Tipe: Koran
Tanggal: 1996-11-06
Halaman: 02
Konten
4cm HALAMAN 2 Peradah tak Larang Kadernya Masuk OPP *Mahasabha Pemuda Hindu ASEAN Dibuka 15 November Denpasar (Bali Post) - Peradah tidak pernah melarang kadernya menjadi anggota orsospol (organisasi sosial politik) mana pun. Bahkan Peradah juga rela jika kad- emya dicalonkan menjadi anggota legislatif oleh orsospol tersebut. Demikian Ketua Umum Dew- an Pimpinan Pusat (DPP) Perhim- punan Pemuda Hindu (Peradah) Indonesia, Dra. Selly Ratnawati Purwanto, M.Sc. di Denpasar, Se- lasa (5/11) kemarin. Pernyataan itu disampaikannya ketika ditanya wartawan usai diter- ima Gubernur Bali Ida Bagus Oka, sehubungan Mahasabha I Pemuda Hindu ASEAN (ASEAN Hindu Youth Council). Menurut dia, AD/ART Peradah telah mengatur bahwa Peradah tidak mengikatkan diri kepada salah satu orsospol. Itu sesuai dengan undang- undang keormasan yang mengam- anatkan semua ormas dan organisasi kepemudaan independen. "Jadi, boleh-boleh saja kader Peradah se- bagai caleg orsospol mana pun," te- gasnya. Tetapi, lanjut dia, napas Peradah tetap kekaryaan. Karena organisasi ini memiliki kaitan sejarah dengan hal itu. "Peradah memiliki latar belakang sejarah seperti itu," ujarnya. Selaku Ketua Umum DPP Per- adah, dia mengatakan, jika kader Peradah hendak menjadi calon leg- islatif, tentu tidak mewakili kader Peradah, tetapi mewakili orsospol tersebut. Jadi, dia masuk atas nama pribadi. "Tiap kader Peradah boleh saja menjadi anggota PPP, Golkar maupun PDI, asal tidak mengatas- namakan organisasi," tandasnya. Diterima Gubernur Panitia Mahasabha I Perhim- punan Pemuda Hindu ASEAN diter- ima Gubernur Bali Ida Bagus Oka. Kepada Gubernur, Panitia Mahasab ha ini melaporkan rencana kegiatan Mahasabha I yang akan dilaksanakan di Denpasar, 15-18 November 1996. Panitia yang hadir dalam acara tersebut, selain Selly Ratnawati Pur- wanto, juga Presiden AHYCINyo- man Nurjaya, S.H., M.H., dan Sek- retaris DPD Bali Peradah Indone- sia, Drs. I Dewa Gede Windhu San- caya, M.Hum. Pada kesempatan itu, Selly Pur- wanto mengatakan kesiapannya menyelenggarakan Mahasabha Menjelang Kongres Bahasa Bali tersebut. Ditegaskan, Menteri Pe- muda dan Olah Raga (Menpora) Hayono Isman, telah menyatakan kesediaannya membuka acara terse- but secara resmi di Ksiamawa Art Centre, Denpasar. Dalam acara tatap muka yang berlangsung sekitar 30 menit ini, panitia juga memohon kesediaan Gubernur memberikan sambutan dalam acara pembukaan Mahasab- ha tersebut. PresidenAHYC, I Nyoman Nur- jaya, S.H., M.H. menyampaikan bahwa peserta Mahasabha I ini diperkirakan diikuti 60 delegasi. Mereka berasal dari Majelis Belia Hindu (Malaysia), The Swami Vive- kananda (Thailand), The Hindu Centre (Singapura), dan beberapa organisasi Hindu dari Hongkong, Fiji, Amerika Serikat, Australia, Ha- wai, Mauritius, India, Inggris, Jepang, Sri Lanka, Afrika Selatan, Norwegia dan Nepal. Ditambahkan, Mahasabha I AYHC ini akan dirangkaikan dengan kegiatan program pertukaran pemu- da Hindu ASEAN V. Kegiatan seru- pa pertama kali dilaksanakan di Bali pada Juni 1994. (nom/tar) Jauhkan Kesan Primordial Sempit Denpasar (Bali Post) - Kongres bahasa Bali yang akan diselenggarakan tanggal 7-9 No- vember 1996 di Denpasar, agar di- jauhkan dari kesan primordial sem- pit. Kongres yang rencananya dibu- ka Menteri Pendidikan dan Kebu- dayaan Wardiman Djojonegoro ini, bukan kegiatan bersifat lokal, akan tetapi untuk kepentingan nasional. Pengamat sosial budaya yang juga dosen Fakultas Sastra Unud, Dr. AA Putra Agung mengatakan hal itu, Senin (4/11). Dikatakannya, sebagai bagian dari kebudayaan nasional bahasa Bali masih relevan dikedepankan untuk dibicarakan. Bahasa Bali bu- kan semata-mata sebagai alat ko- munikasi, tetapi berperan dalam pengembangan sastra. Sampai saat sekarang huruf Bali yang dipakai sebagai simbol-sim- bol keagamaan Hindu mempunyai daya magis. Dincontohkannya hu- ruf Bali (modre), di Islam sering disebut huruf kaligrafi. Di Bali hu- ruf modre itu tetap difungsikan- sebagai simbol-simbol dalam rera- jahan. Bahasa Bali seperti juga bahasa daerah lain di Indonesia, kata dia, merupakan aset nasional. "Oleh karena itu, jika ada orang menafsir- kan bahwa kongres ini membicara kan hal-hal yang berskop lokal (sempit), pemikiran semacam itu sangat keliru," kata dia. Dampak positif dari kongres bahasa Bali ke-2 dan pesamuhan bahasa Bali ke-4 ini memiliki mak- na yang sangat penting dalam pros- es perjalanan kebudayaan di Indo- nesia. Apalagi bahasa Bali bukan saja sebagai alat komunikasi, tetapi memiliki hubungan yang erat ant- ara agama, budaya, adat dan masyarakat pendukungnya. Panitia kongres bahasa Bali yang juga dosen di Fak. Sastra Unud, Drs. Wayan Geria berpendapat sama. Idealnya, kegiatan ini bukan sema- ta-mata dalam upaya melestarikan bahasa dan sastra Bali, tetapi sekali- gus melestarikan aset bangsa. Geria menambahkan, kongres ini bisa melahirkan bentuk-bentuk bahasa baku bahasa Bali. Sebab, sampai sekarang belum ada bentuk baku bahasa Bali. Dulu pernah ada ide bahasa Bali dialek Klungkung dan Singaraja dipakai standar ba- hasa baku bahasa Bali. "Mudah- mudahan sekarang kongres bahasa Bali bisa melahirkan bentuk baku bahasa Bali dan pasang aksara Bali," ujarnya. Menurut Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Bali Univeritas Dwijendra Denpasar, Dharma Semadi, S.H., standar bahasa Bali halus, baik dan benar, hanya dipakai segelintir kalan- gan. Persoalannya, masyarakat Bali sangat sulit menghadapi perkemban- gan zaman di mana mereka dihadap kan pada bentuk-bentuk bahasa lain. "Bagaimana agar tiap keluarga Bali (Hindu-red) bisa dan bangga meng- gunakan bahasa ibunya, itulah yang mesti dilakukan," cetus Dharma Se- madi. (023/057) Bali Post NJAG Bali Post/014 TES AIDS-72 WTS yang dijaring Tim Yustisi Kota Madya Denpasar, Selasa (5/11) kemarin, melakukan tes AIDS di kantor Trantib Kodya. Tampak petugas dari Dinas Kesehatan mengambil darah salah seorang dari mereka. Semua Caleg dari AMPI Dicoret Pengurus Ancam Undurkan Diri Denpasar (Bali Post) - Semua calon legislatif (caleg) dari Dewan Pengurus Cabang Angkatan Muda Pembaruan Indonesia (AMPI) Kota Madya Denpasar dicoret. Dari lima orang yang di- calonkan, tidak satu pun diterima menjadi caleg dari Golkar. Dengan kondisi itu sebagian besar pengurus men- gancam mengundurkan diri. Hal itu diungkapkan Sekretaris AMPI Kodya, Drs. AA Ngurah Adhiputra usai menghadiri acara penilaian Lomba Kepala Desa dan LKMD Desa Pemecutan Klod, Denpasar Barat, Selasa (5/11) ke- marin. Menurutnya, tiap pemilu nama- nama kader dari AMPI tingkat II selalu diikutsertakan di dalam ca- leg. Namun, kader-kader dari AMPI nanti tidak satu pun masuk ke dalam daftar nama caleg untuk Pemda Kodya Denpasar. Diadili, Tersangka Pembunuh Sopir Taksi Kolya Denpasar untuk Pernilu 1997 Denpasar (Bali Post) - Dua tersangka pembunuh sopir taksi, Sar (40) dan Jar (36), kedu- anya asal Malang mulai diadili di PN Denpasar. Para terdakwa yang diduga sebagai penyebab tewasnya seperti celurit, para terdakwa dan Markai yang kini masih buron men- datangi pangkalan taksi, tepatnya di depan STM Negeri Jalan Gatot Sub- roto. samping kanan yang mengakibat kan putusnya pembuluh nadi dan pembuluh darah balik. Padahal, kata dia, eksistensi AMPI Kodya Denpasar untuk men- dukung Golkar tak pernah pudar. Golkar dengan AMPI, ibarat bapak dengan anaknya. Secara historis AMPI merupakan underbow dari Golkar. "Jika sekarang tidak ada satu pun nama dari kader AMPI masuk menjadi caleg, perlu dipert- anyakan," katanya. Sekretaris AMPI Kodya Den- pasar yang juga Ketua AMPI Den- pasar Barat itu mengatakan, dari satu orang yakni Ketua DPD AMPI Kodya Denpasar, Anak Agung Ketut Sumawidana. AMPI Kota Madya Denpasar dim- Dikatakannya, karena Ketua inta tetap mengabdi di eksekutif oleh Wali Kota Madya, akhimya oleh ang- gotanya diusulkan Sekretaris AMPI Kodya yang maju. Namun usulan nama tersebut dicoret DPD Golkar Kodya Denpasar. Alasannya karena ada faktor X, yakni umur caleg yang diajukan masih muda. Pencoretan nama karena faktor umur ini mendapat reaksi keras dari anggota AMPI Kodya. Terhadap kejadian itu sejumlah pengurus mengancam akan mengundurkan diri jika tidak ada kader-kader dari AMPI Kodya Denpasar dicalonkan lon dari AMPI masuk caleg. Dinilai Sebelumnya, di tempat yang sama cutan Klod, Denpasar Barat dinilai Kepala Desa dan LKM Desa Pem- tim penilai dari Kodya Denpasar. Bidang-bidang yang dinilai ant- ara lain data aparat desa, organisasi pemerintahan desa, keputusan desa, administrasi kependudukan, data administrasi pembangunan, dan data penunjang. Kepala Bagian Pemerintahan Desa Pemda Kodya Denpasar, Drs. IN Cenik Astawa dalam sambutan- nya mengatakan, tertib penyelengga- raan administrasi pemerintahan di tingkat desa merupakan salah satu bukti dan ukuran yang utama dalam menentukan keberhasilan dalam Rabu Kliwon, 6 November 1996 72 WTS Ikuti Tes AIDS Denpasar (Bali Post) - Tujuh puluh dua WTS yang di- jaring tim yustisi Kota Madya Den- pasar, Selasa (5/11) kemarin, melakukan tes AIDS di kantor Tran- tib Kodya. Sebagian besar WTS yang hendak diambil darahnya itu men- jerit setelah melihat jarum suntik. "Jangan takut, tidak sakit kok," kata petugas sambil memegang tangan Maya, janda satu anak asal Jatim. Menurut Kasi Rehabilitasi Tuna Sosial Kanwil Depsos Bali, Soedar- manto, selain pemeriksaan keseha- tan mereka juga dibina mental spir- iritualnya. Langkah pembinaan yang paling nyata mendatangkan hasil, adalah dengan cara pemulan- gan pelaku kegiatan seks ini ke daer- ah masing-masing. "Cara ini yang paling efektif, bisa membuat mere- ka kapok," ujarnya. Berdasarkan data di Depsos, setidaknya 90 persen WTS menya- dari kekeliruannya dan tak kembali lagi, sisanya 10 persen kembali lagi ke Bali. "Untuk ukuran memperbai- ki mental, angka kembali yang 10 persen termasuk suatu keberhasilan." Menurutnya, di antara mereka balik lagi ke Bali dilandasi bebera- pa keperluan meliputi urusan prib adi. Seperti, pada saat dijerat mere- ka sedang mengalami masalah utang-piutang. "Waktu ditangkap kan tidak sempat mengurus ini-itu, akhimya mereka balik lagi mengu- Dokter rusnya, sehingga wajar ada yang sudah di Bali sebelum petugas pen- gantar tiba di Bali," tambah Soe- darmanto, Tak Pilih Kasih Kasi Perlengkapan dan Sarana Ketertiban Sosial Dinas Trantib Kota Madya Denpasar, DewaAnom Sayoga, S.H., serangkaian "in- siden" kecil terjeratnya salah seor- ang dokter yang melakukan transak- si seks di Sanur beberapa waktu lalu. mengatakan oknum dokter itu ter- paksa diamankan usai melakukan 'permainannya" bersama Maya (25), salah seorang WTS di Sanur. Menurut Dewa Anom Sayoga. manakala melakukan operasi ket- ertiban pihaknya tidak melihat apa profesi orang bersangkutan, melain- kan akan melihat perbuatan apa yang dilakukannya. Jika yang di- lakukannya bertentangan dengan perda yang ada, ia pun akan dijerat hukuman. Ia menyanggah kalau dianggap pilih kasih dalam mengincar mangsa dari kalangan WTS semata. "Tidak hanya yang dibeli, yang membeli dan yang menampung pun bisa dijerat dan dikenai sanksi," tandasnya. Men- gomentari mucikari yang menam- pung puluhan WTS dan belum ter- tangkap di Sanur berinisial Ny. L.. Anom Sayoga mengemukakan, ke- betulan pada saat operasi yang ber- sangkutan keburu lari sehingga tak sempat disergap. (057/014) yang IP Pas-pasan sebaiknya Ikut PTT Denpasar (Bali Post) - Berdasarkan Peraturan Pemerin- tah No. 1 Tahun 1988 dan Keppres No. 37 Tahun 1991, dokter wajib mengikuti masa bakti yang saat ini ditempuh lewat jalur pegawai tidak tetap (PTT). Untuk itu, bagi dokter pasan sebaiknya ikut PTT. Demiki- baru yang indeks prestasinya pas- an diungkapkan Kepala TU Kanwil Departemen Kesehatan dr. Arwata, pada pelantikan dokter baru FK Unud di Denpasar, Selasa (5/11) kemarin. Menurut dia, dokter baru boleh tidak mengikuti program PTT apa- bila ada ikatan dinas dengan Depar- temen Hankam, ikut wajib militer (Wamil), atau diangkat sebagai pe- gawai negeri sipil keilmuan free klinik. "Jika IP-nya tinggi kemu- ngkinan dapat jadi PNS tanpa mengikuti jalur PTT," tandas Arwa- ta. Dijelaskan, kemungkinan seor- ang dokter jadi PNS pasca-PTT saat ini relatif kecil, hanya 10 persen dari peserta testing. Misalnya, pada pen- erimaan PNS beberapa waktu lalu di Bali terdaftar 52 orang dokter pasca-PTT. Namun hanya sembilan orang yang diterima, dan lima di antaranya ditempatkan di daerah ini. selebihnya ditugaskan di luar Bali. Arwata berpendapat, jika seor- ang dokter ingin diangkat jadi PNS sebaiknya memilih lokasi PTT di daerah terpencil seperti NTT, (Bersambung ke Hal 15 Kol 6) I Wayan Rana, Mantan Ketua lima orang nama caleg yang diaju- menjadi anggota legislatif pada menyelenggarakan pemdes dan pel- LVRI kan Juni 1996 yang lalu ternyata seleksinya cukup ketat. Seleksi pertama, katanya diteri- ma tiga orang, seleksi kedua dua orang, dan seleksi terakhir diterima Pemilu 1997 nanti. Hingga Selasa kemarin, belum diperoleh informasi dari Ketua DPD Golkar Kodya Denpasar Beratha Subawa, tentang tidak adanya ca- I Nyoman Sukadana dijerat dengan penumpang, sopir taksi disuruh pembela terdakwa. Trio pengacara Pengisian Angket di Hotel Bali Padma dakwaan mengenai penganiayaan yang menyebabkan tewasnya sese- orang. Jaksa Edi Maret Idrayanto, S.H. dalam dakwaannya mengatakan, pembunuhan itu berawal ketika para terdakwa pada 1 April lalu sekitar pukul 03.00 bertempat di Jalan Pasar Anyar Ubung Kaja, Denpasar merampas mobil Taxi Praja DK 7726 BX yang dikemudikan I Nyo- man Sukadana. Perbuatan tersebut bermula dari perasaan frustrasi para terdakwa setelah sepekan di Denpasar tidak mendapatkan pekerjaan. Dengan berbekal sejumlah senjata tajam Dengan berpura-pura menjadi melaju ke arah barat. Tepat di seki- tar Pasar Anyar Ubung Kaja, sopir diminta berhenti dan secepat kilat mereka menodongkan korban den- gan sejata tajam seraya minta agar mobil dan uang diserahkan. Akibat tidak mau tunduk kepada penumpangnya, korban melakukan perlawanan yang berakhir dengan tumbangnya I Nyoman Sukadana disertai luka di sekujur tubuhnya ak- ibat bacokan senjata tajam. Korban dinyatakan tewas sesuai visum dari dr. Johanner Djojoraha- rdjo tertanggal 2 April. Dalam visum itu disebutkan korban men- ingal akibat luka-luka pada leher Sidang yang dipimpin hakim LP Sutarmi, S.H., Selasa (5/11) kemar- in, juga mendengarkan eksepsi tim R.H. Ferdinandus, Victor Yaved Neno, S.H., dan Ruben Luther Sang, S.H. minta agar majelis hakim membatalkan dakwaan jaksa penuntut umum karena tidak me- menuhi syarat formalitas yang di- wajibkan pasal 56 ayat 1 KUHAP. Argumentasi para pembela lan- taran selama penyidikan para ter- dakwa tidak didampingi pembela, padahal mereka diancam dengan hukuman yang cukup berat. Menanggapi eksepsi ini, jaksa penuntut umum menyatakan akan menjawab secara tertulis yang di- harapkan sudah dapat dibacakan Selasa dua pekan mendatang. (010) Siswa SLTP Dibekuk Petugas Denpasar (Bali Post) - sementara tersangka di hadapan petu- Pelaku tindak pencurian ken- gas dinilai terlalu mengada-ngada dan daraan bermotor (curanmor), Imam terkesan bertele-tele. Di depan petu- S (14) siswa kelas dua sebuah gas, ia mengakui perbuatan melawan SLTP swasta di Denpasar - Senin hukum ini telah dilakukan sebanyak (4/11) dibekuk petugas Polres Ba- tujuh kali. Namun, setelah dilakukan dung. Tersangka pelaku itu keper- pengecekan di lapangan oleh petugas gok petugas ketika melintas di Jl. ternyata nihil. Nusa Kambangan, Denpasar sam- bil mengendarai sepeda motor ha- sil curiannya, jenis Honda Astrea Prima DK 4110 AJ. Menurut sumber di Polres Ba- dung, kendaraan roda dua ini milik IA Ketut Sari (24), pegawai asur- ansi. Kendaraan warna hitam ini diketahui raib oleh pemiliknya pada Sabtu (2/11) ketika sedang diparkir di depan rumahnya, Jl. Karya Bhakti 11/43 Denpasar. Modus operandi yang digunakan Imam S membawa kabur kendaraan tersebut, dengan menggunakan kun- ci palsu. Sepeda motor hasil curian ini oleh tersangka selanjutnya dipreteli dan dipakai sendiri untuk putar-putar keliling kota bersama rekan sekelasnya, termasuk sempat pula dibawa ke sekolahnya. Untuk mengaburkan pemerik- saan petugas, Imam S sempat mem- berikan keterangan palsu. Pengakuan Hingga berita ini diturunkan, untuk mengembangkan kasus terse- but Imam S masih dalam pemerik- saan intensif di Polres Badung. Pelajar Pelaku tindak curanmor yang terungkap di Polres Badung bela- kangan ini, menunjukkan pelakun- ya kebanyakan dari kalangan pela- jar yang usianya masih belasan tahun. Sepertinya sudah menjadi trend baru, munculnya beberapa kasus tindak kejahatan baik pencurian dengan kekerasan (cu- ras) maupun pencurian pembera- tan (curat), penodongan, penjam bretan dan pencongkelan mobil yang terjadi di wilayah hukum Polres Badung ini pelakunya anak-anak muda yang berusia 20 tahun ke bawah. Mereka (para tersangka cilik - red) ini, ada yang masih berstatus pelajar SLTP maupun masih duduk di bangku SMU. Seperti yang ber- hasil diungkap Polres Badung be- berapa waktu lalu, Nyoman Kr (18) pelajar SMU swasta di Denpasar yang terbukti melakukan tindak ke- (Bersambung ke Hal 15 Kol 1) Pemadaman Listrik PT PLN (Persero) Wilayah XI Cabang Denpasar melakukan pemada- man listrik untuk pekerjaan jaringan listrik mulai pk. 08.30 s.d. 17.00 wita pada Kamis, 7 November 1996 di seputar: Jl. Imam Bonjol, Jl. Thamrin, Jl. Hasanudin, Jl. Gn. Batur, Perumnas, Jl. Gn. Merapi, Pasar Kumbasari, Gudang PLN Tegal, JI, Sumatera, Jl. Sulawesi, Jl. Gajah Mada Barat, Jl. Dr. Wahidin, Jl. Gambuh, J. Setia Budi, Jl. Dr. Sutomo, Mandalam Wangi, Jl. Teuku Umar, Jl. Gn. Soputan, Jl. Gn. Sari, dsk. Jumat, 8 November 1996 di seputar: RD Kodam, PLN Cabang, RSAD, Bank Exim, Makodam, BDN, Percetakan Bali, BRI, BDB, Hotel Bali (padam sesaat), beban dimanoufer ke VIP I. aksanaan pembangunan keseluruhan. Dia menekankan, di bidang ad- ministrasi pemerintahan desa harus lebih baik dari desa-desa di luar Kodya Denpasar. (023) Sejumlah Karyawan Khawatir Hasilnya Direkayasa Denpasar (Bali Post) - Sejumlah karyawan Hotel Bali Padma di Kuta, merasa khawatir kalau-kalau angket yang diisi, hasil- nya direkayasa oleh manajemen sehingga upaya mereka untuk men- gubah pembagian uang servis dari sistem poin secara merata menjadi sirna. "Memang pengisian angket tersebut menurut kami cukup raha- sia dan berlangsung tertib, tetapi kami tetap saja khawatir dan curiga kalau hasilnya nanti direkayasa," ujar salah seorang karyawan kepa- da Bali Post, Selasa (5/11) kemarin seusai mengisi angket. Seperti diberitakan harian ini sebelumnya (BP, 1/11), ratusan karyawan Hotel Bali Padma mog- ok kerja tanggal 31 Oktober lalu. Tuntutan utama mereka adalah pembagian uang servis secara mer- ata, yang selama ini dibagikan ber- dasarkan sistem poin. Dengan sistem poin, yang memiliki jabatan tinggi akan menerima lebih bany- ak, demikian sebaliknya. Angket tersebut, tambah karyawan yang tidak mau disebut namanya, berisi dua pilihan yakni pembagian uang servis berdasarkan sistem poin serta bagi rata. "Kami yakin, hampir semua karyawan memilih bagi rata," tambah karyawan tersebut yang diiyakan puluhan karyawan lainnya. Karyawan yang mengisi angket itu kemarin tampak tertib. Setelah se- lesai mereka langsung pulang kare- na ada yang mendapat giliran kerja sore atau malam. Hotel Bali Padma, menurut ket- erangan Kepala Humas Mayke Boestami, beroperasi mulai tahun 1990, memiliki 400 kamar dan mempekerjakan sekitar 675 controller - menegaskan bahwa karyawan. Disinggung tentang pengisian angket tersebut dijamin pengisian angket tersebut, Mayke keamanannya dan tidak ada reka- berkomentar, "Itu urusan intern yasa. "Kalau perlu dijaga 24 jam," kami dan semua karyawan harus ujamya saat itu. mengisinya. Mulai tingkat bawah Menurut dia, tetap diacunya sampai manajer." pembagian uang servis berdasarkan sistem poin dalam artian makin tinggi jabatan makin tinggi pula uang servisnya sedikitnya ada dua alasan. Pertama, karena sistem tersebut sudah dituangkan dalam kesepakatan kerja bersama (KKB) bulan Juli 1995 yang berakhir bu- lan sama tahun 1997. Selain itu, kata dia, pembagian uang servis secara merata hanya menguntungkan se- kitar 40 persen dari 675 karyawan hotel yang mempunyai 400 kamar tersebut. "Karena 60 persen yang dirugikan maka jalan terbaik adalah penyebaran angket," ujarnya yang (Bersambung ke Hal 15 Kol 8) Kembali Normal Sepanjang pantauan Bali Post kemarin, pelayanan hotel ini kembali normal setelah sempat tersendat beberapa waktu lalu sewaktu munculnya unjuk rasa. Pi- hak-pihak manajemen yang beru- saha dihubungi untuk konfirmasi mengenai kekhawatiran rekayasa tersebut tidak satu pun berhasil dite- mui. Mayke sendiri, belum-belum sudah mengatakan bahwa itu uru- san intern. 'Dan selebihnya, no comment," ujarnya singkat. Sebelumnya pada pertemuan Kamis lalu, Cipyanto-financial Badung Meninggal Dunia Denpasar (Bali Post) - Republik Indonesia (LVRI) Kabu- Mantan Ketua Legiun Veteran paten Badung, I Wayan Rana (84) meninggal dunia Minggu (3/11) pukul 18.30 di RSU Puri Raharja Denpasar. Menurut rencana jenazah dimandikan Senin (11/11) sore dan upacara pengabenan, Senin (18/11) di Setra Br. Celuk, Desa Adat Padangluwih, Dalung- Gaji, Kecamatan Kuta, Badung. Almarhum Wayan Rana, dalam usia 76 tahun mediksa menjadi sulinggih agama Hindu (Sri Empu) dengan abiseka Ida Sri Empu Wija Manik Adi Wirarunt- ing. Selama itu almarhum meng- abdikan dirinya dalam bidang agama dan sebelumnya memang baga agama dan adat. berkecimpung pada bidang lem- Sri Empu ini, setelah tamat dari Normaal School (sekolah normal/guru) di Jember (Jatim) 1933 menjadi guru SR di Desa Kapal Mengwi, kemudian mem- persunting istrinya di desa ini. Almarhum pernah menjadi Kepa- la Vervolg School (setingkat SD klas IV-VI) di Krobokan dan di Klungkung hingga 1950. Ketika bergejolak revolusi fisik antara tahun 1945 hingga 1946, dia ikut terlibat di dalamnya bahkan sempat diinternir (ditahan) oleh NICA sampai Agustus 1949. (Bersambung ke Hal 15 Kol 7) Denpasar dan Sekitarnya Pamsung dan Pamtaksung. DUA ratus anggota Hansip di Kodya Denpasar, unsur Polsek dan Koramil, unsur pendukung pengamanan TPS Pemilu 1997 mengikuti pelatihan pengamanan langsung (Pamsung) dan pen- gamanan tak langsung (Pamtaksung), Selasa (5/11) kemarin di Lapangan Desa Adat Poh Gading, Übung Kaja. Pelatihan dalam bentuk peragaan simulasi keterampilan itu dimaksudkan mem- berikan gambaran situasi tugas kegiatan di TPS serta upaya keg- iatan pengamanannya secara menyeluruh dihadapkan pada ke- mungkinan situasi gangguan yang muncul. (011) Forum Ibu-ibu Buddhis Akhirnya Dibagikan, Uang Jasa Medis di RSUW SEGENAP pengurus forum ibu-ibu Buddhis, baru-baru ini men- Denpasar (Bali Post) - Mulai Selasa (5/11) kemarin, pi- hak bendahara RSU Wangaya membagikan jasa medis per triwu- lan, Maret - Mei. Pembagian uang jasa medis yang dimulai sekitar pukul 13.00, mendapat sambutan hangat dari karyawan yang telah menunggu "rezeki" itu sejak bebe- rapa bulan lalu. Keterlambatan pembagian uang servis ini, menurut informasi yang diperoleh di Bagian Keuangan Kodya Denpasar, disebabkan pihak RS Wangaya baru mengajukan su- rat permohonan pembayaran (SPP) amprahan bulan Maret - Mei kepa- da bagian keuangan Kodya Den- pasar, 8 Oktober 1996. Kabag Keuangan Drs. IB Subra- ta mengatakan, Permendagri No. 2 tahun 1994 mengisyaratkan sejak rat perintah mengeluarkan uang (SPMU) memerlukan waktu enam hari. Namun pihaknya mempercepat proses SPMU-nya sehingga hanya dalam waktu dua hari SPMU sudah keluar tertanggal 10 Oktober lalu. Kasi Penunjang Pelayanan Me- dis RSU Wangaya, dr. Liliek Sulistyaningsih yang dihubungi ter- pisah, menyatakan keterlambatan pembagian uang jasa medis kepada karyawan RSU Wangaya itu dis- ebabkan adanya penyempurnaan perubahan prosedur pembagian uang jasa medis yang sebelumnya dibagi tiap enam bulan menjadi per triwulan. Dikatakan, perubahan sistem pembagian jasa pelayanan itu ter- jadi dengan diberlakukannya Perda Kodya No. 6 tahun 1994 tentang biaya pada instalasi kesehatan di berlaku mulai 1 Juli 1995. Oleh karena tarif pada perda tersebut terjadi kenaikan, secara oto- matis terjadi kenaikan uang jasa pelayanan. "Sebelum perda pem- bagiannya dilakukan tiap enam bu- lan menjelang Galungan. Karena jumlahnya banyak, sehingga cuk- up riskan kalau dibagi tiap enam bulan dan diputuskan untuk diam- prah tiap triwulan," katanya. Pada pembagian uang jasa pel- ayanan akhir tahun angaran 1995/ 1996 (dibagi sampai bulan Febru- ari), kata Liliek, terjadi banyak per- masalahan sehingga Direktur RS Wanyaya dr. IB Rai, berinisiatif melakukan penyempurnaan dengan menyerap masukan dari tiap bagi- an seperti UPF (11 unit), instalasi (5 unit) dan lain-lain. "Usulan dan pendapat-pendapat dari bagian- SPP diajukan sampai keluarnya su- Kodya Denpasar. Perda tersebut bagian dan penyusunannyalah yang memakan waktu cukup lama seh- ingga baru bisa terselesaikan den- gan terbitnya SK direktur RS Wan- gaya," katanya. Pembagiannya, kata dia, men- gacu pada rumah sakit yang sudah lebih dulu menerapkan sistem pem- bagian uang jasa pelayanan ini, den- gan kriteria antara lain dasar pendidi- kan, absensi, masa kerja, jabatan fung- sional, beban kerja, tugas tambahan. Menurut Liliek, sebagai rumah sakit daerah di mana semua aturan berdasarkan perda, semua pendapa- tan rumah sakit disetor ke kas daer- ah. Penyetoran, kata Liliek, dilaku- kan tiap hari. "Perhitungan sejak Maret sampai Oktober jumlah uang jasa pelayanan yang dihasilkan RSU Wangaya mencapai Rp 150 juta. Na- triwulan melalui Dikda berdasarkan mun pengambilannya dilakukan per ketentuan perda," katanya. (011/08) Diduga Duel dengan Kawanan Pencuri Mereka yang Meninggalkan Rumah tanpa Pesan Dua Warga Asing Dilarikan ke RSUP Denpasar (Bali Post) - Pasangan suami-istri Eadh (50) asal Inggris dan Oujinxing (30) asal Cina Selasa (5/11) kemarin dilarikan ke IRD-RSUP Sanglah karena mengalami luka- luka yang cukup serius. Kedua warga asing tersebut diduga ter- libat perkelahian dengan kawan- an pencuri yang bersenjata tajam di salah satu vila di Jl. Raya Sem- inyak Gang Ratu, Kuta. Sumber Bali Post di Polsek Kuta mengatakan hal itu kemar- in malam. Disebutkan bahwa peristiwa berdarah itu terjadi pada Selasa pagi kemarin sekitar pk. 04.30. Namun baru dilaporkan ke Polsek Kuta pada sore harinya sekitar pk. 17.00 per telepon. Akibatnya, sejumlah petugas yang diturunkan untuk men- gungkap kejadian tersebut men- galami beberapa hambatan, ter- masuk kesulitan dalam mengum firmasi Bali Post semalam men- pulkan berbagai informasi di se- yayangkan adanya keterlambatan kitar tempat kejadian perkara dalam melaporkan kejadian terse- (TKP). "Jangankan mengumpul- but. "Akibat terlambat melapor- kan informasi, untuk mendapat kan kejadian itu, pihak petugas kan keterangan saksi yang menge- mengalami kesulitan melakukan tahui peristiwa itu saja masih su- penyelidikan terhadap kasus lit. Apalagi kondisi kedua korban tersebut," kata Kapolres Badung. masih belum memungkinkan un- tuk dimintai keterangan," ujar salah seorang petugas. Luka Serius Akibat kejadian itu, Eadh yang sudah beberapa hari bermalam di tempat itu mengalami luka serius di bagian kepala, bibir pecah, dan tangan kanan patah. Sedangkan istrinya menderita luka serius di bagian wajahnya, termasuk ked- ua pipinya mengeluarkan darah segar, yang diduga terkena sabet- an senjata tajam. Kapolres Badung Letkol Pol. Drs. I Wayan Wesma yang dikon- Hingga berita ini diturunkan, masih belum diketahui latar be- lakang yang pasti tentang terjad- inya peristiwa berdarah itu. Bah- kan sejumlah petu yang ditu- runkan di sekitar TKP belum bisa melaporkan besarnya kerugian material yang diakibatkan pelaku tindak pencurian dengan kek- erasan ini. Sumber di IRD RSUP Sanglah menyebutkan kedua pasien keadaannya sudah membaik. "Jam 17.00 sore tadi masih tak sadarkan diri, tetapi sekarang sudah siu- man," ujarnya. (070/jan) Keluarga gadakan pertemuan di RM Sari Warta Boga. Pertemuan yang dihadiri penasihat forum itu, Ibu Erlina Kang Adiguna mem- bahas masalah ulang tahun ke-2 forum ibu-ibu Buddhis yang jatuh pada 22 Desember mendatang. (*) Rabu K Iz di *Ma Amlapur Izin pe Bunutan, belum ad hak, mas PT Pemb si sasaran Hal itu tatap mul Brigjen I masyarak Masyarak 11) kema Dinas Per Ketut Wi akan men lum meng "Hing tambanga informasi em, dan al Jut rencar gas dia. Dijelas izin, pihak kan perun orientasi pada kepe gunung di dan meng Menur rekomend gasem, pih gan untuk baik meny teknis ma menyangk P.J *LB Tabanan Pelatih Pemilu (P Institut S (ISAI), di Baturiti, T hak kepoli marin. Ketua Dwikora peserta pel belasan w dari Mala Timtim da akan meng hingga Ka meningga menyusul Gelaga untuk par para peng sejak hari nin (4/11). Ketika saat selurul kusi tentar Analisis Is Peliputan kan sebelu gardar dan Penge akarta (LP dua orang a 99 PUR Desa P Nusa Pe madona pura yan ini. Bany patkan tersebut, esangi punia ata tuk natur akhir ini keingina ada yang aturang Tetap kalangan elah mer si bahwa itu mene odalan Tahun la menetap mal bagi aturang Rp 3 juta jadi Rp 6 Kesep cul pada pon, 160 sannya, ngaturan pa pun pasti ma Namu banyak u tentang tersebut. da yang urung no odalan ak (1) Hal in du di Bal aturan p kan diten sesangi, ya pun ma Bingung, Pos Polisi pun Dituju Jumlah keluarga yang kehilangan anggota kerabatnya, tak pernah sepi. Dalam sebulan, pada kolom "Surat Pembaca" harian ini, pasti ada orang yang melaporkan telah kehilangan. Mereka cemas, karena menyangkut persoalan manusia. Kenapa mereka pergi? Bagaimana tanggapan anggota keluarga dan pihak terkait. Wartawan Bali Post, Riyanto Rabbah, menurunkan laporannya mulai hari ini. SUATU kali seorang lelaki da tang tergopoh-gopoh ke kantor Re- daksi Bali Post, Denpasar. Lelaki itu membawa foto seorang anak beserta catatan identitasnya: "Anak lelaki saya hilang. Pergi entah ke mana. Tolong diumumkan di Bali Post. Saya khawatir sesuatu menimpa dirinya," ujar pria itu. Dari wajah lelaki itu, nampak semburat kecemasan. Betapa tidak. Anak yang tak biasa pergi, sejak beberapa hari lalu bagaikan men- guap ditelan bumi. Kalau dulu or- ang menghubung-hubungkan pada persoalan mistik, misalnya orang yang hilang disembunyikan jin atau makhluk halus lain, sekarang bukan lagi. Para orangtua lebih mengarah- kan pada persoalan yang lebih transparan dan tak bersifat mistik. yak menimpa keluarga di Bali. Ber- Kasus seperti itu memang ban- dasarkan catatan Bali Post, bulan September saja terdapat tiga orang mengaku kehilangan anggota kelu- arganya. Ada hal-hal yang nampa- knya unik di balik menghilangnya anggota keluarga, tetapi rata-rata lantaran kepergian tanpa sebab itu- lah yang menimbulkan asumsi macam-macam. Misalnya tewas dan diculik. cemas? Tentu saja. Menurutnya, mah kawannya. "Akhimya Dayu tak ada di rumah. Ia dititipkan di ru- Dayu Kade atau yang bernama Kade pulang sendiri setelah selama mah sang adik, Ketut Maker. lengkap Ida Ayu Kade Prihatini, tak empat hari menghilang," katanya. Semula Ketut Maker menyang- biasa pergi lama apalagi sampai Waktu itu, Dayu Kade bermalam ka Darmi pergi ke rumah orangtuan- berhari-hari. dari satu rumah kawan ke rumah ya di Lumbanan, Kecamatan Sukas- kawan yang lain. Pada tiap kawan- ada, Buleleng. Namun setelah pihak nya mengatakan bahwa ia sudah keluarga mencari, Darmi tak ada di mendapat izin dari orangtuanya sana. Mulailah kecemasan melanda. untuk menginap. "Waktu itu, demi Ke mana gerangan Ketut Darmi? Ini mengetahui Dayu Kade pergi tan- cukup merepotkan. Setidaknya, sela- pa izin, temannya langsung berini- ma seminggu kecemasan menghan- siatif menelepon," tambah Mudana. tui keluarga Maker karena seminggu Kisah serupa menimpa Made Darmi menghilang. Yang unik, di inggalkan istrinya, I Gusti Ayu Artini terdengar kabar bahwa Darmi sudah Wijana alias Liong (40) yang men- antara kecemasan tersebut, tiba-tiba di Banjar Gadungan, Tabanan. Teta- ada di rumah ibunya. "Nampaknya Ketut Darmi bersama dua anaknya, pesan sehingga ia khawatir datang pi yang unik adalah kepergian Ni Darmi mengaku salah, pergi tanpa Eka Mayani dan Adi Mayana. Hal langsung ke rumah Maker," komen- yang menimbulkan persoalan adalah tar Ketut Maker yang dihubungi via karena Ketut Darmi mengalami (ke- telepon. cacatan) tuna rungu/wicara. Spontan Menurut psikolog Drs. I Made saja ini menjadi masalah besar. Kena- Rustika, M.Si., kecenderungan pa? Waktu itu, suami Darmi sedang (Bersambung ke Hal 15 Kol 9) Tetapi sejak 20 September, pk. 21.30, tanpa pesan ia meninggalkan rumah. Gadis yang bertinggi badan 160 cm dengan rambut sebahu itu "Bagaimana tidak bingung. memang dinyatakan hilang. Pada Namanya juga orangtua, pasti dong hal, kata Mudana, tidak ada per- bingung dan cemas," kata IBK soalan yang benar-benar terjadi Mudana, warga Banjar Taman, Sa- dalam keluarga seperti ngambek tak hilangan anaknya. Lantaran bin- jika ada sesuatu yang mengganjal, nur, yang beberapa waktu lalu ke diluluskan permintaannya. Karena, gung dan cemas, ia cepat-cepat Mudana mengaku pasti mencari menghubungi Polsek Sanur. Ia pun jalan keluarnya. "Itulah yang mem- bergegas ke kantor Bali Post. Di buat saya cemas memikirkan ke koran kemudian terbaca, "Dayu mana sebetulnya anak saya pergi," Kade, Pulanglah". Betapa sedih. Sangat terasa pula betapa cintanya mungkin ia pun merasa begitu ke- Mudana pada sang anak. Sangat hilangan. Lantas kenapa Mudana tuturnya. Berkat informasi di media mas- sa, pesan itu pun terbaca. Tiba-tiba suatu saat telepon berdering. Kena- pa? Ternyata Dayu Kade ada di nu- Salah yarankan gi dengan li, dan s tak diper "Saya enak mer jahteraan an. Apal karena 90 ini merup sumber b namanya Menyi paknya (Mangku Badra (M Mas Mac Setela oleh pan sesunggu
