kemu- Menyambut 41 tahun kemerdekaan RI, beberapa ahli hukum mengetengahkan per- jalanan hukum di negara kita, khususnya menyangkut sejauh mana sudah rasa keadilan itu dikecap masyarakat dan sejauh mana kesadaran hukum bangsa itu terwujud. Semoga ulasan ahli hukum ini dapat berman- faat bagi kita semua.....Red). Abdulrachman Saleh yang gugur bersama Adisutjipto, lahir di Kwitang Jakarta pada tanggal 1 Juli 1909. la juga seorang pandai, rajin dan mempunyai semangat juang tinggi. Sewaktu menjadi pela- jar dan mahasiswa ia aktif menjadi persatuan Pemuda Jong Java, In- donesia Muda dan aktif menjadi In- donesiasche Padvinderij Organisasie pada tahun 1925 yang kemudian berubah menjadi kepan- duan bangsa Indonesia. la masih meluangkan waktunya terjun dalam perkumpulan olah raga ter- bang, layar dan anggar. Olah raga terbang waktu itu ter- masuk sangat langka terutama bagi putra Indonesia asli, namun ia berhasil memperoleh brevet ter- bang. Pada umumnya, kita sudah meletakkan dasar-dasar kehidupan menurut prinsip-prinsip hukum, punya peradilan dengan sistim yang uniform dan lahirnya Kitab Undang-undang Hukum Acara Pidana (KUHAP) merupakan gam- baran mulai terwujudnya hak asasi bagi setiap orang pencari keadilan, dimana kesempatan mendapatkan bantuan hukum terbuka lebar bagi masyarakat buta hukum. Disini telah lahir persamaan hak bagi setiap orang pencari keadilan dengan tidak lagi memandang seorang Terdakwa itu sebagai ob- jek, tetapi sebagai subjek yang haknya dipersamakan dengan penuntut umum. Prinsip-prinsip hukum itu sudah kita letakkan. Tetapi bagaimana pelaksanaannya sekarang, demikian dipertanyakan Ketua Umum Ikatakan, Advokat In- donesia (Ikadin) Haryono Tji trosubono SH, menanggapi per- jalanan hukum di Indonesia selama 41 tahun bangsa Indonesia mengeyam kemerdekaan. Menurut Haryono Tjitrosubono SH, masih banyak terjadi penyimpangan-penyimpangan yang mengakibatkan turunnya wibawa hukum, peradilan dan umumnya para penegak hukum sendiri. la menemukan adanya praktek-praktek di masing-masing profesi yang menyalah gunakan kekuasaan, kewenangan dan kesempatan yang dilakukan aparat penegak hukum, termasuk oleh para Advokat, termasuk War- tawan. Setelah berhasil lulus sebagai dokter, ia terus menekuni satu bidang yang pada waktu itu ter- masuk sangat langka juga yaitu Il- mu Faal. "Ini sangat disayangkan, karena dapat menimbulkan frustrasi, keresahan dan apatisme dalam masyarakat terhadap perlindungan dan penegakan hukum. Oleh karena masyarakat tidak men- dapatkan perlindungan hukum yang diharapkan", Ucap Ketua Umum Ikadin itu. Kalau prinsip- prinsip negara hukum yang lan- dasannya sudah ada itu didasari dan dilaksanakan, maka akan ter- capai apa yang dicita-citakan, yaitu keadilan dan kebenaran yang merata untuk setiap orang. Semua itu berawal dari kurang matangnya kesadaran hukum dan rasa tanggung jawab hukum, baik dikalangan penegak hukum maupun diluar penegak hukum. Padahal, kesadaran hukum dan tanggung jawab itu merupakan unsur-unsur yang fundamental un- tuk pembangunan budaya hukum. Kita harus mampu menyam - pingkan sikap egoistik, egosentrik yang mau kuasa sendiri. "Apakah keadilan itu sudah ter- capai seutuhnya". "Belum. Karena kita baru meletakkan dasar-dasar dan isinya harus kita kembangkan lagi" Ujar Haryono SH. Kita belum banyak membuat keseragaman hukum, belum dapat membuat kesatuan hukum positip yang secara menyeluruh dapat mencakup dan menampung kebutuhan hukum yang memberi perlindungan hukum bagi masyarakat. Akibatnya kita masih Berkatketekunannya ia dipilih men- jado dosen di bidang film Faal pada Nederlanch Indische Artsen School di Surabaya. Berkat jasanya di bidang Ilmu yang satu ini, 13 tahun kemudian setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 5 Desember 1958 Prof Dr Abdulrachman Saleh dikukuhkan sebagai Bapak Ilmu Faal Indonesia oleh Dewan Pim- pinan Universitas Indonesia. Semasa penjajahan Jepang, ia mencurahkan tenaga dan pikiran- nya menjadi dosen di perguruan Tinggi Kedokteran Jakarta. Ialah yang mendirikan Bagian Ilmu Faal. la juga yang aktif mengikuti latihan kemiliteran bersama mahasiswanya. Dengan modal pengalaman memimpin VORO (Vereneging voor Oasterse Radio Omroep, organisasi yang mem- populerkan kebudayaan dan kese- nian ketimuran pada tahun 1936), bersama Maladi, Dokter Ab- dulrachman Saleh membuat pemancar radio untuk meneruskan perjuangan. Agar tidak diberangus Jepang, pemancarnya ditempatkan di Fakultas Kedokteran Universitas In- donesia, di Salemba. Melalui radio semangat perjuangan digelorakan hidup dalam dualisme antara struk tur sosial budaya kita yang tradi- sional dan hukum berat yang sekarang dalam masyarakat sudah maju sekali. Sudah tentu untuk menemukan keseragaman hukum nasional disamping yang sudah ada, akan mengalami transisi yang cukup lama. Salah satu jalan yang terbaik, kita harus secara tekun dan giat mencari titik-titik pertemuan yang dapat mengangkat sifat tradisional dalam masyarakat kepermukaan masyarakat modern, sesuai dengan perkembangan jaman. "Kalau tidak, kita akan selalu mengalami konflik dalam perkem- bangan masyarakat", kata Ketua Umum Ikadin itu. ke seluruh tanah air. Jepang yang selalu berusaha menutup setiap radio pemancar gelap, sampai kekuasaannya tamat di Indonesia, Jepang tidak berhasil menemukan radio yang dibuat oleh Ab- dulrachman Saleh dan kawan- kawannya. Kalau masa menjelang Pro- klamasi Kemerdekaan terdengar "This is the voice of Free In- donesia", itulah calling tertentu untuk siaran keluar negeri dari radio gelapnya Dokter Ab- dulrachman Saleh. Selanjutnya khusus di bidang radio, Dokter Abdulrachman Saleh bersama aktivitas-aktivitas radio, meletakkan dasar-dasar hukum dan kewajiban Radio Republik In- donesia yang disingkat RRI, pada tanggal 11 September 1945. Kemudian Hari bersejarah tersebut ditetapkan menjadi Hari Lahirnya RRI. Adanya Triprasetya RRI merupakan peninggalan bersejarah dan berharga dari Dokter Ab- dulrachman Saleh, Dari berbagai kesibukan dan per- juangan yang dibaktikan kepada rakyat dan negara, Dokter Ab- dulrachman Saleh masih mau men- cari pengalaman lain, mengikuti Sekolah Penerbang yang didirikan oleh Adisutjipto. Dengan modal brevet terbang olah raga. dengan cepat ia mengikuti pelajaran di Sekolah Penerbang. Bahkan tidak lama antaranya dipercayai sebagai instruktur Penerbang pembantui dekat Adisutjipto. Kemudian diangkat sebagai Komandan Pangkalan Udara Maospati dengan pangkat Opsir Udara 1. Menjadi Komandan di Moaspati membuat kenang-kenangan berharga, dengan mendirikan Sekolah Teknik Udara. Lalu menjadi Komandan Pangkalan Udara Bugis di Malang. Di sini juga tidak diam. la men- dirikan Sekolah Radio Udara dan Sekolah Teknik Udara. Lebih dari itu, sudah menjadi komandan pangkalan pangkatnya pun sudah Komodor Muda Udara, masih mau membagi waktu memberi kuliah di Perguruan Tinggi Kedokteran di Klaten. Pengadilan Contoh nyata yang sering mem- bawa kita kepada sikap frustrasi Demikian sedikit kenangan ten- tang gugurnya sepasang pahlawan nasional Adisutjipto dan Prof Dr Abdulrachman Saleh, pada tanggal 29 Juli 1947. Penetapan Adisutjip- to dan Prof Dr Abdulrachman Saleh sebagai Pahlawan Nasional ber- dasarkan Keppres RI No.071/TK/Tahun 1974 Nopember 1974. Haji Djohan Djauhari SH (Wakil Sekjen IKADIN) Pada kesempatan yang sama, Ketua Lembaga Pelayanan dan Penyuluhan Hukum (LPPH) Golkar, Hakim Simomora SH, secara tegas menyatakan, masalah hukum di negara kita ini kurang mendapat porsi yang sewajarnya, dibanding dengan pembangunan ekonomi dan sosial lainnya. "Saya kecewa, justru dalam Pelita IV sebagai pelita "era hukum", pembangunan hukum itu jauh tertingal dengan pem- bangunan bidang lainnya", Kata Hakim Simomora SH yang juga menduduki jabatan Ketua DPP IKADIN bidang Pembaharuan dan Pengembangan hukum. Mestinya, dalam sektor pem- bangunan hukum, harus mendapat prioritas. Tetapi kita lihat dalam sektor pembangunan hukum, harus mendapat prioritas. Tetapi kita lihat dalam APBN maupun APB Daerah, anggaran itu tidak men- dukung era pembangunan hukum, khususnya pembangunan hukum yang mengatur perlindungan terhadap hak hak dan kepentingan masyarakat. "Tanpa bantuan ADVOKAT, penyelewengan hukum itu tak mungkin terjadi", katanya tegas. "Kita lebih banyak memproduksi peraturan-peraturan yang memperkuat kedudukan negara dan pemerintah sebagai suatu organisasi", demikian Hakim Simomora SH. Untuk membersihkan ketidak beresan ini, salah satu jalan agar KEADILAN dapat terwujud dalam dunia peradilan, khususnya di Pengadilan, maka para Advokat harus membersihkan diri dulu. "Caranya, lewat kesepakatan untuk tidak saling mempengaruhi Sebagai contoh, katanya lagi, Undang-undang Pokok Agraria aparat penegak hukum dengan No. 5 tahun 1960 yang berlaku cara-cara yang bertentangan sekarang ini masih banyak yang dengan hati nuraninya maupun belum dilaksanakan, termasuk hukum itu sendiri", Ujar Hakim peraturan pelaksanaannya. Simamora SH. Padahal UU Pokok Agraria itu sudah 26 tahun diciptakan. adalah dalam dunia peradilan, khususnya di Pengadilan. "Terkadang kita dihadapkan pada suatu dilemma, antara membela Klien, Hukum atau keadilan itu sendiri!" Ujarnya. Jakarta, Agust (BY). Generasi muda tahun 80-an rata rata lahir di sekitar tahun 65-an ter- diri dari generasi muda yang tidak terlibat secara langsung dalam usaha-usaha mempertahankan Pancasila sebagai Ideologi Negara. Generasi ini saat ini sudah punya hak pilih dan secara demografis jumlah mereka cukup banyak. Ten- tu barangkali mereka mempunyai pengamatan yang berbeda terhadap pengamalan Pancasila karena mereka hidup dalam kondisi yang relatif lebih bagus diban- dingkan dengan kakak-kakak mereka yang lahir lebih dahulu. Ar- tinya dalam kaitan regenerasi, potensi generasi muda tahun 80-an harus diamati sebagai potensi untuk mempertahankan Pancasila. Dan mereka jangan ditempatkan sebagai generasi yang tak berjuang. Demikian pendapat ini dilon- tarkan Ketua DPP KNPI Ir. Daryatmo Mardiyanto dalam wawancara dengan "BY" kemarin, Khususnya dalam rangka memper- ingati HUT ke-41 Kemerdekaan RI, Sekjen DPP-KNPI Drs. Maska Ridhwan dalam kesempatan yang sama mengemukakan prestasi terbesar dicapai Orde Baru di bidang politik terletak dalam kemampuannya dalam meng- galang persatuan dan kesatuan bangsa, terutama meletakkan Pan- casila sebagai satu-satunya asas bagi seluruh kekuatan politik dan organisasi kemasyarakatan. Prinsip2 Hukum Sudah Diletakkan, Tetapi Penyimpangan Masih Terjadi hukum, termasuk advokat men- dapatkan perhatian. la mengambil contoh pada keputusan Pengadilan yang terkadang dirasakan aneh dan bertentangan dengan hati nurani pencari keadilan. Kalau kita melihat keputusan Pengadilan, maka banyak ditemukan hal hal yang menyebabkan kita harus men- ingkatkan moral oknum-oknum penegak hukum dalam menegak- kan keadilan itu. "Merekalah benteng terakhir, dimana terwujud hukum atas dasar kebenaran yang diharapkan oleh pencari keadilan", Ujarnya. Hal ini tidak dapat ditawar-tawar lagi dan perlu ditegakkan. Dengan keputusan yang memakai "Demi Keadilan berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa" merupakan warisan tegaknya hukum bagi anak cucu kita dimasa mendatang. Keputusan Pengadilan yang me- nyangkut kepada aparat pemerin- tahan, mutlak bagai aparat itu men- taati keputusan tersebut. "Pelanggaran terhadap keputusan itu, adalah sejarah hitam bagi penegakan hukum. Hal ini yang masih kita jumpai sekarang", kata Otto Kaligis SH. la berpendapat, masih banyak kasus-kasus seperti Sengkon dan Karta yang sering terulang, yang sangat menyentuh rasa keadilan mereka yang tidak berpunya. Rakyat kecil mencari keadilanpun harus dijunjung tinggi rasa keadilannya. Dalam praktek si "kecil" masih kurang mendapatkan perlakuan yang wajar untuk men- dapatkan keadilan. Mereka masih "alergis" terhadap pejabat-pejabat yang memanggil mereka untuk suatu urusan, entah itu, Lurah, Camat, Jaksa, polisi dan sebagainya. Masalah yang patut mendapat perhatian bagi penegak hukum, adalah masalah Narkotika. Diban- dingkan dengan Malaysia, saya setuju kalau masalah Narkotika dimasukkan kedalam tindak Pidana Subversi, karena bukan saja merusak generasi muda, tetapi juga bangsa". Ingat perang Candu di Cina", ujarnya.. Mengapa kita kurang memperhatikan hukum ini. Salah satu sebabnya adalah, terpakunya segala bentuk", permainan yang kita, baik itu aparat pemerintah, tak wajar", maka barulah kita dapat lembaga-lembaga hukum, ahli-ahli berbicara kepada penindakan hukum, Advokat, maupun penegak hukum lainnya. masyarakat kepada masalah- masalah pembangunan ekonomi, seolah-olah kita berpikir, dengan ekonomi, semuanya dapat beres. Padahal tidak demikian, Ujarnya. Kita banyak tertinggal dalam pembangunan hukum dibanding negara negara lainnya yang sudah membicarakan hukum-hukum ruang angkasa. Kita masih terpaku pada hal hal yang sangat elementer dalam kehidupan manusia. Akibat- nya, bangsa Indonesia dalam per- jalanan 41 tahun merdeka masih menggunakan produk produk hukum barat yang disana sini pasal Sementara itu Djohan Djauhari pasalnya sudah tidak tepat lagi SH, Wakil Sekjen IKADIN, menilai, diterapkan di Indonesia. Dan hal itu masyarakat Indonesia sekarang ini memberikan kesempatan kepada cukup kritis dan mulai mempunyai pelaku pelaku penegak hukum pengertian tentang hukum. Sebagai melakukan perbuatan yang merugi, bukti, kata Ahli hukum ini, adanya kan rakyat. Itulah sebabnya, IKADIN dalam waktu dekat dan seterusnya berupaya membersihkan diri dengan menertibkan seluruh ang- gotanya terhadap perbuatan- 'perbuatan yang dapat merusak citra Ikadin, citra keadilan dan citra hukum ditengah masyarakat. Tokoh2 KNPI Berbicara HUT Proklamasi Generasi 80-an Punya Potensi Untuk Pertahankan Pancasila Ir. Daryatmo yang juga Staf Pengajar Fakultas Teknik UI dan UNPAD dan bekas Ketua Umum Dewan Mahasiswa ITB periode 1975/1976, dan bekas Ketua Umum GMNI 76/79 dan 79/83 mengatakan, generasi tahun 80-an dilihat dari kemajuan politik mem- punyai semangat yang positip dalam pengamalan Pancasila. Dalam pengertian kongkrit berarti suasana pendidikan dan kemasyarakatan harus dibuka seluas-luasnya kepada mereka. Apalagi setelah Asas Pancasila diterima maka kepada mereka harus di berikan iklim artinya dalam pengertian ini, situasi politik harus memberikan peluang bagi mereka dalam kegiatan berprestasi dalam masyarakat. Menjawab pertanyaan sekitar alih-generasi atau regenerasi Ir Daryatmo menunjuk kemajuan teknologi yang menimbulkan suasarana rasional di kalangan masyarakat. Berarti dalam rangka hubungan-hubungan personal dalam masyarakat maka nilai Perjalanan Hukum 41 Tahun Merdeka "Hukum hendaknya lebih dekat dengan rakyat, memihak yang lemah dan hendaknya penegak hukum lebih berorientasi kepada kepentingan perlindungan hukum rakyat," kata Hakim Simamora SH. proyek-proyek untuk kepentingan umum dan mana proyek berkedok kepentingan umum, tetapi kenya- taan adalah proyek pribadi, perusahaan al real estate. Dalam masalah pembebasan tanah untuk kepentingan umum, masyarakat sudah mau memberikan toleransi yang cukup berarti, tetapi untuk proyek untuk kepentingan pribadi, masyarakat tidak mau di dikte begitu saja. Disini ada conflict of interest. Dalam kondisi sekarang dunia Pengadilan masih terlalu mahal bagi rakyat banyak. Mengapa? Yang dijawabnya, banyaknya hambatan-hambatan yang bersifat teknis. Ia tidak menjelaskan seara terperinci sejauh mana hambatan- hambatan itu. Tetapi ia memberi "Sangat disayangkan adanya sebuah gambaran, sekalipun kita sikap sementara pejabat yang berada dipihak yang benar, masih tidak menghormati terkadang lewat permainan hukum keputusan Pengadilan yang oleh para penegak hukum, kita bisa merupakan produk hukum, Sikap saja dikalahkan. Kalaupun kita ini tidak mendidik masyarakat un- harus mencari siapa yang salah tuk patuh pada hukum", Kata maka jawabannya, adalah penegak Djohan Djauhari SH. hukum itu sendiri, termasuk didalamnya ADVOKAT. Otto Cornelis Kaligis SH Ahli Hukum / Pengacara Moral Berbicara soal keadilan, maka kita akan berbicara soal "Moral". Hal ini sangat sensitif. "Saya sadari, keadilan itu belum merata. Itu akibat frekuensi pasang surutnya moral dari penegak hukum itu sen- diri," kata Djohan Djauhari SH. Terus terang harus kita akui, disana sini masih banyak mereka mereka yang punya wewenang memberi keadilan, justru melakukannya berdasarkan "Selera". Akibatnya, banyak masyarakat yang tidak puas, ken- datipun ada upaya hukum un- tuk itu. Bila para Advokat mau Ambil contoh kecil dalam menyadari sikap ini dan berpegang pada nilai-nilai kebenaran dan perkara Perdata. Kadang-kadang kabupaten hukum dan menjauhi ada bukti yang dengan sengaja tidak dipertimbangkan, sehingga rasa kepastian hukum itu tidak ter- wujud. "Inilah yang saya maksud dari segi moral tadi", Ujarnya. "Maksud anda soal selera tadi bagaimana". "Cara memutus suatu perkara itu berdasarkan selera", jawabnya. "Berarti ada ketidak beresan dalam aturan permainan dan kenyataan banyak pemberi keadilan mempermainkan hukum", tanya "BY". MOXUM M prestasi harus menjadi ukuran bagi menilai seorang atau kelompok masyarakat. "Saya tidak berani mengatakan demikian. Masyarakatlah yang menilai", tangkisnya secara halus. "Apakah perjalanan kita dalam 41 tahun kemerdekaan RI, banyak ditemukan pejabat-pejabat yang kurang memperhatikan nilai-nilai moral itu" tanya BY". "Mereka mereka yang diajukan ke meja hijau dengan tuduhan korupsi ataupun menyalahgunakan reaksi-reaksi masyarakat terhadap kekuasaannya itulah setidak- suatu tindakan dari aparat penegak hukum. Dapat kita lihat dalam soal pembebasan tanah. Masyarakat sudah dapat membedakan, mana tidaknya yang mewakili mereka mereka yang tidak bermodal", jawabnya diplomatis. "Apakah masih banyak ditemui Prosentase terhadap Prestasi harus besar dan menonjol dalam penilaian terhadap kalangan generasi muda ini berarti jangan sampai prestasi di tempatkan di barisan paling bawah sesudah hubungan-hubungan personal yang terjadi dalam masyarakat. Prestasi harus menjadi indikator dalam pemberian kesempatan. Terutama salammenilai kemampuan "seseorang" atau "kelompok", karena hal ini sesuai dengan hukum perkembangan masyarakat. Apa yang perlu diperhatikan dalam hubungan dengan regenerasi menurut Ir. Daryatmo justru kesempatan bagi mereka yang ber- prestasi atu memiliki prestasi semakin luas di dalam opera- sionalnya Pancasila di dalam kehidupan sehari-hari, Jadi prosen- tase kesempatan untuk berperan itu menjadi ukuran paling besar pada prestasi. Sedangkan hubungan- hubungan personal hanya sekedar sebagai faktor pendukung dan bukan sebaliknya. Mengenai regenerasi dalam kaitannya dengan prestasi Sekjen DPP-KNPI Drs. H. Maska Ridhwan berpendapat sama dengan Ir. Daryatmo. Ia mengharapkan regenerasi dalam kalangan sipil bisa berjalan lancar sesuai dengan kemajuan-kemajuan yang dicapai masyarakat secara keseluruhannya. la tidak setuju dengan "kantrol-katrolan" karena tidak menjawab permasalahan dalam rangka proses regenerasi. la menunjuk alih tugas di kalangan ABRI berjalan baik dan harus di- jadikan panutan bagi kalangan masyarakat lainnya. Secara keseluruhannya, generasi muda harus meningkatkan kualitas dalam profesinya masing-masing. Hanya dengan demikian terjadi penilaian. Tentang kepemimpinan ORBA selama 20 tahun dinilainya berjalan positip dan mempunyai pengaruh yang baik. Selain kemajuan- kema- juan di bidang politik dengan diterimanya Pancasila sebagai satu- satunya asas dalam kehidupan kita berbangsa dan bernegara. Karena perkembangan di bidang politik dan pembangunan yang lebih diarahkan kepada sektor sektor yang lebih mengarah kepada kepentingan rakyat banyak di daerah pertanian, maka kondisi itu merupakan nilai-tambah bagi pem- bangunan ekonomi negara, Sebab, dalam kondisi perekonomian dunia mereka mereka ini dalam pemerin- tahan dan masyarakat". "Saya tidak punya penilaian tersendiri, tetapi karena kita hidup bermasyarakat, biarlah masyarakat yang menilai", kembali Ahli hukum ini menjawab diplomatis. Masih kurang la berkesimpulan, kesadaran hukum di negara ini masih kurang. Ini akibat kita selalu terpaku pada alam birokrasi. Misalnya, pengurusan suatu persoalan, yang seharusnyadapat diselesaikan dalam 1 hari, dapat diciptakan penyelesaiannya menjadi 1 hari, dapat diciptakan penyelesaiannya menjadi 1 minggu atau 1 bulan. Putusan yang seharusnya sudah dapat dieksekusi, tertunda hanya karena selembar memo atau adanya telpon dari pejabat tertentu. Dari sinilah terdapat peluang pada pihak-pihak tertentu melakukan jalan pintas, yang disebut", Upeti". Seringnya segala urusan diselesaikan lewat jalur" Upeti" secara perlahan menjelma menjadi kebiasaan dalam masyarakat dan kalau sudah demikian, maka aturan hukumpun dikesampingkan. Untuk menghilangkan kebiasaan tadi, cara yang terbaik adalah memperbaiki moral lewatpengekangan hawa naf- su untuk hidup berlebih-lebihan. Kalau kita hanya mampu naik Taxi, jangan bercita-cita dalam waktu singkat naik mobil pribadi, sedangkan kemampuan untuk itu tidak ada. Karena kalau kita tidak dapat mengekang diri, akhirnya kita akan terjerumus kepada praktek-praktek yang melanggar hukum. "Yang kita kuatirkan, apabila hal ini berlanjut kepada generasi penerus", Ujarnya. Ahli hukum ini tidak menutup mata terhadap usaha-usaha pemerintah yang sedikit demi sedikit tapi pasti memperbaiki keadaan-keadaan yang demikian, walaupun disana sini masih banyak yang belum puas. "Tetapi saya pribadi sudah salut pada usaha-usaha pemerintah sekarang". Demikian Djohan Djauhari SH. Narkotika Akan halnya pendapat Otto Cor- nelis Kaligis SH, Pengacara senior ini menilai perkembangan hukum dalam perjalanan 41 tahun kemerdekaan Indonesia cukup menggembirakan. Ia memban- dingkan negara AS yang sudah ratusan tahun mereka, masih diliputi pertengahan rasialisme an- tara kulit putih dan Negro. In- donesia sejak kemerdekaan, dan memasuki Pelita III sudah memikirkan pemerataan keadilan. Lahirnya KUHAP, seara tidak langsung telah memberikan perlin- dungan hukum bagi si lemah. Usaha pembentukan Peradilan Tata Usaha Negara memperlihatkan itikad baik pemerintah Orba untuk mengoreksi aparatnya melalui peradilan tersebut. HALAMAN V Menyinggung masih dapat dihitungnya hukum nasional, Otto Cornelis Kaligis SH berpendapat, akibat berbeda-bedanya adat istiadat suku bangsa Indonesia yang memerlukan pengkajian yang cukup lama untuk menemukan lan- dasan hukum yang mantap bagi masyarakat Indonesia. la sependapat dengan rekannya Djohan Djauhari SH, bahwa masalah moral dari aparat penegak 8 Maska yang sangat suram sekarang ini dirasakan kemunduran atau kele- suan ekonomi tetapi di lain pihak, bangsa dan negara kita berada dalam stabilitas politik yang tinggi. Dalam keadaan itu, pertanian berhasil dan kita mampu berswasembada pangan, ini dapat dirasakan dan memberikan harapan harapan bagi kehidupan rakyat di masa mendatang. Lalu dilihat kemantapan di bidang politik dan pertanian atau sektor Non Migas yang mengalami kemajuan, maka ekonomi Indonesia dalam jangka panjang menciptakan kon- disi yang semakin baik, Dan ini memberi nilai tambah bagi pem- bangunan di bidang ekonomi. Menurut Maska Ridhwan, pem- bangunan di bidang industri juga penting untuk jangka panjang dan perlu ditangani secara serius. Dalam waktu dekat pembangunan di bidang pertanian menjadi prioritas kita karena dampaknya positip di dalam turut mense- jahterakan rakyat Indonesia, apalagi keadaan daerah pedesaan kita masih memerlukan penanganan yang lebih serius. Bagaimana peranan generasi muda dalam pembangunan pede- saan dikatakan dapat dilakukan dengan melakukan berbagai pro- gram kepemudaan di daerah pede- saan dan daerah transmigrasi. Dikatakannya rakyat di daerah pedesaan memerlukan penanganan dan sentuhan teknologi antara lain para pemuda yang memiliki keahlian dapat menerjunkan dirinya sebagai profesional- profesional dalam turut membina manajemen perkopera- sian, manajemen perlistrikan desa dan mengusahakan "air-bersih" bagi penduduk pedesaan. Sebab Ke halaman X Demikian pula masalah Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) harus ditanggapi secara serius, karena hal itu dapat menimbulkan bisul dalam masyarakat. Perlu dicarikan jalan keluar bagi mereka yang terkena PHK, karena secara tidak langsung mereka mereka ini dapat setiap saat menimbulkan kerawanan dalam masyarakat yakni cenderungnya melakukan tindakan nekat yakni melakukan perbuatan pidana. Dari sisi lain dapat menimbulkan gejolak sosial yang juga menyangkut nasib kehidupan isteri dan anak mereka. Usaha pemerinah menindak pelaku-pelaku koruptor merupakan langkah awal yang menggem- birakan. Tentu saja usaha pemberantasan dan penindasan itu dapat lebih digalakkan dan menyeret pelaku-pelakunya kemuka persidangan. Korupsi merupakan kanker dalam kehidupan bernegara. Suburnya koruptor adalah angin segar bagi PKI, entah dalam bentuk rupa bagaimana sekalipun. la rharap, semoga kemerdekaan yang ke 41 tahun ini, lebih membuka mata kita bagi rakyat yang tidak berpunya, karena merekalah yang sangat mendam- bakan tegaknya hukum di negara kita tercinta, Indonesia. (Bob Silitonga).