Tipe: Koran
Tanggal: 1993-10-10
Halaman: 10
Konten
2cm HALAMAN 10 AA Ayu Stiati Bali Post/Aoe Ingin Masuk Rekaman ADALAH Gung Gek, begitu panggilan akrab dara bernama lengkap AA Ayu Stiati ini, sem- pat punya rencana tidak jadi mengikuti Lomba Penyanyi Re- maja Pop Bali baru-baru ini. Ce- ritanya, pada lomba yang dise- lenggarakan Maharani Record bekerja sama dengan SPS Pro- duction, September yang lalu di Wantilan Dharma Graha Lumin- tang, Denpasar, Gung Gek batal ikut. Alasannya, lantaran tabra- kan bersamaan dengan kesibu- kannya mengikuti Penataran P4 sebagai siswa baru di Undiknas. Ia pun kemudian telanjur mengundurkan diri dari acara lomba. Begitu ia mau ikut lagi, formulirnya raib dan kesem- patan untuk latihan bernyanyi cukup singkat, hanya setengah hari saja. "Syukurlah saya bisa ikut dan beruntung dapat juara dua," kata Gung Gek kepada Bali Post. Gung Gek, menurut pengaku- annya sendiri, sebenarnya sudah pasrah dan tidak begitu berha- rap sebagai juara. Dia tahu diri- nya ada kesalahan saat melan- tunkan lagu Candra Metu cip- taan AA Rakadhanu. "Maklum aja, lagu itu kan nada dan ceng- koknya keroncong, saya tidak bisa keroncong lho," aku Gung Gek yang beralamat di Jalan Padma, Banjar Legian Tengah, Kuta, Badung ini. Lain Aliran Gung Gek pada dasarnya suka aliran pop dan slow rock. Oleh karena lagu yang dilantunkan dalam lomba itu beraliran lain, ia paksakan untuk bisa meng- umandangkannya. Ia berupaya belajar lewat kaset. Siswa se- mester satu Fakultas Ekonomi jurusan Manajemen di Undiknas Denpasar, bungsu dari tiga ber- saudara putri AA Alit Ardana de- ngan Gusti Rai Parniti, ini lahir 15 Maret 1974. Mulai gemar ber- olah vokal waktu ia duduk di SMP Sunari Loka, Kuta, Ba- dung. Waktu itu, untuk meman- tapkan dan menambah peng- alaman, ia sempat juga ikut kur- sus di Vidi Vici Dinamis Denpasar. Di samping menyanyi, ia juga suka menari. Tarian yang paling digetolinya Legong Kraton. Bali Post Kehidupan Artis Kembali Tersentak UNGKAPAN tak ada rumah tangga bintang yang abadi agak- nya bukan melulu pemeo. "Tesis" itu kembali menyeruak dengan bercerainya (baca: talak satu) pasangan artis Ayu Rini S. Bono dan bintang tampan Ahmad Al- bar. Sambil tetap mengakui bahwa tidak sedikit keluarga bintang yang berhasil membina rumah tangga dengan sukses, kehidupan perkawinan seniman senantiasa memang diwarnai kekeruhan. Begitu banyak contoh para bintang yang seakan tidak meng- hargai kehidupan perkawinan. Tidak sedikit para superstar yang meremehkan keluhuran ni- lai perkawinan dengan kawin ce- rai beberapa kali. Perkawinan sebagai locus theologicus (suatu pusat titik tolak untuk berefleksi secara teologis akan makna hi- dup berkeluarga) - semakin lun- tur nilainya. Lihat saja kehi- dupan sang mahabintang Ma- donna, M. Jagger, Liz Tailor, Sophia Loren atau sejumlah nama yang tak cukup bila ditulis semua. Sederet sampai dalam negeri sengaja tidak disebut. Substansi Sebenarnya, dari situasi ini perlu penelitian yang mendalam seluruh aspek kehidupan dunia para bintang. Mungkin para ar- tis akan menukar, "Mengapa kami saja yang diteliti, memang- nya orang biasa' tak ada yang bercerai?" Protes mereka ini ber- ceraian juga tak terhitung jum- alasan, sebab di luar mereka per- lahnya. Tetapi, apa boleh buat, mereka itu public figur yang terus disorot, sehingga kalau me- reka tidak beres, bukan tidak mungkin menjadi panutan. Banyak retorika yang bisa di- ajukan sehubungan dengan tak terbilangnya kawin-cerai di ka- langan bintang. Apakah ini se- suatu yang normal (dengan dalih mereka manusia juga), mode atau suatu penyakit? Status mertua memang dikondisikan untuk terus diusik, sehingga pri- vacy mereka hampir tak tersisa. Dan itu bukan kesalahan media diri. Akibat pada anak-anak ha- sedikit membuka belahan dada, nyalah sekundan. Sebab perce- kemudian cukup dengan BH, se- raian membuktikan bukan saja lanjutnya cukup dengan celana mereka telah gagal mengabadi- dalam. Awal-awalnya ber- kan janji "sehidup semati", lebih ciuman digantikan "stunman", dari itu, mereka mengingkari pertama-tama tidur bersama di- diri sendiri (di mana dulu ber- perankan orang lain, tetapi lama-lama dilakukan sendiri. kata bahwa "Saya hanya men: Bahkan akhirnya, semua saling cintai kamu satu-satunya." berlomba untuk tampil lebih Maka, apa pun alasannya, perce- raian tetap memperlihatkan bahwa salah satu (atau kedua- duanya) tak mampu membukti- kan kata-katanya (hanya men- cintai satu orang). Substansi yang ada dalam per- karena itu merupakan konse- kawinan adalah setia. Kesetiaan kuensi logis sebagai public figur. ini begitu penting artinya dalam Kendatipun terdapat seribu usaha saling mendekatkan diri alasan yang menyebabkan per- satu sama lain. Sampai-sampai ceraian, seperti tidak ada waktu tokoh nobelis perdamaian Ibu untuk berkomunikasi, setidak- Teresa dari Kalkuta pernah ber- nya terdapat satu kunci yang kata, "Kita dipanggil bukan un- bisa ditilik sebagai sebab menda- tuk mencapai kesuksesan, me- sar. Yaitu penghargaan mereka lainkan untuk setia kepada- yang terus memudar atas perka- Nya." winan sebagai mahkota puncak cinta antardua individu. Perkawinan - sebagai ekspresi ingin saling terikat dan meng- ikatkan diri pada satu pribadi bukan sekadar legalisasi hu- bungan seks. Lebih dari itu, dia harus dinilai sebagai anugerah adikodrati yang diterima manu- sia karena boleh memasuki hu- bungan yang paling dalam (yang disimbolkan dalam kekudusan relasi genital). Dengan demikian, ungkapan tradisional "Perceraian merugi- kan anak-anak," harus diko- rugi adalah suami istri itu sen- reksi. Mengapa? Karena yang Pagelaran Monolog "Bos" "Setia kepadanya!" Inilah ru- musan yang harus senantiasa melekat dalam nafas setiap indi- vidu. Keutuhan rumah tangga otomatis runtuh bersamaan de- ngan memudarnya batas-batas kesetiaan ini. Dan dunia bintang begitu penuh pesona, penuh warna, penuh kegemerlapan. "Kepenuhan" macam ini memi- liki andil besar dalam mencipta kan memudarnya batas-batas kesetiaan. Dunia mereka begitu bebas, begitu terbuka, pergaulan yang begitu diwarnai aneka "ajaran" baru. Mula-mula diajarkan un- tuk sedikit memakai rok minim, Bos yang Kehabisan Napas PANGGUNG itu tidak luas. "Saya senang menari dari kecil, Cahaya temaram menyorot dari sebelum saya sekolah," ucapnya. samping kiri dan kanan. Latar Gadis berkulit putih, rambut so- belakang dibentang kain ber- soh, dan tubuh bertinggi/berat warna hitam. Seorang pelayan 163 cm/50 kg tinggi 163 cm dan setengah baya tergopoh-gopoh berat 50 kg ini memantapkan ke- mengangkut kursi roda ber- gemarannya bernyanyi ketika ia warna hitam sambil mengepit duduk di SMA Negeri 5 Denpa- koper lalu meletakkan benda itu sar, ikut bergabung dan mem- di lantai. Didorongnya, per- perkuat barisan ekstrakurikuler lahan, dan ditaruhnya di sentral vocal-group sekolah. Kelompok- panggung. Di kanan-kiri pang- nya sempat meraih juara ha- gung suasana gelap, hanya terli- rapan I dalam lomba vocal-group hat setitik cahaya biru temaram PSR (Pekan Seni Remaja) pada jatuh di atas kursi. Dalam ca- haya yang setitik itu, tokoh Ali- min mengamati wajah tokoh laki-laki imajiner duduk di kursi dengan ekspresi seorang pe- layan. 1991 dan 1992. Secara pribadi, Gung Gek sempat juga menggaet juara III Putri Citra Propinsi Bali, juara II Lomba Sanggul, mengikuti Pe- Begitulah Kaseno membuka milihan Wajah Bosini dan Gadis Kren hanya sampai semi final, pertunjukan monolog dengan la- dan banyak lagi yang lainnya. kon Bos pada Sabtu (2/10) malam Kesibukan lainnya? Ternyata di Sanggar Posti Denpasar. Mo- dara yang gemar warna putih nolog Bos karya dramawan Putu dan hitam serta pengagum berat Wijaya yang disutradarai Abu penyanyi Nike Ardilla ini, juga Bakar ini boleh dibilang sukses. sibuk bergabung dengan kelom- Artinya, Kaseno main tanpa pok fashion show MA Club dan beban mental, kendati mengaku grup band Endium sebagai voka- amat sulit mengubah karakter lis. Sering pentas di TVRI, hotel- dari tokoh Alimin ke karakter to- hotel dan pub-pub. Juga bela- koh Bos misalnya. "Belum. Saya kangan ini ikut menggabungkan belum mampu memainkannya diri di PARFI memperkuat ba- secara total. Saya kehabisan na- risan artis-artis film Bali. fas pada adegan yang justru me- Cita-cita Gung Gek? "Sebenar- rupakan klimaks permainan," nya belum sih kepikiran. Yah.. kata Kaseno. Dengan bekal per- pingin jadi penyanyi rekaman," asaan terbuka, jujur, dan ber- selorohnya. Oh, ingin masuk re- tanggungjawab, Kaseno mau kaman, ya? Mudah-mudahan menerima kekurangan dan saja ada studio rekaman yang se- mengakui belum bisa menguasai gera mau merangkul Gung Gek. secara total emosinya. Semoga sukses Gung Gek! (Ade). Pagelaran "Rampok" Teater Koma Setelah dipentaskan di Sang- gar Posti, menurut rencana mo- nolog ini juga akan dipentaskan di Hotel Manggala Lovina, Si- ngaraja, pada acara Temu Sastra dan Budaya Lovina '93 (mempe- ringati wafatnya sastrawan be- sar A.A Panji Tisna -red) pada 15 s.d 18 Oktober 1993. Monolog Bos pun diminta untuk mengisi acara seminar seni teater kon- temporer yang akan digelar pada 24 Oktober 1993 di Taman Bu- daya Denpasar. "Kesempatan yang cukup bagus dan tepat se- bagai arena mengembalikan ke- beradaan dan roh teater Bali yang pernah jaya di tahun 70-an," kata Abu Bakar. Dasar Koreografi Pertunjukan yang berlang- sung selama 57 menit itu, membuat penonton terkesima menyaksikannya. Sayang sekali, Kaseno tidak memanfaatkan ke- lenturan tubuhnya yang kekar dan berotot untuk mengekspre- sikan setiap adegan yang diper- ankan. Kaseno yang memiliki postur tubuh rada gemuk, me- mang agaknya sukar untuk ber- gerak secara bebas. Apakah gerakan-gerakan seperti itu me- mang disengaja oleh sutradara? Menurut Abu Bakar movement atau gerakan memang dikemas secara alami dan secara tidak langsung dasar-dasar koreografi sudah masuk di dalam pertunju- kan itu. Begitu pula unsur musiknya, dalam suatu adonan yang fak- memang sengaja tidak diramu tual dan nyata. "Secara feeling unsur seni musik telah masuk dalam konteks pementasan itu," katanya. Pendek kata, Abu Ba- kar berusaha keluar dari kon- vensi teater yang selama ini ke- Kekerasan akan Lahirkan Kekerasan rapkali digunakan oleh sutra- LELAKI itu berdiri tegak. Tangannya menuding ke langit. Lampu sorot mengikuti setiap tapak kakinya. Lelaki dengan kostum Batak itu terkurung. Na- mun ia tetap berdiri tegar. Sua sana remang-remang perlahan bergulir. Malam turun. Lampu pun padam. Ketika lampu menyala setting telah berubah tampak lelaki tua duduk di balkon ditemani pe- muda lajang, anaknya yang bungsu. Lelaki tua itu gelisah memikirkan anak sulungnya yang sejak lama meninggalkan istana. Lelaki tua itu sedih ke- tika menerima kabar anaknya telah menjadi rampok. Kesedih- annya memuncak ketika kabar itu benar sepucuk surat yang dibacakan anak bungsunya me- nyatakan anak sulungnya kini jadi buronan tentara kerajaan. Itulah penggalan kejadian di atas pentas produksi ke-75 Tea- ter Koma, Jakarta. Mengangkat naskah Jerman karya Friedrich von Schilier -- Die Rauber, kemu- dian diadaptasikan menjadi Rampok, teater milik N. Rian- tiarno ini mementaskannya di Graha Bhakti Budaya Taman Is- mail Marzuki, 1-9 September. Naskah ini disadur dan disutra- darai oleh Idries Pulungan, yang biasanya menjabat asisten N. Riantiarno. Cerita berawal dari diutusnya Karel (Idris Pulungan) oleh ayahnya, Raja Tua Mora (Prijo S. Winadi) ke ibu kota untuk mem- bantu Raja Moelia memadam- kan pemberontakan. Tetapi di sana Karel melihat kenyataan lain, justru kesewenang- wenangan dan pemanfaatan ke- kuasaan oleh kaki tangan raja demi kepentingan pribadi mera- jalela. Karel kecewa, ia lantas memberontak. Prans (Joshua DP), adiknya, yang berambisi menguasai ke- kayaan dan kedudukan ayahnya memanfaatkan kesempatan ini untuk memfitnah Karel. Atas hasutan Prans, Raja Tua Mora lantas mengusir Karel sekaligus mencabut hak warisnya. Namun belakangan ia menyesali kepu- tusannya hingga ia jatuh sakit dan mangkat. Prans muncul se- bagai penguasa baru yang lalim. Karel yang kecewa oleh pu- tusan ayahnya lantas memben- tuk kawanan perampok dan ma- suk hutan. Di mana -mana ia membuat keributan dan mena- namkan kejahaan, namun seba- gian harta rampokannya dibagi- kan kepada rakyat miskin. Raja Moelia menjanjikan hadiah be- sar bagi siapa yang sanggup me- nangkap Karel - hidup atau mati. Karel marah ketika per- buatan busuk adiknya terkuak. Ia memerintahkan anak buah- nya menyerbu istana dan me- nangkap Prans. Sayang, sebe- lum tertangkap, Prans telah bu- nuh diri. Prans sebagai penguasa, kete- gangan kian memuncak. Batak, Cinta, dan Kekerasan Setting dan kostum Batak Prans tampil sebagai peng- mendominasi cerita ini. Meski- uasa lalim, terus mengumbar pun moral ceritanya bukan hal nafsu dan keserakahan. Bahkan yang baru -- ketidakadilan dan ia bermaksud merampas kehor- perebutan kekuasaan, Pulungan matan kekasih kakaknya, Ame- (33), telah mampu membawa pe- lia (Sari Madjid). Namun, tu- nonton ke alam Batak cerita nangan Karel itu adalah lam- dekat penonton. Padahal, ia bang cinta dan kesetiaan. Cincin yang memiliki nama lengkap pertunangan telah mengikat Sutan Perlindungan Muhamad ikrar cintanya pada lelaki per- Idris Pulungan dilahirkan di kasa yang dirindu siang malam. Jakarta. Di sini, lagu-lagu rindu Batak Pulungan tetap mampu men- mengalun mengantarkan ke- jaga keutuhan ceritanya. Nama- pada suasana yang jauh sekali- nama tokoh dibiarkan sesuai as- gus dekat. Namun ketika saat- linya dan sedikit adaptasi de- nya tiba, Karel telah terikat janji ngan setting, terutama perampok -- meninggalkan cinta, tokoh-tokoh pemegang ke- wanita dan keberadaan. Amelia kuasaan, tetapi tidak tampak pun tewas di ujung pisau Karel. mengganggu. Pulungan juga Tetapi akhirnya Karel menye- berhasil menyisipkan humor- sal dan merasa hidupnya sia-sia. homor segar yang ditingkahi Di benaknya muncul konflik an- tokoh-tokohnya di tengah kete- tara keinginan kembali menja- gangan cerita tentang kekerasan lani kehidupan yang benar atau dan kezaliman, pemberontakan tetap setia kepada kelompoknya. yang dikontraskan dengan Ia memilih menyerahkan diri de- ketidakadilan. ngan cara yang unik, membiar Di tengah alur cerita yang kan dirinya diserahkan oleh seo- terus mengalir pergantian rang lelaki miskin ke tangan pe- adegan yang saling kejar antara negak hukum: ia suasana istana dan hutan tam- menghadiahkan dirinya kepada pak sedikit over. Tak kurang se- lelaki miskin itu, Tiga buah ran- kitar 10 kali terjadi pergantian jau kembali jatuh mengurung adegan. Karel yang berdiri tegak di sam- ping mayat kekasihnya. Tangan nya terulur ke depan. Ketegangan cerita sesungguh- nya telah disuguhkan sejak awal, ketika Prans membacakan Ternyata keadilan itu sulit di- surat Karel untuk Raja Tua. Na- capai. Upaya menegakkan kea- mun ketegangan itu tidak terus dilan lewat jalan kekerasan ha- menanjak, tetapi sutradara nya akan melahirkan kekerasan. membiarkan penonton terombang-ambing. Ketika (Dwikora Putra) ONLY THE TREND SETTER OF LIFE STYLE WOULD SAY: "THE BEST IS NOT ENOUGH, YOU NEED THE TOP ONE." TOP FM STEREO 89,7 MHz DENPASAR 35257 Studio Pemasaran : Jl. Batu Belig No. 9 Kuta JI. Hayam Wuruk No. 106 Denpasar PO BOX 3822 DPS 80038 mengolah pertunjukan. Abu Bakar tidak terikat dengan artistik pang- gung yang sebenarnya. Karena panggung seperti itu, katanya, hanya membuat penonton malas berapreasiasi dan malas ber- kreasi. Kritik sosial dalam Bos diper- kuat dengan dialog-dialog yang membuka peluang bagi penon- ton untuk melibatkan diri di da- lamnya dan mengubungkannya dengan tindakan pemain. Di sini pula audience diajak berdialog dan ikut merasakan enak dan pahit getirnya hidup sebagai Ali- min maupun sebagai Bos yang berlimpah harta benda misal- nya. Pagelaran diawali dengan per- mainan tokoh Alimin yang me- makai seragam cleaning service. Ia mengangkat sebuah kursi sambil mengempit koper, mem- bawa map, serta alat-alat pem- bersih ruangan seperti ember dan lap pel. Memilih pengga- rapan drama panggung seperti ini boleh bisa menanggung re- siko yang cukup besar. Sebab, di samping seorang aktor dituntut memiliki loyalitas tinggi, vokal yang matang dan daya eskpresi yang tinggi, aktor juga harus kuat staminanya, dan prima da- lam penampilan. Artinya, agar setiap adegan-adegan tidak muncul suatu kevakuman yang bisa memperkecil arti dan nilai pementasan itu. Topeng-topeng Dan di akhir pertunjukan to- koh pelayan (Alimin) membuka topeng, tetapi topengnya sukar untuk dibuka. Karena susah payah melepaskan topeng, akhirnya merenggutkan dengan paksa. "...Bangsat. Makin lama makin sulit dilepas. Topeng ini makin menyintai tubuhku. Ataukah tubuhkan sudah sema- kin lelah sekarang...." katanya. Karena tidak bisa dibuka, akhir- nya dia mengambil pisau dan membelah topeng itu. "Sialan, topeng ini sudah menjadi lintah. Kalau dipakai ia pasti menyedot darah..." katanya lagi. Dia mem- bungkus baik-baik topeng itu, lalu dimasukkan ke dalam ko- per. Ketika cahaya lampu mulai meredup secara perlahan. Terde- ngar bunyi telepon berdering- dering. Tiba-tiba terdengar H berani. "Ajaran-ajaran" baru itu sa- king terbiasanya menjadi terso- sialisasi dan itu terus melekat di- anggap sebagai miliknya sendiri. Untuk itu, bukan tidak mungkin praktis itu menjadi terealisasi- kan di dalam kenyataan. Dari si- nilah benih tidak setia itu tumbuh. Dari sini pula dunia bintang mendapat "image" sebagai dunia yang diwarnai (gosip) hilangnya batas-batas seksualitas, kalau menghindari istilah seks bebas. Dari sini juga berkembang isu rahkan kesucian hubungan kela- saling tidak setia, mudah menye- min kepada mereka yang bukan suami atau istri. Mungkin mereka akan mende- bat, "Tidak benar. Itu omong ko- Film "Jurrasic Park" massa." Gugatan mereka benar song yang disebarkan media dan sah-sah saja karena di sini bukan mau mengadakan verifi- kasi atau malah juga bukan falsi- fikasi. Sebab di sini hanya diung kapkan begitulah masyarakat memandang mereka. Benar ti- daknya isu memudarnya batas- batas seksualitas, hanya mereka sendiri yang bisa mengikisnya. (Aloysius Widiyatmaka) suara tembakan, lalu sepi. Ca- haya yang meredup lalu menyu- sup di kursi. Jas, topeng, badut dan map-map dilempar ke atas kursi. "...Alimin! Alimin! Di mana kamu Alimin. Kembaliii! Kembali Bos kamu membelot. Dia dibunuh di perempatan jalan...." Kemudian adegan se- lanjutnya diiringi dengan suara sirine. Cahaya memusat di kursi. Jam berdentang terus. Aktor te- tap bergerak sambil berputar- putar, dan selanjutnya menghi- lang seiring dengan kegelapan panggung. Minggu Paing, 10 Oktober 1993 Adegan film "Jurassic Park" Bali Post/ist Kegilaan Obsesi Steven Spielberg nold (Samuel L. Jackson), teknisi komputer di ruang kontrol serta Dennis Nedry (Wayne Knight), ahli komputer yang serius. membikin kejutan. Sutradaraje- kan obsesinya sejak kecil untuk Sattler (Laura Dent), ahli gene- STEVEN Spielberg kembali bagi Steven Spielberg merupa- seorang ahli binatang, Dr. Ellie nius yang berjambang hebat ini, mengetahui spesies hewan tika, Dr. Ian Malcolm (Feff Gold- mahir "menyihir" penonton un- purba ini. Sebaliknya, cerita he- blum), ahli matematika, Dr. Wu wan purba yang pernah hidup ju- (BD Wong), ahli biogenetik, Ar- tuk mengagumi, menyimak, me- taan tahun yang lampu ini, me- resapi dan merenungkan hasil garapannya yang spektakuler. mang sangat menarik untuk ton- Simak saja film yang pernah di- tonan anak-anak sampai orang tangani mulai Jaws, Close En- counters of the Thierd Kind, In- diana Jones, yang telah mengha- silkan 3 seri, Poltergeis, ET: The Extra Terrestrial, Empiris The Sun, Hook sampai Jurrasic Park merupakan karya-karya impian yang hebat. Kehebatan lelaki berusia 45 tahun ini, memang tidak bisa di- bantah lagi. Lewat bahasa gam- bar, komposisi warna dan teknik suara yang memikat, Steven Spielberg mampu menampilkan ide cerita yang ringan tetapi ber- bobot, sederhana tetapi profesio- nal, aktual tetapi bukan cerita murahan, fantasi tetapi masuk Dalam diskusi setelah pemen- nalar dan imajinatif tetapi meng- tasan, terlontar suara yang hibur sesuai keinginan pasar se- mengatakan, permainan mono- kaligus pas dengan kondisi era- log Bos memang semakin ma- nya. tang, setelah dipentaskan tahun Keistimewaan lain, dengan 1990. Begitulah, selanjutnya ada perpaduan bantuan kecang- yang berharap, kegiatan apre- gihan alat, ilmu teknologi, spe- siasi teater di Sanggar Posti cial effect serta pendekatan sine- perlu dilanjutkan matografi yang sempurna, telah menghasilkan sebuah film yang selalu menggaet sukses dan box office di pelosok dunia. terus.(Nyoman Sutiawan) Adegan monolog "Bos" Kaseno UNITED COLORS OF BENETTON. BIG SALE 20% S/D 40% Bali Post/ist THE ONLY ONE I' CHOOSE Dunia kini dikejutkan lagi de- ngan karya terbarunya, Jurrasic Park, yang diambil dari novel Michael Crichton, pengarang kondang lulusan Harrvard Medi- cal School. Sineas yang selalu tampil dengan kaca mata putih ini, sangat tertarik novel Cric- hton lantaran menyajikan tekno- logi rekayasa genetika yang se- karang menjadi trend pembica- raan ilmuwan di seluruh dunia. Apalagi, makhluk binatang purba Dinosarius sampai kini masih misterius keberadaannya. Obsesi Di sisi lain, cerita Dinosarius tua. Lewat tangan Steven Spiel- berg, Dinosaurus hidup lagi se- perti dalam alam nyata yang ber- baur rik pada lampu mobil yang di- tumpangi dua orang cucu Ham- mond, Alexis (Ariana Ricaherd) dan Tim (Joseph Mazzello) yang turut pula dalam peninjauan lo- kasi bersama Dr. Grant dan Dr. Malcom. Impian Hammond menjadi ke- nyataan. Enam jenis Dinosaurus mulai dari yang tidak buas sam- dengan peradaban pai yang ganas seperti Tyranno- manusia. Lewat proyek senilai saurus Rex (Trec) dan Velocirap- 65 dolar AS diselesaikan dalam tor, berhasil dikembangbiakkan. tempo 18 bulan, Steven mampu Di sela-sela keberhasilan ini, membuktikan nuansa kejutan- Nendry, ahli komputer mencuri nya yang mencekam, sebab he- DNA di laboratorium. Ia memati- wan purba yang dikerjakan de- kan aliran listrik yang mengelili- pilan berhasil digarap dengan Saat itu pula, Dinosaurus terta- ngan kecerdikan dan keteram- ngi seluruh pagar Jurrasic Park. baik, layaknya binatang purba bertampang angker dan meng- erikan yang benar-benar hidup. Alur cerita film Jurrasic Park sebenarnya sederhana, tentang obsesi John Hammond (Sir Ric- hard Attenbough), seorang mi- lyarder tua yang nyentrik dan Dinosaurus yang baru dilepas berjanggut putih, yang bermimpi dalam kondisi lapar, langsung ingin membangun sebuah taman menghampiri mobil itu untuk rekreasi di Pulau Isla Nublar de- mengganjal perutnya. Untung- kat Costa Rica, dengan diberi nya, Alexis dan Tim selamat nama Jurrasic Park. Yang berisi meski mengalami babak belur, hewan purba Dinosaurus, de- namun Dr. Malcom kehilangan ngan segala macam spesiesnya. sebelah kakinya usai berusaha Untuk mewujudkan impian menyelamatkan kedua cucu itu, Hammond mengeluarkan Hammond. Sejak ini, kete- hartanya untuk membiayai gangan mulai tampak oleh aksi proyek penghidupan kembali Di- teror binatang purba itu. Me- nosaurus, melalui teori mata mang binatang mirip buldoser rantai DNA (butiran darah yang ini bukan tandingan manusia. mengandung jutaan mata rantai Apalagi, mereka tidak bersen- sebagai embrio kehidupan). Le- jata menghadapi binatang wat fosil nyamuk maupun se- langka ini. rangga dan hewan lain yang Mampukah para ahli, pemilik mengisap darah Dinosaurus. Ke- taman rekreasi "gila-gilaan" ini tika diproses secara alamiah, serta kedua cucu Hammond me- berhasil menelurkan ratusan naklukkan binatang ganas yang yang kemudian menetes menjadi sedang lapar ini. Inilah sajian Dinosaurus dengan berbagai menegangkan tetapi menarik di- spesiesnya. tonton, lantaran sutradara Ste- Para ahli yang dilibatkan da- ven Spielberg mampu bahkan lam penelitian itu, Dr. Alan (Bersambung ke Hal. 11, kol. 4) Grant (diperankan Sam Neil), KUTA GALLERIA Jl. Raya Kuta No. 100 Telp. 51507 (Dimuka Gelael S.M.) RADIO MENARA UNITED COLORS OF BENETTON. Minggu Paing, 10 O Beo d DALAM zaman yang dise hampir setiap orang yang b ingin jadi sumber berita. A ngar, bahkan merasakan se tarlah kemudian pendapat yang oleh pengucapnya firman. Apalagi kalau ucap koran atau di layar kaca ke rajinlah dia berkhotbah ber tua berdebu yang tersimpa makin sering dia mengorbít bilah dia. "Beo yang telah kupelih juga bisa ngoceh kalau ada Apalagi bila diberi imbalan ritas dan jabatan untuk ngo kates atau pisang, berbur mampuannya. "Selamat pa kan mampir! Tuan tidak ad nya siap melayani Anda. B Amplop diserahkan pada pada saya! Kalau tidak baw luar! Adios Amigo!" tutur V enai kehebatan burungnya "Luar biasa! Itu ucapan kanan bisnis kan, namun noman banjar yang datan bagaimana ucapannya? tar antusias. "Ucapannya juga sama, c diselingi bunyi, eee... eee, Sebab beoku tahu membe yang datang membawa m yang sowan untuk sekadar bab kelancaran suaranya b "Wah, kukira beomu pi banyak hal, tahunya monot tis lagi! Mana mungkin dia ita, kalau ucapannya itu-it "Jangan dulu kau mele beoku! Coba kau renungi b yakin, semua pendapat ya atau lihat di TV merupaka seperti pisang goreng baru Paling-paling kemasannya dangkan isinya godoh emb beoku monoton dan ma tidaknya dia masih punya h Dia tidak mau direkayasa c aku! Dia wajar mendapat in dan memori di otaknya cu lontarkan ucapan. Diband anggap mampu berbicara tapi tak pernah berhasil me salah pun. Seperti pedagan nyak komentar, namun tid yang bisa disembuhkan. M ubahnya jadi sakit lambun "Tapi peliharaanmu ber Aku heran, kok berani-ber kan beomu punya harga dir yang kau sebut harga diri h dang prinsip cuma sebuah lebih bermartabat kalau b habitatnya, makan ulat day kan dia bersuara sesuai k bukan diajarkan berbicara tentu dipahaminya! Suara prinsip dan gaungnya pun Ketika bentuk yang lain. Entah c bentuk karaoke, atau h diputar lewat tape. Terutan gibar atau diskotik yang m diakan arena disko, musik lah hal yang paling per Sayang sekali izin untuk gadakan show di tempat ter PA PM S FKC PINGUIN Jl. Sulawesi 51 Phone (0361): 26979-23959 DENPASAR BALI C 2434 103 FM STEREO MENARA F.M. Stereo 105.800 mhz Radio yg punya Citra dan Khas tersendiri und ISTRI tidak perlu te mencampuri urusan k suami, demikian tangg Nyonya Andy Rasjid. tapi istri harus menduku tiap tugas yang dier suami, sebagai kewajiba negara," demikian istri pj pala DLLAJ Bali. Ternya memang cukup sibuk sej berlakukannya undang baru tentang kutan jalan. Ketua Persa Istri Insinyur (PII) Bali i nya kiat tersendiri d membantu tugas suami. nya? "Yang simpel saja, nya dengan menyeleng kan ceramah khusus ter UULLAJ bagi kalangan gota PII, dan pada ang Dharma Wanita di unit s ungkapnya lebih jauh. Ia sangat tidak setuju dainya ada istri pejabat justru tidak menyadari p nya. "Jangan sok be mentang-mentang istri bat, lantas melanggar at lalu-lintas seenaknya, in tidak boleh," katanya t Bagi dia, tidak ada istila bal hukum untuk satu pe garan. Karena tingkah orang tua menjadi tela contoh bagi anak. Dan p anak, cermin perilaku o tua. Dan jangan heran, m pun cukup sibuk de urusan dapur dan meja ma ia masih menyempatkan mengantar putra-putriny sekolah. Masih menyedi waktu untuk urusan sosia Sebenarnya, istri Kepal nas LLAJ satu ini, bisa menggunakan fasilitas disediakan untuk suam dengan kapasitas Kepala nas. Tapi baginya sangat bila sopir kantor dengan r dinas setiap hari harus pa di pasar, diparkir seko Atau seusai jam kantor, kantor digunakan a anaknya. Kecuali terpaksa dalam kondisi mende JL. Jend. Gatot Soebroto I/I phone: (0361) 25509 Denpasar - Bali B 22 B 49 B9 Color Rendition Chart
