Tipe: Koran
Tanggal: 1996-05-29
Halaman: 09
Konten
1603 u) in Bali Post BALI U WAGE 29 MEI 1996 g Kasus Adat di Bali leh I Wayan Sudirta Sa merdekaan, tetapi tidak lagi un- tuk masa kini. Di mana umat manusia sekarang sering men- dengung-dengungkan dan sangat gandrung pada nilai-nilai universal seperti nilai-nilai ke- manusiaan, persaudaraan, welas asih, demokrasi bahkan cenderung melupa- kan batas-batas negara, suku mau- pun agama. Sanksi pengucilan, di masa lalu sebenarnya termasuk bidang hukum pidana adat, se- dangkan pidana adat pada prin- sipnya sudah dihapus di Indo- nesia. Sementara itu, untuk sanksi yang diatur hukum pi- dana modern yang terkodi- fikasi seperti halnya KUHP di Indonesia tidak lagi dike- nal dan diatur sistem pemi- danaan pengucilan. Karena sanksi itu dianggap tidak manusiawi, tidak layak ber- laku bagi sebuah bangsa yang merdeka dan beradab, juga terkesan terlalu kejam dan tidak manusiawi. Sekarang ini ada kecenderungan bahwa nilai- nilai esensi dari adat Bali yang luhur yang bersumber dari ajaran agama Hindu sudah banyak dis- alahtafsirkan dengan sengaja atau disalahgunakan. Bahkan dinodai demi kepentingan pribadi atau kelompok ter- tentu dengan didasari kepentingan sesaat, semata-mata karena yang menyalahgunakan memiliki potensi cukup baik berupa kedudukan, kekuasaan, politik maupun uang. I Wayan Sudirta, S.H. n mbitan a tidak co- Rasanya sudah waktunya aparat terkait, terutama acuan bagi penegak hukum dan keamanan mulai melakukan perti di In- penyelidikan dan penyidikan untuk mengetahui dan kur dengan mengambil langkah dalam kasus pidana yang bertopeng a, nilai-nilai kasus adat demi kepentingan orang-orang tertentu yang yang sarat mengakibatkan wibawa lembaga adat jadi berkurang ai keadilan, di mata masyarakat, dan pada gilirannya juga sangat penanggun- meresahkan masyarakat. waktunya Selama ini masyarakat banyak berharap agar lem- a toh mere- baga adat beserta majelisnya mengambil peran lebih ebih manu- banyak dalam menyelesaikan kasus-kasus yang ber- eka, sanksi bau adat. Bahkan masyarakat lebih jauh berharap agar a jadi bert- lembaga adat bersikap proaktif dengan cara melaku- dijatuhkan kan penerangan dan ceramah serta diskusi keliling lebih pent- memberikan visi dan wawasan tentang adat Bali mod- ern, sesuai dengan zaman yang berkembang. Masa Lalu Karenanya, harus diakui memang masih banyak an itu men- nilai adat Bali yang hebat, luhur, dan universal dan in ia cocok bisa berlangsung sepanjang zaman. Akan tetapi bany- man prake- ak juga nilai-nilai adat Bali yang berbau primordial Rp 796.500 untuk Pura Rp 2.444.000 untuk Pura Jagat Natha dan feodal seperti ketentuan manak salah, asu mun- dung, ngelangkahin karang hulu yang sudah diha- pus itu. Sesungguhnya, kalau tokoh-tokoh lembaga adat kita mau bersikap lebih kritis, masih banyak hal-hal yang sudah ketinggalan zaman dan tidak sesuai dengan prinsip masyarakat beradab. Seharus- nya dibahas dengan lugas lalu diumumkan kepada masyarakat dan ditinggalkan, seperti halnya keten- tuan manak salah, asu mundung, ngelangkahin karang hulu yang tidak adil dan tidak manusiawi itu. Masalah tradisi pelemparan dan pembakaran rumah dan pengucilan rasanya sangat mendesak untuk dibi- carakan; kalau perlu dihapus dan diperangi. Ada juga kritik masyarakat, seolah-olah tokoh lembaga-lembaga adat Bali cenderung melegiti- masi putusan-putusan adat yang dibuat suatu kel- ompok masyarakat, walaupun putusan itu terasa kurang adil, karena mereka takut menanggung risi- ko. Kalau mau jujur, silakan pihak keamanan, penegak hukum dan lembaga-lembaga adat me- neliti gerakan-gerakan massa yang mengatasna- makan kasus adat, baik dengan cara mengucilkan ataupun merusak dan membakar bangunan. Dalam kasus-kasus seperti itu, kenapa tidak diteliti dengan sungguh-sungguh otak pelaku dari gerakan seperti itu, karena tidak mustahil massa yang bergerak sesungguhnya bukan saja dicatut dan tertipu oleh orang-orang tertentu, tetapi bisa juga terjadi sebuah tindakan penghasutan, insin- uasi, sogok, ancaman dan intimidasi agar anggo- ta masyarakat mau bergerak, sekalipun secara ter- paksa dan tidak sesuai dengan hati nuraninya. Yang paling penting, perlu diwaspadai jangan sampai kasus-kasus pidana murni menjadi kabur dan tidak bisa diungkap dengan tuntas semata- mata karena dibelokkan dan dibungkus dengan isu dan terminologi kasus adat. Pelaku tindak pi- dana murni seharusnya ditindak tegas tanpa pan- dang bulu, meskipun pelaku mencoba membelok- kan kejadian ke arah kasus adat. Karenanya, mulai saat ini perlu dikembang- kan pemikiran kritis dan jernih bahwa pembentu- kan lembaga-lembaga adat Bali yang mencermin- kan suara masyarakat dan dipimpin oleh tokoh- tokoh yang mengakar di masyarakat, sehingga be- nar-benar berfungsi memberi masukan dan pencera- han. Nilai-nilai adat Bali yang baik dan benar disos- ialisasikan dan diperbanyak jumlahnya. Masalah lain yang tidak kalah pentingnya ad- alah, di dalam memilih pengurus dan tokoh adat, hendaknya dicari figur-figur yang berintegritas tinggi, jujur, adil, dan tegas terhadap semua pi- hak tanpa kecuali. Dengan harapan, jika ada kon- flik berbau adat mereka akan menjadi juru pen- erang dan juru penengah yang berwibawa, bijak- sana, adil dan objektif, karena dapat mengesamp- ingkan kepentingan pribadi dan kelompoknya. Rp 1.617.500 untuk Maulana Penderita Kepala Membesar Ketut Kerti, Kuta Jumlah yang dimuat hari ini 63.000 Jumlah yang dimuat hari ini 35.052.000 Jumlah penerimaan sebelumnya 35.125.000 Tanah Lot di Tabanan Jumlah penerimaan seluruhnya Rp Rp Rp 60.000 1.271.500 1.331.500 WG Noprianto, S.E., JI. Nakula I/A Dps Rp. 10.000 an Jaya Kasud, Jl. Palapa No. 1 Kupang NTT Rp 10.000 Komang Bayu Baruna, 23.000 JI. D. Maninjau Gg. 11/4 Dps Rp 5.000 15.000 Graha Wicaksana, JI. Bakungsari Kuta Rp 10.000 I Made Setiawan, JI. Padma Kuta Rp 50.000 10.000 Jumlah yang dimuat hari ini Rp 35.000 Ikatan Mahasiswa Penerima Jumlah penerimaan sebelumnya Rp 761.500 Beasiswa Politeknik Unud Rp. 10.000 Jumlah penerimaan seluruhnya Rp 796.500 Bagus Pramantha Putra Wijaya, Jl. Sekute 5.000 7 X Sanur (SDK 1 Swastiastu KIS IV-A) Rp Ari, Ade dan Nyoman Denpasar Rp 5.000 Kel. Mausadi G/Denpasar Selatan Rp 5.000 di Jembrana Rp 10.000 5.000 10.000 10.000 63.000 Br. Segarayasa MS Maasdam Holland Rp $95.000 1.803.000 America Line Rp 23.000 Jumlah penerimaan sebelumnya Rp 1.866.000 Sujadi, Jl. Tukad Yeh Penet Dps Rp 1.522.500 1.617.500 (Panorama Tours) Rp 10.000 Setya WG Noprianto, S.E., JI. Nakula I/A Dps Rp 10.000 De Jus, Tembau Dps Rp 10.000 Jumlah yang dimuat hari ini Rp 53.000 Penderita Tumor Jumlah penerimaan sebelumnya Rp 15.000 Jumlah penerimaan seluruhnya Rp 2.391.000 2.444.000 Ikatan Mahasiswa Penerima Beasiswa Politeknik Unud Rp 10.000 Bagus Pramantha Putra Wijaya, Jl. Sekute 20.000 7 X Sanur (SDK 1 Swastiastu Kls IV-A) Rp 5.000 IB Km Arsana, Jl. A. Yani 115 E Singaraja Rp 10.000 5.000 PT Taspen Itwil III Denpasar Rp 5.000 45.000 328.000 373.000 Ari, Ade dan Nyoman Denpasar Rp Jumlah yang dimuat hari ini Rp Jumlah penerimaan sebelumnya Jumlah penerimaan seluruhnya Rp Rp 15.000 5.000 45.000 2.318.800 2.363.800 tya SIMPATI ANDA Bali Post menerima titipan sumbangan pembaca untuk saudara- saudara kita yang tengah menderita dan ditimpa kemalangan, antara lain Komang Mardika penderita tumor mata, Ariyawan penderita tu- mor, Wiliawan penderita kanker tulang, IGP Cakra penderita kaki gajah, Aryanti penderita kepala membesar, Maulana penderita kepala membesar, Kt. Raka penderita tangan puntung, Gd. Ward- ana penderita tumor, I Nyoman Rapa penderita perut mengeras, Wayan Kari penderita kanker rahang, Wayan Mubagia penderita kepala membesar, Ely Saputra penderita kulit bersisik. Sumbangan Anda dapat dikirim langsung ke bagian Sekretariat Redaksi Bali Post 67 A Denpasar atau dengan weselpos dan rek- ening Bali Post di I Cabang Denpasar No. 31-45, 1065.4. Jumlah penerimaan seluruhnya Rp 2.363.800 untuk Ariyawan Rp 1.389.000 untuk Komang Ely Saputra Penderita Kulit Bersisik 5.000 Hani dan Wintan, JI. Mulawarman Gianyar Rp Bagus Pramantha Putra Wijaya, Jl. Sekute 7 X Sanur (SDK 1 Swastiastu Kls IV-A) 50.000 Rp 5.000 Surya, Jl. P. Flores 1/8 Dps Rp Jumlah yang dimuat hari ini Rp 5.000 Jumlah penerimaan sebelumnya Rp Jumlah penerimaan seluruhnya Rp. 10.000 5.000 65.000 1.324.000 1.389.000 5.000 Kepala Membesar 20.000 Ikatan Mahasiswa Penerima 170.000 Beasiswa Politeknik Gde Sujana - Denpasar Rp Rp Rp 1.151.500 untuk Nyoman Rapa 10.000 Penderita Perut Mengeras 50.000 I Md Setiawan, Jl. Padma Kuta Rp 50.000 190.000 Rp 1.331.500 untuk Ariyanti Penderita HALAMAN 9 Antara Intrik dan Kepentingan BONORES KASUS adat yang muncul tak jarang sampai ke pengadilan. Set- elah putusan pengadilan turun, persoalannya memang dianggap selesai, tetapi seringkali permusu- han di antara pihak-pihak yang bersengketa tetap berlangsung. Kasus adat, demikian I Gusti Putu Raka, S.H., memiliki akar permasalahan berbeda-beda. Ada yang didasari tuntutan persamaan dalam memikul hak dan kewa- jiban, ada juga yang lainnya. Dalam kasus Kutri misalnya, akar persoalannya adalah tuntutan per samaan hak dan kewajiban. Tun- tutan ini rupanya mendapat per- lawanan kuat. "Karena sama- sama kuat, jalan pemisahan mu- ngkin merupakan alternatif yang baik," jelasnya. Menurut Ketua Majelis Pem- binaan Lembaga Adat (MPLA) Bali ini, tuntutan-tuntutan pem- baruan dalam pelaksanaan awig- awig sah-sah saja sesuai perkembangan zaman. Tetapi tun- tutan ini harus dibicarakan dalam paruman (pahuman, rapat) desa, sehingga semua warga dapat memberikan masukan. "Ini sesuai dengan sistem demokrasi," tegas- nya. Jika pahuman desa telah meng- hasilkan keputusan, lanjutnya, se- mua warga harus menghormati keputusan itu. Warga desa adat tidak boleh mengubah atau mem- berikan penafsiran baru hanya karena kepentingan sekejap. Na- mun perubahan awig-awig hendaknya didasari kepentingan Ikatan Mahasiswa Penerima Beasiswa Politeknik Unud mendesak dan dalam jangka wak- tu panjang. kan posisi desa adat. Dalam kon- turun ke lapangan memberikan disi seperti itu, tiap intrik bisa penyuluhan guna meningkatkan Ketua Forum Pemerhati Hin- saja menyusup ke desa adat. pemahaman agama," paparnya. du Dharma Indonesia (FPHDI), I "Karena itu, warga desa adat Di samping itu, MPLA dan BP- Dewa Gede Ngurah Swastha, S.H. harus selalu waspada," ujarnya. PLA berkewajiban turun ke menambahkan, kasus-kasus adat Pendalaman ajaran agama, lapangan guna memberikan pen- sering muncul karena adanya per- lanjut dia, merupakan salah satu erangan tentang hukum adat atau bedaan penafsiran awig-awig. Per- bentuk kewaspadaan. Kurangnya awig-awig yang umum berlaku. bedaan penafsiran ini karena pemahaman agama sebagian didasari argumentasi yang kokoh masyarakat sering memunculkan akhirnya menimbulkan per- kasus adat. Misalnya adanya pecahan. Perpecahan ini akan sanksi pelarangan sembahyang makin meruncing jika intrik-intrik ke pura. Sanksi seperti ini jelas pribadi menyusup ke dalamnya. "Intrik-intrik pribadi ini yang menyebabkan kasus tersebut su- lit dipecahkan," ujarnya. Jika intrik pribadi masuk, lan- jutnya, keputusan pengadilan pun tidak akan dapat menyelesaikan persoalan. "Meskipun telah ada keputusan pengadilan, mereka yang berseteru akan terus bersete- ru.' Menghindari hal ini, diperlu- kan kesadaran semua pihak. Artin- ya, masyarakat harus bisa mem- bedakan kepentingan pribadi dan kepentingan adat. Jika kesadaran seperti itu muncul, intrik apa pun tidak akan bisa menyusup ke desa adat. Tetapi jika sebaliknya, desa adat akan menjadi pusat intrik, bahkan intriknya bisa meluas. Waspada Swastha menegaskan, desa adat termasuk lembaga yang kuat. Karenanya, banyak pihak yang ingin memanfaatkannya untuk kepentingan tertentu. Jika pe- manfaatan ini bertujuan sempit dan menyesatkan, bisa melemah- Rp 10.000 Bagus Pramantha Putra Wijaya, JI. Sekute 7 X Sanur Rp 10.000 IB Km. Arsana, Jl. A. Yani 115 E Singaraja Rp Ari, Ade dan Nyoman Denpasar Rp Rp 5.000 5.000 80.000 Rp 1.071.500 Jumlah yang dimuat hari ini Jumlah penerimaan sebelumnya Jumlah penerimaan seluruhnya Rp 1.151.500 MASIH PERLU DANA Umat Hindu di beberapa daerah masih memerlukan dana punia Anda untuk membangun pura dan sarana penduku- ng lainnya untuk ibadah. Pura Luhur Tanah Lot, Desa Beraban, Kecamatan Kediri Kabupaten/Daerah Tingkat II Tabanan, memerlukan dana Rp 205.730.000 untuk pelaksanaan upacara KaryaAgung Mamungkah, berlangsung 14 Juni 1995, serta untuk pem- bangunan dan perbaikan fisik. Dari dana tersebut, sebe- sar Rp 125 juta nantinya untuk biaya Karya Agung Ma- mungkah, selebihnya untuk pembangunan dan perbai- kan fisik meliputi: perbaikan meru dan piyasan, perbai- kan undag, pelebaran natar pura, pembangunan peling- gih penyawang, pembangunan dapur dan ruang makan. Pembangunan Pura Segara Tawangalun, Desa Sum- beragung, Kecamatan Pasanggaran, Kab. Banyuwangi, Jawa Timur yang rusak berat akibat gelombang tsunami, dan kini hanya tinggal bangunan padmasana. Dana yang diperlukan seluruhnya Rp 37 juta. Pura Ponjok Batu, Kecamatan Tejakula, Kabupaten/ Daerah Tingkat II Buleleng, yang pembangunannya sudah dimulai 18 Desember lalu, diperkirakan memerlukan dana Rp 1 milyar dengan waktu membangun sekitar 3 tahun. PHDI Tingkat Desa Karya Makmur di daerah transmi- grasi n i memerlukan dana untuk mewujudkan cita-cita umat memiliki s i seperangkat gong Dana punia Anda dapat dikirim langsung ke bagian Sek- retariat Redaksi Bali Post di BRI Cabang Denpasar No. 31-45, 1065,4. Pura Hargo Loka, Desa Balong, Kecamatan Jenawi, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah, yang direncana- kan dibangun di lereng pegunungan berlokasi di Dukuh Gununganten, Desa Balong. Untuk lancamya pemban- gunan pura tersebut, dana punia Anda bisa langsung dikirim kepada bendahara panitia pembangunan Pura Hargo Loka, Sunardi, d.a. Kantor BKK Kecamatan Jenawi Karanganyar, Surakarta 57795, Jawa Tengah. Pura Sono Panca Giri, berlokasi di Jl. Kupang Baru III Surabaya, yang akan dibangun memerlukan dana sebe- sar Rp 15.971.750. Pura yang akan dibangun di atas tanah seluas 325 m2 itu nantinya terdiri dari Mandala Utama dan Mandala Madya. Pada Mandala Utama akan diban- gun padmasana, panglurah, bale pemiosan dan kori agung. Sedangkan pada Mandala Madya akan diban- gun candi bentar, tempat air pembersih, bale kulkul, joglo (gedung serba guna) dilengkapi dengan WC dan kamar mandi. Dana yang terkumpul lewat rekening Bali Post nantinya akan ditransfer ke rekening panitia pembangunan Pura Sono Panca Giri: Bank Bumi Daya Swandayani, Sura- baya a/c 034037-12677. Pura Jati Pramana, Kotamadya Cirebon, memerlukan dana sebesar Rp 98.214.281 (sembilan puluh delapan juta dua ratus empat belas ribu dua ratus delapan puluh satu rupiah). Pura yang dibangun di atas tanah sertifikat Hak Milik Nomor 532 dengan luas 1.184 m2 terletak Jalan Kalijaga Permai Kelurahan Larangan Kecamatan Harjamukti Kotamadya Cirebon. Tanah tersebut hasil pem- di belian swadaya umat Hindu di wilayah Cirebon. Bangunan pura yang akan dibangun mencakup padmasana, kori agung, bale pagongan, tempat ganti, penyengker, dan pintu masuk. Dana puniaAnda dapat dikirimkan melalui Rekening No- mor 037.1.01135.3, atas nama Panitia Pembangunan Pura di PT Bank Dagang Nasional Indonesia Cabang Cirebon dan Rekening Nomor 33-20-7122.8, atas nama Panitia Pembangunan Pura di PT Bank Rakyat Indone- sia Cabang Cirebon. Pura Agung Setya Dharma Dompu-NTB memerlukan dana Rp 124.600.000, untuk merehabilitasi dan melengka- pi bangunan pura tersebut, terdiri dari pembangunan candi kurung (sedang dalam tahap pembangunan), bale kulkul, candi bentar, dan bale banjar. bertentangan dengan ajaran aga- ma. "Melarang seseorang men- ghubungkan diri dengan Tuhan jelas bertentangan dengan kaid- ah agama," ujarnya. Menurut dia, sebaiknya sanksi adat dikenakan pada bagian pa- wongan saja. Misalnya dengan nyepekang (mengucilkan-red). Sanksi seperti ini saja sudah cuk- up efektif untuk mencegah pel- anggaran. "Jangan ditambah dengan pelarangan sembahyang segala," tegasnya. Swastha menambahkan, Weda menyarankan umatnya un- tuk beryadnya. Karena itu, tiap umat Hindu harus memberikan kesempatan seluas-luasnya bagi orang lain untuk beryadnya. "Jadi jangan melarang orang untuk beryadnya," tegasnya. Kembali ke Awig-awig I Gusti Putu Raka, S.H. me- nekankan, kurangnya pemaha- man agama hanya merupakan salah satu contoh kecil dari mun- culnya kasus adat. Sebagian be- sar kasus adat disebabkan kurangnya pemahaman terhadap awig-awig desa adat. Karena itu, dalam menyelesaikan kasus adat, harus kembali kepada awig- awignya. Dijelaskannya, peneta- pan awig-awig desa adat sudah melalui proses demokrasi. Bah- kan, demokrasi yang diterapkan di desa adat persis dengan demokrasi Yunani purba, yaitu demokrasi langsung. "Dengan sistem ini semua aspirasi sudah ditampung," tegas mantan Ket- ua DPRD Bali ini. Hanya diperlukan komitmen dari seluruh warga untuk melak- sanakan keputusan tersebut. "Jika komitmen tidak ada, awig- awig tersebut tidak akan ada gunanya," ucap Raka, sembri menambahkan, komitmen seperti itu harus dipupuk sejak muda. "Misalnya melalui sekeha teru- na-teruni. Di sekeha ini, teruna- teruni (kaum muda-red) dapat belajar menjalankan awig- Disarankannya, sanksi yang bertentangan dengan ajaran aga- ma itu agar ditangani serius. Pen- anganan ini bisa dilakukan mela- lui penyuluhan-penyuluhan. Karena itu, Parisada memegang peranan penting. "Parisada harus awig." (tar/sut) Dana punia Anda dapat dikirim dengan pos wesel mela- lui bank dialamatkan kepada Drs. Dewa Ketut Mudhita, BRI Cabang Dompu-NTB, rekening nomor 002 016850 M272. Pura Penataran Ped Nusa Penida, Klungkung me- merlukan dana punia Anda untuk merampungkan ren- ovasi beberapa pelinggih. Dana yang diperlukan sekitar Rp 100 juta, selain untuk merenovasi, juga untuk pem- bangunan wantilan serba guna termasuk bale pamedek yang dilengkapi ruang ganti pakaian, juga akan diban- gun kamar mandi. Pura Manik Geni Arya Pengalasan Br. Tegal Tulikup, Gianyar memerlukan bantuan umat sedharma untuk mendukung biaya renovasi pura tersebut. Anggaran yang diperlukan sebesar Rp 44.750.000 akan dipergunakan untuk merenovasi pengaruman, gedong penyimpenan, sanggaran, meru, pajenengan, bale kulkul, gedong Hy- ang Dewa-Dewi, bale piyasan dan candi bentar. Pura Argha Bhadra Dharma, Desa Ngargoyoso, Ke- camatan Ngargoyoso, Kabupaten Karanganyar, Surakarta, Jawa Tengah, yang saat ini sedang dalam proses pembangunan masih memerlukan dana punia Anda. Keseluruhan dana yang diperlukan pura seluas 407 m2 itu sebesar Rp 30.832.500; untuk pembangunan padmasana (1), meru (2), bale banjar (1), bale persiapan dan perpustakaan, candi bentar (2), candi kurung (1), kulkul dan bale kulkul. Pura Luhur Siwa Pakusari Kedampal, Penebel masih memerlukan dana punia umat untuk pembangunan fisik berupa tembok penyengker, apit surang. Termasuk bi- aya pemlaspas. Keseluruhan dana yang diperlukan sebesar Rp 111.000.000 (seratus sebelas juta rupi- ah). Dana punia Anda dapat disalurkan melalui BRI Unit Penebal No. Rekening 33-21-1380 atas nama I Wayan Putu, dengan alamat Pura Luhur Siwa Pakusa- ri, Kedampal Penebel. Pura Luhur Sad Khayangan Andakasa Angantelu, Karangasem merencanakan kelanjutan pemban- guann antara lain tembok penyengker keliling Ik. 200 meter, dua buah balai pesandekan, dan balai kulkul. Jumlah dana yang diperlu- kan Rp 255.712.000 (dua ratus lima puluh lima juta tujuh ratus dua belas ribu rupiah). Untuk proses pem- bangunan tersebut masih memerlukan dana punia Anda. Pura Melanting Pesana- kan Pura Agung Pulaki, Desa Banyupoh, Kecama- tan Gerokgak, Buleleng, yang 9 pelinggihnya rusak akibat kebakaran 5 Oktober lalu, segera dipugar. Pani- tia pemugaran pura terse- but menganggarkan biaya yang diperlukan sebesar Rp 80 juta (delapan puluh juta rupiah), untuk merehab pengaruman istri (Rp 20 juta), pengaruman lanang (Rp 20 juta), kori agung (Rp) 6 juta), bale kulkul (Rp 3,5 juta), bale ongkara (Rp 4,5), pelinggih meru (Rp 13 juta), bale pemegat (Rp 4 juta), bale peninjauan (Rp 4 juta) dan lumbung (Rp 5 juta). Untuk itu panitia meng- harapkan bantuan dana pu- nia umat Hindu di mana pun berada. Pura Tirtha Gangga, Karang Baru, Desa Punikan Narmada-Nusa Tenggara Barat memerlukan dana punia umat untuk biaya pen- imbunan lokasi dan renova- si pura tersebut. Dana ke- seluruhan yang diperlukan sebesar Rp 34.900 (tiga puluh empat juta sembilan ratus ribu rupiah), untuk pembuatan penyengker, kori agung, padmasana, penglurah, pelinggih G. Rin- RAIHLAH BONUS YANG MENARIK UNTUK 10 PEMBELI PERTAMA PERUMAHAN CALISTA KARYA INDAH KODYA DENPASAR jani, pelinggih R. Lingsar, pelinggih T. Gangga, bale pi- yasan dan waping block. Bagi umat Hindu yang ingin berdana punia dimohon mentransfer ke rekening IB.Sua- mba Manuaba pada Bank Pembangunan Daerah NTB, Rek. No. 14.0001-07793.9 atau ke Karang Baru, Narma- da. Pura Jagat Hita Karana, Kota Madya Samarinda me- merlukan dana revolusi sebesar Rp 48.200.000 (empat puluh delapan juta dua ratus ribu rupiah). Dana tersebut akan digunakan panitia pembangunan pura tersebut un- tuk membangun padmasana, apit lawang dan pagar. Bagi umat Hindu yang akan mengulurkan dana punianya da- pat mentransfer ke rekening atas nama panitia Renovasi Pura Jagat Hita Karana, PT Bank Rakyat Indonesia Ca- bang Samarinda, Jl. Gajah Mada No. 1 Samarinda, Rek. No. 33-20-5444-1. Pura Pucak Giri Raung di Desa Sragi, Kecamatan Song- gon Kabupaten Banyuwangi, memerlukan dana punia umat untuk pembangunan bale paselang, bale gong, bale pesanekan, perantenan suci, bale kulkul, dan sarana penunjang lainnya. Dana yang diperlukan sekitar Rp 35.000.000. Pura Segeha Kapitan Ampenan yang berlokasi di Gang Layur Kampung Karang Panas Kelurahan Am- penan Selatan, NTB masih memerluk uran ban- tuan umat Hindu untuk merampungkan renovasi yang sudah berjalan sejak 28 Desember 1994. Renovasi tahap pertama dan kedua (pelinggih Segeha, pad- masana, nglurah, petirtan dan tembok keliling di jeroan, bale pawedan) sudah selesai. Renovasi tahap tera- khir yang sedang berlangsung (kori agung, candi ben- tar, bale pesamuan, bale banten, bale gong, bale kulkul dan tembok penyengker di jaba) masih kekurangan dana Rp 8.300.000 (delapan juta tiga ratus ribu rupi- ah). Bagi umat Hindu yang akan berdana punia dapat mengirimkannya melalui bendahara panitia pemban- gunan Pura Segeha, I Nyoman Munting, JI. Industri Gg. Indrakila No. 12 Ampenan, No.230012875 BCA Cabang Ampenan. PAKET: UANG MUKA Rekening | Gede Gegel IGEDE GEGEL adalah sebuah nama. Sederhana dan efektif. Nama tadi untuk mengabadikan sebuah jejak sejarah atau asal-usul keluarg- anya. Nama Gegel itu diambil dari nama soroh atau klannya. Dengan nama itu, kelak I Gede Gegel jika jauh dari keluarga dalam pergeseran kehidupan di segala bidang, tidak akan menimbulkan pergeseran dari sumber, leluhur atau kawitan disebut oleh orang Bali. Begitu pentingnya orang Bali mengingat sumber atau asal-usul atau yang disebut kawitan. Konon hidup akan kena kutuk jika lupa itu. Demiki- an dipertegas sebuah prasasti. Tetapi dengan mengingat asal-usul, atau kawitan belum berarti orang tanpa kutukan. Bahkan bisa menimbulkan perpecahan dalam keluarga, jika mengetahui asal-usul atau sejarah nenek moyang secara sepotong-sepotong. Satu sama lain mengaku lebih agung dan pengklaiman terhadap hak istimewa muncul di situ. Kasus-kasus adat di Bali bukan tak mungkin mulainya dari sini. Satu sama lain saling mengaku lebih tinggi asal-usulnya. Dengan begitu ke- mudian menuntut sebuah prioritas di tengah kehidupan kini, karena kea- gungan di masa silam. Apa boleh buat, seperti halnya penuturan I Gede Gegel yang kemudian ogel-ogel atau oleng-kemoleng tatkala diusut ke- mampuannya mengenal sejarah leluhumya. I Gede Gegel yang diberi nama Gegel agar tak lupa pada sejarahnya atau asal-usulnya adalah salah satu contoh saja. Barangkali banyak or- ang mengenal hanya sepotong-sepotong asal-usulnya. Dari pengenalan tersebut gampang saja meletupkan keangkuhan atau feodalisme. Itu tadi sisi negatif dari pemahaman terhadap nilai sejarah yang se- potong-sepotong. Kurangnya rasa rendah hati, bahkan kemungkinan jika ada bagian muram dari sejarahnya ingin diharusnya saja. Dengan sejarah yang muram (kurang berkenan di hati) orang la.....s bisa saja mengingkari asal-usulnya. Tentu saja itu bisa terjadi. Sebab sulit orang bisa menerima dirinya apa adanya. Atau sulit jujur. I Gede Gegel justru terkejut bukan alang-kepalang, sebab setelah dewasa ia baru pertama kali bisa mengenal sejarah dari sebuah teks yang lebih dijamin kejujurannya ketimbang yang diungkap oleh kesenian topeng atau yang diceritakan nenek atau kakeknya. Mungkin banyak juga yang seperti I Gede Gegel, yang boleh jadi melihat dirinya agung tiba-tiba di dalam sejarah atau asal-usulnya. Atau sebaliknya, telanjur melakonkan kehidupan ini kelewat agung. Hal itu terjadi bukan tak mungkin karena lupa pada sejarah yang merupakan jaringan rumit yang harus ditelusuri kebenarannya. Tidak cukup dengan mengetahui sepenggal-sepenggal. Sebab jika telanjur angkuh oleh pengetahuan sejarah sepenggal-sepenggal, bukankah be- rarti kehidupan sudah diracuni? Suatu hari I Gede Gegel melaksanakan upacara adat. la tak mening- galkan petuah lama bahwa upacara idealnya mengandung kesenian. Maka ia pun ngupah (nanggap-red) kesenian topeng. Yang menarik kemudian, I Gede Gegel mirip sponsor pada sinetron IV kita sekarang, yakni punya kepentingan memesan cerita khusus di mana tokoh sentral di dalam cerita harus tentang leluhurya. Tak ada yang salah, demi agar tak lupa pada sejarah. Jika hal itu terjadi, kesenian topeng amat efektif untuk peran penutur sehingga or- ang mengetahui wajah masa lalunya. Yang tidak enak jika penari topeng kita kurang arif, tidak berani atau sungkan berkata jujur dan terlalu melet- up-letup emosinya untuk menyenangkan hati. Dengan demikian, sebuah kesenian topeng yang mestinya bisa memperkaya wawasan batin ten- tang asal-usul, bisa sebaliknya, hanya membuat kita melayang-layang bagai balon dengan kemungkinan penuh letupan rasa angkuh. Bahkan pengkultusan bisa muncul dari situasi itu. I Gede Gedel bangun pagi-pagi, lalu ke kantor. Sesampai di kantoria menyalami teman-temannya. Orang-orang yang disalami pun terkejut. Mengira ia mendapat lotre. Tetapi ia hanya berkata: "Kita sama-sama dari Jawa. Itulah akibat dari membaca Babad BaliAgung. Hingga seor- ang temannya yang bemama Ida Bagus Mas, kepala bagian personalia di kantornya, juga tak lupa disalaminya sambil berkata: "kita ternyata satu saudara, sama-sama dari Jawa". Kontan saja temanya itu terkejut, sebab sudah lama Ida Bagus Mas merasa paling tinggi wangsanya di kantor, sekaligus paling tinggi juga jabatannya. Terutama dibandingkan dengan I Gede Gegel yang kini tak lagi ogel-ogel atau oleng-kemoleng setelah membaca sejarah dan mengenal silsilah masa lalu. Nengah Kertalangu ISUZU PANTHER PAKET SPECIAL Rp 2.800.000,- ESUZU lengkap GRATIS COVER PANTHER CANTIK KHUSUS UNTUK TYPE SPECIAL & DELUXE 10 DATANG LAGI.... PAKET SPECIAL Persembahan terbaru dari Daihatsu Angsuran menurun Gratis STNK (selama jangka waktu kredit) Espass Pick Up 10-0 Uang muka Rp 3.350.000,- Angsuran/Bin Rp 625.000,- Bonus RT, Cover Seat, Cool Box FEROZA Uang muka Rp 2.945.000,- Angsuran/Bln Rp 450.000,- Bonus Karpet & Kaca Film Espass Standar: Uang muka Rp 4.525.000,- Angsuran/Bln Rp 875.000,- Bonus RT, AC, Karpet Special Edition/Mega Top: Uang muka Rp 5.275.000,- Angsuran/Bln Rp 925.000,- Bonus: AC, RT ASTRA MOBIL Pilihan Terpercaya Hubungi: PT. ASTRA International Daihatsu Sales Operation Cabang Sanur DAIHATSU Jl. By Pass I Gusti Ngurah Rai 27, Sanur Tel. (0361) 288323, 288345, Fax. 288002 PT. ASTRA International Daihatsu Sales Operation Cabang Teuku Umar Jl. Teuku Umar No. 26 Tel. 226945, 221870, 221871 PT. ASTRA International Daihatsu Sales Operation Cabang Cokroaminoto. JI. Cokroaminoto 76A-B Tel. 434061, 423581 PT. Bintang Lestari Motor, JI. Teuku Umar 85 Tel. 237010, 238653, 238579 PT. Sakah Jaya Motor, Desa Sakah Tel. (0361) 974464, 974693 Gianyar PD. Krida Motor, Jl. Pejanggik No. 12-14 Mataram Tel. (0364) 21090, 22488 MINGGU/LIBUR TETAP BUKA C. 1544 RSUP apangan Pegok Jl. Raya Sesetan Jl. PB. Sudirman JI. Waturenggong Pasar Sanglah Undiknas. baru Jl. Raya Sidakarya Br. Pegok SMA2 LOKASI Jl. Tukad Pakerisan Jl. Raya Sidakarya Kantor Kades Sidakarya TANDA JADI Rp 1.000.000 TERSEDIA: PANTHER BONUS: Type 45/105 M2 Type 60/120 M2 Type 70/135 M2 Type 90/210 M2 SEGERA HUBUNGI : KANTOR PEMASARAN PT. CALISTARAYA ABADI JI. Maluku A3 Telp. 223012, 231454, 420590 Fax. 229892 KANTOR LOKASI Jl. Sidakarya No.157 XX Telp. 723435, 723436 Denpasar - Bali Anggota REI No.13.00082 C.1644 Ac Single Radio - Tape ●Central Lock Kaca Film MINGGU TETAP BUKA ASTRA MOBIL ISUZU JL. GATOT SUBROTO NO. 7-9 DENPASAR Telp. 420125-420127-420441 - 420443 Fax. 420126 C 1593 4cm
