Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1992-02-02
Halaman: 10

Konten


Halaman 10 Jurang sebagai Ujung Tombak Pengendali Banjir Alami Nertarik membaca tulisan yang berjudul "Jurang sebagai Aset Pariwisata "pada harian Bali sisi lain. Meneropong "jurang" dari segi yang tidak sama ini penulis beri judul sebagaimana tertulis di atas. Apa dan bagaimana penulis menyoroti "jurang" dari kaca mata yang berbeda dapat penulis uraikan sebagai di bawah ini. Bali Post Oleh I Made Budiarta, S.H. hakikatnya adalah penggundulan hutan secara atau yang bersifat permanen. Tidak akan dapat dihu- tankan kembali. Kekuatan tanah akan hilang untuk menahan air yang turun dari bagian atas gu- nung, walaupun dibeton. Tekanan air akan bertambah di bagian lain sekuat air yang jatuh di atas ba- ngunan yang seterusnya akan da- pat membasahi tanah secara tidak merata. Dengan demikian struktur tanah tidak akan kuat lagi bertahan lebih lama dan akan hanyut dibawa air dengan deras ke lembah atau pangkungan. Oleh karena deras- nya air ke arah pangkungan, maka akhirnya akan terjadi banjir. pencemaran lingkungan tentu ti- dak lagi dapat dihindarkan, walau- pun kadarnya masih kecil. Kita bi- sa saksikan ditayangan televisi. Tidak di Surabaya, pun pula di Ja- karta, dari sekian banyak pabrik- pabrik hanya beberapa saja yang dengan iktikad baik mengatur pembuangan limbahnya, sehingga tidak menyebabkan pencemaran lingkungan. Bagaimana jika hal itu terjadi di atas jurang-jurang di Pu- lau Dewata yang telah dikenal dan terkenal di seantero dunia ini. Ada sementara wisatawan mancanega- ra justru mengajarkan kepada kita sebaiknya Bali jangan dirusak dan harus dilestarikan. Juga tidak sedi- kit mereka mengatakan tidak lagi melihat Bali yang dahulu pernah Bali Post/Mugi R. "Jurang" adalah bagian yang tak terpisahkan dari gunung terletak di bagian bawah, dan biasanya cu- ram. Berbatasan dengan jurang a- dalah lembah, atau disebut juga pangkungan sebagai tempat ber- kumpulnya air yang meresap dari bagian atas gunung, kemudian a- kan mengalir ke sungai-sungai. Ju- rang, biasanya juga ditumbuhi oleh tanaman berpohon besar atau se- dang, di samping rerumputan yang secara sendiri-sendiri atau bersama-sama berusaha menahan air yang mengalir dan atau mere- sap dari atas gunung, pada waktu hujan. Bagaimana air tertahan o- leh tanaman yang hidup dan tum- buh subur di atas jurang tersebut, karena akar-akar dari tanaman itu memegang dan mengikat tanah di sekitarnya sehingga dapat dengan kuat menolak ajakan air untuk bersama-sama turun ke lembah, yang selanjutnya ke sungai. Akibat penahanan oleh akar-akar tanam- an itu juga, maka air tidak secara bebas meluncur ke bawah yang a- alami lagi. Di satu bagian tanah di Pulau Seribu Kahyangan ini da- sejak lahir, yakni kerinduan pada raja penyu di dasar gunung. khirnya sampai dan berkumpul di pangkungan atau lembah. Dengan kuat, di bagian lain terdapat ke- pat penulis simpulkan sebagai ber- alam. Kerinduan ini bagaikan ke- demikian jurang adalah bagian ter- kuatan tekan air dari atas yang le- ARSITEKTURAL - Salah satu sudut taman Hotel Puri Sanih (Buleleng). Halaman rumput luas, jalan setapak, artifisial dan pengelompokan tanaman mengimbangi bentuk arsitektural bangunan. Turut mewakili Bali dalam Lomba Taman Tingkat Nasional. Dataran Rendah Tanah dataran rendah yang rata di Bali ini sudah semakin sempit. Diperuntukkan perumahan, pabrik-pabrik, jalan-jalan dan lain-lain. Ruang gerak air di atas tanah sudah tidak alami lagi. Ja- tuhnya air di atas tanah sudah tidak terjadi penekanan tanah yang lebih dia lihat. Dari kalimat-kalimat ter- Memperkenalkan Konsep Mandhara Giri orang asing, seharusnya kita telah dalam Lomba Taman Tingkat Nasional sebut, yang datangnya justru dari mulai sadar mulai sekarang, juga bukan esok, bukan pula lusa untuk tetap mempertahankan nama Bali benar-benar merupakan kepende- kan dari kata-kata Bersih-Asri- Lestari-Indah. Oleh Gede Mugi Raharja Kesimpulan Ada menjadi kodrat manusia sebuah Dari uraian tentang nasib jurang ikut: Naga Basuki dan ditahan Akupa, dhara (Mandhara Giri) yang dililit kan kemampuan kreasi, bagai ke- kuatan Brahma dalam mencipta, sehingga karyanya memiliki ke- kuatan (taksu). Kemampuan iner yang membedakan karya seni per- seseorang dalam penciptaan inilah tu dengan yang lainnya. Unsur tanaman, dikaitkan de- Kepingan MINGGU, 2 FEBRUARI 1992 Penjaringan Itu B elakangan ini, setelah pemanfaatan tepi sungai dan jurang, isu mengenai penjaringan terha- dap sejumlah pramuwisata, dan, bahkan 'pra- muwisata', di beberapa tourist spot di Bali, yang di- anggap melanggar Perda nomor 10/tahun 1989, men- jadi begitu in. Barangkali saja, penjaringan, yang kemudian disertai dengan pengajuan ke pengadilan, itu tidak akan seseru ini, jika yang menjadi 'objek penderita' bukan pramuwisata insan, yang, pada banyak hal, kerap dianggap "the ambassador of his/ her country", "duta bangsa", melainkan, misal- nya, "pramusenggama", alias kaum yang bergumul di lembah hitam, atau maling yang tertangkap basah saat melakukan 'operasi wilayah' di siang bolong. Tak mengherankan, karenanya, untuk hari-hari ini, pramuwisata dan kepramuwisataannya menjadi buah bibir yang, memang, enak dibicarakan. Masa- lahnya, sebegitu jauh dan lama, cerita mengenai pe- nangkapan semacam, entah mengapa, belum pernah terdengar secara luas. Ini, boleh jadi, di antaranya, dimungkinkan oleh kontribusi pekerjaan jenis ini yang amat signifikan bagi penopangan peran kepari- wisataan bagi sistem perekonomian, termasuk pe- nyejahteraan kehidupan masyarakat, dan tak sedikit dampak positif lainnya. Kalaupun pernah, bahkan, mungkin, sampai kini, ada selentingan yang mencoba menyudutkan mereka, para pramuwisata, yakni de- ngan munculnya istilah 'mafia' pariwisata (Bali Post, Minggu, 26 Januari, yang lalu), itu, toh, pada banyak segi, dibalut oleh fenomena 'kecemburuan sosial' sa- ja. Bukan soal apa. Lalu, bagaimana pun, hikmah kenyataan bahwa Soalnya, semua itu sungguh tak untuk menyumbat tiga puluhan pramuwisata (dan 'pramuwisata') ter- paksa diajukan ke bawah gunung yang apabila penuh bih lemah. Daya resap atau serap 1.Jurang sebagai bagian yang tak bungan antara manusia dengan a- menghanguskan semua kehidupan ngan konsep tanam tuwuh, diper- nyaris, setiap waktu, mengambil tempat di paradise dengan pepohonan atau rerumput- tanah terhadap air juga tidak mera- an, akan merupakan daya tahan ta. Tanah di bawah bangunan tidak yang terkuat dari pada bagian gu- akan lagi dapat menahan air, seba- nung yang di atasnya, yang sekali- gaimana tanah yang di atasnya ti- gus merupakan kekuatan terdepan dak ada bangunan. Air tampungan untuk mencegah timbulnya banjir yang dapat membuat manusia menderita, bahkan bukan saja ha- nya manusia, tetapi juga seluruh kehidupan, Jurang adalah buatan alam. Kalaupun ada jurang buatan manusia, maka tentu daya tariknya bagi wisatawan tidak secara alami. Banjir Mendengar kata "banjir" maka secara otomatis alam pikiran kita tentu membayangkan hal-hal yang tidak-tidak. Rumah-rumah yang tergenang air, sawah-sawah yang rusak, panen atap bangunan akan mengalir ke tanah yang tidak ada bangunan de- ngan kekuatan alir yang dapat me- rongrong tanah di bagian itu dan selanjutnya dengan deras akan mengalir ke selokan-selokan terus ke sungai-sungai yang dapat meng- akibatkan banjir. Keuntungan terpisahkan daripada gunung ada- lah merupakan bagian terkuat yang dapat menahan aliran air dari puncak gunung. Kerusakan jurang berakibat banjir. 2. Banjir yang berasal dari ke- rusakan jurang dapat menimbul- kan bencana alam yang menimbul- kan penderitaan bagi masyarakat luas. 3. Bangunan-bangunan di atas jurang dapat mempercepat proses kungan. 4. Tanah-tanah yang datar di tempat yang rendah telah semakin sempit dari hari ke hari untuk per- umahan, pabrik-pabrik, jalan- kerusakan lingkungan yang sekali- Pembangunan sarana dan prasa- gus merupakan pencemaran ling rana di atas jurang adalah aset pari- wisata. Dapat mendatangkan keuntungan bagi pariwisata, se- bagian kecil penduduk sekitarnya, yang gagal, terbukanya lapangan kerja, teruta- bangunan-bangunan yang tidak berfungsi, manusia yang menjadi korban, ternak yang hanyut, jembatan-jerabatan yang runtuh dan putus, lalu-lintas yang macet dan masih banyak lagi yang dapat mengakibatkan penderitaan ma- nusia, secara ganas dan kejam. Berbicara tentang "banjir" kita ti- dak bisa terlepas dari perabasan hutan yang semena-mena. Pene- bangan pohon, baik di bagian atas maupunbagian bawah gunung atau di jurang-jurang, sehingga tanam- an habis, hutan atau gunung men- jadi gundul dan air dengan seenak- nya meluncur ke bawah dengan membawa tanah-tanah yang tidak berkekuatan lagi untuk menahan nya. Perabasan hutan yang bersifat sementara dapat dihutankan kem- bali. Tidak demikian halnya de- ngan penebangan hutan untuk ba- ngunan yang bersifat permanen, ti- dak bisa ditanami pepohonan di ta- nah bangunan itu sendiri. Pembangunan Pembangunan sarana dan prasa- rana pariwisata di atas jurang pada ma sekali keuntungan buat inves-jalan dan untuk yang lain-lain yang tor itu sendiri karena telah mengin- dapat mempercepat kerusakan ta- vestasikan modalnya yang tidak se- nah dan mempercepat proses ban- dikit. Juga tidak terlepas pemerin- jir. tah dapat pula menikmatinya un- tuk lancarnya pelaksanaan tugas- tugas rutin, utamanya pemerintah daerah. Namun kesemuanya itu keuntungan yang bersifat sementa- ra. Kerugian Di mana ada keuntungan di sana rinduan seorang anak pada ibu yang telah melahirkannya. Hu- lam ini ternyata melahirkan kebu- dayaan untuk manusia, dalam se- gala gerak kehidupannya. Oleh ka- rena itu, suatu hal yang wajar jika manusia senantiasa merindukan a- lam agar tetap indah dan lestari.. Akibat perputaran Mandhara Giri, timbullah api dan panas yang di Gunung Mandhara. Berkat ke- saktian Dewa Indra yang berada di puncak Mandhara Giri, hujan pun turun memadamkan api. Namun minyak kayu dan lemak hewan tumpah ke laut, sehingga air laut menjadi kental bagai lautan susu. terus-menerus Perputaran Mandhara Giri yang akhirnya me- Namun, perubahan-perubahan iklim dan lingkungan rupanya tak bisa dihindari, sehingga telah menyebabkan keluarnya minyak dari rubah sebagian wajah alam itu sen- dalam laut, kemudian disusul Ar- diri. Syukurlah hal ini telah disada dha Chandra (bulan setengah ling- ri manusia, sehingga banyak usaha karan), Dewi Sri dan Dewi Lak- telah dilakukan untuk me- smi, kuda putih Uccaihsrawa, Kas- nyelamatkan iklim dan lingku- tubamani (kayu/pepohonan) dan ngannya. Maka timbullah keingin terakhir keluar Dewi Dhanwantari an manusia untuk membuka kem- bali lembaran naskah-naskah kuno yang menghargai dan mencintai a- lam itu. Untuk menata alam Pulau De- wata dalam kegiatan Lomba Tam- ini, Ir. Ngurah Oka sebagai Ketua Ikatan Arsitek Landskape Indone- sia Cabang Bali, mencoba mem- an Tingkat Nasional II baru-baru membawa Amertha. pekerjaan guide-meng-guide wisatawan, tetapi, pada dasarnya, lebih untuk meningkatkan berbagai layan- an bagi pelaksanaan aneka event internasional, yang rupakan konsep tanaman yang di- dimaksimalisasikan, tak cuma oleh sumber daya ma- kuat konsep pengider-ider, me- island ini. Dan, betapa harus disadari, jika layanan kaitkan kekuatan spiritual akibat persi- menggeluti dunia kepariwisataan, bukan mustahil, dengan kekuatan- nusia pramuwisatanya, tetapi oleh siapa saja yang langan sumbu bumi dan sumbu ma- jumlah kedatangan wisatawan (mancanegara) bakal tahari. Berdasarkan konsepsi ini, terus membengkak. Bila halnya demikian, posibilitas tanaman dipilih dan ditanam dise- untuk menangguk keuntungan yang lebih banyak da- suaikan dengan karakter dan war- ri invisible export ini, pada gilirannya, akan lebih na dari konsep pengider-ider De- terbuka. Juga bagi pramuwisata. wata Nawa Sanga. Kedudukan un- sur pohon dalam satu kesatuaan ruang kemudian diklasifikasikan ta dalam penempatannya. Misalnya pohon cempaka ditanam pada stra- ruang utama (suci), sandat pada pohon tanjung pada strata ruang strata ruang madya (tengah) dan nista (provan). Konsepsi Filosofis Dikaitkan dengan gizi dan kese- Proses pemutaran Mandhara Gi- hatan, tanaman kelor ditanam de- angkat sebagai konsep dasar per- war racun dan bermanfaat sebagai ri di Ksirarnawa ini kemudian di- kat dapur, dipercaya sebagai pena- proses pengkajian. Secara filoso- duri ditanam dekat pintu masuk, encanaan taman, setelah melalui makanan bergizi. Pohon pandan fis, pemutaran Mandhara Giri di dipercaya sebagai penolak bala. Ksirarnawa analog dengan konsep Kepala gading ditanam di halam- dengan Lingga-Yoni, Purusa Pra- buahnya dipercaya baik untuk dana yang menjadikan kehidupan penglukatan (pembersihan roha- di dunia ini. ni). dari hasil sweeping tim gabungan Pembinaan dan AGAKNYA, yang boleh dibilang 'mengenaskan' Penertiban (P3B), pertengahan bulan ini, adalah fak- ta, sebagian pelanggaran, mesti diakui, berkutat di seputar kelalaian-kelalaian kecil -- yang, seringkali, dipikir remeh.Sebut saja: kealpaan mengenakan atri but (yang berupa lencana Burung Cendrawasih), ke- lupaan membawa kartu pengenal sebagai anggota HPI (tetapi sebenarnya punya), atau keengganan me- makai pakaian adat saat memandu wisatawan di tem- langsung. Jenis yang lainnya, di antaranya, tiadanya pat suci, pura, atau ketika prosesi keagamaan ber- kepemilikan lisensi kepramuwisataan keluaran Di- parda (meskipun ada pelakunya yang sudah sekian lama mengakrabi profesi ini), dan mencoba-coba cas-cis-cus-nya bahasa asing, padahal, sebenarnya, hanya sopir travel bureau, atau, lainnya. Yang ini, ditambah dengan yang tidak pernah terdaftar sebagai anggota HPI, tak mengapalah digolongkan 'pramu- 5. Di mana ada keuntungan di perkenalkan konsep Mandhara Gi- Segara Gunung, yang juga identik an, adalah tanaman yang air dari meng-handle wisatawan hanya karena merasa tahu sana pula terselip kerugian. Pem- ri Ksirarnawa, hingga juara u- bangunan di atas jurang-jurang mum berhasil diraih Bali. tampaknya lebih banyak menda- tangkan kerugian dari pada keun- tungan, secara keseluruhan. 6. Sarana-sarana pariwisata di a- tas jurang akan menimbulkan pen- cemaran secara pelan-pelan akan tetapi pasti. Saran pula pasti ada kerugian. Kerugian di sini bersifat jangka panjang, dan menyeluruh. Telah diuraikan ba- gaimana tanah-tanah jurang yang di atasnya dibangun sarana dan 1. Menyadari fungsi jurang seba- prasarana pariwisata akan menjadi gai ujung tombak pengendali ban- labil, bukannya stabil, yang akhir- jir alami, maka jurang-jurang di nya dapat mempercepat proses ter- pulau Dewata ini harus justru dipe- jadinya banjir. Jika banjir telah lihara, bukan digunduli atau didiri- berbicara, maka kerugian materi kan bangunan-bangunan yang ber- dan nonmateri secara menyeluruh sifat sesaat untuk segelintir manu- tidak lagi dapat dihindarkan. Yang menderita adalah kesemuanya. sia. 2. Pelarangan pemanfaatan ju- Pencemaran rang yang dapat merusak lingkung- Dengan tersedianya sarana pari- an seyogyanya diatur dengan tegas wisata di atas jurang-jurang, maka dan disertai sanksi yang setimpal. Petikan Adiparwa Konsep taman dari naskah- naskah kuno rupanya cukup ba- nyak dimiliki Bali. Ada bersumber dari naskah Mahabharata, Ra- mayana, Adiparwa, Negara Ker- thagama maupun Dwijendra Tat- twa. Perancangan dan penataan tam- an berdasarkan konsep Mandhara Giri - Ksirarnawa yang diterapkan Bali dalam lomba taman tahun la- lu, adalah bersumber dari Adipar- wa Kisah ini diawali dari jatuhnya air kehidupan (Amertha) ke laut (Ksira Arnawa). Perebutan air ke- hidupan antara para dewa dengan para raksasa terjadi. Para dewa merasa memiliki Amertha dan para raksasa ingin memiliki. Air laut la- lu diaduk dengan Gunung Man- Masih banyak lagi norma dan pantangan-pantangan tanaman pe- termuat dalam naskah Taru Pra- mana dan Janantaka. Pemutaran Mandhara Giri yang identik dengan Purwadaksina, a- karangan yang menarik untuk di- khirnya mengeluarkan berbagai unsur, yang senantiasa ada dalam kaji. Konsep-konsep tanaman ka- pertamanan Bali. Unsur air dilam rang kitri dan karang sari banyak bangkan oleh minyak, susu dan a- mertha yang keluar dari Ksirarna- wa. Unsur fisik adalah bentuk ke- kuatan dalam wujud Ardha Can- dra. Unsur keindahan dilambang- kan oleh munculnya Dewi Sri dan Dewi Laksmi. Pola sirkulasi atau penghubung dilambangkan oleh kuda putih Uccaihsrawa. dan ter- akhir unsur tanaman dilambang- kan oleh kayu Kastubamani. Dalam penjabarannya pada per- ancangan pertamanan,para peran- cang (undagi) bebas mengembang- ASEAN di Pasar Pariwisata di Köln to dari Pasar Pariwisata Köln tahun pantai laut di Thailand, pener- Sedangkan pola sirkulasi perta- segala arah (catur Lokapala) de- manan Bali, umumnya dicapai dari ngan pengembangan Catuspata (ruang terbuka di sudut perempat- an). Apabila ada kolam atau pem- batas, di situlah ada jembatan (se- tu) sebagai penghubung yang me- lambangkan Ksirarnawa. Keanekaragaman isi dari pertamanan-pertamanan di Bali, banyak mengikuti pola paingkelan: wisata akan tempat-tempat wisata, seseorang bisa dengan gampang mengeruk dolar, untuk menghidupi anak- istri, membeli tanah dan membanguninya rumah dan sanggah, atau, nyaris pasti, lebih dari itu. Padahal, catatlah, selain santun, ramah, pandai bergaul, lin- cah, helpful, komunikatif dengan penguasaan satu atau lebih bahasa asing, dan, tentu saja, pengetahuan yang paten mengenai tempat-tempat wisata, dan jajar- an industri terkait, dan sebagainya, pramuwisata sungguh memikul tanggung jawab itu, memang, tak cuma diperuntukkan kepada wisatawan yang di pandunya, atau travel bureau tempat ia menyambung hidup, tetapi, juga, kepada objek yang menjadi aset, modal kepariwisataan, entahlah itu objek atau kawas- an wisata, pura, upacara, adat-istiadat, agama, se- niman dan pelaku-pelaku lainnya, komponen- komponen industri yang relevan, lingkungan, dan begitu banyak lagi yang bisa didaftar di sini -- yang fisik yang non fisik. *** SEPERTI pengguna kendaraan bermotor yang ha- rus punya SIM, atau pelajar yang harus berpakaian seragam saat waktu sekolah, pramuwisata mesti me- miliki kartu anggota HPI, mengenakan pakaian adat, lebih-lebih ketika membimbing wisatawan masuk tempat suci atau dalam upacara keagamaan. Betapa pun, kepramuwisataan adalah pekerjaan mulia, yang, sepatutnya ditekuni secara profesional, seperti orang-orang lain di zaman ini berlaku profesional dalam pekerjaan-pekerjaan lain. Tentu, berlaku pro- fesional berarti mematuhi semua aturan main yang ada, tanpa menghembuskan cipratan-cipratan feoda lisme, meskipun ada semboyan klasik "klien adalah raja". Thus, pramuwisata tak boleh menciptakan se- macam hubungan vertikal, di mana ia sendiri berada di sumbu bawah, berhubung sering wisatawan, bagai dewa, diberi pelayanan berlebih. Maka, di sinilah, penjaringan itu seperti meng- ingatkan, bahwa semua bisa dikembalikan kepada individu-individu yang bersangkutan. Betapa tidak. HPI Bali yang sampai kini baru mencatat jumlah anggota sekitar 1.350 sulit berbuat optimal, utama- nya, terhadap begitu banyak lainnya yang tidak ter- daftar di dalamnya. Bila saja 'pramuwisata tetap bebas beroperasi seperti ini, itu seakan tak beda de- ngan pengurangan jumlah 'bagian roti' pramuwisata original. Andai ini terus terjadi, bukan tak mungkin, perlindungan akan dipercayakan. Akhirnya, jawaban juga berada pada kesadaran masing-masing. Sebab, jika kesadaran, yang positif, telah terbentuk bagi semua permasalahan kepariwi- sataan, maka, sistem kepariwisataan di daerah tujuan wisata terdepan di negeri Nusantara ini bakal tak sulit menyasar keinginan yang dicanangkan. Apalagi, sia- pa pun tahu, komponen kepramuwisataan sungguh amat dikenal memegang fungsi penting bagi pencipta- an persepsi wisatawan saat tiba di, dan pandangan setelah mendatangi daerah tujuan, termasuk konsepsi sebelum tiba, yakni bila, suatu saat, ini mengulangi kunjungannya ke tempat yang sama. Sejarah (dan pengalaman) telah menunjukkan, ke- pariwisataan mampu menyediakan limpahan keun- tungan banyak hal, bagi banyak pihak. Karenanya, keberlangsungannya secara logis bergantung pada sumbangan kesadaran insan-insan yang tersangkut di dalamnya termasuk pramuwisata -- pada sistem kepariwisataan itu sendiri. Dalam konteks ini, meli- hat kondisi kepariwisataan seperti ini, betapa rasanya masih banyak yang bisa diperbuat untuk membawa- nya ke kelebih-sempurnaannya. Dan, kalau mampu, ayolah dimulai.... Entahlah, selama ini, ada pihak-pihak yang seolah menganggap enteng saja kompleksitas pekerjaan ini. Tak sedikit yang merasa, hanya dengan kepandaian bersilat lidah lewat bahasa asing dan pengetahuan 166 Wong (manusia), sato (hewan), mina (ikan), manuk (burung), taru (kayu) dan buku (tanaman ber- uas). tas, akhirnya dapat dicari inti sari- Dari penjabaran konsepsi di a- manan Bali adalah suatu siklus e- nya, bahwa secara makro perta- kologi yang berkesinambungan an- Dengan demikian pertamanan lumnya. Bali pada hakikatnya adalah pe- I Gede Mudana MINGGU, 2 FEBRUAR "Diasp S udah jatuh ditimpa sepa menimpa nasib janda ma na. Imelda Marcos. Di kedudukan sebagai First Lad politan Manila, suami tercin kayaan termasuk seribu pasa lembar celana dalam, baru-b langan harga diri dan kehorn (kebetulan juga membeli se Juan, Imelda diciduk petug angkut ke kantor polisi terde sirene. Mantan ibu negara F "Sebenarnya orang bernas cukup banyak, namun karena dang, kisah nasib mereka jad Bahkan ada di antara merek alias melarat sejak lahir hing batnya, mereka tidak pern menghadapi getirnya hidup i saat mejejahitan di banjar da piodalan Tumpek Krulut. "Ala tinindak ala tinemu, mu! Karena ujaran itu kita buat kita harus senantiasa membatasi ulah kita agar tid Kita tak ubahnya bagai layan lupa bahwa angin tidak senar Ini membuat kita egal-egol b kala tali diulur terus. Namu kencang dengan kerangka t lah dua kemungkinan yang kita. Tali putus tak kuat nyangkut di pohon tinggi da setelah tinggal kerangka. Ma wa pun bukan pada tempatn menimpali. Setelah melalui beberapa kriter-t nyelamatan sumber mata air. Se- ia penilaian, ternyata perancangan hingga taman yang memiliki klasi- dan penataan taman dengan kon- fikasi utama adalah penyelamatan sepsi tersebut berhasil membuat sumber mata air alam (kelebutan). Bali keluar sebagai juara umum Dalam hal ini danau-danau di Lomba Taman Tingkat Nasional II Bali adalah sumber mata air terbe- tahun 1991. Piala bergilir pun telah sar yang diyakini telah member- diterima Gubernur Bali, Ida Bagus. tara Setu (jembatan/penghubung), ikan kesuburan dan kemakmuran Oka tanggal 11 Januari lalu dari tambak (kolam ikan/kehidupan pada penduduk Pulau Bali sejak Ibu Tien Soeharto. dalam air), taman, telaga (kolam zaman dulu. Jika piala tersebut masih ingin air), pancoran (pancuran) dan pe- dipegang Bali tiga tahun yang akan ken (pasar/keramaian manusia). Dengan memasukkan konsepsi datang, berarti Bali harus lebih Mandhara Giri - Ksirarnawa dalam siap dari tahun lalu. Kerinduan pa- perancangan dan penataan taman da alam yang lestari dengan meng- yang mewakili Bali dalam Lomba acu pada naskah-naskah kuno, se- Taman Tingkat Nasional II, Bali moga tetap membuahkan hasil tampak lebih siap dari tahun sebe- yang baik. Pariwisata Maluku Menengok Penangkaran daerah-daerah pantai yang indah itu. Atraksi lain lagi di Filipina ada- serta reputasinya sebagai surga un- lah "Safari Afrika" di Pulau Ca- ahkan dua dasi sutera atau pakaian tival" di Malaysia, Festival Kapal untuk harga sama dengan ongkos Internasional dan Lomba Tangkap perjalanan biasa. Filipina akhir- Ikan ASEAN - untuk menyebut- tuk berbelanja, dengan menghadi- lauit. Kemudian "Johor Food Fes- Kupu-kupu di Ambon Oleh John Mayaut Pasar Pariwisata Internasional di usahaan perjalanan dan pariwisa- pealaysia misalnya merupakan di akhir ini merupakan daya tarik kan beberapa saja - merupakan a- "Kupu-kupu yang lucu, ke yang kian menciut populasinya, a- Bahwa negara-negara lompok ini adalah; "Wisatawan tunggal, a- bangan dengan helikopter di atas negara-negara Asia Tenggara) bu- nak tiri industri pariwisata?", de- kawasan gunung berapi di Filipina, kan saja bersatu sebagai perse- ngan menawarkan berbagai atraksi acara festival kesenian di Bali, atau kutuan ekonomi, melainkan juga khusus untuk wisatawan tunggal acara 'perjalanan perkawinan' da- bekerja sama dalam promosi pari- yang diabaikan dan dianggap ku- lam pakaian adat di pulau itu. Aca- wisata, telah ditunjukkan jelas di rang menarik oleh kalangan per- ra keliling kota di Singapura, atau Köln yang diselenggarakan setiap ta. tahun. Indonesia, Malaysia, Singa- Pavilyun bersama yang menarik traksi baru bagi wisatawan tunggal. pura, Thailand dan Filipina telah dan berwarna-warni dari negara- Acara "Tahun Pariwisata ASEAN menunjukkan gambaran surga tro- negara ASEAN telah menarik per- 1992" diprakarsai oleh cabang pis di sana. Pertemuan pariwisata hatian banyak pengunjung. Atrak- Himpunan ASEAN di Jerman de- di Köln itu terkenal karena me- si baru pariwisata yang ditawarkan ngan menghidangkan film meng- nyimpang dari pameran biasa di Köln adalah antara lain; kombi- enai berbagai tempat pariwisata mengenai pariwisata massal. Mot- nasi berlibur dan berbelanja di yang sangat menarik. RENTMOB a- penangkapan tidak bertanggung jawab. Izin PHPA yang besar untuk pariwisata, tepat- traksi yang menarik banyak per- beberapa waktu merupakan bahan ASEAN telah berusaha untuk le- mengembang, berayun-ayun.... nya gunung berapi Pinatubo, yang hatian pengunjung. Semua negara Hilir mudik mencari bunga-bunga pemberitaan karena keganasan bih memperhatikan wisatawan Tidakkah sayapmu merasa lelah." dan letupannya yang mengakibat- tunggal. Baik dengan meningkat- kan kerusakan sangat besar. Wi- kan layanan dalam soal kamar ho- Demikian sebagian lirik lagu Segala rintisan upaya kedua pe- satawan akan dapat dibawa ter- tel atau tempat penginapan lain- "Kupu-kupu" yang hampir semua muda itu ternyata tidak sia-sia ka- anak mengenalnya. rena jerih payah kedua pemuda itu bang dengan helikopter di atas nya, maupun soal pemesanan meja lam salah satu jenis binatang se- Ditjen Perlindungan Hutan dan Kupu-kupu yang termasuk da- pun segera mendapat perhatian di restoran, atau dalam soal-soal lainnya. rangga itu ternyata banyak ukuran- Pelestarian Alam (PHPA) Dept. nya. Malah ada orang yang me- Kehutanan, untuk masa lima ta- nyebutnya sebagai kupu-kupu ga- hun. jah, karena ukurannya yang besar. Kupu-kupu sering terlihat di se- putar tempat tinggal, tapi mungkin tak banyak orang mengira bahwa kupu-kupu yang berwarna-warni itu kini mulai banyak mengurang jumlah spesiesnya. Foto: INP Messe Köln SORGA- Negara-negara kelompok ASEAN (khususnya Indonesia, Malaysia, Singapura, Thailand dan Filipina) menghidangkan bersama gambaran tentang sorga tropis di kawasan mereka. Kepada wisatawan tunggal ditawarkan berbagai atraksi baru. Tampak di sini suatu pertunjukan kesenian ASEAN di Pasar Internasional selama tiga hari di Köln. Jumlah wisatawan Jerman yang mengunjungi negara-negara ASE- AN senantiasa bertambah. "Kami harapkan adanya 2 juta wisatawan yang mengunjungi Indonesia ta- hun ini", kata Theo Polii, Direktur Pusat Promosi Pariwisata Indone- sia untuk Eropa yang berkedudu- kan di Frankfurt, dengan menam- bahkan bahwa sekitar 65.000 dari- padanya adalah orang Jerman. iklan mini Sarana promosi paling ampuh, MINI Maya, MAXI hasilnya. Tarip Iklan: IKLAN MINI Rp 2.500 per baris MINIMUM 2 baris, MAXIMUM 10 baris. Iklan Umum Rp 3.000 per mm kolom, IKLAN KELUARGA Rp 2.000 per mm kolom Iklan Warna 1 warna, Rp 5.000, 2 warna Rp 5.500,4 warna Rp 6.000 per mm kolom. LOWONGAN DIJUAL MOBIL M. 1208 JEEP CJ 7 '81. Hub. Jl. Kerta DICARI Tamatan SGO, meng- Petasikan VII/1 B Denpasar. uasai beladiri, bersedia bekerja sebagai Satpam. Datang lang- sung dengan Lamaran leng- DAIHATSU Charade '81, Hub. kap ke Bag. Personalia Bali Jl. Nangka Gg. Murai 21 Dps. Dirjen PHPA Dept. Kehutanan memberikan ijin bagi La Anton dan Usman untuk melakukan pe- nangkaran untuk masa lima tahun. Pada areal hutan seluas dua sete- ngah hektar yang kini berstatus ri 1992 setiap jam kerja. MG. 5 DAIHATSU Hijet 1000 Stn, th La Anton bersama rekannya hutan sewa milik salah satu keluar- Post, Jl. Kepundung 67 A Den- pasar. Paling lambat 5 Februa- M.1221 86, warna putih. Hubungi: M. 1135 TRANSPORT EXCUTIF M. 1235 BUS KRAMAT Usman kemudian tergugah menja- ga di Desa Passo, keduanya aktif DICARI Sales Manager baik Wyn. Sudika, Br. Batukandik di pengusaha penangkar kupu- melakukan upaya penangkapan pria/wanita, Executive Secre- Pd. Sambian Kaja Dps Barat. kupu. Dengan kegiatan tersebut kupu-kupu berbagai spesies, baik tary, untuk Hotel berbintang Thailand mencatat lebih dari mereka berupaya melestarikan yang dilindungi maupun yang tidak III, kirimlah CV. Anda ke PO 200.000 wisatawan Jerman tahun dan mengamankan kupu-kupu dilindungi. Box. 1101 Kuta, paling lambat lalu dari seluruhnya sekitar 5 juta yang mulai musnah. Tampaknya mungkin "sepele", mendapat perhatian khusus Ka. Kegiatan ini tampaknya juga tgl. 8 Februari 1992. pengunjung. "Industri pariwisata Filipina juga terus berusaha me- tapi bagi pengusaha asal Buton Sub, Balai Konservasi Sumber- DIBUTUHKAN SEGERA Te- din yang setiap, saat memantau alaman 2 tahun, - Bon A & B, 06.30 wita, AC, Tape, 27 seat, daya Alam Maluku, Ir. Syarifud- naga, 1. Accounting, peng- DJATI Berangkat tiap hari, perkembangan usaha tersebut ser- ta melaporkan hasilnya ke Depar- tahun, - pasih Bahasa Inggris sar 2. Reception, - pengalaman 2 Denpasar Bandung - Denpa- Jakarta PP. Hub: Di Indonesia sampai saat ini me- duksi, pengalaman 3 thn, - active pasive, 3. Kepala Pro- 35383, Diponegoro 1A Dps. nurut Syarifuddin, memang baru dapat Berbahasa Inggris. La- tercatat dua pengusaha kupu-kupu maran ditujukan ke P.O.Box di Maluku dan Irja. Namun kegiat- 2078 Kuta. an penangkaran yg dilakukan di ningkatkan arus wisatawan dari yang bermukim di daerah Air Be- Jerman," kata Marina Villanueva, sar, Kec. Teluk Ambon Baguala Direktur Pusat Pariwisata Filipina Kodya Ambon itu yang sudah ter- di Frankfurt. Malaysia dan Singa- biasa sejak kecil bergumul dengan pura dapat mencatat pula sekitar hutan, merasa terpanggil untuk 65.000 wisatawan Jerman setahun. melakukan sesuatu bagi pe- nyelamatan kupu-kupu. "Wisatawan tunggal" merupa- Karena itu tidak heran bila u- kan tema yang ditonjolkan di Pasar paya pelestarian yang baru dilaku- Wisata Köln karena perubahan po- kan sejak tiga tahun ini merupakan la demografi di Jerman. Untuk wi- yang pertama kali di Indonesia, se- satawan tunggal yang bertambah belum yang di Irja. banyak di Jerman ditawarkan sega- Hanya dengan pengetahuan dan temen Kehutanan. Ambon, kata dia, benar-benar murni, sesuai dengan ketentuan M.1196 RUMAH DIJUAL M.960 la macam "petualangan". Kombi- keterampilan minim yang diper. yang berlaku berdasarkan ijin pe- DISEWAKAN RUMAH PAM, Jln. P. Batam Tabanan. nasi ekspedisi dengan sepeda mo- tor dan jeep, selancar, menyelam, perjalanan melintasi hutan rimba tropis, itulah beberapa contoh yang ditawarkan. M. 1227 DIJUAL SGR Rumah ada Telp, Hub: 32145. Supratman 41 A Dps. M. 1245 M. 1239 DIJUAL Rmh 290 m2 & Rmh gd 400 m2 Jl. Noja + Turi Dps. Hub. 23724, Dps. M. 1261 nangkaran Dirjen PHPA. "Malah oleh dari hasil bimbingan dan pe- nyuluhan para aparat Sub. Balai jumlah spesies kupu-kupu yang di- Konservasi Sumberdaya Alam tangkar di Ambon lebih bagus dari DIKONTRAKKAN Rumah di Maluku, di samping sedikit peng- yang di Irja. Jln. D. Buyan III/15 Sanur, 3 DIJUAL Rumah tingkat 150 jt. Sekitar sepuluh tenaga kerja di- Kt, 3 Km, 2 K. Pemb, Garasi, di Tuban Barat, Hub. 53495. alaman berharga dari Taman serap dalam kegiatan tersebut. Se- fas. lengkap, Lb 140 m, Lt 480 Kupu-kupu Singapura, kedua pe- lain melakukan penangkaran, me- Penawaran atraksi pariwisata muda itu merintis usaha tersebut. m. Hubungi: Telp. 88745. untuk wisatawan tunggal dimak- La Anton (26), dan Usman (22) kehidupan serangga yang sangat reka juga mengamati seluk-beluk sudkan pula untuk menentang pa- sejak kecil memang sudah terbiasa mahal di pasaran dalam negeri riwisata sex di Thailand dan Filipi- mengikuti orang-orang asing yang maupun mancanegara. na yang dipopulerkan melalui iklan menelusuri hutan di Pulau Ambon dalam beberapa majalah pariwisa- untuk menangkapi kupu-kupu ta Jerman. Segi yang kurang me- yang kemudian dijual dengan har- nyenangkan dari sektor pariwisata ga murah. itu sedang diusahakan bersama un- tuk dihapuskan dengan menawar nyataan itulah La Anton meng- Mengaku dengan menyadari ke- ubah profesinya, ditambah lagi se- Emenech telah mengetahui seluk-beluk ke- (In-Press) hidupan serangga langka tersebut kan atraksi-atraksi lain. KURSUS RUMAH MAKAN Kondisi hutan alam yang cukup luas dan subur dengan variasi tum- buhan serta tersedianya stok ma- GURU dari Jerman mengajar kanan kupu-kupu, cukup memberi Piano dan Bhs. Jerman (priva- karan" itu berkembang biak secara Hubungi Shalen, Tromol Pos Siobak Surabaya, Jln. Tanjung peluang besar bagi binatang "tang- te) di Denpasar, Singaraja. SEDIA MASAKAN Sioke & alamiah tanpa diganggu manusia. No. 811, Kantor Pos & Giro Sari Pertokoan No. 12 Kuta Singaraja 81113. (Bersambung ke Hal 11. kol 5) M. 1206 (dpn Klenteng). "Tapi tidak kurang juga ju memanfaatkan kesempatan s Aji mumpung kata orang! I Men Dogler dulu, ketika sua mandan hansip! Dengan wi sang suami dia mendapatka hendakinya. Misalnya di pas dagang mengaturkan upeti s Dogler, sehingga rumahnya t dan swalayan dan dari dapu toran. Soal sandang hingga p lah baginya. Dia cuma meng aya soal bayar cicil atau tid adalah urusan suaminya deng harap ada seorang pedagang tot minta piutang, kalau tet pasar. Kepala pasar dan par harus menyetor setiap hari p tu beberapa persen dari seakan-akan pasar dan tem pemerintah buat kemuliaan ga," komentar Luh Sembre "Setelah Pan Dogler dico nya dan harus mempertangg tannya selama beberapa bu Men Dogler tidak berani me hidung ke pasar. Tragisnya la rumah orang tuanya karena nya dilelang bank, gara-gara saat berkuasa Pan Dogler m Karta, sebagai imbalan atas p hansip. Di atas tanah itu c dengan biaya pinjaman bank kat tanah. Belum lagi bon ya tuk bahan-bahan bangunan. Meracik (Sambungan Ha tot Subroto, Denpasar," ujar Mangku Pedastra. "Saya sekar ini hidup santai tanpa beban ut bersama isteri tercinta yang berdagang kain kecil-kecila tambahnya lagi. Bagaimana tugasnya seb pemangku? "Tugas sebagai p angku saya lakukan sebagaim mestinya. Pemangku di Pura B itu banyak. Saya mendapat gil dua setengah bulan sekali mas masing berturut-turut selama hari. Jro Mangku Pedastra pun be tur: "Tugas saya sebagai pema ku saya laksanakan dengan pe langgung jawab sebagai dha saya pada sesama umat dan bh saya pada Ida Sang Hyang W Wasa Karena saya yakin, yang saya nikmati sekarang adalah karena perkenan S Hyang Widi Wasa." (Gudipta) Persaingan (Sambungan Ha baikan?" Rina yang disapa mah oleh Vivi hanya tersi malu "Vi, maafkan aku, ya, se ma ini aku selalu berprasang buruk kepadamu dan aku se lu iri melihat prestasi yang k raih." "Sudahlah Rin, aku sud memaafkanmu dari dulu ko sekarang kita bersahabat sa dan belajar bersama-sama ag kau pun dapat meraih prest yang kau inginkan." "Sungguh baik hatimu selama ini aku telah mencip kan persaingan yang tidak hat di antara kita. "Sudahlah Rin, jangan kau pikirkan lagi, aku sena bila kita bersaing namun b saing dalam artian yang seh Apalagi bila kita bersaing d lam bidang pelajaran, hal akan menambah semangat lajar kita." Rina yang mend ngar penuturan Vivi akhirn tersenyum dan menyadari kan kesalahan yang dilakuk selama ini. Mereka pun akh nya saling memaafkan dan ling berpelukan dan juga Ri berjanji bahwa tidak akan a lagi permusuhan di antara m reka hanya gara-gara bersai dalam pelajaran. Trisna. D SMA 6 Denpasar Si Bungkuk (Sambungan Hal 5) ta yang semula dapat melih menjadi buta kembali. Kedua orang cacad itu akh nya menerima kenyataan i dan hidup rukun dengan p kerjaannya sebagai pengem lagi. 81 M. 1286 Diceritakan oleh Mank Tick SMA PGRI 4 Badung 2cm Color Rendition Chart