Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1996-04-17
Halaman: 07

Konten


4cm Paing, 17 April 1996 KILAS erwira Pasukan Pelaksana Per- lum dapat memastikan apakah ke barak-barak dan mengum- u 19 April mendatang. Dalam kan Reaksi Cepat NATO, Let- n bahwa ketiga pihak yang ter- 301.000 tentara. (ant/hina) rikat hari Senin berjanji untuk yang dilanda perang dan beru- na menciptakan ketenangan di ang telah dievakuasi dari Mon- rubicara DepluAS, Glyn Davis berakhir. (ant/afp) musim semi bagi para anggo- lai Senin mereka kembali ber- DC. Menurut media massa AS, itkan pembicaraan soal angga- ta sejumlah isu utama lainnya lik dan Partai Demokrat. (ant) Pemimpin Libya Muammar etujui dengan syarat sebuah tim bagai tempat persenjataan kimia man yang hangat terhadap Pres- NN sehubungan dengan HUT Kadhafi membantah tuduhan 65 km tenggara ibukota Tripo- Saya tidak menaruh perasaan. g yang suka damai."(ant/afp) et tidak mencatatkan diri untuk gram Pemulangan Sukarela dikelola Komisi Tinggi PBB an Pengungsi (UNHCR) akan embalikan secara paksa. Sekitar 3.200 warga Vietnam masih da di kamp Sungai Besi. Baru 95 g memenuhi syarat sebagai pen- gsi yang dapat dimukimkan bali di negara ketiga, kata UNH- Lebih 6.000 lain secara sukarela bali ke Vietnam sejak 1989. Menurut UNHCR, sekitar 00 warga Vietnam masih be- di kamp-kamp di Asia Teng- a, sedikitnya setengah dari eka di Hongkong. (ant/rtr) BERKARIR erak pada bidang distribusi engembangan usaha, kami gisi lowongan/jabatan: penjamin dari Keluarga, iki kendaraan bemotor dan SIM kasi, Pengalaman min 1 tahun n & CV yang ditulis tangan azah dan surat-surat refrensi ELUX No.42 ali 1996 .00-14.00 Wita Gondo Sutadi H TINGKAT II BADUNG AYAH/DAERAH Badung, Denpasar UMANS JUN.PROG. U. 1119 akan mengadakan pelelangan Badung untuk pekerjaan Jasa mi berikut: an bertahap menurut kesiapan an diumumkan lebih lanjut oleh pada papan pengumuman Kan- adung d/a.Jl. Majapahit No. I gkan, kualifikasi rekanan dan n pada setiap pengumuman ma- sewaktu-waktu melihat pengu- ka 1 diatas. para rekanan maklum adanya. il 1996. Tk. II Badung. Daerah. ARA PIDADA .1 5843 IG ALI AS: arana Olahraga apangan Tenis apangan Basket apangan Bulutangkis 0 menit dari Airport okasi dikawasan lit pariwisata 00 m dari ampus Udayana Security 24 jam Bangunan dengan anti rayap NG ar-Bali U. 1195 C. 995 Rabu Paing, 17 April 1996 Harian untuk Umum Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila Terbit Sejak 16 Agustus 1948 Tajuk Rencana Arti Kunjungan Menlu Australia ke Indonesia KUNJUNGAN Menteri Luar Negeri Austra- lia yang baru, Alexander Downer, telah memberikan jawaban melegakan terhadap berbagai pertanyaan yang sempat muncul mengenai kebimbangan akan kelanjutan hubungan Indonesia-Australia. Beberapa pengamat pernah menyebutkan bahwa Aus- tralia di bawah pimpinan Partai Liberal yang menang pemilu bulan lalu akan mengutamakan orientasi kebijakannya ke Eropa, bukan ke Asia seperti yang dilakukan Partai Buruh sebelumnya. Dalam berbagai pernyataannya sebelum melakukan kunjungan kerja ke Indonesia, Menlu Downer telah menegaskan bahwa In- donesia tetap penting bagi Australia. Bukan saja dalam diplomasi hal itu dinyatakan, tetapi juga dalam tindakan nyata. Dia memilih Indonesia sebagai negara pertama dikunjungi untuk kunjungan kerjanya ke luar negeri. Kabarnya, Perdana Menteri John Howard pun akan memenuhi undangan Presiden Soeharto ke In- donesia dan kemungkinan besar Indonesia merupakan negara pertama yang akan dikunjungi. Faktor-faktor yang mengharuskan hubungan kedua negara harus akrab banyak sekali. Barangkali hanya ada satu ganjalan dalam hubungan antara Indonesia-Australia, yakni masalah Timor-Timur. Isu Timtim ini pun, seperti disampaikan Menlu Alexander Downer, tidak perlu dibesar-besarkan dan Australia akan menerapkan keterlibatan konstruktif dalam menangani berbagai persoalan di sekitar isu tersebut. Di luar ganjalan kecil itu, ada banyak sekali faktor yang saling terkait yang merupakan potensi integratif untuk menguatkan dan mengokohkan hubungan Indonesia-Australia. Pertama, dari segi ekonomi. Hubungan dagang Indonesia-Australia berjalan lancar. Neraca perdagangan antara kedua negara mencapai lebih dari US$ 3 milyar setahun. Walaupun In- donesia masih berada pada posisi defisit, tingginya nilai perdagangan itu menunjukkan bahwa sektor ini penting sekali artinya bagi kedua negara, terutama Australia yang melihat Indonesia sebagai pasar yang besar. Lewat sektor perdagangan terbangun berbagai relasi persahabatan, antara pejabat pemerintah dan masyarakat umum. Kedua, faktor kebudayaan dan pendidikan. Duta Besar Indonesia untuk Australia Wiryono S. dalam suatu wawancara televisi menyatakan bahwa jumlah warga Indonesia belajar di berbagai sekolah, college, dan universitas di Australia meningkat terus. Diperkirakan dalam tahun 2000 nanti di Indonesia akan ada 100 ribu orang tamatan lembaga pendidikan di Aus- tralia. Jumlah ini boleh disebut besar sebagai insan-insan yang akan memperkokoh hubungan Indonesia-Australia. Pengalaman belajar di Australia memberikan kepada mereka pemahaman yang dalam terhadap kultur dan budaya sosial politik Australia. Para alumni sekolah Australia itulah yang bisa menjadi katalisator munculnya jurang pemisah dalam relasi kedua negara. Bukan rahasia lagi bagi Australia yang secara sengaja mempromosikan sekolah- sekolahnya di Indonesia untuk mendapatkan lebih banyak siswa dari Dari segi ini, faktor pendidikan memiliki dimensi ekonomi. Makin banyak pelajar Indonesia menuntut ilmu di sana makin banyak uang yang bisa diperoleh Aus- tralia dari Indonesia. Pemerintah Australia pun memberikan sejumlah beasiswa kepada pelajar Indonesia untuk menuntut ilmu di sana. Dari segi kebudayaan, antara Indonesia dan Australia sering terjadi pertukaran kebudayaan, misalnya dalam bidang sastra dan seni pertunjukan. Yang tak kalah pentingnya lagi adalah dalam beberapa dekade terakhir ini bahasa Indonesia banyak dipelajari siswa Aus- tralia. Studi praktis terhadap bahasa Indonesia ini juga merupakan dasar yang kuat membangun hubungan sosial antara kedua negara bertetangga. Bali Post JAKGUNG SUDAH DIMINTA USUT ISU KOLUSI YA, PAK? AH..... ITU MUNGKIN CUMA ISU! Ketiga, faktor sosial politik. Australia dan In- donesia telah memiliki berbagai forum kerja sama, baik di tingkat menteri maupun di tingkat Refleksi 41 Tahun Konferensi Asia-Afrika pejabat menengah. Forum seperti itu juga berjalan efektif antara lembaga swasta kedua negara. Hubungan tersebut harus pula dilihat sebagai wadah pengokohan persahabatan. Di luar hubungan sosial politik bilateral itu, Indo- nesia dan Australia juga merupakan pasangan dekat dalam forum regional Asia Pasific seperti APEC dan Asian Regional Forum. From "Bandung Spirit" to "Cartagena Call" luas, bukan saja meliputi negara- KONFERENSI Asia Afrika (KAA) 18-24 April 1955 yang diselenggara-negara Asia-Afrika tetapi juga Ero- Tidak ada alasan lagi bagi Indonesia dan kan di Bandung, Jawa Barat, telah menjadi tonggak sejarah penting bagi negara pa dan Amerika Latin. Australia untuk tidak memelihara dan berkembang. Makna ini tentu berlaku lebih khusus bagi Republik Indonesia mempererat terus hubungannya yang sudah baik selama ini. Kunjungan Alexander Downer selaku pemrakarsa sekaligus tuan rumah KAA, sehingga kedudukan RI se- ke Indonesia merupakan wujud nyata komitmen bagai negara terkenal" di antara negara berkembang saat itu sudah diakui Australia yang tegas terhadap pentingnya hubungannya dengan Indonesia. Ini berarti banyak masyarakat negara bangsa di seantero dunia. kekhawatiran akan terganggunya hubungan Indonesia-Australia menyusul pergantian pemerintahan di Australia tidak perlu dirisaukan lagi. Inilah salah satu arti penting kunjungan Menlu Australia ke Indonesia. Pertemuan pertama Menlu Ali Alatas dengan Menlu Australia Alexander Downer yang dilukiskan sebagai pertemuan yang bermanfaat dan produktif, menunjukkan bahwa sebagai dua negara bertetangga, Australia dan Indonesia saling memerlukan. Harapan kita agar hubungan bilateral yang dilandasi persamaan kepentingan dan tujuan mulia itu tetap berjalan baik sehingga menguntungkan kedua belah pihak tanpa melakukan campur tangan yang tidak perlu antara keduanya. Langkah Downer sowan ke Jakarta merupakan indikasi ke arah makin akrabnya hubungan Indonesia-Australia. Menuju Dialog Antaragama yang Positif PAUS Johannes Paulus II yang kini dalam lawatan di Tunisia mengimbau kelompok Islam dan Kristen melakukan dialog. Dia juga mengecam fundamentalisme agama walaupun dengan alasan apa pun. sepintas mirip dengan dialog saling menjelaskan, tetapi berbeda dalam hal masalah yang dijadikan sasaran pemahaman. Di samping itu, dalam dialog fundamental ini tidak dicari perbedaan konsep, tetapi persamaan konsep yang bersangkutan dengan masalah dasar dalam tiap agama, yaitu ketuhanan. Untuk melakukan dialog semacam ini, diperlukan bukan saja kebesaran jiwa para peserta, juga keluasan wawasan mereka. Yang terakhir ini dimaksudkan untuk mencapai pengertian yang mendasar tentang konsep Tuhan pada semua agama, sehingga ditemukan pemahaman timbal balik tentang konsep Tuhan, serta pemahaman bersama tentang Tuhan. Kini, meski sudah 41 tahun silam KAA diadakan, namun pen- garuh moral-force-nya masih tetap penting dan relevan untuk menyelesaikan berbagai proble- ma kompleks dan pelik yang se- dang dihadapi masyarakat dunia. Mengingat, keputusan-keputusan yang ditetapkan dalam KAA, yang selanjutnya dikenal dengan Bandung Spirit, bersifat abadi lan- taran mewakili aspirasi hati nu- rani umat manusia yang sangat mendambakan perdamaian dan kesejahteraan serta keadilan hidup di muka bumi. Bandung Spirit pada dasarnya merupakan pesan yang semestin- ya diimplementasikan oleh tiap nation-state di seluruh penjuru dunia, bukan hanya oleh negara peserta KAA atau negara-negara di Asia dan Afrika, demi terwu- judnya perdamaian, kesejahteraan dan keadilan yang kini masih menjadi impian publik dunia. Sebab inilah yang pantas sesudah 41 tahun berlalu "Konferensi Dua Benua" yakni segenap bangsa Indonesia memperingati/men- genangnya kembali seraya men- catat hal ihwal yang terjadi sela- ma kurun waktu 1955-1996, ser- ta menghadapi rangkaian per- masalahan yang ada sekarang dan kejadian-kejadian yang akan muncul pada masa datang. Situasi Dunia 41 Tahun Lalu Ketika diadakan KAA 41 tahun lalu, lima negara pemrakar- sa (sponsor) - Indonesia, India, Mesir, Sri Lanka dan Burma (My- anmar) beserta 24 negara pe- serta konferensi, menekankan tu- juannya pada upaya memperbai- ki situasi politik, militer, ideolo- gi, ekonomi dan lainnya, dengan prioritas utama penanganan masalah paling mendesak untuk segera diselesaikan kala itu. Ke- tika itu, masalah terpenting yang dihadapi dan mendesak diselesai- kan oleh masyarakat Asia-Afrika dan masyarakat internasional um- umnya adalah masalah politik, militer dan ideologi. Maklumlah, kala itu banyak komunitas bang- sa di Asia dan Afrika belum mer- deka. Mereka umumnya hidup tertindas oleh belenggu penjaja- han Barat. Di samping itu, kon- stelasi politik internasional wak- tu itu diliputi bayang-bayang Per- ang Dingin akibat pertentangan ideologi, politik dan militer ant- ara blok Timur yang komunis-so- sponsori KAA tadi makin mem- pergigih perjuangannya dalam upaya merapatkan barisannya sekaligus memperkuat posisinya sebagai komunitas negara-bang- sa yang berdiri sendiri di luar ba- tas pengaruh kekuatan Timur-Bar- at yang kompetitif. Perjuangan mereka yang makin gigih itu merupakan cerminan konsis- tensinya terhadap Bandung Spir- it, khususnya dan Dasasila Band- ung umumnya. Menjelma GNB Konsistensi tersebut terus diperlihatkan, sehingga enam tahun sesudah penyelenggaraan KAA tepatnya awal Septem- ber 1961-empat dari lima nega- ra pemrakarsa KAA (Indonesia, India, Mesir dan Burma) plus Yugoslavia memelopori pemben- Oleh Chusnan Maghribi sialis dengan Barat yang liberal- kapitalis, yang memungkinkan menyerat negara-negara Asia dan Afrika terlibat di dalamnya. Itulah sebabnya, Bandung Spirit salah satunya ditekankan pada upaya dekolonisasi politik, yaitu memerdekakan tiap nation- state yang pada waktu itu dijajah Barat. Sejarah menunjukkan, realitas politik dunia yang diwarnai per- juangan dekolonisasi bangsa- bangsa di Asia dan Afrika serta perseteruan Timur-Barat tersebut terus berlanjut, sehingga mem- buat kelompok Negara Berkembang yang sudah men- tukan Non Alignment Movement (Gerakan Non Blok, GNB), yang prinsip dan tujuan dasarnya sama dengan prinsip dan tujuan KAA. Dengan demikian, berarti pada awal September 1961 KAA secara resmi menjelma menjadi GNB. Pada masa awal berdirinya GNB, sekitar dasawarsa 1960-an situasi politik dunia masih saja ditandai perjuangan dekolonisasi bangsa-bangsa terjajah dan pertentangan Timur Barat. Di tengah situasi demikian, realitas GNB sebagai kekuatan politik yang mandiri (tidak memihak salah satu blok) makin kokoh keberadaannya, Cakupan anggotanya bertambah Dalam zaman yang makin mengglobal, dia- log antarumat beragama sebenarnya berjalan dengan frekuensi dan intensitas makin tinggi, di samping makin diperlukan. Masalahnya, dia- log semacam itu, baik spontan maupun di bawah rekayasa (diprogram), sering diwarnai kepentingan-kepentingan yang berada di luar masalah keagamaan. Akibatnya, dialog alami maupun rekayasa tidak sampai pada sasaran. Belakangan ini muncul sejumlah konsep tentang dialog yang diharapkan berdampak positif bagi kehidupan beragama yang bersifat Mendekati, walaupun tak persis sama plural. Kita pernah mendengar dialog dengan dialog tadi adalah dialog tentang agama konfrontatif di mana masing-masing pihak atau hakikat agama. Selama ini, agama lebih mengajukan keluhan terhadap pihak lain. Dia- banyak dipahami melalui jalur teologis atau log semacam ini bukannya tanpa manfaat, ajaran agama yang bersumber pada Al Kitab. tetapi untuk berhasil dia mempersyaratkan Pemahaman ini memang amat penting, tetapi adanya kebesaran jiwa para peserta. Memang menghasilkan pengertian yang bersifat paten, sulit dibayangkan bagaimana orang bisa dengan kebenaran tingkat mutlak karena mendengarkan keluhan dan tuduhan pihak lain bersumber pada wahyu Tuhan. Pemahaman terhadap kelompok agamanya. Dialog semacam ini amat berguna bagi pembinaan semacam ini akhimya dihentikan karena gagal iman dan kehidupan beragama secara inter- mencapai sasaran, yaitu saling pengertian yang nal. Untuk kehidupan antaragama (cross-reli- menjadi landasan kerukunan hidup beragama. gious life) kita perlukan pemahaman yang lebih SEBELUM musim semi tahun 1975, Libanon adalah negara makmur, pusat perdagan- Muncul dialog model lain, yang kurang lebih antropologis. Pemahaman ini melihat agama gan dan pariwisata Timur Tengah. Letaknya yang strategis juga membuat negara ini terke- bisa disebut sebagai dialog saling menjelaskan. dari sisi manusia, agama sebagai sebuah nal sebagai tempat para konglomerat Timur Tengah menyimpan tabungan hasil penjualan Dalam dialog ini masing-masing pihak kebutuhan eksistensial manusia, yang di satu menjelaskan posisinya di samping pihak bersifat universal, di pihak lain bersifat minyaknya di bank-bank Libanon. Tetapi setelah perang saudara (dan campur tangan luar) mendengarkan posisi pihak lain. Dialog ini partikular. Agama tumbuh dalam kehidupan mengoyak negeri itu sejak sejak tahun 1975, Libanon berubah menjadi negeri neraka, den- bertujuan membentuk saling pengertian dan manusia sebagai konsekuensi eksistensi gan perhiasan perang setiap hari. Perang berhenti mulai musim gugur tahun 1990. Sejak penghargaan terhadap posisi agama lain, tanpa manusia yang khas, karena manusia tahun itu, Libanon mulai lagi membangun negaranya. Untuk membangun citra positif nega- harus menerimanya dan mengingkari adanya merupakan makhluk khas yang berbeda ranya, Perdana Menteri Rafiq Hariri, seorang konglomerat dari kelompok muslim Sunni, perbedaan. Namun kebesaran jiwa masih tetap dengan hewan maupun tumbuh-tumbuhan. memasang iklan pariwara empat halaman penuh di koran bergengsi, International Herald diperlukan untuk mendukung keberhasilan dia- Pendekatan ini menempatkan agama sebagai Tribune, mengundang para investor luar untuk kembali membangun Libanon. log ini. Tanpa kebesaran jiwa, orang sulit bagian dari kehidupan manusia yang inheren mampu menahan diri mendengarkan dan dalam dirinya. memahami hal-hal yang berbeda, bahkan mungkin berlawanan, dengan apa yang menjadi keyakinannya. Pendekatan antropologis semacam ini dapat menghasilkan dialog terbuka karena di dalamnya masing-masing peserta berbicara, berpikir dan bergulat dengan masalah yang sama, yaitu kemanusiaan manusia. Masalah utamanya terletak pada sejauh mana peserta dialog bersedia membuka diri dan memberi peluang kepada penalaran tentang agama yang mungkin akan berbeda, walaupun tidak perlu atau harus bertentangan dengan apa yang mereka telah dengar melalui pendekatan teologis. Prasyarat untuk keberhasilan pendekatan ini terletak pada sejauh mana peserta mampu mendapatkan titik temu antara pendekatan teologis dan pendekatan antropologis. Tiap peserta, resmi atau tak resmi, harus berpikir dan menciptakan teologinya sendiri. Dalam dialog model ketiga, perbedaan diletakkan di luar konteks. Persamaanlah yang ingin ditonjolkan. Dialog semacam ini tidak lagi memperbincangkan ajaran, tetapi aplikasi ajaran dasar yang bersifat universal dari semua agama. Dalam dialog ini diupayakan titik temu untuk dijadikan pijakan bagi kerja sama dalam bidang aplikasi ajaran agama. Semua agama memiliki misi atau panggilan untuk memerangi kemiskinan, kebodohan dan kejahatan. Atas dasar kesamaan ini sekelompok agama bisa membentuk badan kerja sama untuk melaksanakan panggilan tersebut. Dialog model ini sering disebut dialog sinkretisme. Dialog yang bersifat lebih mendasar lagi adalah dialog melalui pemahaman hal-hal yang Dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan bersifat fundamental dalam tiap agama. iklim keterbukaan dalam beragama, rasanya Ditampilkan kertas kerja sejumlah tokoh dari pendekatan terakhir ini akan bisa menghasilkan agama-agama yang berbeda, tetapi dengan dialog agama yang simpatik dan kondusif bagi topik yang sama, yaitu konsep masing-masing tercapainya kerukunan agama eksistensial, agama tentang Tuhan. Dialog semacam ini, bukan karena takut atau ditakut-takuti. Surat Pembaca Persyaratan: Sertakan Fotokopi Identitas Mohon Penjelasan Deposito Macet Selama masa penantian terse- but saya sempat mengikuti beri- ta-berita yang menyangkut masalah kredit macet di Bali Post ini antara lain: Pasar Sadar Amlapura, yang ter- jut. Kini sudah dua tahun ber- tuang dalam tujuh butir pengu- jalan belum juga ada pengumu- muman kepada seluruh nasabah man lebih lanjut apalagi realisa- Bank Pasar Amlapura, yang pada si pembayaran bunga dan sim- Sekitar awal Juni 1994 Surat dasarnya minta kepada semua panan/deposito. Pembaca saya dimuat di Bali nasabah untuk mematuhi semua Post yang menyangkut deposito peraturan dan kesepakatan yang yang macet di Bank Pasar "Sa- telah dibuat; untuk sementara dar" Amlapura. Setelah itu saya terhitung mulai April 1994 per- menerima satu lembar surat hitungan dan pembayaran bun- "Pengumuman" tanggal 21 ga simpanan ditiadakan; Maret 1994 yang ditandatanga- pengembalian simpanan, pem- ni AA Gde Karang selaku ketua bayaran bunga akan diatur ber- Tim Perwakilan Nasabah dan S. dasarkan musyawarah tim sam- Soedito selaku Direksi Bank pai ada pengumuman lebih lan- 1. BP 29-3-95 halaman 12 dengan judul "Balido Siap Tun- taskan BPR Bermasalah" 2. BP 22-4-95 halaman 2 de- (Bersambung ke Hal. 15 Kol. 8) Selain itu, cakupan implemen- tasi bidang garapnya juga kian banyak. Suara yang dimunculkan- nya di forum PBB bukan hanya menyangkut politik, melainkan juga mengkait isu sosial ekonomi dan kultural. Negara berkembang yang terintegrasi ke dalam GNB menuntut adanya tata ekonomi, informasi dan komunikasi dunia baru yang berkeadilan. Tata ekonomi, informasi dan komuni- kasi dunia yang tidak hanya men- guntungkan negara maju, tetapi juga segenap negara berkembang. Realitas tersebut menunjuk- kan GNB yang notabene anak kandung KAA itu mampu beker- ja secara solid dalam menangani isu-isu sosial ekonomi dan bu- daya. Namun di tengah kesolidan kerjanya itu GNB diwarnai pula oleh ketidakkompakan dalam memandang isu politik global. Sebagian anggotanya seperti Kuba dan Nikaragua menghenda- ki sikap politik GNB memihak Blok Timur pimpinan Uni Soviet yang dianggapnya sebagai natural ally (sekutu alamiah) negara berkembang. Sementara sebagian anggotanya yang lain seperti Indo- nesia, tetap konsisten terhadap prin- sip dan tujuan dasar GNB. Untung saja, friksi politik di tubuh GNB tersebut dapat diatasi dengan tidak menyimpangkan prinsip dasarnya. Negara-negara GNB yang semula memihak GNB ke pelukan pengaruh blok timur, sejak Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-8 GNB di New Delhi 1984 mulai sadar kembali akan pemurnian prinsip dasar or- ganisasi GNB tersebut. "Jakarta Message" Kemudian dalam perkemban- gan berikutnya, terutama setelah bubarnya Uni Soviet Desember 1991 yang menandai berakhir- (Bersambung ke Hal. 15 Kol. 1) Libanon, Pengaruh Asing dan Permainan Israel menteri Islam (Sunni) dan ketua parlemen (Islam Shiah). Kelom- pok muslim menginginkan pe- rubahan struktur tersebut, di mana erahkan kepada kelompok Islam, karena dilihat dari komposisi pen- duduk kelompok masyarakat muslim sekarang lebih banyak dari kelompok Kristen. Perjuan- gan untuk mengubah komposisi struktur ini, sam- pai sekarang. lembaga kepresidenan harus dis- Dicaploknya Tepi Barat oleh Israel tahun 1967, kemudian diu- sirnya grilyawan PLO menyusul peristiwa Black September tahun 1971 dari Yordania, membuat pengungsi Palestina meluber ke Libanon. Ini mendatangkan masalah lagi karena Libanon harus menerima ratusan ribu pen- gungsi termasuk grilyawan Pal- Tetapi sejak 10 April 1996, ya bercikal bakal dari majemukn- lainnya. Beberapa di antara kel- Libanon kembali dikejutkan oleh ya masyarakat Libanon, yang ompok yang sudah terpecah itu, serangan Israel yang membom tidak mampu mencapai kata sep- terbagi lagi ke dalam beberapa kawasan selatan negeri itu, bah- akat untuk membentuk pemerin- faksi yang mengikuti aliran pimp- kan sempat pula menyerang ibu tahan. Pada saat yang sama mas- inannya. Lebih runyam lagi, se- kota Beirut, untuk menyerbu ger- ing-masing kelompok (mayori- mua sempalan mempunyai pasu- ilyawan Hizbullah. Serangan ini tas) itu tidak mempunyai kekua- kan bersenjata, yang siap bertem- mengkhawatirkan berbagai pihak, tan yang tegas untuk mengalah- pur, dan memiliki daerah wilayah tentang prospek perdamaian Li- kan kekuatan (politik dan militer) kekuasaan sendiri. Dari kompo- banon. Lalu apakah yang mem-. kelompok yang lain. Sebagai ak- buat Libanon demikian mudah ibatnya, kelompok pencari bantu- Oleh GPB Suka Arjawa digoyang? an dari pihak luar untuk meno- Pengaruh Asing pang kekuatan agar tidak diatasi sisi dua agama besar tadi, Liba- estina, yang berdominisi di per- Pertama harus dikatakan bah- oleh saingannya. non sempat bertikai soal orienta- batasan Libanon-Israel (selatan). wa serangan Israel merupakan Libanon adalah negeri maje- si politik. Pihak Kristen meng- Sebagai sebuah bangsa yang ber- sisa-sisa konflik masa lalu. Per- muk. Secara garis besar negeri ini inginkan agar lebih banyak con- juang untuk mendapatkan nega- ang saudara yang terjadi di Liba- terbagi menjadi dua agama besar, dong ke masyarakat Barat (Ero- ranya yang tersabot (Israel), PLO non sejak tahun 1975 lebih bany- Kristen dan Islam. Kristen ter- pa), sedangkan Islam (Sunni) mempunyai gerilyawan yang ak disebabkan oleh pengaruh belah juga ke dalam kelompok- menginginkan condong ke masyr- cakap, cerdas, terampil, berani campur tangan luar terhadap kel- kelompok seperti Phalangis, Ma- akat Arab yang muslim. Di bidang dan berdisiplin. Hal ini membuat ompok kepentingan yang ada di ronit, dan beberapa kelompok pemerintahan juga sempat terja- PLO secara politik dan militer Libanon. Israel salah satu di ant- kecil. Islam pecah ke dalam kel- di tarik urat. Secara tradisional, amat berpengaruh di Libanon. aranya. Campur tangan yang ter- ompok Shiah, Sunni, Druze, dan lembaga kepresidenan dipegang Tidak jarang, kelompok-kelom- jadi di negara tersebut, sebenarn- juga kelompok-kelompok kecil oleh Kristen (Maronit), perdana (Bersambung ke Hal. 15 Kol. 4) Denpasar. Tidak pernah Pulang Ni Made Budiasih (Seken), 20 tahun, tinggi 165 cm, rambut ikal, kulit sawo matang, perawakan sedi- kit bungkuk (bekas patah tulang punggung), alamat Br. Manikaji, Desa Peninjoan, Tembuku, Bangli pergi dari rumah lk. 1 1/2 tahun lalu untuk mencari pekerjaan ke Den- pasar. Sampai saat ini tidak pemah memberitahukan tempat bekerja/ alamatnya/tidak pernah pulang. Yang kebetulan mengetahui/ mengajak orang tersebut, dimohon menginformasikan kepada: I Wayan Meja Widastra Jl. Pulau Seram VII/1 Denpasar baca pada harian ini, 4 April 1996 tentang kondisi Jalan Ga- tot Subroto VI dan IV. Sebagaim- ana anggapan yang Saudara ke- mukakan kawasan LC Gatot Tentang Jalan Gatot Subroto yang semula dicanang- Subroto VI dan IV 1. Nang Mawi, Br. Manikaji, Desa Peninjoan, Tembuku, Bangli. Pemerintah Kota Madya 2. I Wayan Meja Widastra, Jl. Denpasar mengucapkan terima Pulau Seram VII/I telepon 238820 kasih kepada penulis Surat Pem- kan untuk daerah pemukiman, peruntukannya kini ada tanda- tanda meleset. Terbukti dengan banyaknya lahan di lokasi terse- (Bersambung ke Hal. 15 Kol. 8) Anggota Redaksi: Denpasar: Ryanto Rabbah, Agustinus Dei,Dwikora Putra, Dwi Yani, Legawa Partha, Nyoman Bali Post Mawa, Nikson, Palgunadi, Ida Bagus Pasma, Made Sugendra, Sri Hartini, Nengah Srianti, Wayan Suja Adnyana, Komang Suarsana, Made Sueca, Nyoman Sutiawan, Wayan Suana, Wayan Wirya. Glanyar: IBAlit Sumertha, Ban- gli: K. Karya, Semarapura: Daniel Fajry, Singaraja: Made Tirthayasa, Amlapura: Wayan Sudarsana, Tabanan: Gusti Alit Pumatha, Nega- ra: Edy Asri, Yogyakarta: Soeharto, Jakarta: Muslimin Hamzah, Bambang Hermawan, Sahrudi, Alosius Widhyatmaka, Dadang Sugandi, Surabaya: Endy Poerwanto, Bambang Wiliarto, NTB: Agus Talino, Izzul Kairi, Ruslan Effendi, Nur Haedin, Siti Husnin, DP Raka Akriyani, Wayan Suyadnya, NTT: Hilarius Laba, Wartawan Foto: IGN Arya Putra, Djoko Moeljono. Setiap artikel atau tulisan yang dikirim ke Redaksi hendaknya ditik dengan dua spasi (spasi rangkap) HALAMAN 7 Giliran Anda Pelecehan Pura BERKALI-KALI Bali kecolongan dalam hal kesucian pura. Menyebut sedikit di antaranya yang sempat menjadi pembicaraan hangat media massa, misalnya ketika umat Hindu di daerah ini ters- inggung oleh wisatawan yang leluasa keluar-masuk areal pura yang sangat disucikan. Kemudian tentang iklan-iklan, film yang berlatar pura, dan kini masih berlanjut ketersinggungan terhadap kelompok band Saigon Kick dan rumah produksi Broadcast Design Indonesia (BDI). Meski Deppen Bali sudah menganggap masalah tersebut se- lesai dengan adanya permintaan maaf dari BDI, namun belum ada jaminan esok lusa tidak terjadi lagi ketergangguan, pelecehan ter- hadap kesucian pura yang tersebar di seluruh pelosok tanah Bali. Pembaca, menjaga kesucian pura adalah dharmaning agama bagi umat Hindu. Lebih dari itu adalah tanggung jawab Pemda Bali yang berwenang mengeluarkan Peraturan Daerah (Perda), Departemen Penerangan Prop.Bali yang berwenang mengeluarkan izin, petugas keamanan, penegak keadilan, dan tak kalah pentingnya, mereka yang memetik keuntungan dari pesona Bali dan agama Hindunya. Karenanya, sangat bermanfaat pemikiran konstruktif, masukan positif demi men- jaga kesucian pura-pura di Bali, yang kemungkinan dimanfaatkan sebagai lokasi atau sarana pembuatan film, iklan dan semacamnya. Semoga pemikiran, serta saran itu nantinya menjadi masukan bagi Pemda Bali dan Deppen Bali di masa datang. Jika Anda mempunyai gagasan, silakan kirim ke Redaksi Bali Post, Jalan Kepundung 67 A Denpasar, jangan lebih dari 1 (satu) halaman, ketik spasi rangkap. Penda- pat Anda kami tunggu paling lambat 20 April 1996, disertai fotokopi identitas dan foto diri, dan pada amplop tempelkan "Giliran Anda". Pembinaan ke Dalam PELECEHAN kesucian pura mungkin sudah kesekian kali kita (umat Hindu Bali), alami. Namun di saat terjadi pelecehan kesu- cian pura, sering di antara kita mencari kamb- ing hitam untuk disalahkan. Padahal masalah ini merupakan tanggung jawab bersama. Un- tuk itu melalui rubrik ini saya ingin memberi- kan sumbang saran kepada investor, Pemda Bali, PHDI dan masyarakat Bali. Pertama, mengingatkan kepada investor, bahwa objek wisa- ta di Bali hampir semua di kawasan suci. Maka jika ada pihak- pihak yang melakukan aktivitas di luar fungsi tempat suci terse- but, harus mematuhi bhisama (fatwa-fatwa) yang dikeluarkan Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI). Kedua, Pemda Bali selaku pengayom masyarakat, hendakn- ya bersikap tegas, dan Deppen Bali dalam pemberian izin hendaknya tidak menyebabkan ada pihak yang merasa dirugi- kan secara material maupun immaterial. Apalagi menyangkut kepentingan umat. Ketiga, PHDI selaku wakil umat yang saya yakin telah mem- punyai peraturan-peraturan khusus tertulis, hendaknya men- ingkatkan pembinaan dan informasi pada masyarakat, agar mere- ka tidak terlalu mudah dipengaruhi pihak-pihak yang tak ber- tanggung jawab. I Wayan Winarta Humas PD KMHDI Bali Jl. Ir. IB Oka No. 5 Jangan Dikomersialkan PURA sebagai tempat suci yang bernilai magis-religius, di satu sisi sebagai tempat ber- sembahyang, di sisi lain berfungsi sebagai lam- bang persatuan. Oleh karena itu perlu tetap dija- ga kesuciannya dan diharapkan tidak ada yang mengkomersialkan, apalagi melecehkannya. Guna menjaga martabat umat dan kesucian pura, yang perlu diperhatikan/diharapkan adalah meningkatkan terus sikap toleransi dan saling menghormati antarumat beragama. Jangan menggunakan agama sarana agama untuk reklame dengan tujuan komersial, karena pura/ tempat suci adalah milik umat dan untuk umat. Bagi pengunjung lain agar dibuatkan aturan tertentu untuk mengindari hal-hal yang tidak diharapkan. Pura/laba pura harus tetap dilestarikan karena merupakan mi- lik pura/umat. Bangunan-bangunan yang mirip atau mengambil bagian pura (sarana sembahyang) seperti candi bentar, penggunaan penjor, umbul-umbul, tarian sakral, perlu dibatasi dan ditertibkan penggunaannya. Lembaga-lembaga dan organisasi umat (Hindu) yang menyatakan diri melindungi dan membela umat agar mem- perhatikan hal-hal yang dapat menimbulkan atau yang dapat me- lecehkan agama. Yang terpenting, bagi umat Hindu sekarang, per- lu kewaspadaan dan penuh keyakinan sesuai dengan dharmaning agama bahwa kebenaran harus dicari dan diperjuangkan, dan be- rani mengatakan yang benar itu benar dan sebaliknya. I Nyoman Rata Pegawai Negeri Dusun Banyubiru Negara Kolom Banjir Turis BANJIR biasanya dibenci tahun ke tahun bukan hanya lantaran sering mendatangkan target sektor kepariwisataan, kerugian dan penderitaan. melainkan juga menjadi in- Tetapi "banjir turis" justru di- dikasi dari kesuksesan pem- tunggu-tunggu oleh banyak pi- bangunan daerah. hak seperti maskapai pener- Tak pelak segala daya dan bangan, biro perjalanan dan upaya dikerahkan guna men- industri perhotelan. Terdapat capai target. Dua aset pariwi- keyakinan kuat bahwa banjir sata unggulan, yakni keindah- turis seakan diikuti "banjir an alam dan kekayaan budaya dolar", hingga layaklah bila perlu ditambahi lagi dengan komponen kepariwisataan di atraksi dan objek artifisial Bali bersenandung ria dalam baru sebagai antisipasi ter- menghadapi banjir musiman hadap heterogenitas keperluan wisatawan Jepang yang sem- maupun keinginan wisata mas- pat mengalami masa paceklik sa. Mereka yang doyan main akibat isu kolera berbuntut golf dipancing dengan mem- panjang. bangun lapangan berstandar Kebijakan pariwisata di pu- internasional, keinginan ber- lau ini makin jelas berorienta- petualang disediakan dalam si pada kedatangan pelancong bentuk arung jeram dan sepe- sebanyak mungkin. Peningka- tan kedatangan turis dari ke Hal. 15 Kol. 1) (Bersambung Catatan Cegah terjadinya kolusi antara pemerintah daerah dengan pengusaha yang mengorbankan sawah teknis, kata Menteri Negara/Kepala BPN Soni Harsono men- gutip penegasan Kepala Negara. - Jadi jangan kebobolan terus. *** Kata Menparpostel Joop Ave, sebelum Nusakamban- gan dibuka sebagai industri pariwisata perlu diteliti dulu, sebab sampai kini pulau itu masih digunakan sebagai Lembaga Pemasyarakatan (LP) kelas satu. - Apalagi Nusakambangan sudah punya nama, ya. *** Mitra kerja pers harus memiliki keterbukaan infor- masi. "Of the record" sering hambat "chek and re- chek", kata anggota Dewan Kehormatan PWI Rah- man Arge. Karena sistem birokrasi yang berbelit-belit, rupanya. Bang Podjok 2cm Color Rendition Chart