Tipe: Koran
Tanggal: 2017-03-04
Halaman: 14
Konten
14 KABAR REKOR >> TITIK PUTIH OLEH FEBRIAN FACHRI Abu di Atas Tunggul ua kabar menyedihkan menghiasi pemberitaan sepak bola dunia dalam dua pekan terakhir. Dua pelatih ternama, Claudio Ranieri dan Luis Enrique, mendapatkan perlakuan yang kurang mengenakkan dari Leicester City dan Barcelona. D Ranieri pekan lalu dipecat oleh manaje- men Kawanan Rubah karena dinilai gagal meneruskan performa apik musim lalu. En- rique baru saja tengah pekan ini mengu- mumkan dirinya tak akan di Camp Nou lagi ketika musim ini sudah berakhir. Namun, yang menimpa Ranieri tentu le- bih miris. Manajer bertangan dingin asal Ita- lia tersebut dinilai tak pantas diberhentikan secara tak hormat oleh Leicester. Masih segar di ingatan penggemar sepak bola ten- tang tinta emas bersejarah yang ditorehkan Ranieri untuk Leicester. la membawa Leices- ter yang berstatus tim gurem keluar sebagai juara Liga Primer Inggris musim lalu. Ranieri membuat the Foxes melangkahi tim-tim hebat dan kaya, langganan juara, semacam Chelsea, Manchester United, Man- Dunia sepak bola modern tidak ramah lagi untuk pelatih. chester City, Liverpool, dan Arsenal. Dengan modal yang sangat minim, Ranieri membuat semangat juang Riyad Mahrez dan kawan- kawan tidak kalah dari tim dengan materi pemain bintang. Leicester menjadi juara dengan catatan 23 kemenangan, 12 imbang, dan hanya 3 kali kalah. Statistik yang sebenarnya bisa dikata- kan ajaib mengingat Leicester hanya bersta- tus tim promosi semusim sebelumnya. SALTO Prestasi hebat Leicester tentu tak ter- lepas dari sosok Ranieri. Ia menerapkan semua kemampuannya yang berupa bekal dari pengalaman malang melintang di sepak bola Eropa. Enrique juga demikian. Secara formal, Enrique memang mengumumkan bahwa ia tak akan memperpanjang masa baktinya di Los Azulgrana karena ia merasa sudah jenuh dan butuh tantangan lain. Namun, sudah menjadi rahasia umum bahwa sejak jauh-jauh hari Barcelona me- mang sudah tak berniat mempertahankan Enrique di Can Nou. la dianggap sudah tak bisa lagi bersama Lionel Messi dan kawan- kawan. Terlebih sejak Barca dibantai Paris Saint-Germain, 4-0, di leg pertama babak 16 besar Liga Champions, kesalahan ditum- balkan kepada Enrique. Barcelona seakan dengan mudahnya me- lupakan kerja keras yang sudah dipersem- bahkan Enrique sejak 2014. Sejak didatang- kan ke Camp Nou, Enrique tak pernah absen memberikan gelar. Di musim perdananya, bekas pelatih AS Roma tersebut mem- persembahkan trebel winner dengan meme- nangi Liga Champions, La Liga Primera, dan Copa Del Rey. Musim lalu, dia juga memper- tahankan titel La Liga dan Copa del Rey. Jika tidak hanya melihat kegagalan di kandang PSG, performa Barcelona sebe- narnya baik-baik saja. Malah, Lionel Messi dan kawan-kawan sekarang sudah kembali lagi ke puncak klasemen sementara La Liga mengudeta Real Madrid. Ranieri dan Enrique memang hanya se- bagian kecil contoh. Posisi pelatih memang selalu di bawah bayang-bayang pemecatan dengan berbagai cara, terutama bagi pelatih klub-klub besar. Hanya sedikit pelatih yang beruntung seperti Arsene Wenger dan Sir Alex Ferguson yang tak pernah dipecat walau timnya sedang menurun. "Isu pemecatan? Sebagai pelatih, saya tak pernah heran dengan hal itu. Pekerjaan kami selalu dibayangi pemecatan," begitu pernyataan pelatih Fiorentina Paulo Sousa, beberapa waktu lalu. Memang benar apa yang dikatakan Sou- sa. Ibarat abu di atas tungku, abu yang mu- dah disingkirkan walau hanya dengan sedikit tiupan angin, begitu juga pelatih. Kalah beruntun cukup dua atau tiga laga saja, seo- rang pelatih sudah terancam kehilangan pekerjaan. Sebelum Ranieri, tim jawara Liga Primer Inggris di musim 2014-2015, Chelsea, juga melakukan hal yang sama kepada the Spe- cial One Jose Mourinho. Mou adalah pelatih terakhir yang membuat Chelsea juara Liga Inggris. Kekisruhan di ruang ganti the Blues musim lalu membuat performa Chelsea menurun. Mourinho harus terima diberhen- tikan di tengah kompetisi. Maka tak mengherankan jika pada pekan lalu, saat konferensi menjelang pertandin- gan Manchester United versus Southampton, Mou mengenakan kaus berinisial CR. la terang-terangan memberikan dukungan simpati untuk Claudio Ranieri. Di Instagram-nya, Mou mengatakan dunia sepak bola modern tidak ramah lagi untuk pelatih. Namun, ia yakin dunia tak akan pernah melupakan sejarah yang sudah dibuat pelatih-pelatih hebat. Semakin tingginya sisi komersial di dalam sepak bola menjadi penyebab. Mana- jemen yang sudah berinvestasi besar untuk membeli dan menggaji pemain serta pelatih ingin hasil yang terbaik bagaimanapun caranya. Mereka tak ingin kekalahan mem- buat bisnis mereka menurun. Akibatnya, ketika tim mendapatkan hasil minus, amarah pertama akan langsung di- arahkan kepada pelatih. Padahal, terkadang bisa saja kekalahan disebabkan karena ke- salahan pemain atau ofisial lainnya dalam mempersiapkan tim. ■ Lima Gol Sensasional Andy Cole P ada 4 Maret 1995, striker Manchester United Andy Cole mencetak gol lima kali saat menjamu Ipswich Town di Old Trafford. Kala itu, tim berjuluk Setan Merah ini berhasil memetik kemenangan 9-0 atas tim yang bermarkas di Portman Road. Hasil kemenangan itu masih menjadi margin terbesar dalam sejarah Liga Primer Inggris. Setan Merah saat itu menyandang sta- tus dua kali juara bertahan setelah 'memenangi dua gelar sejak Liga Primer didirikan pada 1992. Mereka tengah menantang untuk meraih gelar ketiga. Sementara, Ipswich saat itu berada di zona degradasi. Pada awal musim, Ipswoch sempat mengalahkan MU. Sejak awal MU sudah langsung men- dominasi. Setelah 16 menit permainan berlangsung, Roy Keane membuka gol dan membawa MU memimpin 1-0 dengan tembakan dari luar kotak penalti. Selan- jutnya, Cole mencetak dua gol dari jarak dekat pada menit ke-23 dan ke-37. MU membuat keunggulan 3-0 sebelum jeda. Memasuki babak kedua, Ipswich se- makin terpuruk. Cole kembali membobol gawang Ipswich dua kali, yakni pada me- nit ke-53 dan 65. Di antara dua gol Cole, Mark Hughes juga berhasil menyum- bangkan dua gol, yakni pada menit ke-54 dan ke-59. Paul Ince menambah gol kedelapan untuk Setan Merah pada menit ke-72. Pada menit ke-88, Cole mencetak gol kembali dan memastikan kemenangan 9- 0 atas tim tuan rumah. Performa gemilang Cole kala itu membuatnya menjadi pemain pertama yang mencetak lima gol dalam satu per- tandingan Liga Primer. Namun, rekor Andy Cole RITCHIE B TONGO/EPA papan atas secara keseluruhan masih tujuh gol yang dipegang oleh pemain Ar- senal Ted Drake pada 1935. Hasil kemenangan 9-0 itu menjadi re- kor margin Liga Primer. Namun, secara keseluruhan, rekor papan atas dalam margin masih di angka 12, yang dicatat- kan oleh West Brom pada 1982 dan dipe- gang oleh Nottingham Forest pada 1909. Jumlah gol yang dicetak Cole tersebut. juga diimbangi oleh Alan Shearer, Jer- main Defoe, dan Dimitar Berbatov. Namun, jumlah gol itu belum dilampaui dalam kontes Liga Primer hingga kini. kiki sakinah ed: m akbar SORAK SORAI Akhir pekan ini Stadion Anfield akan kedatangan Arsenal. Mam- pukah Liverpool bangkit dari kekalahan terakhirnya saat menjamu Ar- senal? Siapakah yang pembaca Rekor jagokan akan menjadi pemenang dari laga akbar nanti? (raRial. Jhony melalui fanpage republikabola di facebook dan twitter] Liverpool mempunyai catatan apik kala bersua tim-tim besar EPL. Walau selalu terpeleset oleh tim-tim medioker tapi Liverpool mempunyai catatan yang cukup bagus tiap kali kedua tim bertemu. Ar- senal selalu kesulitan meraih kemenangan setiap menghadapi Liverpool. Anfield road akan menun- jukkan magisnya di pertandingan ini. Liverpool pasti menang..!! IH >> REKOR SKETSA (raDadanHanapiah melalui fanpage republikabola di facebook dan twitter) Salam olahraga. Musim ini publik Anfield mungkin terheran-heran dengan penampilan tim kesayangannya. Mereka selalu tampil luar biasa ketika menghadapi tim besar penghuni big six klasemen Liga Inggris. Tapi seba- liknya, mereka sering terpeleset menghadapi tim yang di atas kertas dapat mereka taklukan. Sang tamu Arsenal tentu saja tidak ingin begitu saja tertinggal dari perbu- ruan gelar EPL musim ini. Pertandingan akan berjalan sengit karena sama-sama menerapkan filosofi sepak bola menyerang, Prediksi saya, the Reds akan menga- mankan 3 poin di kandangnya Silakan kirim komentar atau tanggapan Anda tentang berita seputar olahraga di: republikabola REKOR » SABTU 4 MARET 2017 HANNAH MCKAY/EPA Fly Emirates @republikabola Alexis Sanchez SUROHICANILLO » GORESAN Alexis Sanchez Dinilai Pantas Pindah ke Chelsea lexis Sanchez memasuki tahun terakhir dalam kontraknya di Arsenal pada musim panas ini. Striker tim nasional Cile itu te- ngah menunggu waktu untuk menyetujui perpanjangan kontraknya di Emirates Stadium. Namun, sejumlah klub rival percaya Sanchez bisa bernilai lebih tinggi di Stam- ford Bridge pada akhir musim. Beber- apa klub, di antaranya Ju- ventus, Paris Saint-Germain (PSG), Sevilla, dan beberapa klub Liga Super Cina, dikabarkan tertarik dengan Sanchez. Di sisi lain, Chelsea dilaporkan juga tengah memantau situasi Sahchez dengan cermat terkait pembahasan masa depannya. Spekulasi pun menyebut Sanchez akan cocok berada di Chelsea. Setidaknya, ada lima hal yang menjadi alasan San- chez dinilai tepat berlabuh ke markas rival sekota Arsenal. Pertama, Sanchez telah memainkan gaya sepak bola Conte. Chelsea telah men- catatkan 45 gol dalam 20 pertandingan Liga Primer sejak Antonio Conte men- gubah formasi menjadi 3-4- 3 pada akhir September lalu. Dengan formasi itu, the Blues menembus pertahanan lawan dengan cepat, operan lebar yang memanfaatkan lebar maksimal lapangan, serta banyak menembus ga- wang lawan secara langsung. Sanchez sendiri berada di urutan keenam di Liga Primer untuk kesuksesannya dalam menggiring bola DAAN YAHYA/REPUBLIKA dan keempat untuk memberikan assist. Ambisi serangannya setiap kali mendap- atkan bola telah menghasilkan 17 gol dan 8 assist dalam 25 penampilan Liga Primer. Tingkat kinerjanya itu akan membuatnya sangat diperlukan Conte. Kedua, Sanchez bisa memainkan peran apa pun di lini depan Chelsea. Tidak sulit untuk membayangkan LEICESTER Sanchez berkembang sebagai salah satu pemain sayap di sekitar Diego Costa dalam formasi 3-4-3 Chelsea. Ketiga, striker Chelsea Pedro telah menemukan kembali performanya yang membuatnya sangat berharga bagi Barce- lona. Untuk itu, sangat terbuka bagi Chelsea untuk mendapatkan bomber tajam menatap musim depan. Keempat, Sanchez mem- benci kekalahan seperti halnya Conte. Pada beberapa kesem- patan musim ini, Conte menga- takan, dirinya dihantui oleh beberapa kekalahan terakhir. Jika melihat bahasa tubuh Sanchez di lapangan, kega- galan berulang kali Arsenal telah membuktikan dirinya sangat terobsesi keme-- nangan. Kelima, sebagian besar pemain yang ditargetkan untuk mengisi lini serang Chelsea juga tengah dipan- tau klub lain yang juga men- cari pasukan bantuan pada musim panas. Di antaranya Alvaro Morata, Moussa Dembele, dan Andrea Be- lotti. Namun, mereka dinilai kurang meyakinkan untuk sukses di level atas sepak bola Inggris. kiki sakinah edi m akbar REKOR » SABTU 4 MARET 2017 Buktik Juergen Klopp Color Rendition Chart Radja Nainggolan Ambisi Mer FR ELISABETTA BARACCHIVEPA 4cm d ti D P m te a p SV da W m ya se in ju m
