Tipe: Koran
Tanggal: 2017-03-30
Halaman: 06
Konten
6 Opini tajuk Kolaborasi ajalah Forbes pada Maret 2017 merilis daftar orang terkaya sejagat. Di antara mereka terdapat pula pengusaha sukses asal Indonesia. Data yang dirilis Forbes tak banyak berbeda dengan daftar orang ter- kaya yang dikeluarkan oleh majalah Globe Asia pada Juni 2016 lalu. Setidaknya bisa dilihat dari dua posisi teratas orang terkaya se-Indonesia yang tidak ada perubahan. Robert Budi dan Michael Hartono dalam data yang dirilis Forbes maupun Globe Asia me- nempati puncak teratas. Posisi berikutnya berubah-ubah antara Anthoni Salim, Eka Tjipta Widjaja, Sri Prakash Lohia, dan Susilo Wonowidjojo. Baru kemudian di posisi berikutnya adalah Chairul Tanjung. Hartono bersaudara memperoleh kekayaan dari Djarum Group. Kini Djarum Group tak hanya bergerak di industri rokok, tetapi telah berkembang ke beragam industri lainnya. Adapun An- thoni Salim merupakan pebisnis kelas dunia. Ia mengoperasikan banyak perkebunan kelapa sawit, pabrik kelapa sawit, perkebunan gula, dan pabrik tepung. Mengutip riset Wealth Report 2017 oleh Knight Frank, jumlah miliarder Indonesia dengan aset lebih dari 1.000 juta dolar AS atau setara Rp 13,3 triliun mencapai 16 orang. Menurut laporan tersebut, setahun terakhir tidak ada perubahan berarti komposisi orang terkaya se-Indonesia. Namun, Knight Frank memprediksi, pada 2026 atau satu dekade mendatang jumlah orang superkaya Indonesia bisa bertambah tiga orang. Kekayaan bersih itu dinilai berdasarkan aset tak bergerak, yakni semisal aset properti berupa hotel, vila, pergudangan, dan kondominium hotel. Aset bergerak pun masuk perhitungan kekayaan bersih. Akan tetapi, aset yang dihitung tersebut tidak termasuk kediaman pribadi yang dihuni. Menyambung kupasan Knight Frank, pada Februari 2017 lembaga nirlaba berbasis di Inggris yang memerangi kemiskinan, Oxfam, merilis data bahwa Indonesia merupakan negara yang memiliki ketimpangan terburuk keenam di dunia. Kekayaan empat orang terkaya Indonesia setara dengan 100 juta orang termiskin di nusantara. Salah satu penyebabnya adalah pertumbuhan tinggi tidak diimbangi dengan pemerataan pendapatan. Menurut Oxfam, kesenjangan antara kaum superkaya dan penduduk termiskin tumbuh lebih cepat dibandingkan negara- negara di Asia Tenggara lainnya. Data Oxfam ini tentu saja memunculkan pro dan kontra. Menko Perekonomian Darmin Nasution menilai data Oxfam tersebut masih perlu dihitung dengan lebih cermat dan akurat. Terlepas dari data tersebut, bagaimana peran dan di mana posisi pengusaha Muslim Indonesia? Menilik data Globe Asia pada Juni 2016, dari 150 orang terkaya, pengusaha Muslim berjumlah 24 orang. Tak sampai seperlimanya. Padahal, 85 persen dari jumlah penduduk Indonesia adalah Muslim. Menarik untuk mencermati hal ini. Salah satu pembelajaran bagi pengusaha Muslim adalah pentingnya membangun jejaring. Kita bisa mencermati bagaimana bisnis para orang superkaya tersebut yang berkolaborasi dengan baik dan bersinergi. Persaingan tetap ada, tetapi bingkai saling mendukung menjadi pelajaran bagi pengusaha Muslim. Kolaborasi dan kemitraan merupakan solusi dalam memper- kuat jejaring pengusaha Muslim. Selama ini, sektor yang dikelola pengusaha Muslim masih tersebar dan tidak terkoneksi dengan baik. Ada yang berbisnis di sektor hulu, tetapi tidak tersambung dengan pengusaha Muslim yang berbisnis di sektor hilir. Potensi perekonomian umat belum disatukan dalam barisan yang rapi. Jika kekuatan ekonomi umat yang masih terserak ini bisa dikoordinasikan dengan baik, bukan tidak mungkin akan menjadi konglomerasi usaha yang luar biasa. Apalagi, dari sisi pendidikan, tidak sedikit generasi muda Mus- lim yang berkesempatan mencapai jenjang pendidikan tinggi. Tentu pendidikan tinggi saja tidak cukup. Mereka membutuhkan keterampilan berbisnis di lapangan. Sebab, sejatinya berbisnis tidak diperoleh dari teori di dalam kelas saja, yang lebih penting adalah praktik. Bukan tidak mungkin kolaborasi yang baik hasil dari kekuatan jaringan dan modal yang mencukupi, sumber daya manusia yang andal, dan proses alih ilmu yang bagus bakal menjadi kekuatan baru ekonomi umat. Sejumlah lembaga riset ekonomi dunia pun memprediksi meningkatnya jumlah kelas menengah Muslim pada 10 tahun mendatang. Bisa jadi, merekalah yang bakal memegang peran kunci per- ekonomian nasional. Dengan prasyarat, sejak dari sekarang dipersiapkan secara matang. ■ suarapublika Tindak Tegas Koruptor Kasus KTP-el yang merugikan negara Rp 2,3 triliun, tidak kunjung terselesaikan sejak 2010 hingga Januari kemarin. Seakan seperti gunung es yang semakin hari esnya semakin mencair, maka semakin terlihatlah aslinya. Dalam hal ini ternyata kasus ini melibatkan wakil rakyat yaitu DPR dan ini semakin menunjukkan bahwa di kalangan DPR tidak menjamin akan bebas dari kasus korupsi. Mereka mempermudah pemenang konsorsium memenangkan tender pengadaan KTP-el. Maka sudah saatnya para koruptor di negeri ini ditindak tegas. Pani Wulansary Mahasiswi STKIP Siliwangi, Bandung Ralat Sehubungan pemberitaan Republika tanggal 27 Maret 2017 di halaman 26 pada rubrik "Bincang Bisnis" dengan Direktur Perluas- an Kepesertaan dan Hubungan Antarlembaga BPJS Ketenaga- kerjaan Ellyas Lubis, terdapat kekeliruan yang perlu dibetulkan. Pada jawaban atas pertanyaan ketiga mengenai empat program BPJS Ketenagakerjaan, dalam berita tertulis, "... dan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (JPK)." Pada poin tersebut seharusnya tertulis Jaminan Pensiun (JP). Kemudian menjawab pertanyaan kesembilan mengenai laporan upah pekerja, tertulis, "... yang bayar gaji kita sampai enam bulan pertama sebesar 50 persen." Seharusnya 100 persen. Demikian kesalahan telah dibetulkan. REPUBLIKA Terbit sejak 4 Januari 1993, Republika hadir sebagai pelopor pembaruan media massa Indonesia. Harian ini memberi warna baru pada desain, gaya pengutaraan, dan sudut pandang surat kabar negeri ini. Sebagai koran, kemudian portal berita pertama di Tanah Air, media ini melahirkan keseimbangan baru dalam tata informasi. Republika terbit. demi kemaslahatan bangsa, penebar manfaat untuk semesta. Semua naskah yang dikirim ke Redaksi dan diterbitkan menjadi milik Harian Republika. Semua wartawan Harian Republika dibekali tanda pengenal dan tidak menerima maupun meminta imbalan dari siapa pun. Semua isi artikel/tulisan yang berasal dari luar, sepenuhnya tanggung jawab penulis yang bersangkutan. Semua isi artikel/tulisan yang terdapat di suplemen daerah, menjadi tanggung jawab Kepala Perwakilan Daerah bersangkutan. MAHAKA GROUP Redaksi REPUBLIKA KAMIS, 30 MARET 2017 Festival Film Santri, Inggris M What's Next? TRI ARU WIRATNO Dosen Seni Murni IKJ, Aktivis Seni Komunitas Bambu Wulung, Jakarta R sebuah realitas ga- gasan. Menariknya, gagasan itu disajikan secara apik dalam bangunan karya seni berestetika. Ikhtiar berbagai jenis keindahan seni di- tuangkan di situ, baik itu dalam bentuk seni adegan, seni rupa penataan ruang dan sett- ing, ketajaman kamera dan penataan cahaya, editing, dan seni keindahan cerita yang ter- tuang dalam skenario. ealitas kehidupan sosial budaya yang ditangkap kamera Pesan-pesan etika dan kekuatan estetika berpadu secara jujur dan lugu, apa adanya. Itulah gambaran yang terlihat dalam film- film pendek yang dibuat oleh para santri. Mereka yang diidentikkan sebagai siswa yang digembleng di pesantren untuk men- dalami ilmu agama itu ternyata melek tek- nologi digital dan mampu menuangkan ga- gasannya dalam sebuah karya seni bernama film. Ini tentu sebuah perkembangan sangat menggembirakan yang layak diapresiasi. Bakat-bakat terpendam para santri itu tampak dalam Festival Film Santri 2017 yang digelar Komisi Pembinaan Seni dan Budaya Islam MUI Pusat yang dimotori Habiburrah- man El Shirazy, seorang sastrawan terkemu- ka yang masyhur dengan karya-karya best seller-nya seperti Ayat-ayat Cinta, Ketika Cinta Bertasbih, dan Api Tauhid. Film-film pendek dari berbagai pesantren di seantero penjuru Tanah Air itu menjadi bukti bahwa sebagian pesantren telah mulai sadar pentingnya berdakwah secara indah memakai wasilah yang sesuai dengan per- kembangan era digital. Festival Film Pendek 2017 yang baru saja digelar itu membuktikan MUI benar-benar memahami strategi budaya. Dalam menja- lankan fungsinya sebagai himayatul ummah (melindungi umat) dari segala madharat, MUI tidak hanya beraksi melalui fatwa, im- bauan, dan sikap keagamaan. MUI juga ber- dalam satu adegan sebuah film adalah D dustri kreatif untuk menjadi pemain global. Meski demikian, menumbuhkan para pe- laku UMKM dan industri kreatif hingga cu- kup mampu memasuki pasar global dipenuhi berbagai tantangan. Mulai dari mempersiap- kan sumber daya manusia siap kerja yang mumpuni, akses permodalan, hingga ke- mampuan membuat kemasan layak ekspor. Semua pembahasan itu penting adanya dan membutuhkan kegigihan untuk meng- urai semua permasalahan yang ada dan me- nemukan solusi yang tepat guna dan berdaya guna. Namun, saat ini sangat kurang pemba- hasan bagaimana memenangkan pertempur- an melalui penguasaan hak kekayaan inte- lektual. Kita semua melihat bagaimana merek be- sar menjadi penguasa dunia seperti Apple, Samsung, HP, Dell, dan lain lain dengan basis produksi di luar negerinya sendiri. Tetapi kita jarang melihat merek Indonesia yang me- masuki pasar negara lain. Pemimpin Redaksi/Penanggung jawab: Irfan Junaidi Wakil Pemimpin Redaksi: Nur Hasan Murtiaji Redaktur Pelaksana Koran: Subroto Dedalen Redaktur Pelaksana Newsroom: Accom Elba Damhuri Dengan modal jumlah penduduk Indone- sia, maka sesungguhnya kita telah memiliki potensi pasar domestik yang cukup untuk mengangkat sebuah merek pada sebuah skala ekonomi yang layak. Modal tersebut harus dimanfaatkan dengan jeli. Dengan demikian, merek tersebut dapat mulai dipasarkan ke negara lain. Hal menda- sar yang harus dibangun adalah kesadaran bahwa nilai sebuah merek itu memiliki nilai komersial yang sangat besar jika dikembang- kan dengan baik. Beberapa merek Indonesia seperti Speed Up, League, Mustika Ratu, Bakmi GM adalah segelintir contoh merek yang telah memiliki nilai ekonomi pada mereknya, hanya saja masih belum ditumbuhkembangkan secara maksimal sebagai pemain global. Redaktur Pelaksana Online: Maman Sudiaman Redaktur Khusus: Ikhwanul Kiram Mashuri, Nasihin Masha Redaktur Senior: Agung P Vazza Wakil Redaktur Pelaksana: Firkah Fansur, Heri Ruslan, Kumara Dewatasari, Joko Sadewo Joko Sadewo Asisten Redaktur Pelaksana: alam banyak kesempatan diskusi mengenai pertumbuhan ekono- mi, sangat disadari pentingnya menumbuhkan UMKM dan in- Sebagai sebuah bangsa besar, tentunya kita harus bersepakat untuk tidak membiar- Priyantono Oemar, Stevy Maradona, Ferry Kisihandi, Mansyur Faqih, Didi Purwadi, Muhammad Subarkah, Budi Raharjo Sekretaris Redaksi: Hamidah Sagaf Perwakilan Jawa Barat: Rachmat Santosa Basarah (Kepala Perwakilan) Irfan Fitrat Pribadi (Kepala Redaksi) Perwakilan DIY-Jateng & Jatim: Fachrul Ratzi (Kepala Perwakilan) Yusuf Assidiq (Kepala Redaksi) gerak nyata melalui ranah seni dan budaya secara kreatif. Di sini wajah MUI terasa cool seperti tecermin dalam pagelaran seni pada Malam Anugerah Festival Film Santri, 25 Maret yang lalu. Dengan mendorong anak-anak muda, khususnya para santri, untuk sibuk dengan hal-hal kreatif-rekreatif seperti membuat film pendek positif, secara tidak langsung MUI telah melakukan proses deradikalisasi dalam arti yang positif. Inilah sikap wasathiyyah atau moderat, yang mesti diteladani. Dan ini harus mendapatkan apresiasi dari peme- rintah dan masyarakat luas. Festival Film Santri 2017 yang dikemas dalam bentuk Lomba Film Pendek Antara Pesantren se-Indonesia dan Seminar Film Islami ASEAN jelas memberikan angin segar bagi perkembangan film Indonesia di masa yang akan datang, kalau kegiatan serius se- perti ini terus dikelola dengan baik dan kon- sisten. Festival ini tidak boleh yang pertama dan terakhir. Pemerintah dan masyarakat luas mesti mendukung festival seperti ini diada- kan secara rutin dan berkala setiap tahun. Sebab kanalisasi hasil-hasil kreatif anak-anak muda, santri khususnya, harus terus ada. Bertempur Memasuki Pasar Global TEGUH ANANTAWIKRAMA Ketua Komite Tetap Akses Permodalan UMKM Industri Kreatrif Kadin Indonesia Dan festival ini salah satu tempatnya. Panitia Festival Film Santri seyogianya me- nyadari bahwa film-film pendek tersebut adalah garapan para pemula. Sudah barang tentu masih ada kekurangan dan bolong-bo- long di sana sini. Itu wajar. Sebab, di antara santri itu banyak yang membuat film pendek dengan bekal ilmu auto- didak. Ya begitulah lazimnya dunia pesantren. Autodidak adalah jurus andalan mereka. Maka agar para santri itu lebih maju lagi dan sampai pada titik potensi terbaiknya, alangkah baiknya jika festival itu ditindak- lanjuti dengan pendampingan dan pembina- an secara serius. Minimal para nominator itu diperkaya dengan kegiatan workshop dan residensi untuk mengasah kemampuan mereka. Festival Film Santri yang diikuti oleh 118 peserta cukup memberikan harapan pada perkembangan perfilman nasional. Karya santri menyuguhkan estetika yang tidak seperti biasanya. Di sana ada keunikan dan warna yang berbeda. Passion Islami terasa dari gaya hidup santri yang sederhana dalam hidup dan me- kan negara kita di dominasi merek asing saja, tetapi dapat menjadi lahan pembiakan merek Indonesia untuk tumbuh menjadi pemain global. Kita harus secara sadar memberi kemu- dahan pendaftaran merek dan segala sesuatu yang berhubungan dengannya. Pada saat bersamaan memberikan perlindungan hu- kum secara berkesinambungan pada perco- baan-percobaan pelanggaran kepemilikan hak kekayaan intelektual. Para pembatik kita harus dibangkitkan kesadarannya untuk membangun mereknya, melindungi hak atas kekayaan intektual de- sain atau corak-corak batiknya agar desain tersebut dapat terus memberikan nilai ba- ginya. Insan dunia kuliner harus disadarkan juga bahwa resep-resep baru mereka yang diangkat dari kekayaan khazanah kuliner Indonesia patut mendapatkan perlindungan hak kekayaan intelektualnya dan berkem- bang terus nilai keekonomiannya. Para game developer, animator harus te- rus digugah untuk terus berkarya dan men- daftarkan setiap karakter rekaannya agar me- reka dapat memaksimalkan hak kekayaan in- telektual atas kreasinya. Pegiat film harus digugah untuk giat men- daftarakan setiap cerita, karakter, bahkan ilustrasi musiknya agar mereka akan terus- menerus dapat menikmati nikai ekonomi atas ciptaannya kelak. Para pemusik harus pula dibantu mem- permudah mendaftarkan haknya atas lirik lagu, komposisi, dan keseluruhan koleksi mu- sik ciptaannya, sehingga segala bentuk pe- manfaatannya kelak dapat dinikmati nilai ekonomisnya oleh penciptanya. Gerakan untuk memenangkan pertem- puran dagang masa depan antarnegara harus dimulai dengan gerakan mencintai merek Indonesia, menggunakan buatan Indonesia, dan kemudian memasarkan buatan Indo- nesia. Segala bentuk kegiatan menuju tumbuh- nya sebuah merek Indonesia patut menda- patkan insentif. Kebijakan fiskal yang tepat untuk setiap upaya membangun merek Indo- nesia harus mulai didiskusikan dan diupaya- REPUBLIKA KAMIS, 30 MARET 2017 lihat hidup. Misalnya cara santri memandang tentang kesederhaan hidup bukan melulu pada keterbatasan dalam kehidupan ini. Alamat Redaksi: Jl. Warung Buncit Raya No. 37, Jakarta 12510 T. 021.780 3747 (Hunting), 021.791 84744 (iklan) F. 021.780 0649, 798 3623 (Redaksi), 021.798 1169 (iklan), 021.791 98442 (Sirkulasi dan Berlangganan) Email Redaksi Republika: sekretariat@republika.co.id. Percetakan: PT Republika Media Mandiri Jl. Rawa Bali 2 No. 1 Kawasan Industri Pulogadung, Jakarta Alamat Perwakilan: Republika Jawa Barat: Jl. Mangga No, 47 Bandung 40114 T. 022.87243363-87243364, F. 022 8724 3365 Republika DIY-Jateng & Jatim: Ji. Perahu No. 4, Kota Baru, Yogyakarta T. 0274. 544.972, 566028, F. 0274, 541.582 Surat Izin Usaha Penerbitan Pers: SK Menpen No. 283/SK/MENPEN/SIUPP/A7/1992, Anggota Serikat Penerbit Surat Kabar: Anggota SPS No. 163/1993/11/A/2012 Dalam pandangan santri, kesederhanaan bisa menjadi sebuah kekayaan yang tiada ter- nilai harganya. Hal itu misalnya terasa sekali dalam film pendek berjudul Alif yang meme- nangi juara tiga dalam festival tersebut. Film Alif menggambarkan seorang anak yang sederhana dan memiliki cita-cita besar untuk bangsanya dalam kesederhanaannya. Gagasan itu disampaikan dalam film secara sederhana namun cukup menyentuh. Film A Light yang digarap oleh para santri putri dengan seluruh pemain santri putri melukiskan kisah seorang santri tunanetra yang memiliki cita-cita tidak terbatas untuk Indonesia meski pandangan matanya ter- batas. Meski berasa aroma sinetron dalam film ini, tetapi penggarapannya cukup bagus. Wajar jika meraih juara dua. Dan film Diary Santri yang meraih dua penghargaan, film terbaik dan sutradara ter- baik, menceritakan perjuangan Ainun, santri putri dari pelosok desa, yang berjuang untuk memajukan desanya. Pesan hadis khairunnnas 'anfauhum linnas dikemas secara apik dan indah. Warna perempuan dalam film ini begitu terasa sejak scene pertama. Wajar, karena sutradaranya santri perempuan. Etika dan tatanan Islam begitu dijaga dalam ketiga karya itu. Unsur-unsur estetika sinematografinya sudah cukup bagus tetapi tetap perlu pe- nguatan dan pengayaan oleh para sineas dan pakar sinematografi yang lebih senior. Dan para santri yang sudah terbiasa bergelut dengan seni keindahan seperti ilmu balaghah, badi', dan ma'ani rasanya akan sangat cepat menyerap ilmu para maestro perfilman Indonesia. Ruang belajar itu pin- tunya harus dibuka lebar-lebar buat mereka. Kemenag, Kemendikbud, dan Kemenko- minfo mesti mengulurkan tangannya. Jika para santri itu prigel membuat film yang ba- gus, saya optimistis suasana peradaban dan kebudayaan Indonesia akan cerah dan indah. Maka Festival Film Santri tidak boleh ha- nya berhenti pada perayaan "Malam Anu- gerah" saja. Pemerintah dan masyarakat luas ada baiknya segera menyahut "kumandang azan" yang telah dilantunkan Komisi Pembi- naan Seni dan Budaya MUI, dalam gerakan budaya yang kreatif dan positif. Setuju? ■ kan realisasi secepatnya agar merek Indo- nesia memiliki keunggulan dalam bersaing. Kebijakan yang berpihak pada merek Indonesia di setiap pengadaan pemerintah haruslah tidak menjadi wacana saja, tetapi harus menjadi sebuah kenyataan. Relaksasi bea masuk pada komponen industri yang ter- kait dengan penumbuhan merek Indonesia harus dilakukan dengan segera. Kebijakan pembiayaan yang tepat guna bagi mereka yang membangun merek Indo- nesia harus dengan sadar diciptakan. Pem- biayaan bagi upaya membangun merek Indo- nesia haruslah diberi kemudahan, baik dari segi tingkat suku bunga maupun dari segi panjangnya masa pembiayaan. Membangun sebuah badan usaha peme- rintah yang bertugas memasarkan produk Indonesia dan produk bermerek Indonesia harus segera dilakukan dengan tujuan yang jelas, yaitu memenangkan pertempuran per- dagangan dunia melalaui kekuatan hak ke- kayaan intelektual. Badan pemasaran UMKM dan industri kreatif ini harus berhadapan dengan ke- kuatan distributor global yang telah melaku- kan penetrasi pasar dengan sangat masif. Karenanya, badan ini harus dipimpin oleh mereka mereka yang memiliki pengetahuan tentang pemasaran dunia, jalur distribusi produk industri kreatif, dan akses modal yang besar. Badan usaha ini juga sebaiknya dapat dengan sadar bekerja sama dengan para pe- giat untuk menciptakan pertumbuhan dan transaksi bagi setiap hasil karya dan merek Indonesia agar dapat tumbuh menjadi merek dengan nilai yang tinggi Tidak ada yang tidak mungkin jika kita memiliki kemauan yang kuat, keberanian, dan keteguhan hati untuk memberikan yang terbaik bagi Negara Kesatuan Republik Indo- nesia dan kesabaran untuk memulai dari sa- ngat awal. Mari kita bekerja bersama untuk Indo- nesia, mencintai, beli dan gunakan merek Indonesia, teruskan untuk menjual merek Indonesia dan menjadi pemenang persaingan global dan membanjiri pasar dunia dengan merek Indonesia. ■ Wartawan Senior: Harun Husein, Nurul S Hamami, Selamat Ginting, Siwi Tri Puji Budiwiyati, Rakhmat Hadi Sucipto. Kepala Desain: Sarjono. Kepala Infografis: Muhamad Ali Imron. Kepala Penyunting Bahasa: Ririn Liechtiana. Kepala Digital: Desi Purwo Wijianto Staf Redaksi: Alwi Shahab, Syahruddin El-Fikri, Andi Nur Aminah, Andri Saubani, Agus Yulianto, EH Ismail, Dewi Mardiani, Endro Yuwanto, Fitriyan Zamzami, Indira Rezkisari, Irwan Kelana, Israr, Khoirul Azwar, Nashih Nashrullah, Natalia Endah Hapsari, Nidia Zuraya, Nina Chairani Ibrahim, Musiron, Ratna Puspita, Reiny Dwinanda, R Hiru Muhammad, Teguh Firmansyah, Wachidah Handasah, Yeyen Rostiyani, Yogi Ardhi Cahyadi, Edwin Dwi Putranto, Hafidz Muftisany, Abdullah Sammy, Agus Raharjo, Ahmad Islamy Jamil, Amri Amrullah, Ani Nursalikah, A Syalaby Ichsan, Bilal Ramadhan, Bowo Pribadi, Citra Listya Rini, Darmawan, Desy Susilawati, Djoko Suceno, Dwi Murdaningsih, Dyah Ratna Meta Novia, Eko Widiyatno, Erdy Nasrul, Erik Purnama Putra, Esthi Maharani, Fernan Rahadi, Friska Yolandha, Ichsan Emrald Alamsyah, Indah Wulandari, Lilis Sri Handayani, Mohammad Akbar, Muhammad Fakhruddin, M Hafil, Neni Ridarineni, Nur Aini, Qommarria Rostanti, Rusdy Nurdiansyah, Satya Festiani, Setyanavidita Livikacansera, Yullan- ingsih, Tahta Aidilla, Agung Supriyanto, Wihdan Hidayat, Prayogi, Rakhmawaty Lalang, Yasin Habibil, Raisan Alfarisi, Bambang Noroyono, Gita Amanda Jatnikawati, Angga In- drawan, M Iqbal, Satria Kartika Yudha, Rizky Jaramaya, Gilang Akbar Prambadi, Rr Laeny Sulistyawati, Nora Azizah, Lida Puspaningtyas, Dessy Suciati Saputri, Ratna Ajeng Tejomukti, Reja Irfa Widodo, Fuji Pratiwi, Halimatus Sa'diah, Mas Alamil Huda, Sadly Rahman, Agung Sasongko, Hazlansyah, Yudha Manggala Priana Putra, M Amin Madani, Flan Firatmaja, Karta Raharja Ucu, Puti Almas, Rahmat Fajar, Fauziah Mursid, Debbie Sutrisno, All Mansur, Melisa Riska Putri, Sonia Fitri, Umi Nur Fadhilah, M Fauzi Ridwan, Maspril Aries (Palembang), Ahmad Baraas, Mutia Ramadhani (Bali), Ahmad Fikri Noor, Eric Iskandarsyah, Kiki Sakinah, Lintar Satria Zulfikar, Eko Supriyadi, Issha Haruma, Mamiati, M Nursyamsi, Sapto Andika Candra, Binti Sholikah, Christiyaningsih, lit Septyaningsih, Sri Handayani, Dadang Kurnia, Rizma Riyandi, Adysha Citra R, Andrian Saputra, Aprilia Safitri Ramdhani, Dian Fath Risalah, Febrian, Fira Nursya'bani, Fuji Eka Permana, Hasanul Rizqa, Intan Pratiwi, Retro Wulandhari, Rossi Handayani, Umar Mukhtar, Wilda Fizriyani, Anggoro Pramudya, Santi Sopia, Wisnu Aji Prasetiyo, Frederikus Dominggus Bata, Wahyu Suryana, Rizkyan Adhiyuda, Kamran Dikarma, Dian Erika Nugraheny, Zull Istiqomah, Aji Nugroho, Dwina Agustin, Mabruroh, Noer Qomariah Kusumawardhani, Rahayu Subekti, Rizky Suryarandika, Shelbi Asrianti, Kabul Astuti, Idealisa Masyrafina, Crystal Liestia, Muhyiddin. Direktur Utama: Agoosh Yoosran Wakil Direktur Utama: Mira Rahardjo Djarot Direktur Operasional: Arys Hilman Nugraha Komisaris Utama: Erick Thohir Komisaris: R Harry Zulnardy Adrian Syarkawie Rudi Setia Laksmana Rosan P Roeslani Manajer Senior Keuangan, SDM, dan Umum: Ruwito Brotowidjojo GM Marketing dan Sales: Yulianingsih Yamin Manajer Legal: Satyo Andhiko Rekening Bank an PT Republika Media Mandiri: Bank BSM, Cab. Warung Buncit, No. Rek. 003.011.3448 Manajer Iklan: Indra Wisnu Wardhana Manajer Produksi: Nurrokhim Manajer Sirkulasi: Haryadi B Susanto Harga Berlangganan: Rp 87.000 per bulan. Harga Eceran Pulau Jawa Rp 3.500 per eksemplar. Harga Eceran Luar Jawa: Rp 4.500 per eksemplar (tambah ongkos kirim). Bank Mandir, Cab. Warung Buncit, No. Rek. 127.000.424.0642 Bank Lippo, Cab. Warung Buncit, No. Rek. 727.30.028.988 Bank BCA, Cab. Graha Inti Fauzi, No. Rek. 375.305.6668 Bank BNI Syariah, Cab. Fatmawati, No. Rek 021.159.324.0 KAMRAN DIKARMA Surat "perceraian" Inggris dari UE diajukan pada Rabu. LONDON - Perdana Menteri Ing- gris Theresa May telah menandatangani surat permohonan pengunduran diri Inggris dari UE atau Brexit, Selasa (28/3). Saat penandatanganan, foto menunjukkan May sendirian di depan meja yang berada di bawah jam dinding, bendera Inggris, dan lukisan minyak perdana menteri Inggris pertama Robert Walpole. Surat permohonan tersebut akan diberikan kepada Duta Besar Inggris untuk UE Tim Barrow. Oleh Barrow, surat akan diserahkan kepada Presiden UE Donald Tusk di Brussels, Belgia, pada Rabu (29/3). Dengan ditandatanganinya surat tersebut, Inggris dan UE akan memulai proses negosiasi selama dua tahun sebagaimana diatur dalam Pasal 50 Traktat Lisabon. Dalam pasal tersebut diterangkan tentang prosedur pengun- duran diri anggota UE. Saat surat diterima, Donald Tusk akan menggelar Konferensi Tingkat Tinggi UE dengan mengundang pe- mimpin dari 27 negara anggota kecuali Inggris. Dalam konferensi tersebut, para pemimpin negara anggota UE akan memberi mandat kepada Komisi Eropa untuk melaksanakan negosiasi dengan Inggris. Adapun masa negosiasi akan berlangsung selama dua tahun seperti tertuang dalam pasal 50. Ketika memasuki fase perundingan dengan UE, May berjanji akan mewakili setiap aspirasi dari warga Inggris Raya. "Ketika saya duduk di meja perundingan bulan depan, saya akan mewakili setiap orang di seluruh Inggris Raya, muda dan tua, kaya dan miskin, kota dan seluruh desa," kata May. FIRA NURSYA'BANI WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menanda- tangani perintah eksekutif membatalkan peraturan mengenai perubahan iklim di era Presiden Barack Obama. "Saya mengambil langkah bersejarah untuk membebaskan pembatasan energi di Amerika, untuk membalikkan campur tangan pemerintah, dan membatalkan peraturan yang membunuh lapangan pekerjaan," kata Trump. Dengan dia oleh penambang batu bara dan eksekutif perusahaan batu bara, Trump menyatakan "Kemerdekaan Ener- gi" dalam perintah eksekutifnya yang di- umumkan di kantor Badan Perlindungan Lingkungan. Para penambang, eksekutif perusahaan batu bara, dan staf dari kelompok industri bertepuk tangan keras setelah Trump memberikan pernyataan. Perintah Trump ini menghantam Ke- sepakatan Paris 2015. Kesepakatan itu bertekad mencegah kenaikan suhu bumi mencapai titik tertinggi, yang pada 2016 mencapai tahun ketiga berturut-turut. Trump Batalkan Keb Iklim Masa Obama Langkah Trump juga memicu reaksi dari koalisi 23 negara bagian dan peme- rintah daerah serta kelompok-kelompok lingkungan. "Kami tidak akan ragu untuk melindungi orang-orang yang kami layani, termasuk dengan agresif menentang perin- tah eksekutif Presiden Trump yang meng- abaikan hukum dan pentingnya meng- hadapi ancaman nyata dari perubahan iklim," ujar koalisi yang dipimpin oleh Jaksa Agung New York Eric Schneiderman. Target utama perintah eksekutif itu adalah menghentikan program Clean Po- wer Plan. Program itu ditandatangani Color Rendition Chart Sel untuk Presiden Korsel OLEH FIRA NURSYA'BANI S eperti apakah sel yang akan ditempati Presiden Korea Selatan (Korsel) Park Geun-hye jika ia ditahan? la akan mendapatkan sejumlah kekhususan, tetapi ia juga akan diperlakukan sama dengan tahan lain dalam beberapa hal, termasuk harus merelakan rambut- nya tidak disanggul seperti biasa. Park dilaporkan akan segera menempati sebuah sel isolasi tahanan yang cukup istimewa jika ia ditahan atas skandal korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan. Sebagai mantan presiden, Park akan diberi sel SERAHKAN SU Utusan Inggris kepada Presid Melalui surat itu lepasnya Inggri May memiliki jang sejarah terakh Inggris tetap bersa an kemerdekaan mencuat. Selain it bahas kesepakatan gota UE di bidang k an, keamanan, dan Hasil dari neg membentuk masa. gris dengan nilai Negosiasi juga ak London dapat te antara dua pusat Dalam perundi mantan preside diperkenalkan pa Clean Power mengurangi emis kit listrik sebesar kat 2005 pada 20 tidak pernah dilal perlawanan huk bagian yang diku Program itu mangkas emisi k listrik dan menu berdasarkan ke iklim di Paris pac Keputusan Tr an yang dapat me dari produksi m dioksida dan met ma yang mengha Pada Rabu, Ci sepakat menduku menahan laju ke itu dilakukan set ambil Trump. Ju Luar Negeri Cina seluruh negara se suai kondisi. "Tak peduli be negara lain tent. sebagai negara ber gung jawab, tekad Cina terhadap keb berubah," ujarnya Sedangkan, Ke Perubahan Iklim mengatakan, "Kam Paris dan transisi modern dan inov. tumbuhan bagi kerja, peluang inve an ekonomi." reu seluas 6,56 meter "Saya pikir Par sebuah fasilitas ya Kim Kyung-soo, SE pernah menginter pemimpin militer Chun Doo-hwan da Chun dan Roh ditar karena tuduhan pe penyuapan. Sel tersebut dil lebih banyak ruang dan kamar mandi c Park dipastikan har pukul 06.30 dan tid 09.00 serta hanya d menonton televisi p 4cm
