Tipe: Koran
Tanggal: 2017-09-06
Halaman: 15
Konten
IYAH kat Umum kan dr Masruri, i peningkatan rumah sakit ini point menjadi eski demikian, Muhammadiyal ggung terse- Pem- ov Ja- "KEDAULATAN RAKYAT" HALAMAN 14 KR-Mudzofar an tumpeng kepada dr Masruri, saat peresmi- an. het SE tu ter- sabah bisa Tidak Sehat . War- njikan BRI masih perlu terobosan- terobosan untuk meningkat- kan nasabah bank tersebut, khususnya di rumah sakit. i Nas- an pi- anaje- BKK (Mud)-c Bupati Temanggung Mulyadi Bambang Sukarno mengatakan PD BKK Pringsurat menjadi tanggung jawab bersama pemegang saham yakni Pemprov Jateng dan Pemkab Temanggung. Saat ini telah dilaku- kan audit investigasi oleh konsultan akuntan publik dan dibentuk Tim Pengendali Operasional PD BKK Pringsurat. "Tim ini terdiri dari unsur PD BPR BKK Temanggung, PD BKK Kretek Wonosobo dan Internal PD BKK takan Pringsurat," katanya, sembari me- nambahkan tugas dari tim adalah at mo- Demin- memantau perkembangan kinerja tetapi perusahaan dan pengendalian dana surat- masuk dan dana keluar.. (Osy)-c ber 20 memberi pela- butuhkan. Ten- suratnya tidak ada. "Saya mau melu- nasi utang tetapi surat-surat katanya belum ketemu," katanya. ak mengetahui elayani adalah retaris Perusa- eng. melayani, Su- aktif berkomu- ya kepada na- kepuasan atas nk Jateng serta erbaikan kuali- BA s Pelayanan bank harus menjaga dan membangun kepercayaan na- sabah. Supriyatno mengatakan berhasil melipat gandakan aset Bank Jateng. Jika tiga tahun lalu aset baru Rp 30 triliun maka 2017 ini me-- nembus Rp 62 triliun. Per- tumbuhan aset tahun ini 14,63 persen dan pertumbuh- an dana pihak ketiga 11,45 persen. nya, Supri- Pimpinan Bank Jateng Ca- bang Koordinator Magelang rab dengan pa- Tirto itu menje- Herry Nunggal Supriyadi, ai momentum menambahkan karyawan rasi karyawan, ingkatkan kua- an. Bagi Supri- erbankan iden- rcayaan. Maka perbankan sebenarnya abdi nasabah. Karena itu, Bank Jateng selalu memberikan layanan total pada nasabah. (Isi/Bdi)-c erusak Kehidupan Masyarakat G (KR)- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ma- ya menekan praktik pungutan liar (pungli) di merintahan, swasta, maupun di tengah masya- ecara nyata telah merusak sendi-sendi kehidup- , bangsa, dan negara. Hari keprihatinan itu, diperlukan upaya pembe- ra tegas, terpadu, efektif, efisien agar mampu efek jera. Langkah itu perlu dilakukan secara lintas lembaga dibantu masyarakat," kata ng Zaenal Arifin SIP, dalam sambutan tertulis Wakil Bupati HM Zaenal Arifin SH, Senin (4/9), asi Unit Pemberantasan Pungli Kabupaten in 2017. hadiri antara lain Kasubag Sarpras Polres Ma- ardiyah, Komandan Kodim 0705 Letkol Inf Hen- ari SSos, Kepala Kejaksaan Negeri Kabupaten Hening Wardono SH MHum, dan Plt Sekretaris iyono. ngkatkan efektivitas pemberantasan pungli, Oko Widodo (Jokowi) telah mengeluarkan Per- en Nomor 87 Tahun 2016, tentang Satgas Saber klanjuti dengan peraturan turunannya, sebagai tukan Unit Pemberantasan Pungutan Liar di abupaten/kota di seluruh wilayah Indonesia. udkan pelayanan publik yang lebih berkualitas, mal dan jauh dari praktik pungli di Kabupaten ah dikeluarkan Keputusan Bupati Magelang 2/15/KEP/03/2017 tentang Unit Pemberantasan Kabupaten Magelang. rantasan Pungutan Liar Tingkat Kabupaten but, terdiri dari unsur Pemerintah Kabupaten res Magelang, Kodim 0705 Magelang, Kejaksaan aten Magelang, dan Sub Denpom IV/2-1 Mage- memiliki kewenangan untuk membangun sistem an pemberantasan praktik pungutan liar," jelas- (Bag)-c GRIYA Merawat Pintu Rumah Berbahan Kayu lapuk. Hal tersebut bisa terjadi karena mengalami kelembapan dan berjamur. Untuk mengatasi permasalahan yang satu ini, bersihkan pada bagian yang tel lunak dan berjamur sampai p bersih. Setelah itu lindungi secara merata bagian yang telah dibersihkan tadi dengan bahan pelapis water repellent dan permeabel. Periksa terlebih dahulu dan jangan sampai satu bidang pun yang terlewatkan dari bahan pelapis tersebut. RABU WAGE, 6 SEPTEMBER 2017 (15 BESAR 1950) DARII semua bagian ruangan yang ada di dalam rumah tidak pernah lepas dari sebuah pintu karena bagian ini merupakan akses keluar dan masuk seseorang. Berbagai model dan jenis pintu bisa dipilih untuk menambah keindahan suatu rumah. Akan tetapi semua itu tidak akan berarti bila pintu rumah cepat rusak apabila tidak disertai dengan perawatan terhadap pintu rumah yang ada. Pintu rumah terutama pintu bagian depan seringkali terkena terpaan hujan, terkena banyak sinar matahari langsung dan terkena banyak debu. Untuk melakukan perawatan pintu rumah yang ada hendaknya kita perhatikan terlebih dahulu bahan pintu yang ada. Biasanya pemilik rumah kebanyakan memilih bahan kayu (kusen) karena lebih Anggota Hastanata dalam balutan acara JFW. RAGAM OGJA FASHION COMMODOR K ESEMPATAN tampil di Jogja Fashion Week (JFW) 2017 yang diperoleh paguyuban pelestari adat dan budaya Himpunan Ahli Seni Tata Rias dan Busana Daerah (Hastanata) menjadi kebanggaan tersendiri. Sebab sudah menjadi komitmen sejak awal Hastanata yang didirikan 1 Maret 1978 ini untuk menjunjung dan mempertahankan adat di masyarakat. murah dan bercorak/bermotif beraneka macam. Padahal pintu rumah berbahan kayu harus lebih intensif dalam perawatannya karena bahan kayu mudah sekali renggang, retak, lapuk maupun cat mudah memudar/terkelupas. Kusen cepat renggang atau retak karena volume papan yang disatukan menyusut dan kurang menyatu dengan rangkanya. Jika kusen renggangnya cukup besar olesi sisi papan kayu yang bercelah tersebut dengan lem epoxy kemudian sisipkan kayu dengan jenis yang sama. Sebaliknya bila renggang yang terjadi hanya kecil, cukup dengan mendempul celah yang ada sesuai bahan kayu tersebut baru ditutup dengan finishing akhir. "Suatu kehormatan bagi kami untuk tampil. Hastanata konsekuen untuk terus membumikan adat dan budaya, khususnya melalui tata rias dan busana," tutur pimpinan Hastanata Hj Tati Soetadi kepada KR, belum lama ini. Selain mengalami kerenggangan, pintu rumah berbahan kayu juga mudah Hastanata, Membumikan Adat dan Budaya Sebab itulah, selaras dengan Keistimewaan DIY, Hastanata juga mencerminkan dalam busana. Hastanata memiliki pandangan tentang busana daerah yang bisa dikenakan karyawan maupun karyawati hingga siswa/siswi sekolah yang bisa digunakan untuk hari-hari tertentu sesuai Peraturan Gubernur DIY No 87 tahun 2014. KR-Istimewa. "Diharapkan sejak dini anak-anak sudah paham dan tahu mengenai busana adatnya sendiri serta merasa memiliki. Dari pagelaran ini diharapkan masyarakat Yogyakarta dapat mempergunakan busana adat yang benar sesuai acara yang diselenggarakan," ucap Tati. Saat ini, Hastanata sebagai sebuah paguyuban memiliki kegiatan rutin pertemuan tiap bulan. Dalam acara ini hadir anggota paguyuban, mulai penata rias dan busana dari kabupaten/kota di DIY. Keberadaan Hastanata diharapkan mampu mendorong pelestarian dan pengembangan nilai budaya. Dengan demikian aset budaya Jawa akan tetap terpelihara di Yogyakarta pada masa mendatang. Untuk mewujudkan hal tersebut, tentu menuntut peran aktif Hastanata agar tidak ketinggalan zaman dan penting dilakukan, tidak meninggalkan pakem Yogyakarta. Sehingga pelayanan kepada masyarakat berpegang teguh pada nilai tradisional Yogyakarta yang ada. (R-7)-g Permasalahan lainnya ialah cat pintu rumah yang memudar/terkelupas karena sering terkena air ataupun terpapar matahari langsung. Solusinya ialah melakukan pengecatan ulang agar kondisi kusen tetap terawat sehingga lebih nyaman dilihat. Namun sebelum kusen dicat, cek satu persatu secara detail seluruh bagian pintu. Jika diketemukan bagian yang berlubang atau berpori tambal dengan dempul kayu, kemudian haluskan dengan amplas halus. Setelah semuanya selesai tinggal melakukan pengecatan. Cat yang dipilih harus cat khusus kayu yang lebih memberikan perlindungan dari air, hujan maupun sinar matahari langsung. Jika renggang pintu dan pintu yang lapuk serta cat pintu yang memudar/terkelupas telah teratasi langkah terakhir ialah olesi zat anti serangga atau anti jamur agar tidak dirusak oleh binatang pengerat serta menghindarkan kelembapan pintu yang ada. Pintu rumah berbahan ayu akan bersih dan nyaman dipandang jika kita rajin secara berkala dalam perawatannya. Disamping itu kita juga menjaga pintu dapat menjalankan fungsinya sebagaimana mestinya. (Anung Wargiati, Designer Ruang Minimalis)-g RESTASI yang ditoreh sepertinya tiada henti. Setiap Negeri I Yogyakarta (Mansa) selalu membuat kejutan baik pada level daerah tingkat I DIY maupun nasional, bahkan internasional. Kejutan prestasi Mansa tak hanya di bidang akademik tapi juga di bidang nonakademik. Berbagai lomba ilmu pengetahuan atau sains sudah menjadi rutin diikuti siswa-siswanya dan menghasilkan prestasi yang gemilang. Begitu pula pada kegiatan lomba atau kompetisi olahraga berprestasi, predikat juara selalu disandangnya. Yang menarik lagi, meski namanya madrasah namun ajang lomba dan kompetisi yang diikuti tak sebatas yang digelar Kementerian Agama, tapi ajang yang diadakan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan juga terlibat, dan hasilnya pun 'memuaskan' karena membawa nama baik DIY sekaligus nama harum madrasah. Menurut Wakil Kepala Mansa, Hartiningsih MPd bahwa madrasahnya sangat peduli dengan prestasi siswa, terutama dalam bidang penelitian. Bahkan anggaran untuk kegiatan riset menjadi perhatian serius. "Kami memberi perhatian yang serius untuk kegiatan riset yang diadakan siswa. Karenanya anggaran untuk riset dibe- rikan selayak mungkin," ujar Hartining- sih kepada KR, belum lama ini. Mansa, Madrasah Riset dengan Segudang Prestasi la menjelaskan, kerja keras pihak madrasah dalam membimbing siswa- siswa menjadi generasi muda peneliti tak sia-sia. Pada Februari 2017 lalu tiga siswa yaitu Zhahdo Bintang Ramadhan, M Hanif Nursamsul, dan Farkhan Atoilla sukses meraih medali perak dalam ajang kompetisi sains internasional 'Malaysia Technology Expo 2017'. Yang menarik, tampilnya Tim Mansa di ajang bergensi karya ilmiah internasional itu lantaran menjadi 'utusan' resmi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, setelah sukses menjadi juara 1 nasional lomba karya ilmiah. "Untuk kalangan madrasah, ini kali pertama siswa madrasah mendapatkan juara lomba penelitian karya ilmiah internasional. Suatu kebanggaan bagi seluruh keluarga besar madrasah di Indonesia," kata Kepala Mansa Drs H Wiranto Prasetyahadi MPdl. Saat di Malaysia, karya siswa Mansa itu juga mendapat penghargaan khusus dari Asosiasi Peneliti Taiwan. U Wiranto mendorong agar karya siswanya dipatenkan untuk mendapat hak cipta secara hukum. "Hasil kerja TUT riul quatur 160 05 MAN 1 YOGYAKARTA Madrasah lebih Baik lebih Baik Madrasah keras mereka dalam penelitian dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah, bahkan teruji hingga meraih juara kedua tingkat internasional," ujarnya. Inovasi ketiga siswa tersebut adalah menciptakan aplikasi nanopartikel perak sebagai agen alternatif pelapis antibakteri dan pelindung warna kain batik atau Antibacterial Batiq Textiles. Penelitian secara intensif tentang pelindung kain batik agar tidak mudah pudar warnanya ini dilakukan sejak Januari 2015. "KEDAULATAN RAKYAT" HALAMAN 15 KR-Chaidir Wiranto Prasetyahadi bersama siswa berprestasi di Aksioma-KSM dan guru pembimbing. Aksioma dan KSM Pada 7-12 Agustus 2017 lalu, nama MAN 1 Yogyakarta juga sukses membawa nama harum DIY dalam ajang bergengsi tingkat nasional Kompetisi Seni dan Olahraga Mo(Aksioma) dan Kompetisi Sains Madrasah (KSM), serta Lomba Karya Tulis Ilmiah (LKTI). Tercatat 3 siswanya berhasil mempersembahkan 2 emas dan 1 aloisprisq pa chuhsaib perak. Pada ajang yang diikuti 2.000 lebih siswa madrasah seluruh Indonesia, tercatat nama Ahmad Faiz Fadri Amrullah kelas XII IPS 1 (lomba bulu tangkis putra) dan Kamilatul Fadhilah kelas XII IPS 2( KSM-Bidang Ekonomi dan Agama Islam) keduanya meraih medali emas, serta Diyanah Hasna Afifah kelas XII IPS 3 (lomba seni kaligrafi putri) meraih medali perak. Pada tahun 2016 lalu, dua siswa Mansa meraih medali emas di Festival Inovasi dan Kewirausahaan yang digelar Kemendikbud di Bandung. Ide mereka yang menyatukan jaket dan ransel berhasil merebut perhatian juri. "Produk kita namanya Jackbag. Jaketnya menjadi satu dengan tas, jadi lebih praktis dan tidak repot harus pakai jaket dulu lalu tas (ransel)," ujar Zhahdo Bintang Ramadhan, pencipta Jackbag. Zhahdo bersama Muhammad Nafiul Huda berhasil mengalahkan 73 tim lainnya dari sekolah menengah atas dan madrasah aliyah seluruh Indonesia. Awalnya Zhahdo dan Nafi bergabung dalam ekstrakurikuler Karya Ilmiah Remaja (KIR) di bawah binaan Susiana. Keduanya kemudian mengajukan proposal bisnis Jackbag pada Agustus 2016 lalu. Jackbag terbuat dari parasut dengan kualitas tinggi, tak perlu lagi menggunakan jas hujan. Kedua lengannya juga dipasangi resleting sehingga bisa digunakan sebagai rompi. Kelebihannya lagi Jackbag waterproof. Menurut Hartiningsih, produksi Jackbag dinilai juri dapat berdampak positif bagi lingkungan karena menggunakan limbah perca untuk bagian dalam jaket. Limbah perca yang dimasukkan ke dalam jahitan jaket dapat menambah kehangatan bagi pemakainya. Segudang prestasi yang diraih siswa Mansa,menjadi perhatian para alumnusnya. Melalui Yayasan Al- Hakim Scholarship yaitu wadah para alumnus Mansa dan semua pihak yang peduli pendidikan, mereka yang berprestasi diberikan bantuan atau hadiah. Yayasan menggerakkan umat agar berjamaah dalam beramal jariyah dengan 'Gerakan Infaq 100.000 Pertahun'. Pada 17 Agustus lalu, yayasan memberikan beasiswa kepada 33 siswa Mansa yang berprestasi, yakni 12 siswa dalam Aksioma-KSM tahun 2017 dan 21 siswa dalam LKAS, Fiksi, dan OPSI. (Chaidir)-g Grafis: Arko 4cm
