Tipe: Koran
Tanggal: 1993-04-18
Halaman: 05
Konten
MINGGU, 18 APRIL 1993 Neny Septriana Kritikus Cilik Bali Post/ist Neny Septriana (paling kanan) NENY merupakan satu dari enam terbaik lomba kritik film anak yang diadakan oleh RRI dan TVRI setelah sebelumnya MINGGU penghabisan li- buran panjang berlalu dengan cepat. Anak-anak sekolah sudah akan kembali masuk sekolah esok harinya. Dini mulai sibuk mencari buku-buku dan perleng- kapan sekolah lainnya. "Bu, kotak pensil Dini di ma- putri yang rajin. "Saya sangat na sih?" tanya Dini sambil terbaik dengan cerita film itu, mengaduk-aduk laci meja bela- karena betul-betul kejadian jarnya. Sudah dari tadi Dini nyata, bukan khayalan. Jika di- mencarinya tapi belum ketemu simak, ceritanya lengkap sekali. juga. Padahal seingatnya, sete- Selain mudah dicerna, dari segi lah selesai ulangan semester pendidikan, sosial, agama, film dulu ia menyimpannya di dalam itu dapat berpengaruh positif laci. terhadap anak-anak seusia saya," komentar Neny. Akhirnya pada awal Oktober tahun lalu itu, ia diundang ke Ja- karta berkat keberhasilannya menjadi finalis. Selama sepekan penuh ia bersama keluarga di ibu kota. Bagi gadis kelahiran Kuta, 12 September 1977 ini, keberha- silannya sebagai finalis itu mem- berikan banyak pengalaman baik bagi dirinya maupun ke- luarganya. Saudara dan teman pun bertambah, jelas anak pa- sangan Winarjo Raharjo dan Su- rati ini. Ia merasa beruntung bisa berkenalan dengan artis film, sutradara, produser film, patriotik dan pejuang bangsa, Ibu Umar Wirahadikusumah (is- tri mantan Wapres RI), juga de- ngan menteri, dan tokoh lainnya. Menginap selama enam hari di hotel yang mewah. Juga sempat "Buuu... Ibu melihatnya, ya?" teriaknya kesal. Ibunya yang sedang member- sihkan meja di ruang tamu akhirnya masuk ke kamar Dini dan melihat Dini yang lagi sibuk membongkar-bongkar laci meja belajarnya. "Memangnya dulu kau taruh di mana?" kata ibunya sambil tu- rut mencari dan merapikan buku-buku yang berserakan di- bongkar Dini. "Dulu Dini taruh di laci. Kok sekarang tidak ada," sahut Dini yang mulai lelah dan kesal mencarinya. "Mungkin kau pernah memin- dahkannya dan kau lupa menaruhnya". "Ah, nggak. Dini ingat kok ka- lau dulu naruhnya di dalam laci," kata Dini yakin. Ibunya meng- ambil tas sekolah Dini dan mem- Ban PUST Pengalaman Liburan dulu. Oleh Sakirman seorang cakep juga," kata Mala sambil "Hai, Dini. Sini dong", teriak, memperagakan badannya se- Mala yang lagi ngumpul- perti peragawati. ngumpul dengan beberapa Teman-temannya pada nyengir teman sekelasnya. Dini berjalan mendengar dan melihat tingkah menghampiri mereka. Mala yang memang berbadan ge- muk itu. "Bagaimana Din, liburanmu kemarin. Asyik nggak?" tanya Mala sambil memasukkan per- men coklat ke dalam mulutnya. yang lain pada Dini. "Kau pantesnya jadi tukang pijit La, kalau peragawati nggak ada baju yang bakalan pas buat geli melihat tubuh Mala yang ke- lebihan lemak. cerita di TV. Eh, kalian tahu ti- dak bagaimana rasanya mengin- jak tanah sawah, jalan di pematang dan melihat pengembala-pengembala itik atau pak tani yang membajak sa- wahnya dengan kerbau yang jal- annya lambat dan kelihatan ma- las. Wah pokoknya asyik deh". Dini berhenti sebentar meman- dang teman-temannya yang lagi antusias mendengarkan cerita- nya. Tak terkecuali juga Mala yang diam-diam juga semakin tertarik mendengarnya. "Dan aku yakin kalian nggak bakalan pernah menginjak ta- nah sawah atau jalan di pema- tang. Apalagi merasakan bau ta- nah yang baru habis dibajak. Soalnya sejak kalian belum dila- hirkan, sawah-sawah di sini su- dah habis dibikin rumah," selo- roh Dini melanjutkan ceritanya. "Ala, baru liburan di kampung saja sudah bangga," cemooh Mala. "Habis mau ke mana lagi. Kamu ke Jakarta juga nggak ngajak-ngajak kita". "Kalau kalian semua pada ikut, jatah makanku bisa dipo- tong ama Mama". Sejenak mereka terdiam. Masing-masing sibuk dengan pi- kiran tentang hari-hari libur me- reka yang baru lalu. "Din, kamu di kampung ne- nekmu pernah nunggang kerbau nggak?" tanya Mala. berhasil menjadi 10 finalis Indo- syuting dan rekreasi bersama bukanya. Kemudian mengeluar Dan menawarkan permen coklat kamu," kata Dewi yang begitu melihat kulitnya yang hitam nesia. Ketika dihubungi, dikata kannya, keberhasilannya itu ha- nyalah merupakan suatu kebe- tulan nasib baik, dan semuanya karena rahmat Tuhan. Diakui- nya pula bahwa keikutsertaan- nya dalam lomba ini cuma iseng saja. Bila ditengok, untuk lolos saja bukan suatu hal yang mudah. Pesertanya memang dibatasi hingga anak SD kelas akhir sam- TVRI, TPI, RCTI atas tang- gungan panitia. Dari sebelum- TV yang ada, akhirnya menjadi nya kurang tahu studio-studio tahu. Selain itu, menjadi meng- erti peralatan yang digunakan serta teknik syuting. Saran Jakarta, ternyata sampai di sana masih ada penilaian-penilaian Meskipun telah diundang ke kan kotak pensil yang dicari-cari Dini. "Nah, ini kotak pensilmu kau taruh dalam tas sekolah," kata ibunya sambil menunjukkan ko- tak pensil bergambar Donald be- bek. Dini menghela nafas dan mengambil kotak pensil dari ibunya. "Huuuh! Berkemas dan mem- persiapkan perlengkapan untuk kembali sekolah rasanya lebih daripada saat-saat belajar mate- matika", keluh Dini. "Asyik dong," jawab Dini ter- coklat yang ditawarkan Mala senyum dan mengambil permen "Kalau kamu sendiri bagai- mana?" lanjutnya. Papa dan Mama ke Jakarta. Li- "Asyik juga. Aku diajak ama hat Monas, kebun binatang, taman mini, Ancol, pokoknya se- mua sudut Jakarta aku aduk- aduk. Lihat ini, bros yang aku pa- nggak?" kata Mala memperlihat- kan bros yang dipakainya. "Tapi dia hebat lho, Wi. Pulang-pulang dari Jakarta bu- kannya makin kurus malah tam- bah tambun. Lihat aja tuh, ping- gangnya yang sudah semakin le- nyap dan perutnya yang semakin bunder," seloroh Ita. Mereka semua tertawa semen- tara Mala makin cemberut. "Jangankan menunggangnya, abu-abu dan terlihat licin itu saja aku sudah ngeri. Lagian kan nggak pantes cewek naik ker- bau," jawab Dini yang membuat teman-temannya tersenyum. Apalagi Mala yang tersenyum sambil membayangkan bila diri- nya yang gembrot itu menung- gang kerbau. Ih, geli dilihatnya. "Aku sebenarnya bosan juga dengan liburan yang lama se- perti itu. Habis setelah seminggu pai dengan SMP kelas akhir, na- lagi. Ada beberapa hal yang di- melelahkan dan memusingkan kai. Aku beli di Jakarta. Bagus bisa ngoceh terus dan mengolok- balik dari Jakarta aku jadi be- mun jumlahnya mencapai 18.465 orang. Nama Bali pun ter- angkat melalui Neny Septriana Setyarini, nama lengkap Neny. Pengalaman Jalan kemenangannya amat panjang. Menurut Neny, pada bulan Juni 1992 ia menonton si- netron di TVRI. Kebetulan pula pada waktu itu suasana hari li- bur. Sepekan kemudian ia menu- liskan kritiknya di atas kartu pos, atas sinetron berjudul Bulan di Atas Bukit, dengan pameran utama Ade Johan. Artis cilik yang disukainya, Dyne Puspita (yang kebetulan terpilih sebagai bintang cilik favorit). Sinetron yang dikritik oleh Neny meng- gambarkan sebuah keluarga yang bahagia, dengan putra dan sarankan oleh Neny ketika di film anak-anak yang lebih ber- sana. Ia berharap diperbanyak mutu, misalnya di segi pendidi- kan, budaya, sosial, agama, lebih ditonjolkan. Dari segi pe- nayangan, hendaknya tidak pada waktu anak-anak sedang belajar atau ibadah, karena sa- ngat mengganggu sekali. Film- film dewasa (17 tahun ke atas), film porno, agar dikurangi pemu- tarannya, apalagi bila anak- anak belum tidur. Neny juga mempunyai saran, agar jangan membuat film yang berpura-pura (khayalan) yang menurut pengamatan kita di du- nia ini tidak mungkin terjadi (itu semua palsu), dan ia sendiri pa- ling tidak suka hal demikian. (Ideko Mahadewa) TOKOH TERNAMA Penemu Penangkal Petir JIKA ada orang menulis buku tentang negarawan-negarawan terkenal di dunia, maka Benya- min Franklin pasti ada di dalam- nya. Jika ada orang menulis buku tentang penemu-penemu terkenal, ia pun pasti tercantum di dalamnya. Benyamin Franklin memang ilmuwan yang tergolong komplit. Lahir di Boston, Massachusetts, Amerika Utara pada 17 Januari 1706. Ibunya bernama Abiah dan ayahnya bernama Josiah Fran- klin. Josiah Franklin terpaksa harus bekerja keras karena di samping ekonominya memang serba kurang, ia mempunyai 17 orang anak. Mungkin ini ke- luarga dengan anggota terba- nyak di Amerika waktu itu. Be- nyamin Franklin sendiri anak yang ke-15. Benyamin Franklin baru 10 tahun. Untung ia anak yang rajin belajar sendiri. Ia ber- keyakinan bahwa untuk menjadi orang pintar tidak mesti belajar di sekolah. Di rumah pun bisa. Sebab pengetahuan itu tidak ha- nya ada di sekolah. Pengetahuan itu ada dalam buku. Oleh karena itu ia sangat rajin membaca buku. Petir Menyadari keadaan perekono- mian keluarganya yang begitu parah, Benyamin Franklin ikut membantu ayahnya dengan membuat lilin. Akibatnya, ia ha- Pada 1752 dengan penelitian- nya mampu bersekolah selama dua tahun. Ketika itu usianya penelitiannya Benyamin Fran- DONGENG Putri Sekar Putih Mereka kemudian menuju sanggar pemujaan, meminta pertolongan para setan dan le- lembut dalam melaksanakan niatnya. ADA sebuah kerajaan yang di- pun menyerah dan berkata, "Ja- pimpin oleh seorang raksasa ber- ngan pergi sendiri adikku. Baik- nama Janabalu. Ia mempunyai lah, mari kita usahakan saudara wanita bernama Šukesi. bersama." Raja Janabalu merasa bingung dengan permintaan saudaranya. Ia menginginkan menjadi istri Pangeran Wijanarka dari kera- jaan Sokapuja. Kebingungan ter- sebut karena saudaranya mem- punyai wajah raksasa. Lagi pula Pangeran Wijanarka adalah seo- rang pangeran yang tampan, ha- lus budi bahasanya serta sopan tindak tanduknya. Pangeran Wi- janarka juga sudah mempunyai seorang tunangan yang amat cantik parasnya bernama Putri Sekar Putih. Raksasa Sukesi terus menun- tut agar menjadi istri Pangeran Wijanarka. Katanya pada suatu hari kepada kakaknya, "Kalau Kakak tidak mau berusaha, aku akan melakukan sendiri. Buat apa aku punya kakak sakti kalau hanya dimintai tolong semacam ini tidak bisa memenuhi?" Karena Raksasa Sukesi terus mendesak kakaknya, maka ia Sementara itu Putri Sekar Pu- tih sedang berada di tepi sungai bersama kawan-kawannya. Me- reka bergembira ria. Tetapi tiba- tiba saja putri sekar putih jatuh pingsan, kawan-kawannya men- jadi bingung. Mereka tidak bisa menyadarkan Putri Sekar Putih namun Putri Sekar Putih men- jadi sadar sendiri. Mereka semua terkejut karena Putri Sekar Pu- tih yang biasanya berperilaku te- nang, lembut berubah menjadi liar. Ia telah menjadi gila akibat perbuatan Raja Janabalu yang telah meminta bantuan para setan dan lelembut. Melihat kenyataan itu ayah Putri Sekar Putih menjadi geli- sah dan cemas. Sebentar lagi utusan dari Kerajaan Sokapuja Serial Bocah-bocah S'brono Episode 5 Oleh Oka Rusmini "Makanya, coba dari se- minggu yang lalu kau persiap kan semua perlengkapan seko- lahmu, kan nggak repot dan pu- sing seperti ini," nasihat ibunya sambil tersenyum dan mening- galkan Dini yang kembali mera- pikan buku-buku di meja belajarnya. Hari-hari pertama di sekolah setelah liburan memang meng- asyikkan. Mereka tidak lang- sung belajar tetapi diberi kesem- patan untuk menyesuaikan diri dengan suasana kelas mereka yang baru. Pada awalnya agak aneh juga rasanya, karena ada di antara mereka yang salah ma- suk kelas karena menganggap mereka masih di kelas yang klin berhasil membuktikan bahwa petir itu adalah listrik. Untuk membuktikannya ia membuat layang-layang dari kain sutra dan melengkapinya dengan kunci logam. Ketika hujan turun, ia membiarkan layang-layangnya basah di udara. Benangnya juga basah. Ketika itulah ia melihat ada loncatan-loncatan listrik. Bah- kan ia sempat kena strum se- waktu memegang tali layangan- nya. Orang lain yang mencoba menirukan percobaannya, ada yang meninggal tersengat lis- trik. Penelitiannya berlangsung terus sehingga pada tahun itu juga ia berhasil menemukan pe- nangkal petir seperti yang kita warisi sampai sekarang. Oleh karena itulah ia digolongkan to- koh listrik terbesar sebelum Edison. Negarawan Kariernya di bidang politik di- mulai sejak ia diikutkan menjadi panitia perancang kemerdekaan Amerika Serikat dan ia sendiri ikut menandatangani. Kemu- dian diangkat menjadi duta be- sar di Prancis tahun 1784. Ia ba- nyak berjasa untuk kepentingan negara Amerika waktu itu. Sebagai duta besar ia berhasil melobi tokoh-tokoh Prancis sam- pai akhirnya terbentuk perseku- tuan dengan Negara Prancis. Ia wwwww akan datang untuk menjemput putrinya. Ia takut mendapat ke- marahan Pangeran Wijanarka yang tentunya akan kecewa ka- lau melihat calon istrinya men- jadi gila. Ia kemudian mengutus pembantunya untuk menemui Pendeta muda bernama Resi Mandaraka untuk meminta ban- tuan dalam mengobati anaknya. Alkisah, utusan dari Pa- ngeran Wijanarka telah datang. Ayah Putri Sekar Putih yang juga seorang begawan, bernama Ketika Ban Sepeda Bocor MIRA Cindarbumi mengusap matanya yang merah. Pagi ini dia benar-benar mengantuk. Ha- bis, jam tiga pagi baru selesai be- lajar. Mana tiap bab membutuh- kan konsentrasi yang sungguh- sungguh. Benar-benar membuat pikiran dan tenaga terkuras. "Belajarmu, ngebut?" Novia menatap mata Mira Cindarbumi serius. "Tidak." "Itu mata, kenapa?" "Hanya tidak bisa tidur." "Jangan bohong!" "Sungguh. Dikasih tahu ma- lah ngotot." Mira meneguk sege- las susu cepat-cepat, sambil me- nyambar roti bakar yang dita- buri keju. "Cara makanmu!" Novia menggerutu. "Keburu telat! Mana ulangan fisika jam pertama." Mira mema- suki roti bakarnya cepat-cepat. Diteguknya susunya sekali lagi. Anehnya, susu itu tiba-tiba saja jadi bertambah banyak. Mira menarik nafas, sementara Novia masih mengomel. Biar dulu! Biar kenyang nenek sihir itu pidato. Beri kesempatan untuk orang lain bicara, tidak ada alasan. Mira melirik jam ke- cil yang melingkar di tangan kiri- nya. Disambarnya tasnya cepat- cepat. Sarapan bisa menyusul jam istirahat pertamanya. Mira menimbang-nimbang sendiri. "Mir, kunci sepedamu!" Novia berteriak dari pintu pagar. "Tidak bawa sepeda!" Mira berteriak, sambil memandang ti- kungan jalan. Novia, makin lama makin cerewet. Mira benar- benar gemas, rasanya ingin me- nempelkan plester tukang foto banyak dijual di sini," sahut "Ah, kalau yang model gitu sih Dini. model yang begini belum ada di "Sembarangan, asal tahu saja "Ah, sudahlah. Kalian cuma olok aku. Untuk kali ini aku ma- sih bisa maafin, tapi nanti........ remuk dan penyok bila ngomo- akan kutindih kalian biar pada ngin aku seperti itu lagi." dengar celoteh Mala apalagi me- Mereka kembali tertawa men- sini sebab ini adalah model yang lihat paling baru," balas Mala tak mau kalah. karta karena kamu nggak per- "Iya deh, itu hanya ada di Ja- Ita. Dini dan Dewi tersenyum nah mencarinya di sini," timpal melihata Mala yang cemberut. "Eh La, katanya kamu dapat ke kebun binatang. Ada nggak koleksi kebun binatang itu yang mirip atau yang agak serupalah dengan kamu?" "Sorry dong, gini-gini aku kan sendiri yang menandatangani naskah perjanjian itu. Ketika Amerika mengadakan perjan- jian perdamaian dengan Inggris, Benyamin Franklin juga yang menandatanganinya. Satu lagi yang tak kalah pentingnya, ia ikut menandatangani Konstitusi (Undang-Undang Dasar) Ame- rika Serikat. Jadi ada 4 dokumen yang amat penting ia tanda ta- ngani. Tak heran kalau dalam sejarah Amerika Serikat ia ter- catat sebagai negarawan yang sangat dihormati, setaraf de- ngan George Washington atau Thomas Jefferson. Walaupun disibukkan dengan tugas-tugas kenegaraan, sifat keilmuannya tidak pernah lun- tur. Buktinya, ketika menjadi duta besar Prancis, ia berhasil menemukan kacamata berfokus ganda, yang sangat membantu orang untuk bisa melihat jauh dan dekat. Benyamin Franklin tergolong tokoh yang mengabdi secara to- tal untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan negara. Ia me- ninggal di Philadelphia pada 17 April 1790. Ada satu petuah ber- harga yang ia tinggalkan. Bunyi- nya begini: "Tuhan hanya mem- bantu orang yang membantu di- rinya sendiri". Artinya, kita harus bekerja keras! (Komang Budaarsa). Begawan Cakra, yang kemudian mempersilakan mereka masuk dengan hormat. Dengan per- asaan takut campur sedih ia menceritakan keadaan yang me- nimpa anaknya kepada utusan Pangeran Wijanarka. Untung pada saat itu, Resi Mandaraka datang kemudian mengobati Pu- tri Sekar Putih. Berkat kesak- tian dari Resi Mandaraka, Putri Sekar Putih bisa sembuh seperti (Bersambung ke Hal. 11, kol. 5) copy ke bibirnya. Biar satu hari tidak dengar suaranya. "Nanti kamu terlambat!" No- via mulai berteriak lagi. "Tidak!" Mira mendengus jengkel. Melihat gaya Mira Čin- darbumi, Novia hanya bisa me- narik nafasnya dalam-dalam. "Petrus!" Mira Cindarbumi berteriak. Wajahnya dibuat se- demikian rupa. Petrus merengut. Diparkirnya sepedanya dekat pagar halaman rumah Mira. "Ada apa!" Petrus berkata ka- sar. Mira mengelus dadanya. Sa- bar, sabar! "Sepedaku...." "Kenapa?" mimik Mala yang gere- getan seperti sedang marah beneran. ke mana sih?" tanya Ita setelah "Dini, kamu liburan kemarin ketawa mereka reda. "Iya nih, kita kan juga ingin tahu," sambung Dewi. mah terus. Mendekam seperti "Alaa, paling dia cuma di ru- ayam sedang mengerami telor," sahut Mala. Dini menatap teman-temannya. "Aku liburan di rumah nenek di kampung," kata Dini. "Hanya di kampung?" cetus Mala. "Tapi di sana enak lho. Udara- nya bersih, sejuk pokoknya be- bas dari polusi. Ya polusi suara, polusi asap dan juga bebas dari polusi orang-orang yang gembrot kayak kamu. Aku juga ikut ama nenek ke sawah mengantar ma- kanan buat kakek. Jadi aku bisa melakukan seperti apa yang se- ring kita lihat dalam cerita- ngong sendiri tidak tahu apa lagi ngumpul-ngumpul ama kalian", dingan kalau di sekolah, kan bisa yang harus dikerjain. Men- keluh Mala. jadi ayam yang sedang meng- "Eh, rupanya kau sendiri yang erami telor ya," kata Ita menatap Mala. Yang ditatap malah cengengesan. serempak sementara Dewi yang "Uuuuuu......" teriak mereka mendorong tubuh Mala mem- buat Mala oleng dan hampir ja- tuh. Mereka jadi tertawa melihanya. "Ta, kamu liburan kemarin ke mana?" "Aku sih hanya membantu Ibu di warung dari pagi sampai sore. Tapi enak juga sambil belajar jualan aku bisa tahu berapa harga telor ayam dan garam da- pur. Lagian siapa tahu nantinya ibuku mewariskan warungnya buatku," jawab Ita. "Kalau aku sebenarnya agak malas masuk hari ini. Soalnya sudah keenakan libur, jadi pi- nginnya nambah lagi", kata Dewi. (Bersambung ke Hal. 11, kol. 5) ASAL USUL - Satelit Palapa SATELIT milik Indonesia 1200 seluruh SKSD Palapa ma- yang pertama dikenal dengan sih jauh di bawah sistem teres- nama Palapa A-1 dan Palapa trial yang memiliki 8560 sa- A-2, diluncurkan dari landasan luran, tapi masih lebih besar da- Tanjung Canaveral pada 1976 ripada sistem high frequency dan 1977. Palapa A-1 selama ini (HF) yang tak sampai 300 sa- digunakan untuk berbagai ke- luran. Sistem terestrial kele- perluan domestik antara lain mahannya yakni memerlukan transmisi televisi dan telekomu- stasiun pancar ulang alik setiap nikasi. Sedangkan Palapa A-2, 60 km, akibatnya untuk seluruh dengan desain dan kapasitas Indonesia diperlukan biaya be- yang identik, melayani teleko- sar, karena jarak Sabang - Me- munikasi ASEAN dan keperluan Hankam. rauke lebih dari 5000 km,dan terdiri dari kepulauan. Namun dari sistem HF yang sangat ber- sistem terestrial ini lebih baik gantung pada cuaca. Apalagi sis- tem ini tak mampu menyalurkan siaran TV. lit pun umurnya tak begitu pan- Seperti halnya manusia, sate- jang. Jadi mesti diganti dengan "anaknya" atau satelit generasi ke-2. Maka satelit Palapa B-1 dan Palapa B-2 bertugas meng- Kehebatan sistem satelit Pa- gantikan Palapa A-1 dan Palapa lapa memang dari cakupannya A-2 yang habis masa operasinya yang meliputi seluruh wilayah tahun 1983 dan 1984 yang lalu Indonesia dan sebagian negara sesudah 7 tahun bertugas. Kalau tetangga. Untuk menghubung- Palapa B-1 masih diluncurkan kan Sabang dan Merauke misal- secara konvensional, maka Pa- nya cukup membangun dua sta- lapa B-2 mulai diprogram untuk siun bumi. Tak perlu ratusan memanfaatkan teknologi sangat stasiun pancar ulang seperti da- tinggi harus dibawa dengan pe- lam sistem terestrial, dan kuali- sawat ulang alik Challenger tas hubungan pun tak tergan- yang berarti penantang. Satelit tung pada cuaca seperti dalam generasi ketiga ialah Palapa sistem HF. B-2P yang diluncurkan tahun Setelah Perumtel mengopera- 1986. sikan satelit Palapa, tercatat lon- Tiga Sistem jakan yang fantastis dalam sek- Satelit Palapa berbentuk silin- tor penggunaan telepon otomat, der, sekeliling bundarannya di- telapon internasional dan teleks. balut sel-sel tenaga matahari (so- Penggunaan telepon SLJJ (Sa- lar cell). Satu bagian silinder luran Langsung Jarak Jauh) kini terlipat seperti teleskop kan- menjangkau hampir semua kota tong, dan menjadi pendorong ke- besar di Indonesia. Selain itu tika keluar dari pesawat ulang siaran televisi pun dapat dipan- alik. Harga satelit Palapa B me- carkan ke seluruh pelosok tanah nurut Perumtel hampir menca- pai 40 juta dollar AS, belum ter- masuk ongkos peluncurannya yang sekitar 9 juta dollar AS, dan asuransi 3 juta dolar AS. Satelit Palapa berfungsi sebagai SKSD (Sistem Komunikasi Satelit Domestik). Ada tiga sistem telekomuni- kasi yang menjadi tulang pung- gung Perumtel dalam mena- ngani semua jasa sistem komuni- kasi terbesar. Dengan kapasitas kecil itu! Novia melenggang, kembali ke ruang makan. "Naik!" Novia mendengar suara Petrus Sabata yang keras. Ada apa lagi? **** "Pelan-pelan, Petrus." Mira Cindarbumi, menggigit bibirnya. Jengkel juga jadi utusan keper- cayaan S'Brono. Kalau saja Pe- trus tidak dalam keadaan kon- slet seperti ini? Sudah jadi combro! "Aduh, tulang-tulang rasanya mau lepas dari tempatnya. Pe- trus main tabrak, main seruduk. Polisi tidur yang ada di jalan- "Bannya bocor. Mana ada jalan utama menuju sekolah di- ulangan fisika. Aku benar-benar lalui dengan kasar. Mira hanya bingung. Novia mau buru-buru bisa mendengus. Pantatnya sa- ke rumah sakit. Katanya ada kit, Mira meringis dan turun ujian di rumah sakit," Mira ber- cepat-cepat di pintu gerbang kata serius. Novia yang tadinya sekolah. sibuk mencari kunci sepeda "Nanti kamu pulang sama Mira, mendengar kata-kata Mira Kasan atau Teo!" Petrus berkata jadi tidak enak hati. Anak itu. tanpa menoleh pada Mira. Mira Apalagi yang akan diperbuat- mendekati Petrus. Pagi ini, la- nya? Terpaksa Novia tidak ke- tihan sandiwara yang sudah di- luar pintu pagar. Demi adik yang persiapkan sekian jam harus paling nakal. Ada-ada saja anak dipentaskan. air. (Ida Kartika Sari) V/10/93 MARI MENGGAMBAR Baju Cinderela Halaman 5 asuhan WIED N Baju atas tangan Celana Panjang BUAH HATI Kaki Sepatu Adik-adik Setelah menggambar wajah manusia Sekarang kita Coba menggambar orang Secara utuh Ada tangan, kaki, dan ada tubuhnya Juga lengkap dengan pakaiannya dong! Yuk, dicoba lagi... ANAK-ANAK yang fotonya dimuat dalam rubrik ini akan mendapat paket hadiah bubur SUN. Hadiah silakan ambil di Redaksi Bali Post, Jln Kepundung 67 A Denpasar, setiap hari kerja, dengan menunjukkan identitas seperlunya bagi yang beralamat di Denpasar. Sedangkan luar Denpasar akan dikirim lewat pos Bocah duduk santai dan berendam ini bernama I Dewa Gede Bayu Sukma Wirawan. Lahir 14 Desember 1992 dan besar nanti diharapkan keluarganya jadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa. Putra kesayangan Dewa Ketut Harmana Wirawan dengan Ni Made Sulasih ini tinggal di Lingkungan Samsam I, Kelurahan Samsam Kerambitan, Tabanan. Ni Wayan Dias Twicahyanti, nama adik manis kita ini. Lahir 9 Agustus 1991 dan besar nanti diharapkan orangtuanya jadi orang yang berguna bagi nusa dan bangsa. Putri ke- sayangan pasangan Drs. I Wayan Kandia de- ngan Komang Budiari ini tinggal di Banjar Taman Desa Darmasaba, Kecamatan Abiansemal-Badung. Nama lengkap adik cakep ini Angga Krisna Sanjaya. Lahir 6 Juli 1991 dan besar nanti di- harapkan jadi orang yang baik dan bakti ke- pada orangtua. Putra kesayangan Nurjaya de- ngan Astuti ini tinggal di Jalan Gajah Sura No. 19 Peguyangan Kaja, Denpasar. KUPON "BUAH HATIN BALI POST TOKO BUKU CV. GARUDA WISNU Jl. Teuku Umar 90X Telp. :38-010 Denpasar 80113 STATIONERY-OFFICE EQUIPMENT BOOKSTORE-ART MATERIALS Menjual-Alat Tulis Kantor/Sekolah, Almari Kantor, Papan Tulis, Kotak Obat/Surat dll. Peralatan Lukis: Kuas, cat minyak/air/acrylic, kanvas, kanvas bingkai, kertas gambar, pas-parto, palet, gesso dll. Buku Pelajaran: TK, SD, SLTP, SLTA, Universitas, Umum, Agama, Bahasa Asing Kamus, Peta, Pariwisata, Novel, Ceritera Anak-anak, Komik, Gambar Poster dll. Melayani: Foto Copy, Press Mika, Penjilidan Buku/Majalah, Penjilidan Spiral, Lighdruk dil. BUKA TIAP HARI:08.00-21.30 WITA Kunjungan Anda Kami Nautikan! I Wayan Untung Saputra, nama adik cakep ini. Lahir 18 April 1992 dan besar nanti diha- rapkan orangtuanya jadi Arsitektur terkenal. Putra kesayangan pasangan I Nyoman Mur- dika dengan Ni Ketut Niadi ini tinggal di Banjar Pasek Kedongan-Tuban, Denpasar. Adik cakep kita ini bernama I Gede Sukapar- wita. Lahir 22 Agustus 1990 dan besar nanti diharapkan orangtuanya jadi Pilot. Putra ke- sayangan I Made Partiana dengan Ni Wayan Sukawati ini tinggal di Banjar Pohgading Ubung Kaja, Denpasar. Adik yang senyum manis ini bernama Ni Wayan Nia Apriyanti. Lahir 10 April 1992 dan besar nanti diharapkan keluarganya meng- ikuti jejaknya RA Kartini jadi ibu murah tangga yang baik. Alamat rumah Nia di Jalan Danau Kerinci Gang VII No. 3 Sanur, Denpa- sar. Tumbuh Sehat Ceria s.u.n. Gizi Balita Anda CAS 105 tereo fm PM 8 FKB MANFAAT GIZI YANG LENGKAP The Best Radio Station In Town PT. RADIO CASSANOVA JL. JEND. GATOT SUBROTO 98 X Telp. : 62123-62121-62118-62116. Fax.: 62121 DENPASAR - BALI C602 B. 10
