Tipe: Koran
Tanggal: 1997-07-27
Halaman: 08
Konten
Sudut Kota Palm Oke Cafetarian Mangkalnya D emikian cuplikan syair lagu berjudul Ke Monas yang didendangkan Rhoma Irama dan Elvi Sukaesih dan sempat 'in' di eranya untuk menggambarkan 'lokasi' yang bisa untuk rileks sejenak. Bagi sebagian besar komunitas kota metropolis yang selalu dijejali berbagai persoalan ataupun rutinitas kerja, mencari hiburan untuk sejenak melepas kepenatan menjadi suatu kebutuhan sekunder. Bahkan, ada yang menempatkan hiburan, sebagai kebutuhan primer. Berbagai macam bentuk hiburan berapa saja biayanya, tidak ada masalah, bagi mereka yang berasal dari kalangan menengah atas mau- pun mereka yang berkantung tebal. Tapi bagi mereka yang koceknya pas- pasan, bentuk hiburan murah meriah menjadi pilihan mereka. Maka tidak mengherankan, bila fenomena yang nampak di bar-bar dangdut di pinggir-pinggir kota, dengan tarif tidak mahal selalu penuh sesak dikunjungi pengunjung. Seperti di Palm Oke Cafetaria, bilangan kawasan Palmerah Barat yang me- manjakan pengunjung untuk ber- karaoke lagu-lagu dangdut. PERUMNAS DEPOK kaum marginal Diubah dan Dijual Mencari...mencari hiburan malam ini minuman saja. Dan mereka tetap bisa rileks, santai mendengarkan irama Jangan jauh-jauh, kita ke Monas saja lagu dangdut sembari melihat orang- orang berjoget. Ada apa dik...gerangan di Monas Ada air mancur yang bisa berjoget Terjangkaunya tarif Palm Oke Cafetaria bagi kalangan berkantung tipis, menyebabkan cafetaria itu menjadi tempat mangkal dari kalangan menengah bawah dengan berbagai macam profesi. Seperti yang dituturkan Harno, karyawan sebuah perusahaan kontraktor. "Saya kesini seminggu bisa dua atau tiga kali. Kadang sendiri, lain waktu sama mnteman-teman. Lagipula biaya yang dikeluarkan juga tidak terlalu mahal," tuturnya beberap waktu lalu. MINGGU 27 JULI 1997 Awalnya, masih menurut penuturan Harno, ia tidak terlalu menyukai lagu dangdut, tapi lama-kelamaan karena sering dengar jadi suka. Bahkan, di- antaranya ada lagu-lagu dangdut yang ia hapal. Lebih jauh Harno paparkan, kasarnya mereka yang datang meski hanya berbekal uang sebesar Rp. 10.000,- itupun sudah lebih dari cukup, bila hanya untuk membayar Harno mengaku kehadirannya ke Palm Oke cukup sering. Semata-mata untuk menghilangkan 'kesumpekannya' setelah seharian bekerja dilapangan. Dan, bila bersama dengan teman-teman, tidak pernah masalah pekerjaan menjadi topik pembicaraan mereka. "Saya ke- sini mau menghilangkan stress, kalau yang menjadi topik pembicaraan soal pekerjaan bukan menghilangkan stress, dong, namanya," jelas ayah dua putra ini. Kalau mengenai bahan obrolan, tutur pria kelahiran Cirebon ini, paling- paling yang menjadi topik pembicaraan soal cewek atau saling tukar cerita tentang sedikit 'kenakalan-kenakalan pribadi'. Pengunjung lain tidak ada yang berminat membawa topik politik atau masalah-masalah yang menjlimetkan pemikiran dalam bahan percakapan mereka, Tapi satu dua ada juga yang masih sempat membicarakan bisnis. Palm Oke Cafetaria beroperasi pukul 19.00-02.00 WIB dan letaknya bersisian dengan pintu masuk bioskop Palm Theatre yang mempunyai areal parkir cukup luas, hingga bila malam minggu areal itu mampu menampung kendaraan banyak. Ruangan Palm Oke jauh dari kesan mewah. Sejauh mata memandang yang tampak hanya jejeran kursi plastik dan beberapa kursi rotan. Suasana temaram dengan kerlip lampu-lampu spotlight di ruangan yang tidak begitu besar, berikut asesories running light di areal tempat berjoget seakan membawa irama kehidupan. Untuk pelayanan karaoke, tersedia pula dua buah televisi berukuran 20 inchi. Meski hanya menggunakan van dan tanpa adanya pendingin ruangan hingga hembusan asap rokok tidak cepat tersapu bersih, namun tidak melunturkan semangat pengunjung untuk bergembira-ria. Pengunjung yang tidak tahan dan ingin bernyanyi dengan hanya mengeluarkan biaya ekstra sebesar Rp 500,- Rp. 1.000,- untuk lagu yang ingin dibawakannya bisa pula 'unjuk aksi' disana. Bahkan bila anda tidak malu, bisa saja anda datang kesana hanya sekadar menumpang ngibing. # sul ak lama lagi, pemilik rumah sederhana (RS) tak perlu lagi merasa mengkhawatirkan kualitas rumah mereka. Masa- lahnya, selama ini masyarakat sering meragukan kekokohan RS. Kalaupun membeli karena terpaksa akibat tidak mempunyai pilihan lain. Untuk itu, Perum Perumnas akan bekerja sama dengan PT Amarta Karya (AMKA) BUMN di bawah Departemen Pekerjaan Umum (DPU) akan melakukan uji coba pembangunan RS yang rangka dan panelnya terdiri dari baja. Selain itu, PT AMKA juga akan memproduksi massal komponen RS dengan dinding panel dan kerangka baja yang tahan rayap sebagai upaya mengganti panel-panel dari kayu yang sangat peka terhadap rayap. "Kami sudah menjalin kesepa- katan dengan Perum Pe- rumnas untuk menerap- kan konsep rumah din- ding panel rangka baja ini. Mudah-mudahan seben- tar lagi bisa direalisasi," ungkap Dirut PT AMKA, Sampurna Sitepu di Ban- dung belum lama ini. Untuk tahap pertama uji coba akan diterapkan • Embrio perkembangan kota yang sejak 15 tahun silam berubah status menjadi Kota Administratif (Kotif) tak lain adalah Perumnas Depok I dan Perumnas Depok Utara yang mulai dihuni. pada pertengahan era tujuh puluhan. Adalah kebijaksanaan pemerintah membuat proyek pemukiman yang diperuntukkan bagi para pegawai dari instansi pemerintah dan swasta. ● Awal dihuninya sekitar 14 ribu unit rumah berbagai tipe . (Rumah Inti atau kini disebut RSS sampai Tipe 70) yang berlokal di Depok I dan Depok Utara, tak dibarengi dengan penyediaan prasarana dan sarana transportasi umum. Kecuali Kereta Api Rel Listrik (KRL) Jakarta-Bogor yang pengoperasiannya baru diresmikan oleh Presidan RI pada tahun 1976. Selebihnya, ● nyaris tak ada sarana angkutan umum lain dari Jakarta yang menuju ke Depok. ● Perumnas Depok I yang terdiri dari sekitar 13.500 unit rumah ukuran kecil dan sedang diperuntukkan bagi kalangan menengah bawah yang terdiri dari pegawai instansi pemerintah golongan II dan karyawan instansi swasta. Sementara Perum- • nas Depok Utara yang terdiri dari sekitar 1000 unit rumah ukur- an besar (tipe 36 - tipe 70) awalnya dikhususkan untuk golongan perwira ABRI dan pegawai negeri golongan III. ● Meski begitu, tidak dike- tahui pasti apakah penggu- naan baja dan dinding pa- nel akan mempengaruhi DOK harga jadi per unitnya. Me- Jendela dan kusen RS ini akan diganti dengan besi baja mang kelebihan rumah model ini adalah jaminan ketahanannya terhadap rayap karena penggunaan kayu untuk panel- panel rumah diganti dengan baja. Masalahnya, kualitas kayu yang sering digunakan untuk RS saat ini umumnya kayu kelas dua. Selain itu, tanpa melalui proses pengawetan sehingga sangat rawan tehadap rayap. Bahkan tak jarang pemilik RS harus merombak total rumahnya terutama mengganti panel-panel kayunya. GRIYA K awasan Depok kini menjadi wilayah perburuan pencari kenyamanan bermukim. Sejarah perkembangan kota mulanya tak ubahnya belukar rimba kita menyerupai Metropolitan. Meriahnya kehidupan malam dan sarana hidup konsumtif kini tersedia di sana. Selama beberapa tahun pemukim di Perumnas Depok mengalami kesulitan transportasi. Namun, itu pun tak ber- langsung lama, karena pada awal era 80-an prasarana dan sarana transportasi menuju Depok mulai berkembang. Bahkan kemudian penghuni Perumnas Depok dilayani oleh kedatangan urban yang menjadi awak becak yang keluar masuk kompleks ◆ Perumnas. ● Rumah Sederhana Akan Gunakan Baja OTOMOTE ● Pada hampir dua dasawarsa, kenyamanan masih bisa dirasakan oleh penghuni dua kompleks perumahan yang meru- . pakan Perumnas pertama di Indonesia sekaligus sebagai pro- yek percontohan perumahan di Indonesia. Namun, setelahnya berbagai perubahan pun mulai muncul, bersamaan dengan akan dipindahkannya kampus Universitas Indonesia dari • Jakarta ke kawasan Depok. **** Perumnas Depok I yang masih asli. para pemilik rumah di Perumnas Depok kemudian merubah arsitektur bangunan rumah tinggalnya yang lebih modern, sehingga menghilangkan gaya aslinya. Karenanya, sampai kini perubahan bentuk bangunan di Perumnas Depok I mencapai 40 persen, sedang di Perumnas Depok Utara mencapai 80 persen. Beberapa masalah yang mucul kemudian menyebabkan bangunan Rumah Inti (tipe 21) di Perumnas Depok I kini berubah fungsi menjadi ruko-ruko. Lain lagi yang terjadi di Perumnas Depok Utara. Kini banyak rumah-rumah yang ditinggalkan penghuninya yang pindah ke kompleks perumahan baru serta sebagian lagi dijual kepada pihak lain. Dalam kurun waktu singkat, menjamurlah kompleks pemu- kiman baru yang menjadikan Perumnas Depok tak lagi menjadi kompleks perumahan satu-satunya di Depok. Fenomena itu juga disertai dengan bermunuculannya beberapa bangunan rumah Saat ini, kondisi Perumnas Depok I dan Depok Utara bak tinggal dengan arsitektur yang lebih modern dibanding Perumnas. "dikepung" oleh beberapa pemukiman baru, baik rumah-rumah Sesuai dengan perkembangan selera dan gaya arsitektur, kampung maupun kompleks perumahan (real estate). 060090 616192 max nivis.) Smen ex19mA 10 Asli tapi asri. ARIES ARIES BERITA Sudut Depok Lama. opelet yang kemudian dinamai Kendaraan Angkutan Listrik (KAL). pada pembangunan 300 unit RS di Semarang. Apa yang membuat PT AMKA dan Perumnas melakukan detik ini upaya mengatasinya nama Bajaj Listrik. Satunya lagi profil frame, peletakan cross uji coba itu? Menurut bisa dikatakan belum mem- modifikasi dari bemo atau member, pemilihan dan pele- Sitepu pembangunan RS bawa hasil atau bahkan tidak dengan sistem tersebut akan berhasil. Semuanya tak sangat menguntungkan, terlepas dari semakin padatnya karena akan menghemat kendaraan bermotor yang seca- waktu pembangunan hing- ra kwantitatif sudah berlebihan. ga 50%. Kondisi demikian menjadi- kan sebagian warga Jakarta merasa prihatin dan berusaha turut menyelesaikan masalah lingkungan itu. Misalnya, seke- lompok mahasiswa yang diban- tu oleh para dosen jurusan Tek- nik Mesin, Fakultas Teknik Ul. Mereka mencoba menciptakan dua jenis kendaraan angkutan umum yang diharapkan tidak menambah kian terpolusinya udara Jakarta. takan suspensi dan sistem rem, peletakan motor, sistem pe- nyambungan power train, dan Sesuai dengan tenaga yang sistem kemudi. Selanjutnya dihasilkan dan kapasitas pe- dilakukan perancangan bodi, numpangnya, kedua kendaraan yang meliputi; bentuk bodi angkutan umum itu diproyeksi- (badan kendaraan), peletakan kan sebagai angkutan alternatif kontroler, lampu-lampu dan di lingkungan kompleks peru- asesoris kendaraan, dan ruang mahan/pemukiman. Bajaj Lis- kemudi dan ruang penumpang. trik mampu mengangkut tiga Pengerjaan kendaraan listrik penumpang, sedang KAL ber- ini hampir seratus persen dila- kapasitas enam penumpang. kukan di dalam negeri. Bebe- rapa komponen dan asesoris kendaraan bisa didapat dengan mudah. Namun, satu-satunya komponen penting, yaitu motor penggerak dan aki, harus di- datangkan dari luar negeri, Re- publik Rakyat Cina. Sekitar sepuluh mahasiswa tingkat akhir yang mengerjakan KAL ini berharap kendaraan olusi udara Jakarta kian Salah satu dari kedua kenda- Rancangan awal kendaraan hari kian memanaskan raan itu merupakan prototipe ini dimulai dengan perancangan attewww Kamis (24/7) lalu, kedua je- nis kendaraan angkutan umum tersebut diluncurkan dan diuji coba di Kampus Universitas In- donesia, Depok. Sayang, yang Untuk pengoperasiannya, ada sekarang baru satu unit. Itu kedua jenis kendaraan umum pun "kebetulan" untuk perke- Menurut Sitepu, perumahan sederhana di atas lahan 300 ha itu itu menggunakan baterai untuk nalan di hadapan umum. Sa- akan menjadi proyek percontohan. "Bila kerja sama dengan menggerakkan motornya, se- yangnya lagi, Bajaj Listrik yang Perumnas berhasil, maka konsep rumah ini juga akan dikembang hingga tidak mengeluarkan su- ada belum bisa di diluncurkan kan bekerja sama dengan perusahaan swasta," jelas Sitepu.#bor ara dan tak mengepulkan asap. dan belum bisa di-test drive, ciptaannya itu suatu saat akan ARIES Jalan Sawg 3 Kendaraan Angkutan Listrik Bebas Polusi Suara dan Udara karena komponen penggerak motornya belum ada. Body, suspensi, steering dan chasis kendaraan listrik ini di- rancang sendiri oleh maha- siswa-mahasiswa, sedang pe- rakitannya diserahkan peru- sahaan karoseri yang diajak bekerjasama. Untuk menyele- saikan satu unit KAL itu me- makan waktu hampir satu tahun. Lamanya waktu itu karena pengerjaannya dilaku- kan dengan cara "bongkar-pa- sang", yaitu semua yang telah dikerjakan akan dibongkar lagi jika kurang sesuai dengan yang diharapkan. นาย Depok I yang modern. Kalau dulu penghuni Perumnas yang hampir keseluruhan bekerja di wilayah Jakarta bisa berkendaraan tanpa ada halangan kemacetan, kini kondisinya berbalik 180 derajat. Untuk pergi ke tempat kerja atau pulang ke rumah, penghuni Perumnas dan warga Depok umumnya harus berkutat dulu dengan kemacetan di ruas jalan yang ada di Depok, khususnya ruas- ruas jalan yang membentang di sekitar terminal bis dan stasiun KRL Depok. Rawannya kejahatan pencurian kini mengganggu keamanan di Perumnas Depok. Tidak dimanfaatkannya model pintu gerbang yang menyebabkan Perumnas ini mempunyai jalan masuk. Sehingga orang luar pun dengan leluasa masuk di dalam kompleks. Maka masalah keamanan kini menjadi momok baru yang meski diwaspadai penghuni Perumnas Depok. # din Osgi 8 ARIES 5 ARIES menjadi primadona alat angkut kendaraan ini masih perlu pe- (transposrtasi) jarak pendek nyempurnaan di beberapa ba- yang bebas polusi serta-merta gian, sebelum betul-betul me- turut mewujudkan Program luncur dan dimanfaatkan oleh Langit Biru. masyarakat. Seperti diharapkan para Untuk realisasi pencitaan penciptanya, kendaraan ini di- kendaraan yang kwalitas dan harapkan mampu menempuh kwantitasnya cukup bermasa- Konon, untuk menciptakan kecepatan rata-rata 40 km per- lah. Seperti yang dikemukakan kendaraan angkutan anti polusi jam. Namun, pada saat test Ketua Tim Produksi KAL, Toto ini pernah dicoba di Indonesia, drive di lingkungan Kampus UI Juniandri. Pada kesempatan ini yaitu berupa kendaraan ber- target itu tak tercapai. Perma- mahasiswa tingkat akhir yang tenaga surya. Namun, ternyata salahan itu timbul karena kon- sedang menyelesaikan skripsi sampai kini perkembangan ken- disi jalan yang ditempuh sangat itu mengajak beberapa pihak daraan itu tak terdengar lagi bergelombang, dengan kemi- untuk bekerjasama merealisasi sekarang ini. Karenanya, KAL ringan turunan dan tanjakan kendaraan yang ramah ling- dan Bajaj Listrik ini diharapkan sekitar 5 derajat. Karenanya kungan itu. dapat terwujud. # din "Jika tidak demikian (kerja- sama dengan pihak luar, red), maka untuk mewujudkan ken- daraan ini sangat sulit, terutama menyangkut masalah biaya pembuatan yang cukup besar," katanya. ARIES
