Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1991-10-13
Halaman: 08

Konten


Halaman 8 Andy Nayoan Abiem Ngesti Malam Ini, "Pangeran Dangdut❞ Menggoyang Anak-anak di Denpasar PENYANYI dangdut cilik A- biem Ngesti yang terkenal le- wat lagu Pangeran Dangdut dan Ini Dangdut, malam ini akan ha- dir menggoyang anak-anak di Panggung Terbuka Taman Bu- daya Denpasar, dalam paket pa- gelaran "Gema Tunas Bangsa II". Di samping Abiem Ngesti, dalam paket yang diprakarsai Garuda Enterprise ini, akan ha- dir pula artis Puput Novel dan penyanyi cilik Esa Yayank. Pagelaran "Gema Tunas Bangsa II" yang merupakan ke- sinambungan acara yang sama pada tahun lalu ini, adalah sua- tu paket pagelaran yang me- mang sepenuhnya ditujukan ke- pada anak anak, terutama a- nak anak TK dan Sekolah Da- sar. Pengisi acaranya pun sepe- nuhnya terdiri dari anak anak mulai dari penyanyi, penari, sampai peragaan busana. "Ka- mi berupaya semaksimal mung- kin memberikan hiburan yang aik buat anak-anak", ung- kap Topan Abdurahman, Ketua Panitia Penyelenggara, di te- ngah tengah langkanya terse- lenggara paket - paket pagelar- an anak-anak di Denpasar khu- susnya selama ini. "Beda de- ngan tahun lalu, paket pagelar- an kami kali ini sengaja kami rancang lebih akbar," tambah Topan. Memang, setting pang- Bali Post/ist. gung akan dirancang khusus a- gar menampakkan citra anak- Hikmah Memerankan Tokoh Midun TUJUH bulan sebelum sine- tron Sengsara Membawa Nikmat rampung dibuat, Sandy Nayoan, pemeran tokoh utama Midun, menolak skenario yang ditawar- kan almarhum pendekar sine- tron, Irwinsyah. Setelah mem- baca naskahnya, Sandy merasa tidak sanggup memainkan per- an orang Minang. Almarhum menampik alasannya seraya ber kata; "Saya memilih kamu ka- rena kamu masih muda. Kamu bisa belajar adat istiadat orang Minang. Saya akan memaklumi alasanmu, seandainya fisikmu tidak utuh. Tidak lengkap." Tujuh bulan setelah peristiwa itu total waktu untuk me- nyelesaikan enam episode sine- tron - pesan almarhum terta- nam lekat di benak Sandy. Bah- kan ia fasih berbahasa Padang. Padahal persoalan yang dihada- pi Shandy tak sekadar memaha- mi adat Minang. Tak cuma menghafal dialog. Tuntutan ce- rita mengharuskannya berper- ilaku - dalam tempo beberapa jam dalam peran karakter yang sangat berbeda. Dan harus disesuaikan dengan kejadian di awal abad 19. "Pukul 2 siang memainkan lakon sebagai anak. Ditendang tendang. Sorenya harus menjadi Datuk yang pu- nya anak dan berwibawa," kata pemeran Midun di Sengsara Membawa Nikmat (SMN) yang a- kan ditayangkan 19 Oktober se- bagai episode pertama. Bagi Sandy yang anggota Sanggar Kawula Muda, peran Midun ini- lah yang dianggapnya paling terberat dibandingkan lakon yang pernah dimainkan. Sebelumnya anggota Sanggar Kawula Muda ini pernah main di sinetron "Kepak Kepak Sayap, Pernikahan Darah, Jendela Bunda Kita, Selirih Bisikan Kasih, dan ikut membantu Channel 2000. dulu. Nggak gampang marah. Penuh pertimbangan. Mungkin ini disebabkan pengaruh peran Midun," kata Sandy Nayoan tentang pengaruh SMN yang di- sutradarai Agus Wijoyono. Me- nurutnya, inilah keuntungan yang tak diduga sebelumnya. Midun merubah perilakunya untuk berbuat lebih bijak. Dan keuntungan lain yang dirasa- kannya, ia bisa bermain silat. Karena selama pembuatan sine- tron tersebut, Sandy diharus- kan berlatih silat yang merupa- kan bagian dari kehidupan o- tentik. Sesuai dengan keadaan pada masa novel dibuat. Karakter antara Midun dan Sandy sangat kontradiktif. To- koh Midun, yang berpasangan dengan Halimah (Deasy Ratna- sari), penuh kematangan hidup dan dari sikapnya ia mengesan- kan mampu menguasai keada- an. Sedangkan Sandy, orangnya cowboy. Penuh emosi, bicaranya meledak ledak. Melihat gela- gat yang tak menguntungkan, dia selalu 'mendahului' ketim bang 'didahului'. Tujuh bulan, termasuk waktu shooting 4 bul- an, merupakan rentang waktu yang lumayan untuk sedikit Joko Thole Peran Sengsara Membawa Nik- mat memang berpengaruh pada Sandy. Tapi ada satu hal yang nggak mungkin berubah atau berpengaruh dari dirinya. Ia tak bisa makan makanan yang pe- das. Padahal Sandy termasuk keturunan orang Manado yang terkenal doyan pedas. Dari La- dy Agaatsz, sang mami, ia punya 'merendam' perilaku ekstrim Sandy. Membuat dingin per- ingai Sandy. Pembawaan Midun sedikitnya muncul dalam diri Sandy. "Saya nggak lagi seperti Bali Post Jar Andy Nayoan, pemeran tokoh Midun dalam sinetron mini-seri "Seng- sara Membawa Nikmat" anak. Pagelaran akan didukung dengan sound system berke- kuatan 10 ribu watt dan lighting berkekuatan 30 ribu watt. Artis Puput Novel dalam pa- gelaran ini akan bertindak se- bagai pemandu acara. Nah, a- nak anak di kota Denpasar khususnya, selamat bergoyang bersama Abiem Ngesti "Sang Pangeran Dangdut"! (GM) Esa Yayank Bali Post MINGGU, 13 OKTOBER 1991 Bali Post/Ist SENGSARA-Beberapa adegan sinetron mini-seri "Sengsara Membawa Nikmat" yang akan mulai ditayangkan TVRI, Sabtu, 19 Oktober mendatang. Setelah "Siti Nurbaya" TVRI Siap Tayangkan "Sengsara Membawa Nikmat" DAPAT dipastikan sinetron Sengsara Membawa Nikmat (SMN) yang akan ditayangkan mulai Sabtu (19/10) merupakan salah satu pengejawantahan u- paya TVRI untuk merangkul le- bih mesra pemirsa. Sebab baru sekarang ini pihak TVRI berani memproduksi mini seri sinetron Bali Postist. yang menelan biaya Rp. 800 ju- ta. "Sukses" TVRI tersebut mi- rip dengan sebuah serial, sebab SMN bisa dikatakan sebagai lanjutan' sinetron Siti Nurbaya yang telah habis pemutarannya. Bukan latah kalau TVRI cende. rung mengangkat karya sastra untuk disinetronkan. Menurut Direktur Televisi Ishadi, sete- lah SMN sudah ada daftar karya Pujangga Lama / Baru seperti Tenggelamnya Kapal Van der Wijk, Layar Terkembang, Salah A- suhan, Azab dan Sengsara, Sukreni Gadis Bali, dan beberapa karya lain yang siap untuk diproduksi. Bisa jadi produk tersebut di- maksudkan untuk 'membantu' Hunter dalam menyaingi Muc Gyver dan Knight Rider, gacoan RCTI-SCTV yang semakin ber- kibar dalam merebut hati pe- nonton. Persiapan untuk mengangkat SMN kedalam sinetron sebenar nya sudah cukup lama. Namun Kepsat TVRI Pusat, Drs. A. Azis Husain melihat kesempatan ba- ru dimungkinkan pada tahun 1990, dengan pilihan Asrul Sani diserahi untuk menulis naskah. Enam serial SMN, yang mema- kan waktu hampir 180 hari un tuk membuatnya lebih lama sformasi filmik dari novel Sut- an, Sengsara. SENI-SANA-SINI PAMERAN LUKISAN XYZ Studio Denpasar me- nyelenggarakan pameran lukis- an karya Frnas Nadjira, 12 s.d. 19 Oktober di Taman Budaya Denpasar. Frans Nadjira, yang juga penyair ini, menggelar se- kitar 60 lukisan. Nayoan yang bermain di Perni- kahan Dirah mendapat peran se- bagai Midun. dari rata rata syuting sinetron, diangkat dari roman karya Sut an Tulis Sati. Jelas ini tugas ber- Namun untuk menikmati pa- at sutradara Agus Wijoyono ka- ket Sengsara bukanlah pekerja- rena dia harus mampu memvi- an yang benar-benar sengsara. sualisasikan keadaan masa lam- Karena paling sedikit ada 35 pau. Karya Sutan, guru kelahir- kru teve yang membantu me- Syuting SMN dimulai dari Ja- an Bukittinggi 1889 yang ke- nyempurnakan tugas sutradara. karta. Mengambil lokasi penja- mudian bekerja di Balai Pusta- Satu episode akan ditayangkan ra Cipinang dan Tangerang. Ke- ka, memang berada di kurun setiap hari Sabtu pukul 21.00 mudian dari situ, pengambilan waktu 1920 an. SMN diterbit Wita dan diulang pada Minggu gambar dialihkan ke sudut kota kan 1928. Novel TulisSutan Sati siang (13.30 Wita). Bintang mu- Bogor dan sekitarnya. Gelom- yang lain, Memutuskan Pertalian da Dessy Ratnasari (18) dan bang kedua, perjalanan dimu- dibuat tahun 1932, Tidak Mem- Shandy Nayoan (19) termasuk lai di kota Padang dan melebar balas Guna (1932), Tak Disangka diantara 17 pemain yang ikut ke daerah Batusangkar. Dari membintangi miniseri. Dessy daerah sini, rombongan pemain (1932).. yang mencuat pertama kali le- dan kru itu bergeser ke Bukit- wat sinetron Jendela Rumah Kita tinggi. Setelah dari Bukittinggi memerankan Halimah. Sampai saat ini sudah 10 film yang dia perani termasuk Blok M dan Ol- ga. Sedangkan Shandy Marga Transformasi Asrul sendiri berujar, mini seri kedua dalam rentetan mini - seri 'Cakrawala Sastera Indo- nesia Sebelum dan Semasa Pu- jangga Baru' merupakan tran- darah Belanda. Sedangkan dari papi, Hans, Sandy mewarisi marga Nayoan. Dengan tinggi berat 173/60, Sandy dilahirkan di Jakarta, 18 Oktober 1960. Sandy sampai saat ini sering tertawa tatkala ingat waktu mempersiapkan diri untuk me- merankan Midun, cerita yang diangkat dari roman karya Tulis Sutan Satiitu. Berbagai referen- si tentang adat Minang ia cari. "Saya mencari dan mengejar novel tersebut sampai di daerah blok M dan Tanah abang", kata Sandy. Sampai untuk meng- hayati kehidupan orang Minang sehari-harinya, dia merasa per- lu untuk nginap di rumah orang Minang pula. Dia akhirnya me- nemukan karya roman tadi di SINETRON Siti Nurbaya tamat. Sebab perpustakaan umum pusat Ja- karta. Dia pula yang akhirnya menikmati peran Midun seperti yang ada di skenario. Yang ti dak sesuai dengan 'skenario', ji- ka Sandy terjun dalam usaha. Usaha apa? "Yah pokoknya ke- cil-kecilanlah", elak Sandy. Yang jelas nggak buka warung Padang kan? Sandi cuma nga kak, takut terpancing untuk me- nyanggah atau membenarkan. (Jar). Dedi Setiadi Didatangi Saudaranya Sang tokoh mati menenggak ra- cun. Tapi sebelum rekaman a- degan Siti Nurbaya menemui a- jalnya, Dedi Setiadi, sutradara sinetron tersebut, pernah dipro- tes orang sewaktu di Padang. Mereka mengatakan kalau Siti Nurbaya itu matinya gantung diri. Kuburannya di Batutang ga. Dan ada lagunya lagi, yang dinyanyikan Sebastian. Mendengar protes tersebut, Dedi hanya bisa memaklumi. Pencipta Lagu yang Mendalang PADA saat terjepit atau kepe- pet tak jarang seseorang meng- hasilkan pemikiran yang brili an. Tapi terbatasnya waktu bagi pencipta lagu semacam Joko Thole harus menghasilkan ka- rya berkualitas. Penguasaan no- tasi serta ketrampilan musik- nya, sering menolong dirinya dalam membuat illustrasi mu- sik paket TVRI hanya dalam sa- tu dua hari saja. Soal timing selalu menjadi perhatian utama Joko. Karena tanpa memperhatikan itu, akan terjadi ketidakserasian antara musik dan adegan yang terpam- pang di layar teve. "Musik dan adegan harus benar-benar pas. Seiring. Tidak saling mendahu- lui, meskipun hanya beberapa detik. Jika illustrator tidak me- ngindahkan timing, itu berarti ia cuma cari duitnya," ucap Jo- ko Thole. Sah saja jika ia berko- mentar begitu Karena pihak te- ve pun tak meragukan lagi cara kerjanya. Beberapa paket tayangan, ilustrasi musiknya di- serahkan ke Joko Thole. Mulai dari cerita Kabut Tipis yang di- bintangi Ferry Fadli sampai ke sinetron Pucuk - pucuk Cemara yang ditayangkan Oktober ini. Dilecehkan Joko Thole bisa diidentikkan dengan kedinamisan kerja. Da- pat dipastikan setiap hari ia di- sibukkan dengan lembaran ker- Musik Pop Indonesia Selintas Riwayat (7) mang pantas dicatat sebagai so- sok spesial dalam sejarah musik pop Indonesia. Lagu-lagu cip- taannya, yang rata-rata penuh mulai dari Musik Pop Indonesia di era manyi dan pencipta lagu senior dengan kata sayang mis su gian- (setelah) tahun 1980, dapat di- maker lagu-lagu pop Indonesia katakan sebagai era "indivi- dalam jangka waktu yang pan- dual". Artinya, tidak begitu ba- nyak grup atau kelompok musik yang eksis, melainkan justru pa- ra solis yang kian diminati. Ba- nyak solis yang muncul pada era ini. Regenerasi, bibit-bibit baru banyak bermunculan, terutama penyanyi-penyanyi berusia be- lia. Selera publik, agaknya, ber-, geser dari musik yang sifatnya kolektif musik bergrup atau kelompok-ke musik yang sifat- jang. Menjelang tahun 1980, ba- nyak lagu-lagu ciptaannya ber- tengger di puncak tangga. Ti- tiek Puspa seakan bangkit dari tidur, sebagai macan tua yang tetap eksis. Lagu ciptaannya, Bimbi meledak lewat kelompok Rollies, Sendiri lewat vokal ke- lompok Bimbo, Jatuh Cinta dan Rindu Setengah Mati yang berha- sil mengangkat nama penyanyi Eddy Silitonga, Apanya Dong le- to, Bila Ku Seorang Diri (Nurafni Oktavia), Dingin (Hetty Koes Endang), Jatuh Cinta (Boreri Pe- solima), Burung-burung Putih (Christine Panjaitan), sampai Kau yang Pertama (Adi Bing Sla- met), memang merajai blantika musik di awal 1980-an. Menyadari kecendrungan de- mikian, beberapa musisi dan pencipta lain mengikuti jejak Rinto. Tak kurang dari Pance Pondaag yang kemudian sukses pula mengorbitkan nama Me- riam Bellina dan Dian Piesesa dan beberapa ciptaan lainnya. lewat lagu Tak Ingin Sendiri. La- Pencipta Sosok hits maker lainnya ada- lu rocker Deddy Dores pun ba- Satu hal yang sangat me- lah Rinto Harahap. Agak berbe- nyak mencipta lagu-lagu ala nentukan, mendukung, dan me- da dengan Titiek Puspa, di sam- lagi dicatat sebagai sosok feno- Rinto. Yang kemudian pantas mompa maraknya era kebang ping sebagai pencipta lagu, Rin- kitan para penyanyi solo ini a- to seolah memiliki kesaktian menal adalah Obbie Mesakh. dalah tokoh-tokoh pencipta la ekstra. Para penyanyi baru Pencipta lagu ini, berhasil gu yang acap pula bertindak yang diorbitkan Rinto selalu mengangkat beberapa selaku "pemandu bakat" para sukses besar, terutama pe- nyanyi belia maupun lama de- calon penyanyi baru. Berkat nyanyi wanita. Hitunglah deret ngan sejumlah ciptaannya. Le- "tangan dingin" tokoh-tokoh i- an penyanyi wanita macam Iis wat Obbie, dikenallah dalam blantika musik pop Indonesia nilah, banyak penyanyi baru Sugianto yang mengorbit lewat baik yang memang benar-benar nomor Jangan Sakiti Hatinya, Nia istilah pop-cengeng yang amat Sampai-sampai berkualitas maupun yang karbit- Daniati, Betharia Sonata, Chris- populer itu. Menpen Harmoko sendiri sem- an -- meroket. tine Panjaitan, dan seterusnya. Tidak itu saja. Di sisi lain, lagu- pat melarang lagu-lagu bertema cengeng seperti lagu Hati yang solis ini, sebaiknya dotengok lagu model Rinto Harahap men- Luka ciptaan Obbie Mesakh dulu seberapa jauh peranan pa- jadi trend tersendiri di kala itu. yang dinyanyikan Bethatia So- nata itu. Akan tetapi Obbie te- tap saja mencipta dan terus mengorbitkan penyanyi baru lainnya. (Gus Martin). nya individual, yakni para pe- wat vokal Euis Darliah, Bing nyanyi yang menggebu-gebu yang dinyanyikannya sendiri, membuat rekaman solo. Sebelum ke persoalan para ra pencipta sekaligus pemandu Banyak para pencipta lain yang bakat yang amat menentukan mencipta lagu sengaja dimirip- itu. Dengan kata lain, sejauh miripkan dengan lagu model mana keterkaitan kedua sosok Rinto, sekadar untuk bisa laku itu. Paling puncak sebutlah um- di pasaran. pamanya Titiek Puspa. Pe- Rinto Harahap, agaknya, me- pe- penyanyi- ngaja salah seorang kerabat TVRI melihat kemampuan mu- sik Joko. Tawaran pun segera deras mengalir. Nama Joko yang Thole itu pun segera mu- dah dihafal para penyanyi. Bim- bang: tembang ciptaan terbaru- nya dinyanyikan Ermy Kulit. Sedangkan album Jawa garap- an Joko dinyanyikan lis Sugian to. Dengan merilis album tem- bang Jawa, Joko selalu diingat kan dengan kesenian Jawa. Baginya, kesenian Jawa tetap ditempatkan di atas jenis musik lainnya. tas kerja yang bernotasi angka. Ada sembilan lagu 'pelor' (me- minjam istilahnya) berirama reggea, slow rock, dan Chacha yang setiap waktu bakal mele- dak di pasaran. Itu belum ter- masuk tujuh buah lagu yang ma- sih tersimpan rapi dalam map. Padahal kalau mengetahui le- bih dalam tentang diri Joko, realita tersebut hampir berten- tangan dengan keadaannya di tahun '89. Ia hampir tidak eksis dalam dunia seni. Dalam dunia cipta mencipta lagu, dia kecewa lantaran lagu yang dibuat pe- nuh konsentrasi mendadak dile- cehkan oleh salah seorang pro- duser. Ironisnya, sebuah lagu ciptaannya yang kurang diper hitungkan malah mendapat ta- waran. Ia hengkang ke Bekasi selama setahun. Bukan kebetul- an jika Joko mau kembali ke ibu kota. Di Bekasi ia mengkonsoli- dasikan kekuatan untuk 'me- lu, nenek memanggil saya de- naklukan' Jakarta. Gayung ber- ngan sebutan begitu," jelas Jo- sambut tatkala secara tak se- ko. Memang sejak kecil ia lebih 30 Bukan 'sara' pula namanya, ji ka Joko mencintai Jawa, tanah leluhurnya. Ia lahir di Magelang Jawa Tengah, 11 Maret. la se- ngaja memakai Thole di bela- kang nama Joko untuk meng- ingatkan akan asal usulnya. "Thole (dari tole) itu kan pang- gilan untuk anak laki-laki. Du- Joko Thole harman/kardon TD40 Cassette Decks 1991 Bali Post/Jar Siti Nurbaya pengetahuan ma- syarakat tentang Siti Nurbaya sa- ngat terbatas. Untuk bisa mem- baca novelnya selama dua hari, Dedi angkat tangan. "Capai bacanya," ujar Dedi singkat. Yang membuat Dedi kheki lantaran ada yang mengaku dan memperkenalkan diri sebagai salah satu saudaranya Siti Nur- baya. Bahkan ia menjelaskan, sang tokoh itu dipaksa kawin. Dan Marah Rusli, pengarang no- vel Siti Nurbaya, salah satu o- rang yang mencintai Siti Nur- baya. Rusli kalah bersaing de- ngan Datuk Maringgih lantaran ada paksaan dari orang tua Nur- baya yang merasa berhutang budi pada Maringgih. "Nah di sinilah kelemahan Siti Nur- baya, orang hanya mendengar dari mulut ke mulut. Mana ada cerita Siti Nurbaya kawin di- paksa," papar sutradara Dedi setengah bertanya. "Kalau ka- win karena terpaksa, itu me- mang benar," jelasnya lagi. Mengikuti asumsi protes o- dekat dengan sang nenek. Ne- rang Minang, itu berarti Rusli nek mengharapkan kelak Joko mewakili sosok Samsul Bahri. akan menjadi dalang, bukan pe- Terlepas dari protes orang Mi- musik. Kelas 4 SD, ia dibiasakan nang, sebagai sutradara Dedi menonton pertunjukan wayang hanya mencoba menyampaikan kulit. Selang beberapa tahun se- gagasan Marah Rusli yang di- tiap pulang dari nonton, Joko tuang dalam cerita sinetron. Se- diharuskan menceritakan kem- jak halaman pertama, Marah bali apa yang baru saja dilihat. Rusli sudah menggambarkan nya. Anak sulung dari 4 bersau- dara itu dengan lancar meng. ulas cerita wayang kulit. Kalau toh ia tak jadi dalang, itu cuma takdir. Sebab cerita segala ma- cam pewayangan sudah mele- kat di benak Joko. Kemampuan ndalangnya, me- mang didapatkan melalui jalur informal. Bukan lewat les privat seperti untuk menambah peng- etahuan musiknya. Empat ta- hun ia habiskan untuk mempe- lajari notasi musik. Bekal ini yang sangat membantu ketika ia menulis lagu anak-anak, Buah Apa Namanya yang dihar- gai Rp 50.000. Sekarang cipta- an Joko yang termurah paling tidak dibayar di atas Rp 300.000. Namun Joko yang sas- terawan lulusan IKIP Jogya yang juga pentolan Ugama ini, mengaku masalah harga bukan- lah problem utama. Sebab mu- sik itu harus dipandang dari se- gi universal. Tak hanya sekadar mengejar provit oriented, ia mampu menyelesaikan tiga la- gu dalam sekejap. Joko masih tetap menjaga unsur harmoni- sasi, yang merupakan kunci keindahan sebuah lagu. Jadi ia tak perlu kebingungan tatkala menerima order untuk menulis lagu Khasidah untuk Muchsin Alatas, atau pun pop jenaka yang pernah meledak, Ranking Pertama. Antara mengarang dan menu- lis lagu, terdapat perbedaan yang sangat esensial. Kalau me- nulis perlu penguasaan not. De- ngan penguasaan not dia bisa mengarang lagu cukup dengan kertas selembar. Tak perlu bantuan gitar atau alat rekam. Meski demikian Joko masih se- perti dulu, enggan disebut arra- nger. "Saya hanya penggemar musik yang kebetulan bisa membuat lagu," ucapnya me rendah. (Jar). harman/kardon MD7400 HKS500 MD7300 One thing that has never changed at Harman Kardon is our commitment to quality and performance HUBUNGI/DATANG SEGERA, DAPAT ANDA BUKTIKAN KEUNGGULANNYA DI SHOW ROOM KAMI. TOKO dynasty audio JL. WAHIDIN NO. 30A B TELP. 37343-33229 DENPASAR C1775 (Bersambung ke Hal 11 kol 6) HOTEL BALLES ведск SANUR BALI INDONESIA mereka balik lagi ke Batusang- kar, dan secara berkelanjutan menuju ke Padang, dan balik ke Jakarta lagi. (Jar). Sutradara Dedi Setiadi BALL HAI Supper Club Dengan bangga mempersembahkan take two Penyanyi berkaliber International khusus diterbangkan dari Australia. Saksikanlah sambil anda minum bersantap malam dan melantai di Supper Club tertinggi di Bali Setiap Malam, kecuali Minggu Santap Malam mulai pukul 19.00 wita Show Time pukul 21.30 wita Pesan tempat melalui Telephone 88511 Pesawat 1143. Pagelaran 91 Akbar anak anak ABIEM NGESTI SIPANGERAN DANGDUT EZA YAYANG, KAK PUPUT NOVEL SERTA- PENYANYI DAN PENARI CILIK DENPASAR TANDA MASUK DAPAT DIPEROLEH DI: - TIARA DEWATA JI Mayjen Sutoyo Dps - LIBI SUPER MARKET JI Teuku Umar Dps - DE WATA AYU SUPER MARKET Jl Jend Sudirman Dps ALFA MULTI RETAIL JI Diponegoro Dps - DHARMA MINI MARKET JI Hasanudin Ops - TOKO DEWANG JI Gajah mada Dps - SEKRETARIAT GARUDA ENTERPRISE JI Nusakambangan 99Z Tlp 25146 Dps - LOKET ARDHA CANDRA JI Nusa indah Dps dari pukul 10.00 WITA pada hari pagelaran HTM: VIP EKONOMI Rp 7.500,- Rp 3.500.- Bali Post/Jar C 2029 saksikanlah di ardha chandra art centre minggu: 13 Oktober 1991 19:30 wita U. 2036 NEW A Balin SHE has a simple wi. She writes her c on her studen't car second born female female and "Made society. But when s says simply: "Call Well..... Luh Adei class in the Senior She has a good com Luh Ade also loves Because of her i dances and culture mity to join The Stu Ade has been atten hern Territory July lia as well as to intr four month period. not?", she said at he Pageh and her belo before leaving for Marga Thatch MARGARETH TH greatest popular tri welcome from her b annual conference. The 10,000 deleg roared their delight and pearls appeare Thatcher was ush succeeded her as p was ousted in a revo feared her growing tion. The rank-and-file waving welcome tha heads but not in th "Maggieee, Magg leader, a steely sm As feisty and rad ned to speak despit stamping interrupti Most delegates fe end of a mourning following her sudd SIMPANG Restaurant Jl. Kartini 24 Sum sar. Served East Jav food and receives Nasi Gabuli for Frid KAW RESTAUR Jl. Imam Bonjol 25 pasar-Bali Served ce, Cap Cay, Fuy Chicken Mie, Pak Shio Hi, Chicken Mie, Tio Cake, Uda Manis, Swi Ke, Cah donesia foods: spe East Java Soto Daging, Pecel Lele an). Nasi Campu Chicken, Rujak Fried/Roast Cuutle do-gado, Tail Soup. Kayu Ma Food Centr Jalan Surapati 14 I Provides: Chicken Surabaya, Fried Ch Semarang, Vegetab of Malang, Fried R and side-dishes mi lung Soup of S Chicken Pangsit M The First Still Fam Iki Kara And Japa Restauran Bali, Address: Jl. Ka Utama Telp. 53186, 5 4cm Color Rendition Chart