Tipe: Koran
Tanggal: 1993-09-20
Halaman: 04
Konten
SENIN, 20 SEPTEMBER 1993 Minggu petang (19/9) kemarin suatu tim dari Amerika Serikat tiba di Jakarta. Kun- jungan delegasi yang disebut Tim GSP (Generalized System of Preferences- Sistim Pereferensi Umum) berkaitan de- ngan rencana pencabutan GSP terhadap Indonesia dengan alasan perburuhan di ne- geri kita ini dinilai kurang menggembira- kan. Tim itu dipimpin oleh Direktur GSP USTR (United State Trade Representati- ve) dan disertai antara lain oleh Penasihat Perburuhan Internasional pada Deplu AS dan pejabat Hubungan Ekonomi Interna- sional pada Departemen Perburuhan. Tim itu datang atas undangan pemerin- tah RI dan akan melakukan serangkaian pembicaraan dengan para pejabat Indo- nesia. Disamping itu mereka juga akan me- ninjau langsung kondisi perburuhan disi- ni. Ini bukan untuk pertama kalinya kita dikunjungi Tim GSP. Tahun-tahun yang lalu tim semacam ini juga pernah datang. Perhatian atas kedatangan Tim GSP kali ini tentu karena santernya pemberitaan mengenai rencana pencabutan sistim pre- ferensi umum AS terhadap Indonesia. Ber- beda dengan pemberitaan dan komentar sementara fihak, sebenarnya pemerintah kita tidaklah terlalu merisaukan masalah rencana pencabutan GSP ini. Memang ada sejumlah komoditi ekspor non-migas ki- ta selama ini memperoleh fasilitas GSP be- rupa fasilitas pembebasan bea masuk. Me- kayaan tanah cadangan se- besar T 30 (dalam setiap = meter kubik tanah dapat di- peroleh 3 Kg timah murni), maka sekarang rat-rata tinggl T = 3 (tinggl 0,3 Kg timah murni). Pusat pertumbuhan yang kini sudah berjalan dengan baik adalah Segitiga Emas Singapura, Johor dan Riau (Sijori) dan kehadirannya idak saja saling membantu perkembangan ekonomi dan investasi di kawasan tersebut tetapi juga dapat meningkatkan kerjasama hatannya tidak akan dapat diulangi kembali oleh PT. Timah sehubungan berbagi tantangan dan kendala yang lebih berat yang harus diha- dapi, baik yang bersifat ek- stern maupun masalah in- tern perusahaan. Laba/Rugi PT. Timah yang telah disyahkan tus tahun yang lampu ma- oleh Rapat Umum Pemegang Saham tahun 1980-1991 sih diketemukan satuan ke- antar negara ASEAN, khu- susnya Indonesia, Singapu- ra dan Malaysia. nurut catatan yang ada, komoditi ekspor kita ke AS yang akan terkena getah" bila GSP itu dicabut antara lain produk kera- jinan. Misalnya saja, bingkai foto dan al- bum, ikan segar dan kalengan, makanan olahan, peralatan dapur, sarung tangan olahraga, keramik dan lain-lain. Jadi ti- dak banyak menyangkut seluruh ekspor kita. Malahan berdasarkan catatan pada Atase Perdagangan RI di AS, produk ek- spor kita yang memanfaatkan GSP jum- lahnya baru 818 items dari 5.153 items yang diimpor AS dari Indonesia yang menda- pat fasilitas GSP tersebut. = = Singapura yang merupa- kan salah satu pusat finan- sial di Asia dapat berperan membiayai investasi di Ba- tam dan di Johor, yang pa- da gilirannya produksi yang dihasilkan di pusat pertum- buhan tersebut tidak saja diekspor ke Singapura, teta- pi juga ke pasar-pasar po- tensial lainnya, seperti Amerika Serikat (AS) dan Masyarakat Eropa (ME) Pemerintah Indonesia bersama dengan Malaysia dan Thailand beberapa waktu lalu telah pula sepa- kat untuk mengembangkan pusat pertumbuhan lainnya yaitu Segitiga Utara. : Rp. 18.256 Kunjungan Tim GSP Dari AS = Ketentuan yang tercantum dalam pera- turan perdagangan AS memang menetap- kan, bahwa produk yang pangsa pasarnya di negeri itu bisa mencapai 50 persen atau lebih dari total impor negara itu untuk pro- duk yang sama, akan dimasukkan dalam kategori Competitive Need Limitation (CNL) dan tidak akan lagi memperoleh fa- silitas GSP. Disamping itu, produk yang nilai ekspornya ke AS selama periode Sebagai negara peng-ekspor, kita Januari-Desember 1992 mencapai lebih tentu akan menerima peraturan yang ber- dari 102 juta dollar AS tidak akan mene- laku di negara tempat kita menjual barang rima lagi fasilitas GSP. Performance suatu kita. Yang memperoleh fasilitas GSP ini produk selama satu tahun dijadikan da- juga bukan hanya Indonesia, juga ada han yang bersifat struktural pada pertimahan dunia se- dang berlangsung, sehingga perlu diadakan penyesuaian kondisi perusahaan secara menyeluruh demi untuk mempertahankan hidup pe- rusahaan yang kompetif yang selalu dapat mencipta- kan laba yang wajar. Kebi- jakan penyesuaian tersebut yang merupakan suatu pe- robahan yang mendasaar dan meliputi semua bidang (dalam jutaan Rupih) 1980 = Rp. 65.325 1986 = Rp. (Rugi) devalusi Rp. kegiatan dalam perusahaan 1981 = Rp. 55.199 1982 = Rp. 46.310 1983 1984 Rp. 48.509 1985 Rp. 4.505 1987= Rp. 44.153 1988= Rp. 13.512 1989 Rp. 37.298 1990 Rp. 17.593 1991 = Rp. 770 (?) san ASEAN dinilai sangat pnting dalam upaya mema- cu peningkatan kerjasama ekoomi antar anggota nega- ra ASEAN. Pembentukan pusat pu- ekonomi antar ASEAN. sat pertumbuhan di kawa- Wakil Ketua Umum Ka- din Indonesia, HMB Nawa- wi M.Sc dalam percakapan- nya dengan ANTARA men- gatakan, meningkatnya per- tumbuhan ekonomi ASE- AN berarti mempercepat pengembangan ekonomi kawasan Asia Pasifik, se- hingga harapan terwujud- nya wilayah Asia Pasifik menjadi pusat ekonomi du- nia dapat segera terwujud. Industri Pertimahan Nasional Menghadapi Dilema Penambangan timah di- Indonesia sudah berjalan selama 300 tahun, sedang pertambangan timah nasio- nal barulah melewati 3 da- sawarsa. Cadangan timah yang tersisa yang belum di- gali relatif sudah tidak ba- nyak lagi dan sudah tidak sekaya dulu lagi. Jika sera- naga kerja hingga 29.000 orang karyawan. Dengan runtuhnya operasi cadan- gan penyangga I.T.C. pada tahun 1985, harga timah dunia secara berangsur- angsur merosot hingga mencapai sekitar US.$ 6000, = Dikatakannya, untuk mewujudkan pusat pertum- buhan Segitiga Utara itu, peranan pemerintah dan dunia usaha cukup besar. "Kalangan dunia usaha dituntut mempersiapkan di- ri sehingga bisa maju seca- ra bersama-sama, sedang- kan pihak pemerintah harus mampu memberikan du- kungan secara lebih besar antara lain meningkatkan infrastruktur dan mengu- rangi birokrasi", katanya. Sebagai contoh dikemu- kakan, jaringan penerban- gan yang menghubungkan Medan-Penang dan Bang- kok perlu ditambah untuk meningkatkan baika rus perjalanan wisata maupun hubungan dagang ketiga kawasan tersebut. "Dalam upaya mening- katkan kebersamaan, peme- Segitiga Pertumbuhan rintah Indonesia juga di- Utara yang mencakup Su- himbau untuk mengajukan matra bagian Utara, Malay- usulan pembentukan pusat sia Barat dan Thailand Se- komoditi sejenis yang diha- latan akan mempercepat silkan secara bersama oleh pertumbuhan ekonomi di ketiga negara itu, seperti ka- kawasan itu, disamping ret, kelapa sawit dan sayur- memperkokoh kerjasama mayur", demikian Nawawi. Industri pertimahan na- sional sejak diambil alih dari tangan pemerintah ko- lonial Belanda telah menca- pai prestasi puncak dalam tahun 1980 berjumlh lebih dari US.$ 500 juta, sedang Sebelum tahun 1985 sebe- laba yang telah diciptakan- narnya telah disadari oleh nya berkisr pada US.$ 119 Direksi PT. Timah kala itu juta. Prestasi tersebut keli- dan dapat menampung te- bahwa suatu proses peroba- Dalam kurun waktu pen- diriannya, PT. Timah dengan keadaan finansiil yang sangat sehat, telah memperluas operasinya dengan lapangan kerja ba- ru sehingga dapat mencapai pertumbuhan yang pesat Pusat Pertumbuhan Pacu Ekonomi ASEAN per ton pada tahun 1990 dan kemudian jatuh lebih rendah lagi dari US.$ 5:000,- dalam tengah tahun 1993. Empat Proyek Menko Indag, Ir. Hartar- to belum lama ini di Langkawi-Malaysia menga- takan pertemuan tingkat menteri antara Indonesia, Malaysia dan Thailand se- pakat akan mengembang- kan empat proyek di kawa- san Segitiga Utara. Keempat proyek yang su- dah disepakati itu adalah pengembangan pariwisata, TAJUK RENCANA Berita Yudha mampu mempercepat ter- wujudkan wilayah Asia Pa- sifik menjadi pusat ekono- mi dunia. sar bagi penentuan apakah akan meneri- ma fasilitas GSP atau tidak. Indonesia, Malaysia dan Filipina sekarang juga se- dang menjajaki pengem- industri pengolahan hasil pertanian, budidaya buah buahan dan industri elektronika. Jadi bagi Indonesia, pemberian atau pencabutan GSP semata-mata atas dasar pertimbangan ekonomi, khususnya hu- bungan ekonomi antara kedua negara. Bi- la memang ekspor suatu komoditi Indo- nesia berdasarkan peraturan GSP AS su- dah tidak lagi memenuhi persaratan ka- renanya fasilitas GSP-nya dicabut, silah- kan saja. Berdasarkan kesepakatan para menteri ketiga negara itu, kerjasama tersebut di- berinama kerjasama Segiti- ga Pertumbuhan Indonesia- Malaysia - Thailand (IMTGT) yang lebih dike- nal Segitiga Pertumbuhan Utara (North Growth Triangle-IMTO. Untuk lebih memperba- nyak peluang usaha di ka- wasan IMT itu, saat ini se- dang dilakukan studi yang mengarah pada upaya tersebut. Pemerintah Indonesia sendiri saat ini sedang me- nyusun peta pusat pertum- buhan ekonomi yang akan digunakan untuk menentu- kan berbagai kebijaksanaan yang menyangkut pemban- ANALISA - KOMENTAR negara-negara lain. Setidaknya ada seki- tar 130 negara terutama negara sedang ber. kembang di dunia ini yang memperoleh fa- silitas GSP ini. gunan ekonomi. "Peta itu akan memuat daerah 'sub ragional coor- peration' seperti kawasan Sijori, IMT dan Kawasan Timur Indonesia (KTI) yang merupakan pintu ger- bang ke kawasan Asia Pa- sifik yang lokasinya berde- katan dengan benua Aus- tralia", katanya. Namun dalam kurun waktu berlangsungnya ke- merosotan harga timah ter- sebut, berlangsung pula yang paling kait mengait, pergantian Direksi timah, maka dituangkan dalam sua dan selaras dengan itu kebi- tu Buku Strategi Korporat jakan korporatpun ikut be- PT. Timah. Kebijakan robah pula. Perobahan te- strategi tersebut kemudian rakhir yang sedang berlang- secara bertahap dirumus- sung sejak tahun 1990 kan dalam Rencana Kerja hingga sekarang ini adalah Perusahaan yang mengikat restrukturisasi yang sangat untuk dilaksanakan. Anta- drastis; merupakan suatu ra lain misalnya meliputi: perombakan struktur peru- - Perlunya diadakan pe- sahaan yang tidak nyederhanaan organisasi te- tanggung-tanggung, yang rutama pada bidang-bidang tidak terencana dengan baik kegiatan non, teknis, yang dan tergesa-gesa. Oleh Saleh Danny Adam sia hendaknya mempersiap- kan diri sedini mungkin agar tidak tertinggal dengan rekannya dari negara lain", katanya. Kita tidak keberatan pencabutan fa- silitas GSP, karena itu hak fihak AS. Te- tapi kita keberatan bila dasar pencabu- Pada tahun 1984 pemberian GSP itu di tan itu adalah kondisi perburuhan di ne- tinjau dan diperbaharui. Dalam keputu- geri kita dinilai tidak memenuhi persa- sannya, dicantumkan sarat-sarat terten- ratan yang disebut tahun 1984, apalagi tu yang harus dipenuhi oleh negara-negara hanya karena pengaduan dari lembaga- penerima GSP. Antara lain mengenai ke lembaga swasta. Kita mempunyai sistim bebasan berserikat bagi pekerja, hak be- Hubungan Industrial Pancasila yang rorganisasi dan tawar-menawar, larangan menjalinkan hubungan serasi dan seim- mempekerjakan buruh secara paksa, ha- bang antara pengusaha dan pekerja. Kita rus ada upah minimum dan standar kese- sudah mempunyai serikat pekerja, yai- hatan serta keselamatan ditempat kerja tu SPSI. Dan organisasi pekerja itu se- dan harus ada peraturan tentang umur mi- suai ketentuan hanya ada satu yaitu nimum serta larangan mempekerjakan SPSI. Pengalaman dimasa lalu mem- tidak langsung menunjang operasi produksi. Perlu- nya dikurangi tenaga kerja pada bidang-bidang non teknis. - Penutupan secara bertahap tambang-tambang yang tidak menguntungkan. Kemungkinan-kemungkin- an usaha diversifikasi sudah harus dimulai dan seba- gainya. Menurut Dubes, ada tiga bidang yang dapat segera digarap pengusaha Indone- sia dalam kerjasama terse- but yaitu pariwisata, perika- nan dan perdagangan. "Melalui kerjasama ter- sebut Indonesia dapat men- jaring wisatawan mancane- gara yang mengunjungi obyek wisata di Thailand Selatan dan Malaysia Uta- ra juga dapat melihat kein- dahan panorama di bagian utara Sumatra. Untuk menunjang hal itu perlu dikembangkan jalur transportasi langsung anta- ra Thailand bagian selatan, Malaysia bagian utara dan Sumatra bagian utara. - Bersiap diri. Perdana Menteri Thai- land, Chuan Leekpai dalam Duta Besar Indonesia un- kunjungannya beberapa tuk Thailand, I Gede Awet waktu lalu ke Jakarta men- Sara mengingatkan dunia gemukakan, pimpinan usaha di Indonesia hendak- nya bersiap diri untuk me- manfaatkan secara maksi- mal IMT. "Dunia usaha di Indone- Bank Pembangunan Asia (ADB) telah menyatakan dukungannya terhadap ga- gasan pembentukan IMT. "Saya telah berbicara dengan pimpinan ADB ke- tika saya berkunjung ke Manila, ia menyetujui un- tuk membantu pelaksanaan studii kelayakan proyek ini", katanya. Mengenai perikanan, ia menjelaskan Thailand den- gan 28.000 armada kapal ikan dan 60 industri penga- lengannya saat ini kesulitan bahan baku. "Indonesia dalam hal ini Sumatra Bagian Utara da- pat berperan memasok ke- butuhan bahan baku ikan ke Thailand", demikian Gede Awet Sara. anak-anak sebagai buruh. Fihak AS mem- persoalkan sementara sarat-sarat diatas di- sertai rencana peninjauan kembali GSP terhadap ekspor Indonesia. Suatu sub- komite dibentuk untuk menanganinya dan mereka sedang memperlajari petisi yang disampaikan oleh dua lembaga swadaya masyarakat. Disamping Indonesia, yang sedang ditinjau pemberian fasilitas GSP- nya adalah El Salvador, Guatemala, Thai- land dan Oman. Sedangkan yang diang- gap tidak memenuhi sarat-sarat seperti di- sebut diatas adalah Cina, Burma, Liberia dan Sudan. Menurut informasi terak- hir dari Media Indonesia tanggal 3 Agustus 1993, jumlah karyawan yang ma- sih aktif tinggal 8 ribu orang, yang berarti lebih dari 2.000 karyawan Timah kehilangan mata pencaha- rian. Para teknis yang telah berpengalaman puluhan ta- hun dalam bidangnya masing-masing sebagian be- sar terkena PHK, sedang- kan sukses operasi penam- bangan banyak tergantung pada kelompok kerja ini. Organisasi PT. Timah yang telah memperlihatkan ke- ampuhannya selama 25 ta- robah total sampai kepada hun, sekarang ini telah be- emblim atau logo Persero yang dirancang oleh Depar- temen Seni Rupa ITB, yang tidak ada relevansinya un- tuk dirobah, juga mengala- mi "restrukturisasi". Sebelum tahun 1990 jika seorang saja yang dikeluar- kan dari Perusahaan maka semua aparatur yang mera- sa berkepentingan dengan urusan ketenagakerjaan akan ribut menanyakan Dengan tumbuhnya ber- mengapa karyawan tersebut bagai segitiga pertumbuhan terkena PHK. Sejak tahun tersebut disamping akan 1953 Pimpinan pertimahan memperkokoh kerjasama nasional selalu berusaha un- ekonomi, investasi, pariwi- tuk mengurangi pemakaian sata dan perdagangan intra tenaga asing (expatriate) ASEAN juga diharapkan warisan Belanda. Dan jika mampu mempercepat ter- pada tahun 60 sudah tidak wujudkan wilayah Asia Pa- ada lagi tenaga asing yang sifik menjadi pusat ekono- bekerja, maka sekarang ini justru PT. timah mengala- Indonesia, Malaysia dan mi restrukturisasi dan pen- Filipina sekarang juga se- ciutan perusahaan serta 69 dang menjajaki pengem-% karyawan sendiri di han yang melibatkan wilay- PHK-kan, malah merekrut ah di tiga negara tersebut tenaga asing secar yakni Manado (Indonesia), fungsional. Sabah (Malaysia) dan Da- Sekarang setelah lebih 3 vao (Filipina). tahun berjalan, setelah mi dunia. BERITA YUDHA - HALAMAN IV Melihat dari pada luas- Kantor Pusat Persero pin- dengan tantangan dan ber- nya daerah operasional dah ke Pangkalpinang, ba- bagai masalah mendasar yang melipuuti sekitar yang tidak mudah ditanggu- 990.000 HA terdiri dari pa- langi oleh manajemen PT. da 30% lautan; disamping Timah sekarang ini, maka besarnya rentang-kendali issue mengenai prestasi organisasi PT. Timah yang dikemukakan melalui dengan jumlah tenaga ker- media massa, menjadi san- ja sebesar 29.000 karyawan; gat meragukan. Maka ter- serta besarnya armada pulang kembali pada perta- kapal-keruk dan alat perala- nyaan semula yang sangat tan penunjang yang dimili- meragukan, apakah pero- ki, mengakibatkan restruk- bahan ataupun restrukturi- turisasi yang berjalan seka- sasi yang dirancang oleh Di- rang ini merupakan suatu reksi PT. Timah dan hingga tindakan yang dapat dikate- sekarang sedang dijalan- gorikan sangat ceroboh, pe- kan, benar adanya. Jika be- nuh dengan "self- nar demikian, maka hal ter- confidence" yang berlebi- sebut adalah ironis sekali han, apalagi dengan dalih karena tercipta selama ini "untuk dapat survive dan suatu situasi pertimahan na- menyelamatkan PT. Timah sional dimana didalamnya dari kebangkrutan". Da- "Appearance" yang selalu patlah dibayangkan pulu- ditampakan melalui media han ribu karyawan di- pers berlainan sekali dengan PHK-kan, mengakibatkan kenyataan yang ada, se- mereka kehilangan mata hingga industri pertimahan pencaharian yang sekaligus menghadapi suatu dilemma menambah pengangguran, dan akan memasuki "ling- serta sangat mempengaruhi karan setan" dalam era faktor sosial karyawan dan PJPT II menuju kebang- keluarga yang tidak perlu krutannya, jika Pemerintah terjadi. tidak mengambil tindakan penyelamatan yang cepat dan tepat. gaimana gerangan perfor- mance dan prestasi yang te- lah dicapai oleh manajemen PT. Timah sekarang ini. Beberapa issue dapat dica- tat antara lain dari media pers: - PT. Timah menda- pat predikat "wajar tanpa syarat oleh Instansi BPKB atas dasar laporan keuan- gan 1992. - PT. Timah ber- hasil meraih Laba sebesar Rp. 19 milyar, pada hal tahun-tahun sebelumnya se- lalu merugi. - Tahun 1993 PT. Timah menargetkan meraup laba sekitar Rp. 21, milyar melalui pengopera- sian 20 kapal keruk. Namun dari pengamatan dapat dicatat antara lain bahwa: - Dalam bulan ja- nuari 1993 telah tenggelam sebuah kapal keruk ukuran menengah KK Sumatera di- laut Air Kantung Bangka, yang dipersalahkan adalah faktor cuaca yang buruk, padahal sumber kesalahan- nyaterletak pada kelemahan manajemen. Ironisnya ada- lah bahwa sebuah kapal ke- ruk yang merupakan asset alat produksi yang sangat vital bagi perusahaan, dianggap harganya (nilai ekonominya) adalah o yang berarti tidak ada harga. Dalam bulan April 1993 se- buah kapal keruk yang ber- kar karena kelalaian opera- nama KK Dendang terba- sional. - Pada akhir tahun 1992 terdapat kapal tunda PT. Timah yang tenggelam di perairan antara pulau Bangka dan Singkep yang menelan korban 2 orang ka- ryawan meninggal dunia. - Produksi yang berasal dari (T.K) yang berjumlah 250 Tambang-tambang karya unit lebih yang beroperasi didarat sekarang ini sudah jauh melampau produksi ti- rasi kapal keruk yang dilak- mah yang berasal dari ope- sanakan oleh kekuatan PT. Timah sendiri. Melihat tingginya berja- lan suatu penambangan yang bersifat "roof bouw" yaitu penggerogotan sum- ber daya mineral, karena yang diambil hanyalah ter- batas pada daerah ca- dangan yang kaya. Sistem penambangan semacam ini merusak cadangan dan mengakibatkan umur usaha penambangan akan bertam- bah pendek dan daerah ca- dangan timah yang terting- gal yang relatif lebih miskin akan mubasir. Akan menja- di tanda tanya apakah usa- ha Tambang-tambang Ka- rya tersebut masih dapat di- pertahankan setelah 5 tahun mendatang, terutama jika narga timah semakin mero- sot. Melihat dari kejadian dan masalah tersebut diatas serta menghubungkannya buktikan, bahwa banyaknya serikat bu- ruh malahan menjadikan pekerja hanya sebagai alat dan kemudian jadi korban pertarungan politik antara serikat- serikat buruh tersebut. Bila ada keingi- nan pekerja untuk perbaikan gaji, ma- ka selalu diadakan perundingan antara pihak pengusaha dengan pekerja dengan peran-serta dari pejabat Departemen Te- naga Kerją dan SPSI. Tidak ada buruh yang dipaksa bekerja, apalagi sekarang justeru banyak orang ingin memperoleh pekerjaan. Upah minimum sudah dite tapkan, disesuaikan dengan wilayahnya. K-3 adalah program yang digalakkan te- rus menyangkut kesehatan dan kesela- matan kerja. Karena itu, sebagaimana dikemuka- kan oleh Menteri Perindustrian Tung- ky Aribowo dan Menteri Tenaga Kerja Abdul Latief, kepada Tim GSP dari AS akan diberikan kesempatan luas untuk melihat sendiri bagaimana perkemban- gan dan kondisi perburuhan di negeri ki- ta. Bahwa nantinya akan ditemui keku- rangan, tentulah hal itu wajar. Sebab di negara mana di dunia ini yang sudah sempurna dan sudah tidak ada lagi ke- kurangan dalam perburuhannya, bah- kan juga di negara industri maju. Dan kita sedang menangani untuk diatasi se- gala kekurangan-kekurangan kecil itu.*** Industri pertimahan na- sional telah memberikan sa- ham yang tidak sedikit ba- gi Pembangunan Nasional untuk beberapa dasawarsa sejak pengambilan alih dari tangan pemerintah kolo- mah dalam tiga tahun te- nial. Walaupun Direksi Ti- rakhir ini selalu berusaha menampilkan keberhasilan- nya baik melalui mass me- dia, serta dukungan lemba- Oleh: R.Hardjono ga asing, namun dibanding- kan dengan prestasi yang pernah dicapai oleh Direk- si sebelumnya terutama da- lam 4 (empat) dasawarsa te- rakhir sama sekali tidak ada artinya, malah lebih terke- san mencoba menutup- nutupi kelemahan dan kesa- lahan kebijaksanannya, di- mana sejarah akan mem- buktikan semua ini. Adalah sangat tragis jika asset nasional tersebut hi- lang tak berbekas, hanya oleh karena jatuh dalam tangan manajemen yang kurang mampu mengolah- nya. Tidak dapat dipungki- ri bahwa Persero tersebut telah memberikan sum- bangan yang tidak sedikit pada pertumbuhan pem- bangunan Daerah, pada ke- sejahteraan sosial masyara- kat sedikit pada pertumbu- han pembangunan Daerah, pada kesejahteraan sosial masyarakat setempat, dan masih akan diharapkan akan memberi keuntungan -keuntungan ekonomis da- lam persaingan global yang ketat, walau dalam kurun waktu yang relatif terbatas dimasa depan. Pojok Yudha - Penyalur/Agen "BY" SUKIRNO AGENCY Bursa Penjualan Harmoni Jl.Subur Raya No.60 351711 Jakarta Barat PON XIII DITUTUP Sore ini PON XIII akan ditutup oleh Wapres Try Sutrisno. - Perolehan medali emas hampir merata, kecuali Sulut yang tidak kebagian. ✰✰✰ 1 RAMOS Menurut rencana, hari ini Presiden Pilipina Fidel Ramos tiba di Indonesia untuk suatu kun- Jungan kenegaraan. - Mabuhay, semoga persahabatan kedua ne- gara semakin erat. ✰✰✰ Marna MENTRANS * Mentrans & PPH Siswono mengatakan, dia tak bisa ditipu oleh kontraktor. Lha wong, pengalamannya sebagai kontrak- tor segudang.
