Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1989-02-19
Halaman: 13

Konten


BRUARI 1989 Reuter/ UP1 g melawan petenis Rabu (15/2). Graf- Slim" enjalani break ga- lan memenangkan ellesi melepaskan nd dengan baik ha- ulannya melewati ya melepaskan 10 tama, Graf meng- a dengan pukulan cak dapat diterima gul 3-0. Setelah Ke- giliran servis pada untuk meningkat- m 3-1, Graf menja- vis yang tak dapat a servis kemenang- -erikan angka kepa- a kalah satu game, itu sendiri dan ber- sendiri, 'ayolah dan mgan", kata Graf. u dia lakukan de- ki pun membiarkan oleh dua poin di ti- hir. "Servis dia su- kalli", kata Kelesi, 9 dunia.. "Kini ser- eras". mbahkan bahwa dia senang dapat me- tu game.. (KNI/ AGA an k rasa khawatir, penjaga gawang McKnight dalam Charlton. Lyall api pertandingan shire yang masih n semua sisi dan ta Lyall. "Kami nghadapinya dan at Italia Jumat dipanggil elawan Denmark mencatat dua gol nazionale Milan ional walau pun cetak gol untuk bagi kemenang- r tak terkalahkan 6 tahun, merupa- mantapkan ketika tim tuan rumah Rabu di Pisa itu nanasan bagi tim di putaran final. an persahabatan Tacconi, perta- Cerrara, Riccardo gio, Nicola Ber- ndo De Napoli, onovo, Roberto ica Vialli.- (Ant Terbang a, merebut gelar ngan kemenang- sebelumnya tak an mendominasi wanan keras dari stamina Clinton berat dari Eyup Clinton meng- menggantungkan nya dan hakim mark itu dengan -Can, yang men- resional sebelum- tetapi Clinton ke kepala lawan- Eyup Can, yang piade 1984 dan rk ketika masih mengenal belas Gelar kelas ter- is Duke McKen- Federasi Tinju Bola Dunia seharga 70 juta emakaiannya di muan setinggi 112 para industrialis an itu bisa diper- i, dan pegelaran 0 sampai 15.000 wa satu jam. Ke- pat di arena itu Malam April serta dalam Mei dan n menjadi ajang 69 selalu meng "And Rtr).. Nomor 47/KMD/THN. X Minggu Ke-3/Tgl. 19 Februari 1989 Edisi Pedesaan Bali Post Harian Umum Pengemban Pengamal Pancasila Pan Siri Peternak Lebah Madu yang Masih Bertahan MADU sering didengungkan sebagai obat kuat bagi kaum lelaki. Belum lagi kalau ditam- bah dengan susu dan telur ayam kampung. Maka lengka- plah sudah obat kuat itu de- ngan sebutan akrab STM (Su- su-Telur-Madu). Akan tetapi yang menjadi masalah seka- rang di zaman yang dikatakan modern ini, di pasaran banyak beredar madu-madu palsu yang terbuat bukan dari hasil madu tawon atau lebah. Akan tetapi madu yang dibuat manu- sia. Maka lahirlah madu yang aspal alias asli palsu. Artinya setengah botol madu asli di- campur dengan setengah botol madu palsu yang terbuat dari gula merah. Atau madu palsu yang dibuat dengan'aneka cam- puran. Untuk mendapatkan madu yang asli dan murni dewasa ini memang rada sulit. Atau boleh dikatakan sulit-sulit gampang. Akan tetapi kalau Anda da- tang ke daerah Bali Barat te- di dusun Sumber Sari - Sebagai pengumpul & penyalur Pan Yuliati & Men Yuliati tengah sibuk menyiapkan barang dagangannya. Kecamatan Melaya Kabupaten Pendidikan Orang Dewasa pada Penyuluhan Pertanian maka madu nama se- menjadi barang yang gampang didapat, Di Dusun Sumber Sa- ri, kita akan bertemu dengan laki-laki setengah baya yang oleh penduduk setempat dike- nal dengan nama Pan Siri. Pan Siri yang benarnya I Wayan Pangi me- mang dikenal sebagai peternak lebah madu yang cukup berha- sil. Dirumahnya yang sangat sederhana itu tergantung ber- puluh-puluh "gelodok" yang terbuat dari batang pohon ke- lapa. Di gelodok inilah lebah madu akan memproduksi madunya. Ketika dijumpai Bali Post beberapa waktu yang lalu, Pan (Bersambung ke Hal IV kol. 3) TERASA sulit dibayangkan tugas berat itu dapat diram- pungkan oleh panitia. Hingga upacara "pemelaspasan" dan "piodalan" Pura Luhur Peken- dungan yang bertepatan de- ngan Hari Raya Kuningan tanggal 11 Pebruari lalu berjal- an mulus sesuai dengan ren- cana. SIBUK- ANDRAGOGI adalah, ilmu dan seni dalam membantu orang dewasa belajar. Kebali- kan dari andragogi adalah pae- dagogi, yaitu ilmu dan seni mengajar anak-anak. Karena paedagogi berkembang terle- bih dahulu, sehingga kadang- kadang orang salah menerap- kan metode paedagogi terse- but untuk pendidikan orang dewasa. Akibatnya, timbul adanya rasa kurang menerima dari para petani, karena mere- ka merasa digurui oleh para pe- nyuluh pertanian yang dari segi umur maupun pengalaman jauh di bawah umur dan peng- alaman para petani. punia ke 13 subak pe- nyungsung, dana punia berha- diah juga dari pihak-pihak lain. Sebuah bukti berbicara, bahwa Umat Hindhu di dalam meyad- nya membuat kita jadi salut. Meyadnya bagi Umat Hindhu merupakan wujud nyata atas keyakinannya dengan kebe- naran ajaran Agama Hindhu.. Pembangunan tahap I me- Justeru karena dilandasi oleh nelan biaya Rp 20 juta itu, se- keyakinannya itulah Umat lain dananya didapat dari dana Hindhu secara tekun melak- Jayaprana Jika I Mirah berkenan meme- nuhi harapan kanda apa pun yang dinda harapkan akan kan- da sanggupi." Oleh Wayan Murdana (XV) "Maaf paduka, saat ini patik tak dapat menjawabnya. Apa- bila paduka sudi tunggulah ke- putusan patik lagi sebelas malam." Bali Post/SK. JANJI-Pelaksana Harian Bupati Tabanan I Ketut Wijana SH (pegang mike) berjanji di "ajeng" Ida Bethara Luhur Pekendung- an, pembangunan tahap II akan dimasukkan dalam Agenda Rencana Kerjanya. Rehab I Pura Luhur Pekendungan Rampung - Bupati Tabanan Janji di Depan Umat Hindhu MARTINS Sri Baginda murka selanjut- nya berusaha memperkosa Ni Layonsari. Namun dengan si- gap ia menghunus pedang sam- bil mengancam. Prinsip-prinsip pendidikan orang dewasa Komunikasi Dua Arah. Diceritakan besok paginya Sri Baginda keluar menuju taman. Melihat wajah Sri Ba- ginda muram semua Perbekel takut tak satu pun berani Ciri khas andragogi adalah adanya komunikasi dua arah (komunikasi yang timbal ba- lik), misalnya diskusi. Hu- bungan seperti guru dengan murid sedapat mungkin dihin- dari, dan sebaliknya ditumbuh- kan suasana akrab, rasa per- saudaraan, dan saling meng- hargai pengalaman serta peng- etahuan masing-masing. Peng- alaman dari semua yang hadir dinilai sebagai sumber untuk belajar. Dalam penyuluhan pertani- Badan Kontak Warga Dura Wisaya Desa Adat Tihingan Terbentuk DESA Tihingan Kecamatan tempatnya yang baru. Banjarangkan Kabupaten Daerah Tingkat II Klungkung, terkenal warganya berprofesi membuat gamelan (gong). Hal ini dikerjakan secara turun te- murun sebagai suatu home in- dustri. Namun ada juga warganya yang mencari mata pencaharian lain selain mem- buat gamelan/gong dan mere- ka berdomisili di luar desa adat Tihingan dan bahkan sudah menjadi warga banjar adat di sanakan yadnya. I Gusti Ngurah Anom Tisna selain sebagai Ketua Umum Panitia Tetap Perbaikan Pura Luhur Pekendungan dan Ta- nah Lot, juga Pengelingsir Puri Kediri katakan, dalam upacara pemelaspasan dan piodalan itu akan dilanjutkan pula upacara "ngelangsar" oleh 47 orang "tapa". Sedangkan Ida Betha- ra Luhur Pekendungan akan "ngadeg" sampai dengan Hari Selasa tanggal 14 Pebruari (Bersambung ke Hal IV kol. 7) an, agar diupayakan untuk ti- dak menyalahkan begitu saja apa yang telah dilaksanakan oleh petani, karena tidak se- suai dengan teori yang diterima penyuluh di bangku sekolah atau tidak sesuai dengan sum- ber-sumber tertulis lainnya. Pada dasarnya petani mempu- nyai alasan tersendiri untuk mempertahankan tradisi lama- nya yang turun-temurun. Dan kalau tradisi itu diusik dengan cara yang kurang bijaksana, biasanya justru dipertahankan secara fanatik. Akan tetapi ka- lau mereka diberi suatu infor- masi, kemudian diajak untuk bersama-sama mencoba cara "Nyai Nyoman Mas kesaya- nganku bukalah pintunya. Kakanda mohon kemurahan hati mu." Agak lama Baginda berdiri di muka pintu. Namun tak satu pun jawaban meluncur dari da- lam. Akhirnya Baginda memu- tuskan untuk mendobrak pintunya. Betapa terkejutnya, Ni Layonsari sudah bersimbah da- rah. Sri Baginda bergegas me- rangkul mayat Ni Layonsari serta menciumnya. "Nyai Nyoman, Dewi ke- sayanganku!" mengusik kehadiran Baginda di tengah-tengah taman. ngannya khilaf serta bicaranya merancu tanpa arah tujuan. Semua dayang dilihatnya bina- tang dan serta merta menghu- keris mengejar para dayang. Jerit tangis berbaur menyibak halaman Puri. nus Tersebutlah Ni Layonsari berbantalkan air mata. Duka- nya tidak dapat dikubur. Wa- jah I Jayaprana selalu mem- burunya. Ia sudah bertekad mengikuti jejak suaminya. Ke- Para abdi lainnya turut ka- mudian jemarinya mulai kasak lang kabut. Semua gugup meli- kusuk mengambil keris mungil hat tingkah Sri Baginda. Satu serta menusukkannya tepat di persatu abdi Pati meniadi tum- atas payudara. Darah bercu- bal. Tanpa puas-puasnya Sri Ba curan membasahi lantai. Ke- ginda terus menerjang memba- bi buta. Setiap yang dekat ke- palanya dipenggal. Tak terhi- tung lagi jumlah korban kega- nasan Sri Baginda. jadian berlangsung amat singkat. Di taman Sri Baginda kem- bali terkenang pada Ni Layon- sari. Untuk kedua kalinya Ba- ginda berusaha membujuknya. Tanpa ragu lagi Baginda Raja menuju kamar Ni Layonsari. Usai mengucapkan kata- kata tersebut Sri Baginda lang- sung bingung (gila). Pemanda Wadah ini dimaksudkan se- bagai badan kontak antara De- sa adat dengan warga yang ada di luar dan juga antara sesama warga Tihingan yang ada di rantau. Melalui badan inilah warga Dura Wisaya dapat ber- partisipasi secara aktif demi kemajuan desa adatnya, seper- ti dalam rangka perlombaan Desa Adat dipercayakan untuk mewakili Kabupaten Klung- kung dalam lomba desa adat tingkat I Bali pada tanggal 16 Pebruari 1989, warga Dura Wi- (Bersambung ke Hal IV, kol 4) Bali Post/SK. Mendengar junjungannya mengamuk, rakyat mulai siap ramai-ramai menuju komplek Puri. Semua bersenjata leng- kap seakan mau berperang. Jalan keluar dari Puri dijaga ketat serta benteng Puri diling- kari pasukan sukarela untuk mencegah korban lebih lanjut. Diceritakan Sri Baginda ber- tambah garang mendapati ra- kyatnya membawa senjata lalu hendak menerjang. Sebagai balasannya rakyat ramai-ramai ingin meringkus junjungan- nya. Namun sebelum hasrat nya kesampaian Sri Baginda sudah mendahului bunuh diri. Rakyat bergegas mendekati mayat Sri Baginda. Tak begitu lama datanglah para Perbekel dari melakukan lawatan kebe- berapa daerah. Semua terkejut melihat rajanya telah wafat. baru, yang mereka belum ke- nal untuk membuktikan sendi- ri hasil yang diperoleh (misal- nya dengan Dem-Plot), maka sesungguhnya tidaklah terlalu sulit untuk merubah pola ber- pikir mereka. Bergelut dengan Jembrak Jaran Bisa Tampung Puluhan Tenaga Kerja SUDAH sejak tahun 1981 ia bergelut dengan "Jembrak Jaran". Suka dukanya cukup banyak. Bahkan tak jarang menegangkan. Akan tetapi berkat tekad kuatnya "berpegang" pada "tengkuk- nya" segala rintangan dapat di atasi. Dan melajulah ia seperti tak terkejar. Apalagi didukung puluhan pembantu, namanya terus mencuat sebagai "pengumpul" satu-satunya yang tegar. Akan halnya dengan sepa- penuh inisiatip, di waktu- sang suami isteri Pan Yuliati dan Men Yuliati di Kedungu- Belalang Kediri - Tabanan yang bergerak sebagai peng- epul sekaligus penjual rumput laut Jembrak Jaran (Euchiuma Spenosum). Pan Yuliati yang Ketua Kelompok Nelayan Mi- na Asih itu, memberikan pu-waktu terisi. waktu luang ia isi dengan mem- buat kerupuk. Di musim pa- nen, ia menampung penjualan gabah kecil kecilan dari "peng- edig". Isterinya Men Yuliati yang nampak ramah itu, berge- lut dengan beberapa ekor babi piaraannya. Jadi praktis semua luhan lapangan kerja kepada warga banjar setempat untuk mencari rumput laut. Pantai Kedungu yang indah dan mem- bentang dari Enjung Kepu- tungan, serta Pantai Tanah Lot di sebelah Timur cukup banyak menyediakan rumput laut seje- nis. Pengambilan rumput laut itu dilakukan oleh para anggo- ta Kelompok Nelayan Mina Asih. Jadi praktis Kelompok Nelayan itu, bukan hanya me- mejengkan namanya saja, na- mun didukung pula oleh aktivi- tas dalam bentuk nyata. MAKANAN yang cukup ber- gizi sangat diperlukan, teruta- ma pada masa anak dalam kan- dungan dan masa menyusui sampai berumur tiga tahun Pertumbuhan yang baik pada masa itu akan menentukan pertumbuhan selanjutnya. Ka rena itu, ibu-ibu yang sedang hamil, sedang menyusui, dan anak-anak di bawah umur tiga tahun, perlu sekali makanan yang cukup bergizi setiap harinya. Tak puas-puas untuk ditatap. Sebagai pengumpul Pan Yu- liati membuka harga Rp 40,00 per Kg, kering air laut. Setiap 2 Minggu sekali tidak kurang da- ri 7 ton Jembrak Jaran di ang- kut ke PT Bali Raya di Denpa- sar, dengan harga Rp 50,00 per Kg. "Untungnya memang kecil Pak. Yang penting terus jalan. Dan tenaga di banjar bisa ter- salur", ujarnya lugu selugu orang desa. pasangan Rupa-rupanya suami istri ini adalah type ma- nusia sibuk dilandasi oleh te- kad untuk mandiri. Ia ingin sukses di bidangnya, lewat ker- Orientasi Belajar ja keras. Dan itu telah ia lak- Kalau pada paedagogi,sanakan, tanpa pernah kenal orang belajar untuk memper- lelah. Selain menampung rum- siapkan masa depan, sedang- put laut, juga "Udang Pan- tung" (Lobster) diterima. Se- kan pada andragogi tidaklah selalu demikian, meskipun tiap Kg. penangkap udang tujuan akhirnya tidak jauh ber- mendapat imbalan Rp 10 ribu. beda. Andragogi lebih ber- Suatu rangsangan harga sangat orientasi pada penemuan dan menarik. Membuat para ang- permasalahan pemecahan gota "Mina Asih" bergairah yang ada pada masa sekarang. menangkap udang, di batu- Materi pelajaran dianggap batu karang. Bila kebetulan menarik, kalau menyentuh ada rezeki, lobster lebih dari langsung kebutuhan dan ke- sekilo tertangkap. Apalagi di pentingan mereka. Karena itu sepanjang Pantai Kedungu para penyuluh harus benar- sampai Tanah Lot, dengan ba- benar tanggap apa yang dibu- tu karangnya yang sangat ideal tuhkan petani pada saat itu, untuk udang pantung. Menja- untuk kemudian dituangkan dikannya sebagai sumber pe- dalam materi pelajaran yang nuh harap. (Bersambung ke Hal IV kol. 7) Sebagai manusia sibuk dan Sampah, Mengganggu tapi Bermanfaat KITA semua tentu sudah ta- Dengan kesibukan kegiatan sehari-hari dan keterbatasan waktu masing-masing, mendo- rong warga yang ada diluar de- sa adat Tihingan ini, pada hari raya Kuningan tanggal 11 Pe- bruari 1989 menyatukan diri membentuk suatu wadah yang hu dan mengenal, apa itu sam- dinamakan Warga Dura Wi-pah. Yaitu segala benda yang saya Desa Adat Tihingan yang akhirnya dibuang, adalah yang artinya Dura = Di luar, Wisaya disebut sampah. Secara terba- = Berusaha jadi Dura Wisaya tas yang disebut sampah hanya berarti berusaha di luar desa merupakan tumpukan bekas adat Tihingan alias merantau. dan sisa-sisa tanaman (daun- daun yang gugur, sisa sayuran, sisa pertanian), ataupun kotor- an hewan, serta benda-benda lain yang setiap saat dibuang. Akan tetapi sampah yang akan dibicarakan di sini, adalah yang berasal dari tumbuhan dan hewan yang dapat dijadi- kan bahan organik untuk me- nyuburkan tanah. menerus secara rutin, maka jumlahnya akan menumpuk. Begitu musim hujan datang, tumpukan sampah tersebut akan menjadi benda pengha- lang kelancaran air selokan, yang akibatnya: Air selokan meluap ke pe- karangan rumah, sehingga bu- kan saja pekarangan menjadi becek dan kotor, tetapi tidak mustahil pula segala jenis sam- pah dan kotoran selokan terse- but terbawa kembali ke peka- rangan. Maka akan menjadi sumber bau-bauan yang menu- suk hidung, banyak lalat, atau lebih jauh lagi wabah penyakit akan berjangkit. Nilai estetika/ keindahan, kebersihan, dan kesehatan rumah akan turun atau hilang karenanya. Air selokan akan meluap ke jalan di depan atau sekeli- ling rumah. Akibatnya jalan cepat rusak, berlubang dan be- cek. Bukan saja kendaraan yang lewat cepat rusak, tetapi kecelakaan juga sering terjadi pada jalan yang berlubang atau becek. Sampah akan sangat meng- ganggu bila tidak pada tempat- nya atau dibuang disembarang- an tempat. Akan tetapi akan bermanfaat bila dikumpulkan pada suatu tempat, kemudian dijadikan kompos, yaitu pupuk organik yang sangat diperlu- kan untuk menyuburkan ta- naman. Dengan pupuk kom- pos, dapat memperbaiki struk- tur tanah dan dapat mening- katkan produksi tanaman. Manfaat sampah Sampah apapun jenis dan si- fatnya, mengandung susunan senyawa kimia yang sangat di- perlukan oleh manusia secara langsung ataupun tidak lang- belum terasa akibatnya, tetapi sung. Yang penting sampai se- berbeda kalau dilakukan terus berapa jauh kita dapat meng- Pada umumnya masih ada kebiasaan masyarakat yang be- lum dapat dihilangkan, yaitu : membuang sampah seenaknya saja ke selokan atau sungai di pinggir pekarangan rumahnya. Untuk satu dua kali, tidak atau Rumput laut "dipanen" dari batu karang sewaktu laut su- rut. Pada saat-saat demikian Pantai Kedungu menyajikan Gubernur dan Nyonya Oka Berkompetisi di Sangsit suatu pandangan menggelitik. Hasil jerih payahnya itu me- mang sudah dapat ia kecap ber- sama. Dua anaknya di SMA dan SMP ditanggung oleh Jem- brak Jaran. "Saya matur suk- Wasa, sebab sudah menunjuk- sme pada Ida Sanghyang Widi kan jalan dan membuka puluh- an lapangan kerja bagi warga Br. Kedungu" ucapnya memu- ji kebesaran Tuhan. Itulah sepotong kehidupan rakyat desa, sepasang manusia Pan Yuliati dan Men Yuliati yang hanya memiliki pendidi- kan paling mendasar yakni SD. Namun mampu memberikan Pekarangan merupakan tempat terdekat yang dapat menghasilkan bahan-bahan yang cukup bergizi setiap hari, bila diolah dan dimanfaatkan dengan baik. Berbagai jenis sayur-sayuran dan buah- buahan, dengan mudah dapat ditanam di pekarangan. De- mikian juga memelihara ayam kampung (ayam buras), dan ternak lainnya dapat diusaha- kan di pekarangan, serta me- melihara ikan bila terdapat air yang mengalir. Semua ini me- rupakan sumber bahan makan- an yang baik dan bergizi bagi Makanan yang dimakan mem- pengaruhi perkembangan jas- mani dan rohani, daya ingat, terutama pada masa kanak- kanak dan daya tahan tubuh terhadap serangan tubuh. penyakit. Karena itu perlu ma- Dalam mengusahakan peka- Mendampingi Nyonya me- nyerahkan bantuan modal ker- ja Rp 100.000,00 diterima Ke- tua Tim Penggerak PKK Desa Sangsit Ny. Derana, Gubernur Oka juga mengingatkan, mo- dal kerja yg akan diberikan itu untuk simpan pinjam. Selain bantuan modal kerja itu, Ke- tua Tim Penggerak PKK Prop. Bali juga memberikan bantuan bibit babi sebanyak 5 ekor dan beberapa bibit tanaman pro- duktif, antara lain salak, jambu bangkok, mangga dan melon- jo. Adanya kompetisi dalam pemberian bantuan itu disam- but hangat masyarakat yang memenuhi balai desa Sangsit, tanpa menghiraukan suasana panas siang hari berada dite- ngah-tengah "sesepuhnya' 194 Surat Keputusan Menteri Penerangan RI Nomor 86/KEP/MENPEN/1988, Tgl. 2 April 1988 KETIKA Nyonya Ida Bagus I Ketut Subandi-Wakil Ketua Oka selaku Ketua Tim Pengge- DPRD Bali asal Desa Sangsit rak PKK Propinsi Bali mem- itu. berikan bantuan modal kerja kepada Tim Penggerak PKK Desa Sangsit (Bali Post: 6 Pe- bruari), Gubernur tak mau ka- lah. Mengawali kegiatan kom- petisi itu, Gubernur Bali Oka juga memberikan bantuan uang Rp 500.000,00 di samping 20 ekor bibit babi serta 50 jenis tanaman hortikultura. "Akan tetapi barang dan uangnya be- lum saya bawa", ujar Guber- nur Oka berseloroh. gunakan dan memanfaatkan- nya. Penggunaan dan peman- faatan sampah untuk kesejah- teraan manusia, sudah sejak la- ma dilakukan, antara lain : (Bersambung ke Hal IV kol 8) Ball Post/SK REKREASI-Pantai Kedungu dengan bentangan pantainya dan onggokan karangnya, sangat ideal buat rekreasi. Beberapa remaja putra-putri sesuai dengan alamnya tengah menikmati kenyamanan alam tersaji. "kesibukan" puluhan tenaga Asih" sebagai juara I tk. Kabu- kerja, serta pernah mengang- paten Tabanan. kat Kelompoknya "Mina (S.Kamadjaya). Yang penting, hasilnya yang diperoleh kira-kira sama de- ngan hasil lahan seluas 50-150 Bahkan setelah mendengar laporan penasihat Karang Ta- runa maupun Sekeha, Taruna Teruni I Gede Witama, S.H. dan Kelihan Desa Adat setem- pat sekitar kegiatan walau ti- dak rinci tetapi sudah me- nyentuh kehidupan yang haki- ki, Gubernur Oka member- ikan bantuan paket olah raga untuk pemuda setempat. Se- mentara untuk masyarakat de- sa adat Sangsit, Gubernur membantu uang Rp 500.000,00 dan 50 zak semen. "Gairah ma- syarakat yang sudah tumbuh dalam gelora era, pembangun- an perlu diberikan arah dan be- I Made Astawa PENAMPILANNYA sangat sederhana serta pendiam, na- kun, disiplin dan rajin. Sehing- mun dia mempunyai sifat te- ga setiap tugas apapun yang di- bebankan pasti selesai, dan yang jelas berhasil. Walaupun sifatnya pendiam I Made Asta- wa yang merupakan anak ke 5 dari Ketut Kenuh, BA mantan anggota DPRD yang saat ini terjun di bidang wiraswasta tambak itu, mempunyai sifat bergaul yang luwes. Baik di se- kolah maupun di rumah dise- nangi teman-temannya, se- hingga tidak jarang dalam se- tiap kegiatan seperti kelompok belajar I Made Astawa pasti kal", kata gubernur. Khusus mengenai bantuan bibit tanaman hortikultura, menurut gubernur, tidak saja mengharapkan hasil dari ta- naman itu namun yang lebih penting "menghijaukan ma- syarakat". Penyerahan bantuan kepada masyarakat, kilah Gubernur Oka, mengingat dalam rang- kaian kunjungan kerja di Bule- leng yang dimulai, Selasa 7 Pe- bruari, desa Sangsit tidak ter- masuk dalam jadwal. Sang Juara Umum, Bercita-cita menjadi Petani Tambak Menggali Gizi di Pekarangan kan makanan yang cukup ber- gizi setiap hari. rangan, fungsinya lebih dititik M². Misalnya, seledri bisa dita- beratkan sebagai penghasil nam dalam pot, sehingga dapat bahan makanan yang cukup juga berfungsi sebagai tanam- bergizi dan dibutuhkan setiap an hias. Kecipir, kara, pare, hari. Untuk itu diperlukan lah kacang buncis, kacang pan- an (tanah untuk tempat berta- jang, dapat dipanjatkan pada nam) seluas 50-150 m². Inilah pagar halaman atau pagar pe- yang disebut dengan "karang karangan, sehingga akan lebih gizi". Karang gizi adalah se- bagian dari pekarangan yang ditanami tanaman pangan yang cukup bergizi, dan bila keada- an memungkinkan juga dipeli- hara ternak dan ikan. Pe- nyelenggaraan karang gizi ti dak harus mengelompok da- lam satu petak, tetapi bisa juga terpisah-pisah. efisien dan lebih efektif. Kepada pemuda diharapkan berperan karena di samping se- bagai pelopor juga pemelihara pembangunan. "Jadi Balai Banjar/Desa sebagai pusat ke- budayaan", ujar Gubernur Oka (033). Bila pekarangan kita cukup laus, sedangkan areal yang di- butuhkan hanya 50-150 M², maka pilihlah tempat yang ter- dekat dengan sumber air untuk karang gizi ini, agar mudah pa- da waktu menyiram tanaman. Sedapat mungkin tempat yang dipilih tersebut tidak terlin- dung dari sinar matahari, kare- na sangat diperlukan oleh ta- naman. Keamanannya supaya Ball Post 032 PETANI TAMBAK-I Made Astawa sang juara umum bercita-cita ingin menjadi petani tambak yang profesional. Tampak dalam gambar sedang memberikan makan udang di lokasi tambak orang tua- nya. terpilih sebagai ketuanya. Disiplin dan pandai memba- dipegangnya. Antara tugas- gi waktu, itulah pedoman yang tugas sekolah dengan tugas- tugas dirumah yang menjadi bebannya dapat diselesaikan dengan baik. "Sejak kecil saya telah diajarkan untuk meng- hargai serta menggunakan waktu sebaik-baiknya", ujar Made Astawa kepada Bali post yang menjumpai di lokasi tam- baknya beberapa waktu lalu. Sebelum berangkat ke seko- lah, Made Astawa yang saat ini duduk di kelas III SMP Nasio- nal Negara, menyempatkan di- (Bersambung ke Hal IV kol. 6) terjamin dari ternak liar yang dapat mengganggu tanaman, seperti ayam dan jenis ternak lainnya. Untuk itu ada baiknya dibuatkan pagar, dengan me- nanam singkong atau pohon lain, karena tanaman ini akan dapat memberi manfaat ganda. Daunnya dapat dijadikan sayur, dan sebagai tempat pan- jatan dari tanaman kacang- kacangan. Jenis tanaman, dan bila mungkin ternak atau ikan yang akan diusahakan, harus de- ngan persyaratan: mudah di- pelihara, tidak memerlukan biaya besar dalam pemeliha- raannya, mengandung nilai gizi (Bersambung ke Hal IV Kol 5) 2cm Color Rendition Chart