Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1996-05-29
Halaman: 05

Konten


1996 na ampak libukti- jumlah a sejuk Loyok, Semen- awasan masih as cen- keram- ersiap- belum ombok enanti, mi suku uluhan n men- wisata. mi bisa reotnya keban- a daer- hu arti Pem- tshop, sepa- Hengan ka pun eni pa- Hengan salnya, emam- h policy mat dari an KB men- warakat men- ng di- an ha- ungan- ara pe- KB di Praya. empel- Lungan cat ter- aksan- anggap rapkan sing," na Dr. Gofne a Bali mannya at ter- ang enam- domo arena an pe- meru- gerak umlah ya un- a jum- tar ul- 4/1995 ai Mei edang- akuin- Rabu Wage, 29 Mei 1996 Bali Post 67 Pengungsi Cina Dipaksa PDI Digugat Rp 5 Milyar Mendarat di Tanjung Perak Surabaya (Bali Post) - Tercatat 67 orang pengungsi asal Pei Hai Se, Cina dengan meng- gunakan kapal motor nelayan, Se- nin (27/5) didaratkan dengan pak- sa oleh petugas Keamanan Laut Kajula) di Dermaga Jamrud Utara Tanjung Perak, Surabaya. Sumber berdekatan yang eng- gan disebutkan namanya di Pela- buhan Tanjung Perak, Selasa (28/ 5) kemarin mengatakan, sebelum memasuki perairan Tanjung Per- ak, kapal berbobot mati 80 ton yang dinakhodai Li Lien Chun (40) sudah diamati petugas pen- jaga pos kepanduan. Meski demikian, nakhoda Li Lien Chun tetap berupaya hendak melempar jangkar ke perairan dermaga khusus Petrokimia Gresik. Namun, Kapal Negara 436 dan kapal kepanduan MPS 022 terus menggiring kapal pen- gungsi itu hingga merapat di Der- maga Jamrud Utara. Kapal dengan panjang 25 meter dan lebar lima meter itu ternyata ditumpangi 67 orang dari Pei Hai Se, Cina. Kapal motor itu juga tidak dilengkapi bendera ke- bangsaan asalnya dan tanpa nama. Kondisi kapal maupun para penumpangnya, menurut sumber itu, mirip "manusia perahu" asal Vietnam yang mendarat di Pela- buhan Tuban 1993 lalu. Aparat keamanan dan petugas dari keimi- grasian Tanjung Perak memerik- sa nakhoda Li Lien Chun, dengan dibantu penerjemah. Li Lien Chun mengatakan be- rangkat dari Cina pada 5 Mei 1996 dan telah melewati Vietnam dan Ma- laysia sebelum tiba di Pelabuhan Tan- jung Perak. Negara yang dituju, kata dia, adalah Australia untuk mencari pekerjaan. "Kami akan tetap melan- jutkan perjalanan ke Australia," ujam- ya kepada petugas. Kepada petugas ia minta ban- tuan dalam bentuk uang untuk membeli bahan bakar, obat-oba- tan, dan air bersih. "Ada empat orang keluarga kami sakit," tam bahnya. Meski nakhoda mengaku berasal dari Cina, petugas keamanan mencurigai para pen- gungsi itu berasal dari Vietnam. Depsos Kota Madya Surabaya (KMS) dan Depsos Jatim sejak kemarin terlihat memasok keper- luan makanan untuk pengungsi. RM Buchari, Adpel Tanjung Per- ak ketika dikonfirmasi mengata- kan, sesuai aturan yang berlaku ke-67 pengungsi itu harus tetap berada di kapal dan terus dijaga. Sumber di imigrasi mengata- kan hal senada. Imigran gelap itu harus tetap berada di atas perahu dan tak boleh turun serta tetap diawasi pihak keamanan laut, imigrasi, polisi serta unsur terkait lainnya. (079) Kupang (Bali Post) - Koordinator Wilayah NTT H. Abdul Gani, Ketua DPD PDI NTT, Drs. Simon Hayon, dan DPP PDI dinilai telah mengingkari janji, sehingga digugat Rp 5 milyar oleh Al- exander Frans, S.H., Ketua DPC PDI Kota Madya Ku- pang hasil rapat para tokoh PDI. Hal itu terungkap dalam surat gugatan perdatanya No. 44/PDT/G/1996/PN.KPG tanggal 27 Mei 1996 yang dikutip Bali Post di Kupang, Selasa (28/5) kemarin. Dijelaskan, pada 4 April lalu penggugat meminta petunjuk ten- tang pembentukan DPC PDI Kodya Kupang, namun tidak digubris oleh DPD PDI NTT. Ketika itu pada 26 April 1996 dis- elenggarakan rapat yang dihadiri tokoh-tokoh PDI di daerah ini guna membentuk pengurus. Dalam rapat ini, Alexander Frans, S.H. terpilih sebagai Ketua DPC PDI Kodya Kupang. Hasil rapat ini segera disampaikan kepada DPD PDI NTT melalui surat. Pengurus di DPD PDI NTT tampaknya tidak menerima kepu- tusan itu dan menyelenggarakan rapat lagi yang dipimpin pengurus DPD PDI. Dalam rapat ini, JO Nalle terpilih sebagai Ketua DPC PDI Kodya Kupang. Ketua Koor dinator Wilayah NTT, Abdul Gani sempat datang ke Kupang dan ber- janji akan menyelesaikan masalah ini dengan memfungsikan kepen- gurusan dua kubu itu menjadi satu. Namun janji itu, menurut Alex- ander Frans, hingga kini belum ada realisasinya. Bahkan, kata peng- gugat, kepengurusan hasil rapat yang dipimpin DPD PDI dinyata- kan sah dan diusulkan ke pusat. Itu terbukti dengan adanya SK No.492/DPP/V/1996. SK tersebut, kata penggugat, telah membohongi massa pen- cinta PDI Kodya Kupang. "Ini merupakan tindakan melanggar menyatakan keluar dari PDI, hukum, bahkan ada massa yang tulis Frans dalam gugatannya. Dalam surat gugatan itu, penggugat juga mengemukakan, penyelenggaraan acara pelanti- kan pengurus DPC PDI Kodya Kupang di bawah pimpinan Al- exander Frans dibatalkan Ketua DPD PDI NTT Simon Hayon, karena dinilai tidak beres. Mengenai jumlah gugatan, secara rinci Frans menyebutkan kerugian moril dan biaya yang telah dikeluarkan. Seperti biaya transportasi Rp 4 juta, lain-lain Rp 1 juta, dan kerugian moril yang seluruhnya dijumlahkan menjadi Rp 5 milyar. (eny) Basofi Bantah Pungutan Dana Pemilu RI tak Berambisi Aneksasi Wilayah Mana pun Surabaya (Bali Post) - Gubernur Jatim Basofi So- edirman membantah adanya pun- gutan dana untuk pemilu. "Itu han- ya move politik yang ingin menjatu- hkan citra Golkar. Sebab selama ini Golkar tidak pernah menjual jaket kuning, batik Golkar. Semua itu dibagi-bagikan secara gratis," kat- anya di Surabaya, Selasa (28/5) ke- marin. Dikatakan, dana Golkar sudah lebih dari cukup, malah pengusaha yang membantu jumlahnya sangat besar bahkan sampai kewalahan me- nerima bantuan tersebut. Bisa jadi yang di bawah tidak tahu kalau dana Golkar sudah banyak, sehingga tak perlu lagi melakukan pungutan. Kata dia, tidak dibenarkan memu- ngut dana dengan berdalih menyuk- telah menimpa para guru SDN di wilayah Kecamatan Bubutan, Simokerto dan Rungkut Surabaya. Kini malah guru yang memprotes pemungutan itu, mengingat pemer- intah mengharamkan bentuk pun- gutan berkaitan dengan pengump- ulan dana Pemilu 1997 mendatang. Pungutan itu dibebankan kepada semua guru mulai golongan I sebe sar Rp 500 per bulan, golongan II Rp 1.000, golongan III Rp 2.000 dan golongan IV mencapai Rp 4.000. Kini jumlah guru SDN di Surabaya sebanyak 6.000 orang yang menga- jar di 220 SDN. Bahkan guru SD swasta pun ada yang ikut pula dibe- bani pungutan tersebut. Macam-macam pungutan itu antara lain berdalih untuk membeli umbul-umbul, spanduk untuk seskan pemilu, karena pemerintah menyukseskan pemilu dan mereka telah menyediakan dana yang cukup untuk pelaksanaan pemilu. Kepala Humas Pemda Sura- baya, Ismail Chammid mengatakan, ketiga camat yakni Camat Rungkut, Bubutan dan Simokerto sudah mendapat peringatan keras sekali- gus diminta untuk mengembalikan uang pungutan guru tersebut dalam tempo secepatnya. Bila tidak, Wali Kota Surabaya akan mengambil tin- dakan. "Instruksi ini memang tidak hanya bagi ketiga kecamatan terse- but, namun bagi seluruh camat yang ada dan memberlakukan pungutan yang berkedok menyukseskan pemilu," tambahnya. Sumber berdekatan yang enggan disebut namanya menuturkan, lima macam pungutan tak resmi berda- lih menyukseskan pemilu, yang dit- erapkan sejak awal Mei 1996 lalu diwajibkan membeli tiga kaos se- harga Rp 7.500 per kaos, dipaksa membeli batik, jaket dan topi. Pun- gutan tersebut diberlakukan sejak awal Mei 1996 sampai Mei 1997. "Karena kami takut dengan keputusan itu dan tidak berani me- nolak maupun menentangnya, leb- ih baik diam. Namun setelah ada pernyataan Gubernur bahwa tidak dibenarkan melakukan pungutan untuk pemilu, kami langsung men- gadukan nasib kami," ungkap salah seorang guru di kawasan Rungkut yang enggan disebut namanya lan- taran takut dapat sanksi. Sebenarnya, lanjut dia, pungu- tan ini hampir rutin setahun menje- lang dilaksanakan pemilu. Untuk pemilu tahun 1992 misalnya, para guru juga dipungut dengan cara memotong langsung gajinya. (e) Jakarta (Bali Post) - Presiden Soeharto menegaskan, Indonesia tidak punya ambisi un- tuk menganeksasi wilayah mana pun. Penegasan itu disampaikannya ketika menjelaskan sekitar masalah Timor Timur dalam pembicaraan- nya dengan Presiden Burkina Faso, Blaise Compaore, di Istana Merde- ka, Selasa (28/5) kemarin. "Kesan saya, arahnya adalah Presiden Burkina Faso sangat me- mahami posisi Indonesia," kata Mensekneg Moerdiono selesai pembicaraan kedua pemimpin. Menurut Mensekneg, Presiden Burkina Faso Blaise Compaore me- merintahkan dubesnya di PBB un- tuk mengadakan kontak yang lebih berat dengan kepala perwakilan tetap di PBB, setelah mendapat penjelasan soal Timtim dari Presiden Soeharto. Ia mengakui masalah Timtim memang masih dipersoalkan di tingkat internasional terutama oleh Portugal. Ditegaskannya, rakyat Timtim sudah menetapkan ke- hendaknya untuk bergabung dengan Indonesia. Proses itu sudah berlang- sung lama. Dalam rangka menghor- mati rakyat Timtim, kata Presiden Soeharto, bangsa Indonesia mener- ima penggabungan itu. Menurut Moerdiono, pem- bahasan soal Timtim menjadi bagian cukup penting dalam pembicaraan itu. Dalam Pembukaan UUD 1945 ditegaskan, bangsa Indonesia menya- Portugal hanya Tinggalkan Kebodohan dan Kemiskinan Dili - Pemerintah kolonial Portugal yang menjajah Timtim selama 450 tahun, hanya meninggalkan warisan kebodohan dan kemiskinan, sehingga masyarakat setempat jauh tertinggal dibanding masyarakat di 26 propinsi lainnya di Indonesia. Gubernur Timor Timur Abilio Jose Osorio Soares mengatakan hal itu dalam sambutan tertulis yang dibacakan Asisten III Sekwilda Timtim, Abel Dos Santos Fatima pada pertemuan Organisasi (Orsos) dari Jakarta bekerja sama dengan Yayasan Christian Chil- dren Fund (CCF) di Dili, Selasa (28/5) kemarin. Dikatakannya, penjajahan yang dilakukan Portugal merupakan penja- jahan paling kejam di dunia termasuk di Timtim, karena kolonial Portu- gal tidak mendidik masyarakat di daerah jajahannya menjadi maju. "Akibat penjajahan kolonial Portugal tersebut, hingga saat ini kebodohan dan ke- miskinan masyarakat di Timtim masih terlihat dan semua itu menjadikan sumber permasalahan sosial," katanya. Rombongan Yayasan CCF yang dipimpin Sr. Flora Situmorang, KYM berada di propinsi termuda di Tanah Air ini untuk meninjau beberapa proyek kerja sama dengan Pemda Timtim. (ant) takan sikapnya yang prinsipil bahwa kemerdekaan adalah hak segala bang- sa. Penjajahan bertentangan dengan perikemanusiaan dan perikeadilan. Oleh karena itu, penjajahan harus di- hapuskan dari muka bumi. "Di lain pihak dilihat dari sudut realitas, wilayah Timtim itu sangat kecil. Dia hanya setengah dari pulau yang namanya Timor, Dibandingkan dengan wilayah Indonesia yang sedemikian luas, tidak masuk akal Indonesia menganeksasi wilayah yang relatif sangat kecil," paparnya. Dalam pembicaraan dengan Presiden Burkina Faso, Blaise Com- paore, Presiden Soeharto juga menawarkan pesawat terbang produksi IPTN dengan cara imbal beli dengan kapas yang diperlukan Indonesia. "Penjualan produk IPTN yang ditawarkan Presiden adalah imbal beli dengan kapas yang banyak di- impor Indonesia dari negeri itu," kata Mensekneg Moerdiono. Dalam rangkaian kunjungannya di Indonesia, tamu negara Rabu ini akan meninjau IPTN Bandung, sebab tampaknya Burkina Faso memerlu- kan sarana angkutan pesawat terbang. Indonesia dan Burkina Faso yang sama-sama anggota OKI bisa mencari kemungkinan mendapat kan kredit dari Bank Pembangunan Islam guna pembelian produk IPTN itu. "Dengan pemberian kredit itu, setidaknya ada dua negara yang dibantu sekaligus, yaitu penjual dalam hal ini Indonesia dan pem- beli yaitu Burkina Faso," ujarnya. Mensekneg menjelaskan, kedua pemimpin menganggap pertemuan itu cukup penting sebagai langkah awal peningkatan kerja sama ekonomi kedua belah pihak. "Yang segera akan dijajaki kemungkinan kerja sama di bidang tekstil, karena Indonesia mengimpor kapas cukup banyak dari Burkina Faso. Indone sia mengimpor kapas dari Burkina Faso 950 juta dolar AS, suatu jum- lah yang cukup besar," katanya. Indonesia mempunyai pengala- man yang cukup besar di bidang industri pemintalan benang. Oleh karena itu, perlu dipikirkan kemu- ngkinan swasta Indonesia menan- am modal di Burkina Faso, guna memimpin kapas yang dihasilkan negeri itu dan benangnya diekspor ke Indonesia. Bidang Teknik Presiden Soeharto juga menawarkan kemungkinan kerja sama di bidang teknik dengan mem- beri pelatihan di bidang kepariwi- sataan yang diperlukan Burkina Faso. Di bidang penerbangan, leb- ih khusus lagi pemberian latihan kepada penerbang-penerbang di sekolah penerbangan Indonesia, dan kerja sama di bidang teknik men- genai telekomunikasi. Pembicaraan juga membahas masalah bilateral yang menyangkut kerja sama ekonomi kedua belah pihak. Kedua pemimpin sepakat bahwa perlu segera dikirim tim dari Indonesia ke Burkina Faso untuk menjajaki dan melihat dari dekat MIMBARAGAMA HALAMAN 5 Menuju Persatuan dan Kesatuan MINGGU ini, kesibukan perayaan Trisuci Waisak Na- "jerawat", walaupun kecil, sional 2540/1996 mulai terasa. Betapa tidak, rangkaian awal setidak-tidaknya dapat meng- kegiatan akan dimulai Kamis besok dengan acara pengam- akui bahwa perbedaan-perbe- ganggu penampilan. Harus di- bilan air berkah Waisak di Umbul Jumprit. Sabtu, akan ber- daan tersebut memang ada di langsung upacara pengambilan api di Mrapen, Grobongan. dalam organisasi Buddhis. Yang Serangkaian kegiatan terus berlangsung hingga tengah pasti, dari tata upacara saja, se- malam bahkan sampai keesokan malamnya. mua orang bisa melihat perbe- daan yang ada. Walaupun demiki- an mereka tetap satu, umat Bud- dha Indonesia. Tahun ini, perayaan Waisak Nasional berlangsung Minggu, 2 Juni 1996 mendatang, tepatnya pukul 03.47.56 WIB dini hari. Kegiatan ini akan dipusatkan di Candi Mendut dimulai pada pukul 02.00 WIB dini hari. Setelah usai, akan dilanjutkan dengan upacara penghormatan kepada Ibu Nega- ra, Ibu Tien Soeharto. Rangkaian kegiatan pagi itu, akan diakhiri dengan acara ramah-tamah kelu- arga besar umat Buddha Indone- sia. Sore hari, seperti biasanya, akan berlangsung prosesi keag- amaan dari Candi Mendut menu- ju Candi Borobudur dengan me- lewati Candi Pawon. Rangkaian ini akan diikuti oleh semua umat Buddha yang diperkirakan men- capai puluhan ribu orang. Rang kaian upacara Waisak Nasional ini juga dihadiri Bapak Wakil Presiden Try Sutrisno dan sejum- lah menteri serta pejabat tinggi lainnya. Setidak-tidaknya itulah kegiatan yang akan berlangsung seperti yang tertera dalam undan gan Waisak maupun selebaran Waisak yang disebarluaskan oleh panitia. Tiap Waisak tiba, umat Buddha memperingati kembali tiga peristi- wa penting yang dialami oleh Bud- dha Gotama. Tiga peristiwa yang terjadi pada waktu yang sama, te- pat pada purnama sempurna (Pur- nama Sidhi) pada bulan Vesak. Peristiwa kelahiran Bodhisatta se- bagai Pangeran Siddharta, penca- paian Penerangan Sempurna (menjadi Sammasambuddha) pada usia 35 tahun, dan mangkat dalam kesempurnaan (parinibba- na) pada usia 80 tahun. Waisak tentu bukan sekadar untuk mengenang kembali ketiga peristiwa tersebut. Waisak juga bukan hanya merupakan acara hura-hura atau pesta pora. Na- mun lebih daripada itu, tiap Waisak marilah kita merenungkan kembali perjuangan yang telah dilakukan oleh Buddha Gotama dalam kehidupannya. apa yang dapat dikerjakan kedua be- Musakabe: lah pihak dalam meningkatkan kerja sama di bidang ekonomi. (049) Kontestan Peserta Pemilu tak perlu Obral Janji Wali Kota Jakpus Diminta Bermusyawarah Dili - Wakil Ketua DPRD Tingkat I Timor Timur Maria LVC Quintou minta agar tiga kontestan peserta Pemilu 1997 baik Golkar, PDI, maupun PPP tidak perlu mengobral janji yang muluk-muluk kepada masyarakat setempat. "Saya tidak setuju apabila ada juru kampanye (jurkam) dari ketiga kontestan pemilu mengobral janji muluk kepada masyarakat," katanya menjawab pertanyaan di Dili, Selasa (28/5) kemarin. Dikatakan, lebih baik para jurkam tidak perlu mengobral janji tetapi memberikan suri teladan yang benar dan kerja yang baik untuk kepentin- gan masyarakat banyak, bukan malah sebaliknya hanya mengobral janji demi memenuhi ambisi. Maria juga berpendapat, jurkam yang akan diter- junkan di tengah-tengah masyarakat harus benar-benar diseleksi, matang dan tahu jiwa serta keinginan masyarakat. Dia mengingatkan, para jurkam berhadapan langsung dengan masyarakat luas yang mendambakan keadilan dan kenyataan bukan han- ya janji-janji muluk yang tak pernah direalisasikan. (ant) BIZ: CALL Layanan Bisnis Efektif et. Na- men- I men- pem- yang ■gkah- emer- fektif- aksan- ek an- bahwa ru ini rtiban TELKOM erluas epada terli- dila- a jalan araan LLAJ myulu- men- ejolak tanya. Dapatkan pula discount khusus : (063) al ng da- tidak calon ende- Dalam a pet- sibuk agak at or- aknya daer- nesia h den- i cuk- ngan mbawa Jika Anda ingin memiliki nomor INTIDAYA telepon pribadi dan rahasia berupa BIZ CALL dengan Nomor Awal : 409xxx, hubungi segera PT TELKOM: Jl. Puputan Renon Denpasar telepon : (0361) 234567 atau (0361) 240024 discount biaya pendaftaran sebesar 50 % .discount abonemen sebesar 15 % (hanya berlaku mulai tanggal 1 Mei s/d 31 Mei 1996) Ingat persediaan nomor terbatas, langsung kring hari ! KURSUS BAHASA INGGRIS DIBUKA 27 MEI GENERAL ENGLISH SMP ENGLISH aerah ki po- n cer- ni alitas biaya 12 tingkat untuk dewasa. Pengajar "Native Speaker" Memperkuat dan mengembangkan bahasa Inggris di SMP' Pendaftaran/ tes penempatan: ilnya. men- mya. h dari INDONESIA enye- AUSTRALIA NTB LANGUAGE ektar anyak FOUNDATION mbok awa. enca- . C. 1309 * Soal Tanah di Kebon Kacang Jakarta (Bali Post) - Menanggapi soal tanah di Keb- on Kacang, Jakarta Pusat, pimpinan Fraksi Persatuan Pembangunan (F- PP) DPR RI minta agar kasus itu diselesaikan secara musyawarah se- suai jiwa Keppres No.55/1993. Surat yang berkop resmi F-PP DPR RI itu ditandatangani Wakil Ketua H. Ali Hardi Kiaidemak, S.H. dan Wakil Sekretaris Drs. HA Chozin Chumaidi. Surat itu dituju- kan kepada Wali Kota Jakarta Pu- sat dengan tembusan pimpinan DPR RI, Menteri Negara Agraria/ Kepala BPN Jakarta Pusat, Ment- TERKENAL SEJAK TAHUN 1870 12 eri Dalam Negeri, Gubernur DKI Jakarta, dan masyarakat Kebon Kacang Jakarta Pusat. Di samping itu, juga dibagikan kepada wartawan koordinatoriat DPR/MPR RI di Jakarta, Selasa (28//5) kemarin. Dalam surat tersebut, F-PP selain meminta penyelesaian kasus itu den- gan musyawarah sesuai Keppres No- mor 55 tahun 1993, juga meminta agar ganti rugi yang disediakan dapat mem- berikan nilai tambah bagi rakyat. Sehubungan dengan hal terse- but, sebelum ada kesepakatan dalam penentuan besaran ganti rugi, Wali Kota hendaknya dapat mempertim- Junghans Made in Germany bangkan kembali penetapan perin- tah bongkar yang telah dikeluarkan. Lima hari sebelumnya mas- yarakat Kebon Kacang mengadu- kan permasalahanya kepada pimp- inan F-PP DPR RI, bahwa tanah mereka yang dilengkapi surat kepe- milikan resmi dipaksa PT Asia Troi- ka dibantu Pemda Jakpus, agar di- jual sesuai harga yang ditetapkan sepihak oleh pihak pengembang, bukan berdasarkan hasil musya- warah dengan pemilik. Di atas tanah warga yang akan digunakan untuk membangun apar- temen dan hotel itu, pihak pengem- HEMAT BIAYA s/d 250.000,- "JUNGHANS " adalah pilihan tepat sebagai Cinderamata untuk ucapan selamat antara lain: "Menempati Gedung Baru" "Menempati Kantor Baru" "Menempati Rumah Baru" "Menempuh Hidup Baru" "Ulang Tahun" UNTUK DAERAH BALI, NTB, HUB: " New BALI PERMAI" Diponegoro Megah A1 Telp. 262691 Dps-Bali "BALI PERMAI II" JI. Thamrin A7 Telp. 423028 Dps-Bali CITY WATCH JI. Thamrin A1 Telp. 435020 Dps-Bali 10 9 PT. SARI RAJUT INDAH KNITTING FACTORY SPECIAL PRODUKSI KAIN RAJUT BERKUALITAS EKSPORT JENIS KAIN 11 12 1 C 1727 bang menyatakan bersedia mem- bayar ganti rugi Rp 2,5 juta/M2 bagi yang bersertifikat, dan Rp 2,25 juta/ M2 bagi tanah nonsertifikat. Harga yang disepakati warga masyarakat Rp 5 juta/M2 untuk tanah sertifikat dan Rp4 juta/M2 yang tidak bersertifikat. Sebagai pembanding harga tanah di Jalan Thamrin sudah men- capai Rp 12 juta/M2. Selain itu NJOP (nilai jual objek pajak) sudah mencapai Rp 2 juta/M2. "Tanah kami yang mempunyai nilai ekon- omis mau dibeli dengan harga mu- rah jauh dari harga pasaran," kata seorang warga ketika menghadap pimpinan F-PP. (gln) Redaktur Khusus MIMBAR BUDDHA Dhana Putra Salah satu hal yang selalu dite- kankan oleh Sang Buddha adalah masalah persatuan dan kesatuan. Sangha, pasamuan para bhikkhu yang terbentuk sejak zaman Sang Buddha merupakan salah satu wu- jud persatuan dan kesatuan yang bisa dijadikan contoh. Tidak ada perbedaan status karena siapa pun yang menyatakan dirinya untuk menjalani kehidupan sebagai vi- harawan, dia mempunyai hak dan kewajiban yang sama. Mereka juga mempunyai harta kekayaan yang sama, hanya delapan buah. Mere- kamelepaskan status yang lama dan menggunakan status yang baru. Yang membedakan adalah jangka waktu yang telah dilewati sebagai viharawan. Mereka mempunyai tugas dan kewajiban yang sama, mempelajari Dhamma dan mempraktikkan. Ada kalanya, juga membimbing yang lebih senior sesuai dengan pengala- mannya. Mereka selalu membahas segala masalah hingga mencapai mufakat, selalu berdiskusi sehing- ga mendapatkan pilihan jalan ke- luar yang beragam. Demikianlah kehidupan yang selalu dijalani oleh para viharawan. Para viharawan sering diumpa- makan seperti air samudera. Air sun gai yang mengalir ke laut akan mem- punyai rasa asin yang sama. Tidak ada yang bisa membedakan mana air laut yang asli dan mana yang be- rasal dari sungai tertentu atau dari sungai lainnya. Mereka menjadi sama, bersatu, seia-sekata. Harus kita akui dengan jujur bahwa wajah umat Buddha di In- donesia diwarnai dengan sejumlah Di kalangan tertentu, secara tidak langsung, ada kalanya tim- bul usaha untuk saling berlomba antarorganisasi maupun antarvi- hara. Ini tentu bukan jalan yang baik dalam proses persatuan dan kesatuan. Oleh karena itu, salah satu usaha yang dilakukan oleh panitia Waisak Nasional 2540/ 1996 adalah mengadakan acara ramah tamah keluarga besar umat Buddha Indonesia. Umat Buddha bersatu padu, melupakan sekte/aliran yang diy- akininya, tidak melihat perbedaan yang ada. Bukankah semua umat Buddha telah sepakat dengan ke- samaan yang ada selama ini; me- nerima Buddha Gotama sebagai satu-satunya guru agung dan me- nerima Tipitaka sebagai kitab suci. Perbedaan lainnya, dapat dikata- kan hanya "kulit" yang sebaiknya tidak dibesar-besarkan. Kegiatan Waisak Nasional tahun ini memang berbeda den- gan tahun-tahun sebelumnya. Lomba baca Dhammapada yang selama ini menjadi salah satu kegiatan ditiadakan. Demikian juga dengan Dharmasanti Na- sional yang tahun ini digabung menjadi satu, dipusatkan di Candi Borobudur. Oleh karena itu, pan- itia telah mengeluarkan undan- gan yang disebar ke berbagai or- ganisasi Buddhis dan vihara agar bisa mengikuti kegiatan upacara puncak di Candi Borobudur. Pakaian pun menjadi per- hatian panitia. Umat diminta mengenakan pakaian batik/paka- ian nasional atau pakaian serag- am dari sekte dan aliran yang diyakininya. Sebagai tambahan, Waisak tahun ini dimeriahkan dengan pawai kendaraan hias yang menurut catatan panitia mencapai puluhan kendaraan; bahkan ada yang mengatakan hingga seratus kendaraan hias. Selamat Hari Trisuci Waisak 2540/1996. Semoga persatuan dan kesatuan umat Buddha dap- at terwujud dengan baik. Memprihatinkan, Kerusakan Hutan di NTT Kupang (Bali Post) - Pola pertanian sistem berpindah- pindah (tradisional) sangat berpen- garuh terhadap kerusakan hutan di Propinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Saat ini, tingkat kerusakan hutan NTT sudah berada pada taraf memprihatinkan. Gubernur NTT Herman Musakabe mengatakan hal itu ketika membuka Rakerda De- partemen Kehutanan Propinsi NTT, Selasa (28/5) kemarin, di Kupang. Menurut Gubernur, kerusakan hutan di daerah ini sangat merisau- kan. Bukan hanya itu, luas lahan kritis di dalam kawasan hutan dan luar kawasan hutan kenyataannya masih belum menampakkan penu- runan, apalagi dikaitkan dengan produktivitasnya yang relatif rendah. "Oleh karena itu perlu di- lakukan rehabilitasi lahan dan kon- servasi tanah dan ini sangat mende- şak untuk dilaksanakan," paparnya. Ia mengingatkan, pemban- gunan sumber daya hutan di NTT tidak ringan, apalagi dengan kon- disi alam yang berat, iklim yang kurang mendukung, serta tanah yang kurang subur. "Semua ini menyebabkan produktivitas sum- ber daya alam hutan dan tanaman sangat lambat," katanya. Selain itu, kata dia, di daerah ini masih terjadi pelanggaran ketertiban lalu lintas hasil hutan. "Ini hendakn- ya menjadi tantangan pelaksanaan pembangunan kehutanan bagi yang bertugas di lapangan," tandasnya. Meski banyak kendala yang harus dihadapi, menurut dia, masih ada peluang yang bisa dimanfaat- kan untuk dikembangkan. Namun, harus dikelola secara konsepsional, sehingga nantinya dapat dijadikan tumpuan dalam rangka peningka- tan kesejahteraan masyarakat NTT. Ia juga menjelaskan beberapa peluang yang dapat dimanfaatkan seperti cendana (salah satu flora khas NTT) dan potensi fauna je- nis komodo yang juga merupakan salah satu satwa khas NTT. Po- tensi lainnya yakni taman wisata laut Teluk Kupang, cagar alam laut 17 Pulau Riung di Kabupat- en Ngada, Flores dan lain-lain. Dengan kondisi biofisik wilayah dan kondisi sosial budaya NTT, menurutnya, prioritas pem- bangunan kehutanan di wilayah ini ditekankan pada kegiatan re- habilitasi sumber daya hutan melalui pembangunan kehutanan tanaman industri (HTI) dan hu- tan kemasyarakatan. (eny) PENDAFTARAN MAHASISWA BARU TAHUN AKADEMIK 1996/1997 Untag UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 (UNTAG) SURABAYA FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI HUKUM EKONOMI TEKNIK JURUSAN PROGRAM STUDI Administrasi Negara Administrasi Niaga Monogram Manajemen Akutansi Ilmu Ekonomi & Studi Pembangunan Teknik & Manajemen Industri Teknik Mesin Teknik Sipil Teknik Arsitektur Teknik Elektro Teknik Informatika Komputer Monoprogram Bahasa Inggris D-3 Kesekretarisan STATUS DISAMAKAN DISAMAKAN DISAMAKAN DISAMAKAN DISAMAKAN DISAMAKAN DISAMAKAN DISAMAKAN DISAMAKAN DISAMAKAN DIAKUI TERDAFTAR DISAMAKAN DISAMAKAN TERDAFTAR TERDAFTAR TERDAFTAR TERDAFTAR WAKTU & TEMPAT PENDAFTARAN GELOMBANG I Tanggal Pendaftaran : 6 Mei - 22 Juni 1996 Test masuk :23 Juni 1996 GELOMBANG II Tanggal Pendaftaran: 24 Juni - 20 Juli 1996 Test masuk: 21 Juli 1996 Pagi: Pk.08.00-13.00 WIB Sore Pk. 17.00-20.00 WIB Gedung Graha Widya Lt.ll BEBAS UANG GEDUNG BEBAS UANG SUMBANGAN MASYARAKAT BEBAS UANG UJIAN NEGARA (UNC) DAN UJIAN LOKAL (ETS/EAS) BEBAS TEST, Jika memenuhi salah satu syarat sebagai berikut: Danem 6,5 Masa Kerja 2 tahun Pernah kuliah di Perguruan Tinggi * COTTON * RAYON * CRINCLE * MISTY WARNA/GREY 13 - 24 Mei Bali Language Centre Jalan Kapten Agung 17, Denpasar 221782. 221783, 225243 *POLY RAYON RAYON LYCRA * COTTON LYCRA RAYON COTTON Menerima Pesanan besar maupun kecil untuk keperluan garment Jl. Imam Bonjol No. 451 Denpasar Telp. 755217. 755218, 755205 Fax. 755205 PSIKOLOGI SASTRA TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN PROGRAM PENDIDIKAN PROFESIONAL/DIPLOMA/ KEAHLIAN PROGRAM PASCA SARJANA/S2/MAGISTER Bahasa Jepang Teknologi / Pengolahan Hasil Pertanian D-3 Public Relations D-3 Kepariwisataan Jurusan Perhotelan Konsentrasi: Hotel dan Usaha Wisata D-3 Akutansi D-3 Manajemen Pemasaran MAGISTER MANAJEMEN (M.M.) Kelas Pagi & Sore KONSENTRASI: Pemasaran Akuntansi Keuangan Teknologi / Produksi MAGISTER ADMINISTRASI (M.A.) Kelas Sore KONSENTRASI: Administrasi & Kebijakan Publik STATUS: Berakreditasi dari Dirjen DIKTI. DEPDIKBUD.R.I. S.K. No. 269/DIKTI/Kep/1993 Mengundang para Sarjana berbagai Disiplin Ilmu, Karyawan Instansi Pemerintah/Swasta untuk meningkatkan kualitas / karier melalui jenjang pendidikan STRATA II (Program Magister). HUBUNGI: RATNA & TIKA Telp. Fax: (031) 5931777 Tempat: Gedung PASCA SARJANA KAMPUS JI. Semolowaru No.45 Surabaya 60118 Telp. (031) 5931800 (Hunting) pes. 216, 213, 350Fax. (031) 5947145, 5949447 Yayasan Perguruan 17 Agustus 1945 Surabaya Ketua Umum I.B. Alit, S.H. Rektor Prof. Dra. Ny. Saulina Pandjaitan U 1755 C 1346 C 1728 4cm