Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Analisa
Tipe: Koran
Tanggal: 1997-03-09
Halaman: 06

Konten


ANALISA - MINGGU, 9 MARET 1997 Menyambut HUT PARFI 10 Maret 1997 Kriteria Pemilihan Artis Bintang Film dan Oleh Timo Teweng dah tidak canggung lagi memper- lihatkan lekuk-lekuk tubuhnya. Bahkan demi mengejar populari- tas dan uang, sebagian di antara mereka secara terang-terangan mau berbugil ria. Anehnya, pe- nonton pun merasa puas dengan sajian materi semacam ini. Bah- kan mereka menonton semata-ma ta untuk mengejar adegan syur tanpa peduli pada materi dan lo- gika cerita film yang ditonton. MENYAMBUT hari ulang tahun Persatuan Ar- tis dan Film (PARFI) tahun ini, ada satu masalah yang cukup menarik yang patut didiskusikan ber sama, yaitu masalah kriteria pemilihan ar- tis dan bintang film. Masalah ini sangat relevan untuk didiskusikan, mengingat lagu-lagu dan film film yang dinyanyikan dan dimainkan artis-ar- tis nasional saat ini terkesan kasak-kusuk: maju tidak, mundur pun tidak! Bahkan, banyak pihak menilai, lagu-lagu dan film-film nasional kita ber- mutu rendah, kurang berbobot, dan kurang ber- manfaat bagi kepentingan umum. Sebetulnya, dunia artis dan per filman itu sendiri sudah mene- tapkan kriteria bagi calon artis dan bintang film. Kriteria bagi ca- lon artis misalnya, orang itu bisa bernyanyi, suaranya bagus, wa- jahnya cantik, berpenampilan menarik, dan mempunyai komit- men terhadap bidang yang dige- lutinya. Sementara kriteria bagi calon bintang film (tidak berbe- da jauh dengan kriteria calon ar- tis) antara lain: wajah cantik, tu- buh molek, mampu menguasai dan memerankan sebuah cerita film, mempunyai minat terhadap dunia film, mampu mengikuti skenario yang dikehendaki oleh sutradara, dan mempunyai komit men terhadap bidang yang dige- lutinya. pe Kalau kita menyaksikan pos- ter-poster film yang terpampang di sejumlah bioskop dan media massa, kita akan menemukan se- jumlah film nasional yang berbau mesum. Film nasional sekarang ini hampir tidak terlepas dari ka- ta-kata: nafsu liar, mencapai gai- rah penuh impian sensual, gairah seks, erotik, ranjang ternoda, pe- lacur metropolitan, dan masih ba- nyak lagi. Pemerannya adalah ke- banyakan wanita cantik dan ber- tubuh molek, mulus, atletis. Ka- lau dipikir secara rasional dan pertimbangan hati nurani yang Tetapi, ada yang mengatakan, jernih, film-film seperti ini tidak kriteria-kriteria seperti itu adalah pantas bagi masyarakat Indone- kritería "murahan", tidak rasio- sia yang berbudaya Pancasila. Ta- nal. Alasannya, lagu dan film pi anehnya, justru film-film se- yang baik bukan terletak pada keperti ini yang paling digandrungi cantikan dan kemolekan tubuh orangnya, melainkan terletak pada mutu lagu dan mutu cerita film. Bahkan, ada pula yang me- MURAHAN oleh masyarakat Indonesia, khu- susnya pemuda dan para remaja. Menurut Herman Prakoso (Sur ya, 15/2/1997), para pemeran su- nilai, kriteria kecantikan dan ke- molekan tubuh justru akan mem- bawa "malapetaka" baik bagi ar- tis dan bintang film itu sendiri maupun bagi pendengar dan pe- nonton. Karena apa? Salah satu adegan dalam sebuah film nasional. Conie Sardiella Sinulingga ke Dunia Model karena Panggilan Nurani ngembangkan karier, tambahnya. MODEL IKLAN Conie yang juga menjadi mo- del iklan Marquisa Juice Pohon Pinang berpakaian adat Karo ke ladang dan model merek sepatu Roris ini sudah pula empat kali terbang ke Singapura berturut- turut dari tahun 1992 sampai de- ngan tahun 1995. Di sana setiap awal bulan Agustus ia mengada- kan fashion show bersama teman temannya sesama pragawati dari Cakra Anugerah Kreatif Promo mempromosikan pakaian pro- duksi buatan Indonesia. GADIS manis ini bernama belum lama ini di UD Dinamis Ja- Conie Sardiella Sinulingga. Tapi lan Dr Mansyur nomor 43 Me- di rumah maupun di luar teman- dan, saat ketemu di sana. temannya cukup memanggilnya Conie. Conie kelahiran 14 Janua- ri 1974 ini, berprofesi sebagai se- orang pragawati. Bahkan seka- rang Coniea Sardiella Sinulingga tercatat sebagai instruktur model di Cakra Anugerah Kreatif Pro- mo. Menghayati profesi dengan se- penuh hati merupakan nilai tam- bah perjalanan karier bagi diri- nya. Meski dara centil yang ter- kesan peramah ini tahu betul ka- lau kegiatan melenggak-lenggok di lantai calt-walk selalu ditang- gapi awam berbau glamour. "Bagi saya sendiri, dunia pra- gawati itu merupakan sebagian panggilan hati nurani," aku jujur Conie yang berwajah fotogenik BAHAYA Dominannya film-film terse- but, yang hanya sekedar meng- eksploitasi seks, kecantikan dan kemolekan sangat berbahaya ba- gi kelangsungan hidup masyara- kat Indonesia yang religius. Jika tidak segera ditertibkan, berpo- tensi besar meracuni moral bang- sa. Alasannya, materi erotik da- lam film seks berpotensi menim- bulkan stimulasi eksternal bagi yang melihat. Terpaan materi ero- tik, walaupun singkat dalam ma- nifestasinya dapat merangsang emosi, membangkitkan gairah seksual, sehingga dapat merun- tuhkan nilai moral. Sebagai contoh, kasus bocah 9 tahun, kelas IV SD, yang mem- perkosa gadis ingusan berusia 6 tahun (Oktober 1994) di Jawa Ti- mur. Dua hari kemudian, juga di Jawa Timur, seorang remaja 15 tahun memperkosa gadis III SD. Menurut pengakuan tersangka, ia terangsang karena diilhami film porno di bioskop yang pernah di- tontonnya. Perilaku seks anak- anak seperti dua kasus ini, menu- rut Dra Psi Astrid Wiratma, ha- nyalah satu wujud eksperimen anak-anak, setelah adanya sesua- tu yang dilihat dan didengarnya, Hal itu sangat beralasan kalau Conie Sardiella Sinulingga yang punya statistik tinggi 164 cm, be- rat bobot 45 kilogram dan ukur- an dada 34 inci ini memang pan- tas berkiprah di jalur calt-walk. "Walaupun sementara orang beranggapan profesi pragawati hanyalah kegiatan sampingan, ta- pi menurut saya pribadi dunia pragawati juga mampu mengan- tarkan seseorang ke tangga kete- naran," ujar Conie meyakinkan dengan penuh pasti. Yang jelas tidak hanya di luar negeri seorang pragawati itu bisa mengorbitkan dirinya ke seante- ro jagad, bahkan di Indonesia la- dang kepragawati telah banyak dijadikan lahan potensial me- Conie Sardiella Menurut dara kota 'Setepak Sirih-Sejuta Pesan' Medan Besta- ri ini, perkembangan dunia pra- gawati di daerah ini memang ma- sih kurang, "Terus terang saya katakan, di daerah ini memang sulit untuk mencapai hasil yang maksimal. Tambahan sedikitnya even dan kegiatan modelling yang diselenggarakan di daerah diliput media yang berjangkauan luas (nasional). Sedangkan dunia mo- de enggak bisa dilepaskan dari hal itu," kata Conie sambil menyung gingkan senyum. PERCAYA Model bagi Conie Sardiella Si- nulingga ialah percaya diri. Inilah kemudian yang membuatnya me- raih pemenang harapan pertama lewat Ngadi Saliro-Ngadi Busono '89, juara kedua Gadis Model khususnya tentang pornografi. Timbul hasrat untuk melakukan hal serupa, seperti yang dilakukan orang dewasa. EMPAT bulan tak saling berkabar, begitu ketemu penam- pilan Irgi sedikit berubah. Ram- butnya yang dulu memang sudah gondrong, kini makin memanjang dengan satu kunciran. Badannya juga sedikit gemuk. Tapi senyum dan keramahannya masih tetap milik Irgi yang dulu, sebelum terkenal seperti sekarang. Ke mana aja sih, gi, kok nggak per- nah nongol ? "Saya nerusin kuliah ke Malay sia", ucapnya sembari senyum. "Dulu-dulu sih pingin jadi pilot, tapi Mama nggak setuju. Ya su dah, akhirnya saya ambil komuni kasi. Mungkin empat tahunan Pengaruh dari luar itulah yang membuat anak ingin memprak- tikkan pada teman-teman sekelas atau sepermainan di kampung. Padahal, ia sendiri tak mengeta- hui dan kurang memahami apa yang dilakukan. Juga tak tahu ri- siko dan akibatnya. Anak melaku kan pencabulan tanpa beban pi- kiran. Mereka hanya mencontoh apa yang dilihatnya. Ia melaku- kannya seolah-olah tidak bedanya dengan melakukan permainan. Artis juga demikian! Lagu-la- gu yang ditampilkan sekarang ini lebih banyak bernuansa cinta, bernada cengeng, guyonan, dan syair-syair murahan, seperti ter- ungkap dalam kata-kata aku cinta kamu, doi-ku, pulangkan saja aku ke orangtua-ku, aku mandi ingat kamu, hati senang walaupun tak punya uang, maju kena mundur kena, malam Ming- gu malam berpacaran, dan masih banyak lagi. Padahal, lagu pada hakikatnya tidak sekedar sebagai sarana hiburan, tetapi juga seba- gai sarana edukatif yang dapat merubah perilaku para pendengar dan membawa pendengar untuk lebih memahami dan menghayati hidupnya dan dunianya. VULGAR Lebih celaka lagi adalah pe- rilaku para artis saat membawa- kan sebuah lagu. Di atas pang- gung, mereka tidak segan-segan memakai pakaian mini, memper- lihatkan lekuk-lekuk tubuhnya dengan gaya erotis, memperton- tonkan bagian yang paling vulgar dalam dirinya, seperti memper- lihatkan sebagian buah dadanya, pusarnya, dan celana dalamnya. Para penonton yang menyaksikan penampilan mereka tentu saja ikut terangsang dan berpikir yang bukan-bukan. Bahkan pernah ter- jadi di Yogyakarta, seorang artis yang sedang membawakan lagu pada malam tahun baru, hampir diperkosa di atas panggung oleh sejumlah penonton yang tidak ta- han mengendalikan "rudal"-nya, lantaran si artis bersangkutan me- makai pakaian mini yang dapat mengundang emosi seksual. Berangkat dari kenyataan di atas, sudah sepantasnya kita mengajukan kriteria pemilihan artis dan bintang film. Banyak kriteria bisa kita ajukan, tetapi yang paling penting adalah dua kriteria berikut ini: Perfama, se- tiap calon artis dan bintang film harus memiliki kemampuan inte- lektual yang cukup tinggi. Hal ini dimaksudkan agar syair-syair la- gu yang akan dibawakannya dan cerita film yang akan diperankan- nya benar-benar bermutu dan mempunyai nilai edukatif. Di samping penguasaan sastra, me- Irgi Ahmad Fahrezi Putus Sama Doi, Kuliah ke Malaysia HIBURAN saya di sana", lagi-lagi Irgi tersenyum. Tangannya sibuk meng aduk-aduk sup asparagusnya. reka juga harus menguasai penge- tahuan psikologi dan etika. Penge tahuan psikologi dimaksudkan agar seorang artis dan bintang film mengetahui secara persis per- kembangan psikologi penonton dan pendengar. Film yang berbau mesum misalnya, sangat berbaha- ya jika diperankan dan ditonton oleh anak yang berusia di bawah 17 tahun. Sedangkan, pengetahu- an etika dimaksudkan agar setiap artis dan bintang film mampu menilai perilaku yang baik dan ti- dak baik, yang sesuai dengan tun tutan etika dan menyimpang da- ri etika. Sebagai orang Timur dan berbudaya Pancasila, kita harus taat kepada etika sopan-santun dan harus mampu menjaga nilai- nilai luhur bangsa. Lantas, karir kamu gimana, Gi? Padahal untuk tahun-tahun sekarang, bintangmu justru lagi bersinar. Tak sedikit redaktur mode yang kecewa karena nggak bisa mencuri waktu liburanmu. Ketika dikonfirmasikan ke ma manya, ternyata kepergian Irgi ke Malaysia disamping niat untuk belajar juga dalam rangka patah hati. Doi putus sama ceweknya. Pantesan! Padahal universitas di Indonesia kan nggak kalah de- ngan Malaysia. Betul, kan? (Pu- pung) Kedua, setiap artis dan bin- tang film haruslah orang-orang yang berkepribadian utuh, tidak cacat moral. Artinya, ia sendiri belum terlibat skandal seks, tidak pernah gonta-ganti pasangan, ke- hidupan rumah tangganya tidak retak, tidak kecanduan narkotika, dan perbuatan a-moral lainnya. Sebagai seorang public figur, se- orang artis dan bintang film se- harusnya memberikan teladan yang baik kepada penonton dan pendengar. Profesi artis dan bin- tang film tidak semata-mata un- tuk mencari uang dan populari- tas, tetapi juga dan terpenting adalah ikut menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, serta memperjuangkan nilai-nilai luhur demi kebaikan sesama, ter- masuk diri sendiri. Hal lain yang tidak kalah pen- tingnya adalah keterlibatan lem- baga kontrol film atau pun lagu. Saya berpikir, penilaian layak dan tidaknya sebuah film tidak hanya menjadi tanggung jawab Badan Sensor Film (BSF) dan Departe- men Penerangan. Departemen-de partemen terkait lainnya harus ikut memberikan penilaian, ter- utama Departemen Sosial dan Departemen Agama. Hal ini pen- ting, mengingat BSF sekarang ini terkesan sudah "tumpul", sehing- ga film yang berbau mesum tidak disensor. BSF terkesan kurang te- gas terhadap film yang sangat me- rendahkan nilai kesusilaan dan belum bekerja sesuai dengan pro- sedur serta aturan yang seharus- nya dijadikan pedoman. Mudah-mudahan pada tahun- tahun mendatang, film nasional (dan juga lagu) dapat menjalan- kan fungsi hiburan, informatif, instruktif, edukatif, persuasif, dan fungsi kreatif. Sehingga de- ngan demikian, film-film nasio- nal (dan juga lagu) dapat menja- di tuan rumah di negeri sendiri. Selamat ulang tahun PARFI....! (***) Wisata '91, Remaja Fotogenic, Pemilihan Putri Kacamatan '91, favorit penonton pemilihan Girl of The year '91, finalis and the best seller pemilihan putri Suzu- ki '91, Putri Kepribadian Pemi- lihan Putri Indonesia tingkat Pro- PANITIA Festival Reog III pinsi Sumatera Utara, Putri Berpe Pemda Ponorogo mengajak para nampilan terbaik dalam pemilih-pengusaha di Jawa Timur untuk an Putri Citra tingkat Propinsi menyemarakkan festival reog Sumatera Utara, juara kedua Putra Remaja Sumatera Utara '92, juara pertama Top Model dalam Kijang Expo '92 dan runner up dua Wanita Medan Model Award '93. yang akan dilaksanakan dengan perayaan "Grebeg Syuro" 2 hingga 8 Mei 1977 mendatang di alun-alun Ponorogo, Jawa Timur. *) Penulis, Staf LPS-Yanuspa (Lembaga Peng- kajian Sosial-Yayasan Nusa Nipa), Konsul- tan Akuntansi dan Pengamat Sosial, Ma- lang. "Apa yang saya capai ini be- lumlah apa-apa. Tapi saya meng- isyaratkan, dunia model dan pra- gawati sesungguhnya enggak cu- ma mengandalkan tubuh dan wa- jah yang cakep saja. Sebab pra- gawati itu harus sopan di pentas maupun kesehariannya. Biarpun Pada acara ramah tamah itu, pragawati itu cantiknya selangit, pemda Ponorogo menampilkan kalau enggak menjaga kelakukan tari "warok", "bujangganong" dan citranya, pasti hancur karier-dan "tari jatilan" dari Yayasan nya," ucap Conie Sardiella Sinu- lingga dengan nada merendah, ju- ga sedikit memberi pandangan tentang dunia pragawati itu untuk yang ingin menggelutinya. Padepokan Suromenggolo. Yayasan tari asal Jl Tawangalun Ponorogo ini membawa 22 seniman terdiri pengrawit, perias dan penari. Untuk kamu-kamu yang ingin berkenalan dengan Conie Sardiel- la Sinulingga, silahkan mengirim surat dan yang ingin langsung da- tang ke rumahnya di atas pukul 18.30 WIB. Bukan apa-apa, soal- nya kalau di bawah pukul terse- but tidak bakalan ketemu. Sebab Conie sekarang ini juga sudah bekerja di Bank Duta Jalan Pe- muda Medan. Dan alamat ru- mahnya di Jalan Meranti nomor 2 Sekip Medan. (Dodie Brahma- na)*** si bencana yang dialami Gedung Kesenian Jakarta, karena di suatu Para Pengusaha Diajak Melalui salah satu biro iklan di Surabaya, Selasa, panitia mengundang 50 pengusaha Jawa Timur khususnya Sura- baya untuk beramah tamah dengan pemda setempat dengan dihadiri Kakanwil Deparpostel Jawa Timur Rio Judoyanto dan Dinas Pariwisata Jawa Timur. Semarakkan Festival Reog "Untuk mendukung kesuk- sesan acara tersebut, pemda kini juga tengah menyelesaikan padepokan reog dengan dana Rp1,5 miliar. Dengan bangunan tersebut diharapkan Ponorogo bisa tampil seperti Bali yang mampu menampilkan industri seni," ujarnya. Menurut Kabag Humas Pem- da Ponorogo Budi Warsito, pihaknya sudah tiga kali men- jalin kerjasama dengan pe- gusaha (dalam pendanaan) untuk penyelenggaraan kegiatan tahunan Festival Reog. Festival Reog III diper- 270 juta, Rp100 juta di antaranya kirakan memerlukan dana Rp. dari APBD. Festival tahun lalu hanya memerlukan dana Rp 170 juta termasuk beaya upacara pembukaan, festival dan pacuan kuda. Forum "Bersama dalam Cinta" Sebuah Kebersamaan untuk Kesenian e INDUSTRI musik, ternyata tak hanya berorientasi ke lahan bisnis semata. Dalam sejarahnya, justru di tempat industri musik terbesar digerakkan -- misalnya di Amerika dan Inggris -- industri musik dapat memberi sumbang- an bagi kesejahteraan sosial ma- syarakat pencintanya dalam ben- tuk yang baku, melewati sebuah pergelaran amal atau rekaman so- sial dan kemanusiaan. Kita sege- ra ingat pada konsep rekaman USA for AFRICA atau konser Irgi Ahmad Fahrezi bulan pada tahun 1992 itu gedung megah di jantung kota Jakarta ini terpuruk nasibnya, karena tak mampu membayar listrik. Ben- cana ini memicu lahirnya gagas- an untuk berkarya, kali ini tidak dalam lingkup upaya menyum- bang bencana alam atau lemba- ga sosial yang ada, tapi sumbang- an akan dialirkan untuk mene- gakkan citra dunia seni Indone- sia, lebih khusus lagi buat Gedung Kesenian Jakarta. Karena inilah satu-satunya gedung bersejarah yang telah mampu menunjukkan eksistensinya dan kontribusi pas- ti pada perkembangan seni di ta- nah air tercinta, lebih khusus la- gi pada dunia musik. TEKAD Dari rentang waktu Novem- ber 1992 sampai dengan ujung akbar Live Aid yang dikomandani oleh Bob Geldof pada seputar ta- hun '86. Rekaman dan konser amal ini digerakkan oleh sekelom- pok manusia yang telah mapan kehidupannya dan biasa disebut kaum selibritis, untuk memban- tu bencana kelaparan dan keter- belakangan di Afrika. Di Indonesia, gerakan sejenis pernah dikembangkan lewat mu- sik rekaman dan panggung, yak- Pagelaran Baca Puisi Wanita-wanita Agung ke-II 1997 Berlangsung di Keraton Yogyakarta ni lewat organisasi non-formal in- san musik Suara Persaudaraan, juga dipenggal tahun 1986. Ge- rakan sosial kemanusiaan lewat rekaman dan panggung musik ini melibatkan lebih dari 70 artis mu- sik dan seniman Indonesia, tan- pa memandang status sosial, je- nis musik bahkan etnis pendu- kungnya. Di ujung bulan November 1992, sekelompok kaum selebri- tis musik Indonesia, kembali ber- kumpul di sebuah penginapan di kawasan Taman Impian Jaya An- col. Mereka membicarakan solu- PAGELARAN Baca Puisi Wanita-wanita Agung ke II 1997" akan berlangsung di Kera- ton Yogyakarta, Rabu 19 Maret 1997. Nama-nama yang akan tam pil terdiri dari tokoh-tokoh wani- ta yang berkarier di bidang poli- tik, pengusaha, cendikiawan, wartawan-seniwati, pejabat pe- merintahan, sosial kemasyarakat- an, dan sudah terdaftar sekitar 30 orang tokoh. Hal itu diungkapkan Direktur Utama PT Panca Mitra Setia HM Ismail, SH sebagai penyelengga- ra kepada wartawan Rabu 19 Fe- bruari 1997 di Jakarta. Beberapa saat sebelumnya kegiatan ini ju- ga sudah dilaporkan kepada DR Ati Wardiman Djojonegoro, di kantor Depdikbud Jakarta. "Pagelaran di Yogyakarta ini adalah menyusul suksesnya page- laran sejenis pertama di Gedung Kesenian Jakarta, 11 Desember 1996 lalu. Banyak tokoh-tokoh wanita Indonesia dari berbagai daerah meminta pagelaran bisa diselenggarakan di daerahnya. Tetapi buat sementara kota Yog- yakarta dulu, daerah lainnya me- nyusul," ujar HM Ismail, SH menjelaskan kenapa dipilih Yog- Direktur biro iklan yang menjadi mediator pertemuan itu, Handoyo, optimistis bisa meng- gaet para pengusaha untuk mensponsori kegiatan tersebut. "Kami telah mengadakan pene- litian, diantara pergelaran wisata di Banyuwangi, Madura dan Ponorogo, pertunjukan reog banyak peminatnya," katanya. Menurut dia, pelaksanan fes- tival reog dari waktu ke waktu semakin meningkat baik ragam acara maupun jumlah pengun- jungnya. Oleh karena itu para pengusaha tidak segan meman-Hengky Kurniawan Kapok Main Film "Panas" faatkan banyaknya pengunjung untuk berpromosi. yakarta dulu. Nama-nama yang sudah ber- sedia tampil antara lain : Mente- ri Negara Urusan Peranan Wani- ta Ny Mien Sugandhi, Si Pending Emas Herlina, DR Martha Tilaar, anggota DPR Dra Oelfah AS Harmanto dan Gunaryah Karta sasmita M, Sri Widayati Arief Kushariadi (isteri KASAL), Dra Kemala Gafur, DR Atie Wardi- man, Jujuk Juhariyah (Srimulat), Kakanwil Deparpostel Jawa Timur Rio Judoyanto, meng- ARTIS film pendatang baru Hengky Kurniawan ketiban sial. harapkan Fetival Reog III lebih semarak dibandingkan tahun- Baru pertama kali main film tahun sebelumnya. "Pengusaha layar perak, langsung dimusuhi keluarga dan pacarnya. akan mudah menjadi sponsor asal panitia pandai menentukan Gara-garanya, karena ia ikut waktu secara tepat," katanya. main film yang pertama di- bintanginya itu menjurus porno. Judulnya saja sudah seram, yakni,"Kebebasan Sex". DISEKOLAH Begitu film tersebut beredar, Dalam kesempatan yang sama Ketua Gabungan Seniman Reog INTI (Insan Takwa Ilahi) ayah, ibu, nenek, paman, bibi dan semua yang punya hu- HM Thobroni mengatakan, bungan saudara dengannya menjelang Festival Reog III, bukan memuji peranannya, para siswa SD, SMP dan SMU di Ponorogo mengikuti pena- tetapi malah memarahi, mem- protes dan memusuhi Hengky. taran seni reog, selama sebulan hingga 9 Februari 1997. Bayangkan saja, di usianya yang masih menginjak 19 tahun itu, dia harus memainkan peran yang "luar biasa". Yakni sebagai pemuda pengidap kelainan seks "Saddo masochist", yang harus menyakiti dulu lawan jenisnya untuk memuaskan nafsu "purba" nya. Ide itu dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Ponorogo serta Pemda Ponorogo berupa pe- lajaran dengan materi muatan lokal meliputi tari "jatilan", "ganongan", "klana sewandana" dan "dhadhak merak". Sejarah tentang reog, me- nurut dia juga diberikan kepada siswa SD dalam bentuk do- ngeng. Pelajaran tersebut diberikan kepada seluruh se- kolah di 19 kecamatan se- Ponorogo. Selain itu, diselenggarakan Konon sang pacar yang penataran bagi guru kesenian tadinya bangga Hengky main se-Kabupaten Ponorogo, namun film, berbalik menjadi malu. menurut Thobroni yang juga Akibatnya Hengky benar benar Kepala Kelurahan Cokromeng- jera dan berjanji tidak akan main galan (Ponorogo) itu, penataran film seks lagi. Dan menurut tersebut baru diselenggarakan rencana ia akan membintangi pada Kawedanan Pulung. (ant) sebuah sinetron. (mdk). tahun 1993, 28 artis musik terdi- ri dari penyanyi, pencipta lagu, penata musik, di luar para pemain musik yang mendukung di studio rekaman -- berkolaborasi mela- hirkan karya-karya lagu yang be- ragam. Menggodok lagu di stu- dio, bekerjasama tanpa melihat jenis musik yang biasa dimain- kan. Sampai suatu hari pada bu- lan keempat tahun 1993, lahirlah sebuah nama untuk gerakan so- sial untuk kesenian ini dengan brand bernama Forum. Lalu, al- bumnya yang diluncurkan bulan Januari 1997 tersebut, diberi titel Bersama Dalam Cinta. Gerakan ini murni bicara non-profit, dan nantinya akan terus melingkar di lingkungan kesenian, tak hanya untuk menyumbang Gedung Ke- senian Jakarta. Seiring dengan perjalanan Celakanya film itu sangat murahan dalam menggambar- kan adegan-adegan "panas"nya. Jadinya Hengkypun mendapat julukan yang tak enak, "bintang seks". "Boleh saja secara lahiriah se- orang tokoh berkarya agung se- tinggi langit, tetapi diharapkan karya agungnya itu diimbangi de- ngan perbuatan moral yang juga agung. Tetapi semua itu kita kem- balikan kepada Yang Maha Kua- sa, karena keagungan semata-ma- ta milik Allah SWT," ujar Dirut PT Panca Mitra Setia ber- yang Para artis yang tergabung dalam Forum, masing-masing : Vina Panduwinata, Yana Julio, Ita Purnamasari, Rita Effendy, Titi Dwijayanti, Irianti Erning- pradja, Memes, Ingrid Widja- narko, Tantowi Yahya, Erwin Gutawa, Dwiki Dharmawan, Addie MS, Jeffry Bule, Eky La- moh, Katon KLA, Andre Heha- nusa, Lía Martina, Paramita Rusadi, Luli Widharmadi, Agus Wisman, Adi KLA, Lita Zen, Oddie Agam, Lulu Gutawa, Adjie Soetama, Lilo KLA, Ach- mad Albar, Sylvana Herman. HALAMAN 6 waktu, masalah TAL (telepon, air dan listrik) telah diatasi dengan baik oleh Gedung Kesenian Ja- karta berkat bantuan Pemerintah DKI. Tekad tak dapat lagi dita- rik, niat luhur untuk memberikan bantuan kepada GKJ tetap dilan- jutkan walaupun TAL sudah bu- kan masalah lagi. Sumbangan te- tap dibutuhkan ole GKJ dalam upaya mempercantik diri, per- lengkapan sarana dan kesejahte- raan karyawan demi melahirkan pertunjukan-pertunjukan yang berbobot tinggi. (hb) Yani Saptohudoyo, Ameliayani, gerak di bidang public relation Sri Amendia Astuti, Poppy Ha- itu. 700 yono Isman, Sri Harmoko, Ca- melia Malik, Ratih Sanggarwati, dan Renny Jayusman. SH bahwa pagelaran ini adalah Dijelaskan oleh HM Ismail, sebuah pagelaran "Obsesi/Impi- an" akan lahirnya wanita-wani- ta Indonesia yang benar-benar berkarya agung dan bermoraf agung. Diharapkan juga katanya wa- nita muda Indonesia dapat meni- ru aneka ragam karier yang disan- tampil nanti. dang oleh para tokoh yang akan Sementara itu Ny DR Ati Wardiman saat menerima panitia menyatakan menyambut baik ga- gasan dan pagelaran seperti ini, bahkan Ati Wardiman sempat mengomentari soal agung ini. kan abstrak, bahkan boleh dibi- "Agung atau ke-agungan itu lang milik Tuhan semata. Tetapi dorongan atau harapan akan la- hirnya wanita-wanita Indonesia yang bertingkah laku agung itu kan sah-sah saja. Namanya juga impian atau harapan," ungkap Ati serius. (hb) Dirut PT Panca Mitra Setia, HM Ismail, SH saat diterima oleh Ny DR Ati Wardiman Djojonegoro di kantor Depdikbud Jakarta. DISKOTIK Hits BERI PADAKU BERI PADAKU RASA YG TERDALAM UNGKAPAN LEWAT KATA-KATA APA PUN KISAHNYA ING IN AKU TAHU SEUTUHNYA JANGAN KAU RAGU MENJADI KASIHMU APALAH JANDI SEUTUH NYA ENGKAU MILIKKU HARI DUKAMU DIMASA YO LALU KU AKHIRI DENGAN CINTAKU MARI SAMBUTLAH HATIKU SEGENAP RASA INI MILIKMU JAUH KEDEPAN KITA BERTAHAN MEMBUAT SEMUA IMPIAN ΜΕΝΤΑΡΙ ΝΥΔ ΤΑ BY: ANDRE MANIKA IL to fi tr te se