Tipe: Koran
Tanggal: 1996-04-17
Halaman: 01
Konten
4cm eat Perintis emimpin Umum/Pemimpin Wakial/Penanggung Jawab Penanggompin Umum/Redaksi/ Wakil Pemimp Penanggung Jawabaks Redaktur Pelaksana Suyadnyana, K. Abinawa, Agus, : K. Nadha K. Nadha ABG, Satria Ne wan, Made Sumendra, Gde Widmis, Alit Susrini Kantor Redaksi: Ma8582-238239, Fax: 227418 Teleks: Jasar 80001. Perwakilan Ball Post Redaksi: Djesna Winada, Surawan, Jalan Raden Saleh Raya No. 4, Jakarta Jl. Kepundung 67A, Denpasar 3092. Bag. Redaks! Jl. Martapura 1B Telp. 35191, Alamat Surat: POman 22A Telp. (0364) 32737. Surat Izin Usaha Jakarta, Bag. Iklan: Dinan No. 005/SK/Menpen/SIUPP/A.7/1985 tanggal 24 10430, Telepon (021) (021) 3905330. NTB Penerbitan Pers Oktober 1985, A Penerbit: PT P RABI SGP PANG, 17 APRIL 1996 Presiden Gembira terhadap Komitmen PMAustralia Jakarta (Bali Post) - ISSN 0852-6515 Presiden Soeharto menyambut gembira tekad atau komitmen pemerintahan Perdana Menteri (PM) Aus- tralia John Howard untuk tetap mengutamakan hubun- gan baik negara kangguru itu dengan Asia termasuk Indonesia. "Presiden Soeharto menyambut baik penegasan sikap pemerintah Australia untuk tetap memberi pri- oritas utama hubungan luar negerinya dengan Asia," kata Menlu Ali Alatas kepada pers di Bina Graha, Selasa (16/4) kemarin. Setelah mengantar Alexander Downer menemui Kepala Negara, Alatas mengatakan, Indonesia yakin Howard dan para menterinya akan tetap konsisten pada prioritas utama hubungan luar negerinya. Kepala Negara kepada tamunya mengatakan, In- donesia tetap ingin menjalin kerja sama erat dengan Australia dalam berbagai forum seperti ASEAN Re- gional Forum (ARF) serta APEC, Menlu Downer menegaskan, Canberra tetap ingin mempertahankan hubungan baiknya dengan Indone- sia dalam berbagai sektor demi keamanan negara itu sendiri. Masalah ini dikemukakan Downer ketika ditanya wartawan mengapa Indonesia dipilihnya sebagai nega- ra pertama yang dikunjunginya setelah diangkat se- bagai menlu. Downer menyebutkan pula, besarnya jumlah pen- duduk Indonesia merupakan peluang bagi peningka- tan kerja sama ekonomi dan investasi bagi pihaknya. Ia memuji Indonesia yang berhasil mencapai per- tumbuhan ekonomi yang mantap serta mampu men- gurangi jumlah orang miskin. (Bersambung ke Hal 15 Kol 1) MIIK PE AS NASIONAL SUIT A Harian untuk Umum Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila HARIAN PAGI TERBIT 16 HALAMAN Bali Post/AFP PAK HARTO-DOWNER - Presiden Soeharto (kiri) berbincang-bincang dengan Menteri Luar Negeri Australia Alexander Downer (kanan) di Istana Presiden, Jakarta, Selasa (16/4) kemarin. Indonesia adalah negara pertama yang dikunjungi Downer sejak ia diangkat sebagai menlu. Pemimpin Perusahaan Sekretaris Umum. Manajer Iklan Manajer Sirkulasi Bagian Iklan ABG. Satria Naradha Retno Endah Sada Kariawan, Kariadi Suryantha, Oka Wipraja Jl. Kepundung 67 A, Denpasar 80232 Bagian Iklan Telepon: 225764 Fax: 227418 Teleks: 35191 Senin s.d. Jumat 08.00 19.00 Sabtu 08.00-13.00 Minggu 08.00-19.00. Tarif Iklan: Iklan Mini: minimal 2 baris makimal 10 baris, perbaris Rp. 5.000 Iklan Umum: Rp. 6.000 per mmk. Iklan Keluarga/Duka Cita: Rp. 5.000 per mmk. Iklan Warna: 1 warna Rp. 6.500, 2 wama Rp. 8.500, 4 wama Rp. 9.500 per mmk. Pembayaran di muka, iklan mendesak untuk dimuat besok dapat diterima sampai pukul 19.00. Bagian Langganan/ Pengaduan Langganan : Jl. Kepundung 67 A, Denpasar 80232. Telepon: 225764 Pager Telepon: 139, 234139. Fax: 227418. Harga Langganan: Rp 12.000 sebulan. Pembayaran di muka. Harga eceran Rp 700. Terbit 7 kali seminggu. Rekening BRI Denpasar Rekening BDB Denpasar Rekening BCA Denpasar Rekening Bank Aken Denpasar Rekening Bank Seri Partha Rekening BUN Denpasar 31-45. 1065.4 173.804 : 040-30-07061-8 :900601028 0274000384 071 000567.7 NOMOR 234 TAHUN KE-48 Korban Timika Dimakamkan di Irja Jayapura- Jenazah korban penembakan membabi buta yang dilakukan oleh seorang perwira militer di Timika di- makamkan, Selasa (16/4) kemarin di Irian Jaya. Wakapuspen ABRI Kol, Inf. Sutan Iskandar mengatakan hal itu di Jakarta, Selasa (16/4) kemar- in. Sementara itu dari Sorong, per- wira Penerangan Kodam VIII Triko- ra Kapten CAJ Eddy Sulistiadjie me- nambahkan, enam jenazah anggota ABRI dari Batalion 752 Kodam VIII Trikora yang bermarkas di Sorong, ibu kota Kabupaten Sorong, Irja, menurut rencana akan dimakamkan di Taman Makam Bahagia Sorong, Rabu (17/4) pagi ini, dalam suatu upacara militer, Jenazah enam korban penemba- kan seorang anggota ABRI di hang- gar Bandara Timika, Selasa kemarin diangkut dengan pesawat khusus ke Sorong. Nama-nama anggota Batalion 752 yang tewas ditembak oleh rekannya Senin (15/4) lalu pukul 05.00 di Ban- dara Timika itu adalah Serda Joko, Praka Mochtar, Praka Kasyanto, Pra- da Triyono, Praka Rudy dan Praka Misdiyono. Dua anggota Batalion 752 lain- nya, yaitu Serka Irkam dan Serka Subiyanto, gugur akibat keganasan GPK Irja di Desa Senewak pada Minggu (14/4) pukul 12.10. Kedua anggota ABRI itu dibunuh Dinas Penerangan Komando Opera- GPK yang menyamar sebagai pen- si TNI AU (Koopsau) I Jakarta duduk biasa yang menjual sayur. menyebutkan, pesawat Hercules Jenazah keduanya Senin (15/4) pagi diterbangkan dari Senewak ke Ban- dara Timika bertepatan dengan ter- jadinya kasus penembakan yang menyebabkan 10 anggota ABRI dan lima warga sipil termasuk pilot Air- fast Mick Findlay asal Selandia Baru tewas di tempat. Korban Luka Di bagian lain, empat orang yang menderita luka parah akibat peristi- wa penembakan di Timika, Irja, kini berada dalam perawatan RS Gatot Subroto dan RS Pondok Indah Jakar- ta, salah satunya adalah warga asing. "Mereka tiba Selasa malam se- kitar pukul 19.30 menggunakan pe- sawat milik Airfast," kata Wakapus- pen. Ia menambahkan, para korban yang berada di rumah sakit Jakarta itu merupakan korban yang mender- ita paling parah sehingga memerlu- kan perawatan yang memadai untuk menyembuhkan luka-luka mereka. Korban lainnya yang masih bisa ditangani oleh rumah sakit setempat tetap ditangani di Irian Jaya. "Kalau nanti keadaannya makin parah, bukan tidak mungkin mereka akan diterbangkan ke Jakarta," kata Sutan Iskandar. Keterangan yang diperoleh dari sudah dipersiapkan untuk melakukan evakuasi terhadap para korban lain- nya dan posisi pesawat tetap siaga di Pangkalan Udara Halim Perdan- akusumah menunggu perintah dari Mabes ABRI Nama-nama korban tewas adalah Letkol Inf. Adel Gustinigo (37) Ko- mandan Detasemen 81, Mayor Inf Gunawan (Den-81), Kapten Djatmi- ka (Yon 328/Kostrad), Serma Yaswanto, Praka Rudi, Serma Djo- ko, Praka Muchtar, Praka Triono dan Praka Kasyanto (Yon 752/Kostrad) dan Sertu Manasye dari Koramil se- tempat. Warga sipil yang turut menjadi korban adalah pilot helikopter Air- fast Michael Findlay (berkebangsaan Selandia Baru), Antonio Budi Afian- to (staf Áirfast), Jimmy Watusile, Darmanto dan seorang lagi warga sipil yang belum berhasil diidenti- fikasi. Lima korban tewas pertama yak- ni Letkol Adel, Mayor Gunawan, Kapten Djatmika, Serma Yaswanto dan Praka Rudi dimakamkan di Taman Makam Bahagia, Kusuma Trikora, Jayapura. Para keluarga korban yang didampingi istri Komandan Kopas- sus Ny. Titiek Prabowo turut meny- aksikan pemakaman. (ant) Tidak Benar, Masalah PDI Permudah PHK, Status Menkeh Temukan Keistimewaan Jatim Diserahkan ke Pusat Jakarta (Bali Post) Mendagri Moh. Yogie SM mengatakan, tidak benar masalah dualisme kepemimpinan dalam lah mengecek, ternyata tidak ada pernyataan seperti itu, tidak ada. Berita itu tendensius. Ini kan men- yangkut kredibilitas daerah. di Kamar Tahanan Edy Tansil tubuh DPD PDI Jatim antara Mereka itu mengerti peraturan, Ceria Harian Lukul 01.00 dini hari menemukan agar barang-barang khusus itu dikelu- Sutjipto dan Latief Pudjosakti dis- erahkan ke pusat lantaran pemer- intah daerah sudah tidak mampu lagi menanganinya. "Cek saja, cek saja, apa be- nar yang ditulis itu seperti yang dikatakan (Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Imam Oetomo-red). Begitu saja, coba cek," kata Yo- gie kepada wartawan di Jakarta, Selasa (16/4) kemarin. Mendagri diminta tanggapan- nya atas pernyataan Imam akhir pekan lalu bahwa Pemda Jatim menyerahkan masalah PDI Jatim itu ke pusat karena sudah tidak mampu lagi diselesaikan di tingkat daerah. Karo Humas HSA Yusacc mengakui, dirinya bersama Dirjen Sospol Sutoyo NK hari Senin (15/ 4) telah mengecek ke Jatim atas pemberitaan media massa bahwa masalah PDI Jatim itu telah dis- erahkan ke pusat. "Saya dan Dirjen Sospol te- jadi nggak bisa dong melepas tanggung jawab seperti itu," kata Yusacc. Yusacc mengatakan, memang ada wartawan yang menanyakan kepada Pangdam V Brawijaya, tetapi bukan soal PDI Jatim, me- lainkan soal DPP PDI. "Pangdam sambil jalan men- gatakan ya, kalau soal DPP ya tan- ya ke Departemen Dalam Negeri. Jadi tidak benar kalau soal PDI Jatim diserahkan ke pusat," kat- anya mengulangi pernyataan. Sementara mengenai rencana sebagian warga PDI untuk menggelar Kongres Luar Biasa (KLB) yang akan menggulingkan kepemimpinan Megawati dari pucuk pimpinan DPP PDI, Mendagri mengatakan tidak tahu. "Saya tidak tahu kalau ada rencana KLB, tetapi asal itu se- suai peraturan perundang-undan- gan ya silakan saja," demikian Mendagri. (e/ant) Bali Post HARI INI • Tujuh Belas Eks Anggota OT di Kodya "Menghilang"......2 • Pemda Jembrana Tindak Tegas Oknum Perusak Hutan • Sekjen PBNU: Persoalan NU Berdimensi Politis..... 4 Jakarta - Para pengusaha mempertahankan eksistensi pekerja harian lepas (PHL) untuk mempermudah pemutusan hubungan kerja (PHK). Pen- gamat ekonomi dan pemerhati ketenagakerjaan Mari Pangestu men- gatakan hal itu di Jakarta, Selasa (16/4) kemarin. Mari menilai, masih perlu dipertany- akan alasan utama pengusaha memper- tahankan status PHL. "Apakah benar karena pembayaran UMR (upah mini- mum regional), atau agar mudah memu- tuskan hubungan kerja," katanya menanggapi keberatan pengusaha mem- bayar UMR. Menurut dia, dengan status PHL akan mempermudah proses PHK, sedangkan status pekerja tetap sangat kuat dan dil- indungi oleh peraturan. Jadi tidak mudah melakukan PHK. 'Pengusaha tidak bisa mem-PHK pekerja tetap lebih dari lima orang se- cara sepihak karena pekerja dilindungi oleh UU, serta memiliki sejumlah hak seperti uang pesangon, Jamsostek dan sebagainya," kata Mari. Ketika menjawab pertanyaan, dia men- yatakan perlu dikaji lebih mendalam den- gan memperhitungkan berbagai aspek apa- kah pengusaha akan mengalami kesulitan keuangan atau bangkrut jika mengubah status PHL menjadi pekerja tetap dengan kewajiban membayar UMR satu bulan penuh. Sementara Ketua Federasi Serikat Pe- kerja Seluruh Indonesia (FSPSI) Wilhemus Bhoka dalam suatu kesempatan menyata- kan, upah pekerja hanya sebagian kecil dari total biaya produksi. Pada perusahaan padat modal, upah hanya membutuhkan tujuh hingga dela- pan persen dari biaya produksi dan di perusahaan padat karya menjadi 10 hing- ga 15 persen. Dia meminta pengusaha transparan untuk membuka neraca keuangannya un- tuk membuktikan apakah perusahaan akan mengalami kesulitan keuangan atau bangk- rut seperti yang dinyatakan Asosiasi Pen- gusaha Indonesia (Apindo) dan asosiasi pengusaha lainnya. Sikap Arogan Dia juga menyayangkan sikap arogan sejumlah pengusaha yang ingin menga- jukan Menaker ke Pengadilan Tata Usa- ha Negara (PTUN) dengan alasan SK Menaker No.2 tahun 1996, khususnya amar empat bertentangan dengan peratu- ran lainnya. Tindakan pengusaha yang meributkan UMR pekerja harian lepas harus dibayar 30 hari kerja (satu bulan) itu bisa dijadikan senjata bagi negara pesaing untuk mem- boikot atau menuduh Indonesia melaku- kan dumping upah murah. Pengusaha juga menyalahartikan maksud dari Peraturan Pemerintah No.8/ 81 yang menyatakan tidak bekerja tidak mendapat upah yang sebenarnya untuk menjaring pekerja yang selalu mangkir. FSPSI tetap konsisten pada SK Menaker No.02 1995 yang memiliki dasar kuat sesuai amanat GBHN, yakni memberikan upah sesuai kebutuhan hidup minimum kepada pekerja. "Sebagai warga negara yang baik, (Bersambung ke Hal 15 Kol 8) Pers Nasional Kini Jadi Milik Masyarakat ●Pesawat Merpati Alami Kecelakaan di Bandara El Tari....5 * IB Oka: Pengungkapan Kasus Adat bisa Timbulkan Konflik •AS Desak Semua Pihak Pulihkan Ketenangan di Libanon..6 "Melukat" Penyembuhan Rohani Cara Hindu... • Indonesia akan tetap Patuhi Aturan WTO... Madonna Tunggu Kelahiran Bayi Pertamanya London- .8. 11 na-juga merasakan kegembiraan yang luar biasa, lanjut Rosenberg. Pasangan itu sudah hidup bersama selama setahun. Gianyar (Bali Post) - Pers nasional saat ini telah menjadi milik masyarakat. Ini terbukti dari makin lekatnya hubungan dan interaksi antara pers dengan masyarakat maupun pemer- intah. Bukan itu saja, hubungan harmo- nis itu juga terlihat dari perhatian yang diberikan Presiden Soeharto kepada ja- jaran pers di Tanah Air. Itu dikemukakan Ketua Umum PWI Pusat, H. Sofyan Lubis pada peringatan hari ulang tahun (HUT) Persatuan War- tawan Indonesia (PWI) dan Hari Pers Nasional (HPN) 1996 untuk daerah Bali, di Taman Burung Singapadu (Gianyar), Selasa (16/4) kemarin. Menyongsong Pemilu 1997, ditegas- kannya, pers juga punya tanggung jawab meningkatkan kesadaran politik masyarakat dan dia yakin tugas itu mam- pu dilaksanakan oleh jajaran pers. Masuk KIPP Penyanyi pop kondang Madon- na (37) kini tengah menunggu kela- hiran bayi pertamanya dalam sua- sana perasaan amat bahagia. Juru- "Dia selalu merindukan kehadi bicara Madonna mengatakan hal itu ran seorang anak. Dia berbicara se- kepada stasiun televisi GMTV Lon- cara blak-blakan mengenai masalah don, Selasa (16/4) kemarin. itu tahun lalu, tetapi itu bukan meru- Penyanyi Amerika yang belum pakan perencanaan dari keadaan lama ini berada di Budapes dalam sekarang ini," kata juru bicara itu. rangka memhidupkan kembali Menurutnya, Madonna sebe- tokoh Evita Peron dalam film "Evi- namya ingin mengumumkan sendiri ta" garapan Alan parker itu, kini kehamilannya itu, tetapi kenyataan Sofyan Lubis usai upacara tersebut tengah mengandung empat bulan, itu sudah telanjur dibeberkan dalam atas pertanyaan wartawan mengatakan, tutur Liz Rosenberg. tabloid Inggris The Sun. Syuting film tidak masalah kalau ada wartawan ma- Ayah anak itu, Carlos Leon (29) "Evita" akan rampung dalam wak- suk KIPP (Komite Independen Peman- -pelatih kebugaran tubuh Madon- tu sekitar enam minggu. (ksb/afp) tau Pemilu) atau TOPP (Tim Objektif Pemantau Pemilu) asalkan sesuai mekan Madonna 60 Ball Pos/014 HUT IB OKA - Puncak Peringatan HUT ke-50 PWI dan Hari Pers Nasional 1996 untuk daerah Bali, Selasa (16/4) kemarin, ditandai pula dengan pemberian ucapan isme, yakni melaporkan temuan tersebut selamat kepada Ida Bagus Oka yang kemarin genap berusia 60 tahun. Gubernur Bali kepada Panwaslak sebagai lembaga res- memberikan potongan pertama kue ulang tahunnya kepada tokoh dan perintis pers di (Bersambung ke Hal 15 Kol 4) Bali, K. Nadha didampingi Ketua DPRD Bali I Gusti Wayan Sudhiksa. Perlu Gerakan Moral, Hapus Lokalisasi WTS Jakarta - butuhan ekonomi, sementara lapangan Ketua Umum Penggerak PKK Ny. E. kerja masih terbatas sehingga menempuh Moh. Yogie SM dan sejumlah istri guber- jalan pintas sebagai penjaja seks. nur menyatakan perlu ada gerakan moral Namun, tambah Ny. Yogie, kondisi itu secara nasional untuk menghapus lokalisa- membuat pria memandang wanita hanya si wanita tuna susila (WTS), agar pelece- sebelah mata, sehingga sering terjadi ka- han terhadap wanita dapat dihilangkan. sus pelecehan seksual, yang bila dibiarkan "Lokalisasi WTS itu perlu dihapus, pasti kian merendahkan harga diri wanita. agar pria tidak lagi memandang wanita Padahal, katanya, Presiden Soeharto sebagai konsumsi seks. Ini perlu diduku- saat Hari Ibu 22 Desember 1995 di Mo- ng seluruh wanita. Pria dan wanita itu se- jokerto, Jatim, mencanangkan gerakan jajar," kata Ny. E. Moh. Yogie SM di Jakar- kemitrasejajaran yang harmonis antara ta, Selasa (16/4) kemarin ketika diminta pria dan wanita dalam segenap kegiatan komentarnya tentang seringnya terjadi ka- pembangunan. sus pelecehan wanita belakangan ini. istri Mendagri dan sejumlah istri gu- bernur diminta tanggapannya sehubun- gan peringatan Hari Kartini 21 April mendatang, saat rehat Rapat Konsultasi Pembinaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) yang berlangsung di Depdagri hingga 18 April 1996. Mereka mengatakan bukan hal mudah menghapus lokalisasi WTS karena pihak yang terlibat, khususnya para wanitan- ya, merasa terdesak untuk memenuhi ke- Istri Yogie SM ini mengatakan, bagaimana bisa menjadi mitra sejajar, bila masih ada lokalisasi tersebut. Sementara itu, istri Gubernur Sulut Ny. EE Mangindaan akan mengusulkan agar dibuat peraturan daerah yang berisi penghapusan lokalisasi WTS. Istri Gubernur DKI Ny. Surjadi Sudird- ja menyatakan, meskipun sulit menghapus lokalisasi WTS karena kehidupan tersebut sudah ada sejak manusia hadir di dunia ini, bukan berarti tempat-tempat prostitusi itu harus dilegalisasikan. Makanya, kata Ny. Surjadi, pihaknya sangat setuju dan memang perlu ada gera- kan moral untuk menghapus lokalisasi, sama seperti judi, yang secara resmi sudah tidak ada lagi dan pemerintah pun terus memberantas tempat-tempat perjudian liar. Sementara istri Gubernur Jateng Ny. Suwardi mengaku bahwa pihaknya ber- sama-sama tim penggerak PKK Jateng telah terus-menerus membina WTS un- tuk kembali ke jalan yang benar, tidak lagi berada di lokalisasi. "Cara ini cukup efektif karena pada akhirnya mereka tidak lagi jadi WTS dan dengan sendirinya lokalisasi WTS itu pun dapat dihilangkan," katanya. Kepribadian Wanita Ny. Surjadi mengatakan, sekarang ini sudah saatnya memunculkan kepribadi- Jakarta - Menteri Kehakiman Oetojo Oes- man dalam sidak yang dilakukan keistimewaan fasilitas di kamar taha- nan Edy Tansil, terpidana dalam ka- sus korupsi di Bapindo, yang berbeda dengan napi-napi lainnya di LP Cipi- nang Jakarta. "Saya sudah instruksikan Kepala LP Cipinang untuk menghilangkan keis- timewaan itu, karena pada dasarnya se- mua napi memiliki hak dan kewajiban yang sama di LP. Tidak boleh ada dis- kriminasi," katanya menjawab pertan- yaan wartawan di Departemen Kehaki- man, Jakarta, Selasa (16/4) kemarin. Menkeh tidak merinci apa fasilitas istimewa yang diberikan kepada bos Golden Key Group itu. Namun diper- oleh keterangan, Oetojo yang kerap membaca pemberitaan tentang berbagai kasus yang terjadi di LP di seluruh Tanah Air, pekan lalu mengadakan sidak ke LP Cipinang Jakarta. Tiba-tiba saja Oetojo yang hanya ditemani sopir mampir di LP Cipinang lewat tengah malam. Kepala LP Mint- oardjo baru dipanggil setelah Oetojo menginspeksi sel-sel narapidana, ter- masuk ruangan Edy Tansil. Di sel Edy, Oetojo kabarnya menemukan fasilitas istimewa antara lain TV berwarna dan kipas angin yang dapat berfungsi sep- erti alat pendingin AC. Saat itu juga Oetojo memerintahkan arkan dari sel supaya Edy Tansil merasa- kan hal dan situasi yang sama dengan narapidana lainnya yang tidak memili- ki TV apalagi AC di selnya. "Memang napi itu harus diper- lakukan secara manusiawi, tetapi itu bukan berarti memberikan pelayanan dan fasilitas yang berlebihan," pesan Oetojo kepada Kepala LP. Menkeh juga mengatakan, adanya fasilitas yang berbeda antara satu napi dengan napi lainnya akan menimbulkan kecemburuan. Sesuai aturan Reglemen Kepenjaren, semia napi harus menda- pat fasilitas dan perlakuan yang sama, tidak boleh ada diskriminasi. Begitu juga dengan adanya napi LP di Bali yang kedapatan menggunakan telepon genggam di selnya, Oetojo te- lah meminta penjelasan kepada Kanwil Kehakiman Bali mengapa alat komuni- kasi canggih itu bisa lolos ke tangan napi. "Harus ada tindakan hukum dan sanksi kepada pegawai LP yang bertang- gung jawab terhadap lolosnya telepon genggam itu ke tangan napi," katanya. Prihatin Menjawab pertanyaan tentang makin banyaknya remaja yang melaku- Awas Gangguan Jiwa (1) kan kejahatan pembunuhan, Menkeh menyatakan prihatin dan sedih menga- pa anak-anak yang merupakan harapan bangsa melakukan perbuatan yang bu- kan lagi dikategorikan sebagai kenakalan remaja, tetapi sudah menju- rus kepada kejahatan atau kriminal. "Harus ada langkah yang kompre- hensif yang bukan hanya penegakan hukum untuk mengatasi masalah ke- jahatan yang dilakukan oleh anak-anak muda itu," katanya. Oetojo mengatakan, adanya fe- nomena pelajar dan remaja yang sal- ing tikam, saling aniaya dan saling bu- nuh, harus dilihat dari perspektif inte- gral-karena persoalannya menyangkut masalah pendidikan, ekonomi, ter- batasnya angkutan, dan modernisasi yang tengah melanda kota-kota besar macam Jakarta. Oetojo menunjuk pada makin pa- datnya jumlah penduduk di Jakarta sehingga warganya jadi agresif dan beringas. Menkeh mengambil contoh teori Paplov tentang tikus putih yang dimasukkan ke dalam sangkar. Keti- ka jumlahnya masih sedikit, tikus itu tidak ribut dan hidup damai dengan sesamanya. Tetapi ketika tikus itu ber- tambah banyak, sedang ruang dan makanannya terbatas, mereka jadi (Bersambung ke Hal 15 Kol 3) Mereka pun Tersisih Stres dan sakit jiwa, bukan cuma karena globalisasi, tetapi sangat mungkin karena konflik keluarga. Problem keluarga sebagai salah satu penyebab gangguan jiwa, bukan hal baru. Ironisnya, sudah menderita, ditambah lagi mereka mendapat perlakuan kurang wajar di masyarakat. Mereka makin kese- pian dan tersisih dari peradaban. Bagaimana kehidupan mere- ka, apa saja yang dikerjakan, dan siapa yang potensial terserang gangguan jiwa, wartawan Bali Post, Riyanto Rab- bah dan Sugendra melaporkannya mulai hari ini. Di zal F (bagian jiwa) Rumah Sa- yang jelas. Ratni sakit, konon karena kit Wangaya Denpasar, Senin (15/4), itu. Anak-anaknya pun berdatangan. seorang lelaki duduk di atas kursi. Anehnya lagi, pada malam hari Ratni Wajahnya datar, seperti tak berpikir merasa ada leak muncul menggang- sesuatu. Ditemani dokter dan sejum- gu. Ada monyet dan suara kodok yang lah perawat, lelaki itu seperti tak seolah menertawakannya. Hingga merasakan apa-apa. Ditanya ini itu, ia salah seorang anak Ratni menantang pun tak menjawab. Sepi, tak ada ge- leak "bertempur" lengan, tak ada kata. "Hidupnya kosong," tukas seorang pengunjung. Salah seorang perawat menanyakan hubungan (komunikasi) dalam keluarga sang pasien. Sang bap- ak yang ditanya tentang sia- pa yang paling dekat pasien itu mengatakan, semua yang menjadi anggota keluarga punya hubungan baik den- gannya. Di kamar lain seorang wanita tua terbaring. Ia habis disuntik. Tidurnya lelap ber- selimut kain. Sejak bebera- pa hari lalu, pasien itu - sebut saja namanya Ratni (70)-teramat lelah. Lelah berpikir, lelah memperjua- ngkan sesuatu, lelah memen- damnya dan ia pun frustra- si. Apa yang diperjuangkan tak memberi hasil. Justru hasilnya berbalik meny- erang pikirannya, stres. Ceritanya, Ratni mem- punyai problem keluarga. Beberapa hari ditunggu, Ratni sem- buh. Kemudian dengan arif Ratni me- minta anaknya kembali pada pekerjaan- nya. "Ibu tidak sakit," katanya. Anak- anaknya mahfum, mereka kembali bek- kan kesehatan Ratni. Ratni seolah sa- dar, karena sebelum dibawa ke rumah sakit, ia telah berkata tidak sakit, dan tak ingin ke dokter. Kalau dibawa ke rumah sakit untuk disuntik, ia melanjutkan, "Kalian (anak-anak Ratni-red) berarti akan membunuh saya." Toh dengan alasan mengurus sesuatu untuk keper- luan tanahnya, setelah 15 hari menga- muk, ia ikut. Itu berarti ia berhasil di- boyong untuk berobat. Ini hanya sekelumit ilustrasi. Bany- ak kisah lain (kebanyakan problema keluarga) yang menjadi awal penderita gangguan jiwa. Karena soal jiwa, ia sering dihubung-hubungkan ke per- soalan niskala, misalnya melanggar adat, salah dalam pelaksanaan upacara, kurang lengkap sesajian, dan lain-lain. Ini termasuk dalam soal Ratni tadi. Menurut Direktur RSU Bangli, dr. Robert Revenger DAJ, gangguan jiwa tidak jauh beda dengan sakit raga. Sak- it jiwa di Bali masih dihubung-hubung- kan pada soal niskala. Misalnya karena penderita bicara sendiri, berhalusinasi. "Padahal ini skala," ujarnya. Ketika sakit jiwa makin parah, pen- derita gangguan jiwa baru dibawa ke RS Wangaya atau ke RSJ Bangli. Jumlah penderita gang- guan jiwa yang dirawat di RSJ Bangli mencapai 182 orang, penderita klas I em- pat orang, klas II 28 orang, klas III A 106 orang, dan III B 44 orang. Daya tampung RSJ sendiri mencapai 237 orang pasien, terdiri atas ru- ang dengan nama-nama pe- wayangan seperti Kunti, Darmawangsa, Pandu, Bratasena, Drupadi, Sade- wa, Arimbi, dan Drupadi. Jumlah pasien di RSJ memang belum terbaca se- bagai angka keseluruhan penderita gangguan jiwa di Soal tanah. Masalah itu sering mem- erja. Namun beberapa hari setelah anak- Bali. Kata Robert, tidak semua kasus buat pusing, apalagi kalau lagi anaknya kembali bekerja, Ratni mulai penderita gangguan jiwa dirawat di RSJ. memikirkan nasib anak-anak. Ia men- berubah. Di rumah ia kerap ngomel. Ada yang karena suatu alasan berusaha coba melupakannya dengan menyi- Kata-kata kasar dan jorok keluar dari diobati dengan cara lain, apalagi penge- bukkan diri, misalnya menjual cabe. mulutnya. Di pasar, ia sering mengamuk tahuan masyarakat tentang penyakit sp- Jumlahnya tak banyak, paling 2-3 kg. melemparkan dagangan rekannya, esifik ini relatif minim Kadang ia mengumpulkan batu. Bu- kadang sambil membawa pisau. Tak an wanita Indonesia yang tangguh, kan untuk dijual, ya sekadar dijajar- jarang ia telanjang, tidur di atas tanah mandiri, berani membela dan menuntut kan di pelataran rumah. hak-haknya, serta bertanggung jawab kepada kehidupan keluarga, masyarakat, bangsa, dan negara. dengan alasan ngidih bayu. Sekali wak Hal itu berlangsung lama, hingga tu ia menari, namun kalimat yang nge- suatu saat Ratni merasa letih. Aneh- lantur (tak berujung) tak pernah sepi dari nya, ia letih setelah pelinggih/stana mulutnya. (Bersambung ke Hal 15 Kol 7) Hyang Betari Guru jatuh tanpa sebab Sanak keluarga berupaya memulih- Menurut Robert, badan dan jiwa diciptakan dengan kemampuan yang luar biasa untuk menyembuhkan diri sendiri. Banyak misalnya penyakit yang menyangkut raga maupun jiwa sembuh sendiri. Misalnya flu-yang merupa- (Bersambung ke Hal 15 Kol 6) 2cm 2cm Color Rendition Chart
