Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Harian Neraca
Tipe: Koran
Tanggal: 1989-05-23
Halaman: 06

Konten


Selasa, 23 Mei 1989 KOMENTAR Menumpas Raja-raja Kecil Pajak APARAT pajak yang selama ini terkesan sebagai raja- raja kecil, akan dikikis tuntas, dan semua personil pajak harus mengikuti ketentuan dan peraturan yang berlaku, dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya, kata Dirjen Pajak Drs Marie Muhammad kepada para pemim- pin Redaksi media masa beberapa waktu lalu di Jakarta. Kesan masyarakat bagi aparat pajak, yang menjadi raja- raja kecil itu, sebenarnya merajalela, sebelum diberlaku- kannya Undang-Undang Perpajakan tahun 1983. Dengan Undang-undang pajak yang baru itu, wajib pajak diberi kebebasan menetapkan pajaknya sendiri (self assesment), dan melaporkan kepada Inspeksi pajak setempat. Disini hubungan aparat pajak dengan wajib pajak, hampir tidak ada, apalagi wajib pajak dalam membayar pajaknya tidak berurusan dengan kantor pajak, tetapi melakukannya ke bank-bank pemerintah dan bank-bank yang ditetapkan lainnya, termasuk kantor-kantor pos. Untuk terwujudnya, usaha Dirjen Pajak menghapuskan kesan aparat pajak sebagai raja-raja kecil itu, sejak April lalu Kantor Inspeksi Pajak di seluruh Indonesia telah diganti menjadi Kantor Pelayanan Pajak. Disini tidak ada kesan, aparat pajak itu, sebagai hal yang menakutkan, apalagi menginspeksi ataupun pandangan-pandangan lain- nya. Dan telah menjadi tekad serta usaha Dirjen Pajak, untuk meningkatkan pelayanan pajak kepada masyarakat secara maksimal. Pelayanan itu, tentu akan berhasil bila dibarengi dengan pelaksanaan penyuluhan pajak yang intensif dan efektif. Bahkan juga aparat pajak, harus membuka diri memberikan pelayanan pada masyarakat, tentang perpa- jakan setiap saat. Ini penting karena perpajakan bagi masyarakat awam, banyak yang tidak dimengerti oleh mere- ka. Seyogianya, dalam memberikan pelayanan ini, aparat pajak, tidak menggunakan kesempatan, sebagai pos tawar menawar masalah perpajakan. Kalau ini terjadi, usaha Dirjen Pajak menghapus image raja-raja kecil pajak di mata masyarakat, akan mengalami hambatan. Artinya kebijaksanaan yang ditetapkan peme- rintah cq Ditjen Pajak, dalam menertibkan aparaturnya, tidak akan jalan, bahkan kebijaksanaan itu akan di potong-potong atau dijegal oleh aparat pajak sendiri. Ini tidak kita ingini karena bila ini terjadi akan merugikan kita semua, tidak saja masyarakat tetapi juga pemerintah. Mudah-mudahan dengan penggantian istilah Inspeksi Pajak menjadi kantor pelayanan pajak, masyarakat yang selama ini melihat kantor pajak sebagai hal yang angker, tidak lagi takut berhadapan atau berurusan ke kantor pajak. Ini memerlukan pula kesadaran masyarakat. Ke- sadaran saja memang tidak cukup, tetapi harus disertai dengan tindak dan perbuatan masyarakat, membayar dan mengurus pajaknya ke kantor pelayanan pajak setempat. Kalau selama ini di kantor Inspeksi Pajak itu ada bagian urusan luar pajak, dengan Kantor Pelayanan Pajak yang baru, hal itu tidak ada lagi. Namun di Kantor Pelayanan Pajak itu, dibentuk badan baru, dengan nama Unit Peme- riksaan dan Penyidikan Pajak. Ini berarti aparat pajak, melakukan pemeriksaan-pemeriksaan dan penyidikan atas laporan pajak yang dibuat sendiri oleh para wajib pajak. Kalau dengan sistim lama, adanya Dinas Urusan Luar Pajak, yang kerjanya setiap hari berada di luar kantor mencari objek pajak baru, atau bersekongkol dengan pem- bayar pajak lama, dengan sistim sekarang, aparat pajak lebih banyak berada di dalam memeriksa laporan-laporan yang masuk. Ini tidak berarti pemeriksaan ke kantor wajib pajak, tidak dilakukan. Dan bila terdapat kecurigaan, ten- tang kejujuran laporan wajib pajak unit pemeriksaan dan penyidikan pajak ini, sementara waktu dapat melakukan pemeriksaan ke kantor wajib pajak. Hasil pemeriksaan itu, bisa membawa dampak eksekusi atau hukuman atas ketidak jujuran wajib pajak. Dan mungkin pula bisa meringankan wajib pajak, karena lapo- ran yang disampaikan memang sesuai dengan keadaan dan kondisi usaha yang dibuat wajib pajak. Agaknya dalam pemeriksaan kelapangan ini, aparat pajak yang ditugas- kan, perlu mempunyai mental yang baik. Kalau tidak, kong kalingkong masih bisa terjadi, di mana yang semula diragukan, tetapi jadinya tahu sama tahu. Mudah-mudahan kerja dari unit pemeriksaan dan penyidikan pajak itu, tidak seburuk yang diperkirakan. Tapi jauh lebih baik dari anggapan dan keraguan. Dengan begitu, kesadaran masyarakat semakin tinggi, dan bahkan juga kepercayaan masyarakat bahwa uang pajak yang dibayarkan, tidak lari ke mana-mana, kecuali masuk pada Kas negara. Kita melihat kesungguhan Dirjen Pajak, melaksanakan Undang-Undang Pajak yang sudah disepakati dan dilak- sanakan. Namun dalam melaksanakan Undang-Undang Pajak itu, masih banyak hal yang harus dipersiapkan. Pa- ling tidak sarana perpajakan itu sendiri, harus sudah memadai, bersama aparaturnya mulai dari pusat sampai ke daerah-daerah. Begitu pula dalam aturan pelaksanaan- nya, seyogianya diperhitungkan hal-hal yang wajar dan mungkin dilaksanakan, tanpa mengganggu keadaan eko- nomi masyarakat. Misalnya usaha penetapan PPN dengan kontraktor mi- nyak asing disini, masih menghadapi banyak masalah. Menteri Keuangan bersama Menteri Pertambangan dan Energi, masih membahas penerapan PPN dan kontraktor minyak asing disini. Begitu pula dalam penerapan PPN barang mewah, banyak hal yang tidak sesuai dengan kete- tapan pajak. Dan kita bersyukur pemerintah memahami hal ini, sehingga terakhir diadakan peninjauan-peninjauan kembali tentang PPN BM itu. Kita percaya, Dirjen Pajak Mar'ie Muhammad bersama aparaturnya memahami keadaan ekonomi masyarakat kita. Dalam hal itu, peningkatan penerimaan pajak, sesuai dengan pelaksanaan Undang-Undang Pajak tentu tidak boleh dikorbankan. Dalam menerapkannya, Dirjen Pajak bersama aparatnya, tentu akan lebih banyak menerima masukan dari masyarakat. Dengan cara ini, komunikasi timbal balik yang terbuka luas kerja berat Dirjen Pajak Mar'ie Muhammad ini, akan berjalan lancar. Termasuk pula usaha menumpas raja-raja kecil, dapat dilakukan dengan baik. ** HARIAN NERACA Perusahaan Penerbit Pers PT. PERSINDOTAMA ANTAR NUSA Surat Izin Usaha Penerbitan Pers, No. 002/Menpen/ SIUPP/A7 1985 Tanggal 14 Agustus 1985 Bank Pengasuh Pemimpin Umum & Pemimpin Redaksi Pemimpin Perusahaan 'Redaktur Staf Ahli Terbit Pagi. Harga Langganan Tarif Iklan Alamat Redaksi/ Tata Usaha/Iklan Telepon Fax Telex Setting/Cetak BDN Cab. Gambir J. Ir. Haji Juanda Rekening Nomor : 01316.2.2.11.01.5 BNI 1946 Cab. Kramat Jl. Kramat Raya Rekening Nomor: 002890001 BRI Cab. Khusus Jl. Sudirman Reke. ning Nomor: 314568235 Bank Umum Koperasi Indonesia Jl. Letjen S. Parman Rekening Nomor : 041508 Giro Pos: A. 13350 : Zulharmans : Azwirman Noersal : Azwar Bhakti, Ferik Chehab, Drs. Peter Tomasoa. Dr. Anwar Nasution, Dr. Alfian, Drs. Abdul Latief, Tanni Abeng MBA, Sanjoto, Ahmad S. Adranputra 6 X seminggu dalam kota DKI Jakarta Rp 6.500/bulan Luar kota tambah ongkos kirim Display Rp 3.000 per mm/kolom *Keluarga Rp 2.000 per mm/kolom Baris Rp 3.000 per baris, minimal 3 baris : Jalan Jambrut No. 2-4 Kramat Raya, Jakarta 10430. : 323969, 337441, 332676 Tromol Pos No. 386 : (021) 3101873 46000 NERACA 1 A Jakarta P.T. Agrapress Isi diluar tanggungan percetakan Surat kabar ini dicetak di atas kertas produksi dalam negeri. ISSN 02 15-31 81 FORUM - OPINI Hubungan RI-RFJ Terus Meningkat TANGGAL 23 Mei merupa- kan hari yang penuh sejarah bagi Republik Indonesia Federasi Jer- man (RFJ), karena pada hari itu diproklamasikan Konstitusi RFJ. Pada tanggal 23 Mei 1989 ini merupakan peringatan yang ke-40. Di samping itu, pada tanggal 23 Mei 1989 ini merupakan hari pemi- lihan Presiden Federasi Jerman dan pada tahun ini pula ibukota RFJ, Bonn, akan meraya- kan hari jadinya ke-2000. Tulisan ini akan menyoroti per- kembangan hubungan bilateralan- tara Republik Indonesia dan Repu- blik Federasi Jerman dalam ber- bagai bidang. Secara keseluruhan dapat dika- takan, hubungan antara Republik Indonesia dan Republik Federasi Jerman berjalan mulus dan terus berkembang dan meningkat. Tahun ini kita melihat kembali kerja sama pemerintah Republik Federal Jerman dan pemerintah Indonesia yang telah berlangsung dengan sukses selama 13 tahun dalam bidang riset dan teknologi: pada tanggal 14 Juni 1976 telah ditandatangani suatu kerja, sama antara pemerintah Republik Fe- deral Jermandan pemerintah Indo- nesia dalam hal penggunaan energi atom untuk tujuan pengembangan ilmu pengetahuan. Kerja sama dalam bidang nuklir ini dengan cepat membangkitkan minat kepada kedua negara untuk memperluas kerja sama dalam bi- dang penelitian dan teknologi lain- nya. Pada akhim ya tanggal 20 Maret 1979 tercapai kesepakatan kerja sama dalam bidang pengem- bangan penelitian ilmu pengeta- huan dan teknologi. Pemerintah Republik Federal Jerman mempunyai hubungan ker- ja sama yang erat sekali dengan Indonesia yang terletak di Asia Tenggara dalam bidang penelitian dan teknologi. Melalui kerja sama tersebut In- donesia membentuk ilmuwan-il- muwan dan insinyur-insinyur ahli, ditunjang pula oleh menteri riset dan teknologi yang dinamis yang mempunyai politik dan pandang- an jauh ke depan. Disamping itu faktor yang juga penting adalah kesadaran bangsa Indonesia untuk membangun industri yang mandiri serta sektor-sektor yang modern yang mana akan memberi doron- gan untuk terciptanya cabang ind u- tri yang baru. Dorongan tersebut mengarah- kan ilmuwan-ilmuwan ahli, tena- ga-tenaga teknis dan pengusaha- pengusaha di proyek kerja sama tersebut bertemu dan mengolah pengetahuan serta kemampuan yang mereka perlukan untuk pe- nguasaan teknik modern agar da- pat menjadi industri yang mandiri. Dalam hal ini proyek kerja sama bilateral Indonesia - Jerman dapat ikut menunjang proses industriali- sasi Indonesia. Untuk memberikan gambaran tentang cakupa kerja sama bilate- ral maka berikut ini ditunjukkan bidang-bidang teknologi dengan bantuan-bantuan keuangan Ke- menterian Federal untuk Riset dan Teknologi serta juga beberapa con- toh proyek pilihan. Di setiap negara, indutrialisasi membawa masalah baru yang ha- nya dapat dipecahkan dengan tek- nik modern. Pemecahan masalah ini misalnya dengan infra kstruktur dalam bidang komunikasi, trans- portasi atau dalam hal penanganan pembuangan sampah dan air ke- PENULIS surat pembaca da- lam Asia week edisi 12 Mei, yang menulis dari Yogyakarta, memper- tanyakan etika majalah tersebut yang mempromosikan - "tanpa peringatan" - perusahaan rokok yang digambarkannya sebagai ik- lan rokok yang "menyolok". la mengingatkan bahwa nikotin yang ditemukan dalam semua jenis tem- bakau merupakan candu yang ke- ras, dan bahwa pemuda hendak- nya diperingatkan sedini mungkin dan berulang-ulang mengenai ba- haya merokok. Keterangan tersebut diduk ung oleh Organisasi Kesehatan Sedu- nia (WHO) yang mengatakan bah- wa potensi ancaman dari merokok terhadap kesehatan di negara se- dang berkembang lebih besar "ka- rena tingginya getah tembakau, ni- kotin dan zat-zat lain yang terdapat dalam rokok yang dihisap". Sebagian besar dari rokok yang digemari di Cina dan India mengan- dung tembakau (lebih dari 20 mg) dan nikotin (1 sampai 1,4 mg), melebihi kandungan rokok yang diperdagangkan di negara maju, kata Roberto Masironi, Kepala Program Tembakau atau Kesehat an dari WHO. ruh. Dengan demikian terbuka ke- mungkinan perluasan kerja sama bilateral dalam bidang teknik ko- munikasi, transportasi sistem lalu- lintas, penelitian lingkungan alam, bioteknik dan juga membangun serta memperluas tempat penyim- pangan minyak tanah dan gas. Minat peng usaha dan ilmuwan Jerman merupakan motor yang untuk kerja sama. Pengembangan pemecahan masalah yang meyakinkan sekali- gus membuktikan kemajuan dan kemampuan penelitian Jerman dan pada akhim ya memungkin- kan terbinanya suatu kerja sama dalam bidang industri dan ekono- mi. Rokok Indonesia bahkan meng- hasilkan getah tembakau dan ni- kotin yang lebih tinggi lagi, ma- sing-masing 49 dan 4 mg, demiki- an menurut pengamatan Dr. Mari- soni. la terutama menyinggung ro- kok kretek yang terdiri dari temba- kau yang diberi bumbu cengkeh. Nikotin yang terdapat pada tem- bakau merupakan zat "yang mem- buat kecanduan". Dengan alasan itu, katanya, WHO mencoba me- ningkatkan pendekatan pendidik- an lewat sekolah untuk mencegah pemuda supaya jangan terjerumus ke dalam kebiasaan merokok, yang menurut keterangannya merupa- kan pendekatan yang jauh lebih Keberhasilan kerja sama ini ti- dak semata-mata karena kwalitas teknik saja, tetapi juga banyak ter- gantung dari pada minat dan kerja sama dengan Indonesia. Dalam hal ini kerja sama dengan Menteri Riset dan Teknologi Prof. Dr. Ing. B.J. Habibie yang juga menjabat sebagai pimpinan BPP Teknologi merupakan contoh yang baik. Ker- ja sama selama 13 tahun terakhir ini tidak membawa hasil dalam bidang penelitian saja tetapi juga meningkatkan kerja sama industri antara kedua negara. Kerjasama Bilateral PERKEMBANGAN negara negara berkembang merupakan tantangan bagi Republik Federasi Jerman untuk turun tangan mem- berikan bantuan. Kementerian Riset dan Tekno- logi Federal Jerman telah sejak lama mengadakan kerjasama de- ngan negara negara berkembang. Dan kerjasama bilateral antara Re- publik Federasi Jerman dengan negara berkembang ini didasarkan pada komitmen para cendekia Jer- man serta kalangan pengusaha un- tuk membantu negara negara ber- kembang Kerjasama RI-RFJ KERJASAMA bilateral antara Republik Indonesia dan Republik Federasi Jerman ini sudah dirintis lama atau sistem tahun 1950-an. Kerjasama ini ke- mudian diwujudkan dalam bentuk dua persetujuan yang menyangkut nuklir dan kerjasama dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditandatangani pada tahun 1976 dan 1979. yang digunakan diteliti bersama oleh pakar Indonesia dan pakar Jerman di Puspitek, Serpong. Diharapkan dengan kerjasama ini, negara negara berkembang Du- nia Ketiga dapat mengambil man- faat sekaligus pengalihan teknologi dari negara maju seperti Jerman Barat ini kepada negara-negara berkembang. Untuk menguasai teknologi canggih, seseorang harus terlebih dulu dilatih dan dididik, dan lewat kerjasama bilateral inilah tenaga tenaga dari negara negara berkem- bang yang akan menangani tekno- logi canggih dilatih dan dididik. Manfaat kerjasama antara Repu- blik Federasi Jerman ini sudah dirasakan manfaatnya oleh negara negara berkembang termasuk In- donesia. Setelah berakhirnya Perang Du- nia Kedua, banyak negara mer- deka secara politis, tapi negara negara ini karena perkembangan teknologi yang pesat, masih ter- gantung secara teknologis pada negara negara indutri maju. Karena itulah, pengalihan tekno- logi dari negara maju ke negara negara berkembang merupakan su- atu keharusan karena tak mungkin untuk mencapai suatu kemajuan tanpa penguasaan akan teknologi Untuk mencapai hal tersebut, kerjasama antara negara maju de- ngan negara negara berkembang dalam pengalihan teknologi ini menjadi sangat penting. Kerjasa- ma ini bukan saja dalam pengada- an laboratorium, pelatihan, peneli- tian dan lain sebagainya tapi juga pengadaan dana untuk semua ke- perluan tersebut. HARIAN NERACA "Rokok yang terdapat di negara sedang berkembang mengandung getah tembakau dan nikotin yang lebih tinggi dibandingkan dengan penting dibandingkan dengan usa- yang ditemukan di negara-negara ha untuk menghentikan mereka industri," katanya melanjutkan. yang sudah kecanduan merokok. "Di Indonesia, secara pukul rata Merokok adalah penyakit yang kandungan getah tembakau dan membunuh nikotin rokok kretek yang dibum- bui cengkeh sangat tinggi, 48,7 dan 5,2 mg". dengan negara maju ma upun nega- ra berkembang lainnya dalam ke- rangka penelitian dan pengemba- ngan ini. Karena dari sektor inilah kemudian diharapkan akan lahir penemuan maupun ide ide baru, Kerjasama antara kedua negara ini lebih intensif lagi dalam pelak- sa naannya oleh Kementerian Riset dan Teknologi Federal Jerman (BMFT) dan Kantor Menteri Nega- ra Riset dan Teknologi RI. Dan diperkuat lagi dengan adanya sa- ling kunjungan antara menteri Dr Heinz Riesenhuber dan Menteri BJ Habibie. Tercakup dalam kerjasama RI- RFJ ini pemanfaatan tenaga nuklir untuk maksud maksud damai, pe- manfaatan energi yang dapat diper- baharui, penelitian aeronotika, bio- teknologi dan penelitian lingkung- an. Terhitung tahun 1978 sampai tahun 1989 ini, Kementerian Riset dan Teknologi Federal Jerman te- lah mengeluarkan dana sebesar lebih dari DM 110 juta untuk keperluan proyek riset bersama. Di samping pengadaan dana, RFJ juga mengirim tenaga pakar dan fasilitas lainnya. Sekitar 25 persen dari seluruh kematian di Amerika Serikat, atau satu dari tiap empat kematian, ber- kaitan dengan akibat merokok. Bandingkan dengan 5 persen kare- na alkohol dan 2 persen karena zat-zat yang mengandung candu lainnya. Sementara di Inggris ke- matian yang berkaitan dengan tem- bakau diperkirakan 15 sampai 20 persen. Dibawah ini beberapa proyek yang merupakan kerjasama bilate- ral antara Indonesia dan RFJ: Bidang Maritim TUJUAN utama proyek kerja- sama bidang maritim ini adalah untuk membantu perkembangan perahu layar motor guna memper- lancar perhubungan antar pulau, yang merupakan salah satu sara na angkutan yang cukup vital baik dalam bidang ekonomi maupun sebagai wa hana mempersatukan bangsa. Dalam proyek ini dikembang- kan suatu cara atau konsep agar perahu layar tersebut mampu ber- layar dengan mengandalkan layar yang ada dengan mengadakan per- baikan serta didukung oleh peralat- an guna memanfaatkan angin. Mes- kipun demikian perahu layar ini dilengkapi pula oleh mesin yang hemat energi. Suatu prototipe dari perahu la- yar cargo yang berkapasitas 1000- 2000 t DWT sudah berhasil dicip- takan sebagai sarana pelayaran pantai dan antar pulau, yang dise- but 'Maruta Jaya yang kini sedang dibangun oleh galangan kapal PT PAL di Surabaya. Perahu layar ini menggunakan 2 tiang 25 meter dan 3 tiang 60 meter. Seandainya perahu layar tipe Maruta Jaya' yang akan dioperasi- kan di Indonesia ini mencapai suk- ses, maka ada kemungkinan akan dikembangkan di negara lain. De- ngan demikian produk ini akan merupakan komoditas ekspor non migas baru. PENGANTAR REDAKSI: "Anda kan sudah menulis sebuah karangan khas mengenai pengaruh buruk narkotik terhadap masyarakat dan kesehatan ?" Ya. "Lantas mengapa anda tidak mengutarakan hal yang sama mengenai kebiasan merokok yang sama buruknya ?" Pria yang berbicara lewat telepon tersebut kemudian bertanya: "Apakah anda sudah membaca sebuah surat pembaca dalam penerbitan Asia week yang baru? Surat itu men- genai tembakau dan merokok di Indonesia....' "9 energi surya untuk daerah tropis ini diadakan oleh berbagai perusa- haan Jerman Barat, dengan demiki- an dapat diketahui seberapa jauh manfaat penggunaan energi surya ini. Dua daerah untuk uji coba ini terletak di desa Picon dan Cituis di Jawa Barat dan tiga lokasi di pulau Sumba. ka belum lama ini bagi masuknya rokok luar negeri dan munculnya bentuk promosi dan iklan gaya baru. Ketika angka mereka yang merokok mulai menurun, angka tersebut "sekarang mendadak ke lihatannya meningkat kembali ber- hubungan dengan dibukanya pa- sar bagi masuknya rokok buatan luar negeri. Masironi. Mengecilkan hati," kata Dr. Statistik Perserikatan Bangsa- Bangsa menunjukkan bahwa im- por tembakau Jepang pada tahun Perubahan berlangsung dengan cepat. Dengan beberapa kekecuali- 1986 lah mencapai $ 550 juta, an, banyak negara industri yang naik dari $464.5 juta setahun sebe- sudah memahami bahwa merokok funnyn Kecenderungan menaik haya yang serius terhadap kesehat sung terus untuk beberapa lama, benar-benar merupakan sebuah ba- kini diperkirakan akan berang Singapura, dalam periode yang $122 juta menjadi $128 juta. sama meningkat imporya dari Dilema 'kemakmuran lawan kesehatan" an masyarakat. Di banyak negara sedang berkembang juga ada tanda- tanda bahwa penduduk semakin sadar mengenai bahaya merokok. Kecenderungan tersebut tam- Ujicoba di Picon PICON adalah suatu desa yang dihuni oleh 400 warga yang terle- tak di Kabupaten Serang, Jawa Barat. Tujuan utama pemanfaatan te- naga matahari ini adalah untuk meningkatkan produksi beras de- ngan jalan memanfaatkan tenaga matahari dan biomass untuk meng- gerakkan mesin irigasi dan fasilitas pemrosesan padi. Piranti keras untuk proyek ini seperti dua sistem gasifikasi yang berkekuatan 40 KW yang mampu menggerakkan 10 pompa air, sis- tem pompa photovoltaik berkeku- atan 5 KVV, biogas plant, station cuaca, TV photovoltaik dan sepe- rangkat pemroses padi sudah dipa- sang di daerah ini. Hasil dari ujicoba di Picon ini menunjukkan hasil yang baik, se- hingga ada pemikiran untuk me- ngembangkan sistem yang sama di Sumatra dan Kalimantan. Di Serpong (Puspitek), para pa- kar Indonesia dan Jerman sedang melakukan penelitian mengenai energi yang cepat untuk masa men- datang. Melihat keberhasilan ujicoba di bah ini adalah untuk mengatur keras yang dipasang di Desa Surya ini disumbangkan kepada pemerin- Lombok, tiga buah perusahaan secara biologi penyaluran air lim tah Indonesia saat dicanangkan Indonesia berminat untuk mem- bah, sehingga adanya kandungan nya proyek Energi yang dapat di- produsir pompa panassurya, dan yang membahayakan dari air lim- mung- kin sebelum disalurkan ke tempat perbaharui Indonesia (REI), Kese- salah satu perusahaan itu sudah bah ini dapat dicegah sedini mua peralatan ini terus dimanfaat- membuat prototipe. Suatu program penelitian me- tempat pembuangan ataupun ke kan oleh peneliti BPPT untuk me- ngadakan penelitian lainnya. irigasi sawah. Penelitian di Cituis, suatu desa pantai di Jawa Barat yang dihuni sekitar 1000 orang nelayan yang menggunakan sistem photocoltaik 25 kw berhasil mensuplai energi untuk pembuatan es dan penyu- lingan air laut. Di samping itu dua buah menara suar yang digerakkan oleh sistem photovoltaik dan televi- si dengan memanfaatkan photovol- taik ini berhasil baik. Di Pulau Sumba tepatnya di Gollu Watu, Pemuda dan Wee Muu, pemanfaatan sistem pompa photovoltaik untuk mensuplai air minum bagi 6000 penduduk yang dipasang tahun 1982 dan 1983. berhasil bekerja dengan baik. Dengan kedalaman sekitar 33 meter dan 52 ini mampu mensuplai air rata rata 30 meter kubik. Dari percobaan ini terbukti penggunaan sistem photo- voltaik guna mengadakan air mi- num di daerah terpencil cukup baik. Hal ini seolah memberi petun- juk pada kita, bahwa tindakan ter- hadap nilai rupiah tersebut diang- gap sebagai "dewa penolong" untuk menyelamatkan neraca pem- bayaran atau APBN, yang giliran- nya guna memperlancar seluruh gerak pembangunan nasional. Setelah 7 tahun beroperasi sis- tem photovoltaik ini akan diserah- kan kepada pemerintah daerah un- tuk pengelolaannya lebih lanjut. Menarik contoh dari keberhasilan pemanfaatan sistem photovoltaik program photovoltaik ini ke nega- ini, BMFT akan lebih meluaskan ra negara lain. Untuk itu beberapa peralatan seperti Solar Thermal Pump, dese- linasi plant dan peralatan lab bio- gas sudah beroperasi. 31 Januari 1985, semua piranti Tindakan Lain di Indonesia lain pula di Eropa. Ditinjau secarà politis, di Eropa tindakan moneter seperti itu, tidak sekedar menyangkut poli- tik dalam negeri (seperti halnya Indonesia), tapi juga menyangkut politik internasional. Paling tidak akan sangat terkait dengan stabili- tas nilai tukar diantara 12 negara anggota Masyarakat Ekonomi Ero- pa (MEE). pak di kalangan pria setengah baya dan berpendidikan namun kurang kelihatan di kalangan wanita dan pemuda secara umum. Konsumsi tembakau di Asia masih tinggi Statistik Perserikatan Bangsa- Bangsa terbaru menunjukkan bah- wa ekspor tembakau Indonesia MEROKOK merupakan se- buah masalah kesehatan masyara- tahun 1986 hampir $92 juta, naik DR MARISONI, yang menin- 89,7 persen dari $48,5 juta dari kat, kata Dr. Masironi menegas- jau kecenderungan baru di Asia, tahun sebelumnya, dan merupa- kan, "sama dengan malaria, ke- menggambarkan tingginya angka kan pengekspor terbesar di antara kurangan gizi, cacar atau AIDS." pria yang merokok di Jepang se- negara anggota Perhimpunan Bang- Dia merupakan "penyebab meluas- bagai "sesuatu yang aneh". Sampai sa-Bangsa Asia Tenggara (ASE- nya penyakit," katanya, dan beberapa tahun yang lalu lebih 70 AN). WHO mengemban tugas untuk persen pria adalah perokok tetapi mencoba melakukan "sesuatu un- angka ini mulai menurun. Namun tuk mengekang peningkatan penya- demikian angka tersebut tinggi, kit ini." sekitar 66 persen. Di dunia sekarang ini sebanyak Malah sebenarnya yang ditemu- dua setengah juta orang meninggal kan di Jepang, katanya, adalah Tahun 1987 Indonesia mengha- sebelum waktunya karena penya- bahwa pasar negara tersebut dibu- silkan 115.000 ton tembakau, seki- kit yang disebabkan oleh temba- kau. Artinya satu orang meninggal tiap 13 detik di seluruh dunia. tar 29,9 persen berkurang dari 164.000 ton pada tahun sebelum- nya. Penurunan ini terutama dise- babkan oleh musim penghujan yang tidak menguntungkan. Sejum- lah 199.000 hektar tanah diper- gunakan untuk perkebunan tem- bakau, lebih dari dua kali lipat dari 85.000 hektar yang dimanfaatkan untuk lada atau lebih dari tiga kali lipat dari 64.100 hektar yang diper- gunakan untuk pala. Energi yang Dapat Diperbaharui (REI) SEBAGAI kelanjutan dari pe- manfaatan energi surya di Desa Surya, sejak tahun 1985 penelitian. mengenai energi yang dapat diper- baharui ini terus dijalankan. Di pulau Lombok, selain untuk pensuplai air minum, sistem panas surya ini dimanfaatkan pula untuk pengeringan, pemanas air rumah tangga, dan sterilisasi. Guna menu- runkan biaya operasi kini sedang diadakan penelitian oleh Puspitek. Diharapkan dapat diperoleh sis- tem yang murah tapi dengan efisi- ensi tinggi. KEBIJAKSANAAN di bidang Seberapa jauh perbedaannya? ekonomi moneter merupakan bagi- Gaya Eropa an yang sangat penting sebagai pelumas gerak perekonomian sua- tu negara. Tidak jarang suatu nega- ra mengambil tindakan drastis ter- hadap sistem mone ternya. Sistem photovoltaik ini nanti- nya dapat dipergunakan pula un- tuk pengiriman siaran TV, relay radio, dan stasiun radio pantai serta sistem pendingin untuk bi- dang medis dan stasiun pengamat cuaca. $56,3 juta dan Filipina $28,2 juta Muangthai mengekspor senilai dalam tahun 1986. Ekspor Malay- sia lebih kecil, setengah juta dolar lebih sedikit. Di Indonesia misalnya, dari ku- run waktu tahun 1950-an hingga yang berada di bawah kendali Par- kini sudah tujuh kali dilakukan tindakan drastis terhadap nilai mata uangnya. Baik dalam bentuk istilah "pengguntingan", "sane- ring" ata u devaluasi. Tenaga Matahari PROYEK "Desa Surya Indo- nesia" sudah mulai ditangani sejak Februari 1979 sampai Desember 1984. Tujuan proyek ini meman- faatkan semaksimal mungkin te na- ga matahari dan biomass dengan suatu sistem untuk penggunaan di daerah tropis. Pengujian tingkat kemanfaatan gaya Eropa? Bagaimana cara kita? Pemerintah Republik Federasi Jerman sangat mendukung kerja- sama bilateral antara negerinya Bagaimana tindakan moneter Menentang Narkotik, Mengapa tidak Menentang Merokok? Jenis perbedaan Bidang politik - Neraca pembayaran Pengelolaan Air Limbah TUJUAN pengelolaan air lim- ekonomi. *** Ekonomi Moneter Gaya Eropa & Cara Indonesia Gejolak masyarakat Tujuan/sasaran DI Eropa tindakan terhadap ekonomi moneter sudah menjadi gejala umum. Prancis misalnya, 1983 dan 1985. Oleh Nana Suryana - Teknis moneter PRODUK tembakau, yang se- rakat yang sehat. cara tradisional termasuk barang Perekonomian dari banyak ne- dagangan yang dikenakan pajak gara, terutama yang mengandal- yang tinggi, dengan nyata mening- kan tembakau, sering berhadapan katkan pendapatan. Di Indonesia, dengan dilema "kemakmuran atau misalnya, untuk tahun fiskal 1989/- kesehatan". 1990, dilaporkan bahwa Pemerin- tah merencanakan untuk memper- oleh Rp 1.396,3 milyar atau sama dengan $798 juta dari cukai tem- bakau. Hidup tanpa rokok adalah mungkin WHO sekarang sedang menco- ba membangun sebuah proyek, de- ngan Bank Dunia dan Organsiasi Pangan dan Pertanian (FAO), se- hingga ketiga badan Perserikatan Bangsa-Bangsa tersebut dapat mem- berikan tanggapan terhadap per- mintaan Pemerintah dalam meng- anekaragamkan hasil produksi bu- kan tembakau. Itu bukanlah tugas yang gam- pang. "Bukanlah sesuatu yang bisa Masironi," dan karena itu tidak dicapai dalam semalam," kata Dr akan mengancam perekonomian. perekonomian nasional dari nega- ra-negara tersebut." Untuk mengelola air limbah di- gunakan berbagai cara antaranya nunjukkan bahwa penyerap (ko- lektor) panas matahari yang mu- rah kini sedang diujicoba, dan diharapkan kolektor ini dapat pula dengan menggunakan filter bambu di mana air limbah ini disalurkan dibuat di Indonesia. dan pada ujung bambu ini dipa- Bioteknologi Isang filter yang akan menyerap PENGALAMAN gasifikasi ka- yu di Picon dijadikan dasar untuk semua benda yang berbahaya, sebe ujicoba berikutnya dengan mak- lum disalurkan ke bak penampung- sud untuk mendapatkan suatu sis an untuk diproses kembali. tem yang bersih dan dingin. Ujicoba dilangsungkan dan De- partemen Kehutanan sangat bermi- nat untuk memanfaatkan sistem ini karena di pengilangan pengi- langan kayu banyak terdapat po- tongan (chip) kayu yang dapat digunakan sebagai bahan baku. Untuk itu Departemen Kehutanan berminat untuk menggunakan sis- tem suatu Cara lain adalah menggunakan pompa terapung yang digerakkan oleh tenaga surya yang dapat me misahkan air yang ditampung. Se bagian air masuk ke bambu yang ada filter nya untuk kemudian di tampung di lembaran seng yang kemudian diteruskan ke tempat pembuangan. di Kalimantan yang mempunyai potongan kayu sisa (chip) yang Peluang inflasi melimpah. Dari sisa potongan kayu ini, di- harapkan dengan menggunakan sistem gasifikasi kayu ini dapat diperoleh energi alternatif di tanah air kita Indonesia yang kaya akan berjenis kayu, Energi Angin PROGRAM penelitian energi angin ini untuk pertama kali dite yang merupakan bagian dari kerja rapkan pada tahun 1979-1984 sama antara LAPAN dan DFVLR. Untuk siapa saja, tidaklah sulit tanpa merokok. "Bagaimana pun katanya, "orang tidak merokok un- tuk beberapa jam pada waktu me- reka menonton di bioskop, berada digereja darberbagai tempat lain- nya... Anda bisa hidup sekalipun anda perokok berat. Buat orang Islam, lebih lama lagi, sebulan penuh berpuasa mulai dari menjelang fajar sampai teng- gelamnya matahari. Dari penelitian ini berhasil di- tentukan 24 tempat yang sangat potensial akan kecepatan angin. terus melaku- Untuk itu BPPT kan penelitian mengenai angin ini. Tujuan utama penelitian ini ada- lah mengetahui data radiasi surya dan angin serta transmisi nya via sistem satelit Argos. Merokok barangkali tidak besar resikonya seperti karbon monok- Setiap tahun para perokok di sida yang disemprotkan bus. Teta- seluruh dunia menghabiskan $ pi, sejauh yang menyangkut udara 1.000 jua untuk rokok. Satu dari dalam ruangan, asap tembakau tiap tiga negara berusia 15 tahun merupakan penyebab polusi udara ke atas di negara maju dan satu lingkungan. Tak seorang pun yang dari tiap dua pria di negara sedang boleh mengganggu mereka yang menghasilkan pendapatan bagi ne- tar, apalagi membahayakan kese- berkembang mengisap rokok, tak merokok, yang berada di seki- gara. Sementara itu, Pemerintah hatan mereka. selalu berusaha untuk melepaskan Sementara sekarang ini bertam- bah banyak pesawat terbang yang terbang samasekali bebas dari diri dari ketergantungan pada tang tembakau dan mencurahkan per- hatian pada pembangunan masya- rokok. MPR 30 GA Siwabessy REAKTOR Penelitian Berba- gai Tujuan MPR 30 Siwabessy ini dimaksudkan untuk penelitian ber- bagai keperluan oleh Badan Tena- ga Atom Indonesia (BATAN). MPR 30 GA Siwabessy ini di samping untuk mengadakan peneli- tian juga akan dimanfaatkan bagi tempat latihan tenaga tenaga Indo- nesia. Proyek ini dibiayai oleh Ke- menterian Riset dan Teknologi Fe- deral Jerman. Berikut Daftar perbedaan tindakan moneter cara Indonesia dan Eropa : Indonesia (dunia ketiga) menyangkut politik dalam negeri (domestik) Namun demikian kegiatandeva- Halaman VI tai Sosialis, pada saat dihadapkan negara anggota MEE. Oleh karena pada tingkat pengangguran yang itu gejolak-gejolak pada masyara- tinggi, telah pula dilakukan deva- kat kurang begitu kentara. luasi sebanyak 2 kali, yakni tahun Hal ini karena titik tumpu tin- dakan itu lebih banyak terfokus pada upaya memberantas pengang- guran (seperti yang sering terjadi di Prancis, sekalipun ada kalanya ber- sifat formalitas saja). Sehingga bu- mengupayakan neraca pem bayaran yang sehat serta memperbaiki APBN biasanya terjadi gejolak pada masyarakat, ada kalanya menimbulkan ketidakpercayaan pada pemerintah terutama gol. ekonomi lemah - lebih bertumpu pd pembentu kan modal bagi industri dan memberikan peluang pada eks- por non-migas - semata-mata sebagai teknis moneter Cara lain lagi adalah dengan cara menampung dalam bak pe- nampungan. Dibak penampungan air baru disalurkan saluran sawah maupun empang empang penampungan ikan. Diharapkan dari berbagai cara pengelolaan air limbah ini dapat diperoleh cara yang paling baik dan paling efisien untuk diterap kan dalam pengelolaan air limbah. - kecenderungan inflasi kecil Strategi energi dan penerapan teknologi yang dijalankan oleh pe- merintah Indonesia semata mata dimaksudkan untuk mencari mo- da yang paling murah dengan pe manfaatan energi minyak semini- mal mungkin. Dengan bekerjasama dengan Republik Federasi Jerman diada- kan penelitian moda mana yang paling efisien dan murah di seluruh negeri dengan menggunakan se- mua sumber energi yang ada. Dari penelitian ini dapat nanti- nya diambil salah satu moda, yang akan diterapkan. Tapi untuk men- capai hal ini diperlukan waktu dan penelitian yang panjang. Untuk itu diperlukan kerjasama yang berke- sinambungan antara Indonesia dan Republik Federasi Jerman dalam bidang penelitian. Di samping kerjasama bidang teknologi ini, antara pemerintah Indonesia dan Federasi Jerman dijalin pula kerjasama bidang pen- didikan, kebudayaan dan bidang Eropa (anggota MEE) menyangkut politik internasio- nal luasi pada negara-negara di Eropa, bukan hanya menyangkut kepen- tingan nasionalnya saja, tapi lebih menyangkut stabilitas ekonomi di 12 negara anggota MEE. Oleh karena itu devaluasi di Eropa telah menjadi bagian dari politik inter- nasional. Dalam prakteknya me- rupakan hasil kesepakatan Dewan Moneter MEE untuk mencapai stabilitas mata uang bersama yang dikenal dengan ECU (European Currency Unit) Di dalam menjaga stabilitas nilai tukarnya, masing-masing negara anggota MEE tidak boleh menyim- pang dari kurs ECU. Apabila ada salah satu negara terjadi penyim- pangan yang terlalu tajam, maka negara yang bersangkutan harus- lah menyesuaikan nilai uangnya, yang diantaranya dapat dilakukan dengan devaluasi. menyangkut kestabilan nilai tukar di 12 negara anggota MEE - gejolak-gejolak pada masy. kurang kentara (sepenuhnya masalah nilai tukar) - lebih bertumpu pada upaya mengatasi pengangguran - bukan semata-mata sebagai teknis moneter, tapi juga menyen- tuh asas pokok sosialisme (keadilan) - bisa mengundang/menimbulkan inflasi yang besar kan semata-mata sebagai teknis moneter, namun lebih dari itu ada- lah guna menyentuh asas pokok sosialisme yaitu keadilan. nya. Pada masa Kabinet Hatta (RIS) Perbedaan pokok devaluasi du- tanggal 20 Maret 1950 nilai uang nia ketiga (Indonesia) dengan nega- mendapat potongan 50% yang ra-negara Eropa (anggota MEE) dikenal dengan gunting Syafru- lebih banyak ditentukan oleh per- din. Pada masa Kabinet Juanda bedaan kiprah politik ekonomi- (Kabinet Kerja 1) tanggal 24 Agus- tus 1959 dilakukan penurunan ni- Di Indonesia, tindakan terhadap lai uang menjadi 1 untuk peca- moneter lebih banyak atau me- han Rp 10.000,- dan Rp 5.000.- lam negeri (domestik). Tindakan 25.000,-keatas. Pada saat Kabinet nyangkut kepentingan politik da- serta pembekuan deposito Rp ini dilakukan untuk menjamin ne- Dwikora 1, maka tanggal 13 raca pembayaran, di sampin; di- Desember 1965 dilakukan sane- harapkan pula untuk memperbaiki ring di mana uang lama Rp Devaluasi pada Dunia. Ketiga uang baru, yang merupakan salah 10.000.- diganti dengan Rp 1- ada kalanya mendapat reaksi dan satu penyebab meletusnya Aksi gejolak-gejolak pada masyarakat. Tritura 10 Januari 1966 yang ber- terutama bagi ekonomi lemah, akibat terjadinya pengalihan ke- meskipun sasaran lain yang ingin kuasaan dari Orde Lama ke Orde dicapai lebih mengarah pada pem- Baru 11 Maret 1966. bentukan modal bagi industri serta APBN. Demikian pula pada masa Orde merangsang dan memberikan pe- Baru. Pada waktu kekuasaandipe- luang pada penggalakkan komodi- ti ekspor non migas. gang oleh Kabinet Pembangunan dilakukan devaluasi sebesar 10%. 1. pada tanggal 23 Agustus 1971 dimana kurs 1 USS dari Rp 378 menjadi Rp 415. Kemudian pada masa Kabinet Pembangunan I. tanggal 15 Nopember 1978 dilaku- kan devaluasi 60% dimana kurs I USS dari Rp 415 menjadi Rp625. Pada masa Kabinet Pembangunan IV telah dilakukan 2 kali devaluasi di Eropa (yang tergabung dalam Maret 1983 sebesar 38% dimana Lain halnya pada negara-negara masing-masing pada tanggal 30 MEE) tindakan terhadap moneter kurs 1 USS dari Rp 702,50 men- lebih menyangkut pada kebijaksa- jadi Rp 970 serta devaluasi 12 Sep naan politik internasional, teruta- tember 1986 dengan 45%, kurs 1 ma untuk menciptakan kestabilan (Khas UNIC) nilai tukar bersama diantara 12 Lihat Hal. XI Cin khas tindakan moneter pada Dunia Ketiga adalah semata-mata tindakan teknis moneter, karena dihadapkan pada kesulitan-kesulit- an yang kritis dan rawan di bidang ekonomi dan pelaksanaan kesi- nambungan pembangunan. Oleh karena itu kurang memberikan pe- luang terjadinya inflasi. Seringkali tindakan moneter pa- da negara-negara di Eropa mem- buka peluang terjadinya inflasi. karena seringkali harus diikuti de- ngan meningkatnya daya beli masyarakat (pekerja), jaminan so- sial dinaikan dengan peningkatan perlindungan-perlindungan sosial. Akibatnya seringkali diikuti de- ngan turunnya nilai uang riel yang justru mengundang inflasi. Tindakan Moneter Cara Kita DALAM sejarah moneter Indo- nesia selama 44 tahun, telah dilaku- kan 7 kali tindakan di bidang moneter, yakni 3 kali dalam masa Orde Lama dan 4 kali dalam masa Orde Baru.