Tipe: Koran
Tanggal: 1995-10-08
Halaman: 05
Konten
4cm u Kliwon, 8 Oktober 1995 Minggu Kliwon, 8 Oktober 1995 ak Motor ya besar kemungkinan istri Anda akan menjawab secara agresif ■negatif. Mengakui perbuatan yang tidak dilakukannya, agar terbebas dari penderitaan. Kemungkinan ini juga dilaku- kan lelaki yang Anda ancam tersebut. Pengakuannya palsu untuk membuat Anda marah, dan ■barangkali pula ia merusaha memancing di air keruh. Saudara W, semoga Anda masih memiliki hati yang baik, à mampu mengendalikan diri dan berhenti mendakwanya. Kalau ini sudah tak ada lagi sebaiknya Anda bercerai saja, agar istri Anda tak menderita lebih lama lagi. Tetapi yakinilah diri Anda bahwa kalau ada lelaki lain yang memperistrinya Anda tidak akan cemburu. Kalau Anda merasa akan cem- buru, sebaiknya bina kembali keluarga Anda, tapi berhentilah mendakwanya. Karena ia mu- ngkin akan mengajak Anda sumpah pocong. Siapa yang bo- hong akan mati. Pilihannya Anda ■atau dia yang mati. Kalaupun Tuhan tidak menghendaki kema- tian Anda berdua bisa dipastikan kehidupan keluarga Anda akan - berantakan. Ini tentu tidak baik o bagi Anda berdua, lebih-lebih bagi anak-anak. Perlakukan Anda yang men- yakiti istri memang bisa i diperkarakan, dan bisa dipakai untuk menuntut cerai. Jadi jika à Anda tak ingin bercerai bertobat- lah, berhentilah berlaku kasar. Mohon maaf pada Tuhan agar a mengampuni dosa-dosa Anda. - Anda masih muda, masih bany- ak waktu untuk membenahi diri. Demikianlah saudara W, se- moga Anda bisa berbuat yang - lebih baik bagi diri sendiri, istri - dan anak-anak. BPM/Reuter UNGAI Sekitar seratus menempati lembah Jor- mang menyebrangi sungai Jordania tanggal 2 Okto- lakukan untuk memprotes uasan otonomi Tepi Barat srael dan Palestina. tang r 1995 Keharmonisan rumah tangga akan menunjang karier dan ma- suknya rejeki. Oleh sebab itu jangan mudah marah karena -masalah kecil. Siapa yang mau tnya. Rencana bisa dibicarakan dan n dan penuh pengertian. Asmara: n bergairah dalam hidup ini. Untuk untuk bicara. Rencana jangan sampai ber- henti di tengah perjuangan. Un- tuk itu siapakan dana secukupn- ya. Keperluan yang kurang pent- - ing ditunda dulu. Rejeki bagus, - ang harus ditangani. Memerlukan cermat. Asmara: Kini bukan wak-. embanggakan diri. Ingat dunia ini rius. Saat ini Bintang Penyakit lagi berkuasa. Jagalah jangan sampai jatuh sakit yang banyak makan biaya. Aturlah waktu dan keuan- gan yang ada. Jangan sampai ter- akan. Tugas berat diserahkan orang Asmara: Kurang menyenangkan na- putusan. Yang sabar dan bila perlu B. Dalam pergaulan mendapat simpatik, lebih-lebih dengan ke- berhasilan Anda. Hubungan bis- nis akan berjalan lancar, jangan sampai hilang kepercayaan. ipegang penuh. Jangan diserahkan us segera diatasi. Asmara: Jangan il sikap, sebab Anda harus dewasa. enyintai. Jangan suka meremehkan, sebab akan membengkak jadi masalah besar. Nanti Anda bisa kewalahan. Tidak ada salahnya sedia payung sebelum kehujan- ang tak mungkin terjadi malah keja- sembahyang malam. Asmara: Hin- jangan terpengaruh omongan orang caya dan mau memaafkan. Nasib Anda gelap, jangan main spekulasi adu untung. Per- tahankan apa yang masih ada dan selesaikan tugas-tugas Anda. -Jangan menambah masalah dan yak sabar dan mau mengerti dengan Anda. Jangan malah maksiat. Asma- timbul. Boleh dikata Anda dalam anyak diam dan mengalah. • CERDAS BERSAMA TOKO BUKU GRAMEDIA Adik-adik kak Mawar akan memberi kalian sebuah cerita. Kalian baca baik-baik ceritanya. Kalau kalian sudah mengerti, kerjakanlah soalnya. Kalau tidak tahu bertanyalah pada kakak atau orangtuamu. Tapi alangkah bagusnya kerjakan sendiri. Ke- mudian kirimkan jawabanmu dengan Kartu Pos ke Bali Post Jl. Kepundung 67A Denpasar 80232. Ingat tempelkan juga kupon "CERDAS". Kakak tunggu jawabanmu 10 hari setelah terbitan ini. Tiga jawaban yang benar akan diberi hadiah buku dari Gra- media. Cepat kirim ya, kakak tunggu. Cerdas bersama Toko Buku Gramedia ini khusus untuk adik-adik Sekolah Dasar. Jadi serta- kan nama dan alamat sekolah kalian Cara Belajar sang Juara SEMUA temannya tahu Ika anak yang pandai. Tetapi tidak semua anak tahu bagaimana cara Ika belajar agar selalu men- jadi juara. Padahal seperti halnya anak-anak lain, Ika juga suka bermain-main. "Menurut Kak Puji anak yang pandai biasanya memakai kaca mata, tapi Ika kok tidak ya," tanya Mia pada dirinya sendiri. Yang tak kalah membuat Mia heran adalah sikap fka yang santai dalam menghadapi ulangan umum kali ini. Akhir-akhir ini Mia merasa tak punya waktu, walaupun hanya sekadar membantu Ibu, apalagi untuk bermain-main. Mia begitu sibuk mengulang, mencatat pelajaran-pelajaran yang lalu. Kadang-kadang ia merasa lelah dan malas. Tapi apa boleh buat, Mia tidak mau rankingnya turun. "Ya kalau tidak naik, minimal samalah," begitu tekad Mia. Syukurlah Ibunya bisa mengerti untuk tidak mengomelinya karena tak sempat membantu. Ibunya hanya tersenyum dan menggeleng- gelengkan kepalanya. "Bu, Ika kok masih bisa bermain-main, Minggu kemarin ia malah sempat ke pantai," keluh Mia pada Ibunya. "Itu karena Ika pintar membagi waktu. Setiap pulang sekolah Ika selalu mengulang pelajaran yang didapat di sekolah agar tidak lupa. Walaupun hanya 30 menit, yang pent- ing pelajaran itu masih hangat sehingga cepat bisa dimenger- ti. Sedangkan kamu sangat jarang melakukannya," jelas Ibu. "Tapi kalau malam saya kan juga sering belajar, lebih-leb- ih kalau ada PR. Waktunya bisa sampai 3 jam," protes Mia. Ibunya hanya tersenyum, sangat paham dengan kebandelan Mia. Ibu tahu sebenarnya Mia juga termasuk anak yang pan- dai, tapi tidak sepandai Ika. Mia juga sering belajar kalau lagi minat. Tapi kalau bandelnya kumat, tak seorang pun bisa menyuruhnya. "Kalau dihitung waktu Ika untuk belajar me- mang nampaknya sebentar, tetapi ia melakukannya dengan terus-menerus dan pada saat yang tepat. Jadi hasilnya bagus. Kalau kamu belajar 3 jam, tapi hanya seminggu sekali. Apalagi hanya belajar pada saat ulangan umum, ya jelas tidak baik," jelas Ibunya dengan sabar. "Coba saja kamu hitung waktu belajar Ika dalam seming- gu, bisa lebih banyak daripada waktu belajarmu. Wajar saja kalau dia lebih pintar. Kalau kamu ingin seperti dia, ya, kamu juga harus belajar melakukan hal yang sama. Tidak sekadar protes," kata Ibu panjang lebar. Sekarang Mia baru mengerti kenapa Ika masih bisa ber- main, walaupun sedang menghadapi ulangan umum. "Kalau dalam belajar kita sudah tegang, pelajaran akan sulit masuk. Jadi lebih bagus belajar sedikit demi sedikit. Tidak cepat lelah dan terasa ringan," saran Ibunya lagi. Mia merasa kata-kata ibunya benar, karena sekarang saja ia sering merasa jenuh belajar, padahal banyak yang belum dikerjakannya. "Mulai sekarang saya akan mengubah cara belajar saya," tekad Mia dalam hati. Bisakah kalian mem- bantu Mia untuk menghitung berapa jamkah waktu belajar Ika selama 6 hari sekolah? Kak Mawar Jawaban untuk Cerdas 14. Tito tidak sekolah selama 19 hari. Pemenangnya 1. Eryk Gunawan. SD No. 2 Kawan, Jln. Merdeka Bangli 2. Nanik Adhi Safitri SD No 8 Kerobokan, Jln. Gunung Sangiang Denpasar 3. I Gd. Ary Kusuma Atmaja. SD No.1 Kesiman Denpasar, Jln. Soka Gg. Ketapura 1/9 Denpasar Pemenang dari Denpasar silakan mengambil hadiah di toko buku Gramedia, Jalan Dewi Sartika (Matahari) den- gan menunjukkan identitas diri. Pemenang dari luar daer- ah, hadiah akan dikirim. Pengambilan hadiah selam- bat-lambatnya sebulan set- elah pengumuman pe- menang. KUPON Cerdas 16 ITU GAMPANG OLEH: Kesumet AKU JUGA KELAPARAN.. TAPI.. TAPI.. IMBALAN NYA APA? ILUTUNG AKHIRNYA MAKAN SEPUASNYA... ALANGKAH BAHAGIANYA AKU, MEMILIKU PERSEDIAAN MAKANAN SANGAT BANYAK.. Bali Post ANAK-ANAK Sahabat Penaku PAGI itu sebelum aku berangkat ke sekolah, aku sudah bingung dalam hati. "Aduh, mana mungkin aku bisa membeli buku seperti yang dianjurkan Bu Sari dengan waktu yang tepat? Permintaan ini sungguh di luar rencanaku semula," gerutuku dengan muka agak sebam. Aku ke luar kamar sambil menghentak- kan kaki karena aku merasa kesal. Pikiranku kesal dan bingung. Kalau aku minta uang saku pada ibu, rasanya aku tak akan diberi. Kare- na aku dulu sudah berjanji untuk tidak meny- usahkan ibu. Tetapi kalau aku harus terlam- bat lagi membalas surat-surat itu, mereka akan tidak mau bersahabat denganku. Mereka 'kan sahabat pena baruku? "Hai Gus, kalau mau melamun jangan di kamar mandi dong, Ayah belum mandi nih," suara ayahku agak keras. Memang minggu- minggu ini aku merasakan betapa aku bisa menjadi pendiam dan pelamun. Dan aku juga merasakan cepat marah dan tersinggung. Permulaannya ketika namaku terpampang dalam kolom sahabat di tabloid anak-anak. Dalam suratku itu kutulis ingin mendapat sa- habat pena yang banyak. Kira-kira tiga ming- gu setelah namaku dimuat, surat-surat pun mulai berdatangan. Aku sangat senang bisa membaca surat demi surat yang datang dari kota atau pulau yang ada di Indonesia. Dan aku bisa berbagi pengalaman dan cerita ten- tang apa-apa yang menarik bagi mereka un- tuk diceritakan kepada saya. Surat-surat itu memang beragam. Misal nya mereka bercerita tenang keusilan teman- nya, sekolah, sampai-sampai ke adat istiadat. Ketika surat terus berdatangan, dan terus membalas surat, pikiranku jadi bingung. Kare- na uang sakuku mulai menipis, apalagi keti- ka Bu Ratna guruku menyuruh untuk mem- Denpasar, 11 Age Kapak Sahabat penak habarkan baha sag Salam مامی Ber Sampa kaso Oleh Ida Bagus Ketut Dalem beli buku pelajaran yang harus dimiliki oleh siswa untuk membantu siswa dalam belajar. Pada saat aku melamun, ibu datang dan tanpa permisi ibu berkata, "Gus, ini fotonya, ibu pasang pada buku harianmu." Terima kasih, Bu," jawabku agak pelan. Inginnya sih aku melupakan peristiwa itu. Guntingan nama dan foto telah terpampang manis di buku harianku. Setiap kali aku men- gambil dan membaca buku harianku aku se- lalu menciumnya. Adik-adik permainan kali ini adalah BAGIAN DARI POHON" Coba kalian Sebutkan... 1 A "Terus, bagaimana dengan surat-surat sa- habatmu?" tanya ibuku lagi. O, kamu pasti menjadi terkenal di antara teman-temanmu. "Bu, senang sih senang bu, tapi aku mu- lai kewalahan," aku mengeluh. "Maunya aku membalas surat itu. Tetapi surat itu datang banyak sekali!" "Lho kok kebalik. Bukankah kamu pin- gin punya sahabat pena yang banyak. Seharus- nya kamu berterima kasih karena mereka menerima kamu sebagai sahabat," kata ibu mengeryitkan dahi. "Tapi bu...?" "Sudahlah!" potong ibu datar. "Ibu tahu apa yang menjadi kegelisahanmu. Uangmu tidak sanggup 'kan untuk membalas surat itu ya?" Mendengar kesimpulan ibu itu aku ter- diam. "Pokoknya kamu harus membalas surat- surat itu. Kalau uangmu tidak cukup lebih baik kamu mengirim surat ke tabloid yang memuat namamu, bilang pada mereka kalau kamu sudah mulai kewalahan membalas surat mere- ka. Nanti kalau ada waktu luang kita jalin persahabatan itu lagi," kata ibu menyaran- kan. "Tapi, apakah mereka percaya lagi den- ganku?" aku kebingungan. "Tentu, seberapa kamu menghormati mereka, mereka juga akan menghormatimu," kata ibu. "Baiklah bu, mulai sekarang aku akan mengutamakan pelajaran. Bukan aku menom- orduakan persahabatan," kataku menghela napas lega. Jln. Sukma, Br. Tebesaya No. 47 Peliatan, Ubud R B B Ketut Mulianto BPM/WIED.N/X-95 Menabung dengan Menjual Es Lilin Dalam sehari, jika es lilin yang dijualnya habis, ia harus menyetor Rp 2.000. Oleh maji- kannya, Mulianto diberi imbalan Rp 400. "Se- tiap hari saya dapat upah Rp 400. Karena berd- ua, saya dapat bagian Rp 200," kata Mulianto sambil melirik rekannya. ES lilin. Es... es, setiap siang suara itu ter- dengar nyaring. Yang empunya ternyata seorang anak kecil dengan penampilan sedikit kumal. Ketut Mulianto namanya, siswa kelas 1 SD 8 Pemecutan Kaja. Kewajibannya berkeliling desa setiap hari, bukan utuk main-main, tapi dengan sabar mencari pembeli, menjajakan es lilin. Sedih Nasib malang yang diderita putra kedua memang, kalau dibayangkan betapa Ketut tak pasangan Wayan Siarsi dan Sariasih ini, bu- bisa bermain seperti teman-temannya yang lain. kan hanya lantaran perekonomian orangtuan- Ketut Mulianto memang harus rela menunda ya lemah. Mata sebelah kanan Malianto tidak keinginannya bermain. Setiap hari, bocah 7 tahun bisa melihat, akibat bintik putih di bagian hi- ini mengaku berjualan es lilin mulai pukul 13.00 tam bola matanya. Penyakit itu muncul seki- hingga 15.00. Selepas dari sekolah (pukul 10), tar dua tahun lalu. "Setelah tabungan saya ia istirahat sebentar sambil menunggu kawan- banyak, baru mata ini diobati," ceplosnya nya yang duduk di kelas IV SD. Rupanya rasa tanpa beban. Apakah ia tahu apa yang dibic- persahabatan bukan hanya milik anak-anak yang arakannya. Yang jelas, Mulianto rajin mena- mampu, ketika mereka main video game misal- bungkan uang hasil jerih payahnya sebagai nya. Mulianto malah mempunyai rasa setia penjual es lilin. Ketika ditanya cita-citanya kawan yang tebal. Setidaknya, si penjual es lilin kelak, Mulianto hanya tersenyum. "Saya in- ini selalu menunggu temannya untuk berangkat gin jadi penjual es yang ada rombongnya," bersama-sama. Satu termos ukuran sedang yang kilahnya sambil berlari menghampiri sekel- berisi es lilin, dijinjingnya berdua. Lagi-lagi men- ompok anak-anak yang lelah sehabis bermain galir teriakan agak keras, "Es... es. Es lilin...." bola. (wen) TIBA-TIBA... PADA MUSIM KEMARAU ILUTUNG JALAN-JALAN UNTUK MENCARI MAKAN JIKA AKU TUMBUH SUBUR BERKAT AIRMU.. DAN AKU DAPAT BERBUAH MAKA SELURUH BUAHKU MENJADI MILIKMU.. AKU... BAIKLAH SETUJU. SAHABATKU LUTUNG. TOLONG LAH AKU AKU SANGAT KEHAUSAN !! DARI MANA DATANGNYA SUARA ITU? SETIAP PAGI ILUTUNG MENYIRAMI POHON TERSEBUT DENGAN MENGGUNAKAN KELAPA YANG BOLONG PADA SAAT ILUTUNG PERGI TIBA-TIBA DATANGLAH BURUNG YANG BAIK.. JAGALAH BUAHMU GAGAK. AKU MAU PERGI SEBENTAR.. BAIK LAH DEMI KAMU AKAN KU JAGA SEBAIK MUNGKIN... HAI POHON YANG CANTIK. BERIKAN LAH BUAH MU YE RAMUM TIDAK! AKU TIDAK AKAN MEMBERIKAN (EBAB INI PUNYA ILUTUNG KALAU KAMU TIDAL MEMBERIKAN AKAN KU OBRAK ABRIK BUAMU INIL KAUKAH YANG MEMANGGILKU..? POHON IN YA..! TOLONGLAH AKU AKU..HC. AC. KEHAUSAN 20 CARIKANLAH AKU AIR.. TUMBUH SUBUR DAN BER BUAH SANGAT LEBAT LUTUNG SUDAH SAATNYA KAMU MEMETIK BUAH KU WAH KEBETU- LAN... AKU LAGI LAPAR PAKHIRNYA SI GAGAK MERUSAK BUAH ILUTUNG.. SOHON PUN TIDAK TINGGAL DIAM IA MENGELUARKAN GETAH UNTUK MEMBELIT SI GAGAK.. MAAFKAN AKU. AKU MENYESAL DENGAN PERBUA PERBUATANKU. KAMU GACAk AKU TAHU KAMU IRI MELIHAT PERCALABA- TANKU DENGAN ILUT KEBAIKAN ORANE KITA HARUS BAYAR DENGAN KEBAIKAN PULA. ADIK-ADIK S Buah Hati HALAMAN 5 00 Luh Dewi Vironica. Lahir : 30 September 1994. Putra dari: Gede Budiarta dengan Ketut Sulianti. Alamat : Jln. Tukad Yeh aya gang IX H No.6 Renon, Denpasar. I Gede Pernata Yoga Dharma Lahir : 17 Juli 1995 Putra dari: Made Dwi Koryasa,SH. dengan Ni Nyoman Singin Alamat : Jln. P. Maluku Gang I No. 5 Dps I Gusti Agung Intan. Lahir : 6 Januari 1995 Putra dari: I Gusti Agung Sutarma dengan Dra. Desak Putu Aryati Alamat : Jln. Anggrek Raya 22 Perumnas Padang Kerta Amlapur Bagus Yoga Pratama. Lahir : 31 Maret 1994. Putra dari: Ir. I Wayan Parwita dengan Diah Kurniawati,Sh. Alamat : Jln. Tk. balian 9 Renon, Denpasar. Rubrik ini terbuka untuk putra-putri Anda, kirimkan foto-foto lucu mereka ke Redaksi Bali Post Minggu, Jl. Kepundung 67A Denpasar. pkan data putra-putri Anda: Nama lengkap, Tang- gal lahir, nama orang tua, alamat rumah, dan cita-cita. Jangan lupa cantumkan kupon "Buah Hati" disudut kiri amplop. a e. 1 a.m.b.a Ga. 5734 KUPON IBUAH HATII R Nama : Ida Bagus Dharma Saputra Umur : 6 tahun Sekolah : SD 12 Ungasan, Kuta Alamat Br. Kamgin, Ungasan, Kuta, Badung BULAN PURNAMA di saat malam tiba di saat bulan purnama muncul bintang-bintang bertaburan menghiasi malam suasana sunyi tak ada lagi karena malam itu malam yang bahagia H. Y. Christanti SD 1 Karangasem Nama Umur : I Nyoman Mahendra Widyatmaya : 6 tahun Sekolah : SD Dwijendra Dps. Kelas I Alamat : Jln. Hayam Wuruk G. VII/ 20 Denpasar Rubrik "Gelar Gambar" ini terbuka untuk anak-anak TK dan SD. Kirimkanlah gambar karya adik-adik ke Redaksi Bali Post, ukuran kertas bebas, boleh berwarna atau hitam putih, lengkapi dengan keterangan nama, umur, sekolah, dan alamat. Jangan lupa tempelkan Kupon Gelar Gambar di balik gambar. DONGENG DONGENG KUPON GELAR GAMBAR Putri yang Suka Mendengar Cerita UATU ketika ada se- orang putri bernama Mawar. Putri Mawar sangat senang men- dengar cerita. Setiap hari harus ada orang-orang datang berceri- ta ke istana. Bila cerita orang itu menarik, ia akan mendapat sekeping uang mas. Bila tidak, ceritanya dihentikan dan orag itu pun tanpa mendapat apa-apa. Putri Mawar sudah mendengar banyak dongeng, cerita perjalan- an, bahkan cerita tentang hantu. Suatu hari seorang pemuda bernama Lan mendapat giliran untuk menghadap. Sebelum mu- lai bercerita, ia memberi salam kepada Putri Mawar dan berka- ta, "Mohon maaf jika sekiran- ya nanti cerita hamba menying- gung perasaan tuan putri." 'Mengapa aku harus tersing- gung, kamu kan hanya mem- bawakan sebuah cerita," kata Putri Mawar dengan heran. "Karena cerita tersebut ten- tang seorang putri raja. Dan hamba juga mohon jangan tuan putri menyela atau bertanya se- mentara hamba bercerita. Na- mun, bila tuan putri ingin meng- hentikannya, ya silakan saja," kata Lan. Putri Mawar setuju. Dan inilah cerita Lan. Ada seorang putri raja. Ia sangat suka mendengar cerita. Tiap hari ada orang-orang da- tang ke istana untuk membawa- kan sebuah cerita untuk sang putri. Suatu hari seorang pemu- da datang. Ia menegur sang pu- tri raja. "Sebagai seorang putri raja tak pantas tuan putri meny- ia-nyiakan waktu. Banyak tugas yang harus putri kerjakan. Se- mentara rakyat berkerja keras, tuan putri enak-enak duduk men- itu untuk mendatangkan kebai- kan. Ketiga, teguran itu dinya- takan dalam sikap yang baik," jawab sang pemuda. "Kalau aku tetap marah bagaimana?" tanya Putri Mawar. "Setiap tindakan pasti ada risikonya. Bila berbuat jahat, ada risikonya. Bila berbuat baik ada pula risikonya. Orang- orang bijaksana tahu membe- dakan nasihat yang baik dan yang tidak baik," jawab sang pemuda. Maka sang putri yang bijak- sana, membebaskan pemuda itu. Hari itu pula ada pengumuman, sang putri tak lagi ingin menden- gar cerita. Dia akan bekerja membantu rakyat yang kurang mampu. Lan pun ingin segera mohon diri. Sebelum Lan pu- lang sang putri memberikan beberapa keping uang emas. Lan mengucapkan terima kasih. Lan berjalan pulang den- gan hati yang amat gembira. Ia tidak tahu apa yang membuat ia gembira. Dia menjual keping uang emas itu lalu membagi- kan kepada yang membutuh- kan. Beberapa keping uang itu dengarkan cerita dan meng- jamkan mata sedikit pun. Kata- ia gunakan untuk membayar hambur-hamburkan keping- kata pemuda itu terus tern- bon penyewaan baju yang ia keping uang emas. Banyak giang-ngiang di telinganya dan pakai ke istana tadi. Dia meng- yang bisa putri kerjakan untuk ia merasakan kebenaran kata- ganti baju dengan bajunya yang kesejahteraan rakyat. Proyek- kata itu. sudah usang dan robek-robek. proyek untuk membuat rakyat Keesokan harinya ia menyu- Lan langsung tidur di bawah lebih sehat dan hidup lebih ruh pengawal mengeluarkan si kolong jembatan. Lan bahagia baik, belajar tentang urusan pemuda dari penjara dan mem- dapat membuat orang senang, ketatanegaraan dan sebagain- bawanya ke hadapannya. "Sia- Terutama membuat Putri ya." pakah kamu sebenarnya? Men- Mawar membantu rakyat. Putri raja sangat marah gapa kau berani menegurku?" mendengar kata-kata pemuda tanya sang tuan putri. "Hamba itu. Ia memerintahkan agar adalah warga kerajaan, hamba pemuda itu dimasukkan ke berani menegur, karena pertama, penjara. Namun malam hari tak ada orang lain yang mau me- sang putri tak dapat meme- negur tuan putri, kedua, teguran Pengirim Kadek Netty Dian Utarini Jl. Kiskinda 83 Busungbiu Singaraja - Bali 81154 2cm Color Rendition Chart
