Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Berita Yudha
Tipe: Koran
Tanggal: 1995-09-20
Halaman: 08

Konten


AF HAE TRYNOY BAD WARUNG TEGAL. Seorang pedagang Warung Tegal (Warteg) sibuk melayani para pembeli yang ingin menikmati masakan khas kota pantai utara Jawa Tengah itu, di sekitar Cilincing, Jakarta Utara. Warteg yang dulu hanya didatangi masyarakat kecil, kini telah menjadi salah satu menu alternatif bagi masyarakat luas. (Foto: Antara/ Saptono) Budidaya Udang Indonesia Sebagai Komoditi Ekspor Non Migas Dalam upaya memperoleh pada tahun 1982 hanya 817 devisa setelah menurunnya ton. Sebabnya karena banyak penghasilan dari minyak udang Indonesia ditolak FDA bumi maka Indonesia ber- berhubung tidak meme- tekad untuk menggalakkan nuhi persyaratan hygiene ekspor bahan-bahan lain. bagi Amerika. Ini merupakan Komoditi yang terpandang tantangan bagi eksportir memberikan harapan ialah Indonesia, agar penanganan kelapa sawit dalam bidang udang sebersih mungkin. perkebunan dan udang dlm bi Jepang banyak menangani dang perikanan. Indonesiake sendiri secara langsung mungkinan meningkatkan suplay udang dari Indonesia produksi udang masih cukup yakni dalam bentuk ker- luas, untuk menetapkan jasama patungan (joint ven- udang sebagai komoditi -ture). Negara-negara lain primadona didasarkan pada asumsi bahwa pasaran dunia udang masih luas dan har- ganya stabil tinggi. Udang dinyatakan sebagai prima- dona sebenarnya merupakan penggalakan dari program udang secara nasional. In- formasi pasar tentang udang di dunia telah dilakukan oleh Badan Pengembangan Eks- por Nasional sejak tahun 1983 dan negara konsumen udang yang utama ialah Jepang dan Amerika Serikat (USA) disusul di negara- negara Eropa. seperti Thailand, Taiwan, India dan sebagainya. Sedang Indonesia berusaha mengem- bangkan budidaya udang sehingga dalam waktu yang akan datang persaingan akan bertambah kuat walaupun permintaan konsumen me- ningkat. Dari segi produksi ke- mungkinan untuk memper- besar produksi cukup mudah, mengingat sumber daya alam kita yang memungkinkan. Masalah yang cukup berat ialah harus dapat menghi- langkan citra bahwa udang Dari Indonesia udang kita kurang bersih, maka sangat sedikit yang diimpor Quality Control harus di- Amerika pada tahun 1979 galakkan. Jalur tersebut harus ekspor udang dari Indonesia dibina dan dikembangkan ke USA mencapai 2763 ton secara serasi sehingga dapat tetapi kemudian merosot terjalin hubungan yang saling Nasib petani bawang merah di wilayah pantai utara Pekalongan selama ini me- mang memprihatinkan ka- rena ulah pedagang yang mempermainkan harga yang naik-turun itu. Bila Bulog tidak segera mengambil tindakan, bukan tidak mustahil nasib mereka akan sama dgn petani ceng kih, tembakau, dan petani lain yang terpuruk oleh per- mainan tengkulak. "Tidak adanya patokan harga komoditas bawang merah membuat petani selalu dihantui perasaan takut akan naik-turunnya harga bawang yang telah sering membuat mereka jatuh-bangun dalam menata hidupnya," kata Harun Abdi Manaf (39), petani asal Desa Cabawan, Tegal. Stabilitas Harga Petani bawang merah di akibat gagal di dalam meng- nah mengalami krisis harga wilayah pantai utara Peka- olah tanaman tersebut," yang sangat memukul me- longan, Jawa Tengah, sudah katanya. reka, terutama pada 1989- lama mengharapkan rencana 1990 dengan harga di pasar pemerintah untuk memantap- hanya Rp.150-Rp.200 per kan harga mata dagangan kilogram. pertanian itu segera terwujud. Stabilnya harga bawang merah akan membuat para petani di sentra industri bawang terbebas dari dam- pak fluktuasi harga. Saat itu kepedulian pe- merintah belum tampak dan hanya beberapa Koperasi Unit Desa (KUD) lokal yang sudah mandiri, yang berani mengambil inisiatif untuk membantu menyelesaikan masalah harga pada saat panen raya. KUD melakukan pembelian besar-besaran dan mengirimkan ke luar kota. Pada masa itu pula, banyak petani yang hancur dan rugi sampai puluhan juta rupiah, sebab modal yang ditanam untuk tanaman bawang cukup besar. Wajar kalau banyak lahan berpindah tangan dan banyak petani beralih fungsi menjadi buruh di luar kota akibat kegagalan menanam bawang. Pertengahan Agustus 1995, harga bawang merah di pasar sudah agak mem- baik. yakni Rp.1.600 Rp. 2.000 per kilogram. Artinya, dengan harga sebesar itu, perolehan petani jauh lebih baik bila dibanding dengan tahun-tahun sebelumnya, khususnya pada saat harga bawang merah jatuh total. Bendahara Puskud Brebes Sukantono B.Sc. berpenda- pat pelaksanaan dari pens- menguntungkan dan bukan yang penuh persaingan yang saling merugikan. Peranan swasta sangat diharapkan dalam mempercepat penca- paian peningkatan ekspor udang dan hasil perikanan lainnya. Selama ini peru- sahaan swasta bergerak di bidang penangkapan di laut dan sedikit menampung hasil udang dari tambak, meng- adakan pengolahan di pe- rusahaan Cold Strorage kemungkinan ekspor keluar negeri. Di Indonesia peranan pe- rusahaan swasta dalam budidaya tambak udang perlu dikembangkan lebih tepat. Usaha budidaya tambak yang dilakukan oleh jalur swasta seyogyanya bersifat integrasi dan diatur dari awal agar tidak terjadi penguasaan lahan yang terlalu besar dan agar tetap tidak mendesak usaha petani kecil. Usaha pemasaran dan pengolahan diwajibkan menampung pro- duksi tambak petani kecil. Usaha swasta di maksudkan untuk menggarap skala se- dang atau menengah sampai besar, sedang usaha kecil dari pada petani tetap diberi kesempatan untuk hidup dan berkembang. Tujuan pro- Menurut dia, akan naik- turunnya harga bawang me- rah tidak bisa diketahui se- cara pasti sehingga para pe- tani tidak dapat mengan- tisipasinya. Fluktuasi harga bawang merah bisa terjadi karena beberapa hal seperti meka nisme pasar, proses pena- naman bawang yang cen- derung menyalahi aturan, serta pengaruh alam. KARANGAN/TULISAN KHAS Kurang sadarnya petani dalam melakukan proses tanam menyebabkan terja- dinya kelebihan produksi, akibatnya pedagang dapat seenaknya mempermainkan harga. Di satu pihak, karena takut bawangnya membusuk, petani menjualnya dengan harga murah, sehingga terjadi instabilitas harga. Keinginan petani untuk cepat mengembalikan ong- kos produksi dan meraup keuntungan menjadikan me- reka lupa dalam melakukan sistem produksi, sehingga lahan yang semestinya bisa digunakan untuk tanaman lain dimanfaatkan juga untuk tambahan menanam bawang merah. gram udang nasional adalah untuk meningkatkan ekspor. Ekspor ini dapat diseleng- garakan oleh perusahaan swasta maka peranan swasta tentunya sangat besar, lebih- lebih kenyataan yang di hadapi Indonesia ialah telah timbul citra negatif bahwa barang ekspor Indonesia kualitasnya jelek. Komoditi udang Indonesia telah banyak yang ditolak oleh Amerika maka Direktur Jenderal Perikanan memperingatkan kepada pihak swasta untuk memperbaiki penanganan ekspor komoditi ini sebaik mungkin. Peningkatan ino- vasi terpaksa secara bertahap dengan mengingat daya serap petani terhadap teknologi baru. "Fluktuasi harga bawang merah sering membuat petani stres, bahkan tidak sedikit yang harus menanggung Petani bawang di wilayah utang puluhan juta rupiah pantai utara Pekalongan per- Tahun Suram. Baru setelah berjalan beberapa tahun mereka mulai percaya akan manfaat peng- gunaan pupuk, pemberan- tasan hama dan sebagainya. Pada awal dilangsungkannya proyek ini iklim pemba- ngunan masih belum stabil seperti sekarang. Dalam upaya untuk mempercepat keberhasilan maupun mem- perbanyak produksi udang di daerah Jawa Barat bagian utara yakni Kabupaten Kra- wang dan Kabupaten Subang Petani Bawang Merah Dambakan tabilan harga bawang merah di wilayah itu harus dise- derhanakan. "Artinya, kalau perlu KUD setempat juga harus dilibatkan, mengingat kebe- radaan mereka di sentra industri bawang bisa diman- faatkan sebagai kepanjangan tangan dari Bulog," katanya. Menurut dia, Bulog harus memberikan jaminan yang baku soal patokan harga agar KUD lebih bisa berperan. Tidak adanya patokan har- gaitu lah yang menyebabkan KUD di sentra industri bawang merah tidak berani berspekulasi, sehingga ren- cana menstabilkan harga komoditas pertanian tersebut sangat diharapkan oleh se- mua pihak. Padat Modal. Budidaya bawang merah membutuhkan sarana dan prasarana yang padat modal, sebab untuk menangani satu hektare lahan pertanian ba- wang dibutuhkan dana se- dikitnya Rp.4 juta, di luar bi aya sewa tanah, seandainya ia hanya petani penggarap. yang pengairannya dipan- dang telah mencukupi untuk kepentingan pertanian sangat cocok untuk pertambakan udang lebih baik dengan adanya waduk Juanda Jati- luhur. Tiada usaha yang tanpa masalah, namun demikian seorang pengusaha pasti tidak henti-hentinya berupaya. Sementara itu, ongkos sewa tanah per hektare kini mencapai Rp.500.000. Di sentra, industri pertanian bawang merah di wilayah pantai utara Pekalongan, kebanyakan petani peng- garap. Pemilik lahan enggan untuk menanam tanaman tersebut karena membutuh- kan biaya tidak sedikit. Dari keseluruhan biaya Mengingat usaha dalam budidaya udang di tambak selama ini hanya dilakukan oleh petani rakyat, hal ini merupakan baru bagi para pengusaha untuk menyeleng- garakan budidaya secara besar dan komersial. Usaha swasta dimaksudkan untuk menggarap usaha skala se- dangkan usaha kecil dari para petani tetap diberi kesem- patan untuk hidup berkem- bang. Disadari bahwa setiap pengetrapan teknologi selalu diperlukan biaya, pemerintah selalu menyediakan kredit modal kerja untuk petani tambak. Perkreditan itu juga disertai dengan penerangan atau penyuluhan serta per- contohan-percontohan untuk dapat ditiru oleh para petani untuk mengadakan perbaikan tambaknya. (Budi Raharjo- Dari berbagai Sumber).- produksi, 35 persen atau Rp.1,7 juta dihabiskan oleh penggarap untuk membeli obat-obatan seperti pestisida dan Rp,1,2 juta untuk bibit, kata Castro (36), petani penggarap dari Desa Jati- barang, Brebes. Menurut dia, dengan per- hitungan biaya sebesar itu, lahan per hektar akan mampu panen sekitar 10 ton, dengan catatan faktor alam men- dukung. Dengan harga jual patokan Rp.700 setiap kilogram, maka untuk lahan seluas satu hektare, petani penggarap akan mendapatkan keun- tungan bersih Rp. 1 juta-2 juta setelah dipotong biaya produksi dan biaya lain, kata Masruri Basro, Kepala Toko Saprodi KUD Setya Budhi Brebes. Apabila ada kesadaran berproduksi dan tidak ber- spekulasimencari keuntungan secara berlebih, maka patok- an harga Rp.600 per kg pun sebetulnya sudah mengun- tungkan petani bawang, Mengintip Usaha Tani Bekicot Yang Berpeluang Eksport Lingkungan hidup yang disukai oleh bekicot ini adalah lingkungan yang lem- bab dengan tanah tidak mengandung kapur dan tidak tergenang air, selain itu juga harus tersedia jenis makanan yang disukai seperti daun- daunnya yang muda, sisa buah-buahan atau kulit buah- buahan yang tidak terpakai lagi; selain itu bekicot biasa menyukai lingkungan yang terhindar dari hembusan angin secara langsung. meter persegi luas kandang bisa disebar 80 ekor bekicot. Penebaran dilakukan secara bergerombol untuk keempat sisi sudut kandang. Setiap hari perlu diamati, bila ada bekicot yang mati segera diganti. Bekicot yang telur, dipisahkan dari te- lurnya dan tempatkan pada sekat khusus telur yang telah disediakan. ber- Bekicot yang nama il- miahnya Acchachatina Mar- ganata sudah dikenal sebagai hama tanaman yang sangat merugikan tanaman. Tetapi ternyata disamping sifatnya yang merugikan itu, bekicot ini sebenarnya memberikan keuntungan yang menggiur- kan bila diusahakan secara terkoordinir, karena daging bekicot ini selain bergiziting- gi juga banyak disukai orang. Dibeberapa tempat di Jawa Timur sepertidiKediri dan Malang, juga di Bali, orang telah biasa mengkonsumsi daging bekicot ini jadi ma- kanan yang lezat seperti kripik atau sate. Demikian juga dengan masyarakat ne- gara Eropa seperti Perancis, Jerman, Swiss dan juga Kanada sangat menyukai daging bekicot. Salah satu negara pengeksport bekicot beku tersebut adalah In- donesia. Permintaan akan daging bekicot yang semakin meningkat setiap tahunnya itu. tentu saja tidak dapat dipenuhi dengan hanya me- nangkap bekicot yang hidup bebas di alam, tetapi harus diupayakan dengan cara membudidayakannya secara profesional. Bibit bisa diperoleh dari alam bebas waktu musim penghujan. Sebaliknya dipi- lih yang besar-besar saja, karena bekicot itu akan menghasilkan telur banyak bila dibanding dengan beki- cot yang kecil. Bekicot yang akan digu- nakan sebagai bibit sebaik- nya dipilih yang mempunyai ciri-ciri: tipe besar, warna merah kecoklat-coklatan pa- da cangkangnya dan hidup nya didarat. Dengan upaya tersebut, diharapkan pendapatan akan meningkat, gizi keluargapun diharapkan meningkat, dan bagian-bagian bekicot yang tidak dikonsumsi bisa di- manfaatkan untuk pakan ternak peliharaan, seperti ayam, itik. Pada setiap 100 gram ba- han kering daging bekicot terkandung protein 16,02 gram, zat tepung 0,62 gram, garam mineral 2,17 gram, air dan zat cair 81,16 gram, nic- kel 0,778 gram, cobalt 2,240 gram, boron 0,240 gram, copper 0,720 gram, mangan 0,013 gram dan aluminium 0,173 gram. Anatomi. Bekicot tubuhnya di- yang selubungi oleh cangkang ini terdiri dari bagian kepala dengan mulut, empat buah tanduk yang dua diantaranya berfungsi sebagai perasa, dan mata; sedangkan bagian kaki berfungsi untuk merayap terletak di bagian bawah kepala. Bekicot yang merupakan hewan "Hermaprodit", yaitu mempunyai alat kelamin betina dan alat kelamin jantan ini dapat memproduksi sper- matozoit dan juga sel telur secara bergantian. Telur yang akan menetas sebulan kemudian ini setelah enam bulan akan menjadi de- wasa kelamin. Budidaya bekicot. sehingga mereka tidak perlu terpengaruh fluktuasi harga. Dengan kesadaran akan pentingnya mengatur siklus tanam dan disiplin bertanam serta memahami peranan pasar yang penuh dengan permainan tengkulak, bukan tidak mustahil petani akan selalu untung, di samping berani menentukan harga, kata Sukendi (40), pedagang bawang di Pasar Klampok, Brebes. Adalah tantangan bersama baik petani, pedagang, mau- pun semua pihak yang terkait dengan persoalan harga ba- wang merah untuk mencip- takan iklim perdagangan yang sehat, tempat semua pihak diuntungkan, bukannya dirugikan. Jawabannya tentu saja hanya ada pada niat petani dan penggarap tanaman bawang itu sendiri dalam menaati disiplin pola tanam sesuai dengan anjuran pe- merintah. (Budi Pangroso-Ant) Apa yang anda cari dari sebuah koran f Berita Yudha Bacalah dan pasanglah iklan di HARIAN UMUM BERITA YUDHA dan YUDHA MINGGU SPORT & FILM yang tersebar di seluruh Indonesia Hubungilah Bagian Iklan Bagian Sirkulasi Jalan Taman Tanah Abang III No 21 Jak-Pus 10160 Telp 145718 1452158 3853759 Telex 47174 Yudha ia memberikannya buat anda BERITA YUDHA - RABU, 20 SEPTEMBER 1995 HALAMAN VIII atau pada perwakilan-perwakilan dan penyalur penyalur BI KITA YUDHA di daerah Kandang sebaiknya dibuat dari bahan yang murah dan mudah didapat dilokasi pemeliharaan. Untuk dinding bisa dari anyaman bambu, anyaman nylon berbentuk jaring, triplek, atau seng berukuran lebar 1,4 meter. Tiang dinding bisa berupa bambu, kayu atau potongan cabang tanaman dengan pan- jang masing-masing 1,5 me- ter. dipermukaan tanah setinggi 1 meter. Dinding dipasang pada tiang dinding dengan cara mengikatnya. Agar bekicot tidak lolos dan hama dari luar tidak masuk, pagar bagian atas ditekuk ke dalam selebar ± 25 cm dan diolesi dengan bahan pelicin (bekas oli atau sabun deterjen). Hama yang biasa menye- rang bekicot adalah semut. Serangan semut ini bisa di- tanggulangi dengan menjaga kebersihan kandang yang segera menyingkirkan beki- cot yang mati dari dalam kandang. Panen bekicot telah dapat dilakukan setelah berumur 6- 8 bulan. Pilih yang besar- besar saja dan tempatkan pada wadah atau karung yang telah disediakan. Untuk per- mintaan eksportir biasa di- perlukan daging bekicot ber- sih berukuran 7-9 gram per- ekornya. Untuk kontrol dan pe- meliharaan bisa dibuat pintu masuk pada salah satu sisi kandang. Untuk memisah- kan antara bekicot yang besar, yang kecil dan telur,maka didalam kandang perlu di- buat sekat yang tidak per- manen dari triplek. Setiap Cara pengolahan Untuk memperoleh daging bekicot yang siap dimasak dan bersih bisa ditempuh dengan dua cara: Tanah lokasi dicangkul sampai gembur dan diber- sihkan dari gulma atau ko- toran kemudian ditanam sayuran atau tanaman perdu sebagai makanan bekicot nanti. Kemudian disekeliling batas kandang dibuat lubang sedalam 40 cm dan ditan- capkan tiang dinding, se- hingga bagian yang ada lagi dalam air dengan suhu 100 derajat Celcius selama 15 menit. Daging bekicot ditiriskan dan siap dipakai. Setiap bekicot seberat 1 kilogram menggunakan 90 gr garam dan 900 ml air. 1. Menggunakan Garam. Mula-mula bekicot dibi- arkan tanpa makan minum selama 48 jam, lalu direndam dlm larutan garam 10 persen selama 45 menit. Cuci dengan air bersih selama 15 menit. Kemudian rebus pada air dengan suhu 100 derajat Cel- cius selama 15 menit. Bagian kaki dan kepala diambil sedangkan alat pencerna- annya bisa dimanfaatkan untuk makanan ternak, cang- kangnya disingkirkan. Rebus 2. Menggunakan kapur sirih. Bekicot yang telah di- puasakan selama 48 jam direndam dlm larutan kapur sirih (setiap 8-9 sendok kapur sirih dilarutkan dalam 10 liter air bersih) selama 45 menit, lalu cuci dengan air bersih selama 15 menit. Rebus pada air dengan suhu 100 derajat Celcius selama 15 menit. Pisahkan cangkangnya dari kepala dan kaki alat pencer naannya bisa dimanfaatkan untuk makanan ternak peli- haraan, bagian kaki dan kepala rebus lagi pada air dengan suhu 100 derajat Celcius selama 15 menit. Da- ging bekicot kemudian di- tiriskan dan siap untuk di- gunakan. Kripik Bekicot. Pengolahan ini lazim di- lakukan oleh masyarakat di Jawa Timur. Dan biasanya kripik bekicot ini tahan se- kitar 3-4 bulan lamanya. Sebelum digoreng, daging bekicot dicampur dengan bumbu dengan rasa sesuai dengan diinginkan, pedas, asin atau manis. Lalu goreng dengan minyak kelapa sam- pai kering. Dan siap untuk dibungkus dan dipasarkan Sate Bekicot Sebanyak 30 biji daging bekicot diremas dan di- campur dalam bumbu yang terdiri dari bawang putih, ketumbar, kemiri, gula merah merica dan garam yang telah diulek, halus selama 2 jam. Kemudian daging bekicot tersebut tusukan pada tusukan sate sebanyak masing-ma- sing tiga daging,bakar dengan api sedang. Sate bekicot yang dalam keadaan panas tersebut bisa dinikmati dengan bumbu kecap atau bumbu kacang. (Anas TH-DNI).- Sultra Dari Hal VI Dalam tahun Pertama Pelita VII dari sektor swasta kita dapat merealisasikan investasi sebe- sar Rp 541 Miliar atau telah melampui target investasi sebe- sar Rp 1,1 Triliun dapat kita capai bahkan akan terlampui ujar Gubernur Drs. La de Kainuddin yang juga didam- pingi Ketua BKPMD Sultra Drs.H.Ibrahim Palace serta Dan Rem 143 Haluoleo Kol, Inf. Safei Nasution, Karo Humas Drs. Ali Hanafi dan Ketua PWI Yamin Indas. Dalam Rakorbang Sulawesi Tenggara baru-baru ini kita usulkan berbagai proyek senilai Rp 900 Miliar dan kita harapkan dapat disetujui oleh pemerintah pusat minimal 80%. Selain itu kita akan memperjuangkan be- berapa proyek dalam Rakorbang regional tingkat Sulawesi Sebelum ketingkat nasional kata Gubernur dengan bangganya. (BZ/fax) Petani bawang yang merindukan stabilitas harga. (Foto: Santo Ws)