Tipe: Koran
Tanggal: 1991-10-13
Halaman: 12
Konten
Halaman 12 Bali Post MINGGU, 13 OKTOBER 1991 Piala Champions Asia Pelita Ditekuk Geylang Jakarta (Bali Post) - Pelita Jaya gagal menahan tamunya, Geylang FC Si- ngapura, kalah 1-2 (1-1) dalam pertandingan kandang Piala Champion Asia yang berlangsung di Stadion Le- bak Bulus, Jakarta Selatan, Sabtu malam. Anak-anak asuhan Benny Dol- lo itu tidak beruntung, satu gol dari Bambang Nurdiansyah di menit ke-34 dianulir wasit Tong Pin-ying dari Hongkong dan sa- tu tendangan pinalti dari Mam- an Suryaman di menit ke-60 bi- sa ditangkap kiper Geylang. "Seharusnya bukan Maman yang mengambil tendangan pi- nalti, tetapi Bambang Nurdian- syah sesuai dengan perintah se- belum bertanding, tetapi saya tidak tahu kenapa ia melempar tanggung jawab," ujar manajer Pelita Jaya Rahim Soekasah. "Saya tidak konsentrasi lagi setelah gol saya dianulir wasit, makanya saya melepaskan tu- gas pinalti dan saya berikan ke- pada Maman," kata Bambang Nurdiansyah seusai pertanding- an. Bambang yang mantan pe- main nasional itu merasa kece wa karena golnya pada menit ke-34 yang dianulir wasit itu a- mat penting untuk menyama kan kedudukan. Semula wasit asal Hongkong itu telah menunjuk titik tengah sebagai tanda terjadinya gol, te- tapi hakim garis Jimmy Chan, juga dari Hongkong mengang- kat benderanya. Wasit Pin-ying mendatangi Chan dan setelah berunding ia memutuskan tendangan tidak langsung di depan gawang Gey- lang. "Saya tidak tahu kenapa wasit menganulir gol saya. Katanya ada yang off side, teta- pi siapa," kata Bambang setelah usai pertandingan. Protes Tindakan wasit itu meman- cing protes para pemain Pelita Jaya dan penonton menimpali- nya dengan melempar wasit ser- ta hakim garis dengan botol- botol plastik. Protes yang membuat pertan- dingan berhenti sekitar sepuluh menit akhirnya berakhir de- ngan Pelita Jaya menerima ke- putusan wasit sehingga pertan- dingan dilanjutkan. Sebelumnya di menit ke-22 Geylang membuat gol pertama yang dibuat Berhan Abu Samah. Gol itu terjadi setelah kiper Donny Latuperisa membuat pe- langgaran di muka gawangnya. Tendangan bebas diambil Malek Awab dengan menen- dang keras pagar hidup Pelita Jaya. Bola mental ke arah Zlat- ko Vidan yang menembak keras tapi dapat di blok Donny. Say. angnya Abu Samah yang berada di antara pagar Pelita Jaya men- dapat bola hasil blok Donny se- hingga dengan tendangan salto ia memasukkan si kulit bundar ke gawang. Pelita Jaya mampu menyama- kan kedudukan menjelang detik-detik terakhir pertandi- ngan babak pertama melalui Noach Meriam yang menerima umpan dari Alexander Saunu- nu. Noach yang dalam posisi sulit mendapat umpan Alex dari sisi kanan pertahanan kiper Azan Khan dan dengan cepat ia me- nyundul bola tanpa bisa ditahan penjaga gawang Geylang terse- but. semakin terarah dengan bantu- an gelandang menyerang D. To kijan dan Malek Awab mem- buat repot Maman Suryaman yang harus sering melakukan serobotan untuk menyelamat- kan daerahnya. Tetapi akhirnya gawang Peli- ta bobol lagi pada menit ke-82 setelah Mustafa Umarella mem- buat kesalahan, ia bisa dilewati Ahmad Ibrahim yang kemudian dengan mudah menundukkan kiper Donny Latuperisa. "Kami senang bisa menang karena di Singapura kami tidak lagi harus berjuang sekeras ini, tetapi kami di sana juga akan menang," kata pelatih Geylang Ibrahmi Awang seusai pertandi- ngan. Namun pelatih yang mantan pemain nasional Singapura itu mengatakan kecewa dengan perlakuan penonton yang me- lempari wasit dan pemainnya. "Di Singapura hal seperti itu ti- dak akan terjadi," katanya. Sementara itu pelatih Pelita Jaya, benny dollo mengatakan kurang beruntung kendati pe- mainnya terus menyerang. "Ga galnya pinalti membuat mental pemain turun," ujarnya. Sedang manajer rahim soeka- sah mengatakan faktor keka- lahan anak-anaknya adalah le- mahnya barisan tengah. "Sete- lah Rully Nere menurun, kita mulai habis (permainannya) se- dang masuknya Thiastono ma- lah jadi kartu mati," katanya. Sepanjang babak pertama itu, Pelita Jaya bermain me- nyerang tetapi lemahnya baris- Ia mengatakan, dengan keka- an depan membuat mereka ga- lahan itu perjuangan Pelita gal mencetak gol kendati Bam- Jaya di Singapura Sabtu menda- bang Nurdiansyah dan Noach tang akan sangat berat. "Pe- sering mendapat kesempatan luang memang masih ada, teta- memasukkan bola ke gawang la- pi amat berat," katanya. wannya itu. Pada babak kedua, permain- an Pelita mulai menurun se- mentara penggantian I Made Pasek dengan Elly Idris dan Rully Nere dengan Thiastono Taufik malah membuat perta- hanan Pelita semakin kendor. Terlebih lagi, Mustafa Uma- rella sudah tidak akurat di bela- kang, ia sering kali kecolongan, dikalahkan para penyerang Geylang yang dimotori pemain Pelita Jaya: Donny Latuper- isa, Hambali, Herry Setiawan, Mustafa Umarella, Bonggo Pri- badi, Maman Suryaman, Nocah Merian, Rully Nere/Thiastono Taufik, Bambang Nurdiansyah, Alexander Saununu, I Made Pa- sek Wijaya/Ely Idris. Geylang FC: Bashir Azan Khan, Burhan Abu Samah, Ra- zaali Saad, Norkhalis Shafik, Chua Aw Kwang, Syed Faruk, Malek Awab, Kadir Yahya, Zlat- Ceko-Slawakia Zslatko Vidan. ko Vidan, D. Tokijan, Ahmad I- Serangan-serangan Geylang brahim. (AW/Ant). Kompetisi Perseden Pariwisata Siap Tanding Denpasar (Bali Post) - Klub Pariwisata Yuai Bali me- nyatakan kesiapannya terjun dalam Kompetisi Sepak Bola Perseden Divisi I putaran'91/92 yang akan berlangsung mulai 15 Oktober mendatang di beber- apa tempat di Denpasar. Namun anak-anak asuhan pelatih nya, apakah mampu menjadi kemarin. "Yang jelas, Pariwisa- juara atau mungkin sebaliknya ta siap tanding menghadapi turun ke divisi II (degradasi). lawan-lawannya nanti," tam- "Persiapan kami memang cu- bahnya lagi. kup mantap, materi pemain ka- mi pun cukup memadai. Namun kami sengaja tidak member- ikan ia target terlalu berat, ta- kut bisa jadi beban," kata Ke- Sementara itu, Sekretaris I Pariwisata, Gusti Ngurah Nara kesuma menambahkan, keber- adaan timnya yang kini dikelola Karateka Sulendra Terbaik di Usia Remaja "KECIL-kecil cabe rawit," begitu komentar para penon- ton di GOR Ngurah Rai Den- pasar setelah dibuat berdecak kagum oleh atraksi karateka remaja, Ketut Sulendra Duar- sa (12) yang memperagakan kebolehannya di nomor Kata junior dalam kejuaraan kara- teka terbuka Inkai se-Bali 1991 yang berakhir Septem- ber lalu. Bahkan para penon- ton pun bisa meramalkan bah- wa gelar juara di nomor ini a- kan disapu Sulendra. Memang akhirnya benar, Sulendra mencatat nilai ter- tinggi dari 16 peserta sekali- gus berhasil merebut emas perorangan. Di nomor beregu, ia juga berandil besar memba- wa tim ranting bank Parasari Lukluk menjadi peraih nilai tertinggi. Ini berarti, lima e- mas yang direbut kontingen- nya dalam kejuaraan terbuka itu, dua di antaranya disum- bangkan Sulendra. Banyak para pengamat me- nilai Sulendra memang spe- sialis nomor Kata. Namun ka- rateka me- baru yang nyandang sabuk biru itu me- mutarbalikan penilaian itu se- telah Sulendra sukses sebagai finalis di nomor Kumite per- orangan junior (10-12 tahun). Namun sayang, di partai pun- cak ia dikalahkan karatek u- let dari ranting Kuta, Graha Wicaksana. "Saya seharusnya bisa merebut tiga emas, na- mun sayang di menit-menit terakhir babak encoseng, saya kecolongan oleh kecepatan Graha," kata Sulendra spor- tif, bahkan ia memuji lawan- nya yang dua tahun lebih mu- da itu, lebih baik dari diriya di saat ini. Jiwa besar Sulendra dalam usianya yang masih hijau ini Bali Post Gerry KATA III-Ketut Sulendra Duarsa memperagakan Kata III (Yang Sang Dan). majuan. Tahun ini, Pariwisata memakai nama "Yuai" sebagai tanda bukti ker- ja sama dengan pihak donatur utamanya. "Mudah-mudahan dengan adanya darah baru ini, tim Pariwisata bisa meningkat- kan prestasinya dari hasil kom- petisi tahun lalu, di mana posisi kami berada di urutan ke-4," je las Narakesuma. Misi Pariwisata tidak saja se- kadar meraih gelar dalam kom- memang patut dijadikan con- toh. Ia kecewa dengan keka- lahan itu, tetapi bukan karena alasan wasit yang kurang jeli memimpinnya. "Saya kesal dan kecewa dengan diri saya sendiri, kenapa saya bisa ke- colongan," ucap putra bungsu dari empat bersaudara ke- luarga Wayan Sukanta-Ni Ma- de Jernat ini. Sikap sportif Sulendra ini a- khirnya membawa dirinya se- bagai karateka terbaik. "Saya gembira karena gelar ini tak terduga," ucap siswa kelas 6 SD 7 Sempidi ini. Di mata dokter Sanjana, sa- lah seorang pembina ranting Lukluk, Sulendra dinilai bibit unggul yang suatu saat nanti bisa mengangkat dunia kara- te Bali di tingkat nasional, bahkan bisa tingkat dunia. "Ia memiliki bakat istimewa, ia juga termasuk karateka pa- ling ulet dalam latihan," nilai Sanjana yang juga majelis Sa- buk Hitam Inkai Bali. Wayan Sukanta, ayah Su- lendra sangat mendukung prestasi putranya itu. Bahkan Sukanta menilai kemampuan Sulendra itu lain dari pada yang lain di antara keluarga- nya. "Bungsu saya ini me- mang orangnya disiplin dalam segala bidang. Saya tidak me- manjakan, tetapi ia mengerti dengan tugas dan kewajiban- nya," kata Sukanta. "Saya se- bagai orang tua memang su- dah selayaknya mendukung prestasi anak, mudah- mudahan ia bisa meningkat- kan prestasinya sekarang ini," harapnya lagi. Namun Sulendra sendiri ti- dak mau berprestasi di karate saja, ia ingin sekolahnya ber jalan baik, bahkan ia berha- rap melahirkan prestasi se- perti di karate. Ia pun pandai- pandai mengatur waktunya antara latihan dan tugas bela- jar. Hasilnya memang cukup lumayan, di sekolahnya ia berhasil masuk deretan pela- jar terbaik. Kelas IV juara keempat dan kelas V naik menjadi juara tiga. "Saya i- ngin dua-duanya berjalan baik dan bisa berprestasi," harap Sulendra lanjut. (Ger- ry). Tim Sepak Bola Jatim Batal Bertarung di NTT Kupang (Bali Post) - bertanding bagi kesebelasan la daerah NTT yang mengaju- Akibat ulah panitia sepak bo- NTT. kan perkiraan dana yang tidak rasional, rencana mendatang kan tim sepak bola Jawa Timur Tercatat, upaya yang dilak sanakan Paul Sammapaty ini pernah memberikan nilai tam- bah berupa pengrekrutan pe- Kejurnas Sepak Takraw Bali Gagal Lagi, Riau Juara Tim Denpasar (Bali Post) - Sudah dipastikan tuan rumah Bali tidak akan meraih gelar sa- tu nomor pun dalam Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Sepak Ta- kraw '91 setelah kembali gagal di nomor regu, satu-satunya no- mor yang diharapkan setelah kegagalan di nomor tim. Semen- tara pemegang emas PON XII, Tim Riau tampil sebagai juara setelah di final kembali menji- nakkan Jawa Tengah (Jateng) 2-0 dalam suatu pertarungan cu- kup seru di GOR Ngurah Rai Denpasar, Sabtu kemarin. Jateng yang di babak pe- nyisihan pul dikalahkan dengan skor tipis 1-2, namun di final me- reka kalah lebih tragis sehingga harus puas sebagai runner up. Namun prestasi tersebut tidak lah terlalu mengecewakan, se- bab Jateng di luar dugaan mam- pu menempatkan dirinya di par- tai puncak setelah mengguling- kan tim tangguh Sumatra Barat (Sumbar) di pertandingan semi- tingennya masing-masing. final Jumat (11/10). Munas Bali dalam penyisihan pul II Di samping kegiatan Kejur- nomor regu menderita dua kali nas, PB Persetasi juga mengada- kalah sehingga kembali mendu- kan Musyawarah Nasional (Mu- duki posisi juru kunci seperti nas) yang dilangsungkan sela- prestasi yang mereka raih di no- ma dua hari diikuti 22 Pengurus mor tim. Dalam pertandingan Daerah (Pengda) seluruh Indo- pertama, Bali ditekuk Jambi 0- nesia. 2. Dan dalam pertarungan pe- Maryuni Warganegar terpilih nentuan terakhir kembali dipe- kembali sebagai Ketua Umum cundangi Sulawesi Tengah (Sul- Pengurus Besar Persatuan Se- teg) dua set langsung. pak Takraw Seluruh Indonesia Hasil pertandingan lainnya, (Persetasi) untuk masa jabatan DKI di pul I berhasil mengalah 1991/1995 dalam Munas yang kan Bengkulu 2-0, Kalimantan terakhir Jumat malam (11/10). Timur (Kaltim) yang kekuatan- Munas juga menetapkan Mana- nya cukup di perhitungkan da- wi sebagai Sekjen PB Persetasi lam Kejurnas ini mengalahkan dan Bendahara Oman Kamaru- Yogyakarta 2-0. Kejurnas yang sudah mema- suki hari ketiga ini sementara masih tetap kurang mampu me- nyedot perhatian banyak pe- nonton. Sehingga nyaris para suporter tim-tim yang berta- rung itu diberikan anggota kon- "Funny Bicycle Contes '91"- Digelar Minggu Ini Denpasar (Bali Post) - dengan beregu, yang masing- Mengunjungi salah satu ob- masing regu terdiri atas dua o- jek wisata dapat dilakukan de- rang dan dapat diikuti anak- ngan berbagai cara, antara lain anak sampai dewasa, memper- berwisata dengan bersepeda. ebutkan hadiah total Rp Kegiatan ini selain mengurangi 700.000 ditambah piala dan pia- dampak polusi udara juga da- gam serta akan diadakan "Door pat dilakukan sebagai sarana Prize" untuk mendapatkan tiga berolah raga. Saat ini untuk buah sepeda federal. mempopulerkan masyarakat Menurut Ketua Umum dalam bersepeda, PT Radio Pingguin FM Stereo menggelar acara lomba Sepeda Gembira yang diberi nama Funny Bicycle Contest '91 pada Minggu (13/10) pagi ini. Lomba kali ini dapat diikuti Tenis Mercu Buana FBC'91, Santy Sastra, lomba ini menempuh rute 8 km, dari Sinar Buana Mandiri, Jl. Cokroamino- to 85 dan finish di Lapangan Pa- dang Galak Sanur, dan diikuti juga regu dari klub Jantung Se- hat Indonesia, Bali, sebanyak 70 din. Di samping memilih pengurus baru, Munas juga bertujuan me mantapkan strategi program pembinaan olah raga sepak ta kraw, khususnya ke daerah- daerah pada masa yang akan da- tang. (016). orang. Lomba kali ini bertujuan un tuk mengakrabkan hubungan antarfans Radio Pinguin serta sebagai wadah kegiatan berse peda bagi generasi muda dalam berolah raga. Diharapkan sela- ma perjalanan mereka bisa tam- pil selucu mungkin dan diperbo lehkan memakai berbagai ase- soris untuk menunjang kelucu- an mereka, selain itu juga me nyangkut ketepatan waktu, ke tangkasan dalam bersepeda ser- ta faktor kesopanan dalam berlalu-lintas dan kekompakan regunya. "Juara I, II dan III serta Juara Favorit akan diumumkan pada saat pelaksanaan lomba Wajah Bozzini yang akan digelar 20 Ok- tober mendatang di Subec, Sa- nur," kata Santy Sastra. (DM) Teddy dan Supardi ke Final Jakarta Final tunggal putra kejuara- an tenis Mercu Buana Junior In- ternasional Minggu akan me- nampilkan dua petenis Indone- sia, setelah unggulan ke-10 Ted- dy Tandjung dan petenis ung- gulan ke-15 Anditya Supardi melangkah ke final dalam per- tandingan di lapangan tenis Mo- nas, Sabtu. Teddy Tandjung melangkah ke final setelah menundukkan petenis bukan unggulan Suwan- di 7-6, 6-2, sementara lawannya di final Anditya Supardi menun- dukkan unggulan kelima Fredy Setiawan 7-5, 6-1. Di bagian tunggal putri juga akan terjadi final antarpetenis Indonesia setelah Romana Ted- jakusuma dan Mimma Cherno-i Setiawan dan Teddy Tandjung. Di bagian putri, pasangan Ro- mana Tedjakusuma dan Evelyn Marlinata akan berhadapan de- ngan pasangan Natalia Soetris- yang akan berakhir Minggu itu diikuti para petenis putra putri dari berbagai negara termasuk Thailand, India, Malaysia, Je- pang, Hongaria, Bangladesh, Ci- no dan Mimma Chernovita. na Taipei dan Indonesia selaku Kejuaraan tenis Mercu Buana tuan rumah. (Ant). Garuda Indonesia A Juara Denpasar (Bali Post) Tim Garuda Indonesia "A" bak dengan hadiah khusus. Sebelum acara penutupan se degan nilai 28 keluar sebagai malam, grand master Utut Adian- juara turnamen catur antar per- to dan Ardiansyah memeriah usahaan penerbangan (Intrline kan turnamen itu dengan per- Chess Tournament) yang ber- tandingan simultan. Utut Adi- akhir Sabtu di sebuah hotel an- anto menghadapi 26 pecatur tarbangsa di pantai Kuta. (seluruh peserta turnamen) dan berakhir dengan skor 24 1/2-11 Tim andalan Indoanesia me- vita menundukkan lawan mere- nampilkan pecatur Sahala Na- 1/2 (24 kalah, 1 menang dan 1 ka di semifinal Sabtu. Unggulan ke-8 Ramona Ted- dea, Buyung Abdilah, Supar seri), sedangkan Ardiansyah Nyoman Nama itu tidak berani tua I Pariwisata, Ida Bagus Sar- oleh insan-insan pariwisata di- petisi ini, tetapi menurut Sekre- akhirnya dibatalkan, demikian main NTT ke kesebelasan terna- jakusuma menempatkan diri di Refdi dan P. Siregar berhasil melawan 20 pecatur berkesu- mengobral sedugang sesumbar- djana kepada Bali Post, Sabtu nilai mengalami banyak ke taris II, Gusti Kompyang Gde Paul Sammapaty, seorang peng- ma di Jawa Timur. Pada tahun babak final setelah menunduk mengumpulkan nilai 28 sehing. dahan 16 1/2-3 1/2 (16 kalah, 3 PS PARIWISATA YUN BAL Bali Post/016 Pujawan (Wan), juga mendu- kung program pembinaan in- duk organisasinya, Perseden serta mendukung sektor promo- si pariwisata Bali pada khusus- nya. "Fungsi klub adalah pem- binaan pemain lebih awal yang nantinya akan dimanfaatkan perserikatan melalui tim pe- mandu bakatnya," kata Puja- wan. Pariwisata Bali akan meng awali melawan rekan seprofesi- nya, Duta Wisata Bali, juara di- visi II sekaligus pendatang baru divisi I. Menurut kubu Pariwisa ta, Duta Wisata memang tim yang tangguh dan dinilai pantas kalau diunggulkan sebagai tim favorit meraih gelar juara. "Ka- mi belum berani memperkira- kan, apakah tim kami bisa mengungguli Duta Wisata. Te tapi yang jelas anak-anak kami bertekad memetik kemenangan dalam pertarungan perdana yang sangat menentukan lang SIAP-Tim Pariwisata Yuai siap terjun ke kompetisi Perseden Divisi I putaran '91/92 yang akan berlangsung kah lanjutnya," jelas Ida Bagus mulai 15 Oktober mendatang. Bali Post/Nin Baiq Windianet Ganeri Baiq Windianet Ganeri DILIHAT sepintas, ia ter- "kesan pendiam. Namun Anet, dara ayu yang mewakili NTB dalam pemilihan putri pesona Indonesia di Jakarta, telah i- kut mengangkat nama NTB dengan berhasilnya ia seba- gai pemenang ke-2 tingkat na- sional. Memang terkesan pen- diam, tetapi kalau diajak bi- cara masalah pariwisata akan berjalan dengan deras seba- gaimana halnya makin deras- nya kunjungan wisatawan ke daerah NTB. "Yah, karena ka- mi harus mengerti tentang pa- riwisata," ujar Anet. Anet yang nama lengkap nya Baiq Windianet Ganeri, sudah tidak asing dalam hal pemilihan putri-putrian. Ia pernah mengikuti dan meme- nangkan pemilihan putri ci- tra, peragaan pakaian mus- lim, serta pemilihan gadis sampul dan yang terakhir pe- milihan putri pesona Indone- sia. Anet juga tidak mau ter- tinggal dalam bidang lain. Da- lam bidang olah raga, ia telah berkesempatan mewakili NTB dalam Kejurnas anggar di Ja- karta, walaupun belum berha- sil seperti dalam lomba putri- putrian. "Namun saya tidak pesimis," ungkap Anet. "Secara umum kita telah berhasil dalam pariwisata wa- laupun ada dampak negatif- nya," pendapat Anet. "Namun akibat negatif pa- riwisata, yang antara lain ter- lihat pada erosi budaya dan perilaku, itu tergantung kita, yang paling utama penangkal- an dari diri kita," pendapat A- net. "Apabila semua pihak te- lah berperan dengan baik, dampak negatif dapat dihin- dari," tambahnya. (Nin). H. Abdoessyakoer SEMUA manusia tentu per- nah merasakan nikmatnya ra- sa 'kantuk', lebih-lebih anak- anak. Antara kantuk dan a- nak, ibarat kambing dengan mbeee...kkk-nya. Kodrat per- ilaku alami, yang setiap saat bisa datang dan pergi, tak bisa ditunda apalagi dibujuk-rayu. Tetapi buat Ustad Abdoes- syakoer, kantuk dan anak ter- nyata adalah "musuh" utama yang paling dibenci. "Lain waktu, jangan diulangi ya...Pak/Bu!" begitu petuah sang Da'i kepada para tamu dalam acara Maulid Nabi Mu- hammad SAW, di sebuah mas- jid di Denpasar, baru-baru ini. Mendengar sindiran begini, o- tomatis banyak ibu menjadi blingsatan tertunduk malu, terutama, yang malam itu, menyertakan anak-anaknya di acara ceramah akbar terse- but. Tidak terhenti sampai di si- tu, rupanya sang Da'i tidak tanggung-tanggung lagi da- lam "memberantas" kebiasa- an membawa anak kecil da- lam acara ceramah, yang ko- non, sudah sampai pada titik memprihatinkan dilakukan ibu-ibu maupun bapak-bapak. Lantas apa katanya, "Lihat a- nak ibu itu. Nah, kasihan 'kan mereka, yang seharusnya su- dah terlelap tidur, gara-gara melok (ikut) ceramah, jadinya ndak isa turu (tidak bisa ti- dur)," ujarnya sembari me- nunjuk pada seorang anak ke- cil yang terkantuk-kantuk. "Yok opo isa turu, lha wong kiai- ne ngoceh terus ngene kok rek... (Bagaimana bisa tidur kiainya berbicara terus)." Bagai di- sambar geledek, menjadi riuh penuh gerr...be- suasana Bali Post/Dud Drs. H. Abdoessyakoer, M.A. Sardjana. (016). usaha NTT yang terkenal gigih mengusahakan perkembangan persepakbolaan NTT. Gagalnya rencana itu semata- mata dikatakan berawal dari penetapan rancangan anggaran yang terlampau besar. Padahal, menurut perkiraan Sammapa- ty, dana yang pantas dikeluar kan dalam membiayai suatu tim tamu dari Jawa Timur tidak ter- lalu besar. Untuk mendatang kan kesebelasan Jatim itu, te- lah disepakati penekanan biaya transportasinya. "Nanti, mere- ka dengan bus saja dari Sura- baya ke Denpasar, selanjutnya dengan Bouraq ke Kupang. Ini murah khan," katanya. pukul 09.00 pagi ini, kedua pecatur- nang diberi kesempatan bertan- 1984 lalu, ketika dia melaksanakan petenis Jepang Kuki Mado- ga berhak meraih piala bergilir menang dan 1 seri). kan hal yang sama, dua pemain ka 7-5, 6-3, sedangkan unggulan perkumpulan perusahaan pe- Sementara itu Minggu 13/10 PSK Kupang, Mathias Bisinglasi ketujuh Mimma Chernovita nerbangan di dunia (Interline). dan Eduardus Mangilomi lang mengalahkan petenis Thailand Tim Indonesia dalam babak grand master yang dalam bulan sung direkrut M.Basri, mantan Srilux Mingmoole 7-6, 6-3. pelatih Niac Mitra Surabaya. kedelapan harus berjuang ke- ini mewakili Indonesia dalam Mathias hanya bergabung ber kan dilangsungkan Minggu. Final tunggal putra putri a- ras menghadapi lawannya tim kejuaraan catur beregu Asia di Air New Sealand (Selandia Ba- Kuala Lumpur. Utut dan Ardi- sama tim Basri itu selama semu- Sementara itu di bagian gan- ru). Pemenang kedua adalah ansyah ditantang sim kompetisi saja karena ika- da putra-putri Sabtu berlang- tim dari Austrian Air (Austria) pecatur Bali dalam pertanding tannya dengan aturan kepega sung pertandingan memper dengan mengumpulkan nilai an simultan di Ruang Karisma waiannya. Sedangkan Eduar- ebutkan gelar juara. dus tetap bergabung dalam tim 23,5, sedangkan pemenang keti- Hotel Kartika Plaza Kuta. Utut Pasangan Donny Soesetyo/ ga tim Singapura (SIA) yang rin mengatakan ia sangat se- Adianto kepada Bali Post kema- itu hingga sekarang. Eko Yuli Suyono di final berha- memperoleh nilai 20, menyusul "Waktu itu, Niac Mitra dan dapan dengan pasangan Fredy Swiss Air "A" (Swiss) menem- Gajayana Malang berhasil saya pati urutan keempat. undang ke NTT dengan biaya lampau tinggi. "Penonton ja- yang cukup murah. Mengapa se- ngan sampai menilai harga kar medali emas kepada juara I, II Penyerahan piala bergilir dan dibesar- cis itu sama dengan pemerasan dan III dilakukan Direktur Nia- besarkan," tanyanya sambil atau todong. Demikian pun ga Garuda, Soenaryo. membandingkan. pengusaha," anjurnya. Selain juara beregu, panitia Harga karcis ideal untuk Ku- menetapkan juga pemain pap- pang menurut Sammapaty Rp an terbaik yaitu Sahala Nadeak 1.000/penonton dan pertanding. (Garuda A) nilai 8 bermain di an yang dipertontonkan perlu papan satu, Buyung Abdilah ka untuk umum, diutamakan ditingkatkan kualitasnya dalam (Garuda A) nilai 7 1/2 untuk pecatur muda yang potensial, arti mampu memberikan ke- papan dua, Bisoff (Luxemburg) dan kepada yang berminat diha- lah, tim luar harus diundang," samping itu ditetapkan juga tempat pertandingan setengah puasan menonton. "Untuk itu- nilai 7 1/2 (papan empat). Di rapkan langsung mendaftar di tambahnya. (072). partai terbaik dalam setiap ba-_jam sebelumnya. (053). karang harus Sammapaty menjelaskan, pi- haknya telah menghubungi A- Kepada Bali Post dia berpen- rema Malang dan Bentoel Jem- dapat, untuk memajukan dunia ber serta beberapa tim perseri- sepak bola NTT, aspek publika- katan seperti Persema Malang si dan penjualan karcis harus di- untuk datang ke NTT. Rencana perbaiki dan menjadi pusat per- itu dikatakan berorientasi pada hatian. Publikasi itu sangat tandingan galatama NTT sekali- ton sebenarnya tak perlu dibe- mengisi vakumnya jadwal per- mendukung dan kepada penon- gus memberikan pengalaman bankan harga karcis yang ter- Paras Mini gitu sang Da'i melontarkan di- alek Jawa Timuran tadi. Sampai-sampai si anak kecil tadi kaget dan tersadar. Kare- na bingung campur takut, tiba-tiba ia menangis sekeras-" kerasnya. "Na, na,...yok opo saiki, bener kan omongane pak ustad? (Nah, sekarang 'kan be- nar apa yang dikatakan us- tad)," tambah Abdoessyakoer sambil mesam-mesem serius. "Kocak betul Pak Ustad tadi ya...." gumam seorang ibu mu- da berparas ayu, bubaran ce- ramah. Tidak salah memang, tetapi yang perlu diresapi 'kan bukan kocaknya doang tho? (Dud). A.A. Putu Gunawan saat "MESKIPUN suatu nanti bangsa kita akan mengalami "erosi budaya", mbok ya jangan terlalu dras- tis," ujar A.A. Putu Guna- wan (37) di sela-sela kesibu- kannya sebagai panitia pe- mugaran dan pembangunan Pura Dalem Maspahit Desa Canggu, Kuta. Gunawan yang kelahiran desa Canggu dan juga mana- jer Camplung Mas Bunga- lows Kuta ini boleh berharap .harap cemas dengan per- kembangan di sektor pariwi sata ini. Sebagai contoh ia kemukakan di desanya, ka- wasan wisata baru di Kabu- paten Badung yang sudah mulai dijamah wisatawan. O- leh karena itu dengan berba- gai upaya dan kegiatannya. sebagai pemuda kelahiran Canggu, ia ikut mengantisi- pasi perkembangan kepari- wisataan dengan jalan mem- berikan pengertian sehingga jauh sebelumnya masyarakat sudah bisa menerima ke- mungkinan dampak yang di- timbulkan perkembangan kepariwisataan. Salah satu upaya yang di- lakukannya adalah mereno- vasi dan membangun kemba- li Pura sehingga diharapkan dapat dijadikan sarana un- tuk lebih mendekatkan diri pada Ida Sang Hyang Widhi Wasa, sebab melalui kegiat an keagamaan di pura paling tidak masyarakat mampu memikirkan apa yang seha- rusnya mereka perbuat se- suai dengan budaya dan aga- ma yang dianutnya. Yang le- bih penting lagi usaha itu i- ngin menghilangkan kesan seolah-olah keberhasilan di bidang kepariwisataan sela- ma ini belum dirasakan seca- ra langsung masyarakat a- wam. "Kita menyadari wisata- wan dari mancanegara itu bukan datang ke Bali untuk menikmati hiruk - pikuknya kota. Mereka ingin menik- mati ketenangan alam dan keunikan budaya yang kita miliki. Jadi wajar kalau kita dengan keikhlasan hati me- lestarikan sebagian pening- galan budaya leluhur dan a- gama kita," ujar Gunawan. Ia mengungkapkan kaitan pembangunan pura dan ke- dudukannya sebagai mana- jer hotel. Alumnus perdana Akademi Pariwisata Denpa- sar tahun 1972 ini menyata- kan," Di satu pihak saya se- bagai manajer hotel ingin a- gar wisatawan yang datang ke Bali sebanyak mungkin, namun di lain pihak kita ha- rus dapat mempertahankan keaslian budaya dan agama kita. Oleh karena itu keha- diran wisatawan dan per- kembangan pariwisata ja- ngan menjadikan kita le- ngah terhadap kewajiban ki- ta sebagai umat beragama A.A. Putu Gunawan Bali Post/Son dan berbudaya. Meskipun pernah tinggal beberapa lama di daratan E- ropa maupun di daratan Australia dan Asia lainnya dalam rangka memperdalam bidang kepariwisataan, dia tetap berkeinginan membu- ka usaha di negeri sendiri. "Biar hujan emas di negeri orang lebih baik hujan batu di negeri sendiri," mungkin demikian prinsip hidup Gunawan (son) Andi Meriam Matalatta NAMA kecil dalam arti be- lum kondang terkadang lebih menguntungkan. Sebab kete- naran semacam yang disan- dang si jelita Andi Meriam Matalatta tak jarang 'membe- lenggu' yang punya nama. Ia sering kasihan melihat band- band yang bertugas meng- iringinya, terkesan 'grogi'. Mereka mempunyai beban psikologis. Padahal seperti yang dituturkan Mer - pang- gilan akrab Meriam --, dia tak menuntut iringan musik ha- rus sama dengan yang ada di kaset. Karena itu dia terkadang cenderung malas kalau ada permintaan pentas tanpa mengetahui dahulu band yang akan mengiringinya. Bu- kan meremehkan. "Biasanya mereka menuntut untuk latih- an, dan itu melelahkan sekali. Karena waktu latihannya yang dua atau tiga jam itu jus- tru akan mengganggu stamina penampilan yang sebenar- nya," ujar Mer kepada Bali Post. Kalau dirunut ke belakang, kejadian tadi, masih menurut Mer, disebabkan pula tingkah beberapa penyanyi ibu kota yang menghendaki iringan musik harus sesuai dengan keinginannya. Maka setiap menemui ada pemain band pengiring yang terkena beban psikologis, Meriam lantas ber- ucap; "sudah, main aja seper- ti biasanya." Terbukti manjur omongan Mer, karena acara pun menjadi lancar. Tak ada pemain (band dari daerah) yang 'salting' alias salah ting- kah. Tetapi tak semua pemain band daerah begitu, karena banyak pula mereka mempu- nyai kemampuan yang sama dengan rekan-rekan yang ada di Jakarta, katanya. Sedangkan 'belenggu' lain yang harus diterima Meriam adalah masalah tuntutan pe- nampilan. Karena bermula dari jenis lagu yang melanko- lis, kesan penggemar terha- dap idola pun terbentuk su- dah. Dia rikuh untuk berpe- nampilan gila-gilaan, memin- jam istilah Mer untuk me- nyebutkan penampilan di panggung yang lebih berani. "Pakai rok mini sedikit saja, semua sudah mempermasa- lahkan. Lho Mer sekarang kok gini, ada apa ya," ujar Meriam seolah-olah menirukan "pro- tes" penggemarnya. Mer juga menyadari tuntutan tersebut harus tetap dijalani, karena dari merekalah nama besar- nya muncul. Tuntutan yang sukar untuk dipenuhi adalah jika diminta tampil di panggung terbuka di pantai Kuta. Alasannya, kare- na audience-nya sebagian be- sar berdatangan dari manca- negara, tentu lagu dan penam- pilan pun harus lebih berani. Tetapi kemungkinan masih terbuka lebar, mengingat Mer ding simultan dengan pecatur- jauh mana kekuatan pecatur- pecatur Bali. Ia ingin tahu se- pecatur Bali, terutama yang ma- sih berstatus yunior. "Saya ti- dak akan menganggap enteng mereka, dan saya akan bermain sungguh-sungguh," ucapnya. Pertandingan simultan terbu- Bali Post/Jar Andi Meriam Matalatta sudah tiga tahun tidak meng- injak pasir putih Kuta. Paling tidak hampir 1100 hari ia tak menikmati pemandangan 'bule-bule', istilahnya me- nyebut wisatawan asing. Pa- dahal seperti pengakuannya, dia senang juga melihat bule. Tetapi yang bersih. "Bule bersih" - banyak ter- dapat di Kawasan Nusa Dua-, pantai bersih dan terpencil, masih merupakan obsesi bagi penyanyi berputra satu anak yang berusia 10 tahun. Jika suatu saat bertemu Mer, kata- kan Mer di sana ada "bule ber- sih" Ada pantai bersih. Ada temapt di Bali yang terpencil dan masih asri. Jika dia men- dengar keterangan tadi, ja- ngan kaget kalau Anda ganti diberondong dengan perta nyaan seperti yang sudah di- rasakan Bali Post; di mana ... di mana itu.... (Jar). 4cm Color Rendition Chart 2cm
