Arsip
Halaman Artikel
Creative Commons License

Jika anda mendapati gambar tidak sesuai dengan spesifikasi data (salah tanggal dan atau salah penomoran halaman), posisi gambar landscape, satu gambar terdapat dua halaman, kualitas gambar kabur, anda bisa melaporkan data tersebut agar segera diperbaiki dengan menekan tombol laporkan.

Kata Kunci Pencarian:

Nama: Republika
Tipe: Koran
Tanggal: 2017-03-30
Halaman: 18

Konten


Teraju Ac Kopi, Warisan Sejarah Islam Venesia yang berhubungan intens dengan para saudagar Muslim di wilayah-wilayah kekuasaan Usmaniyah. Kopi menyebar ke Eropa melalui dua rute - dari daratan yang dikuasai Kesultanan Usmaniyah, dan jalur laut dari pelabuhan di wilayah penghasil kopi di Yaman, Mocha. Dua perusahaan asal Belanda dan Ing- gris merupakan pembeli utama di Mocha pada awal abad ke-17, dan kargo mereka dibawa pulang melalui Tanjung Harapan atau diekspor ke India dan seterusnya ke berbagai wilayah jajahannya. Kopi juga tiba di Eropa melalui perdagangan di Medite- rania dan dibawa oleh tentara Turki ke Danube. OLEH SIWI TRI PUJI B Orang pertama yang men- dokumentasikan tentang kopi adalah seorang filsuf yang juga dokter dari Persia bernama Rhazes atau Al-Razi (850-922), yang memanfaatkannya sebagai obat. B erbicara tentang kopi, apa yang terlintas dalam benak Anda? Anda mungkin berpikir tentang espresso ala Italia, cafe au lait yang kental citarasa Prancis-nya, atau double grande latte dengan taburan bubuk kayu manis seperti yang disajikan kedai kopi ternama asal Amerika Serikat. Atau malah menempatkannya sebagai simbol global- isasi; tak "gaul" kalau belum pernah ngopi- ngopi di warung kopi berkelas dunia. Entah bagaimana awalnya, kopi seperti 'disabotase' sebagai produk Barat. Padahal, kopi hanya bisa dibudidayakan di wilayah dengan iklim tropis seperti Amerika Latin, sub-Sahara Afrika, Vietnam, dan Indonesia. Kopi juga baru dipopulerkan di Eropa pada kurang lebih abad ke-16 dan 17, baru kemu- dian di Amerika Serikat. Kopi sejatinya adalah warisan Islam bagi dunia. Sejarah kopi setidaknya ber- mula pada abad ke-9; dari Afrika Timur, kopi menyebar ke Mesir dan Yaman. Bukti kredibel awal muncul pada pertengahan abad ke-15, dimana di padepokan Sufi di Yaman, kopi biasa dipanggang dan diseduh, dalam cara yang mirip dengan bagaimana kopi kini disiapkan. Pada abad ke-16, kopi sudah menyebar ke Timur Tengah, Persia, Turki, dan Afrika utara. Dari wilayah kekua- saan Muslim, kopi kemudian menyebar ke PENEMU KOPI Ilustrasi dalam buku tentang kopi karya William H Ukers, tentang Kaldi dan kambing-kambing gembalaannya yang diberi makan biji kopi, yang secara luas dianggap sebagai tonggak awal tradisi minum kopi. Italia, dan seluruh Eropa, ke Indonesia, baru kemudian ke benua Amerika. Orang pertama yang diketahui menulis tentang kopi adalah seorang filsuf yang juga dokter dari Persia bernama Rhazes atau Al- Razi (850-922), yang memanfaatkannya sebagai obat. Dia menggambarkan minum- an yang disebut bunchum yang dibuat dari buah bunna, bahasa Ethiopia untuk menye- but kopi. Tulisan-tulisan awal lainnya menyebut Yaman, di bagian selatan Semenanjung Arab tepat di seberang Laut Merah dari Ethiopia, sebagai wilayah perkebunan kopi pertama pada awal abad ke-15. Semua ta- naman kopi di wilayah ini dibawa dari Ethiopia. Di Yaman, para sufi Muslim lah yang mengenalkan tradisi minum ini: menyu- lapnya menjadi minuman agar tetap terjaga saat berdoa sepanjang malam. Situs sejarah Islam Muslim Heritage menyebut, pertama kali tradisi memanggang dan menggiling HURRIYETDAILYNEWS COFFECROSSROADS.COM Kedai kopi di Istambul, Turki pada abad pertengahan. kopi mungkin terjadi di sini. Namun ada versi lain cerita penggunaan kopi di kalangan kaum sufi di Yaman. Dalam salah satu tulisannya, cendekiawan Muslim Fakhr al-Din Abu Bakr Ibn Abi Yazid Al-Makki menyebut kelompok sufi Shadhilya sebelumnya menggunakan daun Al-Gat, tanaman yang terkenal di jazirah Arab untuk mencegah kantuk. Entah ka- rena apa, tiba-tiba daun ini sulit ditemukan. Syekh al-Dhabhani (1470-1471), salah satu pemimpin sufi, kemudian memerin- tahkan para pengikutnya untuk menggu- nakan bunna, biji kopi dalam bahasa Ethio- pia. Namun, banyak sejarawan menyebut hal ini tidak bisa dijadikan patokan bahwa kopi pertama dikenal di Yaman pada masa itu; tanaman ini mungkin telah ada, hanya sebelumnya tak termanfaatkan. Bagaimanapun, banyak versi tentang sejarah kopi. Dalam Kitab Kahvaler ditu- liskan penemuan pertama kopi pertama kali adalah tahun 1258. Ceritanya mengacu pada seorang syekh bernama Omar yang mene- mukannya secara tidak sengaja. Ia tengah kelaparan, kemudian mengulum biji-biji kopi yang berwarna merah ranum. Beberapa catatan juga menunjukkan kopi sudah di- kenal umat Islam jauh sebelum abad ke-15. Namun perjalanan kopi mengelana ke seluruh penjuru dunia tak bisa lepas dari sejarah penaklukan Turki atas Semenan- jung Arab pada awal abad ke-16. Dinasti Usmaniyah lah yang berjasa membawa kopi ke tempat-tempat yang sama sekali baru. Larangan mengonsumsi alkohol, menu- rut Muslim Heritage memberikan tum- pangan besar untuk kopi menyebar ke selu- ruh wilayah kekuasaan Usmaniyah. Kopi menjadi pengganti anggur, dan diberi nama kahve, atau "anggur Saudi." Kata ini berasal dari kata qahwa, istilah Arab untuk kopi. Kopi menyebar dengan cepat di seluruh Kekaisaran Usmaniyah pada abad ke-16. Kedai kopi didokumentasikan pertama kali dibuka di Konstantinopel (Istanbul) pada 1554, setelah sebelumnya populer di Kairo, Damaskus, Makkah, dan Madinah. Ballo Awal abad ke-17, kopi mulai berkelana ke Eropa, melalui tangan pedagang Nasrani Awalnya, kopi mendapat perlawanan yang kuat dari Gereja Katolik. Bahkan, saat itu muncul petisi yang meminta Paus Cle- mente VIII untuk menyatakan minuman hitam itu sebagai "minuman setan". Paus, seperti ditulis BBC dalam sebuah ulasan mengenai kopi, memilih bersikap bijak. Ia bahkan kemudian dikabarkan menyukai- nya, dan menyatakan, "Minuman iblis ini begitu lezat... kita harus menipu iblis de- ngan membaptisnya." Kopi dengan cepat menjadi populer di seantero Eropa. Kedai-kedai kopi berdiri di berbagai wilayah, dan permintaan akan kopi terus meningkat. Sementara di wilayah Muslim disi- bukkan dengan pelarangan kedai kopi dan kontroversi halal-haram minuman ini, kopi di Eropa dengan cepat menjadi komoditas berharga. Tanaman kopi banyak dicari di Eropa, sebelum akhirnya mereka menya- dari, hanya iklim tropislah yang cocok untuk kopi. Kerajaan besar Eropa seperti Belanda dan Prancis mencoba menanam kopi di wilayah jajahan mereka. Pedagang kopi Arab mengekspornya ke benua ini dengan me- manggang atau merebusnya terlebih dulu. Belanda, yang kebetulan memiliki dae- rah jajahan di wilayah tropis yang cocok untuk kopi, dengan cepat menangkap peluang ini. Mereka memboyong benih- benih kopi dari Timur-Tengah ke koloni mereka, Indonesia, pada awal abad ke-18. Jawa menjadi ladang subur kopi dan terke- nal menghasilkan biji kopi kualitas pre- mium. Mereka mulai dengan hanya mena- nam kopi yang benihnya diperoleh dari Mocha, Yaman. Dibiakkan di Jawa, produk yang mereka label sebagai Mocha Java di- kapalkan pertama kali ke Eropa pada 1719. Menyusul keberhasilan Jawa, produksi kopi itu cepat dikembangkan di Sumatra dan Srilanka. Beberapa tanaman juga dibudi- dayakan di kebun raya khusus yang dicip- takan di Amsterdam. Sebagai bagian dari perjanjian militer, Prancis menerima bebe- rapa tanaman ini sebagai hadiah pada tahun 1720, segera mengangkutnya ke koloni mereka di Amerika Tengah. Seorang kapten Angkatan Laut Prancis, Gabriel de Clieu, di- perintahkan oleh Raja Louis XV untuk mendirikan perkebunan di Martinique. Be- landa tak ingin tersaingi, membangun per- kebunan kopi di koloni mereka di Suriname. Kini, kopi tersebar di seluruh penjuru dunia, Masing-masing wilayah memiliki cara tersendiri menikmatinya. Jika bahasa Inggris menyatukan warga dunia melalui komunikasi verbal dan tulisan, kopi menya- tukannya melalui lidah. Tak ada dusta dalam rasa. Hikaya Kedai kopi pertama di London yang didirikan tak L setelah kopi dikenalkan di benua Eropa pada abac Color Rendition Chart OLEH SIWI TRI PUJI B Di masa lalu, waru bak media sosial p zaman internet saa menjadi arena tem manusia saling ber aksi dan saling ber banyak ide, gosip gerakan sosial. S ejarah mengenai tradisi manus kopi tak pernah bulat. Beberapa logi mempercayai pengguna kafein merujuk pada 600 tah Masehi. Lalu pada 900 sebel filsuf Homer membuat referensi "minuman hitam dan pahit dengan kekuatan untuk mence Referensi yang sama diulang dal legenda Arab dari periode yang William H Ukers dalam be About Coffee menyebut kopi be disebut dalam kitab suci agar Misalnya dalam salah satu ayat biji-bijian yang diterima Rut adalah kopi, begitu juga hadiah dari Abigail, seperti disebut Samuel: 25. yang Selama berabad-abad, bebe da apokrif telah melekat bersar bangnya tradisi minum kopi. diambil dari pohon dari keluarga ini tak hanya dijadikan minuma penggunaan lain. Cendekiawan M Sina yang juga pakar matematika dari Persia juga menggunakann salah satu obat pada abad ke-11 Namun di antara semua hil kisah tentang Kaldi, atau Khalid sufi penggembala kambing dari adalah yang paling diakui se Dikisahkan pada suatu hari, ia anak-anak kambing peliharaanr sejenis beri merah yang tumbuh pokok ranting tanaman yan tumbuh liar di sekitarnya. Bina haraannya itu mendadak menja melompat-lompat sepanjang dilukiskan banyak senima Lain Ladang L Kopi encer diibara kopi konsentasi s gai kopi bimbang kopi adalah esspr ngat pekat yang d ukuran kecil. Dan Di Eropa, men dengan beragam Prancis umumnya dengan tegukan ca paduan kopi denga biasanya dilakukan baguette atau crois tak tabu lagi menik kucuran susu sapi no late, di kedai-ke mencoba memesa 11.30, karena kopi disajikan pada pagi Tradisi menikm kembang seiring m kopi pada masa kek maniyah di Turki, A kopi yang populer b yaitu bahwa kopi ya "sehitam neraka, se ika bahasa menunjukkan bangsa, maka cara mengopi bisa menjadi salah satu cara menunjukkan budaya mereka. Tradisi mengopi kini diadopsi hampir semua bangsa di seluruh dunia. Tiap daerah memiliki ciri sendiri bagaimana menikmati seduhan qahwa, muasal kata kopi dalam bahasa Arab. Masyarakat di belahan Eropa Utara biasa menikmati kopi dalam jumlah besar dengan cara diencerkan begitu saja menggunakan air panas. Finlandia, misalnya, yang memiliki konsumsi kopi per kapita tertinggi, lebih menyukai kopi yang tak terlalu pekat. Di Eropa Tengah Imisalnya, Jerman, Austria, dan Belan- da), kopi dengan konsentrasi sedang menjadi pilihan. Kedai-kedai kopi lawas yang masih bertahan umumnya mem- pertahankan tradisi ini; kopi enak adalah tak terlalu kental tapi juga bukan yang encer. Seduhan ini jelas tak nendang bagi lidah Prancis, Spanyol, dan Italia. Di wilayah ini, kopi pekat adalah keharusan. 4cm