Tipe: Koran
Tanggal: 1993-10-10
Halaman: 11
Konten
g, 10 Oktober 1993 Bali Post/ist ielberg hli binatang, Dr. Ellie Laura Dent), ahli gene- an Malcolm (Feff Gold- li matematika, Dr. Wu g), ahli biogenetik, Ar- uel L. Jackson), teknisi di ruang kontrol serta edry (Wayne Knight), uter yang serius. Hammond menjadi ke- Enam jenis Dinosaurus i yang tidak buas sam- ganas seperti Tyranno- x (Trec) dan Velocirap- sil dikembangbiakkan. ela keberhasilan ini, ahli komputer mencuri boratorium. Ia memati- listrik yang mengelili- ah pagar Jurrasic Park. ula, Dinosaurus terta- lampu mobil yang di- dua orang cucu Ham- exis (Ariana Ricaherd) Joseph Mazzello) yang a dalam peninjauan lo- ama Dr. Grant dan Dr. urus yang baru dilepas ndisi lapar, langsung piri mobil itu untuk al perutnya. Untung- xis dan Tim selamat engalami babak belur, r. Malcom kehilangan akinya usai berusaha matkan kedua cucu- d. Sejak ini, kete- ulai tampak oleh aksi atang purba itu. Me- atang mirip buldoser tandingan manusia. mereka tidak bersen- nghadapi binatang kah para ahli, pemilik kreasi "gila-gilaan" ini ua cucu Hammond me- n binatang ganas yang par ini. Inilah sajian gkan tetapi menarik di- ntaran sutradara Ste- berg mampu bahkan mbung ke Hal. 11, kol. 4) IA 1507 UNITED COLORS OF BENETTON 959 C 2434 creo ersendiri Minggu Paing, 10 Oktober 1993 BROLAN DI BALE BANJAR Beo dan Koak-kaok DALAM zaman yang disebut era informasi ini, hampir setiap orang yang bisa ngomong rebutan ingin jadi sumber berita. Asal melihat, mende- ngar, bahkan merasakan sesuatu di hati, terlon- tarlah kemudian pendapat, asumsi, atau ucapan yang oleh pengucapnya dianggap semacam firman. Apalagi kalau ucapan tersebut muncul di koran atau di layar kaca keesokan harinya, kian rajinlah dia berkhotbah berdasarkan kitab-kitab tua berdebu yang tersimpan di rak bukunya. Se- makin sering dia mengorbit, kian merasa jadi na- bilah dia. "Beo yang telah kupelihara dua tahun lebih juga bisa ngoceh kalau ada yang mewawancarai. Apalagi bila diberi imbalan. Dia tak perlu popula- ritas dan jabatan untuk ngoceh. Asal diberi sesisir kates atau pisang, berbunyilah dia sesuai ke- mampuannya. "Selamat pagi. Apa khabar? Sila- kan mampir! Tuan tidak ada di rumah, tapi nyo- nya siap melayani Anda. Bawa bingkisan nggak? Amplop diserahkan pada nyonya, kalau pisang pada saya! Kalau tidak bawa apa-apa, silakan ke- luar! Adios Amigo!" tutur Wayan Buyar meng- enai kehebatan burungnya. "Luar biasa! Itu ucapan kalau menyambut re- kanan bisnis kan, namun kalau menyapa kesi- noman banjar yang datang untuk mepengarah, bagaimana ucapannya? tanya Nengah Minggir antusias. "Ucapannya juga sama, cuma tersendat-sendat diselingi bunyi, eee... eee, mengisi kesenyapan. Sebab beoku tahu membedakan, antara orang yang datang membawa makanan dan mereka yang sowan untuk sekadar bicara. Inilah penye- bab kelancaran suaranya berubah-ubah." "Wah, kukira beomu pintar bicara mengenai banyak hal, tahunya monoton. Malah materialis- tis lagi! Mana mungkin dia bisa jadi sumber ber- ita, kalau ucapannya itu-itu saja?" "Jangan dulu kau melecehkan kemampuan beoku! Coba kau renungi baik-baik! Apakah kau yakin, semua pendapat yang kau baca di koran atau lihat di TV merupakan hal-hal yang baru, seperti pisang goreng baru diangkat dari kuali? Paling-paling kemasannya saja yang baru, se- dangkan isinya godoh embon! Biarpun kau leceh beoku monoton dan materialistis, setidak- tidaknya dia masih punya harga diri dan prinsip. Dia tidak mau direkayasa oleh siapa pun, kecuali aku! Dia wajar mendapat imbalan, karena mulut dan memori di otaknya cukup payah untuk me- lontarkan ucapan. Dibanding mereka yang kau anggap mampu berbicara mengenai banyak hal, tapi tak pernah berhasil menyelesaikan satu ma- salah pun. Seperti pedagang obat di kaki lima, ba- nyak komentar, namun tidak ada satu penyakit yang bisa disembuhkan. Malah perut mules di- ubahnya jadi sakit lambung!" "Tapi peliharaanmu berbicara tanpa konsep. Aku heran, kok berani-beraninya kau mengata- kan beomu punya harga diri dan prinsip? Padahal yang kau sebut harga diri hanya sesisir kates, se- dang prinsip cuma sebuah sangkar. Mungkin dia lebih bermartabat kalau hidup di hutan dalam habitatnya, makan ulat daun dan serangga. Biar- kan dia bersuara sesuai kodratnya sebagai beo, bukan diajarkan berbicara manusia yang belum tentu dipahaminya! Suara alaminya lebih punya prinsip dan gaungnya pun lebih luas. Singa dan Ketika bentuk yang lain. Entah dalam bentuk karaoke, atau hanya diputar lewat tape. Terutama ba- gi bar atau diskotik yang menye- diakan arena disko, musik ada- lah hal yang paling penting. Sayang sekali izin untuk men- gadakan show di tempat terbuka 40 macan pun tak akan mampu melarangnya melan- tunkan protes, meski keduanya disebut sebagai penguasa hutan." "Usulmu cukup bagus, seandainya binatang ini tidak dijual bebas di pasar burung. Tapi kede- ngaran mubazir, karena dia belum termasuk satwa langka yang dilindungi. Aku membeli dan memeliharanya bukan tanpa konsep. Setidak- tidaknya beo yang kupelihara dengan biaya tinggi ini mampu menyuarakan aspirasi keluar- gaku. Dia tidak asal bunyi, karena semua kata yang terlontar dari mulutnya punya makna, se- hingga orang yang mendengarkannya mengerti. Dia punya harga diri dan rasa malu. Karenanya, dia tidak mau makan enak dan bertengger di sangkar yang bagus sambil merem tanpa melaku- kan apa-apa. Bagiku, justru tuduhanmulah yang tanpa konsep. Rupanya kau telah tertular budaya koak-kaok, burung bertampang seram yang ter- gantung di beranda rumahmu." "Koak-kaokku masih bersuara asli alami se- suai kodratnya. Beda dengan beomu, yang sudah kau cemari dengan pengetahuan terbatas. Apa sih maksudmu menuduhku seperti itu?" "Suara burungmu memang keras, aku akui itu! Sesuai dengan penampilannya yang seram de- ngan kuku-kuku setajam silet. Kepala yang nya- ris tanpa bulu plus mata kemerah-merahan mem- buat orang bergidik memandangnya. Apalagi di- tambah suara yang melengking keras tanpa nada dan irama menentu. Kooaaak... kaaaooookkkk .... koooaaak.... kaaaooookkk. Suara yang kalau kuterjemahkan berarti, ini bukkaaann, itu saaal- llaaahhh. Burung-burung kecil sejenih murai batu, kacer, dan cucak hijau akan dibuatnya kehi- langan kemampuan bersuara bila sering diger- taknya. Untung saja koak-kaokmu tidak berte- tangga dengan beoku, sehingga burungku terhin- dar dari kondisi serba salah. Masihkah bagimu asli dan alami jadi jaminan untuk menentukan baik atau buruk? Ingat, burung beda dengan ba- rang antik, lho! Satu hal yang patut kau ketahui, meskipun beoku bisa bersuara manusia, namun dia tidak kehilangan suara alaminya." "Boleh jadi pendapatmu benar, tapi aku masih ragu dengan iktikadmu. Apakah burung itu akan kau pelihara sampai akhir hayat? Atau kau akan berusaha membuatnya lebih pintar, lalu kau jual dengan harga tinggi bila ada cukong yang meng- inginkannya? Sebab pada saat ini, semua yang di- sebut hak milik, termasuk prinsip dan diri akan dijual bila cocok harganya. Aku curiga, kau pun bisa berbuat seperti itu! Sebab manusia dan kebu- dayaannya adalah produk zamannya." "Amit-amit jabang bayi, mudah-mudahan ke- curigaanmu meleset. Burungku tak akan kujual, betapa pun tinggi harga yang disodorkan. Apalagi aspirasi yang membeli tidak sesuai! Dia mungkin akan kupinjamkan pada sahabat yang sepaham secara gratis, asal sikapnya pada beoku tidak otoriter." " "Pak! Pak! Beo kita lepas, Pak! Tapi dia tidak terbang, cuma jalan-jalan di ruang tamu. Dia pu- nya ocehan baru Pak! Aku jangan dijual! Aku ja- ngan dijual! Hal itu terus diucapkannya sejak dia lepas. Pulanglah Pak! Saya takut, kalau kucing tetangga nyelonong ke rumah kita dan mener- kamnya," I Kacir, anak sulung Buyar datang terengah-engah sembari melapor. Dialog terpu- tus, karena beo harus diamankan. (Aridus). (Sambungan Hal. 1) masih belum dicabut. Misalnya izin untuk mengadakan show di tempat terbuka telah dicabut, bukan tak mungkin Kuta akan marak oleh pergelaran-perge- laran musik terbuka. Kuta, sebagai daerah tujuan wisata, agaknya memang men- janjikan bagi musik dengan segala bentuk dan kegiatannya. Maka, mengutip kembali Frans Tumewu, musisi-musisi Bali tak perlu cemas dengan masa depan. Kuta akan menjawabnya. I Wayan Suardika PARAS MINI ISTRI tidak perlu terlalu mencampuri urusan kantor suami, demikian tanggapan Nyonya Andy Rasjid. "Te- tapi istri harus mendukung se- tiap tugas yang diemban suami, sebagai kewajiban ber- negara," demikian istri pjs. Ke- pala DLLAJ Bali. Ternyata ia memang cukup sibuk sejak di- berlakukannya undang- undang baru tentang ang- kutan jalan. Ketua Persatuan Istri Insinyur (PII) Bali ini pu- nya kiat tersendiri dalam membantu tugas suami. Cara- nya? "Yang simpel saja, misal- nya dengan menyelenggara- kan ceramah khusus tentang UULLAJ bagi kalangan ang- gota PII, dan pada anggota Dharma Wanita di unit saya," ungkapnya lebih jauh. Ia sangat tidak setuju sean- dainya ada istri pejabat yang justru tidak menyadari posisi- nya. "Jangan sok belagu, mentang-mentang istri peja- bat, lantas melanggar aturan lalu-lintas seenaknya, ini kan tidak boleh," katanya tegas. Bagi dia, tidak ada istilah ke- bal hukum untuk satu pelang- garan. Karena tingkah polah orang tua menjadi teladan, contoh bagi anak. Dan polah anak, cermin perilaku orang tua. Dan jangan heran, meski- pun cukup sibuk dengan urusan dapur dan meja makan, ia masih menyempatkan diri mengantar putra-putrinya ke sekolah. Masih menyediakan waktu untuk urusan sosial. Sebenarnya, istri Kepala Di- nas LLAJ satu ini, bísa saja menggunakan fasilitas yang disediakan untuk suaminya dengan kapasitas Kepala Di- nas. Tapi baginya sangat lucu bila sopir kantor dengan mobil dinas setiap hari harus parkir di pasar, diparkir sekolah. Atau seusai jam kantor, mobil kantor digunakan anak- anaknya. Kecuali terpaksa dan dalam kondisi mendesak, penggunaan fasilitas kantor suami untuk kepentingan istri mungkin masih bisa ditole- ransi. Tetapi apa salahnya is- tri, belajar mandiri. Mening- katkan kemampuan dan mau mengerjakan hal-hal kecil, re- meh atau mungkin menjadi 'so- pir keluarga. Baginya ini tidak menurunkan gengsi? (aswie) TEKAD dan keseriusannya membela kaum buruh, tak di- ragukan lagi. Ini terbukti dari jumlah surat yang telah diki- rim ke berbagai instansi. Da- lam waktu 7 bulan sejak dilan- tik sebagai Ketua DPC Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (SPSI) Kodya Denpasar, ia su- dah membuat 98 surat. Semua menyangkut perselisihan da- lam perburuhan. Capek? "Ah tidak! Itu merupakan tugas yang harus segera ditangani. Terus terang saya prihatin pada kasus pemutusan hu- bungan kerja," ujar I Made Bawa. Bawa yang dikenal vokal dan konsisten dalam membela hak-hak buruh, mengaku men- dapat kepuasan batin dari pe- kerjaannya. Lebih-lebih bila mampu mencegah PHK. "Po- koknya harus in fight dalam setiap masalah," katanya man- tap. Walau demikian, ternyata ia masih punya ganjalan, ter- utama menyangkut pembentu- kan unit kerja (UK) SPSI pada perusahaan-perusahaan di Ko- dya Denpasar. Ia mengistilah- kan dengan pembangkang. Dari 450 perusahaan yang ada, hanya 67 perusahaan (15%) yang telah membentuk UK SPSI Bagaimana kiat Bawa menghadapi hal ini? Selain memanggil dan mendatangi perusahan bersangkutan, de- ngan terpaksa ia mengajukan pada Kandepnaker dan Wali Kota Denpasar. Ia berharap kedua instansi ini bisa mem- bantu pembentukan UK SPSI. Dan jangan kaget kalau tiba- tiba ia memberi dead line pada perusahaan yang dianggap membangkang. Ternyata ba- pak yang murah senyum ini pun bisa bertindak tegas. Pasti! (ana) SETELAH pisah dari putra ratu Elizabeth, Fergie sempat membuat malu keluarga kera- jaan dengan fotonya yang tak senonoh bersama seorang usa- hawan Texas. Sekarang sete- lah 18 bulan usia perpisahan itu, apalagi yang dilakukan Fergie hingga ia menjadi per- hatian publik? Resahkah pi- hak kerajaan Inggris dengan dengan ulahnya kali ini? Ternyata tidak! Sarah Fer- guson saat ini, tengah bekerja keras untuk memenuhi gam- baran yang lebih bertanggung jawab setelah perpisahannya dengan Pangeran Andrew. Ia akan memimpin sekelompok remaja yang mempunyai ma- salah mental untuk memulai suatu ekspedisi di Himalaya. Duchess berusia 33 tahun ini akan berangkat menuju Nepal pada hari Sabtu, untuk selan- jutnya bergabung dengan se- buah badan amal Inggris, yang mendorong orang bermasalah untuk bisa hidup mandiri da- lam rumah perawatan. Walaupun tidak ikut dalam pendakian, Fergie turut berga- bung dengan rombongan me- nuju pangkalan. Hal ini dila- kukan sehubungan dengan tu- gasnya sebagai pelindung dari sebuah badan amal Macintyre Care selama enam tahun. Ke- giatan Duchess Of York ini, di- sambut baik oleh banyak ka- langan. "Bagus sekali kalau ia menaruh minat. Karena hal itu merupakan minat yang se- sungguhnya," begitu komentar pendaki gunung Chris Bon- nington ketika menolong per- siapan pendakian. (ant/ita) Dalton-- atom dari unsur yang lain; atom tidak bisa dihancurkan, yang terjadi hanyalah perubahan su- sunan dalam reaksi kimia." Belajar Mandiri Dalton, nama lengkapnya John Dalton, lahir di Eaglesfield, Cumberland, Inggris, pada 16 September 1766. Ayahnya seo- rang tukang tenun yang miskin dengan enam orang anak. Maka sekolah anak-anaknya termasuk Dalton telantar. Dalton sendiri putus sekolah pada usia 11 ta- hun. Ia memutuskan untuk men- cari nafkah sendiri. Mula-mula ia bekerja jadi buruh tani, na- mun segera ditinggalkannya ka- rena dirasa kurang cocok. Pada usia 15 tahun ia menjadi guru di sebuah sekolah menengah, sam- pai akhirnya diangkat menjadi kepala sekolah. Pada usia 27 ta- hun ia pergi ke Manchester me- John Gouh. Dalton banyak bela- nemui seorang guru bernama jar matematika dan filsafat alam dari gurunya yang baru itu. Atas kebaikan John Gouh, akhirnya Dalton diterima menjadi guru di New College, Manchester. Di si- tulah ia mengembangkan karier keilmuannya sampai menghasil- kan penemuan-penemuan besar. Meteorologi merupakan salah satu ilmu yang sempat menjadi fokus perhatiannya. Setiap hari ia selalu mencatat perubahan- perubahan cuaca yang terjadi pada buku hariannya. Suatu saat kumpulan catatan harian itu dibukukan menjadi suatu buku meteorologi yang dianggap paling bagus dan komplit di zam- annya. Ia mengemukakan bahwa udara bukanlah merupa- kan gas tunggal, melainkan cam- puran beberapa gas termasuk uap air. Di bidang ilmu ini ia ber- hasil mengukur kelembaban udara dengan alat yang diberi- Cahaya----- juga akan pergi sekarang," Go- dam lalu mengeluarkan selem- bar uang dari dompetnya dan menyerahkan kepada istri pemi- lik depot. Ia menolak uang kem- bali dan bergegas masuk ke da- lam mobilnya. "Sampai nanti!" ia berteriak lalu melaju di tengah-tengah hujan yang kian deras. Sejenak aku termangu memandangnya yang kian menjauh, sambil me- nyipitkan kedua mataku karena angin yang tiba-tiba bertiup agak kencang. Aku baru saja mengembang- kan payungku ketika sebuah mo- bil ambulans melintas cepat de- ngan sirene meraung-raung, Pada saat itu juga seorang murid lelaki yang aku kira dari sekolah yang sama dengan Cahaya ber- henti di depan depot. Wajah Kekuatan-- Bali Post (Sambungan Hal. 5) SANGUT DELEM nya nama Higrometer. Mendapat Penghargaan Ketika penemuan teori atomnya banyak dibaca orang, Dalton diundang ke Paris untuk mempresentasikan temuannya. Ia dengan gamlang memaparkan teori dan menggambarkan lambang-lambang atom beserta senyawanya. Teorinya itu mem- buat para ilmuwan Prancis terkagum-kagum. Sampai akhir- nya ia mendapat penghargaan berupa Medali Kerajaan yang pertama. Suatu penghargaan yang nilainya luar biasa dan ti- dak sembarang orang bisa men- dapatkannya. Teori Dalton me- mang punya andil yang besar da- lam memberi landasan perkembangan ilmu kimia, khu- susnya mengenai susunan ber- kala unsur-unsur seperti yang kita kenal sekarang ini. Mungkin karena terlalu ba- nyak membaca dan kurang me- rawat diri, Dalton menderita buta warna. Ia tidak dapat meli- hat warna merah dan 'hijau. Warna merah dilihatnya coklat. Dasar ilmuwan, pengalamannya itu pun ditulisnya. Kemudian buta Daltonisme. warna itu disebut Berawal dari sakit mata, Dal- ton kemudian beruntun kena se- rangan penyakit lain. Penda- rahan pembuluh darah mere- ngut nyawanya, tanggal 27 Juli 1844 di Manchester. Dalton ada- lah ilmuwan yang baik budi. Ke- tika meninggal, tak kurang dari empat puluh ribu orang memberi penghormatan terakhir, dan se- ratus kendaraan mengiringi je- nazahnya ke pemakaman. Seba- gai ilmuwan, ia telah berbuat ba- nyak, tidak saja bagi umat manusia pada zamannya, tetapi juga untuk umat manusia seka- rang. (Komang Budaarsa). (Sambungan Hal. 6) anak itu tampak ketakutan. "Ada apa?" aku bertanya. "Tabrakan, pak. Sebuah truk menabrak teman kami di depan sekolah," sahutnya. "Siapa? Lalu, lalu bagai- pemilik depot ikut mana? mendekat, "Namanya Cahaya. Mungkin karena hujan yang lebat ini, ia tak melihat apa-apa sewaktu menyeberang. Dan supir truk juga tak mau menyalakan lampu. Ia meninggal. Kepalanya pe.... Hujan tak juga berhenti. Aku menggigil melangkah di tengah- tengah jatuhnya yang menyakit- kan, Sendiri. Moding-Negara, Maret 1993 Nanoq da Kansas. (Sambungan Hal. 6) pengan tanah liat, dan pecahan alumnus FKIP Universitas Paja- kayu. Perkembangan selanjut- jaran Bandung 1963 (sekarang nya ia berencana melukis di atas IKIP Bandung), menetap di Desa lempengan logam agar karya- Tegallalang, Ubud, Bali, ini di karyanya bisa bertahan lama. tempatnya yang cukup luas se- Dengan sarana air brush, palet, tiap hari berkarya dan mengge- kwas, potongan bambu/kayu ke- lar pameran tetapnya. Di pulau cil dan aliran alamiah warna- beribu pura tempat puluhan pe- warni yang kontras bisa menja- lukis international bermukim dikan lukisannya lebih hidup. ini, ia senantiasa berdialog, ber- Son Yuwono mulai melukis se- karya seni bersama-sama. Un- melestarikan jak tahun 1973 bersama Masli tuk karya- (Alm) di Bandung. Semula Son karyanya, ia bercita-cita mem- beraliran naturalis. Perajalan- buat museum kecil sebelum annya selaku seniman akhirnya meninggal dunia. "Museum itu menemukan gaya yang sekarang saya akan dirikan di suatu desa dianutnya. Sampai kapan? Ia di pulau Bali," katanya. Kenapa sendiri belum bisa menjawabnya tidak di tanah kelahirannya? Ka- sekarang. Sebab, sikap berkese- rena pulau Bali kesayangan Son nian modern adalah sebuah pro- Yuwono. ses yang berjalan terus, seakan- akan tanpa batas dan akhir. Pengalaman Pengalaman berpameran ti- dak sekaliber Wianta dan se- niman lukis Affandi. Ia pernah berpameran di Medan, Jakarta, dan Bali. Dalam waktu dekat ia pun akan menggelar pameran- nya di Sydney (Australia) dan Wina (Austria) ini dikaitkan de- ngan Festival Bali 1994. Ia mengaku, karya-karyanya yang berukuran mini telah dibeli oleh kolektor benda-benda seni di ba- nyak negara. Kini seniman kela- hiran kota dingin Malang serta Film punya kelebihan menyulap alur cerita bagi petualangan realita. Prof. Dr. William Pennell Rock, Guru Besar Estetika (ilmu keindahan) dari Universitas Ca- lifornia, telah memberikan ko- mentar tentangnya, "Son Yu- wono melukis ke dalam subjekti- vitas. Ia membuat langkah seni pada karya-karyanya. Mencipta dengan bebas tanpa bentuk figu- ratif sebagai gambaran yang transparan dari dunia dalam dan dunia bawah sadarnya yang tak terkirakan. Perasaan seninya naik sedemikian rupa dan terus mengalir. Apa yang ia kreasikan dapat menjadi tali pengikat si- lahturami anak-anak manusia di muka bumi ini". (Sutia wan). MARTIN BESAR NANTI, KAMU MAU JADI APA? APAKAH KAMU JUGA MAU JADI PETANI SEPERTI BAPAKMU INI 2 TAPI SAYA TAK MAU SEPER- TI BAPAK YANG SELALU SAJA DITIPU DAN DI- KERJAI ORANG! MAKANYA KAMU HARUS LEBIH LEBIH PINTAR DA- RI BAPAK PUPUK-LAH BAKATMU SEJAK DINI.. KRITING P SIGUG (Sambungan Hal 10 minggu, yang dimulai bulan Jun ⑦ lalu. Jumlah ini melebihi karya Steven Speilberg sebelumnya se- perti ET maupun Indiana Jones. Kini menurut rencana sutradara pembuat 20 film ini, akan mem- bikin lanjutan kisah Dinosaurus ini, yang sampai kini masih digo- dok penulisnya. Lanjutan Kerja keras Steven bersama timnya yang melibatkan Stan Wisnton yang dipercaya mem- buat trik tipuan aksi hidup dino- saurus, tim industrial Light Ma- gic (ILM), George Lucas untuk Tak dapat dipungkiri, karya- menggarap gerak penuh hewan karya sineas setengah gaek te- purba, Phil Tipet, ahli komputer tapi tetap awet muda mampu yang dipercaya membuat gerak membuat daya tarik tersendiri. individul dinosaurus, bahkan Barangkali kunci yang dipe- tim lain yang menangani model gangnya selama ini dalam mem- live action, pemakaian boneka buat film adalah punya visi yang dan special effect yang tampak jelas, kreatif, mampu bersaing hidup, sangat mendukung untuk dengan sutradara lainnya, ber- membuat film megamonster ini. semangat dalam membuat film Memang sejak pertama kali dan serius dalam penanganan beredar film ini sudah mampu nya. Bukan sekadar asal-asalan. menghasilkan 400 juta dolar AS (Endy) Cakil segala-galanya yang patut di- agungkan dengan membabi buta. Menempatkannya pada proporsi yang benar akhirnya menjadi sa- ngat penting. (Sambungan Hal. 7) yang tak seragam. Mengingatkan kembali pada satu umpatan yang pernah menjadi isu hangat dika- langan pekerja sastra, beberapa waktu silam, yakni memasukan seorang apresiator ke dalam ke- lompok penikmat dengan kadar apresiasi kelas kambing. Menya- MAJU TERUS LANGKAHKAN PasT PANDANGAN HARUS SELALU KE-DEPAN !! BRENG S buku Kritik Sastra Sebuah Pengantar-nya Andre Hardjana). kan, terutama pembahasan ke-6, Secara sederhana dapat disari- bahwa pengalaman dan imajinasi PRIITT PRIITT DaN, SEKALI WAKTU KITA PERLU MeNoLeH Ke-BELAKANG BeR-CERMIN Papa SEJARAH- YANG PERNAH Apa... P LEKKAR 1993 HALAMAN 11 YA... JELAS DONG, PAK! JADI PETANI ITU PEKERJAAN MULIA SAYA BANGGA KA- LAU BISA MENERUSKAN PROFESI BAPAK! ...APA TIDAK TERLAMBAT ? PUPUK KAN SUDAH NAIK DULUAN, PAK.... Tusuaria GANGOPRAMARTHA HAHA.. JURASSIC PARK!! TEKMK • GUNGUN MENGEN TASKAN KEMISKRAN MARTIN'S Teka-teki Silang Nomor 439 merupakan dua elemen pokok da- Mendatar: lam sastra, khususnya puisi. Oleh A. Tumpukan/Bersusun-susun, karenanya layak mendapat perha- D. Cela/rusak, G. Serupa, H. Le- tian khusus dari setiap orang yang bih tinggiДlebih dari yang lain, K. hendak berurusan dengan puisi. Ikatan Motor Besar Indonesia, Mengingat pada hakikatnya pro- M. Pergi (Inggris), O. Sekolah ses penyempurnaan pengalaman Q. Tanda-tanda/bekas, S. ses penciptaan puisi adalah pro- Pendidikan Guru, P. Penganan, poetik, sehingga daya imajinasi Jentera/alat vital pada mobil, V. memainkan peranan pokok. Pencuri, X. Senjata peledak yang pada dua kenyataan dalam menik- pau masak (buah-buahan), Aa. Kita (pembaca) dihadapkan dapat meluncur di air, Z. Terlam- mati puisi. Pertama, adalah reali- Bendungan. tas 'dunia sajak' yang dihadapi. Kedua, realitas 'dunia hidupnya. Pada hubungan kedua dunia itulah Menurun: arti sajak yang sesungguhnya ber- ada. Sementara membentuk hu- A. Arah terbit matahari, B. bungan kedua dunia itu memang Abang/panggilan yang akrab, C. terasa sulit, namun bukan berarti Paku (Inggris), D. Pati/sari (Ing- mustahil. la menuntut pengorb- gris), E. Gincu/alat pewarna, F. anan kadar ego. Bermula disinilah Pekerja dengan kepandaian isti- Tipografi puisi dengan pema- kerelaan untuk melupakan dunia- mewa, I. Gempar, J. Kantor Ber- kaian simbol-simbol pribadi yang nya menjadi esensial guna men- ita Amerika Serikat, K. Tulang sulit diinterpretasikan, diterjemah- jembatani dua sisi realitas terse- rusuk, L. Pasangan suami, N. kan, diprosaiskan telah mewarnai kitkan sekaligus memalukan ka- but. Sebuah upaya menumbuhkan Kompetisi bola basket di Ame- perkembangan perpuisian Indone- rena justru tudingan seperti itu da- sikap terbuka dalam mengaktifkan rika Serikat, P. Kebudayaan, R. sia. Memang ada juga yang asik tang dari penyair yang sudah pu- daya imajinasi. Dengan berhasul Tanah genting di Malaysia, T. dengan puisi diafan, seperti Arifin nya wawasan lumayan. meniadakan dunianya sendiri, Bermimpi (Inggris), U. Besar/ C. Noer yang dramawan dan su- Sesungguhnya, kalau kita mau ju- maka hanya dunia puisilah yang mulia, V. Cara terbaru pada tradara itu, Neno Warisman dan jur, seorang penikmat mempunyai dialaminya. Memang bagi yang suatu waktu, pakaian, W. Ter- lainnya. Juga tidak sedikit penyair kekuatan kebijaksanaan serta me- pernah hidup di dunia yang men- lampau penuh lalu tumpah, Y. berkutat dengan puisi prismatis, tode tersendiri dalam memasuki jadi konteks suatu sajak, tidak Berlari (Inggris). seperti apa yang telah dilakukan suasana puisi di kedalamannya. akan menjadi beban berat. Tapi oleh Chairil Anwar, kemudian di- "Membaca puisi berarti bergulat bagi yang tidak pernah itulah diha- susul oleh penyair Indonesia lain- terus menerus untuk merebut rapkan mempunyai kerelaan bela- nya. Apalagi kalau sampai pada makna sajak yang disajikan oleh jar, mencari informasi relevan 1. Jawaban ditulis di kartu 'kredo puisi yang pernah diprokla- sang penyair..... Sajak memerlu- guna menumbuhkan sikap terbuka pos, sertakaan Kupon TTS No. mirkan oleh Sutardji Calzoum kan dan berhak untuk dicurahi dan memupuk daya imajinasi se- 439 dan kirim ke redaksi Bali Bachri, Bahwa kata harus dikem- daya upaya yang total pula dari cara positif. Satu proses tanpa ke- Post, Jl. Kepundung 67A Denpa- balikan pada asalnya, yakni man- pihak pembaca yang bertang kamg namun tetap berlandaskan sar 80232, selambat-lambatnya, tra, mengorek arti kata pada inti- gungjawab sebagai pemberi pertimbangan-pertimbangan su- 29 Oktober 1993. Ingat cantum- nya, kata harus dibebaskan dari makna pada sajak itu". (A sastra. Estetika menyarankan kan kode pos. beban pengertian. Kata adalah Teeuw, Tergantung Pada Kata). bahwa seseorang yang meng- 2. Pemenang akan diumum- pengertian itu sendiri, kata bukan- Justru letak permasalahannya di- hayati seni hendaknya ada batas kan pada Bali Post Minggu, edisi lah pesuruh untuk menyampaikan sini, mengingat dunia pembaca pemisah psikis terhadap karya 31 Oktober 1993. pengertian. Kata-kata bisa men- berbeda dengan dunia penyair seni itu sendiri. Berhadapan deng- 3. Bali Post menyediakan ha- ciptakan dirinya sendiri dan me- bahkan kontradiktif. annya bermula dengan hati ter- diah uang sebesar Rp 30.000, di- nentukan kemauannya. Dalam Seorang Andre Hardjana per- buka, kosong dari segala berikan kepada tiga pemenang, gairahnya karena telah menemu- nah membedah tuntas tentang prasangka. masing-masing sebesar Rp kan kebebasannya, kata pengalaman dan imajinasi dalam Akhirnya, melengkapi diri de- 10.000. meloncat-loncat, menari-nari di- kritik sastra. Ada kesungguhan ngan referensi bukanlah sia-sia atas kertas, mabuk dan menelan pada upayanya untuk membe- dan pergulatan terus-menerus de- jangi dirinya. Konsep seperti itu cu- ningkan suatu proses apresiasi ngan sastra (baca: puisi) semakin kup mengundang interpretasi yang mengarah ke kritik. (Periksa penting dan mendasar. Ketentuan Menebak: H C K M N ΤΟ P Q R Dy'S X Z Aa W kerja dengan memperlihatkan M.Ego, N.Kuas, Q.Curi, S.Oke, tanda pengenal diri yang sah T.Nasib, X.Kios, Y.USA, Z.BBC, dan masih berlaku. Luar kota Aa.Asing, Bb. Kekang, Cc.Garis. akan dikirim lewat pos. Pemenang TTS Nomor 436: 1. Luh Putu Nugraheni, SMA Negeri 1 Tabanan, Jl. Gunung Agung 122 Tabanan, 82114. 2. Ni Wayan Mudiari/Kocan, Banjar Kawan, Jl. Muri, Bangli, 80613. 3. Jasmine, SD No. 5 Tianyar, Kubu Karangasem, 80853. Jawaban TTS Nomor 436: 4. Bagi pemenang yang berdo- misili di dalam Kodya Denpasar Mendatar: harap mengambil hadiahnya di A.Poros, D.Maksud, G.Curam, Kantor Bali Post setiap hari H.KUA, I.USU, J.Bius, K.Nyata, Menurun: A.Pucuk, B.Racun, C.Surya, D.Mimbar, E.Sukses, F.Dialog, L.You, O.ASI, P.Lombok, Q.Cekcok, R.Insang, U.Swing, V.Bugar, W.Sadis. KUPON ¦ TTS NO. 439 ! 2cm Color Rendition Chart
