Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Berita Yudha
Tipe: Koran
Tanggal: 1993-09-20
Halaman: 10

Konten


SENIN, 20 SEPTEMBER 1993 PON XIII 1993/PON 1993/PON Jatim Sabet 8 Emas Panahan, Sekaligus Menggeser Jateng Perolehan Medali Jakarta, Sept (BY) Jawa Timur ber- hasil merebut 8 medali dari 12 me- dali yang dipere- butkan dalam ca- bang olahraga pa- nahan Ronde FI- TA yang berakhir kemarin di Lapangan Panahan Senayan. MANANAN Sementara itu empat medali emas lainnya masing-masing disabet DKI jaya dan Lampung. Dengan hasil 8 medali emas dari panahan Ronde FITA ini maka Ja- tim berhasil pula menggeser Jawa keu- Tengah dalam posisi rutan ketiga. Keberhasilan Jatim di ronde FIFA ini memang sudah di- perkirakan sebelumnya karena ron- de ini memang miliknya pemanah- pemanah Jawa Timur. Delapan medali emas yang disa- bet Jawa Timur dibagian putra di- peroleh pemanah Hendra Setiawan untuk nomor 90M, Hendra Setia- wan berhasil mendapat nilai 620, se- kaligus memecahkan rekor sebelum- nya 596 atas namanya sendiri. Se dangkan medali perak dan perung- gu direbut Syafrudin Mawi dari Jambi dan Wilsen Pane dengan ni- lai 576 dan 569. Jakarta, Sept (BY) Intrik besar dari berbagai penjuru baik bersumber dari intern pengu- rus maupun dari luar dengan tu- juan membuyar- kan konsentrasi Sukses Hendra juga diikuti rekan- nya Haryono, pemanah ini pada ja- rak 70 meter berhasil mendapat ni- lai 646, sekaligus menyabet emas, se dangkan Hendra Setiawan rekannya dari Jatimdan Agus Pancajid dari Jateng harus puas dengan medali pe- rak perunggu dengan nilai total 646 dan 633. Hendra Setiawan bukan saja sukses di jarak 90M saja teta- pi juga untuk jarak 50 M dan total perorangan. Untuk Jarak 50M, Hendra Setia- wan yang juga pemanah nasional Voli Putra-Putri Jatim BOLA VOU bolavoli Jawa Timur mendadak sir- ha setelah tim putra-putri mampu menyuguhkan yang terbaik bagi propinsi terbesar yaitu sebuah me- dali yang sangat dibanggakan pada pesta olahraga nasional, PON XI- II. Prestasi itu dipersembahkan tim voli putra-putri disaat Jawa Timur sendiri tengah mengalami paceklik medali emas hingga menyebabkan kedudukan Jawa Timur yang sudah bertahun-tahun bertengger dipe- ringkat dua besar tergusur oleh Ja- wa Barat yang sejak dini telah me- nyatakan tekad menggeser Jawa Ti- mur. Keinginan itu sudah dicetus- kan sejak tiga tahun lalu dengan me- nyiapkan perangkat lunak dan pe- rangkat kerasnya. berhasil memperoleh nilai 624, pe- rak dan perunggu disabet Gatot Ari- yanto dan Haryono keduanya dari Jatim dengan nilai 620 dan 620. Di jarak 30 M, Haryono kembali me- ngulang sukses seperti yang dipero- lehnya di jarak 30M, Haryono kem- bali mengulang sukses seperti yang diperolehnya di jarak 70 M. Untuk- jarak 30 M Haryono berhasil me- ngumpulkan nilai 691 sekaligus me rebut emas dan rekannya Hendra S harus puas dengan perunggu dengan nilai 685, sedangkan perak disabet Syafrudin Mawi dari Jambi dengan nilai total 687. Jatim bukan saja mendominasi di nomor perorangan tetapi emas untuk beregu dan total pun disabet Jatim. Benar bahwa Pengda PBVSI Ja- wa Timur dalam menyiapkan tim- nya kurang begitu mulus ketimbang DKI Jaya atau Jawa Barat. Intrik- Untuk total emas disabet Hendra Setiawan dengan total 2507, Hary- ono (Jatim) 2507 dan Syafrudin Ma- BEPAK BOLA Ketua Bidang di Stadion Utama Pembinaan Pre- Senayan. wi Jambi 2499 (perunggu), Untuk beregu Jatim mendapat nilai 7297 (emas), Jateng (7265) perak dan Ja- bar 7179 (perunggu). Sementara itu dibagian putri pe- manah Lilis Heliarti berhasil mere- but emas jarak 70 M dengan nilai 615, perak Rusena Galenteh Jabar (611) dan perunggu di rebut Ham- diah dari Kaltim 611. Emas lainnya disabet Jatim dari beregu putri ke- mudian perak Lampung dan pe- runggu Sulawesi Selatan. Juara Setelah Menunggu 20 Tahun intrik itu mulai terungkap ketika tim putra turun dipiala PWI yang ber- buntut keluarnnya pelatih lama Sla- met Mulyanto-kemudian kurang harmonisnya sesama pelatih me- nyusul keterlambatan beberapa pe- main masuk di Puslada PON XIII lantaran diperlukan untuk memper- kuat Indonesia. Belum lagi masalah intern di tubuh Pengda sendiri. Dihimbau agar semua pendu- kung tim Cendrawasih Irja jangan sampai membuat kericuhan /099. Yang Lolos Yang lolos dari tangan Jatim un- tuk jarak 60 dan 30 M karena me- dali emasnya direbut DKI Jaya ser- ta 50 M total perorangan putri ka- rena emasnya disabet Lampung. Mantan pemanah nasional Nur- fitriana berhasil merebut (ua medali emas untuk kubunya PKI Jaya, Pa- da jarak 60 M Nurfit ana menda- pat nilai 652, perak di but Fitrizal Wujud dari pembaharuan itu ter- nyata juga membawa hikmah ter- sendiri bagi Jawa Timur yaitu dire- butnya medali emas. Spektakuler- dan membanggakan. Ini benar- benar mengharukan setelah bertahun-tahun kami mendamba- kan. Sudah 20 tahun kami antri dan baru PON XIII ini Jawa Timur bisa merebut emas dibagian putra. Se- 25 tahun me- Irja Optimis nunggu dan antri panjang. "Yang mengharukan lagi kami berhasil stasi Komda PSSI mengawinkan emas putra dan putri. Irian Jaya, Cos Ini memang luar biasa, tegasnya. Di- balik kendalayang dihadapi, namun Urbilas, optimis tim Cendrawasih perjalanan tim putra-putri Jatim di- Irian Jaya mere- perseteruan PON XIII ini terasa le- bih mulus. Semua lawan yang diha- but gelar juara se- pakbola PON XI- dapi dikalahkan dengan angka mut- lak. Disektor putra misalnya, dari II dengan menun- dukkan Aceh ini enam kali turun lapangan hanya se- kali kalah yaitu atas DKI Jaya di pe- rebutan juara pool. Sedangkan lima pertandingan lain diselesaikan de- ngan mudah yaitu mengalahkan Aceh, 3-0 Bali 3-0, menang atas Su- lut 3-0, menjinahkan Kalbar 3-0 dan Drs. Soeprapto, menejer voli yang juga salah satu pengurus PBVSI Ja- wa Timur ketika dikonfirmasikan masalah ini menolak dengan tegas adanya kekisruhan ditubuh Pengda maupun dikepelatihan. Tidak benar itu. Selama ini berjalan seperti bia- sa. Kalaupun ada, ya biasa saja. Wa- jarkan namanya organisasi, kata dia saat ditemui usai pertandingan me- nentukan antara Jawa Timur lawan DKI Jaya. Yang penting membawa pembaruan, tambahnya lagi. MULTI event Pekan Olahraga Nasional XIII yang berlangsung sejak 9 September lalu, Senin siang (20/9) ini akan berakhir dan ditu- tup oleh Wapres Try Sutrisno. Se- bagai pemungkas dari seluruh rangkaian acara pertandingan, di- pertandingkan cabang olahraga paling bergengsi di tanah air, final Sepakbola antara kesebelasan Irian Jaya dan DI Aceh. PON memang berbeda dengan multi event Sea Games, Asian Ga- mes atau Olimpiade.Tapi dari ber- bagai sisi, PON banyak mengacu pada penyelenggaraan tiga pesta olahraga internasional (Sea Ga- mes, Asian Games dan Olimpia- de red) itu. Pelaksanaan pertan- dingan, teknis pertandingan ser- ta peraturan-peraturan semua ber- kiblat pada kegiatan olahraga in- ternasional tersebut. Sejak PONI tahun 1948 di So- lo, PON selalu melahirkan sesua- tu yang baru, entah itu rekor na- sional, rekor PON atau juara- juara baru dari kancah pertandin- gan selama 12 hari itu. Seperti dalam kesempatan sebe- lumnya," Berita Yudha" ikut ber- peran aktif dan menjadi sakti ter- ciptanya prestasipara atlet dari 29 cabang olahraga yang dipertan- dingkan pada PON XIII ini. Tradisi memilih bintang PON tetap dilakukan dengan melihat sejeli-jelinya dan kriteria seobjek- tif mungkin berdasarkan prestasi yang diciptakan para atlet diare- na PON XIII ini. Tidak memilih atlet berdasar like or dislike. Seba- gai pertimbangan menobatkan at- let putra-putri terbaik, diantara- nya adalah baru pertama kali tam- pil di PON, sang atlet itu masih muda usia dengan harapan seusai PON XIII ini atlet terbaik pilihan ini bisa berprestasi lebih tinggi di event internasional. Puluhan re- kor nasional dapat dipecahkan di Iriani Lampung (650) dan perung- gu Yasmidar Sulsel (648). Di jarak 30 M kembali Nurfitria- na mengumpulkan nilai 683 (emas), perak Fitrizal Iriani Lampung (679) dan perunggu Faory Akadian dari Jatim 979. Sedangkan dua emas yang disabet Lampung diperoleh dari Fitrizal Iriani dari jarak 50 M dengan nilai 627, perak Foury Aka- diana Jatim(617) dan Perunggu di sabet Purnama Pandiangan DKI Jaya 615. Di total perorangan Fitrizal juga berhasil sabet emas nilai 2561, ke- mudian perak Nurfitriana DKI Jaya (2551) dan perunggu Foury A Jatim 2532. Bonus Melayang Akibat pemanah Jateng gagal di ronde Fita maka bonus tambahan Rp 20 juta bagi atlet tiket naik haji untuk pelatihnya melayang, Bonus tambahan ini memang dicanangkan Pokja Yadora, Ismangoen N yang menyadari jika pemanah Jateng ga- gal di nomor FITA Jatim akan menggeser Jateng dalam perolehan medali emas PON XIII ini. Chaterine Surya cabang Atletik, Angkat Besi, An- gkat Berat, Balap Sepeda, Pana- han dan Renang. Bahkan ada re- kor Asia dan dunia dilampui oleh lifter-lifter peserta PON. Dengan demikian pelatih Jateng Kartorejo yang juga kepala desa Bo- nyokan Klaten gagal mendapat tiket untuk naik haji, karena dari ronde FITA ini hanya mendapat perak, Ketika Pak lurah ini melihat skore yang selisihnya tidak seberapa lang- sung tersungkur dilapangan. "Ini se- benarnya emas milik saya, namun sayang anak-anak pada saat mele- pas anak panah kurang percaya di- ri sehingga hasilnya jadi begini," ka- tanya, seraya menambahkan pihak- nya minta maaf kepada masyarakat Jateng, panahan hanya mampu me- nyumbangkan 8 medali emas itupun dari ronde tradisional. (038/099) "BY" memilih Pejudo Krisna Bhayu dari Jawa Tengah dan pe- renang Chaterine Surya (Jawa Ba- rat) menjadi atlet terbaik putra- putri PON XIII. Krisna Bhayu Dan Chaterine Surya, Atlet Terbaik PON XIII Pilihan Berita Yudha difinal akhirnya harus bertemu lagi dengan musuh bebuyutan DKI Jaya juga 3-0. Kekalahan atas DKI Jaya dalam perebutan juara pool ini lebih ba- nyak dipengaruhi strategi. Dan DKI Jaya nampaknya juga terperangkap didalamnya hingga akhirnya DKI Jaya tersungkur dipertandingan fi- nal. Kebersihan disektor putra juga diikuti tim putrinya. Dari enam ka- li turun semua dikalahkan dengan angka 3-0, dan hanya Sulut yang mampu memberikan perlawanan. Pertandingan itu berakhir 3-1. Baik menejernya Drs. Soeprapto maupun pelatihnya Sucipto, M. Ha- nafie, Mahfuddan Sutejo tak pernah bermimpi sedikitpun timnya bisa tampil juara. Tapi isarat bakal jua- ra itu mulai kelihatan sedikit demi sedikit setelah pertandingan kedua. Dibagian putra pertandingan pun- caknya sebenarnya bukan lagi difi- nal lawan DKI Jaya, tapi klimaknya justru ketika menghadapi Jawa Barat. Menurut Cipto, lawan Jabar cu- kup melelahkan lantaran kedua tim ini memiliki type yang sama meski Jabar hanya diperkuat beberapa pe- main nasional. Sedangkan lawan DKI Jaya, segi materi tidak jauh be- da. Tapi pemain lebih bersemangat. Motivasi pemin lebih tinggi. kata pe- latih asal PBV BTPN Surabaya ini. Saya benar-benar bangga dan haru. Saya sudah menunggu 20 tahun ba- ru kali ini berhasil. tegasnya berulangkali. Disinggung soal bonus dari KO- NI maupun Pengda, ia menyatakan kami belum memikirkan soal ini. Kami masih merayakan keberhasi- lan itu, tambahnya. Sementara itu Soeprapto menyatakan, Pengda pa- sti akan memberi, Cuma bentuknya kami belum tahu terserah Pak Emon (Mayjen Pol. Emon Rivai Ar- ganata (Kapolda Jatim red). (Amin Istighfarin) terakhir ini mendominasi kelas berat. Dalam perjalanan merebut me- dali emas kelas bebas, Krisna Bhayu melaluinya dengan susah payah, mengalahkan juara Sea Games XVIII Singapura Hengky Phie (Sulsel). Dan menjadi cata- tan tersendiri, bahkan didua kelas itu Krisna Bhayu membukukan kemenangan ippon (menang te- lak). Krisna Bhayu (18) adalah produk pelatnas jangka panjang di PJI (Padepokan Judo Indone- sia) Ciloto Cipanas Jawa Barat. Dan Bhayu muncul menjadi atlet nasional melalui proses pembi- naan yang bisa dicontoh oleh cabang-cabang olahraga lain. Perenang putri kelahiran Cire- bon, 15 Oktober 1980, Chaterine Surya rasanya sudah saatnya me- nyandang gelar "ratu" renang In- donesia yang baru, menggantikan Elfira Rosa Nasution yang selama 12 tahun terakhir mendominasi re- nang Indonesia. Chaterine Surya merebut 7 me- dali emas dari 11 nomor yang dii- kuti dalam PON XIII, ia meme- cahkan 5 rekor nasional dan 6 re- kor PON. Medali emas yang diraih putri sulung pasangan keluarga Ir Kenapa memilih Krisna Bhayu Sumaras dan Lenny W Wijaya itu sebagai atlet putra terbaik ?. Pa- da hal banyak atlet-atlet yang masing-masing dari nomor 400 meter gaya bebas putri (4 menit mampu menyabet medali emas melebihi dia. Bhayu adalah peju- 23,11 detik), 100 meter gaya bebas do muda yang sangat potensial. (58,96 detik),200 meter gaya bebas (2 menit 05,20 detik), 100 meter Pejudo asal Semerang ini merebut dua medali emas masing-masing gaya kupu-kupu (1 menit 02,79 de- di kelas 86 Kg dan kelas bebas tik) dan 200 meter gaya kupu-kupu (2 menit 18,27 detik). Dua medali emas yang tidak melampui rekor- putra. Keistimewaan lain dari siswa ke- las II SMA Negeri 1 Cipanas ini nas adalah 800 meter gaya bebas dan 4 x 100 meter gaya ganti perorangan. adalah ia mampu mengalahkan pejudo senior Kasto Subekti (Kal- tim) yang telah berpengalaman di gelanggang internasional. Di ke- las bebas putra, Krisna Bhayu me- matahkan "Raja' kelas berat, Ce- to Cosadek yang dalam lima tahun Prestasi spektakuler Chaterine Surya itu mematahkan dominasi kelaurga Nasution dari Jambi yang selama ini berjaya di kolam renang. (Perjlyono) Prestasi Jakarta, Sept (BY) DKI Jaya mema- tahkan ambisi Ja- wa Barat untuk merebut medali emas nomor Open Road Race (ORR) 140 km Putera atau Tour de PON XIII/1993 cabang Balap Sepeda yang berlangsung Sab- tu (18/9) menempuh rute Jakarta-Subang. BALAP SEPEDA EMAS NURFITRIYANA: Pemanah nasional peraih medali perak Olym- angkatotal 683, sementara medali perak diraih Fitrizal Iriani dari Lam- piade Los Angeles Nur Fitriyana dari DKI Jakarta (tengah) meraih me- pung (kiri) dengan nilai 679 serta medali perunggu diraih Foury Akadia- dali emas dalam ronde Perpani jarak 30 Meter PON XIII dengan meraih ni dari Jatim dengan nilai 679. (Foto: Yudha/Ries). Baik untuk perorangan maupun beregu medali emas direbut pemba- lap DKI Jaya sekaligus memupus- kan harapan Jabar merebut medali emas dari cabang Balap Sepeda PON XIII. Jabar Terseok-Seok Dalam Cabang Balap Sepeda Ketika terjadi kecelakaan diseki- tar daerah Karawang yang menim- pa 6 pembalap akibat bersenggolan, tiga pembalap berhasil melepaskan diri. Mereka adalah Supaedy Effen- dy (Jatim) Benny Van Aert (Kalbar) dan Deddy Effendy DKI Jaya. Ke- tiga pembalap ini kemdian merupa- kan kelompok kedua setelah Herry dan Tonton, namun jarak kelom- pok ini cukup jauh dengan dua pem- balap yang berada di depannnya. Keenam pembalap yang mengalami kecelakaan adalah Burhanudin (Sul- sel), Nursirwan (Bengkulu), Saiful (Sumut), Benny Van Oter (Riau), Karyono dan Bambang Wahono (Sumsel). Namun keenamnya tidak mengalami cedera, sedang kecela- kaan itu sendiri disebabkan ulah se- buah mobil kijang putih bernomor polisi2593 Vp yang menyodok kede- pan dengan kecepatan tinggi tanpa menghiraukan pembalap yang se- dang bertarung. Dalam PON XIII/1993 Jawa Ba- rat terseok seok di cabang Olahra- ga Balap sepeda. Tidak satupun me- dali emas berhasil direbut kontingen "Kujang" ini. Dari PON ke PON Jabar selalu memperlihatkan keper- kasaannya dalam Balap Sepeda, apalagi dalam nomor jalanan per- saingan selalu ada pada Jabar-Jatim dan DKI Jaya. Namun kali ini pem- balap pembalap Jabar tak lagi seper- ti PON sebelumnya, mereka seolah olah larut dalam prestasi yang men- jadi kebanggan mereka. Untuk PON ini DI Yogyakarta dan DKI Jaya memperlihatkan dominasinya yang masing-masing merebut lima medali emas. DI Yogyakarta mem- peroleh medali emas dari nomor TTT km, ORR 60 km Puteri, ITT Puteri, dan IP Putera puteri. Sementara perolehan medali emas DKI Jaya diperoleh dari no- mor Keirin Race yang berlangsung S RUNES Jakarta, Septem- ber (BY) Tim tenis Jawa Ti- mur mencatat se- jarah baru diarena PON, nyaris" me- nyapu bersih me- dali emas yang di- perebutkan dalam PON XIII, menya bet enam medali emas dari tujuh no- mor yang dipertandingkan. Satu- satunya emas yang lepas dari geng- gaman pemain-pemain Jatim ada- lah nomor ganda campuran. Pasan- gan Abdul Kahar MIM/ Irawati Moerid (Kaltim), "mencuri" medali emas setelah melalui pertandingan memikat difinal melibas Bonit Wi- ryawan/ Romana Tedjakusuma straight set 6-3,6-4 Sabtu (18/9) di stadion tenis Senayan Jakarta. Prestasi Jatim ini termasuk luar biasa, karena sepanjang sejarah,se- jak PON I tahun 1948 di Solo, pemain-pemain Jatim belum pernah meraih medali emas dari cabang te- nis. "Kami bangga PON XIII ini tim tenis Jatim bisa ikut andil menyum- bangkan medali emas,PON sebe- lumnya pemain-pemain kita selalu TENIS di Veledrom Rawamangun Jakarta Timur Hengky Setiawan, kemudian Harry Yanto yang panggilan akrab- nya Atengitu merebut tiga medali emas masing masing dari nomor ITT (Individual Time Trial), Team Per- suit dan medali emas ketiganya ada lah ayng direbut hari Sabtu lalu da- lam perorangan Open Road Race serta sebuah lagi medali emas untuk beregunya. Harry Yanto pembalap yang untuk pertama kalinya ikut ter- jun ke PON itu membuat sensasi be- sar sekaligus mampu merebut tiga medali emas. Dalam nomor Open Road Race itu Harry Yanto mencatat waktu 3 jam 30 menit 23,97 dt. Catatan wak- tu yang diperolehnya jauh dari yang dibuat juara kedua peraih medali pe- Medali perunggu perorangan di- rebut pembalap Jatim Sipaedi Efen- rak dari Jawa Barat Toton Susanto Dijaga Ketat. yang menjadi saingannya sejak me- reka melepaskan diri dari kelompok besar yaitu 3 jam 30 menit 50,56 de- tik. Kedua pembalap ini bersaing ke- tat begitu melewati kilometer ke-30 di daerah Bekasi. Sejak dari sini su- dah tidak ada saingan mereka, Ton- ton dan Herry selalu mengintintip kesempatan untuk bisa meleset ke- depan. "Satu waktu sekitar 5 km lagi memasuki garus finish Tonton min Um diatas sepedanya sambil mela- ju, kesempatan ini saya lihat untuk melepaskan diri darinya dan ter- nyata berhasil", kata Herry Yanto. Dan setelah itu saya melaju sendiri kedepan dengan selisih jarak yang cukup jauh, sehingga sewaktu ma- suk finish saya tak perlu melakukan sprint, katanya lagi. gagal diperjalanan," ujar menejer tim tenis Jatim, Soeroto kepada "Berita Yudha. Regu Tenis Putra-Putri Jatim Nyaris Sapu Bersih tanggal 1 tidak pernah telat," tutur- nya sambil menyeka keringat diwajahnya. Mantan petenis putra nomor sa- tu Indonesia dan juara PON XII tunggal-ganda, Abdul Kahar MIM, juga menyatakan bangga bisa mem- persembahkan medali emas bagi Kaltim, "Saya bahagia bisa me- nyumbangkan emas untuk Kaltim meski cuma satu, PON XII saya me- rebut dua, tapi sulit mempertahan kan itu," paparnya singkat. Bonit Wiryawan risau karena be- lum ada kepastian berapa besar bo- nus" yang akan diberikan bagi pe- main peraih medali emas. Jadi be- rapa sebenarnya bonusnya ?." Sam- pai sekarang saya belum tahu soal bonus," kata Bonit dengan nada ri- sau. "Saya sendiri juga belum ta- hu, tapi sudah pasti akan ada peng- hargaan dari KONI Jatim," papar Soeroto. OLAH Medali Emas Setelah sukses merebut medali emas beregu putra-putri, petenis Benny Wijaya yang sempat meng- hilang dari percaturan tenis nasio- nal setelah gagal merebut kemenan- gan di Filipina dalam Piala Davis, menjadi pemain pertama merebut emas dinomor tunggal putra pero- rangan difinal mengalahkan Aga Soemarno (Kalbar) dengan straight set 6-3,6-0. Peraih emas di Sea Games XVII, Romana Tedjakusuma (18) tak mengalami kesulitan menyabet me- dali emas tunggal putri menunduk- dy dengan waktu 3 jam 35 menit 51,84 detik. Keberhasilan Herry Yanto tersebut sangat berpengaruh pada waktu yang dibuat regunya se- hingga juga menghasilkan medali emas. Regu DKI Jaya yang terdiri dari Hengky Setiawan, Benny Kur- niawan, Dedy Efendy dan Herry Yanto sendiri mencatat waktu 10 jam 48 menit 31,03 detik, Sedang kan Jabar dengan pembalap pemba- lap Tonton Susanto, TB Moch Mau- lana, Robby Yahya dan M. Yoesoef merebut medali perak dengan wak- tu 10:56.08,30 Jatim yang merebut medali per.unggu dengan waktu 10:56.19,58 menurunkan pembalap pembalap Supaedi Effendy, Rom- ly Yahya, Guntur dan M. Handy. Jakarta, September (BY) Wakil Ketua Kontingen "Po- dang Emas" Jateng, Prof, Drs, Soegijono Msc, menyayangkan "bonus" yang disediakan Yayasan Dana Olahraga (Yadora) Jateng se- besar Rp 1,2 milyar tidak dapat kian apakah bonus yang dijanjikan diambil semua oleh atlet-atlet Ja- Yadora masih diragukan," kilah tengyang berlagadi PON XIII, ka- Soegiyono balik bertaya. rena sampai hari Minggu baru 51 medali emas yang berhasil direbut. Pada kesempatan terpisah, Is- mangoen Notosapoetro selaku Ke- Demikian Soegijono menjawab tua Pokja terobosan Yadora Ja- pertanyaan "BY" tentanng masa- teng, menambahkan, soal bonus lah bonus di Century Park Hotel jangan dipermasalahkan, yang Senayan kemarin. Sebenarnya penting atlet konsentrasi untuk me- jumlah bonus bukan hanya Rp 1,2 rebut emas sebanyak-banyaknya. milyar, namun kami sediakan da- Ismangoen juga mengatakan, lang- na cadangan sebagai antisivasika- kah yang ditempuh Jateng ini da- lau perolehan Medali emas melebi- lam upaya menarik kembali atlet- hi jumlah yang telah diperkirakan atlet Jateng yang berprestasi. Le- sebelumnya, yaitu 60 medali emas. bih dari itu bonus ini sebagai jawa- Memang saat ini masih ada be- ban bagi berbagai pihak yang se- berapa cabang yang mempere- belumnya menilai Jateng kurang butkan medali, tapi bagi Jateng memperhatikan atlet-atlet berpre- untuk merebut medali emas sejum- stasi hingga banyak yang pindah lah sisa dari target itu cukup berat, kedaerah lain. jadi perolehan medali nampaknya tidak tergeser jauh dari hasil yang telah didapat sampai Minggu kemarin. Perhatian KONI Jateng bukan hanya bagi peraih emas, perak maupun perunggu, namun atlet ba- lap sepeda yang meninggal akibat kecelakaan di Sayung almarhum Siryanto juga mendapat santunan Rp 20 juta dari PT. Asuransi Bu- mi Putra dan Polis diserahkan Sab- Pembalap pembalap Yogyakar- ta yang sebelumnya merajai nomor jalan raya ini, dalam lomba kema- rin tak berkutik karena mereka di- jaga ketat oleh pembalap pembalap DKI Jaya maupun Jabar. Sejak Tonton dan Herry melepaskan diri dari kelompok besar selepas dari pintu tol Pondok Gede tak seorang- pun dari pembalap di kelompok be- sar yang berjumlah 60 orang itu be- rusaaha untuk mengejarnya. Pasal- nya setiap ada pembalap yang ingin menyodok kedepan selalu dihalan- gi oleh pembalap pembalap DKI Jaya dan Jabar untuk mengaman- kan dua pembalap Herry Setiawan dan dua pembalap DKI lainnya me- laksanakan tugasnya dengan baik untuk memback Herry Yanto yang sudah jauh didepan. Kepada para atlet yang menda- pat medali, lebih-lebih atlet Bam- bang Wisnu yang mendapat 4 me- dali emas dari panahan, jangan merasa takut kalau bonus yang tu malam di Hotel Century Park akan diterima Rp80 juta tidak di- disaksikan atlet-atlet Jateng berikan secara kontan, "Jangan kan Rp 80 juta, lebih dari itu juga akan diberikan secara kontan se- suai perjanjian, katanya, seraya memberikan contoh, ada seorang lainnya. Bervariasi Sementara itu Wagub Jabar bi- dang Kesra HMA. Sampoerna me- kan Joice Riana Sutedja (Jabar) dua set langsung 6-1,6-1. Mantan pe- main nomor satu Indonesia, Suzan- na Wibowo yang berpasangan den- gan Natalia Sutrisno merebut emas ketiga menumbangkan pasangan Irawati Moerid/Lucky Tedjamuk- ti (Kaltim) 7-5,6-4. Medali emas keempat dipersem- bahkan oleh pasangan Bonit Wir- yawan/Bennt Wijaya yang menga- lahkan ganda gack" Yustedjo Ta- rik/Tjahyono (DKI Jaya). Semen- tara itu, pasangan Abdul Kahar MIM/Irawati Moerid mempersem- bahkan medali emas bagi kontingen Kaltim. "Saya tidak berpikir medali emas dari nomor apa, yang penting saya harus bisa merebut medali emas, karena satu emas cukup be- rarti bagi Kaltim untuk bisa diposi- si sepuluh besar," kata Irawati Moerid. Irawati Moerid yang dikenal su- ka berbicara blak-blakan ini beru- jar, "Saya tidak berpikir berapa be- sar bonus yang akan diberikan dari KONI Kaltim, karena mereka begi- tu besar perhatiannya, honor setiap RAGA ☆ Posisi pembalap sampai memasu- ki Subang tetap seperti diatas terdi- ri dari tiga kelompok. Pertarungan merebutkan medali perunggu terja- di antara Supaedy Efendy dan De- dy Efendy, namun Dedy kalah ce- pat dalam sprint sehingga Supaedy berhasil merebut medali perunggu. Ketua umum KONI Pusat Surono melepas para pembalap yang ber- jumlah 62 orang dari 22 daerah itu didepan kantor KONI Pusat Pintu I Senayan. Sejak memasuki pintu tol Semanggi para pembalap masih te- tap bergerombol dalam kelompok besar, hingga kilometer 30, dua pembalap berhasil melepaskan diri. (DAR) MPAK BOLA Pertandingan memikat justru ter- jadi dalam nomor ganda campuran ketika Abdul Kahar MIM/ Irawati Moerid mampu bermain cemerlang menghadapi unggulan pertama Bo- nit Wiryawan/Romana. Dukungan publik tenis membuat pasangan Kal- tim ini tampil tanpa beban dan den- gan mudah membaca kelemahan Bonit/ Romana. Jakarta, September (BY) BERITA YUDHA - HALAMAN X berbagi medali emas karate di ke- las di bawah dan atas 80 Kg yang dipertandingkan kemarin di GOR Bulungan Jakarta Selatan. KARATE Di kelas dibawah 80 Kg, terjadi juara kembar dimana karateka Ba- ron Bahar dan Saleh Alhabsi dari Su- lawesi Selatan mendapat medali emas. Hal ini terjadi akibat wasit dan Panpel tidak dapat memutuskan sia- pa sebenarnya yang berhak meraih emas. Apalagi sebelumnya terjadi kericuhan. Gubernur Suryadi; Saya Senang DKI Juara Umum Sedangkan medali perak Panpel memutuskan tidak ada pemenang- nya dan perunggu direbut Syaiful Bachri dan Bonny Eko P dari Sumut dan Jatim. Jakarta, September (BY). Gubernur Surjadi Sudirdja mera- sa senang kontingen DKI Jaya mun- cul sebagai juara umum PON XI- II/93. Dengan keberhasilan kontin- gen DKI Jaya ini berarti Gubernur Surjadi mampu mempertahankan tradisi DKI Jaya sebagai juara um- um dari PON ke PON. Virus M Bilalu karateka nasional yang membela Sulsel berhasil mere- but medali emas untuk kelas di atas 80 Kg, sedangkan perak dan perung- gu di rebut Jefry Pontoh dari Sulut serta Ngurah Bagus dan Wiriyany- ah dari Bali dan DKI Jaya.. Hari ini di cabang karate masih akan mempertandingkan dua kelas Rasa senang itu dikemukakan ke- pada "BY" Sabtu (18/9) malam di Posko Kontongen DKI Jaya Senay- an ketika memantau secara langsung hasil hasil perolehan medali yang di- kumpulkan oleh kontingen DKI Jaya. Sambil menyaksikan pertan- dingan final Bola Basket Putera me- lalui pesawat TV, Gubernur yang di- dampingi ketua umum KONI DKI Jaya Kusnan Ismukanto dan ketua harian Walang Sulistiono menerima laporan langsung dari anggota Pos- ko yang memantau kegiatan kontin- gen DKI Jaya di lapangan. "Pak, Bola Basket dihentikan sementara karena lemparan lemparan ke lapan- gan yang di lakukan oleh penon- ton," lapor seorang anggota Posko. Menanggapi laporan ini Guber- nur Surjadi merasa prihatin menga- pa harus terjadi hal hal yang meng- ganggu lancarnya jalannya pertan- dingan. Keadaan kritis yang diala- mi pemain pemain DKI Jaya dalam mela- pengumpulan angka ket wan Jatim di final itu Gubernur tam- pak tenang menyaksikan melalui layar TV, seolah olah merasa yakin regu DKI Jaya mampu mengatasi perlawanan Jatim. Rae Sita yang mendampingi Gubernur penuh an- Soegijono, Sesalkan Atlet Jateng Tidak Mampu Memanfaatkan Bonus Yang Tersedia atlet nasional tempo hari menyata- kan siap membela Jateng di PON nyatakan bonus untuk atlet Jabar sudah tersedia dan jumlahnya nanti XIII, kemudian atlet bersangkutan berpariasi mulai emas, perak, pe- Karateka Baron Bahar Dan meminjam uang sejumlah Rp 5 ju- runggu. Ketika ditanya berapa ta, Yadora langsung saat itu juga jumlah bonus yang akan diterima Saleh Juara Kembar medali emas, Sampoerna menolak untuk merinci, kita lihat saja 22 September di Gedung Gu- bernuran Jabar, "Yang jelas bonus telah sedia sekitar Rp 2 milyar,' ungkapnya, seraya menyebutkan 22 September atlet Jabar dari sta- siun kereta api Bandung akan ber- jalan kaki menuju Gubernuran. (038/Yon/R.32) Jatim Rebut Perunggu Jakarta, Sept (BY) Tampil sama- sama loyo setelah terkuras tenaga- nya sehari sebe- lumnya kesebela- san Jawa Timur akhirnya menga- lahkan kesebela- san Jawa Barat 2-0 (1-0) dalam pere- butan tempat ketiga sekaligus Jawa Timur meraih medali perunggu sepakbola PON XIII di Stadion Senayan Jakarta, Minge kemarin. a- Pada PON lalu Jawa Timur me- nempati peringakat dua setelah di- babak final dikalahkan Sumatra Utara (Sumut). (099) HOKI Medali emas yang diraih Irja bu- kan semudah itu, karena Sumut yang juga berusaha menambah me- dali emas dari cabang hoki, berjuang dengan penuh panatisme. Sumut berkali-kali melakukan serangan ke- pertahanan Irja dan dihadang pula dengan bagus oleh pemain-pemain Irja dengan keras. Pemain-pemain Putra-Putri Irja Rebut Emas Jakarta, Sept (BY) Regu hoki pute- ra dan puteri Irian Jaya merebut me- dali emas PON XIII, setelah di fi- nal mengalahkan lawan-lawannya. Regu putera Irja mengalahkan regu Sumut 2-0 (1-0) Minggu pagi dan regu puteri Irja mengalahkan regu Jatim 2-1 Sabtu pagi lalu. Medali perunggu masing- masing tersebut Jabar yang menga- lahkan Sulsel 1-0 langsung dan re- gu DKI Jaya mengalahkan puteri Sumut 2-1 Sabtu pagi lalu. Meskipun demikian, ternyata Lampung tetap berada di kelompok elite, bahkan dari cabang olahraga panahan ronde FITA Lampung ber- hasil mencuri dua medali emas, me- lalui pemanah F.Iriani, kilah Agung Gumelar pada saat makan bersama dengan atlet-atlet Lampung di Ge- dung Serba Guna Kopassus semalam. lagi yakni kelas bebas komite putra Sulawesi Selatan DKI Jaya dan dan putri dan ketika berita ini ditu- runkan masih berlangsung. Lebih lanjut mantan ketua Umum Persija Timur ini mengharapkan, se- kembalinya ke Lampung, para at- let serta pembina jangan sampai ma- buk kemenangan, namun evaluasi lah hasil diPON XIII ini, sehingga dalam persiapan PON mendatang Lampung sudah mengetahui celah- celah yang mana harus dibenahi. Tidak lupa Komandan Kopassus yang cukup akrab dengan wartawan Lampung Masih Dikelompok Terhormat Jakarta, September (BY) menyatakan rasa terima kasih kepa- da atlet-atlet Lampung yang telah Mantan pembina atlet Lampung, berjuang mempertahankan nama baik daerahnya (099/038/R-32). Brigjen TNI Agum Gumelar yang juga Danjen Kopassus, menyatakan masih bercokol di kelompok terhor- rasa puasnya kontingen Lampung mat dalam perolehan medali PON XIII yang akan berakhir hari ini. Sebelumnya beberapa tokoh ser- ta pembina olahraga Lampungnya Off Road Bike Dipertandingkan merasa khawatir Lampung terlem- Di PON XIV - 1997 par dari 10 besar, terutama setelah perolehan medali emas di cabang Angkat Besi/Berat mengalami pe- rubahan, padahal ladang emas un- tuk Lampung hampir sebagian dari cabang itu. Jakarta, Sept (BY) Jawa Barat yang sebelumnya tidak diperhitung- kan, berhasil keluar sebagai juara um- um dalam cabang bulutangkis PON BULU TANGKIS XIII yang berak- hir Sabtu malam. Dari 7 medali emas yang disedia- Menurut pengamatan "BY", sa- saran PON prestasi dicabang tenis tidak tercapai, alasnya karena para dan perorangan ada- lah pemain-pemain senior yang se- Jabar Juara Umum Bulutangkis PON XIII ini di- pertandingan nasional. Satu hal la- gi indikasi slogan PON Prestasi ga- gal di tenis adalah keberhasilan pe- main "gaek" seperti Yustedjo Ta- rik, Tjahyono, Aga Soemarno ma- sih bisa bertahan hingga final, se- mentara, pemainpemain muda po- tensial seperti Suwandi (Jabar), Da- dang AR (Kalsel), Donny Susetyo (Jateng) tumbang dibabak awal. (Yon) tusias menyaksikan jalannya per. tandingan dan setiap regu DKI Jaya memasukkan bola mengungguli fa- tim selalu bertepuk tangan hingga akhirnya DKI Jaya mampu meme- nangkan pertandingan. Ketika ditanya bagaimana ko- mentar atas kemenangan DKI Jaya, Gubernur mengatakan jangan dita- nya kalau menang, orang menang itu bisa ngomong apa saja. "Ya, saya senang kemenangan ini", ka- ta Gubernur, Gubernur yang belum setahun ini dilantik menggantikan Wiyogo Atmodarminto sekaligus ditunjuk sebagai ketua umum PB. PON. "Beliau sangat menaruh per- hatian terhadap kontingen DKI Jaya", ungkap Kusnan Ismukanto kepada "BY". Hampir setiap ma- lam Pak Surjadi berada di Posko kontingen DKI Jaya untuk meman- tau hasil hasil yang dicapai para at- let. "Bahkan kadang kadang saya tidak ditempat sedang berada di la- pangan, Pak Sur sendirian di Pos- ko Kontongen DKI", kata Kusnan lagi. Dari daftar perolehan medali DKI Jaya mendominasi cabang karate ini, Sabtu malam DKI berhasil me- rebut 3 medali emas dari empat me dali yang disediakan, sedangkan sa- tu lainnya disabet Jatim. Menyinggung masalah penye- lenggaraan PON XIV mendatang apakah masih di Jakarta atau tidak, Gubernur mengatakan wah bisa dua kali PON nanti saya tangani. Persia- pan PON XIII dan XIV nanti mung- kin berbeda karena tahun 1997 kita juga menyelenggarakan Pemilu. Antara Pemilu dan PON kemung- kinan waktunya mepet sekali. "Ki- ta lihat saja nanti apakah PON XIV masih di Jakarta," ungkapnya. (DAR) Hasil pertandingan hari Sabtu; kelas di bawah 60 Kg, Harry Wido- do, DKI Jaya (emas), Abubakar Gu- sti, Irja (perak), Muslimin Ruseng, Didik Nugraha, Sulsel/Jabar (pe- runggu), Kelas dibawah 65 Kg; Ha- san Basri, DKI Jaya (emas), Sumar- to, Sulsel (perak), Awis, Abidin Gu sti, Sumut/Irja (perunggu), Kelas di- bawah 75 Kg; Johanes Kunto, Jatim (emas), Agus Suwandi, DKI (perak), Arif Hardiana, L. Muslimin, Ja- bar/Sultra (perunggu), Dibawah 70 Kg; Tommy Firman, DKI Jaya (emas), Selfianus, Sumut, (perak), Sudirman, I.Wayan, Sulsel/Bali (perunggu). (038/099/Awe) TIM LIPUTAN PON XIII. Su- priyadi, Jasidi Iskandar, Joko Susanto, Munajad Cader, Parji- yono, Susilo Aris Margono, Hen- dricks dan Amin Istighfarin. ini Sumut yang memiliki tempramen itu, juga tak ingin dipecundangi anak-anak Irian. Permainan keras Sumut dinilai wasit menjurus kasar dan dalam pelanggaran yang dilaku- kan pemain Sumut didaerah perta- hanannya lalu wasit menghukum dengan penalti. Keputusan wasit Pa- kistan Saeed Ahmad dan Rasyid Ali Khan ini terlalu kontropersial dini- lai pengamat hoki yang diundang menyaksikan pertandingan hoki PON XIII. SAtu gol lagi dicetak Edwin Aldrin Mamari- bo menit ke-50 dari pertandingan 2x35 menit ini. Gol ini pun berbau kontropersial, karena yang mema- sukkan bola ke gawang adalah orang kedua, setelah yang pertama gagal memukul bola dan sticknya melay- ang. Seharusnya wasit sudah meni- up pluit tanda pelanggaran, tetapi karena wasit kurang jeli, gol itu disahkan. Pertandingan sebelumnya Jabar mengalahkan Sulsel 1-0 yang dicetak Asep Sari- puddin menit ke-4. (AWE). Jakarta, Sept (BY) Sebuah nomor baru dalam ca- bang Balap Sepe- da Off Road Bike akan dipertan- dingkan dalam PON XIV/1997 mendatang. Ketua umum PB.ISSI Hary Sapto Supo- yo menga-takan hal itu di Cipayung Minggu (19/9) ketika me- nyaksikan perlombaan eksibisi ORB itu diikuti sekitar 200 pembalap dari berbagai daerah di Indonesia terma- suk pembalap pembalap nasional yang sudah menyelesaikan pertan- dingan pertandingan di PON XIII. Off Road Bike adalah sejenis Mountain Bike (MTB) dengan sir- kuit alam yang medannya cukup ba- nyak memiliki rintangan seperti Se- peda Gunung. (DAR). 845 BALAP SEPEDA kan jabar berhasil merebut 4 medali emas dan 2 medali perak, Sabtu ma- lam Jabar merebut tiga medali dari tunggal Susi Susanti yang menang 11-5.11-4 atas Yuliani Santoso dari Jateng, kemudian ganda putra Ricky Subagja/Rexy Mainaky me- ngalahkan Bambang Suprianto/Ba- gus Setiadi DKI Jaya 15-10, 15-3 dan emas lainnya direbut pasangan Ar- yono M/Eliza yang menang atas Bambang S/Lili Tampi 15-3, 15-5 dari DKI Jaya. Namun dalam par- tai ganda pasangan Eliza/Risye tumbang ditangan Lili Tampi/En- ny Ocktaviani 4-15, 7-15 hingga emas direbut DKI Jaya. Bagi DKI Jaya medali emas ini merupakan satu-satunya dari PON? ini padahal dalam PON sebelumnya DKI Jaya juara umum. Sementara bagi Jabar hasil tiga emas Sabtu ma- lam membuat kubunya juara umum karena untuk nomor beregu putri medali emas sebelumnya disabet Jabar. Sedangkan pesaing utamanya Ja- teng Sabtu malam merebut emas dari tunggal putra lewat All Jateng final Ardy BW dan Haryanto Ardi lebih beruntung merebut emas sete- lah menang 11-15, 15-7, 15-4. Sebe- lumnya Jateng juga rebut emas dari beregu putra. Sementara itu perung- gu untuk tunggal putra direbut Jo- ko Suprianto dan Alam Budi Kusu- ma dari DKI Jaya dan Jatim. Sedangkan perunggu tunggal pu- tri direbut Mia Audina dan Yuni Kartika dari DKI Jaya dan Jatim. Untuk ganda putri perunggu direbut pasangan Zelin/The Ailing dan Li- lik S/Finarsih keduanya dari Jatim. Sedangkan perunggu campuran di- rebut pasangan Gunawan/Zellin R dan Ricard M/Erma S dari Jateng dan DKI Jaya. Dengan demikian susunan peraih emas bulutangkis sebagai berikut; Jabar; 4-2-0, Jateng: 2-2-7, DKI Jaya; 1-3-3, Jawa Timur; 0-0-3.. (R.32/033/099)