Tipe: Koran
Tanggal: 1995-09-20
Halaman: 05
Konten
Swasta Indonesia Dan Malaysia Perlu Kerjasama Di Bidang Litbang Padaa keterangannya seusai Rafidah Azis menegaskan bah- wa ASEAN tidak mengingin- kan negara lain menentukan agenda dalam kerangka Kerja- sama Ekonomi Asia Pasifik (APEC). Jakarta, Sept (BY)* Menteri Perindustrian dan Perdagangan Internasional Ma- laysia Rafidah Azis menegas- kan perlunya kerjasama swasta Indonesia dan Malaysia di bi- dang Litbang (R&D) guna me- ningkatkan daya saing produk- si kedua negara, sehingga lebih kompetitif dalam kemampuan penembus pasar internasional. "Selain itu, kerjasama dalam pengembangan bidang ini akan membuat biaya untuk Litbang lebih ekonomis dan dapat me- nurunkan biaya produk yang di- hasilkan," kata Rafidah dalam seminar "Kesempatan Bisnis di Malaysia" di Jakarta, Senin. Namun apakah pengemba- ngannya akan dilakukan di In- donesia atau Malaysia, menu- rut dia, hal itu tergantung pada kondisi masing-masing produk. Jika lebih kompetitif dilakukan di Indonesia, sebaiknya dilaku- kan di Indonesia dan demikian juga sebaliknya. Selain industri manufaktur yang berteknologi tinggi, ker- jasama penelitian dan pengem- bangan swasta kedua negara ju- ga dapat dilakukan untuk bi- dang lain seperti Agroindustri. Usulan ini, menurut Rafidah bukan merupakan strategi pe- ngembangan industri dalam ke- rangka Kawasan Perdagangan Bebas ASEAN (AFTA), tetapi lebih merupakan strategi bila- teral kedua negara. Dalam kesempatan itu, Rafi- dah juga mengundang investa- si dari Indonesia untuk mena- namkan modalnya di Malaysia. Negara itu sendiri sekarang mengkonsentrasikan diri pada Menteri Perdagangan Internasional dan Industri Malaysia, Ny. Dato' Seri Rafidah Aziz (Antara) Jakarta, Sept (BY).- PT. TELKOMSEL mulai akhir tahun ini akan merambah DKI Jakarta, dan kini dalam tahap pembebasan tanah untuk 100 fokasi yang akan dipergu- nakan menempatkan BSC (Base Station Controller) dan menem- patkan BTS (Base Transceiver Station). pengembangan industri bertek- nologi tinggi dan pada modal serta mulai meninggalkan sek- tor yang hanya mengandalkan buruh murah. Langkah itu diambil untuk mengantisipasi adanya wilayah jelajah agar para pelanggan Telkomsel di DKI Jakarta nanti tidak mengalami kesulitan da- lam melakukan komunikasi, serta tidak ada wilayah yang tidak termonitor. Sebagai negara industri, ka- tanya, "Sangat wajar jika kami lebih selektif dalam menerima jenis industri merupakan pro- dusen terbesar beberapa pro- duk karet seperti sarung tangan, AC, semi konduktor dan pera- latan audio visual. Hal itu lakukan sekedar untuk memberikan suatu kepuasan bagi calon pelanggan nantinya, dimana begitu menjadi pe- langgan Telkomsel, pelanggan dapat langsung mengadakan komunikasi tanpa mengalami kesulitan atau tak mengalami geser sedikit mati. Antara 1990 sampai Juli 19- 95, nilai investasi PMA di sek- tor manufaktur yang disetujui pemerintah Malaysia mencapai 29,96 miliar dolar AS, sedang PMA dari Indonesia pada pe- riode yang samaa baru 1,23 mi- liar dolar. Investasi Indonesia di negara itu kebanyakan bergerak di in- dustri barang-barang logam dan petrolium. Namun demkian, Rafidah mengharapkan swasta kedua negara juga dapat beker- ja sama untuk memproduksi barang dan jasa yang dapat di- ekspor ke negara ketiga. Dikatakannya, penurunan ta- rif di antara negara ASEAN akan membuat komponen dan bahan baku menjadi lebih mu- rah dan diharapkan memberi kontribusii untuk menurunkan ongkos produksi barang jadi. patan serta memenuhi keingi- nan Menteri Parpostel adanya pemerataan, masalah penjualan Hand Phone diserahkan kepada daeler dengan harga tergantung features yang tersedia dalam Hand Phone tersebut, namun pihak Telkomsel menekan maksimal Rp.1,1 juta untuk merk Audio Fox sampai Rp. 3,6 juta untuk merk Motorola, sedang Telkomsel hanya menangani masalah SIM Sebagai kumpulan negara yang terbesar dalam lingkungan APEC, kata Rafidah, ASEAN harus lebih menentukan jalan- nya forum kerjasama ekonomi ini, sehingga tidak rugi nanti- nya. (Subcriber Identity Module ) card nya. Dengan demikian bagi masyarakat yang kini telah memiliki SGM atau menjadi pelanggan GSM yang dikelola operator manapun dapat juga menjadi pelanggan Telkomsel dengan membeli SIM card yang dikeluarkan PT. Telkomsel. Dalam masalah penentuan kapan mulai diberlakukannya perdagangan bebas APEC, ia menegaskan, perlunya negara berkembang seperti ASEAN melindungi usahanya dari anca- man industri besar dari negara maju. "Itu tidak berarti kita tidak mau membuka pasar. Apalagi, kesepakatan dalam APEC tidak bersifat mengikat," katanya. Rafidah memberi contoh ba- gaimana dunia perbankan di negara berkembang seperti In- donesia maupun Malaysia akan rontok jika perbankan dari AS maupun Jepang melakukan ekspansi besar-besaran dengan dananya yang berjumlah sangat besar. "Sebab dalam pesawat GSM itu pesawatnya seperti barang mati dan tak ada fungsinya, di- mana yang menghidupkan atau mengfungsikan pesawat terle- Sementara itu, dana yang ter- kumpul dari 100 bank di negara kita jika diinvestasikan ke AS maupun Jepang tidak akan ada apa-apanya bagi bank-bank di negara-negara maju tersebut. Saat bertemu Mendag SB Joedono, Rafidah menegaskan, "Kita tidak mau terus menerus memberi perlindungan bagi in- dustri di dalam negeri, tetapi masih ada industri baik di Ma- laysia maupun Indonesia yang belum mampu bersaing di pasar internasional. Menyinggung keinginan Ma- Dengan pertumbuhan ekono- laysia untuk mempercepat pem- mi sekitar delapan persen per- bentukan Kaukus Ekonomi tahun, pendapatan per kapita Asia Timur (EAEC), Rafidah 1994 diperkirakan 3,447, dolar mengatakan, masih menghada- tingkat penggusuran hanya 2,9 pi kebuntuan karena Jepang se- persen dan inflasi 3,7 persen pada tahun yang sama, Malay-bagai salah satu negara besar di Asia Pasifik justru mengusul- sia merupakan tempat yang me- narik untuk investasi. Ke Halaman XI Dalam pertemuan tersebut, kedua menteri itu membicara- kan pandangan masing-masing negara dan saling tukar menu- kar informasi dalam rangka per- siapan menghadapi pertemuan para pemimpin ekonomi APEC di Osaka, Jepang, mendatang. Upaya ini perlu dilakukan, kata Direktur Hubungan Perda- gangan Luar Negeri Departe- men Perdagangan Hatanto Rek- sodiputro usai pertemuan Joe- dono dan Rafidah, agar panda- ngan dan persepsi ASEAN le- bih kompak dalam melihat per- kembangan APEC. Meskipun demikian, kata- nya, masing-masing negara te- tap bebas memiliki pemikiran- nya sendiri-sendiri. EKONOMI Jakarta, Sept (BY) Kenaikan harga beras sampai bulan Februari 1996 akan yang datang rata-rata 1,2% s/d 1,8% per bulan, demikian dikatakan oleh Ka. Bulog Dr.Ir. Beddu Amang MBA ketika menjawab anggota DPR-RI Komisi VII yang dipimpin oleh H. Syaiful Anwar hari Selasa dalam Dengar pendapat dengan Ko- misi VI DPR-RI. Dikatakan oleh Beddu Amang kenaikan ini adalah kenaikan yang bersifat alamiah Ka Bulog: Kenaikan Beras Alamiah 3,14%. Komoditi lain yang sering mengalami fluktuasi harga yang besar adalah cabe dan bawang merah. Secara ekonomis, kedua komoditi tersebut adalah cash crops bagi petani, yang pe- nanamannya semata-mata ditujukan untuk dijual, sehingga produksi kedua komoditi ter- sebut sangat sensitif terhadap perubahan harga. Hal ini berarti bahwa apabila harga tinggi petani ber-lomba-lomba me- nanam dan sebaliknya. Jakarta, Sept. (BY) Angka inflasi tahun 1995 akan lebih kecil dibanding tahun lalu yang sebesar 9,24 persen, sementara kenaikan harga beras akhir-akhir ini tidak akan mempengaruhi inflasi karena kenaikannya masih wajar dan Bulog memiliki per- sediaan beras yang cukup sehingga dapat melakukan ope- rasi pasar (OP). 'Angka inflasi tahun ini akan lebih kecil dibanding tahun lalu", kata Kepala Biro Pusat Statistik (BPS) Sugito Suwito menjawab pertanyaan wartawan usai menandatangani MOU kerja sama antara BPS dengan Biro Statistik Australia di Gedung BPS, Jakarta, Sela- sa. BERBINCANG. Kepala Badan Urusan Logistik (Bulog) Beddu Amang (kana) berbincang dengan staf ahlinya Christian Silitonga (kiri) sebelum memberikan jawaban atas pertanyaan aggota DPR saat mengadakan Raker dengan Komisi VIII DPR-RI di Jakarta, Selasa (19/ 9) Raker tersebut antara lain membahas masalah kenaikan harga beras dipasaranakhir-akhir ini serta tata niaga terigu. (Foto: Antara) 1 Jakarta, Sept. (BY) Wakil ketua Bappenas Ir Rahardi Ramelan mengung- kapkan Indonesia menghadapi persaingan cukup berat dalam meraih investasi bidang infra- struktur, oleh karena itu perlu gambaran menarik bagi inves- tasi di Indonesia. J KEUANGAN "Indonesia membutuhkan sedikitnya 50 miliar dolar AS investasi bagi pembangunan infrastruktur, dan 330 proyek akan diswastakan selama lima tahun mendatang", katanya kepada pers seusai pembukaan dialog kerjasama pemerintah dan swasta anggota Asia Pasific Economic Coorperation (A- PEC) bidang infrastruktur, di Jakarta, Selasa. Dalam hal menarik investor swasta, bukan semata-mata in- vestor dalam negeri tetapi juga investor swasta asing. Investasi 1 BUKA SEMINAR Menteri Negara Lingkungan Hidup Sarwono Kusumaatmadja (kanan) berjalann berdampingan dengan suami PM Norwegia, Ame Olav Brundtland, seusai pembukaan seminar Lingkungan Hidup di Jakarta, Selasa (19/9). Seminar yang dibuka PM. Norwegia, Ny.Gro Harlem nesia. Brundtland tersebut diselenggarakan Kedutaan Besar Norwegia, dengan tema "Teknologi dan Pengelolaan Lingkungan Norawegia". (Foto: Antara) dan musiman sebagai akibat dari berkurangnya areal panen bulanan dan adanya biaya-biaya penyimpanan yang dikeluarkan oleh masyarakat seperti bunga bank, susut, biaya gudang, resiko, keuntungan yang wajar dan sebagainya serta pengaruh inflasi. Tentang naiknya harga beras itu, ia mengatakan, masih dalam taraf yang wajar karena kenai- Ia mengatakan, angka inflasi kannya masih di bawah angka tahun takwim 1995 diper- inflasi. "Kalau naiknya di atas kirakan lebih kecil dibanding inflasi artinya memang beras yang menggeret inflasi itu ke tahun lalu karena sisa waktu Barang-barang produk Indo- nesia yang masih dapat diting- Beddu Amang juga mengata- kan andil gula pasir dalam inflasi yang sedikit membesar pada tahun 1995 tidak terlepas dari akibat penurunan produksi mundurnya masa giling tahun tinggal empat bulan, sementara persediaan beras di Bulog cu- kup, dan saat ini bukan masa permintaan yang tinggi karena tidak ada puasa dan lebaran. Menurut dia, kenaikan harga beras akhir-akhir ini tidak akan mempengaruhi inflasi tahun ini karena Bulog memiliki perse- diaan beras yang cukup sehing- ga dengan melakukan OP pada waktu yang tepat harga beras dapat turun kembali. BPS: Inflasi 1995 Lebih Kecil atas, tapi kalau di bawah inflasi, berarti ada penyebabnya lain", katanya. Untuk itu, katanya, kemung- kinan perkembangan harga beras perlu diwaspadai. "Kalau ada tendensi kenaikan harga beras, harus segera dilakukan operasi pasar", katanya. Telkomsel Pasarkan 50 Ribu SS Di DKI Persaingan Investasi Infrastruktur Dan untuk memberi kesem- tak di Subcriber Identity Mod- ule atau SIM card. Dengan de- mikian masyarakat yang kini telah memiliki pesawat SGM akan dapat langsung melakukan komunikasi begitu memiliki Sim card yang dikeluarkan Telkomsel ujar Dirut PT. Telkomsel Ny. Koesmarihati Sugondo di Jakarta, kemarin. Target untuk wilayah DKI Jakarta hingga kini belum ter- pikirkan, sebab masih tergan- tung dengan permintaan masya- rakat yang diperkirakan makin lama makin berkembang, na- mun yang pasti pada tahap awal direncanakan akan dipasarkan 50 ribu Satuan Sambungan. Sedang untuk Medan yang men- cakup wilayah operasi Suma- tera Utara dari target 9 ribu kini telah terjual sekitar 3 ribu, Bandung sekitar 2 ribu. Untuk Denpasar, Surabaya, Semarang, Yogyakarta dan Solo yang a akan Ke Halaman XI yang dibutuhkan adalah untuk membangun jalan raya, jalan tol, pelabuhan, bandar udara, pembangkit listrik, telekomu- nikasi, dan infrastruktur pari- wisata. Menurut dia, untuk menarik investasi swasta tidak mudah karena adanya kompetisi ter- utama dari negara lingkungan APEC sendiri, seperti Vietnam dan China yang membutuhkan investasi cukup banyak, belum lagi persaingan dengan negara Eropa Timur. Berdasarkan študi terakhir Bank Dunia menunjukkan, bahwa selama dekade tahun 2000 yang akan datang wilayah Asia Timur membutuhkan in- vestasi sekitar 1,2 1,5 triliun dolar untuk bidang infrastruk- tur. INDUSTRI Pembangunan infrastruktur ini dinilai memiliki potensi katkan ekspornya ke pasar Korsel antara lain kayu olahan, termasuk kayu lapis dan bahan baku untuk industri. 1995 sebagai akibat kemarau 1994 dan adanya kebijaksanaan menaikkan provenue sebesar 15%. "Sementara itu produk Kor- sel yang masih bayak dibutuh- kan pasar Indonesia antara lain barang modal untuk industri," katanya. Namun demikian, sejak bulan Mei 1995 andil tersebut sema- kin mengecil sejalan dengan perkembangan produksi dalam negeri dan adanya kebijaksa- naan penurunan harga jual gula pasir eks-impor pada bulan mei 1995 yaitu dari Rp.1.300. per kg menajdi Rp.1.250,- per kg untuk gula pasir konsumsi rumah tangga dan dari Wakil ketua Kadin Indone- sia Komite Soy M. Pardede dalam kesempatan itu mengata- kan usaha patungan Korsel pada 1976 saat didirikannya Kadin Indonesia Komite Korsel hanya delapan proyek, tetapi sekarang meningkatkan menjadi 350 proyek dengan nilai investasi 6,13 miliar dolar. "Meningkatnya usaha pa- la juga mengatakan, naiknya harga beras itu merupakan pe- nyesuaian yang wajar terhadap harga dasar di tingkat petani sehingga mereka bisa menik- mati harga tersebut. "Kan bia- sanya harga pupuk naik", kata- nya. Menurut Sugito, badan yang dipimpinnya tidak memiliki ketentuan bahwa angka inflasi harus di bawah dua digit. "Kita hanya menyampaikan dan memberikan gambaran", kata- nya. Angka inflasi di bawah dua digit itu, katanya, merupakan target yang harus dicapai oleh aparat pemerintah. Target in- flasi yang harus dicapai, kata- nya, juga dikeluarkan oleh negara jiran seperti Malaysia. Sementara itu, Menkeu komersial yang menarik bagi dunia usaha, maka perlu dido- rong peran swasta yang lebih besar dalam pembangunan in- frastruktur tersebut. Karena itu, tambahnya, da- lam dialog anggota APEC berlangsung 19-21 September 1995 itu, Indonesia berusaha membujuk swasta anggota APEC untuk menanamkan mo- dalnya dalam pembangunan infrastruktur di sini. BERITA YUDHA - RABU, 20 SEPTEMBER 1995 HALAMAN V "Bagaimanapun kita harus merebut investasi sebanyak mungkin karena uang terbatas di Dunia ini", tuturnya seraya menyebutkan untuk merebut investasi maka sudah sela- yaknya disusun rencana proyek secara baik.. Proyek yang sudah disusun secara baik itu dicoba dipro- pagandakan kepada pihak swasta anggota APEC, mum- tungan Korsel di Indonesia itu membuktikan bahwa iklim investasi di Indonesia cukup menarik bagi para investor asing untuk menanamkan mo- dalnya di Indonesia," demikian Soy M. Pardede. Proyek investasi Korsel di Indonesia sebagian besar bergerak di bidang industri kimia dan logam dasar. Pertemuan bersama Kadin Indonesia Komite Korsel dan Kadin Korsel Komite Indone- sia itu dihadiri sekitar 100 pengusaha Korsel dan Indone- sia. Rp1.350,- per kg menjadi Rp. 1.300,- per kg untuk gula pasir industri. TINGKATKAN KERJASAMA Korea Selatan sepakat akan meningkatkan kerjasama eko- nomi dengan Indonesia ter- masuk bidang perdagangan dan investasi, demikian salah satu keputusan bersama Kadin In- donesia di Jakarta, Selasa. Keputusan bersama yang masing-masing ditandatangani oleh Wakil Kadin Indonesia Komite Korsel Soy M. Pardede dan Ketua Kadin Korsel Komite Indonesia, Park Su Pada tahun 1995 BULOG juga mendapat tugas meme- lihara stabilitas harga minyak goreng kelapa sawit. Dalam hal minyak goreng kelapa sawit ini, posisi Indonesia adalah sebagai negara produsen nomor 2 di dunia. Sebagai negara pengeks- por produsen nomor 2 di dunia Sebagai negara pengekspor besar, suplai yang tersedia di dalam negeri terlepas dari Perdagangan RI-Korsel Terus Meningkat Jakarta, Sept (BY) - Menteri Perdagangan SB Joedono menilai volume per- dagangan Indonesia-Korea Selatan dalam lima tahun terakhir (1990-1994) terus meningkat dengan rata-rata 18 persen dan pada 1994 mencapai sekitar 4,75 miliar dolar AS. Mengenai iklim investasi dinilai cukup merangsang bagi para investor asing menanam- kan modalnya di Indonesia. "Ekspor Indonesia ke Korsel dalam periode itu naik rata-rata 15 persen setahun yang pada 1994 tercatat 2,59 miliar dolar AS, sedangkan impor Indone- "Mantap stabilitas politik, sia dari Korsel naik rata-rata 22 rendahnya tingkat laju inflasi persen yang pada 1994 tercatat dan nilai tukar rupiah yang 2,16 miliar dolar," kata Men- realistis merupakan daya tarik dag Joedono di Jakarta Selasa. bagi para investor nasional Mendag Joedono dalam maupun asing menanamkan sambutannya yang dibacakan modalnya di Indonesia," kata oleh Sekjen Departemen Per- Joedono. dagangan Drs. Bakir Hasan pada pembukaan pertumuan bersama Kadin Indonesia Komite Korea dan Kadin Ko- rea komite Indonesia ke-10 di Jakarta mengharapkan agar Korsel dapat lebih mening- katkan impor produk dari Indo- 6 Mar'ie Muhammad dalam Raker dengan Komisi VII DPR, Rabu (13/9), mengatakan, inflasi tahun takwim 1995 bisa sebesar 8,88 persen jika inflasi empat bulan mendatang sama dengan angka inflasi empat bulan terakhir pada tahun lalu. Laju inflasi pada Januari hingga Agustus tahun ini men- capai 6,41 persen, sedangkan pada periode yang sama tahun lalu laju inflasi sebesar 6,85 persen. Angka inflasi pada em- pat bulan terakhir tahun 1994 masing-masing September 0,53 persen, Oktober 0,89 persen, November 0,45 persen dan Desember 0,52 persen. Untuk itu, kata Menkeu, per- lu diupayakan agar angka inflasi tahun takwim 1995 tetap satu digit dan tidak lebih dari sembilan persen antara lain dengan melakukan sinkronisasi kebijaksanaan riil dan moneter. pung mereka berada di Indone- sia, tambahnya. Selain usaha dari pemerintah, pendekatan juga hendaknya dilakukan pengusaha Indonesia sendiri di luar kegiatan dialog tersebut. Dialog dibuka Menteri PU Radinal Moochtar diikuti 150 peserta dari 18 anggota eko- nomi baik kalangan pemerintah maupun swasta nasional/in- ternasional yang bergerak di bidang usaha yang terkait dalam penyediaan infrastruktur serta diikuti Lembaga Multilat- eral dan Bilateral. Dalam dialog tersebut ada sembilan topik yang dibahas yakni menyangkut aspek makro pembangunan infrastruktur antara lain pertumbuhan kebu- tuhan infrastruktur, kondisi makro yang menunjang in- dustri, serta perkembangan berbagai sektor infrastruktur. Hwan juga sepakat bahwa pihak Korsel akan meningkatkan investasinya di Indonesia. Pengusaha Indonesia meng- ajak pengusaha Korsel untuk lebih meningkatkan investasi- nya di bidang pembangkit listrik dan transmisi, kilang minyak, industri kimia, tekstil dan mesin perkakas. Di bidang kerjasama per- dagangan bilateral, kedua belah pihak sepakat akan mening- katan volume perdagangan dari 4,32 miliar dolar AS pada 1994 menjadi 5,38 miliar dolar pada 1995. Kedua belah pihak, juga sepakat akan melakukan upaya agar pada tahun 2000 volume perdagangan kedua negara mencapai sekitar 10 miliar dolar AS. Delegasi Korsel mengharap- kan agar pengusaha Indonesia membantu peningkatan ekspor Korsel ke Indonesia sehingga neraca perdagangan kedua negara dapat seimbang. Komoditi Indonesia yang Ke Halaman XI perkembangan harga dan permintaan ekspor di luar negeri. Untuk mengendalikan fluk- tualisasi harga komoditi ini, Pemerintah telah menetapkan tiga instrumen yaitu pajak, ekspor, stok penyangga (buffer stock) dan apabila diperlukan impor minyak goreng (olein). Ketiga instrumen tersebut saling mengkait. Kebijaksana- an pajak ekspor yang tepat dapat mengendalikan suplai didalam negeri sehinjgga akan berpe- ngaruh terhadap kebutuhan bufferstock dan kebutuhan impor. Namun mengingat bahwa Indonesia adalah negara pe- ngekspor CPO yang besar, maka pajak ekspor tidak dapat sepenuhnya mengendalikan harga minyak didalam goreng negeri, tetapi hanya dapat mengurangi dampak fluktuasi harga luar negeri terhadap harga didalam negeri. Instrumen yang dapat mene- kan harga ketingkat yang terjangkau oleh masyarakat adalah Operasi Pasar yang sumb nya berasal dari buf- ferstock atau impor. Dengan demikian antara pajak ekspor, mekanisme buffer stock dan impor olein mempunyai hubu- ngan yang saling mendukung. Selama tahun 1995 (periode Januari-, Agustus 1995) andil inflasi komoditi minyak goreng tercatat 0,15% dari laju inflasi 6,41%. Untuk tahun anggaran 1995/1996 (priode April Agustus 1995) andil minyak goreng mencapai 0,06% dari laju inflasi 3,37%. Sedangkan untuk periode Januari s/d Agustus 1994 andil inflasi minyak goreng adalah 0,16% dari laju inflasi 6,85% dan untuk periode April s/d Agustus 1994 sebesar 0,12% dari laju inflasi Jakarta, Sept (BY) Tingkat banyaknya penum- pang (okupasi) Kereta Api (KA) super cepat Agro Bromo jurusan Surabaya- Jakarta berdaya tempuh sembilan jam diluncurkan 17 Agustus yang 1995 tinggi yakni mencapai 96 persen. "Kereta Api yang kini sudah secara reguler melayani penum- pang jurusan Surabaya-Jakarta tersebut, dari 416 tempat duduk yang tersedia paling sedikit terisi 360 penumpang," kata Kasi Niaga Perumka Daops VIII, Sudarjono, Senin. KA Argo Bromo yang dilun- curkan bertepatan perayaan In- donesia Emas dari Surabaya- Jakarta itu, menurut dia, se- mentara ini masih dilayani satu kereta dengan harga tiket sekali jalan Rp95 ribu. Tingkat Okupasi KA Bromo Tinggi Jaya Baya dan KA Bima. Ting- kat okupasi kereta api penum- pang mencapai 105 persen. "Sedikitnya 21 ribu masya- rakat Surabaya dan sekitarnya memanfaatkan jasa angkutan kereta api kelas ekonomi dan sekitar 1200 memanfaatkan kereta api kelas bisnis," ujarnya. Sedangkan dari sembilan KA barang yang beroperasi tingkat muatan yang terdiri pupuk, kelontong dan semen dengan jumlah yang relatif berfluktuasi. Pemuatan pupuk 1500 ton, kelontong 150 ton dan 600 ton setiap harinya, demikian Su- darjono. (R-30). Secara keseluruhan ada 45 kereta api yang beroperasi di wilayah Daops VIII, diantara- nya KA Mutiara Utara, KA US$ SINS PON.S MALS DM HKS REAL YEN AUS Apabila harga rendah akibat kelebihan suplai priode beri- kutnya petani secara bersamaan mengurangi penanamannya. Secara teknis, komoditas ter- sebut mudah rusak, sedang dari sisi konsumsi, permintaan rumah tangga terhadap ke- duanya adalah dalam bentuk segar. Mengingat karakteristik yang demikian, maka upaya yang lebih effektif dan effisien dalam memelihara stabilitas harga kedua komoditas tersebut adalah melalui peraturan pola tanam dan koordinasi logistik guna membantu kelancaran arus suplainya. Mengenai Tepung Terigu, Beddu Amang mengatakan dalam tata niaga tepung terigu, biji gandum diimpor oleh Pemerintah yang selanjutnya diolah oleh PT. Bogasari dan PT. Berdikari. Penyalurannya diatur oleh BULOG melalui BNI BBD BDN Bank Exim BRI BAPINDO BTN BCA Panin Bank Bank Ball Bank Buana Ind Bank Duta BDI Bank Tamara Bank BIl Aspac Bank DANA HUTAMA Bank Utama Bank Windu Kencana Jaya Bank Bank Dewa Ruci Bank Umum Servitia Bank Yudha Bhakti Bank Indo Monex ABN BANK Bank Aken Bank Gunung Kencana Bank Bukopin Metropolitan Bank Dharmala donie-Bank ratusan penyalur yang selan- jutnya didistribusikan kese- luruh daerah. Emas 24 Karat Emas 23 Karat Emas 22 Karat Jumlah penyaluran tepung terigu per bulan rata-rata sebesar 200.000 ton, yang ditujukan kepada industri mie 17,3%, industri biskuit 2.1%, industri pangan lainnya 1,2%, Koperasi 17,6% dan pasar Ke Halaman XI VALUTA Kurs Valuta Asing menurut PT.DINERO Pratama Internasional (DPI) JI.Batu Ceper No.50 C Jakarta, hari ini sebagai berikut: Penyalur Agen BY SOEDIONO AGENCY JUAL 2.200,- 1.488,- 3.478,96 868,19 1.274,52 286,41 521 22.25,- 1.620,79 Bursa Penjualan Harmoni JIH. Muhasirin I. Kedoya Jak Pus DEPOSITO BERJANGKA BELI 2.170,- 1.483,- 850,30 852,19 1400,26 281,24 485 21.91 1.662,79 1 Bin 3 Bin 6 Bin 12 Bin 10,00 % 10,00 % 12,00 % 12,00 % 14,00 % 14,00 % 15,00 % 15,00% 15,00 % 15,00 % 16,00 % 16,00 % 15,00% 15,00 % 16,00 % 16,00 % 14,00 % 14,00 % 15,00 % 15,00 % 15,00% 15,00 % 16,00 % 16,00 % 15,00 % 11,00 % 13,50 % 14,00 % 15,00 % 9,5% 10,5% 11,00% 12,50 % 13,00 % 14,00 % 14,00 % 13,50% 14,00 % 14,50 % 15,00%. 12,50 % 13,00 % 13,50 % 14,00% 13,00 % 13,50 % 14,00 % 14,00% 16,00% 16,00 % 16,50 % 16,50% 13,00% 13,50 % 13,50 % 14,00% 13,00 % 13,50 % 14,00 % 14,00% 13,00% 13,50 % 14,00 % 14,00 % 10,50% 11,00 % 11,50 % 12,00 % 10,50% 10,50 % 10,50 % 10,50 % 13,50 % 13,50 % 15,50 % 15,50% 15,00% 15,50 % 16,00 % 16,00% 13,50 % 14,00 % 14,50 % 15,00 % 16,00 % 16,50 % 17,00 % 17,00 % 15,00 % 16,00 % 16,50 % 16,50% 13,50% 13,50 % 14,00 % 12,50% 12,00% 13,00 % 14,00 % 12,50% 11,00 % 12,00 % 12,00% 12.00% 13,00% 13,50% 13,50% 14,00% 15,50% 16,50 % 16,50% 17,00% 15,50% 16,25% 16,50% 16,90% 15,50% 15,50 % 15,00% 15,00 15,00% 15,50% 16,00% 15,50% HARGA EMAS Rp.28.800,- Rp.25 450- Rp.24.100,- Harga tersebut belum termasuk ongkos bikin dan Pajak Penjualan. PT. Duta Pratama Imperdinco/DPI JI. Batu Ceper 50/C Tilp. 3800245 3800248 Jakarta. JUAL BELI Rp 27.300,- Rp.26.850,-
