Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Bali Post
Tipe: Koran
Tanggal: 1995-10-08
Halaman: 01

Konten


4cm INDONESIA MERDEKA MILIK MONUMEN PERS NASIONAL SURAKARTA Terbit 16 Halaman Minggu Kliwon, 8 Oktober 1995 Minggu Bali Post Pengemban Pengamal Pancasila 48 Nomor 53 Tahun Ke - Harga Eceran Rp 700 Merayu Cewek Jepang SAJIAN Jepang Sempat Pusing HALAMAN Trend Wanita Modern HALAMAN Tracy Trinita: Saya Dikemas HALAMAN 3 6 8 Hasil Pertemuan 80 Konglomerat dengan Tiga Menteri WISATAWAN Jepang adalah wisatawan berkantong tebal. Itulah anggapan umum yang berlaku. Orang pun mudah be- ranggapan, wisatawan Jepang datang ke Bali dengan yen ber- tumpuk. Di negerinya, mereka kaya, gampang cari uang. Ang- gapan umum inilah yang kelihatan sebagai pemicu timbulnya berbagai tindakan tak terpuji terhadap wisatawan Jepang. Awal tahun 1994, Konsulat Jepang di Denpasar menyam- paikan laporan kepada pihak berwajib, banyak wisatawan Jepang yang berlibur di Bali menjadi korban tipu-muslihat. Dalam laporan itu dirinci, dari tahun 1992 sampai April 1994 terjadi 13 kali penipuan terhadap orang Jepang. Total kerugian mencapai sekitar Rp 218 juta. Kalau penuturan korban diper- hatikan, penipuan terhadap wisatawan Jepang itu terkesan ber- nuansa hipnotis. Garis besar cerita penipuan, seperti dikisahkan Mr. Makuta yang menjadi korban 23 September 1993, seperti ini. Makuta berjalan di pantai Kuta 23 September 1993 sekitar pukul 10.30. Dua lelaki berusia sekitar 40 tahun menegur dan merayunya un- tuk mampir ke rumahnya, menikmati makan siang sambil ngo- brol dengan adiknya yang baru pulang dari Jepang. Makuta sem- ula menolak karena akan pergi ke Ubud, tetapi lima menit kemu- dian lelaki itu mendesak lagi sampai akhirnya Makuta mau. Be- lakangan Makuta heran, mengapa dia harus mau. Sesampai di rumah mereka ngobrol, lalu didesak belajar main kartu, yang berlanjut jadi judi. Selama itu, Makuta merasa seperti kerbau dicocok hidungnya, alias disuruh apa saja mau, tanpa kuasa menolak. Permainan terjadi di dalam kamar. Dia diiming-imingi akan menang judi. Untuk itu, dia harus menyediakan uang kontan sebagai taruhan. Karena tidak ada uang, lelaki mengajaknya ke toko emas di Denpasar. Dalam perjalanan dari Kuta dengan kendaraan sewaan, Makuta diajak ngobrol ngalor-ngidul sampai Makuta tidak sempat memikirkan apa yang terjadi pada dirinya. Di toko emas, hal itu juga terjadi, sampai akhirnya Makuta harus menandatangani tanda belanja kartu kredit Amex dan visa card sebanyak Rp 22.050.00. Emas itulah dijadikan taru- han. Judi dilanjutkan dan beberapa kali Makuta menang, tetapi akhimya tekor. Makuta diusir dan dilarang meng- abarkan, di rumah itu ada judi. Dia juga dilarang datang ke rumah itu dalam waktu 2-3 hari. Maku- ta pergi ke Ubud, sampai di sana barulah dia sadar dia ditipu. Makuta melapor ke polisi, dan rumah tempat judi itu ternyata bun- galow yang disewakan tetapi penyewa sudah hilang. Modus penipuan seru- pa juga dialami sekian banyak or- ang Jepang. orban judia Merayu Cewek Jepang Wisatawan Jepang tidak tetapi juga menjadi kor- ban apa yang disebutkan dengan holiday romance (romantika yang mekar saat berlibur). Untuk yang terakhir ini, banyak menimpa cewek Jepang. Awal September lalu, mingguan Shu- kan Shinco di Jepang melaporkan, sekitar 200 gadis Jepang berduka kawin dengan lelaki Bali (Bali Post, 17 September 1995, hal. 6). Diuraikan, gadis Jepang itu bertemu lelaki Bali di pantai, lalu kencan, dan menikmati hari-hari di luar dan di dalam kamar hotel. Secara umum laporan itu lebih menyudut- kan citra lelaki Bali (tanpa menjelaskan dari etnik mana). Seperti juga remaja Barat yang berlibur ke Bali, wanita Jepang juga banyak yang kecantol lelaki di Bali. Menurut se- orang penyelamat pantai di Kuta yang sudah lama pacaran dengan gadis Jepang dan berkerja di sebuah maskapai pener- bangan di negerinya, wanita Jepang itu sebetulnya memiliki kepribadian yang sama dengan wanita Bali atau Indonesia. "Mereka tidak murahan, kita juga harus merayu dengan baik sampai dia tertarik berpacaran," ujar penyelamat pantai yang enggan disebutkan namanya. Dia melihat, belakangan banyak lelaki pemburu cinta di pan- tai menggunakan pelet untuk menggaet turis Jepang. Ada lelaki yang membuat rambutnya harum sekali, sehingga begitu seor- ang wanita Jepang menciumnya, wanita itu akan tertarik men- jawab sapaan si laki-laki. Biasanya lelaki yang berasal dari luar Bali ini pura-pura tampil sebagai peselancar profesional dan lalu- lalang di depan kerumunan cewek Jepang. Bisa juga lelaki itu merokok dan berusaha agar asap rokok diterbangkan angin ke depan hidung si cewek. Kalau cewek menghirupnya, dengan yakin laki-laki itu mendekati dan mengajak cewek Jepang yang terkenal tertutup untuk bercakap-cakap. "Saya yakin guna-guna itu hidup, karena terbukti sering ga- dis Jepang tidak mau diajak berbicara oleh siapa saja tetapi kalau si pemilik guna-guna tampil, cewek itu langsung terbuka. Cewek Asia masih bisa kena guna-guna, kalau cewek Barat tak mem- pan," tambahnya. Sesudah mau berbicara, cewek Jepang itu bi- asanya langsung menjadi korban rayuan gombal. Biasanya laki- laki pemburu cewek itu mengatakan dia sudah pergi ke Jepang dan menyebut nama-nama kota yang pemah didengar dari te- mannya. Dengan mengatakan pernah pergi ke Jepang, si cewek biasanya semakin terbuka dan siap bersahabat. Tentang gadis Jepang murah hati dan gemar memberi uang ternyata tidak selamanya benar. Seorang lelaki Bali dari Sanur dan dari Denpasar Barat mengatakan tidak pernah mendapat uang dari pacarnya. "Orang Jepang lebih pelit dari kita juga banyak. Tergantung orangnya," ujar lelaki Sanur yang menda- pat cewek Jepang di kawasan wisata Ubud. Dia pernah diun- dang ke Jepang oleh pacarnya dan tiket pergi-kembali diba- yarnya sendiri. "Hanya selama saya di sana dia yang menang- gung," ujarnya. Menurut I Made Suryawan, kalau benar banyak wanita (Bersambung ke Hal 15 Kol 5) Deklarasi Bali Dioperasionalkan Dua Minggu Lagi Gempa di Jambi, Seratus Jakarta (Bali Pos)-51 Masyarakat pengusaha kecil yang selama ini menunggu realisasi Dek- larasi Bali (DB) boleh lega, karena dua minggu lagi komitmen para konglom- erat itu segera dioperasionalkan. Demikian kesimpulan hasil perte- muan Menko Indag Hartarto, Menkop dan PPK Subyakto, Meninves/Ketua BKPM Sanyoto dan sekitar 80 kon- glomerat di Wisma Indocement lan- tai 21, di Jakarta, Sabtu kemarin. Ketika menyampaikan hasil perte- muan itu, para konglomerat diwakili Ketua Pertemuan Jimbaran Sudwikat- mono dan bos Gemala Group Sofyan Wanandi. Menurut Hartarto, masa dua ming- gu ini untuk menunggu hasil kerja tím teknis yang meneliti pengusaha kecil yang mau dibantu. Dalam penelitian itu tim dibantu Menteri Koperasi dan PPK. Dalam pertemuan kemarin semua menolak memberikan informasi nama-nama yang duduk di dalam tim teknis. Namun Hartarto menyebut, mereka para pejabat eselon I berasal dari kantor Indag, Depkop, BKPM, dan dari beberapa departemen serta yang mewakili konglomerat. Hartarto menekankan, para kon- glomerat bukan hanya terpanggil, teta- pi bertanggung jawab mengatasi ke- miskinan dan kesenjangan. "Ini tertu- ang dalam butir enam Deklarasi Bali dan harus ditegaskan ulang," katanya. Untuk sementara, hanya akan dibantu pengusaha yang memiliki pen- jualan setahun Rp 1 milyar. Ini sesuai dengan RUU Pengusaha Kecil. Kedua, para konglomerat sepakat akan memikirkan, mempertimbangkan dan memecahkan hal-hal berikut. Bila bank-bank pemerintah sudah memberi KKU dan kredit modal kerja bergulir pada usaha kecil, bank-bank swasta besar pun kini telah mempelajari dan akan melaksanakan hal yang sama. Ketiga, terhadap imbauan Pres- iden mengenai kegiatan horisontal dan vertikal telah disepakati akan Tiga Kesepakatan dipelajari lebih mendalam untuk ke- Hartarto mengutarakan, pertemuan mudian akan selesai juga dalam satu pagi kemarin menelorkan tiga kesep- atau dua minggu mendatang. "Saya akatan baru. Pertama, para swasta be- menghargai pengusaha yang hadir sar akan menjalin mitra dengan usaha karena tidak hanya mengeluarkan kecil. Program ini akan dilaksanakan pernyataan, tetapi mewujudkan de- tidak lama lagi karena daftar usaha klarasi," kata Hartarto. kecil sudah disiapkan Menkop ber- dasarkan masukan dari sektor indus- anggota konglomerat akan menduku- tri, perdagangan, dan pertanian. ng 100 persen dan merealisasikannya. "Kerja tim teknis paling lambat dua "Persoalan pokok yang dihadapi ad- minggu dan langsung operasional, alah swasta besar harus jelas, ini tidak ada pernyataan-pernyataan lagi," proyek nasional yang harus didasarkan tegas Menko Indag. Bagaimana itu pada suka sama suka, business like, dijalankan, menurut Hartarto, susah atau normal business praktis dan disi- dijelaskan karena ini soal bisnis. Prin- plin pengusaha kecil. Ini penting kare- sipnya berdasarkan hubungan saling na dari pengalaman, banyak pengusa- menguntungkan, makanya akan diatur ha kecil itu disiplinnya kurang, lebih lanjut di tingkat bisnis. ujarnya.(wk) Praktik Karaoke dan Panti Pijat di Denpasar Sudwikatmono menambahkan, (2-Habis) Di Dalam "No", di Luar "Yes" KARAOKE dan panti pijat sudah diiyakan. Apalagi sekarang sudah ada wisatawan, kata sumber ini, pihaknya menjadi bagian dari kehidupan malam perda yang menjaring kedua jenis us- biasanya melepas beberapa gadis un- di Denpasar dan Kuta. Kedua jenis aha ini, asalkan berjalan di atas atu- tuk mendapatkan tamu di hotel-hotel, usaha ini dulu diarahkan hanya untuk ran. Yang lucu terjadi di Bali, tempat- di pub-pub, diskotek yang ada di Kuta menggaet wisatawan domestik, na- tempat karaoke dan panti pijat tidak dan Denpasar. Mereka ini biasanya mun sekarang lebih diarahkan meng- seperti di Jawa yang memilih di ping- pura-pura menemani sang tamu mi- gaet wisatawan mancanegara. Alasan- gir jalan utama, melainkan kebanya- num, setelah larut malam, tamu di- nya pun cukup kuat, wisatawan yang kan memilih gang-gang gelap. Orang tawari dan digiring berkaraoke di tem- terakhir ini cenderung lebih banyak yang menikmati indahnya karaoke dan patnya bekerja. Wajar, khususnya pada mendatangkan keuntungan dan tidak pekerja di panti pijat tidak lagi didomi- karaoke kelas luks di Denpasar, saat- perlu banyak basa-basi. nasi gadis luar daerah, kini sudah ban- saat ramai justru terjadi setelah pukul Di objek wisata Bandungan Sema- yak ditemukan pelayan dan pemijat 23.00 dan berakhir sekitar pukul 04.00 rang praktik panti pijat dan karaoke dari daerah Bali. Di Karaoke dan Pan- dini hari. pernah dilarang lurah setempat, na- ti Pijat MJ misalnya, bisa ditemukan Min, salah seorang pelayan di se- mun anehnya masyarakat sekitarnya, nama Ida Ayu S. Nama seperti ini, kata buah karaoke cukup megah di Den- terutama bagi yang berkepentingan, sumber di tempat tersebut, menjadi pasar mengatakan, semua pekerjaan larangan itu ditentang keras. Alasan- kartu as menggaet tamu karena para memiliki risiko. Sebagai manusia bi- nya, hotel-hotel di sekitarnya menja- wisatawan umumnya menginginkan asa, ia juga ingin hidup bebas dan di sepi. Karena tujuan wisatawan se- dilayani gadis Bali atau orang menye- menentukan pilihan. Mereka ini sebe- benarnya tidak hanya ingin menikmati butnya "ayam lokal" narnya berontak terhadap kewajiban alam pegunungan Bandungan, tetapi Di luar negeri orang berkaraoke ke bosnya yang menyuruh tinggal di ka- juga menikmati tubuh "ayam lokal". luar rumah biasanya mengajak semua mar yang telah disediakan, setelah itu Tukang ojek pun ikut protes karena anggota keluarga, atau paling tidak malam harinya full kerja. "Saya kan kehilangan jatah mengantarkan pelay pasangan suami-istri yang ingin meni- berhak menentukan pilihan pasangan an karaoke dan pemijat menuju hotel, kmati suasana baru perkawinan mere- hidup, kok dimasalahkan," ujarnya. penjaga hotel juga kehilangan tips dari ka. Dengan berkaraoke yang diiringi Mengapa orang begitu cepat tamunya. Warga setempat tidak bisa lampu remang-remang, mereka akan menyebut pelayan karaoke dan panti lagi mengontrakkan rumahnya untuk bertambah mesra dibandingkan han- pijat mengarah ke prostitusi? Menu-- bisnis ini. Warung serta pasar otoma- ya tinggal seharian di rumah. Di Bali rut Min, itu salahnya pelayan sendiri. tis menjadi sepi karena tingkat daya justru yang datang kaum mudanya atau Pas kebetulan mereka bisa diajak dan beli masyarakat menurun. Akhirnya suami yang mengaku masih bujangan, diangkut, wajar terjadi kesan demiki- lurah setempat membuka kembali Tujuannya tetap sama yakni mendap- an. Jika mereka ini (pelayan-red) kon- kedua praktik tersebut, dengan cata- atkan suasana baru, hanya bedanya sisten tidak bisa diajak main-main, ci- tan setiap Jumat kesehatan pemijat suasana baru itu didapatkan dari or- tra itu pasti tidak muncul ke permu- dan karyawan karaoke diperiksa un- ang di luar keluarganya. "Suasana kaan. Tetapi kalau hanya satu-dua tuk menghindari munculnya penyakit mesra ini yang biasanya menimbulkan orang demikian tidak ada artinya, harus gairah lain," kata salah seorang pemi- dilakukan semua pelayan," ujarnya. kelamin. Di Bali praktik panti pijat dan lik karaoke di bilangan Sanur. karaoke setengah dilarang setengah Untuk menggaet tamu khususnya (Bersambung ke Hal 15 Kol 1) Orang Lebih Meninggal Sepuluh Ribu Bangunan Rusak Jambi - Gempa dahsyat berkekuatan 7,0 skala richter mengguncang lima desa di Kabupaten Kerinci (418 km dari kota Jambi) Sabtu dini hari, menewaskan lebih dari 100 orang. Menurut K. Siagian, petugas Posko tan 3 MMI dan di Padang 4 MMI. Satkorlak Kanwil Depsos Jambi, selain menelan korban jiwa, bencana alam ini juga memporakporandakan lebih dari 10 ribu bangunan yang tersebar di empat ke- camatan di Kabupaten Kerinci. Bangunan tersebut terdiri atas rumah penduduk, rumah ibadah maupun sarana pendidikan lainnya. "Dari 10.000 lebih bangunan rumah yang hancur digoncang gempa itu, di ant- aranya 9.827 rumah rusak berat," kata K. Siagian. Terparah Menurut Asikin, Desa Semuruk, Keca- matan Air Hangat, Kabupaten Kerinci meru- pakan daerah terparah yang terkena musibah gempa, sehingga semua warga yang masih selamat diungsikan dan ditampung semen- tara di beberapa tempat karena rumah mere- ka sudah rata dengan tanah. Bantuan tim SAR yang terdiri atas gabungan ABRI dan sipil, tenaga dokter dan paramedis, kini sebagian sudah bera- da di lokasi dengan mendirikan tenda-ten- da penampungan. Bahkan, satu kompi anggota kesatuan Ksatria Jaya Yonif 142 Gapu Jambi sudah menuju lokasi sekitar pukul. 08.00. Hingga berita ini diturunkan, Staf Op- erasional Stasiun Meteorologi dan Geofisi- ka Padang Panjang, Sumbar, Asikin, be- lum dapat merinci besarnya kerugian ma- terial yang diderita penduduk. Dari laporan sementara menyebutkan, Dikatakannya, berdasarkan laporan setidaknya lima desa yang diporak-poran- yang diperolehnya dari pusat pencatat dakan gempa berkekuatan 7,0 skala richter gempa di Jambi, sampai pukul 06.38 WIB di Kabupeten Kerinci itu cukup parah, yak- telah terjadi sembilan kali gempa susu- ni Desa Penawar, Siulak Mukai, Bului, Se- lan. "Kekuatan gempa tersebut semakin murup, dan Danau Kerinci - kelima desa lama semakin lemah dengan kekuatan tersebut masuk Kecamatan Gunung Kerin- terakhir 3,3 skala richter," katanya. ci, Air Hangat, dan Sitinjau Laut. Getaran Menurut Asikin, gempa pertama terse- gempa yang juga terasa di kota Jambi itu but juga dirasakan di Singapura dengan mengakibatkan hubungan jalan darat, jar- kekuatan getaran 2 MMI, sedangkan di ingan telepon, dan listrik terputus ke daer- Padang Panjang dirasakan dengan kekua- ah itu. Petugas Stasiun Klimatologi Kenten Palembang Effendi ketika dihubungi men- jelaskan, gempa diperkirakan mulai seki- tar pukul 18.09.45.00 GMT (waktu awal). Menurut dia, lama gempa terakhir belum dapat dipastikan karena masih ada durasi gempa yang saling susul-menyusul pada lokasi 2.1 derajat lintang selatan dan 101.3 derajat bujur timur dengan getaran 7.0 skala richter pada kedalaman 16 kilometer di daerah Sungai Penuh Ibu Kota Kabupaten Kerinci atau 262 kilomter arah barat daya kota Jambi. "Getaran pada waktu gempa mulai terjadi tidak sampai terasa hingga ke Palembang," kata Effendi. Berjaga-jaga Sementara itu sebagian warga kota Padang, Sumatera Barat sampai pagi ber- jaga-jaga di luar rumah mewaspadai da- tangnya gempa susulan, setelah rumah mereka ikut berguncang akibat gempa bumi berkekuatan 7 skala richter yang melanda Kabupaten Kerinci, Jambi, Sabtu dini hari. Laporan dari Padang menyebutkan, war- ga kota itu sempat heboh dan lari berham- buran ke luar rumah untuk menyelamatkan diri karena khawatir guncangan yang mere- ka rasakan akan berketerusan dan beraki- bat fatal. Warga kota Padang tampaknya baru merasa agak lega setelah sampai pagi tidak ada gempa susulan, dan mendengar infor- masi gempa tersebut terjadi di propinsi tet- angga mereka, Jambi. (ant) Misteri Pembantaian Keluarga Rohadi Terungkap * Empat Pelakunya Dibekuk Jakarta (Bali Post) - "Polisi sebenarnya sejak tiga hari yang Dalam waktu kurang dari seminggu, tim lalu sudah mengetahui siapa pembantainya, gabungan Reserse Polsek Ciracas, Polres bahkan pengakuan tersangka pun sudah Jakarta Timur dan Polda Metro Jaya ber- didapat. Hanya, untuk memperkuat pen- hasil mengungkap misteri pembantaian gakuan itu polisi menunggu hasil pemerik- keluarga Drs. Rohadi (31) di Jalan Mandor saan bagian identifikasi Mabes Polri. Hasil- Hasan, Kelurahan Bambu Apus, Kecama- nya sudah positif merekalah pembantainya," tan Cipayung, Jakarta Timur. Para tersang- kata Kapolda. ka tersebut, Pil (47), Al (15), Cel (13) dan Motif Lan (12), sedangkan Sup (41) dan Zus (24) Mengenai motif pembunuhan itu, kata ditahan karena dianggap mengetahui ren- Kapolda, untuk sementara diperkirakan cana pembunuhan serta terjadinya pem- karena masalah sakit hati. Karena sebelum- bunuhan tetapi tidak melaporkannya. nya kebun singkong tersangka secara tidak Kapolda Metro Jaya Mayjen Pol. Drs. sengaja terinjak-injak oleh anak-anak kor- Dibyo Widodo menjelaskan hal itu kepada ban, dan balai (tempat duduk-red) korban wartawan, Sabtu (7/10) kemarin di Mapol- yang sudah tidak terpakai ditaruh di perke- da Metro Jaya. Menurut Kapolda, Pil se- bunan singkong tersangka. belumnya juga sempat merencanakan pem- Sebelum terjadi pembunuhan, Ny. Elly bunuhan tetapi tidak jadi, Niatnya itu di- sempat meminta izin kepada Pil untuk boleh lanjutkan Senin (2/10), dan menewaskan menjemur pakaian di kebun singkongnya, Ny. Elly Kusnaeli alias Yuli (31), Gilang dan Pil mengizinkan. Setelah selesai men- M. Fauzi (8) anak kedua, Citra Utami (5) jemur, Ny. Elly mampir ke warung yang anak keempat, dan Rizky Wahyu Ramadhan berjarak sekitar 200 meter dari rumahnya. (3) anak kelima. Anak Rohadi yang sela- Namun baru saja Ny. Elly kembali ke ru- mat dari pembunuhan masing-masing, Mi- mah, dan menutup pintu, tiba-tiba saja Pil ake Puspitasari (11) anak pertama dan Eri- bersama tersangka lainnya mengetuk pintu. ka Freselia (8 bulan), anak bungsu. Setelah pintu dibuka, korban langsung dis- erbu dan dibantai secara bersama-sama den- gan tiga anaknya. Selesai melakukan aksin- ya, mereka bersama-sama membersihkan tan- gan dari noda darah di rumah Pil yang ber- jarak 100 meter dari TKP. Ketika Miake pulang dari sekolah sekitar pukul 12.30, anak ini mendapatkan ibu serta adik-adiknya terkapar berlumuran darah. Dia pun berlari keluar sambil berteriak minta tolong. Saat Miake berteriak di luar, ia meli- hat salah satu tersangka masih berada di samping halamannya dan langsung lari. Pukul 12.45 tetangga berdatangan memberi per- tolongan serta melaporkan kejadian tersebut kepada polisi. Sebetulnya, lanjut Kapolda, setelah polisi mendatangi TKP anjing pelacak yang diba- wa serta sudah mencium rumah Bernadus Olaimaina dan langsung menggonggong. Ketika ditelusuri terus anjing menggonggong ke rumah tersangka, dan kebetulan saat itu salah satu tersangka ada di luar namun polisi menarik anjing itu. Selanjutnya polisi men- gambil beberapa saksi yang dianggap menge- tahui, termasuk Bernadus Olaimaina yang berasal dari NTT, masih ada hubungan famili dengan para tersangka. (ds) Ilustrasi : Wahyu Mukti Ira Wibowo: Belum Laku HALAMAN Ray Sahetapy: Tak Mau Bersaing HALAMAN 9 9 Taman Gaya Jepang HALAMAN R GOSIP Yuni Shara Digosipkan Kena AIDS TERHEMBUS kabar yang cukup menghe- bohkan. Yuni Shara sakit, dan sakitnya bukan sa- kit biasa. Ia terserang penyakit "kritis" yang di- emohi orang dan bisa mengakibatkan kematian. Namun bagi artis kondang, gosip sudah merupa- kan santapan sehari-hari. Buktinya, dara yang ten- gah populer dengan tembang "Mengapa Tiada Maaf kendati masih berwajah pucat, muncul di TVRI dengan segala pemik ciri khasnya. "Itu cobaan Tuhan. Gosip itu pun menyakitkan buat saya. Tetapi saya berpendapat itu cuma gosip mau diapain. Saya enggak perlu membantah, sebab saya enggak merasa. Logikanya, kalau saya me- mang kena penyakit AIDS, mana mau numah sakit menerima saya sampai dua kali," ujar Yuni tenang tanpa menyiratkan amarah sedikit pun. Sebetulnya kamu sakit apa sih Yun? "Saya kena bronkhitis, campur maag dan ti- pus. Mungkin karena saya kelelahan menyanyi di sana-sini. Berat badan saya tidak sampai turun, cuma wajah saya sedikit pucat. Enggak segar, namanya juga orang sakit. Biasanya lemas. Ka- lau sedang begini, pertahanan tubuh enggak kuat. Gampang terserang penyakit," jawab Yuni den- gan nada kenesnya. Kendati baru sembuh, Yuni mengaku enggan membatasi kegiatannya. Dasar Yuni, walaupun disuruh istirahat, tidak boleh capek, tidak boleh berpikir yang berat-berat dan harus santai sejenak, ia masih sempat meluangkan waktu membuat video klip musik terbaru "Percaya". Bahkan, di bulan Oktober ini ia kembali menyanyi keliling menerima job. "Saya mesti kuat. Kalau diikuti lemasnya eng- gak mulai-mulai. Enggak akan dapat duit dong ka- lau enggak nyanyi. Mau makan apa. Saya memang harus memperhatikan larangan dokter enggak boleh kena angin malam, enggak boleh makan goreng- gorengan, dan harus istirahat," ucapnya. "Saya enggak membatasi diri. Hidup ini kan ada tujuan. Kalau tujuan itu belum terlaksana pasti ada sesuatu kan, nah karena saya sakit tujuan saya belum sampai. Bukan berarti saya menghindari tujuan itu," tambahnya semangat. Tentang album berikutnya, Yuni berharap akan laris manis lagi, namun ia tak terlalungoyo. "Saya rasa yang namanyabooming kan enggak dua kali," jelasnya. Untuk album "Mengapa Tiada Maaf" Yuni dikabarkan sebagai calon kuat peraih BASF (Bersambung ke Hal 15 Kol 4) 2cm 2cm Color Rendition Chart