Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1992-02-02
Halaman: 06

Konten


2cm Halaman 6 MAR MATA KAIL DAN MATAMU Cerpen K. Landras Syaelendra Juara II Sayembara Penulisan HUT ke-43 Bali Post 1991 Seperti manusia, apakah ikan- ikan juga bisa bermimpi? Ka- lau bisa, mimpi apa gerangan me- reka pada malam sebelum mulut- nya terkait mata kail para peman- cing menggelepar-gelepar di udara dan mati; tubuhnya dipotong- potong lalu digoreng atau dibakar Lemadian berakhir di perut makh- luk yang bernama manusia? Apa- kah mereka bermimpi bahwa salah satu giginya tanggal? Atau ber- mimpi menjadi pengantin? Alangkah menyedihkan nasib ikan-ikan itu. Seperti manusia ten- tu mereka juga mempunyai anak, teman, sahabat atau saudara. Dan bagi yang ditinggalkannya itu tentu juga berasa sedih. Lalu dosakah manusia yang memotong-motong dan memakannya? ging, seperti nyamuk sedang meng isap darah, berarti ada ikan yang sedang menarik mata kailnya. Dan secara reflek ia akan mengangkat pancingnya. Sebab begitulah baha- sa pelampung. Ia sudah hafal be- nar. Dari isyarat yang diberikan pelampung itu ia tahu apakah pan- cing harus diangkat dengan cepat atau harus ditarik pelan-pelan. Se- bab ada jenis ikan yang justru akan lepas dari mata kail kalau pancing ditarik dengan cepat. Begitu pula sebaliknya. Jadi untuk mendapat- kan ikan yang banyak dalam me- mancing, harus paham bahasa pe- lampung. Dan Pak Sam paham hal itu. Tim Pendapat ini pun sempat ia bantah. Bagaimana kalau nasib si ikan dan nasib si pemancing sedang sama- sama baik atau sama-sama buruk? Tanyanya. Tapi pendapatnya sen- diri itu pun ia ragukan kini. Ia ber- pikir, jangan-jangan pendapat o- rang itu benar. Ikan-ikan sedang bernasib baik dan aku sedang ber- nasib buruk. Sebab akhir-akhir ini aku sepertinya serba salah. Apa pun yang aku lakukan selalu salah. Ketika menghidupkan TV, TV jadi rusak. Ketika mengambil gelas un- tuk membuat kopi, gelas pecah. Ketika menutup pintu rumah, sa- lah satu engselnya terlepas. *** Bali Post an lelaki itu, semuanya jadi ber- antakan. "Ikan memang jarang seka- rang," kata lelaki itu, "dan bukan tidak mungkin akan habis akhir- nya. Manusia sekarang sudah se- makin serakah. Bahkan biadab. Untuk mendapat ikan yang banyak mereka tidak mau jongkok berlama-lama di tepi sungai. Mere- ka lebih suka menggunakan por- tas. Akibatnya, ikan-ikan yang ma- ti tidak hanya yang besar, anak- anak ikan yang baru lahir pun ikut mati. Ini kan biadab namanya. Dan kebiadaban itu tidak hanya di- tujukan kepada makhluk yang le- bih rendah darinya, terhadap sesa- ma manusia pun kebiadaban itu di- tujukan. Anda tentu pernah men- dengar berita pembunuhan. Seka- rang, seorang pembunuh tidak cu- tambah lagi: kup melihat korbannya hanya ma- ti, tapi harus Dipotong-potong! Saya jadi berpi- kir, jangan-jangan manusia sejenis itu termasuk golongan binatang ju- ga. Binatang dalam bentuk yang lain." Pak Sam tidak bereaksi atas pen- dapat lelaki itu. Dengan malas ia angkat pancingnya. Kosong. Um- pannya digantinya dengan umpan yang baru; umpan satu-satunya yang masih tersisa. Sambil berha- rap semoga umpan terakhir itu membawa berkah, ia lemparkan lagi mata kail itu ke tempat semula. ngin sore yang kering meliuk- A liuk di pepohonan yang hijau. 92 Mengira ada musuh yang datang, burung-burung berterbangan membentuk garis hitam yang ka- cau di langit yang kemerahan. Be- berapa daun kering melayang- layang di udara, lalu jatuh di pangkuan air; berputar-putar se- perti perahu yang dipusingkan a- ngin di laut, kemudian berlari ber- sama lajunya air. Memperhatikan daun-daun itu, Pak Sam berpikir, seandainya aku duduk di atas daun-daun itu di mana kiranya aku akan sampai? Apakah akan sampai di laut? Ataukah tersangkut di sua tu tempat yang sulit dan asing di mana aku tidak bisa menyelamat kan diri dan akhirnya mati di situ? Kalau itu yang terjadi, tentu ikan- ikan berebut mencabik-cabik da- gingku sebagai balas dendamnya padaku karena telah begitu banyak ikan yang kubunuh, dengan kailku. Oh alangkah menyedihkan nasib- ku; hidup berakhir di mulut ikan- ikan. Tetapi apakah ikan-ikan mempunyai rasa dendam juga, se- perti manusia? Adakah dendam- nya bisa menggunung juga dan me- letus sehingga bisa membunuh makhluk hidup? Hm....... meng- apa harus ada dendam, marah, iri, lakukan sekarang? Maksud saya, dengki di dunia. Mengapa tidak hanya kebaikan saja yang ada di dunia sehingga kehidupan berjalan aman dan tenteram. Sudah banyak bencana yang timbul karena den- dam. Sudah banyak orang yang sengsara karena marah, iri atau dengki. perti manusia juga; seperti kamu; mereka juga suka bermain-main. Kalau mereka bermain-main sam- pai malam mereka bisa diculik han- tu juga. "Apakah ikan-ikan suka me- mancing juga kek?" Kakeknya mengangguk. Seka- dar mengangguk. "Memancing apa?" tanyanya menuntut. "Ya....... memancing ikan. Ikan yang kecil-kecil. Waktu itu ia percaya dengan ce- rita kakeknya itu. Ta baru sadar bahwa telah dibohongi kakeknya ketika usianya memasuki tahun ke- dua belas. Ia tahu waktu itu kakek- nya sekadar menjawab perta- nyaannya. Sekadar menyenangkan hatinya, sekadar menutup mulut nya yang selalu melontarkan pertanyaan-pertanyaan yang tidak terduga. Dan yang lebih penting. Tetapi kali ini sudah cukup lama agar kalau bermain-main jangan pelampung itu tidak bergerak. Pe- terlalu lama; perlu istirahat agar lampung itu hanya bergoyang- pada malam harinya bisa meng- Pertanyaan-pertanyaan itulah goyang karena hembusan angin. Krakula tugas-tugas sekolah, la ya kini sedang mengaduk-aduk benak Ini tidak biasa. Biasanya, begitu kin itulah dari cerita kakek- Pak Sam, saat ia memancing; me- mata kail dilemparkan ke dalam nya. Tetapi setelah keyakinan itu nunggu ikan-ikan mencaplok mata air, tidak sampai dua menit me- berjalan berpuluh-puluh tahun, se- kailnya. Pertanyaan-pertanyaan itu tiba-tiba saja menyeruak di be- lukar pikirannya. Dan pertanyaan- pertanyaan itu memancing perta nyaan baru di hatinya: Mengapa pertanyaan-pertanyaan itu baru se- kali ini muncul? Padahal bukan se- kali ini aku memancing. Sudah berkali-kali. Bahkan, ini adalah kali yang ke sekian ribu aku me- mancing. la tidak bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mengurungnya itu. Kini matanya tertuju lekat pada pelampung yang nunggu sudah ada ikan yang me- nyambarnya. Ia heran, ke mana kiranya ikan-ikan sore ini? Apakah mereka sedang berjalan-jalan ke tempat-tempat rekreasi, ke toko, Super Market, atau ke mana saja, seperti yang diceritakan kakek du- lu? Begitu pikirnya. Dulu, waktu kecil, ia memang suka sekali mengikuti kakeknya memancing. Begitu pula kakek- nya; suka sekali mengajaknya me- mancing. Setiap kali ia bertanya mengapa lama sekali tidak juga mendapat ikan, kakeknya menja- wab: "Ikan-ikan sedang tidak ada ngai yang merah kecoklatan. Begi- di rumah. Barangkali mereka se- tu pelampung itu nanti menung- dang tamasya. Ikan-ikan 'kan se- mengambar. di permukaan air su- Mahiman Wilatikta CIGNATIUS SUHARTO Muladhara Cakra (130) Ringkasan cerita yang lalu: Tidak jarang, perasaan mendorong seseorang untuk melakukan perbuatan yang tidak dikehendaki oleh kemauan. Perasaan mengalahkan kemauan. Emban Mandraka menjelaskan bahwa yang bertanggung jawab atas perasaan adalah Anahata Cakra dan Suryaprabha Cakra. atin sadar dan batin bawah sa- Sesungguhnya, Ratna Sutawan karang tiba-tiba saja ia meragu- kannya. Jangan-jangan cerita ka- kek itu memang benar, pikirnya. Ataukah ikan-ikan sedang berna- sib baik? Dan aku sedang bernasib buruk? Kata orang, soal mendapat ikan dan tidaak mendapat ikan da- Tanpa disadarinya, seorang lela- ki bertopi kerucut dari anyaman bambu tiba-tiba telah berjongkok di sampingnya. Ia baru menyadari kehadiran lelaki itu ketika lelaki itu menyemplungkan pancingnya ke dalam air. Pak Sam menoleh sebentar pada lelaki itu. Ia merasa tidak mengenalnya. Dan tidak i- ngin mengenalnya. Sekarang ia i- ngin menyendiri. Sepi. Jauh dari keramaian. Tidak ingin bertemu dengan siapa pun. Tidak ingin ber- kenalan dengan siapa pun. Maka segera ia menjauh dari lelaki itu. "Anda tampaknya suka sekali memancing. Saya lihat hampir se- tiap hari. Seperti orang kecandu- an," lelaki itu meneruskan. "Mungkin. Mungkin kecandu- an. Yang jelas saya senang duduk- duduk di tepi sungai sambil me- mancing. Bagi saya sungai bisa ruwetan pikiran." menghanyutkan kesedihan dan ke- "Jadi tidak sekadar mencari i- kan?" "Ya, benar." "Termasuk yang sedang Anda apakah sekarang Anda sedang membuang keruwetan pikiran?" Pak Sam mengangguk. "Kenapa?" Pak Sam diam. "Apakah karena isteri Anda menghilang dari rumah?" Mendengar pertanyaan itu Pak Sam kaget. Ia heran, lelaki itu be- gitu banyak tahu tentang dirinya. "Anda begitu banyak tahu ten- tang saya," katanya sambil menco- ba bersikap tenang. Brush Up Your English Oleh Soejono Ts Nomor 5 Tahun 1992 enough ialah: MINGGU, 2 FEBRUARI 1992 too-pengertian negatif atau ingkar The coffee is too hot to drink. = The coffee is very hot. I can't drink it. enough- pengertian positif The ring is very cheap. I can buy it = The ring is cheap enough for me to buy. Sekarang saudara berlatih lagi dengan kata enough. 1. Lampu di dalam kamar ini cukup terang untuk membaca sebuah Dua pekerjaan rumah Minggu lalu sebaiknya saya kerjakan buku. dulu. I. 1. There is a women waiting for you in the library. Who is it? 2. There were some girls attending the meeting yesterday. Where were you? 3. There are a few boys swimming in the swimming-pool of the hotel and there are some girls plaing chess in the waitingroom. II. 1. Go to the cinema alone. I am too tired to go out. 2. The ring is very expensive. It is too expensive for mother to buy. 3. Why do you go home? The lecture is too boring to listen to. 4. This suitcase is too heavy to carry. Help me. 5. I don't like that book. It is too difficult to understand. 6. I don't have money. The motorcycle is too expensive for me to buy. Ada yang perlu diperhatikan di dalam kalimat nomor 6. I don't have money dan I haven't money. Kata kerja have, yang berarti mempunyai memang dapat didampi- ngi kata kerja bantu atau auxiliary do. Kalau have itu mengacu kepada suatu particular occasion, dipakailah do. Conton: Beberapa murid mendatangi seorang guru untuk meminta sum- bangan uang. Kebetulan pada waktu itu si guru tidak mempunyai uang di saku yang cukup sesui dengan jumlah sumbangan. Berkatalah dia: I'm sorry. I don't have money now. Kata have tanpa do apabila ia mengacu kepada habitual occasion. Contoh: Sebuah lingkaran itu memang tidak pernah mempunyai pojok. Kalau ada yang dunia ini sudah kiamat. Orang berkata: A circle hasn't any corner. Seseorang mempunyai uang banyak di rumah. Tapi kalau ia pergi, ia berkebiasaan tidak membawa uang banyak. Ia selalu tidak dapat memenuhi permintaan akan uang dalam jumlah banyak. Berkatalah dia: I haven't much money in my pocket. Kalau have berarti lain daripada mempunyai, tetapi; makan: minum atau mengalami. Ia selalu menggunakan do. Conton: I don't have breakfast at home every morning. = Saya tak makan pagi di rumah setiap pagi Where do you have breakfast? = Di mana kau makan pagi? Did you have a nice trip? = Apakah engkau mengalami perjalanan yang baik? I didn't have a good sleep last night. Saya tidak mengalami tidur yang enak tadi malam. Sekarang kalimat bahasa Indonesia berikut ini: Saya suka patung itu. Patung itu cukup murah untuk dibeli. Pola kalimat yang diperlukan sebagai landasan untuk menterjemah- kan kalimat kedua kalimat contoh di atas ialah: Subject be adjective enough to infinitive Terjemahan menjadi: I like that statue. It is cheap enough to buy. 2. Ujian itu cukup mudah bagi para siswa untuk mengerjakannya. 3. Buah-buahan itu cukup masak untuk dipetik. 4. Buku itu cukup mudah untuk dimengerti anak-anak. 5. Rumah itu cukup besar untuk kami tempati. 6. Lagu itu cukup baik untuk mendapatkan nilai. 7. Engkau cukup tua untuk mengetahui rahasia ini. 8. Ceritamu itu cukup menarik untuk didengarkan. 9. Mobil itu cukup murah untuk dibeli ayah. 10. Persoalan itu cukup mudah untuk dipecahkan. Sekarang perhatikanlah kalimat bahasa Indonesia berikut: Kalau engkau sakit, lebih baik engkau pergi ke dokter. Kalimat pertama lagi-lagi bukan kalimat yang asing bagi saudara. Tentu saudara tak akan mengatakan: If you ill... bukan? Kalau ya, coba ill itu kata apa? kata sifat'kan, jadi harus ada apa di depan kata sifat? BE. If you are ill... barulah kalimat bahasa Inggris mandibum... manusia di bumi. If you ill, itu kalimat bahasa Inggris kerdibul... kera-kera di bulan. Silakan, tinggal pilih, mandibum English atau kerdibul English, Maaf, main-main sebenat, biar awet muda.... Untuk dapat mengatakan kalimat berikutnya dengan bahasa Inggris yang baik, inilah yang saudara perlukan: Subject-had (better (not) - bare infinitive Had better itu disebut modal verb. Had bukanlah kata kerja bantu atau auxiliary had seperti di dalam They had bougt the car. Itulah sebabnya kata not tidak ditempatkan sesudah had. Not digunakan apabila saudara ingin membuatnya negatif. Pola kalimat tersebut salah satu cara untuk memberikan saran atau nasihat. Lebih baik saudara me.... dapat juga berbunyi: Saudara lebih baik me.... Jadi kalimat tersebut di atas terjemahannya: If you are ill, you had better see a doctor. Contoh lain: If you are tired, you had better take a rest. = Kalau kau lelah, lebih baik kau beristirahat. If you like, you had better buy it. = Kalau kau suka, lebih baik kau beli itu. You had better stay at home tonight. = Engkau lebih baik tinggal di rumah malam ini. They had better come to see me tomorrow. I'm very busy today! = Mereka lebih datang menemui saya besok. Saya amat sibuk hari ini. Kalau nasihat atau saran saudara bersifat ingkar atau negative, pakailah not. Contoh: Your had better not go to school if you are sick. Lebih baik engkau tidak bersekolah kalau kau sakit. She had better not go out today. Mother is ill. = Lebih baik ia tidak keluar hari ini. Ibu sakit. If they want to see me, they had better not see me in the morning, I'm, hardly never at home. = Kalau mereka ingin menemuiku, lebih baik mereka tidak menemui Perbedaan nengertian antara kalimat yang menggunakan too dan saya di waktu pagi. Saya hampir tak pernah di rumah. pecahan awan. Bersama kawan- itu. "Saya," lanjutnya setengah kan ikan yang besar. Mulutnya be- kawannya ia juga sering berkhayal mengeluh, "jadi teringat pada sar. Matanya besar. Pokoknya ser- seandainya bisa hidup di atas. Di mayat yang terpotong-potong itu. ba besar. Matanya yang besar itu sana pasti menyenangkan. Dekat Tidak pernah saya bayangkan ada berkedip-kedip seperti minta belas dengan bulan dan bintang-bintang. manusia yang tega melakukan per- kasihan saya agar dirinya tidak. Alangkah indahnya masa kanak- buatan biadab itu. Terbuat dari saya bunuh. Tapi saya tidak peduli, kanak itu, desahnya. Masa-masa apa gerangan hatinya? Tapi....... Saya bawa ikan itu pulang; saya bebas merdeka. Lepas dari segala adakah kita termasuk manusia bia- potong-potong; saya goreng, lalu persoalan hidup. Karena hidup a- dab juga. Sudah banyak ikan yang saya makan bersama anak-anak. dalah untuk meminta. Meminta kita Memotong Ya, hanya dengan anak-anak. Se- tinggal menangis. menggorengnya sebelum kita ma- makannya. Suatu sikap yang aneh. kan untuk memuaskan nafsu ki- Biasanya ia paling suka ikan. Apa ta?" tanyanya seperti untuk diri- kira-kira makna mimpi itu? Apa- nya sendiri. bunuh. lam memancing tergantung pada Tapi belum semenit ia di situ, lelaki terpotong-potog. Siapa tahu itu a- ikan yang banyak. Soal mengapa apa saja. Kalau tidak dikabulkan, motongnya, membakarnya atau bab isteri saya tidak mau ikut me nasib; nasib si ikan dan nasib si pemancing. Kalau nasib ikan se- dang baik dan nasib pemancing se- dang buruk, meskipun berjam-jam ia memancing tidak akan menda- pat ikan. Begitu pula sebaliknya; kalau nasib ikan sedang buruk dan nasib pemancing sedang baik, da- lam sekejap saja memancing sudah mendapatkan ikan yang banyak. hasil usaha mereka, melainkan me- mancar dari dalam. "Ya, ya..., aku baru sadar bah- wa setiap anak kecil selalu kelihat- an lucu dan luwes. Kelucuan dan keluwesannya jelas tidak dibuat- buat, tidak disengaja, tetapi ter- pancar dari dalam dirinya. Dan Sumbernya adalah daya cipta Svadhistana Cakra," kata Ratna Sutawan. itu sudah berjongkok pula di sam- pingnya. Terpaksa ia menjauh lagi dari tempat itu. Tapi lagi-lagi, tan- pa disadarinya, tiba-tiba saja lelaki itu sudah berjongkok di samping- nya sambil memegangi pancing- nya. Lagi-lagi ia terpaksa pindah tempat. Dan lagi-lagi pula, tanpa mendengar langkah-langkahnya, ia dapatkan lelaki itu sudah jong kok di sampingnya, dengan posisi yang sama seperti sebelumnya, yaitu: berjongkok sambil meman- dangi pelampungnya dengan wa- jah setengah tertutup oleh topinya yang cukup lebar. Karena bosan menghindar terus menerus, ter- paksa ia menyerah. Dibiarkannya saja lekaki asing itu berjongkok se- perti patung. Dan ia pun kembali ke dunianya semula; dunia sepi, sambil an ke situ. Dan ia ingat betul bah- wa tempat ikan itu sudah dibersih- "Kebetulan tahu. Saya dengar kannya sebelum berangkat man- sudah seminggu isteri Anda meng- cing," ujar lelaki itu seperti untuk hilang dari rumah. Hm..... maaf, dirinya sendiri. sekarang sedang musim pembu- Pak Sam tidak tertarik menim- nuhan..... begini, mudah- pali cerita lelaki itu. Bukannya ia mudahan ini tidak terjadi pada is- tidak percaya; ia tidak ingin me- teri Anda, apakah Anda tidak nyangkal atau membenarkan. mencoba ke Rumah Sakit melihat Yang jelas ia sudah sering meman- mayat yang dikabarkan mati cing di sini. Dan selalu mendapat dalah...... sekarang tidak mendapatkan ikan "Saya sudah melihatnya. Mayat seekor pun, ia sendiri tidak tahu. Ia itu tanpa kepala. Sulit mengenal- hanya bisa mengira-ira. Mungkin nya. saja ikan-ikan sedang tamasya, se- Senja mulai turun perlahan- perti cerita kakeknya dulu. Atau lahan. Angin bergerak lambat mungkin ikan-ikan sedang berna- sambil menebarkan jarum-jarum sib baik dan ia sendiri sedang dingin. Dalam sisa cahaya senja, bernasib buruk. lelaki bertopi itu mengamati pe- Merasa lelah memegang joran lampungnya yang bergerak-gerak. terus-menerus, ia tancapkan joran Kini pelampung itu menungging itu di tepi sungai. Kemudian ia du- mengisyaratkan agar pancing sege- duk dan bersandar pada sebuah ra diangkat. Begitu diangkatnya, pohon besar yang rimbun dengan seekor ikan cukup besar ranting-ranting menggelepar-gelepar di mata kail- nya. Tapi belum sempat disentuh nya, ikan itu terlepas dari mata kail dan masuk lagi ke dalam air. "Sial- an," umpatnya. "Jangan-jangan benar kata orang bahwa tempat ini angker. Ada penunggunya. Oleh penunggu itu ikan-ikan dilindungi sehingga sangat jarang orang bisa menangkap ikan di sini. Kalau pun dapat, ya seperti itulah, lepas lagi. Bahkan, konon, pernah seorang pemancing yang mendapatkan kan yang sangat banyak di sini. Sampai-sampai tempat ikannya yang cukup besar tidak kuat lagi menampung. Tetapi, sampai di ru- mah, ketika tempat ikan itu di- bukanya, ternyata kosong. Sama menunggu dengan "Aku bisa mengerti perasaan Bi- berdebar-debar saat-saat yang pa- bi. Bibi tidak rela jika daya cipta ling ditunggu oleh setiap peman- yang dimiliki Svadhistana Cakra cing: yaitu saat ikan menarik mata kail sehingga disebut gagasan sederhana. Mari- menimbulkan lah kita runut dan kita pertimbang- getaran-getaran halus pada tali kan, apa yang dimaksud dengan pancing dan dengan sangat cepat gagasan sederhana. Kata 'sederha- getaran itu merambat lewat joran, na' tidak selalu berarti 'miskin. tangan, dan akhirnya ke jantung. Contohnya dalam ungkapan: 'Kita Selalu ia nikmati betul getaran- wajib hidup sederhana. Ungkapan getaran itu. Ia merasakan ada ke- nikmatan tersendiri yang tak terlu- tersebut tidak dimaksudkan agar oleh mata kail itu. dari berbagai pohon. Padahal ia ti- "Sudah dapat?" tanya lelaki ber- dak pernah memasukkan dedaun- topi itu merobek kelambu sepi Pak Sam. Begitulah bahasa para pe- sung mengerti bahwa yang dimak- sud oleh pertanyaan itu adalah: A- pakah sudah dapat ikan? Dan per- tanyaan itu biasanya selalu menja- di salam pembuka perkenalan ju- "Tidak. Membunuh hewan dan memancing setiap hari? Jangan- "Tapi untuk apa sebenarnya kita jangan hanya untuk melampiaskan kesenangan kita; nafsu kebina- tangan kita." kah........ Pak Sam tidak meneruskan kata- katanya. Ia tersentak melihat joran pancingnya yang melengkung ta- jam. Karena khawatir joran itu pa- tah, ia lepaskan tali pancingnya da- nya pada tangannya. Tali itu dita- ri joran tersebut. Lalu diikatkan- riknya pelan-pelan. Impian me- mang misterius, batinnya. Sulit di- tebak. Sesuatu yang baik dalam ikannya yang tergantung di pingg- nyataannya. Begitu pula sebalik- Ia masukkan ikan itu ke tempaet mimpi ternyata jelek dalam ke- angnya. Kemudian memasang nya. Tapi kadang-kadang antara. umpan yang baru dan dilempar- kannya lagi ke dalam air. "Apakah ikan-ikan bisa ber- Mengingat masa kanak-kanak itu, ia jadi ingat pada anak- anaknya di rumah. Tentu mereka sekarang sedang sembahyang, pi- kirnya ketika didengarnya suara a- memakannya untuk kelangsungan zan di kejauhan. Ia pun merasa hidup saya kira sesuatu yang wajar. bangga. Ia merasa telah berhasil Lain soalnya kalau membunuh ha- mendidik anak-anaknya menjadi nya karena ingin membunuh." orang yang rajin, saleh dan pintar. la juga teringat isterinya. Seorang wanita cantik dan sedikit keras ke- pala, sehingga dalam sekian tahun kehidupan rumah tangganya sering bergelayutan. disertai pertengkaran yang hebat. Matanya menatap langit biru yang Setiap masalah, betapa pun kecil- dipenuhi gumpalan-gumpalan ke- nya, sepertinya harus diawali per- cil awan kelabu. Itu bukan awan, tengkaran dulu sebelum dipecah- mimpi dengan kenyataan bisa sa- kata ibunya dulu ketika ia masih kan. ma. Mudah-mudahan mimpiku ta- kecil. Itu adalah ikan-ikan yang di- Bayangan tentang anak dan is- jemur oleh orang yang hidup di a- terinya itu segera saja lenyap keti- mimpi juga, ya?" gumam Pak Sam tariknya tali pancing itu pelan- di malam menjadi kenyataan. Di- tas kita; di atas langit. Bukan bumi ka dilihatnya lelaki bertopi itu sambil mengawasi pancingnya. kita ini saja ada penghuninya. Bu- mengangkat pancing dengan susah pelan sambil digulungkannya pada "Ya. Setiap makhluk hidup saya jari-jarinya. Peluhnya mulai bercu- mi yang ada di atas kita pun ada payah. Begitu terangkat, seekor i- kira bisa bermimpi. Kalau kita curan. Ia mencari tempat pijakan penghuninya. Juga yang di bawah kan sebesar telapak tangan mengerti bahasa mereka, pasti kita yang kuat agar tidak tercebur ke kita. menggelepar-gelepar di mata kail- banyak tahu tentang mimpi-mimpi sungai. Ditariknya lagi tali itu Waktu itu, bersama kawan- nya. Dengan gembira bercampur mereka," jawab lelaki bertopi itu. pelan-pelan sambil digulungkan- kawannya ia pun senang menatap dendam, dipegangnya ikan itu "Mimpi apa kiranya ikan-ikan pa- nya pada jari-jari tangannya. Sete- langit berlama-lama. Menatap kuat-kuat dan ditatapnya lekat- da malam sebelum mulutnya ter- lah dirasanya cukup, lalu ditarik- awan-awan kecil yang berserakan. lekat. "Akhirnya kau tertangkap kait mata kail?" Ikan-ikan itu tentu dari hasil me- juga. Kau pasti yang terlepas tadi. mancing juga, pikirnya. Dan kalau Sudah nasibmu harus mati di ta- ia dapatkan ibunya sedang menje- nganku. Jangan banyak tingkah. mur ikan-ikan di halaman rumah- Nanti kau akan kupotong-potong, "Pasti mimpi buruk." "Anda percaya pada mimpi?" perbaiki letak topinya; menurun "Ya." jawabnya sambil mem- nya dengan kuat. Tapi betapa ka- getnya ia. Yang terkait oleh mata kailnya adalah kepala manusia. Ia waktu ia tinggalkan tempat itu. Ia memekik. Lalu tanpa membuang tidak tahu harus ke mana seka- (Bersambung ke Hal 11 kol 4) dar seperti dua saudara kem- sudah terburu ingin tahu tentang kita hidup miskin, bukan? Jadi, da- kiskan dengan kata-kata saat jan- sekali tidak berisi ikan. Yang ada nya, ia pun bertanya: "Ikan-ikan kubakar atau kugoreng. Nasibmu kan bagian depannya sedikit se- berjalan dengan langkah gontai. Ia bar dari satu telur. Batin sadar me- prawanda prana. Namun, ia men- lam rangkaian kata gagasan seder- tung menerima getaran yang diki- hanyalah lembar-lembar dedaunan ini pasti kelihatan dari bawah ya akan sama seperti mayat...... "la hingga mukanya makin tertutup. rupakan bagian yang mempertim- bangkan dan yang memilih; batin bawah sadar adalah bagian yang menerima segala sesuatu yang di- kesankan oleh bagian sadar. Dari bagian bawah sadar inilah timbul- nya perasaan-perasaan. hana, sederhana di sini artinya lu- cegah diri untuk bertanya. Ia me- mang tahu bahwa kunci kemampu- wes. Kesederhanaan berarti kelu- an linuwih, kemampuan adikodrati wesan. Gerak-gerik yang tidak se- dan berbagai kesaktian yang dimi- derhana bisa kelihatan sombong, liki oleh ayahandanya, Sri Kerta- angkuh, kaku atau berlebihan; ti- negara, dan yang dimiliki oleh para dak sedap dipandang. Sedangkan linuwih seperti Pujangga Santas- gerak-gerak sederhana selalu me- merti, Arya Wiraraja dan Rahady- nyenangkan. Dengan demikian, an Wijaya, adalah pada prawandha para penari dan para pemain pang- prana. Maka, kesaktian yang me- gung wajib mengembangkan pe- reka miliki berbeda dengan ke- mahaman ini. saktian yang dimiliki oleh para rim bu? Seperti ikan-ikan itu," ia me- tak meneruskan kata-katanya. Ia nunjuk ke langit pada pecahan- kaget sendiri dengan pikirannya "Tadi malam saya bermimpi. Dalam mimpi itu saya mendapat- mancing. Lawan bicara akan lang. Teka-teki Silang Nomor 360 ga. Pertanyaan: Mendatar: 1. Diulang: Sebangsa Penyu; 5. Pendidik kita; 7. Menaruh ditem- "Belum," jawabnya. "Tumben pat yang aman; 9. Tawar, tak sedap rasanya; 11. Bersalah, berhutang Saya belum dapat ikan sekor pun. (Ingg.); 12. Kota ukiran di Jawa Ketentuan menebak: 1. Jawaban ditulis di kartu pos sertakan Kupon TTS Nomor 360 dan dan kirim ke redaksi Bali Post Jl. Kepundung 67 A Denpasar 80232, selambat- lambatnya 18 Februari 1992. Batin bawah sadar seumpama lahan yang menerima segala jenis benih yang ditanamkan kepada- nya. Pikiran-pikiran yang dipilih o- Ich bagian batin sadar seumpama benih yang ditanamkan. Lahan ti- dak pernah membedakan benih an golongan hitam hanya untuk nyap dan sembuh. O, Jadi begitu- Padahal sudah sepuluh kali umpan Tengah; 14. Ikhtisar, ringkasan 2. Pemenang akan diumumkan mana yang beracun dan benih ma- na yang bukan. Semua yang diter- ima ditumbuhkannya. Demikian pula batin bawah sadar. Ia tidak pernal membedakan, mana pikir- an yang membangun dan mana pi- kiran yang merusak. Semuanya di- tumbuhkan. Perasaan yang timbul dari bawah sadar adalah tanggung jawab Suryaprabha Cakra dan A- nahata Cakra."). "Terima kasih, Gusti Putri. Ke- tidakrelaan hamba kini telah le- " anggota golongan hitam. Kesakti- lah maksud gagasan sederhana, meerusak, membunuh dan meng- hancurkan, sedangkan kesaktian kata Emban Mandraka dengan na- golongan putih untuk membangun da gembira. "Hamba akan melan- dan menyembuhkan. Atau gagal dalam usaha apapun. Tindakan-tindakan saya selalu di Menurun: saya ganti. Dua puluh batang rokok (Ingg.); 16. Tidak lapang; 19. Ma- telah saya habiskan. Rupanya alam hir, ahli; 21. Kata tanya; 22. Peng- sedang memusuhi saya. mungkin nasib saya sedang tidak batan; 24. Juru tik (Ingg.); 27. jutkan dengan cakra utama yang baik. Akhir-akhir ini saya selalu Buntut; 28. Menyuruh pergi. Ratna Sutawan terdiam karena ketujuh. Cakra utama yang ter- merenungkan hal-hal di atas. Sete- akhir ini disebut Muladhara Čakra. lah menanti sejenak, Emban Man- Karena letaknya di ujung tulang draka lalu melanjutkan, "Adapun belakang, di ujung tulang ekor, luar dugaan saya sendiri. Semua ini 1. Nilai tukar mata uang; 2. Sering; cakra utama yang keenam disebut maka cakra ini disebut Cakra Da- membuat saya mudah marah 3. Bandar udara di Surabaya; 4. Svadhisthana Cakra. Karena letak- sar. Cakra ini mempunyai empat akhir-akhir ini," jawabnya sambil ayah (Ingg.); 5. Ukuran berat; 6. nya di dekat kemaluan, maka ca- daun. Cakra ini mengendalikan melirik lelaki itu. Tiba-tiba ia ingin Tua renta, lemah; 8. Tempat untuk "Bibi Emban, Suryaprabha Ca- kra ini lebih mudah diingat dengan dan memberi daya kekuatan selu- tahu siapa lelaki itu. Sebab ia pikir menyimpan surat; 10. Yang dicium kra adalah pengendali perasaan nama Cakra Kemaluan. Cakra ini ruh tubuh seperti: otot, tulang, da- lelaki itu mempunyai daya tarik oleh hidung; 13. Real Estate Indo- madya dan perasaan papa," kata mempunyai enam daun. Ia meng- rah, dan piranti tubuh bagian da- tersendiri. Ia rasakan dirinya se- nesia; 15. Udang kering; 17. Pa- Ratna Sutawan. "Selain itu, apa kuatan kepada kedua kaki kita pa- cakra inilah yang mengatur per- Selama ini ia sudah berhasil untuk pria; 19. Tanah air (Latin); 20. endalikan dan memberi daya ke- lam. Bagi kanak-kanak dan bayi, perti dikendalikan oleh lelaki itu. sangan baut; 18. Penjahit pakaian lagi yang ditanganinya?" da tingkat tertentu. Cakra ini tumbuhan mereka. Selain itu, Mu- tidak berkenalan dengan siapa Warga Negara Indonesia; 22. Ben- "Suryaprabha Cakra juga meng- endalikan Suryaprabha samodra, mempunyai daya cipta yang dise- ladhara Cakra merupakan pusat pun; tidak akan bicara dengan sia- tuk, contoh (Ingg.); 23. Pemimpin yaitu lautan pengetahuan yang ter- but gagasan sederhana demi kese- kelangsungan hidup dan pusat pe- pa pun sampai batas waktu yang ia (Arab); 25. Pasak; 26. Air mata sendiri tidak tahu. Tetapi di hadap- (Ingg). dapat dalam diri manusia," jawab rasian dan gerakan tubuhnya. En- meliharaan diri." Emban Mandraka. "Cakra utama but sebagai gagasan sederhana." tah karena apa, daya cipta ini dise- "Kalau demikian, Muladhara berikutnya adalah Manipura Ca- kra. Karena letaknya di pusar, ia juga disebut Cakra Pusar. Ia mem- punyai delapan daun. Segala ma- cam usus dikendalikan dan diberi daya kekuatan olehnya. Cakra ini bertanggung jawab atas kesejah- teraan seluruh tubuh. Untuk mak- Cakra ini boleh dikatakan cakra "Dari nada bicara Bibi, aku me- yang teramat penting!" sahut Rat- rasakan bahwa Bibi tidak rela bah- na Sutawan dengan nada kagum. wa gagasan yang dimilikinya dise- "Kita harus saling mengingatkan but gagasan sederhana," kata Rat- betapa penting dan sekaligus beta- kah apa yang kurasakan ini?" na Sutawan, lalu bertanya, "Betul- pa rawannya cakra ini. ditimbulkan oleh Cakra Kemaluan "Benar, Gusti Putri. Orang yang "Toblas, toblas! Ternyata Gusti jatuh terduduk bisa mati seketika. sud itu, ia menghasilkan prawan hamba rasakan," seru Emban kan keseimbangan jiwa, orang Putri bisa merasakan apa yang Karena cakra ini juga mengendali- dha prana. Dengan prana ini, bad- an dipta mudah menarik prana dari dak rela. Sebab, daya cipta yang gila," sambung Emban Mandhaka. Mandraka. "Memang, hamba ti- yang jatuh terduduk bisa menjadi luar tubuh. Orang yang kaya akan prawandha prana akan tetap segar "Jadi, bila kita simpulkan, Suryap- sekalipun cuaca buruk. Tidak de- ini penting artinya. Dialah pe- rabha Cakra sebagai kunci kebaha- mikian halnya dengan mereka nyebab gerakan manusia itu luwes giaan manusia, Manipura Cakra yang miskin prawandha prana, "1) atau tidak. Kita sering melihat ada sebagai kunci kesejahteraannya, orang yang gerak-geriknya, Svadhisthana Cakra sebagai kunci tindak-tanduknya serba kewes, keluwesannya, dan Muladhara Ca- gandes-luwes merak ati. Kita bisa kra sebagai kesentosaannya, "Surya-bahagia, Manipura- membedakan antara penari yang satu dengan penari yang lainnya. sejahtera, Svadhistana-abhinawa, Ada yang kelihatan kaku, ada yang dan Muladhara-santosa, Begitulah Begitu mendengar kata prawan- dha prana, Ratna Sutawan lalu bertanya, "Bukankah prawandha prana bisa diperoleh melalui Hatha Yoga?" "Benar, Gusti Putri," jawab kelihatan luwes. Yang luwes ada cara mudah untuk mengingatnya," Emban Mandraka. "Sebagaimana lah mereka yang memiliki Svadhis- sambung Ratna Sutawan. Gusti Putri ketahui, masih ada cara tana Cakra kuat dan sehat. Hampir Catatan suryaprabha samodra = kung- lain untuk memperoleh prawandha semua bayi dan kanak-kanak prana ini. Namun, agar kita tidak melenceng dari pratipadya, kita mempunyai Svadhisthana Cakra hai, prawandha prana = prana sin- tuntaskan dulu pengenalan kita yang sehat dan kuat. Itulah sebab- tetik, badan dipta - tubuh plas- tentang cakra utama. Kupon TTS No. 360 nya mereka kelihatan serba luwes, mik, pratipadya pokok masalah. lucu dan serba menyenangkan. gandes-luwes merak ati = simpa- Mereka tidak menyadari. Karena tik. abhinawa indah. 1) = Choa masih polos, tidak mungkin mere- Kok Sui, 1989, p. 40-43. 156-159. ka mempunyai kehendak dan niat berlebihan over acting. dengan sengaja agar bisa kelihatan ) Joseph Murphy, 1991, p. luwes. Keluwesan yang ada bukan 32. (bersambung). pada Bali Post Minggu edisi 23 Februari 1992. 2. Gst. Ayu Putu Resmi JI. Nangka III No. 4 Tohpati Cakranegara Mataram, 83228. 3. Yoseph Jl. MT. Haryono K.5 Denpasar, 80232 4. Agung Sanjaya Jl. Tegal Tugu (PMI Cabang Gianyar) Gianyar, 80511. 3. Bali Post menyediakan hadiah Jawaban TTS No. 358 uang sebesar Rp 30.000, diber- Mendatar: ikan kepada empat pemenang masing-maing 7.500. sebesar 2 MINGGU, 2 FEBRUARI 1 Rasa Se Hijau J ubungan cinta di luar nika bukan hanya milik para raja bukan pula milik tokoh-tokoh pol tik bukan pula artis dan seniman Tetapi kendatipun demikian, nala dan moral tak dapat menerimany bulat-bulat. Sementara beberap ahli mencoba melihatnya dari se psikososial yang tetap berwarna in dividu Dari sejak zaman batu, p nyelewengan sudah ada. Terjad pada kedua belah pihak dengan ka dar yang dapat dikatakan sama namun untuk dunia Timur ist yang menyeleweng lebih mendapa cercaan. Tetapi jika ada suan yang menyeleweng sering pula ist yang disalahkan dengan pelbag alasan: Dari penampilan yan membosankan, tidak menyada kewajiban sampai pada pelayana yang mengecewakan. Hal ini, m nurut beberapa ahli kemasyaraka >an, merupakan sikap yang tida benar. Secara tegas dikatakan ole Martin K. Mondale dalam buki nya "A Vital Tactor in We Being", sebaiknya kedua belah p hak saling mengoreksi diri. Kasu penyelewengan, menurut sang ps kolog, jika ditelaah dari sudut ps kologis masalahnya cukup kon pleks. Suasana perkawinan, be tuk perkawinan, lingkungan, ser kondisi perkawinan merupaka faktor yang saling tindih-menind dalam kasus ini. Tetapi, ia tida membantah dapat saja penyeba penyelewengan itu berasal da sang suami sendiri. Suami menyeleweng gar gara sang istri selalu pakai dast lusuh setiap ia pulang kanto Mestinya sang suami mengorek dirinya, pernahkah ia menganju kan agar istrinya selalu tampak r pi dan segar setiap ia pulang ka tor? Sebab biasanya sang istri ta tahu aspirasi sang suami karena s lalu sibuk di dapur?!. Namun yang unik, dari beberap penyelidikan yang dilakukan di d pat data bahwa dorongan istri aka pemenuhan materi merupakan p nyebab terbanyak terjadinya p nyelewengan. Tak mau peduli b gaimana cara sang suami menca pemenuhan kebutuhan tersebu mengakibatkan sang pencari na kah merasa menjadi kuda beba Setiap hari n.asalah itu saja yan menjadi pemikirannya, sehingg Mereka Kecewa Busana Koleksi s "KECEWA." Itu komentar u mum kalangan penggemar mod busana, seusai menonton tou show yang diselenggarakan C Club ke Bali, di Kuta pekan lalu Alasan mereka pada umumnya "Mereka hadir dengan busana ca sual koleksi awal tahun 1991 da pertengahan tahun 1991 yang mumnya sudah masuk koleksi la ma mereka." Seperti ditegaskan seorang p nyandang Wajah Bossini, sayan tidak bersedia disebut namanya tur ini "menghina" masyaraka mode di Bali. Bisa jadi perusahaa yang mengaku berlisensi Korea in datang ke Bali hanya cuci gudang Mengobral koleksi lama yang be lum laku. Sementara kalangan desainer kawasan Kuta, tak kalah geram nya. "Sepantasnya sebelum mer ka datang ke Bali, tengoklah pe kembangan mode di Kuta. Kuta in pusat perkembangan mode dan it diakui dunia. Buktinya? Puluha MAHI Lain kalau Nama Usia Bentuk muka Tinggi badan Pekerjaan Alamat Jenis rambut 9 10 11 B 14 $5 Rp 1. KOMPENI; 5. ARAB; 7. SE- MU; 9. BUNTUT; 11. SEKUTU 13. LAS; 14. OUT; 19. GNA- HAR; 20. SETERU; 21. KHAS; 16 17. 18 19 20 21 22 23 24 25 4. Bagi para pemenang yang ber- domisili di dalam kota Denpa- 23. RAMU; 24. MATERAI. sar harap mengambil hadiahnya di kantor Bali Post setiap hari kerja dengan memperlihatkan Menurun tanda pengenal diri yang sah. Luar kota akan dikirim lewat pos. Pemenang TTS Nomor 358: 1. Arif Jl. Merak 29 Tabanan, 82114. SUHARTI BUSINESS COMPUTER JL. GATOT SUBROTO 1 TELP. 34815 DENPASAR * PC AT 286/16 Mhz Rp 975.000,- * PC AT 286 / 21 Mhz Rp 990.000,- * PC AT 386SX 25 Mhz Rp 1.950.000,- BIG SALE SELAMA PERSEDIAAN MASIH ADA Tersedia pula Computer Build Up ALR PRODUCES CASH & KREDIT GARANSI SPARE PART 12 Bulan 1KB; 2. MONTOK; 3. ENG- SEL; 4. IS; 6. RAUNG; 8. MO- TIF; 10. TARAWIH; 12. KETU- PAT; 15. PUNAH; 16. SERBET; 17. POSTER; 18. FORUM; 22. SM; 23. RI. 27 28 Bila ANDA MENGINGINKAN AYAM GORENG YANG LEZAT, GURIH, EMPUK DAN RENDAH KOLESTEROL. ANDA HARUS PERHATIKAN : • AYAM KAMPUNG * BUMBU-BUMBU YANG BERKUALITAS TERBAIK * DIPROSES DENGAN CARA YANG BENAR DAN BERSIH DARI BEKAS DARAH DAN KOTORAN. DIGORENG DENGAN MINYAK YANG TELAH DIPANASKAN HINGGA 240° F UNTUK HASIL YANG OPTIMAL DAN KAMI SATU-SATUNYA PILIHAN YANG TEPAT. AYAM GORENG "NY. SUHARTI" JL. GATOT SUBROTO 1 TELP. 34815 DENPASAR BEGITU DISENTUL...KELEZATANNYA TERASA SUDAH Wayan : 24 tahu : Segi em : Lurus n : 168 cm Salesma Sandi Y Desa C Gianyar Saya pemuda kelahiran desa ter pencil di Bali, kini berdomisili say di Desa Celuk. Saya ada problem rambut. Saya terbiasa dengan ram but panjang sebatas di punggun rambut tidak berbentuk, maklum saja saya be lum tersentuh trend rambut apalag dan teratur potongan rambut yang pantas un tuk diri saya. Apabila saya ingin potong ram but bukannya pergi ke tukan cukur barber shop atau datang k beauty salon cukup rambut saya di potong sendiri dengan gunting ata alat komet, sisir, dan kaca rias. Yang saya maksud alat komet ada lah pisau silet yang terdapat dalar suatu alat. Tujuannya untuk men piskan rambut. Kebiasaan saya pa long sendiri sejak usia 15 tahun a kan tetapi sering juga mahkota say dipotong teman sekerja/sejawat. Selama ini saya beranggapan t C64 Color Rendition Chart