Tipe: Koran
Tanggal: 1993-09-05
Halaman: 01
Konten
Color Rendition Chart Perintis Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi/Penanggung Jawab Wakil Pemimpin Umum/Redaksi/ Penanggung Jawab Wakil Pemimpin Redaksi/ Penanggung Jawab Redaktur Pelaksana Koordinator Liputan K. Nadha K. Nadha ABG. Satria Naradha Widminarko Made Nariana B. Ashrama Redaksi Djesna Winada, Surawan, Adhy Ryadi, Gde Nym. Suryawan, Made Sumendra, Gde Suyadnyana, K. Abinawa, Agus Talino, Nym. Wirata, Alit Susrini Kantor Redaksi: Jl. Kepundung 67 A, Denpasar 80232. Telepon: 38582-38239 Fax: 27418 Teleks: 35191, Alamat Surat: PO BOX:3010 Denpasar 80001. Surat Izin Usaha Penerbitan Pers: SK Menpen No. 005/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985 tanggal 24 Oktober 1985, Anggota SPS-SGP Penerbit: PT Ball Post. MINGGU, 5 SEPTEMBER 1993 ISSN 0852-6515 Harian untuk Umum Bali Post Sama dengan Membunuh Karier Politik Seseorang -Rudini tentang Isu "Recalling" Anggota PDI Jakarta (Bali Post) - Pengamat politik/mantan Menteri Dalam Negeri Ru- dini menyayangkan bila ada pemikiran yang mengarah pada tindakan recalling dan pemecatan terhadap kader PDI. Karena tindakan recalling dan pemecatan itu sama artinya membunuh karier politik seseorang. Oleh kare- na itu, tindakan ini harus dihindarkan agar proses demokratisasi di tubuh PDI berkembang. Untuk menumbuhkembang- kan demokratisasi di PDI, Direk- tur Lembaga Pengkajian Strate- gis Indonesia (LPSI) itu seusai dialog politik di Jakarta, Sabtu (4/9) juga menyarankan agar dalam Kongres Luar Biasa (KLB) mendatang demokrati- sasi harus lebih diperlihatkan dengan melibatkan semua kader partai, baik yang sudah dipecat maupun yang baru terkena skor sing. "Dengan melibatkan seluruh kader PDI, diharapkan rekonsi- liasi di PDI akan lebih cepat ter- laksana. Ini juga akan menun- jukkan demokratisasi di tubuh partai," ujarnya. Menurut Rudini, konsekuensi untuk mewujudkan rekonsiliasi tersebut, antara lain harus be- rani melakukan pencabutan SK No.121 tahun 1988 tentang pe- mecatan sejumlah kader partai. Ketika ditanya mengenai si- kap Caretaker DPP PDI yang akan mengundang tokoh-tokoh PDI yang dipecat guna didengar pendapatnya, Rudini menilai sebagai langkah yang positif. "Bagus kalau caretaker mela- kukan langkah seperti itu," ucapnya. "Main Mata" Reaksi keras yang disam- paikan tokoh utama Kelompok 17 asal Jawa Timur Drs. Marsoe- si terhadap keputusan Care- taker DPP PDI mengenai upaya ke arah terwujudnya persatuan dan kesatuan di tubuh Partai Demokrasi Indonesia (PDI) dan rencana penyelenggaraan Kon- gres Luar Biasa (KLB), menying- kap permasalahan baru. Reaksi ini lebih bersifat tagihan atas kesepakatan antara Latief Pudjosakti selaku Ketua Umum Caretaker dengan Marsoesi di Surabaya beberapa waktu lalu. Sebelum terbentuk susunan pengurus Caretaker DPP PDI 27 Agustus lalu keduanya sempat "main mata" Mantan Wakil Ketua DPP PDI Royani Haminulah mendesak kepada Caretaker DPP PDI un- tuk menjelaskan adanya kesepa- katan antara Latief Pudjosakti selaku ketua caretaker dengan Marsoesi. Kalau benar ada ke- sepakatan antara Latief Pudjo- sakti dengan Marsoesi, harus di- cari jalan keluarnya untuk me- (Bersambung ke Hal.11, kol. 7) Jaga Momentum Historis ABRI Diperlukan Mekanisme Baru yang Kontekstual Jakarta (Bali Post) - Dengan mempertimbangkan proses historis, ABRI akan tetap menjadi kekuatan sospol yang dapat mempengaruhi arah per- juangan bangsa. Tetapi suatu mekanisme baru yang lebih kon- tekstual diperlukan untuk men- jaga "momentum sejarah" itu. Dalam menciptakan meka- nisme tersebut, ABRI harus lebih menonjolkan peranannya sebagai inspirator yang mampu menterjemahkan visi nasional secara kongkret sekaligus dapat mengatasi permasalahan na- sional yang krusial di masa datang seperti menghilangkan ekslusivisme, primordialisme, dan neofeodalisme. Demikian antara lain pokok- pokok pikiran yang terungkap dalam dialog pembangunan poli- tik 1993-1994 "Center For Infor- mation and Development Stu- dies (CIDES) ke-2 di Jakarta, Sabtu kemarin. Dialog yang mengangkat tema "Aspek Perta- hanan dan Keamanan dalam Pengembangan Demokrasi" me- nampilkan pembicara mantan Mendagri Rudini, yang kini men- jadi Direktur Lembaga Pengka- jian Strategis dan pengamat militer sekaligus dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik Universi- tas Gajah Mada (Fisipol UGM), Dr. Yahya Muhaimin. Dalam makalahnya yang ber judul "Hubungan Sipil-Militer dan pengaruhnya terhadap Pe- ngembangan Demokrasi, "Yahya Muhaimin mengemukakan, su- atu mekanisme baru yang di- maksud erat sekali hubungan nya dengan cara pandang bu- daya tentang demokrasi Indone- sia serta perubahan-perubahan internasional yang memaksa ki- ta harus mengkaji ulang pema- haman tentang komprehensif". "keamanan Dalam menciptakan meka- nisme itu, selain harus menon- jolkan peran inspirator, ABRI juga harus mampu meminimali- sasikan kemungkinan muncul- nya "godaan-godaan" kepenting- an yang bersifat jangka pendek. erg paling penting, ABRI mesti tetap konsisten sebagai (Bersambung ke Hal.11, kol. 4) Kejahatan Telepon Genggam Mulai Diusut Polda Jatim Surabaya (Bali Post) - Polda Jatim kini mulai men- gusut kejahatan penipuan ter- hadap pemilik telepon genggam di Surabaya yang merasa di- rugikan oleh PT CPS, selaku pe- megang pemasaran telepon ber- gerak (mobile) di Jawa Timur. Penipuan yang dilakukan PT CPS, dengan modus menarik bi- aya servis dan perawatan sebe- sar Rp 800.000, dengan jaminan pesawat telepon genggam bisa digunakan kembali. Bahkan KORAN SEKOLAH Bali Post disinyalemen, PT CPS menggan- dakan nomor telepon genggam melalui sistem paralel, tanpa memberitahukan kepada pemi- lik nomor telepon yang sah. Perbuatan yang bersifat akal- akalan serta tanpa alasan yang jelas sehingga merugikan orang lain, dikategorikan penipuan dan bisa dipidanakan. Karena- nya, bila ada masyarakat yang dirugikan dengan kasus telepon genggam silakan melapor kepa- da petugas, kata Kapolda Jatim Wiyata Mandala Bacaan Sehat Putra-putri Anda Berlangganan Telepon: 25764 Mayjen Pol. Drs. Emon Rivai Arganata di Surabaya, Sabtu kemarin. Diakui Kapolda, memang ada sebagian pemilik telepon geng- gam yang sudah melaporkan masalahnya ke Polda Jatim maupun Polwiltabes Surabaya. Karena itu, petugas mulai men- gadakan pengusutan sampai tuntas. "Yang jelas, kita akan minta keterangan dari korban maupun pengelolanya, sehingga masalah ini menjadi clear," tam- bahnya. Keterangan yang dihimpun Bali Post menyebutkan, bebera- pa pemilik telepon genggam di antaranya banker, pengusaha elektronika, direktur perusaha- an, pembalap terkenal bahkan pamen (perwira menengah) Pol- da Jatim merasa dirugikan oleh PT CPS di Jawa Timur. Bambang Rianto (40) peng- usaha asal Surabaya, misalnya merasa dirugikan sebab akhir- akhir ini saluran telepon geng- gamnya rewel dan nyaris sulit di- pakai. "Padahal kondisinya masih baik bahkan pembayaran rekening tidak pernah tertun- (Bersambung ke Hal. 11, kol. 5) Gubernur Oka Soal Mutasi Tidak hanya di Tingkat I tetapi juga di Tingkat II KALAU langkah mutasi segera dilak- sanakan di lingkungan Pemda Bali, ini berarti pengulangan langkah yang sama yang di- lakukan Gubenur Oka di masa-masa awal ke- pemimpinannya. Lima tahun lalu salah satu langkah awalnya ada- lah mutasi. Kini di aw- al periode kedua kepe- mimpinannya Guber- nur Oka kembali meng- gelindingkan "bola" isu mutasi. Tetapi mutasi kali ini tampaknya tidak semata-mata un- tuk penyegaran, tetapi juga untuk memenuhi tuntutan atas kebi- jakan Mendagri ten- tang perampingan struktur organisasi Setwilda. Walaupun mutasi merupakan hal yang wajar dan sah ter- jadi di suatu birokrasi toh tetap saja membuat stafnya dag-dig-dug. Kali ini yang harus ber- sport jantung tam- paknya bukan hanya di masyarakat. Isu tersebut adalah men- genai kemungkinan dibentuknya DKB (Dewan Kesenian Ba- li) dan isu adanya "te- kanan halus" dalam bursa bakal calon Bu- pati Klungkung. Beri- kut ini petikan wa- wancara Suryawan dari Bali Post dengan Gubernur Oka, seusai Gubernur memberi- kan kuliah bagi siswa Sepada di Pusdiklat Bali, Jumat siang lalu. Festival Bali Masa Kini Ketika memberikan kuliah tadi, saya de- ngar Pak Gubernur menyebutkan akan menggelar Festival Bali Masa Kini (FBMK), untuk mewa- dahi seni masa kini? Ya. Dengan festival ini kita akan tahu se- jauh mana kreativitas mereka. Melalui festi- val itu juga kita akan tahu apakah seni yang mereka tampil- kan ada kaitannya dengan akar-akar budaya ki- ta. Kalau memang ada kaitannya nanti kita bisa masukkan mereka ke PKB (Pesta Kesenian Bali). IB Oka pejabat di tingkat propinsi tetapi juga di tingkat kabupaten, karena mutasi juga akan meliputi Setwilda II. Itu di satu sisi. Di sisi lainnya, Gubernur kali ini tampaknya juga harus menjadi penerima gelindingan "bola" isu lainnya yang menyeruak (Bersambung ke Hal.11, kol. 4) Pengemban Pengamal Pancasila HARIAN PAGI TERBIT 12 HALAMAN OJEK! Soal Angkutan Kota TERINA Pemimpin Perusahaan Sekretaris Umum Manajer Iklan Manajer Sirkulasi Bagian Iklan ABG. Satria Naradha Retno Endah Sada Kariawan, Kariadi Suryantha, Oka Wipraja Jin. Kepundung 67 A, Denpasar 80232 Bagian Iklan Telepon:25764-22937 Fax: 27418 Teleks: 35191 Senin s.d. Jumat 08.00-19.00 Sabtu 08.00-13.00 Minggu 08.00-19.00. Tarif Iklan: Iklan Mini: minimal 2 baris maksimal 10 baris, perbaris Rp2.500 Iklan Umum: Rp 3.000 per mmk. Iklan Keluarga: Rp 2.000 per mmk. Iklan Warna: 1 wama Rp 5.000, 2 wama Rp5.500, 4 warna Rp 6.000 per mmk. Pembayaran di muka, iklan mendesak untuk dimuat besok dapat diterima sampai pukul 19.00. Bagian Langganan/Pengaduan Langganan: Jl. Kepundung 67 A, Denpasar 80232. Telepon : 25765-34224 Pager Telepon: 26531 pesawat 407. Fax: 27418. Harga Langganan Rp 8.500 sebulan. Pembayaran di muka. Harga eceran Rp. 400. Terbit 7 kali seminggu. Rekening BRI Denpasar 31-45.1065.4 173.804 440.700.61 Rekening BDB Denpasar Rekening BCA Denpasar Rekening Bank Aken Denpasar 900601028 Rekening Bank Seri Partha 0274.000384 NOMOR 19 TAHUN KE-46 Media Cetak Efektif sebagai Media Iklan Jakarta - Peran informasi dalam perik- lanan sering terlupakan oleh ku- atnya beban persuasi yang harus dimasukkan dalam pesan iklan, kata Menteri Penerangan H. Harmoko pada seminar sehari "Peta Peredaran Media Cetak di Indonesia," di Jakarta, Sabtu. Dalam sambutannya yang dibacakan Kepala Litbang Dep- pen Ir. Dewa Brata, Menpen mengemukakan, para komu- nikator periklanan seringkali melupakan pentingnya nilai in- formasi dari satu produk atau jasa yang dibutuhkan calon konsumen. Menurut Menpen, justru in- formasi adalah substansi pokok dari suatu iklan, sedangkan un- sur persuasi menjadi sekadar cara atau pelengkap untuk me- nyampaikan informasi tersebut. Menpen mengakui bahwa dunia periklanan telah mem- berikan manfaat pada sasaran khalayak seperti fungsi infor- masi dari iklan yang memberi al- ternatif terhadap produk-pro- duk yang lebih baik atau sesuai dengan kebutuhan dan kemam- puan khalayak. Menpen juga mengemukakan bahwa media cetak akan tetap merupakan pilihan yang sangat efektif sebagai media iklan. Me- dia cetak mempunyai kelebihan seperti pemuatan informasi se- cara lengkap dan rinci, katanya. Menurut Menpen, dengan kelebihan yang dimiliki media cetak dan didukung tingkat pro- fesionalisme yang tinggi, maka bagi media cetak tetap terbuka peluang yang besar sebagai medium iklan, apalagi bila di- perhatikan tidak semua iklan akan selalu efektif bila disiar- kan melalui media elektronik. Menteri mengatakan dalam menghadapi persaingan yang se- makin ketat antarmedia massa, penerbitan pers harus lebih meningkatkan bobot profesion- alisme bagi segenap unsur pelak- sananya, baik di bidang redak- sional, manajemen, maupun sarana teknologi penunjangnya. Penerbitan Pers Menurut data dari Inventari- sasi Pertumbuhan dan Perkem- bangan Pers Nasional (IPPPN) tahun 1992, terdapat 277 pener- bitan pers nasional dengan tiras rata-rata lebih dari 12 juta ek- semplar setiap hari. Dari 129 penerbitan pers di Jakarta tirasnya telah mencapai 8 juta lebih atau 68,71 persen. Bulu Tangkis Piala Dunia (Bersambung ke Hal. 11, kol. 9) Bali memang Terlambat Joko Jumpa Allan di Final SUATU hari di dekat terminal Ubung, seorang teman terpaksa nekad zig-zag umum. Kalau tidak, dia akan mencium aspal karena ditubruk roda bemo roda tiga yang tiba-tiba lepas dari asnya. Suatu hari rekan yang lain, terpaksa harus berdiri di pinggir jalan dengan muka meringis setelah turun dari bemo roda tiga. "Kaki saya kesemutan ka- rena duduk berhimpitan sehing- ga tidak dapat bergerak," keluh- nya. Itulah sekelumit gambaran tentang "kenyamanan" angkut- an kota di kota pariwisata Den- pasar ini. Masih lamakah sua- sana seperti ini akan berlang sung? Biarlah pertanyaan ini menggantung sambil menunggu keputusan Dewan Angkutan Ko- ta merumuskan kebijakan bagi kenyamanan penumpang ang- kutan kota. Memang sekarang mau tak mau pengguna jasa angkutan umum di Denpasar sepertinya dipaksa untuk memilih alter- natif menjadi pindang di dalam bemo. Tetapi itu tidak mutlak berlaku untuk semua rute ang- kutan kota di Denpasar. Buk- tinya? Untuk jurusan Kreneng- Sanglah, jumlah penumpang di- batasi maksimal empat orang di dalam satu bemo. Di rute ini, penumpang lebih leluasa diban- dingkan naik mikrolet yang cen- derung lebih disesaki penum- pang. Ini disebabkan mikrolet yang berangkat dari terminal memang sudah penuh, disesaki lagi dengan penumpang yang naik di jalan. Jadilah perlakuan terhadap penumpang seolah- olah tidak manusiawi, apalagi beberapa sopir memang suka main sruduk seenaknya. Hal ini bukan saja membuat pengen- dara sepeda motor menjadi jengkel, malah para penumpang pun bisa jantungan. "Kalau tidak karena saya harus mengejar waktu, rasanya lebih nyaman naik sepeda," ungkap beberapa sumber. Malahan seorang bapak yang tinggal di Jalan Iman Bon- jol dan bekerja pada sebuah pe- rusahaan swasta di Jalan Gu- nung Agung, merasa lebih aman jalan kaki, daripada naik ken- daraan umum. "Iklim di Bali me- mang panas, ditambah lagi dengan kendaraan yang sempit, memang sangat tidak menye- GALUNGAN segera tiba. Arus mudik bagi masyarakat Bali dari Denpasar ke daerah kelahirannya sudah mulai terasa. Rasa gembira akan bertemu sanak keluarga lebih besar daripada rasa sesak ketika berhimpitan di kendaraan umum yang mengangkut mereka pulang kampung Terminal Ubung dan Batubulan boleh jadi menjadi terminal transit, setelah mereka menjadi pindang sejenak di angkutan kota. "Kenyamanan" angkutan kota inilah, yang diturunkan Bali Post Minggu menyongsong berlakunya Undang-undang Lalu-lintas dan Angkutan Jalan. nangkan. Mungkin ini pula yang menyebabkan masyarakat cen- derung memilih mobil pribadi, walaupun agak memaksakan diri," jelasnya. Ia juga mengakui bahwa ia cukup beruntung kare- na jarak rumah dan tempat ker- janya tak begitu jauh. Árus lalu-lintas dalam kota memang tergolong padat, tak heran orang-orang yang meng- gunakan angkutan umum me- rasa tak nyaman, tetapi khusus untuk penumpang jurusan Te- gal-Kuta, mereka malah merasa lebih aman naik kendaraan umum (minibus Izusu), di sam- perbelanjaan di Kuta. Ia merasa capai kalau harus naik sepeda motor. Tentang angkutan dalam ko- ta, banyak kalangan yang ber- pendapat, bahwa kesemrawutan disebabkan oleh penggunaan mobil pribadi yang cenderung tidak berdayaguna. Di pihak lain malah ada yang menuduh lang sung bahwa kesemrawutan ini disebabkan karena kendaraan umum yang tidak memberi ke- nyamanan, sehingga mereka lebih memilih mobil pribadi walaupun dengan risiko tidak ekonomis. Ini memang bisa ter- jadi, hanya saja tak bisa dipukul rata, karena banyak juga kalan- gan yang memilih kendaraan yang ping karena ongkosnya yang re- latif murah Rp 400, juga karena kenyamanannya. "Mendingan naik colt, murah, nyaman dan tidak masuk angin," kata seo- rang karyawati sebuah pusat sar, betapapun nyamannya se- pribadi hanya untuk gengsi Denpasar, Awas Becak! DENPASAR memang terasa makin sumpek saja. Belum lagi perbincangan masalah angkut an kota tuntas, tiba-tiba ada masalah baru yang dibisikkan salah seorang anggota DPRD Bali. "Coba cek ke Wali Kota, ada oknum yang mendroping becak sekitar 100 unit," demikian bi- sikan yang diterima Bali Post Sabtu kemarin. Denpasar, awas ada becak. Benarkah bisikan itu, atau- kah masalah becak sengaja di- tiupkan sebagai isu baru? Sebab siapapun tahu dari dulu Den- pasar memang bebas becak. Lantas apa kata Wali Kodya Denpasar, Drs. Made Suwend- ha? "Memang ada masyarakat Peguyangan yang melapor. Me- reka melihat ada satu truk becak didroping di sana. Itu kejadian- nya Agustus lalu dan setelah di- adakan operasi oleh polisi pa- mong praja, mereka berhasil menyita enam unit becak yang sudah dimodifikasi. Becak-becak tersebut digunakan untuk ber- Sidang Penculikan Pemuda Demokrat jualan keliling," ujar Drs. Made Suwendha seraya memuji sikap masyarakat yang mau melapor kan keganjilan yang mereka te- mukan. Kiat Wali Kota mencekal ke- hadiran becak di Denpasar rupa- nya tidak berhenti di situ saja. Kepada seluruh camat di Kodya, pihaknya sudah menginstruk- sikan agar menyita setiap becak yang mereka temukan berope- rasi di jalan umum. Sikap ini ditempuh untuk se- makin mempertegas kebijakan pemda bahwa Denpasar me- mang betul bebas becak, dalam bentuk apa pun. Percobaan oknum tertentu untuk memasukkan becak ke Denpasar bisa jadi karena mere- ka melihat celah di tengah ma- halnya ongkos angkutan umum di Denpasar. Ini pun diakui Wali Kota, namun untuk menyedi akan angkutan kota yang murah meriah dan nyaman, pihaknya (Bersambung ke Hal.11, kol.4) buah kendaraan umum, tak menjamin orang memilihnya. Lantas jawabnya, tentu bukan saja pada kenyamanan kenda- raan umum, tetapi juga mental masyarakat pemakai jalan. Dan kesadaran mental ini memang bisa didapat dengan sanksi. Apa pun dalih tentang ke- sumpekan lalu-lintas angkutan umum di Denpasar, tampaknya pemerintah telah berupaya men- gatasinya. Sayangnya, hingga kini keadaan masih saja demi- kian. "Beberapa kali sudah di- adakan pertemuan antarinstan- si terkait untuk menentukan je- nis angkutan kota yang nyaman, mengingat usia bemo roda tiga yang kadaluwarsa," ujar Drs. Ida Bagus Pangjaya, Karo Humas Pemda Bali, Jumat lalu. Bahkan menurut Pangjaya yang namanya belakangan ini ikut meramaikan bursa bakal calon Bupati Klungkung, kepu- tusan penghapusan penggunaan Susi Ditantang Xiaoqing New Delhi- Allan Budikusuma yang ter- tatih-tatih di babak penyisihan grup akhirnya melaju ke final untuk menantang rekan sene- garanya, Joko Suprianto dalam Kejuaraan Bulu Tangkis Piala Dunia '93 Minggu ini di New Del- hi India. Ini berarti, satu gelar di nomor tunggal putra sudah men- jadi milik Indonesia. Allan yang menjuarai Indone- sia Terbuka '93 namun sempat dikalahkan pemain tak terkenal Malaysia, Ong Ewe Hock, di semifinal, Sabtu kemarin me- nundukkan rekan senegaranya, Hermawan Susanto dua set lang- sung 15-11, 15-5. Sementara, Joko yang diunggulkan di tem- pat pertama tanpa banyak ke- sulitan menyingkirkan jagoan Malaysia, Rashid Sidek dengan 15-9, 15-3. bemo roda tiga memang sudah Gelora Vs Mitra Sore Ini final. Masalahnya pemerintah masih memikirkan alternatif Indonesia juga berpeluang merebut gelar juara di tunggal putri, setelah pemegang emas Olimpiade Barcelona, Susi Su- santi maju ke final. Peluangnya meraih gelar juara sangat terbu- ka karena musuh bebuyutannya, Ye Zhaoying (Cina) yang men galahkannya di Indonesia Ter- buka baru-baru ini, secara mengejutkan ditumbangkan pe- main Swedia asal Cina, Lim Xi- aoqing. Susi berarti menghadapi lawan yang lebih ringan yaitu Lim Xiaoqing, atlet Cina yang berwarga negara Swedia. Ye Zhaoying dalam pertarun- gan semifinal menyerah melalui pertarungan tiga set, 11-2, 2-11, 6-11 dalam waktu 44 menit. Sedangkan Susi maju ke final dengan menghentikan laju pe- (Bersambung ke Hal. 2, kol. 7) pengganti yang sesuai dengan Kadek Swartama Merendah lancaran arus lalu-lintas. "Kita akui untuk masalah angkutan kota, di sini terlambat pengembangannya," ujarnya. Dan untuk urusan memberikan kenyamanan bagi masyarakat pengguna jasa angkutan kota, memanglah tugas pemerintah untuk memikirkannya. Lantas biar nyaman haruskah ada bus kota misalnya? "Bus kota bolehlah, tetapi prasarana angkutan harus di- lengkapi dulu. Kalau kondisi jalan masih sempit, malah bisa macet semua," tandas Hari Soekonto Ketua Komisi D DPRD Bali. Masih mengenai bus ko- ta, Kakanwil Departemen Per- hubungan Bali, Putu Sudana malah balik bertanya, kalau menggunakan bus kota, angku- tan kota yang ada hendak dike- manakan? Namun kalau pun alternatif mengharuskan penggunaan bus kota, menurut Sudana, Bali ti- dak perlu mengundang peng- usaha angkutan kota yang baru. Katanya, kita cukup mening- katkan kualitas koordinasi an- tarpemerintah, pengusaha ang- kutan umum dan Organda. Dan (Bersambung ke Hal.11, kol.5) Soerjadi Membantah, Pengacara tak Bergairah Jakarta (Bali Post) - DKI Jakarta terhadap gedung Sidang penculikan Pemuda DPP PDI yang selalu didemons- Demokrat Edi Sukirman dan trasi oleh kelompok Edi Sukir Agung Iman Sumanto di Peng- man dan Agung Iman Sumanto. adilan Negeri Jakarta Selatan, Soerjadi yang dikonfrontasi Sabtu kemarin kembali meng- mengenai masalah itu, menolak hadirkan saksi Ketua Umum keterangan tersebut. Dia bahkan DPP PDI periode 1986-1993 Drs. balik bertanya kepada hakim ke- Soerjadi. Namun tidak seperti tua tanggal dan tahun berapa sidang pemeriksaan Soerjadi se- pertemuan itu terjadi. Dia me- belumnya, kali ini pemeriksaan ngaku merasa heran dengan ke- berjalan singkat. Hanya empat terangan yang dibacanya di ko- puluh lima menit. Namun penja- ran, karena ada perbedaan pen- gaan di sekitar gedung pengadil- dapat antara keterangan saksi an masih tetap ketat. satu dengan saksi lainnya. "Ada Dalam sidang yang dipimpin yang bilang dua minggu sebelum Hakim Ketua Doris AA Taulo, kejadian penculikan ada juga yg S.H., Soerjadi tetap membantah bilang 22 Juni 1991," katanya. keterangan terdakwa dan saksi- "Tiga orang saksi yang kami saksi sebelumnya, mengenai periksa dan terdakwa sendiri pertemuan yang membicarakan mengakui adanya pertemuan hasil upaya pengamanan kantor tersebut di DPR sebelum peristi- DPP PDI. Bantahan-bantahan wa penculikan itu. Hanya mere- yang dilontarkan Soerjadi, tam- ka menyatakan lupa tanggal paknya membuat Hotma Sitom- pertemuannya," balas hakim ketua. pul, S.H. selaku pengacara ter- dakwa AA tidak bergairah meng- ajukan pertanyaan. Sehingga tak satu pun pertanyaan yang terlontar. nyebutkan pertemuan itu. Yang ada hanyalah catatan kegiatan di luar kota," ucapnya. Jawaban Soerjadi itu kemudi- an dikonfrontasikan lagi oleh hakim kepada ketiga saksi yang duduk di belakang Soerjadi. "Ka- mi tetap pada pendirian dan keterangan semula bahwa kami pernah bertemu Pak Soer di DPR untuk membicarakan masalah pengamanan kantor DPP PDI. Bahkan, Pak Soer sempat mel- ontarkan kata-kata mengapa tidak digebukin saja," jawab Ce- cep mengulangi keterangannya yang dibenarkan oleh terdakwa dan saksi lainnya. Sementara sebelumnya saksi Machmud Chaniago dengan wa- jah sendu mengakui adanya pertemuan itu. Bahkan lelaki berkacamata tebal ini sempat menitikkan air mata ketika memberikan keterangan. "Pak Soer yang kami cintai, saya Mendengar balasan tersebut, berbicara sejujurnya dari apa Soerjadi yang mengenakan ke- yang saya lihat dan rasakan meja merah bermotif kepala Apalagi Bapak pernah menjadi banteng dan celana hitam lang- saksi dalam perkawinan anak sung menegaskan bahwa dua saya, saya bicara sekarang ini minggu sebelum kejadian, dia menangis pak. Mohon maaf tidak pernah datang ke DPR atau beribu maaf Pak Soer, apa yang menerima kedatangan para sak- saya katakan pada hakim sudah si dan terdakwa. Karena, kata- pasti yang saya ketahui saja. nya, saat itu dia sedang ada uru- Bukan mengada-ada, apalagi san partai di Solo, Jawa Tengah. saya sudah disumpah. Saya me- Sebelumnya, terdakwa dan "Sedangkan pada 28 Juni 1991 mang tidak tahu tanggal berapa ketiga saksi tersebut mengakui saya juga ada keperluan partai di pertemuannya, tetapi saya ber- pernah bertemu Soerjadi di ru- Sumbawa. Jadi pastinya, pada sama saksi Edi Sadeli dan Cecep ang kerjanya di lantai III Ge- bulan Juni itu praktis saya tidak Rohili pernah bertemu bapak di dung MPR/DPR, membicarakan banyak berada di kantor. Silakan kantor. Di sana, bapak minta hasil tindakan pengamanan cek ke kantor. Catatan harian keterangan pada Cecep menge- yang dilakukan oleh pihak DPD saya sendiri, tidak pernah me- nai hasil pengamanan unjuk Menjawab pertanyaan hakim, Soerjadi mengakui bahwa perte- muan dengan saksi Edi Sadeli, Cecep Rohili, Machmud Chania- go dan terdakwa AA yang juga Ketua DPD PDI DKI Jakarta tidak pernah terjadi. rasa itu, hanya itu saja," ucapnya nyaris tak terdengar. Terdakwa yang mendapat ke- sempatan berbicara memang mengakui dirinya lupa tanggal berapa pertemuan itu terjadi. "Tetapi ketika itu saya bawa surat. Saya akan cek surat itu tanggal berapa. Kita tidak ber- maksud kurang baik, tetapi ini merupakan fakta yang harus di- hadapi dengan jiwa besar," katanya. Sementara itu menjawab pertanyaan Jaksa Sadjidi, S.H. mengenai telepon dari terdakwa yang melaporkan hasil penga- manan kantor DPP PDI, dijawab Soerjadi bahwa dia tidak tahu persis. "Memang saya terima telepon dari terdakwa AA tetapi tidak jelas karena teleponnya rusak, sehingga saya tak tahu maksud pembicaraannya," jawab Soerjadi. Ketika pengacara terdakwa diberi kesempatan untuk men- gajukan pertanyaan kepada sak- si, dengan pesimis Hotma Sitom- pul mengatakan, "Setelah saya pertimbangkan, percuma saja saya mengajukan pertanyaan karena saksi jelas-jelas menya- takan tidak pernah bertemu den- gan terdakwa dan saksi lainnya di DPR. Jadi saya anggap tidak ada gunanya bertanya lagi pada saksi ini," ucap Hotma tak bergairah. Sidang ditunda sampai Senin depan (20/9) untuk membacakan tuntutan Jaksa Penuntut Umum terhadap terdakwa AA. (Rud/066). Agus Suryanto Optimistis Denpasar (Bali Post) - Kapten tim Gelora, Kadek Swartama ternyata lebih bersi- kap merendah menghadapi tuan rumah Mitra Surabaya di partai final Turnamen Sepak Bola Piala Proklamasi '93 Minggu sore ini di Stadion Tambak Sari, 10 No- vember Surabaya. Sedangkan Agus Suryanto yang mencetak dua gol selama Piala Proklamasi berlangsung bersikap optimistis dengan mengatakan, ia ingin membuk- tikan bahwa Gelora Dewata bukan tim galadesa seperti yang dicetuskan para pendukung Mi- tra. "Kita diejek-ejek terus, ma- lah dibilang galadesa segala, "ka- ta Agus yang panggilan sehari- harinya, Bambang. "Saya pengin buktikan bahwa Gelora pantas juara," kata Agus sambil menye- butkan, sepanjang ada dukung- an dari Kadek Swartama, Ida Bagus Mahayasa dan kawan- kawannya insyaallah ia akan merobek jala Mitra. Sementara Misnadi Amrizal yang dilanda cedera pada lutut kirinya kemungkinan tidak bisa diturunkan. Namun, bara jiwa- nya terbakar ketika mendengar sejumlah ejekan dari fans Mitra yang fanatik. "Target kami me- mang juara dan kami ingin buk- tikan sama penonton Surabaya bahwa klub dari Bali ini tak (Bersambung ke Hal.11, kol. 5) Bali Post Hari Ini Wawancara Niki Kosasih...2 Tak Boleh Mengemis Kontak Jodoh Sepeda Impian Arema Menang...... .3 .4 .5 12 Jackson Kagumi Buku dan Lukisan Antonio Blanco MEGABINTANG Michael yang ditirukan oleh Mario Blan- Jackson yang melakukan Dan- co. Hal serupa juga dikatakan gerous Tour-nya di National Sta- oleh Elizabeth Taylor dan Jim dium Singapura, Rabu (1/9) Orey. Selain lukisan, Michael menyisihkan kesibukannya un- Jackson juga terkesan dengan tuk bertemu dengan pelukis buku Fobulous Blanco, sebuah dunia yang menetap di Bali, An- buku mengenai biografi Antonio tonio Blanco di Raffles Hotel Sin- Blanco. gapura. "Pertemuan yang telah Dana Internasional Anak-anak lama direncanakan itu akhirnya terwujud juga," ungkap Mario Pertemuan Michael Jackson- Blanco, putra kedua pelukis Antonio Blanco, menurut Mario, dunia itu, yang langsung disam- secara resmi baru dilaksanakan paikan dari Singapura kepada pada tanggal 2 September. "Pada Bali Post. Menurut Mario, saat inilah akan dilakukan Michael Jackson yang saat itu di- penandatangan lukisan ayah dampingi sahabat karibnya, saya oleh Michael Jackson, satu Elizabeth Taylor, dan ajudan- lukisan untuk megabintang itu, nya, Jim Orey, begitu terpesona dan yang lain akan dilelang. oleh lima lukisan karya Antonio Dana hasil pelelangan lukisan Blanco. "Saya sangat terkesan itu akan diberikan kepada badan dengan lukisan-lukisan ini," dana internasional anak-anak," ungkap Michael Jackson seperti tutur Mario per telepon. (IWS) Antonio Blanco Bali Post/Atmaja 4cm 2cm
