Tipe: Koran
Tanggal: 1996-11-06
Halaman: 03
Konten
4cm ovember 1996 AIDS ga wajar ada yang belum petugas pen- Bali," tambah Soe- Tak Pilih Kasih gkapan dan Sarana ial Dinas Trantib pasar, DewaAnom serangkaian "in- eratnya salah seor- melakukan transak eberapa waktu lalu, mum dokter itu ter- an usai melakukan " bersama Maya ng WTS di Sanur, va Anom Sayoga. zukan operasi ket- tidak melihat apa sangkutan, melain- at perbuatan apa mya. Jika yang di- Centangan dengan a pun akan dijerat ah kalau dianggap mengincar mangsa TS semata. "Tidak yang membeli dan g pun bisa dijerat " tandasnya. Men- ari yang menam- TS dan belum ter- berinisial Ny. L.. engemukakan, ke- operasi yang ber- lari sehingga tak 057/014) -pasan IT il keilmuan free ya tinggi kemu- adi PNS tanpa T," tandas Arwa- mungkinan seor- S pasca-PTT saat ya 10 persen dari salnya, pada pen- erapa waktu lalu 52 orang dokter hanya sembilan ma, dan lima di kan di daerah ini. kan di luar Bali. dapat, jika seor- angkat jadi PNS h lokasi PTT di seperti NTT, Hal 15 Kol 6) Ketua Dunia mnya memang la bidang lem- dat. setelah tamat hool (sekolah ember (Jatim) ru SR di Desa emudian mem- wa di desa ini. menjadi Kepa- (setingkat SD obokan dan di 1950. k revolusi fisik ingga 1946, dia amnya bahkan (ditahan) oleh tus 1949. Hal 15 Kol 7) nya nsur Polsek Pemilu 1997 g) dan pen- kemarin di tihan dalam dkan mem- upaya keg- an pada ke- aru ini men- muan yang guna mem- ddhis yang (1) uju tipkan di ru- aker. er menyang- h orangtuan- atan Sukas- etelah pihak i tak ada di an melanda. t Darmi? Ini laknya, sela- menghan- ma seminggu ng unik, di But, tiba-tiba Darmi sudah Nampaknya pergi tanpa atir datang er." komen- ubungi via rs. I Made derungan 15 Kol 9) Rabu Kliwon, 6 November 1996 Izin Penambangan Batu Gunung di Bukit Kresek belum Turun * Masyarakat Ngotot agar Lokasi Dipindahkan Amlapura (Bali Post) - Izin penambangan batu gunung di Bukit Kresek, Dusun Lean, Bunutan, Kecamatan Abang, sampai saat ini belum turun. Sebab belum ada rekomendasi dari Bupati Karangasem. Di Jain pi- hak, masyarakat setempat tetap ngotot agar pihak investor yakni PT Pembangunan Udayana Kartika (PUK) mengalihkan loka- si sasaran penggalian ke kawasan lain. Hal itu terungkap pada acara tatap muka Ketua DPRD Bali, Brigjen I Nyoman Kada dengan masyarakat Bunutan, di Balai Masyarakat Bunutan, Selasa (5/ 11) kemarin. Menurut Kepala Dinas Pertambangan Bali, Drs. I Ketut Winaya, pihaknya masih akan mengkaji lebih lanjut sebe- lum mengeluarkan izin tersebut. "Hingga saat ini Dinas Per- tambangan Bali baru menerima informasi dari Bupati Karangas- em, dan akan mengkaji lebih lan- jut rencana penambangan batu gunung di Bukit Kresek itu," te- gas dia. Dijelaskan, untuk menerbitkan izin, pihaknya juga memperhati- kan peruntukan kawasaan serta orientasi proyek harus mengacu pada kepentingan jangka panjang dan menguntungkan masyarakat. Menurut dia, jika sudah ada rekomendasi dari Bupati Karan- gasem, pihaknya punya kewenan- gan untuk mengkaji lebih lanjut baik menyangkut permasalahan teknis maupun persyaratan yang menyangkut upaya pengelolaan lingkungan (UPL) dan unit kele- starian lingkungan (UKL). Mengenai aspirasi masyarakat Bunutan yang disampaikan mela- lui surat dengan tembusan ke ber- bagai instansi dan media massa, Ketua DPRD Bali, Brigjen I Nyo- man Kada meminta agar masyarakat tidak terlalu membe- sar-besarkan masalah. "Menyampaikan keluhan atau memperjuangkan aspirasi adalah hak masyarakat. Namun dalam kondisi seperti ini, apalagi izin belum turun, gejolak yang timbul hendaknya dapat diredam," ujarnya sembari meminta para wartawan tidak mendramatisisa- si permasalahan. Rombongan DPRD Bali seki- tar 12 orang yang terdiri atas para ketua komisi dan anggota komi- si, mengharapkan pihak investor maupun masyarakat mencari al- ternatif pemecahan terbaik dalam menghadapi permasalahan ini. ik tanah. Menurut dia, setelah itu tuntas, baru permasalahan dilan- jutkan pada pembahasan dampak yang ditimbulkan. dialog yang dipandu langsung Masyarakat Bunutan dalam Ketua DPRD Bali itu, tetap me- minta investor memindahkan lokasi penambangan batu gunung itu ke kawasan lain. Alasan mendasar yang mere- ka ungkapkan, selain kawasan Bunutan merupakan kawasan rawan longsor, sebagian masya- rakatnya telah terlibat dalam sek- tor kepariwisataan. "Kami ingin kawasan ini tetap dipertahankan dan dikembangkan untuk kepariwisataan," ujar Made Audie mendukung pernyataan lima warga lainnya. Sedangkan warga yang merelakan tanahnya untuk kepentingan penambangan batu gunung masih memper- masalahkan kontrak dan realisasi janji investor. Direktur PT Pembangunan Udayana Kartika, Kolonel Soemar- di, Mp pada kesempatan itu kemba- li memaparkan rencana penggalian batu gunung di Dukit Kresek. Menurut dia, aktivitas penam- bangan yang akan dilakukan pada areal 10 ha itu menyasar sekitar 150.000 m3 250.000 m3. Ren- Ketua DPRD Karangasem, cana penambangan selain meng- AA Oka meminta investor gunakan alat-alat berat, juga akan menuntaskan masalah peng- menggunakan sistem peledakan gunaan lahan dengan para pemil- yang durasinya 2-3 kali dalam seminggu. Sedangkan pendistribusian galian C dari Bukit Kresek akan menggunakan kapal tongkang pasitas angkut kapal tongkang yang ditarik kapal pemandu. Ka- sekitar 2.000 m3, sehingga badan kapal yang terendam di laut tidak akan merusak terumbu karang. "Dermaga kapal ini juga akan diletakan jauh dari aktivitas turis dan kegiatan diving," ujarnya. Jaminan reklamasi pascapeleda- kan Bukit Kresek kembali dite- gaskannya. Dikatakan, PT PUK setelah melakukan penambangan berse- dia melakukan reklamasi lingkun- gan dan pengawasan selama tiga tahun. Setelah mengadakan tatap muka dengan masyarakat Bunu- tan, rombongan DPRD Tingkat I Bali ini langsung melakukan pen- injauan lokasi ke Bukit Kresek. Turut hadir pada kesempatan ini Kasi Kanwil Pertambangan dan Energi Bali, NTB, NTT, Ir. I Ketut Suarta. Di samping itu, hadir pula pe- jabat dinas dan kabag di lingkun- gan Pemda Karangasem, aparat Kodim Karangasem, Muspika Abang, Asisten I Sekwilda Karan- gasem, I Wayan Sudiartha me- wakili Bupati, perwakilan pen- gusaha dan PHRI Karangasem serta Kades Bunutan, Ida Ayu Wayan Sutejawati. (dir/wis) PJMP di Baturiti Dihentikan Polisi * LBH Bali Menilai Petugas Melanggar HAM Tabanan (Bali Post) - Pelatihan Jurnalistik Meliput Pemilu (PJMP) diselenggarakan Institut Studi Arus Informasi (ISAI), di Hotel Bukit Pacung Baturiti, Tabanan, dihentikan pi- hak kepolisian, Selasa (5/11) ke- marin. Ketua Panitia, Putu Wirata Dwikora menyatakan, seluruh peserta pelatihan yang terdiri atas belasan wartawan media cetak dari Malang, Surabaya, NTT, Timtim dan Bali yang sedianya akan mengikuti pelatihan tersebut hingga Kamis (7/11), akhirnya meninggalkan tempat pelatihan menyusul penghentian tersebut. Gelagat penghentian kegiatan untuk para wartawan, menurut para pengamat, mulai kelihatan sejak hari pertama pelatihan, Se- nin (4/11). Ketika itu, sekitar pukul 14.30, saat seluruh peserta tengah berdis- kusi tentang pendalaman materi Analisis Isi Media Massa terhadap Peliputan Pemilu yang disampai kan sebelumnya oleh Ashadi Sire- gar dari Lembaga Pendidikan dan Pengembangan Pers Yogy- akarta (LP3Y), tiba-tiba datang dua orang anggota intel yang men- gaku dari Polsek Baturiti. Putu, saat itu sempat terlibat dalam pembicaraan dengan dua orang anggota intel tersebut sela- ma kurang lebih dua jam. Usai berdialog dengan kedua petugas tersebut, panitia mengumumkan kegiatan dihentikan sementara karena ada permintaan dari Pol- res Tabanan. Hanya dalam beberapa menit berselang, kembali bermunculan aparat keamanan baik dari Polsek Baturiti, Polres Tabanan, Polda Bali dan Korem 163/Wirasatya. Saat itu juga yang bertanggung jawab terhadap kegiatan tersebut diminta memberikan keterangan di Polres Tabanan. Pemeriksaan di Polres Tabanan berlangsung sekitar sembilan jam. Menurut Putu usai pemeriksaan atas dirinya di Polres Tabanan, poli- si meminta agar kegiatan tersebut dihentikan lantaran tidak memiliki izin dari pihak berwajib. Perihal perizinan, kata dia, pi- haknya memang belum mengan- tongi izin kegiatan dari pihak ber- wajib. Alasannya, sejak rencana pertama dilaksanakannya pelati- han di Bapelkes Denpasar, pihak Bapelkes mengungkapkan panitia tidak harus mengantongi izin keg- iatan, karena yang dilaksanakan adalah pelatihan. Namun, dua hari menjelang hari H-nya pihak Bapelkes mer- alat pemberitahuan itu dan serta merta mempertanyakan panitia, apakah kegiatan itu memiliki izin. "Waktu yang begitu sempit san- gat mustahil bagi kami mengusa- hakan izin," ujar Putu. Dihadang dengan permasala- han tersebut, panitia memutuskan memindahkan pelaksanaan keg- iatan ke Hotel Bukit Pacung Ba- turiti. Di tempat yang baru ini, menurut Putu, izin tidak akan menjadi masalah dan dia menga- nggap hal itu menjadi tanggung jawab pihak hotel. Dengan dihentikannya kegia- tan tersebut, sebagian besar pem- bicara yang sudah siap menyam- paikan pemikirannya antara lain, Arbi Sanit, Atmakusumah As- traatmaja dan I Wayan Sudirta, batal tampil. Beberapa pembicara yang sempat menyampaikan pemiki- rannya yakni Prof. Dewa Gede Atmaja, S.H. dengan materi Sistem Pemilu di Indonesia, dan Ashadi Siregar dengan materi Analisis Isi Media terhadap Pe- liputan Pemilu, serta dari tim Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Bali. LBH Bali menyatakan, peng- hentian kegiatan PJMP yang di- adakan ISAI oleh petugas Polres Tabanan itu bertentangan dengan prinsip-prinsip demokrasi dan hak asasi manusia (HAM). Divisi Komunikasi dan Pro- gram Khusus LBH Bali, M. Soni Qodri mengatakan, penghentian kegiatan itu juga tidak meng- indahkan landasan hukum terting- gi yakni UUD 1945 khususnya pasal 28. "Politik pelarangan yang dipraktikkan selama ini bukan saja bertentangan dengan prinsip demokrasi dan hak asasi manu- sia, tetapi tidak mengindahkan landasan hukum tertinggi yakni UUD 1945 khususnya pasal 28," ujar Soni. Kapolres Tabanan Letkol Pol. Drs. Munir Noer ketika ditemui terpisah, menolak jika pihak poli- si dituding telah menghentikan kegiatan itu. "Kami tak ada menghentikannya. Mereka saja yang membubarkan diri," kata Kapolres Tabanan. (edo/025/020) "Piodalan" Pura Dalem Ped Dibisniskan *Nasib Mangku Badra dan Mangku Remuja Menyedihkan PURA Dalem Ped, Desa Ped Kecamatan Nusa Penida menjadi pri- madona di antara pura- pura yang ada di wilayah ini. Banyak umat menda- patkan berkah di pura tersebut, selanjutnya mas- esangi ngaturang dana punia atau pun dalam ben- tuk natura. Bahkan akhir- akhir ini bagi umat yang keinginannya terkabul. ada yang masesangi ng- aturang piodalan. Tetapi ada beberapa kalangan yang kaget set- elah mendengar informa- si bahwa pengempon pura itu menetapkan tarif pi- odalan dengan mahal. Tahun lalu pengempon menetapkan biaya mini- mal bagi pihak yang ng- aturang sesangi piodalan Rp 3 juta, kini naik men- jadi Rp 6-10 juta. Kesepakatan itu mun- cul pada rapat pengem- pon, 16 Oktober lalu. Ala- sannya, bagi pihak yang ngaturang sesangi, bera- pa pun dikenakan biaya pasti mau membayarnya. Namun di luar dugaan, banyak umat yang protes tentang besarnya tarif Mangku Badra Batara sesuhunan di sana, hing- ga saya menghembuskan napas terakhir," katanya, Selasa (5/ 11) kemarin. Cara pemecatan kedua pe- mangku lingsir di Pura Dalem Ped tersebut, dinilai beberapa kalangan tidak etis. Bahkan Bupati Klungkung Drs. IB Oka pernah mengatakan, sepertinya tidak sreg kalau tidak dituntun oleh Mangku Badra yang dike- nal sebagai pemangku di Ped. Persoalannya sekarang, bu- kan saja menyangkut pujawali dibisniskan, dan pemangku dipecat tidak sesuai etika. Bah- kan, pembangunan wantilan di jaba sisi pura juga bermasalah. Menurut sumber berdekatan di Nusa Penida, wantilan yang seharusnya sudah tuntas tiga bulan lalu, hingga kini ter- bengkalai karena ketidakcoco- kan antar-oknum panitia. "Ada rasa tak percaya antar- oknum panitia, sehingga pen- gadaan barang dan pengerjaan wantilan 'macet total," ujar sumber tersebut. Ketua PHDI Kab. Klungkung, Drs. Cokorde Sury- adharma ketika dikonfirmasi- kan masalah ini, mengatakan, tidak dibenarkan kalau pengem- pon memasang tarif jika ada tersebut. Salah seorang warga Nusa Peni- soal itu, kedua mangku tersebut nasibn- orang ngaturang sesangi piodalan di pura da yang kini tinggal di Denpasar, terpaksa ya kian tak menentu. Mangku Remuja, tersebut. urung nawur sesangi ngaturang pi- sekalipun sudah dipecat, terus nekat ng dia, seharusnya yang ngaturang menger- Yang namanya ngaturan sesangi, kata odalan akibat biaya yang membengkak itu. aturang ayah di Pura Ped. Sampai mati pun du di Bali agar berhati-hati masesangi ng aturan piodalan di sana, karena biaya bu- kan ditentukan atas kerelaan umat yang me- sesangi, melainkan oleh pengempon. Nilain- ya pun makin besar dari masa ke masa. Salah seorang warga Nusa Penida men- yarankan agar umat yang membayar sesan gi dengan jalan membantu biaya pujawa- li, dan sebagian diserahkan untuk kese- jahteraan pemangku setempat yang makin tak diperhatikan. Walaupun sifatnya ngaturang sesan- Hal ini bisa dipakai kajian oleh umat Hin- dia akan ngayah di pura tersebut. "Walau- jakan. Namun jika dilimpahkan kepada pun saya sudah dipecat, saya tetap ngayah," pengempon pura, bisa menyerahkan dana katanya. Sementara Mangku Badra menya- sebatas kemampuannya. takan dasar-dasar pemberhentian itu hingga aturang paliggih di pura kemudian dibiar- Sama halnya, kalau semua umat ng- kini belum tuntas. Bendesa Adat Ped, Made Mregig men kan sekehendak hati umat yang mau mat- gatakan, kedua pemangku itu boleh uran, akan muncul palinggih-palinggih memimpin persembahyangan jika diminta baru. umat. Namun menurut Mangku Badra, perasaannya tidak tenang karena belum per- sekian juta, melainkan disesuaikan ke- gi ngodalin, mereka jangan dikenakan tarif nah diajak berembuk secara resmi oleh pan- itia mengenai masalah ini. mampuan umat sedharma," tegasnya. Sedangkan penggantinya, Mangku Pur- Dalem Ped, Suryadharma mengatakan, Mengenai pemecatan pemangku di Pura na mengaku tidak berani melangkahi we- wenang kedua pemangku itu kalau sudah pemberhentian Mangku Badra dan menyangkut "urusan" dengan Ida Batara Mangku Remuja didasarkan pada alasan Ratu Gede Mas Macaling. namanya. tertentu. 'Saya yang orang Nusa Penida saja tak enak mendengar kalau pakai target-target- an. Apalagi jumlahnya tak masuk akal, karena 90 persen biaya pujawali di pura ini merupakan dana punia dari luar," ujar sumber berdekatan yang enggan disebut Mangku Badra yang sudah 16 tahun men- Menurut laporan kelihan adat pengem- jadi pemangku, menilai cara pemberhentian Pon, Mangku Remuja minta berhenti kare- Menyinggung masalah pemangku, tam- itu tidak menghormati dirinya. Karenanya dinilai tidak disiplin. na usianya tua, dan Mangku Badra karena paknya nasib Jero Mangku Remuja jika pihak panitia pembangunan pura tidak (Mangku Pura Penataran Ped) dan Mangku juga menuntaskan masalah ini, paling lam- dimaksud itu, tidak mau diungkapkan man- Apa bentuk tindakan tidak disiplin yang Badra (Mangku di Palinggih Ratu Gede bat pada piodalan Buda Cemeng Klawu Mas Macaling) yang paling menyedihkan. enam bulan mendatang, dia akan mengada- tan Camat Nusa Penida ini. Namun dia Setelah diberhentikan secara tidak etis kan upacara pemutus ke hadapan Ida Batara menegaskan, jika keduanya ingin ngayah, oleh panitia pembangunan pura yang di Pura Ped dan Ratu Gede Mas Macaling. tidak ada yang melarang, apalagi ng- sesungguhnya tidak berhak campur tangan "Setelah itu saya akan ngayah untuk Ida aturang bakti kepada Ida Batara. (sue) Bali Post Cerita tentang UPT Pelopor di Indonesia (1) HALAMAN 3 "Cupu Manik Astagina" Diracik ala Gianyar CERITA tentang ilmu penciptaan se- suatu dalam sekejap, Cupu Manik Astag- ina, amat mengguncang dunia pewayan- gan. Ketika itu, dua putra Bhagawan Got- ama dalam sekejap berubah wujud men- jadi Subali dan Sugriwa, begitu mence- burkan diri ke tengah danau yang terben- tuk oleh cupu itu sendiri. Sang Bhagawan sesungguhnya memiliki tiga keturunan, satu di antaranya seorang putri bernama Dewi Anjani. Cupu Manik Astagina merupakan ilmu manik sakecap milik sang Bhagawan yang mampu mewujudkan tiap keinginan dalam sekejap. Bhagawan Gotama berke- hendak mewariskan ilmunya kepada anak-anaknya. Kebingungan datang, karena ada tiga anak dan tidak jelas siapa harus mewarisi ilmu itu. Diputuskan kemudian, demi amannya, Dewi Anjani memperoleh warisan den- gan syarat tak boleh diberitakan ke luar. Tampaknya Dewi yang tengah mengala- mi pubertas itu bicara ke sana ke mari soal ilmu yang diwarisinya. Ketika informasi itu masuk ke telinga dua saudara laki-lakinya, Bhagawan Got- ama menarik kembali warisan itu dan dibuang begitu saja. Anehnya, cupu manik yang dibuang dan menyentuh tanah itu dalam sekejap membentuk danau luas dengan air bening menyejukkan. Dua putranya secepat kilat mencebur- kan diri dengan asumsi dapat merebut cupu yang dibuang sang ayah. Ketika mereka muncul di permukaan, tubuh dan wajahnya telah berubah wujud menjadi dua ekor kera yang kemudian bernama Subali dan Sugriwa. Akan halnya Dewi Anjani yang baru membasahi muka dengan air danau, yang berubah wujud hanya sebatas wajahnya. Begitulah kemukjizatan ilmu manik sake- cap. Tak hanya di dunia pewayangan, pada masa kini pun ilmu itu masih di- akrabi para penggemar pewayangan. Kalau saja ilmu itu dapat diwarisi tiap manusia modern sekarang, tak terbayang- kan apa jadinya dunia yang kian sesak ini. Tak mungkin merumuskan ilmu sekali- ber Bhagawan Gotama lagi. Tetapi, ka- lau yang rada-rada mirip mungkin masih bisa. Contohnya? Gianyar mencoba meracik ilmu itu dalam sistem pelayanan kepada masyarakat. Kalau semula orang mengu rus KTP harus menunggu berhari-hari, kini bisa tuntas satu hari. Begitu pun uru- Bali Post/070 PRASASTI - Mendagri Yogie SM menandatangani prasasti gedung UPT Gianyar, Senin (4/11), didampingi Gubernur IB Oka dan Bupati Suryawan, S.H. (paling kan- an). san membikin IMB, izin lokasi, SITU, HO, SIUP dan TDI yang terkadang bisa ber- larut-larut hingga berbulan-bulan, sekarang sudah bisa tuntas dalam 7-20 hari. *** Cupu Manik Astagina ala Gianyar itu dirumuskan dan dikelola dalam sistem Unit Pelayanan Terpadu (UPT) yang diresmi kan Mendagri Yogie SM, Senin (4/11) lalu. Bupati Gianyar Tjok. Gde Budi Suryawan, S.H. mengungkapkan, sistem tersebut dilatarbelakangi masih banyakn- ya keluhan masyarakat akan pelayanan aparatur pemerintah. "Setelah diinventa- risasi, masyarakat pada umumnya menge- luhkan tentang prosedur dan tata cara pel- ayanan, persyaratan, waktu pelayanan yang sering tidak tepat, mekanisme yang sering berbelit-belit serta biaya yang tidak pas- ti," ujarnya. Untuk itulah pada tahun 1994 Gianyar membentuk Unit Pelayanan Terpadu (UPT) dengan pola satu atap yang mengacu pada Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974, yang secara operasional dituangkan dalam Keputusan Bupati No 59 Tahun 1994 tang- gal 30 September 1994. Tujuh jenis pelayanan yang tercakup dalam sistem tersebut adalah KTP, izin lokasi, izin mendirikan bangunan (IMB), surat izin tempat usaha (SITU), Izin Un- dang-undang Gangguan (HO), surat izin usaha perdagangan (SIUP), tanda daftar industri (TDI) dan sertifikat tanah. Meny- usul, pelayanan akte-akte catatan sipil akan dilaksanakan pula di sini. Pembentukan UPT telah berdampak positif terhadap efektivitas dan efisiensi dalam pelayanan serta terciptanya transpar- ansi antara yang melayani dan yang dilay- ani. Gianyar mengupayakan pembangunan gedung UPT yang lebih permanen dengan kelengkapan fasilitas, sarana dan prasara- na-termasuk komputerisasi. Upaya pe- layanan ditempuh pula dengan pola jem- put bola melalui mobil keliling pelayanan umum masyarakat agar dapat memberikan pelayanan sampai ke desa-desa. mtibmas sebagai cermin kemanunggalan ABRI dengan rakyat," kata Suryawan. *** Gubernur Bali Ida Bagus Oka menilai, langkah Gianyar itu sebagai terobosan yang berani dan mengagumkan. "Gian- yar telah mengambil langkah-langkah kongkret dengan sistem pelayanan kepa- da masyarakat dalam bentuk UPT. Itu merupakan langkah pendayagunaan ad- ministrasi pemerintah untuk penataan organisasi, penyempurnaan ketatalaksan- aan, pemantapan sistem informasi, per- baikan sarana dan prasarana serta pen- ingkatan sumber daya manusia," kesan- nya. Pujian dan kekaguman juga dilontar- kan Mendagri Yogie SM yang meresmi- kan UPT itu. "Saya memang merencana- kan one gate system seperti ini berlaku di seluruh Indonesia, sesuai Instruksi Mendagri No 20 Tahun 1996. Tampakn- ya Gianyar telah tampil paling awal. Saya kagum dengan kemampuan Gianyar yang luar biasa ini," katanya. anyar bisa menjadi contoh bagi daerah- Yogie melihat apa yang dilakukan Gi- daerah lain di Indonesia. Pihaknya meli- hat sistem itu dari sisi fungsi pemerintah daerah akan meningkatkan kualitas pel- perizinan. ayanan kepada masyarakat, pelayanan Sistem yang terangkum dalam UPT mampu memotong rantai panjang proses yang selama ini melahirkan keluhan-ke- luhan dan kebingungan masyarakat. Ke- hadiran UPT yang mulai tahun 1994 itu telah menghasilkan angka-angka menak- jubkan dibandingkan pelayanan sebelum- nya. lum UPT 163 lembar, naik menjadi 610 Permohonan IMB yang masuk sebe- lembar, dan IMB yang dikeluarkan naik dari 116 menjadi 575 lembar. Permo- honan SITU/HO masuk meningkat dari 140 menjadi 555, keluar dari 42 menjadi 555, SIUP masuk 231 menjadi 352, ke- luar dari 231 menjadi 340. TDI masuk dari 24 menjadi 47, dan keluar dari 24 menjadi 39. Sertifikat tanah masuk 7.030 menja- di 11.857, dan keluar 6.259 menjadi 10.359. Izin lokasi langsung menjadi 28 buah dari 28 permohonan. Sedangkan KTP, permohonan 63.533 naik menjadi 73.293, dan keluar 63.533 menjadi "Setelah berkoordinasi dengan Dandim 1616 Gianyar dan Kapolres Gianyar, diteta- pkan personal mobil keliling pelayanan umum masyarakat empat orang. Mereka terdiri atas dua unsur pemerintah daerah, satu orang babinsa, dan satu orang babinka- 73.293. (kos/lit) Wayan Suwirna Diusulkan Menjadi Anggota Antarwaktu DPRD Klungkung Semarapura (Bali Post) - Bagus, satu-satunya anggota Upaya me-recall Ir. A.A. Gde Fraksi Partai Demokrasi Indone- pendukung Megawati, dilaksan- sia (F-PDI) di DPRD Klungkung akan Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDI pro Soerjadi dengan melayangkan surat kepada Bupati Klungkung. Intinya agar yang bersangkutan diganti oleh mantan pemeran "Raja Buduh" drama gong, Wayan Suwirna sebagai anggota antarwaktu. ua DPC PDI pro Soerjadi, Wayan Surat yang ditandatangani Ket- Suwirna sendiri dan Sekretaris Nengah Dwijawibawa bernomor 18/DPC/EK/KLK/XI/96 tertanggal 1 November 1996 menyatakan, dalam rangka mensosialisasikan keputusan-keputusan Kongres IV Medan dan hasil rapat pimpinan, DPC PDI Klungkung pro kongres berkewajiban melaksanakan kon- solidasi secara tuntas pada tingkat intern partai, lembaga perwakilan partai, maupun lembaga Pemilu 1997. Dalam surat yang ditembus- Bali itu terungkap, fraksi sebagai kan antara lain kepada Gubernur perpanjangan tangan partai mem- pada induk organisasi yang sah punyai kewajiban serta tunduk dan diakui pemerintah, legalitas dan konstitusionalnya adalah DPC PDI hasil kongres. Namun, hingga sekarang Ir. A.A. Gde Bagus dinilai belum dapat menerima serta tidak mau menyikapi hasil Kongres IV PDI di Medan, rapat pimpinan PDI, tanggung jawabnya untuk meny- maupun kewajiban yang menjadi isihkan sejumlah dana atas per- olehannya di DPRD Klungkung untuk membiayai operasional DPC PDI pro kongres. Sehubungan hal tersebut, dalam rapat DPC PDI pro kongres yang diselenggarakan 8 Septem- ber dan 20 Oktober, Ir. A.A. Gde Bagus tidak memenuhi undangan yang disampaikan DPC PDI pro kongres. Bahkan pada rapat frak- si PDI dengan DPC PDI pro kon- gres, 21 Oktober, yang bersangku- tan tetap bersikukuh dan konsis- ten pada DPP PDI hasil Munas. Alasannya, secara pribadi dia akan memberikan sumbangan suka Di samping itu Gung Bagus (pang- rela pada DPC PDI pro kongres. gilan Ir. A.A. Gde Bagus-red) men- ganggap PDI masih bermasalah dan dalam taraf upaya penyelesa- ian secara hukum, dan dia sendiri siap menanggung segala risiko. yang dilontarkan Gung Bagus itu, Mengacu pada argumentasi pihak DPC PDI Klungkung pro Soerjadi memohon dengan hor- agar menerima usul dan menyetu- mat kepada Bupati Klungkung jui permohonan mengganti Gung Bagus dengan anggota dewan antarwaktu Wayan Suwirna. Sebelumnya, Ketua Komisi A DPRD Klungkung Gung Bagus berkali-kali diminta tanggapan- nya sehubungan rencana recall itu, tetapi dia enggan memberi- kan komentar. "Nantilah, saya akan berkomentar dan kalau per- lu menjawabnya," katanya pada suatu kesempatan. (022) DPC PDI Gianyar Pro Soerjadi Menilai F-PDI makin tidak Jelas Gianyar (Bali Post) - Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Gianyar, menilai anggota Fraksi PDI yang saat ini duduk di DPRD Gian- yar tidak mengikuti kebijakan induk organisasi yang sah, sehingga makin tidak jelas keberadaannya di Dewan. Karena itu, diharapkan pembina poli- tik setempat segera merealisasikan usulan recall yang telah diajukan. Ketua DPC PDI Gianyar pro So- erjadi, Wayan Mastra, mengatakan hal itu, Selasa (5/11) kemarin, di sela- sela persiapan acara pelantikan komis- aris kecamatan PDI se-Kabupaten Gianyar. Menurut dia, bagaimana pun kad- er PDI yang duduk di Dewan sekarang dan mengatasnamakan par- tai harus mengikuti kebijakan induk partai tanpa harus melihat siapa yang menjadi pimpinannya. Sepanjang keberadaan organisa- si itu diakui secara sah, sebagai wakil partai mestinya tunduk dan mengikuti Masalah ngototnya sembilan ang gota fraksi PDI yang duduk di Dew- an, menurut dia, jelas tidak mewakili induk organisasi yang sah saat ini. "Kesembilan anggota Dewan itu jelas berjalan di luar jalur organisa- si," katanya. kebijakan partai. "Kalau ngotot sep- itu sendiri. "Sebab pimpinan partai erti sekarang ini, lalu siapa yang di- tidak mungkin selamanya,," ujar wakili di Dewan," tanya Mastra Mastra. menanggapi pernyataan Drs. IDN Djuwita, wakil PDI yang kini men- jabat Wakil Ketua DPRD Gianyar. Mastra mengaku sulit menerje- mahkan pernyataan Djuwita yang mengaku siap di recall dan tidak men- gakui keabsahan PDI yang diakui pemerintah. Sembilan anggota frak- si PDI di Dewan sampai kini masih ngotot menolak keabsahan PDI pimpinan Soerjadi. Wakil rakyat tersebut menegaskan, mereka hanya mendukung PDI di bawah pimpinan Megawati. Padahal, menurut Mastra, pemer- intah hanya mengakui keberadaan PDI di bawah pimpinan Soerjadi. Dikemukakannya, proses pergantian pimpinan bisa saja terjadi tiap saat. Karena itu, sebagai perpanjangan tangan organisasi mestinya tidak han- ya mengagumi figur seseorang, just ru yang lebih penting adalah partai Upaya konsolidasi yang dilaku- kan DPC tidak digubris, sehingga selama ini praktis tidak ada koordi- nasi dengan DPC PDI yang sah. "Hal ini bila dibiarkan akan menghambat kelancaran program organisasi," ujar Mastra. Padahal, katanya, aktivitas organ- isasi makin padat terutama dalam menyongsong Pemilu 1997 yang makin dekat, dan PDI memerlukan kekompakkan dan dukungan semua kader. Pada kesempatan itu, Mastra yang didampingi seorang wakilnya, men- gatakan, komposisi personel yang SWISS HOTEL MANAGEMENT SCHOOL SH M.S ONE OF SWITZERLAND'S LEADING HOTEL INSTITUTES anindo dutabhuana 8th Floor, Gedung Bank Panin Pusat Jl. Jend. Sudirman, Jakarta 10270 Telp 021-5721018 Fax 021-5845555 CAUX/MONTREUX, SWITZERLAND 1 Year Certificate in F&B or Rooms Division 2 Year Diploma in Hotel Operations Management 2½ Year Higher Diploma in Hotel. Mgt & Tourism 1 Year Transfer Programme for Students from Hotel Management School in Indonesia 1 Year Post Graduate Diploma 3 Year BBA Degree in Hotel Management 4 Year MBA Degree in International Hotel & Tourism Management Paid Practical Training in Switzerland (Sfr 2.000-Sfr 2.400/month) SEMINAR GRATIS Jumat, 15 Nopember 1996 Jam 19.00 HOTEL RADISSON, Tabanan Room JI. Hang Tuah No. 46 SANUR, BALI 80228 Hub. KCB: 0361-751517 (Sdri. Tuti) U.21356 Pohon Beringin Hancurkan Pura Pucak Tinggah Angseri Tabanan (Bali Post) - Pohon beringin besar yang rebah dan terbongkah sampai ke akar- akarnya menghancurkan Pura Pucak Tinggah, Desa Angseri Kecama- tan Baturiti, Senin (4/11), sekitar pukul 22.00. Akibatnya, sejumlah pal- inggih hancur total dan kerugian diperkirakan Rp 100 juta. marin, bangunan yang hancur masing-masing palinggih Pura Puseh, Menurut Kepala Desa Angseri, Drs. I Made Biasa, Selasa (5/11) ke- Bale Agung, Pura Dalem, Pesimpangan Pura Pucak Belebu, apit sur- ang, Bale Panjang, palinggih Taksu, Bale Paruman dan meru tumpang tiga. "Peristiwa ini sudah kami laporkan ke Pemda Tabanan," ujar Bi- asa. mengaku kaget dengan terjadinya peristiwa itu. Para pangemong pura Ketua Panitia Pembangunan Pura Pucak Tinggah, I Ketut Antara yang berjumlah 100 KK itu-40 KK dari Tinungan Apuan dan 60 KK dari Angseri-, baru saja menyelesaikan pembangunan balai panjang dan balai gong. dari Menparpostel. "Namun bantuan yang direncanakan Rp 40 juta Bangunan tersebut menelan dana Rp 26 juta, merupakan bantuan belum cair," katanya. Dia mengaku belum mampu berpikir bagaimana menanggulangi masalah besar tersebut. Sementara piodalan di Pura Puncak Tinggah akan berlangsung bulan Mei 1997, padahal kondisi pura sudah hancur. Dikatakan, pihaknya akan segera mengajukan permohonan bantuan kepada Bupati Tabanan maupun Gubernur Bali. mengumpulkan dana sekitar Rp 100 juta. Menurut Antara, tanpa bantuan dari pemerintah, sulit bagi masyarakat Menjelang peristiwa itu, Antara tidak merasakan firasat apa pun, terma- suk pemangku pura I Rempyuk. "Tidak ada firasat, yang jelas malam itu angin sangat kencang dan hujan deras," kata Antara dengan lesu. (020) akan duduk dalam komisaris kecama- tingkat bawah. tan sudah lengkap di tujuh kecama- tan yang ada. "Berbagai persiapan untuk pelan- tikan sudah dilakukan. Tinggal men- cari jadwal," ujar Mastra Selasa (5/ 11) kemarin. Pelantikan kepengurusan di tingkat kecamatan, dinilainya penting secepatnya dilakukan guna meman- tapkan penyampaian program di Menurut dia, pemerintah dalam memantapkan keberadaan orsospol telah mengambil sikap tegas. Selain usulan DPC PDI untuk pergantian sejumlah wakil PDI di PPD II dan Panwaslak, papan nama PDI yang ada di jalan raya Samplangan telah diturunkan petugas. Sedangkan DPC PDI Gianyar pro Soerjadi mendiri- kan sekretariat di Jl. Kaliasem. (031) LA TROBE UNIVERSITY Melbourne - Australia PROGRAM FOUNDATION Dimulai bulan Januari 1997 Program Fast Track Siswa SMA kelas 3 dan yang di perguruan tinggi dapat masuk ke program gelar di bulan Juli 1997 Dimulai bulan Februari 1997- siswa dapat memasuki program gelar di bulan Maret 1998 Wawancara langsung dengan wakil La Trobe : 8 November 1996, Pk. 16.00-18.00 di Hotel Bali Hyatt, Sanur Untuk keterangan selengkapnya, hubungi: EDLINK Perwakilan Denpasar JI. Kecubung, Gg Sedap Malam 1. Tel. 236054 Plaza Sentral Lt. 6, Jl. Jend. Sudirman 47, Jakarta. Tel. 2524568 U.9539 FRIENDSHIP-LINE New!! 24 HOURS FRIENDSHIP. LINE Anda suka bertemu dan berkenalan dengan kawan-kawan baru yang cocok dan menyenangkan? Segeralah bergabung dengan kami melalui hubungan percakapan internasional dan temui kawan-kawan baru Anda dari Asia, Amerika dan Eropa, sekarang juga! Hubungi nomor ini dan temui teman-teman baru Anda dari seluruh dunia 001 1 416 208 6042 Hubungi nomor ini dan temui partner pribadi yang Anda inginkan! 16 208 44 U. 21337
