Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1996-11-06
Halaman: 10

Konten


4cm HALAMAN 10 Bali Post Rabu Kliwon, 6 November 1996 Perekonomian Lesu jika Bunga Bank tidak Turun Melihat Faktor-faktor Signifikan Ekonomi 1997 SUKU bunga bank belakangan ini seolah-olah mahluk ajaib dan menjadi pembicaraan banyak orang, mulai dari menteri hingga pengusaha kecil. Menristek BJ Habibie mis- alnya, tingginya bunga bank itu akan mengurangi daya sa- ing produk Indonesia di pasar internasional. Selain itu, juga akan menghambat investasi di Tanah Air. Untuk merang- sang investasi dalam negeri agaknya perlu dilakukan berb- agai upaya, terutama penurunan suku bunga perbankan. Jika Bank Indonesia (BI) tidak properti. mencarikan jalan keluarnya, dikhawatirkan pertumbuhan ekonomi dalam menghadapi pasar bebas tujuh tahun lagi, akan mengalami kelesuan. Mungkin tidak ada pabrik yang bakal berkembang, memperluas usaha dan menciptakan produk baru. Itulah butir-butir pemikiran Menristek BJ Habibie, dalam seminar Kebijakan Ekonomi Makro Mengenai Suku Bunga Dalam Perspektif Pengembangan Daya Saing Nasional. "Untuk itu, perlu dilakukan kebijakan untuk menurunkan suku bunga yang ter- lalu tinggi," katanya. Tingginya suku bunga bank di Indonesia, telah dan akan meng- hambat perkembangan investasi di dalam negeri. Padahal, investa- si di dalam negeri cukup diperlu- kan guna memacu perkembangan ekonomi tahun 2003 dan 2020. Sebelum liberalisasi keuangan tahun 1968, BI menetapkan pagu suku bunga deposito sebesar enam persen per tahun, dan un- tuk meningkatkan tabungan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi juga dilakukan deregu- lasi keuangan pada tahun 1988. Kebijaksanaan ini mencipta- kan pendalaman keuangan se- bagaimana ditunjukkan oleh pen- ingkatan rasio M2 (uang kartal + uang giral) terhadap Produk Do- mestic Bruto (PDB) yang men- ingkat dari 30,1 persen pada tahun 1988 menjadi 58,8 persen pada tahun 1995. Tingkat suku bunga yang ting- gi, ternyata diikuti dengan tingkat inflasi yang tinggi pula, fonomena ini bertentangan dengan apa yang dijelaskan dalam teori ekonomi bah wa suku bunga yang tinggi berkaitan dengan tingkat inflasi yang rendah, dan sebaliknya. Habibie mengemukakan, ada beberapa alasan penurunan tingkat suku bunga di Indonesia, pertama tingginya suku bunga sudah pada titik mengkhawatir- kan di mana bank-bank enggan memberikan kredit jangka pan- jang karena risiko yang mereka tanggung sudah terlalu tinggi. Hal ini menyebabkan kredit- kredit di Indonesia dikucurkan pada investasi spekulatif jangka pendek yang menjanjikan capi- tal gain yang tinggi seperti bisnis Pasar Modal Padahal, pasar modal sebagai sumber dana memberikan masyarakat maupun dunia usaha banyak keuntungan seperti keter- bukaan pembagian risiko antar- pasar modal dan pengusaha. Pasar modal yang sehat akan memberikan metode pembiayaan yang inovatif, seperti Venture Capital untuk berkembang. Amerika Serikat sebagai con- toh, tanpa pasar modal dan ven- ture capital, usaha-usaha seperti Netscape dan banyak perusahaan lainnya di bidang hi-tech, yang memang memiliki risiko tinggi. Dengan kata lain, berkembangnya pasar modal akan mendorong bank di Indonesia leb- ih efisien dalam operasionalnya. Alasan lain, kata Habibie, yang menyebabkan suku bunga tinggi kurang menguntungkan adalah bertambahnya utang sek- tor swasta ke bank-bank atau in- stitusi keuangan lainnya di luar negeri Indonesia merupakan ka- sus yang cukup menarik di mana pasar modal belum cukup berkembang. Ini agak berbeda dengan pen- galaman di Jepang maupun Jerman Barat di masa lalu, di mana dunia usaha berkembang melalui pinja- man uang dari bank, namun suku bunga ditekan serendah mungkin. Pinjaman swasta dari luar negeri akan memberikan risiko cukup ting- gi terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang dan country risk, pada akhim- ya dapat merugikan anggota masyarakat apabila terjadi krisis. Suku bunga tinggi menyebabkan terhambatnya investasi industri yang bersifat jangka panjang. Ting- ginya suku bunga berarti pula ting- ginya discount rate sehingga pen- gusaha lebih suka melakukan in- vestasi jangka pendek dan menghin- darkan dari investasi jangka pan- jang. Pengalaman Jepang dan Korea memperlihatkan bahwa dukungan suku bunga yang rendah penting bagi industrialisasi. Pada masa sekarang sulit untuk menekan suku bunga sampai ke tingkat yang terendah untuk mendukung industrialisasi karena makin ter- bukannya pasar. Namun jika memang konsis- ten dengan perekonomian terbu- ka, semestinya tingkat suku bun- ga di Indonesia setidaknya setara dengan suku bunga di negara- negara lainnya, dan hal ini tidak akan menimbulkan kerugian pada rangka industrialisasi. investasi jangka panjang dalam Didin S.Damanhuri dari Institut Pertanian Bogor (IPB) sependapat dengan Habibie, di mana suku bun- ga tinggi akan memberikan peluang besar dan menggebu bagi kalangan bisnis spekulatif, Quick yielding project seperti realestat, proverti, lapangan golf, dan para pemburu rente yang terkait dengan patronase politik. Kegiatan investasi yang mem- butuhkan kapital besar, berjangka panjang dan berisiko tinggi (umum- nya agrobisnis dan jika dilakukan di Kawasan Indonesia Timur mis- alnya), mereka akan menghindar jika hanya mengandalkan sumber kredit perbankan dalam negeri. Namun jika mereka tetap melaku- kan, umumnya para kalangan kon- glomerat yang memiliki sumber pen- danaan beragam (termasuk dari off shore loan yang umumnya bersuku bunga rendah) dan juga memiliki banyak kegiatan usaha captive mar- ket dengan keuntungan super-normal serta seringkali terlindungi struktur pasar monopolistik-oligopolistik. Suku bunga tinggi akan membuat terpukulnya kalangan Usaha Kecil Menengah (UKM) yang ingin me- manfaatkan sumber dana perbankan. Dengan bisnis normal yang um- umnya menjadi karakteristik UKM, maka prospeknya hampir tertutup untuk investasi dan bisnis yang meng- gunakan sumber dana perbankan. Faisal H.Basri dari Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia dalam makalahnya Ekonomi Politik akses untuk memperoleh pinjaman sendiri. Tingginya suku bunga dan infla- si memang merupakan fenomena moneter, yang mungkin membawa pada kesimpulan bahwa tingkat bun- ga yang tinggi yang menyebabkan inflasi. Persoalan utama dalam mengu- payakan penurunan suku bunga dan inflasi justru terletak pada tataran ke- bijakan. Dalam kaitan ini sudah se- patutnya dikembangkan suatu cetak biru kebijakan makro ekonomi yang komprehensif dan konsisten di bawah suatu mekanisme koordinasi yang jelas. Persoalan kedua berkaitan dengan disiplin bernegara dan berpemerin- tahan. Segala sesuatunya semaksimal mungkin ditempatkan di dalam kerangka perencanaan dan pengelo- laan yang mengacu pada rasionalitas dan peraturan yang berlaku. Ketiga, tingginya suku bunga dipengaruhi juga oleh efisiensi per- bankan, maka langkah-langkah un- tuk merasionalisasikan struktur per- bankan di Tanah Air perlu memper- oleh perhatian serius sehingga mem- percepat penyehatan industri perban- kan itu sendiri. Beriringan dengan itu faktor risi- ko yang bersifat ekstemal di dalam perbankan harus ditekan seminimal mungkin. Hal yang terakhir ini membutuh kan syarat perlu (necessary condition) yaitu reformasi dalam kehidupan politik, demikian Faisal H.Basri. (ant) GEJALA-gejala yang mun- penyalurannya terbatas. Kemu- narik. Dampak kontraksi bagi, ter- (rating) kertas komersial (com- utama bagi swasta, membawa mercial paper). Namun ini di- konsekuensi tersendiri. Mereka pandang tidak efektif karena jadi lebih tertarik meminjam kertas itu biasanya dijual di luar dana ke luar negeri karena den- negeri dan orang asing tidak ke- gan adanya kontraksi, maka nal Pefindo (Pemeringkat Efek tingkat bunga menjadi tinggi Indonesia). sekali. Dana luar negeri lebih tertarik untuk membiayai infras- truktur, sebab di sini infrastruk- tur biayanya lebih mahal dibanding negara-negara Asia. Misalnya, struktur rate tol di In- donesia 24 persen lebih mahal dari Cina atau India. Selain itu permintaan infrastruktur juga terus meningkat. cul sepanjang tahun ini bisa dian perlunya pemeringkatan memberi gambaran ke mana arah perekonomian. Kondisi ekonomi sudah tampak mulai mendingin terutama berdasar- kan dua kebijaksanaan yaitu kontraksi fiskal dan kontraksi moneter. Namun berdasarkan pengalaman sepanjang 1996 ini terdapat sedikit kegagalan kon- traksi moneter karena terjadi anggaran lebih tinggi untuk dongkrak gaji pegawai negeri, tentara dan belanja barang. Di sisi lain, kebijaksanaan fiskal juga belum secara optimum di- manfaatkan untuk mendukung kebijaksanaan moneter dalam pendinginan perekonomian. Akan tetapi kenaikan anggaran menjelang Pemilu dipandang wajar karena tiap negara men- galami hal yang sama. Dampak tidak optimumnya dukungan sektor fiskal menjadi- kan beban moneter besar sekali dalam mendinginkan. Sejauh ini pendinginan ditempuh dengan beberapa cara. Misalnya, dari sisi perbankan, dinaikkan mod- al, dinaikkan cadangan mini- mum dari tiga menjadi lima per- sen dan keharusan bank berkon- sultasi dengan Bank Indonesia sebelum menyalurkan kredit- nya. Yang terakhir ini memberi dampak pada pendpatan bank. Bila bank tertentu bisa menga- lokasikan kredit dengan lebih leluasa tentu penghasilannya juga lebih tinggi dari bank yang PILIHAN TEPAT BAGI Jika dilihat dampaknya, maka kontraksi-kontraksi tadi cukup membawa hasil guna dan juga kini ekonomi sudah terasa mendingin. Hal itu tampak dari adanya tiga kali deflasi dan perkiraan inflais tahun ini han- ya 6,8 persen atau maksimum tujuh persen. Intinya kontraksi moneter ini bekerja lumayan jalan. Implikasinya, sudah wak- tunya untuk dilonggarkan lagi. Keadaaan dingin itu juga bisa dilihat dari ekses likuiditas bank. Rata-rata bank mengala mi likuiditas karena laju per- tumbuhan kredit cenderung tu- run, sementara laju dana masyarakat naik. Dengan kata lain, laju pertumbuhan dana leb- ih cepat dari penyaluran. Kelebihan likuiditas ini ter- jadi karena bank-bank menger- em kredit, lebih berhati-hati dan aliran modal jangka pendek banyak masuk ke sini. Masukn- ya modal ini karena spread (per- bedaan) antara rupiah dan Sibor (Singapore Interbank Offered Rate) tinggi sekali sampai 12 persen. Dengan kondisi ini, saat ini rupiah memang paling me- Ini jadi problem bank pemer- intah. Sebab tahun tujuh pulu- han semua proyek bagus tergan- tung pada bank pemerintah, tetapi sekak sembilan puluhan yang mapan menggantungkan diri pada bank swasta. Jadi bank pemerintah kini tinggal terima proyek-proyek yang kurang ma- pan. Bank Pemerintah harus ber- tanya pada diri sendiri, mau apa sekarang? Berorientasi ke mana? Ini harus jadi pekerjaan rumah. *** DARI sisi internasional, perkembangan ekonomi dunia juga mempengaruhi kinerja ekonomi Indonesia. Ekonomi dunia diperkirakan masih mela- ju pertumbuhannya dan men- ingkat dari 3,8 persen pada 1996 menjadi 4,3 persen pada Suku Bunga dan Inflasi menyatakan, TUNTUTAN BISNIS ANDA TUNTUTAN BISNIS ANDA PILIH PAGERNYA instrumen suku bunga cenderung membuat orang menjadi malas dan enggan menanggung risiko dengan menanamkan uangnya dalam bentuk deposito atau tabungan yang meng- hasilkan pendapatan tetap. Kambing Hitam Faisal H.Basri mengemukakan, umumnya biaya pinjaman relatif kecil di dalam struktur biaya perusahaan, apalagi jika perusahaan memiliki struktur permodalan yang sehat. Selain itu struktur pasar dan tingkat konsentrasi industri turut pula mempengaruhi sensitivitas tingkat suku bunga terhadap margin usaha. Perusahaan yang bercokol di pasar yang monopoli atau yang mem- peroleh proteksi menjadi kurang peduli terhadap tingginya suku bun- ga, karena mereka bisa mengalihkan beban bunga kepada konsumen den- gan cara menaikkan harga produk. Masalah yang dihadapi perusa- haan termasuk dalam kategori terse- but, adalah pasar yang sempit dan M MOTOROLA 880022 SETIAP DETIRS HIDUP ANDA DAPAT BERUBAH 151(12) BERITA PRISNO! STARPAGE HADIR UNTUK ANDA .STARPAGE MEMO EXPRESS RP. 220.000/ 6 bl STARPAGE PANTECH tahun depan. Pertumbuhan berubah menjadi ancaman sep- ekonomi negara-negara donor erti terlihat dari penurunan kin- yang cukup baik pada 1995-96 erja ekspor dan pangsa pasar In- (2,05 persen) juga diduga akan donesia. terbus membaik jadi 2,6 persen di tahun depan. Kinerja ekonomi Amerika Serikat juga akan positif (2,2 persen). Demikian juga dengan Jepang (3,1 persen) dan Eropa (2,7 per- sen) tahun depan. Sisi moneter yang bergerak di luar seperti gejolak mata uang maupun tingkat bunga berdam- pak luas terhadap aliran modal portofolio dan stabilitas mon- eter Indonesia. Kecenderungan tingkat bunga negara-negara pada 1997, misalnya, bisa men- gurangi aliran modal ke negara berkembang seperti di sini. Demikian juga hanya dengan peningkatan kurs dolar AS ter- hadap mata uang lainnya, akan menyebabkan kurs rupiah ikut menguat, sehingga mengurangi insentif ekspor. Faktor-faktor tadi masih ditambah Indonesia harus menghadapi tekanan liberalisa- si perdagangan, industri dan keuangan yang berskala global maupun regional (GATT, APEC atau AFTA). Liberalisasi meru- pakan pedang bermata dua (dou- ble-edged sword) bisa jadi pe- luang sekaligus ancaman, ter- gantung kesiapan. Tetapi jika dievaluasi dua tahun kesepaka- tan GATT dan tiga tahun kesep- akatan AFTA, tampak jelas bah- wa peluang Sektoral Secara sektoral, pertumbu- han listrik, gas dan air, kon- struksi, manufaktur diperkira- kan akan tumbuh paling pesat sepanjang tahun depan. Kecua- li manufaktur yang sebagian produknya ekspor, yang lain malah lebih untuk permintaan domestik. Ini mengakibatkan defisit transaksi berjalan yang bersifat struktural. Bidang pertanian dipandang masih akan stagnan dan hanya tumbuh 1,4 persen. Stagnasi ini terutama disebabkan mandekn- ya produksi padi dan pertanian pangan lainnya. Namun subsek- tor perkebunan, peternakan dan perikanan menunjukkan perbai- kan karena Indonesia memiliki basis daya saing sangat kuat dari segi sumber daya alam yang me- limpah, lahan luas dan tenaga kompetitif. Untuk pertumbuhan sektor perdagangan dan hotel bisa ca- pai 8,6 persen pada 97. Perda- gangan kinerjanya cukup baik karena daya beli dalam negeri baik dan persaingan di tingkat retail atau grosir makin varia- tif. Yang juga memberi harapan adalah pariwisata, hotel dan restoran karena pariwisata pada tahun 2000 diramalkan mem- yang tersedia bengkak. (wk) TELP. OPERATOR BARU 13099 STARPAGE SCRIPTOR STARPAGE ADVISOR RP. 247.500/6 bl RP. 330.000/ 6 bl RP. 330.000/6 bl RP. 440.000/ 6 bl Rabu Kliwo Pe Sul *Han Jakarta (Ba Mengikut gan perbank Tetapi suku mungkin dit na sangat ris ga sampai 3 Komitmen Senior Vice P nin Roosniati na Sukardi da Rizal Ramli, marin, di Jaka "Pada prin dukung sepen masyarakat aga rendah. Hany sampai sekara kan formula a but bunga rend ukurannya," j Dikatakan, bunga rendah kan dengan Si terbank Offere disi depresias dolar AS. Roc pengaitan den bersifat histo gangan dinilai Sementara kini jadi pen Sukardi mema ga ini memang lu transparans PILIH LAYANANNYA Starpage Lokal Paging Starpage Follow Me Starpage National Paging - .STARPAGE ELITE Denpasar, Surabaya, Semarang. Cirebon, Bandung, Bogor, Jakarta, Lampung, Medan, Batam, Ujung Pandang NIKMATI FASILITASNYA SERBA CANGGIH • Star News Tambahan penerimaan berita-berita terbaru Dunia untuk anda, mulai dari berita Nasional- Internasional dan Olah Raga secara terus menerus. • Star Plus Star PC Star File ⚫Star English Star Farex Star Executive Service Star Corporate Screen. • Pengalaman Profesional di Bali sejak 1986 B 65 dia, tanpa ad dunia usaha, misteri. Yar transparansi, memberitahu ya dijual dan kan dalam ting "Langkah s tah harus men yang bermasalal turisasi agar seg Direktur E menambahkan Tahun Denpasar (Ba Pada tahr canakan ber mall, di kay Agung, Den Demikian Manajer Pemas ma Ir. Bambar jumpa pers Se Menurutny yang dimaksu dengan luas l HUBUNGI: STARPAGE JLN. HAYAM WURUK 186 TELP. 262583, 227515 DENPASAR CITRA GRAFINDO TERBUKTI, TIDAK ADA MOTOR BEBEK 4-LANGKAH YANG SECANGGIH SUZUKI SHOGUN! Shogun 110 BUZUKI Shogun FD 110 4 LANGKAH persegi terdiri Letak shoppin sebelah utara yang ada seka Pengemba ini, kata Bam terakhir dalan wasan Sudirm keseluruhan tahun 1994 la Wujudk PURI G SIDA Tersedia T HUNIAN AS ASATSU/SZK-VI/96 Suzuki Jelajah Negeri '96 berakhir dengan sukses. Pesertanya-diantaranya para pembalap nasional-yang menempuh rute Sumatera, Jawa dan Bali. Mereka mampu menyelesaikan jarak 10.000 km tanpa hambatan, dengan konsumsi bahan bakar sangat irit (75 km/liter) - PALING IRIT DIKELAS 4-LANGKAH. Inilah suatu bukti keunggulan Suzuki Shogun FD 110 dengan Inovasi teknologinya. BUKTIKAN! HUBUNGI DEALER SUUZUKI TERDEKAT DI KOTA ANDA ETAPEI Jakarta-Tanjung Karang - Palembang - Muara Bungo- Padang-Pekan Baru - Duri - Medan. ETAPE III ETAPE II Medan-Rantau Prapat-Bukit Tinggi - Lubuk Tinggi- Lubuk Linggau-Lahat - Tanjung Karang - Jakarta Denpasar Malang-Yogyakarta- Bandung-Jakarta Jakarta Semarang Surabaya- Banyuwangi-Denpasar. ETAPE IV Pipa Pendingin Oli AANAZUR Piston Sistem pipa pendinginan oli yang khusus diciptakan untuk sepeda motor ini menghasilkan daya pendinginan yang optimal dan membuat suhu mesin tetap stabil pada setiap kondisi perjalanan dan menjamin performa yang mantap. Sistem pendinginan dilakukan pula pada piston dengan penyemprotan oli secara teratur pada bagian bawah piston. Hal ini menjadikan tingkat pemuaian yang rendah dan membuat mesin selalu dapat diandalkan pada setiap kondisi pemakaian. INOVASI TIADA HENTI Kopling kedua Secara langsung oli disemprotkan pula pada kopling kedua untuk memberikan tingkat lubrikasi yang tinggi dan pendinginan yang maksimal. Hal ini membuat perpindahan gigi menjadi sangat lancar tanpa hentakan dan kopling semakin awet. SUZUKI DENPASAR PT. CAHAYA SURYA BALI INDAH, JI. Thamrin 25 Tel. 431926. PT CAHAYA SURYA BALI INDAH, JI. By Pass Ngurah Rai, 110C Kuta, Tel. 753887, PT CAHAYA SURYA MEGAH ABADI, JI Teuku Umar 110, Telp. 231133, PT CAHAYA PRIMA PERKASA, JI. Patimura 578. Telp. 221343, VARIA PRATAMA MOTOR, JI. Imam Bonjol 79 Telp. 225325, SUZUKI GATSU, JI. Gatot Subroto No. 25X Telp. 424542, SUZUKI GUNUNG AGUNG, JI. Gunung Agung 138 Telp. 422887, WINDO BALI SAKTI (SUZUKI TOHPATI )JI. Gatot Subroto (Simpang Utara, Tohpati) Telp. 461490-1, TABANAN: PT CAHAYA SURYA BALI INDAH: Jl. Pahlawan 24B, Telp 813114, GIANYAR: PELITA AGUNG MOTOR, JI. Kesatrian 26 A, Telp. 93043, WAJA UTAMA MOTOR, JI. Udayana Blahbatuh Telp. 93254, CAHAYA SURYA AGUNG, J. Cok Gede Rai Peliatan Ubud. Telp. 96198. BANGLI:PT CAHAYA SURYA BALI INDAH, Jl. Gusti Ngurah Rai 28 Telp. 91575, KLUNGKUNG:SURYA JAYA MOTOR, JL. Flamboyan 3 Telp. 22703, SINGARAJA: JAPAN MOTOR. JI. Dr. Sutomo 24. Telp. 41234. ASTINA MOTOR, JL. Imam Bonjol 85. Telp. 21603, NEGARA: RAHAYU PERMAI JI Ngurah Rai 109 Telp. 40855, NTB: PD PERKASA MOTOR JL. Pejanggik 67 Telp. (0364) 21771, UD ARTA MAS MOTOR, JI Sueta Telp. (0364) 24357, UD LANCAR JAYA, JI. Yos Sudarso, depan KODIM Telp. (0371) 21241. Hubungi kant PT. CIPTA NPA REI: 13 JI. Soka No.7 Telp. (0361) 4 LOKASI: C. 17983