Tipe: Koran
Tanggal: 2016-02-19
Halaman: 15
Konten
yang terbaik. "Saya apresiasi siapan maju ke Pilkada Buleleng sudah mulai menimang calon punya kendaraan politik. Sebab, seorang pemain di politik. "Saya redeg (eks Bupati 2005-2010 rut Teneng, dirinya bukanlah pemimpinnya," ujar Teneng Wirta, INyoman Karya Kartika, nanti bisa memilih calon-calon kepada rakyat Buleleng yang punya garis partai. Ya, saya saya bukan orang politik yang Soal maju atau tidak ke Pilkada Buleleng 2017, menu- pasti punya keinginan maju ketika dikonfirmasi terkait per- tak mau mimpi terlalu jauh Ny Sujani Geredeg, meru - Dewa Mahendra, semua orang SAMBUNGAN NusaBali 15 HARIAN UMUM JUMAT 19 FEBRUARI 2016 Non Kader Pilih Tunggu Arah Angin Bupati Mas Sumatri Genjot Program 236.. kenyataan kadang tidak sama," ujar Kerthianing yang dulu jadi Cawabup pendamping Nyoman Sugawa Korry (Golkar) di Pil- kada Buleleng 2007. Sementara itu, sumber Nu- saBali di lingkaran parpol me- nyebut trio Dewa Gede Ma- hendra, Ketut Teneng, dan Ketut Rochineng merupakan tokoh bi- rokrasi Pemprov Bali yang pal- ing berpeluang maju ke Pilkada Buleleng 2017. “Paling tidak, tiga nama ini yang berpeluang nyalon setidaknya posisi Caw- abup ke Pilkada Buleleng 2017," ujar sumber lingaran parpol kepada NusaBali secara terpisah di Dtenpasar, Kamis kemarin. Hanya saja, menurut dia, trio Dewa Mahendra (birokrat asal Desa Beratan, Kecamatan Buleleng), Ketut Teneng (bi- rokrat asal Desa Les, Kecamatan Tejakula), dan Ketuit Rochineng (birokrat asal Desa Patemon, Kecamatan Seririt) masih tung- gu arah angin untuk tarung ke Pilkada 2017. lurahan Subagan, Kecamatan Karangasem ini. Bupati Mas Sumatri juga berterimakasih terhadap mantan Penjabat Bu- pati IB Ngurah Arda, yang telah mampu mengendalikan Ka- rangasem sehingga tetap ko- ndusif selama jalannya Pilkada Karangasem 2015. Mas Sumatri sendiri me- nyatakan bangga telah diper- caya rakyat Karangasem untuk memimpin Gumi Lahar selama 5 tahun ke depan. Kebanggaan ini tentunya disertai beban untuk kerja keras di segala bidang pembangtunan, agar rakyat Karangasem terlepas dari kemiskinan. "Beban itu nantinya diimplementasikan melalui kerja keras, agar an- gka kemiskinan cepat tuntas ditekan. Juga kerja keras agar pendidikan maju, prestasi meningkat, akses jalan diper- banyak," jelas mantan Ketua Fraksi PDIP DPRD Karangasem 2009-2014 ini. Bupati Mas Sumatri men- egaskan, setelah semua visi berjalan dengan didukung segenap jajaran SKPD Pem- prov K\karangasem, niscaya nanti daerahnya bisa bangkit, pemerintahaannya bersih dan bermartabat berlandaskan Tri Hita Karana. Bicara soal angka kemiskinan, kata Mas Sumatri, nantinya dirumuskan lebih de- tail, agar tidak rancu. "Setiap pimpinan SKPD nantinya mendapatkan tang- gung jawab mengentaskan angka kemiskinan, agar tuntas secara riil. Apalagi, telah ada daftar nama dan alamatnya (keluarga miskin, Red)," ujar Bupati yang berpasangan den- gan Wayan Arta Dipa di posisi Wakil Bupati Karangasem ini. Sementara itu, dalam jumpa pers yang digelar seusai acara serah terima jabatan, Kamis siang, Bupati Mas Sumatri kembali membeberkan pro- gram kerja 100 hari. Salah satunya, diisi realisasi 136 bedah rumah yang bersumber dari APBD Karangasem 2016. "Juga ada 100 bedah rumah dari Pemprov Bali dan bersum- ber dari CSR," ujar Mas Sumatri dalam jumpa pers yang digelar di kediamannya, Banjar Gede, Kelurahan Subagan. Pasangan IGA Mas Sumatri- Wayan Arta Dipa sebelumnya dilantik sebagai Bupati-Wakil Bupati karangasem 2016-2021 dalam seremoni di Gedung Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernur Bali, Niti Mandala Denpasar, Rabu (17/2). Pelan- tikan dilakukan Gubernur Bali Made Mangku Pastika, bersa- maan dengan pelantikan untuk 5 pasangan kepala daerah lain- nya hasil Pilkada 2015: I Nyo- man Giri Prasta-I Ketut Suiasa (Bupati-Wakil Bupati Badung), Ni Putu Eka Wiryastuti-IKG Sanjaya (Bupati-Wakil Bupati Tabanan), I Putu 'Artha-Made Kembang Hartawan (Bupati- Wakil Bupati Jembrana), I Made Gianyar-Sang Nyoan Sedana Arta (Bupati-Wakil Bupati Ban- glí), dan IB rai Mantra-IGN Jaya Negara (Walikota-Wakil Wa- likota Denpasar). k16 SAMBUNGAN DARI HALAMAN 1 kan Ajik Cok Krisna kepada warga Desa Kayu Putih Melaka, sebelum kegiatan kerja bakti dimulai kemarin. "Saya terjun ke desa-desa, tidak ada hubun- gannya dengan politik. Saya tidak akan terjun ke politik, apalagi mencalonkan diri. Ini (kerja bakti) murni karena saya ingin semua desa bersih. Kalau semua desa bisa bebas dari sampah, wisatawan akan nya- man berkunjung ke Buleleng." SAMBUNGAN DARI HALAMAN 1 Sumardi, didampingi tiga Wakil Ketua Dewan: I Made Gede Puspaka (mantan atlet bulutangkis Bali yang kini Sekda Kabupaten Buleleng). Informasi yang dihimpun NusaBali di Singaraja, Kamis (18/2), Ajik Cok Krisna dan Dewa Ketut Puspaka termasuk di antara kandidat non kader yang telah didekati parpol-par- pol untuk kepentingan Pilkada Buleleng 2017. Ajik Cok Krisna terbilang tokoh baru di Bule- leng. Namun, dengan investasi usahanya yakni 'Krisna Oleh- oleh' dan lainnya, nama Ajik Cok Krisna tidak asing lagi bagi warga Buleleng. Apalagi Ajik Cok Krisna kini aktif terun ke desa-desa untuk memperke- nalkan diri sekaligus mengajak masyarakat menjaga kebersihan lingkungan. Konon, Ajik Cok Krisna yang memiliki nama asli Gusti Ngu- rah Anom sudah mulai diincar banyak parpoluntuk diusung ke Pilkada Buleleng 2017. Bahkan, ada yang langsung menawarin- ya posisi Cabup Buleleng. Siap- kah Ajik Cok Krisna? Dikonfirmasi NusaBali saat kegiatan kerja bakti di Desa Kayu Putih Melaka, Kecamatan Sukasa- da, Kamis pagi, Ajik Cok Krisna dengan tegas menyatakan tidak akan terjun ke dunia politik. Na- mun, dia tidak menampik sudah ada beberapa parpol yang meng- hubunginya untuk dicalonkan ke Pilkada 2017. dan Ida Bagus Adnyana. Dua mantan Bupati Karangasem juga hadir dalam acara terse- but, yakni Gede Sumantara (eks Bupati 2000-2005 yang diusung PDIP) dan Wayan Ge- 2017, Kamis kemarin. PNS yang tidak dan 2010-2015 yang diusung Golkar). Mantan Bupati Geredeg yang hadir bersama istrinya, hanya seorang dalihnya. Sekda Buleleng Dewa Ketut Puspaka juga santer diisukan akan maju ke Pilkada 2017. Bi- rokrat yang juga Ketua Pemuda Panca Marga (PPM) Kabupaten Buleleng ini disebut-sebut dekat dengan Golkar, namun kabarnya berencana akan ambil formulir pendaftaran calon di PDIP. Saat dihubungi NusaBali per telepon, Kamis kemarin, Dewa Puspaka menyatakan dirinya lebih fokus menyuk- seskan Pilkada Buleleng 2017, ketimbang ikut bertarung. "Ah, tahu saja, sapa yang ngasi tahu? Tidak ada itu (mencalonkan diri, Red). Saya tahu diri kok. Sebagai Sekda, saya akan fokus menyuk- seskan pelaksanaan Pilkada Buleleng 2017 agar berjalan lancar dan aman," tegas birokrat asal Desa Ringdikit, Kecamatan Seririt, Buleleng ini. Selain Dewa Puspaka, Luh Kerthianing jug digandang- gadang bakal nyalon lagi ke Pilkada Buleleng 2017. Namun, Srikandi asal Desa Sudaji yang tinggal di Jalan Komodo Sin- garaja ini memastikan dirinya tidak akan terjun lagi ke dunia di awang-awang nanti. Masih mikirlah?" tegas Kepala Inspek- torat Provinsi Bali ini. Bagaimana dengan Dewa Gede Mahendra? Menurut pakaan kakak kandung dari Ketua Dewan Nengah Sumardi. Ketua DPD II Golkar Karan- gasem ini juga kakak kandung dari I Komang Kisid, Calon Bupati (Cabup) dari Golkar yang dikalahkan Mas Sumatri dalam Pilkada 2015. Meski dan mengabdi. Namun demiki- an, semua harus menghitung sempat berseteru di Pilkada, kekuatan diri sendiri, selain menghitung kekuatan lawan. "Dalam politik itu, memang hitungannya detik, etapi kita juga harus mikir kekuatan sendiri plus kekuatan lawan. Kalau tidak memenuhi syarat dan tak punya kekuatan, jan- gan memaksakan diri, nanti malah mati konyol," ujar Karo Humas Setda Provinsi Bali ini. Dewa Mahendra menegas- kan, Pilkada Buleleng 2017 tetap menjadi ajang untuk me- ncari pemimpin terbaik. Untuk bertarung, seseorang haruslah memenuhi ketentuan 3 0. "Orang politik bilang harus pu- nya 3 0, yakni otak, otot, ong- kos. Kalau tidak ada tiga hal itu, ya O yang keempat, oyongan ibane (diam saja). Saya per- caya rumus tersebut," kelakar Dewa Mahendra yang baru dua hari tuntas menjalankan tugas selama 7 bulan sebagai Penjabat Bupati Bangli. é k19,nat Mas Sumatri dan Geredeg ter- lihat bersalam-salaman mesra, Kamis kemarin. Hal ini juga diakui Ketut Rochineng saat dikonfirmasi NusaBali di Denpasar, Kamis kemarin. Menurut Kepala BKD Provinsi Bali ini, dirinya masih melihat perkembangan politik di Buleleng sebelum putuskan maju Pilkada 2017 atau tidak. Saat ini, dia mengaku belum ada keputusan untuk Pilkada Buleleng 2017. "Kalaupun selama ini terjun ke Buleleng, itu semata-mata karena memang kegiatan so- sial blusukan ke masyarakat untuk menolong krama kurang mampu di daerah kelahiran saya. Sebagai warga rantau, ya Dalam acara tersebut, Mas Sumatri selaku Bupati Karan- gasem yang baru berjanji akan lanjutkan pembangunan wari- san pemimpin sebelumnya, Wayan Geredeg. Mas Sumatri pun menayatakan berterimaka- sih kepada pasangan Wayan Geredeg-Made Sukerana, man- tan Bupati-Wakil Bupati Karan- gasem 2010-2015 yang telah menanamkan pondasinya. "Saya berterimakasih, saya tinggal melanjutkan dan meny- empurnakannya," jelas Srikan- di Politik asal Banjar Gede, Ke- "Ya, memang ada parpol yang menghubungi saya. Tapi, saya tidak akan sampaikan siapa pengurus parpol itu. Yang jelas, meleb saya pastikan tidak akan terjun politik. "Saya istirahat total dari saya wajar saya pulang kampung ibane (diam ebut kelar Dari IB Dosther Sang Pendiri PHDI... ke dunia politik. Hati nur mengatakan saya lebih cocok di bisnis. Tidak ada niatan sama sekali terjun ke politik," tegas Ajik Cok Krisna. politik. Memang banyak yang mendorong saya (nyalon), tapi saya sudah kadong konsentrasi ke bisnis. Dan, saya memang tidak mau lagi terjun ke dunia berbagi dengan sesama," jelas Rochineng. Sedangkan Ketut Teneng mengatakan dirinya sangat apresiasi kalau rakyat Buleleng Setelah lengsernya Bupati Liek Rochadi, tampil kemudian Ida Bagus Ardana menjadi pemimpin Jembrana. Birokrat asal Buleleng ini menjadi Bupati Jembrana dua kali periode (1980-1985 dan 1985- 1990). IB Ardana merupakan bi- rokrat yang sempat menjabat Sek- retaris Wilayah Daerah (Sekwilda) Tingkat II Jembrana. Bupati IB Ardana dikenal se- bagai pemimpin dengan konsep pembangunan secara merata, hing- ga Jembrana sempat mendapat perhargaan tentang pembangu- nan dari pemerintah pusat. Di era kepemimpinan IB Ardana pula dimulainya progam transmigrasi ke Sulawesi, serta pembinaan di berbagai bidang. Sukses memimpin Jembrana se- lama 10 tahun, IB Ardana kemudian digantikan Ida Bagus Indugosa yang menjabat Bupati dua periode (990- 1995 dan 1995-2000). Tokoh sipil asal Desa Batuagung, Kecamatan Jembrana ini merupakan Bupati terakhir di era Orde Baru. Bupati Indugosa dikenal sebagai pemimpin yang getol membangkit- kan local genius. Seluruh seni dan budaya yang ada di Gumi Make- pung mendapat perhatian serius dari birokratyang sempat menjabat Sekwilda Tingkat II Buleleng ini. In- dugosa juga yang memulai menata areal Kantor Bupati Jembrana, Taman Pecangakan dengan icon kolam Patung Dewa Ruci, serta Pura Jagatnatha Jembrana yang menjadi Pura Jagatnatha termegah di Bali. Bupati Indugosa pula yang membuat Pura Niti Praja Pemkab Jembrana. Di samping itu, Bupati Indugosa juga dikenal sangat ban- yak membantu terbangunnya Pura Kahyangan Tiga di desa- desa di Jembrana. Dia pula dikenal membangun hubungan secara kekeluargaan dengan jajaran pega- wai dan mewajibkan para Kepala SKPD Pemkab Jembrana bersama istri atau suami meręka untuk bersama-sama membuat sebuah penampilan pentas seni di setiap perayaan HUT Korpri. Di era Bupati Indugosa pula, Jembrana berhasil meraih penghargaan Adipura, bahkan Adipura Kencana, dan Wahana Tata Nugraha. Sementara, Prof Drg I Gede mempermudah masyaka," harap Winasa naik menggantikan Indu- gosa tahun 2000 dan sekaligus menjadi Bupati Jembrana pertama di era reformasi. Guru besar dari Fakultas Kedokteran Gigi Univer- sitas Mahasaraswati Denpasar ini menjabat Bupati Jembrana dua periode (2000-2005 dan 2005- 2010), dengan diusung PDIP. Dalam periode pertama sbagai Bupati Jembrana 200-2005, Gede Winasa (politisi PDIP asal Kelurahan Tegalcangkring, Kecamatan Men- doyo) berpaket dengan I Ketut Suania (politisi Golkar yang kini menjadi anggota DPRD Bali). Sedangkan dalam periode kedua selaku Bupati Jembrana 205-2010, Winase berpa- ket dengan I Putu Artha (politisi PDIP yang kini menjabat Bupati Jembrana 2016-2021). Selama 10 menjadi Bupati Jem- brana, kepemimpinan Winasa ter- bilang sangat fenomenal. Dia men- catatkan begitu banyak penghargan Muri (Museum Rekor Indonesia). Bupati Winasa yang menyelesaikan pembangunan areal perkantoran, termasuk Kantor Bupati Jembrana hingga jadi megah seperti sekarang. Bupati Winasa dikenal sebagai pemimpin yang sangat inovatif, memiliki sejimlah ide luar biasa di berbagai bidang, terutama pen- didikan dan kesehatan. Model pendidikan gratis dan pengobatan gratis, adalah buah gagasan Bu- pati Winasa. Hanya saja, ide-idenya sering dinilai terlalu 'gila'. Setelah memasuki akhir masa jabatan periode keduanya, Winasa malah tersandung sejumlah kasus dugaan korupsi, hingga kemudian dijeb- loskan ke Rutan Kelas II B Negara selaku terpidana 2 tahun 6 bulan kasus korupsi pengadaan mesin pabrik kompos. Setelah Prof Winasa lengser ta- hun 2010, giliran mantan wakilnya, I Putu Artha, yang menggantikan- nya sebagai Bupati Jembrana 2011- 2016. Putu Artha yang berpaket dengan Made Kembang Hartawan, naik ke kursi kekuasaan setelah dalam Pilkada Jembrana 2010 sukses mempecundangi putra Wi- nasa sendiri, Gede Ngurah Patriana Krisna. Paket Putu Artha-Kembang Hartawan kembali terpilih men- jadi Bupati Jembrana 2016-2021, setelah memenangkan Pilkada 2015. Dalam periode pertamanya sebagai Bupati Jembrana 2010- 2015, Putu Artha yang membawa moto perbaikan, sempat mengukir sejarah untuk pertama kalinya Gumi Makepung meraih opini Wa- jar Tanpa pengecualian (WTP) dari BPK atas audit penmggunaan anggarannya. Perhatian di bidang pendidikan dan kesehatan, tetap di- jadikan prioritas oleh Bupati artha. Sejumlah Puskesmas Pembantu di desa-desa yang sebelumnya mati, kembali dibangkitkan. Bėgitu juga pembangunan se- jumlah Puskemas Rawat Inap. Banyak proyek maupun revital- isasi pasar-pasar tradisional yang dilakukan Bupati Artha, selain juga pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) maupum penataan lapangan umum hingga di tingkat- tingkat desa. Kini dalam periode keduanya sebagai Bupati Jembrana 2016- 2021, politisi PDIP asal Melaya ini diharapkan bisa lebih maksimal lagi. Bupati Artha, antara lain, di- harapkan tetap memeperhatikan masalah pendidikan dan kesehatan, yang berkaitan dengan peningkatan taraf perekonomian. Termasuk membangtkan Puskesmas Pem- bantu di desa-desa yang dilengkapi dengan SDM dan penunjang alat kesehatan (alkes) memadai. "Programnya saya rasa sudah bagus, seperti membangkitkan Puskesmas Pembantu. Tapi, perlu dilengkapai tenaga medis dan alkesnya, sehingga bisa lebih SAMBUNGAN DARI HALAMAN 1 Banjar Tengah, Kecamatan Nega- ra, Jembrana iní merupakan ayah dari Gubernur Bali pertama AA Bagus Setedja. Selama 29 tahun masa kepe- mimpinanAA Bagoes Negara (1929-1958), dua nama yaitu Jem- brana dengan ibukotanya, Negara, senantiasa terpateri dalam lemba- ran sejarah pemerintahan, baik saat periode pendudukan Jepang (1943-1945) maupun kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (1950-1958). Setelah AA Bagoes Negara Sikapnya ini juga disampai- politik. Karena hati nurani dan PDIP Jadikan Bali Role Model, Prananda Rajin Terjun Misi DPP PDIP adalah menjadikan Bali titik awal setiap ide," tegas politisi dan akademisi bergelar Doktor Ilmu Matematika jebolan ITB Bandung ini. Kenapa Bali dijadikan role model kegiatan politiik? Versi Koster, salah satu dasar kenapa Bali dijadikan percontohan oleh DPP PDIP, berawal darisuksesnya lengser tahun 1958, barulah Kongres III PDIP di Inna The Grand Bali Beach Hotel Sanur, Denpasa Selatan tahun 2015 lalu. Saat itu, kader-kader Banteng dan jajaran DPP PDIP baru melihat pelaksanaan Kongres partai yang sangat NKRI, plurarisme, mulai dari serimonial, kulinernya, sam- pai acara-cara diskusinya. Dijelaskan Koster, kala itu un- tuk pertama kali seorang Ketua DPD PDIP Bali dipercaya langsung menjadi Ketua Panitia Kongres PDIP. Adalag Wayan Koter sendiri yang kala itu menjadi Ketua Pani- tia Kongres III PDIP 2015. “Belum pernah itu di Indonesia ada yang seperti itu," ujar caleg peraih suara terbanyak ketiga secara nasional untuk kursi DPR RI dalamn Pileg 2014 (setelah Karolin Nastasha dari PDIP dan Puan Maharani dari PDIP) ini. O nat luarkan surat edaran (SE). "SE dari DPP PDIP untuk DPD PDIP se-Indonesia itu akan ber- laku resmi pada Pilkada 2017 serentak mendatang. Bali men- Gianyar-Sang Nyoman Sedana Arta (Bupati-Wakil Bupati Bangli), dan IB Rai Dharmawijaya Mantra-IGN Jaya Negara (Walikota-Wakil Wa- likota Denpasar). Menurut Wayan Koster, sejak jadi perhatian khusus DPP PDIP proses penjaringan pasangan calon, kemudian persiapan kampanye 2015, hingga debat calon di internal PDIP untuk Pilkada 2015 serentak di 6 daerah di Bali, telah dijadikan role model untuk daerah lain- nya se-Indonesia. "Mas Prananda SAMBUNGAN DARI HALAMAN 1 mimpin rombongan pengurus partai dari pusat dalam acara pel- antikan Bupati-Wakil Bupati dan Walikota-Wakil Walikota di Ge- dung Wiswa Sabha Utama Kantor Gubernur, Niti Mandala Denpasar, Rabu pagi, merupakan Korwil Bali- NTB-NTT DPP PDIP. Dia adalah putra dari Ketua Umum DPP PDIP Megawati. Hari itu, Prananda terjun ber- sama sejumlah fungsionaris DPP diminta ketua umum (Megawati) PDIP lainnya, seperti Rieke Diah "Oneng' Pitaloka, Arif Wibowo, dan Eriko Sotarduga. Didampingi langsung Wayan Koster, Prananda Cs menyaksikan pelantikan 5 dari 6 pasangan terpilih Bupati-Wakil Bupati dan Walikota-Wakil Wa- likota pemenang Pilkada 2015 yang diusung PDIP. Kelima pasangan calon pemenang Pilkada 2017 yang diusung PDIP itu masing-masing I Nyoman Giri Prasta-I Ketut Suiasa (Bupati-Wakil Bupati Badung 2016- 2021), Ni Putu Eka Wiryastuti-I Ko- mang Gede Sanjaya (Bupati-Wakil Bupati Tabanan), I Putu Artha- Made Kembang Hartawan (Bupati- Wakil Bupati Jembrana), I Made saat ini. Makanya, Mas Prananda lebih intens sekarang melakukan konsolidasi ke Bali dan Indonesia Timur," tegas politisi militan PDIP asal Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula, Buleleng ini. Menurut Koster, Prananda sela- lu rutin terjun ke Bali dalam rangka pengembangan partai (PDIP). Prananda selalu datang berdiskusi, supaya partai dikelola dengan baik, sehingga PDIP bisa menggerakan mesin organisasi yang efektif. "Se- lalu ada briefing dan dikusi. Beliau (Prananda) orangnya tertib, dan serius supaya partai kerja untuk rakyat. Serimonial pelantikan ke- lihatannya sepele, tapi beliau men- gamati karena Bali mau dijadikan contoh," papar Koster. DPD PDIP Bali sendiri, kata Koster, sedang gencar menyiapkan diri sebagai partai utama, sebagai jembatan rakyat. "Tidak hanya di Pilpres, bukan cuma di Pileg partai ini menjadi tempat warga men- gadu dan menyampaikan aspirasi. untuk kali pertama pemimpin Gumi Makepung disebut Bupati Kepala Daerah Swatantra Tingkat II Jembrana. Pemimpin kedua atau Bupati Jembrana adalah Ida Bagus Gde Dosther. Dia menjabat sebagai Bupati Jembrana selama 8 tahun, periode 1959-1967. IB Dosther merupakan to- koh pejuang asal Lingkungan Keladian, Kelurahan Dauhwaru, Kecamatan Jembrana. Dia pernah terlibat langsung dalam perang fisik melawan tentara NICA di Lembah Merdeka Sungai Gelar, Banjar Palungan Batu, Desa Ba- tuagung, Kecamatan Jembrana. Kala itu, IB Dosther menjadi Wakil Komandan Pasukan Markadi (Pasukan M) dan sekaligus Kom- andan Dewan Perjuangan Rakyta Indonesia (DPRI) Sunda Ketjil. Selain itu, IB Dosther juga merupakan salah satu tokoh pendiri Parisadha Hindu Dharma Indonesia (PHDI). Sebelum di- angkat menjadi Bupati Jembrana tahun 1959, IB Dosther sempat berkecimpung di dunia yudikatif sebagai jaksa di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Bali. IB Dosther tercatat jadi Bupati Termuda di Jembrana, juga dikenal sebagai perintis pem- bangunan, pemerintahan, dan pemasyarakatan. Ketika IB Dosther turun tahta tahun 1967, kepemimpinannya sebagai Bupati Jembrana dilanjut- kan oleh Kapten R Syafroni. Tokoh dari kalangan militer yang naik se- ke kursi kekuasaan setelah peris- tiwa berdarah G 30 S/PKI ini men- jabat Bupati Jembrana 1967-1969. Selama 2 tahun kepemimpinnya, tidak ada catatan prestasi menonjol yang ditunjukkan Bupati Jembrana pertama dari kalangan tentara ini. Sebab, Syafroni lebih banyak sibuk dalam dunia kemiliteran. habis Syafroni berkuasa, Kabu- paten Jembrana kembali dipimpin tokoh sipil, yakni I Ketut Sirya. Dia merupakan tokoh PNI asal Desa Penyaringan, Kecamatan Mendoyo yang menjabat Bupati Jembrana periode 1969-1974. Ketut Sirya kala itu dipilih melalui DPRD Jem- brana. Ketut Sirya sendiri adalah mantan ketua DPRD Jembrana. Bupati Ketut Sirya inilah yang merintis pembangunan Pura Dang Kahyangan Rambut Siwi di Desa Pakraman Yehembang Kangin, Kecamatan Mendoyo, Jembrana. Setelah Ketut Sirya lengser, tampik kepemimpinan Gumi Makepung kembali diambil-alih figur tentara. Dia adalah Letkol Inf Liek Rochadi, perwira TNI AD asal Malang Jawa Timur, yang sebelumnya menjabat Dandim Buleleng. Letkol Liek Rochadi menjabat- Bupati Jembrana periode 1975- 1980. Bupati Liek Rochadi inilah yang perintis pembangun lokasi Civic Center yang ada sekarang di Jalan Surapati Negara. Semula, Civic Centerberada di seputar Ja- lan Udayana Negara. Pemindahan lokasi pusat pemerintahan ini tidak terlepas dari musibah gempa 14 Juli 1976, yang menghancurkan sejumlah bangunan perkantoran, termasuk bekas Kantor Bupati yang semula berada di sebelah utara Hotel Jimbarwana. bahwa Bali menjadi role model dalam setiap hajatan politik. Untuk Pilkada 2017 serentak nanti pun, Bali resmi jadi role model bagi DPD PDIP se-Indonesia. Bali dijadikan contoh bagaimana menghadapi Pilkada serentak supaya sukses," ujar Koster yang juga anggota Komisi X DPR RI Dapil Bali tiga periode (2004-2009, 2009-2014, 2014-2019). Ditegaskan Koster, role model itu telah dimulai DPD PDIP Bali dari proses penjaringan calon, persia- pan para kandidat, debat kandidat yang disimulasikan sebelum debat sesungguhnya, sampai pemenan- gan Pilkada 2015. Nah, untuk role model itu, DPP PDIP sudah menge- Gunduli Kepala, Minta Wakil Bupati Jadi Tukang Cukur kepala plontos pakai jas, dengan dipayungi dua tedung, dan diiringi gamelan barong bangkung. Dia seolah menjadi tedung ja- gat (raja). Atraksi ini kontan men- jadi tontonan warga di jalanan. Pelawak Sengap balik ke Kantor Bupati sekagar untuk salaman lagi dengan Wabup Sanjaya dan menunjukkan bahwa dirinya su- dah naur sesangi gunduli kepala. Terungkap, pelawak Sengap yang pandai menirukan suara tokoh-tokoh kondang ini sebelum- SAMBUNGAN DARI HALAMAN 1 putih-putih usai pelantikan. Ke- mudian, Wabup Šanjaya ditodong pelawak Sengap untuk mencukur rambutnya, sesuai sesangi semasa kampanye. "Saya bawa gunting ke Kantor Bupati Tabanan. Pak Wakil Bupati ganti profesi jadi tukang cukur buat saya," kelakar Sengap, pela- wak asal Banjar Jaka Tebel, Desa Tangguntiti, Kecamatan Selema- deg Timur, Tabanan yang jebolan Pasca Sarjana HHDN Denpasar, nya berkaul isi acara Pesta Rakyat Kamis (18/2). Ditodong seperti itu, Wabup Sanjaya menuruti permintaan pelawak Sengap. Wabup yang juga Ketua DPC PDIP Tabanan ini pun mencukur secara simbolis. Saat mencukur rambut pelawak Sengap, wabup Sanjaya masih mengenakan pakaian resmi. Nah, usai dicukur secara simbolis, pelawak Sengap pergi dari Kantor Bupati untuk cari tukang cukur. Dia panggung kala itu, Cawabup Tababan IKG Sanjaya langsung nimbrung menimpali lawakan Sengap-Guli Antari. "Jika saya menang nanti, biarlah saya yang pertama mencukur ram- but Sengap," janji Sanjaya se- bagaimana ditirukan pelawak Sengap, Kamis kemarin. Itu sebabnya, setelah Eka Wiryastuti-Sanjaya dilantik jadi Bupati-Wabup Tabanan, 17 Februari 2016, pelawak Sengap naur sesangi jalan kaki ke Kantor Bupati dengan kepala gundul. Menurut pelawak Sengap, kalan- gan seniman juga punya pilihan politik. Di atas panggung, seniman tetap independen. Sikap netral itu telah dia buktikan saat hajatan Pilkada Tabanan 2015. Selain tampil bersama Eka Jaya, Sengap juga tampil menghibur di kubu Wayan Sarjana-IB Astawa Merta, Cabup- Cawabup yang diusung Gerindra- Hanura-NasDem serta didukung Demokrat. "Kalau urusan pentas, seni, saya independen. Kalau urusan politik di bilik suara, pasti saya punya pilihan," jelas ayah tiga anak ini. (halangan, Red). Kaul ya harus dibayar," tandas pelawak yang dulunya akrab disapa Mang Pekak ini. • Menurut Sengap, dirinya sudah akrab dengan Eka Wiryasțuti-San- jaya jauh sebelum kedua politisi PDIP tersebut menjadi anggota DPRD Tabanan 2009-2010 dan lanjut jadi Bupati-Wabup Tabanan 2010-2015. Pelawak Sengap memang biasa gradag-grudug dengan Sanjaya yang kala itu jadi pemimpin LSM Forkot (Forum Kota) Tabanan. Sedangkan dengan Eka Wiryastuti, pelawak Sengap sering kerjasama menyelanggarakan event karena putri sulung Ketua DPRD Bali Nyoman Adi Wiryata- ma itu awalnya mendirikan event organizer (EÓ). "Jadi, ini bayar kaul untuk kesuksesan teman,' tandas Sengap. Sementara itu, Wabup Taban- an IKG Sanjaya mengaku terharu dengan ulah pelawak Sengap yang lakukan ritual naur sesangi jalan kaki dengan kepala gundul sambil pakai tedung. Menurut Sanjaya, siang ini dirinya dicari Sengap ke Kantor Bupati untuk diminta jadi tukang cukurnya. "Saya cukur secara simbolis. Ini membuat saya terharu. Setahu saya, Sengap belum pernah menggunduli ke- palanya," ungkap Sanjaya, Kamis kemarin. k21 mantan Bupati Jembrana, IB Indu- gosa, kepada NusaBali di Negara, Senin (15/2) lalu. Selain itu, Indugosa juga me- nyarankan Bupati Artha memper- hatikan langkah pembinaan genera- si muda di Jembrana. Ini menyusul dinamika perkembangan teknologi, hinga beberapa kasus-kasus kena- kalan dan kejahatan masuk ranah pidana yang melibatkan anak-anak. Sesuai dengan gagasannya dulu, kata Indugosa, membangun PuraJa- gatnatha Jembrana bukan sekadar tempat sembahyang, tapi di dalam- nya masuk konsep untuk membuat ruang pertemuan, gedung pasra- man, dan gedung perpustakaan. "Karena saya lihat sekarang genar- asi muda bagaikan angsa yang haus dengan air. Ibaratnya, harus disediakan kolam dengan kem- bang teratai, maka di sana mereka akan berenang dan menemukan jati diri. Kalau generasi muda tidak terarah, mau bagaimana ke depannya?" tandas Indugosa. Sementara itu, Ketua LSM Front Kebangkitan Masyarajat Jembrana Bersatu (FKMJB), I Nen- gah Ridja, berharap agar ke depan pembangunan lebih bergariah lagi. Masalah kualitas pelayanan, baik kesehatan maupun pendi- dikan, tetap harus jadi perhatian serius Bupati Artha. Kemudian, bagaimana meningkatkan per- ekonomian, salah satunya melalui sektor pariwisata. "Jembrana jangan lagi hanya dapat asap sa- ja. Sedangkan yang menikmati di daerah timur," harap Nengah Ridja. ode Eka Jaya (Eka Wiryastuti-Sanjaya) di Gedung Kesenian I Ketut Marya Tabanan, setahun lalu. Pesta Rakyat itu digelar dalam rangka kampanye akbar Eka Jaya selaku Calon Bupati-Calon Wakil Bupati Tabanan usungan PDIP ke Pilkada 2015. pun mencukur habis ram- butnya hingga kepalanya plontos, Setelah kepalanya gundul, pela- wak Sengap balik lagi ke Kantor Bupati Tabanan dengan jalan kaki sejauh 2 kilometer dari rumah Wabup Sanjaya di Jalan Teratai 10 Banjar Dauh Pala, Desa Dauh Peken, Kota Tabanan. Saat itulah, kehebohan terjadi, karena pela- wak Sengap jalan kaki denghan Saat pentas lawak bersama Guli Antara yang diperankan seni- man Ajus Purnawan dari Sanggar Akah Canging kala itu, pelawak Sengap dipancing lawan mainnya di panggung untuk sampaikan jan- ji setelah kelak terpilih pemimpin Tabanan periode 2016-2021 hasil Pilkada 2015. "Kalau sudah ada pemimpin dilantik, saya akan gundul kepala dan jalan kaki ke Kantor Bupati Tabanan," kenang pelawak Sengap soal kaulnya saat itu. Begitu berkaul di atas Sengap menegaskan, sebena- rnya dia naur sesangi untuk pemimpin di Tabanan sesuai janjinya saat pentas di Gedung Kesenian I Ketut Marya setahun lalu. "Saya tak ingin ada santulan Saipul Jamil Ditangkap SAMBUNGAN DARI HALAMAN 1 tidur, kemudian terbangun, dan teriak," jelas Kapolsek Ari Cahya Saipul. Korban pun langsung lari Nugraha. Dikisahkan, korban DS awalnya bertemu Saipul di studio sebuah televisi. Korban kemudian diajak Saipul men- ginap di rumahnya. Sampai di rumahnya, korban diiming- imingi uang dan diminta me- mijat. Setelah memijat, korban merása curiga dan pindah tidur ke kamar lain. Tapi, saat bangun, korban dioral oleh seorang remaja pria berusia 17 tahun berinisial DS, yang men- gaku telah dicabuli. Menurut Kapolsek Kelapa Gading, Kompol Ari Cahya Nu- graha, dugaan pencabulan itu terjadi Kamis dinihari di rumah Saipul. Kemudian, korban DS berhasil melarikan diri, hingga melapor ke polisi. "Korban dioral dalam keadaan sedang dan lapor polisi. “Setelah dilaku- kan itu, korban kabur ke bawah menyelinap, lalu keluar, terus lapor ke Polsek," jelas Ari dilan- sir detikcom, Kamis kemarin. Ari menegaskán, polisi sudah memeriksa beberapa saksi. Ter- masuk di antaranya pembantu, sopir, dan asisten dari Saipul. Dari situ, Saipul ditetapokan sebagai tersangka dan kemung- kinan akan ditahan. Polisi men- jerat Saipul dengan Pasal 82 UU Perlindungan Anak berisi ancaman hukuman maksimal 15 tahun penjara. "Yang bersangkutan sudah tersangka, bakal kami tahan " tegas Kapolres Jakarta Utara, Kombes Daniel Bolly Tifaona, tadi malam. "Yang bersangkutan (Saipul) sudah mengakui perbua- tannya. Nanti dituangkan dalam BAP," imbuhnya.
