Tipe: Koran
Tanggal: 1991-10-13
Halaman: 11
Konten
OKTOBER 1991 iHotel ena Bali sebetulnya gan kesenian milik- an membuat wisata- wisatawan atau pe- aka Bali tetap harus as di mana pun, ter- as kesenian yang je- dak simpatik. Kesan n tidak sehebat dulu 1. Kesan bahwa ke- muanya dikomersial- erhindarkan. Untuk kah Listibiya untuk an. ma mendapatkan ser- da beberapa sekeha ena tiga alasan. Per- angkutan ingin bisa pil di hotel. Kedua, untuk mendapatkan yang dimiliki sela- gadanya semangat mereka. bagi sekeha gong iya. Dengan ramai- si, berarti eksistensi pat pengakuan kuat neksistensi mereka bina dan melestari- untuk perwujudan. ersebut, Tim Listi- on satu demi satu mohon patram bu- an malam hari; ber- adang. Agak berat, penilaian itu biasa- "a sekeha gong yang hirnya memperoleh ertifikat itu mereka ma di hotel-hotel. m budaya tak men- n, kontrol terhadap Otel menjadi sangat pekan lalu. tamu penting, tam- nya kurang. Bisa tak bisa nyeledet, dan tubuhnya tak unsur gamelan yang di beberapa hotel ara ulang tahun dan atern, tidaklah bisa malam itu yang ha- ran kursi undangan k mempunyai pikir- masuk kesenian. ng bukan penari un- "erjadi, meski diakui aturan memperhati- wasan wisata kerap menghibur para ta- ang bergembyang- Menyedihkan sekali. can "Bali Adat". cerita disajikan penulis asal Mel- g ke Hal 11 kol 1) ali ost ng dari sudut dari segi pe- bagi Anda :- Ost? lebih banyak mi dan Sosial er" sebaiknya b Dept. Store ? ali Post? DIAH ost MINGGU, 13 OKTOBER 1991 BROLAN DI BALE BANJAR "Taksu" dan "Jengah" Naksu dan jengah dua paradigma dalam ke- kembangkan. Taksu adalah inner power (ke- kuatan dalam) yang memberi kecerdasan, keindahan, dan mukjizat. taksu juga mempu- nyai arti sebagai genuine creativity, suatu krea- tivitas budaya murni yang memberi kekuatan spiritual kepada seorang seniman untuk mengungkapkan dirinya lebih besar daripada kehidupan sehari-hari. Sedangkan jengah me- miliki konotasi sebagai competitive pride yakni semangat untuk bersaing, guna menumbuh- kan karya seni yang bermutu. Kurang lebih itulah pendapat yang dilontarkan seorang pa- kar budaya Bali di Jaya Sabha Denpasar, Sela- sa lalu (Bali Post, 9 Oktober 1991, hal. 2). "Kalau begitu, kekuatan untuk memukul remuk batu kali, beton dan membengkokkan pipa besi, yang konon berasal dari latihan te- naga dalam, juga bisa disebut taksu, kan?" u- jar Dogler pada rekan-rekannya seusai semba- hyang Pagerwesi, Rabu lalu. "Itu tergantung! Apakah kau memandang tindakan memukul batu atau beton sebagai salah satu aktivitas seni atau bukan? Kalau kau lakukan itu untuk mendukung profesimu sebagai buruh bangunan, itu bukan taksu namanya, tetapitak usah ye! Sebab kalau hanya satu-dua batu atau beton kamu hancurkan pa- kai tangan, itu mungkin masih bisa kau laku- kan berkat latihan secara intensif. Tetapi co- ba kalau puluhan batu disodorkan padamu, bukan batu atau betonnya yang hancur, ta- nganmulah yang dekdek-lidek. Nasibmu akan sama seperti seniman-seniman tua yang dulu- nya disanjung-sanjung, karena tenaga mereka masih bisa dimanfaatkan. Tetapi setelah tak berdaya dan tergolek di ranjang tua, paling paling namamu hanya sekali-dua kali disebut- sebut dalam seminar, bagaikan barang barang inventaris," sahut Deglut sambil mencabik-cabik kulit tebu dengan giginya. Kamu berdua ini seperti si Buta dan si Tuli, yang sibuk bercerita tentang piring terbang saat mimpi, sedangkan si Tuli mengaku per- nah mendengar cerita tentang piring terbang dari seorang guru besar. Dari pada kalian bi- cara soal objek penuh misteri, yang memerlu- kan istilah-istilah mentereng, lebih baik kali- an bicara soal rasa. Bagaimana rasanya nasi sela kebus berisi jukut gonda meplecing dan pesan clengis plus sambel matah? Ini lebih cocok, se- bab indria perasa kalian masih normal, kan?" sela Wayan Rawa. Kalau dahulu pernah ada ucapan yang ber- bunyi, tahyul menghalang-halangi kemajuan, kini timbul istilah-istilah mentereng yang mengganjal kemajuan. Sebab untuk memba- ca berita sederhana, yang kadang-kadang su- dah lumrah, para pembaca harus mengerut- kan kening. Atau pinjam kamus ke tetangga dan jika arti kata demi kata dijumpai, mereka tetap geleng-geleng tak mengerti. Sebab frase yang terbentuk dari beberapa kata itu artinya berbeda dengan kata yang hendak diterje- mahkan. Padahal baru-baru ini ada imbauan, agar istilah-istilah asing dibendung penggu- naannya dalam bahasa Indonesia. Memang di- akui, ada istilah atau kata asing yang tidak Bali cocok diterjemahkan ke kata dan istilah Indo- nesia. Pengakuan ini juga berarti, ada kata dan istilah Indonesia yang tidak bisa diterje- mahkan ke dalam bahasa Inggris, kan?" ko- mentar I Kacung. Baru-baru ini di desaku ada upacara pasupati untuk sebuah topeng rangda yang baru selesai dibuat. Menurut Nang Leseg, pemangku Pura Desa, tujuan upacara itu untuk memohon agar topeng itu diberikan taksu oleh kekuatan dari luar yang tidak kelihatan. Apakah ini disebut inner power? Padahal kekuatan dalam itu ter- cipta dari hasil latihan pernafasan dan semedi per orangan, yang belajar ilmu kanuragan. Ini- lah yang membingungkan. Begitu juga ten- tang istilah jengah yang diterjemahkan de- ngan competitive pride, lalu diindonesiakan menjadi semangat bersaing. Ini memerlukan tiga kamus untuk membuat kepalaku tetap puyeng," tutur Ketut Mangklung, sopir taksi yang baru belajar bahasa Inggris. Agar kepalamu tidak puyeng, jangan terla- lu serius membaca sebuah berita atau tulisan! Baca saja yang mudah kamu mengerti, yang lain tinggalkan. Anggap saja kamu membaca sajak Sitor Situmorang berjudul "Bulan di A- tas Kuburan" yang isinya juga sebaris kata yang sama. Siapa pun tak mengerti, kecuali si Sitor sendiri," nasihat I Koyogan. "Betul! Rupanya kini kita dituntut untuk mengertikan sebuah istilah, kalimat atau wa- cana, tanpa menggunakan gramar, struktur, komposisi maupun arti kosa kata. Pokoknya, pakai saja perasaan! Sebab bahasa bukan lagi hanya sebagai alat untuk menyampaikan per- asaan atau pendapat pada pihak lain, tetapi juga sebagai alat untuk menyembunyikan perasaan atau maksud. Agar disebut pakar, orang bisa saja menggunakan istilah-istilah a- sing dalam tutur maupun wacananya, agar ti- dak dimengerti oleh pendengar awam. Biasa- nya para penutur seperti ini sudah mengeta- hui seluk-beluk budaya bangsa kita, yang nge- koh atau enggan berdebat, khususnya terha- dap pakar. Apalagi yang dibicarakan pakar itu cuma hal-hal yang lumrah, yang juga se- ring diucapkan nenek dan kakek di rumah," ujar Made Rubag seperti tidak jengah membi- carakan soal taksu. "Khusus untuk saudara Mangklung! Agar kepalamu tidak puyeng lagi, akan kuberikan sebuah contoh pemakaian kata taksu dan je- ngah. Kawanku bernama I Blader, dulu sangat disenangi para penonton kalau menarikan tari monyet. Ini konon berkat topeng monyet yang dikenakannya punya taksu. Suatu ketika dia bosan menarikan tari monyet, lalu ingin me- nari Topeng Tua. Nah, ketika dia mencoba, pa- ra penonton jadi tertawa hingga terkencing- kencing. Sebab yang disajikan bukan tari To- peng Tua, tetapi tari monyet mabuk. Ini dila- kukannya karena rasa jengah terhadap murid- nya I Marsa, yang justru lebih pintar menari topeng. Jadi tak perlu kau membuka-buka ka- mus untuk mengerti arti taksu dan jengah, cu- kup pakai perasaan. Apalagi istilah-istilah a- sing, yang bagaikan panggang jauh dari ari itu. Hari telah larut malam, pulang yuk!" Deg- lut mengajak teman-temannya pulang. (Aridus) (Sambungan Hal 1) tur Young Playwrite Conference di Pemerintah (Sambungan Hal 10) Sydney dan Canberra. bourne yang banyak mengada- kan kunjungan ke Pulau Dewa- ta,Paupa New Guinea, Amerika dan Eropa. Bali Adat hanya me- libatkan 15 orang: yaitu Gra- ham Sheil (naskah cerita), Kin- gston Anderson (direktur), Ric- hard Jeziorney (desainer), Alex Pinder (raja), Ross Williams (punggawa), Melita Jurisic (biyang), Tom Gutteridge (pem- bawa cerita), Denis Moore (Ho- boeken), William McInnes (Goi- tois), Phillip Holder (Van Hor- ring), Yuliasta Sastrawan (pe- main gamelan), Tjokorda Raka Kerthayasa (pemain gamelan), Krystoff Kozlowski (penata lam- pu dan desainer), Andrew Ba- ker (Stage Manager) dan Mae- garet Lloyd (Assisten Stage Ma- nager). Bali Post 19 Film Pilihan Komite Seleksi Diumumkan Jakarta (Bali Post) - Komite seleksi Festival Film Indonesia 1991, Sabtu (12/10) di Jakarta, mengumumkan sem bilan belas judul film yang di- nyatakan lolos seleksi, dari 70 judul yang diikutkan dalam fes- tival tahunan tersebut. Kesem- tim seleksi ini dimulai sejak tanggal 14 Agustus sampai 5 Ok tober 1991. Pengumuman nomi- nasi peraih citra akan diumum kan 11 November, dilanjutkan dengan pengumuman peme- nang pada 19 November. H. Turino Junaidi, Ketua Ko- bilan belas judul film yang di- mite Seleksi seusainya meng nyatakan lolos tersebut masing- umumkan film-film yang lolos masing, "Bernafas dalam Lum- pur", "Boneka dari Indiana", seleksi ini, mengakui adanya "Boss Carmad", "Cinta dalam pertambahan jumlah film yang Sepotong Roti", "Cintaku di lolos seleksi untuk tahun ini. Way Kambas", "Ketika Dia Per- "Dan tidak mustahil untuk ta- gi", "Lagu untuk Seruni", "La- hun mendatang juga akan terja- ngit Kembali Biru", "Om Pasi- di penambahan," ucapnya, pre- kom", "Pagar Ayu", "Perwira dan Ksatria", "Potret", "Rebo Tetapi ketika disinggung Bali Post tentang kriteria penilaian terhadap film-film yang lolos se- leksi ini ia sempat berkelit. "Itu bukan saya yang menentukan," jawabnya singkat. dan Robby", "Saur Sepuh IV", "Soerabaia 45", "Taksi Juga", "Tuan Nyonya dan Pembantu", "Yang Tercinta", dan "Zig-zag". Kesembilan belas film terse- but selanjutnya akan dinilai o- leh tim juri FFI'91, yang dike- tuai oleh Drs. Asrul Sani. Selain Asrul Sani, terdapat nama- nama Dr. Amaroso Katamsi, Su- marjono, H. Rosihan Anwar, DR. Salim Said, YB. Kristanto, Tatik Malyati WS, Sukaharjana, yang terlibat dalam penilaian FFI'91. Menurut HM Johan Tjasma- di, Ketua Pantap FFI penilaian Menelurusi- ancaman seperti yang terse- but terakhir tadi, para penja ja satwa yang kebanyakan berpendidikan rendah, biasa- nya akan pasrah. "Sampun na- sib kulo Mas. Kulo mboten nger tos menawi sakniki kethek lan manuk niku sampun dilindungi pemerintah," aku Pak Samuin polos dengan rekor selama 20 tahun berprofesi sebagai pe- dagang berbagai macam sat- wa. (Sudah suratan saya mas.. Saya tidak mengerti kalau se- karang kera dan burung itu sudah dilindungi pemerin- tah). Berbagai ladang perburuan satwa langka lain, yang sering dipasarkan secara gelap ke tamu-tamu asing lewat transit Bali antara lain Sumatera Ba- rat, Cagam Alam Meru Betiri, Hutan Lindung Bali Barat (Ja- lak Bali), Belantara Mahame- ru (Gunung Semeru) bagian timur yaitu yang berdekatan dengan Lumajang (berbagai jenis biawak: seperti komodo tetapi lebih kecil), Hutan Pur- wa atau Hutan Lindung Balur- an, Banyuwangi (kera merah dan kera berjambul), dan ma- sih banyak yang lainnya. Di samping untuk konsumsi turis, nyatanya satwa-satwa tadi banyak juga yang meme- nuhi sangkar-sangkar kaum e- lit alias para kawula berduit dan beberapa kandang peja- bat. Dari Cagam Alam Meru Be- tiri, Jember Selatan, bisa dise- but berbagai jenis satwa se- perti lutung (kera besar ber- kulit hitam), jenis-jenis ular, diperkirakan sebesar US Dolar 5,9 milyar dimanfaatkan oleh Bank Indonesia US Dolar 0,5 mi lyar, bank pemerintah US Dolar 1 milyar, bank swasta US Dolar 0,5 milyar, perusahaan swasta US Dolar 2,7 milyar dan BUMN/ Proyek US Dolar 1,2 milyar. Untuk tahun anggaran 1994. 1995 sebesar US Dolar 6,2 mi- lyar dimanfaatkan Bank Indo- nesia sebesar US Dolar 0,5 mi- lyar, bank pemerintah US Dolar 1 milyar, bank swasta US Dolar Jendela Bali Adat adalah Drama Mo- dern mengambil cerita sejarah 1996 sebagai berikut. dari Perang Puputan. Keterli- Untuk tahun 1991-1992 yang batan Yuliarsa dan Tjokorda berjumlah US Dolar 5,9 milyar Raka Kerthayasa di dalamnya itu dimanfaatkan oleh Bank In- untuk mengisi "kehidupan dan donesia US Dolar 0,4 milyar, rasa Bali" di dalam pementasan bank pemerintah US Dolar 1 mi- ini. Dalam arti menciptakan lyar, bank swasta US Dolar 0,5 suasana Bali dalam bentuk sua- milyar, perusahaan swasta US ra, musik, gerak, tari, warna dan Dolar 2,5 milyar dan BUMN/ lain-lainnya yang semata-mata Proyek US Dolar 1,5 milyar. tradisional yang diadaptasikan Untuk tahun 1992-1993 yang dalam bentuk theater modern. Se- berjumlah US Dolar 5,6 milyar bagian besar musik dan tarian, dimanfaatkan oleh Bank Indo- ilustrasi dimainkan oleh Yuliar nesia US Dolar 0,5 milyar, bank sa dan Tjokorda Raka ditambah pemerintah US Dolar 1 milyar, aktor Australia. Pementasan ini bank swasta US Dolar 0,5 mi- memakan waktu empat minggu, lyar, perusahaan swasta US Do- namun Yuliarsa dan Tjokorda lar 2,6 milyar dan BUMN/ Raka harus konsentrasi penuh Proyek US Dolar 1 milyar. untuk suksesnya pertunjukan Untuk tahun anggaran 1993- ini. Pada umumnya dalam wak- 1994 flapon pinjaman komer- Dalam Melbourne International tu yang sesingkat itu tidak ba- sial luar negeri Indonesia yang Festival yang dibuka 12-28 Sep- nyak unsur, gerak dan musik tember 1991 ternyata Bali ma- tradisional tetapi sebagai pe- sih tetap pada top list di dalam mentasan Theater Modern Bali A- ter, baik karakter Belanda mau- pertunjukan. Pada hari-hari dat mendapat sambutan hangat pun karakter Bali dimainkan o- pembukaannya diperkirakan dari masyarakat Melbourne. Di leh aktor Australia, maksud sekitar 20.000 orang berjubel di samping memberikan suasana membuka horizon baru bagi ak St Kilda Road, pohon-pohon di baru, juga menampilkan ke- tor Australia dalam memahami, sepanjang jalan dihiasi lampu mungkinan bentuk asimilasi memainkan, menjiwai, gerak berwarna-warni, dan kembang yang kaya bagi theater modern di dan naluri Bali, dalam Bali Adat api yang mempesona pengun- Australia pada umumnya. Bali dapat dicapai dengan meyakin- jung malam itu dan pada malam Adat juga membuktikan berda- kan. Dengan kata lain Bali Adat pembukaan itu Bali adat sem- sarkan kerja sama Tjokorda Ra- yang dipentaskan selama Mel- pat mempesona penonton. Sua- ka dan Ketut Yuliarsa dan Kin- bourne International Festival me- sana yang amat tepat di pang- gston Anderson termasuk se- rupakan suatu hasil karya anta- gung terbuka bau dupa dan bu- mua kantor tak terkecuali bah- ra artis Bali dan artis Australia nga di mana sesajen yang diha- di mana mampu menampilkan na burung berkicau mati, mengge- ber- diktif. Ditanya tentang film yang berpeluang banyak menggon- dol piala citra, Tatik Malyati WS, belum bersedia member ikan komentar. "Nanti sajalah, kita para juri 'kan belum ker- ja," ujarnya. Namun ia meng- aku telah menyaksikan, "Keti- ka Dia Pergi" dan "Boneka dari Indiana" dua di antara 19 film yang akan dinilai para juri. (Rud/Bb). (Sambungan Hal 1) dan kera berjambul. Meng- ingat daerah ini masih satu bentangan dengan Hutan Lin- dung Baluran di Banyuwangi, maka tidak mengherankan a- pabila di sana juga banyak di- jumpai jenis kera serupa. Memang belum lama berse- lang, ada ide untuk menghu- tankan kembali berbagai sat- wa langka yang menderita di kerangkeng rumah-rumah penduduk di Bali. Gerakan yang dipelopori BKSDA Bali ini rupanya memperoleh res- pon positif dari Gubernur Oka. Namun, sayang gebrak- kan tadi tidak berumur pan- jang, hanya bersifat "hangat- hangat tahi ayam", sebentar ramai sejam kemudian hilang tanpa bekas. Apa gerangan se- babnya, bisa demikian? "Ba- nyak kendalanya Mas!" ujar seorang sumber terpercaya di BKSDA Bali. Kendala tadi, menurut sum- ber yang sama, dikarenakan masih banyaknya masyarakat yang kurang mengerti akan makna "penyayang bina- tang", khususnya dari mereka yang mempunyai kedudukan terhormat. Di benak mereka, menyayangi binatang musti- lah diartikan untuk memeli- hara para satwa ke dalam kerangkeng-kerangkeng besi di tempat kediamannya. Ka- lau sudah begini, maka benar juga apa kata Menteri Emil Salim kepada Buli Post di Sa- nur, beberapa pekan lalu. "Ki- ta sering terbentur pada ke- dangkalan persepsi...," kata Emil Salim (D. Soeparis). Putri- (Sambungan Hal 1) kan pendidikan di bidang per hotelan. Sebaliknya, dia mene- kuni dunia psikologi di Univer- sitas Indonesia. "Aneh juga, ya dari psikologi terjun ke perhotelan," sela re porter Anda. MILIE MONUMEN PERS NASIONA istirahat itu?" kejar Bali Post. "Bagaimana Putri menikmati berasal dari keluarga insinyur. di dan beristirahat," katanya. "Ayah saya seorang insinyur. Begitu juga adik saya," jelasnya ketika Bali Post bertanya ten- tang latar belakang keluarga. "Tidur tentu saja. Tetapi sebe- nya. lum tidur, Putri senang mende- "Berikut ini masalah pribadi, ngarkan musik atau membaca tetapi tidak terlalu pribadi. Bo- novel." leh saya menanyakannya?" re- "Tetapi di samping itu, mem- porter Anda mencoba meledek baca buku tentang public rela- tions tentu saja tidak bisa diting- galkan," terusnya. Menjawab pertanyaan repor- "Disebut aneh ya memang a- nya. neh. Tetapi dikatakan tidak, bi- "Tentu saja boleh, tetapi tentu sa juga. Bukankah pengetahuan saja ada batasnya," dia menja- yang saya peroleh di universitas wab ledekan itu dengan tawa- berguna juga dalam pelaksana- nya yang berderai. "Dengan kedudukan Putri an tugas saya?" jawabnya tang- yang tinggi seperti sekarang ini, kas tetapi diplomatis. Ketika ditanya tentang daya tentu saja Putri memiliki, yah tarik perhotelan baginya, Putri katakanlah semacam philosophy Hidayat yang lahir dari keluar of life. Lantas apa filsafat hidup ga yang insinyur itu menjelas. Putri?". "Bagaimana ya... menurut Pu- kan pesona hotel telah sejak ke- cil mengenainya. Sewaktu ku- tri, untuk mencapai keberhasil. liah, dia mengisi waktu luang an orang harus berani mulai da- nya dengan menjadi salah seo- ri bawah dan belajar terus. Tan- rang staf di sebuah radio swas- pa belajar kita kan tidak bisa ta. Radio itu berpangkalan di meningkat?" Filsafat hidupnya kembali ke- sebuah hotel, oleh karena itu hatinya semakin terpaut saja luar ketika pembicaraan meng acu ke cara dia menggunakan dengan dunia itu. Menurutnya, ada satu hal waktu luangnya yang amat sem- yang amat menarik dari bidang pit itu. perhotelan. Di situ, dia bekerja dan bertemu dengan banyak o rang, yang terus berganti-ganti. Dari pekerjaannya tersebut, dia bisa banyak belajar tentang watak-watak orang. Untuk bisa melayani banyak orang dengan banyak perwatakan, bukankah pengetahuan psikologi yang di- pelajarinya di bangku kuliah ternyata amat bermanfaat? Putri memang benar-benar Indonesia (Sambungan Hal 1) gangan Asia Timur (EAEG) yang dilontarkannya Desember 1990. Gagasan ini telah menimbul- kan kekhawatiran akan meng- akibatkan terbentuknya blok perdagangan baru, sehingga a- kan bersaingan kelompok-kelompok lainnya. dengan dagang Untuk menghindari masalah yang timbul dari pembentukan EAEG ini para menteri ASEAN sepakat untuk mengubahnya menjadi forum tidak resmi yang disebut East Asia Economic Caucus (EAEC). "Pertemuan-pertemuan ha- nya dilakukan jika dianggap perlu, sehingga tidak ada yang dilaksanakan secara teratur mi- salnya sidang tahunan", kata A- rifin. Forum ini selain melibatkan negara-negara anggota ASEAN, juga Jepang, Korea Selatan dan. Taiwan. Sementara itu, Hartarto mengatakan, karenakerja sama ekonomi ASEAN selama ini be- lum memuaskan maka sidang membahas berbagai gagasan yang merupakan terobosan un- tuk meningkatkan hubungan perdagangan antara keenam anggota ASEAN. Gagasan itu antara lain ialah pembentukan kawasan perda- gangan bebas (fre trade area) ser- ta pemberian tarif preferensi. (Ant) 0,5 milyar, perusahaan swasta Dedi US Dolar 2,8 milyar dan BUMN/ Proyek US Dolar 1,4 milyar. (Sambungan Hal 8) Untuk tahun anggaran 1995- 1996 jumlah flapon pinjaman Samsul sebagai figur yang ma- yang diperkirakan sebesar US tang. Karena mana mungkin o Dolar 6,5 milyar dimanfaatkan rang yang belum dewasa bicara oleh Bank Indonesia sebesar US soal kekuasaan. Pada babak ini, Dolar 0,5 milyar, bank pemerin- Rusli menceritakan kedewasa- tah US Dolar 1 milyar, bank an Samsul yang berkata," bah- swasta US Dolar 0,5 milyar, per- wa yang berpangkat punya ke- usahaan swasta US Dolar 2,9 mi- kuasaan dan kesewenang- lyr dan BUMN/Proyek sebesar wenangan. Dan yang berpang US Dolar 1,6 milyar. (049). kat itu punya kantor dan undang-undang." (Sambungan Hal. 4) itu kehamilan tabu yang berbau". lombang sanak cakrawala, merin- "Ah, sungguh terjal bahasamu, du kapal dari dunguku seraya ber- mulutku kering tersekat bahak bisu kibar isyarat serupa Malaikat, ung- langit, demi melihatku mengkhia- gun aku, unggun sapaku menuai nati bayanganku mereguk getah asap. jejak, lalu tenggelamkan kesucian- BURUNG burung pewarna ku karena mamaku anggukan?. pingsan, lubuk sepi-raya bergu- PECAHAN pecahan bintang mam dibezuk pendulang rahib nan beronggok menimbun keluku ber- fitrah. Daun-bunga kelapa lunglai pintu kulit dan tulang, api serupa melacur dirangkul talang emas a- kuda tunggangan membakar bau kan kepernahan jumawa me- jalang menjulurkan cemeti-cemeti nyembur gelegak. Sewaktu pinang laut ke puncak ringkih bumi. Seka- pembajak syair memuja ritus tu- rat benih dikaribkan kristan purba buh, melebarlah derai ular hilir- menjamah remahan perca kesturi. mudik mematuk tanan. Serupa Biru bilur angin dalam percintaan mahkota mengakar alis dari ke- berduri, hanya menumbuhkan hendak yang gagap. Dan jendela- tongkat kering penyangga kabut ku terus dirambati lubang mem- peradaban kasta. Tulang ketiada- bekukan kecemburuan kekasih an meradang menjauh lambang mengentalkan birahi bumi, malam dahan nisbi, menjadi tahulah mak- melambai letih. luka aku dialiri seguci tuak sesuci turkan kepada Sang Hyang wa unsur tradisional Bali dapat karya baru yang membuka pi- sek debu yang terkelupas dari Widhi Wasa sebelum Puputan berfungsi dengan baik, bahkan kiran dan memberikan nafas gaung lara. Dan aku bersandar di Badung dimulai. Sutradara Kin- memperkaya suatu bentuk pe: baru dalam lingkungan kreasi kaki hujan sehabis memukul daun, gston Anderson yang mulai be- mentasan theater di Australia. Di seni pada khususnya dan ma- Kerja sama dengan Yuliarsa samping memberikan pelayan syarakat Australia umumnya. anak, sombongku mengaum di ge- Sastrawan sejak tahun 1988 da- an dan pengetahuan yang Suksesnya Bali Adat di Mel- Pam produksi "Capricornia" guna, baik bagi artis Australia bourne akan membuka pema- produksi Belvoir Street Theater maupun artis Bali untuk lebih Sydney termasuk Expo'88 dan dapat memaklumi kebudayaan haman lebih luas antara seni bu Diperkenalkan national tour selama enam bulan. dan adat masing-masing apalagi daya Indonesia dengan Austra- Kinston Anderson juga meme- di dalam naskah diselingi oleh lia pada masa mendatang. gang kedudukan sebagai Direk cerita Ramayana. Semua karak- Made Muliari Anak- (Sambungan Hal 7) badannya hanya dengan Anda bisa jadi anaknya mirip Anda, itu kalau Anda mempunyai gen a- tau khromosom yang dominan, tetapi kalau gen atau khromosom Anda recessive wajah atau si- fat-sifat anak yang akan dilahirkan oleh bekas pacar Anda akan mirip ibunya. Menjawab pertanyaan Anda yang kedua, seandainya anak tersebut mirip Anda, kemung- kinan besar anak tersebut adalah anak lembu peteng Anda, sehingga saran saya sebaiknya a- nak-anak kandung Anda nantinya jangan boleh berpacaran atau menjadi pasangan suami isteri dengan salah satu dari anak anak kandung Anda, agar hal-hal yang tidak diinginkan tidak akan muncul kepermukaan. Kemudian saran saya sehubungan dengan pertanyaan Anda yang kedua ini, sebaiknya An- da bertingkahlaku bijak dan sopan serta senan- tiasa selalu menyantuni anak-anak sebagai pe- nebusan dosa Anda, terhadap kejadian yang te- lah Anda lakukan yaitu membebani orang lain untuk merawat darah daging Anda sehingga o- rang lain tersebut telah merawatnya seperti a- naknya sendiri karena ia tidak tahu yang sebe- parnya, bahwa sebenarnya anak tersebut ada- lah anak lembu peteng Anda. Karena Anda se- bagai orang yang sudah mengetahui hal yang Sebenarnya maka sebaiknya Anda sejak seka rang harus mulai belajar menyayangi anak-a- nak di muka bumi ini sebagai anak kandung Anda semuanya. Kalau Anda dapat berbuat se- perti ini saya kira rasa bersalah dan berdosa telah Anda tebus, sehingga Anda tidak perlu berkecil hati lagi, karena Tuhan itu maha pemu- rah dan maha pengampun. Pertanyaan Anda yang ketiga menanyakan tentang rencana Anda untuk pergi kost ke tem- pat yang jauh. Pergi kost ke tempat yang jauh bukan satu-satunya cara pemecahan masalah, selama di tempat yang baru Anda juga masih berbuat ply boy. Memang menarik diri dari per- edaran sementara waktu bisa menenangkan ha ti, tetapi hati kita kan tidak bisa dibohongi terus menerus. Sehubungan dengan hal ini saran saya terhadap Anda, Anda berbuatlah secara positif salah satu cara diantaranya mulai belajar me- nyayangi anak anak kecil seperti Anda me- nyayangi anak kandung anda sendiri seperti - ●I Gusti Made Thangeb Candidasa, 1990 Sebagai sutradara, Dedi pun mampu menyampaikan isi ske- nario akan keinginan karakter Datuk Maringgih. "Sebenarnya yang mau dihajar (lewat sine- tron) kan kekuasaan," kata su- tradara. Yang ditampilkan se- bagai subjeknya adalah Datuk Maringgih. "Datuk Maringgih a- dalah kecanggihan orang men- capai tujuan. Bagaimana kong lomerat berusaha mencapai cita-citanya," tambah Dedi. Gencar Secara terbuka, Dedi juga mengakui bahwa ia merasa ku- rang puas dengan karya sine- tron yang dibuatnya. Dia per- caya jika sinetron dibuat bagus, tentu akan ditonton orang. Ka- rena keuntungan dan kelebihan sinetron, menurut Dedi, orang hanya cukup menonton. Tak perlu membaca teks seperti ka- lau menonton cerita film berba- hasa asing. Gejala yang mengarah pada sinetron sebagai primadona TVRI, menurut Dedi, karena pengaruh media cetak yang -(Sambungan Hal 7) gencar memuat cerita atau si- nopsis sinetron. Dan pihak TVRI merasa tertantang untuk membuat lebih banyak lagi si- netron tanpa melihat ke- mampuan. "Padahal antara jumlah sutradara, skenario de- ngan sinetron yang akan dibuat, belum memadai," kata Dedi. Karena kekurangan tadi, kata- nya orang yang belum mampu pun diberi pekerjaan. "Banyak sutradara di sini yang kayak gi- tu, dan sebenarnya mereka ha- nutup obrolan dengan Bali Post. rus introspeksi," ujar Dedi me- uap. Baskom ini berisi cairan meja makan. Penyajian yang kaldu yang terbuat dari ayam demikian itu, akan menambah maupun ikan. Untuk menikmati suasana akrab bila bersama ke- food Catch, terlebih dahulu akrab akan muncul karena ma- menu Meat Combo maupun Sea- luarga maupun teman. Suasana bahan-bahan menu tersebut di- kanan ini dimasak secara lang celupkan ke dalam kaldu ayam sung di atas meja sesuai dengan maupun kaldu ikan yang mendi- kebutuhan dan selera tamu. dih sampai masak. Di samping "Tamu yang menikmati makan- itu, juga disiapkan bumbu pe- an khas Cina ini tidak tergang nyedap berupa kecap dan sam- gu oleh pelayan, "tandasnya. bal. Peralatan dan bahan terse- Masakan ini telah didemon- but secara langsung ditempat- strasikan oleh Krister Svensson kan di atas meja tamu. Layak dari Swedia, Senin (7/10) di Gol- nya semacam asesori pelengkap den Lotus Restaurant. (Sut) yang sudah saya sebutkan di atas. Insyaallah Pengadilan Anda akhirnya bisa berkembang dan menjadi pemuda yang bisa membuat penyaluran diri se- cara positif. Untuk mengembalikan gairah belajar Anda, saya sarankan Anda melupakan bekas pacar An- da, sebab bekas pacar Anda sebenarnya bukan tipe wanita yang setia kepada Anda. Kalau dia benar-benar wanita yang setia dan cinta kepa- da Anda, ia pasti menolak ketika ia akan dika- winkan dengan saudara sepupunya, dan ia pasti bilang apa adanya kepada saudara sepupunya bahwa ia telah hamil. Seandainya ia berkata seperti apa adanya pasti saudara sepupunya a- kan mundur dengan lari langkah seribu, ia jera dan ketakutan karena ia tidak ingin sebagai ayah yang harus merawat anak yang bukan da- rah dagingnya. Demikianlah Suadara PTS jawaban saya atas pertanyaan-pertanyaan yang Anda ajukan ke Ruang Psikologi Bali Post yang saya asuh, mudah -mudahan Anda bisa hidup dan belajar dengan tenang, dan mau berusaha untuk berbuat mene- bus dosa atas kesalahan yang telah Anda laku- kan delapan bulan yang lalu. Semoga Anda mampu berbuat yang lebih baik lagi. (Sambungan Hal 6) dengan mempedulikan nuansa tirkan. Akan tetapi, kedua, se- (jar) Seorang hadirian menggeruti di dekat mereka: "Lima tahun? Terlalu ringan." Petugas penja- ra menoleh penuh keheranan, kejiwaan sang terhukum. cara simultan, ia dengan tidak katanya sambil lalu: "Terlalu ri- "Dengan sikap sedikit eksen- masuk akal justeru menghenti- ngan? Apa yang anda maksud?" trik," kata sang hakim, "kami, kan proses terbitnya foto tuan Si penonton berkata: "Iya, toh, para penegak keadilan, tidak Adinegoro yang berharga. Ba- orang membunuh wartawan bisa mengingkari bahwa sauda- gaimana bentuk hukuman ber yang berani dan jujur mestinya ra Sutondo merupakan simbol dasarkan identifikasi tuduhan dihukum seumur hidup. Atau dua manusia." Para hadirin sa pertama, saya tidak punya hak langsung dibuang ke neraka." ling memandang penuh khawa- apa-apa untuk bertindak lan- tir kalau-kalau hakim melaku cang, dan memang soal itu para kan vonis dengan pertimbangan sosiolog dan budayawan lebih tidak otentik. "Pertama, psiko- tahu." Kalau saja bukan di luar aca- ra pengadilan bicara anda itu," si petugas menyahuti basa-basi, dan lalu mendorong tubuh Su- logi saudara Sutondo lahir dari Akhirnya hakim memang tondo ke dalam mobil. Si penon- rasa simpati dan rasa hormat menjatuhkan hukuman Suton- ton itu berlalu sambil meng- kepada orang-orang yang ber- do berdasarkan perkara satu sa- omel: "Dikira kita bisa bicara ani tampil dengan keterbukaan ja: melakukan pembunuhan begitu dalam ruang sidang, bicara. Tetapi karus putu terhadap seorang wartawan fo- Uh!"*** sasaan, mengira dengan sinisme to kenamaan yang berani dan bahwa keterbukaan tidak ada jujur. Untuk itu pukulan palu gunanya, maka ia habisi tuan A. hakim diiringi kata putus lima dinegoro dasar pe- tahun penjara bagi sang pembu- nyelamatan dari olok-olok dan nuh. Dan kini Sutondo dibawa tertawaan massa yang dikhawa petugas menuju mobil penjara. atas Mojokerto, Agustus 1991 Nyitno Munajat Alamat: SMP Muhammadiyah I Jalan Kalimati III/01 Mojokerto "Yah, seperti Anda ketahui, pekerjaan di hotel itu mengha- biskan waktu yang banyak. Ka- rena itu, sepulangnya dari kan- tor, saya ingin cepat-cepat man- Wedhasmara- Cintaku Jauh di Pulau. Dirasa- kannya, kesepian yang siap memagut selalu menggelayuti setiap tapak langkah kehidu- pannya. Karena tidak mau menjadi korban selanjutnya, yakni jika sepi tersebut benar-benar memagut, maka hengkanglah dia dari tanah kelahirannya menuju ke tem- pat gadis pujaannya di Kuala Lumpur. Namun, alangkah terkejut bukan kepalang si Wedhasmara sang Arjuna yang lagi kasmaran, ternyata gadis pujaannya itu sudah berpaling darinya dan sudah menjadi milik orang lain. "Maaf, Wed. Jangan kau datang-datang lagi. Aku su- dah ada yang punya." tandas gadis pujaannya itu seperti tanpa perasaan. Luruh lantak hati Wedhasmara mendengar pengakuan gadis itu. Kini hi- dupnya terasa kosong. Tanpa arah tujuan yang jelas dia kembali menapaki lorong- Meracik (Sambungan Hal 1) buku yang penyediaannya oleh pihak penerbit belum memadai. Maka, dilakukannyalah diversi- fikasi usaha dari semula bergerak di bidang jasa konsultan semata dan mulai merambah dunia pe- nerbitan. Itu pun dilakukannya setelah pernah mengenyam peng- alaman sebagai sopir taksi dan mendalami manajemen selama bekerja di Astra sebagai tenaga sales lalu bergelut dengan dunia bisnis jasa konsultan pada tahun 1978 hingga 1980. Disertai idealisme untuk me nerbitkan buku agama dan kebu- dayaan yang 'resmi' dan berkua- litas, apalagi dengan disodori ke- percayaan dari Parisada (PHDI- Red), maka kloplah keberanian Wiyana mendirikan usaha pener- bitan yang dinamai Upada Sastra Kini, ternyata apa yang menja- di harapannya seperti menjadi kenyataan. Walaupun belum maksimal, Upada Sastra telah berhasil menerbitkan dan mema- sarkan buku-buku kebutuhan u- mat Hindu. Berbagai judul buku agama Hindu berhasil diterbit- Halaman 11 sa kita berpikir. Di samping itu, analisisnya kan psikologis ju- ga. "Novel kemanusiaan saya me- nyenangi karya... siapa itu... Pearl.... "S. Buck," kata reporter Anda membantu. 'Ya, ya, benar. Teristimewa itu yang berjudul The Good Earth", terusnya. Pembicaraan terakhir me- nyangkut kerja sama pers dan ter Anda tentang jenis musik hotel. dan novel yang menarik bagi- "Pers membantu banyak ke- nya, dia mengatakan. "Saya se- pada hotel, karena banyak nang jaz, lebih-lebih dengan ira- memberikan informasi macam- ma bosanova. Tetapi musik kla- macam yang berasal dari ma- sik pun saya dengarkan juga. syarakat. Sebaliknya, ada juga Hanya untuk mendengarkan kalanya hotel memberikan in- musik klasik, kita membutuh formasi tentang apa yang terja- kan waktu yang paling sesuai. di di dalamnya kepada pers un- Dan..... jangan musik klasik tuk selanjutnya diteruskan ke- yang berat-berat." pada masyarakat," katanya. "Saya suka juga membaca no- Perjumpaan itu berakhir ju- vel, tetapi novel yang menuntut ga, walaupun pembicaraan pembacanya berpikir. Cerita rasanya masih bisa diperpan- tentang cinta atau percintaan jang. Ketika reporter Anda ke- yang digarap secara ringan saya luar dari hotel yang megah itu, tidak suka. Saya senang pada puluhan turis asing baru mema- novel-novel yang mengandung suki halaman dengan bus-bus masalah kemanusiaan." "Kalau begitu Putri tentu me- nyenangi Agatha Christi?" repor- ter Anda bertanya. "Ya, benar. Saya senang novel-novelnya, karena memak. (Sambungan Hal 1) lorong muram Kuala Lumpur. Seorang diri. Merenung renung tanpa ujung pangkal merupakan bagian perjalan- annya saat itu. "Setelah itu, saya langsung balik lagi ke Indonesia, kare- na sudah nggak ada lagi yang diharapkan di Kuala Lum pur," kenangnya. Mulai saat itulah, jelasnya, dalam perja- lanan pulang, tiba-tiba terlin- tas ilham untuk mencipta se- buah lagu. Maka, lahirnya la- gu Semalam di Kuala Lumpur yang sangat terkenal itu. Lahir di Denpasar pada 10 September 1932, Wedhasma- ra beranjak dari lingkungan keluarga Bali yang umumnya berkesenian. Dia mulai meng. ukir hari-harinya dengan me- lukis. Tetapi, melukis tidak begitu ditekuninya. Setelah SMP, dia mulai beralih meng- gubah lagu-lagu. Lagu perta- ma yang diciptakannya pada kan. Penerbit yang berlokasi di Kompleks Pertokoan Kertha Wi- jaya Denpasar itu, kini resmi menjadi anggota IKAPI dan bad- an penerbitan internasional. Te- lah begitu sukseskah jalan dan ge- rak usaha penerbitan itu? "Belum," kata Wiyana. Seba- gai hasil kejelian melihat peluang dan pemenuhan kebutuhan men- tal spiritual umat beragama, Upa- da Sastra pun masih harus meng- hadapi kendala yang tak sedikit.. Kendala klasik, modal. Hambat- an teknis, sedikitnya naskah. Be- lum lagi harus menghadapi per- saingan dengan sesama penerbit. Maka, adalah wajar jika tetap, ada keinginan untuk maju dan bertambah maju. Ada keinginan untuk semakin mengembangkan usaha penerbit- an itu dapat menghasilkan terbit- an yang diterima secara nasional. Tak ingin Upada Sastra mengala- mi pencabutan izin akibat isi ter- vitannya menyimpang dari etika, atau aturan yang ada. Maka, da- lam setiap penerbitan buku yang dilakukan dibentuk tim yang siap memeriksa setiap hasil terbitan. Dalam upaya menjalin ke- mitraan dengan pemerintah, te- lah ada hasilnya. Buku-buku ter- hotel. Dalam suasana kelangkaan penginap, ternyata hotel itu ma- sih tetap mampu menarik peng- huni. Kasubmahardi W. saat itu adalah Masa Kecilku. la melanjutkan SMA di Yo- gyakarta. Berturut-turut lahir beberapa buah lagunya. Me- rasa jenuh di kota budaya, dia pindah ke Jakarta. Di sana dia sempat berteman dengan Fuad Hassan (Mendikbud- red) yang waktu itu masih ku- liah di Universitas Indonesia Jakarta. Bersama-sama Fuad Hasan, dia menjalani hidup- nya dengan "ngamen". "Itu masa-masa revolusi karya- karya saya," ujarnya. Sehing ga lahirlah lagu-lagu beken, di antaranya "Senja di Batas Ko- ta", "Bunga Flamboyan" dan "Berpisah di Sant Corulus". Salah satu di antara lagunya (Senja di Batas Kota) yang di- nyanyikan Nia Daniaty men- dapat hadiah Golden Record pada tahun 1984. Dia juga ter- masuk salah seorang yang tu- rut membidani kelahiran PAPPRI (Persatuan Artis Pencipta Lagu dan Penata Musik Rekaman Indonesia). (Ranu/Djoko) bitan Upada Sastra, PPN-nya di- tanggung pemerintah, sehingga harga jual buku terbitannya men- jadi lebih murah dan terjangkau. Langkah Penting Begitulah, sebuah usaha yang didasari kesungguhan akan membuahkan hasil yang tak sedi- kit. Apalagi jika disertai bobot profesionalisme yang tinggi, ke- mampuan manajerial yang me- madai serta kepatuhan pada kode etik atau etika bisnis. Apalagi di- barengi keberanian diversifikasi pula. Akan terlihatlah betapa pe- luang bisnis itu menjadi sesuatu yang tak mungkin dipandang se- belah mata. Maka, kendati telah bergerak di bidang jasa konsultan dan pe- nerbitan, Wiyana melihat lagi pe- luang bisnis yang lagi trendy, bis- nis komputer. Itu dilakukannya dengan bekerja sama dengan se- buah pengusaha komputer. Lengkaplah, sebuah peluang bis- nis diracik oleh IBG Wiyana yang sepertinya sedikit 'melom- pat dari pendidikan resminya di Akademi Pariwisata (AKPAR)/ Sekolah Tinggi Pariwisata (STI- PAR) Satya Widya Surabaya.. (Suarsana). DAPUR LITBANG LAHRAGA Olah Raga Anaerobik Oleh Ngurah Nala lah raga anaerobik adalah lawan dari o- memper- gunakan oksigen dari udara luar pada waktu membakar zat makanan di dalam otot untuk mendapatkan tenaga dinamai olah raga aero- bik. Misalnya lari jarak menengah dan jarak jauh, berjalan, bermain bola voli, bulutang- kis, sepak bola, pingpong, tenis, bersepeda, berenang, senam dan sebagainya. Termasuk pula aktivitas lainnya pada waktu bekerja yang tidak disertai menahan napas, merupa- kan aktivitas yang bersifat aerobik. Sedang- kan lari jarak pendek, seperti lari cepat 100 meter, 200 meter merupakan olah raga yang pada waktu sedang berlari, pelari menahan napasnya. Ini adalah olah raga anaerobik. Be- gitu pula atlet yang mengangkat beban berat, angkat besi, pada waktu melakukan pengang- katan napasnya dihentikan. Ini termasuk pula olah raga anaerobik. Kadang-kadang seorang atlet sepak bola berlari kencang menggiring bola sambil menahan napas, juga termasuk olah raga atau aktivitas anaerobik. Jadi setiap gerakan yang diikuti dengan menahan napas merupakan aktivitas anaerobik. Pada umum- nya olah raga permainan lebih banyak gera- kan aerobiknya dibandingkan dengan gera- kan anaerobiknya. Olah raga sprint, entah lari atau balap sepeda atau berenang, merupakan olah raga anaerobik. Mengapa harus menahan napas pada waktu melakukan aktivitas olah raga tersebut? Mak- sud menahan napas ini adalah untuk memba- tasi atau mengurangi gerakan yang merugi- kan bagi kelancaran gerakan utama tubuh, sehingga semua daya dikerahkan untuk meng- hasilkan gerakan utama tersebut. Pelari jarak pendek 100 atau 200 meter, menahan napas- nya agar gerakan larinya tidak terhambat o- leh gerakan otot dada yang bergerak untuk menghirup dan menghembuskan udara perna- pasan. Karena berlari sejauh itu memerlukan waktu hanya 10-30 detik, kurang dari 1 menit. Tubuh masih mampu untuk menghasilkan te- naga tanpa perlu bantuan oksigen dari udara luar. Itulah sebabnya walaupun dia tidak me- lakukan gerakan menghirup udara luar, tu- buh masih mampu menghasilkan gerakan lari. Jadi untuk apa melakukan gerakan bernapas, kalau tanpa itu tubuh sudah mampu me- nyediakan tenaga untuk lari. Tetapi untuk gerakan atau olah raga yang memerlukan waktu lebih lama lari 1 menit tubuh sudah tidak mampu lagi menyediakan tenaga. Ter- paksa harus menghirup udara luar agar mem- peroleh oksigen untuk membakar zat makan- an di dalam otot. Paling lama seseorang mam- pu menahan napas pada waktu melakukan o- lah raga 1-2 menit bagi yang terlatih. Tetapi bagi mereka yang tak terlatih kadang-kadang mampu menahan napas cuma dalam waktu 30 detik. Olah raga anaerobik atau menahan napas ini, bagi mereka yang mempunyai jantung "le- mah" harus berhati-hati. Memang? Pada wak- tu menahan napas ketika sedang mengadakan gerakan olah raga, secara tidak sadar otot per- ut meninggi. Sekat rongga badan, yang mem- batasi rongga perut dengan rongga dada terte- kan ke atas. Rongga dada menjadi me- nyempit. Ini menyebabkan tekanan di rongga dada meningkat. Darah yang mengalir ke jan- tung yang terletak di rongga dada akan ter- hambat. Darah yang seharusnya kembali ke jantung dengan lancar terhambat oleh tekan- an yang tinggi di rongga dada. Karena keku- rangan darah yang masuk, frekuensi denyut jantung menjadi turun. Detak jantung melam- bat. Tekanan darah turun. Pada waktu napas tidak ditahan lagi, darah membanjir ke jan- tung. Beban jantung secara mendadak me- ningkat drastis. Bagi mereka yang mempunyai kelainan jantung, jelas akan merupakan prob- lem. Apalagi untuk orang tua dengan tekanan darah tinggi, pengapuran pada pembuluh na- di merupakan kelompok yang berisiko tinggi bila melakukan gerakan anaerobik. Keadaan menahan napas ini mirip orang mengeden pa- da waktu berak. Terjadi reflek Valsalva. Te- kanan perut meningkat diikuti tekanan dada naik. Kemudian mengeden dihentikan de- ngan menarik napas, maka terjadilah hal yang fatal. Jantung dibebani beban yang amat ber- at. Darah mengalir dengar derasnya ke jan- tung karena disedot oleh rongga dada yang tiba-tiba tekanannya menurun. Bagi mereka yang tidak mempunyai masalah dengan jan- tungnya dan tekanan darahnya tentu reflek Valsalva ini tidak menimbulkan problem. Ka- rena itu hati-hatilah bagi mereka yang mem- punyai kelainan jantung dan tekanan darah untuk melakukan olah raga anaerobik, terma- suk olah raga bela diri, olah raga kesehatan, senam, meditasi dsb. yang ada gerakan sambil menahan napas. Sebab banyak kejadian o- rang terkena serangan jantung atau pecah- nya pembuluh darah otak pada pagi hari se- waktu pergi ke kamar mandi/WC. Seolah- olah secara tiba-tiba terjatuh di kamar mandi atau WC ketika baru bangun tidur, pada hal kemarinnya tidak apa-apa masih sehat bugar. Pada hal refleks Valsalva inilah yang me- nyebabkannya. Mengeden yang bagi orang biasa tidak menjadi masalah, tetapi bagi me reka yang mengidap penyakit jatung dan te- kanan darah tinggi merupakan masalah besar. Nyawa taruhannya. Sekali lagi diperingatkan hati-hatilah melakukan olah raga anaerobik. Untuk amannya janganlah melakukan gera- kan anaerobik bila hanya untuk meningkat- kan atau menjaga kesegaran jasmani. 2cm Color Rendition Chart
