Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1993-04-18
Halaman: 08

Konten


annan 8 SKETSA Bali Post DIALOG Balada Perempuan Jangan sekadar Retorika Politik BALADA Drupadi adalah balada seorang perempuan. Potret perempuan yang pasrah, menyerah pada takdir (atau barangkali lebih tepat disebut nasib). Tak ada yang mendengar jeritannya. Tak ada. Semua diam. Arjuna, Nakula, Sahadewa, bahkan Yudistira, belahan jiwanya, pun diam. Barangkali, hanya Bima yang masih bisa menggerutu, darahnya mendidih. Tetapi, toh semua tak bisa berbuat apa. Drupadi harus siap "dimangsa" Dursasana lantaran Yudistira kalah di meja judi. Maka, Dursasana yang matanya merah oleh nafsu pun mendekat dengan wajah garang. Dengan kasar dijamahnya kain yang mem- balut tubuh mungil Drupadi. Drupadi melawan tetapi tak kuasa. De- ngan tawa menggelegar Dursasana mencoba menanggalkan kain yang dikenakan Drupadi. Tetapi, entah mengapa kain itu tak kun- jung habis. Setiap kali ditarik, setiap kali pula seakan-akan ada kain baru yang melekat di tubuh Drupadi. Tiap kali terenggut, tiap kali pula tubuh Drupadi terbungkus kembali. Demikian terus sampai kita pun tahu Dursasana terkapar oleh nafasnya sendiri, oleh angkara- nya sendiri. Berakhirkah balada Drupadi? Sementara mungkin iya. Tetapi, ada rajutan kata-kata dari mulut perempuan cantik itu yang melun- cur datar, begitu lembut namun menusuk. Kepada Bhisma ia meng- adu, "O, sang maharesi.. ..... paduka yang agung. Berhakkah Yu- distira mempertaruhkan diri hamba, ketika ia tak lagi punya dirinya sendiri dan kemerdekaannya?" **** FENOMENA kepasrahan Drupadi dalam konteks balada perempuan, lebih tajam dilihat pada dua figur berikut. Pariyem, be- gitu tokoh fiktif yang diciptakan Linus Suryadi dalam novelnya. Pa- riyem lahir di desa miskin. la merasa cukup beruntung menjadi pem- bantu rumah tangga pada seorang priyayi. Apalagi tatkala tuan mu- danya menaruh minat padanya. Maka, ketika ia hamil -- akibat minat itu -- dengan pasrah ia pulang ke dusun dan melahirkan anaknya di sana. Anehnya, Pariyem kembali juga ke rumah tuannya, kali ini membawa seorang bayi, tanpa minta dinikahi atau usulan per- ubahan nasib. la kembali pada kedudukannya yang lama, mengula- ngi peranannya yang lama, tanpa merasa sedikit pun ternoda. Di benaknya, hidup dengan tuan muda sudah merupakan rakhmat. la tetap hadir dengan kerja kerasnya, dengan kepasrahannya. Pariyem adalah Pariyem, Nyai Ontosoroh adalah sesuatu yang lain. Figur perempuan roman Pramoedya Ananta Toer, sebagai- mana pernah dituturkan Aswab Mahasin, juga seorang gadis desa. la terlalu muda ketika harus menjadi gundik Mellema. Tetapi ga- bungan antara politik etis tuannya dan ambisi serta dendamnya te- lah menghadirkannya sebagai seorang perempuan dengan sema- ngat baja. la, pada tahapan berikutnya, menjadi pengusaha swasta yang sukses. Bahkan, ia memberontak terhadap asal usulnya sen- diri. la tak pernah menyerah melawan kungkungan kolonial yang terus menerus mengalahkannya. la figur wanita yang mendamba- kan sebuah pembebasan atas realitas hidup yang begitu pahit dira- sakannya. Nyai Ontosoroh, agaknya mencoba melawan batas na- sib dan kemungkinan yang dipahatkan kaum pria. Ia berhasil. *** DRUPADI dalam epos Mahabarata itu dan Pariyem adalah se- buah potret. Nyai Ontosoroh adalah sebuah potret juga. Tetapi, da- lam warna kerbeda. Ketiga figur itu mewakili realitas potret kehi- dupan perempuan-perempuan kita. Satu sisi diwakili Drupadi dan Pariyem. Mereka hadir dengan segala kejujurannya, kepasrahan- nya -- pada kodrat dan nasib. Karena itu, hidup dan garis nasib barangkali sesuatu yang statis, yang sudah digariskan. Ia jangan dilawan. la barangkali -- harus dihadapi dengan segala kepasrahan. Di banyak tempat, di berbagai sudut, potret perempuan macam begini banyak hadir dan tercermin. la hadir pada sebagian masyara- kat pedesaan kita -- yang lantaran keterbatasan sosial ekonominya -- para perempuan harus mengalami diskriminasi pendidikan. Cu- kup sampai SMP, tak usah ke SMA, toh bakal jadi ibu rumah tangga. Apalagi uang tak ada. Maka, perputaran nasib dan citra perempuan pun pada sebuah siklus pendek. Lahir, besar, tinggal di rumah, pa- caran sebentar dan tinggalah terus di rumah dengan seperangkat pekerjaan rumah yang siap menunggu. Di kalangan elit perkotaan dan kelompok terdidik sekali pun, fenomena kepasrahan perem- puan tak lepas. Sebutlah seorang sarjana, yang terpaksa menerima garis jodoh sang orangtua lantaran faktor-faktor sosial budaya, ma- salah kelas-kelas sosial macam kasta misalnya. Sebagian dari kaum perempuan itu mungkin ingin berontak. Tetapi, pada akhirnya mereka toh pasrah dan menerima realitas hidup itu. Meskipun pahit. Maka, tatkala orang berteriak soal emansipasi, yang barangkali lebih penting adalah perempuan-perempuan kita mestinya makin memiliki kemandirian untuk bersikap dan berbuat. Mereka pun aset bagi sebuah perubahan, dalam berbagai dimensi kehidupan. Mung- kin kita harus menghapus mitos lama yang begitu kental melekat pada kaum hawa -- yang tak jarang menjebak kita sendiri -- yakni: potret perempuan yang identik dengan kepasrahan, lemah, perlu dilindungi dan statis. Kaum perempuan pun punya hak untuk mewu- judkan ambisi-ambisinya, gagasan-gagasannya. Namun, begitu sosok macam Kartini atau pun figur fiktif Nyai On- tosoroh hadir dengan segala pemberontakannya, dan mereka ber- hasil memperlihatkan jatidirinya, dunia pun tetap tak ingin kehi- langan potret kaum merempuan yang sejuk, lembut, menumpahkan kasih sayang untuk para harapan bangsa. Lantaran secara kodrati fungsi macam itu tak bisa diambil alih kaum adam. Tatkala keke- rasan kaum muda dan anak-anak merajalela, maka kaum perem- puanlah -- bukan kaum adam -- yang bakal disorot. Tidakkah feno- mena tersebut tercipta lantaran sentuhan-sentuhan keibuan begitu langka dijamah sang anak? Maka, sampai kapan pun, agaknya potret perempuan tetap ber- gerak antara dua kutub tersebut, pada dua citra. Antara nurani im- plementasi keibuannya dan ekspresi emansipasinya. Nah, ada dimanakah Anda, sang penerus Kartini? IG. Putu Artha Universitaria FKIP Unmas Studi Banding UNMAS -- Sebanyak 40 mahasiswa Jurusan Pendidikan Matema- tika dan Ilmu Pengetahuan Alam FKIP Universitas Mahasaraswati Denpasar, diantar lima orang dosen pembimbing, baru-baru ini mengadakan studi banding ke Jawa. Kegiatan tersebut bertujuan untuk merintis komunikasi dan mempererat jalinan persahabatan dengan mahasiswa jurusan MIPA IKIP Surabaya dan IKIP Yogya- karta. Kegiatan itu berlangsung selama lima hari dari tanggal 11-14 April lalu. Rombongan dilepas Rektor Unmas Dr. I Gusti Made Tamba dengan harapan agar mereka di tempat tujuan pintar- pintar menempa ilmu yang diperoleh agar bisa diterapkan di Bali. Di samping rombongan melakukan studi banding di dua perguruan tinggi itu, juga meninjau objek wisata di Jawa Timur seperti Kebun Binatang Surabaya, Kebun Raya Purwodadi, dan Pura Mandara Giri Semeru Agung di Lumajang. Objek wisata di Jawa Tengah yang dikunjungi antara lain Museum Biologi, PPPG Matematika, Keraton Yogyakarta, Candi Borobudur, dan Perambanan. (Ade). Peringatan HUT ke-3 "Khlorofil" UNUD -- Majalah Mahasiswa Khlorofil Fakultas Pertanian Univer- sitas Udayana menggelar berbagai kegiatan untuk memeriahkan HUT ke-3-nya yang jatuh pada 12 April lalu. Kegiatan-kegiatan yang diadakan antara lain Orientasi Jurnalistik, Wisata Jurnalis- tik dan Pelantikan Anggota Baru (3 dan 4 April) di Cempaga Bangli, Lomba Penulisan Ilmiah Populer, Lomba Himpunan Mahasiswa Jurusan Terbaik di Lingkungan Fakultas Pertanian. Tercatat ang- gota baru yang dilantik 33 orang. Untuk kedua kalinya HMJ terbaik diraih HMJ Agronomi, serta Lomba Penulisan Ilmiah Populer di- menangkan Ida Ayu Putri (juara I), I Ketut Karya (juara II), dan Edi Hartono (juara III). Puncak acara ulang tahun dilaksanakan 10 April dihadiri Dekan Faperta Unud Ir. Nyoman Westen, M.S. dan PD III FP Unud. Menurut Pimpinan Umum Khlorofil Subrata Yoga, dalam usianya yang baru tiga tahun ini Khlorofil berhasil mencatat beberapa prestasi mengesankan, yakni: juara favorit Lomba Penerbitan Khusus se-Bali I 1991, dan meraih juara I sekali- gus favorit dalam lomba yang sama 1992. (art). Lulus "Magna Cumlaude" IKIP SARASWATI -- Dosen Kopertis Wilayah VIII yang dipekerja- kan di IKIP Saraswati Tabanan, Drs. Dewa Nyoman Oka, berhasil lulus dengan predikat magna cumlaude dengan indeks prestasi 3,70 dalam menempuh studi pasca sarjana di IKIP Malang. Tesis yang diajukan Oka berjudul Pengaruh Berbagai Medium Air Kelapa tehadap Daya Perkecambahan Biji Mentimun. Dengan hasil terse- but, Oka memperoleh penghargaan sebagai wisudawan terbaik dari Rektor IKIP Malang. (08) Tim SMFE Unud Juara Harapan I UNUD -- Tim Majalah Mahasiswa Fokus Equilibrium SMFE Unud berhasil meraih juara harapan I dalam Managemen Game yang diselenggarakan SMFE Unair Surabaya, 12 April lalu di kampus setempat. Juara pertama diraih Universitas Petra. Tim SMFE Unud beranggotakan Imam Syamsuddin Suady, Syukron Sazly dan Arya Wiguna. (art) Pelatihan Penelitian Mahasiswa UNUD -- Senat Mahasiswa Fakultas Pertanian Unud menggelar Pelatihan Penelitian Mahasiswa, 16-18 April ini di kampus setem- pat. Acara yang diikuti 36 peserta itu bertujuan makin meningkat- kan kualitas penulisan ilmiah mahasiswa FP Unud dalam berbagai kegiatan lomba ilmiah. Pelatihan dilakukan 9 instruktur dari jen- jang S2 dan S3. Materi yang diberikan antara lain: pola pikir ilmiah, manajemen penelitian, metodologi penelitian, teknik pembuatan proposal, teknik penyusunan laporan, bahasa ragam ilmiah, dan teknik presentasi. Bentuk kegiatan variasi antara ceramah, di- dan. (art). penugasan. skusi, praktek Masa Depan Kita KELESTARIAN lingkungan erat sekali hubungannya dengan pembangunan sebagai suatu proses progressif revolusioner ataupun progressif evolusioner menuju tatanan kehidupan yang adil dan makmur. Namun tragis- nya, justru pembangunan itu sendiri acap kali menjadi biang keladi kerusakan lingkungan. Ini sebuah dilema yang menun- tut kita mencari jalan terbaik. Lingkungan dan pembangunan bukanlah sesuatu yang sektoral tetapi merupakan suatu keter- gantungan. Keduanya tak dapat dipisahkan. Melihat kondisi dunia di mana era industrialisasi merambah berbagai benua, berbagai ne- gara, tingkat keseriusan pelesta- rian lingkungan memegang per- anan penting. Lingkungan seba- gai sumber sekaligus kompleks ide bagi pembangunan akan mengalami penciutan begitu drastis untuk memenuhi bahan baku industri. Sekarang saja berbagai pencemaran ling- kungan telah melanda beberapa daerah. Sebutlah pencemaran pabrik tapioka di Cianjur. Wajar saja seandainya timbul kekha- watiran dalam diri kita, sampai kapankah bumi kita yang hanya satu ini mampu menopang hidup anak cucu kita? Karena itu, penekanan sadar lestari lingkungan perlu diinten- sifkan pada generasi muda. Peran organisasi lingkungan nonpemerintah semacam pe- cinta alam perlu makin meng- emuka. Sehingga, kata-kata "alam" yang identik dengan ling- kungan bukanlah sekadar nama belaka. Ini berarti, pada PJPT II mendatang semua pihak seyo- gyanya makin memantapkan kontrol kelestarian lingkungan. Bukankah kelestarian ling- kungan senafas dengan pemba- ngunan, dan pembangunan me- rupaan refleksi praksis manifes- tasi ilmu pengetahuan? Dede Slamet Aktivis HMI Tanggung Jawab Semua terhadap KELESTARIAN lingkungan merupakan tanggung jawab ber- sama, setiap umat manusia, se- tiap bangsa. Alasannya seder- hana lantaran kita semua me- miliki saham kerusakan lingkungan. Menipis nya lapisan ozon misalnya, ham- pir tiap umat manusia, tiap bangsa ikut andil di dalamnya melalui produksi gas-gas kimia karbon. Dampaknya, terjadi pe- manasan global yang kita rasa- kan bersama. Sejarah perkembangan para digma ekonomi menimbulkan penyalahgunaan sumber alam milik bersama yang dikenal se- bagai common property resour ces, karena tak adanya meka- nisme keseimbangan yang mem- batasi eksploatasinya. Sementara saling tuding antara negara maju dan negara berkem- bang terus berlangsung me- nyangkut andil masing-masing lingkungan. terhadap kerusakan Beberapa langkah seperti kampanye konservasi hutan, se- minar Amdal, dan kerjasama an- tar organisasi lingkungan perlu diadakan sesering mungkin. Mendayagunakan sumber alam hayati dan non hayati seefisien mungkin, membangun tanpa merusak, membuang sampah pada tempatnya adalah langkah sederhana kita sebagai wujud kepedulian terhadap ling- kungan. Bukankah lingkungan yang kita nikmati sekarang ada- lah pinjaman dari anak cucu kita yang harus kita kembalikan de- ngan lestari? Mars Riwukore Aktivis Mapala Universitas Udayana Jadikan Gerakan PERSOALAN lingkungan memang kompleks. Banyak ke- pentingan yang ikut bermain. Akibatnya, kadang-kadang upaya keras yang dilakukan ber- bagai pihak bisa hilang dengan sendirinya karena kepentingan kepentingan di luar lingkungan itu sendiri Soal program memang banyak yang dilakukan, seperti: tamani- sasi, pencanangan sejuta pohon, sistem Amdal, konsep tata ruang undangan dan peraturan perundang- lainnya. Pihak swasta, pemerintah dan lembaga-lembaga swadaya pun ikut terlibat. Ini patut dihargai. Tetapi, yang lebih penting, mungkin kita perlu melakukan gerakan pelestarian lingkungan dengan pemerintah sebagai mo- deratornya. Dibarengi koordi- nasi antarinstansi dan sektor luas, saya kira mem-BALI-kan serta dukungan masyarakat lingkungan kita impian. bukanlah I Wayan Darma Fak. Ilmu Sosial dan Politik Universitas Ngurah Rai Denpasar MINGGU, 18 APRIL 1993 Kepingan "Training" Penyangga Kehidupan LINGKUNGAN sering di- MENURUT seorang identikkan dengan kesehatan in- pakar, training -- di sini dividu. Untuk menciptakan ke- sering dengan bangga sehatan individu -- berarti pula kita terjemahkan seba- kesehatan lingkungan kesa- gai 'pelatihan' -- adalah daran masyarakat sangat diper- transfer keahlian, know- lukan. Masyarakat harus memi- ledge, dan termasuk si- liki kesadaran bahwa ling- kap kepada orang lain. kungan hidup memiliki fungsi Sejak pariwisata se- penyangga perikehidupan yang makin besar, training tak amat penting. Oleh karena itu, ketinggalan mendapat pengelolaan dan pengembangan perhatian besar. Ia di- nya diarahkan untuk memper- anggap ajang terbaik, tahankan keberadaan ling- alias kawah bagi para trainee, agar benar- kungan dalam keseimbangan benar 'masak' dan siap kerja. yang dinamis melalui usaha per- lindungan dan rehabilitasi. Na- mun, masih banyak anggota ma- syarakat kita yang belum me- nyadari realitas ini. Agaknya, sangat tepat peme- rintah tahun ini mencanangkan program "Sejuta Pohon". Ini me- nunjukkan komitmen pemerin- tah terhadap soal lingkungan. Yang lebih penting lagi, bagai- mana pemerintah bersama ma- syarakat mewujudnyatakan ko- mitmen tersebut dalam tindakan nyata, bukan sekadar retorika politik belaka! Santika Gretsamada Fakultas Hukum Universitas Warmadewa Denpasar Topik Mendatang : Menuju Pendidikan yang Berwajah Kemanusiaan Dede Slamet Mars Riwukore Wayan Darma Santika G. Kegagapan Intelektual Hadapi Kemajuan SECARA subjektif, saya ku- rang menyukai ikatan cendekia- wan secara formal dengan alasan pokok 'tidak ada hal yang diper- juangkannya secara keroyokan'. Suatu ikatan alumni universitas tertentu, lebih banyak mencipta- kan roh feodalisme baru, di sam- ping berbagai mashab ilmu yang lebih banyak merugikan ke- mungkinan kerja sama antardi- siplin ilmu-ilmu tertentu. Pe- luang tumbuhnya feodalisme baru ini lebih besar dibuka ka- langan alumni perguruan tinggi besar di Jawa, yang setelah me- nyudahi programnya kembali bertugas di berbagai universitas 'pinggiran'. Bangkitnya fanatisme baru dalam bentuk ikatan batin se- cara primordial itu, misalnya da- pat dilihat dari 'pergaulan' anta- rinsan akademis di kampus- kampus 'pinggiran', yang sebagian besar berkesempatan menyudahi program studi me- reka di Jawa. Dalam bergaul pun mereka membentuk semacam "klik-klik"; mashab UI atau UGM, misal. Meskipun mereka sebenarnya belajar di dalam disi- plin ilmu yang sama, toh mereka membedakan diri baik secara makro maupun mikro, bahkan samp soal tata tulis ilmiah. Mahasiswa Bersandiwara Yang paling merasakan ada nya kebangkitan primodialisme baru itu, tentu saja para maha- siswa yang kebetulan mendapat- kan pembimbing yang beralum- nus berbeda dan yang berlanjut pada perbedaan mashab. Apa yang dapat dilakukan maha- siswa bersangkutan, apabila ber- hadapan dengan dua pembim- bing yang demikian itu? Kecuali, bermain sandiwara, dalam arti kata ikut sementara menjadi anggota mashab tertentu dan apabila bertemu pembimbing yang lain pun berlaku serupa itu. Barangkali inilah 'senjata pa- mungkas' yang kerap digunakan daripada harus frustasi memper- tahankan idealisme tertentu. Saya kira munculnya mashab- mashab seperti itu hanyalah sa- lah satu gejala yang berbau tra- gikomedis, di samping gejala melarikan diri' ke dalam agama seakan hendak menjadi pemikir keagamaan yang murni teolo- gisme, apabila harus mengha- dapi gejala-gejala perkem- bangan dan kemajuan zaman. Celakanya lagi, kemajuan atau perkembangan selalu diukur dari nilai ekonomi dan bukan dari kerja keras untuk memba- ngun karya-karya ilmiah yang menyejarah. Mengapa ambisi ke arah itu demikian redup? Apabila kemudian pihak swasta, kalau tidak baik disebut kapitalisme, condong berjalan di garde depan, menyongsong per- kembangan dan kemajuan, semi- sal karena menjawab tuntutan pertumbuhan masyarakat itu sendiri. Dengan kata lain, ke- kuatan kapitalis dalam masya- rakat kita belakangan ini ber- munculan sebagai kekuatan pencari dan pencapai, bahkan ti- dak jarang menggenggam peran pencapaian dan inovasi. Perkembangan ekonomi yang demikian itu, tentu saja harus di- pandang wajar-wajar saja. Per- tumbuhan yang demikian itu, tentu pula membutuhkan sum- ber daya manusia berkemam- puan sudah tidak mungkin ditahan-tahan lagi, sehingga ti- dak sedikit dibutuhkan tenaga profesional yang kemudian di- standardisasi melalui gelar MBA. dan Organisasi PP Nomor 30 Ta- hun 1990, UU Sistem Pendidi- kan Nasional yang berlaku 1989, berikut piranti pelaksanaannya berupa PP Nomor 31 Tahun 1990 dan Keputusan Mendikbud No- mor 0686/U/1991, bukan tidak mungkin tersimpan rapi di da- lam laci meja kerja birokrasinya. Bukan main. memberi jawaban atas tanta- yang berlaku, seperti Statuta ngan, kemajuan bahkan aib yang ditimbulkan dunia pendidikan kita. Pertanyaan lebih khusus lagi, bagaimanakah sambutan birokrat intelektual kita? Ada yang acuh tak acuh, ada yang pura-pura tidak melihat gejala tersebut sebagai kebutuhan nyata, ada pula yang secara de- fensif melancarkan penolakan- nya dengan alasan yang tidak masuk akal. Perkembangan selanjutnya menunjukkan adanya beberapa PTN yang ikut menyelenggara- kan pendidikan serupa, seakan- akan hendak bersiap-siap go publik. Tidak sedikit PTN besar di Jawa yang memiliki Pasca Sarjana bersiap-siap untuk ber- saing dengan swasta di dalam penyelenggaraan MBA, semisal menggantikan jabatan dekan menjadi direktur Pasca Sarjana, sebab dengan jabatan direktur barangkali lebih terdengar eks- klusif dan keren daripada dekan. Bersamaan dengan keinginan go publik itu, lalu beramai-ramai dia cetak pusat maupun daerah memasang iklan baik pada me- dengan membeberkan akredasi akademiknya yang hebat. Ma- syarakat pun terimbas bunyi Ketika lembag lembaga iklan tersebut, namun yang ti- swasta penyelenggara MBA dak memenuhi syarat akademik yang sebenarnya secara kontro- lebih baik memilih swasta yang versial: di satu pihak untuk men- lebih jawab kebutuhan sumber daya manusia dan di pihak yang lain tidak kecil menciptakan peluang bisnis, yang mampu merubah pendidikan menjadi komoditas sosial, maka bolehlah kita berta- nya di dalam hati: "Apakah ka langan intelektual akademisi ringan persyaratan akademiknya. Apakah kalangan intelektual akademis serupa itu tidak meng- etahui kalau gejala pemberian gelar itu kacau? Tentu saja sa- ngat mahfum, sebab berbagai ke- tentuan perundang-undangan kita memikirkan gejala itu?" Ti- dak mudah segera dijawab, ke- cuali dapat dikatakan agak sa- A ngat terlambat di dalam meng- antisipasi kemajuan, terbukti 4.500 orang penyandang gelar M MBA di Jakarta saja, yang diha- silkan tidak kurang dari 50-an lembaga penyelenggara dan yang 85% akredasinya diragu- lum memenuhi syarat (Media In- kan, kalau tidak dikatakan be- donesia, 14/2/93). Acuh tak Acun Lantas, bagaimana sikap ka- langan intelektual beralumnus itu? Inilah yang sepantasnya kita renungkan untuk sekadar R Sekali ini, ingin juga kita ber- tanya di dalam hati, adakah ka- langan intelektual akademis kita sedang tergagap mengha- dapi kemajuan-kemajuan sema- cam itu, sehingga selalu kurang gesit baik di dalam memberi ke- terangan yang objektif mengenai suatu gejala, maupun di dalam upaya antisipasinya melalui ke- telitian yang prediktif? Yang je- las, kita telah menyaksikan pi- hak swasta jauh lebih gesit dan bukan tidak mungkin nama- nama besar secara akademik yang disandang insan kampus hanyalah bunyi iklan yang menguntungkan pihak lain yang lebih menguasai modal daripada ini. (Jiwa Atmaja). bobot akademik. Gejala apa pula LOWONGAN Sebuah perusahaan membu- tuhkan tenaga trampil dan sanggup bekerja keras untuk posisi-posisi: Marketing Exe- cutive, Reservation, Internal Auditor, persyaratan permo- honan dan informasi lebih lan- jut dpt dilihat Jln. Raya Pu- lamaran ditutup 2 minggu se- putan No. 17 X Renon Dps jak iklan ini dimuat. M. 4794 ACCESSORIES CENTER BOOKS, CARTRIDGEREFILL SOFTWARE ANAK & DEWASA COMPUTER CENTER PCJAT + VGA MONITOR Rp 1.225.000 DISK BANK, COPROCESSOR SIBM PS/2 NOTEBOOK STABILIZER, FILTER SCREEN CONTINUOUS FORM:1-6 PLY PRE-PRINTED HARD DISK: 40-200 MB SOFTWARE (IMPORT): DOS, WORDSTAR, LOTUS, MS WINDOW, WORKS VIDEO GAME : NINTENDO, SEGA, NEO GEO, GAMENWATCH REPAIR COMPUTER, LAPTOP, MONITOR, PRINTER, HARD DISK, UPS SERVICE ELECTRONIC TYPEWRITER & CALCULATOR, NINTENDO, SBGA LEMBAGA PENDIDIKAN KOMPUTER AMORA CLASS FREE! INTRODUCTION TO COMPUTER COURSE WORDSTAR LOTUS BASE SYMPHONY PCTOOLS, HARD DISK ANTI VIRUS, NORTON UTILITIES, COMPUTER TECHNICIAN DENPASAR GAYA HABIBIE MERAYU TEKNOKRAT (EKONOMI & BISNIS) I A 6 KAS LUGAS JL. DIPONEGORO 210 C 23526 TIARA DEWATA LT 2 (COUNTER COMPUTER) C. 645 Pada kenyataannya training menyedot sejumlah sumber, waktu, tenaga, dan dana, yang tidak sedi- kit. Yakni kalau ia dilaksanakan dengan serius, dengan pengadaan program-program yang se- suai. Apalagi yang tersangkut di dalamnya ada- lah juga perangkat keras, selain perangkat lunak. trial, termasuk di kantung-kantung turis, peme- Di kota-kota dan/atau tempat-tempat indus- rintah, lembaga swadaya masyarakat, yayasan, sampai perusahaan (besar) ikut menyediakan fa- silitas training. Tentu mereka bermaksud memben tuk sumber daya manusia yang berkualitas, bu- kan SDM yang biasa-biasa, yang mediocre. *** LALU, mengapa training perlu? Tak seorang pun menyangkal, training melahir kan konsistensi. Dan sudah amat dikenal, kete- rampilan dan knowledge relatif lebih gampang 'dipertahankan' dibandingkan dengan sikap. Da- lam sektor turisme, kita tahu skill tampak cukup dominan. Tetapi meskipun skill terlihat bersifat lunak', siapakah yang menularkannya kalau bu- kan para trainer? Maka, training kini sebenarnya sangat dibutuh- kan. Masalahnya adalah, secara ideal ia harus dilakukan terus-menerus, sepanjang hidup. Ti- dak dilakukan sekali saja, untuk kemudian sele- sai. Lebih-lebih fungsinya tak hanya untuk kade- risasi, tetapi juga untuk mewujudkan tanggung jawab sosial yang dilatih. Selain itu, lewat berbagai praktek dalam trai- ning, rasa percaya diri karyawan atau calon ka ryawan bisa dibentuk. Sebab, di sini, ada sema- cam 'cubitan' bahwa kita termasuk orang-orang yang tak jarang kurang percaya diri, yang ba- rang kali -- akibat 'warisan' penjajahan berkepan- jangan di masa lalu. Meski ini belum sepenuhnyd bisa dibuktikan dengan benar. *** UNTUK wilayah Bali, industri pariwisata, khususnya akomodasi, berkepentingan sekali de- ngan masalah pelatihan ini. Dapat dikatakan, tak ada satu pun karyawan yang langsung lolos sebagai pekerja tanpa keharusan melakukan trai- ning terlebih dahulu. Malah training itu tak boleh kurang dari tiga bulan. Untungnya, pada kebanyakan hotel, karyawan dan calon karyawan mau diberi pelatihan di tem- pat yang sama. Istilahnya, on the spot. Artinya, sedikit saja yang sengaja membawa trainee-nya ke pusat-pusat training tertentu di luar lokasi hotel. Mungkin terkecuali untuk kegunaan-kegunaan yang amat spesifik dan jarang didapatkan. Tetapi sayang, tak semua hotel mau memben- tuk training department-nya sendiri. Demikian juga untuk industri-industri pariwisata selain akomodasi. Yang terjadi hingga kini, hanya hotel-hotel yang cukup besar, misalnya yang berbintang lima, yang sanggup membentuknya. Alasannya jelas: cuma membuang-buang waktu, tenaga, dan dana. Padahal, kalau departemen ini dikelola de- ngan baik, manajernya hanya perlu mengirimnya kembali ke masing-masing departemen yang di- ingini trainee. Dengan demikian, departemen ini tak lebih dari 'tempat administrasi' di mana calon trainee harus berhubungan pertama kali sebelum bisa mendapatkan pelatihan. Tidak mengherankan, manajernya mesti selalu kontak dengan seluruh manajer departemen lain dalam lingkungan ker- janya. Kalau tidak, jangan harap training bisa ber- langsung sesuai harapan. (I Gede Mudana). iklan mini Sarana promosi paling ampuh, MINI biayanya, MAXI hasilnya RUMAH DIJUAL DIJUAL Rumah BTN Canggu C.I/16, 3 KT, RT, RK, Dapur, 2 Km lantai keramik 30 × 30, hub. Jl. Penfui 22 Tuban telp. 51011 ext. 2225. M. 4927 TANAH DIJUAL Tarip Iklan: IKLAN MINI Rp 2.500 per baris MINI- MUM 2 baris, MAXIMUM 10 baris. Iklan Umum Rp 3.000 per mm kolom, IKLAN KELUARGA Rp 2.000 JUAL Tnh + Bng, SHM ± 10 per mm kolom, Iklan Warna 1 warna Rp 5.000, 210 Kmt, 2 Km pembt, 1 gudg, are, PLN, PAM/sny, Telp, AC, warna Rp 5.500, 4 warna Rp 6.000 per mm kolom. LOWONGAN Sebuah BPU membutuhkan seorang tenaga accounting de- ngan syarat sbb. Pendidikan sarjana akuntasi, menguasai Bahasa Inggris, pengalaman kerja lamaran +C.V. diala- matkan ke Jln. P. Komodo No. 12 Denpasar. M. 4827 DIJUAL MOBIL TOYOTA Royal Crown Auto- matic tahun 1991 kondisi 90% Hub. 88599, 88409, 87817. ANDA INGIN MEMILIKI COMPUTER M. 4507 286? 386? 486? LISTRIK ANDA TIDAK CUKUP UNTUK COMPUTER? DAPATKAN DIVETERAN NO.29 TLP.21502 UPGRADE RUPA-RUPA 1 Km ker, 2 dpr, 2 grs (± 7 mbl) 5 KM/WC, lks Kt Dps Hub. 22857-23857. M. 4696 JUAL Tnh di Jl. Imam Bonjol 1 are, 2 are, 4 are cocok utk DIJUAL Sebuah Freezer 6 pin- usaha hub. Jln. Nusakam- tu kondisi baik Hub. 52459/ bangan G. Ratna No. 4 sbl 52816. M. 4859 Kertha Wijaya. "SAMBA" Kuras WC, Hub. Se- setan 124 Telp. 23905-24972. M. 4924 MENYINGKAP rahasia kehi- dupan, nasib, rejeki, jodoh, masa depan dll. kirim surat, isi prangko untuk balasan pd C Liang, Jl. Pungutan 33 Sa- nur Dps. HILANG M. 4542 HILANG BPKB sp motor DK 3194 F a.n. I Ketut Dunia Br Kawan Jumpai Klungkung. M. 4845 HILANG Passport No M 3012438 a.n. Chen Wen Chu- an. Bagi yg menemukan harap hub. tlp 54092 & akan diberi imbalan. M. 4920. PHOTO SUPPLY & COLOR FINISHING CENTRE PRIMA PHOTO XT 286 Rp 275.000 XT 386 Rp 350.000 Ready stock camera berbagai merk & type 286 386 Rp 300.000 Anda tinggal pilih 286 486 Rp 900.000 SERVICE SEGALA MACAM COMPUTER, PRINTER UPS, STAVOLT, MONITOR SURYA DEWATA COMPUTER JL.VETERAN NO.29 TLP.(0361)21502 DENPASAR No. 30 Beredar: Jumat 16 April 1993 Dengar dulu kata Editor... MAJALAH MINGGUAN BERITA MISTERI PENYEBAB KEBAKARAN PASARAYA Editor SETIAWAR JOBY BATALIN Aduh SK TENTANG STNK AKAN DICABUT? (Berita Utama) STNK Kapolri lama, Jenderal (Pol.) Kunarto, mengumumkan kenaikan biaya STNK-BPKB berlipat-lipat. Benarkah Kapolri baru akan mencabut SK? Aktor di balik semuanya? PARKIR DI MANA SAJA (Ekonomi & Bisnis) Sejumlah pengusaha ramai-ramai menanamkan modal ke luar negeri. Apa saja motif mereka? GEJOLAK MUDA DALAM MUSIK KERAS (Berita Khusus) Gemuruh Metallica musik keras, ke- beringasan agresi, dan histeria masal. Ada unsur cemburu sosial? C655 B1 M. 4930. Kursus gitar klasik DJAJA CHANDRA Gitaris lulusan Hochschule fur Musik Koln-Abteilung Aachen, Jerman, mem- berikan kursus gitar klasik. Peminat bisa mendaftar di Jl. Belimbing 7. Denpasar Telp. 26064 C449 JOHN DEERE DIESEL GENERATING SET JOHN DEERE Harga bersaing! Untuk keperluan fotographi kami selalu lengkap Dipercaya karena 40 KVA - 210 KVA READY STOCK BERGARANSI SERVICE/SPARE PART TERJAMIN PT INTERJAYA SURYA MEGAH JI. Hayam Wuruk 125C Denpasar Telp. (0361)35444-38222 Fax. 0361 35444 mutu & service Datang saja ke: Jln. Thamrin No.41 DENPASAR DAIHATSU TAFT GT · JUGA TERSEDIA FAMILY VAN . JUMBO PICK UP . CLASSY PT. Bintang Lestari Motor Jln. Teuku Umar No. 85 X Telp. 38553-37010. C614 C629 C.605 DIBUKA IBMI memberi kesempatan kepada Anda lulusan SLTA yang BBA berminat menjadi PUBLIC RELATION Profesional Sukses pada bidang MARKETING Public Relation, Marketing&Finance FINANCE Sistem pengajaran pada IBMI mendukung langkah Anda meraih sukses IBMI INSTITUT BISNIS Segeralah bergabung!&MANAJEMEN INDONESIA TEMPAT PENDAFTARAN Alamat PENDIDIKAN DIMULAI Kantor pusat: J. Sugengjeroni yogyakarta Telp. (0274)75608 3 MEI 93 Cabang Jawad Kotabaru Yogyakarta Telp. (0274)3839 J. Teuku Umar 30-32 Desar Telp (0361) 21246 C688