Tipe: Koran
Tanggal: 1996-02-18
Halaman: 05
Konten
4cm Pon, 18 Februari 1996 Minggu Pon, 18 Februari 1996 Kreativitas (2) Melarang anak untuk mela- n atau mengkhayal. Kegiatan ngkhayal biasanya dianggap se- 1, ai kegiatan membuang-buang tu yang tidak ada gunanya. Bah sering juga dianggap sebagai iatan yang dapat menjerumuskan k-anak pada keinginan yang luk-muluk, sehingga orangtua derung melarang anak-anaknya uk mengkhayal. Mengkhayal g positif sebenarnya sangat mbantu perkembangan kreativi- anak. Dalam kegiatan ini anak membayangkan berbagai kemu- inan pemecahan atau jalan ke- suatu masalah, dengan kegiatan dapat membayangkan kreasi- asi baru, dan sebagainya. 3) Kurang memberi pujian ter- ap keberhasilan anak. Pujian yang rikan kepada anak merupakan hal sangat penting untuk mengem- kan suatu tingkah laku.Anak cen- ng akan mengulang perilakunya g mendapat pujian. Orangtua atau yang kurang suka memberi pujian adap ide kreatif anak cenderung ang dapat memacu kreativitas anak 4) Terlalu mengawasi kegiatan Ada sementara orangtua yang u mengawasi kegiatan anaknya an-akan ia tidak percaya pada ke- mpuan anaknya. Anak yang terlalu asi dalam berkarya cenderung ng dapat mengembangkan kreativ ya, ia merasa khawatir jangan-jan- a dikritik oleh orangtuanya. tulah beberapa perlakuan orang- tau guru yang dapat menghambat embangan kreativitas anak. Untuk mt terwujudnya anak-anak yang punyai kreativitas tinggi sekaligus mahami norma-norma kehidupan, atlah penting perlakuan orangtua guru yang benar yaitu kebebasan kepatuhan yang tepat. Drs I Made Rustika, M.Si anan. Misalnya, kalau sang sua- ur, istrinya melangkah ke barat. nar-benar hengkang dari rumah, Pokoknya seru. *** singkat di atas dapatlah diket- yang dilakukan oleh teman saya un terakhir, sama sekali "tidak at" untuk disebut scheiding van ang suami menetap di Singara- trinya berdomisili di Sanur, se- au ngambul. Walaupun dalam sepakati dalam rangka menge- i masa depan mereka berdua. "bisa dilakukan setiap saat, se- ak badan" diatur dengan jadw- etiap Jumat, Sabtu dan Minggu. ●Wayan P. Windia Kupon Kontak Jodoh odoh i, silakan mengirim data pribadike- st Jalan Kepundung 67A Denpasar adakan kontak dengan anggota lain- doh pada sudut kiri amplop surat. atus duda/janda. 3 x 4 cm 1 lembar (untuk arsip). ari peminat gota dan maupun uh. ibadi-pribadi yang tercantum Anda tuju. onya ke dalam surat Anda. m alamat lengkap keluarga baik-baik, 160 cm, kg, setia, jujur, pengertian, ng langsat, karyawan swas- Mendambakan seorang jeja- 7-32 tahun, penampilan tidak gecewakan, pekerjaan tetap, RI, wiraswasta, pegawai ho- Ill; sehat jasmani dan rohani, -175 cm, setia, jujur, saling gertian dan bertanggung b, dari keluarga baik-baik. 05. Gadis Ida Ayu, 162 cm, g, rambut lurus sebahu, karya- tetap, penyayang, setia. Men- bakan Ida Bagus, Anak ng, Hindu, Non Hindu, Bud- Kristen, berpendidikan, spor- penyayang, berbudi luhur, se- ertanggung jawab, pengertian 27-37 tahun. Yang serius si- n kontak via surat, lampiri langsung, KTP, data-data pri- Bila ada kecocokan berse- menikah 1 (satu) tahun lagi. CERDAS BERSAMA TOKO BUKU GRAMEDIA Adik-adik kak Mawar akan memberi kalian sebuah cer- ita. Kalian baca baik-baik ceritanya. Kalau kalian sudah mengerti, kerjakanlah soalnya. Kalau tidak tahu bertan- yalah pada kakak atau orangtuamu. Tapi alangkah ba- gusnya kerjakan sendiri. Kemudian kirimkan jawabanmu dengan Kartu Pos ke Bali Post Jl. Kepundung 67A Den- pasar 80232. Ingat tempelkan juga kupon "CERDAS". Kakak tunggu jawabanmu 10 hari setelah terbitan ini. Tiga jawaban yang benar akan diberi hadiah buku dari Gra- media. Cepat kirim ya, kakak tunggu. Cerdas bersama Toko Buku Gramedia ini khusus untuk adik-adik Sekolah Dasar Jadi sertakan nama dan alamat sekolah kalian Puasa juga Menahan Amarah DI kelas Mia, Inah adalah salah seorang dari sekian ban- yak teman Mia yang beragama Islam. Walaupun Inah baru berusia 12 tahun, ia tak pernah gagal dalam melaksanakan ibadah puasa. Puasa kali ini ia demikian juga. Walaupun anak-anak lain sering mengganggunya dengan menawarkan makanan, Inah tidak pernah merasa terganggu. "Apakah kamu tidak tergoda untuk mencicipi makanan yang dibawa Tia," tanya Mia. Inah tersenyum sambil menggeleng. "Itu adalah tantan- gan, kita harus berhasil melewati tantangan itu," kata Inah kemudian. Karena mengetahui Inah sedang puasa, Mia tidak berani makan di hadapan Inah. Ia ingin Inah dapat melaksanakan kewajibannya dengan baik. Itulah sebabnya Mia sangat marah ketika Iwan datang membawa kue onde-onde dan menawarkannya kepada Inah. "Masak kamu tidak mau kue ini enak Iho, ini kan kue kesukaanmu," kata Iwan sambil mengacung-ngacungkan kuenya. "Sudahlah Wan, kamu ini tidak menghormati teman yang puasa, kamu tidak boleh begitu," kata Mia agak marah. Iwan malah cekikikan, dan makin mendekatkan kuenya kepada Inah. "Mmmm enak," desis Iwan sambil mengerjap-ngerjap- kan matanya. "Kenapa kau tidak marah, saat Iwan menggodamu den- gan menawarkan makanan enak," tanya Mia lagi. "Puasa itu bukan saja menahan lapar, tetapi juga men- gendalikan amarah. Kalau kita marah, artinya juga batal puasa," jelas Inah lagi. Mia kagum mendengar penjelasan Inah. Mia tahu Inah anak yang baik. Dialah satu-satunya teman di kelas Mia yang melaksanakan puasa penuh. Anak-anak lain biasanya seten- gah hari. Inah mulai puasa dari pukul 5.00 sampai pukul 19.00. Nah adik-adik tahukah kalian berapa jamkah Inah puasa setiap harinya. Kak Mawar Jawaban untuk Cerdas 33. Jarak yang ditempuh Mia adalah: 7,50 km. Pemenangnya adalah 1. Kadek Sutrina Dwiputra. SD No. 1 Mas Ubud, Gianyar. 2. I Made Naris Pujawan. Kelas V SD No. 7 Kawan, Bangli. 3. I Komang Merta Yasa. Kelas I SD No. 12 Br. Penataran Kuta. Jln. Cempaka No. 6A Kuta. Pemenang dari Denpasar silakan mengambil hadiah di toko buku Gramedia, Jalan Dewi Sartika (Matahari) dengan menunjukkan identitas diri. Pemenang dari luar daerah, had- iah akan dikirim. Pen- gambilan hadiah selam- bat-lambatnya sebulan setelah pengumuman pe- menang. KUPON Cerdas 35 Komang Adi Setiawan Pintar Melukis tetapi tak Mau Jadi Pelukis DI sekolahku diadakan lom- ba mengarang dan aku ikut ser- ta dalam lomba itu. Namun aku masih bingung, karangan apa yang harus kubuat. Di rumah aku sudah mencoba untuk membuat karangan namun tak ada hasilnya sama sekali. Bah- kan adikku berkata, "Sudahlah kak, kalau kakak tidak bisa membuat karangan, batalkan saja keikutsertaan kakak dalam lomba mengarang itu, toh kakak hanya bisa menulis, Ini ibu Budi." Kata-kata adikku itu masih terngiang-ngiang di telingaku. Apa lagi jika aku mengingat- nya, makin membuatku kesal dan putus asa. "Bukannya memberi semangat malah mengejek," umpatku. Untuk menghibur diri aku peri ke ru- mah temanku untuk meminjam buku. Kebetulan rumah teman- ku sangat jauh, jadi aku mencari bus di terminal letaknya hanya beberapa blok dari rumahku. Aku pun berjalan menuju terminal. Sesampai di terminal aku langsung naik ke bus yang kebetulan belum dipenuhi oleh penumpang. Aku duduk di kur- si paling belakang. Satu per satu pedagang asongan mulai naik ke bus sambil menawarkan da- gangannya. Di antara pedagang asongan itu ada seorang anak laki-laki yang sebaya denganku menawarkan korannya kepada para penumpang. "Koran... ko- ran... Kompas... Prima penuh dengan berita dan sajian yang menarik, koran... koran," teri- ak si penjual koran. Bali Post ANAK-ANAK Kehidupan Penjual Koran KOMPAS PRIMA WIED 01496 Oleh Satria W belajar di kamarnya temui saja langsung!" kata Ibu Doni. "Ter- ima kasih Tante," kataku. Sete- lah selesai meminjam buku dari Doni aku langsung pulang. Keesokan harinya ketika aku sedang lari pagi, dari arah yang berlawanan denganku, kulihat seorang anak membawa koran berlari dengan cepat kemudian menabrakku. Aku terpental be- berapa langkah ke belakang dan jatuh terjerembab. "Hei! hati- hati dong, kalau lari pakai mata. "Koran pak?" tanya penjual Jangan sembarangan menubruk koran kepadaku. Aku hanya bisa orang!" bentakku galak. menggeleng sebab uangku pas- "Ma-maaf aku tak sengaja," pasan. Setelah sampai di rumah jawabnya. "Hei! bukankah kau teman aku disambut oleh ibun- pedagang koran yang ada di ter- ya. "Doni ada, Tante?" tany- minal itu?" tanyaku. "Ya" aku. "Oh, ada. Doni sedang jawabnya singkat. "Tapi men- Adik-adik Apa saja yang terdapat pada gambar bawah ini. Coba Sebutkan dan tulis dalam kotak yang telah tersedia US PATAS PEJARAKAN-SINGAR LOKET LOKET BPM-WIED 1.96 jualan koran di kota lain," ujar- ya. Lalu ia berjalan meninggal- kanku tanpa mengucapkan sela- mat tinggal. Setelah ia hilang dari pandangan terlintas dalam pikiranku untuk membuat karan- gan tentang dirinya. Kemudian aku pulang ke rumah. Kata demi kata ku susun, alinea demi alinea kubuat yang akhimya memben- tuk sebuah karangan dengan judul "Suka Duka Penjual Koran". Aku merasa aneh mengapa aku bisa membuat karangan yang panjang dan padat dalam waktu singkat, padahal sebelumnya membutuhkan waktu berjam-jam untuk menyelesaikan sebuah karangan. Aku sadar bahwa mem- buat karangan bukan hanya kata- katanya saja yang bagus tetapi juga harus dari kata-kata hati yang penuh perasaan indah barulah karangan itu bisa terwujud. Setelah karanganku selesai aku segera membawa karangan itu ke sekolah untuk dilombakan. Keesokan harinya aku pergi un- tuk melihat hasil lomba menga- rang itu di sekolah. Sesampainya di sekolah kulihat teman-teman- ku berkumpul dan berbicara ber- bisik-bisik. "Ada apa sih?" tany- aku. "Oh, tidak ada apa-apa," sahut Doni. "Itu! pengumuman pemenang lomba mengarang sudah diumumkan, lihat saja di papan pengumuman!" ujar Iwan. Kemudian aku melihat ke papan pengumuman dan kuteliti, siapa tahu ada namaku. Ketika berada pada deretan paling atas kulihat namaku tertulis di sana. Aku ber- sorak gembira ternyata aku ber- hasil meraih juara satu. "Hore! aku menang. Aku menang," sor- akku. Tetapi kemudian aku terin- gat pada penjual koran beberapa hari yang lalu. "Terima kasih pen- jual koran, tanpamu tak mungkin kan sekarang?" tanyaku. "Aku aku bisa meraih juara satu, akan pergi dari kota ini dan ber- kataku dalam hati. gapa kau bisa ada di sini, apa yang terjadi denganmu?" tany- aku penasaran. "Ceritanya be- gini, tadi ketika aku sedang ber- jualan koran di terminal, ada beberapa petugas datang. Para petugas itu mengusir pedagang- pedagang kaki lima serta peda- gang asongan, dan melarang kami untuk berjualan di sana. Tapi semua pedagang yang ada di sana melanggar larangan terse- but dan tetap berjualan, lalu petu- gas itu menangkap dan menyita barang-barang kami. Aku berha- sil meloloskan diri tetapi teman- temanku tertangkap," kata si pen- jual koran mengakhiri ceritanya. "Lalu apa yang mau kau laku- ZZZ. Bali fost 康 Buah Hati HALAMAN 5 Nama Lahir : 18 Desember 1993 Putra dari : Wayan Suryawan dengan Yuli Alamat : Jl. Ngurah Rai 3Amlapura : Putri Setyawati Nama : Ni Luh Sri Dewi Eka Nama :I Gede Juli Mahesa Purnama Yanthy Yuda Antara Lahir :24 Oktober 1994 Lahir :17 Juli 1995 dengan Ni Ny. Rumiasih Alamat Putra dari : I Wayan Gede Suarjana Putra dari : I Made Yudana dengan : Br. Beji Gg. IV Jln. Sandat Alamat Desa Bungaya, Amlapura KEMP Ni Made Parwati Jln. Rijasa Gg. I No. IIIA Denpasar Linggar Dewi : 3 April 1993 Nama Lahir Alamat :I Putu Agus Krisna Jaya Nama : 3 Maret 1993 Putra dari : I Ketut Wijaya dengan Lahir : 6 April 1993 Ni Luh Suarni Putra dari : M. Mandiyasa, S.E. Jl. Gunung Agung IV/11 D Agung Angga Wira Nama : Ni Luh Putri Cahyaning Raditya Lahir Putra dari : I Made Sukada dengan Alamat dengan A.A. Sg Intan, S.E. Jln. Matahari, BTN Ni Made Suani Alamat Jln. Toyaning No. 03 Kedo- Satya Bhakti No. 45/5 Penamparan, Denpasar nganan Tuban, Badung Rubrik ini terbuka untuk putra-putri Anda, kirimkan foto-foto lucu mereka ke Redaksi Bali Post Minggu, Jl. Kepundung 67 A Den- |KUPONI pasar. Sisipkan data putra-putri Anda: Nama lengkap, Tanggal lahir, nama orang tua, alamat rumah, dan cita-cita. Jangan lupa cantum- kan kupon "Buah Hati" disudut kiri amplop. 1. a Ga.m.b.a I BUAH HATI L JAGALAH PA KEBER- SIHAN B Ketika ditanya cita-citanya, dengan malu-malu dia menga- takan tak ingin jadi pelukis. "Saya ingin mengikuti jejak bap- ak." katanya. KOMANG Adi Setiawan lah meraih juara dan nominasi dalam tujuh kejuaraan. ka, Gang Kenari 14 Denpasar ini, tidak mau kalah dari rekan- namanya. Temanmu ini me- Wawan demikian panggilannya, tercatat sebagai juara I rekannya yang lain. Ia kini menduduki peringkat II di kelasn- mang pendiam, tetapi soal lomba melukis tingkat SD se-Kodya Denpasar pada tahun ya, pernah juga menjadi duta anak teladan di tingkat kecama- prestasi dia tak pernah mau 1994 dan 1995 lalu. Prestasi lain yang diraihnya adalah lom- tan. berhenti. Ia selalu tak puas ba melukis yang diadakan TVRI dalam HUT-nya yang ke-33, dengan prestasi yang telah juga masuk nominasi dalam lomba melukis RRI, dan sejum- diraih, selalu ingin yang leb- lah lomba yang dilakukan kalangan swasta seperti Legian ih tinggi dan lebih tinggi Beach Hotel. Untuk tingkat propinsi Wawan malah meraih lagi. Dalam bidang lukis, juara III. misalnya. Putra Made Nurjana dan Nyoman Sulatri yang kini duduk di bangku kelas VI SD 23 Dangin Puri ini, se- Komang Adi Setiawan jak tahun 1994 hingga tahun 1995 lalu tercatat te- Menyinggung tentang prestasi anak didiknya, Kepala SD 23 Dangin Puri Gusti Ayu Utari mengharapkan, prestasi yang ditunjukkan oleh anak didiknya agar ditindaklanjuti di tingkat selanjutnya (SMP dan SMA), agar pembinaannya tidak terpu- tus. "Selama ini seol prestasi mereka tidak diketahui di Ketika ditemui di sekolahnya, Wawan yang didampingi Ibu Gusti Ayu Utari (Kepala Sekolah) dan Komang Sucipta Banyuning (selaku pembina) mengatakan, bakat melukisnya diperoleh berkat dorongan orangtuanya, lingkungan (karena dia dilahirkan di Ubud), dan yang lebih penting adalah ber- tingkat yang lebih tinggi," katanya sambil menambahkan, sejak kat bimbingan dan pembinaan yang didapatnya di sekolah. dia duduk sebagai kepsek, persentase anak didiknya yang diteri- HAI LEBAH Di bidang akademik, Wawan yang kini tinggal di Jalan Nang- ma di SMP negeri mencapai 60 persen. (sar) HWAN-HUJAN BEGINI KAMU SEMAKIN GEMUK SAJA APA SIH RAHASIANYA..? PADA MUSIM KEMARAU AKU MEMBANTING TULANG MENCARI MAKANAN UNTUK DI MUSIM HUJAN, SEPERTI SEKARANG INI! JADI NYA MAKAN SEKARANG AKU TERUUUSSS dongeng diah Nama Ni Putu Diah Ratih NP Umur : 4,5 tahun Sekolah TK Saraswati Klungkung Alamat: Jln. Raya Besakih No. 200X Akah-Klungkung Nama : Dw. Gd. Sentana Putra Umur : 8 tahun Sekolah SD No. 3 Ubud, Kelas III Alamat: Jln. Raya Andong 34X Ubud, Gianyar PUISI R KUDA Seekor kuda berjalan di atas rumput pada waktu turun dari bukit Si kuda harus berjalan di atas batu saat itulah dia sadar bahwa dia tidak bersepatu Berjalan di atas rumput yang lembut ternyata tidak perlu memakai sepatu pikir si kuda Mungkin sepatunya tertinggal di atas bukit. Karya: Wayan Jarrah TK Kumara Sari, Padang Tegal Ubud Rubrik "Gelar Gambar" ini terbuka untuk anak-anak TK dan SD. Kirimkanlah gambar karya adik-adik ke Redaksi Bali Post, ukuran kertas bebas, boleh berwarna atau hitam putih, lengkapi dengan keterangan nama, umur, sekolah, dan alamat. Jangan lupa tempel-I kan Kupon Gelar Gambar di balik gambar. KUPON GELAR GAMBAR AKU PUNYA IDE SEKARANG IDE BAGUS.. IDE APA BAGAIMANA JIKA AKU YANG MENJADI PENJAGA MADUMU, TAPI DENGAN SYARAT KAMU HARUS SELALU MEMBERI MADU SETIAP HARI BAIK LAH KALAU BEGITU MULAI SAAT ITU, LEBAH MULAI AMAN DI BAWAH KEAMANAN ILUTUNE SETIAP BINATANG YANG KECIL CEPERTI: SEMUT, TUPAI DLL. DAPAT DI USIRNYA DENGAN MUDAH. ituasinya masih terang dan wak rezeki. Namun jangan brono, sebab bisa turun. alah kecil jangan diabaikan, b bisa jadi besar dan Anda gbila Anda mau memenuhi an. Asmara: Kiranya tak ada ya kepadanya saja. Perhati- anya. "erjalanan nasib dan rezeki ai bersemi, jangan lewatkan empatan baik ini untuk gejar kemajuan dan keuntun- di manapun berada. Harus dak. Namun jangan ingkar. usaha baru. Asmara: Masa eban. Cepatlah bergaul cari ini saatnya untuk mengada- perubahan-perubahan demi ajuan. Mana yang merugikan anti, yang menguntungkan rbesar. Jangan ragu-ragu dan iri. Keuangan diatur sebaik ermanfaat ditunda. Asmara: isa menyinggung perasaan. g menolong. Kesibukan semakin banyak, S semakin menumpuk. Kalau a bisa menyelesaikan tepat tu, niscaya hasilnya sangat yenangkan, Jangan terlalu Pelan-pelan asal jalan, sedi- kun. Asmara: Sebaiknya ka iutarakan. Sebab bisa tidak OLEH: Kesumet TAPI AKU LIHAT KAMU SEPERTI BERSEDIH. KENAPA SIH..? BENAR LUTUNG... ARU BERSEDIH KARENA SETIAP HARI AKU SELALU DIRAMPOK, MADUKU DIAMBIL... PADA SUATU HARI HAI LUTUNG... KAMU HARUS MEMBERIKU MADU ITU KALAU TIDAK, KAMU AKAN AKU BUNUH..!! 20 KEPARAT LUTUNE..!! TERNYATA KAMU TIDAK LAYAK DI PERCAYA.. osi. AMPUN AMPUN.. JANGAN BUNUH AKU... KAMU BOLEH MAKAN MADU ITU SEPUAS-PUASNYA AMPUN AMPUN.. AMPUN DAHULU kala, di tepi sebuah hutan, hidup seorang penebang kayu beserta istri dan anaknya. Mereka hidup miskin, serba kekurangan. Suatu pagi, seperti biasa si penebang kayu pergi ke hutan untuk menebang kayu. Ke- tika ia hendak menebang sebuah pohon bayan, sebuah peristiwa aneh terjadi. Dari rongga akar po- hon tersebut muncul seekor tikus raksasa. Yang lebih mengejutkan si penebang kayu, tikus tersebut mengenakan pakaian lengkap lay- aknya seorang raja dan dapat ber- bicara! Penebang Kayu dan Raja Tikus emas yang ada agar kita kaya raya!" ujar si istri setelah mendengar ceri- ta penebang kayu. "Tetapi aku sudah berjanji kepa- da raja tikus, Bu." "Ah, jangan kau pedulikan si raja tikus. Bayangkan bila kita bisa me- miliki seluruh keping emas yang ada. Atau kau mau aku laporkan ke- pada kepala desa bahwa kau adalah seorang pencuri?" Akhirnya dengan berat hati si penebang kayu pergi ke hutan dan menebang pohon bayan yang dihu- ni oleh raja tikus hingga ke akarn- ya. Benar kata istrinya, di rongga tanah tempat pohon bayan tadi dite- muinya begitu banyak kepingan emas namun tidak dilihatnya seekor tikus pun. Dibawanya seluruh keping yang ada dan oleh istrinya keping- keping itu disimpan di dalam sebuah guci besar. Malam harinya suami istri itu tidur dengan lelap dan hati gembira. Tanpa sepengetahuan keduanya, raja tikus tiba-tiba saja muncul dan mengintip dari luar jendela. Beber- apa saat kemudian guci tempat me- "Pak, dari mana kau memper- nyimpan keping emas itu kosong, Dengan terheran-heran si oleh banyak uang?" isinya lenyap bersama si raja tikus. penebang kayu memungut ketiga "Tentu saja dari hasil menebang Keesokan paginya suami istri itu "Oh, manusia yang baik hati, keping emas yang disodorkan oleh kayu. Lagipula apa urusanmu? terkejut luar biasa melihat guci te- hamba adalah raja tikus. Hamba si raja tikus. Ia sangat heran kare- Yang penting sekarang kita bisa lah kosong. Mereka memeriksa se- na ketiga keping emas itu benar- hidup berkecukupan," jawabnya. luruh pelosok rumah tetapi tak satu benar asli! Akhirnya ia menyetu- "Wahai manusia yang baik hati, hamba mohon jangan tebang pohon ini. Kasihanilah hamba dan rakyat hamba," ratap tikus itu se- terimalah tiga keping emas dari kayu seperti biasa. Maka pagi itu raya bersujud di hadapan si hamba. Tapi mohon, jangan tebang ia bertanya pada suaminya. penebang kayu. Karena bingung pohon ini!" dan terkejut, penebang kayu tak dapat berkata-kata. dan rakyat hamba hidup di bawah pohon bayan ini. Untuk itu ham- ba mohon jangan tebang pohon ini," lanjutnya dengan mengiba. "Jadi kau... kau seorang raja tikus?" "Benar, manusia yang baik hati. Jika tuan bersedia tidak me- nebang pohon ini, hamba akan menghadiahkan tiga keping emas setiap hari sebagai pengganti." "Aku bukan orang bodoh, hai raja tikus! Bagaimana aku dapat mempercayai perkataanmu?" tan- ya si penebang kayu. "Jika tuan tidak percaya, ini, Pada awalnya istri penebang keping pun tercecer. Penebang kayu jui untuk tidak menebang pohon kayu tidak bertanya lagi. Namun berlari ke hutan, menuju pohon bay- tersebut dan menerima tiga keping lama kelamaan rasa ingin tahun- an yang ditebangnya kemarin. la emas di tempat itu setiap pagi. ya memuncak. Pada akhirnya... memanggil-manggil raja tikus na- Kini si penebang kayu dan kelu- "Pak, aku mau tahu dari mana mun rupanya raja tikus dan rakyat- arganya dapat hidup berkecukupan kau memperoleh uang. Kalau nya telah pergi meninggalkan tem- dengan keping emas yang diteri- tidak, aku akan lapor pada kepala pat itu. Ia pun lemas, manya setiap hari dari si raja tikus. desa bahwa kau telah mencuri!" Kini keluarga penebang kayu Namun di tengah kebahagiaan Diancam demikian membuat kembali miskin seperti sedia kala. yang baru berlangsung selama be- penebang kayu akhirnya terpaksa Itulah ganjaran bagi orang yang se- berapa waktu itu, istri penebang menceritakan perjanjian rahasian- rakah dan tak tahu membalas budi. kayu merasa curiga. Bagaimana ya dengan raja tikus. mungkin suaminya dapat memper- "Oh, bodohnya kau, Pak! Men- Diterjemahkan oleh Eva Suarthana oleh banyak uang dalam waktu gapa tidak kau tebang habis pohon Jl. Cipinang Timur RT 009/03 No. 7 singkat dengan hanya menebang bayan itu dan ambil semua keping Jakarta Timur, 13240 2cm Color Rendition Chart
