Tipe: Koran
Tanggal: 1996-12-22
Halaman: 09
Konten
Bali Post Minggu Umanis 22 Desember 1996 EBY R mila Warouw: ingin Adas yang Mau h kaget ya. Penampilan saya yang agak seronok dan spesial kali ini semata-mata untuk lebih menjiwai dan mendukung judul album terba ru saya yang berirama sweet pop ini, g titik," tandas Karmila yang tahun 1992 sempat melansir albul duet 4 "Selamat Pagi Cinta" bersama Fariz RM itu. n - Usut punya usut, argumentasi Karmila Warouw ternyata memang ada relevansinya. Pasalnya, lagu a andalan Ku Ingin Ada yang Mau S (KIAYM) karya cipta musisi kawa kan Ryan Kyoto, bertutur tentang kehidupan kupu-kupu malam. "Jadi, sangat beralasan dong.. mi untuk momen ini saya sangat bera ,ni tampil berani, agak selebor dan tin g seronok. Semua itu kan demi kesempurnaan penggambaran yang - pas dan penjiwaan total terhadap g lagu baru andalan saya," tambah Karmila yang berharap banyak le wat lagu KIAYM bisa menggugah kaum adam untuk bisa mengangkat a harkat kewanitaan kupu-kupu a malam. k " "Mereka memang tak putih lagi a Tetapi, bukan berarti jiwa mereka hitam semua. Saya yakin, tiap saat h mereka pun berdoa agar ada lelaki n yang mencintainya secara murni dan tulus, kemudian bisa mengangkat ri mereka dari lembah hitam serta kelam n itu," harap penyanyi jebolan Cipta Pesona Bintang RCTI yang tamat n SMTA tahun 1993 itu. (As-10) Baby Zelvia: BPM/As-10 Hamil, tak pernah Kendor AGAK pangling juga melihat penampilan Baby Zelvia belakan- gan ini. Penampilan artis yang per- nah menyandang profesi sebagai re- daktur khusus sebuah tabloid hibu- ran terbitan Surabaya ini, terlihat lebih feminin dan rapi. Tubuhnya pun terlihat agak gemuk berisi. Saat ditanyakan kepadanya, istri aktor ganteng Henky Tarnando ini, seraya tertawa ceria, sempat membisikkan, "Bawaan banyi barangkali". Baby akhimya mengaku saat ini dirinya tengah hamil lagi. Usia kandungannya sekarang ini sudah berjalan sekitar lima bulan lebih. Meski tengah hamil, aktivitasnya sebagai artis tak pernah kendor. "Sampai saat ini saya bahkan masih sering memperoleh tawaran main," ungkap wanita berdarah Sunda- Arab ini. Hanya, untuk menjaga kondisi tubuh agar tidak terlampau Capai, Baby terpaksa menolak se- bagian tawaran. Baby lalu bercerita, ia baru mengetahui dirinya hamil saat ten- gah menjalani syuting sinetron "Misteri Pecahan Kaca" (MKP), ärahan sutradara Buce Malawa Terlanjur mengikat kontrak, sebagai artis yang menjunjung sikap profe- sional, Baby memutuskan terus melanjutkan syuting. "Saya ber- syukur dapat menyelesaikan jadw- al syuting dengan baik, meski dalam kondisi sedang hamil muda. Untung pula, selama masa kehamilan sekarang ini saya tidak mengalami keadaan mabuk atau pusing-pusing sebagaimana umumnya wanita BPM hamil. Mungkin, bayi yang tengah saya kandung ini mengerti bagaim- ana beratnya profesi ibunya sebagi artis," tutur Baby seraya berucap dalam waktu dekat ingin istirahat dulu dari dunia akting, untuk mem- persiapkan kelahiran bayinya. Sebagai artis yang termasuk se- nior, Baby memang berupaya men- erapkan dedikasi yang tinggi ter- hadap profesi yang disandangnya. Dia sadar betul, cukup banyak cemoohan yang dilontarkan masyarakat terhadap para artis In- donesia, menyangkut soal profe- sionalisme. Banyak artis kita yang belum serius menggauli profesinya. "Yang terkesan di masyarakat sam- pai saat ini artis Indonesia cuma bisa hura-hura dan berpenampilan glam- or," ungkap artis yang mengawali kariernya pertama kali di film le- wat "Impian Perawan" (1975), ara- han sutradara Christ Pattikawa ini. Untuk meredam pandangan negatif itulah, menurut Baby, dirin- ya berusaha aktif, tidak cuma dalam film dan sinetron melainkan juga dalam organisasi profesi. Sewaktu masih bernaung dalam wadah PARFI, misalnya, Baby dikenal bagai salah seorang artis yang pal- ing giat membantu dalam berbagai kegiatan acara PARFI. Sikap yang sama juga ia tunjukkan sewaktu di- rinya terpilih sebagai salah satu pen- gurus GAN. "Saya ingin menunjuk- kan kepada masyarakat bahwa ke- hidupan artis itu tidak cuma sang- gup hura-hura, melainkan juga mampu menjalankan roda organisa- si," ungkap wanita kelahiran Ujung Pandang, 38 tahun lalu ini. (sas) CARA TV&RRI Minggu, 22 Desember 1996 Indosiar 07.00 The Byrds of Paradise 08.00 Magic Girls 08.30 Sailormoon 09.00 Winspector 09.30 Dragon Ball 10.00 Klab Disney 11.00 Waku Waku 11.30 Lupus 12.00 Ekspresi 13.00 Penyejuk Iman Kristen 13.30 Menuju Piala Dunia 14.00 Dangdut Ria 15.00 Sinema India 18.00 Biang Kerok 19.00 Pesta 20.00 Berita Malam 20.30 Panji Tengkorak 21.30 Pendekar-pendekar Tidar 22.00 Dunia Dalam Berita 22.30 Tembang Kenangan 23.30 NYPD Blue 02.30 JITU 03.00 Infomercial 04.00 Berita Terakhir RRI 06.06 Puja Tri Sandya 06.10 Canang Sari Pulau Dewata 07.35 Canang Sari Pulau Dewata 08.16 Niaga Udara 08.30 Siaran Bahasa Inggris 09.00 Siaran Kebaktian Minggu Lagu anak-anak 10.11 Pesona Nusantara 11.10 Kesda Arja 12.11 Salam Muhibah 13.06 Puja Trisandya 13.20 Pengantar Istirahat Siang 14.50 Hid. Musik 17.35 Dunia Olah Raga 18.40 Adzan Magrib 21.11 Pelayanan Masyarakat 22.10 Pengumuman 23.10 Pengantar ke Peraduan TVRI Denpasar 06.40 Pola Teknik 06.55 Pembukaan 07.00 Hikmah Pagi 07.30 Acara Berlanjut 15.30 Wajah Negeriku 15.35 Film Anak "Buck Rogers" 16.00 Lintasan Berita 16.05 Musik Manca Gita 17.05 Bondres 17.30 Berita Daerah 18.00 Siaran Berita TVRI 18.25 Wajah Negeriku 18.30 Balivision 19.00 Lintasan Berita 19.05 NTN Sulawesi Tengah 19.15 Siaran Pedesaan 19.30 Mimbar Agama Kristen Advent 20.00 Siaran Berita TVRI 20.30 Dian Rana 21.00 Lintasan Berita 21.05 Pandu Prestasi Putra Pertiwi 22.00 Dunia Dalam Berita 22.30 Gelamor 23.30 Berita Terakhir 23.40 Film Cerita "The Cry of The Wolf" Acara Ini Sewaktu-waktu Bisa Berubah Film "Striptease" etc Ibu yang Jadi Penari Bugil NAMANYA Erin Grant, man- tan sekretaris FBI. Ia dipecat lan- taran suaminya seorang pecandu obat-obatan. Sebagai seorang ibu, di pengadilan ia kalah berebut hak mengurus anak dengan sang sua- mi yang sudah pisah rumah. Haruskah kemudian ia menjadi seorang penari bugil hanya untuk mengumpulkan biaya agar bisa naik banding? Carl Hiasen mungkin tak ber- maksud mengeksploitasi femi- ninisme lewat novelnya yang ber- judul "Striptease", meskipun ia bercerita tentang penari bugil di sebuah klub elite. Karena, naluri keibuan sang penari yang begitu memperhatikan masa depan anaknya, lebih menjadi perhatian- nya. Kalaupun ada skandal seor- ang anggota kongres yang dimun- culkan, barangkali tak lebih seka- dar untuk mendramatisasi jalan- nya cerita. Agar lebih seru dan ada gereget, maunya. Ketika novel itu beralih rupa menjadi sebuah tontonan layar lebar, bisakah ia semenarik kisah aslinya? Pertanyaan ini kerap di- tujukan kepada sejumlah novel sukses yang kemudian difilmkan. Karena tiap media mempunyai sudut daya tarik yang berbeda, pertanyaan serupa akan selalu be- rakhir dengan ketidakpuasan. Masihkah gereget yang ada pada cerita aslinya bisa dirasakan sete- lah ia menjadi sebuah film? Film "Striptease" Tak Jelas LAS Nadya Hutagalung: Sepuluh Menit KATA orang, biasanya kalau gadis mandin- ya suka lama-lama. Tetapi apa kata Nadya Huta- Tak banyak yang bisa diharap galung yang terpilih sebagai bintang Lux terba- ru setelah Desy Ratnasari dan Tamara Bleszin- sky? "Ah, siapa bilang begitu? Saya nggak per- nah tuh! Kalau saya mandi paling lama juga sepuluh menit. Untuk make-up setengah jam, memilih baju juga nggak sampai sepuluh menit," bantah gadis berdarah campuran Batak dan Australia yang juga dikenal sebagai video jock- ey di MTV ini. dari sebuah tontonan bernama "Striptease". Sekalipun di dalamnya ada pembunuhan yang melibatkan anggota kongres ber- nama Davey Dilbeck (Burt Rey- nolds). Juga skandal antara Dil- beck dengan Erin Grant, yang di- undangnya untuk mempersem- bahkan tarian secara pribadi di sebuah kapal pesiar dengan baya- ran 5000 dolar. Sikap Dilbeck yang seenaknya, gila perempuan, persekongkolannya dengan Rojo, konglomerat raja gula yang men- dukungnya, cukup menarik se- bagai gambaran anggota kongres yang suka bermain kotor. Sayangnya, cerita digarap kurang menarik dan dibiarkan mengalir begitu saja. Tak ada kli- maks yang mendebarkan, tak ada ketegangan yang terjalin rapi. Sekalipun peluang itu sangat mu- ngkin, melihat jalan ceritanya. Juga tak jelas apa yang ingin di- tuturkan, apakah pengorbanan sang ibu yang rela menjadi penari bugil agar bisa mengumpulkan biaya naik banding dalam perka- ra memperebutkan anaknya, atau skandal anggota kongres dengan si penari bugil? Akhirnya sensualitas Demi Moore menjadi lebih dari segalan- ya, walau tak ada satu pun ade- gan ranjang dalam film ini. Ke- BPM/ist san Demi sengaja menjual kesen- sualan tubuh dan nama besarnya ia tunjukkan dalam film sebelum- film itu, Suzanna terpaksa men- makin diperkuat dengan pern- nya, "The Juror", meskipun jual tubuhnya agar dapat men- yataannya pada Premiere, majalah sama-sama menyoroti heroisme gumpulkan biaya untuk pengoba- hiburan ternama di Amerika. seorang wanita dalam melindun- tan anaknya (Ryan Hidayat) yang Konon ia mau membintangi gi anaknya. menderita kanker darah. Baik "Striptease" lantaran honor 12 Demi Moore maupun Suzanna juta dolar lebih yang ditawarkan sama-sama menjadi ibu yang be- amat menggiurkan baginya. Ia gitu memperhatikan dan sedia pun seakan tak peduli banyak berkorban apa saja demi anakn- yang mencerca filmnya ini. Kare- ya. Sekalipun untuk itu ia harus na ternyata jumlah yang menon- melakukan pekerjaan yang dika- ton tak kalah banyak. Kalau sudah takan dapat menghancurkan har- begitu, adakah yang lebih menarik kat dan martabat sebagai wanita. dari sebuah sensualitas? (Adnyana) Barangkali pertanyaan itu menjadi tidak penting, ketika pe- nonton menunggu janji yang leb- ih menarik, penampilan sensa- sional Demi Moore. Andrew Bergman sebagai sutradara agakn- ya sadar betul, tokoh Erin Grant yang digilai banyak lelaki hidung Membandingkan Demi Moore belang dan dipuja bak bidadari yang terpaksa menjadi penari harus diperankan aktris yang bugil agar mempunyai biaya un mempunyai daya pikat luar biasa. tuk naik banding dalam kasus Pilihannya yang jatuh kepada perebutan hak perwalian anak, Demi Moore tidak meleset. Say- mungkin bisa dilihat peran yang ang, permainan istri aktor Bruce dibawakan Suzanna dalam film Willis ini tak lebih baik dari yang "Lembah Duka" (1981). Dalam Film "101 Dalmatians" mulai Diputar * Dari Melatih Anjing sampai Rekor Pemasukan yang mempertentangkan yang baik dan jahat. Kisahnya dimu- lai ketika Cruella De Vil (Glenn Close), seorang tokoh perancang busana kondang yang gandrung menggunakan kulit binatang un- tuk dijadikan bahan pakaian, ter- utama mantel bulu yang indah. Guna mewujudkan ambisin- ya, Cluella yang bakal dihujat pe- onton berkat keberhasilannya memerankan tokoh antagonis itu, kemudian menangkapi 15 anak anjing dalmatians milik Anita (Joely Richardson, artis paling berbakat Inggris) yang mantan kepala perancang busana di pe- rusahaan terkenal miliknya. Tin- dakan itu ia lakukan sebagai bal- as dendam, karena Anita men- gundurkan diri dari pekerjaan- naya, setelah menikah dengan Roger (Jeff Daniels). Untuk menyelamatkan 15 anak anjing itu dan 84 lainnya yang lebih dulu disekap Cruella De Vill dan BPM/AS-10 orang-orang jahat suruhannya, semuanya tergantung pada kepin- taran pasangan induk Dalmatian, Pongo (milik Roger) dan Perdita (milik Anita). belum bisa memastikan kapan film yang disutradarai Stephen Herek ini mulai diputar di daer- ah terutama di Bali, Ujung Pan- dang dan lainnya. Roger dan anjing Pongo dalam adegan film "101 Dalmatians" PEMUTARAN perdananya menyebut biaya produksi film pada 18 Desember, tetapi film yang diangkat dari buku karan- 101 Dalmatians" sudah meng- gan Dodie Smith, "The One Alur cerita dan klimaks film hebohkan Jakarta dan sekitarnya. Hundered and One Dalmatians" "101 Dalmatians" menjadi me- Penyebabnya bisa jadi, karena ini termasuk kecil. Berkisar 40 narik lagi mempesona, karena menyambut beredarnya film 50 juta dolar AS. "Untuk sementara film 'Dal- sutradara Stephen Herek piawai yang dibintangi Glenn Close, Jeff "Tugas terbesar yang dihada- matians' lebih dahulu diarahkan dalam memadukan nuansa hidup Daniels, dan Joely Richardson, pi kru produksi film adalah men- ke kota-kota besar di Jawa, sep- para tokoh-tokoh dalmatians serta seratus satu anak anjing cari, melatih, serta menjaga ser- erti Jakarta, Bandung, Surabaya, dengan suasana romantis dan sungguhan ini, telah digelar festi- atus lebih dalmatian yang konon dan Semarang. Sementara untuk klasik Kota London. val 101 Dalmatians" di Lippo keturunan anjing Mesir purba, di daerah belum ada jadwal yang Termasuk kejeliannya mem- Karawaci Supermal, Tangerang, agar tetap sehat dan lucu dalam fixed, kapan film itu mulai dipu- perbanyak adegan yang mengun- sejak 7 Desember hingga 5 Janu- syuting empat pekan," katanya. tar. Namun diperkirakan paling ari 1997. Film "101 Dalmatians" yang lama 1,5 bulan dari sekarang atau Dampak dari even spektakul- mencoba membawa kembali nu- sekitar akhir Januari 1997," ujar er yang menampilkan beragam ansa film animasi klasik Disney sumber di Buena Vista. atribus anjing lucu bernuansa hi- tahun 1961, memang menjanji- tam putih produksi dalam negeri kan kejutan tawa bagi semua or- Cerita Mempesona dang tawa. Terutama ketika ia menghimpun binatang-binatang jenis lain yang kulitnya telah di- jadikan bahan busana, untuk membantu tugas anjing Pongo dan Perdita. Sekaligus membuat per- itu, sudah bisa ditebak. Para ke- ang yang menyaksikannya. Teta- Film Disney terbaru ini, hitungan dengan Cruella De Vill luarga terutama para bocah yang pi sayangnya, pihak Buena Vista merupakan sebuah cerita klasik dan kawan jahatnya. (As-10) tiap hari mengunjungi supermal yang jumlahnya ribuan orang itu mulai gemas dan heboh sendiri. Mereka seperti sudah tak sabar ingin menyaksikan langsung aksi lucu dan kepintaran seratus leb- ih dalmatians yang sebelumnya sempat dijinakkan pelatih bina- tang kesohor sejagat, Gary Gore dari Bird and Animals Unlimited. "Terlepas dari festivalnya yang memang marak dan me- narik dengan menampilkan produk bermutu, bernuansa anak anjing lucu berwarna hitam putih, film "101 Dalmatians" memang beroptensi besar untuk membuat heboh penonton layar lebar Jakarta dan sekitarnya, maupun kota besar lainnya. Pasalnya, inilah film animasi Disney pertama yang disuguhkan secara live," tegas Laurent J. Sheprus, dari Buena Vista Inter- national - perwakilan Disney In- donesia di Karawaci, Tangerang, baru-baru ini. Kepada wartawan di Bioskop 21 Lippo Supermal, Laurent mengungkapkan rekor fantastik dicatat film yang diproduseri John Hughes dan Ricardo Mestres (Film "Home Alone"). Ketika belum lama ini diputar di Amerika Serikat pada liburan thanksgiving, dalam lima hari mampu memecahkan rekor box office, menyedot keuntungan 46 juta dolar AS. "Rekor pemasukan khusus pemutaran film hari pertama pun terpecahkan. Dari rekor sebelum- nya yang hanya meraup 11,5 juta dolar AS, dilampaui film "101 Dalmatians" menjadi 13,5 juta dolar AS," tandas Laurent. Ia lalu BERHADIAH Dlundi langsung dalam Bus, SIMPATIK BUS Sepeda Motor, TV, Lemari Es, Mesin Cuci, Mini Compo, Tabungan BDB. Tiket dll. (setiap 4 Bulan) Bus Malam/Chartered Bus : Jl. Diponegoro 84 B/Jl. Raya Puputan 45 XX Telp. 229187/237506 Denpasar TAMAHA KUALITAS F1-Z DEALER RESMI YAMAHA: C. 21171 DALAM RANGKA MEMPERINGATI HARI ULANG TAHUN STAR SHOP WAJA MOTOR BERHADIAH LANGSUNG SPION HARLEY SETIAP PEMBELIAN SEMUA TYPE YAMAHA BERLAKU s/d 5 JANUARI KAMI JUGA MENERIMA TUKAR TAMBAH SEGALA MEREK SEPEDA MOTOR CABANG RESMI YAMAHA: STARSHOP WAJA MOTOR UBUD: JI, Cok Gede Rai Peliatan, Ubud Tel. 976707 JI. Udayana No.99 Tel. 942646-942647 Blahbatuh-Gianyar BLAHBATUH: Depan kebun Anggrek Tel. 942645 BANGLI: JI. Merdeka Tel. 0366-92598 KEUNGGULAN TEKNOLOGI YAMAHA Ketika tampil dalam satu acara di sebuah hotel di Jimbaran belum lama ini, Nadya Huta- galung tampak sederhana dengan mengenakan stelan t-shirt dan jins hitam. Namun tamu yang hadir malam itu tak menyangsikan kecantikan model kelahiran 18 Juli 1974 ini. Kalau menurut orang cantik, bagaimana menurut Nadya sendi- ri? "Wah, bisa aja tuh. Malah dulu saya selalu menganggap, saya ini jelek lho. Alis mata tebal, badan tinggi tetapi kurus," ucapnya sambil tersenyum. HALAMAN 9 Lalu adakah hubungannya wajah yang cam- era face dan tubuh yang bugar itu dengan cara hidup vegetarian yang dipilih Nadya? Model yang pernah main film "Song Ba River" produk- si Korea Selatan ini tak banyak komentar. Na- mun ia mengaku memilih sebagai vegetarian karena terlalu sayang pada binatang. "Kalau bisa, saya ingin melarang apa yang namanya perburuan binatang. Kok orang-orang senang membunuh binatang, sih? Nggak sampai hati rasanya. Melihat binatang yang dikurung saja rasanya kasihan sekali, apalagi diburu untuk dibunuh," katanya, kali ini dengan mimik serius. BPM/dik Setelah sukses menjadi pemandu acara di televisi, gadis sampul majalah dalam dan luar negeri, sampai bintang iklan, Nadya mengaku tak ada lagi keinginannya yang belum terpenuhi. "Hampir semua keinginan saya tercapai. Kalau ada keinginan saya yang nggak tercapai, saya anggap itu bukan rezeki saya," katanya arif. (adn/isw) NGKY DP OMAS SUS ACHMA Lela Anggreani: Bosan Sendiri BPMnda LELA Anggreani, artis ini dikenal berani beradegan panas. Ketika film Indonesia lesu darah, ia tenang-tenang saja. Ketika artis film ramai-ramai hijrah ke televisi lantaran sepi tawaran, Lela justru kebanjiran tawaran tak hanya di film, tetapi juga di sinetron. Namun belakangan ini nama Lela berhenti berkibar di dunia film. Sebagai ganti muncul penda- tang baru yang tak kalah beraninya. Lantas ke manakah Lela? "Saya harus mengambil sikap," katanya kepada Bali Post saat ditemui di acara syuku- ran sinetron "Misteri Dalam Cinta" yang dib- intangi bersama Kiki Fatmala, baru-baru ini di markas besar Rapi Film. "Film Indonesia tetap begitu-begitu terus. Akhirnya saya bosan sendiri," tambahnya. Namun berhentinya ia di film, bukan han- ya bosan, setidaknya ia mempunyai alasan kuat. "Sekarang saya punya anak perem- puan. Buat perkembangan moralnya pasti tidak bagus, kalau ibunya terus bermain sep- erti ini. Saya mengambil sikap untuk mundur dan lebih menerima tawaran main sinetron," kata ibu satu anak yang bersuamikan war- tawan dan memiliki bisnis percetakan ini. Untuk Lela sendiri, ia mengaku merasa risih jika melihat adegan-adegannya di film- filmnya. "Ya, saya memang merasa risi banget. Apalagi jenis filmnya tak pernah berubah," ungkap Lela sambil berharap sekali apabila kejayaan film nasional yang ditinjau dari tematik bangkit kembali. Ketika ditanya apa yang menyebabkan dia lebih memilih main sinetron, dengan manisnya ia berka- ta, "Sinetron Indonesia makin lama makin bagus, baik dari segi penggarapan maupun cerita. Dan saya senang main sinetron, selain lebih sopan juga lebih banyak ditonton." (nda) Anis Marsella: Melawan Arus NAMA baik Anis Marsella belakangan ini, tiba-tiba saja dikait-kaitkan dengan preman- isme. Penyebabnya, bisa jadi karena album penyanyi cantik kelahiran Lampung, 27 April 1968 ini, diberi titel agak nyentrik "Dangdut Preman". "Wah, bisa gawat nih, bila masyarakat luas salah mengartikannya. Padahal titel album Dangdut Preman yang mengandalkan lagu Tak Ingin Seperti Dia', semata-mata hanya untuk nyentrik-nyentrik saja," tegas Anis Marsella kepada Bali Post di GM Record Jakarta. Untuk itu, Anis yang pertama mengorbit lewat lagu "Amoy Goyang Dangdut" ini ber- harap agar masyarakat jangan terburu-buru memberi penilaian negatif terhadap titel album barunya itu. "Dalam konteks ini, konotasi Dangdut Preman identik dengan musik Dan- gdut jalanan. Jadi sama sekali tak ada kaitan- nya dengan musik dangdut untuk para pre- man atau musik dangdut bergaya preman," ujarnya. Menyangkut soal domisili, Anis memang termasuk melawan arus. Di tengah gelom- bang penyanyi daerah yang berlomba-lomba ingin cepat ngetop dengan tinggal di Jakarta, istri Disk Jockey kawakan - Indra Faizal Ba- har ini justru minggir' ke Lampung. Apa mau menghindar dari serbuan gosip miring yang kalau di Jakarta datangnya begi- tu bombastis dan tak kenal kompromi? Anis, BPM/AS-10 "macan panggung" yang telah show akbar di Palu, 20 Desember mengatakan, kehidupan glamor di Jakarta mudah mengantar seorang artis atau penyanyi untuk jadi sasaran empuk gosip-gosip miring yang cenderung negatif. "Kehidupan artis dan gosip terutama di Jakarta itu ibarat dua sisi mata uang yang tak mungkin dipisahkan. Tetapi, perlu diketahui saya tinggal di Lampung bukan karena menghindar dari serbuan gosip, Iho, melainkan saya memang sudah kelewat betah dan kerasan tinggal di kota 'Tapis' ini," kilah ibu dari bocah Alfin Zanitra yang November lalu genap berusia dua tahun itu. (As-10) Ita Erlyta Sari: Belas Kasihan TRAGIS benar nasib Ita Erlyta Sari. Seperti sedang terhimpit beban dan tekanan ekonomi yang teramat berat lagi bertubi-tubi, penyanyi kelahiran Cirebon, 26 Maret 1976, setengah menjerit berseru, "Apa Lagi yang Kujual! Tapi nanti dulu ya. Jerita itu hanyalah dalam lagu. Kalau dalam kehidupan saya sehari-hari sih, syukurlah tak begitu adanya," sergah Ita Erlyta Sari kepada Bali Post di perwakilan SA Record Jakarta. Ita memang benar. Jerita "Apa Lagi yang Ku- jual" itu, hanya merupakan lagu andalan album dangdut barunya yang diangkat dari karya cip- ta musisi Rudy Anand dan Nawawi WC. Sedan- gkan dalam kesehariannya, gadis manis yang beranjak jadi penyanyi setelah merajai berbagai lomba 'Cirebonan' maupun dangdut di daerah- nya ini, termasuk berkecukupan alias serba ada. "Alhamdulillah, rezeki dari Tuhan YME terus mengalir hingga detik ini. Terutama dari aktivi- tas tarik urat leher saya, baik di pentas hiburan maupun dapur rekaman," ujar mahasiswi mana- jemen ISMI Cirebon itu. Menyinggung album barunya yang judulnya begitu memelas seakan minta balas kasihan, Ita Sari yang bercita-cita jadi wanita karier itu berkomentar, di blantika dangdut justru lagu-lagu seperti itu banyak menarik perhatian khalayak penggemar. "Cukup ironis memang. Tetapi, itu- lah kenyataannya di blantika dangdut selama ini. Di mana lagu-lagu yang judulnya rada aneh, berani, dan memelas, justru diminati khalayak BPM/AS-10 penggemar. Meski demikian, bukan berarti saya melulu memelas atau menjual kesedihan, lho. Sebab, pada beberapa lagu maupun album terdahulu, saya pun banyak mengumbar keceriaan," kata Ita Sari yang sebelumnya telah melansir beberapa album disco Tarling dan satu album dangdut itu. (As-10) C 29578 2cm 4cm
