Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Harian Neraca
Tipe: Koran
Tanggal: 1989-05-23
Halaman: 01

Konten


Menikah di Tianmen CINTA bersemi di tengah sejumlah span- duk dan Barikade di Pusat Kota Beijing 'Ahad malam ketika dua orang mahasiswa Cina se je nak menghentikan aksi protes mereka mendukung demokrasi untuk melangsungkan pernikahan. Li Lu dan Zhao Ming dengan tidak menghi- raukan desas-desus bahwa tentara bakal sege- ra turun tangan membubarkan mereka, me- langsungkan pernikahan di tengah 40.000 mahasiswa yang melakukan unjukrasa di la- pangan Tianmen. Jakarta, NERACA REALISASI Anggaran Penda- patan dan Belanja Negara (APBN) 1988/89 yang direncanakan ber- imbang pada tingkat Rp 28,936 triliun, yang ternyata diperkirakan akan mencapai Rp 33 triliun. Terlampauinya penerimaan ne- gara dalam pelaksanaan APBN ini, terutama karena berhasilnya upa- ya peningkatan penerimaan di luar migas, serta lebih tingginya pene- rintaan pembangunan dari yang direncanakan semula. Realisasi APBN 1988/89 Diperkirakan Rp 33 Triliun tang yang harus dibayar, serta ke- wajiban pemerintah untuk menaik- kan gaji pegawai negeri sipil, ABRI dan pensiunan, serta ter- lampauinya beberapa pos penge- luaran rutin lainnya. Demikian dikatakan Menteri Keuangan, JB. Sumarlin atas nama Pemerintah ketika menjelaskan tambahan dan perubahan APBN 1988/89 dan perhitungan APBN 1986/87 dalam sidang paripurna DPR RI yang dipimpin Ketua DPR/MPR, Kharis Suhud, di Jakarta, kemarin. Dari realisasi itu, berarti besar- nya sisa anggaran lebih diperkira- Jakarta, NERACA SAMPAI kemarin, masyarakat masih terus menyerbu bank-bank penyelenggara Tabungan Hari De- pan (Tahapan). Terbukti dengan banyaknya jumlah penabung yang berhasil digaet bank-bank tersebut. Bank Bhumy Bahari saja sampai kemarin mampu menjaring sekitar Rp 500 juta dari 1.298 penabung "Tahapan" yang dihimpun dari tujuh cabangnya Sementara Bank Central Asia mampu menarik 150-an pená- bung, sedang Bank Umum Asia cuma mencapai 50-an penabung setiap harinya, di setiap cabang- cabangnya. Menuruteksekutif Bank Bhumy Bahari, Harry R. Oetomo yang dihubungi NÉRACA, kemarin, 4 Cabang Bank Bhumy Bahari baru melaksanakan sejak 1 Mei 1989, sementara 3 Cabang lainnya seki- tar dua mingguan tapi sudah mam- pu menggaet dara Rp 500 juta. BCA dan Lippobank yang lebih HARIAN NERACA Ekonomi untuk Kesejahteraan dan Keadilan Sosial Selasa, 23 Mei 1989 *Sebagai Hasil Peningkatan Ekspor dan Efisiensi kan Rp 5,3 miliar atau peningkat- an 14% dibanding saat Pemerintah mengajukan APBN awal tahun lalu (1988). Namun, bila dibandingkan de ngan realisasi dalam tahun angga- ran sebelumnya, 1987/88, terda- pat peningkatan sekitar 22%. Menurut Menkeu, terlampaui- nya penerimaan negara, dapat di- lihat dari meningkatnya penerima- an dalam negeri yang diperkirakan sebesar Rp 23 triliun lebih atau meningkat Rp 1,2 triliun (5,5%) lebih tinggi dibanding yang diren- Masyarakat Masih Serbu Bank Penyelenggara "Tahapan" dulu melaksanakan "Tahapan" dengan hadiah total Rp 500 juta itu, pasti lebih banyak lagi menja- ring dana masyarakat ketimbang Bank Bhumy Bahari. "Apalagi BCA dan Lippobank didukung market-nya lebih besar, daripada kita," tuturnya. Menurut kabar yang diperoleh NERACA BCA telah berhasil menangguk dana masyarakat seki- tar Rp 5 miliat, pada pekan silam. Dan ditargetkan pada saat nanti dilaksanakan penarikan "Tahap an" pertama di awal Agustus 1989 bisa mencapai Rp 80 miliar. Satu petugas "Tahapan" yang ditemui NERACA secara terpisah mengatakan, setiap cabang BCA bisa menarik sekitar 150-an pena- bung dari berbagai golongan setiap harinya. Tapi petugas yang enggan di- sebut namanya mengakui, animo masyarakat menabung di "Taha- pan memang membludak". "Apa lagi jam-jam kerja sekitar pukul KONTAK BISNIS TPI di Pariaman Perlu Dibangun KABUPATEN Padang Pariamandi Provinsi Sumatra Barat mempunyai potensi besar dibidang perikanan laut. Oleh ka- rena itu untuk meningkatkan potensi itu, daerah ini perlu membangun sebuah TPI (Tempat Pelelangan Ikan) yang nantinya bermanfaat bagi para nelayan setempat. Selama ini TPI yang ada hanyalah bersifat darurat, tidak permanen. Terkadang karena kesulitan para nelayan merasa payah untuk melemparkan produk ikan laut yang dihasil- kannya. TPI yang diperlukan di Padang Pariaman adalah untuk dibangun di Kotip Pariaman. Untuk keterangan dan peminat yang ingin menjajaki pembangunan TPI tadi dapat kontak dengan pemda setempat. Sementara itu kesempatan lain yang terbuka di daerah Sumbar adalah di sektor perkebunan vanili. Potensi yang dapat digarap adalah di seputar Maninjau. Belum banyak swasta nasional yang berminat untuk me- ngembangkan perkebunan vanili. Diperlukan Calon Investor PARE-PARE satu kota di pantai barat Provinsi Sulawesi Selatan memiliki prospek cerah. Kota ini kurang lebih 30 km letaknya dari PLTA Bakaru (Pembangkit Listrik Tenaga Ulap Bakaru) yang dijadwalkan selesai tahun 90-an nanti. Jika proyek itu rampung, maka roda perekonomian. daerah barat Sulsel semakin berkembang lagi. Termasuk sektor yang akan berkembang itu bidang pariwisata. Saat ini proyek PLTA Bakaru baru sekitar 65% rampung, maka dalam upaya menunjang pengembangan daerah ini dalam bidang pariwisata, calon investor yang dibutuhkan adalah untuk membangun hotel yang berkapasitas sesuai dengan kondisi daerah itu. Dapat juga diinformasikan, Pare- Pare juga merupakan kota lintasan untuk menuju ke utara dan timur Sulsel. Peminat dapat kontak dengan Dinas Pari- wisata Sulsel di Ujung pandang. Udang Beku dari Irian Jaya PROVINSI Irian Jaya kaya dengan berbagai komoditas ekspor baik pertanian maupun petemakan. Salah satu komo- ditas ekspor itu adalah koslonit atau udang beku dan Jaya. pura, produksi udang beku dari daerah ini rata-rata 15 ton per bulan. BACA JUGA: Kebanyakan udang itu berasal dari Sungai Mamberamo, dan terdiri dari berbagai jenis. Saat ini produksinya sudah melebihi kebutuhan penduduk Jayapura. Dan kelebihannya diperuntukkan untuk ekspor. Eksportir udang yang berminat akan udang beku itu dapat melakukan kontak ke PT Mina Jayapura, di Jayapura atau bisa juga menghubungi Kanwil Perdagangan di Jayapara. ● Perdagangan Toyota Astra Motor Ekspor Mesin 5K ke Malaysia ● Perhubungan Sekjen Dephub Minta Teliti Musibah "Dharma Mulia" Keuangan Pembayaran Bunga & Cicilan Hutang RI Rp 10,94 Triliun Opini Tindakan Ekonomi Moneter Gaya Eropa & Cara Indonesia Internasional Pimpinan Militer Cina Tolak Hukum Darurat Hal II Hal III Hal IV Hal VI canakan semula. Sementara realisasi penerimaan pembangunan untuk tahun angga- ran ini, mencapai Rp 9,9 triliun atau berarti Rp 2,83 triliun (39,5%) lebih besar dari yang direncama- kan. Hal XII Untuk pengeluaran rutin, diper- kirakan mencapai jumlah Rp 20,739-triliun, ada peningkatan Rp 673 miliar (3,4%) dari yang semula direncanakan. Peningkatan ini, kata Sumarlin erat kaitannya dengan kewajiban pembayaran bunga dancicilan hu- 10.00-13.00 WIB, para penabung berjubel ingin meminta formulir "Tahapan". Sementara, eksekutif Bank Umum Asia, Soegianto, menjelas- kan BUA hanya mampu menja- ring 50-an penabung setiap hari- nya, dari 8 cabang di Jakarta (termasuk Cabang Pembantu), ser- ta di Cabang Medan, Madiun, dan Semarang. Menurut dia, dikeluarkan "Ta- hapan" dari empat bank (BCA, Bank Umum Asia, Bank Bhumy Bahari, dan Lippobank) sebenar- nya membantu pemerintah untuk mengurangi inflasi, misalnya. Se- bab, dengan mereka menabung, berarti mereka tidak menjadi kon- sumtif, dan uangnya yang disim- pan bisa digunakan untuk mem- bantu proyek-proyek produktif. Di sini lain, Harry menambah- kan, "Tahapan" ini tidak semata- mata untuk menyaigi tabungan yang telah dikeluarkan bank-bank (Lihat Halaman XI Kolom 8) Berbagai kebijaksanaan yang dikeluarkan Pemerintah termasuk perluasan pengenaan PPN, Pajak Barang Mewah dan penyesuaian suku bunga kredit ekspor merupa- kan rangkaian ketentuan guna mengarahkan dunia usaha kita benar-benar mampu bersaing baik di dalam maupun luar negeri se- suai kondisi riel yang ada. "Dunia usaha akita tidak bisa mendasarkan daya saingnya pada sesuatu yang bersifat semu, semen- tara. Mereka harus mampu bersa- ing, baik di dalam maupun luar negeri, dengan kondisi yang nor- mal. Bila sudah sampai pada ting- katan itu, barulah bisa dikatakan kita benar-benar punya daya saing yang kuat di pasar internasional," tutur Menmud Ariwibowo, ketika bicara pada pelepasan ekspor per- dana mesin type 5K produksi PT. TAM di Jakarta, pekan lalu. Diakuinya, pada tahap awal memang Pemerintah memberi per- lindungan kepada dunia usaha. termasuk industri nasional, dengan berbagai kemudahan. Namun se- jak beberapa tahun belakangan ini, Pemerintah secara bertahap me- lakukan penyesuaian berbagai ke- bijaksanaan agar dunia bisnis kita bisa berdiri di atas kekuatan yang riel. Jakarta, NERACA PELAYANAN umum di se- mentara instansi, terutama di Ja- karta dewasa ini dira sa kan oleh masyarakat belum memadai. Ber- urusan dengan instansi tingkat mana pun kadang kala menimbul- kan rasa jengkel, karena kurang wajarnya pelayanan, Dalam kaitan ini Ketua Komisi II DPR-RI (membidangi masalah Dalam Negeri dan Pendayagunaan Aparatur Negara) Samsudin, juga pernah merasakan kurang baiknya pela ya nan umum tersebut. Ekspor Harus Daya Saing Didasarkan Kondisi Normal Buruknya pelayanan umum di sejumlah instansi pemerintah bu- kan terjadi akibat rendahnya gaji pegawai, tetapi lebih erat kaitan- nya dengan sikap mental aparat, katanya kepada wartawan di Ja- karta Senin. Berdasarkan realisasi penerima- an dan pengeluaran rutin itu, maka tabungan pemerintah pada 1988/- 1989 diperkirakan mampu men- capai Rp 2,265 triliun yang berarti Rp 528,3 miliar (30,4%) lebih tinggi dari yang direncanakan. "Fungsi pegawai negeri sebagai abdi negara dan masyarakat seperti yang dituangkan dalam UU No. 8/1974 harus benar-benar dihaya- ti," tutur ketua komisi II itu. Menkeu Sumarlin mengatakan, terlampauinya tabungan pemerin- tah dari yang direncanakan, teru- tama karena berhasilnya pengera- han sumber-sumber penerimaan dalam negeri, sehingga mampu melebihi peningkatan pengeluaran rutin. Samsudin yang berasal dari F- ABRI itu juga sering melihat apa- rat yang membeda-bedakan pela- Berdasarkan perkembangan itu, maka dana pembangunan dalam bentuk rupiah, sebesar Rp 4,3 tri- liun dan dalam bentuk bantuan proyek Rp 7,95 triliun. Sedang sisanya Rp 5,3 miliar, yang me- rupakan sisa anggaran lebih. Adapun pengerahan dana dari sumber dalam negeri, dirinci, seba- gai berikut; penerimaan dalam ne- geri diperkirakan sebesar Rp 23 triliun, meliputi penerimaan dari migas Rp 9,527 triliun dan di luar migas Rp 13,477 triliun. Penerimaan rnigas terdiri atas penerimaan minyak bumi Rp 8,326 triliun dan penerimaan gas alam Rp 1,2 triliun. Realisasi penerimaan migas ini berarti melampaui 7,6% di atas rencana, atau senilai Rp 671,2 mi- liar, meski pun rata-rata penjualan minyak mentah Indonesia sedikit lebih rendah daripada harga yang dipergunakan dalam perhitungan APBN 1988/89. "Itu karena adanya tambahan penerimaan setelah dilakukan per- hitungan kembali dengan kontrak- tor minyak a sing dan Pertamina, di samping adanya kenaikan kurs ru- piah terhadap dolar AS," kata Sumarlin. Sementara penerimaan di luar migas yang direncanakan sebesar Rp 12,947 triliun, realisasinya di- perkirakan Rp 13,477 triliun. Peningkatan itu terjadi terutama (Lihat Halaman XI Kolom 9) Terbit Pagi 12 Halaman Menkop menilai gerakan kope- rasi selalu tertinggal dalam me- nangkap dan menterjemahkan pe- luang-peluang usaha, karena ku- rangnya wawasan terhadap kebi- jaksanaan dan situasi perekonomi- an yang senantiasa berkembang. Dalam konteks tersebut Men- kop mengharapkan agar gerakan Sambil menyebutkan kemajuan koperasi harus cepat tanggap dan Berbagai kebijaksanaan pemer- intah seperti Deregulasi, Pakto, Paknov dan terakhir Kepres 21 tahun 1989 telah membuka pe- Jakarta, NERACA MENTERI Muda Perindustri- yang dicapai dunia usaha termasuk cepat sadar atas lingkungannya, Tuang koperasi membuka berbagai jenis kegiatan usaha. an, Ir. Tungki Ariwibowo meng- himbau kepada dunia bisnis dan kalangan industria wan di sini un- tuk mengembangkan terus serta menemukan cara-cara terbaik agar mencapai daya saing internasional yang benar-benar didasarkan pada kenyataan normal. ekonomi secara keseluruhan, Ari- wibowo menghimbau pula agar kalangaan industria wan kita mulai (Lihat Halaman XI Kolom 9) terutama mengenai kebijaksanaan ekonomi nasional. Gerakan Koperasi harus berusa- ha meningkatkan kemampuan ma- koperasi untuk melakukan kerja- Kesempatan juga terbuka bagi (Linut Halaman XI Kolom 7) la sendiri pernah "dikerjain" oleh salah seorang Lurah di DKI Jakarta ketika mengurus akte ke- lahiran cucunya karena "si Lurah" tidak mengetahui siapa dia. PGRI ttg. Ebtanas Nol Persen Lurah tersebut, sambungnya, memblarkan dia menunggu tanpa alasan yang jelas, padahal ia sudah melengkapi seluruh prosedur yang diperlukan untuk mengurus akte tersebut. Jakarta, NERACA PERSATUAN Guru Republik Indonesia (PGRI) akan mempela- jari dulu, mengapa sampai ada suatu sekolah yang ada persentase kelulusan Ebtanas-nya nol persen (tak seorang-pun lulus - Red). "Bila benar, itu menarik. Kare- na, belum pernah ada sebelumnya. Tetapi kami tak bisa mengemuka- kan pendapat sekarang, karena be- lum mempelajarinya," kata Ketua Umum PB PGRI, H. Basyuni Suriamihardja kepada ANTÁRA di Jakarta, Senin, ketika dimintai komentarnya tentang adanya seko- lah yang tidak satupun muridnya lulus Ebtanas. "PGRI mesti tahu dulu macam sekolahnya, dan jumlah murid yang mengikuti Ebtanas. Kalau hanya tiga anak, dan tak lulus semua, sebenarnya masih wajar," jelasnya seraya menambahkan bah- wa banyak faktor yang dapat me- nyebabkan terjadinya kelulusan Ebtanas nol persen, diantaranya kurikulum serta sarana belajar. (Lihat Halaman XI Kolom 6) Baru setelah seseorang membe- ritahukan kepada Lurah itu bahwa yang sedang menunggu adalah se- orang anggota DPR, sekaligus Mayor Jenderal TNI-AD, Lurah itu langsung merubah sikapnya. Menteri Koperasi : Gerakan Koperasi Selalu Tertinggal Tangkap Peluang Jakarta, NERACA KEBIASAAN-kebiasaan dan praktek-praktek koperasi yang berlaku kurang menunjang per- kembangan, lemahnya koperasi da- lam mengatur dirinya seringkali menjadi perangkap dan menjebak koperasi sendiri untuk bergelut di dalamnya. Menteri Koperasi Bustanil Ari- fin, SH mengakui hal itu dalam sambutan tertulisnya yang dibaca- kan Sekretaris Jendral Departe- men Koperasi Wagiono Ismangil pada pembukaan Rapim Dewan Koperasi Indonesia (Dekopin) Senin pagi di Hotel Kartika Plaza. Kondisi semacam itu membuat Seorang Anggota DPR "Dikerjain" Lurah yanan yang diberikan, tergantung kekuasaan atau kewenangan yang but. siapa yang datang, padahal seha- dimilikinya untuk meminta pela- rusnya ia memperlakukan sama terhadap semua orang yanan istimewa. sikap dan perilaku orang-orang serta gerakan koperasi pada umum- nya kurang sesuai dan tidak men- cerminkan sebagai Badan Usaha Ekonomi. najerial, sehingga secara internal menjadi tangguh, dan merupakan sarana untuk memanfaatkan pe- luang-peluang serta melakukan upaya-upaya menghimbau permo- dalan. Pada bagian lain Menkop Bus- tanil Arifin mengingatkan pula Ra- pim Dekopin saat ini sangat pen- ting, mengingat pada Pelita V, pemerintah telah menetapkan un- tuk membina 2.000 sampai 4.000 KUD (Koperasi Unit Desa) Man- diri. Dengan terwujudnya KUD Mandiri diharapkan akan menjadi lokomotif dan penggerak KUD serta koperasi lainnya, sehingga dapat serempak bersama sektor ekonomi lainnya lepas landas pada Pelita VI. CALON MAHASISWA: Seorang penderita cacat tangan lulusan SLTA (kiri) dan sahabatnya, serius mempelajari petunjuk ujian masuk perguruan tinggi negeri 1989, Rayon A (meliputi 17 PTN di wilayah Sumatera, Kalbar, DKI dan Jabar) yang dipusatkan di SMA 68, Salemba, Jakarta Senin (22/5). Pengambil- an formulir dengan sistem resi yang dibayar 15.000 rupiah per siswa itu mulai dilayani 22 Mei-2 Juni, pukul 09.00-17.00 WIB. Angka pembelian formulir secara kolektif (dimulai 15 Mei), tahun ini mengalami penurunan dari 35.000 siswa (1988) menjadi 31.000 siswa (1989), padahal menurut panitia angka itu selalu naik sampai lima persen tiap tahun. Ujian Rayon A, B dan C akan diselenggarakan 6-7 Juni (Foto: ANT). Menurut Menkop, koperasi mempunyai kedudukan sejajar de- ngan pelakuekonomi lainnya, oleh karena itu koperasi perlu dan harus menggali potensi yang ada serta mengembangkan kerjasama de- ngan BUMN dan swasta baik seca- ra vertikal maupun horizontal. No. 1124 Tahun ke V Pameran yang di prakarsai oleh Yayasan Tiara Indah dan diikuti sekitar 112 pengrajin dari 25 pro- pinsi ini akan berlangsung sampai tanggal 31 Mei mendatang menam- pilkan ribuan jenis barang kerajin- an. Industri kecil merupakan bagi- PAMERAN KERAJINAN: Presiden Soeharto berdialog dengan seorang penenun cagcag dari Bali ketika bersama Ibu Tien meninjau Pameran Kerajinan Indonesia di Balai Sidang Senayan, Jakarta hari Senin (22/5), Pameran yang akan berlangsung sampai 31 Mei itu diikuti pengrajin beberapa daerah di Indonesia dan diselenggarakan Yayasan Bhakti Nusantara Indah. (Foto: ANT). MILIK MONUMEN PERS NASIONAL SURAKARTA Presiden: Industri Kecil Motor Penggerak Kemajuan Jakarta, NERACA INDUSTRI kecil dan kerajinan rakyat merupakan motor pengge- rak yang penting bagi kemajuan dan kemakmuran masyarakat. Karena itu industri kecil dan kerajinan rakyat ini perlu terus dikembangkan, kata Presiden Soe- harto dalam sambutannya ketika membukat Pameran Kerajinan In- donesia dalam Interior di Balai Sidang Senayan, Jakarta Senin. Demikian Menteri Pertamba ngan dan Energi Ir Drs Ginanjar Kartasasmita ketika membuka Mu syawarah Anggota ke III APMI (Asosiasi pemboran Migas Indone- sia), di Jakarta, Senin. Menurutnya, pemanfaatan pera- latan pemboran yang bekerja sama dengan perusahaan pemboran na- sional, merupakan cara saling menguntungkan. Elevator Tewaskan 7 Orang SEBUAH elevator telah runtuh dari lantai ketujuh di rumah sakit Hospitalet De Llobre- gat di kota Catalinia pada hari Minggu, sehing- ga menewaskan tujuh orang, demikian kata seorang juru bicara rumah sakit. Juru bicara di rumah sakit Bellvitge, Fran- cesc Moreau mengatakan bahwa elevator yang dengan sebab-sebab yang masih belum diketahui telah runtuh jatuh hingga ruang bawah rumah sakit. "Di samping itu, mungkin ma- sih ada cara lain yang dapat dipi- kirkan untuk memanfaatkan se- mua potensi nasional yang ada dalam bidang perminya kan, Dan ini merupakan tantangan bagi kita semua," tandas Ginanjar. Dia mengatakan bahwa seluruh orang yang berjumlah tujuh yang ada di elevator tersebut te was dalam kecelakaan tersebut. Peralatan Pemboran Migas belum Dimanfaatkan Penuh Menteri Muda Perindustrian T. Aribowo dalam laporannya me- ngemukakan, nilai ekspor barang kerajinan dan industri kecil dalam tahun 1988 mencapai 956 juta dolar AS. Ini menunjukkan pe- ningkatan yang pesat dibanding- kan dengan tahun 1984 yang ha- nya mencapai 214,4 juta dolar AS. Sementara itu, Ketua Umum Yayasan Tiara Indah yang men- jadi penyelenggara pameran, Ny. Hardyanti Indra Rukmana me- ngatakan, pihaknya tertarik me- nyelenggarakan pameran ini untuk amat vital, yakni migas (minyak kedua kalinya tahun ini karena besarnya minat serta keinginan dari Dari hasil Jakarta, NERACA DEWASA ini masih terdapat dan gas). peralatan pemboran migas kurang produksi terlibat kegiatan pembo- Sejak tahun lalu dirasakan sangat besar masuk di antaranya Pertamina. perusahaan-perusahaan minyak, ter- ran. Karena itu, ucap Ginanjar, manfaat yang dapat diambil olek kegiatan pemboran adalah sama para pengrajin, diantaranya mere- tuanya dengan pengusahaan migas, ka bisa melakukan kontak dagang Bahkan kini kegiatan pemboran serta menerima pesanan ekspor tidak terbatas pada migas saja, tapi sehingga lebih mempertinggi rasa sudah mencakup panas bumi. percaya diri. Ia menambahkan, Yayasan ber- tekad untuk menyelenggarakan pameran serupa setiap bulan Mei yang dikaitkan pula dengan peri- ngatan Hari Kebangkitan Nasional. Dalam pameran juga ditampil- Drs F. Ab- kan hasil nyata dari program- da'oe dalam sambutannya menya- bapak angkat di mana industri takan, dalam Repelita V ini perlu besar memberikan bimbingan tek- ditingkatkan eksplorasi untuk nis dan membantu pemasaran ke- memperoleh sumber hidrokarbon pada industri kecil dan pengrajin baru. yang ada di lingkungannya. Menurut Ny. Rukmana, pame- (Lihat Halaman XI Kolom 9) UNTUK memantau lapangan kerja sektoral sejak dua tahun ter- akhir ini telah dirintis program 'focal point' di sejumlah departe- men teknis, kata Menteri Tenaga Kerja Drs. Cosmas Batubara. Ketika membuka temu konsul- tasi program terpadu perluasan lapangan kerja dalam Pelita V di Jakarta, Senin, ia mengemukakan bahwa program itu akan dikem- bangkan dan disempurnakan agar lebih efektif dan efisien. an dari usaha kecil pada umumnya yang melibatkan lapisan besar masyarakat dan merupakan sum- ber kehidupan orang banyak, kata Presiden. Peranan industri kecil dan kera- jinan dalam penyerapan tenaga kerja amatlah besar. Bahkan jauh lebih besar di bandingkan dengan industri besar yang biasanya meng- gunakan teknologi canggih yang padat modal. Samsudin di pihak lain meng- hargai pengakuan pemerintah ten- ma dukungan teknis. masyarakat itu sendiri, Samsudin pelayanan umum, misalnya seperti Tentang buruknya pelayanan tang masih perlu ditingkatkannya ngat diperlukan dukungan teruta- menilai hal itu sela in terjadi karena yang diungkapkan oleh Menteri tidak kejelasan prosedur, juga ka- Pendayagunaan Aparatur Negara rena ketidak beranian atasan mene- dan Gubernur DKI Jakarta baru- gur bawahan atau ketidak tahuan baru ini. atasan tentang apa yang dilakukan bawahannya. Prosedur pengurusan sesuatu, sambungnya, harus ditempel dan disebutkan dengan jelas di tempat tempat pelayanan, sedangkan di pihak lain seorang atasan juga harus bertanggungjawab terhadap apa yang dilakukan bawahannya. Tidak Etis Dalam kaitan ini Kepala Nega- ra mengharapkan pula terus di- upayakannya keterpaduan dalam kita membangun industri nasional. Keterpaduan harus mencakup je- nis industri yang satu dengan jenis industri yang lain. Dengan dikembangkannya in- Namun kegiatan ini baru dalam 10 tahun terakhir saja dapat dilak- sana kan sepenuhnya oleh perusa- haan swasta nasional Indonesia, dengan memiliki dan mengelola sendiri perlengkapan pembora n. Dirut Pertamina la mengatakan, pemboran meru- pakan salah satu kegiatan penun- jang penting dalam proses penggali- an kekayaan alam Indonesia yang (Lihat Halaman XI Kolom 7) Di seluruh Indonesia terdapat 60 cekungan, yang di perkirakan mengandung suniberdaya migas yang perlu dibuktikan, untuk men- jadi cadangan yang dapat diman- Pinggir "Focal Point" untuk Pantau Lapangan Kerja Pinggir Jakarta, NERACA ketenagakerjaan seperti perluasan lapangan kerja, pemerataan kesem- patan kerja, peningkatan mutu dan kemampuan tenaga kerja serta per- lindungannya. la menyambut baik keinginan program pembangunan PBB (UN- DP) dan organisasi pekerja sedu- nia (ILO) untuk memadukan pro- gram bantuannya dengan program perluasan lapangan kerja Pekta V secara keseluruhan. dustri nasional secara terpadu itu, maka akan berkembang pula krea- tivitas dan prakarsa masyarakat. Kata Kepala Negara, pemerintah akan meneruskan langkah-langkah deregulasi dan debirokratisasi dengan kesadaran tanpa tergelincir ke dalam jurang persaingan bebas liberalistik. Industri kecil dan kerajinan juga menghasilkan barang-barang yang dapat di ekspor dan mendatang- kan devisa. Dukungan UNDP SEMENTARA itu, direktur "Pengembangan bukan hanya UNDP di Jakarta, Galal M. Magdi dalam bentuk adanya petugas dan mengatakan, UNDP mendukung unit khusus yang menangani la pa- sepenuhnya program dan strategi ngan kerja," ujarnya sera ya me- ketenaga kerjaan di Indonesia se- nambahkan, arahnya akan men- perti yang tercantum dalam kebi- cakup adanya program kerja dan jaksanaan pembangunan Pelita V. mekanisme itu sa- Temu itu tan mengenai program terpadu di Mengingat pentingnya arti pe- bidang perluasan lapangan kerja maupun pengendalian, maka pro- V dan peningkatan produktivitas, mantauan, baik untuk evaluasi sesuai engan target selama Pelita gram pemantauan perlu dilakukan pendidikan dan latihan untuk me- walaupun akan menambah peker- ningkatkan kesejahteraan tenaga jaan bagi instansi sektoral dan kerja. daerah. REALISASI APBN 1988/ 1989 akan mencapai Rp 33 triliun, dari RAPBN.. yang direncanakan Rp 28 triliun. -Ini wajar, karena keadaan ekonomi yang juga berkem- bang. MASYARAKAT dilaporkan masih menyerbu bank penye- lenggara "Tahapan" dengan hadiah yang... aduhai." Mudah-mudahan masya- rakat jangan disesatkan, kare na hadiah-hadiah bank dalam menjaring dana masyarakat. Tapi ini juga menyangkut kan untuk memperoleh kesepaka- kepercayaan. Hati-hati.... lah ★★★ Walaupun kesejahteraan pega- wai bukan menjadi penyebab bu- ruknya pelayanan umum, Samsu- Selain itu, temu konsultasi se- din juga menghargai usaha-usaha pemerintah untuk meningkatkan ngangguran, bangsa Indonesia juga untuk menyelaraskan program Dijelaskan, selain masalah pe- lama dua hari juga dimaksudkan kesejahteraan mereka misalnya me- menghadapi masalah setengah pe- UNDP dan ILO dalam mendu- lalui pemberian pensiun otomatis, kenaikan pangkat dan jabatan jumlahnya mencapai 32,1 juta atau di masing-masing sektor selama ngangguran yang pada tahun 1988 kung perluasan kesempatan kerja fungsional dengan tujuan agar pen- 44,2 persen dari orang yang beker- Pelita V antara lain industri, per- dayagunaan aparat pegawai negeri ja. SAMSUDIN juga menilai tim- dalam memberikan pelayanan tanian perdagangan, perbankan nuh. bulnya istilah "basah" dan "ke- umum lebih meningkat lagi. Besarnya jumlah pengangguran dan sektor informal, ring" di suatu lingkungan peker- itu masih ditambah dengan tingkat Jumlah peserta 56 orang dari jaan merupakan sesuatu yang sa- dalam kaitannya dengan pening- secara keseluruhan relatif rendah siasi Pengusaha Indonesia (APIN- Tentang peranan DPR sendiri pendidikan angkatan kerja yang berbagai departemen, SPSI, Aso- ngat tidak etis. katan pelayanan umum, Samsudin (78 persen berpendidikan SD ke DO), UNDP, ILO dan negara. tidak etis itu tetap mengemukakan bahwa komisi bawah), yang menyebabkan pro- negara donor. Namun, ia juga mengakui sikap dilakukan, ya dengan sendirinya yang dipimpin tidak henti-henti- duktivitas dan penghasilan angka- mental pegawai yang membeda- harga diri akan hilang," katanya nya memantau dan membahasnya bedakan pelayanan juga kadang- seraya menambahkan, seorang dalam setiap kesempatan misalnya tan kerja relatif rendah pula. kadang terjadi akibat adanya atasan harus berani memberantas dalam rapat kerja atau dengar pen- tasi itu dapat memberikan sum- la mengharapkan, temu konsul- orang-orang yang memanfaatkan penyebab terjadinya istilah terse- dapat dengan mitra kerjanya.(Ant) bangan bagi tercapainya sa saran "Seharusnya, kan ia memberi- kan pelayanan yang sama dan ber- sikap wajar terhadap siapa pun juga," tutur Samsudin lagi. "Kalau yang Hadir dalam acara itu direktu ILO di Jakartaa, Mr. lan Cum dan beberapa pejabat di lingkung- mings, sesjen Depnaker Darwant an Depnaker. (Ant) ★★★ GERAKAN Koperasi selalu tertinggal menangkap pe- luang usaha, kata Menteri Ko- perasi Bustanil Arifin. - Bagaimana tak tertinggal, sudah lemah perlakuan pun berbeda dengan swasta atau BUMN oleh banyak pihak. PERALATAN pemboran mi- gas belum dimanfaatkan pe- -Ya tinggal tunggu keadaan- lah, kalau memang OPEC menghendaki produksi tinggi, tentu ini bisa dimanfaatkan, apa lagi dengan harga minyak yang kini naik. many Cuil