Tipe: Koran
Tanggal: 1993-09-05
Halaman: 12
Konten
Color Rendition Chart Halaman 12 Atlet PON Bali Dilepas Jangan Berjuang karena Bonus Denpasar (Bali Post) - Gubernur Bali Ida Bagus Oka mengingat- kan kepada se- luruh atlet PON XIII agar tampil dan berjuang dalam PON bu- kan karena ada PON XIII iming-iming Jakarta 1998 bonus, melainkan demi pres- tasi pribadi dan menjaga ke- hormatan daerah Bali. Hal tersebut diungkapkan Gubernur, Sabtu kemarin, saat melepas kontingen PON XIII Bali di Gedung Jaya Sabha Denpasar. Menurutnya, selama ini pihaknya memang sengaja tidak mengumbar ma- salah bonus bagi atlet-atlet PON Bali, meskipun daerah lain jauh sebelumnya sudah menjanjikan atletnya berbagai hadiah berupa materi. "Saya tidak ingin para atlet mau ber- juang karena terlebih dahulu dengan iming-uming ini-itu, tetapi berjuanglah demi dae- rah Bali," ujarnya usai menya- lami atlet, pelatih, maupun para ofisial setelah berakhir- nya upacara pelepasan. Meskipun demikian, Oka yang juga sebagai Ketua Umum KONI Bali itu berjanji tidak akan melupakan jerih payah perjuangan para atlet Bali yang telah ditempa di pe- latda sejak awal Januari lalu. Bagaimanapun, lanjut Oka, atlet-atlet tersebut adalah juga pahlawan-pahlawan di bidang- nya yang pantas mendapat penghargaan, semacam bonus. Namun, ia tidak mau menye- butkan berupa besar bonus yang akan diberikan kepada atlet yang mampu berprestasi dalam arena paling bergengsi di tanah air itu. "Masih dilihat dulu prestasi dan hasilnya. Yang jelas, pemerintah dan masyarakat Bali akan meng- hargai mereka," tegasnya. Kepada putra-putra terbaik Bali di bidang olah raga itu, Gubernur berpesan agar selalu menjunjung tinggi sportivitas, bersungguh-sungguh, mema- tuhi semua peraturan yang di- berlakukan di PON maupun yang diberikan pimpinan kon- tingen. Ia tidak menuntut hasil yang terlalu berlebihan, tetapi tidak setuju kalau ada di an- tara atlet yang merasa puas hanya sudah lolos PON. "Ja- nganlah berpikir, lolos PON sudah baik, karena ini PON prestasi, ingatnya sambil me- minta setiap atlet juga harus membawa citra Bali sebagai daerah pariwisata. Ketua Harian KONI Bali Drs. Ketut Subandi selaku Ke- pala Kontingen PON XIII Bali melaporkan, rombongan atlet daerah ini berkekuatan 131 at- let putra-putri yang akan tam- pil dalam 20 cabang olah raga. Sebelumnya, atlet Bali ini ber- jumlah 132 orang, tetapi tiba- tiba mendadak KONI menco- ret Rahini dari cabang tenis yang dinilai tidak etis. Para at- let tersebut didampingi 32 orang pelatih dan ofisial akan tampil di 20 cabang, dari 29 ca- bang olah raga yang dipertadingkan. Menurut Subandi, berbagai perbekalan telah diberikan ke- pada para atlet yang telah menjalani TC sentralisasi se- lama 42 hari sejak 26 Juli lalu. Di samping itu, mental dan di- siplin atlet juga terus dibenahi melalui beberapa kali ceramah maupun apel pagi di tempat pe- nampungan masing-masing. "Secara mental dan fisik, selu- ruh atlet sudah siap membela Bali di PON," tegasnya. Dikatakan, target Bali kali ini adalah masuk peringkat 10 besar, naik setingkat dari urutan 11 empat tahun lalu de- ngan menyabet 11 medali emas, 8 perak dan 14 per- unggu. "Minimal mempertah- ankan prestasi di PON XII," katanya. (080) Warsito: Berjuanglah Sungguh-sungguh NTB Targetkan Sembilan Medali Mataram (Bali Post) - "Berjuanglah sungguh- sungguh," begitu pesan Guber- nur H. Warsito kepada atlet- atlet NTB sesaat sebelum kon- tingen PON XIII dari "Bumi Gora" itu dilepas Sabtu kema- rin di Bandara Selaparang, Mataram. Kontingen NTB ber- kekuatan 107 orang terdiri atas 58 atlet dari 13 cabang olah raga, selebihnya pelatih dan ofisial. Hadir dalam pelepasan itu, Ketua DPRD NTB drg. Abisono beserta wakil ketua dan anggo- tanya, Danrem 162 Wirab- hakti Kol. Inf. Suwandi, para bupati se-NTB dan beberapa pejabat di jajaran Pemda NTB. Warsito lebih jauh meng- ingatkan, atlet NTB agar da- lam pertandingan nanti ber- jiwa sportif sebagai seorang olahragawan demi nama baik NTB. "Paling tidak kita bisa memperbaiki peringkat dari peringkat ke-21 ke peringkat yang lebih kecil," harapnya. Sebelum pelepasan, Jumat malam di GOR Turida diada- kan acara doa bersama yang di- hadiri Wagub Drs. H. L. Sri- gede, Ketua DPRD NTB, drg. Abisono beserta anggotanya dari masing-masing fraksi, pe- jabat di jajaran Pemda NTB serta tokoh-tokoh masyarakat dari masing-masing agama se- perti Ketua PHDI Lobar Drs. I Ketut Alit, Ketua MUI NTB KH. Ahmad Usman, Pendeta Hindu Ida Pedanda Sebali Te- ges, wakil dari Katolik dan Pro- testan juga tampak hadir. Doa bersama yang berlangsung khidmat itu dipimpin Ketua MUINTB K.H. Ahmad Usman. Sembilan Medali Sementara itu, Ketua Ha- rian KONI NTB H. Oemarha- roen, B.Sc. merasa optimistis atletnya bakal mampu meraih sembilan medali di PON XIII mendatang di Jakarta. Rasa optimistis ini tersembul sete- lah melihat kondisi atletnya yang dinilai sangat prima. Menurut Oemarharoen yang mantan Bupati Bima ini, seusai pelepasan kontingen NTB untuk PON XIII di Ban- dara Selaparang Mataram oleh Gubernur NTB H. Warsito, Sabtu, kesembilan medali yang diramalkan, yaitu lima emas, tiga perak dan satu per- unggu. Emas diharapkan didu- lang lewat atletik di cabang to- lak peluru dengan atlet yang tak asing lagi yaitu I Wayan Gunaksi. Ski air, angkat besi dengan atletnya Parlin dan tinju juga diharapkan meraih emas. Sementara di cabang kempo, senam dan lainnya di- perkirakan dapat bersaing de- ngan propinsi lain sehingga di- harapkan dapat menyumbang- kan medali. (059) Bali Post LS MILIK MONUMEN PERS NASIONAMINGGU, 5 SEPTEMBER 1993 SURAKARTA HINGGA Rp. 250 JUTA ! KUK KREDIT USAHA KECIL INGIN MENGEMBANGKAN USAHA ?? HUBUNGI: BANK SERI PARTHA MENGABDI BANGSA MEMBANGUN NEGERI PHONE 27721 - 4 Bali Post/Rtr KAWAN SEKALIGUS LAWAN-Dalam latihan, Joko Suprianto (kanan) dan Alan Budikusuma (kiri) adalah kawan. Namun dalam turnamen kawan berubah menjadi lawan. Dalam Kejuaraan Bulu Tang kis Piala Dunia di New Delhi India, Allan akan menghadapi Joko Suprianto di final, Minggu hari ini. Baca beritanya di halaman I. Api PON Masuki Jabar Cilacap (Bali Post) - Hari ini api PON XIII yang te- lah diarak selama 19 hari mulai memasuki Propinsi Jawa Barat, setelah sebelumnya melintasi Jawa Timur, Bali, DI Yogya- karta, dan Jawa Tengah. Di empat propinsi yang telah dilaluinya, obor telah menempuh jarak total 2.084 km dengan rin- cian 984 km di Jawa Timur, 356 km di Bali, 710 di Jawa Tengah, dan 34 km di DI Yogyakarta. Di Jawa Barat api PON XIII akan dibawa lari secara estafet me- nempuh jarak total 390 km, ber- malam di tiga kota yakni, Garut, Cianjur, dan Bogor. Serah terima antara Jawa Te- ngah - Jawa Barat akan dilaku kan di Desa Penulisan, Dayeuh Luhur, Cilacap, melibatkan Ka- polda Jateng Mayjen Pol. A.A. Soegiyo, dan Kapolda Jabar Mayjen Pol. Rukman Saminudin. Jateng akan melepas obor ter- sebut dengan demonstrasi pen- cak silat Kendang Rampak, se- dangkan Jawa Barat menyam- but kedatangan obor di bumi Priangan itu dengan peragaan senam gending yang diikuti seki- tar seratus pesenam. Dengan masuknya obor di Jawa Barat, berarti obor tinggal melewati dua propinsi yakni Ja- bar dan Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Petang ini dijadwalkan Tenis AS Terbuka obor tiba di Garut, kota pertama di Jabar, yang diinapi api PON, setelah diarak sejauh 130 km dari Majenang, Kabupaten Cilacap. Dua Malam Kabupaten Cilacap merupa kan satu-satunya kabupaten yang diinapi dua malam obor PON XIII. Setelah diinapkan di Kroya, Kabupaten Cilacap, api yang diambil dari Dusun Asem Manis, Larangan Tokol, Tlana- kan, Pamekasan Madura itu, di- arak melewati Kabupaten Ba- nyumas dan kembali memasuki wilayah Kabupaten Cilacap dan diinapkan di Majenang. Hal ter- sebut terjadi karena jalan raya yang dilalui api PON XIII jalur- nya memang melingkar di dua kabupaten tersebut. Kemarin petang, obor tiba di Majenang setelah menempuh ja- rak 110 km dari Kroya. Berbeda dengan kedatangan di Kroya yang molor hampir dua jam dari jadwal, api PON tiba di Maje- nang lebih awal satu jam dari saat yang direncanakan 17.35. Manila menilai, api tersebut mendahului jadwal, karena fak- tor pelari. "Kali ini pelarinya bagus-bagus, bahkan ada yang sampai ikut mengawal api dua etape," ujar ketua bidang api PON itu. Sebelum memasuki kota keca- matan tersebut, obor kembali mendapat sambutan meriah warga setempat. Bahkan, pondok-pondok pesantren yang ada juga mengerahkan para san- trinya untuk menyongsong keda tangan api PON. Ketika melin- tasi kawasan hutan pinus yang langka penduduk pun obor tetap memikat masyarakat setempat. Mereka, walaupun jumlahnya ti- dak begitu banyak, bergerombol di sisi-sisi jalan melambaikan ta- ngan ketika pengawal api melin- tas di depan mereka. Piala Champions Asia Jonathan Menangkan Arema Malang (Bali Post) - Meskipun ditekan terus sepanjang babak pertama, na- mun tim "Singo Edan" mampu membalikkan keadaan seka- ligus memetik kemenangan penting 1-0 (0-0) atas Quang Dang Nam dari Vietnam di babak pertama Kejuaraan Piala Champions Asia di Stadion Gajayana Malang, Sabtu (4/9) petang. Gol tunggal penentu sukses Arema dicetak Jo- nathan menit ke-60. Kemenangan tersebut meru- pakan modal berharga bagi Arema, sebelum melakukan par- tai lawatan ke Vietnam pada 11 September mendatang. "Di Viet- nam nanti kami tak sekadar cari hasil seri. Mulai sekarang saya tegaskan, Arema akan berang- kat untuk mencari keme- nangan," tegas boss Arema Acub Zaenal usai pertandingan. Tak cuma pemain, seluruh ofi- sial maupun sekitar 15.000 pen- dukung fanatik klub dari kota 'apel' itu larut dalam kegembi- raan, begitu wasit Jamie Somo- goot asal Filipina yang memim- pin pertandingan meniup pluit panjang. Ketua Harian Arema, Lucky Acub Zaenal, yang baru saja didera persoalan bonus para pemain usai menjuarai kompe- membendung emosi dengan tisi Galatama XII juga tak kuasa luapan tangis di dekapan sang mampu berbuat banyak di sektor depan. Ia sering bentrok dengan Jonathan yang juga kerap ikut masuk berbarengan menyambut bola. Titik balik penampilan Arema mulai terlihat setelah masuknya Mahmud Diana menyusul cede- ranya Imam Hambali akibat ber- tabrakan dengan Tran Minh Toan di menit 55. Masuknya Mahmud mampu lebih menggai- rahkan semangat bertanding rekan-rekannya. Berawal dari kerja sama apik Agusyono dan Singgih Pitono, bola disodorkan kepada Jo- nathan yang menusuk cepat dari sektor kiri, tanpa banyak mengotak-atik lagi, ia langsung melepaskan tembakan keras tak kuasa dibendung penjaga ga- wang Vietnam Truong Van Loi. Unggul satu kosong, keper- C.1037 mogoot kurang tegas mengambil keputusan dalam kejadian itu. Sikap ini membuat penonton fa- natik Malang melontarkan caci maki pedas. Hingga pertan- dingan berakhir skor tetap tidak mengalami perubahan 1-0 untuk keunggulan Arema. Gusnul Yakin, pelatih Arema, mengatakan, skill individu para pemain maupun kerja sama tim Vietnam lebih bagus ketimbang Arema. Namun, dari segi daya juang maupun kecepatan seim- bang. "Itulah para pemain kita. Setiap menghadapi tim luar ne- geri selalu agak minder seperti di babak pertama. Di saat istirahat turun minum, saya tegaskan ke- pada pemain kalau mereka sebe- narnya tak kalah kelas diban- ding lawan. Itu mampu mereka praktekkan hasilnya sepanjang babak kedua, kendali permainan ada di tangan Arema," katanya. Sedangkan ketika memasuki Kota Majenang, pelari pembawa obor hampir-hampir sulit me- nembus kerumunan penonton di kota kecil tersebut digambar- jika tak diatur petugas. Suasana kan penduduk setempat mele- bihi kemeriahan di hari raya Idul Ketegangan Fitri. Hampir semua penduduk Sebelum tercipta gol Jo- meninggalkan rumah berham- nathan, kubu Arema sempat di- buran ke jalan raya menunggu landa ketegangan melihat begitu pertama, Aji Santoso secara tak membalas dalam pertandingan datangnya api PON Namun, menurut Manila, sambutan masyarakat Maje- nang tersebut masih kurang se- marak jika dibandingkan ketika api berada di Kecamatan Prono- jiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Manila sangat ter- kesan dengan penyambutan di Pronojiwo, karena kota keca- matan di daerah kering yang mi- nim fasilitas tersebut tetap mampu memberikan sambutan yang layak kepada api PON XIII. (045) Bremen Kalahkan Nuremberg 1-0 Ganda Yayuk/Miyagi Melaju Bonn- Ujung tombak asal Selandia Baru, Wynton Rufer, mengantar juara Bundesliga, Werder Bre- men, mencatat kemenangan ke- tika ia mencetak gol tunggal da- lam pertandingan melawan Nu- remberg, Jumat. Di depan 38.000 pendukung, Rufer menyarangkan gawang enam menit menjelang bubar melalui sundulan kepala setelah mendapat umpan silang dari pe- main tengah Thorsten Legat. Gol tunggal itu sekaligus untuk me- naikkan moral timnya yang sem- pat jatuh akibat kalah 1-5 dari klub yang baru naik peringkat, Duisburg, di kandang sendiri, Selasa lalu. Kemenangan itu membawa Bremen kembali ke peringkat kedua dengan sembilan angka, meskipun kemungkinan akan turun kembali karena saingan mereka baru tampil pada akhir pekan ini. Nuremberg gagal memanfaat- kan banyak peluang, dan keka- lahan itu menyebabkan mereka tetap di posisi juru kunci dengan DAPUR LITBANG nilai dua dari enam kali tampil. Dampak dari kekalahan itu membuat posisi pelatih Nurem- berg Willi Entenmann menjadi terancam akibat kegagalan itu. "Jika kami kalah dalam pertan- dingan di kandang sendiri mela- wan Bremen dan Karlsruhe, kon- trak pelatih akan kami tinjau," kata Ketua Klub itu, Gerhard Voack. Pelatih Bremen Otto Rehhagel mengatakan kemenangan me- reka lebih banyak karena faktor keberuntungan. (Rtr/Ant) LAHRAGA Berjuanglah dengan Ksatria BESOK, 6 September 1993, atlet PON Bali akan berangkat ke Jakarta dengan pesawat Ga- ruda jenis Air Bus. Kontingen PON Bali terdiri atas 132 atlet dan 26 pelatih, serta beberapa orang pendamping. Misinya sudah jelas mening- katkan prestasi di bidang olah raga. Bukan pres- tasi di bidang lainnya. Menurut Mantan Menteri Penerangan dan Menteri Olah Raga R. Maladi, banyak orang yang tidak memahami arti PON yang sebenarnya. Ti- dak banyak orang yang tahu bahwa Pekan Olah Raga Nasional itu bukan hanya mengadu prestasi sesama atlet, tetapi juga yang tidak kalah pen- tingnya adalah sebagai sarana untuk memperko- koh persatuan bangsa Indonesia. PON adalah sa- rana yang paling tepat untuk menumbuhkan ke- satuan emosi, yang kemudian dilebur menjadi satu tekad untuk bersatu menuju prestasi. Oleh Ngurah Nala PONI di Solo yang diselenggarakan pada 9 sampai 11 September 1948, menurut Maladi, ter- wujud karena adanya keinginan dan tekad ber- sama dari para pemuda ketika itu, yang mengha- rapkan terjadinya persaingan sehat dan antara saudara-saudara mereka setanah air. Munculnya keinginan pemuda-pemudi ketika itu agar bisa berbicara di tingkat internasional, dalam hal ini di Olimpiade, menjadikan tekad itu terwujud da- lam bentuk Pekan Olah Raga Nasional. Karena keinginan berbicara di tingkat Olimpiade (Olym- pic) inilah maka pesta olah raga ini dinamai Na- tional Olympic Sport Week atau Pekan Olah Raga Nasional, pertemuan olah raga menuju ke olim- piade. Cita-cita untuk mengikuti olimpiade akhirnya menuju tercapai juga pada Olimpiade Tahun 1952 di Helsinki. Pada waktu itu, Indone- sia mengirimkan tiga orang olahragawannya da- lam cabang angkat besi, renang dan atletik. Jadi, PON yang setiap empat tahun sekali kita adakan ini bertujuan mencapai prestasi nasional menuju ke prestasi internasional. Tetapi, kenyataannya sekarang tujuan itu agak menyimpang. Bukan prestasi menuju ke prestasi internasional yang dituju, tetapi prestise daerah. Pokoknya asal daerahnya mendapatkan ranking rendah puaslah sudah. Ada malah me- nargetkan jadi lima besar, atau sepuluh besar. Malahan ada yang targetnya tidak jadi juru kunci. Hal ini terjadi kemungkinan karena biaya atlet selama melakukan pemusatan pelatihan dan bertanding ke PON serta transportasi, ma- kan, pakaian, dsb. ditanggung oleh Pemda, maka targetnya ialah prestasi pemda, bukan prestasi atlet. Tidak ada daerah yang menargetkan atlet- nya memecahkan rekor nasional atau internasio- nal, walaupun daerahnya menjadi juru kunci. De- ngan cara seperti ini, maka cita-cita untuk meng- adakan PON menjadi makin mengabaur. Prestise atau prestasi yang dikejar? Masalah cara pembi- naan kurang mendapatkan porsi baik dalam praktek maupun dalam perencanaan. Para atlet menjadi kehilangan pegangan. Para atlet yang berlaga di arena PON XIII ini hendaknya selalu ingat akan tujuan PON yang luhur. Janganlah menghalalkan segala cara un- tuk merebut medali. Para pelatih dan atlet harus mampu mengendalikan diri, mengendalikan emosi. Sebab, sering karena emosi yang tak ter- kendali kita kalah. Walaupun ditinjau dari segi fisik dan teknik kita lebih unggul dari lawan. Hari raya Galungan jatuh pada 8 September 1993. Bagi atlet yang beragama Hindu, sering hal ini dijadikan masalah. Masalah mental-spiritual. Perasaan psiko-spiritual ini yang mungkin meng- hambat konsentrasi para atlet hendaknya mampu diatasi atlet bersangkutan dibantu pela- tihnya. Sebab, hambatan mental-spiritual ini da- pat menganggu kestabilan emosi, yang pada akhirnya akan menurunkan atau memecah se- mangat bertanding. Karena adanya masalah psiko-spiritual ini, menyebabkan prestasi anjlok. Padahal, fisik dan teknik sudah mencapai puncak optimal. Sayang kalau kalah hanya karena tidak mampu mengendalikan mental-spiritual yang terganggu ini. Berprestasi bagi atlet bukanlah semata-mata menjadi juara. Bila sewaktu di daerah Anda mampu melompat setinggi 1,95 meter pada ca- bang olah raga atletik, sedangkan di PON Ja- karta ini mampu melompat setinggi 1,94 meter dan menjadi juara, Anda disebut tidak berpres- tasi. Dilihat dari perolehan medali, memang Anda menang. Tetapi, dari segi prestasi Anda ga- gal. Karena prestasi Anda turun dari 1,95 meter menjadi 1,94 meter. Jika Anda mampu melompat 1,96 meter, tetapi tidak memperoleh medali, di- tinjau dari sudut prestasi, Anda telah meningkat- kan prestasi Anda. Walaupun tidak memperoleh medali. Memang sebaiknya atlet mampu mening- katkan prestasinya dan sekaligus mendapat me- dali. Tetapi kita harus realistik. Kalau atlet dae- rah lain rata-rata sudah dapat melompat setinggi 2 meter, apakah kita masih mau bermimpi men- dapatkan medali? Kita harus mau menghargai je- rih payah atlet kita yang mampu meningkatkan prestasinya, walaupun tidak memperoleh medali perunggu sekalipun. Seperti cabang bulu tangkis, sepak bola, bola basket, tenis, renang, panahan dan yang lainnya, di atas kertas kita sudah tahu akan sulit mendapat medali, mengingat lawan- lawan dari daerah lain amat tangguh. Rata-rata mereka sudah pernah berprestasi tingkat dunia dan regional atau nasional. Jika atlet kita ini ti- dak memperoleh medali, apakah kita tidak meng- hargai perjuangan mereka? Kecuali mereka men- duduki urutan juru kunci di PON nanti. Ini tidak berprestasi namanya. Karena selama ini ting- katan mereka tidaklah dalam posisi juru kunci. Sebagai bangsa yang tahu menghargai prestasi, maka seyogyanya kita menghargai pula atlet ini walaupun pulang tanpa medali, tetapi mampu meningkatkan rankingnya. Kita hanya mampu mengucapkan berjuanglah dengan ksatria, kejarlah prestasi dengan jujur dan sportif. Karena itulah sifat ksatria atlet sejati. New York- Petenis Indonesia, Yayuk Ba- suki, dan pasangannya asal Je- tang (Sabtu wita) menumbang- pang, Nana Miyagi, Jumat pe- Hetherington/Kathy Rinaldi kan pasangan Kanada/AS, Jill Turnamen AS Terbuka 1993 di pada putaran kedua ganda putri pusat tenis nasional Flushing, New York. Meski bertanding dalam pa- Yayuk dan Miyagi sanggup me- nas terik yang cukup menyengat, nampilkan permainan agresif, sehingga berhasil menaklukkan lawan dengan 7-6, 5-7 dan 6-3. Pada putaran ketiga, Yayuk/ Miyagi akan berhadapan dengan pemenang dari pertandingan an- tara pasangan Lai Jaggard (Aus- mangat untuk meraih kesempatan emas agar setidak- tidaknya bisa bermain pada per- empatfinal, set pertama akhir- nya dimenangkan. Pada kesempatan terpisah, Hetherington menyatakan, mampuan bertanding yang sama Yayuk-Miyagi menunjukkan ke- sekali di luar perkiraannya. "Be- berapa waktu lalu kami meng- alahkan Yayuk-Miyagi dengan mengakui bahwa mereka tampil mudah. Tetapi, sekarang saya lebih bagus, sementara kami sendiri banyak melakukan kesa- lahan," katanya. Mempelajari Mengenai lawan yang bakal dihadapi pada putaran ketiga, Yayuk mengemukakan, dia dan tralia)/Alter Simpson (Kanada) Miyagi belum pernah berha- dan pasangan Maniokova dapan, baik dengan pasangan (Ceko)/Meskhi (Georgia). "Keme- Lai Jaggard/Alter Simpson mau- nangan ini benar-benar merupa- pun Maniokova/Meskhi. Yang je- kan kejutan bagi kami, karena las, menurut Srikandi tenis In- Hetherington dan Rinaldi meru- donesia yang baru berusia 22 ta- pakan spesialis ganda dan juga hun itu, pasangan yang akan pernah mengalahkan kami dua dihadapi pada putaran berikut- set langsung 1-6 dan 2-6 pada nya pasti merupakan lawan yang turnamen Lipton di Miami, Ma- lebih berat. "Oleh karena itu, ret tahun 1991," kata Yayuk seu- kami akan melihat pertandingan sai pertandingan. mereka yang kemungkinan akan Yayuk mengaku dirinya dan berlangsung besok (Sabtu atau Miyagi hampir down saat keting- Minggu dini hari wita) agar kami galan 1-4 pada set pertama. Na- bisa mengetahui dan mempela- mun, menurut dia, dengan ber- jari pola permainannya," kata bekal rasa percaya diri dan se- Yayuk. Pelatih Yayuk, Suharyadi, memperkirakan, kans Yayuk/ Miyagi menang pada putaran ke- tiga cukup besar, sebab lawan yang dihadapinya bukan meru- pakan spesialis ganda. "Tapi yang namanya pertandingan, sesuai dengan perkiraan, seperti kadang-kadang hasilnya tidak terlihat dengan banyak bergu- gurannya pemain-pemain ung- gulan pada babak pertama dan kedua," katanya. Sementara itu, petenis ung- gulan kesebelas asal Kroasia, Goran Ivanisevic memperpan- jang daftar nama-nama petenis unggulan yang tumbang pada turnamen AS Terbuka, setelah dikalahkan petenis Spanyol, Carlos Costa di babak kedua, Jumat. Hasil pertandingan lain- nya, Tunggal putra, babak ke- dua: Todd Martin (AS) - Ronald Agenor (Haiti) 6-3, 4-1 (mengun- durkan diri). Richard Fromberg (Australia) - Todd Woodbridge 6-0. Wally Masur (Australia) (Australia) 5-7, 2-6, 7-6 (7-2) 6-3, Patrik Kuhnen (Jerman) 6-4, 6-4, 5-7, 7-6 (9-7). Sergio Cortes (Chili) - Jacco Eltingh (Belanda) 4-6, 6-4, 7-6 (7/2), 6-4. Tunggal putri, babak ketiga: Conchita Martinez (Spanyol-4) - Nicole Muns-Jagerman 6-3, 6-1. (Rtr/ Ant) Merebut Prestasi Sekaligus Prestise Piala Proklamasi. Catatan Hartono bangkan Persebaya Surabaya 1-0. Persebaya yang dilatih Nino Sutrisno dan Misbach dengan kekalahan ini makin terpojok na- sibnya dan bisa jadi makin kehi- langan penggemarnya, apalagi Persebaya akhirnya tak dapat lo- los ke empat besar karena kalah 2-3 melawan rekan sekotanya, Mitra Surabaya. ayah. buruknya penampilan seluruh pemain. Singgih Pitono dan kawan-kawan terus-menerus menderita gempuran Vietnam yang jauh lebih unggul dalam segi kerja sama tim maupun kecepatan. Situasi itu semakin mempri- hatinkan dengan banyaknya kesalahan-kesalahan mendasar yang seharusnya tidak dilaku- kan dalam sebuah pertandingan menentukan. Singgih Pitono yang diharap mampu mengang kat penampilan tim juga tak Sementara itu, pelatih kepala tim Quang Dang Nam, Tran Vu, tak kalah memuji penampilan Arema yang bersemangat tinggi. Tak kalah dibanding timnya sen- diri. Soal kekalahan, menurut Tran Vu, memang disebabkan kesalahan pemain belakang cayaan diri Arema bangkit kem- yang kurang jeli melihat perge- rakan tanpa bola lawan. Namun, ia tidak begitu menyesali keka- bali dan terus melancarkan serangan-serangan berbahaya. lahan timnya. "Karena kami ma- Dua menit setelah lahirnya gol sih mempunyai kesempatan terduga melepaskan tembakan berikutnya di Vietnam," ujarnya melengkung tajam ke sudut atas Arema: Nanag Hidayat, Ma- jala gawang Vietnam namun ma- ryanto, Singgih Pitono, Imam sih bisa ditepis kiper. Hal serupa Hambali/Mahmud Diana, Agus terjadi di menit ke-72 ketika ten- Yuwono, Jonathan, Joko Susilo, dangan keras Aji nyaris mem- Agus Purwanto, Dominggus Na- buahkan gol jika saja tidak me- wenik, Aji Santoso, Kuncoro. lenceng ke luar sesudah mem- Quang Dang Nam: Truong bentur sudut tiang kanan mistar Van Loi, Hoang Kim Tuan, gawang Vietnam. Satu peluang Nguyen Phuong Trung, Bui emas lain tercipta di menit 79 ke- Thong Tuan, Nguyen Phan Hoai tika Joko Susilo dengan jelas ja- Linh, Hui Thong Tan, Phan Cong tuh di kotak penalti akibat di- Tin, Tran Minh Toan, Bui Nam, ganjal seorang pemain bertahan Le Van Sinh, Phan Tanh Hung, lawan. Sayang, wasit Jamie So- lia Xa. (aw) Kejuaraan Selancar di Australia Bali Sertakan Tiga Atlet Denpasar (Bali Post)- Bali Surfing Club (BSC) me- mastikan diri menyertakan tiga peselancarnya guna mengikuti kejuaraan selancar Internatio- nal Surfing Indian-Pasific di vember) mendatang Gold Coast, Australia, (17-19 No- Kepastian pengiriman tiga pe- selancar Bali itu disepakati da- lam rapat pengurus BSC, Kamis (2/9) lalu di Mimpi Bungalows Kuta yang dipimpin langsung Ketuanya, Nyoman Radiasa. Ra- pat sebelumnya juga membahas masalah penyegaran pengurus BSC untuk periode 1993-1998. Hasil Penyegaran Ditambahkan, tujuan diada- Hasil penyegaran pengurus kan penyegaran pengurus ini ka- BSC 1993-1998, menurut kete- rena dilandasi dengan beberapa rangan koordinator BSC Drs. M. pertimbangan. Yang pertama, Rizani Karnanda, belum bisa di- kepengurus BSC yang ada seka- umumkan karena pihaknya ma- rang ini usianya sudah 14 tahun sih akan melakukan pendekatan dan hampir tidak pernah mela- dengan orang-orang yang terpi- kukan penyegaran. Kemudian lih. "Kami masih melakukan yang kedua, didasari dengan be- pendekatan kepada mereka yang berapa pengurus ada yang pin- masa bakti berikutnya. Lebih dah almarhum. "Jadi, kami me- terpilih sebagai pengurus BSC dah tugas, bahkan ada yang su- baik begitu, daripada disebutkan mandang perlu diadakan sedini mungkin. Ya kalau yang penyegaran mengingat kegiatan bersangkutan bersedia, tetapi selancar di masa-masa menda- kalau tidak bisa fatal," kata M. tang akan lebih banyak," tam- Rizani. bahnya lagi. (016) Ketiga peselancar yang akan disertakan itu, menurut Koordi- nator Bidang Pembinaan Made Supatra, atlet yang terpilih me- wakili Bali adalah Made Lana, kelas campuran modifikasi pe- Wayan Suyadnya dan Made Kejuaraan Motocross Peran- mula 155 cc lokal Jembrana, ke- Neka. Ketiga peselancar Bali ini, cak Terbuka III/93 dipastikan las campuran modifikasi junior kata Supatra, sudah pernah me- berlangsung mulai 18-19 Sep- terbuka sampai dengan 155 cc. wakili Bali ke berbagai turna- tember di Sirkit Taman Wisata Sedangkan kelas yang paling men internasional seperti, Pran- Perancak, Jembrana. bergengsi adalah, kelas special cis dan Vietnam. Bali sebenar- Ketua Panitia Pelaksana Per- engine (SE) pemula terbuka sam- nya ingin menyertakan lebih lombaan I Gusti Agung Ngurah pai dengan 125 cc, SE junior ter- banyak atletnya sebagai pema- Gunawan kepada Bali Post buka 125 cc, kelas SE senior ter- nasan sebelum berlaga di ke- Sabtu kemarin mengungkap buka sampai dengan 125 cc dan juaraan dunia Brazil Mei tahun kan, kejuaraan tahun ini akan SE senior terbuka. depan. Namun, karena pengurus diramaikan pembalap-pembalap Ketua I Pengda IMI Bali dr. sudah menetapkan jumlah tiga baik dari Bali maupun dari luar Bagus Darmayasa menilai, ke- orang, Supatra mengaku tak daerah Bali seperti Jawa Timur, juaraan yang dilangsungkan se- bisa berbuat banyak sekalipun Solo, Madiun dan Jawa Tengah. tiap semesteran itu akan mem- sebelumnya dirinya sudah mela- Dalam kejuaraan I dan II hanya bawa dampak positif bagi per- kukan banyak pendekatan de- diikuti pembalap-pembalap kembangan dunia balap di Bali ngan beberapa pengurus yang lokal. terutama bagi pembalap- berpengaruh. "Kejuaraan di Dalam lomba nanti, sembilan pembalap lokal yang selama ini Australia baik untuk dijadikan kelas diperlombakan yakni, ke- kekurangan frekuensi perlom- pemanasan sekaligus mengintip las bebek standar sampai dengan baan. "Mudah-mudahan melalui kekuatan lawan sebelum Bali 115 cc pemula lokal Bali, modifi- lomba Perancak Terbuka itu, terjun di kejuaraan dunia," kata kasi junior terbuka 115 cc, kelas muncul pembalap-pembalap Made Supatra kepada Bali Post, campuran modifikasi pemula tangguh asal Bali," harapnya. Sabtu kemarin. sampai dengan 155 cc lokal Bali, Motocross Perancak Terbuka Negara (Bali Post) - (077) Bangga sekaligus Kecewa BANYAK hal yang bisa dipe- anak-anak di galatama, mereka bisa mempertahankan diri dari tik dari Turnamen Sepak Bola Piala Proklamasi, 27 Agustus kekalahan sehingga kedudukan sampai 5 September, di Sura- tetap 0-0 dalam babak pertama baya. Apalagi dalam turnamen dan kedua. Pada perpanjangan ini ada empat tím perserikatan waktu 2 x 15 menit, anak-anak Ayu Christihati divisi utama PSSI dan dua tim Gelora mulai menemukan keper- galatama yaitu Gelora Dewata cayaan dirinya. Mahayasa yang dan Mitra Surabaya. berduet dengan Kana (meng- Penggabungan ini terasa pen- ganti Misnadi Amrizal) mulai ting karena kita ingin mengeta- merepotkan barisan PSIS. Ka- dek Swartama, Sukadana juga hui sejauh mana perkembangan TITISAN darah Panji Tisna kualitas tim-tim perserikatan bermain bagus. Pada menit ke bukanlah seorang pujangga be- dan sejauh mana kualitas dua -17 Mahayasa yang memiliki ke- sar. Pencipta roman sastra Su- tim galatama. Meskipun turna- Hasil-hasil pertandingan ter- khasan sebagai penyerang ber- kreni Gadis Bali itu mempunyai men ini belum bisa dijadikan sebut menjadikan Mitra sebagai hasil melakukan aksi individu keturunan pesenam aerobic. ukuran yang pasti, namun pro- juara grup A dan PSIS sebagai yang sangat mempesona sampai Bahkan, A. A. Ayu Christihati ses perjalanan masing-masing runner up dengan konsekuensi, melewati tiga pemain lawan. (27), puteri terakhir pasangan tim setidaknya sudah bisa di- Gelora sebagai juara grup B ha- Maka sobeklah gawang PSIS se- Tisna dan Makele Resmi itu, ukur dari "petualangannya" di rus bertemu PŠIS di empat be- hingga Gelora ke final. mampu merebut juara II Always sar. Optimisme memang meng- Apa yang dapat dipetik dari Coca Cola Aerobic Fiesta di Pan- babak penyisihan dikalahkan gitu pun saya selaku pelatih. Persema Malang yang pada gelora di dada para pemain, be- pelajaran itu? Daya juang yang tai Legian akhir Agustus lalu. tinggi, yang disertai kerja sama "Saya bangga sekaligus kecewa," Gelora Dewata 0-3 misalnya, tak Setidaknya, ada beberapa kele- yang bagus dapat mematahkan komentarnya. terduga tampil di semifinal ka- mahan PSIS yang dapat dijadi permainan lawan meskipun la- Lho? "Ya, bangga sebab inilah rena dalam partai penentuan kan celah Gelora Dewata meme- wan terdiri dari pemain-pemain pertamakalinya saya menjuarai menundukkan PSM Ujungpan- tik kemenangan. Misalnya, ada bintang. Jadi, kemampuan indi- lomba senam aerobic. Kecewa- dang yang sebelumnya bermain mantan anak asuh saya di PSIS vidu sebuah tim yang bagus be- nya, kenapa pesenam Gen (sang imbang 1-1 melawan Gelora De- yang tentu sudah saya tahu kele- lum menjanjikan suatu keme- juara Gen Sukamanto, red) boleh wata. Yang mengejutkan lagi, bihan dan kekurangannya. PSIS nangan karena dapat diimbangi ikut di kelompok pemula. Dia ketika bertarung di empat besar dipersiapkan ke Kompetisi Di- Persema tampil mengesankan juga merupakan tim yang baru dengan kebersamaan dan daya yang pernah menjuarai berbagai juang tinggi. Sepak bola adalah kejuaraan senam, seharusnya melawan Mitra yang ditangani visi Utama PSSI. Juga skill kese- permainan tim. Oleh karena itu, kan masuk kelompok profesio- pelatih kawakan M. Basri. Se- belasan dari Semarang itu tidak kebersamaan memegang per- nal," vokal Ayu makin meninggi mangat anak-anak Persema, ke- begitu istimewa, bahkan ada anan penting untuk mencuri mirip lengkingan tokoh Sukreni kan protes ke juri. Dan instruk- cepatan para pemainnya sangat kesan kekurangpaduan. kemenangan. sehabis diperkosa mantri polisi. tur Grace Adolfina yang berserti- merepotkan Mitra yang didu- Di tengah optimisme yang Kepada para pemain saya se- Dalam lomba aerobic di pantai fikat ijasah negara ikut pula kung pemain-pemain terkenal menggelora itu, ternyata PSIS lalu menyatakan, kita ini hidup itu, para pesenam dikelompok- mendatangi Ketut Ayu Irawati, seperti Mustaqim dan Hanafing ketika melawan Gelora bermain dari bola. Oleh karena itu, ja- kan menjadi tiga bagian; kelom- salah satu panitia. "Saya kata- serta Ibnu Graham. Persema se- bagus. Mereka sangat bersema- ngan lewatkan momen yang ada pok pemula A-1 (17-29 tahun), kan ada peserta profesional yang benarnya hanya kalah peng- ngat, didukung stamina prima di hadapan kita. Kalau kita su- pemula A-2 (30 tahun keatas) terjun di kelas pemula. Dan alaman karena "jam ter- sehingga tampil dengan kece- dah lolos ke semifinal, jangan le- dan kelompok profesional. Ke- kesanggupan bahwa panitia bang"-nya masih minim. Kalau patan tinggi. Jadi, skill individu watkan momen ke final. Kalau lompok yang disebutkan ter- akan menyampaikan hal itu ke saja mendapatkan pengalaman akhirnya ditutupi dengan kerja kita sudah ke final, jangan lewat akhir ini terdiri dari instruktur tim juri," katanya. bertanding yang lebih banyak, sama tim dan semangat. Ini me- kan momen untuk menjadi serta pesenam yang pernah "Sebenarnya saya malu untuk Persema akan bisa lebih padu mang sangat merepotkan anak- juara. Kalau kita jadi juara, menggondol juara. Ternyata Gen memberi komentar. Saya protes dan lebih bagus permainannya, anak Gelora selama 2 x 45 menit, maka prestasi dan presitise klub yang pernah menjuarai ke- bukan karena anak buah saya ti- terutama dalam hal membaca apalagi para pemain staminanya naik, juga para pemain menda- juaraan senam di Galleria ter- dak mendapat juara I. Saya itu pola permainan dan pergerakan tidak begitu bagus. Saya tidak patkan hadiah yang kali ini kebe- daftar sebagai peserta kelompok nggak ngerti kriteria pengkate- mengerti kenapa sampai bisa be- tulan berupa uang tunai. Maka A-1. Adapun PSIS yang pada par- gini. Bahkan, Pak Mislan ketika mari rebut prestasi dan prestise tai perdana dihajar Mitra Sura- pertandingan berlangsung su- sekaligus hadiah itu! baya 1-5 pada pertandingan ke- dah pasrah kalau Gelora harus dua membuat sejarah yang kehilangan tiket ke final. Syu- (Seperti dituturkan kepada war- mengejutkan dengan menum- kurlah dengan pengalaman tawan Adhy Ryadi) lawan. Ayu Christihati gorian kelompok yang dilomba- Saat pemanasan, para pese- kan, antara profesional dan pe- nam saling berbisik soal peserta mula," katanya menambahkan. bernomor 150 (nomor dada Gen). Ayu pun makin memelas. Ter- Lantas beberapa pesenam se- lebih ada keinginan yang meng- perti Ayu dan Geni melempar- gebu untuk menjadi juara. Dan saat lomba ia mempunyai per- asaan untuk menang. Masih ingat dalam benaknya tatkala ia kecapaian di final sebelum me- nyisihkan 98 pesenam saingan- nya. Untunglah ada support dari teman-teman. "Tak ada masalah untuk mengikuti gerakan ins- truktur Vicky Burki. Sebab, saya juga telah berlatih setiap pagi di pantai Kuta," ujar Ayu. Adapun soal kelenturan, Ayu tidak mendapat kesulitan. Mak- lumlah sejak usia 8 tahun ia ke- nal dengan dunia tari yang me- lenturkan otot-ototnya. Inilah yang membedakan antara pe- nari yang bisa senam dengan pe- senam yang bukan penari. Jelas yang disebut pertama lebih len- tur serta kuat otot pahanya. Sesungguhnya pada 1989, Ayu pernah ikut senam, tetapi hanya sekejap. Beberapa tahun kemudian ia menemukan alamat Lala Studio. "Dulu cuma ikut- ikutan senam. Tetapi setelah mengikuti kursus senam, seka- rang saya mengetahui ternyata ada gerakan yang bisa membuat cidera pesenam. Pengetahuan saya terhadap senam makin ber- tambah luas," ujar Ayu, satu dari 14 pesenam yang lulus ujian se- nam berijazah (lokal) periode pertama di Bali. Senyumnya mengembang ke- tika ditanyakan apakah ada kaitannya antara karya sastra dengan hentakan irama senam. "Keduanya mengandung unsur seni. Sama-sama bisa diresapi. Dan untuk bisa meresapi perlu kepekaan," tambahnya. (jar) 4cm 2cm
